tinea corporis et cruris et manum et pedis

37

Upload: joan-sherlone-hutabarat

Post on 07-Aug-2015

125 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis
Page 2: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

KETERANGAN UMUMNama : Tn. A

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Status Marital : Menikah

Alamat : Kp. Baru Jati RT 53/11,

Desa Pakulandang, Ciparay

Page 3: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

ANAMNESAKeluhan Utama :

Bercak kemerahan yang terasa gatal di dada, perut bawah lengan kanan atas, kedua tangan dan kaki

Page 4: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Anamnesa Khusus :

Sejak ± 1 bulan yang lalu pasien mengeluh timbul bercak kemerahan yang terasa gatal di dada, lengan kanan atas, kedua tangan dan kaki

Awalnya pasien mengeluh timbul beruntus-beruntus kemerahan yang terasa gatal di lengan kanan atas. Lama-kelamaan tanpa disadari oleh pasien, beruntus-beruntus tersebut menjadi seperti bercak kemerahan yang terasa semakin gatal dan meluas hingga ke seluruh lengan kanannya. Bercak kemerahan tersebut juga muncul di dada dan juga kedua tangan dan kakinya. Keluhan gatal dirasakan semakin bertambah jika pasien berkeringat. Karena gatal, pasien sering menggaruknya.

Page 5: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Pada ± 1 tahun yang lalu pasien didiagnosis NHML dan sejak itu pasien mengikuti kemoterapi dan mendapatkan obat MP.

Untuk mengatasi keluhannya, pasien memakai salep berwarna putih yang tidak berbau yang dibeli sendiri dari warung. Pasien merasakan adanya perbaikan setelah menggunakan obat tersebut, namun kemudian berulang kembali. Perbaikan yang dirasakan pasien berupa berkurangnya rasa gatal, namun bercak yang semula kemerahan menjadi berwarna keputihan. Karena keluhan tersebut pasien berobat ke RSHS.

Page 6: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Pasien tidak suka memakai pakaian ketat. Pasien memiliki kebiasaan mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian bersih 1x/hari. Pasien mengaku mandi dengan air ledeng dan pernah bertukar handuk dan alat mandi dengan kerluarga serumah. Pasien memiliki hobi berkebun, selalu memakai alas kaki tetapi tidak menggunakan sarung tangan jika berkebun. Pasien memiliki binatang peliharaan yaitu ayam di rumah dan sering memegang langsung.

Keluhan seperti ini baru dirasakan pertama kali. Riwayat sakit kulit lain tidak ada. Riwayat trauma dan mengoleskan obat sebelumnya pada tempat keluhan disangkal. Riwayat keluhan serupa di keluarga dan lingkungan tempat tinggal disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi maupun kencing manis.

Page 7: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital

Keadaan Umum : Kompos mentisTekanan Darah : Tidak dilakukanNadi : 80x/ menitRespirasi : 24x/ menitSuhu : AfebrisStatus Gizi : Baik

Page 8: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Status Generalis Kepala : - Mata kanan : konjungtiva

tidak

anemis, sklera tidak ikterik

- Mata kiri : sulit dinilaiLeher : KGB tidak teraba membesarThorak : Bentuk dan gerak simetris

VBS kiri = kanan

Page 9: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Abdomen : Datar, lembut, BU (+) N

Hepar dan lien tidak teraba membesar

Ekstremitas : Edema (-), cyanosis (-)

Kulit lihat status dermatologikus

Page 10: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Status DermatologikusDistribusi : regionalAd regio : Dada, punggung, kedua tangan, dan

kakiKarakteristik : Multiple, konfluent, bentuk tidak

teratur, tepi aktif dan menimbul, ukuran variasi minimal 1x1 cm dan maksimal 35 x 20 cm, batas tegas, tidak menimbul, kering

Efloresensi : makula dan papula eritem, skuama terutama di bagian tepi

Page 11: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis
Page 12: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis
Page 13: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis
Page 14: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

DIAGNOSIS BANDINGTinea Corporis et cruris et pedis et manum +

NHML

Dermatitis seboroik + NHML

Psoriasis + NHML

Page 15: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

PEMERIKSAAN PENUNJANGKerokan kulit dengan KOH 20% + tinta parker

blueblack didapatkan hasil (+) dengan ditemukannya hifa panjang bersepta

Page 16: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

DIAGNOSISTinea Corporis et cruris et manum + NHML

Page 17: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

PENATALAKSANAANUmum

Menerangkan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat berulang selama pasien mengkonsumsi obat kortikosteroid

Menerangkan kepada pasien mengenai cara berobat yang baik dan benar

Menjaga kebersihan diri dan lingkunganSegera mengganti pakaian apabila telah

melakukan aktivitas yang menyebabkan pasien berkeringat

Page 18: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

KhususTopikal :

Ketokonazol dioleskan 1x sehari pada tempat lesi dan dilebihkan 2-3 cm pada kulit yang normal

Page 19: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

PROGNOSISQuo ad Vitam : ad bonam

Quo ad Functionam : ad bonam

Quo ad Sanationam : ad malam

Page 20: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

PEMBAHASAN

Page 21: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TINEA CORPORISDefinisi

Istilah tinea korporis digunakan untuk menunjukkan infeksi jamur golongan dermatofita pada badan, tungkai, dan lengan, tetapi tidak termasuk lipat paha, tangan, dan kaki. Tinea korporis bersama dengan tinea kruris dapat digolongkan menjadi tinea glabrosa karena kelainannya terdapat pada kulit yang tidak berambut.

SinonimTinea korporis disebut juga tinea sirsinata.

Page 22: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Etiopatogenesis Tinea korporis dapat disebabkan oleh berbagai spesies seperti

Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Variasi penyebab dapat ditemukan berdasar spesies yang endemis di daerah tertentu. Tinea korporis biasanya terjadi setelah kontak dengan individu atau binatang peliharaan yang terinfeksi, tetapi kadang terjadi karena kontak dengan mamalia liar atau tanah yang terkontaminasi. M. canis sering menyebabkan infeksi pada manusia dan infeksi T. veruccosum sering terdapat di daerah pedesaan.

Penyebaran infeksi dari manusia ke manusia dengan spesies zoofilik atau geofilik tidak biasa didapatkan. Infeksi spesies antropofilik, seperti E. floccosum atau T. rubrum sering menyertai autoinokulasi dari bagian tubuh lain yang terinfeksi misalnya kaki. Penyebaran juga mungkin terjadi melalui benda misalnya pakaian, perabot, dan lain-lain. Berbagai keadaan yang menyebabkan suhu panas dan kelembaban merupakan faktor predisposisi.

Page 23: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Gejala Klinis Biasanya mengenai bagian tubuh manapun, meskipun lebih sering terjadi

pada bagian yang terbuka. Pada penyebab antropofilik biasanya terdapat pada daerah yang tertutup atau daerah trauma. Keluhan berupa rasa gatal. Pada kasus yang tipikal, didapatkan lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi tampak tanda radang lebih aktif dan bagian tengah cenderung menyembuh. Lesi yang berdekatan dapat bergabung membentuk pola gyrata (polisiklik). Derajat inflamasi bervariasi, dengan morfologi dari eritem sampai dengan vesikel dan pustul, bergantung pada spesies penyebab dan status imun pasien.

Pada penyebab zoofilik umumnya didapatkan tanda inflamasi akut. Pada keadaan imunosupresi, lesi sering menjadi lebih luas. Bila menyerang kulit wajah yang tidak berambut, kadang para klinisi menyebutnya tinea fasialis. Sesungguhnya morfologi kelainan tidak banyak berbeda, namun akhir-akhir ini karena sering telah diobati dengan kortikosteroid mengakibatkan morfologi manjadi tidak khas dan salah didiagnosis sehingga timbul istilah tinea inkognito. Bentuk lain tinea korporis yang khas adalah tinea imbrikata dan tinea favosa (pada derah yang berambut).

Page 24: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Pemeriksaan Penunjang Untuk tinea corporis maupun tinea cruris, pemeriksaan

langsung kerokan kulit pada tepi lesi yang aktif. dengan menggunakan KOH 10% atau KOH 20% + tinta Parker Blueblack didapatkan hifa panjang bercabang dan bersepta, dangan disertai atau tanpa artospora. Pemeriksaan biakan jamur dapat pula dilakukan dengan media agar Sabouraud.

 

Diagnosa Banding Dermatitis kontak Dermatitis seborhoik Dermatitis numular

Page 25: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Penatalaksanaan Umum :

Menghilangkan faktor predisposisiMeningkatkan higiene dan sanitasiKhusus :

Topikal :

Pemberian obat topikal umunya 2-4 minggu, obat dioleskan sampai sekitar 2-3 cm diluar batas`lesi dan dilanjutkan ± 2 minggu setelah lesi menyembuh. Obat topikal yang dapat digunakan : 1. Unguentum Whitfield : R/ Acidum salicylicum3%

Acidum benzoicum 6% 2. Golongan imidazol : krim mikonazol 2%, ketokonazol 2% 3. Golongan alilamin : krim butenafin 1%, terbinafin 1%

Page 26: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Sistemik :

Diberikan bila lesi cukup luas atau tampak meradang, atau tidak sembuh dengan pemberian obat topikal saja. Obat sistemik yang dapat digunakan :

Griseofulvin microsized 500-1000 mg/hari selama 2-6 minggu Ketokonazol 200 mg/hari selama 4 minggu Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu atau 200 mg/hari selama 1

minggu Flukonazol 150 mg/hari selama 4-6 minggu Terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu

Untuk anak-anak : Griseofulvin microsized 10-20 mg/kgBB/hari selama 6 minggu Itrakonazol 5 mg/kgBB/hari selama 1 minggu Terbinafin 3-6 mg/kgBB/hari selama 6 minggu

Page 27: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TINEA CRURISDefinisi

Istilah tinea cruris digunakan untuk infeksi jamur dermatofita pada daerah pubis dan sela paha

 

SinonimTinea cruris disebut juga eksema marginatum atau jock itch

 

Distribusi GeografisTersebar di seluruh dunia tetapi lebih sering pada daerah subtropis dan tropis.

Page 28: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Etiopatogenesis Jamur dermatofita yang sering ditemukan pada

kasus tinea cruris adalah E. Floccosum, T. Rubrum, dan T.mentagrophytes

Pria lebih sering terkena daripada wanita. Maserasi dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan memudahkan infeksi. Tinea kruris biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lainnya, bisa juga melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui benda yang mengandung skuama terinfeksi seperti handuk, tempat tidur hotel, dan lain-lain

Page 29: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Gejala KlinisBiasanya lokasi pada daerah genitookrural atau sisi medial paha atas, dapat asimetris atau bilateral. Keluphan utama dapat berupa rasa gatal yang hebat. Lesi berbatas tegas, tepi meninggi yang berupa papulovesikel eritematosa, atau kadang terlihat pustula. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman berskuama. Garukan kronis dapat menimbulkan gambaran likenifikasi. Skrotum jarang menunjukkan gambaran klinis, meskipun pemeriksaan mikologis dapat positif. Hal ini berbeda dengan kandidiasis yang sering menunjukkan keterlibatan klinis pada skrotum dan penis.

Diagnosis Banding Intertrigo, Eritrasma, Dermatitis seboroik, Psoriasis, Kandidiasis

Penatalaksanaan Sama dengan Tinea Corporis

Page 30: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TINEA MANUM Definisi

Tinea manum adalah infeksi dermatofit pada satu atau dua tangan, mengenai daerah palmar dan interdigitalis. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia.

 

EtiologiPenyebab tersering golongan antropofilik ialah: T. Rubrum, T.mentagrophytes varian interdigitale, dan E. Floccosum. Golongan zoofilik : M.canis dan T.verrucusom, sedangkan pada golongan geofilik adalah spesies M.Gypseum

 

Distribusi GeografisTersebar di seluruh dunia tetapi lebih sering pada daerah subtropis dan tropis

Page 31: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Gejala KlinisBiasanya unilateral, terutama pada tangan, dan lesi pada dorsum manus menyerupai gambaran tine korporis. Ada dua bentuk lesi pada palmar, yaitu:

Dishidrosis/eksematoi

Bentuk akut berupa vesikel pada tangan sisi lateral dan palmar, disertai rasa gatal dan terbakar. Dapat mengalami fase remisi dan eksersebasi.

Hiperkeratotik

Berlangsung kronik, tak pernah sembuh spontan. Bentuk sub akut/kronik, aklibat vesikel yang berdeskuamasi, gambaran makula eritem ditutup skuama tebal berwarna putih. Bila kronik dapat mengenai seluruh telapak tangan dan terjadi fissura.

Page 32: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan langsung kerokan kulit dengan menggunakan KOH 10% atau KOH 20% + tinta Parker Blueblack didapatkan hifa panjang bercabang dan bersepta, dangan disertai atau tanpa artospora. Pemeriksaan biakan jamur dapat pula dilakukan dengan media agar Sabouraud.

 

Diagnosa BandingDishidrosis: biasanya bilateral simetris, vesikel berkelompok pada lateral dan volar telapak tangan dan jari dan tidak disertai inflamasi

Page 33: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TerapiTopikal : Krim imidazol, ketokonazol, terbinafin,

sertakonazolOral : -

GriseofulvinKetokonazolItrakonazolTerbinafin

Page 34: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

TINEA PEDIS Definisi

Tinea pedis adalah infeksi dermatofit pada kaki khususnya menyerang sela jari dan telapak kaki, dapat meluas ke lateral dan punggung kaki.

 

EtiologiTinea pedis: T. Rubrum, Tinea interdigitalis: T.mentagrophytes, E. Floccosum.

 

Distribusi GeografisTersebar di seluruh dunia khususnya di negara yang berhubungan dengan iklim dan budaya menggunakan kaos kaki dan sepatu tertutup.

Page 35: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Gejala KlinisTerdiri atas: Tipe interdigitalis

Bentuk yang tersering dengan kelainan maserasi di sela jari ke-4 dan ke-5. Kulit terlihat putih, dapat terbentuk fisura, dan sering tercium bau yang tidak enak.

Tipe vesikular sub akutDitandai dengan vesikel, vesiko-pustulosa, kadang-kadang bula di telapak kaki dan tumit. Lesi dapat timbul akibat perluasan dari daerah interdigital. Bila vesikel pecah akan meninggalkan skuama melingkar yang disebut koloret. Jika terjadi infeksi akan memperberat keadaan sehingga menjadi erisipelas.

Tipe papuloskuamosa hiperkeratotik menahunSering terdapat di daerah tumit, telapak kaki, dan daerah lateral kaki. Lesi berupa bercak dengan skuama putih, agak mengkilat, melekat dan relatif tidak meradang.

Page 36: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Diagnosa BandingKandidiosis interdigitalRetensi keringatDermatitis Kontak AlergiDermatitis atopikSkabies kaki

Page 37: Tinea Corporis et Cruris et Manum et Pedis

Terapi

Umum: Menghilangkan faktor predisposisi: kaos kaki yang dipakai berbahan

yang menyerap keringat dan diganti setiap hari Kaki harus bersih dan kering Hindari sepatu sempit dan tertutup

Khusus: Obat anti jamur topikal sukar menembus kulit, sehingga pada Tinea

pedis tipe papuloskuamosa menggunakan salep Whitfield digunakan setelah kaki direndam dalam larutan kalium permanganat.

Jika disertai peradangan akut karena infeksi sekunder, diberi antibiotik sistemik seperti eritromisin, penisilin semi sintetik.

Pengobatan lokal berupa kompres atau rendam dalam larutan kalium permanganat 1/5000.