urogenital blok 20
TRANSCRIPT
Infeksi Saluran Kemih
Agung Ganjar Kurniawan
102010169
Kelompok : C-9
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Pendahuluan
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK
merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Merupakan penyakit yang
sering terkena pada usia anak dan merupakan penyebab kedua morbiditas penyakit infeksi
pada anak setelah infeksi saluran nafas. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan
produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung
kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin maka terjadilah ISK.
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua
umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua
jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang
lebih 5 – 15 %. Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya
infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra
dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan
prostatik melindungi pria dari ISK. Akibatnya ISK pada pria jarang terjadi, namun ketika
gangguan ini terjadi kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari
saluran kemih.
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut
sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak puas berkemih Tidak
semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK
asimptomatis.
Pembahasan
Anamnesis
Identitas pasien
Nama lengkap pasien, umur, tanggal lahir, jenis kelamin , alamat, pendidikan, agama,
pekerjaan, suku bangsa. Berikut data pasien yang didapatkan:
Nama : Tn. A , usia 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Keluhan utama.
- Keluhan utama pasien : Nyeri saat berkemih sejak 5 hari yang lalu
- Keluhan tambahan : keluhan disertai demam, sering berkemih tapi hanya sedikit
dan urin berwarna keruh
Riwayat penyakit sekarang
- Bagaimana pola berkemih pasien? Tujuannya untuk mendeteksi faktor predisposisi
terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
- Adakah disuria?
- Adakah urgensi?
- Adakah bau urine yang menyengat?
- Bagaimana volume urine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?
- Adakah nyeri suprapubik? Nyeri suprapubik menunjukkan adanya infeksi pada
saluran kemih bagian bawah.
- Adakah nyeri panggul atau pinggang? Nyeri panggul atau pinggang biasanya pada
infeksi saluran kemih bagian atas.
- Adakah peningkatan suhu tubuh? Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada
infeksi saluran kemih bagian atas.
Riwayat kesehatan :
- Adakah riwayat infeksi saluran kemih?
- Adakah riwayat pernah menderita batu ginjal?
- Adakah riwayat penyakit diabetes melitus, jantung?
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat obat
Riwayat keluarga
Pemeriksaan
a. Fisik
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang paling utama harus dilakukan
adalah pemeriksaan tanda-tanda vital berupa suhu, tekanan darah, frekuensi napas, dan
frekuensi nadi.
Inspeksi: untuk melihat apakah pasien terlihat sakit berat, lalu kesadaran
pasien, melihat ada atau tidaknya abnormalitas yang terlihat pada bagian
abdomen atau punggung pasien.
Palpasi : meraba bagian abdomen untuk mengetahui adanya nyeri tekan atau
tidak, serta untuk mengetahui adanya benjolan atau massa pada abdomen dan
punggung pasien.
Perkusi : melakukan pengetuian pada CVA untuk mengetahui adanya nyeri
ketuk atau tidak.
b. Penunjang
Urinalisis
Leukosuria atau piuria: Merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK.
Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar
(LPB) sediment air kemih.
Gambar 1. Leukosuria
Sumber : www.google.co.id
Hematuria: Hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air
kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa
kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
Bakteriologis
Mikroskopis
Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram.
Dinyatakan positif bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak emersi.
Biakan bakteri
Dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan bakteri
dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria Cattell :
Wanita, simtomatik
>102 organisme coliform/ml urin plus piuria, atau
> 105 organisme pathogen apapun/ml urin, atau
Adanya pertumbuhan organisme patogen apapun pada urin yang diambil
dengan cara aspirasi suprapubik
Laki-laki, simtomatik
>103 organisme patogen/ml urin
Pasien asimtomatik
> 105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.
Gambar 2. Biakan bakteri
Sumber : www.google.co.id
- Tes kimiawi
Yang paling sering dipakai ialah tes reduksi griess nitrate. Dasarnya adalah
sebagian besar mikroba kecuali enterococcus, mereduksi nitrat bila dijumpai
lebih dari 100.000 - 1.000.000 bakteri. Konversi ini dapat dijumpai dengan
perubahan warna pada uji tarik. Sensitivitas 90,7% dan spesifisitas 99,1% untuk
mendeteksi Gram-negatif. Hasil palsu terjadi bila pasien sebelumnya diet rendah
nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh enterococcus dan acinetobacter.
- Pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan lainnya
Pemeriksaan radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau
kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Dapat berupa
pielografi intravena (IVP), ultrasonografi dan CT-scanning.
Working Diagnosis
Infeksi Saluran Kemih
Differential Diagnosis
Etiologi
Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini:
a. Enterobacteriaceae
Kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula
ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan
penyakit pada host (tuan rumah) bila kuman tetap berada di dalarn usus besar,
tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada
kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu
menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di
dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi
nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan
infeksi lainnya. Kuman berikut merupakan dari golongan enterobacteriaceae yang
sering menyebabkan ISK : Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Enterobacter
aerogenes, Proteus mirabilis
b. Pseudomonas aeruginosa
Kuman ini sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia organisme ini
dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari
penderita yang neoplastik, luka dan luka bakar yang berrat. Kuman ini juga dapat
menyebabkan infeksi pada saluran pemapasan bagian bawah, saluran kemih, mata
dan lain-lainnya.
c. Acinetobacter
Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gram-negatif aerob yang
tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari kulit, selaput
mukosa dan sekresi.
d. Enterococcus
Terdapat sedikitnya 12 spesies enterococcus. Enterococcus faecalis
merupakan yang paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi enterococcus.
Enterococcus adalah yang paling sering menyebabkan infeksi nosokomial, terutama
pada unit perawatan intensif, dan hanya pada pengobatan dengan sefalosporin dan
antibiotika lainnya dimana mereka bersifat resisten. Enterococcus ditularkan dari
satu pasien ke pasien lainnya terutama melalui tangan perawat kesehatan yang
beberapa diantara mereka mungkin pembawa enterokokus pencernaannya.
Enterococcus kadang-kadang ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada
pasien tempat yang paling sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk
dan saluran empedu dan darah.
e. Staphylococcus saprophyticus
Staphylococcus ssecara khas tidak berpigmen, resisten terhadap novobiosin,
dan nonhemolitik ; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita
muda. Spesies yang menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Staphylococcus
saprophyticus.
Epidemiologi
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki.
Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-
100 kali lebih besar disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1
tahun, infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya,
sebagian besar infeksi saluran kemih terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia
pra sekolah di mana infeksi saluran kemih pada perempuan mencapai 0,8%, sementara pada
laki-laki hanya 0,2% dan rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi
saluran kemih pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Pada
anak laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih menurun hingga menjadi 1/5-1/20
dari anak laki-laki yang tidak disunat. Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan infeksi
saluran kemih mengalami demam tanpa sumber infeksi dari riwayat dan pemeriksaan fisik.
Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal demam ini terjadi pada anak
perempuan.
Patofisiologi
Pielonefritis pada laki-laki maupun wanita paling sering disebabkan oleh infeksi
ascendens dari kandung kemih. Pada wanita, infeksi ini terjadi karena kolonisasi bakteri pada
uretra bagian distal dan introitus vagina. Rangkaian kejadian yang khas adalah :
Perbanyakan bakteri di dalam kandung kemih (sistitis)
Refluks vesikoureter melalui orifisium vesikoureter yang inkompeten. Refluks
vesikoureter paling sering disebabkan defek kongenital pada ureter pars
intravaskuler dan dapet diperberat dengan terjadinya sistitis yang
memudahkan penyebaran retrogard bakteri ke pelvis ginjal serta papilla ginjal.
Refluks itraginjal terjadi melalui papilla yang terbuka ke dalam jaringan
ginjal.
Escherichia coli, Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter merupakan bakteri pathogen
yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih.
Penyebaran hematogen pada ginjal paling sering terjadi dalamk keadaan septicemia
atau endocarditis infektif dan sering disebabkan oleh Staphylococcus atau E. coli.
Gejala Klinis
Gejala – gejala dari ISK sering meliputi:
Gejala yang terlihat, sering timbulnya dorongan untuk berkemih
Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih
Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria)
Adanya sel darah merah pada urin (hematuria)
Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin
Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis
Rasa sakit pada daerah di atas pubis
Perasaan tertekan pada perut bagian bawah
Demam
Sering berkemih pada malam hari
Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda – tanda dan gejala yang spesifik,
tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi:
Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah
meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat
menyebabkan rasa salit pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar
akibat kedinginan, serta mual atau muntah.
Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat menyebabkan rasa
tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada saat
urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin.
Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa terbakar pada saat
urinasi. Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.11
Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:
Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan pria
sehingga lebih mudah
Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan dengan usia yang lebih
muda.
Wanita hamil lebih mudah terkena oenyakit ini karena penaruh hormonal ketika
kehamilan yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dibandingkan sebelum
kehamilan.
Faktor hormonal seperti menopause. Wanita pada masa menopause lebih rentan
terkena karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat berfungsi
sebagai pelindung.
Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Sifat urin yang asam dapat menjadi
antibakteri alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan menurunnya
pertahanan terhadap kontaminasi bakteri.
Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau menggunakan
kateter dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.
Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu.
Namun pada infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko
seperti :
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih
Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)
Konstipasi
Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap saluran kemih sehingga
terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.
Kekebalan tubuh yang rendah.
Penatalaksanaan
Pengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotika yang telah diseleksi
terutama didasarkan pada beratnya gejala penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnya
komplikasi. Pertimbangan pemilihan antibiotika yang lain termasuk efek samping, harga,
serta perbandingan dengan terapi lain. Tetapi, idealnya pemilihan antibiotika berdasarkan
toleransi dan terabsorbsi dengan baik, perolehan konsentrasi yang tinggi dalam urin, serta
spectrum yang spesifik terhadap mikroba pathogen.
Sulfonamida
Antibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali. Sulfonamida
umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya.
Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah.
Trimetoprim-sulfametoksazol
Kombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob,
kecuali Pseudomonas aeruginosa. Obat ini penting untuk mengobati infeksi
dengan komplikasi, juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang. Dosis
obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam.
Penicillin
Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas,
termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin. Dosis ampicillin 1000
mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam. Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik,
tetapi memiliki sedikit efek samping. Amoxsicillin dikombinasikan dengan
clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri. Dosis
amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam.
Cephaloporin
Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika
lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, selain itu obat ini
juga lebih mahal. Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten
terhadap amoxsicillin dan trimetoprim-sulfametoksazol.
Tetrasiklin
Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal. Sifat
resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas.
Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan
oleh chlamydial.
Quinolon
Asam nalidixic, asam oxalinic, dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati
infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E. coli dan Enterobacteriaceae
lain, tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa. Ciprofloxacin ddan
ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik. Dosis untuk ciprofloxacin sebesar
50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam. Dosis ofloxacin sebesar 200-300
mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam.
Nitrofurantoin
Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi
saluran kemih berulang. Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi
walaupun dalam terapi jangka panjang.
Azithromycin
Berguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial.
Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat
Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap
infeksi.
Pencegahan
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat dilakukan hal-hal berikut:
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.
Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang memiliki pH
balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih.
Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh
langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet
duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dahulu pinggiran atau
dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu dan
cairan pembersih dudukan toilet.
Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung di bak
mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.
Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak
lembab.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih antara lain batu saluran
kemih, obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman yang multisistem, dan gangguan
fungsi ginjal.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi setelah terjadi ISK yang terjadi jangka panjang
adalah terjadinya renal scar yang berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi dan gagal
ginjal kronik. ISK pada kehamilan dengan BAS (Basiluria Asimtomatik) yang tidak diobati:
pielonefritis, bayi prematur, anemia, Pregnancy-induced hypertension
ISK pada kehamilan: retardasi mental, pertumbuhan bayi lambat, Cerebral palsy, fetal
death.
Sistitis emfisematosa : sering terjadi pada pasien DM.
Prognosis
Prognosis infeksi saluran kemih adalah baik bila dapat diatasi faktor pencetus dan
penyebab terjadinya infeksi tersebut.
Kesimpulan
Daftar Pustaka