vektor

8
Pengendalian Kecoa Masalah umum bidang kesehatan 1. Jumlah penduduk 2. Pertumbuhan penduduk 3. Penyebaran penduduk 4. Pendidikan & sosek 5. Lingkungan tdk memadai Peran kecoa 1. Vektor mekanik patogen 2. Inang perantara cacing 3. Alergi spt dermatitis, gatal 4. Fobia Morfologi kecoa 1. Oval, pipih dorso-ventral 2. Kepala dibwh pronotum 3. 1 pasang mata majemuk 4. 1 mata tunggal 5. 1 pasang antena panjang 6. 2 pasang sayap 7. 3 pasang kaki 8. Pronotum & sayap licin 9. Tidak berambut, tidak bersisik 10. Warna coklat-coklat tua Tanda-tanda 1. Pipih, hitam/coklat mengkilat 2. Mulut menggigit & mengunyah 3. Sayap muka keras (tegmina) & belakang (membranous) 4. Stadium nympha spt dewasa, putih, kelamin kecil/tanpa kelamin 5. Kecoa dewasa rakus Daur hidup 1. Metamorfosis tdk sempurna 2. Stadium nimfa & dewasa, jenis kelamin dpt dibedakan 3. Nimfa spt dewasa 4. 1 siklus hidup kl 7 bln 5. 30-40 hari telur menetas 6. Telur kecoa tdk berkelompok 7. Selaput keras/kapsul telur (ootheca) Jenis-jenis kecoa 1. American cocroach (periplaneta americana): sayap=badan, telur dieram, ganti cangkang (eggdisis) 2. German cocroach (bletella germanica): sayap > badan, telur di ootecha 3. Oriental cocroach (blatta orientalis) 4. Brown banded cocroach (supella langipalpa) Vektor penyakit Kuman menempel pd tubuh kecoa & menempel di setiap tempat yg dihinggap Kebiasaan hidup 1. Tropika, subtropika, dingin 2. Tinggal dlm rmh, mengotori makanan 3. Tdk rentan penyakit 4. Dpt terbang, pelari cepat (cursorial), gerak cepat, aktif malam hari 5. Kerusakan relatif sedikit, ada kecoa

Upload: widiani29

Post on 26-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengendalian kecoa

TRANSCRIPT

Page 1: Vektor

Pengendalian Kecoa

Masalah umum bidang kesehatan1. Jumlah penduduk2. Pertumbuhan penduduk3. Penyebaran penduduk4. Pendidikan & sosek5. Lingkungan tdk memadai

Peran kecoa1. Vektor mekanik patogen2. Inang perantara cacing3. Alergi spt dermatitis, gatal4. Fobia

Morfologi kecoa1. Oval, pipih dorso-ventral2. Kepala dibwh pronotum3. 1 pasang mata majemuk4. 1 mata tunggal5. 1 pasang antena panjang6. 2 pasang sayap7. 3 pasang kaki8. Pronotum & sayap licin9. Tidak berambut, tidak bersisik10. Warna coklat-coklat tua

Tanda-tanda1. Pipih, hitam/coklat mengkilat2. Mulut menggigit & mengunyah3. Sayap muka keras (tegmina) &

belakang (membranous)4. Stadium nympha spt dewasa, putih,

kelamin kecil/tanpa kelamin5. Kecoa dewasa rakus

Daur hidup1. Metamorfosis tdk sempurna2. Stadium nimfa & dewasa, jenis

kelamin dpt dibedakan3. Nimfa spt dewasa4. 1 siklus hidup kl 7 bln5. 30-40 hari telur menetas6. Telur kecoa tdk berkelompok7. Selaput keras/kapsul telur (ootheca)

Jenis-jenis kecoa1. American cocroach (periplaneta

americana): sayap=badan, telur dieram, ganti cangkang (eggdisis)

2. German cocroach (bletella germanica): sayap > badan, telur di ootecha

3. Oriental cocroach (blatta orientalis)4. Brown banded cocroach (supella

langipalpa) Vektor penyakit

Kuman menempel pd tubuh kecoa & menempel di setiap tempat yg dihinggap

Kebiasaan hidup1. Tropika, subtropika, dingin2. Tinggal dlm rmh, mengotori

makanan3. Tdk rentan penyakit4. Dpt terbang, pelari cepat (cursorial),

gerak cepat, aktif malam hari5. Kerusakan relatif sedikit, ada kecoa

berarti sanitasi kurang baik Pengendalian kecoa

1. Pembersihan kapsul telurMekanis: mengambil kapsul telur pd celah, dimusnahkan dgn membakar/ dihancurkan

2. Pemberantasan kecoaFisik/mekanis: membunuh kecoa dgn alat pemukul/tgn, menyiram tempat induk dgn air panas, menutup celah dindingKimiawi: bhn kimia (insektisida), formulasi spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan), bait (umpan)

Aspek pengendalian kecoa1. Inspeksi/survey2. Sanitasi3. Reduksi populasi4. Pengendalian fisik

Cara pemberantasan1. Solar (gas) mll pernafasan. Mahal,

bahaya, tenaga ahli dgn aerosol, fumigasi, HCN.

2. Umpan dgn phospor pasta, ryania & sabadilla

Page 2: Vektor

Pengendalian lalat

Siklus hidup lalatTelur-larva (1 hari)-pupa (3-5 hari)-dewasa (7 hari)

Makanan lalatMakanan manusia, kotoran, darah, bangkai, lalat makan dlm bentuk cairan

Tempat perindukan1. Kotoran hewan2. Sampah & sisa makanan olahan3. Kotoran organik4. Air kotor

Ekologi lalat dewasa1. Aktif siang hari & berkelompok2. Hinggap keluar ludah & tinja3. Fototropik4. Kumpul di sumber makanan

Gangguan kesehatanMekanik: mikroorganisme nempel di kulit & kaki lalat, ketika hinggap dpt menular pd makanan

Penyakit1. Disentri

Sakit perut, lemas, kotoran berlendir/putih

2. DiareSakit perut, lemas, gangguan pencernaan

3. TyphoidSakit perut, sakit kepala, gangguan usus, berak darah, demam tinggi

4. CholeraMuntah, demam, dehidrasi

Upaya pengendalian1. Mengurangi perindukan lalat

Jaga kebersihan kandang, bangun wc, kelola sampah

2. Mengurangi sumber penarik lalatKebersihan lingkungan, SPAL, tutup tempat sampah

3. Mencegah lalat kontak dgn kotoran4. Melindungi makanan & alat dari lalat

Simpan dlm lemari, dibungkus, pasang kawat kasa, pintu tutup

sendiri, tutup bayi, tutup makanan dan alat, perangkap stik perekat

Pemberantasan lalat1. Fisik

Fly trap, stiky tapes, elektronik, kasa, pintu 2 lapis

2. KimiaUmpan bait (kering tersebar, umpan tetes, merekat), penyemprotan, tali berinsektisida (inpregnated cords)

3. BiologiSemut kecil hitam (phiedoloqelon affinis), repellent, fly paper

Page 3: Vektor

Pengendalian tikus

Hubungan tikus dgn manusia Kerugian

1. Pertanian2. Perabotan3. Host penyakit

Manfaat1. Ordo rodentia sbg sumper

protein, pakan ternak, binatang percobaan

2. Ordo insectavora sbg pemakan serangga

Penyakit yg ditularkan1. Pes

Agent: pasteuerlla pestis Host: r.r. diardii, r. exulans,

xenopsylla cheopis Jenis: kelenjar, darah, paru,

alam2. Leptospirosis

Agent: leptospira ictero haemorrhagiae

Host: r. norvegicus, r. argentiventer

3. Scrub typhus Vektor: trumbicula akamushi &

deliensis Host: r. argentiventer, r.r.

diardii4. Murine typhus

Vektor: xenopsylla cheopis Host: r.r. diardii

5. Rat bite fever Agent: spirillium minus

Pengenalan tikus1. Ordo insectavora

3 family, moncong lancip, gigi runcing & penuh

2. Ordo rodentia2 family, moncong tumpul, gigi seri aus, ada celah (diastema)

Identifikasi tikus1. H & B: head & body (mocong-anus)2. T: tail (anus-ujung ekor)

3. HF: hind foot (tumit-ujung kaki belakang)

4. E: ear (dasar telinga-ujung daun telinga)

5. SK: skull (ujung tulang belakang kepala-ujung hidung)

6. Tikus jantan: tdk pnya susu, scrotum besar

7. Tikus betina: pnya susu Karakteristik tikus

Bionomik1. Panca indra tajam2. Kumis & rambut panjang3. Tertarik bau harum4. Makan padi, jagung kacang5. Waktu makan malam hari6. Pandai memanjat7. Berenang & susah dibenamkan8. Pandai mengunyah9. Umur 6-12 bln10. Pembiakan meningkat

Faktor biologis1. siklus hidup2. perilaku3. kebiasaan gerak4. indera mata buta

Jenis tikus1. R.r. diardii/tikus rumah2. R.r. alexandrinus/tikus malam3. R.r. vorus/tikus buah4. R. norvegicus/tikus got/air5. R. tiomaticus/tikus pohon6. R. argentiventer/tikus sawah7. R. exulans/tikus ladang8. Mus musculus/mencit9. Suncus murinus/celurut

Tanda ada tikus1. Gnawing/bekas gigitan2. Run ways/alur jalan3. Rub mark/bekas gesekan4. Burrows/terowongan5. Dropping/kotoran6. Tracks pats/bekas telapak kaki7. Voice/suara tikus8. Life and death rat/tikus mati & hidup

Page 4: Vektor

9. Nest/sarang tikus Faktor yg mempengaruhi populasi

1. Population force2. Population change3. Faktor pemberantas4. Sanitasi

Teknik pengendalian tikus1. Sanitasi lingkungan

Penyimpanan sampah di rmh Penyimpanan bhn yg berguna Pembuangan sampah

2. Pembunuhan tikus1. Peracunan tikus

Racun lambat, racun cepat2. Perangkap tikus

Perangkap hidup, perangkap mati, perekat, jatuhan

3. penggasan3. Tindakan rapat tikus (rat proofing)

Pengendalian rayap

Taksonomi1. Phyllum arthropoda2. Kelas isekta/serangga/hexapoda3. Ordo isoptera: rayap

Karakteristik rayap1. Berkoloni & saling tergantung2. Polimorfisme3. Kanibalisme4. Saling menjilat

Bentuk & tugas kerja rayap1. Raka & ratu: laron (rayap jantan &

betina yg fertil) bertugas melestarikan keturunan

2. Serdadu bertugas mempertahankan koloni dari gangguan hwn lain

3. PekerjaBertugas memberikan makanratu & raja, menjaga sarang dari kerusakan

Aplikasi pengendalian rayap1. Perlakuan tanah (soil treatment)

bertujuan membuat penghalang kimiawi Pra konstruksi

Permukaan horisontal (dsr lubang, pondasi, lantai) & back fill (tanah urugan) 5 L/m2 dgn pondasi 30 cm

Pasca konstruksiCara drilling dan injecting (pengeboran dan penyuntikan), sasaran sekeliling pondasi, 2-5 L/m2, alat: power sprayer & injector

2. Perlakuan kayu kering (wood treatment)1. Dipping/perendaman2. Brushing/pengolesan3. Spraying/penyemprotan4. Fumigasi

Keamanan pestisida

Page 5: Vektor

Keputusan menteri pertanian no. 434.1/Kpts/TP.270/7/20011. Bab II ayat 1

Berdasarkan sifat fisiko kimia & bahayanya:a. Pestisida yg dpt didaftarkan

meliputi perstisida yg tdk termasuk ke dlm kategori pestisida yg dilarang

b. Pestisida yg dilarang yg termasuk ke dlm kriteria: Formulasi pestisida

termasuk kelas Ia (sgt berbahaya sekali) & Ib (berbahaya sekali)

Pnya LC50 inhalasi < 0m05 mg/l selama 4 jam periode pemaparan

Pnya indikasi karsinogenik, onkogeni, teratogenik & mutagenik

2. Bab IIIJenis izin pestisida:a. Izin percobaan

Diberi o/ direktur jenderal u/ jangka waktu 1 thn

Tujuannya u/ membuktikan kebenaran klaimnya mengenai mutu, efikasi & keamanan pestisida

Tdk blh diedarkan/ digunakan scr komersial

b. Izin sementara Diberi o/ menteri u/ jangka

waktu 1 thn Tujuannya u/ melengkapi

data & informasi sesuai prsyaratan teknis & administrasi

Dpt diproduksi/diedarkan & digunakan dlm jmh terbatas

Dpt ditinjau kembali/dicabut

c. Izin tetap Diberi o/ menteri u/ jangka

waktu 5 thn Dpt diedarkan & digunakan

scr komersial Dpt ditinjau

kembali/dicabut Pestisida yg dilarang

1. 2,3,5-T2. 2,4,5-Triklorofenol3. 2,4,6-Triklorofenol4. Natrium 4-Brom-2,5-diklorofenol5. Aldikarb6. Aldrin7. Arsonat (MSMA)8. Cyhexatin9. Diklorodifeniltrikroloetan (DDT)10. Dibromokloropropan (DBCP)11. Dieldrin12. Diklorofenol13. Dinoseb14. EPN15. Endrin16. Etilen Dibromidal (EDB)17. Forfos merah18. Halogen fenol19. Heksaklorida (HCH) & isomernya20. Heptaklor21. Kaptafol22. Klordan23. Klordimefon24. Leptofos25. Lindan26. Metoksiklor27. Mevinfos28. Monosodium metam29. Natrium klorat30. Natrium tribromofenol31. Paration metil32. Pentaklorofenol (PCP) & garamnya33. Senyawa arsen34. Senyawa merkuri35. Strikhnin36. Telodrin37. Texophene

Page 6: Vektor

Pestisida yg diperbolehkan1. ABA 865 SL2. ABIMEE 100 SC3. ABOLISI 865 SL4. BANZAI 80 WP5. BARON 500 SC6. DACOMIN 865 SL7. INSTAL 5 GR8. INSTOP 311 EC9. KENSIDA 70 WP10. MIPRO 50 EC11. MIRAZ 200 EC12. MISSEL 75 SP13. RAFT 60 EC14. ROLICRON 500 EC15. SANTAMIN 865 SL