vektor
DESCRIPTION
pengendalian kecoaTRANSCRIPT
Pengendalian Kecoa
Masalah umum bidang kesehatan1. Jumlah penduduk2. Pertumbuhan penduduk3. Penyebaran penduduk4. Pendidikan & sosek5. Lingkungan tdk memadai
Peran kecoa1. Vektor mekanik patogen2. Inang perantara cacing3. Alergi spt dermatitis, gatal4. Fobia
Morfologi kecoa1. Oval, pipih dorso-ventral2. Kepala dibwh pronotum3. 1 pasang mata majemuk4. 1 mata tunggal5. 1 pasang antena panjang6. 2 pasang sayap7. 3 pasang kaki8. Pronotum & sayap licin9. Tidak berambut, tidak bersisik10. Warna coklat-coklat tua
Tanda-tanda1. Pipih, hitam/coklat mengkilat2. Mulut menggigit & mengunyah3. Sayap muka keras (tegmina) &
belakang (membranous)4. Stadium nympha spt dewasa, putih,
kelamin kecil/tanpa kelamin5. Kecoa dewasa rakus
Daur hidup1. Metamorfosis tdk sempurna2. Stadium nimfa & dewasa, jenis
kelamin dpt dibedakan3. Nimfa spt dewasa4. 1 siklus hidup kl 7 bln5. 30-40 hari telur menetas6. Telur kecoa tdk berkelompok7. Selaput keras/kapsul telur (ootheca)
Jenis-jenis kecoa1. American cocroach (periplaneta
americana): sayap=badan, telur dieram, ganti cangkang (eggdisis)
2. German cocroach (bletella germanica): sayap > badan, telur di ootecha
3. Oriental cocroach (blatta orientalis)4. Brown banded cocroach (supella
langipalpa) Vektor penyakit
Kuman menempel pd tubuh kecoa & menempel di setiap tempat yg dihinggap
Kebiasaan hidup1. Tropika, subtropika, dingin2. Tinggal dlm rmh, mengotori
makanan3. Tdk rentan penyakit4. Dpt terbang, pelari cepat (cursorial),
gerak cepat, aktif malam hari5. Kerusakan relatif sedikit, ada kecoa
berarti sanitasi kurang baik Pengendalian kecoa
1. Pembersihan kapsul telurMekanis: mengambil kapsul telur pd celah, dimusnahkan dgn membakar/ dihancurkan
2. Pemberantasan kecoaFisik/mekanis: membunuh kecoa dgn alat pemukul/tgn, menyiram tempat induk dgn air panas, menutup celah dindingKimiawi: bhn kimia (insektisida), formulasi spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan), bait (umpan)
Aspek pengendalian kecoa1. Inspeksi/survey2. Sanitasi3. Reduksi populasi4. Pengendalian fisik
Cara pemberantasan1. Solar (gas) mll pernafasan. Mahal,
bahaya, tenaga ahli dgn aerosol, fumigasi, HCN.
2. Umpan dgn phospor pasta, ryania & sabadilla
Pengendalian lalat
Siklus hidup lalatTelur-larva (1 hari)-pupa (3-5 hari)-dewasa (7 hari)
Makanan lalatMakanan manusia, kotoran, darah, bangkai, lalat makan dlm bentuk cairan
Tempat perindukan1. Kotoran hewan2. Sampah & sisa makanan olahan3. Kotoran organik4. Air kotor
Ekologi lalat dewasa1. Aktif siang hari & berkelompok2. Hinggap keluar ludah & tinja3. Fototropik4. Kumpul di sumber makanan
Gangguan kesehatanMekanik: mikroorganisme nempel di kulit & kaki lalat, ketika hinggap dpt menular pd makanan
Penyakit1. Disentri
Sakit perut, lemas, kotoran berlendir/putih
2. DiareSakit perut, lemas, gangguan pencernaan
3. TyphoidSakit perut, sakit kepala, gangguan usus, berak darah, demam tinggi
4. CholeraMuntah, demam, dehidrasi
Upaya pengendalian1. Mengurangi perindukan lalat
Jaga kebersihan kandang, bangun wc, kelola sampah
2. Mengurangi sumber penarik lalatKebersihan lingkungan, SPAL, tutup tempat sampah
3. Mencegah lalat kontak dgn kotoran4. Melindungi makanan & alat dari lalat
Simpan dlm lemari, dibungkus, pasang kawat kasa, pintu tutup
sendiri, tutup bayi, tutup makanan dan alat, perangkap stik perekat
Pemberantasan lalat1. Fisik
Fly trap, stiky tapes, elektronik, kasa, pintu 2 lapis
2. KimiaUmpan bait (kering tersebar, umpan tetes, merekat), penyemprotan, tali berinsektisida (inpregnated cords)
3. BiologiSemut kecil hitam (phiedoloqelon affinis), repellent, fly paper
Pengendalian tikus
Hubungan tikus dgn manusia Kerugian
1. Pertanian2. Perabotan3. Host penyakit
Manfaat1. Ordo rodentia sbg sumper
protein, pakan ternak, binatang percobaan
2. Ordo insectavora sbg pemakan serangga
Penyakit yg ditularkan1. Pes
Agent: pasteuerlla pestis Host: r.r. diardii, r. exulans,
xenopsylla cheopis Jenis: kelenjar, darah, paru,
alam2. Leptospirosis
Agent: leptospira ictero haemorrhagiae
Host: r. norvegicus, r. argentiventer
3. Scrub typhus Vektor: trumbicula akamushi &
deliensis Host: r. argentiventer, r.r.
diardii4. Murine typhus
Vektor: xenopsylla cheopis Host: r.r. diardii
5. Rat bite fever Agent: spirillium minus
Pengenalan tikus1. Ordo insectavora
3 family, moncong lancip, gigi runcing & penuh
2. Ordo rodentia2 family, moncong tumpul, gigi seri aus, ada celah (diastema)
Identifikasi tikus1. H & B: head & body (mocong-anus)2. T: tail (anus-ujung ekor)
3. HF: hind foot (tumit-ujung kaki belakang)
4. E: ear (dasar telinga-ujung daun telinga)
5. SK: skull (ujung tulang belakang kepala-ujung hidung)
6. Tikus jantan: tdk pnya susu, scrotum besar
7. Tikus betina: pnya susu Karakteristik tikus
Bionomik1. Panca indra tajam2. Kumis & rambut panjang3. Tertarik bau harum4. Makan padi, jagung kacang5. Waktu makan malam hari6. Pandai memanjat7. Berenang & susah dibenamkan8. Pandai mengunyah9. Umur 6-12 bln10. Pembiakan meningkat
Faktor biologis1. siklus hidup2. perilaku3. kebiasaan gerak4. indera mata buta
Jenis tikus1. R.r. diardii/tikus rumah2. R.r. alexandrinus/tikus malam3. R.r. vorus/tikus buah4. R. norvegicus/tikus got/air5. R. tiomaticus/tikus pohon6. R. argentiventer/tikus sawah7. R. exulans/tikus ladang8. Mus musculus/mencit9. Suncus murinus/celurut
Tanda ada tikus1. Gnawing/bekas gigitan2. Run ways/alur jalan3. Rub mark/bekas gesekan4. Burrows/terowongan5. Dropping/kotoran6. Tracks pats/bekas telapak kaki7. Voice/suara tikus8. Life and death rat/tikus mati & hidup
9. Nest/sarang tikus Faktor yg mempengaruhi populasi
1. Population force2. Population change3. Faktor pemberantas4. Sanitasi
Teknik pengendalian tikus1. Sanitasi lingkungan
Penyimpanan sampah di rmh Penyimpanan bhn yg berguna Pembuangan sampah
2. Pembunuhan tikus1. Peracunan tikus
Racun lambat, racun cepat2. Perangkap tikus
Perangkap hidup, perangkap mati, perekat, jatuhan
3. penggasan3. Tindakan rapat tikus (rat proofing)
Pengendalian rayap
Taksonomi1. Phyllum arthropoda2. Kelas isekta/serangga/hexapoda3. Ordo isoptera: rayap
Karakteristik rayap1. Berkoloni & saling tergantung2. Polimorfisme3. Kanibalisme4. Saling menjilat
Bentuk & tugas kerja rayap1. Raka & ratu: laron (rayap jantan &
betina yg fertil) bertugas melestarikan keturunan
2. Serdadu bertugas mempertahankan koloni dari gangguan hwn lain
3. PekerjaBertugas memberikan makanratu & raja, menjaga sarang dari kerusakan
Aplikasi pengendalian rayap1. Perlakuan tanah (soil treatment)
bertujuan membuat penghalang kimiawi Pra konstruksi
Permukaan horisontal (dsr lubang, pondasi, lantai) & back fill (tanah urugan) 5 L/m2 dgn pondasi 30 cm
Pasca konstruksiCara drilling dan injecting (pengeboran dan penyuntikan), sasaran sekeliling pondasi, 2-5 L/m2, alat: power sprayer & injector
2. Perlakuan kayu kering (wood treatment)1. Dipping/perendaman2. Brushing/pengolesan3. Spraying/penyemprotan4. Fumigasi
Keamanan pestisida
Keputusan menteri pertanian no. 434.1/Kpts/TP.270/7/20011. Bab II ayat 1
Berdasarkan sifat fisiko kimia & bahayanya:a. Pestisida yg dpt didaftarkan
meliputi perstisida yg tdk termasuk ke dlm kategori pestisida yg dilarang
b. Pestisida yg dilarang yg termasuk ke dlm kriteria: Formulasi pestisida
termasuk kelas Ia (sgt berbahaya sekali) & Ib (berbahaya sekali)
Pnya LC50 inhalasi < 0m05 mg/l selama 4 jam periode pemaparan
Pnya indikasi karsinogenik, onkogeni, teratogenik & mutagenik
2. Bab IIIJenis izin pestisida:a. Izin percobaan
Diberi o/ direktur jenderal u/ jangka waktu 1 thn
Tujuannya u/ membuktikan kebenaran klaimnya mengenai mutu, efikasi & keamanan pestisida
Tdk blh diedarkan/ digunakan scr komersial
b. Izin sementara Diberi o/ menteri u/ jangka
waktu 1 thn Tujuannya u/ melengkapi
data & informasi sesuai prsyaratan teknis & administrasi
Dpt diproduksi/diedarkan & digunakan dlm jmh terbatas
Dpt ditinjau kembali/dicabut
c. Izin tetap Diberi o/ menteri u/ jangka
waktu 5 thn Dpt diedarkan & digunakan
scr komersial Dpt ditinjau
kembali/dicabut Pestisida yg dilarang
1. 2,3,5-T2. 2,4,5-Triklorofenol3. 2,4,6-Triklorofenol4. Natrium 4-Brom-2,5-diklorofenol5. Aldikarb6. Aldrin7. Arsonat (MSMA)8. Cyhexatin9. Diklorodifeniltrikroloetan (DDT)10. Dibromokloropropan (DBCP)11. Dieldrin12. Diklorofenol13. Dinoseb14. EPN15. Endrin16. Etilen Dibromidal (EDB)17. Forfos merah18. Halogen fenol19. Heksaklorida (HCH) & isomernya20. Heptaklor21. Kaptafol22. Klordan23. Klordimefon24. Leptofos25. Lindan26. Metoksiklor27. Mevinfos28. Monosodium metam29. Natrium klorat30. Natrium tribromofenol31. Paration metil32. Pentaklorofenol (PCP) & garamnya33. Senyawa arsen34. Senyawa merkuri35. Strikhnin36. Telodrin37. Texophene
Pestisida yg diperbolehkan1. ABA 865 SL2. ABIMEE 100 SC3. ABOLISI 865 SL4. BANZAI 80 WP5. BARON 500 SC6. DACOMIN 865 SL7. INSTAL 5 GR8. INSTOP 311 EC9. KENSIDA 70 WP10. MIPRO 50 EC11. MIRAZ 200 EC12. MISSEL 75 SP13. RAFT 60 EC14. ROLICRON 500 EC15. SANTAMIN 865 SL