disiplin kerja pegawai negeri sipil di kantor dinas

218
DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA CILEGON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: DEDI SETIADI Nim. 6661100754 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2016

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA CILEGON SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

DEDI SETIADI

Nim. 6661100754

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG 2016

Page 2: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 3: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 4: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 5: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

iii

Jangan menyerah atas impianmu

Impian memberimu tujuan hidup

Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan

Kebahagiaanlah kunci sukses.

Yang Utama Dari Segalanya…. Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan

kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta

kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan

keharibaan Rasullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini

kepada orang yang sangatku kasihi dan kusyangi Bapak danIbu Tercinta.

Page 6: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

iv

ABSTRAK

Dedi Setiadi. NIM. 6661100754. Skripsi. Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Pembimbing I: Kandung Sapto Nugroho.S.Sos.,M,Si dan Pembimbing II: Anis Fuad.S.Sos., M.Si Disiplin yang baik akan menjadi langkah awal menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Terkait kondisi ini kinerja pegawai ,masih terdapat banyak kekurangan. Pengawasan langsung oleh pimpinan terkait disiplin pegawai negeri sipil cenderung rendah, biasanya dilakukan hanya pada saat akan dilakukan inspeksi dadakan oleh pimpinan yang lebih tinggi. Masih banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang sibuk dengan urusan pribadinya Pelanggaran yang dilakukan pegawai negeri sipil tidak masuk kerja tanpa keterangan atau membolos, datang ke kantor tidak tepat waktu. Bagi pegawai negeri sipil yang berprestasi kerja ternyata jarang diberikan penghargaan baik lisan maupun kenaikan jabatan. Ketika ada upacara pagi tidak sedikit Pegawai Negeri Sipil yang tidak mengikutin upacara bahkan ada beberapa Pegawai yang hanya mengisi absen harian saja tetapi tidak mengikuti upacara sebagai mana mestinya Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon untuk memberantas permasalahan yang sudah melekat pada jiwa pegawai negeri sipil. Namun upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum menunjukan hasil yang optimal, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kedisiplinan kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Objek dari penelitian ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Teori penelitian ini menggunakan teori Hasibuan (2008: 193), dan indikator yang digunakan dari teori Hasibuan adalah 1).Tujuan dan Kemampuan, 2).Teladan Pimpinan, 3).Balas Jasa, 4).Keadilan, 5).Waskat, 6).Ketegasan, 7).Sanksi Hukuman, 8).Hubungan Kemanusiaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dilihat dari seluruh indikator, dapat disimpulkan bahwa Disiplin kerja pegawai negeri sipil di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah berjalan dengan baik. Walaupun Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih ada beberapa aspek yang harus diterapkan agar Kedisiplinan pegawai lebih baik lagi. Pegawai negeri sipil di Dinas Perindutrian, perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon tugas dan fungsinya masih belum sesuai dengan latar belakang pendidikanya. Disiplin pegawai negeri sipil seperti ini harusnya diberikan apresiasi sehingga pegawai negeri sipil akan lebih merasa dihargai dan maksimal lagi dalam bekerja. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Pegawai

Page 7: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

v

ABSTRACT

Dedi Setiadi 6661100754. Thesis. Dicipline Work of Civil in the Office of

Industry, Trade and Cooperative Cilegon City.The First Adviser: Kandung

Sapto Nugroho S.Sos M,Si The Second AdvistorAnis Fuad, S.Sos M.Si as the

second adviser.

Discipline good will be the first step toward clean government and authoritative .Regarding the this performance employees , there are still much negativity .Supervision directly by the leader of related the discipline of civil servants tending to low , usually conducted only to when there will be inspection impromptu by the leader of higher .There are still many civil servants who are have enough concern of his personal violation done civil servants absent without explanation or truant , comes to the office not punctual To civil servants who performed well work is rarely awarded whether orally or the increase in office .When is a morning not a little civil servants who are not following ceremony even there were some employees only fills absent daily but not attending a ceremony as where should various efforts by the industry , trade and cooperatives Cilegon City to eradicate problems already attached to soul civil servants . But the efforts made by the government had not show optimal results , the purpose of this study is to find work discipline civil servants at the office industry , trade and cooperation this city .This research in a qualitative study , with tehnik data collection of interview , observation and documentation .The object of research is office industry , trade and cooperation this city .The theory this research using the theory Hasibuan ( 2008: 193 ) , and those used of the theory Hasibuan is 1 ) . purpose and ability , 2 ) . Exemplary leadership 3 ) .reply services , 4 ) .justice, 5) .waskat , 6 ) . assertiveness;, 7 ) . sanctions punishment , 8 ) . Humanitarian relationship. The result of this research suggests that seen from all indicators , we can conclude that the awareness of discipline civil at the office industry , trade and cooperation this city is going well .Although the awareness of discipline civil at the office industry , trade and cooperation this city is going well , there are still some aspects to be applied to discipline employees better .Civil servants in the industry , trade and cooperation this city its functions and tasks the still not based on background education .Discipline of civil servants like this should be given appreciation and civil servants will be felt valued and maximally in working.

Keywords : Dicipline Work, Officer

Page 8: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena berkat rahmat dan hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada penulis,

sehingga penyusunan penelitian skripsi inidapat terselasaikan. Adapun

penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti

tujuan sarjana (S-1) dengan penelitian yang diberi judul : “DISIPLIN KERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA CILEGON”.

Penyusunan penelitian yang selanjutnya disebut skripsi ini terlepas dari

bantuan banyak pihak yang selalu mendukung penulis hingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengahturkan

rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati.S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman.S.Ikom.,M.Ikomselaku Wakil Dekan II Fakultas

ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho.S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan III

fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

vii

6. Ibu Listyaningsih.S.Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Bapak Riswanda. Ph.D selaku sekretaris Program Studi Selaku Ilmu sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Bapak Kandung Sapto Nugroho S.Sos. M.Si selaku dosen pembimbing I

dan Bapak Anis Fuad, S.Sos. M.Si selaku dosen pembimbing II, terima

kasih atas saran dan arahan bapak yang diberikan kepada peneliti selama

proses bimbingan berlangsung. Semoga Allah SWT membalas semua

kebaikan yang telah bapak berikan kepada peneliti, amin.

9. Bapak Riswanda. Ph.D selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah

membimbing penelitian selama masa perkuliahan.

10. Dosen-dosen serta para staf pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

yang memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti.

11. Kepada bapak Drs.H.Damanhuri.M.Si selaku Sekretaris Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon yang telah

memberikan ijin kepada peneliti dalam melakukan penelitian di intansi

tersebut.

12. Seluruh Staf dan Pegawai DISPERINDAGKOP Kota Cilegon yang

membantu peneliti dalam mencari data dan informasi yang peneliti

butuhkan.

Page 10: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

viii

13. Kedua orang tua tercinta dan tersayang Bapak dan Ibu yang telah

memberikan dukungan moril dan materil serta doa kepada peneliti yang

tiada henti.

14. Titie Aprilia Nada Rahayu,S.Ikom yang tiada henti memberikan semangat

dalam melakukan penelitian ini.

15. Untuk teman-teman kelas B dan sahabat-sahabat terimaksih atas semangat

kalian berikan kepada peneliti.

16. Serta semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih banyak.

Pada akhirnya penulis sangat menyadari bahwa pada penyusunan skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, peneliti mohon maaf apabila terdapat

kesalahan pada skripsi ini serta peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya serta bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatnya kepada kita semua.

Amin Yarabalallamin...

Serang, 29 Februari 2016

Penulis

Page 11: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

ix

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS …….....…………....................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………....…….ii

LEMBAR PERSEMBAHAN …………………...……………..........………… iii

ABSTRAK ………………………………………….………………………... iv

ABSTRACT .……………………………………….………………..…......……v

KATA PENGANTAR ……………………………...…..……………………… vi

DAFTAR ISI …………………………………….……………………………....ix

DAFTAR TABEL …………………………...…………………...……........... xiii

DAFTAR GAMBAR ..………………………………………………...……...xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................... ............................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….…………………………………… ....................... 13

1.3 Batasan Masalah …….……………………………………................................. 13

1.4 Rumusan Masalah ………….………………..……………….... ........................ 14

1.5 Tujuan Penelitian ………..…………………………….. .................................... 14

1.6 Manfaat Penelitian ............................. ................................................................. 14

1.6.1 Manfaat Teoritis ................................... ..................................................... 14

1.6.2 Manfaat Praktis ...................................... ................................................... 14

1.7 Sistematika Penulisan ............ ............................................. ............................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pusataka ............................................................................................... 19

2.2 Organisasi Publik … ........................................................................................... 20

2.2.1 Teori Organisasi Publik .......................................... ............................... 20

Page 12: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

x

2.3 Disiplin Kerja …............ ...................................................................................... 22

2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja …………………………………. .................. 22

2.3.2 Fungsi Disiplin Kerja………………………….. .................................... 28

2.3.3 Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja ……………. ........................................... 30

2.3.4 Macam-Macam Disiplin Kerja ............................................................... 31

2.3.5 Indikator Disiplin Kerja .................................................... ..................... 32

2.3.6 Tujuan Disiplin Kerja ..................... ....................................................... 33

2.3.7 Pendekatan Disiplin Kerja.................................................................... .. .34

2.3.8 Faktor-Faktor Yang Dapat Meningkatkan Disiplin Kerja ......... ............ 35

2.3.9 Proses Untuk Mengukur Disiplin Kerja ..................... ............................ 36

2.3.10 Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja .......... .......................... 37

2.3.11 Pentingnya Disiplin Kerja ......... ............................................................. 38

2.3.12 Teknik-Teknik Pelaksanaan Disiplin Kerja .............. ............................. 40

2.4 Pegawai Negeri Sipil …………………………………….. ................................ 42

2.4.1 Pengertian Pegawai …………………….. .............................................. 42

2.4.2 Jenis Pegawai Negeri Sipil ……………………………….. ................... 46

2.4.3 Tugas dan Fungsi Pegawai Negeri Sipil ......... ....................................... 48

2.4.4 Kedudukan Pegawai Negeri Sipil ......... ................................................. 49

2.4.5 Pembinaan Pegawai Negeri Sipil .................................... ...................... 50

2.5 Aturan Pemerintah Mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil …………. ........... 59

2.6 PenelitianTerdahulu ……………………………………………. ...................... 62

2.7 Kerangka Berfikir .................................................... ........................................... 65

2.8 Asumsi Dasar .............................................. ........................................................ 68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian …..... ........................................................... 69

3.2 Fokus Penelitian ………………………….. ....................................................... 70

3.3 Instrumen Penelitian ………………….. ............................................................ 71

3.4 Informan Penelitian …………………. ............................................................... 72

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data …………………. .................................. 73

3.5.1 Wawancara ........ ................................................................................... 73

Page 13: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

xi

3.5.2 Observasi ............. ................................................................................. 78

3.5.3 Studi Dokumentasi ...... ......................................................................... 79

3.6 Teknik Analisis Data …………………………….. ............................................ 79

3.6.1 Pengujian Keabsahan Data .......... ......................................................... 82

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian ………………………. ........................................ 83

3.7.1 Lokasi Penelitian ...... ............................................................................ 83

3.7.2 Jadwal Penelitian ....... ........................................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………………….………….….. ............................ 85

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon …………. ......................................................................... 85

4.1.2 Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon ………………………. ..................................................... 85

4.1.3 Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon ..... .............................................................................................. 104

4.2 Informan Penelitian………………. .................................................................... 105

4.3 Deskripsi dan Analisis Data ..... .......................................................................... 106

4.4 Analisis Penerapan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon ... ................................ 107

4.4.1 Tujuan dan Kemampuan ................... ..................................................... 107

4.4.2 Teladan Pimpinan ................................ .................................................. 113

4.4.3 Balas Jasa ......... ...................................................................................... 120

4.4.4 Keadilan ....... .......................................................................................... 124

4.4.5 Waskat ............................ ........................................................................ 127

4.4.6 Sanksi Hukuman ........................ ............................................................ 130

4.4.7 Ketegasan ...... ......................................................................................... 135

4.4.8 Hubungan Kemanusiaan ....... ................................................................. 138

4.5 Pembahasan ……………………… ................................................................... 141

Page 14: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……………………………………………. ................................... 152

5.2 Saran …………………………..…………… .................................................... 154

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 155

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian Perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegon Berdasarkan

Tingkatan Pendidikan ..................................................................... 9

Tabel 2.1Sanksi Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan Undang-Undang........................................................ 61

Tabel2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 62

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian ............................................................ 74

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ..................................................................... 76

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................. 84

Tabel 4.1 Daftar Nama dan Jabatan Informan ............................................. 105

Tabel 4.2 Pangkat dan Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Dinas

Perindustrian Perdagangan, dan Koperasi Kota Cilegon ........... 112

Tabel4.3 Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Sanksi ....................... 132

Tabel 4.4 Rekapitulasi Temuan Lapangan....................................................149

Page 16: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Pelaku Pegawai Negeri Sipil Indisipliner di Kota Cilegon Tahun

2011-2015 …………………………………………………………3

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir..........................................................................67

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data Dalam Kualitatif

Menurut Milles dan Huberman (2009:20).................................80

Gambar 4.1 Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2004 Tentang

Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil .108

Gambar 4.2 Visi dan Misi Dinas Perindustrian Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon ........................................................ 110

Gambar 4.3 Tata Kerja Dinas Perindustrian Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon ........................................................ 114

Gambar 4.4 Apel Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian

Perdagangan, dan Koperasi Kota Cilegon ............................... 116

Gambar 4.5 Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil ........................... 117

Gambar 4.6 Peraturan Pemerintah Pasal 3 dan 4 No.53

Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ................ 118

Gambar 4.7 Undang-Undang Republik Indonesia No.8

Tahun 1974 Tentang Kepegawaian ........................................... 122

Gambar 4.8 Sekretariat Dinas Perindustrian Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon ........................................................ 125

Gambar 4.9 Kegiatan Upacara Pagi Dinas Perindustrian Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon ........................................................ 126

Gambar 4.10 Daftar Hadir Apel Pagi Dinas Perindustrian Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon ........................................................ 129

Gambar 4.11 Peraturan Pemerintah Pasal 1 No.53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil...................................... 134

Page 17: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

xv

Gambar 4.12 Pegawai Yang Melakukan Indispliner Dijam Kerja ............. 137

Gambar4.13 Kegiatan Yang Diselenggarakan Oleh Dinas

Perindustrian Perdagangan, dan Koperasi Kota Cilegon ...... 139

Page 18: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah

suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan,

penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi

atau instansi. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut cara-cara

mendisain sistem perencanaan, penyusunan pegawai, pengelolaan karir, evaluasi

kerja, konpensasi pegawai, dan hubungan ketenaga kerjaan. Manajemen sumber

daya manusia melibatkan semua praktek manajemen yang dapat mempengaruhi

secara langsug terhadap organisasi (Henry Simamora, 1999:3)..

Manajemen sumber daya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan yang

terintegrasi tentang hubungan ketenaga kerjaan yang mempengaruhi orang-orang

dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas

yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat

didayagunakan secara efektif dan efisien guna mencapai berbagai tujuan.

Konsekuensinya, pimpinan-pimpinan disemua organisasi harus menaruh perhatian

yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber daya manusia (Sadili

Samsudin, 2006:22).

Para pemimpin bekerja melalui upaya orang lain atau bawahan sehingga

pimpinan membutuhkan pemahaman tentang konsep manajemen sumber daya

manusia. Manajemen sumber daya manusia yang efektif mengharuskan pimpinan

Page 19: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

2

menemukan cara terbaik dalam memperkerjakan orang-orang atau bawahan untuk

mencapai tujuan organisasi atau instansi. Dalam hal ini pimpinan perlu mencari

cara yang terbaik untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai, pendayagunaan

sumber daya manusia yang tepat menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan

individual agar potensi sumber daya manusia dapat digali dan dimanfaatkan

secara penuh.

Banyak kalangan memahami bahwa disiplin sangat dipengaruhi oleh

budaya yang telah diterapkan oleh organisasi, utamanya orang-orang

dilingkungan organisasi. Namun, kebanyakan pegawai belum sepenuhnya

menyadari bahwa disiplin sangat berpengaruh terhadap kemajuan organisasi.

Disiplin merupakan latihan atau pendidikan kepada para pegawai yang

menitikberatkan untuk mengembangkan sikap yang baik terhadap pekerjaan.

Disiplin yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi, sedangkan

disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian

tujuan organisasi.

Banyaknya pegawai negeri sipil di Kota Cilegon pada tahun 2015

mencapai 5852 orang (BKD Kota Cilegon). Namun dengan banyaknya pegawai

negeri sipil yang ada tersebut belum dapat menjadi jaminan bahwa Kota Cilegon

akan menjadi lebih baik dan lebih maju, apabila hal ini tidak didukung oleh

kinerja dan peningkatan disiplin para pegawai negeri sipil di lingkungan

pemerintah Kota Cilegon. Ini terlihat dengan banyaknya tindakan indisipliner

yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil di Kota Cilegon

Page 20: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

3

Gambar 1.1

Pelaku Pegawai Negeri Sipil Indisipliner di Kota Cilegon Tahun 2011-2015

Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Cilegon 2015

Terlihat jelas dari grafik di atas dimana tindakan indisipliner yang

dilakukan oleh pegawai negeri sipil di Kota Cilegon masih banyak setidaknya ada

29 kasus dari tahun 2011-2015. Berbagai macam tindakan indisipliner yang

dilakukan oleh pegawai negeri sipil di Kota Cilegon berujung pada pemecatan

kepada PNS yang melakukan tindakan indisipliner itu. Adapun tindakan

indisipliner yang dilakukan oleh PNS yakni tidak masuk kerja dengan waktu yang

lama dan tanpa keterangan, pemalsuan dokumen pemerintahan hingga tindakan

terduga terlibat dalam tindakan pidana korupsi, kolusi dan nepotisme.

Tidak terkecuali bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon, yang dimana ada beberapa pegawainya yang melakukan tindakan

indisipliner. Seperti yang dikutip oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota

Cilegon bahwa pada tahun 2013 mendapati pegawai negeri sipil Dinas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2011 2012 2013 2014 2015

Page 21: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

4

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon yang melakukan tindakan

indisipliner yang dari tindakan tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya

pegawai tersebut diberhentikan secara tidak hormat oleh Walikota Cilegon H.Tb

Iman Ariyadi

Pembinaan jiwa korps dan kode etik pegawai negeri sipil terus-menerus

dilaksanakan dan dievaluasi pelaksanaanya. Langkah-langkah taktis dalam

pelaksanaanya tertuang dalam peraturan pemerintah no 42 tahun 2004 tentang

pembinaan jiwa korps dan kode etik pegawai negeri sipil. Serta peraturan

pemerintah no 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil peraturan

pemerintah tersebut yang kemudian menjadi acuan bagi setiap instansi

pemerintahan maupun dinas-dinas untuk bekerja menjalankan tugas dan

kewajibannya. tidak terkecuali bagi Dinas Perindustrian, perdagangan dan

koperasi Kota Cilegon.

Hal yang menjadi fokus dalam memperbaiki kinerja pegawai adalah

dengan upaya pendisiplinan pegawai negeri sipil yang dirasakan sangat perlu

dilakukan saat ini. Mengingat hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kinerja

pegawai dan citra bagi instansi terkait. Secara umum, pendisiplinan merupakan

usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki

kemampuan untuk menanti sebuah peraturan.

Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih

dan beretika dalam mendukung pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan

terhadap publik merupakan hal yang paling utama fungsi pemerintah dalam

menjalankan pembangunan. Hal ini sejalan dengan tujuan dibentuknya negara kita

Page 22: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

5

sebagaimana termasuk dalam pembukaan UUD 1945. Di dalam sistem

pemerintahan di Indonesia, Pegawai negeri sipil atau biasa yang disebut dengan

PNS memegang peranan penting dalam menjalankan roda pemerintahan baik di

daerah maupun di pusat.

Dalam perjalananya banyak pihak yang mempertanyakan kinerja PNS,

terutama masyrakat. Hal ini dikarenakan begitu banyak pelayanan yang dilakukan

oleh para PNS secara kurang optimal. Selain dari faktor kinerja yang dianggap

kurang optimal PNS sering mendapatkan sorotan akibatnya banyaknya tidakan

pelanggaran disiplin. Banyak PNS yang melakukan pelanggaran terhadap

beberapa aturan sebagai PNS. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk

mentuntaskan permasalahan yang sudah melekat pada jiwa PNS. Namun upaya

yang dilakukan oleh pemerintah belum menunjukan hasil yang optimal.

Disiplin yang baik akan menjadi langkah awal menuju pemerintahan yang

bersih dan berwibawa. Terkait kondisi ini kinerja PNS, masih terdapat banyak

kekurangan. Beberapa diantaranya, disiplin pegawai rendah, motivasi kurang,

budaya dan etos kerja rendah, kualitas pelayanan buruk, tingkat korupsi semakin

tinggi, dan banyak lagi. Pemerintah terus berusaha berbenah dalam meningkatkan

disiplin kerja pegawainya namun untuk saat ini langkah-langkah yang dilakukan

oleh pemerintah masih belum optimal. Dan hingga saat ini pemerintah masih

melakukan reformasi birokrasi di tubuh PNS.

Disiplin PNS menjadi masalah yang masih cukup menarik untuk

diperbincangkan karena disiplin pegawainya diterapkan dengan baik maka

terciptalah pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Disiplin PNS pun akan

Page 23: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

6

menciptakan suasan yang aman dan nyaman bagi PNS dalam menjalankan

kegiatan melaksanakan tugasnya sebagai aparatur negara, Abdi negara dan Abdi

masyarakat.

Fungsi melayani masyarakat yang dijalankan dengan baik tersebut harus

diwujudkan oleh PNS, guna menciptakan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa. Artinya bahwa tekad demikian ini harus didasarkan oleh pemahaman

dan kesadaran yaitu semakin maju suatu masyarakat maka makin tinggi harapan

masyarakat terhadap kemampuan dan kedisiplinan PNS dalam melayani

masyarakat. Untuk dapat membentuk aparat yang tangguh dan berwibawa yakni

berdisiplin, perlu untuk senantiasa dibina, dibimbing, dimotivasi, dan diberikan

contoh keteladanan tentang perilaku yang baik serta cara hidup berorganisasi, di

awasi.

Oleh karena itu perlu dilakukan adanya pendisiplinan diri dalam setiap

jiwa pegawai yang lebih diarahkan pada usaha untuk meningkatkan produktifitas

kerja dari seorang pegawai. Disiplin sebagai salah satu fungsi dalam manajemen

sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai maka

semakin tinggi pula prestasi kerja yang akan dicapainya. Tanpa disiplin kerja yang

baik, sulit bagi organisasi instansi untuk mencapai hasil yang optimal.

Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab

seorang pegawai terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini dapat

mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan instansi, pegawai

dan masyarakat. Oleh karena itu setiap pimpinan selalu berusaha agar bawahanya

mempunyai disiplin yang baik karena semakin baik disiplin seorang pegawai akan

Page 24: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

7

dapat meningkatkan produktifitas kerjanya. Berbagai masalah yang menyebabkan

ketidak produktifan pegawai karena kurangnya tingkat kedisiplinan pegawai.

Suatu organisasi mampu menciptakan lingkungan kerja yang selaras dan

dinamis, apabila disiplin kerja pegawai dapat dibudidayakan dan ditingkatkan

agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sehingga disiplin

kerja pegawai akan lebih meningkat dan tujuan dari kantor dan instansinya dapat

tercapai. Jadi apabila dalam suatu oraginisasi para pegawai kurang disiplin dalam

melakukan pekerjaan, maka produktifitas kerjanya menurun.

Pegawai yang dibutuhkan dalam suatu organisasi adalah orang yang

bekerja dengan tingkat disiplin yang tinggi. Maka akan diperoleh hasil yang

sangat maksimal sehingga pegawai tersebut dapat mengembangkan tugas dan

dirinya untuk dapat meningkatkan karirnya. Pada dasarnya setiap orang pada

umunya ingin berprestasi dan mengharapkan prestasinya diketahui oleh orang

lain. Orang yang mendapatkan penghargaan dari atasan atau masayarakat

cenderung untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya tersebut.

Untuk melaksanakan disiplin PNS yang tinggi diperlukan suatu kesadaran yang

tinggi dari pegawai tersebut. Hal ini dapat terlaksana dengan baik apabila pegawai

tersebut menjadi tanggung jawab sebagai PNS yang melayani masyarakat.

Sebagai organisasi negeri instansi pemerintahan Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon tentunya mendukung penuh PP No 53

tahun 2010 tentang kesanggupan pegawai negeri sipil untuk mentaati kewajiban

dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan

dan atau peraturan kedinasan yang apabila dilanggar akan dijatuhi sanksi

Page 25: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

8

hukuman (PP No 53 tahun 2010, pasal 1 ayat 1). Meski demikian, ternyata pada

kenyataanya masih banyak pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran

disiplin kerja. Seperti yang terlihat mencolok ialah oknum pegawai negeri sipil

sering kita temukan pulang sebelum waktu kerja selesai, mengisi waktu dengan

bermacam bentuk permainan (Game) di komputer, tidak dapat memberikan

layanan jasa yang prima kepada masyarakat dan beragam sikap ketidaksiplinan

yang ditunjukan oleh oknum pegawai negeri sipil. tidak terkecuali bagi Dinas

Perindustrian, perdagangan dan koperasi Kota Cilegon.

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon merupakan

suatu instansi pemerintah yang memiliki peranan dalam upaya penerapan disiplin

PNS di Kota Cilegon. Penggunaan penerapan disiplin PNS dilakukan oleh Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon agar setiap PNS yang ada

di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon dapat meningkatkan taraf kedisiplinan

dalam melakukan tugasnya sebagai aparatur negara. Sehingga penyelengaraan

negara dan pemberian pelayanan kepada masyarakat dapat terlaksana dengan

efektif dan efisien.

Sumber daya manusia di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon dilakukan

melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan. Hal tersebut diatas sangat penting

untuk mengembangkan potensi Pegawai negeri sipil di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi maupun

memanfaatkan kecakapan bagi perencanaan pembangunan baik dalam skala

regional maupun dalam skala nasional. Selain itu pemerintah pusat ikut

bertanggung jawab dalam pembinaan tersebut dalam mengembangkan para

Page 26: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

9

pegawai negeri sipil di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon. Dengan banyaknya kegiatan yang ada di bidang Perdagangan tingkat

disiplin harus lebih diperhatikan agar proses kegiatan tersebut berjalan dengan

baik dan efisien.

Jika penerapan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan akan

terciptanya tingkat kestabilan dan kelancaran pelaksaan tugas-tugas pemerintah

serta disiplin kerja pegawainya akan lebih baik. Akan tetapi dalam kenyataanya

masih ada pegawai yang belum menerapakan disiplin tersebut. Selain itu

seharusnya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

menempatkan pegawai sesuai dengan latar belakang pendidikanya. Jika masih ada

pegawai yang dari latar belakangnya belum sesuai dengan pekerjaanya dapat

dipastikan pekerjaan tidak akan efektif, seperti terlihat tabel di bawah ini :

Tabel 1.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon berdasarkan tingkatan Pendidikan 2015

No Dasar pendidikan Jumlah

1 Pasca Sarjana (S2) 12

2 Sarjana (S1) 29

3 Sarjana Muda (D3) 2

4 SLTA 22

5 SLTP 9

6 SD 1

Page 27: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

10

Jumlah 76

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi Kota Cilegon 2015

Dimana masih adanya para pegawai negeri sipil yang belum sesuai dengan

pekerjaanya. Dalam tabel tersebut masih ada pegawai negeri sipil yang

berlatarbelakang pendidikan dari SLTP dan SD tentu saja para pegawai belum

efektif dengan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada pegawai negeri sipil

tersebut.

Fakta yang ditemukan oleh peneliti selama melakukan observasi yang

diduga sebagai kendala atau masalah yang terjadi di kantor Dinas Perindustrian,

perdagangan dan Koperasi (DISPERINDAG) Kota Cilegon terkait disiplin kerja

pegawai dengan merujuk peraturan pemerintah No 53 tahun 2010 yang diuraikan

sebagai berikut:

Pertama, pengawasan langsung oleh pimpinan terkait disiplin PNS cenderung

rendah, terlihat tidak ada perhatian khusus dari pimpinan terhadap para pegawai,

sehingga para PNS tidak disiplin dalam bekerja. Hal ini menjadi salah satu

pemicu munculnya ketidak disiplinan para pegawai. Bahkan pimpinan lebih

banyak beraktifitas diluar kantor, sehingga membuat seorang pimpinan tidak

dapat mengontrol langsung pekerjaan para pegawainya. Pimpinan hanya sesekali

mengawasi pegawainya dalam bekerja itupun jika ada inspeksi dadakan dari dari

instansi yang lebih tinggi. (wawancara dengan ibu Ledy Ekadiana selaku staf

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon, pada tanggal 2 agustus 2015 pukul 10.15

WIB di kantor DISPERINDAGKOP Kota Cilegon)

Page 28: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

11

Kedua, mencampur adukan masalah pribadi kedalam suatu pekerjaan, hal ini akan

berdampak pada kinerja pegawai negeri sipil contohnya seperti masalah

penghasilan pegawai negeri sipil memilih untuk mencari tambahan penghasilan

diluar pekerjaan. Tentu saja hal ini akan menggangu kepada kinerjanya selama

pegawai masih bersangkutan dengan instansi tersebut. (wawancara dengan bapak

Mudzakir selaku staf DISPERINDAGKOP Kota Cilegon, pada tanggal 2 Agustus

2015 pukul 10.15 WIB di kantor DISPERINDAGKOP Kota Cilegon)

Ketiga, Selain itu pelanggaran yang dilakukan pegawai negeri sipil tidak masuk

kerja tanpa keterangan atau membolos, datang ke kantor tidak tepat waktu,

istirahat sebelum waktunya bahkan pulang sebelum waktunya tanpa izin

pimpinan. Khususnya untuk pegawai negeri sipil perempuan mereka berdalih

datang tidak tepat waktu dikarenakan sibuk dengan urusan pribadinya.(wawancara

dengan bapak Mudzakir selaku staf DISPERINDAGKOP Kota Cilegon pada

tanggal 6 agustus 2015 pada pukul 09.30 di kantor DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon)

Keempat, bagi pegawai negeri sipil yang berprestasi dalam pekerjaan belum

adanya penghargaan untuk PNS, baik penghargaan secara lisan maupun

penghargaan kenaikan jabatan. Beberapa hal tersebut akan berdampak kepada

penurunan kinerja para pegawai negeri sipil dan kreadibiltas dari instansi terkait

di dalam memberikan pelayanan kepada publik. Karena sebagian pegawai negeri

sipil beranggapan, bahwa jika pegawai negeri sipil tersebut rajin dan disiplin tetap

saja tidak ada penghargaan dari pimpinan. (wawancara dengan bapak Sandy

Page 29: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

12

Ruliandy selaku staf DISPERINDAGKOP Kota Cilegon pada tanggal 2 agustus

2015 pada pukul 10.30 WIB di kantor DISPERINDAGKOP Kota Cilegon)

Kelima, ketika ada upacara atau apel pagi tidak sedikit Pegawai Negeri Sipil yang

tidak mengikuti apel, bahkan ada beberapa Pegawai yang hanya mengisi absen

harian saja tetapi tidak mengikuti apel sebagaimana mestinya. (wawancara dengan

ibu Nila Oktoria selaku staf DISPERINDAGKOP Kota Cilegon pada tanggal 2

agustus 2015 pada pukul 10.30 WIB di kantor DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon)

Penelitian pada kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon, menitik beratkan kepada disiplin kerja pegawai. Jenis pelanggaran

disiplin yang biasa dilakukan oleh pegawai kantor Dinas Perindustrian,

perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon meliputi pengawasan yang kurang

optimal dari pimpinan. Belum adanya penghargaan bagi Pegawai Negeri Sipil

baik penghargaan lisan maupun penghargaan kenaikan jabatan dan masih

kurangya disiplin pegawai karena kesibukan pribadi.

Berdasarkan masalah yang terurai di atas bahwa peneliti tertarik untuk lebih

mengetahui permasalahan tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di

Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi Kota Cilegon.

Page 30: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

13

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini ada beberapa hal

yang dapat diidentifikasikan yaitu :

1. Pengawasan langsung oleh pimpinan terkait disiplin pegawai negeri sipil

cenderung rendah, biasanya dilakukan hanya pada saat akan dilakukan

inspeksi dadakan oleh pimpinan yang lebih tinggi.

2. Masih banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang sibuk dengan urusan

pribadinya. Khusunya PNS perempuan.

3. Pelanggaran yang dilakukan pegawai negeri sipil tidak masuk kerja tanpa

keterangan atau membolos, datang ke kantor tidak tepat waktu, istirahat

sebelum waktunya bahkan pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan.

4. Bagi pegawai negeri sipil yang berprestasi kerja ternyata jarang diberikan

penghargaan baik lisan maupun kenaikan jabatan.

5. Ketika ada upacara atau apel pagi tidak sedikit Pegawai Negeri Sipil yang

tidak mengikuti apel, bahkan ada beberapa Pegawai yang hanya mengisi

absen harian saja tetapi tidak mengikuti apel sebagaimana mestinya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembatasan dalam

penelitian ini mengenai Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon tahun 2015.

Page 31: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

14

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan adalah,

Bagaimana penerapan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil saat ini di kantor

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini

yaitu; Untuk mengetahui Kedisiplinan Kerja Pegawai Negeri Sipil saat ini di

kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat

teoritis dan praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis.

Dalam penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan materi-

materi pengajaran mengenai Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

1.6.2 Manfaat Praktis.

Manfaat praktis dari penelitian Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di

Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon adalah

memberikan umpan balik kepada para pembuat kebijakan dan dinas yang terkait.

Page 32: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

15

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menerangkan ruang lingkup dan kedudukan masalah masalah yang akan

diteliti dalam bentuk deduktif, dari lingkup yang paling umum sehingga

menukik kemasalah yang paling spesifik.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengklasifikasikan permasalhan yang muncul dan berkaitan dari

tema/topik/judul penelitian atau dengan masalah-masalah yang diperoleh

peneliiti ketika penelitian.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi masalah yang akan

diteliti atau dikaji, dengan kata lain pembatasan masalah digunakan peneliti

untuk membatasi atau memfokuskan maslah yang akan diteliti.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah penyususunan masalah-masalah yang ada dengan

fokus penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini disusun berdasarkan perumusan masalah, dimana tujuan

masalah sangat berkaitan dengan perumusan masalah.

1.6 Manfaat Penelitian

Menjelaskan manfaat baik secara teoritis maupun praktis dari penelitian yang

akan diteliti.

Page 33: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

16

1.7 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini menjelaskan secara singkat isi dari bab per bab yang ada

dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Pengkajian teori yang berkaitan dengan permasalahan serta variabel

permasalahan yang disusun secara sistematis sehingga peneliti memiliki

konsep yang jelas.

2.2 Penelitian TerdahulU

Dalam bagian ini peneliti memaparkan tentang penelitian-penelitian terdahulu

terkait teori yang peneliti gunakan.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menjelasakan tentang alur pemikiran peneliti dalam

melakukan penelitian di lokus penelitian.

2.4 Asumsi Dasar

Merupakan anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan

berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Page 34: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

17

Metode penelitian menjelaskan tentang metode apa yang digunakan dalam

penelitian ini

3.2 Fokus penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian berdasarkan aspek-

aspek yang bersangkutan.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini menujukan lokasi dimana lokasi tersebut dijadikan bahan untuk

penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri.

3.5 Informan Penelitian

Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar belakang penelitian.

3.6 Teknik pengolahan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara

mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan masalah

yang akan di bahas.

3.7 Teknik Analisis Data

Pada sub bab ini dijelaskan bagaimana peneliti melakukan suatu analisis dari

data yang telah diperoleh.

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Page 35: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

18

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara

jelas, struktur organissi dari populasi atau sempel yang telah ditentukan serta

hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

menggunakan teknik analisis data yang relevan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Melakukan pembahsan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, mudah,

jelas dan dapat dipahami

5.2 Saran

Berisi saran yang bersifat membangun pada instansi-instansi yang terkait

dalam penelitian ini.

Page 36: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Teori dalam administrasi mempunyai peranan yang sama dengan teori

yang ada didalam ilmu fisika, kimia maupun biologi yaitu berfugsi untuk

menjelaskan dan panduan dalam penelitian seperti yang dikemukakan oleh Hoy

dan Miskel dalam sugiyono (2005; 55) bahwa “theory is a set of interrelated

concept, assumptions, and generalizations that systematically describes and

exsplains regularities in behaviour in organizations”.

Selanjutnya teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi dan

generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan

perilaku dalam berbagai organisasi.

Berdasarakan definisi tersebut menurut sugiyono (2005: 55-56) dapat

dikemukakan ada empat kegunaan teori didalam penelitian yaitu:

1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis.

2. Teori berfungsi untuk mengugkapkan dan memprediksi perilaku yang

memiliki keteraturan.

3. Teori sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

4. Teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian.

Deskripsi teori atau tinjauan pustaka dalam suatu penelitian merupakan uraian

sistematis tentang teori (bukan sekedar pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil

Page 37: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

20

penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, berapa jumlah kelompok

teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan akan tergantung pada luasnya

permasalahan dan secara teknis tergantung ada jumlah variabel yang diteliti.

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-

variabel yang diteliti, melalui pendifinisian dan uraian yang lengkap dan

mendalam dari berbagai refrensi, sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi

erhadap hubunngan anttar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan

terarah (dalam sugiyono,2005: 63)

Pada bab ini peneliti akan menggunakan beberapa teori yang mendukung

masalah dalam penelitian ini, di mana berfungsi untuk menjelaskaan dan menjadi

panduan dalam penelitian. Teori yang digunakan adalah beberapa teori yang

mendukung masalah penelitian mengenai Disiplin kerja Pegawai Negeri sipil pada

kantor Dinas Perindustrian, Perdaganagn dan Koperasi Kota Cilegon.

2.2 Organisasi Publik

2.2.1 Teori Organisasi Publik

Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang meliki siklus

kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa

layaknya manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak

berbeda sedikit dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui.

Ketika siklusnya mulai menurun, organisasi harus segera berbenah dan

menyesuaikan dengan lingkunganya agar dapat sejalan dengan

perkembangan zaman.

Page 38: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

21

Publik berasal dari bahasa latin ―public‖ yang berarti ―of people‖ yaitu

berkenaan dengan masyarakat.

Mengenai pengertian publik, menurut Syafi’i (1999 : 22), mendifinisikan publik ialah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan,harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nila-nilai norma yang mereka miliki. Itulah sebabnya, menurut syfa’i bahwa publik tidak langsung diartikan sebagai penduduk , masyrakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut berbeda.\

Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang

dikenal sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14),

organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan. Selain itu,

organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi seluruh

lapisan masyarakat dengan ruang lingkup negara dan mempunyai kewenangan

yang absah (Terlegimitasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan

hukum. Secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga

negaranya, dan melayani keperluanya, sebaliknya berhak pula memungut

pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi

pengakuan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi kepada pelayanan

kepada masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 : 58),

memprediksi bahwa organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah

satunya dibidang penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang

akan mempunyai sifat-sifat yang unik.

Page 39: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

22

Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan

yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa

menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai

oragnisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering

dianamakan gejala proiferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang

cepat dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai oragnisasi-organisasi

formal yang nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.

2.3 Disiplin Kerja

2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja

Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple” yang

berarti pengikut atau penganut pengajaran latihan dan sebagainya. Dispilin

merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam

organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang

hati. Sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk

menggapai tujuan yang telah ditetapkannya.

Menurut Soegeng Pridjominto, (1993:15) mengemukakan :Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban‖. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya. Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupanya.

Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hadad Nawawi (1998:104),

menyatakan bahwa ―Disiplin adalah sebagai usaha mencegah terjadinya

Page 40: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

23

pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama

dalam melaksanakan kegiatan agar pembinaan hukuman pada seseorang atau

kelompok dapat dihindari.

Definisi lainnya diungkapkan dalam Websters New Dictionary (Oteng

Sutisna, 1989:110) yang menyatakan bahwa disiplin adalah :

a. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter atau keadaan serta teratir dan efisiensi;

b. Hasil latihan serupa ; pengendalian diri; perilaku yang tertib; c. Penerimaan atau ketundukan pada kekuasaan dan control; d. Perlakuann yang menghukum atau memperbaiki; e. Suatu cabang ilmu pengetahuan.

Untuk mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang

telahditetapkan, perlu adanya disiplin kerja yang baik dari personil yang

bersangkutan.Malayu S.P Hasibuan (1996:212) mengemukan bahwa,

―Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya:.Karena hal ini akan mendorong gairah atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi‖. Semangat atau moril (morale) adalah suatu istilah yang banyak

dipergunakan tanpa adanya suatu perumusan yang seksama. Semangat

menggambarkan suatu perasaan, agak berhubungan dengan tabiat (jiwa),

semangat kelompok, kegembiraan atau kegiatan. Untuk kelompok pekerja,

penggunaan yang sudah lazim menyatakan bahwa semangat menunjukkan

iklim dan suasana pekerjaan.

Dalam Buku Municipal Personnel Administration: “Morale is an

individual or group attitude toward work and environment” (Semangat

Page 41: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

24

adalah sikap individu atau kelompok terhadap pekerjaan dan lingkungan

kerjanya).

Pegawai-pegawai dengan semangat yang tinggi merasa bahwa

mereka diikutsertakan tujuan organisasi patut diberi perhatian dan bahwa

usaha-usaha mereka dikenal dan dihargai. Pegawai-pegawai dengan

semangat yang tinggi memberikan sikap yang positif, seperti kesetiaan,

kegembiraan, kerjasama, kebanggaan dalam Dinas dan ketaatan kepada

kewajiban.

Disiplin menurut Singodimedjo (2002) dikutip oleh Edi

Sutrisno(2011:86) mengatakan

Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Produktivitas dan efisiensi yang tinggi cenderung merupakan

akibat sikap-sikap dan tindakan-tindakan demikian. Sikap dan tindakan itu

diantaranya disiplin. Disiplin termasuk dalam sikap mental pegawai, yang

dimaksud dalam sikap mental adalah sikap terhadap kerja itu sendiri,

terhadap bekerja dalam industri, terhadap perlunya menghasilkan produk

bermutu, terhadap pelayanan prima kepada pelangan dan akhirnya

terhadap integritas moral dan reputasi. Kedisiplinan harus ditegakkan

dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin personil yang baik,

maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuanya. Jadi dapatlah

Page 42: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

25

dikatakan bahwa kedisplinan merupakan kunci keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Disiplin adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber

daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang terpenting

karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang

dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi

perusahaan pencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik mencerminkan

besarnya rasanya tanggung jawab rasa seseorang terhadap tugas-tugas

yang diberikan kepadanya.

Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu setiap

manager selalu berusaha agara para bawahannnya mempunyai displin

yang baik. Seorang manager dikatakan efektiv dalam kepemimpinannya,

jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan

meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak

faktor yang mempengaruhinya

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara suka rela menaati semua

peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan

mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.

Kesediaan adala suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang, yang

sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.

Page 43: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

26

Jadi, seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta

melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun karena

terpaksa. Kedisipilan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang

tepat pada waktunya mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik,

mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku.

Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan

penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik

diperusahaan. Dengan tata tertib yang baik semangat kerja, moral kerja,

efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan

mendukunng tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat

jelasnya perusahaan sulit mencapai tujuannya jika karyawan tidak

mematuhi peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu

perusahaan dikatakan baik, jika sebagian besar karyawan menaati

peraturan-peraturan yang ada.

Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan

mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan.

Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan.

Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan

tercapai. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman yang tegas bagi

pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi karyawan.

Kedisiplinan harus ditegakan dalam suatu organisasi perusahaan.

Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan untuk

Page 44: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

27

mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu

perusahaan dalam pencapai tujuannya.

Menurut Hasibuan (2011 : 193), kedisiplinan adalah kesadaran dan

kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-

norma sosial yang berlaku.

Pendapat lain mengenai disiplin kerja dikemukakan oleh Siswanto (2006 : 178), yaitu sebagai sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat tterhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankanya dan tidak mengelak menerima sanksi hukuman. Adapun menurut Siagian (2005 : 300), menerangkan bahwa disiplin kerja adalah suatu pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut berusaha bekerja secara koperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatnya prestasi kerja. Selain itu menurut Muchidarsiyah (2005 : 146), mendifinisikan disiplin kerja sebagai sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan (obedience) terhadap peraturan-pertauran yang ditetapkan baik oleh pemerintah mengenai etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan menurut PP No 53 Tahun 2010, Pasal 1 ayat 1,

menyatakan disiplin pegawai negeri sipil ialah suatu kesanggupan pegawai

negeri sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan

kedinasan yang apabila dilanggar akan dijatuhi sanksi hukuman.

Keith Davis (1985) dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara(2001:129) mengemukakan bahwa “Dicipline is management action to enforce organisation standars”. Berdasarkan pendapat Keith Devis, disiplin kerja dapat diartikan

Page 45: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

28

sebagai pelaksanaan managemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Dari pendapat beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa

Disiplin Kerja adalah suatu usaha dari manajemen organisasi perusahaan

untuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang

harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali.

2.3.2 Fungsi Disiplin Kerja

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin

menjadipersyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan

berdisplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam

bekerja, dengan begitu akan menciptakan menciptakan suasana kerja yang

kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.

Pendapatan tersebut dipertegas oleh peryataan tulus tu’u (2004:38) yang mengemukakan beberapa fungsi disiplin antara lain :

a. Menata kehidupan bersama b. Membangun kepribadian c. Melatih kepribadian d. Pemaksaan e. Hukuman f. Menciptakan

Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu

kelompoktertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang

terjalin antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan

lancar. Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai

lingkungandisiplin yang baik, sangat berpengaruh kepribadian seseorang.

Page 46: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

29

Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram

sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar

senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan

yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk dalam waktu yang lama salah satu

proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melaui proses

latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar

pegawai, pimpinan dan selurih personil yang ada dalam organisasi tersebut.

Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti

peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut dengan pemaksaan,

pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan bahwa diplin

itu penting.

Pada awalnya mungkin disiplin itu penting karena suatu pemaksaan

namun karena adanya pembiasaan dan proses latihan yang terus-menerus

maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiiri dan diraskan

sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan untuk dikemudian hari, disiplin

ini meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik, positif bermakna dan

memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti dan mentaati

peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik, positif

bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti

dan mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin berfikir

yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya.

Page 47: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

30

Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting

karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan

mematuhinya tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan

kepatuhan dapat menjdai lemah serta motivasi untuk mengikuti aturan yang

berlaku menjadi kurang.

Maka dari itu fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap,

perilaku dan tata kehidupan berdisiplin didalam lingkungan di tempat

seseorang itu berada, termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta suasana

tertib dan teratur dalam pelaksanaan pekerjaan. Menurut T. Hani Handoko

(1994:208) ― Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-

standar organisasi nasional‖.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi disiplin kerja adalah

suatu kemampuan yang akan berkembang dalam kehidupan kesehariannya

seseorang atau kelompok (organisasi) dalam bertaat azas, peraturan, norma-

norma, dan perundang-undangan untuk melakukan nilai-nilai kaidah tertentu

dan tujuan hidup yang ingin dicapai oleh mereka dalam bekerja.

2.3.3 Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja

Untuk mengkondisikan karyawan perusahaan agar senantiasa bersikap

disiplin, maka terdapat beberapa prinsip pendisiplinan. Husein (2000:39)

berpendapat bahwa seorang pegawai yang dianggap melaksanakan prinsip-

prinsip disiplin kerja apabila ia melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.

Page 48: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

31

2. Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.

3. Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan. 4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih. 5. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien. 6. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat

setelah lewat jam kerja. 7. Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja. 8. Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan

yang tidak tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.

2.3.4 Macam-Macam Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2011 : 208), terdapat dua tipe dari disiplin kerja

yang antara lain :

1. Disiplin Preventif: Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman raturan-pean kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakan pegawai disiplin diri dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan. Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin perventif. Begitu pula pegawai harus dan wajib mengetahui, memahami semua pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Disiplin perventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakan disiplin kerja.

2. Disiplin Korektif: Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar. Disiplin korektif memerlukan perhatian khusus dan proses prosedur yang seharusnya.

Page 49: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

32

Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (1985) dikutip oleh Anwar

Prabu Mangkunegara (2001:130) yang mengemukakan bahwa:

Corrective dicipline requires attention to due process, wich means that procedurs show concern for the rights of the employee involed. Najor require ments for due proces include the following: 1) A presumption of innocence until reasonable proof of an employee’s role in an offense is presented; 2) The right to be hard and in some cases to be represented by another person; 3) Dicipline that is reasonable in relation to the offense involved.

Keith Davis dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2001: 130)

berpendapat bahwa displin kerja memerlukan perhatian proses yang

seharusnya, yang berarti bahwa prosuder harus menunjukan pegawai yang

bersangkutan benar-benar terlibat. Keperluan proses yang seharusnya itu

dimaksudkan adalah: Pertama, suatu prasangka yang tak bersalah sampai

pembuktian pegawai berperan dalam pelanggaran. Kedua, hak untuk didengar

dalam beberapa kasus terwakilkan oleh pegawai lain. Ketiga disiplin itu

dipertimbangkan dalam hubungannya dengan keterlibatan pelanggaran.

2.3.5 Indikator Disiplin Kerja

Kedisiplinan harus ditegakan dalam suatu perusahaan maupun instansi.

Tanpa dukungan disiplin karyawan maka sulit instansi mewujudkan tujuanya.

Menurut Hasibuan (2011 : 194), indikator-indikator yang mempengaruhi

tingkat kedisiplinan antara lain :

1. Tujuan dan Kemampuan Tujuan atau (pekerjaaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan yang bersangkutan.

Page 50: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

33

2. Teladan Pemimpin Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan di jadikan teladan oleh bawahanya.

3. Balas Jasa Balas jasa ( gaji dana keejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karywan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan terhadap kerjaanya/ instansi.

4. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang berbeda-beda satu sama lain.

5. Pengawasan Melekat Pengawasan melekat ( waskat) adalah tindakan yang nyata dan efektif untuk mencegah atau mengetahui kesalhan, membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja.

6. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman, karyawan akan takut melanggar peraturan-peraturan instansi dan perilaku indisipliner akan berkurang.

7. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum karyawan yang melanggar aturan.

8. Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis di atara sesama karyawan ikut menciptakan hubungan kemanusiaan menjadi serasi, mengikat serta suasana kerja menjadi lebih kondusif.

2.3.6 Tujuan Disiplin Kerja

Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama disiplin kerja

adalah demi kelangsungan organisasi sesuai dengan dengan motif organisasi

yang bersangkutan baik hari ini maupun hari esok. Menurut Sasrohadiwiryo

(2003 : 292), secara khusus tujuan disiplin kerja para pegawai, antara lain :

1. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan oragnisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.

2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu

Page 51: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

34

yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.

3. Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa oragnisasi dengan sebaik-baiknya.

4. Para pegawai dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada organisasi.

5. Pegawai mampu menghasilkan produktifitas yang tinggi sesuai dengan harapan organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dengan adanya tujuan dan disiplin yang jelas, pegawai bisa menaati

semua peraturan-peraturan dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan

sehingga etos kerja terbangun dengan baik dan terjalin hubungan harmonis

sesama pegawai, ini menandakan sangat pentingya tujuan disiplin kerja untuk

diterapkan dismua organisasi.

2.3.7 Pendekatan Disiplin Kerja

Ada tiga pendekatan disiplin kerja menurut Mangkunegara (2001 : 130), yaitu:

1. Pendekatan disiplin modern yaitu menemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru diluar hukuman. Pendekatan ini berasumsi : a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk

hukuman secara fisik b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses

hukuman yang berlaku c. Keputusan-keputusan yang semuanya terhadap kesalahan atau

prasangka diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya

d. Melakukan protes terhadap terhdapa keputusan yang berat sebelah pihak terhadapa kasus disiplin.

2. Pendekatan disiplin dengan tradisi Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan dengan cara memberi hukuman, pendekatan ini berasumsi : a. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak

pernah ada peninjauan dengan tingkat pelanggaran. b. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaanya

harus disesuaikan dengan tingkat pelanggaran. c. Pengaruh hukuman untuk membrikan pelajaran kepada

pelanggaran maupun kepada pegawai lainnya.

Page 52: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

35

d. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras.

e. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.

3. Pendekatan disiplin bertujuan pendekatan disiplin bertujuan berasumsi : a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua

pegawai. b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembetulan

perilaku. c. Disiplin ditunjukan untuk perbuatan perilaku yang lebih baik. d. Disiplin pegawai bertujuan pegawai agar pegawai bertanggung

jawab terhadap peraturanya.

Pendekatan disiplin adalah penentuan tindakan yang akan digunakan

untuk pegawai yang melanggar aturan. Pendektan disini ialah menekankan

pada, bagaimana pegawai bisa memahami dalam setiap tindakan atas aturan

yang akan diputuskan meningkatkan disiplin kerja pegawai. Agar setiap aturan

yang digunakan bisa diterima dan dipatuhi seluruh pegawai.

2.3.8 Faktor-Faktor yang Tepat Dapat Meningkatkan Disiplin Kerja

Disiplin kerja yang tinggi merupakan harapan bagi setiap pimpinan

kepada bawahan, karena itu sangatlah perlu bila disiplin mendapat penangan

insentif dari semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi untuk mencapai

tujuan dari suatu organisasi atau instansi tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pimpinan untuk memelihara disiplin

pegawainya menurut Widodo (1981 : 98), antara lain :

a. Mengadakan pengawasan yang konsisten dan kontinue b. Memberikan koneksi terhadap berbagai kekurangan dan atau

kekeliruan. c. Memberikan reward atau penghargaan walaupun dengan kata-kata

terhadap prestasi yang diraih bawahanya.

Page 53: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

36

d. Mengadakan komunikasi dengan bawahan pada waktu senggang yang diarahkan pimpinan.

e. Mengubah pengetahuan bawahan, sehingga dapat meningkatkan nilai dirinya untuk kepentingan maupun oragnisasi lembaga tempat bekerja.

f. Memberikan kesempatan berdialog demi meningkatkan keakraban antara pimpinan dan bawahan.

2.3.9 Proses Untuk Mengukur Disiplin Kerja

Menurut Lateiner dalam Soedjono ( 1983 : 72), umunya disiplin kerja

pegawai dapat diukur dari :

a. Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur dengan datangnya kekantor secara tertib, tepat waktu dan teratur maka disiplin kerja dapat dinyatakan dengan baik.

b. Berpakaian rapih ditempat kerja. Berpakaian rapih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, karena dengan berpakaian rapih suasana kerja terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

c. Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat munujukan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.

d. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan mengikuri cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat menunjukan bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukan kepatuhan pegawai terhadap organisasi.

e. Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap disiplin kerja, dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka menunjukan disiplin kerja pegawai tinggi.

Disiplin mencakup berbagai bidang dan cara pandangnya. Menurut

Guntur ( 1996 : 34-35), ada beberapa sikap disiplin yang perlu dikelola

dalam pekerjaan yaitu :

a. Disiplin terhadap waktu b. Disiplin terhadap target. c. Disiplin terhadap kualitas. d. Disiplin terhadap prioritas kerja.

Page 54: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

37

e. Disiplin terhadap prosedur.

2.3.10 Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin dengan memberikan

peringatan, harus segera, konsisten, dan impresonal.

a. Pemberian Peringatan

Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat

peringatan, pertama, kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian

peringatan adalah agar pegawai yang bersangkutan menyadari

pelanggaran yang telah dilakukan. Disamping itu pula surat

peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

memberikan penilaian kondite pegawai.

b. Pemberian Sanksi Harus Segera

Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi

yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku.

Tujuannya, agar pegawai yang bersangkutan memahami sanksi

pelanggaran yang berlaku diperusahaan. Kelalaian pemberian

sanksi akan memperlemah disiplin yang ada. Disamping itu,

memberi peluang pelanggar untuk mengabaikan disiplin

perusahaan.

c. Pemberian Sanksi Harus Konsisten

Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus

konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai

peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Ketidak

Page 55: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

38

konsistenan pemberian sanksi dapat mengakibatkan pegawai

merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan

pengabaian disiplin.

d. Pemberian Sanksi Harus Impresonal

Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak mebeda-

bedakan pegawai, tua-muda, pria-wanita, tetap diberlakukan

sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar

pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua

pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan

peraturan yang berlaku diperusahaan.

2.3.11 Pentingnya Disiplin Kerja

Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu

metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin adalah

untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah

pemborosan waktu dan energi. Selain itu, disiplin mencoba untuk mencegah

kerusakan atay kehilangan harta benda, mesin, peralatan, dan perlengkapan

kerja, yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian, sendagurau atau pencurian.

Disiplin mencoba mengatasi kesalahan dan keterledoran yang disebabkan

karena kurang perhatian, ketidakmampuan, dan keterlambatan.

Disiplin berusaha mencegah permulaan kerja yang lama atau terlalu

awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan atau

kemalasan. Disiplin juga berusaha juga untuk mengatasi perbedaan pendapat

Page 56: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

39

antar karyawan dan mencegah ketidaktaatan yang disebabkan oleh salah

pengertian dan salah penafsiran.

Singkatnya, Tohardi, (2002) dikutip oleh Edi Sutrisno (2011:88)

disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga

efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam

ikhtikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha

untuk melindungi perilaku yang baik dengan mentepkan respon yang

dikehendaki.

Meskipun bukan hal yang mustahil bahwa menghindarkan kondisi-

kondisi yang memerlukan disiplini itu lebih baik daripada program

pendisiplinan yang paling memuaskan, namun disiplin itu sendiri menjadi

penting karena manusia dan kondisinya yang tidak sempurna seharusnya

mempunyai tujuan yang positif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

disiplin kerja sangat diperlukan untuk menunjang kelanncaran segala aktivitas

organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara maksimal.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya,

baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi

adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran

pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi

karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan

menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian,

karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat

Page 57: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

40

mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi

terwujudnya tujuan organisasi.

Ketidakdisiplinan dan kedisiplinan dapat menjadi panutan orang lain.

Jika lingkungan kerja semuanya disiplin, maka seorang pegawai akan disiplin,

tetapi jika lingkungan kerja organisasi tidak disiplin, maka seorang pegawai

juga aan ikut tidak disiplin. Untuk itu sangat sulit bagi lingkungan kerja yang

tidak disiplin tetapi ingin menerapkan kedisiplinan pegawai, karena

lingkungan kerja akan menjadi panutan bagi para pegawai.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin pegawai adalah perilaku

seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin

adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari

organisasi bagik tertulis maupun tidak tertulis.

2.3.12 Teknik-Teknik Pelaksanaan Disiplin Kerja

Beberapa teknik dalam melaksanakan disiplin kerja adalah teknik

pertimbangan sedini mungkin, teknik mendisiplinkan diri, teknik kesediaan

penyedia berdisiplin, teknik menegur pegawai primadona, teknik

menimbulkan kesadaran diri, dan teknik sandwich.

a. Teknik Disiplin Pertimbangan Sedini Mungkin

Tindakan perbaikan sedini mungkin dari pihak manager mengurangi

perlunya tindakan disipliner dimasa mendatang. Jelaslah bahwa jika

keadaan yang tidak baik dibiarkan memburuk, semakin sulit untuk

Page 58: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

41

mendapatkan pekerjaan yang baik dari bawahan yang tidak efektif atau

tidak berkemauan penuh.

b. Teknik Disiplin Pencegahan Yang efektif

Salah satu cara terbaik untuk membantu bawahan menyadari perlunya

disiplin diri ialah dengan memberi mereka teladan yang baik. Kerap

kali perilaku kerja seorang bawahan hanya mencerminkan perilaku

atasannya. Jika anda seorang manager yang penuh disiplin,

kemungkinan besar bawahan anda kan berbuat demikian. Dan

sebaliknya, jika anda tidak menunjukan disiplin diri, dengan datangnya

terlambat, bersikap serampangan terhadap pekerjaan, kebanyakan

bawahan anda akan mencontoh perilaku demikian.

c. Teknik Disiplin Dengan Mendisiplinkan Diri

Disiplin diri ialah usaha seseorang untuk mengendalikan reaksi mereka

terhadapa keadaaan yang tidak mereka senangi, dan usaha sesorang

untuk mengatasi ketidaksenangan itu.

d. Teknik disiplin Inventori Penyelia

Inventori penyeliaan terhadap disiplin memberikan pengetahuan pada

seorang manajer pada seorang manager dan pemahaman manager atau

penyelia lain tentang bidang-bidang kritis dalam disiplin, seperti

sebab-sebab terjadinya masalah dalam kedisiplinan, komunikasi,

prinsip, dan konsepsi tentang disiplin, proses penentuan hukum,

pembuatan khaidah, dan pengambilan keputusan tindakan kedisipilan.

e. Teknik Disiplin Menegur Pegawai

Page 59: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

42

Teknik disiplin ini tidak memandang karyawan sebagai keluarga

melainkan mengedepankan peraturan-peraturan yang ada

diperusahaan. Jika karyawan itu melakukan kesalahan tetap dikenakan

sanksi oleh perusahaan.

f. Teknik Disiplin Menimbulkan Kesadaran Diri

Suatu teguran dapat diberikan secara halus melalui pertanyaan tertentu

pada bawahan yang jawabannya merupakan teguran otomatis bagi

dirinya sendiri.

g. Teknik Sandwich

Pada dasarnya teknik ini terdiri dari teguran lisan secara langsung,

diikuti oleh ucapan sukur, dan diakhiri dengan peringatan yang lunak.

2.4 Pegawai Negeri Sipil

2.4.1 Pengertian Pegawai

Pegawai adalah orang yang bekerja pada suatu instansi dan

mendapatkan gaji setiap bulan.Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya MSDM

(1993 : 13), menyatakan bahwa:

Pegawai adalah orang menjual jasa (pikiran dan tenaga) dan mendapat kompensasi (balas jasa) yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu, dimana mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh gaji sesuai dengan perjanjian.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diasumsikan bahwa pegawai

adalah semua penduduk yang mampu melakukan pekerjaan dan mendapatkan

gaji setiap bulan, kecuali golongan yang terdiri dari :

Page 60: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

43

1. Anak – anak berumur 14 tahun ke bawah

2. Mereka yang masih berumur 14 tahun ke atas tetapi masih

mengunjungi sekolah untuk waktu penuh

3. Mereka karena usia tinggi, cacat baik jasmani maupun rohani,

tidak mampu melakukan pekerjaan dengan hubungan kerja

untuk diri sendiri (swakarya) maupun dalam hubungan kerja

yang mampu bekerja tetapi karena sesuatu tidak mendapatkan

pekerjaan yaitu para penganggur.

Menurut Soedaryono (2000:6) pengertian pegawai adalah ―seseorang

yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi,

baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta‖. Sedangkan

menurut Robbins (2006) yaitu :

pegawai adalah ―orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja‖.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik

sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya‖.

Pegawai negeri sipil atau civil servant merupakan salah satu organ penting

bagi eksistensi suatu negara, keberadaan Pegawai Negeri Sipil selain sebagai

bagian dari eksekutif jug terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya

seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif.

Page 61: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

44

PNS berdasarkan Pasal 2 ayat (2) undang-undang Nomor 43 tahun

1999, terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil

Daerah. Pengertian mengenai Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang

tentang pokok-pokok kepegawaian Nomor 8Tahun 1974 ialah :

1. Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas

dalam sesuatu jabatan Negeri atau diserahi tugas Negara lainnyya

yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-

undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku (pasal 1).

2. Pegawai Negeri adalah unsur Aparatur Negara. Abdi Negara dan

Abdi masyarakatyang dengan penuh kesetiaan kepada pancasila.

Undang-undang Dasar 1945, Negara dan pemerintahan

menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan (pasal 3).

3. Pegawai negeri adalah pelaksaan peraturan perundan-undangan

oleh sebab itu wajib berusaha agar setiap pperaturan perundang-

undangan ditaati, berhubungan dengan itu setiap Pegawai Negeri

berkewajiban untuk memberikan contoh yang baik dalammentaati

dan melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

4. Dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan, pada umunya

kepada Pegawai Negeri diberikan tugas kedinasan untuk

Page 62: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

45

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pada pokonya pemberian

tugas kedinasan itu adalah merupakan kepercayaan dari atasan

yang berwenang dengan harapan bahwa tugas itu dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Berhubungan dengan itu

maka setiap Pegawai Negeri wajib melaksanakan tugas kedinasan

yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian,

kesadaran dan tanggung jawab (pasal 5).

Pokok pikiran yang terkandung dalam Undang-undang No 8 Tahun

1974 Tentang pokok-pokok kepegawaian adalah sebagai berikut :

1. Bahwa kedudukan dan peranan pegawai negeri sangat penting dan

menentukan, karena pegawai negeri adalah aparatur negara. Abdi

negara, dan Abdi masyarakat, serta sebagai pelaksana pemeintah

dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam

jangka mewujudkan tujuan nasional.

2. Kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan

pembangunan nasional terutama tergantung dari kesempurnaa

aparatur negara pada pokoknya antara lain tergantung dari

kesempurnaan pegawai negeri sipil.

3. Dalam rangka mencapai tujuan nasional diperlukan adanya

pegawai negeri sipil yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada

pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan pemerintah

serta bersatu padu, bermental baik, berwibawa, kuat, berdayaguna,

Page 63: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

46

berhasilguna, bersih, berkualitas tinggi dan sabar akan tanggung

jawabnya sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi

Masyarakat.

2.4.2 Jenis Pegawai Negeri Sipil

Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999

Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor Tahun 1974 Tentang Pokok-

pokok kepegawaian, yang menjelaskan;

a. Pegawai Negeri terdiri dari

1) Pegawai Negeri Sipil.

2) Pegawai Negeri Sipil Daerah

3) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia..

b. Pegawai Negeri Sipil terdiri dari :

1) Pegawai Negeri Sipil Pusat.

2) Pegawai Negeri Sipil Daerah.

3) Pegawai Negeri Sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan

pemerintah.

c. Penjelasan Pegawai Negeri sipil pusat

1) Yang bekerja sama pada departemen, lembaga pemerintah non

departemen, kesekretariatan, lembaga tertinggi negara, instansi

vertikal di daerah-daerah dan kepaniteraan pengadilan.

2) Yang bekerja pada perusahaan jawatan misalnya perusahaan

jawatan kereta api, pegadaian dan lain-lain.

Page 64: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

47

3) Yang diperbantukan atau dipekerjakan pada pemerintah Provinsi

dan pemerintah Kabupaten/ Kota.

4) Yang berdasarkan suatu perusahaan perundan-undangan dan

diperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain seperti

perusahaan umum, yayasan dan lainnya.

5) Yangmenyelenggarakan tugas negara lainnya, misalnya hakim

pada pengadilan negeri/ pengadilan tinggi dan lain-lain.

d. Penjelasan dari Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagai berikut :

1) Pegawai negeri sipil daerah diangkat dan bekerja pada

pemeintahan Daerah Otonom baik pada Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten/ Kota.

Penjelasan dari Pegawai Negeri Sipil lain yang diterapkan dengan

peraturan Pemerintah. Masih dimungkinkan adanya pegawai negeri sipil

lainnya yang akan ditetapkan dengan peraturan pemerintah, misalnya kepala-

kepala kelurahan dan pegawai negeri di kantor sesuai dengan UU No 43 tahun

1999 Tentang perubahan atas Undan-Undang No 8 Tahun 1974 Tentang

pokok-pokok kepegawaian.

Dari uraian-uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa yang

menyelenggarakan tugas-tugas negara atau pemerintahan adalah pegawai

negeri, kkarena kedudukan pegawai negeri adalah sebagai abdi negara dan abdi

masyarakat, juga pegawai negeri merupakan tulang punggung pemerintah

Page 65: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

48

dalam proses penyelenggaraan pemerintah maupun dalam melaksanakan

pembangunan nasional.

2.4.3 Tugas dan Fungsi Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil adalah umur aparatur negara, abdi negara dan abdi

masyarakat yang penuh dengan kesetiaan kepada Pancasila, uud 1945, Negara

dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.

Sehubungan dengan kedudukan Pegawai Negerimaka baginya di bebankan

kewajiban-kewajiban baginya juga diberikan apa-apa saja yang menjadi hak

yang didapat oleh seorang pegawai negeri.

Pada pasal 4 Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Tentang Perubahan

Atas Undang-Undang No.8 Tahun 1974. Tentang Produk-Produk Pegawai

setiap pegawai wajib setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan

Pemerintah. Pada umumnya yang dimaksud dengan kesetiaan dan ketaatan

adalah suatu tekad dan kesanggupan dari seorang pegawai negeri untuk

melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab.

Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, abdi masyarakat wajib

setia dan taat kepada Pancasila, sebagai falsafah dan idiologi negara, kepada

UUD 1945, kepada Negara dan Pemerintahan. Biasanya kesetiaan dan ketaatan

akan timbul dari pengetahuan dan pemahaman yang mendalam, oleh sebab

itulah seorang Pegawai Negeri Sipil wajib mempelajari dan memahami secara

Page 66: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

49

mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, Hukum Negara dan Politik

Pemerintahan.

Dalam Pasal 5 Undang-Undang No.8 Tahun 1974 (pasal ini tidak diubah

oleh UU No.43 Tahun 1999). Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan

setiap pegawai negeri wajib mentaati segala peraturan perundangan yang

berlaku dan mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku dan

melaksanakan kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh

pengabdian kesadaran dan tanggung jawab. Pegawai negeri sipil adalah

pelaksanaan peraturan perundang-undangan, sebab itu maka seorang Pegawai

Negeri Sipil wajib berusaha agar setiap peraturan perundang-undangan ditaati

oleh anggota masyarakat.

Sejalan dengan pegawai Negeri Sipil berkewajiban memberikan contoh

yang baik dalam mentaati dan melaksanakan segala peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku. Didalam melaksanakan peraturan perundanng-

undangan pada umumnya kepada pegawai negeri diberikan tugas kedinasan

untuk melaksanakan tugas dengan baik.

2.4.4 Kedudukan Pegawai Negeri Sipil

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan

nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya

pegawai negeri. Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

nasional yakni memujudkan masyarakat madani yang taat hukum,

berpradaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi.

Page 67: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

50

Diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur aparatur negara yang

bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan

secara adil dan merata kepada masyrakat dengan dilandasi kesetiaan, dan

ketaatan kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Disamping itu dalam pekasanaan disentralisasi kewenangan

pemerintahan kepada daerah, Pegawai Negeri berkewajiban untuk tetap

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan harus melaksanakan tugasnya

secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas

pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi

dan hepotisme.

Berdasarkan pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.43

Tahun 1999 Tentang perubahan atas Undanng-Undang No.8 Tahun 1974

Tentang pokok-pokok kepegawaian dijelaskan pegawai negeri berkedudukan

sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam

penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.

2.4.5 Pembinaan Pegawai Negeri Sipil

Sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil dimulai sejak saat diterima

menjadi PNS sampai dengan pemberhentian atau pensiun dan dilaksanakan

berdasarkan perpaduan antara sisitem prestasi kerja dan dilaksanakan

berdasarkan perpaduan antara sistem prestasi kerja dan sistem karir dengan di

Page 68: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

51

titikberatkan pada sisitem prestasi kerja. Kebijakan pembinaan Pegawai

negeri Sipil berada di tangan Presiden dan dilaksanakan secara menyeluruh.

1. Perencanaan Kebutuhan dan Formasi

a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil

Perencanaan kebutuhan pegawai merupakan salah satu fungsi utama

manajemen kepegawaian yang yang intinya merupakan proses peramalan

sistematis tentang permintaan dan penawaran pegawai untuk masa yang

akan datang dalam suatu organisasi. Perencanaan kebutuhan pegawai

dilaksanakan dengan berdasarkan beberapa hal berikut :

a) Memberdayakan secara optimal pegawai yang sudah ada dalam

organisasi.

b) Memperhatikan beban kerja yang ada saat ini dan memperkirakan

beban kerja pada masa yang akan datang.

c) Memperhatikan kualifikasi pendidikan dan pelatihan yang

diperlukan institusi ata unit organisasi.

d) Memperhatikan kebijakan umum pemerintah dalam pengadaan

pegawai, misalnya kebijakan minus growt atau zero growth dengan

mempertahankan formasi pegawai yang tersedia.

b. Formasi Pegawai Negeri Sipil

Adalah jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang

diperlukan dalam suatu satuan organisasi negara untuk mampu

Page 69: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

52

melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu (Peraturan

Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000).

Formasi Pegawai Negeri Sipil disusun melalui :

a. Analisis kebutuhan pegawai.

b. Uraian jabatan

c. Peta jabatan

d. Anggaran belanja negara.

2. Pengadaan Pegawai

Adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong. Proses

pengadaan meliputi kegiatan :

a. Mengidentifikasi kebutuhan untuk melakukan pengadaan.

b. Mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan kerja.

c. Menetapkan sumber kandidat (calon).

d. Menseleksi kandidat.

e. Memberitahukan hasilnya.

f. Menunjukan kandidat yang lulus seleksi.Langkah penyeleksian:

a) Syarat pelamar.

b) Penyaringan.

c) Proses pengangkatan.

3. Penempatan Pegawai

a. Pengertian Penempatan Pegawai

Hasibuan (2001:63) mengemukakan penempatan pegawai merupakan tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon pegawai yang diterima (Lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan

Page 70: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

53

yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Sikula (1981:196) mendelegasikan placement means matcing or fitting a persons qualificattions and jobs requietmen (penempatan berarti menyesuaikan atau mencocokan kualifikasi individu dengan tuntutan pekerjaan).

Schuler dan Jackson (1997:276) mengemukakan penempatan

(placment) berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan

yang akan dipegangnya. Mathis dan Jackson (2001:305)

mengemukakan penempatan adalah menempatkan seseorang pada

posisi yang tepat.

Pendapat-pendapat di atas menegaskan bahwa penempatan

pegawai tidak sekedar menempatkan saja, melainkan harus

mencocokan dan membandinngkan kualifikasi yang dimiliki

pegawai dengan kebutuhan dan persyaratan dari suatu jabatan atau

pekerjaan, sehingga the right man on the right job tercapai.

Hasibuan (2001:64) menegaskan bahwa penempatan pegawai

hendaklah memperhatikan: azas penempatan orang-orang yang tepat

dan penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat atau the

right man in the right place in the right man behind the right job.

b. Ruang Lingkup Penempatan Pegawai.

Riva’i (2004:210) mengemukakan penempatan karyawan berarti

mengaokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu, hal ini

khusus terjadi pada karyawan baru. Kepaada karyawan lama yang

telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi

Page 71: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

54

penempatan karyawan dalam arti mempertahankan pada posisinya

atau memindahkan pada posisi yang lain. Dengan demikian

penempatan dalam kaitan ini meliputi promosi, transfer, dan demosi.

Dalam kaitan ini Sastrohadiwiryo (2002:162) mengemukakan

Penempatan tenaga kerja adalah suatu proses pembagian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi utuk dilaksanakan sesuai dengan ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggung jawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawabnya.

Pengertian di atas menunjukan bahwa penempatan pegawai

dilakukan setelah pegawai bersangkutan lulus seleksi. Hal tersebut

tidak saja berlaku bagi pegawai baru tetapi juga bgi penempatan

pegawai lama, baik promosi maupun alih tugas dan demosi. Dikatan

demikian karena sebagaimana halnya pegawai baru, pegawai

lamapun perlu durekrut secara internal, diseleksi dan ditempatkan,

juga mengalami program pengenalan sebelum mereka ditempatkan

pada posisi baru dan melakukan pekerjaan baru.

c. Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penempatan

Pegawai

Schuler dan Jackson (1997:276) dalam buku Tjutju Yuniarsih mengemukakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan adalah keterlampilan, kemapuan, preferensi, dan kepribadian karyawan.

Page 72: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

55

Wahyudi (1991:32) dalam buku Tjutju Yuniarsih

mengemukakan bahwa dalam melakukan penempatan pegawai

hendaklah mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Pendidikan, yaitu pendidikan minimum yang diisyaratkat yaitu menyangkut:

a. Pendidikan yang seharusnya b. Pendidikan alternatif

2. Pengetahuan Kerja, yaitu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja agar dapat melakukan kerja dengan wajar. Pengalaman kerja ini sebekum ditempatkan dan yang harus diperoleh pada waktu dia bekerja dalam pekerjaan tersebut.

3. Keterlampilan kerja, yaitu kecakapan atau keahlia untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh dalam praktik. Keterampilan kerja ini dapat dikelompokan tiga kategori:

a. Keterampilan Mental b. Keterampilan Fisik c. Keterampilan Sosial

4. Pengalaman Kerja, yaitu pengalaman seseorang tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pengalaman pekerjaan ini dinyatakan dalam:

a. Pekerjaan yang harus dilakukan b. Lamanya melakukan pekerjaan itu

Sastrowiryo (2002:162-165) mengemukakan faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menempatkan pegawai adalah sebagai berikut:

1. Faktor Prestasi Akademis 2. Faktor Pengalaman 3. Faktor Kesehatan Fisik dan Mental 4. Faktor Status Perkawinan 5. Faktor Usia

4. Penilaian Kinerja dan Instrumen Pengukuran Kinerja

a. Penilaian Kerja

Page 73: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

56

Adalah salah satu tahapan penting dalam siklus pengembangan

sumber daya manusia, baik di sektor publik maupun disektor

swasta. Sistem penilaian kerja harus berlandaskan prinsip dasar:

1. Keadilan.

2. Transparansi

3. Independensi.

4. Pemberdayaan.

5. Non diskriminasi.

6. Semangat berkompetisi.

b. Instrumen Pengukuran Kinerja

Adalah merupakan alat yang dipakai untuk mengukur kinerja individu

seorang pegawai yang meliputi:

1. Prestasi kerja

2. Keahlian

3. Perilaku

4. Kepemimpinan.

5. Kesejahteraan Pegawai

Adalah kondisi kehidupan yang mewujudkan motivasi kerja tinggi

secara berkesinambungan karena terpenuhinya kebutuhan pegawai, baik

secara fisik maupun non fisik. Beberapa fisik prinsip yang perlu

diperhatikan dalam penggajian:

a. Didasarkan pada kinerja pegawai

Page 74: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

57

b. Bersaing

c. Keahlian

d. Kenaikan gaji yang dikaitkan dengan kinerja perorangan.

e. Didasarkan pada kemampuan keuangan organisasi.

f.

6. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil

a. Pendidikan suatu proses, tekhnik, dan metode belajar mengajar

dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari sesorang kepada

orang lain melalui prosedur yang sistematis dan terorganisir yang

berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.

Pelatihan suatu proses belajar mengajar dengan menggunakan

tekhnik dan menggunakan metode tertentu, guna meningkatkan

keahlian atau keterampilan seseorang atau sekelompok orang dalam

menangani tugas dan fungsi melalui prosedur sistematis dan

terorganisasi yang berlansung dalam waktu yang relatif singkat.

7. Kode Etik, Disiplin, Netralitas, dan Jiwa Korsa Pegawai Negeri

a. Kode etik Pegawai Negeri Sipil

Kode etik Pegawai negeri Sipil memuat prinsipsebagai berikut:

1) Memberikan pelayanan umum secara simpatik, efisien, cepat, serta

tidak diskriminatif.

2) Memanfaatkan dana publik secara tepat, efektif dan efisien.

Page 75: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

58

3) Dilarang menyalahgunakan jabatan dan kedudukanya atau informasi

yang dimilikinya dalam kaitan tugasnya untuk kepentingan

pribadinya atau kelompoknya.

4) Dilarang menerima keuntungan dalam bentuk apapun dari pihak

ketiga yang dapat dipandang sebagai kolusi.

5) Memegang teguh kerahasiaan negara dan pemerintah dari segala

ancaman yang merugikan baik secara ekonomi maupun politis.

6) Menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran dan kehalusan budi

pekerti.

b. Disiplin Pegawai Negeri

Disiplin adalah kondisi untuk melakukan koreksi atau menghukum

pegawi yang melanggar ketentuan atau prosedur yang telah

ditetapkan organisasi. Disiplin merupakan bentuk pengendalian agar

pelaksanaan pekerjaan pegawai selalu berada dalam koridor

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Larangan Pegawai Negeri Sipil

1) Melakukan hal yang dapat menyebaban menurunya harkat, martabat

dan harga diri bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia.

2) Menyalahguunakan jabatan dan wewenang yang dimilikinya.

3) Menjadi agen spionase bagi negara dan pemerintah asing

4) Menerima sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga

memungkinkan terjadinya solusi

Page 76: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

59

5) Melakukan sesuatu tindakan atau sengaja tidak melakukan sesuatu

tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah

satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi

pihak yang dilayani.

6) Melakukan kegiatan kedinasan yang langsung ataupun tidak

langsung merupakan rent seeking.

d. Hukuman Disiplin

Terhadap setiap Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran

disiplin dijatuhi hukuman disiplin oleh pejabat yang berwenang

menghukum.

e. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

Pemberhentian pegawai baik dalam sektor publik maupun dalam

sektor swasta merupakan berakhirnya hubungan kerja antara

pegawai yang beersangkutan dengan tempatnya bekerja yang

disebabkan oleh sejumlah faktor, baik yang dikehendaki oleh

pegawai tersebut maupun yang tidak dikehendaki.

2.5 Aturan Pemerintah Mengenai Disiplin Peagawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sipil (PNS) sebagai abdi negara dan masyarakat perlu

mengacu pada peraturan perunddan-undangan yang berlaku akan hal ini. Dalam

hal disiplin PNS, Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia mempunyai peraturan

pemerintah PP No 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Sipil.

Page 77: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

60

Selama ini seluruh kewajiban dan larangan bagi PNS mengacu pada koridor-

koridor pada PP No 30 Tahun 1980 tersebut.

Pada tahun 2010, peraturan tentang Disiplin PNS disempurnakan lagi

dengan dikeluarkanya peraturan pemerintah (PP) No 53 tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PP No 53 Tahun 2010 ini diberlakukan pada bulan

Juni 2010 hingga saat ini, sehingga segala hal yang berhubungan dengan Disiplin

PNS mengacunya pada peraturan tersebut. Jadi, bentuk disiplin PNS adalah yang

mengacu pada PP No 53 tahun 2010 yang berisi 17 kewajiban dan 15 larangan,

sebagai penyempurnaan atas 26 kewajiban dan 18 larangan pada PP No 30 tahun

2010 adapun 17 kewajiban Pegawai Negeri Sipil antara lain :

1. Mengucapkan sumpah janji PNS.

2. Mengucapkan sumpah janji jabatan.

3. Sedia dan taat sepenuhnya kepada pancasil, Undan-undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan pemerintah.

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakaan kepada PNS dengan

pernah pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.

6. Menjungjung kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS.

7. Mengutakan kepentingan negara dari pada kepentingan sendiri,

seseorang dan atas golongan.

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atas menurut perintah

harus dirahasiakan.

Page 78: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

61

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan

negara.

10. Melaporkan dengan segera kepada atasanya apabila mengetahui ada hal

yang dapat membahayakan atau merugikan negara.

11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja.

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.

13. Menggunakan/ memelihara barang milik negara sebaik-baiknya.

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.

16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan

karir.

17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan pejabat berwenang.

Tabel 2.1

Sanksi Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Sanksi

No Kategori Hukuman Lama tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah

Jenis sanksi

1 Hukuman Disiplin Ringan

5 hari Teguran lisan

6-10 hari Terguran tertulis

11—15 hari Pernyataan tidak puas secara tertulis

2 Hukuman Disiplin sedang

16-20 hari Penundaan kenaikan gaji berkala

21-25 hari Penundaan kenaikan jabatan

Page 79: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

62

26-30 hari Penundaan pangkat setingkat lebih rendah paling lama 1 tahun

3 Hukuman Disiplin berat

31-35 hari Penurunan pangkat paling lama 3 bulan

36-40 hari Mutasi dalam rangka penurunan jabatan (eselon) setingkat lebih rendah

41-45 hari

Pembebasan dari jabatan

>46 hari Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat

(Sumber : PP No 53 Tahun 2010)

2.6 Penelitian Terdahulu

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan

hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca. Penelitian terdahulu ini

bermanfaat dalam mengolah atau memecahkan masalah yang timbul dalam

Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koprasi Kota Cilegon. Walaupun fokus dan lokusnya tidak sama persis tetapi

sangat membantu peneliti menemukan sumber-sumber pemecahan masalah dalam

Disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindutrian, Perdagangan

dan Koprasi Kota Cilegon. Dibawah ini adalah hasil penelitian yang peneliti baca:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No. Item Penelitian A Penelitian B

1. Nama Megawati Supriar Leni Hildayani

Page 80: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

63

2. Judul Analisis Penerapan Disiplin

Pegawai di Dinas Pemuda

dan Olahraga Kota Cilegon

Fungsi Pengawasan Untuk

Meningkatkan Disiplin Kerja

Pegawai Negeri Sipil di Dinas

Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten

Serang.

3. Tahun 2012 2012

4. Jenis

Penelitian

Kualitatif Kualitatif

5. Teori

Penelitian

Teori Hasibuan Teori Manullang dan Hasibuan

6. Tujuan

Penelitian

Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui penerapan

apa saja yang dilakukan

Dinas Pemuda dan Olahraga

Kota Cilegon dalam

melaksanakan upaya

penerapan disiplin PNS.

Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui penerapan apa saja

yang dilakukan di Dinas

Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten

Serang. Dalam melaksanakan

upaya penerapan disiplin PNS.

7. Kesimpulan

Penelitian

Kesimpulan dari hasil

penelitian menunjukan

bahwa proses penerapan

disiplin pegawai di Dinas

Kesimpulan dari hasil

penelitian menunjukan bahwa

penerapan fungsi pengawasan

untuk meningkatkan disiplin

Page 81: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

64

Pemuda dan Olahraga Kota

Cilegon belum berjalan

secara maksimal, hal ini

karena pimpinan yang tidak

tegas terhadap pegawai yang

tidak mengikuti apel pagi

dan diberi sanksi lisan dan

pernyataan. Pengawasan di

DISPORA masih kurang

optimal, karena pengawasan

tidak dilakukn secara rutin,

sehingga berdampak pada

pegawai yang tidak

indisipliner. Pegawai Negeri

Sipil belum memahami PP

No.53 Tahun 2010 tentang

disiplin PNS yang

membahasa mengenai

larangan dan kewajiban

PNS, serta sanksi-sanksi

yang akan diberikan kepada

setiap PNS yang melakukan

pelanggaran disiplin PNS.

kerja pegawai negeri sipil di

Dinas Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten

Serang belum optimal,

sehingga perlu adanya

pembinaan dari pimpinan

untuk meningkatkan disiplin

pegawai di dinas ynag terkait.

Page 82: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

65

2.7 Kerangka Berfikir

Dengan adanya penerapan yang baik memungkinkan akan meningkatkan

disiplin kerja pegawai negeri sipil. Hal-hal yang menjadi penghambat dalam

penerrapan disiplin kerja pegawai akan dicarikan solusinya dan segera diselsaikan

masalahnya, dan Disiplin Kerja pegawai sangat penting karena menjadi tolak ukur

dari keberhasilanya sebuah organisasi. Dengan adanya kedisiplinan pada seorang

pegawai maka cita-cita pembangunan akan berjalan dengan baik dan sempurna

dan sebaliknya jika penerapan disiplin disalah gunakan tentunya sulit mencapai

pemerintahan yang baik dan kondusif. Sedangkan alat untuk mengukur

kedisiplinan pegawai negeri sipil dapat diketahui dengan beberapa aspek yaitu :

1. Tujuan dan kemampuan.

2. Teladan pimpinan

3. Balas jasa

4. Keadilan

5. Waskat

6. Sanksi hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan kemanusiaan

(Sumber : Hasibuan.2011: 194)

Disiplin adalah sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis, serta sanggup

menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila pegawai

Page 83: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

66

melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Disiplin yang mantap

pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia.

Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia menghasilkan

disiplin yanng lemah dan tidak akan bertahan lama. Disiplinya tidak hidup tetapi

mati. Disiplin tidak menjadi lenggang dan akan lekas pudar. Disiplin yang tumbuh

dari atas dasar kesadaran diri, yang diharapkan selalu tertanam dalam setiap diri

pegawai negeri sipil. Rasa tanggung jawab dan pendidikan disiplin yang baik

sesungguhnya yang mendasari pencapaian disiplin.

Ada beberapa substansial antara tanggung jawab dan pneididkan disiplin.

Konsep tanggung jawab lebih berorientasi pada kesadaran pegawai akan tanggung

jawabnya terhadap disiplin yang dimiliki seseorang. Dan selain itu ditunjang oleh

kemampuan, sikap dan tingkah laku.

Page 84: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

67

Kerangka Berfikir

Gambar 2.1

Masalah Disiplin Kerja pegawai

1. Pengawasan langsung oleh pimpinan terkait disiplin pegawai cenderung rendah, biasanya dilakukan hanya pada saat akan dilakukan inspeksi dadakan oleh pimpinan yang lebih tinggi.

2. Masih banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang sibuk dengan urusan pribadinya. Khususnya Pegawai Negeri Sipil perempuan.

3. Pelanggaran yang dilakukan pegawai negeri sipil tidak masuk kerja tanpa keterangan atau membolos, datang ke kantor tidak tepat waktu, istirahat sebelum waktunya bahkan pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan.

4. Bagi pegawai yang berprestasi kerja ternyata jarang

diberikan penghargaan baik lisan maupun kenaikan

jabatan.

5. Ketika ada upacara atau apel pagi tidak sedikit Pegawai Negeri Sipil yang tidak mengikuti apel, bahkan ada beberapa Pegawai yang hanya mengisi absen harian saja tetapi tidak mengikuti apel sebagaimana mestinya.

6.

Indikator Disiplin Hasibuan (2008 : 194)

1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa 4. Keadilan 5. Waskat 6. Sanksi hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan kemanusiaan

9. Ketegasan 10. Hubungan kemanusiaan

Disiplin di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon meningkat

Feed back

Page 85: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

68

2.7 Asumsi Dasar

Berdasarkan hasil observasi awal, peneliti dapat mengemukakan asumsi

dasar bahwa Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon belum berhasil dalam meningkatkan

kualitas disiplin pegawai. Hal ini karena tidak adanya tindakan tegas maupun

pengawasan yang optimal dari pimpinan, tidak adanya tindakan tegas dari

pimpinan terhadap Pegawai Negeri Sipil, tidak adanya motivasi kerja bagi

Pegawai Negeri Sipil. Semua permasalahan yang muncul dikarenakan antara

tanggung jawab dan pendidikan disiplin tidak sinkron akibatnya disiplin menjadi

hal yang kurang penting dan tidak diimplementasikan dengan baik.

Berdasarkan asumsi awal yang dikemukakan peneliti di atas, menunjukan

bahwa Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon belum berhasil untuk meningkatkan

kualitas disiplin pegawainya.

Page 86: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

69

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud

mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.

Cara dimaksud dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang terdiri dari

berbagai tahapan atau langkah-langkah. Oleh karena itu, metode merupakan

keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu

masalah.

Dengan langkah-langkah tersebut, siapapun yang melaksanakan penelitian

dengan mengulang atau menggunakan metode penelitian yang sama untuk objek

dan subjek yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula (Silalahi,2010:12-

13). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Moleong,2006:6).

Sedangkan menurut Sugiyono (2014:15) mendefinisikan metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat pospositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisiobjek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan

sampel

Page 87: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

70

sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan

dengan triangulaasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Maka penelitian mengenai Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon menggunakan

metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif

peneliti bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subyek penelitian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, yang terdapat dalam suatu konteks yang khusus yang alamiah.

Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung dengan

situasi lapangan, misalnya mengamati (observasi) dan wawancara mendalam.

Dengan pendekatan kualitatif diharapkan peneliti dapat memahami situasi social,

peran, peristiwa, interaksi, dan kelompok serta kepentingan.

3.2. Fokus Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:285) menjelaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan),

sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya

berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang

meliputi aspek tempat (places), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis serta penentuan fokus berdasarkan hasil studi

pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang

yang di pandang ahli. Dalam penelitian mengenai Disiplin Kerja Pegawai Negeri

Page 88: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

71

Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon,

maka peneliti memfokuskan pada aspek Disiplin Pegawai Negeri Sipil saja. Fokus

penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti

dilapangan.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri.

Menurut Irawan (2006:17), dalam sebuah penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Sedangkan menurut Moleong didalam

bukunya mengatakan salah satu ciri pokok dari tahapan penelitian kualitatif

adalah peneliti sebagai alat penelitian, untuk itu peneliti harus memilki bekal teori

dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan

mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.

Selanjutnya Nasution ( Sugiyono, 2005 : 60-61 ) menyatakan:

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil uang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala Sesutu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa dalam penelitian

kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti maka yang

menjadi instrumen adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah masalah dipelajari, maka

dapat dikembangkan suatu instrumen. Selanjutnya setelah fokus penelitian

Page 89: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

72

menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian

sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan

data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

3.4. Informan Penelitian

Informan Penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang sesuai

dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara indvidu akan

turun ke tengah-tengah masyarakat guna memperoleh data dari informan.

Informan diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi penelitian

dimana dipilih secara purposive merupakan metode penetapan informan dengan

berdasarkan informasi yang dibutuhkan, artinya teknik pengambilan informan

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Informan tersebut ditentukan dan

ditetapkan tidak berdasarkan pada jumlah yang dibutuhkan, melainkan

berdasarkan pertimbangan fungsi dan peran informasi sesuai fokus masalah

penelitian ( Moleong, 2004:217 ). Disini peneliti memilih informan pegawai

negeri sipil yang bersangkutan dengan instansi tersebut.

Informan tersebut, ditentukan dan ditetapkan tidak berdasarkan pada

jumlah yang dibutuhkan, melainkan berdasarkan pertimbangan fungsi dan peran

informan sesuai fokus masalah penelitian.

Tabel 3.1

Daftar Informan Penelitian

Kode Informan Informan

I1-1 Sekretaris DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

Page 90: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

73

I1-2 Kasubag Umum dan Kepegawaian DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

I1-3 Kabid Pertambangan dan Energi DISPERINDAGKOP Kota Cilegon Kota Serang

I1-4 Kabid Perindustrian DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

I2 Pegawai negeri sipil bagian Fungsional Umum DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara

mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan masalah yang

akan di bahas. Menurut Lofland dan Lofland ( Moleong, 2006:157 ) sumber data

utama atau primer dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

3.5.1 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksdu tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan.

Esterberg ( 2002 ) dalam Sugiyono ( 2005: 72 ) mendefinisikan

interview sebagai berikut :

“a meeting of two person to exchange information and idea through question and respones, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan

Page 91: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

74

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Susan Stainback ( Sugiyono, 2005: 72 ) mengemukakan bahwa:

“interviewing provide the researcher a mean to gain a deeper understanding of how the participants interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation alon”. Jadi dengan wawancara makan peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan siyuasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi

partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama obsevasi, peneliti juga

melakukan wawancara dengan orang-orang yang ada didalamnya. Dalam

wawancara peneliti menggunakan wawancara terstruktur dan tidak tersruktur.

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui informasi apa yang akan

diperoleh.

Wawancara dilakukan dengan membawa instrumen sebagai pedoman

wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti

tape recorder, gambar, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan

wawancara menjadi lancar. Menurut Sugiyono (2005:74) mengatakan

bahwa, wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan.

Page 92: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

75

Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun pedoman wawancara

yang isinya mengenai hal-hal yang nantinya akan ditanyakan kepada

informan yang akan memberikan jawab pada permasalahan yang ada.

Pedoman wawancara yang digunakan untuk memperoleh informasi. Berikut

adalah pedoman wawancara dengan menggunakan teori Hasibuan (2011 :

194).

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No. Dimensi Indikator Pertanyaan Kode Informan

1. Tujuan dan kemampuan

a. Kemampuan pegawai

b. Tujuan organisasi c. Kemampuan

Sumber Daya Manusia

1. Bagaimana kemampuan pegawai dalam bekerja?

2. Bagaimana tujuan organisasi dalam meningkatkan disiplin kerja?

3. Apakah kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan pekerjaanya?

4. Apakah latar belakang pendidikan anda sudh disesuaikan dengan penempatan kerja anda saat ini?

I1-1 – I1-4

I2

2. Teladan Pimpinan

a. Teladan dan panutan

1. Apakah pimpinan sudah menerapkan

I1-1 – I1-4

Page 93: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

76

disiplin dengan baik?

2. Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I2

3. Balas jasa a. Motivasi b. Kesejahtera-an

1. Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai yang berprestasi?

2. Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteran bagi pegawai yang berdisiplin dengan baik?

I1-1 – I1-4

I2

4. Keadilan a. Adil dan bijaksana

1. Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

2. Apakah pimpinan mempunyai sikap adil dan bijaksanan dalam kepimimpinanya?

I1-1 – I1-4

I2

5. Waskat a. Pengawasan (controlling)

1. Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam penyampaian pentingnya Disiplin dalam suatu organisasi?

2. Apakah pimpinan mengontrol

I1-1 – I1-4

I2

Page 94: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

77

langsung kegiatan bekerja para pegawai negeri sipil?

6. Sanksi hukuman

a. Sanksi 1. apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel akan diberi sanksi hukuman?

2. Apakah sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan?

I1-1 – I1-4

I2

7. Ketegasan a. Ketegasan 1. Apakah pimpinan dalam satu organisasi perlu bersikap tegas?

2. Bagaimana bentuk ketegasan yang diberikan pimpinan kepada bawahanya?

3. Apakah pimpinan selalu menegur dan memberikan sanksi dengan tegas bagi pegawai yang melanggar indisipliner?

I1-1 – I1-4

I2

8. Hubungan kemanusia-an

1. Bagaimana cara pimpinan dalam menjalin sikap dan perbuatan yang harmonis kepada bawahan?

2. Bagaimana cara antar pegawai

I1-1 – I1-4

I2

Page 95: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

78

untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam suatu pekerjaan?

(Sumber : peneliti, 2015)

3.5.2 Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi

penelitian. Dalam hal ini, peneliti berpedoman kepada desain penelitiannya

perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal

atau kondisi yang ada di lapangan. Penelitian selalu dimulai dengan observasi

dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran masalah yang

ada pada penelitian ini.

Nasution ( 1988 ) dalam Sugiyono ( 2005: 64 ) menyatakan bahwa Observasi adalah dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkandata, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering denga bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil ( proton dan elektron ) maupun yang sangat jauh ( benda ruang angkasa ) dapat diobservasi dengan jelas.

Marshall ( 1995 ) dalam Sugiyono ( 2012 : 64 ) menyatakan bahwa:

“Through observation the researches learn about behavior and the meaning

attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Page 96: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

79

3.5.3 Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena

dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk

menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Lincoln

( 1981: 228 ) dalam Moleong ( 2006 : 216 ) dokumen adalah setiap bahan

tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya

permintaan seorang penyidik. Dokumen dalam penelitian ini menggunakan

berupa peraturan perundang-undangan, jurnal, artikel, catatan serta dokumen

lain yang terkait dalam penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai dilapangan. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

analisis data Miles dan Huberman dalam buku Analisis Data Kualitatif ( 2009 :

16-20 ). Menurut kedua tokoh tersebut, bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif.

Page 97: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

80

Gambar 3.1

Komponen Analisis Data Dalam Kualitatif menurut Miles dan Huberman

(2009 :20 )

Berdasarkan gambar diatas, analisis data kualitatif merupakan upaya yang

berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan

sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal

lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan. Kegiatan analisis data

dijelaskan sebagai berikut :

1. Reduksi Data ( Data Reduction )

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan , pemusatan, perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan-catatantertulis dilapangan. Sebagaimana diketahui,

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

Kesimpulan-kesimpulan :

Penarikan/Verifikasi

Reduksi

Data

Page 98: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

81

reduksi data, berlangsung secara terus menerus selama proyek yang

berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa

sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data ( Data Display )

Alur penting yang keduadari kegiatan analisis adalah penyajian

data.penyajian data paling sering digunakan pada data kualitatif pada masa

yang lalu adalah bentik teks naratif. Penyajian-penyajian yang dapat

meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semua

dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu

bentuk yang padu. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam

bentuk teks naratif untuk memudahkan memahami apa yang terjadi dan

kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi ( Conclusions drawing / verification )

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi, yaitu menyimpulkan dari temuan-temuan penelitian untuk

dijadikan suatu kesimpulan penelitian. Kesimpulan awal yang

dikemukakan bersifat sementara, kemudian akan berubah bila ditemukan

temuan-temuan atau bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data selanjutnya.

Page 99: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

82

3.6.1 Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif keabsahan data lebih bersifat sejalan

seiring dengan proses penelitian itu berlangsung. Keabsahan data kualitatif

harus dilakukan sejak awal pengambilan data, display data dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Adapun untuk pengujian keabsahan data, penelitian ini mengguanakan dua

cara yaitu:

a. Triangulasi

Triangulasi di artikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada. Bila peneliti mengumpul-kan data dengan triangulasi,

maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

keabsahan data, yaitu mengecek keabsahan data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. peneliti

menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, karena dirasa bagi

peneliti yaitu untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dengan

melakukan wawancara dan untuk menguji keabsahan data yang dilakukan

dengan cara observasi.

b. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses mengecek data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui

Page 100: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

83

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi

data, itu artinya data tersebut valid sehingga semakin kredibel/dipercaya,

tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya

tidak di sepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi

dengan pemberi data dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus

mengubah temuannya dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan

oleh pemberi data. Jadi, tujuan membercheck adalah agar informasi yang

diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa

yang di maksud sumber data atau informan.

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Cilegon dan lokasi penelitian

lainnya yaitu di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

yang bersangkutan terhadap Disiplin Kerja pegawai negeri sipilnya.

3.7.2 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi tentang aktivitas serta waktu yang dilakukan

oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Jadwal pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 101: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

84

Tabel 3.3

Jadwal penelitian

Kegiatan

Waktu pelaksanaan

2015-2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Observasi Data

Pengumpulan Data Awal

Pengajuan Judul Proposal

Penyusunan Proposal

Bimbingan Proposal

Pengujian Proposal

Analisis Data/ Turun ke Lapangan

Penyusunan Hasil Skripsi

Ujian Skripsi

(sumber : Peneliti 2015)

Keterangan :

1. Februari

2. Maret

3. April

4. Mei

5. Juni

6. Juli

7. Agustus

8. September

Page 102: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

85

9. Oktober

10. November

11. Desember

12. Januari

13. Februari

Page 103: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

86

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 41 tahun 2008

Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kota Cilegon. Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon yang disingkat

DISPERINDAGKOP merupakan penyelenggaraan Pemerintah daerah yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah tanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang dan kewenanganya.

4.1.2 Tugas dan Fungsi

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang

perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah, pertambangan

dan energi berdasarkan atas asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon menyelenggarakan

fungsi yaitu :

Page 104: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

87

1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan,

koperasi, usaha kecil menengah, pertambangan dan energi.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah,

pertambangan dan energi.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perindustrian,

perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah, pertambangan dan

energi.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengkordinasikan

penyelenggaraan kegiatan dibidang perindustrian dan perdagangan serta

koperasi.

Dalam Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

secara hirarki susunan organisasi dan tata kerja sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris

3. Bidang Perindustrian

4. Bidang Perdagangan dan pengelolaan

5. Bidang Pertambangan dan Energi

6. Bidang Koperasi dan UKM

7. Unit Pelaksana Teknis Pasar

Page 105: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

88

8. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merumuskan dan mengkordinasikan secara kegiatan Dinas,

melakukan pembinaan dan pengarahan kegiatan dinas serta

menyelenggarakan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Dinas agar

terlaksana dengan baik, efektif dan efisien dan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Untuk melaksana tugas pokok tersebut kepala Dinas menyelenggarakan

fungsi :

a. Perumusan perencanaan kebijakan teknis operasional dan administrative

di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi di lingkungan

Pemerintah Daerah;

b. Penyelenggaraan, pengkordinasian dan pengendalian kegiatan operasional

dan administrative di bidang perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;

c. Penyelenggaraan dan pembinaan aparatur pada Dinas;

d. Pembinaan dan pengendalian tugas unit pelaksana teknis Dinas di

lingkungan Dinas perindustrian, perdagangan dan Koperasi;

e. Pengkordinasian di bidang Perindustrian, perdagangan dan Koperasi

dengan instansi terkait;

Page 106: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

89

f. Penyelenggaraan pelaporan pertanggungjawaban (akuntabilitas) dan

Kinerja Dinas.

Dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya Kepala Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon dibantu oleh para

Kepala Bidang dan Kepala Bagian, serta dilaksanakan secara teknis oleh para

Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian serta seluruh staf pelaksana secara

sinergi dan terpadu sesuai tugas dan fungsi serta tanggung jawabnya dalam

lingkup dinas.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, yang mempunyai tugas pokok

memimpin dan mengkordinir penyusunan rencana program dan pengendalian

anggaran sekretariat, penyiapan kordinasi penyusunan kebijakan pembinaan

kepegawaian, pengaturan peneglolaa ketatausahaan, rumah tangga, dan

perlengkapan Dinas, dan pelaksanaan laporan akuntabilitas dan evaluasi

kinerja Dinas agar terlaksana dengan baik, efektif dan efisien, dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyelengaraan program, kegiatan, dan pengendalian anggaran pada

sekretariat;

b. Pengkordinasian penyusunan program kerja dan kegiatan Dinas;

c. Penghimpunan rencana kerja Dinas;

Page 107: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

90

d. Penyelenggaraan Visi dan Misi Dinas

e. Penyelenggaraan pengelolaanurusan administrasi umum, kepegawaian

dan keuangan Dinas

f. Penyelengaraan pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan Dinas

g. Pengkordinasian dan pembinaan tugas-tugas sub bagian pada sekretariat

h. Pengkordinasian dan sinkronisasi tugas, program dan kegiatan tiap-tiap

bidang pada Dinas

i. Penyusunan laporan pertanggungjawaban (akuntabilitas) dan kinerja

Dinas

j. Penyelenggraan evaluasi dan pelaporan sekretariat

Sekretariat membawahi tiga sub bagian yang masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala sub bagian dan bertanggung jawab kepada

sekretaris, serta ketiga sub bagian tersebut antara lain :

1. Sub Bagian Program dan Evaluasi.

Sub bagian Program dan Evaluasi mempunyi tugas pokok merencanakan

dan mengontrol kegiatan penyusunan perencanaa, memberi petunjuk dan

membagi tugas serta membimbing bawahan, memeriksa dan mengoreksi

hasil kerja bawahan, dan membuat laporan Sub bagian Program dan

Evaluasi berhasil guna dan berdaya guna, efektif dn efisien dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Sub

bagian berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada sekretaris

Page 108: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

91

yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengontrol kegiatan

administrasi umum, kerumhtanggaan dan administrasi kepegawaian,

member petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan,

memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan sub

bagian Umum sehingga berhasil guna dan berdaya guna, efektif dan

efisien dan sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

3. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian Keungan mempunyai tugas pokok menyusun rencana anggaran

pendapatan dan anggaran belanja, penatausahaan keuangan, pembukaan

atau akuntansi, verifikasi, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan

Dinas.

3. Bidang Perindustrian

Bidang perindustrian dipimpin oleh seorang kepala bidang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas, yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan penyusunan program dan

dan pengendalian anggaran bidang Perindustrian, mengkordinir,

menyelenggarakan dan mengawasi serta mengevaluasi kegiatan bidang

perindutrian, membagi tugas dan mengatur serta memberi petunjuk kegiatan

bidang perindustrian kepada bawahan, dan memberikan laporan kepada

pimpinan sehingga kegiatan di bidan Perindustrian berjalan dengan baik,

efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 109: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

92

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Perindustrian

menyelengarakan fungsi :

a. Penyelengaraan program, kegiatan dan pengendalian anggaran pada

Bidang Perindustrian.

b. Penyelengaraan perumusan kebijakan teknis bidang Perindustrian.

c. Pengkordinasian dan pembinaan kegiatan tiap-tiap Seksi pada Bidang

Perindustrian.

d. Penyelengaraan Bidang Perindustrian.

e. Penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan di Bidang perindustrian.

f. Penyelengaraan kordinasi dengan instansi/pihak terkait di Bidang

Perindustrian.

g. Penyelengaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Perindustrian.

Bidang Perindustrian membawahi dua seksi yang masing-masing

dipimpin oleh seorang kepala seksi dan bertanggung jawab kepada kepala

bidang Perindustrian, serta kedua seksi tersebut antara lain :

1. Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka

Seksi industri logam, mesin, elektronika dan aneka dipimpin oleh seorang

Kepala seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala

Bidang Perindustrian, yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan

mengontrol kegiatan seksi industri logam, mesin, elektronika dan aneka

memberi petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan,

memeriksa danmengoreksi hasil kerja bawahan, dan membuat laporan seksi

Page 110: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

93

industri logam, mesin, elektronika dan aneka, sehingga berhasil guna dan

berdayaguna, efektif dan efidien dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan

Seksi industri kimia, Agro dan Hasil Hutandipimpin oleh seorang kepala

seksi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang

perindustrian, yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengontrol

kegitan seksi industri kimia, agro, dan hasil hutan memberi petunjuk dan

membagi tugas serta membimbing bawahan, memeriksa dan menoreksi hasil

kerja bawahan, dan membuat laporan seksi industri kimia, agro dan hasil

hutan, sehingga berhasil guna dan berdaya guna, efektif dan efisien dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

4. Bidang Perdagangan Pembinaan Pasar

Bidang Perdagangan dan Pembinaan pasar dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan

penyusunan program dan pengendalian anggaran Bidang Perdagangan dan

Pembinaan Pasar. Membagi tugas dan mengatur serta memberi petunjuk

kegiatan Bidang Perdagangan dan Pembinaan Pasar, dan memberikan laporan

kepada pimpinan sehingga kegiatan di Bidang Perdagangan dan Pembinaan

Pasar berjalan dengan baik, efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

1. Tugas Pokok:

Page 111: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

94

a. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 18,

Bidang Perdagangan dan Pembinaan Pasar menyelenggarakan fungsi;

1) Penyelenggaraan program, kegiatan, dan pengendalian anggaran pada

Bidang Perdagangan dan Pembinaan Pasar;

2) Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis Bidang Perdagangan dan

Pembinaan Pasar;

3) Pengkoordinasikan dan pembinaan kegiatan tiap-tiap Seksi pada

Bidang Perdagangan dan Pembinaan Pasar;

4) Penyelenggarakan Bidang Perdagangan dan pengawasan di Bidang

Perdagangan dan Pembinaan Pasar

5) Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi/pihak terkait di bidang

perdagangan dan pembinaan pasar;

6) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Perdagangan dan

Pembinaan Pasar.

2. Bidang Perdagangan dan Pembinaan Pasar, membawahkan;

1) Seksi Perdagangan Luar Negeri;

Seksi Perdagangan Luar Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Perdagangan dan Pembinaan Pasar, yang mempunyai tugas pokok

merencanakan dan mengontrol kegiatan Seksi Perdagangan Luar Negeri,

memberi petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan,

memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan, dan membuat laporan

Page 112: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

95

Seksi Perdagangan Luar Negeri, sehingga berhasil guna dan berdaya guna,

efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Seksi Perdagangan Dalam Negeri;

Seksi Perdagangan Dalam Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Perdagangan dan Pembinaan Pasar, yang mempunyai tugas pokok

merencanakan dan mengontrol kegiatan Seksi Perdagangan Dalam Negeri,

memberi petunjuk dan membagi tugas serta mebimbing bawahan,

memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan

Seksi Perdagangan Dalam Negeri, sehingga berhasil dan berdaya guna,

efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Seksi Pembinaan Pasar.

Seksi Pembinaan Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Berkedudukan

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perdagangan dan

Pembinaan Pasar, yang mempunyai tugas pokok; merencanakan dan

mengontrol kegiatan Seksi Pembinaan Pasar, memberi petunjuk dan

mebagi tugas serta membimbing bawahan, memeriksa dan mengoreksi

hasil kerja bawahan dan membuat laporan Seksi Pembinaan Pasar,

sehingga berhasil dan berdaya guna, efektif dan efisien, dan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Page 113: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

96

5. Bidang Koperasi dan UKM

Bidang koperasi dan UKM dipimpin oleh seorang kepala bidangg

berkedudukan di bawah dan bertanggng jawab kepada kepala Dinas, yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan penyusunan program dan

pengendalian anggaran bidang Koperasi dan UKM, mengkordinir,

menyelenggarakan, dan mengawasi serta mengevaluasi kegiatan bidang

koperasi dan UKM, membagi tugas dan mengatur serta memberi petunjuk

kegiatan bidang koperasi dan UKM kepada bawahan, dan memberikan

laporan kepada pimpinan sehingga kegiatan di koperasi dan UKM berjalan

dengan baik, efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Koperasi dan UKM

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan program, kegiatan, dan pengendalian anggaran pada

Bidang Koperasi dan UKM.

b. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis Bidang Koperasi dan UKM.

c. Pengekordinasiaan dan pembinaan kegiatan tiap-tiap seksi pada Bidang

Koperasi dan UKM.

d. Penyelenggaraan Bidang Koperasi dan UKM.

e. Penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan di Bidang Koperasi dan

UKM.

f. Penyelengaraan kordinasi dengan instansi/pihak terkait di Bidang

Koperasi dan UKM.

Page 114: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

97

g. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Koperasi dan UKM.

Bidang Koperasi dan UKM membawahi dua seksi yang masing-masing

dipimpin oleh seorang kepala seksi dan bertanggung jawab kepada kepala

bidang Koperasi dan UKM, serta kedua seksi tersebut antara lain :

1. Seksi Koperasi

Seksi Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Koperasi dan UKM,

yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengontrol kegiatan seksi

koperasi, memberi petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan,

memeriksa dan mengoreksi hasil kerja bawahan, dan membuat laporan seksi

koperasi, sehingga berhasil guna dan bedaya guna, efektif dan efisien dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Seksi UKM

Seksi UKM dipimpin oleh seorang Kepala seksi berkedudukan di bawah

dan bertang jawab kepala kepala Bidang Koperasi dan UKM, yang

mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengontrol kegiatan seksi UKM,

memberi petunjuk dan membagi tugas serta membimbing bawahan,

memeriksa danmengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat laporan seksi

UKM, sehingga berhasil guna dn berdaya guna, efektif dan efisien dan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Page 115: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

98

6. Bidang Pertambangan dan Energi

Bidang Pertambangan dan Energi dipimpin oleh seorang Kepala

bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas

yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan penyusunan

program dan pengendalian anggaran Bidang Pertambangan dan Energi,

membagi tugas dan mengatur serta memberi petunjuk kegiatan Bidang

pertambangan dan Energi kepada bawahan, dan memberika laporan kepada

pimpinan sehingga kegiatan di Bidang Pertambangan dan Energi berjalan

dengan baik, efektif dan efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pertambangan dan Energi

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan program, kegiatan, dan pengendalian anggaran pada

bidang pertambangan dan energi.

b. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan dan

energi.

c. Pengkordinasian dan pembinaan kegiatan tiap-tiap seksi pada bidang

pertambangan dan energi.

d. Penyelenggaraan bidang pertambangan dan energi.

e. Penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan di bidang pertambangan

dan energi.

f. Penyelenggaraan kordinasi dengan instansi/pihak terkait di bidang

pertmbangan dan energi.

g. Penyelengaraan evaluasi dan pelaporan bidang pertambangan dan energi.

Page 116: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

99

Bidang Pertambangan dan Energi membawahi dua seksi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang kepala seksi dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang Pertambangan dan Energi, serta kedua seksi tersebut

antara lain :

1. Seksi Pertambangan dan Sumber Daya Mineral

Seksi Pertambangan dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang

Kepala seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

kepala bidang Pertambangan dan Energi, yang mempunyai tugas pokok

merencanakan dan mengontrol kegiatan seksi koperasi, memberi petunjuk dan

membagi tugas serta membimbing bawahan, memeriksa dan mengoreksi hasil

kerja bawahan, dan membuat laporan seksi Pertambangan dan Sumber Daya

Mineral, sehingga berhasil guna dan bedaya guna, efektif dan efisien dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Seksi Energi dan Ketenagalistrikan

Seksi Energi dan Ketenagalistrikan dipimpin oleh seorang Kepala seksi

berkedudukan di bawah dan bertang jawab kepala Bidang Pertambangan dan

Energi, yang mempunyai tugas pokok merencanakan dan mengontrol kegiatan

seksi UKM, memberi petunjuk dan membagi tugas serta membimbing

bawahan, memeriksa danmengoreksi hasil kerja bawahan dan membuat

laporan seksi Energi dan Ketenagalistrikan, sehingga berhasil guna dan

berdaya guna, efektif dan efisien dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 117: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

100

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Berdasarkan peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 41 Tahun 2008

tentang Pembentukan organisasi dinas Daerah, bahwa pembentukan

Organisasi unit Pelaksana Dinas dibentuk dan ditetapkan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sebagaimana diatur

berdasarkan peraturan Walikota Cilegon Nomor 7 Tahun 2008 tentang

pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar, bahwa

organisasi unit Pelaksana teknis Dinas Pasar dipimpin oleh seorang kepala

yang berada di bawah dan ertanggungjawab Kepala Dinas secara

operasional dikordinasikan oleh Camat.

Dalam pelaksaan tugas pokoknya kepala UPTD pasar adalah

membantu Dinas Peerindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

dalam hal teknis operasional penertiban dan pengemanan, penegdaian

pemeliharaan kebersihan serta pengelolaan pasar.

Untuk melaksanakan tugas pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas pasar

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebiijakan teknis program peningkatan dan pengelolaan

pasar.

b. Pelaksanaan kordinasi pembinaan, pengelolaan, pemeliharaan

kebersihan dan retribusi pasar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas

sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Page 118: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

101

d. Pelaksanaan dan pengelolaan ketatusahaan, kepegawaian, ekeuangan

dan perlengkapan.

e. Pemberian rekomendasi perijinan di bidang pengelolaan pasar sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Pelaksanaan teknis Dinas pasar pada Dinas Perindutrian, Perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegonsebagaimana diatur dalam pertauran Walikota

Cilegon Nomor 7 tahun 2008, tentang pembentukan organisasi unit

Pelaksana Teknis Dinas Pasar, yang mempunyai susunan organisasi sabgai

berikut :

1. Kepala

2. Kepala Sub bagian Tata Usaha

3. Petugas Operasional

Kepala UPTD pasar dalam menjalankan tugas pokok memimpin

mengkordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan pasar di bidang

operasional, pemeliharaan dan pengamanan pasar, dibantu oleh Kepala Sub

bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab kepada Kepala UPTD pasar

dalam hal meneglola administrasi pengelolaa pasar, mengelola

kepegawaian, keuangan, perlengkapan urusan umum, perencanaan dan

pelaporan, serta surat menyurat dan melakukan hubungan mayarakat.

Sedangkan petugas operasional mempunyai tugas dan bertanggungjawab

kepada UPTD pasar dalam hal :

a. Melaksanakan urusan penagihan retribusi

b. Melakukan urusan keaman dan ketertiban

Page 119: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

102

c. Melaksanakan urusan kebersihan

d. Melaksanakan urusan perparkiran

Petugas operasional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

petugas lain yang ditunjuk oleh kepala Dinas Perindustrian, perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegon berdasarkan usulan petugas opersional melalui

kepala UPTD. Petugas pembantu operasional pasar tersebut mempunyai

tugas dan bertanggungjawab kepada kepala UPTD pasar melalui petugas

operasional pasar.Dengan ketentuan seluruh petugas pembantu operasional

pasar dan petugas opersional pasar dalam hal melaksanakan urusan

penagihan retribusi.

Urusan keamanan, dan ketertiban serta perparkiran, dan atau mengatur

beberapa hal teknis opersional yang sifatnya mendukung dan mlengkapi

segala kegiatan yang sudah menjadi tugas dan kewajiban pegawai UPTD

pasar, yang tidak terlepas dari rencana dan program kerja Dinas yang

mengacu pada ketentuan dan peraturan pemerintah yang berlaku.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional belum difungsikan, namun jabatan

fungsional asriparis dan bendaharawan yang sudah berjalan secara

fungsional melekat dan berada pada salah satu urusan sub bagian umum dan

sub bagian keuangan pada secretariat Dinas perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon.

Page 120: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

103

9. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdaangan dan

Koperasi Kota Cilegon

Struktur organisasi di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kasubag Program dan

Evaluasi, Kasubag, Keuangan dan Kasubag Umum dan Kepegawaian,

Kepala Bidang Perindustrian, Kepala Bidang Perdagangan dan Pengelolaan,

Kepala Bidang Pertambangan & Energi, Kepala Bidang Koperasi dan UKM

serta Kepala UPTD Pasar Baru Merak, Kepala UPTD Pasar Baru Kota

Cilegon, dan yang terakhir Kepala UPTD Pasar Baru Blok F Cilegon.

Adapun sebagai berikut susunan organisasi Dinas perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon :

1. Kepala Dinas : Tb. Dikrie M, SE, MM

2. Sekretaris : Drs. H. Damanhuri, M.Si

a. Kasubag Program dan Evaluasi : Fitriadi achmad, SH, M,S

b. Kasubag Keuangan : Ema Hermawati, SE

c. Kasubag Umum dan Kepegawaian : Ika Solika, S.Sos

3. Kepala Bidang Perindustrian : Dadang Krisnawadi, S. Sos

a. Kepala Seksi Ind.Kimia, Agro & Hasil : Nurlaela Rachmawati, ST

b. Kepala Seksi Ind.Logam, Mesin Elektronik : Ir. Arief Fuad Faryadi

S, MM

4. Kepala Bidang Perdagangan dan Pengelolaan : H. M. Satiri

a. Kepala Seksi perdagangan Luar Negeri : Nurma Kaharansiah, SH

Page 121: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

104

b. Kepala Seksi Perdagangan dalam negeri: Ikhsan Hasibuan, S.Sos,

M

c. Kepala Seksi Pembinaan Pasar : Didi S.AG, S.IP

5. Kepala Bidang pertambangan dan Energi : Drs. R. Benny Benyamin,

M.Si

a. Kepala Seksi Pertambangan dan SDM : Tatang Saputra

b. Kepala Seksi Energi : Drs. Sri Palgunadi M.Si

6. Kepala Bidang Koperasi dan UKM : Drs. Haeroji Hakim

a. Kepala Seksi Usaha kecil Menengah : Drs. Asep Sanusi

b. Kepala Seksi Koperasi : Rahmat, SE

7. Kepala UPTD Pasar baru merak : M. Ibrohim Aji, SE

a. Kasubag Tata usaha pasar baru Merak : Ilham fauzun, SE

8. Kepala UPTD Pasar baru Kota Cilegon : Moch. Yamin ,SE

a. Kasubag Tata usaha UPTD Pasar baru Kota Cilegon : Muhibin, S.IP

b. Kepala UPTD Pasar baru Blok F Kota Cilegon : Mulyadi, S.Sos.

c. Kasubag Tata usaha UPTD pasar Blok F Kota Cilegon ; Siti

Rogayah,SE

4.1.3 Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon

Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

adalah:Menumbuhkembangkan dunia usaha yang tangguh dan berdaya saing

Page 122: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

105

sebagai penggerak Ekonomi melalui pemanfaatan potensi demi terwujudnya

Kota Cilegon mandiri.

Adapun Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon, sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas SDM Dalam Memberikan Pelayanan Yang Prima.

2. Memantapkan Struktur Dan Iklim Usaha Industri Yang Kondusif

3. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Dan Iklim Usaha Yang Sehat

Pada Sektor Perdagangan Barang Dan Jasa .

4. Menjadikan Pasar Tertib, Bersih, Aman, Nyaman Dan Mengembangkan

Pasar Tradisional Yang Bersifat Modern .

5. Meningkatkan Pengelolaan Dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya

Energi dan Mineral.

6. MeningkatkanPengelolaan Dan ProduktifitasKoperasi dan UKM.

4.2 Informan Penelitian

Disiplin Kerja Pegawai negeri Sipil ini, penentuan informanya

berdasarkan peran dan fungsi dari informan itu sendiri, adapun informan

berjumlah 9 orang, yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Daftar Nama dan Jabatan informan

No Kode Informan Keterangan

1 I1-1 Drs. H. Damanhuri, M.Si Sekretaris Dinas 2 I1-2 Ika Solika, S.Sos Kasubag umum dan kepegawaian 3 I1-3 Drs. Benny Benyamin, M.Si Kabid Pertambangan dan Energi

Page 123: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

106

4 I1-4 Dadang Krisnawadi, S.Sos Kabid Perindustrian 5 I2-1 Sandy Ruliandy, A,Md Fungsional umum 6 I2-2 Mudzakir, SE Fungsional umum 7 I2-3 Nila Oktoria, A.Md Fungsional umum 8 I2-4 Dedy Irmadi, S.Kom Fungsional Umum 9 I2-5 Bahudin Fungsional umum

4.3 Deskripsi dan Analisis Data

Deskripsi data merupakan uraian penjelasan mengenai data yang telah di

dapat oleh peneliti, hasil dari penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teori Disiplin dari Hasibuan, dimana dalam teori Hasibuan

menjelaskan bahwa setiap disiplin didalam organisasi akan berjalan efektif

apabila didalam didalam penerapanya memiliki 8 faktor yang saling berkaitan,

yaitu : tujuan dan kemampuan, teladan piimpinan, baslas jasa, keadilan, waskat,

sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Dimana peneliti lebih

menekankan pada faktor disiplin karena disesuaikan dengan tujuan penelitian

yakni ingin mengetahui kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil di kantor Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana data yang

diperoleh berupa deskripsi yang berbentuk kata dan kalimat yang telah

dikembangkan dari hasil wawncara, observasi dan dokumentasi. Teknis analisis

data yang diguanakan peneliti adalah model analisis data Hasibuan yang telah

dijelaskan pada bab seblumnya yaitu selama proses mengumpulkan data terhadap

4 (empat) kegiatan yakni koleksi data (data collection), reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan

(verification).

Page 124: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

107

Pada proses koleksi data, peneliti mengumpulkan data mentah hasil

wawancara, observasi,tinjauan pustaka ataupun dokumen-dokumen. Setelah itu,

peneliti melakukan mereduksi data. Dalam mereduksi data, peneliti memilih-milih

setiap data yang ada kemudian merangkum data tersebut dan mencari tema dan

pola yang seuai dengan judul penelitian. Dalam melakukan reduksi data, peneliti

tidak menggunakan kode tetapi peneliti mencantumkan langsung sumber di dalam

hasil penelitian. Peneliti tidak mendapatkan informasi yang baru, maka

kesimpulan akan dijadikan jawaban atas penelitian yang dilakukan.

Setelah keempat proses tersebut dilakukan, maka peneliti akan

menganalisis data yang sudah terkumpul. Penelitian Disiplin Kerja Pegawai

Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon ini menggunakan teori disiplin dari Hasibuan dalam menerapkan disiplin

yang telah dijelaskan sebelumnya. Penggunaan teori dalam penelitian kualitatif

bukan untuk menguji teori melainkan hanya sebagai landasan untuk menentukan

indikator yang berkaitan dengan delapan faktor dari pendekatan disiplin Hasibuan

yang digunakan oleh peneliti.

4.4 Analisis Penerapan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

4.4.1 Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup

menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)

Page 125: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

108

yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai

bersangkutan, agar pegawai bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin dalam

mengerjakanya.

Gambar 4.1 Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa

Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Sumber : PP No 42 Tahun 2004

Seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah No 42 tahun 2004

tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik pegawai negeri sipil. Hal ini

diungkapkan oleh Drs.H.Damanhuri,M.Si (Sekretaris DISPERINDAG) :

“Tentu saja dalam bekerja seorang pegawai harus mempunyai tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Serta menjadi acuan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya sehingga, semua pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan teratur. Selain itu pegawai disini diwajibkan

Page 126: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

109

untuk berdisiplin dengan cara mematuhi aturan jam kerja, dan mengikuti apel pagi”. (Wawancara pada tanggal 9 November 2015. Jam 10.00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 di atas terlihat bahwa seorang

pegawai negeri sipil harus memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan. Serta menjadi acuan bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya

sehingga, semua pekerjaan dapat dilaksanakan engan baik dan teratur.

Hal yang sama di ungkap pula oleh Drs. Benny Benyamin,M.Si:

“Di dalam melakukan aktifitas pelaksanaan pekerjaan umunya para pegawai sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksinya serta mempunyai tujuan dalam bekerja karenanya untuk mencapai sebuah organisasi yang baik maka dibutuhkan pegawai yang berdisiplin dalam melakukan pekerjaanya”. (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.04 WIB) Berdasarkan ungkapan dari I1-3 diatas, terlihat bahwa di dalam bekerja

diharapkan seorang pegawai mampu bekerja dan melaksanakan pekerjaanya

sesuai dengan tupoksinya. Sehingga tujuan yang diinginkan akan tercapai sesuai

dengan hasil yang maksimal dan menjadi dasar suatu keberhasilan seseorang

dalam mengerjakan pekerjaanya.

Peneliti melihat, tujuan organisasi menjadi satu pedoman pegawai dalam

bekerja, sehingga semua harus benar-benar mengarah pada tujuan organisasi.

Tujuan organisasi tergambar dalam visi organisasi sedangkan pencapaiannya

dilihat dari misi organisasi. Adapun visi dan misi Disperindag Kota Cilegon

adalah sebagai berikut:

Page 127: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

110

Gambar 4.2 Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon

Visi : Menumbuh kembangkan dunia usaha yang tangguh dan berdaya saing sebagai penggerak Ekonomi melalui pemanfaatan potensi demi terwujudnya Kota Cilegon mandiri. Misi : 1. Meningkatkan Kualitas SDM Dalam Memberikan Pelayanan

Yang Prima. 2. Memantapkan Struktur Dan Iklim Usaha Industri Yang

Kondusif 3. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Dan Iklim Usaha

Yang Sehat Pada Sektor Perdagangan Barang Dan Jasa . 4. Menjadikan Pasar Tertib, Bersih, Aman, Nyaman Dan

Mengembangkan Pasar Tradisional Yang Bersifat Modern . 5. Meningkatkan Pengelolaan Dan Pemanfaatan Potensi Sumber

Daya Energi dan Mineral. 6. MeningkatkanPengelolaan Dan ProduktifitasKoperasi dan

UKM. Sumber : Dinas Perindustrian, Perdaganagn dan Koperasi Kota Cilegon

Visi dan Misi tidak akan tercapai dan berjalan dengan baik apabila tidak

diimbangi dengan kemampuan pegawai. Kemampuan pegawai secara langsung

dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, dimana latar belakang pendidikan

juga akan memberikan jaminan kepada suatu instansi akan kualitas dan

kemampuan seorang pegawai. Akan sangat tidak efektif jika dalam satu

bidangpekerjaan tidak ditangani oleh seorang pegawai dengan latar belakang

pendidikan yang sesuai, jadi ketika nanti pegawai tersebut bekerja dalam satu

bidang yang sesuai dengan latar belakanag pendidikanya, maka kemampuanya

Page 128: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

111

hanya memerlukan pendidikan lanjutan guna meningkatkan kualitas dan

kemampuan pegawai tersebut.

Walaupun seorang pegawai dalam pekerjaanya belum disesuaikan dengan

latar belakang pendidikanya, akan tetapi seorang pegawai bisa menyelsaikan

pekerjaanya sesuai dengan tupoksinya, Seperti yang diungkapkan oleh Drs. Benny

Benyamin, M.Si :

“Walaupun latar belakang pendidikan pegawai tidak sesuai dengan pekerjaanya namun dikarenakan sudah merupakan tugas dan tuntutan organisasi semua pekerjaan dapat diselsaikan dengan cukup baik.” (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.09 WIB)

Berdasarakan ungkapan dari I1-3 diatas bahwa latar belakang pendidikan

pegawai negeri sipil di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon belum sesuai dengan pekerjaanya, akan tetapi karena sudah menjadi tugas

dan tuntutan organisasi maka semua pekerjaan yang dibeikan oleh pimpinan bisa

diselsaikan dengan cukup baik.

Hal yang sama diungkapkan oleh Drs.H. Damanhuri.M,Si :

“Memang betul SDM pegawai masih ada yang belum sesuai dengan pekerjaanya, akan tetapi kita ini fungsional dan melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan tupoksi yang diberikan oleh pimpinan SKPD, dan diatur oleh STOK yang ada.” (Wawancara pada tanggal 9 November 2015. Jam 10.00 WIB). Berdasarakan hasil wawancara dengan I1-1 diatas dapat dilihat bahwa

Kemampuan yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil di Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon belum sesuai dengan latar belakang

pendidikanya. Tetapi pegawai negeri sipil bisa menyelesaikan tugas sesuai dengan

tupoksinya. Berikut ini adalah tabel pegawai berdasarkan pangkat dan

pendidikanya :

Page 129: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

112

Tabel 4.2 Pangkat dan Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon 2015

No Golongan Jumlah Pendidikan

SD SLTP SLTA DIII S1 S2

1 IV B 2 2

2 IV A 6 1 2 3

3 III D 7 1 4 2

4 III C 7 4 3

5 III B 8 6 2

6 III A 14 1 1 12

7 II C 1 1

8 II B 9 8 1

9 II A 14 3 11

10 I C 6 6

11 I B 1 1

TOTAL 75 1 9 22 2 29 12

Sumber : DUK Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

Berdasarkan tabel di atas peneliti melihat bahwa masih banyaknya pegawai

yang belum sesuai dengan latar belakang pendidikanya, Jika pegawai tidak

menguasai ketentuan dan prosedur kerja dalam organisasi maka kemungkinan

besar akan terjadi kekacauan dalam bekerja. Maka dari itu untuk memperkecil

Page 130: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

113

kesalahan dalam bekerja dibutuhkan penerapan disiplin terhadap seluruh

ketentuan instansi pemerintah.

Tujuan dan kemampuan pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon, dilihat dari latarbelakang pendidikannya memang tidak

sesuai dengan bidang pekerjaannya, tetapi semua tugas pegawai yang telah

diberikan oleh pimpinan bisa dikerjakan dengan baik walaupun belum bisa sesuai

dengan tupoksi, tetapi pegawai berusaha semaksimal mungkin mengerjakan

tugasnya sesuai dengan tupoksi di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon.

Disiplin kerja yang baik dapat mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab

seorang pegawai terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan. Oleh karena

itu pimpinan DISPERINDAGKOP harus tetap selalu berusaha agar para

pegawainya bisa mempunyai disiplin dalam bekerja yang baik, mengerjakan tugas

dengan baik dan benar walaupun tidak sesuai dengan latar belakangnya, karena

semakin baik seorang pegawai dalam mengerjakan tugasnya, dapat meningkatkan

suatu produktivitas dalam kerjanya.

4.4.2 Teladan Pimpimpan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

pegawai, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik, jujur, adil, serta

sesuai kata dengan perbuatan. Jika menerapkan teladan pimpinan yang baik,

Page 131: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

114

kedisiplinan pada bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik

(kurang disiplin) para bawahan pun akan kurang disiplin.

Teladan pimpinan merupakan suatu cerminan sikap dari seorang

pemimpin terhadap bawahannya, dimana seorang pemimpin harus berkelakuan

dengan baik dan harus menjadi panutan oleh para pegawainya. Pimpinan jangan

mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik jika pimpinan sendiri tidak disiplin.

Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani oleh

bawahannya, sehingga diatur tata kerja dalam perwal No. 41 Tahun 2008 sebagai

berikut:

Gambar 4.3 Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon Pasal 38

Pasal 38

1) Pelaksanaan fungsi Dinas secara teknis operasionalnya diselenggarakan oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang dikoordinasikan oleh atasan langsung menurut bidang tugas masing-masing

2) Kepala Dinas secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas, dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip kordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi.

4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas, wajib memimpin dan memberikan bimbingan serta petunjuk teknis pelaksanaan tugas kepada bawahan.

Page 132: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

115

5) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Dinas menyelenggarakan koordinasi dengan instansi lain yang berkaitan tugas dan fungsinya.

6) Setiap pegawai di lingkungan Dinas melakukan hubungan kerjasama secara hirarkis dan fungsional sesuai dengan struktur dan jenjang jabatan berdasarkan aturan dan etika yang berlaku baik vertikal maupun horisontal.

Sumber: Perwal Kota Cilegon No 41 Tahun 2008

Hal ini lah yang mengharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang

baik agar para bawahanpun mempunyai disiplin yang baik pula. Hal ini

diungkapkan oleh Drs. Benny Benyamin, M.Si:

“Pimpinan selalu memberikan arahan yang baik dalam pekerjaan maupun sikap setiap saat, misalnya arahan yang diberikan pas apel pagi seperti memberi masukan bagaimana cara bekerja dengan baik, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, jadi kan secara langsung sebagai bentuk teladan seorang pimpinan yang baik, memberikan contoh yang baik juga kepada pegawai”. (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.12 WIB)

Berdasarkan wawancara dengan I1-3 di atas bahwa pimpinan sudah

memberikan arahan yang baik terhadap pegawai negeri sipil dalam pekerjaan

maupun sikap setiap saat, bahkan rutin melakukan pembinaan setiap apel pagi.

Adanya pembinaan ataupun arahan dari pimpinan, dapat membentuk sikap

disiplin pegawai dan menjadi panutan sebagai teladan pimpinan yang baik.

Sehingga diharapkan pegawai bisa meningkatkan lagi sikap kedisipilannya

dengan baik.

Page 133: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

116

Gambar 4.4 Apel Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi kota Cilegon.

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Penyataan dari I1-3dibenarkan oleh Ika Solika, S.Sos selaku Kasubag Umum

dan Kepegawaian DISPERINDAGKOP Kota Cilegon:

“Pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan yang baik dalam pekerjaan maupun sikap, ketika sedang mengadakan apel pagi atau rapat pun pimpinan selalu menyempatkan untuk memberikan arahan kepada pegawai dan juga setiap sedang melaksankan tugasnya masing-masing.” (Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.04 WIB)

Berdasarkan ungkapan I1-2 di atas, pimpinan sudah memberikan pengarahan

kepada pegawainya, hal tersebut ditunjukan agar pegawai selalu memiliki sikap

disiplin yang baik. Bahkan pimpinan tidak bosan-bosannya memberikan arahan

kepada pegawai negeri sipil ketika sedang melakukan apel pagi.

Terlihat jelas bahwa sikap dan perilaku pimpinan merupakan suatu

cerminan untuk para pegawai dalam bersikap, karena seorang pemimpin akan

menjadi contoh bagi pegawainya. Jika pemimpin memberikan contoh yang baik

maka pegawai pun akan ikut melakukan hal yang sama. Sebaliknya jika pemimpin

Page 134: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

117

semena-mena dalam bersikap maka bawahanya pun akan ikut melakukan hal yang

sama dan tentunya akan berimbas kepada pekerjaanya.

Gambar 4.5

Perturan pemerintah No.53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Kerja

Pegawai Negeri Sipil

Sumber: PP RI No.53 Tahun 2010

Sebagai pemimpin harus memberikan pengetahuan kepada para pegawainya

agar mematuhi peraturan pemerintah No53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai

negeri sipil, agar pegawai negeri sipil bisa mematuhi dan tidak melanggar apa

yang ada pada pasal tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Ika Solika. S, Sos :

“Pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada pegawai mas, setiap pegawai sudah mengetahui kewajiban dan larangan yang terdapat pada pasal 3 dan pasal 4 PP No. 53 Tahun 2010”. (Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.07 WIB)

Berdasarkan ungkapan dari I1-2 di atas bahwa pimpinan dimana tempat ia

bekerja sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada pegawainya. Bahkan

Page 135: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

118

beberapa pegawai sudah mengetahui kewajiban dan larangan yang terdapat pada

pasal 3 dan pasal 4 PP No 53 Tahun 2010.

Hal ini diperkuat oleh I2-1 salah seorang pegawai negeri sipil DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon bapak Sandy Ruliandy A,Md:

“Pimpinan di Dinas ditempat saya bekerja sudah mencontohkan disiplin yang baik mas, dan saya tahu betul larangan dan kewajiban yang terkandung dalam pasal 4 No 53 tahun 2010 tentang kedisiplinan pegawai negeri sipil mas ”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 10.34 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara di atas pegawai merasa sejauh ini pimpinan

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah mencontohkan disiplin yang baik

kepada para bawahanya. Bahkan setiap pegawai sudah mengetahui kewajiban dan

larangan apa saja yang terdapat pada pasal 3 dan pasal 4 PP no 53 Tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dibawah ini lampiranya :

Gambar 4.6 Peraturan Pemerintah Pasal 3 dan 4 No 53 Tahun 2010 Tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Kewajiban Pasal 3

Setiap PNS wajib : 1) Mengucapkan sumpah/ Janji PNS 2) Mengucapkan sumpah/ Janji Jabatan 3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah.

4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan. 5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS

dengan penuh pengabdian , kesadaran dan tanggung jawab. 6) Menjujung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan martabat PNS. 7) Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,

sesorang dan atau golongan.

Page 136: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

119

8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan.

9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemnagat untuk kepentingan Negara.

10) Melaporkan dengan segera kepada atasanya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamnaan, keungan dan materil.

11) Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja. 12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan. 13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan

sebaik-baiknya. 14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. 15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas. 16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan

karier. 17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang.

Larangan Pasal 4

Setiap PNS dilarang : 1) Menyalahgunakan wewenang. 2) Menjadi perantarauntuk mendapatkan keuntungan pribadi dan /atau

orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain. 3) Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara

lain dan /atau lembaga atau organisasi internasional. 4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga

swadaya masyarakat asing. 5) Memilk, menjual, memberli, menggadaikan, menyewakan atau

meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah.

6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.

7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan.

Page 137: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

120

8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan atau pekerjaanya.

9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahanya. 10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang

dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani.

11) Menghalangi berjalanya tugas kedinasan. 12) Memberikan dukungan kepada calon presiden/ wakil presiden,

dewan perwakilan rakya, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

13) Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden. 14) Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan

Daerah atau calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi kartu tanda penduduk atau Surat keterangan atnda penduduk sesuai peraturan perundang-undangan.

15) Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

Sumber : PP No 53 Tahun 2010.

Sebagaimana seorang pemimpin dalam suatu organisasi, pemimpin di Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon pun sama memberikan

contoh disiplin yang tegas kepada bawahanya agar pegawai bisa bertanggung

jawab akan pekerjaanya. Berdasarkan dari hasil sumber yang diberikan bahwa

pimpinan sudah memberikan contoh dan arahan yang baik tehadap pegawainya,

akan memperhatikan sikap dan perilaku pimpinan yang kemudian akan diikuti

oleh bawahanya.

4.4.3 Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan

pegawai karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai

Page 138: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

121

terhadap organisasi atau pekerjaanya. Jika kecintaan pegawai semakin baik

terhadap pekerjaanya, kedisiplinan mereka akan baik pula.

Balas jasa berupa gaji juga ikut mempengaruhi kehidupan perekonomian

pegawainya, dimana jika gaji yang diberikan pada pegawai tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pegawainya maka akan mempengaruhi pula

pada kerja juga disiplin pegawai, oleh karena itu balas jasa terhadap kinerja

seorang pegawai sangat penting dan berpengaruh terhadap tingkat disiplin

pegawai.Seperti yang diungkapkan oleh Drs. Benny Benyamin.M,Si :

“Bagi pegawai yang berdisiplin memang tidak ada reward atau hadiah dari pimpinan karena hal tersebut telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kenaikan gaji pun tidak ada untuk pegawai yang berdisiplin dengan baik, karena gaji pegawai sudah diatur dalam peraturan pemerintah tentang penggajian PNS”. (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.15 WIB)

Berdasarkan ungkapan I1-3di atas bahwa bagi pegawai yang berdisiplin

dengan baik tidak ada reward atau hadiah dari pimpinan maupun instansi terkait

dengan kinerjanya. Karena segala sesuatunya sudah diatur dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Bahkan untuk pegawai yang berdisiplin di

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon tidak ada kenaikan

gaji bagi pegawai yang berdisiplin itu semua karena gaji pegawai sudah diatur

dalam peraturan pemerintah tentang kenaikan gaji PNS.

Page 139: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

122

Gambar 4.7 Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1974 Tentang Kepegawaian

Sumber : UU RI No 8 Tahun 1974

Berdasarkan peraturan Undang-Undang No 8 Tahun 1974 tentang

kepegawaian, bahwa penghargaan bagi pegawai yang berdisiplin dengan baik

memang ada di peraturan pemerintah, tetapi peraturan tersebut belum diterapkan

di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon, hal ini

dibuktikan dari hasil wawancara bahwa tidak ada reward atau hadiah bagi

pegawai yang berdisiplin

Pada dasarnya balas jasa (gaji dan kesejahteraan) pegawai akan

mempengaruhi kesejahteraan pegawai itu sendiri. Namun pada kenyataanya gaji

pegawai negeri sipil tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pegawai,

sehinggga akan mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Dimana kebutuhan pasti

selalu bertambah sedangkan gaji pegawai sudah di tetapkan oleh peraturan

perundang-undangan. Seperti yang diungkapkan oleh Sandy Ruliandy,A.Md :

Page 140: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

123

“Kenaikan gaji secara berkala sudah diatur oleh pemerintah mas, jadi mau gak mau harus cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun saya kerja rajin tetapi tidak ada kenaikan gaji maupun hadiah dari instansi dan dianggap sama dengan pegawai lain yang kadang kerja dan kadang tidak kerja”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 10.37 WIB)

Berdasarkan ungkapan I2-1 di atas bahwa kenaikan gaji sudah diatur oleh

pemerintah secara berkala. Hal ini akan berdampak pada kurang optimalnya

kinerja pegawai, dikarenakan tidak adanya pemicu atau penyemangat bagi

pegawai yang berdisiplin dengan baik. Hal ini disebabkan pegawai yang

berdisiplin dengan baik dianggap sama dengan pegawai yang tidak disiplin

sehingga tidak ada hadiah atau reward maupun kenaikan gaji untuk para pegawai.

Semakin banyaknya kebutuhan membuat pegawai belum bisa mencukupi

kebutuhan ekonominya.

Sehingga salah satu jalan untuk membantu perekonomian sebagian pegawai

membuka peluang usaha. Salah satu pegawai di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon yang peneliti wawancaramengaku disamping ia bekerja, ia memilki usaha

untuk menambah dan membantu perekonomiannya.Seperti yang diungkapkan

oleh I2-2 salah seorang pegawai negeri sipil DISPERINDAGKOP Kota Cilegon,

bapak Mudzakir,SE :

“Memang gaji saya tidak akan mencukupi untuk kebutuhan hidup selama satu bulan mas. Makanya saya harus pintar mencari tambahan diluar saya sebagai pegawai di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 09.30 WIB)

Berdasarkan ungkapan di atas bahwa gaji yang diterima pegawai negeri sipil

tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya selama satu bulan. Maka dari itu

pegawai harus pintar meluangkan waktu untuk mencari tambahan, agar bisa

mencukupi kebutuhan hidupnya sebagai pegawai negeri sipil. Tentu saja hal ini

Page 141: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

124

akan menyebabkan pegawai tidak fokus serta tidak disiplin terhadap

kewajibanyanya dalam bekerja.

Berdasarkan peraturan pemerintah, pemerintah menerapkan peraturan

tentang penghargaan bagi pegawai yang berdisiplin dengan baik maupun pegawai

yang berprestasi dalam bekerja, seperti kenaikan gaji. Tetapi di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon tidak menerapkan peraturan tersebut. Secara

tidak langsung akan berdampak menurunya kedisiplinan pegawai karena tidak

adanya pemacu atau penyemangat dalam pekerjaan. Bahkan pegawai mengaku

tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya jika hanya mengandalkan gaji sebagai

pegawai.

Oleh karena itu pegawai harus bisa mencari tambahan diluar agar bisa

mencukupi kebutuhan hidupnya. Jadi balas jasa berperan penting untuk

menciptakan kedisiplinan pegawai. Artinya semakin besar balas jasa tentu akan

semakin baik kedisiplinan pegawai. Sebaliknya jika balas jasa kecil maka

kedisiplinan pegawai pun akan rendah. Pegawai sulit berdisiplin jika kebutuhan-

kebutahan primer belum tercukupi.

4.4.4 Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego

dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting, dan meminta diperlakukan

sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan

dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang

terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik.

Page 142: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

125

Pimpinan yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil

terhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan

kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada

setiap instansi supaya kedisiplinan pegawai baik pula. Oleh karena itu sebagai

pemimpin harus memiliki tindakan yang objektif dan sesuai dengan prosedur

kerja terhadap pegawainya.

Gambar 4.8

Sekretariat Dinas Perindutrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Seperti yang diungkapkan Drs. H.Damanhuri, M.Si :

“Setiap orang pasti mempunyai pandangan yang berbeda, ada kalanya menurut pimpinan benar belum tentu menurut bawahannya, begitu juga sebaliknya, yang jelas setiap tindakan pimpinan pasti ingin yang terbaik, dan sebagai pimpinan senantiasa harus bersikap adil kepada pegawainya”. (Wawancara pada tanggal 9 November 2015. Jam 10.02 WIB). Berdasarkan ungkapan I1-1 di atas bahwa pimpinan sudah bersikap adil

kepada pegawai negeri sipil di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon, karena sikap yang adil mendorong sikap kedisiplinan terhadap

pegawai hal tersebut juga bisa membuat pegawai merasa dianggap oleh pimpinan.

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa keadilan memang suatu yang

positif apabila diterapkan dalam suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja

pegawai. Ketika ketidak adilan tidak ditegakkan pasti berpengaruh terhadap

kinerja pegawai. Apabila tidak ada keadilan dalam pekerjaan para pegawai akan

Page 143: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

126

merasa tidak ada tanggung jawab yang besar dengan akibat yang akan

ditimbulkan pasti kinerja pegawai akan menjadi rendah. Sebaliknya dengan

adanya sikap keadilan dari pimpinan, pegawai akan semakin termotivasi dan

merasa dianggap, seperti yang diungkapkan oleh I2-2 pegawai Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon yaitu bapak Mudzakir, SE

“Ya, hal ini dilihat dari cara pimpinan bersikap adil kepada pegawainya tidak memandang latar belakang pegawai seperti apa, pimpinan juga memang suka memperingatkan kita misalnya ikut dalam apel pagi, tidak hanya memperingatkan aja tapi pimpinan saya juga selalu ikut apel pagi dengan begini pegawai pasti merasa adil.” (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 09.33 WIB)

Dari hasil wawancara dengan I2-2 di atas bahwa para pegawai di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah diperlakukan secara adil oleh

pimpinan, seperti yang dikatakan oleh pegawai bahwa pimpinan ikut serta dalam

apel pagi, jadi tidak hanya menyuruh pegawainya saja yang harus wajib mengikuti

apel pagi, dengan begitu pegawai merasa dihargai oleh pimpinan.

Gambar 4.9

Kegiatan Apel Pagi di Dinas Perindutstrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon

Page 144: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

127

Keadilan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon peneliti melihat pimpinan

sudah bersikap adil, hal ini diterapkan kepada seluruh pegawai di Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon, setiap tindakan pimpinan

selalu ingin yang terbaik, karena pimpinan merupakan cerminan untuk

pegawainya. Pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah menjadi

pimpinan yang baik dan bersikap adil. Salah satu sikap adil pimpinan di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon adalah ikut serta setiap apel pagi, hal ini

menunjukan agar pegawai merasa tidak dibeda-bedakan.

Bahwa sebagai pimpinan juga wajib dalam kegiatan apel pagi, karena

pemimpin yang baik dan adil harus memberikan contoh yang baik bagi

pegawainya, sehingga memotivasi pegawainya agar bisa menjadi seperti

pemimpinnya. Jika pimpinannya sudah bersikap adil maka secara langsung

pegawainya pun akan bersikap adil kepada pegawai yang lainnya.

4.4.5 Waskat

Waskat adalah tindakan nyata, dimana seorang pimpinan melakukan

pengawasan langsung kepada para pegawainya dan efektif untuk mencegah atau

mengetahui kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan prestasi kerja,

mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang

paling efektif serta menciptakan sistem internal kontrol yang baik dalam

mendukung terwujudnya tujuan instansi, pegawai dan masyarakat seperti yang

diungkapkan oleh Drs.Benny Benyamin, M.Si :

“Tugasnya pimpinan memang salah satunya adalah ya mengontrol langsung, mengawasi pegawai juga yang lagi bekerja, jadi pimpinan tidak

Page 145: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

128

hanya memberikan tugas saja tetapi mengontrol kerja para pegawainya”. (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.24 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-3 bahwa pimpinan dimana ia bekerja

berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap pegawainya, ini dapat

dilihat dengan pimpinan mengontrol dan mengawasi secara langsung saat

pegawainya bekerja dan mengerjakan tugas kantor.

Selain itu hal yang sama diungkapkan oleh Dadang Krisnawadi,S.Sos :

“Ya, pengawasan pada pegawai pasti ada lah yah misalnya ngawasin langsung pegawainya kalau sedang bekerja, biar pegawainya juga cepat ngerjain tugas yang diberikan, soalnya gini ya kadang ada aja pegawainya yang leha-lehe dan terlalu santai untuk mengerjakan tugas-tugas, maka dari itu sebagai pimpinan harus selalu mengawasi pegawainya”. (Wawancara pada tanggal 17 November 2015. Jam 10.04 WIB)

Berdasarkan hasil wawacara dengan I1-4 di atas bahwa di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon pemimpin sudah melaksanakan pengawasan

dengan baik kepada pegawai, ini terbukti dengan pemimpin mengawasi langsung

pekerjaan pegawai.

Waskat bukan hanya mengawasi moral kerja dan kedisiplinan pegawai saja,

tetapi juga harus berusaha mencari sistem kerja yang lebih efektif untuk

mewujudkan tujuan organisasi, pegawai dan masyarakat, dengan sistem yang baik

akan tercipta internal kontrol yang dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dan

mendukung kedisiplinan serta moral kerja pegawai. Pimpinan di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah rutin melakukan pengawasan kepada

pegawai. Hal ini diungkapkan oleh Sandy Ruliandy :

“Ya, pimpinan di tempat saya bekerja selalu mengawasi pegawainya secara langsung, misalnya mengecek kegiatan atau tugas-tugas yang dikerjakan, apakah pegawainya benar-benar mengerjakan atau tidak,

Page 146: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

129

makanya pimpinan suka mengawasi pegawainya”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 10.39 WIB)

Dari hasil wawancara dengan I2-1 di atas bahwa pegawai Di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon menilai baik seorang pimpinan karena sering

melakukan tugasnya sebagai pemimpin. Hal ini ditunjukan dengan rajinya

pimpinan memberikan masukan akan pentingnya apel pagi dalam kegiatan

pemerintahan, serta sering melakukan pengecekan kegiatan atau tugas-tugas yang

dikerjakan oleh pegawainya serta mengecek absensi pegawai yang mengikuti apel

seperti berikut :

Gambar 4.10

Daftar Hadir Upacara Pagi Pegawai DISPERINDAGKOP Kota Cilegon.

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon, 2015

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan

dicapai. Melalui pengasawan diharapkan dapat membantu melaksanakan

Page 147: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

130

kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan

secara efektif dan efisien.

Berdasarkan indikator waskat bahwa pengawasan di DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon yang peneliti temukan pengawasanya sudah berjalan dengan baik.

Salah satu jenis pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon adalah mengawasi secara langsung ketika sedang apel pagi, dan hal

ini pun dibenarkan oleh pegawai di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon bahwa

pimpinan selalu mengontrol langsung dan mengawasi pekerjaan pegawai

dikantor. Oleh karena itu pengawasan dari pimpinan sangat berperan penting

dalam kegiatan pegawai untuk menumbuhkan sikap disiplin pada pegawai.

4.4.6 Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memilihara disiplin pegawai,

karena dengan sanksi hukuman yang berat pegawai akan semakin takut untuk

melanggar peraturan-peraturan, sehingga perilaku yang indispliner akan

berkurang. Berat atau ringan sanksi yang diterapkan tersebut juga mempengaruhi

baik atau buruknya disiplin kerja pegawai.

Hendaknya sanksi tersebut tidak terlalu berat supaya sanksi tersebut dapat

dijadikan pelajaran untuk mendidik pegawai agar mengubah perilakunya. Sanksi

hukuman yang wajar dapat bersifat mendidik akan menjadi motivasi untuk

memelihara disiplin. Seperti yang diungkapkan oleh Drs.Benny Benyamin, M.Si :

“Ada kok peraturan yang mengatur tentang sanksi hukuman bagi pegawai yang melanggar disiplin, dan penerapannya secara bertahap. Misalnya kalau ada pegawai yang melakukan tindakan indispliner seperti tidak

Page 148: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

131

mengikuti apel pagi mas, maka akan diberikan sanksi yang tidak terlalu berat yaitu sanksi hukuman secara lisan maupun tulisan berupa teguran, hal ini bermaksud agar pegawai tidak melakukan indisipliner lagi mas, dan menjadi sebuah pelajaran ketika melakukan kesalahan.” (Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.26 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-3 di atas menjelaskan bahwa

peraturan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah diterapkan secara

bertahap. Misalnya pelanggaran yang diterapkan disesuaikan dengan tingkatan

indisipliner yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil contohnya, jika ada salah

seorang pegawai negeri sipil yang tidak mengikuti apel pagi akan diberikan sanksi

yang tidak terlalu berat yakni sanksi hukuman secara lisan maupun tulisan yang

berupa teguran untuk pegawai negeri sipil yang indisipliner.

Hal ini bermaksud agar para pegawai tidak melakukan tindakan indisipliner.

Sama halnya dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kasubag Umum dan

Kepegawaian DISPERINDAGKOP Kota Cilegon bapak Ika Solika, S.Sos :

“Bagi pegawai yang terlambat akan diberi sanksi hukuman, yaitu diberikan teguran lisan dulu sebagai sanksi tidak mengikuti apel pagi PNS oleh atasan langsung.” (Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.12 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa jika ada pegawai yang tidak

ikut melaksanakan apel pagi akan mendapatkan sanksi yakni teguran secara lisan

maupun tulisan, sanksi hukuman diberikan sesuai dengan kesalahan pegawai.

Sanksi hukuman yang diberikan pun bertujuan agar pegawai merasa jera dan tidak

melakukan tindakan indisipliner lagi. Hal ini dibuktikan dengan adanya peraturan

yang menunjukan bahwa sanksi hukuman memang ada dan diterapkan di Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Berikut adalah tabel

Page 149: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

132

sanksi hukuman pegawai negeri sipil berdasarkan peraturan pemerintah No. 53

Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil :

Tabel 4.3 Sanksi Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasaran sanksi

No Kategori Hukuman Lama tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah

Jenis sanksi

1 Hukuman Disiplin Ringan

5 hari Teguran lisan

6-10 hari Terguran tertulis

11—15 hari Pernyataan tidak puas secara tertulis

2 Hukuman Disiplin sedang

16-20 hari Penundaan kenaikan gaji berkala

21-25 hari Penundaan kenaikan jabatan

26-30 hari Penundaan pangkat setingkat lebih rendah paling lama 1 tahun

3 Hukuman Disiplin berat

31-35 hari Penurunan pangkat paling lama 3 bulan

36-40 hari Mutasi dalam rangka penurunan jabatan (eselon) setingkat lebih rendah

41-45 hari

Pembebasan dari jabatan

>46 hari Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat

(Sumber : PP No 53 Tahun 2010)

Walaupun sanksi hukuman telah diterapkan akan tetapi masih ada beberapa

pegawai yang melakukan tindakan indisipliner seperti yang diungkapkan oleh

Nila Oktoria :

“Saya tergolong jarang mengikuti apel pagi karena kalau pagi saya sibuk dengan urusan pribadi contohnya seperti sebelum saya berangkat saya nganter anak saya dulu ke sekolah, dan menyiapkan keperluan dirumah dulu, makanya saya kadang jarang ikut apel pagi.” (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 09.54 WIB)

Page 150: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

133

Berdasarkan wawancara dengan I2-3 di atas bahwa di DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon walaupun sanksi hukuman sudah diterapkan akan tetapi masih ada

beberapa pegawai yang melakukan tindakan indispliner. Seperti pegawai yang

tidak mengikuti apel pagi dengan alasan sibuk mengurusi urusan pribadinya.

Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut

mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan pegawai sanksi hukuman harus

diterapkan pertimbangan logis, masuk akal dan di informasikan secara jelas

kepada semua pegawai. Sanksi hukuman seharusnya tidak terlalu ringan atau

terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik pegawai untuk mengubah

perilakunya. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang

indisipliner, bersifat mendidik, dan menjadi alat motivasi untuk memelihara

kedisiplinan instansi. Seperti yang dijelaskan oleh Ika Solika, S.Sos :

“Sanksi hukuman diberikan pasti ada mas, dan memang harus sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu PP No.53 Tahun 2010. Hal ini agar pemimpin juga tidak semena-mena jika memberikan sanksi kepada pegawai.” (Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.16 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 bahwa sanksi hukuman sesuai

dengan peraturan yang mengacu pada PP No 53 Tahun 2010,

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon menerapkan sanksi hukuman sesuai dengan

peraturan pemerintah agar pemimpin tidak semena-mena dalam memberikan

sanksi kepada pegawainya.

Hal yang sama dibenarkan oleh Drs.H.Damanhuri, M.Si :

Page 151: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

134

“Kalau Pegawai Negeri Sipil kita sudah mengacu pada Undang-Undang N0.53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai.” (Wawancara pada tanggal 9 November 2015. Jam 10.04 WIB) Berdasarkan wawancara dengan I1-1 di atas bahwa sanksi hukuman di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon mengacu pada peraturan yang berlaku yaitu

peraturan pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang kedisiplinan pegawai, hal

tersebut telah dibuktikan dengan pemimpin yang memberikan sanksi hukuman

kepada pegawai sesuai dengan peraturan pemerintah No.53 Tahun 2010.

Gambar 4.11 Peraturan Pemerintah Pasal 1 No 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil

Sumber : PP No 53 Tahun 2010

Berdasarkan gambar di atas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan koperasi

Kota Cilegon telah menerapkan sanksi hukuman berdasarkan peraturan

Page 152: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

135

pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang kedisiplinan pegawai. Jadi pimpinan di

DISPERIDAGKOP tidak semena-mena dalam memberikan sanksi hukuman jika

ada pegawai negeri sipil yang melakukan indisipliner melainkan berpacu pada

peraturan pemerintah.

Berdasarkan indikator sanksi hukuman dapat disimpulkan bahwa sanksi

hukuman di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon yang peneliti temukan, pimpinan

dari instansi terkait sudah menerapkan sanksi hukuman bagi pegawai yang

melakukan tindakan indiispliner. Sanksi hukuman bagi pegawai yang melakukan

indisipliner mengacu pada peraturan pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin pegawai negeri sipil, jadi pimpinan tidak semena-mena dalam

memberikan sanksi hukuman untuk pegawai melainkan sanksi hukuman diberikan

sesuai dengan kesalahan pegawai. Sanksi hukuman yang diberikan pun bertujuan

agar pegawai merasa jera dan tidak melakukan tindakan indisipliner lagi.

4.4.7 Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi

kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk

menghukum,setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang

telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi

pegawai yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh

pegawai.

Ketegasan yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab

seorang pimpinan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan

Page 153: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

136

mendorong gairah kerja, semangat kerja, terwujudnya tujuan organisasi. Oleh

karena itu setiap pimpinan selalu berusaha agar para bawahanya mempunyai

disiplin yang baik. Seperti yang diungkapkan oleh Ika Solika,S.Sos :

“Seorang pimpinan dalam satu organisasi perlu bersikap tegas, perlu ketegasan dalam arti tetap memegang pada aturan-aturan yang ada dalam organisasi itu. Aturan sudah jelas mengatakan kapan waktunya kerja, kapan waktunya istirahat pulang dan saya yakin setiap pegawai paham betul akan hal ini hanya saja pelaksanaanya butuh kesadaran dan ketegasan dari pimpinan”. (Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.16 WIB)

Berdasarkan hasil ungkapan di atas bahwa pemimpin harus berani dan tegas

bertindak untuk menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan

sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Ketegasan diterapkan oleh pimpinan

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon dengan membuat aturan-aturan bahwa setiap

pegawai harus tepat waktu dalam bekerja, pulang sesuai dengan waktunya.

Pemimpin harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap

pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

Ketegasan pemimpin dapat membentuk tingkah laku pegawai yang sesuai dengan

aturan instansi atau dapat dikatakan menjadikan pegawai menjadi lebih disiplin

terhadap pekerjaanya. Seperti yang diungkapkan oleh Mudzakir,SE :

“Pimpinan ditempat saya kerja sudah cukup tegas, apalagi tegas terhadap pegawai yang bertindak indispliner, karena sebagai pimpinan memang harus tegas dalam menjalankan kepemimpinannya, sikap pimpinan yang tegas pun akan membantu kedisiplinan para pegawai disini”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 09.37 WIB)

Dari penjelasan tersebut, apabila dengan ketegasan tersebut pegawai

merasakan manfaatnya (seperti sikap kedisiplinan yang meningkat) maka pegawai

Page 154: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

137

tersebut akan berterimakasih kepada pemimpin. Positifnya, pegawai tersebut akan

menularkan semangat disiplinya kepada pegawai yang lain. Hal ini akan

memberikan efek positif bagi instansi. Sudah seharusnya pemimpin juga

menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin memang harus berani mengambil

keputusan sekalipun itu sulit dilakukan.

Ketegasan seorang pemimpin sebenarnya harus berani dan tugas bertindak

untuk menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi

hukuman yang telah ditetapkan, namun pada kenyataanya tidak semua pemimpin

dapat berlaku tegas terhadap pegawainya, masih ada pemimpin yang menunjukan

sikap mudah mentolerir kesalahan atau tindakan indisipliner pegawainya.

Terkadang hal ini dijadikan celah bagi pegawai untuk tidak mematuhi standar

operasional yang telah ditetapkan. Akibatnya pegawai akan berkerja dan bertindak

sesuka hati mereka dan mengahasilkan kinerja yang buruk bagi pemerintahan.

Gambar 4.12 Pegawai Yang Melakukan Indisipliner Dijam Bekerja

Sumber : Peneliti 2015

Ketegasan merupakan satu sikap yang sangat penting dan harus dimiliki

oleh siapa saja yang menjabat sebagai pemimpin. Dapat disimpulkan ketegasan

pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah bersikap tegas dengan

Page 155: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

138

baik, contohnya pimpinan menegaskan kepada bawahannya jika ada yang

melakukan tindakan indispliner akan diberikan sanksi hukuman sesuai dengan

kesalahannya. Pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon memang cukup

tegas terhadap pegawainya, tetapi tanpa disadari ada beberapa pegawai yang tidak

mengahargai seorang pimpinan, sehingga ia melakukan tindakan indisipliner

seperti menelepon diwaktu jam bekerja.

Dari semua penjelasan diatas, sebaiknya pemimpin saat ini lebih

meningkatkan ketegasan lagi, karena akan sangat membantu, tidak hanya untuk

mengatur kedisiplinan pegawai namun dapat digunakan sebagai pedoman dalam

mengambil keputusan untuk setiap masalah yang terkait.

4.4.8 Hubungan Kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama pegawai ikut

menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu instansi pemerintahan. Pemimpin

harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta

mengikat. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan

lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memberikan motivasi

kedisiplinan yang baik pada pegawai di tempak kerjanya.

Dalam setiap instansi pasti terjadi hubungan kemanusiaan, terutama cara

berkomunikasi yang baik sesama pegawai. Komunikasi ini terjalin agar

terciptanya pemahaman yang sama, sehingga dapat bekerja sama dengan baik.

Jadi, kedisiplinan pegawai akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam

organisasi tersebut baik. Hal ini dikatakan oleh Drs. H.Damanhuri,M.Si :

Page 156: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

139

“Ketika kita menerapkan sikap disiplin kepada pimpinan maupun pegawai, kita juga harus membangun hubungan yang baik, karena kalau kita berhubungan dengan baik antar sesama pegawai atau atasan pasti akan terciptanya suasana yang harmonis, yang akrab, tidak ada konflik. Makanya harus selalu saling koordinasi dengan bawahan, memberikan arahan pada setiap kegiatan, dan yang paling penting komunikasi antar pegawai dengan baik”. (Wawancara pada tanggal 9 November 2015. Jam 10.10 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 bahwa di Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon yang telah diuraikan diatas bahwa

hubungan kemanusiaan harus terus diterapkan. Hal ini dibuktikan oleh pimpinan

dengan cara saling mengkoordinasi antar pegawai, menjalin komunikasi yang baik

sesama pegawai agar terciptanya suasana kerja yang harmonis. Pimpinan akan

berusaha untuk mencoba, mengubah kebutuhan serta keinginan pegawai melalui

proses motivasi yang disampaikan melalui hubungan antar pimpinan dan

pegawainya.

Gambar 4.13 Kegiatan Yang Diselenggarakan Oleh DISPERINDAGKOP Kota Cilegon.

Sumber : Dinas perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

Page 157: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

140

Berdasarkan gambar diatas membuktikan bahwa hubungan kemanusian

yang dijalin oleh seluruh pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon dengan melakukan kegiatan positif seperti menyelenggarakan acara-

acara hari besar yang diadakan setiap tahun contohnya seperti memperingati hari

koperasi. Tanpa ada hubungan kemanusiaan yang baik antara pimpinan dan

pegawai, maupun pegawai dengan pegawai tidak akan terciptanya suasana yang

harmonis.

Hubungan antara sesama pegawai di sebuah organisasi lebih berfokus pada

aspek-aspek manusiawi, hal ini perlu diketahui dan dijalankan di dalam instansi.

Pegawai memiliki kebutuhan dan keinginan informasi untuk mengetahui tugas-

tugasnya dan mengerti seluruh tujuan dan strategi. Keterbukaan dan kejujuran

kebijakan komunikasi yang baik harus dibangun oleh pimpinan dan harus diterima

oleh setiap bawahan. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pegawai

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon, Sandy Ruliandy,A.Md yaitu dalam

membangun hubungan kemanusiaan antar pimpinan maupun antar pegawai.

“Setiap pegawai sudah menciptakan suasana yang kondusif agar semua kegiatan yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan baik. Hubungan yang baik dengan pimpinan sudah saya jalankan, dan itu memang wajib sebagai pegawai, karena ini sangat berpengaruh terhadap kinerja, kalau kita tidak bisa menjalin hubungan yang baik, tidak bisa berkomunikasi yang baik dengan pimpinan maupun pegawai, saya yakin pekerjaan atau program yang akan kita jalanin tidak akan berjalan dengan baik”. (Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 10.45 WIB)

Dari pernyataan I2-1 bahwa Hubungan kerja yang terjalin harmonis antar

sesama pegawai secara tidak langsung berakibat pada makin majunya kedisiplinan

pegawai. Seperti yang telah diungkapkan diatas, bahwa pegawai di

Page 158: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

141

DISPERINDAGKOP mewajibkan menjalin hubungan yang baik dengan

pimpinan dan pegawai. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap disiplin

pegawai, dengan hubungan kemanusiaan yang baik akan terhindar dari saling

merendahkan antar sesama pegawai yang berpotensi menimbulkan perselisihan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan suatu instansi

dapat tercapai apabila pegawai dapat menjaga hubungan kemanusiaan dalam kerja

yang baik antar sesama pegawai ataupun antara pegawai dan pimpinan. Dapat

disimpulkan bahwa hubungan kemanusiaan pegawai ataupun pimpinan di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon saling berhubungan dengan baik, dengan

begitu pegawai dan pimpinan yang terjalin harmonis secara tidak langsung

berakibat pada makin meningkatnya kedisiplinan pegawai, sehingga pegawai akan

selalu senantiasa melakukan yang terbaik bagi instansinya.

4.5 Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas tentang Disiplin Kerja

Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon. Dapat diketahui bahwa pendisiplinan pegawai negeri sipil sangatlah

perlu dilakukan saat ini. Mengingat hal tersebut berpengaruh langsung terhadap

kinerja pegawai negeri sipil dan citra bagi instansi terkait.

Secara umum pendisiplinan merupakan usaha-usaha untuk menanamkan

nilai ataupun pemaksaan agar pegawai negeri sipil memiliki kemampuan untuk

mentaati sebuah peraturan. Tidak terkecuali di Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegon yang dimana aparatur pemerintah dituntut bekerja

Page 159: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

142

lebih profesional, bermoral dan beretika dalam mendukung pelayanan terhadap

masyarakat. Bukan tidak mungkin jika pegawai negeri sipil di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon menjalankan tugasnya dengan baik maka

tujuan aparatur negara akan berjalan dengan baik.

Dengan adanya penerapan yang baik memungkinkan akan meningkatkan

disiplin kerja pegawai negeri sipil. Hal-hal yang menjadi penghambat dalam

penerapan disiplin kerja pegawai negeri sipil akan dicarikan solusinya dan segera

diselsaikan masalahnya oleh Dinas terkait. Dan disiplin kerja pegawai sangat

penting karena menjadi tolak ukur dari keberhasilannya sebuah organisasi.

Dengan adanya kedisiplinan pada seorang pegawai negeri sipil maka cita-cita

pembangunan akan berjalan dengan baik dan sempurna, dan sebalikya jika

penerapan disiplin disalah gunakan tentuya sulit mencapai pemerintah yang baik

dan kondusif. Sedangkan menurut Hasibuan terdapat 8 indikator yang

mempengaruhi suatu kedisiplinan kerja pegawai, antara lain :

1. Tujuan dan kemampuan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin ini dimana tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi

sikap kedisiplinan pegawai. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan

secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti

bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan

kemampuan pegawai yang bersangkutan, agar dapat bekerja dengan sungguh-

sungguh dan disiplin dalam pekerjaannya.

Page 160: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

143

Tujuan dan kemampuan pegawai di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

sudah berjalan dengan baik dengan berpacu pada visi dan misi organisasi instansi

tersebut. Akan tetapi visi dan misi tidak akan berjalan dengan baik jika tidak

dibarengi dengan kemampuan pegawai. Kemampuan pegawai di Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon berdasarkan dari hasil

penelitian masih banyak pegawai negeri sipil yang belum sesuai dengan latar

belakang pendidikanya, sehingga para pegawai diusahakan untuk bisa

menyelesaikan tugas pekerjaanya walaupun tidak sesuai dengan tupoksi.

Walaupun latar belakang pendidikan pegawai tidak sesuai dengan tugas

pekerjaanya, pegawai bisa dan mampu mengerjakan serta dapat melaksanakan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan servis yang

maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan pegawai yang

lainnya, sesuai dengan bidang pekerjaa yang diberikan kepadanya.

2. Teladan pimpinan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti, pada poin ini teladan

pimpinan. Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

pegawai, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.

Pimpinan harus memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta

sesuai kata dengan perbuatan.

Pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon sudah memberikan contoh

dengan baik, misalnya pimpinan selalu menyempatkan untuk memberikan arahan

kepada pegawai, baik ketika sedang rapat maupaun sedang melaksanakan apel

Page 161: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

144

pagi. Pernyataan ini dibenarkan oleh pegawai di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon, bahwa pimpinan sudah memberikan arahan dengan baik baik ketika

sedang rapat maupun sedang apel pagi.

Sehingga pegawai akan memperhatikan sikap dan perilaku pimpinan yang

kemudian akan diikuti oleh bawahannya. Bahkan beberapa pegawai sudah

mengetahui kewajiban dan larangan yang terdapat pada pasal 3 dan pasal 4 PP No

53 Tahun 2010. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun

akan baik. Jika teladan pimpinan kurang baik (kurang berdisiplin, para bawahan

pun akan kurang disiplin.

3. Balas jasa

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin balas jasa. Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan

pegawai karena balas jasa memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap

pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai semakin baik terhadap pekerjaan,

kedisiplinan mereka akan semakin baik pula.

Balas jasa di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon tidak diterapkan karena

sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bahwa

kenaikan gaji maupun reward sudah diatur oleh pemerintah bukan dari pimpinan

maupun intansi terkait. Tidak adanya reward atau kenaikan memang akan sedikit

berpengaruh menurunya kedisiplinan pegawai karena tidak adanya pemacu atau

penyemangat dalam pekerjaan. Bahkan pegawai mengaku tidak bisa mencukupi

kebutuhan hidupnya jika hanya mengandalkan gaji sebagai pegawai.

Page 162: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

145

Balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan pegawai.

Artinya semakin besar balas jasa, semakin baik kedisiplinan pegawai. Sebaliknya

apabila balas jasa kecil, kedisiplinan pegawai menjadi rendah. Pegawai sulit untuk

berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhan primernya tidak terpenuhi dengan

baik.

4. Keadilan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin keadilan ini keadilan ikut mendorong terwujudnya

kedisiplinan pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya

penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

Begitu pun dengan keadilan pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon bahwa pimpinan sudah bersikap adil, Pimpinan di DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon tidak hanya meminta pegawainya selalu wajib mengikuti apel pagi,

tetapi sebagai pimpinan pun harus ikut serta dalam kegiatan rutin tersebut, karena

hal ini akan menimbulkan rasa sikap adil terhadap pegawai. Pimpinan tidak hanya

memperingatkan secara teori saja tapi pimpinan pun bisa membuktikan sendiri

secara prakteknya.

Hal ini diterapkan kepada seluruh pegawai di Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota cilegon, setiap tindakan pimpinan selalu ingin

yang terbaik, karena pimpinan merupakan cerminan untuk pegawainya. Jika

pimpinannya sudah bersikap adil maka secara langsung pegawainya pun akan

bersikap adil kepada pegawai yang lainnya. Oleh karena itu pimpinan harus terus

Page 163: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

146

selalu bersikap adil kepada pegawainya agar pegawai selalu merasa dihargai dan

tidak ada kecemburuan sosial antar pegawai dan pimpinan.

5. Waskat

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan. dari poin waskat ini, tindakan nyata dan paling efektif dalam

mewujudkan kedisiplinan pegawai. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan

langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja

bawahannya. Hal ini berarti pimpinan harus selalu hadir ditempat kerja agar dapat

mengatasi dan memberikan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pengawasan pimpinan terhadap pegawai di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon menurut pimpinan dan pegawainya sudah berjalan dengan baik, ini

terlihat ketika pimpinan rutin melakukan pengecekan absensi pegawai, mengecek

hasil kerja pegawainya tiap minggunya. dan pimpinan sering memberikan masuka

akan pentingnya apel pagi bagi pegawai serta mengecek absensi ketika apel pagi.

Jika pengwasan yang dilakukan pimpinan rutin maka kedisiplinan pegawai

dalam bekerja akan lebih baik dan jika sebaliknya pimpinan tidak rutin dalam

melakukan pengawasan maka pegawai akan sering melakukan tindakan

indisipliner. Waskat yang efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja

pegawai. Pegawai merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan

dan pengawasan dari pimpinan.

Page 164: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

147

6. Sanksi Hukuman

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin ini, sanksi hukuman di Dinas Perindustrian, Perdagangan,

dan Koperasi Kota Cilegon diterapkan dengan baik. Menurut pimpinan dan

pegawainya, misalnya jika ada salah seorang pegawai negeri sipil di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon yang tidak mengikuti apel pagi akan

diberikan sanksi yang tidak terlalu berat.

Sanksi hukuman yang diberikanpun sesuai dengan peraturan pemerintah

No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil, hukuman disiplin yang

diberikan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu hukuman disiplin ringan, disiplin

sedang dan disiplin berat, yakni sanksi hukuman berupa teguran lisan maupun

tulisan untuk pegawai negeri sipil yang indisipliner dan sanksi hukuman sampai

sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat.

Sanksi hukuman yang diberikan untuk pegawai yang tidak masuk kerja

selama mulai dari 5 hari sampai kurang lebih 40 hari dengan tanpa alasan yang

sah, dan sanksi hukuman yang diberikkan untuk pegawai indisipliner ditindak

secara berjenjang. Hal ini bermaksud agar pegawai tidak melakukan indisipliner.

Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin takut

melanggar peraturan pemerintahan, sikap, dan perilaku indisipliner pegawai akan

berkurang.

Page 165: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

148

7. Ketegasan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin ini. Ketegasan pimpinan di DISPERINDAGKOP Kota

Cilegon dapat digambarkan bahwa pimpinan sudah bersikap tegas pada pegawai.

Permyataam tersebut dibenarkan oleh salah satu pegawai di DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon, bahwa pimpinan sikap ketegasan pimpinan salah satunya adalah

memberlakukan aturan wajib datang tepat pada waktunya, dan pulang sesuai

dengan jadwalnya. Namun ketegasan pimpinan kadang tidak dihargai atau tidak di

dengarkan oleh sebagian pegawai, contohnya salah satu pegawai yang tidak

menghargai pimpinan, menelepon disaat jam bekerja.

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi

kedisiplinan pegawai. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk

menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang

telah ditetapkan. Pimpinan yang berani menindak tegas menerapkan hukuman

bagi pegawai yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh

bawahannya. Dengan demikian pimpinan akan memelihara kedisiplinan

pegawainya.

8. Hubungan Kemanusiaan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan teori

dari Hasibuan, dari poin hubungan kemanusiaan, pimpinan harus terus berusaha

menciptakan suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat diantara semua

Page 166: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

149

pegawainya. Terciptanya human relationship yang serasi akan mewujudkan

lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.

. Hubungan kemanusiaan Pegawai ataupun pimpinan di

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon saling berhubungan dengan baik, dengan

begitu pegawai dan pimpinan yang terjalin harmonis secara tidak langsung

berakibat pada makin meningkatnya kedisiplinan pegawai, sehingga pegawai akan

selalu senantiasa melakukan yang terbaik bagi instansinya.

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan, bahwa

Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegon dinilai cukup baik dengan beberapa indikator yang

terpenuhi. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik. Jadi kedisiplinan

pegawai akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan berjalan dengan baik.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Temuan Lapangan

Indikator Hasil Penelitian Kesimpulan

Tujuan dan Kemampuan

i. Tujuan PNS di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah berjalan sesuai dengan visi misi di dinas tersebut.

ii. Latar belakang pendidikan PNS di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon belum sesuai dengan Tupoksinya.

Baik

Belum baik

Page 167: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

150

Teladan Pimpinan 1. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon sudah memberikan contoh yang baik terhadap pegawainya, salah satunya dengan pimpinan rajin mengikuti apel.

Baik

Balas Jasa 1. Balas jasa di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon tidak dijalan dengan baik dimana pegawai yang berdisiplin baik tidak diberikan reward oleh pimpinan.

Belum baik

Keadilan 1. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah adil dalam kebijakanya, dimana pimpinan tidak membeda-bedakan pemberian tugas kepada pegawainya.

Baik

Pengawasan Melekat

1. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon sudah mengawasi pegawainya dengan melekat, dimana seorang pimpinan sering mengawasi pegawainya dalam melakukan tugas pekerjaanya.

Baik

Sanksi Hukuman 1. Sanksi hukuman bagi pegawai yang indisipliner di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah diterapkan dengan baik, serta berpacu pada peraturan pemerintah.

Baik

Ketegasan 1. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon sudah mempunyai sifat yang tegas terhadap pegawainya salah satunya dengan memberlakukan sanksi hukuman

Baik

Page 168: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

151

bagi pegawai yang melakukan tindakan indisipliner.

Hubungan Kemanusiaan

1. Hubungan kemanusiaan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah diterapkan dengan baik, dimana pimpinan di dinas tersebut menjalin hubungan baik dengan para pegawainya.

Baik

Page 169: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

152

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini menggunakan teori Hasibuan (2007: 193). Dimana

teori menjelasakan bahwa kedisiplinan harus di tegakan dalam suatu organisasi

publik. Tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi untuk

mewujudkan visi misinya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuanya. Maka kriteria yang dipakai dalam disiplin

kerja tersebut dapat di kelompokan menjadi beberapa indikator yaitu adalah

Tujuan dan kemampuan, Teladan pimpinan, Balas jasa, Keadilan, Waskat, Sanksi

hukuman, Ketegasan dan Hubungan kemanusiaan. Kesimpulanya dari hasil

penelitian menunjukan bahwa Disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah

berjalan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan disiplin kerja pegawai tersebut

dapat dikelompokan dari teori yang digunakan, yaitu teori disiplin. Adapun

indikator-indikatornya yaitu :

1. Tujuan PNS di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

sudah berjalan sesuai dengan visi misi di dinas tersebut.

2. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon

sudah memberikan contoh yang baik terhadap pegawainya, salah satunya

dengan pimpinan rajin mengikuti apel.

Page 170: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

153

3. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

sudah adil dalam kebijakanya, dimana pimpinan tidak membeda-bedakan

pemberian tugas kepada pegawainya

4. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon

sudah mengawasi pegawainya dengan melekat, dimana seorang pimpinan

sering mengawasi pegawainya dalam melakukan tugas pekerjaanya

5. Sanksi hukuman bagi pegawai yang indisipliner di Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon sudah diterapkan dengan baik, serta

berpacu pada peraturan pemerintah

6. Pimpinan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kota Cilegon

sudah mempunyai sifat yang tegas terhadap pegawainya salah satunya dengan

memberlakukan sanksi hukuman bagi pegawai yang melakukan tindakan

indisipliner.

7. Hubungan kemanusiaan di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon sudah diterapkan dengan baik, dimana pimpinan di dinas

tersebut menjalin hubungan baik dengan para pegawainya.

Dilihat dari seluruh indikator maka dapat disimpulkan bahwa Disiplin

kerja pegawai negeri sipil di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi Kota Cilegon sudah berjalan dengan baik.

Page 171: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

154

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian ini mengemukakan saran yang berkaitan

dengan disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon yaitu :

1. Pegawai negeri sipil di Dinas Perindutrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon tugas dan fungsinya masih belum sesuai dengan latar

belakang pendidikanya. Walaupun pegawai negeri sipil di Dinas

Perindustrian, Perdangan dan Koperasi Kota Cilegon menjalankan tugas

dan fungsinya dengan baik, tetap akan lebih lagi jika pegawai negeri sipil

diberikan tugas dan fungsinya sesuai dengan latar belakang pendidikanya.

2. Ada beberapa pegawai negeri sipil di Dinas Perindustrian, Perdagangan

dan Koperasi Kota Cilegon selalu taat mematuhi peraturan seperti pegawai

prestasi, rajin mengkuti apel pagi, datang tepat waktu dan pulang sesuai

dengan jam pulangnya. Disiplin pegawai negeri sipil seperti ini harusnya

diberikan apresiasi sehingga pegawai negeri sipil akan lebih merasa

dihargai dan maksimal lagi dalam bekerja.

Page 172: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

154

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Aksara

2007. Manajemen Sumber Jaya Manusia edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara Aksara

Irawan, Prasetya. 2005. Materi Pokok Penelitian Adminstrasi. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Lateiner, Alfred R. 1983. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Dalam Imam Soedjono. Jakarta : Aksara Baru

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Miles, Matthew dan Michael Hubeman. 2009. Analisis Data Kualitatif ( Buku

SumbermTentang Metode-metode Baru ). UI Press : Jakarta

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Muchhadarsyah, Sinungan. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Angkasa Persada.

Prijodarminto, Soegeng. 1992. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta :

Pradnya Paramita.

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.

Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Refika Aditama.

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Aditama : Bandung

Page 173: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

155

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabet.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Widodo, D.S 1991. Pokok-pokok Pengertian Ilmu Administrasi Kepegawaian. Jakarta : Ghalia.

Yuniarsih, Tjutju. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.

Dokumen

Undang- undang No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode etik pegawai negeri sipil.

Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin pegawai.

Peraturan pemerintah No 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Sumber lain

http://contohdanfungsi.blogspot.com/2012/10/pengertian-pegawai.html diunduh pada tanggal 3 agustus 2015 pada pukul 13.30

http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-pegawai.html diunduh pada tanggal 3 agustus 2015 pada pukul 13.46

http://najasmileforyou.blogspot.com/2013/05/manajemen-sumber-daya-manusia-disilpin.html diunduh pada tanggal 13 agustus 2015 pada pukul 20.11

http://disperindagkop.cilegon.go.id/index.php/profil/visi-dan-misi diunduh pada tanggal 19 agustus 2015 pada pukul 11.00

Page 174: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 175: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 176: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 177: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Pedoman wawancara tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di

Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

Penelitian ini dilaukan dalam rangka penyusunan skripsi serta sebagai salah satu

syarat untuk menempuh ujian sarjana Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untuk

memperoleh data yang diperlukan dan berkaitan dengan topik permasalahan

penelitian, maka disusunlah pedoman wawancara seperti dibawah ini. Penelitian

akan menjadi kerehasiaan informan dalam penelitian ini.

Informan :

a. Sekretaris Dinas

b. Kasubag Umum dan Kepegawaian

c. Kabid Pertambangan dan Energi

d. Kabid Perindsutrian

e. Staf Pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

Pertanyaan I1-1 – I1-4

1. Tujuan dan Kemampuan

a. Bagaiaman kemampuan pegawai dalam bekerja?

b. Apakah pegawai harus memilki tujuan dalam bekerja?

c. Apakah kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan pekerjaanya?

Page 178: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

2. Teladan Pimpinan

a. Sejauh mana pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan

baik dalam pekerjaan maupun sikap?

b. Apakah pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada

pegawai?

c. Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

3. Balas Jasa

a. Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

b. Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai yang

berdisiplin dengan baik?

4. Keadilan

a. Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

5. Pengawasan Melekat

a. Apakah pimpinan mengontrol langsung kegiatan bekerja para

pegawai?

b. Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam menyampaikan pentingnya

disiplin dalam suatu oorganisasi?

c. Apakah pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja?

6. Sanksi Hukuman

Page 179: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

a. Apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel akan

diberi sanksi hukuman?

b. Apakah sanksi hukuman yang diberikan sesuai dengan peraturan

pemerintah yang sudah ditetapkan?

7. Ketegasan

a. Apakah pimpinan dalam suatu organisasi perlu bersikap tegas?

b. Bagaimana bentuk ketegasan yang diberikan pimpinan kepada

bawahanya?

c. Apakah pimpinan selalu menegur dan memberikan sanksi dengan tegas

pegawai yang melanggar indisipliner?

8. Hubungan Kemanusaiaan

a. Bagaimana cara pimpinan dalam menjalin sikap dan perbuatan yang

harmonis kepada bawahanya?

Pertanyaan I2-1 – I2-5

1. Tujuan dan kemampuan

a. Apakah latar belakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

b. Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

2. Teladan Pimpinan

a. Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

b. Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

Page 180: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

3. Balas Jasa

a. Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

negeri sipil yang berprestasi?

b. Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai negeri sipil

yang berprestasi?

4. Keadilan

a. Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai negeri sipil sudah

obyektif?

b. Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinanya?

5. Waskat

a. Apakah pimpinan ditempat anda bekerja selalu mengawasi pekerjaan

anda?

6. Sanksi Hukuman

a. Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan tidak

disiplin?

b. Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tiindakan indisipliner?

7. Ketegasan

a. Apakah pimpinan tekgas dalam menjalankan kepemimpinanya?

8. Hubungan Kemanusiaan

a. Bagaimana dengan komunikasi anda dengan pimpinan?

b. Bagaimana dengan komunikasi antar pegawai negeri sipil yang

lainnya?

Page 181: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

c. Bagaimana cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

Page 182: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

MATRIKS WAWANCARA

Wawancara dengan Bapak Drs. Benny Benyamin, M.Si, sebagai Kepala Bidang

Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Cilegon. Wawancara pada tanggal 13 November 2015. Jam 14.04 WIB.

P (Peneliti) : Bagaimana kemampuan pegawai dalam bekerja?

I (Informan) : Didalam melakukan aktifitas pelaksanaan pekerjaan umumnya para

pegawai sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan tupoksinya.

P :Apakah pegawai harus memilki tujuan dalam bekerja?

I :Di dalam melakukan aktifitas pelaksanaan pekerjaan umunya para

pegawai sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan tupoksinya serta mempunyai tujuan dalam bekerja karenanya

untuk mencapai sebuah organisasi yang baik maka dibutuhkan

pegawai yang berdisiplin dalam melakukan pekerjaanya:.

P : Apakah kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan pekerjaanya?

I :Walaupun latar belakang pendidikan pegawai tidak sesuai dengan

pekerjaan namun dikarenakan sudah merupakan tugas dan tuntutan

organisasi semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan cukup baik.

P :Sejauh mana pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan

baik dalam pekerjaan maupun sikap?

Page 183: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

I :Pimpinan selalu memberikan arahan baik dalam pekerjaan maupun

sikap setiap saat, bahkan SKPD DISPERINDAGKOP setiap dua bulan

dilaksanakan pembinaan oleh Kepala SKPD.

P :Apakah pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada

pegawai?

I :Pada intinya pimpinan selalu memberikan contoh disiplin yang tegas

terhadap semua pegawai

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I : Tidak ada reward atau hadiah tertentu karena hal tersebut telah diatur

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

P : Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Tindakan pimpinan sudah obyektif karena selalu berkonsultasi

dengan atasan pegawai yang bersangkutan.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai yang

berdisiplin dengan baik?

I :Kenaikan gaji sudah diatur dalam peraturan Pemerintah tentang

penggajian PNS

P :Apakah pimpinan mengkontrol secara langsung kegiatan para

pegawai?

I :Tugasnya pimpinan memang salah satunya adalah ya mengontrol

langsung, mengawasi pegawai juga yang lagi bekerja, jadi pimpinan

Page 184: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

tidak hanya memberikan tugas saja tetapi mengontrol kerja para

pegawainya

P :Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam penyampaian pentingnya

disiplin dalam suatu organisasi?

I :Pimpinan selalu melakukan pertemuan (Briefing) secara berkala

dengan pegawai dalam membahas masalah disiplin.

P :Apakah pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja?

I :Ya, sangat aktif.

P :Apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel akan

diberi sanksi hukuman?

I :Ada peraturan yang mengatur tentang sanksi bagi pegawai yang

melanggar disiplin, penerapannya secara bertahap.

P :Apakah sanksi hukuman yang diberikan sesuai dengan peraturan

pemerintah yang sudah ditetapkan?

I :Sanksi hukuman terhadap pegawai harus selalui sesuai dengan

peraturan Pemerintah yang berlaku

P :Apakah pimpinan dalam satu organisasi perlu bersikap tegas?

I :Ketegasan dalam suatu organisasi bagi seorang pimpinan itu suatu

keharusan demi tercapainya tujuan organisasi.

P :Bagaimana bentuk ketegasan yang diberikan pimpinan kepada

bawahannya?

I :Memberikan sanksi yang tegas dan dengan tidak pilih-pilih.

Page 185: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah pimpinan selalu menegur dan memberikan sanksi dengan

tegas bagi pegawai yang melanggar indisipliner

I :Pimpinan selalu memberikan teguran terhadap pegawai yang

melakukan indisipliner

P :Bagaimana cara pimpinan dalam menjalin sikap dan perbuatan yang

harmonis kepada bawahannya?

I :Untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan bawahan, pimpinan

dapat melakukan pendekatan secara personal

Page 186: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Ika Solika, S.Sos, sebagai Kasubag Umum dan

Kepegawaian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Wawancara pada tanggal 16 November 2015. Jam 11.07 WIB.

P (Peneliti) :Bagaimana kemampuan pegawai dalam bekerja?

I (Informan) :Kemampuan pegawai dalam bekerja, yaitu telah sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi berdasarkan peraturan Walikota Cilegon No.41

tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja DISPERINDAGKOP

Kota Cilegon tanggal 8 September 2008, dimana STOK ini sebagai

pedoman dalam bekerja.

P : Apakah pegawai harus memilki tujuan dalam bekerja?

I :Setiap pegawai negeri sipil harus memilki tujuan dalam bekerja agar

suatu pekerjaan bisa berjalan dengan baik..

P :Apakah kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan

pekerjaannya?

I :Kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan pekerjaannya, yak

karena sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh

PNS, serta pengalaman kerja yang ada pada diri PNS dan lain-lain.

P :Sejauh mana pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan

yang baik dalam pekerjaan maupun sikap?

I ;Pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan baik dalam

pekerjaan maupun sikap, pimpinan memberikan arahan dalam

Page 187: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

pekerjaan selalu dengan mengadakan rapat-rapat intern, setiap

melaksanakan pekerjaan yang perlu arahan terhadap pekerjaan itu.

P :Apakah pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada

pegawai?

I :Pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada pegawai

sudah setiap PNS telah mengetahui kewajiban dan larangan terdapat

pada pasal 3 dan pasal 4 PP No.53 Tahun 2010.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Pimpinan akan memberikan hadiah kepada pegawai yang

berprestasi,jelas hal itu karena pegawai yang bekerja loyalitasnya

tinggi terhadap pekerjaan dengan sendirinya dapat hal itu.

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Tindakan pimpinan sudah obtektif terhadap pegawai, sudah karena

setiap PNS sama terhadap aturannya.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai yang

berdisiplin dengan baik?

I ;Kesejahteraan bagi pegawai yang berdisiplin akan mendapat kenaikan

pangkat misalnya karena telah memperlihatkan kerja yang baik.

P :Apakah pimpinan mengontrol langsung kegiatan bekerja para

pegawai?

Page 188: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

I ;Pimpinan mengontrol langsung kegiatan bekerja para pegawai, ya

karena setiap pegaai memiliki atasan langsungnya.

P :Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam penyampaian pentingnya

disiplin dalam suatu organisasi?

I ;Pimpinan berperan aktif dalam menyampaikan disiplin kerja, dalam

suatu organisasi. Ya karena pimpinan bertanggungjawab terhadap

pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai masalah disiplin.

P :Apakah pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja?

I :Pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja, ya betul

karena pimpinan merupakan nahkoda dalam berjalannya untuk suatu

organisasi.

P :Apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikut apel akan

diberi sanksi hukuman?

I :Bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel akan diberi

sanksi hukuman, yaitu akan diberi teguran lisan dulu sebagai sanksi

tidak mengikuti apel bagi PNS oleh atasannya langsung.

P :Apakah sanksi hukuman yang diberikan sesuai dengan peraturan

pemerintah yang sudah ditetapkan?

I :Sanksi hukuman diberikan dengan peraturan yang berlaku yaitu PP

No.53 Tahun 2010.

P :Apakah pimpinan dalam satu organisasi perlu bersikap tegas?

Page 189: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Drs. H. Damanhuri, M.Si, sebagai Sekretaris Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara pada tanggal 9

November 2015. Jam 10.00 WIB.

P (Peneliti) :Bagaimana kemampuan pegawai dalam bekerja?

I (Informan) :Standar sesuai kemampuan dan berdasarkan aturan yang ada di dinas.

P :Apakah pegawai harus memilki tujuan dalam bekerja?

I :Tentu saja dalam bekerja seorang pegawai harus mempunyai tujuan

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Serta menjadi acuan bagi

pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya sehingga, semua pekerjaan

dapat terlaksana dengan baik dan teratur. Selain itu pegawai disini

diwajibkan untuk berdisiplin dengan cara mematuhi aturan jam kerja,

dan mengikuti apel pagi

P :Apakah kemampuan SDM pegawai disesuaikan dengan

pekerjaannya?

I :Memang belum sesuai, tetapi Kita ini fungsional dan melaksanakan

suatu pekerjaan sesuai dengan TUPOKSI yang diberikan oleh

pimpinan SKPD dan diatur oleh SOTK yang ada.

P :Sejauh mana pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan

baik dalam pekerjaan maupun sikap?

I :Di SKPD kita ada beberapa bidang yang diketahui oleh kepala

Page 190: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

bidang, dan arahan pimpinan disampaikan berjenjang, kecuali pada hal

tertentu, bisa berjengjang dan bisa bersama-sama.

P :Apakah pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada

pegawai?

I :Saya kira setiap pimpinan harus mempunyai sikap yang lebih dari

bawahannnya, termasuk sikap teladan.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I` :Itu sudah hal yang pasti, setiap pimpinan akan memberikan sesuatu

yang terbaik kepada bwahannya

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Setiap orang pastti mempunyai pandangan yang berbeda ada kalanya

menurut pimpinan benar belum tentu menurut bawahan juga benar,

begitu juga sebaliknya yang jelas setiap tindakan pimpinan pasti ingin

yang terbaik.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai yang

berdisiplin dengan baik?

I :Pegawai Negeri Sipil berbeda dengan Pegawai Swasta, semua bobot

pekerjaan dihitung dengan beban pekerjaan yang diberikan pimpinan.

P :Apakah pimpinan mengontril langsung kegiatan bekerja para

pegawai?

Page 191: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

I :Tentunya secara berjenjang, mulai dari KADIS, Sekretaris, Bidang,

KASI sampai kepada Staf.

P :Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam pennyampaian pentingnya

disiplin dalam suatu organisasi?

I :Tentunya dengan arahan, tindakan, dan sekaligus contoh pada

bawahannya.

P :Apakah pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja?

I :Sudah barang tentu harus dilakukan aktif setiap pimpinan.

P :Apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel akan

diberi sanksi?

I :Kalau PNS kita sudah mengacu pada Undang-Undang ASN No.10

Tahun 2010 tentang disiplin pegawai.

P :Apakah sanksi hukuman yang diberikan sesuai dengan peraturan

pemerintah yang sudah ditetapkan?

I :Ya, betul.

P :Apakah pimpinan dalam suatu organisasi perlu bersikap tegas?

I :Jelas, seorang pimpinan harus mempunyai sikap yang jelas termasuk

tegas.

P :Bagaimana bentuk ketegasan yang diberikan pimpinan kepada

bawahannya?

I :Setiap pekerja atau perintah yang disampaikan pimpinan harus dapat

diselesaikan dengan baik, efektif dan efisien.

Page 192: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah pimpinan selalu menegur dan memberikan sanksi dengan

tegas bagi pegawai yang melanggar indispliner?

I :Tentunya dengan cara berjenjang tadi.

P :Bagaimana cara pimpinan dalam menjalin sikap dan perbuatan yang

harmonis kepada bawahannya?

I :Ketika kita menerapkan sikap disiplin kepada pimpinan maupun

pegawai, kita juga harus membangun hubungan yang baik, karena

kalau kita berhubungan dengan baik antar sesama pegawai atau atasan

pasti akan terciptanya suasana yang harmonis, yang akrab, tidak ada

konflik. Makanya harus selalu saling koordinasi dengan bawahan,

memberikan arahan pada setiap kegiatan, dan yang paling penting

komunikasi antar pegawai dengan baik.

Page 193: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Dadang Krisnawadi, S.Sos, sebagai KABID Perindustrian

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara pada

tanggal 17 November 2015. Jam 10.04 WIB.

P (Peneliti) :Bagaiaman kemampuan pegawai dalam bekerja?

I (Informan) :Kemampuan pegawai dalam bekerja sudah baik, ini dibuktikan

dengan adanya pegawai yang bisa mengerjakan tugasnya walaupun

tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

P :Apakah pegawai harus memilki tujuan dalam bekerja?

I :Sudah pasti pegawai dalam bekrja harus memiliki tujuan dalam

bekerja karena jika tidak pekerjaan tidak akan berjalan dengn baik

tujuan dari tugas tersebut tidak akan tercapai..

P :Apakah kemampuan SDM disesuaikan dengan pekerjaanya?

I :Sebenarnya kemampuan SDM tidak terlalu dipermasalahkan, yang

terpenting adalah pegawai mampu dan bisa bekerja dengan baik sesuai

dengan aturan.

P :Sejauh mana pimpinan memiliki inisiatif untuk memberikan arahan

baik dalam pekerjaan maupun sikap?

I :Seharusnya pimpinan bisa memberikan arahan dengan baik setiap

saat, setiap hari, tetapi untuk saat ini belum bisa memberikan arahan

sesering mungkin.

Page 194: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah pimpinan sudah mencontohkan disiplin yang baik kepada

pegawai?

I :Sebagai pimpinan harus mencontohkan disiplin yang baik, hal ini juga

sudah diterapkan oleh pimpinanan disini.

P :Apakah Pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Untuk saat ini tidak ada, mungkin nanti ada tapi tidak tahu kapannya.

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Sudah karena sebagai pimpinan harus bertindak obyektif.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan bagi pegawai yang

berdisiplin dengan baik?

I :Untuk kenaikan gaji tidak bisa diberikan begitu saja karena akan

menimbulkan kecemburuan sosial antar pegawai.

P :Apakah pimpinan mengontrol langsung kegiatan bekerja para

pegawai?

I : Ya, pengawasan pada pegawai pasti ada lah yah misalnya ngawasin

langsung pegawainya kalau sedang bekerja, biar pegawainya juga

cepat ngerjain tugas yang diberikan, soalnya gini ya kadang ada aja

pegawainya yang leha-lehe dan terlalu santai untuk mengerjakan

tugas-tugas, maka dari itu sebagai pimpinan harus selalu mengawasi

pegawainya

Page 195: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Bagaimana pimpinan berperan aktif dalam penyampian pentingnya

dalam suatu organisasi?

I :Selalu memberikan masukan kepada bawahannya, bahwa dalam

bertugas sangan penting terhadap suatu organisasi.

P :Apakah pimpinan berperan aktif dalam meningkatkan disiplin kerja?

I :Sangat amat harus berperan penting, karena kalau bukan pimpinan itu

sendiri yang aktif dalam meningkatkan disiplin kerja siapa lagi. Sebab

sebagai pimpinan harus memberikan contoh yang baik kepada

bawahannya, kalau saja pimpinan tidak berperan aktif dalam

meningkatkan disiplin, pegawai pun nantinya tidak mau bersikap

disiplin dan ini akan berdampak buruk terhadap kinerja pegawai.

P :Apakah bagi pegawai yang terlambat dan tidak mengikuti apel pagi

akan diberi sanksi?

I :Ya, pasti itu akan diberikan sanksi.

P :Apakah sanksi hukuman yang diberikan sesuai dengan peraturan yang

sudah ditetapkan?

I :Sanksi yang akan diberikan pun harus sesuai dengan kesalahan dan

pastinya harus sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat.

P :Apakah pimpinan dalam suatu organisasi perlu bersikap tegas?

I :Ya, setiap pimpinan dan memimpin harus memiliki sikap yang tegas

tetapi tidak berlebihan.

Page 196: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Bagaimana bentuk ketegasan yang diberikan pimpinan kepada

bawahannya?

I :Misalnya memberi peringatan kepada bawahannya ketika

mendapatkan tugas harus segera dikerjakan.

P :Apakah pimpinan selalu menegur dan memberikan sanksi dengan

tegas bagi pegawai yang melanggar indisipliner?

I :Ya, selalu karena jika pimpinan diam saja pegawai akan selalu merasa

aman.

P :Bagaimana cara pimpinan dalam menjalin sikap dan perbuatan yang

harmonis kepada bawahannya?

I :Yang terpenting adalah komunikasi antar pegawai dan pimpinan

harus selalu terjaga.

Page 197: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Sandy Ruliandy, sebagai Fungsional Umum

DISPERINDAGKOP Kota Cilegon Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi

Kota Cilegon. Wawancara pada tanggal 18 November 2015. Jam 10.34 WIB.

P (Peneliti) :Apa latarbelakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

I (Informan) :Dengan latarbelakang pendidikan yang saya miliki, penempatan kerja

saat ini sudah sesuai.

P :Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

I :Segara mungkin menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab

yang sudah di amanahkan.

P :Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

I :Sudah.

P :Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I :Pimpinan di Dinas ditempat saya bekerja sudah mencontohkan

disiplin yang baik mas, dan saya tahu betul larangan dan kewajiban

yang terkandung dalam pasal 4 No 53 tahun 2010 tentang kedisiplinan

pegawai negeri sipil mas

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Tidak ada hadiah atau reward.

Page 198: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan pegawai yang

berprestasi?

I : Kenaikan gaji secara berkala sudah diatur oleh pemerintah mas, jadi

mau gak mau harus cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun

saya kerja rajin tetapi tidak ada kenaikan gaji maupun hadiah dari

instansi dan dianggap sama dengan pegawai lain yang kadang kerja

dan kadang tidak kerja.

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Sudah

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinannya?

I :Ya.

P : Apakah pimpinan ditempat anda bekerja selalu mengawasi pekerjaan

anda?

I : Ya, pimpinan di tempat saya bekerja selalu mengawasi pegawainya

secara langsung, misalnya mengecek kegiatan atau tugas-tugas yang

dikerjakan, apakah pegawainya benar-benar mengerjakan atau tidak,

makanya pimpinan suka mengawasi pegawainya

P :Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan

tidak disiplin?

I :Tidak.

P :Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tindakan indisipliner?

Page 199: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

I :Sanksi diberikan mulai dari sanksi berupa teguran ataupun tulisan.

P :Apakah pimpinan tegas dalam menjalankan kepemimpinannya?

I :Ya, cukup tegas.

P :Bagaimana komunikasi anda dengan pimpinan?

I :Komunikasi berjalan dengan baik sampai saat ini.

P :Bagaimana komunikasi denga antar pegawai?

I :Antar pegawai pun komunikasinya baik-baik saja, tidak ada masalah

satupun

P :Bagaimaa cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

I :Setiap pegawai selalu berusaha menerapkan suasana yang kondusif

agar semua kegiatan yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan

baik.

Page 200: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Mudzakir, SE, sebagai Fungsional Umum Bagian

Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara

pada tanggal 18 November 2015. Jam 09.33 WIB.

P (Peneliti) :Apa latarbelakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

I (Informan) :Sudah, tetapi mungkin ada beberapa pegawai yang belum

menyesuaikan latar belakang pendidikannya dengan penempatan kerja

P :Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

I :Koordinasi dengan atasan jika ada yang tidak mengerti atau bisa

koordinasi dengan pegawai lainnya.

P :Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

I :Sudah.

P :Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I :Sudah, karena pimpinan kan cerminan untuk pegawai, jadi pimpinan

harus memberikan contoh yang baik.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Kalau ditempat saya bekerja ini belum ada ya, seperti pimpinan

memberikan hadiah kepada pegawainya yang berprestasi.

Page 201: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan pegawai yang

berprestasi?

I :Kalau kenaikan gaji untuk pegawai yang berprestasi belum ada,

Memang gaji saya tidak akan mencukupi untuk kebutuhan hidup

selama satu bulan mas. Makanya saya harus pintar mencari tambahan

diluar saya sebagai pegawai di DISPERINDAGKOP Kota Cilegon

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Ya, saat ini sudah obyektif .

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinannya?

I :Ya, hal ini dilihat dari cara pimpinan bersikap adil kepada

pegawainya tidak memandang latar belakang pegawainya seperti apa,

dengan begini pegawai merasa dihargai oleh pimpinan dan tidak

merasa dibeda-bedakan.

P :Apakah sistem sidik jari tidak membuat anda takut melakukan

tindakan indisipliner?

I :Tidak, kalau kita merasa tidak melakukan sesuatu yang negatif untuk

apa merasa takut, justru dengan adanya sistem sidik jari tersebut,

membuat pegawai tidak akan berniat melakukan indisipliner

P :Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan

tidak disiplin?

Page 202: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

I :Tidak, dan jangan sampai saya melakukan tindakan tersebut karena

akan merugikan diri sendiri juga.

P :Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tindakan indisipliner?

I :Teguran lisan atau tulisan sesuai dengan aturannya saja.

P :Apakah pimpinan tegas dalam menjalankan kepemimpinannya?

I :Ya, Pimpinan ditempat saya kerja sudah cukup tegas, apalagi tegas

terhadap pegawai yang bertindak indispliner, karena sebagai pimpinan

memang harus tegas dalam menjalankan kepemimpinannya, sikap

pimpinan yang tegas pun akan membantu kedisiplinan para pegawai

disini.

P :Bagaimana komunikasi anda dengan pimpinan?

I :Sangat baik, komunikasi yang baik dengan pimpinan akan

menumbuhkan semangat dalam bekerja.

P :Bagaimana komunikasi denga antar pegawai?

I :Sangat baik juga, ketika kita akan melakukan suatu pekerjaan ada

harusnya kita menjalankan komunikasi yang baik sesama pegawai

agar kerjasamanya dalam bekerja dapat terbangun secara baik.

P :Bagaimaa cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

I :Bersikap baik dan saling menghormati sesama pegawai.

Page 203: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Ibu Nila Oktoria, A.Md, sebagai Fungsional Umum Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara pada tanggal 18

November 2015. Jam 09.54 WIB

P (Peneliti) :Apa latarbelakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

I (Informan) :Belum

P :Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

I :Kerjakan semampunya dan jika ada tidak dimengerti saya langsung

tanyakan kepada pegawai yang lainnya atau kepada pimpinan saya

P :Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

I :Setau saya sudah.

P :Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I :Sudah, salah satunya pimpinan memberikan contoh dengan cara

datang ke kantor tepat waktu.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Belum ada untuk hadiah atau reward yang diberikan kepada pegawai

berprestasi.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan pegawai yang

berprestasi?

I :Tidak ada, karena kenaikan gaji sudah diatur oleh pemerintah

Page 204: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Ya, sudah obyektif

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinannya?

I :Alhamudlillahnya pimpinan ditempat saya bekerja memiliki sikap

yang adil.

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja selalu mengawasi pekerjaan

anda?

I :Ya, tapi tidak setiap hari pimpinan mengawasi bawahanya soalnya

pimpinan punya kesibukan tersendiri.

P :Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan

tidak disiplin?

I :Saya pernah melakukan tindakan indisipliner yah contohnya seperti

apel pagi, Saya tergolong jarang mengikuti apel pagi karena kalau pagi

saya sibuk dengan urusan pribadi contohnya seperti sebelum saya

berangkat saya nganter anak saya dulu ke sekolah, dan menyiapkan

keperluan dirumah dulu, makanya saya kadang jarang ikut apel pagi.

P :Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tindakan indisipliner?

I :Pasti sanksi yang akan didapat sesuai dengan peraturan yang berlaku

dilingkungan tempat saya bekerja.

P :Apakah pimpinan tegas dalam menjalankan kepemimpinannya?

I :Cukup tegas

Page 205: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Bagaimana komunikasi anda dengan pimpinan?

I :Sampai saat ini sangat baik

P :Bagaimana komunikasi dengan antar pegawai?

I :Sangat baik juga semoga seterusnya akan terus baik dan tidak ada

perselisihan antar pegawai

P :Bagaimaa cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

I :Harus selalu menjaga komunikasi dengan baik, dan selalu

menerapkan “3S” senyum salam sapa.

Page 206: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Bahudin, sebagai Fungsional Umum Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara pada tanggal 18 November

2015. Jam 11.15 WIB.

P (Peneliti) :Apa latarbelakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

I (Informan) :Belum, tapi saya bekerja sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh

dinas

P :Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

I :Secepat mungkin saya menyelesaikan pekerjaan.

P :Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

I :Sejauh ini suduh cukup baik.

P :Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I :sudah.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Tidak ada, karena sudah sesuai dengan aturan pemerintah jadi

pegawai rajin atau tidak sama sekali tidak ada penghargaan bagi

pegawai.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan pegawai yang

berprestasi?

I :Tidak ada kenikan sudah diatur oleh pemerintah secara bertahap.

Page 207: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Sudah.

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinannya?

I :Sejauh ini pimpinan di dinas tempat saya bekerja sudah bersikap adil.

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja selalu mengawasi pekerjaan

anda?

I :Selalu mengawasi walaupun tidak setiap hari mengawasinya.

P :Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan

tidak disiplin?

I :Iya kadang-kadang sering melakukan tindakan indisipliner, mungkin

wajar namanya manusia kadang berbuat salah dimata pimpinan.

P :Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tindakan indisipliner?

I :Sanksinya beragam mulai dari teguran dan lisan saja.

P :Apakah pimpinan tegas dalam menjalankan kepemimpinannya?

I :Sudah cukup tegas.

P :Bagaimana komunikasi anda dengan pimpinan?

I :Komunikasi dengan pimpinan baik, ada kalanya sering berargumen

dengan pimpinan.

P :Bagaimana komunikasi dengan antar pegawai?

I :Sesama Pegawai negeri sipil disini para pegawai berkomunikasi

dengan baik.

Page 208: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Bagaimaa cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

I :Setiap pegawai mencoba berusaha .menerapkan suasana yang

kondusif, agar suatu pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik.

Page 209: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Wawancara dengan Bapak Dedy Irmadi, S.Kom, MM, sebagai Fungsional Umum

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Wawancara pada

tanggal 18 November 2015. Jam 14.00 WIB.

P (Peneliti) :Apa latarbelakang pendidikan anda sudah disesuaikan dengan

penempatan kerja anda saat ini?

I (Informan) :sudah

P :Bagaimana dengan inisiatif anda didalam menyelesaikan pekerjaan?

I :Secepat mungkin menyelsaikan tugas yang diberika oleh pimpinan.

P :Apakah pimpinan sudah menerapkan disiplin dengan baik?

I :sudah.

P :Apakah pimpinan sudah memberikan contoh disiplin yang baik?

I :Yang saya lihat sudah sejauh ini.

P :Apakah pimpinan memberikan hadiah atau reward kepada pegawai

yang berprestasi?

I :Tidak ada hadiah atau reward.

P :Apakah ada kenaikan gaji atau kesejahteraan pegawai yang

berprestasi?

I :Kenaikan gajih mungkin sudah diatur oleh pemerintah, jadi walaupun

pegawai rajin tapi tidak berpengaruh terhadap gajih.

P :Apakah tindakan pimpinan terhadap pegawai sudah obyektif?

I :Sejauh ini sudah.

Page 210: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja mempunyai sikap adil dan

bijaksana dalam kepemimpinannya?

I :Disini pimpinan sudah adil dalam tugas maupun pekerjaan pegawai.

P :Apakah pimpinan ditempat anda bekerja selalu mengawasi pekerjaan

anda?

I :Terkadang mengawasi kadang juga tidak solanya pimpinan juga sibuk

dengan urusanya masing-masing

P :Apakah anda termasuk pegawai yang sering melakukan tindakan

tidak disiplin?

I :Saya pernah melakukan tindakan indisipliner contohnya tidak ikut

apel pagi dan kadang istirahat sebelum jam istirahat.

P :Sanksi apa yang didapat jika anda melakukan tindakan indisipliner?

I :Tergantung pelanggaranya jika berat mungkin sanksinya juga berat

dan sebaliknya jika ringan sanksinya pun ringan.

P :Apakah pimpinan tegas dalam menjalankan kepemimpinannya?

I :Sejauh ini cukup tegas dalam kepemimpinanya.

P :Bagaimana komunikasi anda dengan pimpinan?

I :Terjalin cukup baik.

P :Bagaimana komunikasi dengan antar pegawai?

I :Semua pegawai disini berkomunikasi dengan baik dan saling

menghargai satu sama lainnya.

Page 211: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

P :Bagaimaa cara antar pegawai menciptakan suasana harmonis dalam

suatu pekerjaan?

I :Menciptakan suasana yang kondusif agar suatu pekerjaan dapat

diselsaikan dengan baik.

Page 212: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 213: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS
Page 214: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Dokumentasi Gedung Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Dokumentasi slogan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Page 215: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Dokumentasi denah kawasan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Dokumentasi saat wawancara dengan Bapak Dadang Krisnawadi S,Sos selaku Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Page 216: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Dokumentasi saat wawancara dengan Bapak Ika Solika S,Sos selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Dokumentasi saat wawancara dengan Bapak Mudzakir,SE selaku Fungsional Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.

Page 217: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

Dokumentasi suasana ruangan di kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon

Dokumentasi salah satu pegawai negeri sipil yang sedang telponan diwaktu jam kerja.

Page 218: DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS

RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Keterangan Pribadi

Nama : Dedi Setiadi Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir : Serang, 01 Juni 1991 Alamat : Jln.Imam Bonjol No.01 RT 05/03 Link. Sambirata,

Cibeber Kota Cilegon Nomor HP : 0877-7416-6464

II. Pendidikan Formal

1. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. SMA Negeri 02 Krakatau Steel Cilegon, Berijazah tahun 2010 3. SMP Negeri 05 Cilegon, Berijazah tahun 2007 4. SD Negeri 02 Cibeber, Berijazah tahun 2004

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Serang, Februari 2016

Dedi Setiadi