upaya peningkatan kualitas pembelajaran biologi …/upaya...keguruan dan ilmu pendidikan universitas...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR Skripsi Oleh : DHIAN NOVITASARI K 4304019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dotu

Post on 25-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK

DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

Skripsi

Oleh :

DHIAN NOVITASARI

K 4304019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK

DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

Oleh :

DHIAN NOVITASARI

K 4304019

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. rer. nat Sajidan, M.Si Dra.Hj. Sri Dwiastuti, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002 NIP.19540626 198102 2 001

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 11 Februari 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Widoretno, M. SiDrido .......................

Sekretaris : Drs. Maridi, M.Pdwat .......................

Anggota I : Prof. Dr. rer. nat Sajidan, M. Si ........................

Anggota II : Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M. Si .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Dhian Novitasari. K4304019. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi yang ditinjau dari motivasi, minat, dan keaktifan siswa melalui pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok pada pokok bahasan Organisasi Kehidupan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 3 Karanganyar tahun ajaran 2008/ 2009. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran; dan dokumentasi atau arsip. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, dan wawancara. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan sebelum digunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok, siswa masih memiliki motivasi dan minat, yang rendah. Siswa masih bergantung pada guru dalam mendapatkan materi pelajaran. Siswa belum menampakkan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena pada siklus II motivasi dan minat siswa untuk belajar Biologi sudah mengalami peningkatan. Guru tidak lagi mendominasi dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran berlangsung aktif dan semangat kerja sama sudah tampak pada diri siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan: Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Model Kerja Kelompok dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi yang ditinjau dari motivasi, minat, dan keaktifan siswa.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila

engkau telah menyelesaikan (urusan dunia), bersungguh-sungguhlah

(dalam beribadah) dan hanya kepada Tuhanmulah berharap.

(Q.S. Al-Insyirah: 6-8)

Hidup adalah menunda kekalahan sebelum pada akhirnya kita

menyerah

(Chairil Anwar)

Bukan kemampuan yang menunjukan siapa diri kita tetapi pilihan kita

(Penulis)

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya

ini untuk

Ibu, Bapak, Adik-adik tercinta,

dan almamater.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”UPAYA PENINGKATAN KUALITAS

PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI

TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3

KARANGANYAR”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan dalam

mendapatkan gelar kesarjanaan pada program Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dalam proses penyusunan skripsi.

2. Ketua Program Pendidikan Biologi yang telah memberi kemudahan dalam

perijinan penelitian.

3. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, selaku pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

4. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si, selaku pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penelitian.

5. Dra. Hj. Alvi Rosyidi, M.Pd, selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan studi.

6. Kepala SMP Negeri 3 Karanganyar, yang telah memberi kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Drs. Sujiman, guru mata pelajaran biologi SMP Negeri 3 Karanganyar, yang

telah memberi bimbingan dan bantuan dalam mengadakan penelitian.

8. Ika Wahyuti, atas persahabatan, inspirasi, semangat, dan kasih sayangnya.

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

9. Epin, Tya, Pipit, Ima, Umi, Arifah, Warga kos Faizah, Teman-teman Biologi

angkatan 2004 atas bantuan, semangat, dan kasih sayang.

10. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna selain Allah SWT, maka

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh keterbatasan penulis. Harapan

penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

umumnya.

Surakarta, Februari 2010

Penulis

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN ABSTRAK v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

BAB II. LANDASAN TEORI 5

A. Tinjauan Pustaka 5

B. Kerangka Berfikir 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian 20

B. Bentuk dan Strategi Penelitian 20

C. Sumber Data 20

D. Teknik Pengumpulan Data 21

E. Validitas Data 22

F. Analisis Data 23

G. Prosedur Penelitian 24

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29

A. Hasil Penelitian 29

B. Pembahasan 47

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 54

A. Simpulan 54

B. Implikasi 54

C. Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 57

LAMPIRAN 59

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode

Gambar 3. Model Analisis Interaktif

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

Gambar 5. Diagram Batang Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Siklus I

Gambar 6. Diagram Batang Hasil Angket Minat Belajar Siswa

Siklus I

Gambar 7. Diagram Batanng Hasil Angket Keaktifan Siswa

Siklus I

Gambar 8. Diagram Tanggapan Siswa terhadap Penerapan

Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Model Kerja

Kelompok Siklus I

Gambar 9. Diagram Batang Angket Motivasi Belajar Siswa

Siklus I dan Siklus II

Gambar 10. Diagram Batang Hasil Angket Minat Belajar Siswa

Siklus I dan Siklus II

Gambar 11. Diagram Batang Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus

II

Gambar 12. Diagram Tanggapan Siswa terhadap penerapan

Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Model Kerja

Kelompok Siklus II

19

23

24

28

34

36

37

38

42

44

45

46

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus, Rencana Pembelajaran, LKS

Lampiran 1a. Silabus

Lampiran 1b. Rencana Pembelajaran Siklus I

Lampiran 1c. Rencana Pembelajaran Siklus II

Lampiran 1d. LKS Siklus I

Lampiran 1e. LKS Siklus II

Lampiran 2. Instrumen Penelitian

Lampiran 1a. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

Lampiran 1b. Angket Motivasi Belajar

Lampiran 1c. Kisi-kisi Minat Belajar Siswa

Lampiran 1d. Angket Minat Belajar Siswa

Lampiran 1e. Kisi-kisi Angket Keaktifan Siswa

Lampiran 1f. Angket Keaktifan Siswa

Lampiran 1g. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 1h. Angket Tanggapan Penerapan Pendekatan Inkuiri

Terbimbing

Lampiran 1i Pedoman Wawancara (Guru)

Lampiran 1j Pedoman Wawancara (Siswa)

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian

Lampiran 2a. Prosentase Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

Lampiran 2b. Prosentase Hasil Angket Minat Belajar Siswa

Lampiran 2c. Prosentase Hasil Angket Keaktifan Siswa

Lampiran 2d. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 2e. Hasil Wawancara Siklus I (Guru)

Lampiran 2f. Hasil Wawancara Siklus II (Guru)

Lampiran 2g. Hasil Wawancara Siklus I (Siswa)

Lampiran 2h. Hasil Wawancara Siklus II (Siswa)

Lampiran 2i. Hasil Tes Tertulis

59

61

67

73

75

77

78

81

82

85

86

88

92

93

95

97

98

99

100

119

121

123

125

127

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Lampiran 3. Dokumentasi

Foto-foto Proses Pembelajaran

Lampiran 4. Perijinan

Lampiran 4a. Permohonan Observasi

Lampiran 4b. Permohonan Ijin Research/Try Out

Lampiran 4c. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi

Lampiran 4d. SK Ijin Penyusunan Skripsi/Makalah

Lampiran 4e. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

129

135

136

138

139

140

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan seharusnya

mampu berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas melalui

proses edukasi ( proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan

mengajar ), proses sosialisasi ( proses bermasyarakat khususnya bagi anak didik ),

proses transformasi ( proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik ). Dari

keseluruhan proses pendidikan di sekolah, hal yang terpokok adalah kegiatan

pembelajaran. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas

diperlukan pendidikan yang berkualitas pula. Agar dapat terwujud pendidikan

yang berkualitas haruslah dimulai dengan proses pembelajaran yang berkualitas.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari proses belajar siswa. Belajar

merupakan hal yang kompleks, dimana kompleksitas belajar dapat dipandang dari

2 subyek, yaitu dari siswa dan dari guru. Siswa sebagai pebelajar yang mengalami

proses belajar sedangkan guru adalah subyek pembelajar siswa. Proses

pembelajaran selalu melibatkan interaksi antara guru dengan siswa yang disebut

interaksi edukatif. Proses interaksi edukatif menyebabkan guru dengan sadar

mengarahkan tingkah laku, sikap dan perubahan anak didik menjadi lebih baik,

dewasa, dan bersusila.

Kondisi proses pembelajaran yang efektif atau berkualitas dapat tercipta

bila siswa terlibat secara aktif, siswa memiliki motivasi belajar tinggi, siswa

mempunyai minat dan perhatian dalam belajar, guru memperhatikan perbedaan

individual siswa (prinsip individualitas), peragaan dalam pengajaran. Dalam

proses pembelajaran yang efektif atau berkualitas siswa mempunyai hak dan

kebebasan untuk bersuara, berpendapat dan berargumen di dalam kelas yang

berkaitan dengan materi pelajaran di kelas. Saat berlangsungnya proses

pembelajaran sebenarnya yang efektif bukanlah gurunya saja, yang mana seakan-

akan siswa hanya dianggap sebagai suatu benda yang pasif, yang hanya

mendengarkan dan mematuhi apa yang disampaikan oleh guru, tetapi seharusnya

1

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dalam proses pembelajaran, guru dapat menciptakan kondisi yang dapat

memunculkan motivasi dan minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,

sehingga antara siswa dan guru sama-sama aktif, dalam transfer ilmu pengetahuan

baik dari guru ke siswa atau sebaliknya dari siswa ke guru dan dapat juga transfer

ilmu antar siswa satu ke siswa yang lainnya.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, proses pembelajaran biologi

di SMP Negeri 3 Karanganyar, khususnya di kelas VII D, dalam proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di laboratorium dijumpai

kualitas pembelajaran yang masih relatif rendah dan cenderung masih menerapkan

Teacher centered learning ( TCL ), siswa pasif dan cara mengajar dengan metode

yang monoton hanya dengan metode ceramah membuat siswa bosan dan

cenderung tidak memperhatikan. Dari hasil pengamatan saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, menunjukkan minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran biologi masih rendah, 55% siswa sibuk dengan kegiatan

menyimpang seperti bercanda dengan teman sebangku, mencorat-coret buku, dan

diam saja, demikian juga dengan siswa putri. Dari 40 siswa hanya 30% yang

masih mau mencatat keterangan dari guru. Dari pengamatan ini dapat

menunjukkan bahwa minat dan perhatian siswa berkurang karena bosan dengan

model mengajar yang diterapkan guru. Selain itu motivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran biologi juga sangat kurang, hal ini ditunjukkan dengan hanya 6 siswa

yang membawa buku pelajaran biologi. Guru jarang sekali memberikan PR

(pekerjaan rumah) kepada siswa-siswanya, sehingga dapat disangsikan bahwa

mereka akan membaca dan mempelajari catatan mereka di rumah setelah pulang

sekolah.

Saat diadakan praktikum, guru hanya membagi siswa-siswanya ke dalam

dua kelompok, yaitu kelompok putra dan putri dan hanya menyediakan dua set

alat untuk dua kelompok tersebut, sehingga banyak siswa yang hanya dapat

melihat saja tanpa bisa mempraktekkannya sendiri dan kebanyakan dari mereka

memilih berbincang-bincang dengan teman-temannya di luar materi pelajaran,

bermain-main sendiri, bahkan mondar-mandir keluar masuk ruangan bercanda

dengan temannya. Saat guru mengajukan pertanyaan, hanya siswa-siswa tertentu

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

saja yang aktif memperhatikan dan menjawab. Begitu pula saat diberi kesempatan

untuk bertanya, siswa memilih diam dan menunggu guru memberikan penjelasan

selanjutnya. Hal- hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih sangat kurang.

Dari uraian di atas, bahwa proses pembelajaran pada kelas ini masih

berpusat pada guru (teacher centered). Dalam hal ini akan menyebabkan guru

lebih memdominasi kegiatan belajar siswa, selain itu dengan model pembelajaran

seperti ini akan meminimalkan peran siswa sebagai pebelajar. Dominasi guru ini

dapat menyebabkan berkurangnya keaktifan atau peran serta siswa dalam proses

pembelajaran selain itu siswa menjadi bosan, tidak mau memperhatikan

penjelasan guru, bahkan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran sehingga

siswa yang seharusnya menjadi aktor utama tidak mampu mengoptimalkan proses

belajarnya. Dengan kurangnya keaktifan, minat dan perhatian, serta motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran, tidak akan tercipta proses pembelajaran yang

efektif atau berkualitas yang dapat mengoptimalkan proses belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan di atas dapat dilakukan dengan

memberikan model pembelajaran variatif yang menjadikan siswa sebagai pusat

kegiatan belajar salah satunya melalui pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok. Prinsipnya model ini memberikan stimulasi berupa

pertanyaan-pertanyaan untuk memancing keingintahuan siswa sebelum

mempelajari suatu subjek serta menyiapkan siswa untuk berpikir kritis dalam

menyelesaikan suatu permasalahan dengan mendiskusikannya secara kelompok,

sehingga siswa tidak hanya mampu untuk mendapatkan suatu konsep dengan

membangun pengetahuannya sendiri tetapi juga untuk berinteraksi dengan guru

melalui pertanyaan-pertanyaan maupun dengan siswa lain melalui kerja

kelompok. Selain itu diharapkan siswa akan termotivasi untuk belajar dan

memiliki minat serta perhatian terhadap pelajaran biologi karena siswa tidak

hanya bertugas mendengarkan dan mencatat saja.

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka telah dilakukan

penelitian yang berjudul sebagai berikut : UPAYA PENINGKATAN

KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN

INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI

SMP NEGERI 3 KARANGANYAR.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

Apakah pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran biologi (ditinjau dari aspek siswa

meliputi motivasi, minat, dan keaktifan siswa)?

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk :

Meningkatkan kualitas pembelajaran biologi (ditinjau dari aspek siswa

meliputi motivasi, minat, dan keaktifan siswa) melalui pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok.

D. Manfaat Penelitian.

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam

upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran biologi, khususnya pada

kegiatan pembelajaran di kelas VII D SMP Negeri 3 Karanganyar. Adapun secara

detail manfaat yang diharapakan dari penelitian ini diantaranya :

1. Melalui penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi ( ditinjau dari

aspek siswa meliputi motivasi, minat, dan keaktifan siswa).

2. Suatu model pembelajaran alternative yang dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.

3. Meningkatkan keberhasilan pencapaian berbagai tujuan belajar bagi siswa

terutama pada pokok bahasan Organisasi Kehidupan.

4. Bahan referensi bagi pihak-pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kualitas Pembelajaran Biologi

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 85) “Kualitas

pembelajaran merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk aktif belajar dan

mempertahankan kondisinya agar tetap dalam keadaan siap menerima pelajaran.”

Menurut C. Riyana (2006: 1), kata kualitas dapat dimaknai pula dengan istilah

mutu atau juga keefektifan. Efektivitas menurut C. Riyana (2006: 1) dapat

dinyatakan sebagai “tingkatan keberhasilan dalam mencapai tujuan atau

sasaranya”. Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi

terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses. Dari segi proses,

pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-

tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental

maupun sosial dalam proses pembelajaran,disamping menunjukkan kegairahan

belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri

sendiri (Mulyasa, 2006: 101). Dengan demikian, yang dimaksud kualitas

pembelajaran biologi adalah keadaan atau kondisi yang efektif yang mendorong

siswa untuk terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses

pembelajaran biologi.

Menurut Moh. Uzer Usman (2005: 19), “Dalam menciptakan kondisi

belajar mengajar yang efektif, ada beberapa variabel yang menentukan

keberhasilan proses belajar siswa yaitu: siswa terlibat secara aktif, minat dan

perhatian siswa, motivasi siswa, prinsip individualitas, peragaan dalam

pengajaran”.

a. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, sehingga

siswalah yang seharusnya lebih banyak aktif, sebab siswa adalah subjek didik

5

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang melaksanakan belajar. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud di sini adalah

aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental.

Aktivitas belajar siswa menurut Moh Uzer Usman (2005: 22) dapat

digolongkan ke dalam beberapa hal, yaitu :

1) Aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis,

memperhatikan demonstrasi, melakukan eksperimen.

2) Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca, tanya jawab,

diskusi , menyanyi.

3) Aktivitas mendengarkan (listening activities) seperti mendengarkan

penjelasan guru, ceramah, pengarahan.

4) Aktivitas gerak (motor activities) seperti melukis, menari, melakukan

eksperimen.

5) Aktivitas menulis (writing activities) seperti mengarang, membuat

makalah, membuat laporan.

Senada dengan Moh Uzer Usman, selain kelima aktivitas yang telah

diungkapkan oleh Moh. Uzer Usman, Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2001:

99) menambahkan dua kelompok lagi yaitu: Drawing activities (aktivitas

menggambar) misalnya membuat grafik, peta, diagram; dan Emocional activities

(aktivitas emocional) misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Menurut K. Yamamoto (1969) dalam Moh Uzer Usman (2005: 24),

keaktifan dibedakan menjadi dua yaitu keaktifan yang direncanakan secara

sengaja (intensional) dan keaktifan yang dilakukan sewaktu-waktu (insidental).

Sedangkan hasil belajar yang optimal hanya mungkin dicapai apabila siswa dan

guru melakukan keaktifan intensional, yang berarti guru dan siswa melakukan

kegiatan belajar mengajar secara disengaja dan terarah.

b. Minat Belajar Siswa

Selain keaktifan siswa, kondisi pembelajaran yang efektif juga ditandai

dengan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat yang ada pada diri

siswa akan mempengaruhi proses yang dialaminya yang pada akhirnya akan

mempengaruhi keberhasilan belajar. Hal ini terjadi karena suatu aktivitas yang

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

didasari adanya minat akan memberikan kepuasan tersendiri bagi yang

melakukan. Tanpa adanya minat terhadap materi pelajaran, maka siswa tidak akan

dapat belajar dengan sungguh-sungguh.

Minat akan timbul apabila seseorang melihat ciri-ciri objek sesuai

keinginan dan kebutuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2001: 74)

“Minat diartikan sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri

atau arti sementara suatu situasi yang terjadi yang dihubungkan oleh keinginan-

keinginan atau kebutuhannya sendiri”.

Minat berpengaruh terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat

terhadap suatu materi pelajaran tertentu akan mempelajari materi tersebut dengan

sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya. Menurut Winkel (2004: 188)

“Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa

tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang

mempelajari materi itu”.

Menurut Winkel dalam Titik Treskasari (2007: 27) minat dibagi menjadi

empat aspek yang sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam belajar.

Aspek-aspek minat yaitu kesadaran, perhatian, kemauan, dan kesenangan.

1) Kesadaran

Minat yang timbul pada diri seseorang dapat diawali dari kesadaran bahwa

suatu objek bermanfaat. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi akan

mempunyai kesadaran akan pentingnya belajar, sehingga siswa akan melakukan

aktivitas belajar dengan senang hati, gembira, dan tidak mudah bosan. Indikasi

kesadaran siswa terhadap biologi yaitu siswa belajar biologi dengan senang hati

bukan tertekan, dan tidak akan berhenti sebelum benar-benar paham.

2) Perhatian

Dalam belajar sangat diperlukan perhatian yang memusat agar tidak

terpengaruh gangguan dari luar. Minat menumbuhkan perhatian spontan dan

perhatian spontan memungkinkan terciptanya konsentrasi dalam waktu lama.

Minat siswa terhadap biologi memudahkan terciptanya konsentrasi, sehingga

siswa mampu menyerap dan memahami materi biologi.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3) Kemauan

Kemauan yaitu sebagai pendorong kehendak yang terarah pada suatu

tujuan hidup yang dikendalikan oleh akal pikiran. Dorongan kemauan dalam diri

seseorang akan menimbulkan keinginan dan minat.

4) Kesenangan

Kesuksesan belajar dimulai dengan rasa senang melakukan aktivitas

belajar. Rasa senang terhadap belajar akan menimbulkan semangat dalam belajar.

Minat akan menyebabkan seseorang merasa tertarik pada suatu objek atau

kegiatan. Dentan kata lain bahwa antara kesenangan dan timbulnya minat

berkaitan erat.

c. Motivasi Belajar Siswa

Yang tidak kalah penting dalam pencapaian keberhasilan proses

pembelajaran adalah adanya motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Moh. Uzer Usman (2005: 28) “ Motif adalah daya dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau

organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah

laku atau perbuatan”. Sedangkan pengertian motivasi menurut Nasution (2000:

73) “ Motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga

anak itu mau, ingin melakukannya”.

Motivasi menurut Moh. Uzer Usman (2005: 28) yaitu ”… keadaan dan

kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat

sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu”.

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau

melakukan belajar. Menurut Martinis Yamin (2006: 85), jenis motivasi belajar

dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi

Intrinsik merupakan jenis motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam individu

sendiri tanpa adanya paksaan dorongan orang lain, tetapi atas kemauannya sendiri.

Misalnya anak mau belajar karena ingin memperolah ilmu pengetahuan. Motivasi

Ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, karena ada ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga

dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar

mendapat peringkat pertama di kelas.

Menurut Yamin (2006: 80-86) bahwa motivasi belajar siswa bertalian

dengan tujuan belajar diantaranya:

1) Keinginan dan kebutuhan prestasi belajar tinggi: ini terlihat pada saat

siswa ingin memperoleh hasil belajar tinggi maka ia akan sering

membaca dan mendengar informasi, rajin ke perpustakaan, membeli

buku baru.

2) Kebutuhan untuk mencapai hasil yang maksimal: ini terlihat saat siswa

mengerjakan tugas belajar, kesungguhan dan ketekunan siswa, dan

berusaha mendapat nilai terbaik.

3) Rasa percaya diri, kepuasan dan kemandirian: ini akan terlihat saat

siswa percaya tanpa belajar tujuannya tidak tercapai, keseriusan dalam

mengikuti pelajaran seperti merespon pelajaran.

Menurut Sardiman (2001: 89), ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah: memberi angka

sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya, hadiah, saingan atau kompetisi, ego

involvement, menumbuhkan kesadaran pada siswa, memberi ulangan, mengetahui

hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui.

d. Prinsip Individualitas

Faktor yang lain sebagai penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran

adalah prinsip individualitas. Salah satu masalah utama dalam pendekatan belajar

mengajar ialah masalah perbedaan individual. Menurut Bloom dalam Moh Uzer

Usman (2005: 30), jika guru memahami persyaratan kognitif dan ciri-ciri sikap

yang diperlukan untuk belajar seperti minat dan konsep diri pada diri siswa, dapat

diharapkan sebagian besar siswa akan mencapai taraf penguasaan sampai 75%

dari yang diajarkan. Oleh sebab itu, hendaknya guru mampu menyesuaikan proses

belajar mengajar dengan kebutuhan siswa secara individual tanpa harus mengajar

siswa secara individual. Menurut Oemar Hamalik (2002: 93-94) ”Perbedaan

individual menyangkut berbagai aspek, seperti: 1) kecerdasan; 2) bakat; 3)

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

keadaan jasmani; 4) penyesuaian social dan emocional; 5) keadaan keluarga; 6)

prestasi belajar”.

e. Peragaan dalam Pengajaran

Faktor yang tidak kalah penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran

yang efektif adalah peragaan dalam pengajaran. Alat peraga menurut Moh. Uzer

Usman (2005: 31) adalah ”alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk

membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya lepada siswa dan

mencegah verbalisme pada diri siswa.” Pengajaran yang menggunakan banyak

verbalisme tentu akan segera membosankan. Belajar yang efektif harus mulai

dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkret dan menuju pengalaman

yang lebih abstrak.

Adapun nilai-nilai penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran

yang ditulis oleh Nana Sudjana (2005: 100) adalah sebagai berikut:

1) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir,

oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

2) Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.

3) Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar

sehingga hasil belajar bertambah mantap.

4) memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri pada setiap siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.

6) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan

bertanya.

7) Memberikan penglaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta

membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih

sempurna.

William Burton dalam Moh Uzer Usman (2005:32) memberikan petunjuk

bahwa dalam memilih alat peraga yang akan digunakan hendaknya kita

memperhatikan hal-hal berikut:

1) Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa

serta perbedaan individual dalam kelompok.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan.

3) Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dulu.

4) Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti diskusi, analisis, dan

evaluasi.

5) sesuai dengan batas kemampuan biaya.

Sudjana dan Rivai dalam Azhar Arsyad (2005: 24) mengemukakan

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar,

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apalagi kalu guru mengajar pada setiap jam pelajaran,

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan.

2. Pendekatan Inkuiri Terbimbing

Inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, inquiry. Menurut Gulo, W (2002:84)

“…berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan”. Menurut Muslimin

Ibrahim (2007: 1) “…dapat diartikan sebagi proses bertanya dan mencari tahu

jawaban terhadap pertanyaan yang diajukannya.” Pendapat-pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa inquiry diartikan sebagai proses mencari tahu jawaban

terhadap suatu pertanyaan melalui bertanya, atau melakukan pemeriksaan, atau

penyelidikan. Inkuiri, pada tingkat paling dasar dapat dipandang sebagai proses

menjawab pertanyaan atau memecahkan permasalahan berdasarkan fakta dan

pengamatan. Menurut Supriyono Koes H (2003: 9), “inkuiri dapat dikatakan

sebagai suatu metode yang mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan,

mencari pengetahuan atau informasi, atau mempelajari suatu gejala.”

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Metode mengajar inkuiri secara luas dapat dijabarkan sebagai suatu

kegiatan untuk mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir

dan penalaran secara teratur dan runtut, dan bisa diterima dengan akal. Muslimin

Ibrahim (2007: 1) berpendapat “…inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh

dan mendapatkan informasi dengan melakukan obsevasi dan atau eksperimen

untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau

rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.”

Pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berpikir dan juga

keterampilan berpikir kritis. Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Gulo, W

(2002:84-85) yang mengemukakan bahwa “ Strategi berarti suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.”

Hasil serupa dikemukakan oleh Schwarz dan Gwekwerere (2009),

Results from a study investigating the effect of a guided inquiry and modeling instructional framework and accompanying science methods instruction. Analysis of pre-post tests, classroom artifacts, peer interviews, and lesson plans throughout the semester, indicates the framework successfully built on student teachers’ prior instructional ideas.

Hasil dari penelitian ini mengungkapakan bahwa, efek dari inkuiri terbimbing dan

model kerangka instruksional serta metode pendampingan dalam pembelajaran

sains berhasil membangun siswa untuk mengembangkan ide.

Dalam mendorong siswa untuk mengembangkan ide dan pengetahuannya,

digunakan kerangka yang disusun oleh guru dengan pendampingan yang intensif.

Dengan demikian siswa akan lebih percaya diri untuk membangun

pengetahuannya sendiri dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka

miliki. Demikian pula yang diungkapkan oleh Gwen Nugent, Kunz, Levy,

Hardwood, dan Carlson (2008),“Results showed that students in the field course

scored significantly higher than students in the traditional course on measures of

inquiry, confidence for teaching science courses, knowledge building, and

cooperative learning”. Gwen Nugent dan kawan-kawannya mengungkapkan

bahwa para siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri, lebih percaya diri

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

untuk belajar dan membangun pengetahuan, sehingga memiliki prestasi yang

lebih tinggi daripada yang menggunakan pembelajaran yang tradisional.

Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar

inkuiri merupakan penyajian pembelajaran yang berupa rangkaian kegiatan atau

proses untuk menemukan jawaban atau memecahkan suatu permasalahan dengan

melakukan obsevasi, eksperimen, pelacakan data atau informasi melalui

pemikiran yang kritis, analitis, logis, dan sistematis.

Sesuai dengan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan dapat diketahui

bahwa inkuiri merupakan metode belajar yang berpusat pada peserta didik,

dimana mereka terlibat secara maksimal dalam usaha untuk mencari dan

menemukan. Dalam metode ini mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan

potensi intelektualnya secara optimal. Guru bukan lagi pusat informasi bagi

peserta didik yang hanya berbicara untuk mengajar dan siswa mendengarkan.

Peranan guru dalam metode inkuiri ini adalah sebagai pembimbing belajar dan

fasilitator belajar. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu

dilontarkan di kelas untuk dipecahkan oleh peserta didik. Hal inilah yang disebut

sebagai pembimbingan intensif yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang

menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing.

Inkuiri terbimbing merupakan proses pembelajaran dimana peran guru

menyediakan bimbingan dan petunjuk yang luas, penentuan masalah dilontarkan

dalam bentuk pertanyaan. Penerapan metode inkuiri terbimbing mengarahkan

pada proses berfikir dan memecahkan masalah yang dilakukan siswa atas dasar

bimbingan guru. Hal tersebut serupa dengan pendapat Muslimin Ibrahim (2007:

4) yang mengemukakan “…merupakan kegiatan inkuiri dimana masalah

dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa bekerja

untuk menemukan jawaban masalah tersebut di bawah bimbingan yang intensif

dari guru”.

Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi

kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang

relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis,

merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui,

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk

memperoleh data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya.

Menurut Gulo, W. (2002: 93) mengemukakan ” Pada hakikatnya, inkuiri

merupakan suatu proses. Proses ini bermula dari merumuskan masalah,

mengembangkan hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara, menguji

kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan yang pada taraf tertentu

diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan.”

Inkuiri sebagai proses menjadikan metode ini dilaksanakan dengan

menggunakan prosedur atau langkah-langkah tertentu. Prosedur atau langkah-

langakah dalam proses inkuiri tersebut merupakan kegiatan belajar dari peserta

didik. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses belajar

sebagai motivator, fasilitator, dan pengarah. Dari metode ini peserta didik terlibat

dalam proses-proses mental dalam rangka melaksanakan prosedur atau langkah

dalam proses inkuiri.

Menurut Roestiyah NK.(2001:75) pelaksanaan pembelajaran inkuiri

sebagai berikut:

a. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.

b. Siswa dibagai menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok

mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.

c. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya didalam

kelompok.

d. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat

laporan yang tersusun dengan baik.

e. Hasil laporan kerja kelompok dilaporkan ke siding pleno, dan terjadilah

diskusi secara luas.

f. Dari sidang plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil

kerja kelompok.

g. Mengadakan tindak lanjut.

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3. Model Kerja Kelompok

Pengertian kelompok menurut Adi Prakosa (2005: 1) adalah “sekumpulan

orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk

mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka

sebagai bagian dari kelompok tersebut”. Dengan demikian dapat pula dikatakan

bahwa kelompok dibentuk dengan tujuan tertentu.Salah satu tujuan untuk

membentuk kelompok dalam suatu proses pembelajaran adalah untuk berdiskusi

memecahkan masalah yang prosesnya disebut kerja kelompok atau belajar

kelompok. Menurut Nana Sudjana (2005: 82) yang dimaksud model kerja

kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok yaitu siswa dalam satu kelas

dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-

kelompok kecil. Model ini digunakan dalam pembelajaran agar siswa-siswa bisa

bekerja sama membahas dan memecahkan suatu masalah. Model ini dijalankan

dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

Menurut Hadi Suwono (2004: 1), kerja kelompok dilakukan sebagai

pendekatan pembelajaran karena ada beberapa alasan yaitu:

a. Melatih bekerja dalam kelompok

b. Melatih keterampilan berkomunikasi

c. Pembagian kerja

d. Melatih kemampuan bertanggung jawab

e. Melatih keterampilan sosial (kepemimpinan, sikap positif)

Keefektifan kerja kelompok dapat dilihat dari banyaknya informasi yang

diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggotanya dapat memenuhi

kebutuhan kelompok dalam kegiatan kelompok. Menurut Adi Prakosa (2007: 5),

ada beberapa faktor yang menentukan efektifitas sebuah kelompok yaitu:

a. ukuran kelompok

b. jaringan komunikasi

c. kohesi kelompok

d. kepemimpinan.

Menurut Nana Sudjana (2005:83) faktor-faktor yang harus diperhatikan

dalam pelaksanaan kerja kelompok adalah:

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a. Perlu adanya motif (dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.

b. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit dipecahkan bersama,

atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual,

hal ini bergantung kapada komplekas tidaknya masalah yang akan dipecahkan.

c. Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk

belajar.

d. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan berhasil

tidaknya kerja kelompok.

Hadi Suwono (2004) mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

menjadikan kerja kelompok bermakna adalah sebagai berikut:

a. Anggota kelompok tidak boleh lebih dari 6 karena dapat mengganggu

komunikasi.

b. Untuk SD/SMP sebaiknya setiap kelompok diberi nama (misalnya nama

binatang, bintang, ilmuwan)

c. Setiap kelompok harus mempunyai pembicara, penulis, yang diatur secara

bergantian

d. Anggota kelompok harus saling mengenal satu sama lain

e. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa sendiri namun guru dapat

mengubah sesuai dengan situasi kelas.

f. Kelompok-kelompok harus mengetahui apa yang akan dilakukan dan dapat

mengatur posisi kerja kelompok.

g. Perintah harus diberikan kepada siswa dalam bentuk tertulis sebelum siswa

bekerja sehingga setiap anggota kelompok mengetahui apa yang menjadi

tugasnya.

h. Guru harus menentukan waktu untuk kegiatan kerja kelompok.

i. Pembicara kelompok harus melaporkan hasil kelompok kepada kelas. Hasil

observasi serta hasil lain harus ditulis di papan tulis.

j. Sementara siswa bekerja guru berkeliling untuk membantu siswa yang

menemui kesulitan. Harus diingat bahwa guru hanya membantu bila

diperlukan.

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4. Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Model Kerja Kelompok

Pada pendekatan inkuiri terbimbing, kegiatan belajar mengajar diawali

dengan menghadapkan siswa pada masalah yang memberikan stimuli. Hal ini

dapat dilakukan dengan menyajikan presentasi verbal atau pengalaman nyata, atau

dirancang sendiri oleh guru. Jika siswa menunjukkan reaksinya maka guru

berusaha menarik perhatian mereka terhadap hal-hal yang berbeda-beda. Jika

siswa sudah menunjukkan perhatian dan minatnya dengan cdara yang berbeda-

beda, guru mengarahkan mereka untuk merumuskan dan menyusun masalah.

Selanjutnya, siswa diarahkan pada usa supaya mereka mampu menganalisis,

mengorganisasikan kelompok mereka, bekerja, dan melaporkan hasilnya.

Akhirnya siswa bersama guru dapat mengevaluasi penyelesaian dalam

hubungannya dengan tujuan semula.

Sintaks atau aliran kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan

inkuiri dengan model kerja kelompok menurut Gulo (2002: 99) adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan tujuan pengajaran

b.Pengantar singkat tentang prosedur

c. Membentuk kelompok

d.Klarifikasi tujuan

e. Kerja Individual

f. Laporan pada kelompok

g.Diskusi kelompok

h.Laporan kelompok

i. Diskusi kelas

j. Rangkuman

k.Tindak lanjut.

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

B. Kerangka Berfikir

Peningkatan hasil belajar tergantung pada banyak faktor diantaranya

adalah faktor input dan faktor proses. Suatu output akan berkualitas bila prosesnya

juga mendukung. Disamping itu input juga ikut menentukan output.

Permasalahan dalam “proses” adalah masalah mengenai penyampaian

materi Organisasi Kehidupan. Penyampaian materi yang masih berpusat pada

guru menyebabkan siswa menjadi bosan dan tidak memperhatikan sehingga siswa

cenderung tidak termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal

ini mengakibatkan proses pembelajaran kurang efektif atau kurang berkualitas.

Hasil yang diharapkan dari diterapkannya pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok tersebut adalah peningkatan kualitas pembelajaran berupa

berupa motivasi dan minat belajar siswa yang tinggi sehingga mendorong siswa

untuk lebih aktif dalam pembelajaran.Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir

dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran di kelas

Siswa menjadi aktif, memiliki minat motivasi

yang tinggi, sehingga proses pembelajaran menjadi berkualitas

Peningkatan kualitas pembelajaran melalui penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok

PROSES

Proses pembelajaran kurang efektif atau kurang berkualitas

Penyampaian materi yang didominasi guru membuat siswa bosan, tidak mau

memperhatikan, motivasi belajar rendah, kurang berperan aktif dalam

pembelajaran

OUTPUT

INPUT

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Karangannyar siswa kelas

VII D.

2. Waktu Penelitian

Penelitian yang dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

hingga tahap penyelesaian, dimulai pada bulan Maret 2009 sampai selesai.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan

tujuan penelitian jelas bahwa penelitian ini tidak menguji hipotesis secara

kuantitatif, akan tetapi mendekripsikan data dan menginterpretasikan data, fakta

dan keadaan yang ada, serta melakukan analisis tentang bagaimana pendekatan

inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran biologi.

Penelitian ini dilaksanakan melalui model penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Penelitian tindakan memiliki serangkaian langkah

yang membentuk spiral. Setiap langkah memiliki empat tahap yaitu perencanaan

(plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect)

(Wiriaatmadja,2007: 66-67).

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi

tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif. Aspek kualitatif berupa hasil

observasi dengan berpedoman pada lembar observasi dan pemberian angket yang

menggambarkan proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1. Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa.

20

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran.

3. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, skenario

pembelajaran, silabus, buku penilaian, dan buku ajar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan, wawancara dan diskusi, serta angket, yang masing-masing secara

singkat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengamatan

Pengamatan yang peneliti lakukan adalah pengamatan berperan serta

secara pasif. Pengamatan ini dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan

kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengambil

tempat duduk paling belakang agar lebih leluasa melakukan pengamatan terhadap

aktivitas belajar mengajar siswa di kelas.

Pengamatan terhadap kinerja guru juga diarahkan pada kegiatan guru

dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan

menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan

balik, menggunakan alat peraga, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar

siswa. Sementara itu, pengamatan terhadap siswa difokuskan pada tingkat

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran seperti terlihat pada keaktifan bertanya

dan menanggapi stimuli baik yang datang dari guru maupun teman lain, keaktifan

siswa dalam mangerjakan tugas, perhatian dan antusias siswa dalam mengikuti

pelajaran dan sebagainya.

2. Wawancara dan diskusi

Wawancara atau diskusi dilakukan setelah dan atas dasar hasil dan

pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara dan diskusi dilakukan

oleh peneliti dan guru. Wawancara atau diskusi dengan guru dilaksanakan setelah

melakukan pengamatan pertama terhadap proses pembelajaran dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran biologi khususnya pada pokok bahasan Organisasi

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kehidupan. Dari wawancara itu serta kegiatan pengamatan dan kajian dokumen

yang telah dilakukan diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada

berkenaan dengan pembelajaran biologi.

3. Kajian dokumen.

Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada

seperti kurikulum, rencana pembelajaran yang dibuat guru, buku atau materi

pelajaran.

4. Angket

Angket diberikan pada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang

berkaitan dengan proses belajar mengajar pada pokok bahasan Organisasi

Kehidupan. Angket diberikan pada akhir penelitian tindakan. Peningkatan proses

atas kegiatan pembelajaran dapat diketahui dengan menganalisis informasi yang

diperoleh dari angket tersebut sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan

motivasi siswa dalam proses pembelajaran biologi pada pokok bahasan Organisasi

Kehidupan. Selain itu angket juga digunakan untuk mengetahui peningkatan

keaktifan serta minat belajar siswa.

E. Validitas Data

Keabsahan data atau kepercayaan terhadap hasil dalam penelitian ini

diperoleh dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

(Lexy J. Moleong 2007 : 330)

Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode dan

triangulasi peneliti.

1. Triangulasi metode

Jenis triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi

menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda untuk menguji

kebenaran informasinya. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa

observasi selama proses pembelajaran berlangsung, wawancara, dan angket.

Dalam teknik ini diusahakan mengarah pada sumber data yang sama. Pada

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

penelitian ini sumber data yang digunakan adalah informan (guru dan siswa) serta

tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran.

2. Triangulasi Peneliti

Yang dimaksud dengan teknik triangulasi ini adalah hasil penelitian baik

data maupun simpulan mengenai bagian tertentu diuji validitasnya dari beberapa

peneliti. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh lebih dari satu peneliti

terhadap suatu data yang sama yang berupa informasi yang berhasil dikumpulkan,

akan didapatkan pertemuan pendapat yang bisa memantapkan hasil penelitian.

Skema triangulasi metode dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema Triangulasi Metode.

F. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

model interaktif, yaitu model analisis Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:

95) yang dilakukan dalam tiga komponen, yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyeleksi data yang

berupa hasil observasi dan hasil wawancara. Data-data tersebut disederhanakan

dan difokuskan pada pion-poin yang diamati (motivasi, minat dan keaktifan

siswa), selanjutnya dibuat ringkasannya.

2. Sajian Data

Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun informasi yang didapatkan

dari hasil reduksi data secara sistematik. Sajian data ini berupa rangkaian kalimat

deskripsi yang meramgkum seluruh data hasil penelitian.

Wawancara

Angket

Observasi

Data Sumber data

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3. Penarikan Simpulan

Penarikan simpulan dilakukan dengan cara memberi makna pada data,

mencatat keteraturan data, dan penggolongan data dengan teliti. Untuk lebih

mengembangkan ketelitian dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru dan

teman peneliti, sehingga dihasilkan simpulan yang mantap dan bisa

dipertanggungjawabkan.

Pada model analisis interaktif, ketiga komponen analisis ini dilakukan

bersamaan dengan pengumpulan data. Selama kegiatan pengumpulan data peneliti

selalu membuat reduksi data, sajian data, dan memberi makna pada setiap data

yang berhasil dikumpulkan. Setelah kegiatan pengumpulan data berakhir, peneliti

tetap melakukan reduksi data, dan membuat sajian data yang selanjutnya membuat

simpulannya. Hal ini dilakukan karena disamping data yang cukup banyak berupa

deskripsi kalimat juga karena kondisi yang diteliti selalu berkembang.

Gambar 3. Model analisis interaktif

G. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan mengikuti

model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggar dalam Rochiati

Wiriaatmadja (2007 : 66) yang berupa model spiral. Kemmis menggunakan sistem

spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,

dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu pemecahan masalah.

Pengumpulan data

Reduksi data

Sajian data

Penarikan Simpulan/ verivikasi

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Secara umum, langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap

persiapan, tahap perencanaan atau penyusunan model, tahap pelaksanaan

tindakan, tahap analisis dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut. Tahapan

pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Permintaan ijin pada kepala sekolah dan guru Biologi SMP Negeri 3

Karanganyar .

b. Observasi untuk mendapatkan gambaran awal tentang SMP percobaan

secara keseluruhan dan keadaan kegiatan belajar mengajar Biologi

khususnya.

c. Identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar biologi kelas VII

yang telah dilakukan.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan

digunakan dalam tindakan. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari silabus,

LKS, angket keaktifan siswa, angket minat belajar biologi, angket motivasi

belajar, angket tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok dan lembar observasi.

3. Tahap Pelaksanaan /tindakan

Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengobservasi aktivitas

yang ditampilkan oleh siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok.

Tahap pelaksanaan tindakan dijabarkan dalam pertemuan:

a. Siklus I

1) Pertemuan 1

a) Pengarahan tentang materi yang akan diberikan yaitu materi

Organisasi kehidupan.

b) Pembagian kelompok dan pembagian LKS tentang materi

Organisasi kehidupan (sel dan jaringan)

c) Siswa melaksanakan kegiatan pengamatan sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ada pada LKS.

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

d) Mempersilakan perwakilan dari kelompok untuk maju

menerangkan hasil diskusi yang telah dikerjakan.

e) Pembahasan dan kesimpulan hasil kegiatan.

f) Lembar observasi

2) Pertemuan 2

a) Kilas balik pertemuan 1

b) Mendiskusikan materi Organisasi kehidupan (sel dan jaringan)

yang masih dianggap sulit.

c) Pembahasan dan kesimpulan dengan diskusi kelas.

d) Evaluasi siklus I dan angket

b. Siklus II

3) Pertemuan 1

a) Pengarahan untuk pengamatan organ dan pemberian LKS.

b) Siswa melaksanakan kegiatan pengamatan sesuai dengan langkah-

langkah yang telah ada pada LKS.

c) Pembahasan dan kesimpulan hasil kegiatan.

d) Lembar observasi.

4) Pertemuan 2

a) Pengumpulan hasil laporan kegiatan.

b) Mendiskusikan materi Organisasi kehidupan (organ dan sistem

organ) yang masih dianggap sulit.

c) Mempersilakan perwakilan dari kelompok untuk maju

menerangkan hasil diskusi yang telah dikerjakan.

d) Pembahasan dan kesimpulan hasil kegiatan.

e) Evaluasi siklus II dan angket

4. Tahap Observasi dan Evaluasi

Peneliti bertugas mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Fokus pengamatan ditekankan pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing

dengan model kerja kelompok terhadap kualitas pembelajaran khususnya pada

motivasi, minat, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

5. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini dilakukan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dan

peningkatan kualitas pembelajaran khususnya pada motivasi, minat, dan

keaktifan siswa. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi

sebelumnya, data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi

peneliti untuk perbaikan pembelajaran berikutnya (pada siklus II).

6. Tahap Tindak Lanjut

Setelah kegiatan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru Biologi

tempat penelitian untuk melakukan perbaikan terus-menerus serta

mengembangkan pembelajaran agar kualitas pembelajaran di kelas dapat terus

meningkat sehingga penguasaan konsep siswa dapat berkembang secara

optimal.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Secara rinci urutan masing-masing tahap dapat dilihat dalam skema pada Gambar 4.

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

REVISI RENCANA TINDAKAN Rencana Perbaikan sesuai siklus I

PELAKSANAAN TINDAKAN

Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok

OBSERVASI DAN EVALUASI

Pengamatan peningkatan kualitas proses pembelajaran

REFLEKSI Ulasan terhadap hasil

observasi proses pembelajaran

TINDAK LANJUT

PELAKSANAAN TINDAKAN

Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok

OBSERVASI DAN EVALUASI

Pengamatan Kualitas Proses Pembelajaran

REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT

Ulasan terhadap hasil observasi proses pembelajaran

RENCANA TINDAKAN Pembuatan Instrumen untuk

proses pembelajaran

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Mengungkapkan permasalahan yang

dihadapi siswa dalam proses pembelajaran

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Observasi awal yang dilakukan sebelum diterapkan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok pada materi organisasi kehidupan

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sangat rendah. Hal ini dibuktikan

dengan keinginan dan kebutuhan prestasi belajar tinggi yang masih rendah. Siswa

yang enggan dan malas mencari informasi dari berbagai macam sumber lain

seperti pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku baru, dan bertanya pada guru

tentang hal-hal yang belum jelas. Kebutuhan untuk mencapai hasil yang maksimal

belum nampak pada diri siswa, ini ditandai dengan masih banyak siswa yang

malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Di samping itu rasa percaya

diri, kepuasan, dan kemandirian siswa juga belum nampak. Dalam belajar mereka

masih tergantung pada apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini didukung oleh

hasil angket yang menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah

sebesar rata-rata 62, 42 %.

Minat belajar siswa masih rendah. Siswa belum menampakkan perasaan

senang dan ketertarikannya terhadap pembelajaran yang ditunjukkan masih

banyak siswa yang masih berada di luar kelas ketika jam pelajaran dimulai, masih

ada siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Selain itu kemauan siswa

untuk belajar biologi masih rendah, siswa masih enggan untuk membawa buku

pegangan. Siswa juga masih malas untuk mengerjakan tugas dari guru, sebagian

siswa masih mengandalkan teman untuk dicontoh pekerjaannya. Siswa juga

enggan utnuk belajar dari buku-buku lain atau media lain, selain yang diberikan

oleh guru. Kesadaran siswa dalam belajar juga belum cukup baik. Kesadaran

mereka untuk belajar di rumah dengan mengerjakan PR atau tugas yang diberikan

oleh guru masih kurang, sehingga mereka lebih suka mengerjakan PR di sekolah

sebelum jam pelajaran biologi dimulai, bahkan ada yang tidak mengerjakan PR.

Selain kesenangan, kemauan, dan kesadaran, siswa juga belum memiliki perhatian

29

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yang baik terhadap pembelajaran biologi. Hal ini ditunjukkan minimnya siswa

yang mau mendengarkan dan kemudian mencatat keterangan yang diberikan guru.

Siswa juga belum berkonsentrasi dengan kegiatan diskusi kelompok yang

dilakukan. Siswa masih ada yang bermain-main sendiri, bercakap-cakap dengan

temannya, mengantuk, dan diam saja. Sama halnya dengan hasil observasi dan

wawancara, angket minat belajar siswa juga menunjukkan minat belajar siswa

yang masih rendah dengan prosentase sebesar 66, 84 %.

Pada observasi dan wawancara pra siklus ini, keaktifan siswa belum cukup

baik, terutama dari aktivitas lisan. Seperti kegiatan berdiskusi yang belum hidup

dan masih banyak siswa yang memilih diam saja saat berdiskusi daripada

mengemukakan pendapat. Aktivitas mendengar siswa juga masih rendah,

ditunjukkan dengan siswa yang masa bodoh saat guru memberikan penjelasan,

siswa juga tidak mau mendengarkan teman yang sedang bertanya atau

menyampaikan pendapat. Aktivitas emosional juga belum baik, siswa masih

merasa gugup dan takut saat tiba-tiba diadakan ulangan. Mereka juga lebih

memilih ramai daripada memperhatikan untuk mengatasi rasa bosan. Aktivitas

menulis dan menggambar masih belum cukup baik, siswa masih malas untuk

mencatat penjelasan dari guru. Hasil angket juga menunjukkan bahwa keaktifan

siswa masih rendah dengan prosentase rata-rata sebesar 64, 36 %.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru, kondisi yang terjadi

pada awal observasi disebabkan oleh:

1) Siswa kurang mempunyai minat dan motivasi untuk belajar.

2) Sebagian besar siswa masih bergantung pada penjelasan yang diberikan guru.

3) Guru belum menggunakan pendekatan yang dapat meningkatkan keaktifan

siswa.

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Proses pembelajaran pada penelitian yang dimaksud adalah keaktifan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung di laboratorium yang meliputi

bagaimana perilaku siswa waktu belajar, melakukan kerja kelompok, dan presensi

siswa. Adapun perencanaan tindakan untuk siklus I meliputi hal-hal sebagai

berikut:

1) Menyusun silabus pembelajaran dengan materi pokok Organisasi

Kehidupan.

2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi Organisasi Kehidupan (

Sel dan Jaringan ).

3) Menyiapkan Lembar observasi untuk merekam aktivitas siswa.

4) Menyiapkan Lembar angket keaktifan, angket motivasi belajar, angket

minat belajar dan angket tanggapan terhadap penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok.

5) Menyiapkan peralatan praktikum tentang sel dan jaringan.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada pelaksanaan tindakan I, guru menerapkan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok disertai LKS. Pada proses pembelajaran

di kelas guru hanya memberikan materi secara singkat dan kegiatan selanjutnya

lebih ditekankan pada aktivitas siswa dalam belajar kelompok yang sudah

ditentukan sebelumnya. Pembagian kelompok belajar ditentukan berdasarkan

prestasi belajar, sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa-siswa yang

mempunyai kemampuan akademik yang heterogen. Setiap kelompok harus

mendiskusikan jawaban yang tepat untuk lembar belajar kelompok yang telah

disiapkan oleh guru. Kemudian beberapa siswa perwakilan dari kelompok maju ke

depan kelas untuk mempresentasikan hasil jawaban mereka. Melalui kegiatan

diskusi siswa aktif dalam menyampaikan pendapat tentang bahan yang

didiskusikan, dan mempertahankan pendapatnya.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran ini guru memberikan pengarahan

kepada siswa mengenai praktikum sel dan jaringan yang akan dilaksanakan. Pada

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

praktikum ini setiap siswa dapat mengamati contoh nyata sel dan jaringan. Siswa

melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada Lembar

Kerja Siswa (LKS). Melalui praktikum ini siswa dapat mendeskripsikan sel dari

hasil pengamatan melalui mikroskop. Penilaian pada kegiatan praktikum

dilakukan oleh peneliti yang dibantu dua observer dan guru, dengan cara

mengamati keaktifan siswa dalam melaksanakan praktikum. Di akhir pelaksanaan

siklus I siswa diberi angket untuk diisi, angket tersebut meliputi angket motivasi

belajar, minat belajar, angket keaktifan siswa, dan angket tanggapan siswa

terhadap penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

c. Observasi dan Evaluasi Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan terhadap kualitas

proses pembelajaran siswa dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing

dengan model kerja kelompok. Hasil pengamatan pengamatan dicatat dan

dirangkum sebagai dasar acuan pelaksanaan tahap selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh temuan bahwa pada awal

pembelajaran, siswa masih malu untuk berdiskusi baik dengan siswa lain maupun

dengan guru. Kelompok yang telah dibentuk belum sepenuhnya dapat

mewujudkan kerja sama antar anggota kelompok. Selain itu motivasi dan minat

siswa belum nampak, siswa masih sangat tergantung pada keterangan dari guru.

Siswa masih terlihat bingung dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing,

dimana siswa harus menemukan dan membangun sendiri konsep yang akan

dipelajarinya melalui pertanyaan-pertanyaan guru yang harus mereka jawab.

Beberapa hal tersebut disebabkan karena penerapan pendekatan inkuiri terbimbing

merupakan hal baru bagi siswa. Namun pada tatap muka berikutnya siswa mulai

terlihat lebih aktif dan memiliki motivasi yang cukup untuk mengikuti

pembelajaran, kerja sama dalam proses pembelajaran mulai nampak, walaupun

dalam beberapa aspek belum terlihat perubahan yang cukup signifikan, tetapi

secara keseluruhan motivasi, minat, dan keaktifan siswa pada siklus I ini sudah

cukup baik.

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap

semua aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

observasi. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kualitas proses

pembelajaran siswa dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah

disusun.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan

Pada siklus I kegiatan difokuskan pada kegiatan siswa dalam membangun

dan menemukan konsep sel dan jaringan. Berdasarkan kegiatan pengamatan dan

evaluasi tindakan I diperoleh data-data untuk dianalisis. Hasil analisis

menunjukkan seberapa besar keberhasilan penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok dalam mencapai tujuan penelitian.

Kemudian ditarik kesimpulan dari kegiatan yang menunjukkan tingkat

keberhasilan sebagai dasar acuan dalam tahap selanjutnya yakni refleksi tindakan

I. Tahap refleksi akan memberi gambaran untuk menentukan tindak lanjut yang

perlu dilakukan peneliti dalam mencapai tujuan penelitian.

1) Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Hasil pengamatan motivasi belajar siswa diperoleh melalui pengamatan

menggunakan lembar observasi dan pengisian angket. Motivasi belajar siswa

menunjukkan peningkatan yang cukup. Pencapaian ini dapat dilihat dari hasil

observasi dan didukung dengan jumlah prosentase jawaban siswa dari angket

motivasi belajar siswa.

Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang

cukup. Hal ini dapat dilihat awal pelajaran dimulai, keinginan dan kebutuhan

prestasi belajar tinggi sudah mengalami peningkatan ditunjukkan dengan siswa

mulai berusaha mencari tambahan informasi tentang materi pelajaran melalui

buku-buku lain dengan meminjam buku di perpustakaan sekolah. Dorongan untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang materi pelajaran juga mulai dimiliki

oleh siswa walaupun dalam mengajukan pertanyaan mereka masih menunggu

perintah dari guru. Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru sebagian

besar siswa hanya diam saja, mereka menunggu guru yang menanggapi jawaban

tersebut, menunjukkan mereka belum memiliki dorongan untuk membaca buku-

buku sehingga mereka bisa membantu teman mereka untuk memperbaiki

jawabannya jika salah. Beberapa siswa memiliki dorongan untuk membaca dan

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

mengerjakan soal/tugas yang masih rendah, mereka memilih untuk meminta

pekerjaan teman dan mencontohnya jika diberi tugas oleh guru.

Keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal juga masih rendah. Hal

ini ditandai dengan rendahnya kesungguhan siswa dalam mengikuti diskusi

maupun menyelesaikan tugas-tugas dari guru, terlihat dengan masih banyak siswa

yang malas-malasan mengerjakan tugas dan memilih menjadi pendengar saat

teman-temannya berdiskusi. Rasa percaya diri, kepuasan, dan kemandirian juga

belum cukup tampak, terlihat dari siwa yang masih malu dan takut untuk

mngemukakan pendapat maupun menjawab pertanyaan dari guru walau pada

akhirnya ketika ditunjuk mereka juga mau melakukannya. Saat tiba-tiba diadakan

ulangan masih ada beberapa siswa yang minta bantuan teman maupun menyontek

buku atau catatan mereka.

68,65

72,27

61,5

56

58

60

62

64

66

68

70

72

74

Pro

sen

tase

Sk

or S

isw

a (%

)

1 2 3

Aspek

Gambar 5. Diagram Batang Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Rendahnya aspek rasa percaya diri, kepuasan dan kemandirian serta

keinginan dan kebutuhan prestasi belajar tinggi menunjukkan motivasi siswa

terhadap pembelajaran biologi kurang karena bingung terhadap penerapan

pendekatan inkuiri terbimbing yang merupakan hal baru bagi siswa. Siswa yang

terbiasa dengan metode ceramah perlu beradaptasi dengan pendekatan yang

diterapkan. Hasil observasi di atas didukung pula oleh hasil angket motivasi

belajar siswa yang prosentase rata-ratanya sebesar 67,47%. Oleh karena itu pada

Keterangan: Aspek 1: Keinginan dan

kebutuhan prestasi belajar tinggi

Aspek 2: Keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal

Aspek 3: Rasa percaya diri, kepuasan, dan kemandirian

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

siklus berikutnya, perlu adanya pengarahan mengenai penerapan pendekatan

inikuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

2) Minat Belajar Siswa Siklus I

Hasil pengamatan minat belajar siswa dilakukan melalui pengamatan

dengan lembar observasi dan pengisian angket. Hasil dari pengamatan ini

menunjukkan minat belajar siswa pada siklus I cukup baik. Pencapaian ini dapat

dilihat dari hasil observasi dan dari prosentase jawaban siswa pada angket minat

belajar siswa.

Ada empat aspek yang diamati tentang minat belajar siswa, yaitu

kesenangan, kemauan, kesadaran, dan perhatian. Pengamatan siklus I

menunjukkan bahwa kesenangan siswa terhadap pelajaran Biologi sudah

meningkat terlihat dari tidak ada siswa yang absen saat pelajaran Biologi, tidak

ada pula yang terlambat masuk kelas, namun hanya beberapa siswa saja yang

dengan senang hati ikut berpendapat saat diskusi berlangsung. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran yang

dilakukan. Kemauan siswa untuk mengerjakan tugas dan kemauan siswa untuk

belajar dari buku-buku baru masih kurang, ditunjukkan dengan banyak siswa yang

masih malas-malasan mengerjakan tugas/soal baik dari guru, buku, maupun LKS

dan mereka hanya belajar dari satu buku saja yang dimiliki oleh sebagian besar

siswa di kelas ini. Kesadaran siswa juga mengalami peningkatan walaupun tidak

banyak, ditunjukkan dengan kesadaran siswa untuk belajar di rumah melalui PR

dan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu juga ditunjukkan dari kesadaran

siswa untuk meningkatkan pemahaman materi yang diberikan dengan jalan

mencatat penjelasan dan keterangan dari guru. Perhatian siswa terhadap

pembelajaran juga mengalami peningkatan ditunjukkan dengan hanya beberapa

siswa saja yang mengobrol hal-hal lain di luar materi pelajaran, ada beberapa

siswa yang mengantuk dan tidur di dalam kelas. Ketika guru tiba-tiba

mengadakan ulangan Biologi, siswa langsung berteriak-teriak meminta kepada

guru untuk menunda ulangan. Hasil ini serupa dengan hasil angket minat belajar

siswa yang menunjukkan prosentase rata-rata sebesar 76,21%. Hasil angket minat

belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

82,08

68,75

74,69

79,32

62

64

66

68

70

72

74

76

78

80

82

84

Pro

sent

ase

Skor

Sis

wa

(%)

Kes

enan

gan

Kem

auan

Kes

adar

an

Perh

atia

n

Aspek

Gambar 6. Diagram Batang Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I

3) Keaktifan Siswa Siklus I

Besarnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat

diketahui dari hasil observasi dengan lembar observasi dan angket keaktifan

siswa. Keaktifan siswa dapat dilihat dari beberapa aktivitas yang ditunjukkan

siswa, yaitu aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas gerak,

aktivitas menggambar, dan aktivitas emosional.

Aktivitas visual siswa sudah cukup baik, mereka sangat antusias ketika

disuguhi gambar-gambar oleh guru, mereka juga membaca buku maupun catatan

mereka saat diadakan diskusi. Selain itu aktivitas lisan mereka cukup mengalami

peningkatan, mereka bersedia untuk mengajukan pendapat maupun menjawab

pertanyaan dari guru mereka juga bersedia mempresentasikan hasil diskusi

mereka di depan kelas walaupun sebagian besar mereka bersedia karena ditunjuk

oleh guru. Siswa masih malu dan takut salah untuk menyampaikan pendapat dan

menjawab pertanyaan dari guru. Aktivitas mendengar mereka juga cukup baik,

mereka mulai mau mendengarkan penjelasan dari guru maupun mendengarkan

teman mereka yang menjawab pertanyaan atau mengajukan pendapat walaupun

ada sedikit siswa yang tidak melakukannya. Aktivitas gerak mereka dapat

dikatakan baik, karena hampir seluruh siswa ikut serta dalam kegiatan praktikum

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

mulai dari mempersiapkan alat sampai menggunakan alat untuk melakukan

pengamatan. Aktivitas menggambar yang baik dimiliki sebagian besar oleh siswa

putri, ditunjukkan dengan yang sungguh-sungguh dan mau menggambar hasil

pengamatan adalah siswa putri. Saat diadakan ulangan secara tiba-tiba oleh guru,

siswa nampak tidak tenang, ketakutan, dan sangat gaduh, hal ini menunjukkan

aktivitas emosional mereka masih rendah. Untuk itu proses pembelajaran

dilanjutkan pada siklus berikutnya agar dapat diketahui apakah ada peningkatan.

Secara keseluruhan keaktifan siswa cukup baik dilihat dari beberapa aktifitas yang

sudah mengalami peningkatan, seperti pada hasil angket keaktifan siswa yang

menunjukkan prosentase rata-rata sebesar 76,4%. Hasil angket keaktifan siswa

dapat dilihat pada Gambar 7.

74,7

65,92

77,5 79 80,17 83

74,5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pro

sent

ase

Skor

Sis

wa

(%)

A. V

isua

l

A. L

isan

A. M

ende

ngar

A. G

erak

A. M

enul

is

A. M

engg

amba

r

A. E

mot

iona

l

Aspek

Gambar 7. Diagram Batang Keaktifan Siswa Siklus I

4) Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing

dengan Model Kerja Kelompok.

Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok

pada proses pembelajaran perlu mendapat tanggapan dari siswa untuk mengetahui

apakah penerapan pendekatan ini sudah sesuai dengan pembelajaran pada materi

Organisasi kehidupan.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Hasil dari tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok dapat dilihat Gambar 8.

POSITIF (93,96%)

NEGATIF (6,04%)

Gambar 8. Diagram Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pendekatan Inkuiri

Terbimbing dengan Model Kerja Kelompok Siklus I

Gambar 8 menunjukkan tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan

inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok pada proses pembelajaran.

Sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif, dapat dilihat dari

prosentase tanggapan positif sebesar 93,96%. Hal ini menunjukkan siswa tertarik

dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok,

dimana dengan penerapan model ini siswa lebih mudah dalam memahami materi.

Besarnya prosentase tanggapan siswa menunjukkan bahwa pendekatan inkuiri

ternbimbing dengan model kerja kelompok sesuai dengan pembelajaran materi

Organisasi Kehidupan.

Kegiatan pembelajaran pada Siklus I mendapat beberapa temuan yakni:

1) Perlunya peningkatan motivasi, minat, dan keaktifan siswa pada proses

pembelajaran siswa dengan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok.

2) Guru perlu membimbing siswa lebih baik karena siswa cenderung masih

bingung dengan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing.

3) Pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok dapat memacu

keaktifan siswa dalam belajar biologi karena siswa dapat membangun sendiri

konsep yang dipelajarinya melalui kerja kelompok dengan bimbingan guru.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4) Guru harus lebih mendorong siswa untuk lebih aktif selama proses

pembelajaran berlangsung karena masih ada siswa yang bersifat pasif.

Berdasarkan temuan-temuan di atas, maka perlu adanya perbaikan pada

siklus berikutnya.

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Kegiatan pembelajaran masih bertujuan untuk meningkatkan motivasi,

minat, dan keaktifan siswa. Pada siklus II materi yang disampaikan merupakan

bagian dari materi organisasi kehidupan yaitu materi organ dan sistem organ,

adapun hal-hal dalam perencanaan tindakan dalam siklus II ini meliputi:

1) Menyusun silabus pembelajaran dengan materi pokok Organisasi

Kehidupan.

2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi Organisasi Kehidupan (

Organ dan Sistem Organ ).

3) Menyiapkan Lembar observasi untuk merekam aktivitas siswa.

4) Menyiapkan Lembar angket motivasi belajar siswa, angket minat belajar

siswa, angket keaktifan siswa, dan angket tanggapan siswa terhadap

penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

5) Menyiapkan peralatan praktikum tentang organ dan sistem organ.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II tidak jauh berbeda dengan Siklus I yang

menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

Materi yang digunakan merupakan kelanjutan dari Siklus I yaitu Organ dan

Sistem Organ. Pembagian kelompok pada Siklus II sama dengan Siklus I.

Tahap-tahap pelaksanaan Siklus II : 1) Siswa dengan dibimbing oleh guru

melakukan pengamatan, 2) siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada

pada LKS dalam satu kelompok yang selanjutnya didiskusikan bersama guru dan

kelompok lainnya , 3) melakukan penarikan kesimpulan pada akhir kegiatan. Pada

pelaksanaan tindakan II ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran siswa dibandingkan dengan hasil yang dicapai pada tindakan I.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Observasi dan Evaluasi Tindakan II

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan terhadap proses

pembelajaran dan seluruh aktivitas siswa dengan menggunakan instrumen

penelitian seperti tercantum dalam perencanaan tindakan II untuk memperoleh

data pada siklus II. Data yang diperoleh dicatat dan dirangkum sebagai bahan

pertimbangan untuk penelitian tahap selanjutnya. Setelah kegiatan observasi atau

pengamatan selesai kemudian dilakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran.

Selama kegiatan pembelajaran siklus II diperoleh beberapa temuan

yakni: 1) Siswa sudah menampakkan minat dan motivasi yang tinggi. Hal ini

nampak dari kemauan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik; 2) Siswa

sudah mulai menampakkan keaktifan yang tinggi. Hal ini nampak dari keberanian

siswa untuk bertanya, mengungkapkan pendapat dan mempresentasikan hasil

jawabannya; 3) Siswa tertarik dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing

dengan model kerja kelompok karena siswa dapat membangun konsep sendiri

melalui diskusi bersama sehingga materi dapat dipelajari dengan mudah.

d. Analisis dan Refleksi II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran difokuskan terhadap kegiatan siswa

dalam membangun dan menemukan materi yang dipelajari pada materi Organisasi

Kehidupan.Data yang diperoleh dari tahap sebelumnya dianalisis untuk

mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembelajaran pada siklus II. Hasil analisis

tersebut kemudian disimpulkan dan dirangkum untuk mengetahui ada tidaknya

peningkatan dari siklus I. Hasil siklus II ini diharapkan kualitas proses

pembelajaran meningkat.

Kesimpulan analisis tindakan II dijadikan sebagai bahan acuan untuk

tahap selanjutnya yakni tahap refleksi II. Melalui analisis tindakan II dapat

menentukan langkah pada tahap selanjutnya Keputusan yang diambil merupakan

hasil refleksi dari tahap analisis yang dilakukan.

Tindak lanjut yang akan diambil dipertimbangkan berdasarkan hasil-hasil

yang diperoleh dari siklus I dan siklus II. Bila hasil yang diperoleh pada siklus II

lebih baik atau mengalami peningkatan dari siklus I maka guru hendaknya

menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok untuk

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

materi Organisasi kehidupan. Selanjutnya guru dapat mengembangkan

pembelajaran yang mengaitkan antara materi dengan contoh-contoh nyata yang

ada. Hambatan-hambatan yang ada diidentifikasi untuk dapat ditemukan solusi

yang tepat, sehingga pembelajaran ini benar-benar mampu memberikan alternatif

pembelajaran dan menambah variasi pembelajaran yang dilakukan guru.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dapat diketahui adanya peningkatan

kualitas proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Motivasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Pencapaian

ini dilihat dari hasil observasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa

memiliki motivasi belajar yang sudah baik. Pada awal jam pelajaran, keinginan

dan kebutuhan prestasi belajar tinggi sudah mengalami peningkatan. Hal ini

ditunjukkan hampir semua siswa membawa buku pegangan Biologi hanya

seorang saja yang tidak membawa dengan alasan lupa, siswa yang tidak memiliki

buku berusaha untuk meminjam di perpustakaan sekolah. Dorongan untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang materi pelajaran juga sudah dimiliki

oleh siswa, dalam mengajukan pertanyaan mereka tidak lagi menunggu perintah

dari guru. Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru mereka

mendengarkan dan bila merasa kurang puas mereka dengan senang hati

memberikan tanggapan, sehingga mereka bisa membantu teman mereka untuk

memperbaiki jawabannya maupun pendapatnya. Dorongan untuk membaca dan

mengerjakan soal/tugas juga sudah meningkat, mereka tidak lagi mengandalkan

pekerjaan teman untuk dicontoh jika diberi tugas oleh guru.

Keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal juga menunjukkan

peningkatan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kesungguhan siswa dalam

mengikuti diskusi maupun menyelesaikan tugas-tugas dari guru. Hal ini terlihat

dengan banyaknya siswa yang sungguh-sungguh mengerjakan tugas. Mereka tidak

hanya diam saja dan menjadi pendengar ketika diskusi berlangsung. Rasa percaya

diri, kepuasan, dan kemandirian juga sudah mulai tampak, terlihat dari siswa yang

tidak lagi malu dan takut untuk mngemukakan pendapat maupun menjawab

pertanyaan dari guru walau pada akhirnya jawaban mereka kurang tepat. Saat

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

diadakan ulangan mendadak, siswa tidak lagi gaduh. Mereka berusaha

mengerjakan soal ulangan dengan mandiri serta sungguh-sungguh.

Hasil observasi ini serupa dengan hasil angket motivasi belajar siswa

pada siklus II yang menunjukkan prosentase rata-rata sebesar 81,98%. Hasil

angket motivasi belajar siswa pada siklus II ini menunjukkan bahwa siswa

memiliki motivasi belajar yang tinggi (Gambar 9). Hasil dari siklus II ini akan

dibandingkan dengan hasil pada siklus I untuk mengetahui ada tidaknya

peningkatan motivasi belajar siswa.

68,65

80,38

72,27

85,8

61,5

79,75

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pros

enta

se S

kor S

iswa (

%)

1 2 3

Aspek

SIKLUS ISIKLUS II

Gambar 9. Diagram Batang Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II

Meningkatnya motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa siswa sudah

dapat beradaptasi dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model

kerja kelompok. Hasil observasi siswa menunjukkan rasa percaya diri,

kemandirian saat kerja kelompok. Siswa juga terlihat sungguh-sungguh dalam

berdiskusi baik dengan teman satu kelompok maupun dengan guru dan teman

lainnya.

2) Minat Belajar Siswa Siklus II

Hasil pengamatan minat belajar siswa dilakukan melalui pengamatan

dengan lembar observasi. Hasil dari pengamatan ini menunjukkan minat belajar

siswa terhadap pembelajaran Biologi pada siklus II sudah baik.

Keterangan: Aspek 1: Keinginan dan

kebutuhan prestasi belajar tinggi

Aspek 2: Keinginan untuk mencapai hasil yang maksimal

Aspek 3: Rasa percaya diri, kepuasan, dan kemandirian

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Ada empat aspek yang diamati tentang minat belajar siswa, yaitu

kesenangan, kemauan, kesadaran, dan perhatian. Pengamatan siklus II

menunjukkan bahwa kesenangan siswa terhadap pelajaran Biologi sudah

meningkat terlihat dari tidak ada siswa yang absen saat pelajaran Biologi, tidak

ada pula yang terlambat masuk kelas, namun hanya beberapa siswa yang dengan

senang hati ikut berpendapat saat diskusi berlangsung. Kemauan siswa untuk

mengerjakan tugas dan belajar dari buku-buku baru sudah meningkat, ditunjukkan

dengan siswa yang bersungguh-sungguh mengerjakan tugas/soal baik dari guru,

buku, maupun LKS.

Kesadaran siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan

kesadaran siswa untuk belajar di rumah melalui PR dan tugas yang diberikan oleh

guru. Selain itu, juga ditunjukkan dari kesadaran siswa untuk meningkatkan

pemahaman materi yang diberikan dengan jalan mencatat penjelasan dan

keterangan dari guru. Perhatian siswa terhadap pembelajaran juga mengalami

peningkatan, ditunjukkan dengan tidak ada siswa yang mengobrol hal-hal lain di

luar materi pelajaran, serta siswa yang mengantuk dan tidur di dalam kelas. Hal

ini menunjukkan siswa mulai berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

Ketika guru tiba-tiba mengadakan ulangan Biologi, siswa tidak lagi berteriak-

teriak agar guru menunda ulangan. Kesadaran siswa akan pentingnya belajar

Biologi sudah tampak, sehingga siswa akan melakukan aktivitas belajar dengan

senang hati, gembira, tidak mudah bosan, dan tidak tertekan. Siswa sedikit demi

sedikit mampu memusatkan perhatian atau berkonsentrasi saat mengikuti proses

pembelajaran, sehingga siswa mampu menyerap dan memahami materi. Senada

dengan hasil observasi tersebut, hasil angket minat belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Pada siklus II prosentase rata-rata aspek minat belajar sebesar

83,58%.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

82,0886,88

68,75

80,3174,69

82,34 79,3284,77

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pros

enta

se S

kor

Sisw

a (%

)

Kes

enan

gan

Kem

auan

Kes

adar

an

Perh

atia

n

Aspek

SIKLUS ISIKLUS II

Gambar 10. Diagram Batang Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II

3) Keaktifan Siswa Siklus II

Besarnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat

diketahui dari hasil observasi. Keaktifan siswa dapat dilihat dari beberapa

aktivitas yang ditunjukkan siswa, yaitu aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas

mendengar, aktivitas gerak, aktivitas menggambar, dan aktivitas emosional.

Aktivitas visual siswa sudah cukup baik, mereka sangat antusias ketika disuguhi

gambar-gambar oleh guru, mereka juga membaca buku maupun catatan mereka

saat diadakan diskusi. Selain itu aktivitas lisan mereka sudah cukup mengalami

peningkatan. Mereka bersedia untuk mengajukan pendapat maupun menjawab

pertanyaan dari guru. Mereka juga bersedia mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas tanpa ditunjuk oleh guru. Siswa tidak lagi malu dan takut salah untuk

menyampaikan pendapat maupun menjawab pertanyaan. Dalam kerja kelompok

pun mereka tidak lagi mengandalkan teman yang lebih pintar. Aktivitas

mendengar mereka juga cukup baik, mereka mau mendengarkan penjelasan dari

guru maupun mendengarkan teman mereka yang menjawab pertanyaan atau

mengajukan pendapat. Aktivitas gerak mereka dapat dikatakan baik, karena

hampir seluruh siswa ikut serta dalam kegiatan praktikum mulai dari

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mempersiapkan alat sampai menggunakan alat untuk melakukan pengamatan.

Aktivitas menggambar yang baik dimiliki sebagian besar oleh siswa putri,

ditunjukkan dengan yang sungguh-sungguh dan mau menggambar hasil

pengamatan adalah siswa putri. Saat diadakan ulangan secara tiba-tiba oleh guru,

siswa nampak tenang, hal ini menunjukkan aktivitas emosional mereka sudah

meningkat. Secara keseluruhan keaktifan siswa sudah baik dilihat dari seluruh

aktifitas yang meningkat. Hasil ini didukung oleh hasil angket keaktifan siswa

dapat dilihat pada Gambar 11. Pada siklus II ini prosentase aspek keaktifan siswa

sebesar 84,25%.

74,780,7

65,92

80,08 77,580,83 79

87,6780,17

85,5 83

94

74,581

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pro

sent

ase

Skor

Sis

wa

(%)

A. V

isua

l

A. L

isan

A. M

ende

ngar

A. G

erak

A. M

enul

is

A. M

engg

amba

r

A. E

mot

iona

l

Aspek

SIKLUS ISIKLUS II

Gambar 11. Diagram Batang Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

4) Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing

dengan Model Kerja Kelompok.

Hasil dari tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok pada siklus II tidak banyak berubah.

Hasil ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

POS ITIF (95,83%)

NEGATIF (4,17%)

Gambar 12. Diagram Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing dengan Model Kerja Kelompok Siklus II

Gambar 12 menunjukkan tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan

inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok pada proses pembelajaran. tidak

jauh berbeda dengan siklus I. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang

positif, dapat dilihat dari prosentase tanggapan positif yang cukup besar yaitu

95,83%. Hal ini menunjukkan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok mulai diminati oleh siswa. Melalui penerapan model ini,

siswa lebih mudah memahami materi. Besarnya prosentase tanggapan siswa

menunjukkan bahwa pendekatan inkuiri ternbimbing dengan model kerja

kelompok bermanfaat dan menguntungkan dalam pembelajaran materi Organisasi

Kehidupan.

Pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok didapatkan beberapa temuan yang muncul selama pembelajaran Siklus

II antara lain:

1) Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing

dengan model kerja kelompok.

2) Proses belajar berlangsung dengan aktif.

3) Guru tidak lagi mendominasi proses pembelajaran, tetapi siswa yang bergerak

sendiri untuk memahami materi.

4) Minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran semakin meningkat.

5) Semangat kerjasama dan keaktifan lebih meningkat.

Page 61: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, maka penerapan pendekatan inkuiri

terbimbing dengan model kerja kelompok ini dapat dihentikan pada siklus II.

B. Pembahasan

Hasil angket yang dibagikan kepada siswa maupun hasil observasi dan

wawancara menunjukkan terdapat peningkatan motivasi, minat, dan keaktifan

siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penerapan

pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok, kualitas proses

pembelajaran mengalami peningkatan, khususnya ditinjau dari beberapa aspek

siswa, yaitu motivasi, minat, dan keaktifan siswa.

1. Pra Siklus

Hasil observasi awal tampak bahwa motivasi belajar siswa masih rendah.

Rendahnya motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan keinginan dan kebutuhan

prestasi belajar tinggi yang masih rendah. Hal ini terlihat pada siswa yang enggan

dan malas untuk mencari informasi dari berbagai macam sumber seperti

membaca, pergi ke perpustakaan, mencari buku-buku baru, dan bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas. Kebutuhan untuk mencapai hasil yang maksimal belum

tampak pada diri siswa, membuat masih banyak siswa yang malas untuk

mengerjakan tugas yang diberikan guru. Di samping itu rasa percaya diri,

kepuasan, dan kemandirian siswa juga belum tampak. Mereka masih tergantung

pada apa yang disampaikan oleh guru.

Minat belajar siswa juga masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan masih

ada siswa yang malas untuk memperhatikan penjelasan guru apalagi mencatatnya.

Jadwal pelajaran yang jatuh pada jam terakhir membuat siswa susah

berkonsentrasi untuk mengikuti pembelajaran, ada yang mengantuk, ada pula

yang memilih bercakap-cakap dengan temannya untuk mengatasi rasa bosan.

Selain itu, siswa masih kurang kesadarannya untuk belajar secara mandiri,

meskipun guru telah menyediakan tugas-tugas dan pekerjaan rumah untuk siswa.

Keaktifan siswa pun masih rendah, ditandai dengan sedikit yang berani

menyampaikan pendapat, menjawab, maupun mengajukan pertanyaan. Mereka

masih merasa takut bila jawaban mereka salah atau ditertawakan oleh teman-

Page 62: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

temannya. Mereka lebih memilih bergantung pada siswa yang lebih pandai.

Mereka enggan untuk bertukar pendapat saat pembelajaran berlangsung. Hasil

dari angket yang dibagikan kepada siswa juga menunjukkan kondisi yang sama,

motivasi, minat, serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Biologi

masih rendah. Hal ini disebabkan guru belum menerapkan pendekatan yang tepat,

agar interaksi antarsiswa juga dapat berlangsung.

2. Siklus I

Siklus I menunjukkan belum ada perubahan yang cukup berarti dari

motivasi, minat, maupun keaktifan siswa. Dapat dilihat dari aspek keinginan dan

kebutuhan prestasi belajar tinggi pada siswa yang masih rendah. Siswa berusaha

mendapatkan prestasi belajar yang tinggi karena tuntutan orang tua, mereka mau

belajar karena suruhan orang tua atau guru. Keinginan untuk mencapai prestasi

belajar yang tinggi tidak datang dari diri sendiri, melainkan dari orang lain. Hal ini

disebut dengan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat

pengaruh dari luar individu, karena ada ajakan, suruhan, atau paksaan orang lain,

sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu.

Proses pembelajaran yang berkualitas seharusnya siswa memiliki motivasi

intrinsik yang timbul dari diri sendiri, sehingga dalam proses belajarnya siswa

tidak merasa terbebani dan tertekan yang mengakibatkan siswa tidak bisa

mengembangkan kemampuannya secara optimal.

Minat siswa terhadap pembelajaran biologi juga masih rendah. Siswa

masih banyak yang bersikap masa bodoh dengan jalannya pembelajaran, tidak

memperhatikan keterangan guru, asik dengan aktivitas lain, enggan membawa

buku pelajaran, dan tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. Hal-hal

tersebut menunjukkan kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran biologi

masih rendah.

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dipengaruhi oleh motivasi

dan minat siswa terhadap pembelajaran. Dari hasil pengamatan keaktifan siswa

sudah mulai tampak, hanya saja aktivitas lisan siswa masih rendah. Hal ini

menunjukkan aktivitas siswa terutama yang berhubungan dengan berbicara di

hadapan guru dan teman-teman seperti berdiskusi, menjawab dan mengemukakan

Page 63: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

pertanyaan atau pendapat masih sangat rendah. Siswa yang belum memiliki

motivasi maupun minat akan cenderung tidak bersungguh-sungguh dalam

mengikuti pelajaran, kurang memperhatikan, dan sibuk dengan kegiatannya

sendiri. Mereka merasa malas untuk berpartisipasi dalam kelas. Mereka juga

menjadi kurang percaya diri dan kurang mandiri yang menyebabkan mereka akan

bersikap pasif dan mengandalkan orang lain. Sikap-sikap seperti inilah yang

mengakibatkan keaktifan siswa menjadi rendah. Dilihat dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa motivasi, minat dan keaktifan siswa masih perlu

ditingkatkan. Siswa masih perlu bimbingan dari guru secara lebih intensif karena

siswa masih bingung dengan pembelajaran yang diterapkan, maka perlu adanya

perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Siklus II

Pada siklus II, motivasi belajar siswa sudah mulai tampak. Siswa memiliki

keinginan untuk membaca dan mendengar informasi baik dari guru maupun

sumber lain. Siswa juga semakin mandiri untuk mendapatkan informasi, tidak

hanya mengandalkan guru. Selain itu, siswa juga bersungguh-sungguh

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh guru.

Minat belajar siswa juga mulai meningkat, ditunjukkan dengan siswa yang

melakukan aktivitas belajar dengan senang hati, dan tidak mudah bosan. Hal ini

menunjukkan siswa mulai memiliki kesadaran akan pentingnya belajar Biologi.

siswa juga mulai mampu memusatkan perhatian saat mengikuti proses

pembelajaran.

Meningkatnya motivasi dan minat siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran diikuti dengan meningkatanya keaktifan siswa. Ketika siswa

memiliki kemauan dan kesadaran yang besar bahwa belajar merupakan suatu

kebutuhan, siswa akan mempunyai rasa percaya diri dan tidak bergantung kepada

orang lain untuk mendapatkan pengetahuan, sehingga wujud konkretnya siswa

akan melakukan aktivitas yang mendukungnya untuk mendapatkan suatu

pengetahuan yang diinginkan. Seperti hasil pengamatn terhadap aktivitas siswa

pada siklus II yang menunjukkan aspek-aspek keaktifan siswa mengalami

peningkatan. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada aktivitas lisan siswa yang

Page 64: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ditunjukkan dengan siswa yang tidak lagi takut maupun malu untuk

menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan guru maupun siswa lain,

mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa lain. Dari hasil

pengamatan selama proses pembelajaran siklus II ini berlangsung, didapatkan

beberapa temuan seperti, proses pembelajaran berlangsung dengan aktif karena

motivasi dan minat belajar siswa yang semakin meningkat, siswa sudah mulai

terbiasa dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok, guru tidak lagi mendominasi dalam proses pembelajaran, dan semangat

kerja sama yang mulai tampak pada diri siswa, oleh sebab itu dapat dihentikan

pada siklus II ini.

Peningkatan motivasi, minat dan keaktifan dalam proses pembelajaran

diikuti dengan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi Organisasi

Kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan pada setiap

akhir siklus (Lampiran 3i) yang menunjukkan peningkatan prosentase siswa yang

telah mencapai batas KKM yaitu 60. Pada pra siklus 50% siswa belum mencapai

batas tuntas, setelah diterapkan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok pada siklus I, prosentase siswa yang belum mencapai batas tuntas

menurun (32,5%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mulai mampu

beradaptasi dengan pendekatan yang digunakan, sehingga siswa lebih giat dalam

mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Pada siklus II,

prosentase siswa yang belum mencapai batas tuntas hanya tinggal 5 siswa

(12,5%). Peningkatan tersebut menunjukkan semakin banyak siswa yang sudah

mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga mereka dapat

belajar dengan sungguh-sungguh, dan mencapai hasil yang maksimal.

Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok

dapat membantu siswa dalam memahami materi karena melalui pendekatan

inkuiri terbimbing proses belajar diorientasikan pada proses pembentukan konsep

secara aktif dan mandiri oleh siswa dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan arahan

oleh guru. Melalui proses pembelajaran seperti ini konsep yang didapatkan siswa

akan lebih lama tertanam pada diri siswa. Senada dengan hasil penelitian Wirtha

dan Rapi (2008) yang mengungkapakan bahwa dengan pembelajaran inkuiri dapat

Page 65: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonsturksi pengetahuannya

sendiri, menggunakan konsep-konsep yang sudah dimiliki untuk memecahkan

masalah yang dihadapi. Hal ini yang mendorong siswa untuk lebih menikmati

pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model

kerja kelompok. Perbedaannya dengan pendekatan inkuiri terbimbing, tugas siswa

untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri masih dibawah bimbingan yang

intensif dari guru. Hasil serupa dikemukakan oleh Schwarz dan Gwekwerere

(2009) yang menyatakan bahwa efek dari pembelajaran inkuiri terbimbing

berhasil membangun siswa untuk mengembangkan ide dan pengetahuannya

dengan pendampingan yang intensif oleh guru.

Siswa di kelas umumnya lebih senang bertanya pada teman di sekitarnya

daripada bertanya langsung pada gurunya. Untuk mengantisipasi, guru mencoba

dengan cara mengaktifkan kegiatan diskusi kelompok dengan menunjuk siswa

yang menurut pengamatan guru lebih terampil dan menguasai materi yang

diajarkan untuk menjadi narasumber. Siswa sering lebih paham akan apa yang

disampaikan oleh temannya daripada oleh guru. Bahasa yang digunakan oleh

siswa lebih mudah ditangkap oleh siswa lain, maka memanfaatkan bantuan siswa

dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran. Diharapkan

dengan diskusi kelompok ini, siswa dapat saling memotivasi, saling memberi

semangat dan pada akhirnya mendorong siswa lebih giat dalam memahami dan

menyelesaikan materi yang dipelajari. Walau demikian, guru tetap aktif

melakukan pemantauan di kelas dan merangkum hasil diskusi kelompok yang

dilakukan.

Dalam pembelajaran ini guru berperan hanya sebagai fasilitator dan

mediator, yakni membantu siswa untuk belajar dan menggunakan keterampilan

proses mereka untuk memperoleh lebih banyak ilmu pengetahuan. Guru berperan

dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan siswa. Guru dapat memberikan

bantuan dalam bentuk pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk memikirkan

prosedur yang mungkin dilakukan. Pertanyaan diberikan sebagai stimulasi untuk

siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kreatif. Penerapan pendekatan

inkuiri terbimbing mengarahkan pada proses berfikir dan memecahkan masalah

Page 66: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

yang dilakukan oleh siswa atas dasar bimbingan guru. Dalam kegiatan inkuiri,

masalah dikemukakan oleh guru atau bersumber dari buku teks kemudian siswa

bekerja untuk menemukan jawaban masalah tersebut di bawah bimbingan yang

intensif dari guru.

Melalui angket tanggapan siswa terhadap penerapan inkuiri terbimbing

dengan model kerja kelompok, siswa memberikan tanggapan yang positif

terhadap penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase jawaban siswa yang cukup besar. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model

kerja kelompok diminati siswa.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa kualitas atau efektifitas sebuah

proses pembelajaran dapat dilihat dari besarnya motivasi, minat, dan keaktifan

siswa. Dalam hal ini digunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model

kerja kelompok yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk mengembangkan

pengetahuannya secara mandiri dengan bimbingan intensif dari guru. Hasilnya

menunjukkan motivasi siswa sudah tampak peningkatannya dari munculnya

keinginan dan kebutuhan prestasi belajar tinggi, keinginan mencapai hasil yang

maksimal, serta rasa percaya diri, kepuasan, dan kemandirian siswa saat proses

pembelajaran. Minat belajar siswa yang mulai timbul pada diri siswa dapat dilihar

dari ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Biologi, selain itu juga dapat

diwujudkan dengan kemauan, kesadaran, dan perhatian siswa dalam menjalani

proses pembelajaran. Tumbuhnya motivasi dan minat pada diri siswa akan diikuti

dengan meningkatnya keaktifan siswa yang ditinjau dari aktivitas-aktivitas siswa

yang tampak saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang dapat

diamati seperti aktivitas visual yang berhubungan dengan membaca dan

mengamati, kemudian aktivitas lisan yang berhubungan dengan aktivitas bertanya,

menjawab, dan menyampaikan pendapat. Selain aktivitas tersebut juga dilihat dari

aktivitas mendengarkan, menulis, gerak, menggambar dan emosional. Dengan

meningkatnya motivasi, minat, dan keaktifan, siswa memiliki kemampuan untuk

mengembangkan ide, dan pengetahuan yang telah dimiliki tentunya dibawah

bimbingan guru.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tanggapan dan kualitas proses pembelajaran khususnya ditinjau dari sisi

siswa (motivasi, minat, dan keaktifan siswa) melalui kerja kelompok

menunjukkan pendekatan inkuiri terbimbing sesuai digunakan untuk proses

pembelajaran materi organisasi kehidupan.

Page 68: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Peningkatan kualitas pembelajaran (ditijau dari aspek siswa meliputi

motivasi, minat, dan keaktifan siswa) dapat dilakukan melalui penerapan

pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis , hasil penelitian ini dapat dipergunakan :

a. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan alternatif pembelajaran.

c. Sebagai gambaran dan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-

langkah yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses

pembelajaran siswa pada mata pelajaran biologi.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan belajar

mengajar biologi di SMP Negeri 3 Karanganyar, yakni bahwa kualitas proses

pembelajaran biologi (khususnya aspek siswa yang meliputi motivasi, minat, dan

keaktifan siswa) dapat ditingkatkan dengan adanya upaya melalui penerapan

pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok.

54

Page 69: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

C. Saran

1. Guru

a. Hendaknya guru dapat menyajikan pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok dengan baik

sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada materi

organisasi kehidupan.

b. Hendaknya guru mampu mengembangkan dan mengatasi hambatan dalam

menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok

pada proses pembelajaran organisasi kehidupan.

c. Hendaknya guru dapat mengevaluasi hasil yang diperoleh dan mengambil

keputusan yang tepat dengan penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan

model kerja kelompok pada organisasi kehidupan.

2. Siswa

a. Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru dalam

menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja kelompok

dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembalajaran pada

materi organisasi kehidupan.

b. Hendaknya siswa meningkatkan keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran

yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing dengan model kerja

kelompok sehingga terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran pada

materi organisasi kehidupan.

3. Sekolah

a. Hendaknya sekolah dapat menerapkan pembelajaran melalui pendekatan

inkuiri terbimbing untuk materi pokok lain.

b. Hendaknya sekolah dapat menyediakan sarana pembelajaran yang

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI …/Upaya...Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memebuhi persyaratan mendapatkan gelar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4. Peneliti

a. Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis sedapat

mungkin terlebih dahulu menganalisis kembali perangkat pembelajaran yang

telah dibuat oleh peneliti ini untuk disesuaikan penerapannya, terutama dalam

hal alokasi waktu, fasilitas pendukung termasuk media pembelajaran dan

karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut

dilakukan.

b. Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian

selanjutnya dengan mengaitkan aspek-aspek yang belum diungkap dan

dikembangkan dari variabel-variabel yang telah disebutkan di depan melalui

penambahan siklus guna peningkatan yang lebih baik.

c. Hendaknya peneliti lain dapat mengembangkan instrumen-instrumen yang

jauh lebih baik dalam mengungkapkan aspek-aspek lainnya.