usm pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil di …

63
i USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN PEMALANG BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi Syarat-syarat guna Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum Oleh : Nama : Resti Retno Sarining Isyanto NIM : A.111.15.0009 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN 2019

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

i

USM

PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS

TENAGA KERJA KABUPATEN PEMALANG BERDASARKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53

TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

memenuhi Syarat-syarat guna Menyelesaikan

Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum

Oleh :

Nama : Resti Retno Sarining Isyanto

NIM : A.111.15.0009

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2019

Page 2: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

ii

Page 3: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

iii

Page 4: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

iv

Page 5: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi

penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu. Dalam skripsi penelitian penulis

membahas mengenai “Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Dinas

Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Repulik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil” guna

melengkapi tugas dan syarat mata kuliah skripsi.

Skripsi ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari

berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan berbagai hambatan selama

mengerjakan skripsi penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas

penelitian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

skripsil penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan pembaca untuk

memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi penelitian

selanjutnya. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa

hormat kepada:

1. Bapak Andy Kridasusila, S.E, M.M Selaku Rektor Universitas Semarang

beserta segenap jajarannya.

2. Ibu B. Rini Heryanti, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Semarang

Page 6: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

vi

Page 7: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

vii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Sambut masa depan cemerlang dengan berilmu.

2. Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah

dilaksanakan/diperbuatnya.(Ali Bin Abi Thalib)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang masih memberikan kesempatan untuk aku agar terus

memperbaiki diri.

2. Kedua orangtua (Bapak dan Ibu).

3. Kakak dan keluarga yang tersayang.

4. Keluarga Besar Fakultas Hukum Universitas Semarang.

5. Almamaterku Universitas Semarang.

Page 8: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

viii

ABSTRAK

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya di sebut ASN menurut Undang-undang Nomor 5

tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negera yang bertugas memberikan pelayanan bagi

masyarakat menurut bidangnya masing-masing. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana pelaksanaan disiplin PNS di Disnaker Kabupaten Pemalang berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS,

bagaimana kendala-kendala dalam pelaksanaan disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 53

tahun 2010 tentang disiplin PNS, dan bagaimana cara mengatasi kendala-kendala dalam

pelaksanaan disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Pemalang berdasarkan

Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pelaksanaan disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Pemalang, untuk untuk mengetahui kendala dan cara mengatasi pelaksanaan disiplin PNS

di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang. Metode penelitian yang digunakan meliputi

jenis penelitian yuridis sosiologis, spesifik penelitian diskriptif analitis, metode penentuan

sampel, metode pengumpulan data dalam penelitian adalah data primer dan sekunder,

metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang sudah melaksanakan sejak Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun

2010, tetapi masih di temukanpelanggaran disiplin PNS, kendala dalam disiplin PNS

yaitu kurang tegasnya sanksi, lunturnya kedisiplinan PNS, kurangnya fasilitas sarana dan

prasarana, kurangnya kesadaran pegawai disnaker kabupaten pemalang, cara mengatasi

dalam disiplin PNS terus di lakukan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan PNS.

Kata kunci: Pelaksanaan Disiplin, Pegawai Negeri Sipil, Disnaker Kabupaten

Pemalang.

Page 9: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

ix

ABSTRACT

Civil Servants, hereinafter referred to as ASN according to Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatuses in charge of providing services to the public according to their respective

fields. The problem in this study is how the implementation of the discipline of civil servants in

Pemalang District of Manpower based on the Republic of Indonesia Government Regulation

number 53 of 2010 concerning PNS discipline, how are the obstacles in the implementation of

PNS discipline in the Pemalang District Labor Office based on Government Regulation of the

Republic of Indonesia number 53 of 2010 concerning PNS discipline, and how to overcome

obstacles in the implementation of PNS discipline in the Manpower Office in Pemalang District

based on Government Regulation number 53 of 2010 concerning PNS discipline. The purpose of

this study was to determine the implementation of PNS discipline in the Pemalang District

Manpower Office, to find out the constraints and how to overcome the implementation of PNS

discipline in the Pemalang District Manpower Office. The research method used includes the type of sociological juridical research, specific analytical descriptive research, the method of

determining the sample, the method of data collection in research is primary and secondary data,

the data analysis method used is qualitative analysis.

The results showed that the implementation of PNS discipline in the Pemalang District Manpower

Office had carried out since Government Regulation number 53 of 2010, but still found violations

of PNS discipline, obstacles in the discipline of PNS namely lack of sanctions, fading civil servant

discipline, lack of facilities and infrastructure, lack of Awareness of Pemalang District

Manpower employees, how to overcome in the discipline of civil servants continue to be done in

order to improve the discipline of civil servants.

Keyword : Implementation Of Discplinary, Civil Servants Disnaker Kabupaten

Pemalang

Page 10: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………………………................. ii

HALAMAN PENGESAHAN MEMPERBANYAK ......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN. .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................... Vii

ABSTRAK ……………………………………………………………………………….. viii

ABSTRACT .......................................................................................................................... ix

DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN…………………………………………………… x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

D. Keaslian Penelitian ……………………………………………………………. 9

E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 13

A. Tinjauan Umum Tentang Aparatur Sipil Negara .................................................... 13

1. Pengertian Aparatur Sipil ................................................................................. 13

2. Menejemen Aparatur Sipil Negara …………………………………………... 14

3. Pengertian Pegawai Negeri Sipil ...................................................................... 14

B. Tinjaun Umum Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ......................................... 16

1. Jenis – Jenis PNS .............................................................................................. 19

2. Hak dan Kewajiban PNS .................................................................................. 20

3. Macam – Macam Disiplin Kerja ..................................................................... 24

4. Kode Etik PNS ................................................................................................. 25

5. Sanksi PNS ....................................................................................................... 26

Page 11: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

xi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 29

A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 29

B. Spesifikasi ............................................................................................................... 29

C. Metode Penentuan Sampel ……………………………………………………….. 30

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 30

E. Metode Analisis Data .............................................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………………… 32

A. Pelaksanaan Disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010

tentang Displin Pegawai Negeri Sipil …………………………………………...

32

B. Kendala Disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010

tentang Displin Pegawai Negeri Sipil …………………………………………...

42

C. Cara Mengatasi Kendala Disiplin PNS di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Pemalang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2010 tentang Displin Pegawai Negeri Sipil ………………………….......

44

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………………….. 47

A. Simpulan …………………………………………………………………………. 47

B. Saran ……………………………………………………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49

Page 12: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut sebagai ASN menurut

Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, merupakan

salah satu aparat negara yang bertugas memberikan pelayanan bagi masyarakat

menurut bidangnya masing-masing. ASN yang baik, jujur, serta disiplin

merupakan pegawai pemerintah yang sangat diharapkan masyarakat saat ini, agar

terciptanya sistem pemerintahan yang berjalan baik dan teratur sebagaimana di

atur dalam tentang Aparatur Sipil Negara.Negeri Sipil.1

Sebagaimana telah diamanatkan di dalam peraturan perundang-undangan,

aparatur negara dalam meningkatkan kualitas aparatur negar dengan memperbaiki

kesejahteraan dan keprofesionalan serta memberlakukan sistem karir berdasarkan

prestasi kerja dengan prinsip memberikan penghargaan dan sanksi, maka aparatur

negara hendaknya dapat bersikap disiplin dalam mewujudkan pemerintahan yang

bersih dan berwibawa.2

Disiplin sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena disiplin

harus ditanamkan secara terus menerus agar disiplin menjadi kebiasaan. Orang-

orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisplinan

yang tinggi, sebaliknya orang yang gagal umumnya tidak disiplin. Disiplin

merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan

dalam bertidak, berikir dan bekerja yang aktif dan kreatif. Disiplinj juga

1 Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014

2http://www.lawdescription.com/index.php?option=com_contect&view=article&id=71&Itemid=7

54, diakses 20 November 2010

Page 13: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

2

merupakan suatu kepatuhan dari orang-orang dalam suatu organisasi terhadap

peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan keadaan tertib.

Untuk mewujudkan ASN yang dimaksud, di perlukan pembinaan sebaik-

baiknya dan atas dasar sistem karir serta sistem prestasi kerja. Sistem karir di sini

adalah suatu kepegawaian dimana suatu pengangkatan pertama kali didasarkan

atas kecakapan yang bersangkutan, sedangkan di dalam pengembangan

selanjutnya yang dapat menjadi pertimbangan adalah masa kerja, kesetian,

pengabdian serta syarat-syarat objektif lainnya. Adapun sistem prestasi kerja

adalah sistem kepegawaian, di mana pengangkatan seseorang untuk menduduki

suatu jabatan atau untuk kenaikan pangkat didasarkan atas kecakapan dan prestasi

kerja yang dicapai oleh pegawai. Kecakapan tersebut harus dibuktikan dengan

lulus dalam ujian dinas prestasi dibuktikan secara nyata dan sistem prestasi kerja

ini tidak memberikan penghargaan terhadap masa kerja. Serta pemberian motivasi

pemberian kesejahteraan.3

ASN sebagai unsur pertama sumber daya manusia yang mempunyai peranan

terhadap keberhasilan penyelanggaraan pemerintah dan pembangunan. Hal ini

bahwa ASN menjadi tumpuhan dalam pelaksaan pemerintahan sesuai dengan

tugas dan fungsinya masing-masing4

Aparatur Sipil Negara sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat juga

harus bisa menjunjung tinggi martabat dan citra Kepegawaian demi kepentingan

masyarakat dan Negara, akan tetapi dalam suatu instansi pemerintah para

aparaturnya sering melakukan pelanggaran disiplin seperti datang terlambat,

3 Slamet Wiyono, Pengaruh Pelatihan,Disiplin, dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

Kantor Regional 1 Badan Kepegawaian Daerah (BKN) Yogyakarta: Kanreg 1 BKN

Yogyakarta,2013),hlm.3. 4 Dessler Gary, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 19970,

hlm. 329.

Page 14: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

3

bermalas-malasan dalam bekerja, pulang sebelum waktunya, dan penyimpangan-

penyimpangan lainnya yang menimbulkan kurang efektifnya aparatur yang

bersangkutan sehingga dapat menhambat kelancaran pemerintahan dan

pembangunan nasional dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan pada

masyarakat.

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil kedisiplinan harus menjadi acuan

hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi

membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa, dan berdisiplintinggi dalam

menjalankan tugas.

Disiplin berasal dari kata Latin discipulus yang berarti siswa atau

murid.Di bidang psikologi dan pendidikan, kata ini berhubungan dengan

perkembangan, latihan fisik, dan mental serta kapasitas moral anak melalui

pengajaran dan praktek.Kata ini juga berarti hukuman atau latihan yang

membetulkan serta kontrol yang memperkuat ketaatan. Makna lain dari kata yang

sama adalah seseorang yang mengikuti pemimpinnya.5

Bagi aparatur pemerintah, disiplin mencakup unsur-unsur

ketaatan,kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan

kesanggupanberkorban.Hal ini berarti kita harus mengorbankan kepentingan

pribadidan golongan untuk kepentingan negara dan masyarakat. UU No. 43 Tahun

1999 menyatakan bahwa "Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan

perundang-undanganpidana,maka untuk menjamin tata tertib dan kelancaran

pelaksanaan tugas,diadakan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil".

5 Dolet Unaradjan ;Manajemen Disiplin ; (Jakarta ; PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

; 2003) ; halaman 8.

Page 15: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

4

M. Situmorang dan Jusuf Juhir berpendapat bahwa adapun yangdimaksud

dengan disiplin ialah ketaatan, kepatuhan dalam menghormatidan melaksanakan

suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk padakeputusan, perintah atau

peraturan yang berlaku”6

Sementara itu, Soegeng Prijodarminto dalam bukunya “Disiplin Kiat

Menuju Sukses“ menyatakan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yangtercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai –

nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, danatau ketertiban”7

Soegeng Prijodarminto juga mengemukakan bahwa disiplin itu

mempunyai tiga aspek, yaitu :

- Sikap mental ( mental attitude ), yang merupakan sikap taat dantertib sebagai

hasil atau pengembangan dari latihan,pengendalian pikiran, dan pengendalian

watak.

- Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma, kriteria, dan

standar yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan

pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan atau aturan, norma,

kriteria, dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan

(sukses).

- Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhanhati untuk mentaati

segala hal secara cermat dan tertib.8

6Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir, Aspek Hukum Pengawasan Melekat di

Lingkungan Aparatur Pemerintah , (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1994). halaman 153. 7 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, ( Bandung: Pradnya Paramita,

1994 ). halaman 25.

8 Ibid.

Page 16: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

5

Disiplin kerja adalah merupakan modal yang penting yang harus dimiliki

oleh aparatur negara (PNS) sebab menyangkut pemberian pelayanan

publik.Namun ironisnya, kualitas etos kerja dan disiplin kerja aparat / PNS secara

umum masih tergolong rendah ini disebabkan banyaknya permasalahan yang

dihadapi oleh para PNS. Permasalahan tersebut antara lain kesalahan penempatan

dan ketidakjelasan jalur karier yang ditempuh namun pemerintahan terus berusaha

melakukan reformasi birokrasi ditubuh PNS. Karena itu, telah dibuat proyek

percontohan di tiga lembaga yakni Departemen Keuangan, Mahkamah Agung,

dan Badan Pemeriksa Keuangan.Pegawai di kantor-kantor tersebut diberi

tunjangan kinerja setelah mereka mampu menunjukkan kinerja yang tinggi

dengan mengutamakan perbaikan pelayanan secara sangat signifikan dan

dirasakan masyarakat.

Pegawai negeri Indonesia pada umumnya masih kurang mematuhi

peraturan kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat kelancaran

pemerintahan dan pembangunan nasional.Pegawai negeri sipil seharusnya

menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar masyarakat dapat

percaya terhadap peran PNS.

Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut

sebenarnya pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi dengan

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil.Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah

dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah

menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya sering terjadi dalam

Page 17: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

6

suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran yang

menimbulkan ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.

Peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur

kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban-kewajiban tidak ditaati atau

dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil. Dengan maksud untuk mendidik dan

membina pegawai negeri sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas

kewajiban dan larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.

Permasalahan pada sekarang ini adalah masih banyak ASN yang

kinerjanya kurang memuaskan dalam melayani masyarakat serta banyak ASN

yang melanggar peraturan disiplin sesuai Pasal 1 angka (3) Peraturan Pemerintah

No. 53 Tahun 2010 adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai Negeri

Sipil yang tidak mentaati kewajiban dan atau melanggar larangan ketentuan

disiplin Pegawai Negeri Sipil, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam

kerja. Di samping itu juga ada ASN yang perbuatannya telah melawan hukum dan

dijatuhi hukuman, ironisnya pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang

cukup besar untuk pelaksaan kegiatan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil agar

kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan, serta upaya pemberian motivasi

dengan pemberian kesejahteraan yaitu dengan pemberian tunjangan-tunjangan dan

kenaikan gaji, serta upaya penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil yang

dilakukan.9

Berdasarkan uraian diatas penelitian menganggap perlu diadakannya penelitian

mengenai “Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipi di Dinas Tenaga Kerja

9 Slamet Wiyono, opcit, hlm.3.

Page 18: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

7

Kabupaten pemalang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ?

2. Bagaimana kendala-kendala dalam pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil di

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ?

3. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan disiplin pegawai

negeri sipil di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan penelitian pasti memiliki sebuah tujuan dan manfaat yang

ingin dicapai. Tujuan dan manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil di Dinas Tenaga

Kerja kabupaten Pemalang berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan disiplin pegawai negeri

sipil di Dinas Tenaga Kerja kabupaten Pemalang. berdasarkan Peraturan

Page 19: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

8

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil.

c. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan Disiplin

Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yang diperoleh sebagai berikut:

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Hukum

Kepegawaian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

referensi dan informasi tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pemalang.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Pemerintah

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satu data yang dapat

memperkaya dan menambah wawasan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

2) Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi masyarakat

tentang hal yang berkaitan dengan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Page 20: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

9

3) Bagi PNS

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai penambah wawasan

agar disiplin pegawai negeri sipil dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya

kendala-kendala yang terjadi.

4) Bagi Akademis

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat melengkapi hasil penelitian lain yang

terdapat di perpustakaan selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan

untuk mahasiswa-mahasiswa Universitas Semarang kedepannya.

D. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang

mempunyai karateristik yang relatif sama dalam hal tema, kajian, meskipun

berbeda dalam kriteria subjek jumlah dan posisi variable penelitian atau metode

yang digunakan. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian tentang:

1. Tri Eka Sari” Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil”. Fakultas Hukum Universitas Andalas dengan

rumusan masalah tentang:

a. Bagaimana Pelaksanaan peraturan disiplin pegawai negeri sipil berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri di

Kejaksaan Negeri Padang?

b. Bagaimana sanksi yang diterapkan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang tidak

mematuhi peraturan disiplin pegawai negeri sipil berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri di Kejaksaan

Negeri Padang?

Page 21: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

10

c. Hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan peraturan disiplin Pegawai

negeri sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang

disiplin Pegawwai Negeri di kejalsaan negeri padang?

2. Rani Novita Sari “Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Pendidikan Menengah Dan Non Formal

Kabupaten Bantul”. Fakultas Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta dengan rumusan masalah tentang:

a. Apakah pelaksanaan hukuman disiplin ASN di Dinas Pendidikan Menengah dan

Non Formal Kabupaten Bantul sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53

Tahun 2010?

b. Bagaimana upaya-upaya meningkatkan kedisiplinan ASN di Dinas Pendidikan

Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul?

3. Yulita Rosalina “Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Kementrian Agama

Kota Jakarta Selatan” Fakultas Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah dengan rumusan masalah tentang:

a. kedisiplinan jam kerja PNS di Kantor Kementrian Agama Kota Jakarta Selatan?

b. Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin PNS di Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan?

Berdasarkan uraian diatas, maka walau telah ada penelitian sebelumnya yang

berkaitan dengan Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga

Kerja, namun tetap berbeda dengan penelitian yang dilakukan peneliti, penelitian

yang peneliti lakukan adalah sama-sama menjelaskan terkait Pelaksanaan Disiplin

Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja sedangkan perbedaanya yaitu

Page 22: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

11

terdapat pada objeknya. Dengan demikian, maka topik penelitian yang peneliti

lakukan ini benar-benar asli.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai sistematika

penulisan hukum yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan hukum maka

penulis menggunakan sistematika penulisan hukum. Adapun sistematika

penulisan hukum ini terdiri dari 5 bab yang tiap babnya terbagi dalam sub-sub

bagian yang dimaksud untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan

hasil penelitian ini. Sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, keaslian

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini menguraikan tentang tinjauan mengenai

aparatur sipil negara, tinjauan mengenai disiplin pegawai

negeri sipil.

BAB III

: Metode Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian,

spesifikasi penelitian, metode penentuan sampel, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV : Bab ini berisi uraian pembahasan mengenai pelaksanaan

peraturan disiplin pegawai negeri Sipil di Dinas Tenaga

Page 23: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

12

Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan peraturan

pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil, kendala-kendala dalam pelaksanaan peraturan

pemerintah tentang disiplin pegawai negeri sipil di Disnaker

Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan peraturan

pemerintah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil, dan cara mengatasi kendala-kendala dalam

pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil di Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan peraturan

pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

BAB V

: Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan pada

pembahasan yang ada di Bab IV dan saran yang akan

disampaikan oleh penulis.

Page 24: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Aparatur Sipil Negara

1. Pengertian Aparatur Sipil Negara

Pengertian Aparatur Sipil Negara yang dulunya disebut dengan

Pegawai Negeri Sipil di kemukakan oleh beberapa ahli. Beberapa ahli

berpendapat mengenai definisi Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil.

A.W.Widjaja, mendefinisi

kan bahwa pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun

rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu

menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu (organisasi). Selanjutnya berpendapat juga bahwa Pegawai adalah orang-

orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik lembaga-lembaga

pemerintah maupun dalam badan-badan usaha.10

Sedangkan menurut Musanaef, pegawai adalah orang-orang yang

melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan

dari pemerintah atau badan swasta. Selanjutnya musanef menjelaskan definisi

pegawai sebagai pekerja atau worker adalah mereka yang langsung digerakkan

oleh seorang manager untuk bertindak sebagai pelaksana yang akan

menyelenggarakanpekerjaan sehingga menghasilkan karya-karya yang diharapkan

dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.11

10 A. W. Widjaja, 2006, Administrasi Kepegawaian, Jakarta: Rajawali, hlm. 113

11 Rosdakarya Musanef, 2007, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Jakarta: Gunung

Agung, hlm. 5

Page 25: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

14

Berdasarkan Ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang

selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

2. Manajemen Aparatur Sipil Negara

Manajemen Aparatur Sipil Negara (Untuk selanjutnya disingkat

Management ASN) adalah pengelolaan ASN untuk menhasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi polotik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.12

Managemen ASN

diselenggarakan berdasarkan sistem Merid.13

Sistem Merid adalah kebijakan dan managemen aparatur sipil negara yang

berdasarkan pada kualikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan

tanpa mebedakan latar politik, ras, warna kuliat, agama, asal usul, jenis kelamin,

status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.14

3. Pengertian Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil menurut Undang-undang No. 5 Tahun 2014 adalah

warga negara indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai

ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan.

Pegawai Negeri Sipil, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,

“Pegawai “ berarti “orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan

12 Undan-Undang No 5 Tahun 2014, Op.cit,. Pasal 1 angka 5.

13 Ibid,. Pasal 51

14 Ibid, Pasal 1 angka 22

Page 26: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

15

sebagainya) sedangkan ”Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi Pegawai

Negeri Sipil adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau negara.15

Logeman dengan menggunakan kriteria yang bersifat materiil mencermati

hubungan antara negara dengan Pegawai Negeri Sipil dengan memberikan

pengertian Pegawai Negeri Sipil sebagai tiap pejabat yang mempunyai hubungan

dinas dengan negara.16

Sedangkan pengertian Pegawai Negeri menurut Mahfud M.D dalam buku

Hukum Kepegawaian terbagi dalam 2 bagian, yaitu :17

1. Pengertian Stipulatif

Pengertian stipulatif terdapat dalam Pasal 1 angka (3) Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 2014, yaitu warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina

kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

Pengertian di atas berlaku dalam pelaksanaan semua peraturan

kepegawaian dan pada umumnya dalam pelaksanaan semua peraturan perundang-

undangan lainnya, kecuali diberikan definisi lain.18

2. Pengertian Ekstensif

Selain dari pengertian stipulatif ada beberapa golongan yang sebenarnya

bukan Pegawai Negeri Sipil menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014,

tetapi dalam hal tertentu dianggap sebagai dan diperlakukan sama dengan pegawai

15 W.J.S Poerwadarminta, 1986, op.cit., hlm. 478; 514.

16 Ibid., hlm. 13. 17

Liberty, 1988, Yogyakarta, Indonesia.

18 Sastra Djatmika dan Marsono, 1995, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Djambatan,

Jakarta, hlm. 9.

Page 27: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

16

negeri, artinya disamping pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku

pada hal-hal tertentu.

B. Tinjauan Umum tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun

arti yang sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin

“disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta

pengembangan tabat. Jadi sifat disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap

yang layak terhadap pekerjaan.19

Di dalam buku Wawasan Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang

dimaksud dengan disiplin adalah “sikap mental yang tercermin dalam perbuatan,

tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau

ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah atau etik,

norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat.20

Alfred R. Lateiner dan I.S. Levine telah memberikan definisi antara lain,

disiplin merupakan suatu kekuatan yang selalu berkembang di tubuh para pekerja

yang membuat mereka dapat memenuhi keputusan dan peraturan-peraturan yang

telah ditetapkan.21

Di samping beberapa pengertian mengenai disiplin pegawai tersebut di

atas, A.S. Moenir mengemukakan bahwa “Disiplin adalah ketaatan yang sikapnya

19 I. G. Wursanto, Managemen Kepegawaian, Kenisius, Yogyakarta, 1989, hal. 108

20 Wirjo Surachmad, Wawasan Kerja Aparatur Negara, Pustaka Jaya, Jakarta,

1993, hal.24 21 I.S. Livine Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, Terjemahan oleh Iral

Soedjono, Cemerlang, Jakarta, 1980, hal 71

Page 28: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

17

impersonal, tidak memakai perasaan dan tidak memakai perhitungan pamrih atau

kepentingan pribadi.22

Fungsi Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap

pegawai. Disiplin menjadipersyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata

kehidupan berdisplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan

dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan menciptakan suasana kerja yang

kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan. Beberapa fungsi disiplin

antara lain :

a. Kehidupan bersama

b. Membangun kepribadian

c. Melatih kepribadian

d. Pemaksaan

e. Hukuman

a. Menciptakan Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama dalam suatu

kelompoktertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin

antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan lancar. Disiplin

juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai lingkungandisiplin yang

baik, sangat berpengaruh kepribadian seseorang.

Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram

sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. Disiplin merupakan

sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja

yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak

berbentuk dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk

22

A.S. Moenir, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan

Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta, 1983, hal. 152.

Page 29: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

18

kepribadian tersebut dilakukan melaui proses latihan. Latihan tersebut

dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar pegawai, pimpinan dan selurih

personil yang ada dalam organisasi tersebut. Disiplin berfungsi sebagai

pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

di lingkungan tersebut dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin

seperti itu dapat menyadarkan bahwa diplin itu penting. Pada awalnya mungkin

disiplin itu penting karena suatu pemaksaan namun karena adanya pembiasaan

dan proses latihan yang terus-menerus maka disiplin dilakukan atas kesadaran

dalam diri sendiiri dan diraskan sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan

untuk dikemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik,

positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal

mengikuti dan mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi kebiasaan

berfikir baik, positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan

hanya soal mengikuti dan mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat

menjadi disiplin berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek

kehidupannya.

Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat

memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya tanpa ancaman,

sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah

serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi kurang. Maka dari itu

fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap, perilaku dan tata

kehidupan berdisiplin didalam lingkungan di tempat seseorang itu berada,

termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta suasana tertib dan teratur dalam

pelaksanaan pekerjaan. Menurut T. Hani Handoko (1994:208) ― Disiplin adalah

Page 30: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

19

kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasi nasional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi disiplin kerja adalah suatu

kemampuan yang akan berkembang dalam kehidupan kesehariannya seseorang

atau kelompok (organisasi) dalam bertaat azas, peraturan, norma-norma, dan

perundang-undangan untuk melakukan nilai-nilai kaidah tertentu dan tujuan hidup

yang ingin dicapai oleh mereka dalam bekerja.

Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja Untuk mengkondisikan karyawan perusahaan agar

senantiasa bersikap disiplin, maka terdapat beberapa prinsip pendisiplinan.

Melaksanakan prinsip-prinsip disiplin kerja hal-hal sebagai berikut :

1. Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.

2. Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturanorganisasi.

3. Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.

4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.

5. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

6. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat

jam kerja.

7. Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.

8. Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak

tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.

1. Jenis- jenis Pegawai Negeri Sipils

Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara, jenis Pegawai Negeri Sipil Negara dibagi menjadi dua yaitu:

Page 31: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

20

a. Pegawai Negeri Sipil

PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a merupakan Pegawai ASN

yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan

memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan Pegawai ASN

yang diangkat sebagai pegawai engan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan

Undang-Undang ini.

2. Kewajiban Pegawai Aparatur Sipil Negara

a. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Pasal 3 kewajiban Pegawai

Negeri Sipil, setiap Pegawai Negeri Sipil wajib :

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS.

2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan.

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah.

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS.

7. Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri, seseorang,

dan golongan.

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan.

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara.

10. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.

11. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.

12. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-

baiknya.

13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.

14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier.

15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

b. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014, ditetapkan bahwa kewajiban pegawai ASN

sebagai berikut :

Page 32: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

21

1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,

dan tanggung jawab.

5. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.

Kewajiban Pegawai ASN adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Menurut Sastra Djatmika, kewajiban

Pegawai Negeri dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

1. Kewajiban yang ada hubungannya dengan suatu jabatan.

2. Kewajiban yang tidak langsung berhubungan dengan suatu tugas dalam jabatan,

melainkan dengan kedudukannya sebagai pegawai negeri pada umumnya.

3. Kewajiban-kewajiban lain.23

a. Hak Pegawai Aparatur Sipil Negara

Dasar dari adanya hak adalah manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang

merupakan pemacu bagi didinya untuk memenuhi kebutuhannya, seperti bekerja

untuk memperoleh uang bagi pemenuhan kebutuhan. Manusia dalam kajian

ekonomi disebut sebagai sumber daya karena memiliki kecerdasan. Melalui

kecerdasan yang semakin meningkat mengakibatkan manusia dikatakan sebagai

homo sapiens, homo politikus, dan homo ekonomikus dan dalam kajian yang lebih

mendalam dapat dikatakan pula bahwa manusia adalah zoon politicon.

Berdasarkan perkembanggannya dunia modern, dalam prosesnya setiap

individu akan berinteraksi dalam masyarakat yang semakin meluas dan

perkembangan berikutnya dimulainya konsep organisasi yang melingkupi bidang

23 Sastra Djatmika dan Marsono, op.cit., hlm. 103.

Page 33: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

22

pemerintahan, sehingga manusia dapat dikatakan sebagai homo administratikus

dan organization man.24

4. Pentingnya Disiplin Kerja Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin

adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama

disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara

mencegah pemborosan waktu dan energi. Selain itu, disiplin mencoba untuk

mencegah kerusakan atay kehilangan harta benda, mesin, peralatan, dan

perlengkapan kerja, yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian, sendagurau atau

pencurian. Disiplin mencoba mengatasi kesalahan dan keterledoran yang

disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, dan keterlambatan.

Disiplin berusaha mencegah permulaan kerja yang lama atau terlalu awalnya

mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan atau kemalasan. Disiplin

juga berusaha juga untuk mengatasi perbedaan pendapat antara karyawan dan

mencegah ketidaktaatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan salah

penafsiran. Singkatnya, Tohardi, (2002) dikutip oleh Edi Sutrisno (2011:88)

disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga

efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam

ikhtikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha

untuk melindungi perilaku yang baik dengan mentepkan respon yang

dikehendaki.Meskipun bukan hal yang mustahil bahwa menghindarkan kondisi-

kondisi yang memerlukan disiplini itu lebih baik daripada program pendisiplinan

yang paling memuaskan, namun disiplin itu sendiri menjadi penting karena

24 Sondang P. Siagian, op.cit., hlm. 9-10

Page 34: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

23

manusia dan kondisinya yang tidak sempurna seharusnya mempunyai tujuan yang

positif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja sangat

diperlukan untuk menunjang kelancaran segala aktivitas organisasi agar tujuan

organisasi dapat dicapai secara maksimal. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai

sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi

para karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin

terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh

hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang

menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan

pekerjaan. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan

penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal

mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi. Ketidakdisiplinan dan kedisiplinan

dapat menjadi panutan orang lain. Jika lingkungan kerja semuanya disiplin, maka

seorang pegawai akan disiplin, tetapi jika lingkungan kerja organisasi tidak

disiplin, maka seorang pegawai juga aan ikut tidak disiplin. Untuk itu sangat sulit

bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tetapi ingin menerapkan kedisiplinan

pegawai, karena lingkungan kerja akan menjadi panutan bagi para pegawai.Jadi,

dapat disimpulkan bahwa disiplin pegawai adalah perilaku seseorang yang sesuai

dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah

laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi bagik tertulis

maupun tidak tertulis.

Page 35: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

24

3. Macam-macam Disiplin kerja

a. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah disiplin yang ditujukan untuk mendorong pegawai

agar berdisiplin diri dengan mentaati dan mengikuti berbagai standar dan

peraturan yang telah ditetapkan. Menurut T. Hani Handoko disiplin preventif

adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti

berbagai standar dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat

dicegah.25

b. Disiplin Korektif

Disiplin korektif merupakan disiplin yang dimaksudkan untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan yang berlaku dan memperbaikinya untuk

masa yang akan datang. Hal ini sejalan denan yang dikemukakan oleh Keith

Davis dan John W. Newstrombahwa disiplin korektif adalah tindakan yang

dilakukan setelah terjadinya pelanggaran peraturan, tindakan ini dimaksud untuk

mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut sehingga tindakan di masa yang

akan datang akan sesuai dengan standar.26

Dengan kata lain sasaran disiplin korektif adalah para pegawai yang melanggar

aturan dan diberi sanksi yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Disiplin korektif

ini dilakukan untuk memperbaiki pelanggaran dan mencegah pegawai yang lain

melakukan perbuatan yang serupa dan mencegah tidak adanya lagi pelanggaran

dikemudian hari.

25 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Yogyakarta,

2011, hlm. 208

26 Keith Davis dan John W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi, Erlangga, Jakarta,

T.Th, hlm. 88

Page 36: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

25

c. Disiplin Progresif

Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat terhadap

pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada

pegawai untuk untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman

yang lebih serius. Dilaksanakan disiplin progresif ini akan memungkinkan

manajemen untuk membantu pegawai memperbaiki kesalaham. Seperti yang

dikemukakan oleh Henry Simamora bahwa disiplin progresif dirancang untuk

memotivasi karyawan agar mengoreksi kekeliruannya secara sukarela.27

4. Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Pada tahun 2003, pemerintah melalui kantor Kementerian PAN-RB telah

mengambil inisiatif untuk menjabarkan pokok-pokok etika dalam peraturan

perundang-undangan dan diaplikasikan dalam lingkungan pegawai negeri sipil.

Selain dari penegasan sanksi dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, terdapat pula usaha pemerintah dengan

nama KORPRI dalam rangka meningkatkan kualitas Pegawai Negeri Sipil dengan

membuat Panca Prasetya KORPRI Pegawai Republik Indonesia sebagai Kode

Etik Pegawai Republik Indonesia yang dibacakan pada setiap apel bendera dan

ditirukan oleh seluruh peserta.

Pada umumnya yang dimaksud dengan kode etik adalah sekumpulan norma,

asas, dan nilai yang menjadi pedoman bagi anggota kelompok profesi tertentu

dalam bersikap, berperilaku, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai anggota

kelompok tersebut. Menurut PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa

Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. Kode etik Pegawai Negeri Sipil

27 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta, 1997,

hlm. 756.

Page 37: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

26

adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam

melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari.

KORPRI telah memiliki Kode Etik KORPRI, yaitu Sapta Prasetya KORPRI

yang ditetapkan dengan keputusan MUNAS pertama KORPRI Nomor:

03/MUNAS/1978 Tanggal 2 Desember 1978, kemudian disempurnakan dengan

Keputusan MUNAS Ketiga KORPRI Nomor: Kep-05/MUNAS/1989 Tanggal 1

Juni 1989. Sapta Prasetya terdiri dari 7 butir luhur dari segenap anggota KORPRI

untuk melaksanakan kewajiban sebagai warga negara, unsur aparatur negara dan

abdi masyarakat.28

5. Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai Kode Etik sebagai pedoman sikap

tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan. Untuk itu setiap

Pegawai Negeri Sipil harus menaati perundang-undangan serta melaksanakan

tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tidak secara eksplisit

menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan tidak

dengan hormat karena melanggar janji Pegawai Negeri Sipil janji jabatan selain

pelanggaran janji Pegawai Negeri Sipil dan janji karena tidak setia kepada

pancasila, UUD NRI Tahun 1945, negara, serta pemerintah. Namun secara

implisit, makna pelanggaran janji sesuai dengan substansi Pasal 84 ayat (4) hufur

a UU Nomor 5 Tahun 2014 bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak

dengan hormat karena melakukan penyewelengan terhadap pancasila dan UUD

NRI Tahun 1945. Dalam proses pemberhentiannya, Pegawai Negeri Sipil yang

28 Penjelasan Umum Keputusan Musyawarah Nasional Keempat KORPRI Nomor: Kep-

05/MUNAS/1994 tentang Pedoman Pengalaman Sapta Prasetya KORPRI.

Page 38: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

27

dikenakan pasal ini tidak berhak menerima pensiun karena dianggap telah

membuat kesalahan yang fatal.

Berdasarkan undang-undang tersebut maka dijabarkan dalam Peraturan

Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Untuk

tingkat dan hukuman disiplin diatur dalam pasal 7. Adapun tingkat dan jenis

hukuman disiplin adalah sebagai berikut:

1. Pertama tingkat hukuman disiplin

Pada tingkat hukuman disiplin ini, diatur dalam pasal 7 terdiri dari hukuman

disiplin ringan, hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat.

Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari teguran lisan, teguran tertulis, dan

pernyataan tidak puas secara tertulis

Dalam pasal 7 ini diatur juga jenis hukuman disiplin sedang yaitu penundaan

kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat, dan

penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun lemudian jenis hukuman

disiplin berat terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3

tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah,

pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai PNS, dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Jadi yang terkandung dalam Pasal 7 Peraturan pemerintah No. 53

Tahun 2010 Hukuman disiplin yang berupa teguran lisan dinyatakan dan

disampaikan secara lisan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada PNS

yang melakukan pelanggaran disiplin. Hukuman disiplin yang berupa teguran

tertulis dinyatakan dan disampaikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang

menghukum kepada PNS yang melakukan pelanggaran.

Page 39: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

28

Dari penjabaran Pasal di atas dapat di simpulkan bahwa hukuman

disiplin berat pelanggaran terhadap kewajiban yaitu setia dan taat sepenuhnya

kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun

1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, menaati segala ketentuan peraturan

perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada

PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab, menjunjung

tinggi kehormatan negara, pemerintah.

Adapun hukuman disiplin berat pelanggaran terhadap larangan yaitu

menyalahgunakan wewenang , menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan

pribadi dan orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain, tanpa izin

pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan lembaga atau

organisasi internasional, bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau

lembaga swadaya masyarakat asing, Melakukan suatu tindakan atau tidak

melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu

pihak yang dilayari, menghalangi berjalannya tugas kedinasan, harus memberikan

dukungan kepada calon Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Page 40: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis. Penelitian yuridis

sosiologis tidak hanya ditinjau dari kaidah saja, tetapi juga berusaha untuk

menelaah ketertaitan antara faktor yuridis dengan faktor sosiologis.29

Penelitian

yuridis sosiologis menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung

dari sumbernya jadi masih berupa data mentah.30

Jenis penelitian ini dipergunakan

karena dalam penelitian ini akan meneliti tentang pelaksanaan disiplin Pegawai

Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang .

B. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitis. Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan kata lain,

penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian

kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.31

29 Ronny Hannitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Ghalia, 1998), halaman

34.

30 Haryanto Kusumo, “Perbedaan Penelitian Hukum Normatif dan Sosiologis”. (Online)

(https://haryantokusumo.wordpress.com/2010/03/21/perbedaan-penelitian-hukum-normatif-

dan-sosiologis/, diakses 7 mei 2018), 2018/

31 Siti Faridah, “Adapun Pengertian Dari Metode Deskriptif Analitis Menurut Sugiono”,

(https://dokumen.tips/documents/adapun-pengertian-dari-metode-deskriptif-analitis-menurut-

sugiono.html/, diakses 21 April 2018), 2018

Page 41: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

30

Spesifikasi ini dipergunakan karena dalam penelitian ini akan menggambarkan

tentang bagaimana pelaksanaan peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas

Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang.

C. Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari

populasi dan diteliti secara rinci. Populasi adalah keseluruhan gejala atas satuan

yang ingin diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian populasi yang ingin diteliti.

Sampel juga merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari

suatu populasi dan diteliti secara rinci. Sampel dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkan metode purposive sampling. Pengertian purposive sampling adalah

dimana satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan

tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau

kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel.32

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara pengumpulan data untuk kepentingan

penelitian. Proses ini sangat penting untuk mendukung dan memperjelas hasil

penelitian sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data primer

dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil

observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil

32

Sugiyono.2010,, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantiatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta, Halaman 218.

Page 42: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

31

pengujian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer dalam

penelitian ini adalah dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan dengan

responden atau narasumber secara bebas terpimpin yaitu dengan melakukan tanya

jawab secara langsung kepada responden atau narasumber, dimana pertanyaan

yang diajukan berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Wawancara

akan dilakukan dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan konsep-

konsep, teori-teori atau pendapat-pendapat serta landasan teoritis yang

berhubungan erat dengan permasalahan. Data sekunder meliputi:

a. Bahan Hukum Primer

1.) PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2.) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

b. Bahan Hukum Sekunder

1) Buku-buku/ literatur yang mendukung penelitian ini.

2) Karya ilmiah, yang berkaitan dengan permasalahan.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif

yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan mengakui data-data yang

telah diperoleh dan disusun secara sistematis, kemudian ditarik kesimpulan.33

33 Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Pradigma, Metode dan Masalah (Jakarta: ELSAM

dan HUMA, 2002), halaman 123-12.

Page 43: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Kedisiplinan pegawai sangat menentukan pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab yang dikerjakan pegawai. Tetapi pada kenyataannya masih ada

pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai, baik staf maupun pejabatnya secara

sengaja maupun tidak disengaja sehingga ha ini menganggu dan menghambat

kinerja pegawai di Disnaker Kabupaten Pemalang.

Disiplin merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan

disiplin, karena disiplin mempengaruhi kinerja pegawai dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya.

Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan

negeri ataudiserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu

perundang-undangan dan digaji menurut perundang-undangan yang berlaku PNS

berkedudukan sebagai aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat

yangdengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan

pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Kesetiaan

dan ketaatan yang penuh tersebut mengandung pengertian bahwa PNS berada

sepenuhnya di bawah pemerintah.

Page 44: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

33

Indikator disipilin pegawai yang dimaksud dalam penelitian ini Disiplin PNS di

Dinas Tenaga Kerja Pemerintahan Kabupaten Pemalang, yaitu:

a. DisiplinWaktu

1) Jam kerja PNS dimulai pukul 07.30 wib dan diakhiri pukul 15.30 wib kecuali

hari Jumat.

2) Pegawai mengisi buku hadir dengan mencantumkan jam datang dan jam pergi.

3) Pegawai yang terlambat atau meninggalkan kantor sebelum usai harus melapor

atau minta izin kepada atasan dan mengisi buku tertib.

b. Disiplin Berpakaian

1) Setiap pegawai wajib menggunakan seragam dinas secara sopan dan bersihserta

tidak berlebihan.

2) Pakaian seragam Pegawai-Senin sampai Kamis: pakaian dinas Pegawai Jumat:

pakaian batik.

3) Pegawai harus bersepatu.

Untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral, mutlak

diperlukan peraturan disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam

menegakkan disiplin, sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan

kelancaran pelaksanaan tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih produktif.

Dengan kesadaran dari berbagai pihak dalam mematuhi peraturan yang ada dan

melaksanakan tugas tanggung jawabnya, maka mereka diharapkan mampu

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan tidak melakukan

Page 45: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

34

penyimpangan atau melakukan perbuatan tercela baik didalam maupun diluar jam

kerja.34

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil kedisiplinan harus menjadi acuan

hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi

membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa, dan berdisiplin tinggi dalam

menjalankan tugas. Tapi melihat kenyataan tidak semua PNS mentaati dan

mematuhi peraturan perundang-undangan disiplin pegawai. Ketidakdisiplinan

PNS merupakan bahan diskusi “empuk” dan akan selalu menjadi sorotan tajam

masyarakat. Mengingat bagi mereka, status PNS adalah sosok yang patut

dijadikan contoh dan teladan, karena dianggap sebagai kepanjangan

tangan dari pemerintah. Sangat wajar apabila masyarakat memiliki keinginan dan

harapan yang lebih terhadap kinerja dan produktivitas PNS.35

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri

Sipil antara lain memuat kewajiban, larangan, dan hukuman disiplin yang dapat

dijatuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran. Penjatuhan

hukuman disiplin dimaksudkan untuk membina PNS yang telah melakukan

pelanggaran, agar yang bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha

tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa yang akan datang. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

secara tegas disebutkan jenis hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan terhadap

suatu pelanggaran disiplin. Hal ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat

34

Harsono, Perencanaan Kepegawaian, (Bandung : Fokus Media, 2010), h.6

35 Diakses pada 3 Oktober 2010 dari http://bkn.go.id/kanreg01/en/berita/201-peraturan-

pemerintah-nomor-53-tahun-2010-antara-tantangan-dan-realita.html.?showall=1

Page 46: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

35

yang berwenang menghukum serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan

hukuman disiplin. Demikian juga dengan batasan kewenangan bagi pejabat yang

berwenang menghukum telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini.

Penjatuhan hukuman berupa jenis hukuman disiplin ringan, sedang, atau berat

sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh PNS yang

bersangkutan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan dampak dari

pelanggaran yang dilakukan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Disnaker Kabupaten Pemalang

sebagian besar telah diterapkan hal ini sesuai dengan poin-poin:

1. Disiplin terhadap waktu

Disiplin terhadap waktu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 Tentang Pegawai Negeri Sipil Pasal 3 Ayat 11 yang berbunyi

“masukm kerja dan menaati ketentuan jam kerja”

Disiplin terhadap waktu yaitu, pegawai masuk dan pulang kantor tepat waktu serta

menaati ketentuan jam kerja.

2. Disiplin terhadap kualitas pekerjaan

Disiplin terhadap kualitas pekerjaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pasal 3

Ayat 12 yang berbunyi “mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan”

Page 47: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

36

Disiplin terhadap kualitas pekerjaan yaitu, bagaimana seseorang pegawai

dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan

menyelesaikannya tepat pada waktunya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hersetyono Purnomo

mengatakan bahwa: “pegawai masih perlu meningkatkan waktu kerja dengan

pelayanan terhadap masyarakat agar masyarakat tidak ada yang kecewa dengan

pelayanan kami”.

3. Disiplin terhadap peraturan

Disiplin terhadap peraturan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Pasal 3 Ayat 17

yang berbunyi “ menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang”

Disiplin terhadap peraturan yaitu, menaati segala aturan yang ada tentang

disiplin. Dari hasil wawancara dengan Bapak Hersetyono Purnomo mengatakan

bahwa:

“sebaiknya pegawai yang melanggar diberikan arahan secara persuasif agar

kinerja pegawai tersebut dapat berubah.

4. Disiplin dalam menggunakan fasilitas kantor

Disiplin dalam menggunakan fasilitas kantor sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Peraturan Disiplin Pegaai Negeri Sipil

Pasal 3 Ayat 13 yang berbunyi “menggunakan dan memelihara barang-barang

milik Negara dengan sebaik-baiknya”

Page 48: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

37

Berdasarkan hasil peneliti fasilitas kantor yang ada di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang sudah mencukupi, hanya saja penggunaanya belum

dimaksimalkan dengan baik.

Menurut Bapak Hersetyono Purnomo, S.IP. , Kepala Subbagian Umum dan

Kepegawaian Kabupaten Pemalang, bahwa Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Pemalang telah melaksanakan peraturan disiplin pegawai negeri sipil berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 sejak peraturan tersebut

diberlakukan. Dalam peraturan tersebut telah dilaksanakan peraturan mengenai

kedisiplinan, hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 tentang Disiplin Pegawai Negeeri Sipil .36

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin

Pegawai Negeri Sipil yang termasuk jenis pelanggaran disiplin ringan adalah

jenis-jenis pelanggaran disiplin yang penjatuhan saksinya berupa teguran lisan,

tertulis. Dari hasil wawancara Bapak Hersetyono Purnomo, S.IP. Jenis

pelanggaran disiplin ringan oleh PNS di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang

adalah sering datang terlambat, tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah, tidak

menaati jam kerja seperti sering terlambat masuk kerja dan pulang kerja sebelum

waktunya. Pelanggaran disiplin ringan rata-rata selesai di Dinas masing-masing

dan tidak sampai dilimpahkan ke Kabupaten. Pemberian hukuman disiplin ringan

tidak dapat dimintakan keberatan.

Dengan rincian sebagai berikut, pegawai laki-laki berjumlah 33 orang dan

pegawai perempuan berjumlah 7 orang.

36

Wawancara Bapak Hersetyono Purnomo, S.IP. selaku Kepala Subbagian Umum dan

Kepegawaian di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang, pada tanggal 20 Juni 2019.

Page 49: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

38

Jika dilihat berdasarkan tingkat penddidikan pegawai di Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pemalang dapat dilihat pada tabel berikut:

NO

Unit Kerja

Tingkat Pendidikan

JML

SD SLTP SLTA DIII S1 S2 S3

1. Kepala Dinas 0 0 0 0 0 1 0 1

2. Kepala Bidang

pembinaan hubungan

industrial

0 0 0 0 1 0 0 1

3. Sub Bagian Tata Usaha 0 0 0 0 1 0 0 1

4. Seksi Penempatan dan

Perlindungan Tenaga

Kerja

0 0 0 0 1 0 0 1

5. Kepala Sub bagian

umum dan

kepegawaian

0 0 0 0 1 0 0 1

6. Kepala Sub bagian

Bina Program dan

Keuangan

0 0 0 0 1 0 0 1

7. Seksi hubungan

Industrial dan syarat

0 0 0 0 1 0 0 1

Page 50: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

39

kerja

8. Seksi Pelatihan

Produktivitas dan

Transmigrasi

0 0 0 0 1 0 0 1

9. Sekertaris 0 0 0 0 0 1 0 1

10. Analisi Tenaga Kerja 0 0 0 0 2 0 0 2

11. Kepala Balai Latihan

Kerja

0 0 0 0 1 0 0 1

12. Analis Perencanaan

Evaluasi dan Pelaporan

0 0 0 0 1 0 0 1

13. Bendahara 0 0 0 0 2 0 0 2

14. Pengantar Kerja

Penyedia

0 0 1 0 0 0 0 1

15. Pengelola

Ketransmigrasian

0 0 1 0 0 0 0 1

16. Pengadministrasi

Keuangan

0 0 3 0 0 0 0 3

17. Pengelola Barang Milik

Negara

0 0 1 0 0 0 0 1

18. Pengelola Tenaga Kerja 0 0 1 0 0 0 0 1

Page 51: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

40

Indonesia

19. Calon Instruktur 0 0 0 0 3 0 0 3

20. Pengantar Kerja

Pelaksana Lanjutan

0 0 0 0 1 0 0 1

21. Pengadministrasi

Perencanaan dan

Program

0 0 0 0 1 0 0 1

22. Verifikator Keuangan 0 0 0 1 0 0 0 1

23. Instrukrur Ahli Pertama 0 0 0 0 3 0 0 3

24. Pengadministrasi

Kepegawaian

0 0 1 0 0 0 0 1

25. Petugas Keamanan 0 1 0 0 0 0 0 1

26. Pengemudi 1 0 0 0 0 0 0 1

27. Pramubakti 2 0 0 0 0 0 0 2

Jumlah 3 1 8 1 20 2 0 38

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah11 Pegawai Negeri Sipil di

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang berdasarkan pendidikan yaitu jumlah

Pegaai Negeri Sipil yang terbanyak adalah pegawai yang mempunyai tingkat

pendidikan strata 1 (S1) yang berjumlah 20 orang, dan yang mencapai tingkat

Page 52: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

41

pendidikan tingkat pendidikan S2 sebanyak 2 orang, DIII sebanyak 1 orang,

SLTA sebanyak 8 orang, SLTP sebanyak 1 orang, dan SD sebanyak 3 orang.

Dari sekian banyak Pegwai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

Pemalang tidak semuanya mentaati peraturan yang berlaku, salah satunya

peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kasus Disiplin PNS yang telah terjadi di

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang adalah jenis pelanggaran ringan, Dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS yang termasuk

jenis pelanggaran disiplin ringan adalah jenis jenis pelanggaran disiplin yang

penjatuhan sanksinya berupa teguran lisan,tertulis, dan pernyataan tidak puas

seara tertulis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hersetyono Purnomo, S.IP.

selaku kepala subbagian umum dan kepegawaian di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang , beliau menyatakan bahwa dalam menentukan jenis

hukuman disiplin yang akan dijatuhkan harus dipertimbangkan secara baik-baik,

apakah hukuman yang akan dijatuhkan tersebut sesuai dengan pelanggaran

disiplin yang dilakukan dan apakah telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat

dalam peraturan yang ada.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplinn

Pegaai Negeri Sipil, dinyatakan pelanggaran terhadap “kewajiban” bagi pegawai

negeri dijatuhi hukuman disiplin dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan. 37

37 Wawancara Bapak Hersetyono Purnomo selaku Subbagian Umum dan Kepegawaian di

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang.

Page 53: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

42

B. Kendala Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Keja

Kabupaten Pemalang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil

1. Kurang tegasnya sanksi

Pelaksanaan disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja

Kabupaten Pemalang. Di dalam melakukan tugasnya tidak selalu berjalan dengan

lancar. Terdapat beberapa kendala yang menghambat dalam pelaksanaan Disiplin

Pegawai Negeri Sipil.

Menurut Pak Hersetyono Purnomo. SIP selaku kepala subbagian umum

dan kepegawaian menyebutkan bahwa tedapat beberapa kendala dalam

melakukan pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu kurang tegasnya

sanksi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pejabat yang berwenang harus

memberikan sanksi atau tindakan secara tegas bilamana seorang PNS terbukti

melakukan pelanggaran disiplin dengan tujuan untuk memberikan efek jera dan

shock terapi agar PNS yang lain tidak meniru atau melakukannya dan juga agar

tidak melakukan pelanggaran disiplin yang hukumannya lebih berat lagi.

2. Lunturnya Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil

Kendala kedua yaitu lunturnya kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil hal ini

terjadi karena beberapa pegawai masih melakukan pelanggaran dispilin kerja dan

kurangnya kesadaran bahwa kedisplinan sangat penting dalam dunia kerja, masih

banyak perilaku menyimpang yang dilakukan oleh PNS terhadap hukum dan

norma yang berlaku dalam bentuk sikap dan perilaku tidak patuh dan kurang tertib

terhadap aturan yang telah ada seperti mentaati ketentuan hari kerja dan jam kerja.

Page 54: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

43

Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil kedisiplinan harus menjadi acuan

hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi

membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa,, dan berdisiplin tinggi dalam

menjalankan tugas.

3. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana

Kendala ketiga kurangnya fasilitas sarana dan prasarana mempengaruhi

Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang membuat aparatur pemerintah

kurang efisien dalam menjalankan tugas.

Sarana dan prasarana yang kurang memadai sangat mempengaruhi disiplin

kerja pegawai, karena dengan adanya sarana dan prasarana yang baik dan

memadai maka pegawai pun akan bekerja dengan lebih baik.

Namun, apabila sarana dan prasarana tidak seimbang dengan bimbang dengan

beban kerja maka hasil yang diharapkan pun tidak maksimal sehingga sarana dan

prasarana yang memadai menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan prestasi

kerja.

4. Kurangnya kesadaran dari Pegawai Disnaker di Kabupaten Pemalang

Kendala keempat kurangnya kesadaran dari Pegawai Disnaker di Kabupaten

Pemalang seperti Kedisiplinan pegawai merupakan suatu hal yang harus menjadi

acuan hidup bagi setiap pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

yang dibebankan oleh Negara kepadanya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan

yang semakin tinggi membutuhkan pegawai yang bersih, berwibawa, dan

berdisiplin tinggi dalam menjalankan tugas. Dalam melaksanakan tugas sehari-

Page 55: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

44

hari masih ada pegawai yang tidak sadar akan tanggung jawabnya sebagai

pelayanan masyarakat tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Kesadaran tanggung jawab akan tanggung jawab diharapkan melekat pada diri

pegawai dari keinginannya senddiri untuk menjadi pegawai dengan segala

konsekunsinya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat 4

kendala dalam pelaksanaan disiplin pegawai negeri sipil yaitu pertama kurang

tegasnya sanksi dalam melakukan tugasnya, kendala yang kedua lunturnya

kedisiplinan pegawai negeri sipil di dinas tenaga kerja Kabupaten Pemalang,

kendala yang ketiga kurangnya fasilitas sarana dan prasarana kurang efisien,

kendala yang keempat kurangnya kesadaran pegawai negeri sipil di Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pemalang.

C. Cara Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil

di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegaai Negeri Sipil

1. Upaya kurang tegasnya sanksi

Stetiap pejabat yang berwenang menghukum wajib lebih dahulu dengan seksama

terhadap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Disiplin Pegawai

Negeri Sipil. memberikan sanksi yang tegas apabila seorang PNS terbukti

melakukan pelanggaran disiplin. meningkatkan kualitas sumber daya alam

melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran tentang peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan Disiplin PNS diantaranya Peraturan Pemerintah tahun 53

Page 56: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

45

tahun 2010 tentang Disiplin Pegaai Negeri Sipil , kegiatan sosialisasi bisa melalui

latihan yang bertujuan memberikan pemahaman dan mengaplikasi peraturan yang

berkaitan dengan disiplin PNS.

Meningkatkan Pengawasan melekat pemantauan harus dilakukan pejabat yang

berwenang kepada bawahannya dalam beberapa kesempatan tanpa diketahui oleh

pegaai tersebut bahwa dia sedang dipantau. Meningkatkan kualitas kinerja

Pegawai Negeri Sipil.

2. Upaya lunturnya Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil

Melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran tentang peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan disiplin PNS. Memberikan sanksi/tindakan secara tegas

bilamana seorang PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin yang tujuan untuk

meberikan efek jera dan shock terapi agar PNS yang lain tidak meniru atau

melakukannya. Merasa bertanggungjawab mengawasi dan melakukan

pembinaann mengenai kedisiplinan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang.

Setidaknya PNS intropeksi dan merasa menysukuri bahwa tidak semua orang

bisa lolos dan berkesempatan menjadi PNS. Mampu mengendalikan diri dan

menjadikan kedisiplinan sebagai acuan hidup.

3. Upaya kurangnya fasilitas sarana dan prasarana

Pengadaan fasilitas sarana dan prasarana di lakukan oleh koordinator pengadaan

sarana dan prasarana yang dibentuk oleh kepala dinas dengan melibatkan Pegaai

Negeri Sipil adalah terkait keterbatasan dana.. Sumber dana yang digunakan

dalam kegiatan pengadaan. APBD Pemerintah Kabupaten Pemalang.

Page 57: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

46

4. Upaya kurangnya kesadaran dari Pegawai Negeri Sipil Disnaker di Kabupaten

Pemalang

Dalam rangka terwujudnya disiplin pegawai dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab sangat perlu menerapkan tindakan pendisiplinan. Perlunya

memberi sanksi atau hukuman dari atasan langsung. Perlunya menggunakan

finger print agar tidak terjadi lagi kecurangan dalam hal absensi pegawai. Adanya

pelaksanaan apel pagi di Disnaker. Pemindahan PNS dan diturunkan pangkatnya

apabila melakukan pelanggaran.

Berdasarkan uraian tersebut maka disimpulkan bahwa, terdapat 4 upaya dalam

pelaksanaan disiplin yaitu upaya kurang tegasnya sanksi memberikan sanksi

yang tegas apabila seorang PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin, upaya

lunturnya kedisiplinan PNS Melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran

tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin PNS. Memberikan

sanksi/tindakan secara tegas, upaya kurang fasilitas sarana dan prasaran

Penambahan fasilitas sarana dan prasarana pengadaan sarana prasarana yang

dilakukan oleh koordinator sarana prasarana yang dibentuk oleh kepala dinas,

upaya kurang kesadaran pegawai di disnaker kabupaten pemalang Perlunya

menggunakan finger print agar tidak terjadi lagi kecurangan dalam hal absensi

pegawai.

Page 58: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

47

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka dapat ditarik simpulan yaitu:

1. Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pemalang telah dilaksanakan sejak pelaksanaan peraturan

tersebut diberlakukan. Namun masih ada pelanggaran disiplin PNS di Dinas

Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang yaitu pelanggaran terlambat masuk kerja,

tidak masuk kerja dengan alasan yang sah, adapun sanksi yang dikenakan yaitu

sanksi secara lisan , ucapan.

2. Kendala-kendala yang ada dalam pelaksanaan yaitu kendala kurang tegasnya

sanksi di dalam melakukan tugasnya tidak selalu berjalan dengan lancar, kendala

lunturnya kedisiplinan pegawai negeri sipil masih banyak perilaku menyimpang

yang dilakukan oleh PNS terhadap hukum dan norma yang berlaku, kendala

kurangnya fasilitas sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang kurang

memadai sangat mempengaruhi disiplin kerja pegawai, kendala kurangnya

kesadaran dari pegawai disnaker kabupaten pemalang masih ada pegawai PNS

yang kurang sadar dalam melaksanakan tugasnya.

3. upaya kurang tegasnya sanksi memberikan sanksi yang tegas apabila seorang

PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin, upaya lunturnya kedisiplinan PNS

Melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran tentang peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan disiplin upaya kurang tegasnya sanksi memberikan sanksi

Page 59: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

48

yang tegas apabila seorang PNS terbukti melakukan pelanggaran disiplin, upaya

lunturnya kedisiplinan PNS Melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran

tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin PNS. Memberikan

sanksi/tindakan secara tegas, upaya kurang fasilitas sarana dan prasaran

Penambahan fasilitas sarana dan prasarana Pengadaan APBD Pemerintah

Kabupaten Pemalang, upaya kurang kesadaran pegawai di disnaker kabupaten

pemalang Perlunya menggunakan finger print agar tidak terjadi lagi kecurangan

dalam hal absensi pegawai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut diatas, maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Disiplin PNS harus lebih di tingkatkan lagi mengingat PNS sebagai aparatur

negara yang kewajibannya melayani masyarakat dan melakukan tugas kedinasan

dengan sebaik-baiknya.

2. Diharapkan ada ketegasan dari pihak Dinas Tenaga Kerjs dalam pemberiaan

sanksi kepada Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin

pegawai negeri, baik pelanggaran disiplin ringan, pelanggaran disiplin sedang

sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil.

3. Kepada Pegawai Negeri Sipil agar Pegawai Negeri Sipil Disnaker lebih disiplin,

lebih memperhatikan kewajibannya segabai aparatur Negara yang profesional dan

bertanggung jawab.

Page 60: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

49

DAFTAR PUSTAKA

a . Buku-Buku

A. W. Widjaja, 2006. Administrasi Kepegawaian, Jakarta: Rajawali. Dessler Gary,

1970. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 10.

I. G. Wursanto.Kenisius, 1989. Managemen Kepegawaian, Kenisius, Yogyakarta.

Ninggolan, 1997. Pembinaan Pegawai Negeri sipil, Jakarta: PT Pertja

Rosdakarya Musanef, 2007. Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Jakarta:

Gunung Agung. W.J.S Poerwadarminta.

Sastra Djatmika dan Marsono, 1995. Hukum Kepegawaian di Indonesia, Djambatan,

Jakarta.

Slamet Wiyono, 2013. Pengaruh Pelatihan,Disiplin, dan Motivasi terhadap Kinerja

Pegawai Kantor Regional 1 Badan Kepegawaian Daerah (BKN) Yogyakarta:

Kanreg 1 BKN Yogyakarta.

Sri Hartini dan Tedi Sudrajat, , 2017. Hukum Kepegawaian di Indonesia Edisi Kedua,

(Jakarta: Sinar Grafika).

T. Hani Handoko, 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,

Yogyakarta.

Wirjo Surachmad, 1993. Wawasan Kerja Aparatur Negara, Pustaka Jaya, Jakarta.

b. Wawancara

Purnomo, Hersetyono. Kepala subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Tenaga

Kerja. Wawancara. Kabupaten Pemalang, 20 juni 2019.

c. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014.

Page 61: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

50

Page 62: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

51

Page 63: USM PELAKSANAAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI …

52