upaya peningkatan pembelajaran biologi dengan

108
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 3 KAYU ARO SKRIPSI OLEH : JUSTIAR NIM : 09 196 06 PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

Upload: justiar-lapantujuh

Post on 01-Dec-2015

648 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI

DI SMP NEGERI 3 KAYU ARO

SKRIPSI

OLEH :

JUSTIAR

NIM : 09 196 06

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KERINCI

1431 H / 2010 M

Page 2: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberi nikmat-nikmatnya kepada manusia, terutama nikmat iman dan Islam

serta akal yang sehat yang membedakan antara manusia dengan makluk lainnya,

dan dengan nikmat tersebut itu pula manusia sebagai khalifah di muka bumi

berkewajiban mengembangkan dan melestarikan alam jagad raya ini.

Shalawat serta salam kita hadiahkan buat junjungan kita Nabi Muhammad

SAW rahmatan lilalamin, yang telah memperbaiki aklak manusia dari berbagai

kerusakan aklak dijaman jahiliyah dan mengajarkan serta mewariskan nilai-nilai

ketauhidan sebagai pedoman dan tuntunan hidup manusia dari masa ke masa.

Proposal ini penulis buat berdasarkan hasil penelitian, pantauan dan pengamatan

yang penulis lakukan. Dari penelitian, pantauan dan pengamatan tersebut maka

penulis memberi judul, PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 3 KAYU

ARO.

Didalam penulisan proposal ini penulis menyadari sesungguhnya

pengetahuan sangat terbatas, sehingga dirasakan masih jauh dari kesempurnaan,

namun dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki serta bimbingan

dari berbagai pihak akhirnya banyak kendala yang teratasi.

DAFTAR ISI

Page 3: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. iii

DAFTAR BAGAN……………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah. ……………………………………... 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 6

D. Kegunaan Penelitian……………………………................................. 6

E. Defenisi Operasional…………………………………………………. 7

F. Metode Penelitian……………………………………………………...8

1. Pendekatan Penelitian……………………………………………. 8

2. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………. 8

3. Jenis Data………………………………………………………… 9

4. Sumber Data……………………………………………………… 9

5. Situasi Sosial………………………………................................... 9

6. Teknik Pengambilan Data………………………………………. 10

7. Analisis Data……………………………………………………. 11

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 3 Kayu Aro……………………….. 12

B. Geografis……………………………………………………………. 14

C. Struktur Organisasi………………………………………………….. 15

D. Keadaan Guru dan Siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro………………... 17

Page 4: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

1. Keadaan Guru…………………………………………………… 17

2. Keadaan Siswa………………………………………………….. 21

E. Keadaan Sarana dan Prasarana……………………………………… 22

BAB III KERANGKA TEORI

A. Proses Pembelajaran………………………………………………… 28

B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran……………………………… 31

a. Pengertian Pendekatan dan Metode Pembelajaran……………... 34

b. Beberapa Metode Pembelajaran………………………………… 38

C. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual……………………………... 46

D. Kaitan Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Kontekstual…….. 51

BAB IV PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 3 KAYU ARO

A. Penerapan Pendekatan Kontekstual di SMP Negeri 3 Kayu Aro..54

B. Hasil yang dicapai setelah menerapkan Pendekatan Kontekstual Di

SMP Negeri 3 Kayu Aro………………………………………... 58

C. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi

kendala dalam menerapkan pendekatan kontekstual di SMP Negeri

3 Kayu Aro……………………………………………………… 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 65

B. Saran……………………………………………………………… 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Page 5: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 1. Daftar Nama Kepala SMP Negeri 3 Kayu Aro…………………..13

Tabel 2. Daftar Nama Guru SMP Negeri 3 Kayu Aro Tahun Ajaran 2010-

2011……………………………………………………………... 19

Tabel 3. Daftar Keadaan Siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro berdasarkan data

tahun terakir tahun ajaran 2010-2011…………………………... 22

Tabel 4. Daftar Keadaan Gedung SMP Negeri 3 Kayu Aro Tahu n Ajaran

2010-2011………………………………………………………. 23

Tabel 5. Daftar Keadaan Inventaris Ruang Belajar SMP Negeri 3 Kayu Aro

Tahun Ajaran 2010-2011……………………………………….. 24

Tabel 6. Daftar Keadaan Ruang Laboratorium SMP Negeri 3 Kayu Aro

Tahun Ajaran 2010-2011……………………………………….. 25

Tabel 7. Daftar Keadaan Inventaris Ruang TU SMP Negeri 3 Kayu Aro

Tahun Ajaran 2010-2011……………………………………….. 25

Tabel 8. Daftar Keadaan Inventaris Ruang Kepala Sekolah SMP Negeri 3

Kayu Aro Tahun Ajaran 2010-2011……………………………. 26

Tabel 9. Daftar Keadaan Inventaris Ruang Perpustakaan SMP Negeri 3

Kayu Aro Tahun Ajaran 2010-2011……………………………. 27

DAFTAR BAGAN

Page 6: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Bagan 1. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Kayu Aro………………….. 16

BAB I

Page 7: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.1

Kondisi dunia pendidikan saat ini mengalami banyak perubahan, seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perubahan

ini juga merubah paradigma pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan

tuntutan zaman.

Lufri, dkk menyatakan bahwa beberapa teori dan pemikiran yang

mengiring lahirnya paradigma baru tentang pendidikan dan pembelajaran telah

muncul seperti : 1) Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh

anak didik, 2) Anak didik mengembangkan pengetahuannya secara aktif, 3)

Pendidik bertugas mengembangkan kompetensi anak didik secara optimal, 4)

Pembelajaran terjadi melalui interaksi antara siswa dengan siswa, siswa

dengan guru dan antara siswa dengan lingkungan.2

Dewasa ini banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

mutu pendidikan yang diantaranya ialah pembaharuan kurikulum. Tujuan

pemerintah dalam hal ini adalah untuk menghasilkan manusia yang berkualitas

1 Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta : Direktorat jendral Pendidikan Islam, 2006 ), h.1.

2 Lufri, dkk, Strategi Pembelajaran Biologi (Padang : Jurusan Biologi FMIPA UNP), h. 49.

Page 8: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam pelaksanaannya dalam

proses pembelajaran menekankan dalam pemberian pengalaman langsung

pada siswa dalam pemberian materi yang diberikan guru serta mendorong

siswa membuat hubungan antara materi yang dipelajari dengan pengetahuan

yang dimiliki siswa kedalam kehidupan sehari hari.

Dalam pencapaian hal tersebut perlu pembelajaran yang mengarahkan

pada tumbuhnya kreativitas siswa, sebagai usaha untuk menciptakan

pembelajaran yang mampu memberikan makna dan pengalaman yang terarah

bagi siwa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengamati, menyelidiki, bereksprimen serta bertanya agar

ketrampilan dan pengetahuan siswa berkembang.

Dilihat dari pentingnya peran ilmu pengetahuan dalam kehidupan maka

perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya

pembelajaran biologi, untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan

berbagai usaha diantaranya memperbaiki dan mengembangkan kurikulum,

meningkatkan kualitas dan sumber daya guru melalui penataran dan seminar,

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan juga peningkatan manajemen

sekolah.

Meskipun telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan namun belum memberikan hasil yang optimal.

Salah satu indikator kualitas pendidikan adalah hasil belajar. Berbicara

mengenai hasil belajar khususnya biologi, berarti membicarakan mutu

Page 9: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

pendidikan biologi itu sendiri. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah

laku yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dalam pemahaman

materi biologi melalui pendidikan harus diterapkan sebuah teori dan praktek

untuk memudahkan memahaminya. Dalam penerapan mengacu kepada

penekanan terhadap materi yang diberikan, untuk mencapai standar

pendidikan tersebut dapat digunakan metode-metode yang dapat melibatkan

keaktifan siswa, baik keaktifan fisik maupun mental emosional.

Tidak semua pembahasan biologi dapat dijelaskan oleh guru dengan kata-

kata. Terkadang ada suatu pembahasan yang dalam memahaminya harus

dilihat langsung oleh siswa, sehingga siswa benar-benar memahami dan

mengerti tentang hal tersebut.

Salah satu materi yang diberikan kepada siswa pada mata pelajaran

Biologi adalah tentang makluk hidup. Materi ini erat kaitannya dengan

kehidupan siswa sehari-hari. Untuk mempelajari materi ini teori saja tidak

cukup, siswa harus memahami konsep sebenarnya dan dapat menghubungkan

pengetahuan dengan pengalamnnya kedalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dalam arti kata siswa harus aktif mencari dan menemukan sendiri konsep

yang terkandung dalam materi tersebut.

Permasalahannya sekarang kenyataan yang ditemui dilapangan khususnya

di SMP Negeri 3 Kayu Aro tidak sama dengan apa yang diharapkan,

pendekatan ataupun metode pembelajaran yang diterapkan kurang memotivasi

siswa untuk menyukai pembelajaran biologi, siswa kurang berkesempatan

Page 10: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

untuk melakukan kegiatan praktek yang disebabkan oleh pendekatan mengajar

serta sarana dan prasarana yang tidak dipergunakan semestinya sehingga siswa

menjadi pasif dalam pembelajaran.

Metode dan alat pendidikan dalam islam selain mempunyai peranan

penting merupakan jembatan yang menghubungkan pendidik dan anak didik

menuju kepada tujuan pendidikan. Memang masalah metode itu sangat

penting karena itulah Rasulullah menganjurkan kemampuan dan

perkembangan anak didik.3

Dalam pembelajaran guru masih mendominasi ceramah menjadi pilihan

utama dalam menentukan strategi belajar, dengan demikian siswa kurang

mendapatkan kesempatan untuk melakukan dan mengamati langsung dan

menemukan konsep yang dipelajari.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang cukup baik adalah Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual yang lebih dikenal dengan nama CTL (Contektual

Teaching and Learning).

Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan kehidupan mereka sehari-hari.4

Pendekatan pembelajaran kontekstual diterapkan dengan alasan anak akan

belajar lebih baik jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya bukan

sekedar mengetahui materinya saja.

3 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), h.124.4 Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Alpabeta, 2003), h.87.

Page 11: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Pemikiran peneliti dalam menggunakan pendekatan pembelajaran

kontekstual ialah proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila

memberikn kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan secara

lansung dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari. Tujuan yang ingin

dicapai dalam pendekatan ini adalah mengembangkan keterampilan yang ada

pada diri siswa, dengan pengalaman yang diperolehnya akan berdampak

positif dalam meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual

dalam proses Pembelajaran Biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan dikaji adalah :

b. Bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam proses

pembelajaran Biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro?

c. Apa hasil yang dicapai setelah penerapan pendekatan kontekstual di

SMP Negeri 3 Kayu Aro?

d. Apa kendala yang dihadapi dan dalam penerapan pendekatan

kontekstual di SMP Negeri 3 Kayu Aro?

2. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan waktu yang penulis miliki dan

agar pembahasan lebih terfokus serta tidak menyimpang dari ruang

lingkup penelitian maka penelitian hanya dilaksanakan di kelas IX SMPN

Page 12: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

3 Kayu Aro dan materi yang diterapkan adalah pokok bahasan Adaptasi

makluk hidup terhadap lingkungan yang meliputi adaptasi morfologi,

adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk luar tubuh atau

struktur alat-alat tubuh suatu makluk hidup terhadap lingkungan, adaptasi

fisiologi adalah kesesuaian fungsi kerja alat-alat tubuh suatu makluk hidup

terhadap keadaan lingkungan dan adaptasi tingkah laku adalah perilaku

suatu makluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.5

Kesemuaan topik bahasan diatas diterapkan dengan menggunakan

penerapan pendekatan kontekstual.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam

proses pembelajaran Biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro.

2. Untuk mengetahui hasil yang dicapai setelah menerapkan pendekatan

kontekstual pada pembelajaran biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan

kontektual di SMP Negeri 3 Kayu Aro.

D. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, penulis mengharapkan mendapat manfaat

dalam penerapannya terutama pada SMP Negeri 3 Kayu Aro, hasil penelitian

yang diharapkan dapat bermanfaat untuk :

5 Daroji, Haryati, Jelajah Fakta Biologi 3 untuk kelas IX SMP dan MTS, (Jawa Tengah : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), h.65.

Page 13: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

1. Khususnya guru biologi bias dijadikan sebagai bahan informasi dan

pengetahuan dalam penerapan pendekatan dan metode pembelajaran.

2. Dapat menolong siswa dalam mengembangkan potensi dirinya, serta

memudahkan siswa memahami pelajaran.

3. Sebagai penambah pengetahuan bagi penulis tentang penerapan

pendekatan kontekstual khususnya dalam proses pembelajaran Biologi.

E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman atau kesimpangsiuran

dalam memahami maksud judul Skripsi ini, maka penulis mengemukakan

pengertian dari beberapa kata pada judul ini sebagai berikut :

Penerapan :

Pendekatan kontekstual : Konsep pembelajaran yang membantu Guru

untuk mengaitkan antara materi ajar dengan

situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dipelajari dengan penerapannya dalam

kehidupan siswa sehari-hari.

Proses :

Pembelajaran : Cara yang dilakukan untuk memfasilitasi,

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar

pada diri peserta didik.

Page 14: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dikaji dengan menggunakan sudut pandang keilmuan

pendidikan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa

kata-kata tertulis tau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat dipercaya.6

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kayu Aro desa sungai

tanduk Kecamatan Kayu Aro. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang

lebih 2 bulan (5 Agustus sampai 5 Oktober 2010).

3. Jenis Data

Jenis Data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan lansung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang memerlukannya.7

b. Data Skunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi, berupa

keadaan histories dan geografis sekolah, sarana dan prasarana sekolah.

6 Amirul Hadi, haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia 1998), h.56.

7 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitiang dengan Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara 2004), h.19.

Page 15: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

4. Sumber Data

Sumber data merupakan tempat, orang atau benda dimana

penelitian dapat mengamati, bertanya atau membaca tentang hal-hal yang

berkenan variabel yang diteliti.8

Sumber data merupakan subjek darimana data dapat diperoleh.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari :

a) Kepala SMP Negeri 3 Kayu Aro.

b) Guru Biologi SMP Negeri 3 Kayu Aro.

c) Siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kayu Aro.

5. Situasi Sosial

Adapun yang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah guru mata

pelajaran biologi dan siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 3 Kayu Aro yang

berjumlah 114 orang, terdiri dari 2 orang Guru mata pelajaran, 28 orang

siswa kelas IX A, 28 orang siswa kelas IX B, 28 orang siswa kelas IX C

dan 28 orang siswa kelas IX D.

6. Teknik pengambilan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah :

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.9

8 Suharsismi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta 2007), h. 99.9 Ibid

Page 16: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Metode observasi ini digunakan untuk melihat keadaan kelas serta

situasi saat pembelajaran, serta sarana dan prasarana.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu proses percakapan dengan maksud untuk

mengkonsruksi mengenai orang, kegiatan, kejadian, organisasi,

motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yakni

antara pewawancara (interviewee) melalui komunikasi lansung.10

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini ialah wawancara

dengan kepala sekolah untuk mengetahui jumlah tenaga pengajar

terutama guru biologi ataupun untuk mengetahui jumlah siswa dan

juga mewawancarai guru mata pelajaran biologi untuk mengetahui

metode atau pendekatan yang digunakan dalam pelajaran biologi.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan dalam rangka melengkapi data-

data tentang geografis lokasi penelitian, data tentang struktur

organisasi sekolah dan data tentang sejarah berdirinya sekolah, data

tentang keadaan guru, sarana dan prasarana sekolah.

7. Analisis Data

Dalam menganalisa data yang dipeoleh di lapangan, peneliti akan

menggunakan analisa data mengalir (Flow Analisis) artinya analisa data

akan dilaksanakan sepanjang penelitian berlansung. Pada tahap pertama

analisa dapat dilakukan sewaktu berlansungnya pengimpunan data, tahap

10 Burhan Bungil, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2001), h. 108.

Page 17: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

kedua setelah pengumpulan data dan tahap ketiga adalah analisa dalam

penyajian data.

Analisa data tahap awal meliputi kegiatan reduksi data dan

penarikan kesimpulan sementara, kegiatan analisa lanjutan atau analisa

tahap kedua yang dilakukakn setelah selesai studi lapangan melihat

katagori penasiran dan penarikan kesimpulan akir, sedangkan analisis

tahap ketiga yaitu penyususnan.

Page 18: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 3 Kayu Aro

Pada awalnya SMP Negeri 3 Kayu Aro berdiri dan mulai beroperasi pada

tahun 1986 dengan kepala sekolah M. Tafsif dan nama sekolah SMP Negeri 5

Gunung Kerinci. Sekolah ini dimulai penegriannya pada Tgl 08 agustus 1988

dengan NPSN 10502339 dan NSS 2011005006020 dan ROMBEL sebanyak 7

(Tujuh) ROMBEL. Kemudian pada Tahun 1995 SMP Negeri 5 Gunung

Kerinci berubah nama menjadi SMP Negeri 3 Kayu Aro dengan jumlah siswa

sebanyak 400 orang. Berdasarkan SK Bupati Kerinci No 420 / KEP. 322 /

2010 tentang perubahan NOMENKLATUR. TK. SD, SMP, SMA, Dan SMK

dalam kabupaten kerinci tahun 2010, Tgl 27 juli 2010 maka SMP Negeri 3

Kayu Aro berubah menjadi SMP Negeri 23 Kerinci.

Alamat SMP Negeri 3 Kayu Aro terletak di jalan Sawahan Sungai Tanduk

Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci dengan jumlah ruang belajar

sebanyak 12 (Dua Belas) kelas.

Dari data yang penulis dapatkan melalui hasil wawncara dengan Kepala

SMP Negeri 3 Kayu Aro, dari awal berdirinya sampai sekarang SMP Negeri 3

Kayu Aro telah dipimpin oleh 6 orang Kepala Sekolah secara bergantian,

yakni terlihat dalam tabel di bawah ini :

Page 19: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 1 : Daftar Nama Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kayu

Aro dari Tahun 1986 sampai Tahun 2010.

No Nama Tahun Jabatan

1

2

3

4

5

6

M. Tafsis

Ismed Yakin

Armidis, A.Md. Pd

Muasri Ibrahim, S.Pd

Suria, S.Pd

Muzalmi, S.Pd

1986 – 1992

1992 – 1996

1996 – 2001

2001 – 2008

2008 – 2010

2010 - sekarang

SMP Negeri 3 Kayu Aro sama halnya dengan Sekolah Menengah Pertama

yang lain mempunyai visi, misi, tujuan dan motto sekolah yakni :

VISI

Berkembang dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam Era

Persaingan Global.

MISI

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara baik dan benar

sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimilikinya.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan / positif secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

Page 20: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

4. Memamfaatkan potensi Guru, Tata Usaha, Siswa, Orang Tua,

Masyarakat serta dunia usaha dalam memajukan sekolah.

5. Menanamkan rasa memiliki (sense of belonging) semua warga

sekolah.

TUJUAN

1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.

2. Unggul dalam perolehan UN.

3. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA Negeri.

4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama

bidang sains dan matematika.

5. Unggul dalam kebersihan, keindahan lingkungan sekolah.

MOTTO

Bersama kita bangun masa depan anak bangsa.

B. Geografis

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kayu Aro letaknya ditengah desa

Sungai Tanduk tepatnya di pinggir Jln Sawahan Desa Sungai Tanduk dengan

batas-batas daerah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Koto Panjang.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan persawahan penduduk.

c. Sebelah barat berbatasan dengan perumahan warga Desa Sungai Tanduk.

d. Sebelah timur berbatasan dengan persawahan penduduk.

SMP Negeri 3 Kayu Aro dibangun di atas tanah yang luasnya 11. 900 M²

dengan luas bangunan 1. 455 M², kolam dengan luas 1. 632 M², Kebun

Page 21: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Sekolah dengan luas 1. 386 M², Taman 368 M², lapangan upacara 1. 512 M²,

lapangan basket 360 M², tanah yang tidak terpakai 4,437 M².

C. Struktur Organisasi

Pelaksanaan pendidikan dalam pengorganisasian terdapat adanya

pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab secara terperinci

menurut bidang-bidangnya, sehingga dengan demikian diharapkan tidak ada

lagi yang saling melemparkan tanggung jawab dan tugas yang dapat

menganggu dan menghambat bagi kelancaran tercapainya tujuan.

Setiap lembaga pendidikan tidak terlepas dari adanya struktur organisasi

pengurus, tidak terkecuali SMP Negeri 3 Kayu Aro. Di SMP Negeri 3 Kayu

Aro mempunyai organisasi yang mengatur tugas dan tanggung jawab dalam

lembaga pendidikan terutama pengelolaan organisasi sekolah. Tampuk

kepemimpinan di pimpin oleh Kepala Sekolah selaku orang yang

mengkoordinir pengorganisasian sekolah untuk mencapai visi, misi, tujuan

sekolah. Lebih lanjut dapat dilihat susunan pengurus pada bagan berikut :

Page 22: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dari struktur di atas dapat diketahui bahwa tanggung jawab kepala sekolah

sangat berperan penting terhadap kegiatan yang berkenan dengan keberhasilan

proses belajar mengajar. Kepala sekolah sebagai koordinator bertugas

memimpin pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 3 Kayu Aro dan dalam

pelaksanaannya kepala sekolah tugasnya akan dibantu oleh wakil kepala

sekolah sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Disamping sebagai pemimpin, kepala sekolah juga mempunyai hak dan

wewenang dalam mengkoordinir kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya

dalam proses belajar mengajar juga tidak terlepas dari komite sekolah.

Komite sekolah juga mempunyai andil yang amat penting dalam

membantu kelancaran proses belajar mengajar di SMP Negeri 3 Kayu Aro.

Peran komite sekola sebagai pengelola pelaksanaan pendidikan baik dibidang

proses belajar mengajar maupun menyangkut sarana dan prasarana

pendidikan.

Adapun pengurus komite sekolah dipilih dari orang tua peserta didik yang

dianggap mampu mengelola pendidikan serta mampu bekerja sama dengan

pengurus yang lain.

D. Keadaan Guru, dan Siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro

1. Keadaan Guru

Dalam lembaga pendidikan komponen utama adalah adanya guru

dan siswa sebagai pemberi dan penerima imformasi. Guru merupakan

orang yang bertanggung jawab atas keberhasilan anak didiknya dalam

Page 23: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

membimbing dan membina untuk pencapaian tujuan pendidikan dan

membentuk manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang

Pendidikan dalam pasal 20 tentang Guru menyatakan bahwa : dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban :

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluargaan dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum dan kode etik guru serta nilai agama dan etika.

e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan.

Guru merupakan unsur yang sangat penting dalam proses

pembelajaran selain harus menguasai materi dengan baik, guru juga harus

dapat cakap dalam mengelola kelas dan menerapkan berbagai pendekatan

dalam proses pembelajaran agar siswa dapat merasakan lingkungan belajar

yang menyenangkan.

Selain tugasnya sebagai guru, kewajibannya tehadap keluarga

untuk mendapatkan rizki juga penting, sebab seorang guru adalah manusia

biasa. Begitu juga halnya dengan guru SMP Negeri 3 Kayu Aro guru-guru

yang ahli sesuai dengan bidangnya yang mana berhasil atau tidaknya

pendidikan bergantung pada guru bagaimana menerapkan ilmu

Page 24: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

pengetahuan yang ia miliki kepada siswa dengan metode dan media yang

tepat.

Berdasarkan data administrasi yang penulis peroleh dari SMP

Negeri 3 Kayu Aro dapat diketahui keadaan guru yang mana jumlah guru

33 orang terdiri dari 26 orang guru tetap (PNS) dan 7 orang guru tidak

tetap (GTT). Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2 : Daftar Nama Guru SMP Negeri 3 Kayu Aro tahun ajaran 2010 –

2011.

NO Nama Jabatan Pendidikan

Terakir

Bidang studi

yang diajar

1 2 3 4 5

1 Muzalmi, S.Pd Kepala

sekolah

S.1 IPA

2 Kahar Muhiddin, S.Pd WK. Kepala S.1 Bhs. Inggris

3 Madlil, S.Pd WK. Kepala S.1 Biologi

4 Asril Hadi WK. Kepala - Fisika

5 Khairal Mahdi, S.Pd Guru Tetap S.1 Bahasa Indonesia

6 Harni, S.Pd Guru Tetap S.1 Matematika

7 Hajmiral, A.Md Guru Tetap D.2 Bahasa Indonesia

8 Afrizal, A.Md. Pd Guru Tetap D.3 Matematika

9 Ibni Abib, S.PdI Guru Tetap S.1 Agama / PJOK

10 Bashirudin, A.Md. Pd Guru Tetap D.3 PKN / Ekonomi

11 Nis Elisa, S.Pd Guru Tetap S.1 PKN / Ekonomi

Page 25: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

12 Almiadi, S.Pd Guru Tetap S.1 Seni Budaya

13 Drs. Bentoni Guru Tetap S.1 PAI / IQRO’

14 Iis Delpatri, S.Pd Guru Tetap S.1 Sejarah

15 Endrawati, SE Guru Tetap S.1 Ekonomi

16 Miraldiana, S.Pd Guru Tetap S.1 Biologi

17 Deka Qurniana, S.Pd Guru Tetap S.1 Matematika

18 Irma Fauzi, A.Md. Pd GTT D.3 Pertanian/ PJOK

19 Rahman, S.Sos.I GTT S.1 Iqra’

20 Rohastuti, S.PdI GTT S.1 Iqra’

21 Elly Dawati, ST GTT S.1 Fisika

22 Arip Usman, SE GTT S.1 Ekonomi

23 Damruddin, S.Pd GTT S.1 Bahasa Indonesia

24 Yusringah, S.Pd GTT S.1 TIK

25 Elvia, S.Pd GTT S.1 Fisika

26 Suseno GTT - Pertanian

27 Triyanto, S.Pd GTT S.1 Pertanian

28 Opri Handayani GTT - TIK

29 Winda Rahayu GTT - Biologi

30 Delmi Yunita GTT - Bahasa Inggris

31 Emilia, S.PdI GTT S.1 Iqra’

32 Dewi Sartika, S.Pd GTT S.1 Bhs. Inggris

33 Mariani Jon GTT - Bhs. Inggris

Page 26: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dari tabel di atas diketahui bahwa guru yang mengajar di SMP

Negeri 3 Kayu Aro mempunyai latar belakang yang berbeda, masih ada

guru yang belum menempuh jenjang perguruan tinggi, 1 orang guru

berpendidikan Diploma II (D.2), 3 orang guru berpendidikan Diploma III

(D.3), 23 orang guru berpendidikan Strata Satu (S.1). Dari guru yang

tersebut di atas mengajar bidang studi yang berbeda.

2. Keadaan Siswa

Siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro berasal dari berbagai desa yang ada

di Kecamatan Kayu Aro dan Kecamatan Gunung Tujuh. Berdasarkan

dokumentasi, keadaan jumlah siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro pada tahun

ajaran 2010 secara keseluruhan berjumlah 348 orang siswa dengan jumlah

lokal 12 ruang belajar. Terdiri dari kelas VII : 137 orang siswa dengan 4

ruang belajar, kelas VIII : 99 orang siswa dengan 4 ruang belajar dan kelas

IX : 112 orang siswa dengan 4 ruang belajar. Untuk lebih jelas dapat

dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3 : keadaan Siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro berdasarkan data tahun terakir

tahun ajaran 2010/ 2011 :

Tahun Ajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Tahun 2006/2007

Tahun 2007/2008

Tahun 2008/2009

119

132

114

130

115

126

125

126

113

Page 27: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tahun 2009/2010

Tahun 2010/2011

99

136

110

100

125

112

E. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana ialah merupakan suatu alat untuk menunjang

berlangsungnya proses pembelajaran. Baik dan buruknya sarana belajar akan

sangat mempengaruhi siswa dalam proses belajar dan juga dapat mndorong

semangat siswa untuk betah belajar di dalam kelas.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kayu Aro sebagai pendidikan

harusnya memiliki sarana dan prasarana yang memadai agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar karena tampa adanya sarana dan

prasarana yang memadai maka proses pembelajaran tidak dapat berjalan

dengan baik.

Sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Negeri 3 Kayu Aro belum

begitu lengkap disamping itu guru dalam proses pembelajaran juga jarang

menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Hal tersebut dikarenakan guru

yang kurang mau menggunakannya dan anak didik yang tidak bisa menjaga

keadaan alat dengan baik.

Untuk lebih jelas sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 3 Kayu

Aro dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 28: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 4 : Keadaan Gedung SMP Negeri 3 Kayu Aro Tahun Ajaran 2010/

2011.

No Sarana Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Ruang Belajar

Ruang Majelis Guru

Ruang Laboratorium

Ruang Perpustakaan

Ruang Kantor Kepala

Ruang Tata Usaha

Ruang BP

Ruang Jaga / Piket

Ruang Penjaga

Ruang Bendahara

Ruang Osis

Ruang UKS

12

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa keadaan gedung SMO Negeri 3

Kayu Aro sudah cukup naik. Dari ruangan yang sudah disebutkan dapat dilihat

rincian perlengkapannya sebagai berikut :

Page 29: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 5 : Keadaan Inventaris Ruang Belajar SMP Negeri 3 Kayu Aro Tahun

Ajaran 2010/ 2011.

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Meja Siswa

Kursi Siswa

Papan Tulis

Papan Absen

Penghapus

Meja Guru

Kursi Guru

Bunga Meja

Bendera

Gambar Presiden

Sapu

Ember

Tempat Sampah

Alas Meja

330

323

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

12

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Tabel 6 : Keadaan Inventaris Ruang Lboratorium SMP Negeri 3 Kayu Aro

Tahun Ajaran 2010/2011

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

Meja Praktikum

Kursi Bulat

17 Buah

45 Buah

Baik

Baik

Page 30: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

3

4

5

6

7

Lemari Gantung

Lemari Penyimpan Mikroskop

Lemari Penyimpan Alat Praktek

OHP

Gorden

6 Buah

1 Buah

1 Buah

2 Buah

4 Buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ruang laboratorium sudah cukup

baik hanya saja alat-alat laboratorium atau alat-alat praktek belum begitu

memadai atau dengan kata lain belum bisa dikatakan lengkap.

Tabel 7 : Keadaan Inventaris Ruang TU SMP Negeri 3 Kayu Aro Tahun Ajaran

2010/2011.

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

Meja

Kursi

Lemari

Mesin TIK

Komputer

Jam Dinding

Papan Data

Televisi

2 Buah

5 Buah

9 Buah

1 Buah

2 Buah

1 Buah

3 Buah

1 Buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

baik

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Inventaris Ruangan TU beserta

jumlahnya masih utuh dalam ruangan begitu juga alat-alat lainnya.

Page 31: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 8 : Keadaan Inventaris Ruangan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kayu

Aro Tahun Ajaran 2010/2011.

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Lemari

Brankas

Filling Kabinet Kayu

Filling Kabinet Mini

Kursi Tamu

Meja / Kursi Putar

Gambar Burung Garuda

Gambar Presiden / Wapres

Bendera Merah Putih

Bendera Tutwuri Handayani

Komputer

Pesawat Telepon

Papan Data

Organ Tunggal

Gorden

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Pasang

1 Pasang

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Unit

1 Buah

1 Buah

1 Buah

2 Pasang

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 32: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Tabel 9 : Keaadaan Inventaris Ruang Perpustakaan SMP Negeri 3 Kayu Aro

Tahun Ajaran 2010/2011.

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Meja Kaca

Kursi

Lemari

Rak-rak Buku

Papan Data

Jam Diding

Dispenser

Tempat Koran

Tempat Peta

Peta

Buku Paket

Buku Fiksi

Buku Non Fiksi

Reverensi

Gorden

2 Buah

25 Buah

3 Buah

5 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

23 Buah

2.245 Buah

123 Buah

434 Buah

282 Buah

5 Buah

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 33: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

BAB III

KERANGKA TEORI

A. Proses Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama yang terjadi di

lingkungan sekolah yakni terjadinya proses belajara mengajar, guru sebagai

pengajar dan siswa sebagai subjek belajar antara keduanya saling

mempengaruhi dan menunjang satu sama lain.

Dalam Syaiful Sagala, pembelajaran merupakan membelajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu

utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi

dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik.

Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui

kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya,

motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonomi, dan

lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam

pembelajaran merupakan modal utama dalam penyampaian bahan belajar dan

menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan

oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan.

Page 34: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dalam proses pembelajaran bahan pelajaran merupakan perangsang

tindakan pendidik atau guru, juga sebagai pemberi dorongan dalam belajar

yang tertuju pada pencapaian tujuan belajar. Dari proses pembelajaran

tersebut siswa memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu

interaksi tindak belajar yakni mengalami proses untuk meningkatkan

kemampuan mentalnya dan tindak mengajar yaitu membelajarkan siswa.

Allah berpirman dalan surat Al-Azumar ayat 9 yang berbunyi :

Artinya : “Katakanlah : Apakah sama orang yang mengetahui dengan

orang yang tidak mengetahui ? Sesungguhnya hanya orang-

orang yang berakallah yang mampu menerima pelajaran.”

( Q.S. Azzumar : 9 )

Belajar adalah kegiatan yang berproses secara kontinu dan harus

dipandang sebagai perkembangan pengalaman yang senantiasa memberi

pengalaman dan pengertian yang lebih dalam dan lebih luas. Jadi proses

belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

Belajar juga diartikan sebagai proses perubahan prilaku pada diri seorang

berkat pengalaman dan pelatihan, pengalaman dan pelatihan itu terjadi

melalui interaksi antara individu ddan lingkungan. Lingkungan memiliki arti

luas, tidak hanya lingkungan alamiah tetapi juga lingkungan sosial.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

Page 35: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

6. Faktor Internal SiswaMerupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri dan dapat berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis dan psikologis seseorang sangat berpengaruh terhadap hasil beajar yang diperoleh seseorang. Secara fisiologis orang yang mempunyai tubuh yang sehat akan berbeda hasil belajarnya apabila dibandingakan dengan orang yang sakit atau kelelahan.Sama halnya dengan faktor psikologis seperti minat, tingkat kecerdasan, bakat dan motivasi yang dimiliki seseorang sangan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar. Seseorang yang cerdas memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar tentunya akan memperlihatkan hasil belajar yang berbeda dengan orang yang kurang cerdas.

7. Faktor Eksternal SiswaMerupakan faktor yang terdiri atas faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Linngkungan sosial dapat berupa keadaan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Sementara untuk faktor non soaial seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, cuaca dan waktu belajar yang tersedia. Belajar pada udara yang segar akan bebrbeda hasil belajarnya dibandingkan dengan belajar pada udara yang panas.

8. Faktor Pendekatan Belajar Pemilihan pendekatan belajar dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Pemilihan pendekatan yang tepat dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan juga dapat meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. Metode mengajar yang memberikan rasa nyaman dan menyenangkan serta bervariasi akan mendorong keaktifan siswa dalam belajar. Variasi tidak hanya pada metode mengajar saja tapi juga pada variasi kegiatan pembelajaran. Dengan adanya variasi dalam proses belajar mengajar akan menghidupkan suasana dalam belajar sehingga belajar tidak lagi menjadi kegiatan yang membosankan.

Menurut Jerome S. Bruner dalam psikologi pendidikan dengan pendekatan

baru menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga

episode atau fase yakni :

a. Fase Imformasi (Tahap penerimaan materi)

Page 36: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dalam fase ini seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara imformasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuanyang sebelumnya telah dimiliki.

b. Fase TransformasiDalam fase ini, imformasi yang diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang bastrak atau konsepptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimamfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.

c. Fase EvaluasiPada fase evaluasi, seseorang akan menilai sendiri sampai sejauh manakah pengetahuan (imformasi yang telah ditransformasikan tadi) dapat dimamfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.

Hal tersebut di atas dinyatakan dalam Al-qur’an surat Mujadilah 11, yang

berbunyi :

Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada

orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.” (Q.S.

Mujaadilah :11)

Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan kegiatan belajar dapat

berupa keterampilan, sikap, pengertian ataupun pengetahuan. Belajar

merupakan peristiwa yang terjadi secara sadar dan disengaja artinya

seseorang yang terlibat pada peristiwa belajar pada akhirnya menyadari

bahwa ia mempelajari sesuatu, sehingga terjadi perubahan pada dirinya

sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan tersebut.

Page 37: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang

spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku

belajar yang terpenting adalah :

1. Perubahan IntensionalPerubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan kebetualan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau sekurang – kurangnya dia merasakan adanya perubahan dalam dirinya seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan sesuatu, keterampilan dan seterusnya.

2. Perubahan Positif AktifPerubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positifnya artinya baik, bermamfaat serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan yakni yang diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterangan baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.

3. Perubahan Efektif – FungsionalPerubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif yakni berhasil guna, artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan bermamfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dan proses belajar, bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relative menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat diproduksi dan dimamfaatkan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa belajar merupakan

proses, suatu kegiatan yang menuntut keaktifan siswa agar tercapai tujuan

pendidikan. Ini berarti bahwa agar tercapai tujuan pendidikan. Ini berarti

bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di

sekolah maupun di lingkungan rumah mereka sendiri. Belajar senantiasa

menghapal mengingat, tetapi jauh dari itu belajar menuntut pemahaman, hasil

belajar bukan hanya dalam bentuk penguasaan hasil latihan tetapi juga

perubahan tingkah laku.

Page 38: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Sebelum melakukan proses pembelajaran, seorang guru menentukan atau

memilih pendekatan atau metode yang akan digunakan supaya tujuan

pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan pendekatan atau

metode perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik

materi yang akan dibahas. Banyak jenis pendekatan atau metode dalam

pembelajaran.

a. Pengertian Pendekatan dan Metode Pembelajaran

pendekatan berbeda dengan metode dalam proses pembelajaran,

pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan

sedangkan metode lebih menekankan pada teknin pelaksanaannya.

Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya

mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari pembelajaran dengan

cakupan teori tertentu.

Lawson dalam kontek belajar mendefinisikan pendekatan sebagai

segala cara atau strategi yyang digunakan peserta didik untuk menunjang

keefektifan atau keefisienan dalam proses pembelajaran materi tertentu.

Sedangkan metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara

atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan baik secara

individual maupun secara kelompok.

Page 39: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

a) Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif merupakan pendekatan pembelajaran

yang dimulai dari yang khusus sampai atau menuju pada yang

umum atau mulai dari contoh-contoh sampai pada suatu

kesimpulan.

Allah berfirman dalam surat Al-Ghasyiyah : 17-20

Artinya : “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana onta

diciptakan. Dan bagaimana ia ditinggikan. Dan

bagaimana gunung-gunung ia ditegakkan. Dan bumi

bagaimana ia dihamparkan. ” (Q.S. AL- Qhasyiyah 17-

20)

b) Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif merupakan kebalikan dari pendekatan

induktif yaitu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari ya ng

umum sampai atau menuju pada yang khusus atau dimulai dari

kesimpulan sampai pada contoh-contoh.

c) Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan pembelajaran

yang mengarahkan anak didik untuk menentukan pengetahuan, ide

dan imformasi melalui usaha sendiri. Kata kunci pendekatan

inkuiri adalah menentukan sendiri.

Page 40: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

d) Pendekatan Discoveri

Diskoveri merupakan suatu pendekatan pembelajaran atau

pendidikan yang menuntut anak didik menemukan ide-ide dan

imformasi melalui usaha belajar sendiri dari materi yang telah

diberikan kepada mereka.

e) Pendekatan Lingkungan

Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan berusaha

untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui

pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.

f) Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep merupakan pendekatan yang

mengarahkan anak didik untuk menguasai konsep secara benar.

Pendekatan ini sangat penting untuk menghindari anak didik salah

konsep. Materi biologi sangat kaya akan konsep ini boleh

dikatakan merupakan suatu keharusan dalam pembelajaran biologi.

g) Pendekatan Proses

Pendekatan proses merupakan pendekatan yang

berorientasi pada proses bukan kepada hasil. Pada pendekatan ini

anak didik diharapkan benar-benar menguasai proses.

h) Pendekatan Terpadu

Page 41: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Pendekatan terpadu merupakan suatu pendekatan

pembelajaran yang bersifat menyeluruh, yang memadukan

berbagai disiplin bidang studi atau bidang ilmu yang berpusat atau

berfokus pada suatu masalah, topik atau proyek baik teoritis

maupun praktis.

i) Pendekatan CBSA

Pendekatan CBSA merupakan suatu pendekatan yang

menekankan kepada anak didik untuk belajar secara aktif, jika anak

didik belajar aktif berarti pula guru tidak perlu aktif atau bersifat

pasif saja. Sesungguhnya baik anak didik maupun guru adalah

sama-sama aktif, anak didik aktif belajar sementara guru aktif

merancang pembelajaran yang tepat, aktif memfalitasi dan

membimbing serta mengevaluasi anak didik sehingga terjadi

proses pembelajaran yang optimal.

j) Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan pemecahan masalah merupakan pendekatan

yang mengarahkan atau melatih anak didik untuk mampu

memecahkan masalah dalam bidang ilmu yang dipelajari. Masalah

adalah perbedaan atau kesenjangan yang terjadi antara yang

diinginkan dengan kenyataan yang terjadi, sehingga timbul

keinginan untuk memecahkan masalah atau mencari solusi. Suatu

masalah muncul bila suatu keadaan tidak dapatdijelaskan atau

diramalkan berdasarkan prinsip-prinsip atau teori yang ada.

Page 42: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

k) Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan suatu

konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten pelajaran

dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat

hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja.

l) Pendekatan Science Technology and Soceity

Pendekatan STS merupakan gabungan antara ppendekatan

konsep, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan CBSA,

pendekatan inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.

Pendekatan STM berangkat dari isu-isu yang berkembang

dimasyarakat akibat dampak kemajuan sains dan teknologi.

m) Pendekatan Konstruktifistik

Menurut pendekatan konstruktifistik, belajar merupakan

suatu proses pemahaman imformasi baru. Imformasi baru ini

berupa penyusunan pengetahuan yang berlansung secara terus

menerus melalui interpretasi, pengalaman konkrit dan berdasarkan

pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

b. Beberapa Metode Pembelajaran

a) Metode Ceramah

Page 43: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Metode ceramah merupakan penerangan atau penuturan secara

lisan oleh guru terhadap kelas. Dengan kata lain metode ceramah ialah

suatu cara penyajian atau penyampaian imformasi melalui penerangan

atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Dalam

menggunakan metode ceramah ini janganlah semata-mata ceramah

saja tetapi gunakanlah alat bantu atau media.

Kelebihan Metode Ceramah :

a. Materi yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-

pokoknya oleh guru dalam waktu yang sangat singkat sedangkan

materi yang sedikit dapat disampaikan guru dalam waktu agak

panjang dengan berbagai contoh.

b. Guru dapat menguasai kelas dengan mudah.

Kekurangan Metode ceramah :

a. Guru sulit mengetahui pemahaman siswa terhadap materi-materi

yang telah diberikan.

b. Membosankan bagi anak didik.

b) Metode Tanya Jawab

Metode ini merupakan cara penyajian bahan pelajaran melalui

bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Disamping itu

guru juga memberi peluang untuk bertanya kepada murid, kemudian

murid lain diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan temannya.

Allah berfirman dalam surat Al-Nahl ayat 43 yang berbunyi :

Page 44: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Artinya : ...Bertanyalah kalian ahlinya jika kalian tidak mengetahui.

(Q.S. Al-Nahl 43)

Kelebihan :

a. Kelas akan hidup karena anak didik aktif berpikir dan

menyampaikan pikirannya melalui bicara.

b. Melatih anak didik agar berani mengembangkan pendapatnya

secara lisan.

Kelemahan :

a. Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu yang

terbuang untuk menyelesaikannya.

b. Dapat memojokkan kekurangan anak didik bila mereka tidak bisa

menjawab.

c) Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan suatu cara penyajian atau penyampaian

bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta

didik atau kelompok peserta didik untuk mengadakan pembicaraan

ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau

menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.

Allah berfirman dalam surat Al-Nahl ayat 123 yang berbunyi :

Page 45: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Artinya : Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad):

“Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan

bukanlah Dia termasuk orang-orang yang

mempesekutukan Tuhan.

Kelebihan :

a. Membiasakan siswa untuk bertukar pikiran dengan teman dalam

mengatasi suatu masalah.

b. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis, dan

berpikir tingkat tinggi anak didik.

Kekurangan :

a. Diskusi memerlukan waktu yang banyak.

b. Kelas sering didominasi oleh anak yang aktif berbicara.

d) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode yang dipergunakan untuk

memperlihatkan suatu proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat

yang berkaitan dengan bahan pelajaran.

Kelebihan :

a. Dapat membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya

suatu proses atau cara kerja suatu benda.

b. Keaktifan peserta didik akan bertambah, lebih-lebih peserta didik

diikutsertakan

c. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan atau titik yang dianggap

penting oleh guru dapat diamati oleh peserta didik sepenuhnya.

Page 46: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Kelemahan :

a. Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus.

b. Kadang kala anak didik sukar melihat dengan jelas alat yang akan

digunakan.

c. Tidak semua cara kerja alat dapat didemonstrasikan.

e) Metode Eksperimen

Metode ini merupakan metode yang memberikan kesempatan

kepada anak didik secara perorangan atau kelompok untuk melakukan

suatu eksperimen atau percobaan di laboratorium atau di lapangan,

guna membuktikan teori atau menemukan sendiri suatu pengetahuan

bagi anak didik.

Kelebihan :

a. Anak didik mempunyai pengalaman lansung terhadap suatu

kegiatan.

b. Membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima

keterangan dari guru.

Kelemahan :

a. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan

teknologi.

b. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

c. Tidak semua materi dapat dieksperimenkan.

f) Metode Pemberian Tugas

Page 47: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Metode pemberian tugas merupakan metode cara pengolahan

bahan pelajaran dimana guru memberikan seperangkat tugas yang

harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara

kelompok.

Allah berfirman dalam surat Al-Qiyamah: 17-18 :

Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkan (di dalam) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al-Qiyama : 17-18)

Kelebihan :

a. Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif

sendiri dalam segala tugas yang diberikan.

b. Materi yang belum sempat dibahas dapat ditugaskan untuk belajar

sendiri.

c. Dengan metode tugas ini dapat mengoptimalkan anak belajar.

Kelemahan :

a. Kemungkina tugas yang diberikan dikerjakan oleh orang lain.

b. Kadang-kadang peserta didik menyalin atau meniru pekerjaan

temannya.

c. Sulit mengoreksi, memeriksa dan menilai tugas karena termakan

waktu yang banyak.

g) Metode Latihan

Page 48: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Metode ini merupakan metode cara mengembangkan kopetensi

atau skill amak didik baik dalam aspek kognitif, afektif maupun

psikomotor sehingga anak didik menjadi terampil dalam bidang yang

dilatihkan. Latihan biasanya diberikan setelah anak didik mempelajari

suatu masalah atau topik setelah guru menjelaskan materi tersebut.

Kelebihan :

a. Dapat menimbulkan rasa percaya diri

b. Dapat mengembangkan kecakapan atau kecerdasan intelektual.

c. Grur lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana

peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang

memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik disaat

berlansungnya pelajaran.

Kelemahan :

a. Dapat menyita waktu anak didik sehingga terjadi keurangan waktu

untuk aktivitas lain.

b. Latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal

yang membosankan.

c. Dapat melelahkan pisik atau pikiran.

h) Metode Karyawisata

Metode ini merupakan suatu cara mendapatkan pengetahuan oleh

para anak didik dengan jalan membawa mereka lansung ke objek yang

terdapat di lingkunga luar kehidupan nyata, agar mereka dapat

mengamati atau mengalami secara langsung.

Page 49: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Kelebihan :

a. Pembelajaran lebih dapat merangsang kreatifitas anak didik,

sehingga menjadi menarik.

b. Membuat bahan pelajaran di sekolah menjadi lebih hidup dan

relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

c. Melatih anak didik bagaimana cara berinteraksi dengan alam

sekitar.

Kelemahan :

a. Memerlukan tempat dan objek yang harus sesuai dengan materi

pelajaran.

b. Memerlukan persiapan yang matang dan melibatkan banyak pihak.

c. Memerlukan pengawasan yang ketat terhadap setiap gerak-gerik

anak didik di lapangan.

C. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Penerapan pembelajaran kontekstual di Amerika Serikat bermula dari

pandangan ahli pendidikan klasik Jhon Dewey yang pada tahun 1916

mengajukan teori kurikulum dan metodologi pengajaran yang berhubungan

dengan pengalaman minat siswa. Filosofi pembelajaran kontekstual berakar

dari pemahaman Jhon Dewey. Intinya siswa akan belajar dengan baik apabila

apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang mereka ketahui, serta

proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di

sekolah.

Page 50: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Pendekatan merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam

membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan proses belajar

mengajar.

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual atau lebih dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Hasil pelajaran diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan

persoalan, berpikir kritis dan melaksanakan observasi serta menarik

kesimpulan. Kontekstual hanya strategi pembelajaran lainnya, kontekstual

dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan

bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tampa harus mengubah

kurikulum dan tatanan yang ada.

Dalam pembelajaran kontekstual ini, siswa disorong untuk mengerti apa

makna belajar, apa mamfaatnya dan bagaimana mencapai program

pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang oleh

guru yang berisi skenario tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama

siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajari. Dalam program

tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi

pelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian.

Tugas guru dalam pendekatan kontekstual adalah untuk membantu siswa

mencapai tujuannya, guru lebih banyak memberi imformasi, mengelola kelas

menjadi kondusif untuk belajar siswa. Jadi pengetahuan atau keterampilan itu

akan ditemukan oleh siswa sendiri, bukan apa kata guru. Dalam pembelajaran

Page 51: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

kontekstual ini ada motto : “Students Lear Best by actively constructing their

on understanding” (cara belajar terbaik adalah siswa mengkonstruksikan

sendiri secara aktif pemahamannya).

Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang

dialaminya bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi

penguasaan materi terbukti berhasil dari kompetensi mengingat jangka

pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan

kehidupan jangka panjang, pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan

pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu.

Lasan mengapa pendekatan pembelajaran kontekstual dikembangkan

sekarang ini :

a. Penerapan konteks budaya dalam pengembangan silabus, penyusunan buku pedoaman guru, dan buku teks akan mendorong sebagian siswa untuk tetap tertarik dan terlibat dalam kegiatan pendidikan.

b. Penerapan konteks sosial dalam pembangunan silabus, penyusunan buku pedoman dan buku teks yang dapat meningkatkan kekuatan masyarakat memungkinkan banyak anggota masyarakat untuk mendiskusikan berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat.

c. Penerapan konteks personal yang dapat meningkatkan keterampilan komonikasi akan membantu lebih banyak siswa untuk secara penuh terlibat dalam kegiatan pendidikan dan masyarakat.

d. Penerapan konteks ekonomi akan berpengaruh terhadap peningkatan kesjahteraan sosial politik dapat meningkatkan kesejahteraan.

e. Penerapan konteks politik dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat.

Pendekatan pembelajaran kontekstual menekankan pada proses

keterlibatan siswa untuk menemukan materi, mendorong siswa untuk

menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi

kehidupan nyata dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 52: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Menurut Saiful Sagala dalam konsep dan makna pembelajaran ada

tujuh komponen utama yang menjadi prinsip dalam pembelajaran yang

efektif yakni :

1. Konstrutivisme (Constructivisme)Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi)

pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba. Pendekatan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, tetapi manusia harus mengkonsruksikan pengetahuan itu dan memberikan makna melalui pengalaman nyata.

2. Bertanya (Questioning)Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya

karena bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis pendekatan kontekstual.

3. Menemukan (Inquiry)Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

menggunakan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)Hasil belajar diperoleh dari sharing antara teman, antara kelompok

dan antara yang tahu ke yang belum tahu. Dengan pendekatan kontekstual, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa yang pandai mengajari siswa yang lemah dan yang tahu memberi tahu yang belum tahu. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada komunikasi dua arah.

5. Pemodelan (Modeling)Bahwa dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan

tertentu ada model yang ditiru. Model itu memberi peluang yang besar bagi guru untuk memberi contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan begitu guru memberi model tentang bagaimana cara belajar.

6. Refleksi (Reflection)Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

kebelakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal belajar dimasa yang lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengalaman yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dan pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengalaman yang baru diterima.

7. Penialaian Sebenarnya (Autentic Assecment)Merupakan proses pengumpulan berbagai dta yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa.

Page 53: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk

mengajar yang penting yaitu :

a. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti

konstruktifisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia

mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal

siswa.

b. Mengalami adalah inti belajar kontekstual dimana mengaitkan

imformasi baru dengan pengalaman maupun pengetahuan

sebelumnya.

c. Menerapkan adalah siswa menerapkan suatu konsep ketika ia

melakukan kegiatan pemecahan masalah.

d. Kerjasama adalah siswa bekerja secara individu sering tidak

membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya siswa yang

bekerja kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komfleks

dengan sedikit bantuan.

e. Mentransfer adalah peran guru memberi bermacam macam

pengalaman belajar dengan focus kepada pemahaman bukan

hapalan.

Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual jika

menerapkan langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran kontekstual

yaitu :

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri.

Page 54: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry.

3. Menciptakan masyarakat belajar.

4. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

5. Melaksanakan refleksi akhir pertemuan.

6. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional :

Pendekatan Kontekstual :1. Menyandarkan pada pemahaman makna.2. Pemilihan imformasi berdasarkan kebutuhan siswa.3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata.5. Selalu mengaitkan imformasi dengan pengetahuan yang telah

dimiliki siswa.6. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan,

menggali, berdiskusi, berpikir kritis atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah melalui kerja kelompok.

7. Ketermpilan dikembangkan atas dasar pemahaman.8. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting.9. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

Pendekatan Tradisional : 1. Menyandarkan pada hapalan.2. Pemilihan imformasi lebih banyak ditentukan oleh guru.3. Siswa secara pasif menerima imformasi, khususnya dari guru.4. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada

realitas kehidupan.5. Memberikan tumpukan imformasi kepada siswa sampai saatnya

diperlukan.6. Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk

mengerjakan buku tugas, mendengarkan ceramah, dan mengisi latihan individual.

7. Keterampialan dikembangkan atas dasar latihan.8. Pembelajaran terjadi hanya dalam ruang kelas.9. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes /

ujian / ulangan.

D. Kaitan Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Kontekstual

Page 55: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Belajar merupakan kegiatan yang dialami manusia dalam kehidupannya

untuk memperoleh pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungan.

Pengalaman belajar maksudnya semua proses, peristiwa, dan aktivitas

yang dialami anak didik untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap. Anak didik ayang dibimbing oleh guru yang berbeda akan

mendapat pengalaman belajar yang berbeda pula. Pengalaman belajar anak

didik akan kaya bila dibimbing oleh banyak guru, berbagai pendekatan,

metode, berbagai media pembelajaran, sumber belajar dan kondisi belajar.

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, seorang guru hendaklah

menentukan atau memilih pendekatan atau metode yang akan digunakan

supaya tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan

pendekatan dan metode perlu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan

materi yang akan dibahas.

Banyak jenis pendekatan dan metode dalam pembelajaran, salah satu

pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah pendekatan

pembelajaran kontekstual atau Contekstual Teaching and Learning.

Pada pembelajaran kontekstual, anak didik benar-benar diawali dengan

pengetahuan, pengalaman, dan konteks keseharian, yang mereka miliki yang

dikaitkan dengan konsep mata pelajaran yang dipelajari di kelas, dan

selanjutnya dimungkinkan untuk mengimplementasikan dalam kehidupan

keseharian siswa.

Page 56: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Salah satu karakteristik guru biologi adalah senang berinteraksi dengan

lingkungan, terutama dengan makluk hidup. Guru biologi tidak bisa

dipisahkan dengan laboratorium, termasuk alam semesta ini. Dengan kata

lain, guru biologi harus mencintai makluk hidup dan senang berinteraksi

dengan lingkungan dalam rangka menggali ilmu tentang makluk hidup itu

sendiri dan lingkungannya serta menganjurkannya pada anak didiknya.

Jadi pendekatan kontekstual pada pelajaran biologi sangat tepat diterapkan

sebab biologi merupakan suatu pelajaran yang mempelajari tentang makluk

hidup dan diharuskan untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya agar

teori yang dipelajari bisa diterapkan.

Page 57: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

BAB IV

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PROSES

PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 3 KAYU ARO

A. Penerapan Pendekatan Kontekstual Di Smp Negeri 3 Kayu Aro

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat penting. Kegiatan belajar mengajar merupakan inti kegiatan

pendidikan secara keseluruhan yang dalam prosesnya melibatkan interaksi

antara pendidik dan peserta didik. Ini berarti berhasil atau tidaknya

pencapaian tujuan pembelajaran sangat bergantung pada proses belajar

yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan

rumah atau lingkungan keluarganga sendiri.

Banyak orang beranggapan bahwa belajar semata-mata

mengumpulkan atau menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk

imformasi atau materi pelajaran. Anggapan seperti itu mungkin tidak

sepenuhnya keliru karena praktiknya banyak orang yang belajar dengan

hanya menghapal padahal mengahapal hanya salah satu bagian dari cara

belajar.

Dalam perspektif psikologi, belajar merupakan suatu proses

perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga

berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Page 58: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi edukatif

yang menghendaki perencanaan cermat dan matang khususnya dalam hal

prosedur pelaksanaannya dan criteria minimum keberhasilannya. Adapun

langkah-langkah pokok kegiatannya meliputi:

1. Guru hendaknya merumuskan dan menetapkan tujuan

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan atau materi

bidang studi yang diajarkan.

2. Guru hendaknya memilih dan menetapkan pendekatan belajar

mengajar yang dipandang paling cocok (efektif dan efisien)

dengan pokok bahasan yang disajikan sebagai pegangan dalam

merencanakan proses belajar mengajar dan pengalaman belajar

para siswa.

3. Menetapkan kriteria berupa norma atau batas tertentu sebagai

titik tolak ukur keberhasilan minimum yang dicapai siswa.

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses

pembelajaran biologi merupakan suatu proses dimana guru mengajak

siswa untuk belajar mengenal alam sekitarnya berdasarkan materi yang

dipelajari. Pendekatan kontekstual hanyalah salah satu macam dari

pendekatan pembelajaran yang harus diterapkan guru di kelas.

Sebelum melakukan prose penerapan pendekatan pembelajaran,

seorang guru hendaklah mempersiapkan hal-hal yang berkenan dengan

proses pembelajaran terlebih dahulu yakni menyiapkan Rencana Program

Page 59: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Pembelajaran (RPP), begitu juga halnya dalam proses pembelajaran

biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro.

Menurut Bapak Madlil, S.Pd sebelum melaksanakan proses

pembelajaran di kelas terlebih dahulu seorang guru membuat RPP

karena RPP merupakan pedoman guru untuk mengajar di kelas dan

dengan adanya RPP juga membantu mempermudah saya dalam

melaksanakan proses pembelajaran.

Selain hal tersebut di atas guru juga harus menguasai pendekatan

dalam proses pembelajaran karena penerapan pendekatan juga merupakan

salah satu komponen yang terpenting dalam proses pembelajaran. Adapun

metode yang digunakan oleh guru biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro

sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Madlil, S.Pd sebagai berikut :

Menurut saya metode merupakan cara yang harus dilakukan guru untuk menyampaikan materi pelajaran, agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam proses pembelajaran biologi saya lebih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas, dengan metode ini siswa memperhatikan apa yang saya jelaskan dan mengerjakan tugas yang saya berikan.

Dari pendapat di atas, penulis dapat simpulkan bahwa metode yang

digunakan guru biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro masih bersifat klasik,

karena dalam penyampaian materi guru kurang melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran, sehingga siswa bersifat pasif dan hanya diam

mendengar materi yang disampaikan. Lebih jelas penulis juga

mewawancarai beberapa responden dari siswa. Dari wawancara tersebut

penulis mendapat imformasi sebagai berikut :

Page 60: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Biologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang makluk

hidup dan lingkungan sekitar. Saya senang belajar biologi tetapi

lama-kelamaan belajar biologi membosankan juga kalau harus

mendengan pak guru berceramah setiap kali belajar.

Selain itu penulis juga mewawancarai siswa lain, ia mengatakan :

“Saya bosan belajar biologi karena setiap belajar saya selalu

mengantuk, apalagi belajarnya setelah jam istirahat, dan juga saya

tidak mengerti dengan pelajaran yang diterangkan.”

Pendapat siswa lain juga mengatakan “saya senang belajar biologi

kalau belajarnya di luar kelas yakni di labor atau di lingkungan luar

sekolah tetapi pak guru jarang mengajak kami belajar belajar di

labor ataupun lingkungan luar sekolah, Pak guru hanya

menjelaskan materi pelajaran dan memberikan kami tugas.”

Dari pendapat siswa di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

mengajarkan materi biologi guru tidak mengaitkan sama sekali antara

materi pelajaran yang diajarkan dengan lingkungan luar, tidak member

kesempatan kepada siswa untuk menerapakan lansung materi yang

diajarkan dengan situasi lingkungan siswa sehari-hari. Metode yang

digunakan masih kurang menyenangkan bagi anak didik dan

membosankan. Tidak menggunakan pendekatan pembelajaran dalam

proses belajar mengajar sehingga dalam kelas anak didik hanya diam dan

mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.

Page 61: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Dalam hal ini, untuk menciptakan keberhasilan pembelajaran dan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan seorang guru

dituntut untuk meggunakan pendekatan pembelajaran yang mana

pendekatan pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar,

member kesempatan kepada siswa untuk mengalami lansung materi yang

dipelajari. Jadi penerapan pendekatan pembelajaran dalam proses

pembelajaran masih belum sempurna sebagaimana yang dikehendaki.

B. Hasil yang dicapai setelah menerapkan pendekatan kontekstual di

smp negeri 3 kayu aro

Ukuran seberapa maksimalnya pendekatan kontekstual yang telah

diterapakan dalam pembelajaran dapat dilihat selain dari hasil nilai siswa,

juga dapat dilihat dari seberapa besarnya keikutsertaan atau keaktifan

siswa dalam pembelajaran.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode

observasi, wawncara dan dokumentasi, penulis dapat melihat beberapa

hasil yang dicapai oleh siswa dari penerapan pendekatan kontekstual pada

pembelajaran biologi diantaranya adalah :

1. Siswa lebih memperhatikan materi yang diberikan.

Dalam proses pembelajaran siswa akan lebih

memperhatikan dan memahami pelajaran tersebut apabila

materi yang diberikan menggunakan metode menarik, salah

satunya membawa siswa kelaboratorium ataupun kelingkungan

luar sekolah, dengan mengadakan pengamatan di lingkungan

Page 62: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

luar sekolah maka siswa akan tertarik dengan materi yang

dipelajarinya.

Dalam wawancara yang dilakukan penulis dengan salah

satu siswa SMP Negeri 3 Kayu Aro terlihat bahwa adanya

perubahan perhatian siswa dalam belajar dengan penerapan

pendekatan kontekstual.

Belajar di labor atau di lingkungan sekolah membuat saya merasa tertarik dengan materi yang kami pelajari, berbeda dengan belajar di kelas, saya lebih cendrung berbicara dengan teman sebangku daripada memperhatikan pelajaran karena materi pelajaran yang diberikan dengan ceramah menurut saya jadi membosankan.

Pendekatan kontekstual merupakan suatu pendekatan

mengajar yang membantu guru menghubungkan materi

pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa serta dapat

menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan

nyata siswa. Dengan menerapakan pendekatan kontekstual

ruangan belajar dapat menarik perhatian siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Siswa lebih aktif baik bertanya atau menjawab pertanyaan yang

diberikan dalam proses pembelajaran.

Apabila perhatian siswa telah tertuju pada materi yang

diberikan dengan pendekatan kontekstual, maka siswa kan

lebih aktif dalam pembelajaran, hal ini terlihat dari suasana

belajar biologi di kelas IX, saat pemberian materi langsung

dibantu dengan membawa contoh-contoh materi yang

Page 63: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

diberikan, siswa aktif bertanya dan aktif menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

Jika materi yang diberikan guru disertai dengan membawa contoh-contoh seperti tumbuh-tumbuhan, banyak sekali yang ingin saya ketahui sehingga menimbulkan keinginan untuk ingin selalu bertanya, bukan saya saja tapi teman-teman saya semangat ingin bertanya tentang materi pelajaran tersebut.

Selain itu dari hasil wawancara dengan Bapak Madlil, S.Pd,

selaku guru biologi di SMP Negeri 3 Kyu Aro menyatakan

bahwa :

Saya melihat siswa-siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran apabila materi yang saya jelaskan lansung ada contoh-contoh yang diberikan, banyak yang ingin bertanya karena penasaran dengan materi yang lansung dihadirkan contohnya, sehingga suasana pembelajaran lebih hidup karena ada feed backnya.

C. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi

kendala dalam menerapkan pendekatan kontekstual di smp negeri 3

kayu aro.

Guru dalam proses pembelajaran sangat berperan dalam

membantu, mengarahkan perkembangan peserta didik untuk mewujudkan

tujuan hidupnya secara optimal. Menjadi guru kreatif, professional dan

menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

mengembangkan pendekatan pembelajaran dan memilih metode

pembelajaran yang efektif. Hal ini penting untuk menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.

Page 64: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan

berlangsungnya pemberian materi pelajaran oleh guru kepada peserta

didik. Usaha penyampaian materi tersebut tentunya semua guru

menginginkan agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dan

dipahami oleh peserta didik. Dalam penyampaian materi pelajaran

tentunya seorang guru haruslah menerapkan pendekatan pembelajaran

yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan sehingga dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran anak didik akan efektif mengikuti

pelajaran.

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual pada

pembelajaran biologi merupakan suatu tuntutan bagi seorang guru agar

tujuan pembelajaran yang diterapkan dapat berjalan dengann lancar.

Kesesuaian menggunakan pendekatan pembelajaran merupakan suatu

penentu keberhasilan yang akan dicapai oleh guru.

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 3 Kayu Aro belum begitu baik dan belum

sepenuhnya diterapkan, hal ini terbukti saat pembelajaran biologi

berlangsung, metode mengajar yang dipakai guru tersebut adalah metode

ceramah dan pemberian tugas. Guru sama sekali tidak menggunakan

pendekatan mengajar saat penyampaian materi pelajaran dan juga guru

tidak memamfaatkan media pembelajaran.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi, ada beberapa kendala dari

Page 65: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses

pembelajaran biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro :

1. Waktu yang disediakan tidak mencukupi.

Butuh waktu yang lama untuk mengajak siswa dan melakukan pengamatan di luar lingkungan sekolah. Pengamatan yang dilakukan di luar sekolah yakni di lapangan terbuka akan membuat siswa main-main dan waktu yang tersediapun akan terbuang. Jadi untuk mengajak siswa melakukan pengamatan di luar lingkungan sekolah harus perlu kesiapan yang matang agar siswa tidak main-main melakukan pengamatan.

2. Keterbatasan kemampuan yang dimiliki guru, sehingga hanya

menggunakan metode yang praktis dalam proses pembelajaran.

Setiap hari saya selalu memantau guru mengajar di local-lokal dan saya memperhatikan setiap pembelajaran berlangsung guru cenderung hnya menyampaikan materi hanya dengan berceramah saja, saya sangat memakluminya karena memang guru biologi pada umumnya tamatan Diploma III dan keterbatasan keterampilan guru dalam menerapakan pendekatan mengajar di kelas.

3. Kurangnya pemamfaatan media yang mendukung proses

pembelajaran.

Media pembelajaran yang ada di SMP Negeri 3 Kayu Aro belum lengkap ditambah lagi dengan kurangnya pemampaatan media dalam proses pembelajaran, media sangat penting karena apabila siswa hanya diberi materi pelajaran hanya dengan berceramah saja tampa penggunaan media maka materi yang diberikan tersebut akan kurang menarik bagi siswa, hasilnyapun siswa kan bingung dengan materi yang disampaikan tersebut.

Dalam proses pembelajaran guru merupakan paktor utama yang

bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang

mau tidak mau harus dilaksanakan, dan sebagai seorang guru harus

bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak didik melalui interaksi

Page 66: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

belajar mengajar. Guru merupakan paktor yang mempengaruhi berhasil

tidaknya proses belajar dan guru harus menguasai materi yang akan

diajarkan denga kata lain guru harus mampu menciptakan suatu kondisi

belajar yang menyenangkan.

Meskipun dalam penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual

menemui beberapa kendala, namun hal tersebut dapat diatasi dengan

kebijakan yang dilakukan pihak sekolah dengan member kesempatan bagi

guru untuk mengembangkan pendekatan dalam proses pembelajaran

biologi.

Ada beberapa usaha yang bias dilakukan dalam mengatasi kendala

yang didapat dari penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual yaitu :

1. Memamfaatkan waktu yang tersedia secara optimal.

Meskipun waktu yang tersedia sangat terbatas namun hal

tersebut dapat diatasi dengan pemamfaatan waktu secara

optimal dan kemampuan guru untuk membagi waktu yang

tersedia secara baik.

2. Mengadakan penelitian, peningkatan kualitas guru dalam

menerapkan pendekatan ataupun metode pembelajaran.

3. Memamfaatkan media pembelajaran . pemamfaatan media akan

membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan dan

juga siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Kami merasa senang jika pak guru mengajak kami belajar di

dalam labor, karena dengan guru menjelaskan memakai media

Page 67: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

seperti OHP dan Mikroskop maka kami semua merasa tertarik

untuk mendengarkan penjelasan pelajaran yang disampaikan

pak guru.

4. Guru membawa contoh-contoh yang berhubungan dengan

materi pelajaran di dalam kelas.

Dengan membawa contoh-contoh materi pelajaran didalam

kelas seperti macam-macam daun maka guru dapat dengan

mudah menjelaskan perbedaan atupun persamaan daun

tersebut, dan siswapun akan memahami dan mengetahui secara

pasti materi yang dijelaskan dengan contoh-contoh daun

tersebut.

Page 68: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uaraian yang telah disampaikan di atas tentang penerapan pendekatan

pembelajaran kontekstual pada pembelajaran biologi di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 3 Kayu Aro, maka penulis menarik kkesimpulan sebagai

berikut :

1. Upaya peningkatan pembelajaran biologi dengan penerapan pendekatan

kontekstual di SMP Negeri 3 Kayu Aro belum berjalan dengan baik

seperti yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran guru cenderung

menggunakan metode mengajar yang praktis yakni metode ceramah dan

pemberian tugas. Hal ini membuat siswa merasa jenuh dan tidak dapat

mengkonstruksikan materi yang dipelajari dalam kehidupan nyata. Pada

pembelajaran biologi, siswa setidaknya memperoleh pengalaman

belajar yang semestinya mereka dapatkan dengan melakukan

pengamatan terhadap lingkungan sekitar sehingga siswa aktif belajar

dan tidak merasa bosan dengan materi yang disampaikan.

2. Hasil yang dicapai setelah penerapan pendekatan kontekstual pada

pembelajaran biologi adalah : siswa lebih memperhatikan materi yang

diberikan, siswa lebih aktif baik bertanya maupun menjawab

pertanyaan yang diberikan dalam proses pembelajaran.

3. Kendala yang dihadapi pada penerapan pendekatan pembelajaran

kontekstual dalam proses pembelajaran biologi adalah : kurangnya

Page 69: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

waktu yang tersedia, keterbatasan kemampuan yang dimiliki guru,

kurangnya pemamfaatan media pembelajaran. Upaya yang dilakukan

dalam mengatasi kendala pada penerpan pendekatan pembelajaran

kontekstual pada pembelajaran biologi di SMP Negeri 3 Kayu Aro

adalah : memamfaatkan waktu yang tersedia secara maksimal,

mengadakan pelatihan dan peningkatan kualitas guru dalam

menerapkan pendekatan maupun metode pembelajaran, pemamfaatan

media pembelajaran pada saat pembelajaran biologi, guru membawa

contoh-contoh pelajaran yang bersangkutan dengan materi pelajaran

yang dibahas sehingga siswa menjadi paham dengan penjelasan yang

disampaikan dengan menggunakan contoh tersebut.

B. Saran

Sebagai pelengkap dari penulisan skripsi ini, maka penulis juga

mengemukakan beberapa saran yang ditujukan kepada beberapa pihak :

1. Untuk Sekolah.

a. Selalu memberikan arahan kepada semua komponen pendidikan

yang ada di sekolah khususnya kepada guru untuk menguasai dan

menerapkan pendekatan pembelajaran dan metode yang baik

untuk lebih menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

b. Memberikan pelatihan dan peningkatan mutu kepada guru-guru

sebagai pihak yang sangat berperan penting dalam dunia

pendidikan.

Page 70: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

2. Untuk Guru.

a. Agar lebih berupaya memaksimalkan kemampuan penguasaan

pendekatan mengajar dan mengaplikasikannya di dalam kelas

dengan lebih efektif.

b. Untuk lebih merangsang minat belajar peserta didik terhadap mata

pelajaran biologi dengan menciptakan suasana belajar yang

menarik dan menyenangkan.

3. Untuk Siswa.

Agar siswa lebih terbuka terhadap guru atau siapapun, seandainya

mengalami kesulitan belajar terhadap mata pelajaran biologi.

Page 71: Upaya Peningkatan Pembelajaran Biologi Dengan

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, 2006, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI

tentang Pendidikan, Jakarta : Departemen Agama RI.

Lufri, dkk, 2007, Strategi Pembelajaran Biologi, Padang : Jurusan Biologi

FMIPA UNP.

Uhyati, Nur, 1998, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : CV Pustaka Setia.

Sagala, Syaiful, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Alfabeta.

Hadi, Amirul, 1998, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia.

Hasan, Iqbal, 2004, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : Grafindo

Persada.

Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Bungin, Burhan, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.