v et r lkok rev apr 2013

43
Writing a Report (Visum et Repertum Kedokteran Gigi) Drg .Gustina Pasca

Upload: ani-labibah

Post on 28-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Writing a Report(Visum et Repertum

Kedokteran Gigi)

Drg .Gustina Pasca

Visum et Repertum

= laporan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan tertulis dari pihak yang berwajib mengenai apa yang dilihat/diperiksanya ber- dasarkan kelimuannya dan berdasarkan sumpah untuk kepentingan peradilan.

Soerjono Soekanto dkk., 1987

Staatsblad 1937 No. 350:

(1) Visa et reperta dari dokter-dokter, yang dibuat atas sumpah jabatan yang diikrarkan pada waktu me- nyelesaikan pelajaran kedokteran di negeri Belanda atau di Indonesia, atau atas sumpah Khusus, sebagai dimaksud dalam pasal 2, mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara pidana, sejauh itu mengandung keterangan tentang yang dilihat oleh dokter pada benda yang diperiksa.

(2) (1) Dokter-dokter yang tidak mengikrarkan sumpah jabatan di Negeri Belanda maupun di Indonesia, seba gai yang dimaksud pasal 1, boleh mengikrarkan sum- pah (atau janji) sebagai berikut: ………….. dst.

Pasal 133 KUHAP (UU 8/1981)menyebutkan:(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengaju- kan permintaan keterangan ahli kepada ahli ke- dokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemerik- saan luka atau pemeriksaan mayat dan atau peme- riksaan bedah mayat.

!! KUHAP: tidak ada istilah Visum et Repertum

S K Menteri Kehakiman No.M04/UM/01.06 th 1983: pasal 10:

“hasil pemeriksaan ilmu kedokteran kehakiman disebut sebagai Visum et Repertum.”

Pasal 216 KUHP :Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasar- kan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau mengga-galkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

Sanksi terhadap penolakan:

Dokter wajib membuat Visum et Repertumjika diminta oleh penyidik !

?Apakah drg berhakmembuat V et R ?

Karena dlm Stbld 1937/350dan KUHAP disebutkan dokter/tenaga ahli. Ini termasuk Drg.

Karena V et R harus melihat/ memeriksakorban secara keseluruhan.

Yes No

1

Mutilasi/ Mr/Mrs X:

Identifikasi:

- Usia: Sutura, Gigi- Jenis kelamin: Panggul, Cranium- Gol Darah: rambut, kuku, gigi- tinggi badan: tulang panjang

dsb.

Permintaan Visum biasanya ke Instalasi Forensik/ dokter forensik, bukan ke doktergigi. Kesimpulan akhir identifikasi merupakan gabungan

berbagai aspek Visum dibuat oleh “captain of the ship”.

Kadang, drg bisa membantumelakukan, dibawah tanggungjawab dr. (capt of the ship)

Identifikasi utama melaluidental record:

2

Identifikasi utama melalui gigi:

Jika permintaan polisi kepada instalasi forensik:Visum dibuat oleh “captain of the ship”Hasil analisa KGF dibuat khusus, sebagailampiran.

Jika permintaan polisi khusus ditujukan kepada doktergigi Visum dibuat oleh doktergigiforensik.

3

Bitemark Analysis:

Mutlak hanya analisa kedokteran gigi forensik

Visum dibuat oleh doktergigi forensik.

?? KDRT, Aniaya, KecelakaanLebih banyak dan tersebar

4

• UU no. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga

• Pasal 441) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan

fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).

2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban jatuh sakit atau luka berat, dipidanakan penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).

DRG ?

KORBANHIDUP

Laporan Polisi

VisumEt

Repertum

TUNTUTAN

Barang BuktiPendapat Ahli

Laporan Polisi DRG VetR

V et R dibuat untuk memenuhi permintaanpenyidik.

- Jika penyidik meminta pemeriksaan khusus gigi dan mulut kepada drg, maka drg memenuhi.

- Jika korban memerlukan pemeriksaan keseluruhantubuh, maka laporan pemeriksaan drg digabungkanbersama V et R dokter forensik.

- Judul surat, jika diminta VER, dapat dibuat VER, jikatidak, cukup Keterangan/ laporan hasil pemeriksaan.

Bagian Visum et Repertum:

1.Pro Justitia (ditulis di sudut kiri atas sebelum Pendahuluan)

2. Pendahuluan3. Pemberitaan (bahasa awam)4. Kesimpulan (membantu hakim memutuskan).5. Penutup

Penilaian luka:

Luka derajad 1 (Ringan):tidak menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan/ jabatan/ pencaharian.

Luka derajad 2 (Sedang):Luka yang menimbulkan penyakit atau halangandalam menjalankan pekerjaan/ jabatan/ penca-harian untuk sementara waktu

Luka derajad 3 (Berat):Luka yang tidak dapat sembuh sama sekali ataumenimbulkan bahaya maut.Tidak dapat jalankan pekerjaan/ jabatan/ pencaharian untuk seterusnya.Kehilangan salah satu panca indera/ cacat berat/lumpuh/ terganggu daya pikir lebih dari 4 minggu/keguguran.

Pasal 184(1) Alat bukti yang sah ialah: a.keterangan saksi; b.keterangan ahli; c.surat; d.petunjuk; e.keterangan terdakwa.

Di Pengadilan:

Kesimpulan:

1. Jika diminta penyidik, drg wajib membuat“Visum et Repertum”.

2. Visum et Repertum/ Keterangan hasil pe-meriksaan harus memenuhi struktur Visumet Repertum.

3. Isi visum et repertum harus dapat memban-tu penyidik/ hakim untuk mengambil ke-putusan.