upaya meningkatkan kemampuan membaca al...

78
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK SISWA KELAS IV MI NURUL ISLAM 02 WONOKERTO, BANCAK, SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: SITI NUR AINI NIM: 093111413 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: donga

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN METODE STRUKTURAL ANALITIK

SINTETIK SISWA KELAS IV MI NURUL ISLAM 02 WONOKERTO, BANCAK, SEMARANG SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

SITI NUR AINI

NIM: 093111413

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nur Aini

NIM : 093111413

Jurusan/Program studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, Mei 2011

Saya yang menyatakan

Siti Nur Aini

NIM. 093111413

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 024-7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Qur'an Dengan

Metode Struktural Analitik Sintetik Siswa Kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto, Bancak, Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Siti Nur Aini NIM : 093111413 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, Juni 2011

Ketua Sekretaris

___________________ __________________

Penguji I Penguji II

___________________ __________________

Pembimbing I Pembimbing II

_________________________ ____________________

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, Mei 2011

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Qur'an

Dengan Metode Struktural Analitik Sintetik Siswa Kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto, Bancak, Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Siti Nur Aini NIM : 093111413 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

v

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Qur'an Dengan

Metode Struktural Analitik Sintetik Siswa Kelas IV MI Nurul Islam

02 Wonokerto, Bancak, Semarang Semester I Tahun Pelajaran

2010/2011 Penulis : Siti Nur Aini NIM : 093111413

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Penggunaan metode dalam rangka membaca Al Qur'an yang monoton menyebabkan siswa kurang memahami cara membaca dan berakibat siswa kurang lancar dalam membaca Al Qur'an di sekolah. Dengan adanya hal tersebut kemudian peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul " Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Qur'an Dengan Metode Struktural Analitik Sintetik Siswa Kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto, Bancak, Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011" dengan tujuan agar siswa memahami cara membaca Al Qur'an sehingga mampu membaca dengan baik dan benar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kemampuan membaca Al Qur'an siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang? 2) Bagaimana penerapan metode SAS dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang? 3) Apakah metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur'an pada siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang? Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS) maka kemampuan siswa membaca Al Qur’an Siswa Kelas IV Semester I MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat ditingkatkan. Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode SAS ini dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan, yaitu ketuntasan klasikal siswa pada siklus I hanya 42%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 57%, dan pada siklus III mencapai 88%.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

vi

MOTTO

÷(#ρ ߊ ¨ρ t“ s? uρ �χÎ* sù u�ö�yz ÏŠ#̈“9$# 3“uθø)−G9$# 4 Èβθà)̈? $# uρ ’ Í<'ρ é' ‾≈ tƒ É=≈ t6ø9F{ $# ∩⊇∠∪

…… Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah

mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa

dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

(QS Al Baqarah: 197)

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibu tercinta, atas segala kasih sayang yang diberikan

2. Suamiku dan anak-anakku tercinta

3. Seluruh sahabat-sahabatku yang telah membantu terselesaikannya skripsi

ini.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

viii

TRANSLITERASI

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI, Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/1987. Penyimpangan kata sandang (al-

) disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

t ط a ا

z ظ b ب

‘ ع c ت

g غ s ث

f ف j ج

q ق h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م z ذ

n ن r ر

w و z ز

s [ h س

, ء sy ش

y ي s ص

d ض

Bacaan Madd: Bacaan Diftong:

a = a panjang او = au

i = i panjang اي = ai

u = u panjang

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan guna meraih gelar Strata Satu (S-1).

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak, penulis tidak akan mampu berbuat banyak dalam penyelesaian

skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor IAIN Walisongo Semarang, yang memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menyelesaikan studi.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, atas segala

dukungannya hingga penulis mampu menyelesaikan studi.

3. Dr. Mustofa, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing, yang dengan keikhlasannya

telah memberikan bimbingan hingga tersusunnya skripsi ini.

4. Bapak dan ibu yang selalu mendo'akan, memberikan dukungan dan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini

5. Suami dan anak tercinta yang selalu setiap menemani baik dalam suka

maupun duka dan mendukung dalam segala hal.

6. Muh Fatoni, S.Ag, selaku Kepala MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan

Bancak Kabupaten Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis

menyelesaikan studi

7. Rekan-rekan mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan

dorongan kepada penulis.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

x

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

ganda. Amin.

Akhirnya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan atau bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa

senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan

bagi pembaca pada umumnya.

Amin – amin yarobbal ‘alamin

Semarang, Mei 2011 Penulis

Siti Nur Aini

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

xi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................ iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

TRANSLITERASI ....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 5

A.1. Kemampuan Membaca ................................................. 5

A.2. Pengertian Al Qur’an .................................................... 6

A.3. Dasar Membaca Al Qur’an ........................................... 7

A.4. Tujuan Membaca Al Qur’an ......................................... 7

A.5. Indikator Kemampuan Membaca Al Qur’an ................ 8

A.6. Adab Membaca Al Qur’an ............................................ 10

A.7. Metode Mengajar .......................................................... 14

A.8. Metode SAS .................................................................. 16

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 19

C. Hipotesis Tindakan ................................................................. 20

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 21

C. Pelaksana dan Kolaborator .................................................... 21

D. Rancangan Penelitian ............................................................ 21

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 26

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 27

G. Indikator Keberhasilan .......................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 30

B. Pembahasan ............................................................................ 43

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................ 47

B. Saran ....................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 48

RPP

LEMBAR OBSERVASI

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al Qur’an sebagai kalam Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia itu

memiliki keistimewaan terutama pada susunan bahasanya yang unik dan

kandungan maknanya yang mendalam. Al Qur’an merupakan mukjizat yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW membacanya adalah ibadah1.

Keutamaan mukjizat Al Qur’an bukan hanya ditujukan kepada bangsa arab,

namun Al Qur’an dengan keutamaan mukjizatnya itu diperuntukkan kepada

seluruh alam2.

Maka dari itu mempelajari Al Qur’an merupakan kewajiban mutlak bagi

setiap yang beragama Islam, sebab semua ajaran Islam bersumber pada Al Qur’an,

bahkan Al Qur’an itu sendiri merupakan induk atau pusatnya segala ilmu

pengetahuan, yang berisi tentang hukum-hukum dan aqidah. Firman Allah:

!$̄RÎ)çm» oY ø9t“Rr&$ºRºuä ö• è%$wŠÎ/ t• tãöN ä3 ¯=yè©9šcq è=É)÷ès?ÇËÈ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab,agar kamu memahaminya.”3

Dan Al Qur’an sebagai tata kehidupan umat dan petunjuk bagi makhluk,

ia merupakan tanda kebenaran Rasulullah SAW. Disamping merupakan bukti

yang jelas atas kenabian dan kerasulannya. Selain itu ia juga hujjah yang akan

tetap tegak sampai pada hari kiamat4.

Berkaitan dengan masalah tersebut, pendidikan agama Islam dan

membaca Al Qur’an di sekolah mulai di tingkat dasar tidak kalah pentingnya,

1 Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya: Sejarah Al Qur’an, (Jakarta: DepartemenAgama), 2005, hlm. 23

2 Muhammad Ali Ash-Shabuni, Studi Ilmu Al Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia), 2000,hlm. 112

3 Depag RI,Op.Cit, hlm. 1184 Ibid, hlm. 13

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

disamping siswa diharapkan menjadi anak yang berbudi pekerti baik, rajin

beribadah dan kuat imannya, maka tidak ada suatu alas an melainkan anak harus

ditekan untuk belajar membaca Al Qur’an. Apalagi menghadapi keluhan dari

pihak orang tua atau wali murid yang mengatakan, bahwa murid-murid tamatan

sekolah dasar banyak yang belum dapat membaca dan menulis huruf Al Qur’an.

Sehingga dengan penekanan belajar membaca Al Qur’an diharapkan murid-murid

sekolah dasar dapat membaca dan menulis huruf Al Qur’an sebagai penghayatan

terhadap sumber agama Islam, yaitu Al Qur’an.

Bagi murid-murid tamatan sekolah dasar yang akan melanjutkan ke

Sekolah Menengah Pertama diharapkan sudah mampu membaca dan menulis

huruf Al Qur’an sehingga tidak menyulitkan bagi guru agama yang mengajar pada

tingkat tersebut demikian pula pada tingkat selanjutnya5. Berdasarkan kurikulum

Sekolah Dasar (SD) tahun 1975 yang telah dibakukan dengan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 17 Januari 1975 No. 008C/U/1975

dan Keputusan Menteri Agama tanggal 31 Oktober 1974 pada bidang studi

pendidikan agama Islam terdapat tujuan instructional umum antara lain ditetapkan

bahwa murid lulusan sekolah dasar harus mampu membaca Al Qur’an dengan

baik6. Namun kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ternyata

pembelajaran membaca dan menulis huruf Al Qur’an tingkat sekolah dasar ini

kurang menarik dan para siswa mengalami kesulitan, maka dengan demikian

pembelajaran ini kurang berhasil.

Berdasarkan pengamatan, kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran

membaca dan menulis huruf Al Qur’an tersebut lebih disebabkan oleh factor guru

dalam menggunakan metode yang kurang tepat, dalam hal ini guru masih

menggunakan metode tradisional. Hal diatas menjadi dorongan bagi peneliti untuk

melaksanakan penelitian ini. Dengan demikian penelitian ini merupakan upaya

untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

dan menulis huruf Al Qur’an yaitu dengan cara melalui metode Struktural

5 H.MT. Fatahudin, Pedoman Membaca dan Menulis Huruf Al Qur’an,(Jakarta: CV.Serajaya), 1981, hlm. 1

6 Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam, Standar Mutu Pendidikan AgamaIslam, (Jakarta: Departemen Agama RI), 1981, hlm. 4

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

Analitik Sintetik (SAS), dengan cara pengenalan dan pengamatan keseluruan

(structural) secara sepintas. Kemudian pengenalan dan pengamatan lebih jauh

(analitik) sampai bagian-bagian kemudian pengenalan dan pengamatan mendalam

(sintetik) sehingga dapat memahami.7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitiannya sebagai

berikut:

1. Bagaimana kemampuan membaca Al Qur'an siswa kelas IV MI Nurul Islam

02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang?

2. Bagaimana penerapan metode SAS dilaksanakan pada siswa kelas IV MI

Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang?

3. Apakah metode SAS dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur'an

pada siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab.

Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al Qur’an siswa kelas IV MI

Nurul Islam 02 Kec. Bancak Kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui penerapan metode SAS pada siswa kelas IV MI Nurul

Islam 02 Kec. Bancak Kabupaten Semarang.

3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al Qur'an siswa

dengan menggunakan metode SAS.

Sedangkan manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai informasi yang berguna untuk memperkaya khazanah ilmu

pengetahuan yang mungkin akan diteliti dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Siswa

7 H.MT Fatahudin, Op.Cit, hlm. 9

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

1. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi

b. Manfaat bagi guru

Merupakan masukan untuk menerapkan metode pembelajaran yang

tepat dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Menurut Umiyati, alumni Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun

2009 dalam skripsinya dengan judul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf

Hijaiyah Sambung Siswa MI Nurul Islam 01 Wonokerto Kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang melalui Metode Struktural Analitik Sintetik.” Dari

penelitian ini dapat diketahui kemampuan mengenal huruf hijaiyah sambung

siswa dengan metode SAS dapat meningkat.

Dari penelitian yang dilakukan tersebut sekilas memang tampak adanya

persamaan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti, namun dalam

penelitian ini peneliti menekankan pada kemampuan membaca al-Qur’an siswa di

MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang.

Menurut Dwi Hartiningsih alumni STAIN Salatiga tahun 2010 dalam

skripsinya yang berjudul “Peningkatan kemampuan membaca surat pendek al

Qur’an melalui penerapan metode struktural analitik sintetik siswa kelas II MI

Manba’ul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan”.

Menyimpulkan bahwa belajar dengan menguraikan huruf hijaiyah beserta

harokatnya dapat meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek dalam

al Qur’an.

1. Kemampuan Membaca

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup

melaksanakan sesuatu). Kemudian kata mampu tersebut mendapat awalan pe- dan

akhiran –an, jadi kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan1.

1 Team Penyusun Phoenix, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. MediaPustaka Phoenix, hlm. 565

5

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

6

Sehingga kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dasar atau

bekal yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam belajar.

Dwi Sunar Prasetyo berpendapat bahwa membaca adalah kegiatan otak

untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol2.

Sedangkan menurut Klien yang dikutip Farida Rahim, mengemukakan

bahwa definisi membaca mencakup:

a. Membaca merupakan suatu proses

Yang dimaksud adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki

oleh pembaca mempunyai peranan utama dalam membentuk makna.

b. Membaca adalah strategi

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca

yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika

membaca.

c..Membaca adalah interaktif

Keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks orang yang senang

membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang

ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga

terjadi antara pembaca dan teks3

Dari pengertian di atas, yang dimaksud dengan membaca dalam

pembahasan ini adalah melisankan tulisan yang tertulis.

2. Pengertian Al-Qur’an

Menurut Syekh Ali Ash-Shabuni yang dikutip Ahmad Lutfi bahwa Al-

Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi dan

Rosul terakhir dengan perantara malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang

2 Dwi Sunar Prasetyo, 2008, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak SejakDini, Jogjakarta: Penerbit Think, hlm. 57

3 Ahmad Lutfi, 2004, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Departemen AgamaRI, hlm. 35.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

7

dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang

dimulai dari surar Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas4.

Pendapat Az-Zajaj yang dikutip Moh. Chadziq Charisma mengemukakan

bahwa kata “Qur’an” berasal dari kata Qori atau Qoru yang berarti

mengumpulkan ayat-ayat atau surat-surat, serta menghimpun intisari dari

ajaran Rasul-Rasul yang diberi kitab suci terdahulu5.

Sedangkan menurut Abdul Majid Khan, secara etimologi al-Qur’an berasal

dari kata: yang berarti sesuatu yang dibaca ( ). Jadi,

arti al-Qur’an secara lughawi adalah sesuatu yang dibaca. Berarti menganjurkan

kepada umat agar membaca al-Qur’an tidak hanya dijadikan hiasan rumah saja.

Atau pengertian al-Qur’an sama dengan bentuk masdar (bentuk kata benda) yakni

yang berarti menghimpun dan mengumpulkan ( ). Oleh karena

itu, al-Qur’an harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj (tempat

keluarnya huruf) dan sifat-sifat hurufnya, dipahami, dihayati, dan diresapi makna-

makna yang terkandung di dalamnya kemudian diamalkan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan membaca al-Qur’an adalah melihat tulisan kitab suci al-Qur’an dengan

cara melisankan.

3. Dasar Membaca Al-Qur’an

Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang memerintahkan umat Islam untuk

membacanya antara lain firman Allah swt. dalam surat al-Qiyamah ayat 17 -18

sebagai berikut:

¨b Î)$uZøŠn= tã¼ çm yè÷Hsd¼çm tR#uä ö• è% urÇÊÐÈ#sŒÎ*sùçm» tRù&t• s%ôìÎ7 ¨?$$sù¼çm tR#uä ö• è%ÇÊÑÈ):- (

4 Farida Rahim.2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar Grafika.hlm. 3

5 Moh. Chadziq Charisma, 1991, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, Surabaya: PTBina Ilmu, hlm.1

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

8

“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan

(membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya,

maka ikutilah bacaannya itu.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Allah swt. yang bertanggung jawab

atas al-Qur’an dan memberikan beberapa ilmu kepada manusia. Salah satunya

yaitu membaca al-Qur’an. Telah diketahui pula bahwa Allah swt. yang telah

mewahyukan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril

yang telah diberi pengetahuan membaca untuk diajarkan kepada umatnya sesuai

dengan apa yang telah beliau dapatkan.

4. Tujuan Membaca Al-Qur’an

Kitab suci al-Qur’an merupakan rahmat bagi seluruh alam dan merupakan

satu-satunya mukjizat yang kekal sepanjang masa serta kitab suci terakhir yang

diturnkan Allah swt. isinya mencakup seluruh pokok syariat yang ada pada kitab-

kitab sebelumnya. Oleh karena itu, setiap orang yang membacanya dengan hati

ikhlas dan mengharapkan ridha dari Allah niscaya bertambah keimanan dan

kecintaannya. Selain itu pula di dalamnya berisi wahyu Ilahi yang menjadi

petunjuk bagi siapa saja yang mengimani dan mengamalkannya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 2 yang berbunyi:

y7Ï9ºsŒÜ=» tG Å6 ø9$#Ÿw|=÷ƒ u‘¡Ïm‹ Ïù¡“W‰èdz̀ ŠÉ)­FßJ ù=Ïj9ÇËÈ ) : (

Artinya:

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa.”

Ayat di atas mengungkapkan tujuan yang dicapai seseorang ketika

membaca al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Artinya

orang Islam yang mengaku dirinya beriman, dalam menjalani hidup agar

senantiasa menjadikannya al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

5. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Di antara indikator kemampuan membaca al-Qur’an siswa adalah:

a. Kefasihan dalam membaca al-Qur’an

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

9

Fasih berasal dari kata yang berarti berbicara dengan

terang, fasih, petah lidah6. Fasih dalam membaca al-Qur’an maksudnya terang

atau jelas dalam pelafalan atau pengucapan lisan ketika membaca al-Qur’an.

Membaca al-Qur’an berbeda dengan membaca bacaan apapun, karena

isinya merupakan kalam Allah swt. yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi dan

dijelaskan secara terperinci, yang berasal dari zat Yang Maha Bijaksana Lagi

Maha Mengetahui. Karena itu cara membacanya tidak lepas dari adab yang

bersifat zahir maupun batin.

Di antara adabnya yang bersifat zahir adalah membaca al-Qur’an secara

tartil. Makna tartil dalam membaca ialah membaca dengan perlahan-lahan

tidak terburu-buru dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan makhraj

dan sifat-sifatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ilmu tajwid.

Sebagaimana firman Allah swt. dalam surat al-Muzammil ayat 4 sebagai

berikut:

.........È@Ïo?u‘urtb#uä ö• à)ø9$#¸x‹Ï?ö• s?ÇÍÈ ) :(

Artinya:

“ … dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”

b. Ketepatan pada Tajwidnya

Sebagian besar ulama mengatakan bahwa tajwid adalah suatu cabang

ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajariilmu qiraat al-

Qur’an. ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana

sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri

sendiri maupun dalam rangkaian. Dalam ilmu tajwid diajarkan bagaimana cara

melafalkan huruf yang berdiri sendiri, huruf yang dirangkaikan dengan huruf

yang lain, melatih lidah mengeluarkan huruf-huruf dan makhrajnya, belajar

mengucapkan bunyi yang panjang dan yang pendek, cara menghilangkan bunyi

huruf dengan menggabungkannya kepada huruf yang sesudahnya (idgam),

6 Mahmud Yunus, 1989, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya, Hlm. 317

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

10

berat atau ringan, berdesis atau tidak, mempelajari tanda-tanda berhenti dalam

bacaan.

c. Ketepatan pada makhrajnya

Sebelum membaca al-Qur’an, sebaiknya seseorang terlebih dahulu

mengetahui makhraj dan sifat-sifat huruf. Sebagaimana yang dijelaskan dalam

ilmu tajwid. Makharijul huruf artinya membaca huruf-huruf sesuai dengan

tempat keluarnya seperti di tenggorokan, di tengah lidah, antara dua bibir dan

lain-lain7.

d. Kelancaran Membaca Al-Qur’an

Lancar adalah cepat tak ada hambatan, tidak tersendat-sendat. Kelancaran

membaca al-Qur’an siswa berarti siswa mampu membaca al-Qur’an dengan

lancer, cepat, tepat dan benar8. Dalam pembelajaran membaca al-Qur’an,

ketika siswa belum atau tidak lancar dalam membacanya, mestinya seorang

guru tidak menaikkan ke bacaan berikutnya. Sehingga siswa tidak menghadapi

tingkat kesulitan membaca yang semakin tinggi dan pada ujungnya tidak akan

semakin mempersulit kerja seorang guru juga.

6. Adab dan Keutamaan Membaca Al-Qur’an

a. Adab Membaca Al-Qur’an

Banyak adab membaca al-Qur’an yang disebutkan oleh para

ulama,di antaranya adalah:

1) Berguru Secara Musyafahah

Seorang murid sebelum membaca ayat-ayat al-Qur’an terlebih dahulu

harus berguru dengan guru yang ahli dalam bidang al-Qur’an secara

langsung. Musyafahah berasal dari kata syafawiy artinya bibir,

musyafahah artinya saling bibir-bibiran, artinya kedua murid dan guru

harus bertemu langsung, saling melihat gerakan bibir masing-masing pada

saat membaca al-Qur’an.

7 Abdul Majid Khan. Op cit. hlm. 448 Team Penyusun Phoenix. Op cit. hlm. 527

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

11

Karena murid tidak akan dapat membaca secara fasih sesuai dengan

makhraj (tempat keluar huruf) dan sifat-sifat huruf tanpa memperlihatkan

bibirnya atau mulutnya pada saat membaca al-Qur’an. Murid tidak dapat

menirukan bacaan yang sempurna tanpa melihat bibir atau mulut seorang

gurunya ketika membacakannya.

Demikian juga Nabi Muhammad saw. belajar dengan Jibril secara

langsung (musyafahah) pada saat setiap turun ayat, sekalipun secara

substansinya yang mengajarkannya adalah Allah swt. Nabi saw. belajar

pada Jibril saat tadarus setiap bulan suci Ramadan untuk memeriksa

kebenaran bacaan al-Qur’an. Sebagaimana firman:

Ÿwõ8 Ìh• ptéB¾Ïm Î/y7tR$|¡ Ï9Ÿ@yf÷ètG Ï9ÿ¾Ïm Î/ÇÊÏȨb Î)$uZøŠn=tã¼ çm yè÷Hsd¼çm tR#uä ö• è%urÇÊÐÈ#sŒÎ*sù

çm» tRù&t• s%ôìÎ7 ¨?$$sù¼ çm tR#uä ö• è%ÇÊÑȧN èO¨b Î)$uZøŠn=tã¼ çmtR$uŠt/ÇÊÒÈ

Artinya:

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur’an karenahendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggunganKamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilahbacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilahpenjelasannya.

2) Niat Membaca dengan Ikhlas

Seseorang yang membaca al-Qur an hendaknya berniat yang baik

yaitu niat beribadah yang ikhlas karena Allah untuk mencari ridha-Nya.

Allah berfirman dalam al-Qur an surat al-Bayyinah ayat 5:

!$tBur(#ÿrâ•ÉDé&žwÎ)(#r߉ç6 ÷èu‹ Ï9©!$#tûü ÅÁ Î=øƒèCã& s!tûï Ïe$!$#uä !$xÿuZãm(#q ßJ‹ É)ムurno 4q n=¢Á9$#(#q è?÷s ムur

no 4q x. ¨“9$#4y7Ï9ºsŒurß`ƒ ÏŠÏp yJ ÍhŠs)ø9$#ÇÎÈ ) :(

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

12

Artinya:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,

dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang

demikian itulah agama yang lurus.”

3) Dalam Keadaan Suci

Di antara adab membaca al-Qur an adalah suci dari hadas kecil,

hadas besar, maupun segala najis sebab yang dibaca adalah wahyu Allah

atau firman Allah swt. Sebagaimana firman Allah surat al-Waqi ah: 79 –

80 sebagai berikut:

žwÿ¼ çm•¡ yJ tƒžwÎ)tbrã• £gsÜßJ ø9$#ÇÐÒÈ×@ƒ Í”\s?Ï̀iBÉb> §‘tûü ÏHs>» yèø9$#ÇÑÉÈ ) :-(

Artinya:

“Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan

dari Tuhan semesta alam.”

4) Memilih Tempat yang Pantas dan Suci

Jika akan membaca al-Qur an hendaknya memilih tempat yang

suci dan tenang seperti masjid, mushalla, rumah, dn lain-lain yang

dipandang pantas dan terhormat. Sesuai dengan kondisi al-Qur an yang

suci dan merupakan firman Allah yang Maha Suci. Karena tempat yang

pantas sangat mendukung penghayatan makna al-Qur an baik pembaca

maupun untuk pendengarnya.

5) Menghadap Kiblat dan Berpakaian Sopan

Pembaca al-Quran disunahkan menghadap kiblat secara khusyu ,

tenang, menundukkan kepala dan berpakaian sopan.

6) Bersiwak (gosok gigi)

Ketika membaca al-Qur an, mulut hendaknya bersih dan tidak

berisi makanan. Sebaiknya sebelum membaca al-Qur an mulut dan gigi

dibersihkan lebih dahulu.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

13

7) Membaca Ta’awwud

Sebelum membaca al-Qur’an disunahkan membaca ta’awud,

sebagaimana firman Allah swt. surat an-Nahl ayat 98:

#sŒÎ*sù|Nù&t• s%tb#uä ö• à)ø9$#õ‹Ïè tG ó™$$sù«!$$Î/z̀ ÏBÇ`» sÜø‹ ¤±9$#ÉOŠÅ_§•9$#ÇÒÑÈ ) : (

Artinya:

“Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta

perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”

Maksudnya sebelum membaca al-Qur’an, terlebih dahulu mohon

perlindungan Allah, agar terjauh dari pengaruh tipu daya setan, sehingga

hati dan pikiran tetap tenang di waktu membaca al-Qur’an.

8) Membaca al-Qur’an dengan Tartil

Disunahkan membaca al-Qur’an dengan tartil, yaitu dengan bacaan

yang pelan-pelan dan tenang.

9) Merenungkan Makna Al-Qur’an

Merenungkan arti ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca yaitu dengan

menggerakkan hati untuk memahami kata-kat al-Qur’an yang dibaca

semampunay atau yang digerakkan dengan lidah sehingga mudah

memahami dan kemudian diamalkan dalam praktik kehidupan di tengan-

tengah masyarakat.

10) Khusu’ dan Khudhu’

Khusu’ dan khudhu’ artinya merendahkan hati dan seluruh anggota

tubuh kepada Allah, sehingga al-Qur’an yang dibaca mempunyai pengaruh

bagi pembacanya.

11) Memperindah Suara

Disunahkan membaca al-Qur’an, dengan suara yang bagus lagi

merdu, sebab suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan

uslubnya al-Qur’an.

12) Tidak Dipotong dengan Pembicaraan Orang Lain

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

14

Membaca al-Qur’an janganlah diputuskan hanya karena hendak

berbicara dengan orang lain, apalagi sambil tertawa-tawa atau bermain-

main. Memulai atau berhenti membaca al-Qur’an tidak terpengaruh dengan

juz. Akan tetapi lebih mudah berpedoman maqra’ yang biasanya ditandai

dengan huruf hamzah ( ) di atas lingkaran ayat atau satu ‘ain ( ) yang

tertulis di pinggir luar garis teks al-Qur’an.

Demikian di antara adab dan etika membaca al-Qur’an, sehingga

al-Qur’an dapat dibaca selayaknya serta meningkatkan iman dan taqwa

kepada Allah serta dalam membentuk pribadi muslim yang sejati.

b. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

1) Orang yang mahir membaca al-Qur’an akan bersama malaikat yang mulia

derajatnya.

2) Rumah yang dibacakan al-Quir’an dihadiri para malaikat dan menjadi

leluasa bagi penghuninya.

3) Rumah yang dibacakan al-Qur’an terpancar sinar hingga ke penduduk

langit.

4) Membaca al-Qur’an akan menjadikan begitu banyak kebaikan dan

keberkahan.

5) Membaca al-Qur’an akan memperindah pembacanya.

6) Membaca al-Qur’an adalah penenang hati.

7) Membaca al-Qur’an sangat bermanfaat bagi pembaca dan orang tuanya.

8) Pembaca al-Qur’an tidak akan terkena bencana di hari kiamat kelak.

9) Al-Qur’an memberi syafaat kepada pembacanya.

7. Metode Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain siswa, guru, metode mengajar, sarana dan prasarana. Guru sebagai salah satu

faktor tersebut merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap

pembelajaran di kelas. Guru harus mampu menciptakan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar, sehingga tujuan belajar dapat dicapai.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

15

Setiap proses belajar mengajar menuntut suatu strategi tertentu dimana di

dalamnya terdapat perencanaan prosedur dan langkah-langkah yang harus

ditempuh guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Langkah-langkah yang

harus ditempuh tersebut disebut sebagai metode. Metode secara umum dapat

diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan

dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Metode berlaku

baik bagi guru sebagai metode mengajar maupun bagi siswa sebagai metode

belajar.

Metode mengajar terdiri dari dua kata, yaitu metode dan mengajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan

terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, sedangkan mengajar adalah

memberi pelajaran. Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang teratur

dan terpikirkan baik-baik untuk memberikan pelajaran9.

Menurut Slameto dalam Hamalik strategi adalah suatu rencana tentang

cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran). Pengertian strategi

terkandung metode belajar mengajar, yaitu cara atau jalan untuk mencapai tujuan

pengajaran, dan juga teknik mengajar yaitu pemakaian alat-alat bantu mengajar

dan cara menggunakan metode mengajar yang relevan atau sesuai dengan tujuan

agar dapat mendorong siswa belajar optimal10.

Hamalik menyatakan bahwa secara teoritis metode pengajaran dibagi

menjadi dua yaitu metode dalam kelas dan metode luar kelas. Metode dalam

kelas terdiri dari metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, resitasi,

demonstrasi, eksperimen, sosiodrama dan bermain peran, bekerja dalam

kelompok, proyek, problem solving dan psikodrama. Metode luar kelas terdiri

9 Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), 1999, hlm.652

10 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta), 2003,hlm. 89

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

16

dari metode karya wisata, survey desa, pengabdian masyarakat, berkemah, kerja

pengalaman dan proyek11.

Pemilihan metode mengajar perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat

mempengaruhi cocok atau tidaknya suatu metode digunakan dalam belajar

mengajar. Slameto, menyatakan bahwa pemilihan metode mengajar perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku

yang diharapkan dapat ditampakkan siswa setelah proses belajar mengajar; 2)

materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran; 3) besar kelas

(jumlah siswa), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran dalam kelas yang

bersangkutan; 4) kemampuan siswa untuk menangkap dan mengembangkan

bahan pelajaran yang yang diajarkan; 5) kemampuan guru dalam menggunakan

berbagai jenis metode pengajaran; 6) fasilitas yang tersedia dan 7) waktu yang

tersedia12.

Keberhasilan seorang guru menggunakan metode mengajar ditentukan

oleh beberapa hal diantaranya yaitu pokok bahasan yang akan disampaikan,

keadaan siswa, fasilitas sekolah dan kesiapan guru itu sendiri, sehingga seorang

guru harus berusaha keras untuk memilih dan mengkombinasikan metode-metode

mengajar tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seperti diungkapkan

oleh Surakhmad yang dikutip dari Djamarah dan Zain pemilihan dan penentuan

metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anak didik, tujuan, situasi, fasilitas,

dan guru13.

8. Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) diprogramkan pemerintah RI

mulai tahun 1974. Regu yang dipimpin oleh Dr. A.S. Broto pada waktu itu telah

menghasilkan Metode SAS. Menurut A.S. Broto khususnya disediakan untuk

11 Ibid, hlm. 10012 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta) 1996,

hlm. 6413 Syaiful Bahri Djamarah dkk, Op.Cit, hlm. 16

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

17

belajar membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan SD. Lebih luas lagi

Metode SAS dapat dipergunakan dalam berbagai bidang pengajaran. Dalam

proses operasionalnya metode SAS mempunyai langkah-langkah berlandaskan

operasional dengan urutan: Struktural menampilkan keseluruhan; Analitik

melakukan proses penguraian; Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada

bentuk Struktural semula. Landasan linguistiknya bahwa itu ucapan bukan tulisan,

unsur bahasa dalam metode ini ialah kalimat; bahwa bahasa Indonesia mempunyai

struktur tersendiri. Landasan pedagogiknya; (1) mengembangkan potensi dan

pengalaman anak, (2) membimbing anak menemukan jawab suatu masalah.

Landasan psikologisnya : bahwa pengamatan pertama bersifat global (totalitas)

dan bahwa anak usia sekolah memiliki sifat melit (ingin tahu)14.

Prosedur penggunaan Metode SAS15:

a. Mula membaca permulaan dijadikan dua bagian

Bagian pertama Membaca permulaan tanpa buku

Bagian pertama Membaca permulaan buku

b. Merekam bahasa anak melalui pertanyaan-pertanyaan dari pengajar

sebagai kontak permulaan.

c. Menampilkan gambar sambil bercerita. Setiap kali gambar

diperlihatkan, muncullah kalimat anak-anak yang sesuai dengan gambar.

d. Membaca kahmat secara structural

e. Membaca permulaan dengan buku

f. Membaca lanjutan

g. Membaca dalam hati

Segi baiknya adalah:

a. Metode ini dapat sebagai landasan berpikir analisis.

b. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak

mudah mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca pada

kesempatan berikutnya

14 Oemar Hamalik, Pendekatan Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm. 7415 Ibid, hlm. 76

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

18

c. Berdasarkan landasan linguistik metode ini akan menolong anak.

menguasai bacaan dengan lancar.

Segi lemahnya adalah:16

a. Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar harus kreatif dan

terampil serta sabar. Tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar

untuk kondisi pengajar saat ini.

b. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini

untuk sekolah sekolah tertentu dirasa sukar.

c. Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak

di pedesaan

d. Oleh karena agak sukar menganjarkan para pengajar metode SAS maka

di sana-sini Metode ini tidak dilaksanakan.

Teknik pelaksanaan Metode SAS ialah keterampian memilih kata

kartu kata dan kartu kalimat. Sementara anak-anak mencari huruf, suku kata,

kata, pengajar dengan sebagian anak yang lain. Menempel-empelkan kata

kata yang tersusun menjadi kalimat yang berarti. Begitu seterusnya sehingga

semua anak mendapat giliran untuk menyusun kalimat, membacanya dan

yang paling mengutipnya sebagai keterampilan menulis. Media lain selain

papan tulis, papan panel, papan tali, OHP (Over Head Projector) dapat juga

digunakan.

Pembelajaran ini menggunakan Metode SAS (Struktural - Analitik -

Sintetik), Merupakan metode terbaru dalam bidang pengajaran, dilengkapi

dengan pendekatan Global (Gestald Psychologie), sehingga menghasilkan

kemampuan belajar yang sangat fantastis (quantum). Merupakan

penyempurnaan dari Edisi Internasional System 200 Menit yang telah

diujicobakan dan dibuktikan keberhasilannya di Asia maupun internasional.

Disusun oleh pakar bahasa Arab yang telah menerima banyak penghargaan

diantaranya dari Menteri Agama RI tahun 1995, predikat Kategori Pembina

16 Ibid, hlm. 82

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

19

Tilawatil Qur'an dan penghargaan Mitra Karya Bakti Pertiwi dari Presiden

RI tahun 1996.

Dalam pembelajaran membaca Al Qur’an di kelas IV penerapan

metode SAS dilaksanakan dengan menunjukkan siswa pada ayat yang utuh,

menguraikannya dan menyambungnya hingga menjadi ayat yang utuh.

B. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar dalam pelaksanaannya menggunakan berbagai

metode pembelajaran yang sesuai. Namun dalam pencapaian tujuan itu guru

hendaknya mampu mengembangkan kreatifitas siswa sesuai dengan kemampuan

dalam pembelajaran yang dimiliki. Agar siswa memiliki kemampuan dalam

pembelajaran a-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah terutama dalam membaca al

Qur’an perlu diterapkan metode struktural analitik sintetik dalam proses belajar

mengajar.

Alasan penerapan metode struktural analitik sintetik dalam proses belajar

mengajar adalah:

1. Membantu siswa belajar membaca al-Qur’an dengan benar, fasih, dan lancar.

2. Meningkatkan kemampuan membaca siswa pada surat-surat pendek dalam al-

Qur’an.

3. Mengembangkan kreatifitas siswa untuk dapat bekerja sama dengan siswa lain.

Hasil yang diharapkan dari penerapan metode struktural analitik sintetik

pada siswa adalah:

1. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.

2. Menyusun kata-kata dengan huruf hijaiyah baik secara berpisah atau

bersambung.

3. Memahami cara melafalkan ayat Al Qur’an.

4. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan al-Qur’an

5. Meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an dengan baik dan benar dan

hasil belajar siswa.

Melalui metode SAS tersebut, siswa lebih mudah memahami cara membaca

Al Qur’an mengingat siswa mengenal huruf hijaiyah yang dipisah dan disambung

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

20

beserta harokatnya, yang awalnya masih berupa ayat yang utuh, kemudian

diuraikan setiap huruf dan harokatnya, kemudian disambung kembali menjadi

ayat yang utuh.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Melalui Pelaksanaan

Metode Struktural Analitik Sintetik dapat meningkatkan kemampuan membaca Al

Qur’an Siswa Kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang”

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan PTK Kolaboratif, yaitu bersifat praktis

berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran Al Qur'an hadits di MI

Nurul Islam 02 Wonokerto. Objek tindakan PTK ini adalah tentang peranan

penerapan metode SAS dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur'an

dengan memfokuskan kegiatan pada minat dan perhatian siswa dalam

pembelajaran, keaktifan dalam proses pembelajaran dan hasil belajar berupa

kemampuan membaca Al Qur'an.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kec.

Bancak Kabupaten Semarang khususnya di kelas IV pada semester I Tahun

Pelajaran 2010/2011. Penelitian dilaksanakan pada tanggal Maret 2011

untuk siklus I, Maret 2011 untuk siklus II, dan pada tanggal Maret 2011

untuk siklus III.

C. Pelaksana dan Kolaborator

Pelaku tindakan adalah guru kelas dibantu oleh seorang guru selaku

teman sejawat (kolaborator). Adapun yang berperan sebagai subjek yang

dikenai tindakan adalah 26 orang siswa kelas IV MI Nurul Islam 02

Wonokerto Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang

dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian ini menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah

suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka

dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek

pembelajaran tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Mukhlis, PTK adalah

suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan

untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan1.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk

memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara kesinambungan,

sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di

kalangan guru.2

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian

tindakan, maka peneliti ini menggunakan model penelitian tindakan dari

Kemmis dan Taggart3, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus

yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah

pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan

pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat

pada gambar berikut4:

1 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: RemajaRosdakarya, 2006, hlm.12

2 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru,Bandung: Yrama Widya, 2006,hlm. 18

3 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hlm. 164 Ibid,, hlm. 16

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

Gambar alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

a. rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

b. kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode

pembelajaran, pengajaran terarah melalui kegiatan memahami

secara utuh, memahami lebih jauh dan memahami secara mendalam

sebagaimana tuntutan metode SAS.

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Rencana awal/Rancangan

Rencana yangdirevisi

Rencana yangdirevisi

Putaran 1

Putaran 2

Putaran 3

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

c. refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil

atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan

pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi menjadi tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3

dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur

kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang

diakhiri dengan tes formatif di akhiri masing-masing putaran. Dibuat

dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran

yang telah dilaksanakan.

Konsep yang dipilih sebagai acuan implementasi tindakan adalah

standar kompetensi membaca ayat-ayat Al Qur'an, karena dengan adanya

pengaruh perkembangan teknologi, siswa banyak yang tidak mengikuti

madrasah pada sore hari maupun tidak mengaji pada sore atau malam

harinya sehingga banyak yang tidak mampu membaca Al Qur'an.

Berdasarkan hasil pengamatan, kekurangan siswa tampak pada kurang

mengetahui panjang pendeknya ayat.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1)

perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi dalam

setiap siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan

dalam uraian berikut :

1. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

a. Peneliti menentukan alternatif peningkatan kemampuan membaca

Al Qur’an melalui metode SAS.

b. Peneliti membuat perencanaan yang mengacu kepada pembelajaran

membaca Al Qur’an dengan meminta masukan pada guru lain atau

sumber yang ada.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

c. Peneliti melakukan simulasi mengembangkan pembelajaran melalui

metode SAS.

d. Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran.

e. Membuat lembar observasi.

f. Mendesain alat evaluasi.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan

pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

3. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain

observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru yang

lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam pembelajaran.

Hal ini selain karena peniliti tidak memungkinkan melakukan sendiri,

juga untuk menjaga obyektifitas.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan

dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru

dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus, sehingga pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini benar-benar akan memberikan hasil yang

baik pada peningkatan kemampuan membaca al Qur’an dengan melalui

metode SAS.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

E. Teknik Pengumpulan Data

Prinsip pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan

prinsip pengumpulan data pada jenis penelitian lain. Adapun teknik

pengumpulan data dalam PTK ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati objek penelitian.

Observasi dilakukan untuk memperkuat data-data lain yang telah

ditemukan. Observasi dilakukan kepada siswa kelas IV MI Nurul Islam

02 Wonokerto selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2. Wawancara atau Interview

Metode interview atau wawancara adalah metode yang

berdasarkan diri kepada laporan verbal (verbal/report) dimana terdapat

hubungan langsung antara diri penyelidik dan subyek yang diselidiki.

Jadi, dalam metode ini ada face to face relation antara penyelidik

dengan yang diselidiki. Wawancara dilaksanakan kepada guru dan

siswa kelas IV MI Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan Bancak

Kabupaten Semarang. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi

awal siswa yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tulisan, catatan, hasil rapat, prasasti

yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian. Dalam penelitian ini

data dokumentasi yang digunakan adalah prestasi belajar berupa nilai

siswa. Selain itu data dokumentasi berupa data sebagai berikut:

a. Silabus

yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pembelajaran (RP)

Yaitu merupakan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman

guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil

belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

c. Tes Fomatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang

disampaikan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses mengatur urutan data,

mengorganisasi data ke dalam pola-pola atau kategori uraian dasar. Dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang dilakukan

secara deskriptif interaktif yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Teknik ini meliputi tiga tahapan utama, yaitu tahap kategori data,

tahap interpretasi data, dan tahap penarikan kesimpulan.

1. Tahap kategori data

Pada tahap ini peneliti menyusun data, kemudian mengklasifikasikan

menurut uraian permasalahan secara sistematis. Pada tahap ini juga

untuk memilih data utama dan data pendukung.

2. Tahap interpretasi data

Dalam tahap ini data yang telah diperoleh dari hasil penelitian

dilakukan penafsiran keadaan data tersebut dengan cermat dan objektif.

Dalam tahap ini peneliti juga akan menguji teori-teori yang telah

dipaparkan dalam kajian teori, dalam artian data yang diperoleh

mendukung atau sebaliknya, yaitu menolak teori-teori tersebut.

3. Tahap penarikan kesimpulan

Pengumpulan data Sajian data

Penarikan kesimpulanReduksi data

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

Tahap ini merupakan jawaban atau simpulan dari masalah yang diteliti

dan anggapan dasar yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam tahap ini

peneliti juga akan menguji teori-teori yang telah dipaparkan dalam

kajian teori, dalam arti kata data yang diperoleh mendukung atau

sebaliknya.

G. Indikator Keberhasilan

Untuk mempermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa,

Berdasarkan batas ketuntasan mutlak ada tiga tipe batas ketuntasan dengan

sistem poin 100 yaitu:

Tabel 3.1

Kriteria Ketuntasan

Kriteria Poin Poin Poin

A 90-100 95-100 91-100

B 80-89 85-94 86-90

C 70-79 75-84 81-85

D 60-69 65-74 75-80

E < 60 < 65 < 75

Prosentase dan jumlah kategori menunjukkan tingkat keberhasilan

pembelajaran. Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar

yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk

pelaksanaaan belajar mengajar kurikulum 1994 yaitu seorang siswa telah

tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut

tuntas belajar bila kelas tersebut terdapat 75% yang telah mencapai daya

serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung prosentase

ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

%100Siswa

belajar tuntasyangSiswaP x

∑∑=

Dalam penelitian tindakan kelas, indikator keberhasilan

pembelajaran dengan menggunakan metode SAS tercapai jika ketuntasan

klasikal > 75% serta siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Gambaran Selintas

Pada bagian ini ini akan memaparkan gambaran tentang kondisi

kelas tempat penelitian dilakukan disertai penjelasan adanya perbedaan

antara strategi pembelajaran yang biasa dilakukan dengan strategi

pembelajaran yang akan diujicobakan dalam penelitian ini.

MI Nurul Islam 02 Wonokerto terletak di Dusun Jetis Desa

Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, ini merupakan

tempat dimana penelitian tindakan dilaksanakan. Subjek tindakan adalah

26 orang siswa kelas IV dengan focus penelitian pada mata pelajaran Al

Qur'an Hadits materi pokok membaca ayat-ayat Al Qur'an.

PTK ini terdiri dari 3 siklus dengan merancang strategi

pembelajaran yang berbeda dari strategi pembelajaran yang biasa

diterapkan selama ini. Hal ini mengingat salah satu tujuan PTK adalah

untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta mutu proses

pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran

yang selama ini berlangsung kurang memberi efek yang positif pada siswa

selain dipengaruhi oleh factor dari siswa itu sendiri.

2. Uraian Siklus secara Umum

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1)

perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi dalam

setiap siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan

dalam uraian berikut :

1. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi :

a. Peneliti menentukan alternatif peningkatan kemampuan membaca

Al Qur’an melalui metode SAS.

30

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

31

b. Peneliti membuat perencanaan yang mengacu kepada pembelajaran

membaca Al Qur’an dengan meminta masukan pada guru lain atau

sumber yang ada.

c. Peneliti melakukan simulasi mengembangkan pembelajaran melalui

metode SAS.

d. Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran.

e. Membuat lembar observasi.

f. Mendesain alat evaluasi.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan

pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

3. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain

observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru yang

lain untuk mengobservasi selama peneliti terlibat dalam pembelajaran.

Hal ini selain karena peniliti tidak memungkinkan melakukan sendiri,

juga untuk menjaga objektifitas.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan

dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru

dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat

digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus, sehingga pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini benar-benar akan memberikan hasil yang

baik pada peningkatan kemampuan membaca al Qur’an dengan melalui

metode SAS.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

32

3. Kegiatan Per Siklus dan Analisis Data

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi.

Sebelum perbaikan siklus I peran guru sangat dominan dengan metode

ceramah menerangkan materi pelajaran, dengan menggunakan metode

pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS) dominasi guru menjadi

berkurang, sebab siswa terlibat dalam proses pembelajaran.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1

dilaksanakan pada tanggal April 2011 di kelas IV dengan jumlah

siswa 26 orang siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang

telah dipersiapkan.

Dalam siklus I pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang

direncanakan difokuskan pada penerapan metode pembelajaran

Struktural Analitik Sintetik (SAS), sebagai upaya meningkatkan

pemahaman materi membaca Al Qur’an oleh siswa. Maka fokus

penelitian adalah hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan metode

pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS) serta dampaknya

terhadap hasil pembelajaran.

Suasana dalam kegiatan belajar mengajar tampak kondusif,

siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru bagaimana ayat

secara utuh, kemudian diurai setiap huruf kemudian bagaimana cara

menyambung huruf dengan benar.

Selain itu pemberian tugas yang dipadukan menciptakan

keikutsertaan siswa pada proses kegiatan pembelajaran. Siswa tidak

hanya terpaku di bangku sebagai pendengar, tetapi berubah dengan

kegiatan memahami materi dan menyimpulkan materi berdasarkan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

33

soal-soal yang diberikan oleh guru. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Sebagai pengamat adalah guru kelas IV.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 1

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun hasil siklus I

adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Nilai Siklus INILAI SIKLUS I

No Nama Nilai Keterangan

1 Diyah Ayu Astuti 80 T

2 Eva Dwi Jayanti 70 BT

3 Himatul Munsif 80 T

4 Laelatul Munadhiroh 50 BT

5 Lina Syafa’ah 40 BT

6 S. Mazro’atus Sa’diyah 60 BT

7 Miftahul Huda 80 T

8 M. Abdul Ja’far Sodik 50 BT

9 M. Adrik Khoiru Sani 60 BT

10 M. Bilal Faqihudin 60 BT

11 M. Latif 40 BT

12 M. Mulyani 80 T

13 M. Sumhudi 90 T

14 M. Rohmani Setiawan D 80 T

15 Mutoharoh 70 BT

16 M. Sobirin 80 T

17 M. Subkhi 50 BT

18 M. Syarifudin 40 BT

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

34

19 Nadhifatul Ulfa 60 BT

20 Nahwa Camelia 80 T

21 Nur Hidayani 50 BT

22 Nuruden 60 BT

23 Siti Nur Farida Aryani 70 BT

24 Siti Nur Mala 80 T

25 Yuni Setyaningrum 90 T

26 Susanto 80 T

JUMLAH 1730

RATA-RATA 66.5

KETUNTASAN KLASIKAL 42%

Tabel 2

HASIL EVALUASI SIKLUS I

No Rentang Penilaian Jumlah Siswa

1

2

3

4

5

6

7

8

40-46

47-53

54-60

61-67

68-74

75-81

82-88

89-95

3

4

5

-

3

9

-

2

Jumlah 26

Pada table 1 terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa

40 sedangkan yang tertinggi adalah 90. dari data perolehan siswa

tersaji dalam 8 rentang nilai, dengan asumsi:

Rentang nilai 40-46 sebanyak 3 anak, rentang nilai 47-53 ada

4 anak, rentang nilai 54-60 ada 5 anak, rentang nilai 61-67 tidak ada,

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

35

0

2

4

6

8

10

40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81 82-88 89-95Rentang Nilai

Jumlah Sisw a

rentang nilai 68-74 ada 3 anak, rentang nilai 75-81 ada 9 anak,

rentang nilai 82-88 tidak ada, rentang nilai 89-95 2 orang anak.

Berdasar nilai evaluasi sebelum perbaikan dapat disajikan

dalam grafik diagram pada gambar 1 berikut:

GAMBAR 1

GRAFIK NILAI SIKLUS I

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Penjelasan guru mengenai materi terlalu singkat, sehingga siswa

kurang memahami materi

2. Siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas, terutama dalam

menyambung huruf

3. Motivasi belajar siswa masih cukup rendah, sehingga banyak siswa

yang ramai sendiri

d. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1. Guru perlu memberikan penjelasan secara perlahan-lahan terutama

saat mengurai huruf sehingga siswa mengetahui huruf hijaiyah

dalam ayat, dan mampu menyambung kembali

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

36

2. Guru perlu lebih terampil dalam motivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam motivasi siswa

sehingga siswa lebih antusias.

4. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pembelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

observasi pengolahan belajar aktif dan lembar observasi guru dan

siswa.

b. Tahap Pelaksanaan dan Kegiatan

Pelaksanaan siklus II mengacu pada hasil refleksi siklus I dimana

siswa masih kesulitan dalam memahami ayat yang diurai huruf

hijaiyahnya. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pasa tanggal April 2011 di kelas IV dengan jumlah

siswa 26 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah guru kelas

IV. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada

siklus II sebagai berikut:

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

37

Tabel 3

NILAI SIKLUS IINILAI SETELAH PERBAIKAN SIKLUS II

No Nama Nilai Keterangan

1 Diyah Ayu Astuti 70 BT

2 Eva Dwi Jayanti 80 T

3 Himatul Munsif 60 BT

4 Laelatul Munadhiroh 80 T

5 Lina Syafa’ah 70 BT

6 S. Mazro’atus Sa’diyah 80 T

7 Miftahul Huda 50 BT

8 M. Abdul Ja’far Sodik 80 T

9 M. Adrik Khoiru Sani 60 BT

10 M. Bilal Faqihudin 80 T

11 M. Latif 50 BT

12 M. Mulyani 80 T

13 M. Sumhudi 90 T

14 M. Rohmani Setiawan D 90 T

15 Mutoharoh 80 T

16 M. Sobirin 60 BT

17 M. Subkhi 80 T

18 M. Syarifudin 90 T

19 Nadhifatul Ulfa 90 T

20 Nahwa Camelia 50 BT

21 Nur Hidayani 80 T

22 Nuruden 70 BT

23 Siti Nur Farida Aryani 90 T

24 Siti Nur Mala 90 T

25 Yuni Setyaningrum 70 BT

26 Susanto 70 BT

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

38

JUMLAH 1940

RATA-RATA 74.6

KETUNTASAN KLASIKAL 57%

Keterangan:

BT : Belum Tuntas

T : Tuntas

Tabel 4

HASIL EVALUASI SIKLUS II

No Rentang Penilaian Jumlah Siswa

1

2

3

4

5

6

7

50-55

56-61

62-67

68-73

74-79

80-85

86-91

3

3

-

5

-

9

6

Jumlah 26

Pada perbaikan pembelajaran siklus II perolehan nilai terendah

50 dan tertinggi 90. penyajian data nilai terbagi menjadi 7 kelas

interval sebagai berikut:

1. Kelas interval pertama 50-55, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 3 orang

2. Kelas interval pertama 56-61, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 3 orang

3. Kelas interval pertama 62-67, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini tidak ada

4. Kelas interval pertama 68-73, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 5 orang

5. Kelas interval pertama 74-79, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini tidak ada

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

39

0

2

4

6

8

10

50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91

Rentang Nilai

Jumlah Sisw a

6. Kelas interval pertama 80-85, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 9 orang

7. Kelas interval pertama 86-91, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 6 orang

Tabel 3 dapat pula divisualisasikan dalam bentuk diagram sebagai

berikut:

GAMBAR 2

GRAFIK NILAI SISWA SETELAH PERBAIKAN SIKLUS II

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Siswa sudah banyak yang berkonsentrasi mendengarkan

penjelasan yang disampaikan guru

2. Siswa sudah mulai mampu membaca Al Qur’an jika ayat diurai

setiap huruf hijaiyahnya

3. Siswa masih kesulitan dalam membaca dalam bentuk ayat yang

utuh

d. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan

pada siklus II antara lain :

1. Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

40

2. Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa dalam

memahami cara membaca Al Qur’an.

3. Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi

soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

5. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 3, soal tes

formatif 3 alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersipkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tanggal April 2011 di kelas IV dengan jumlah

siswa 26 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.

Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana

pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II,

sehingga atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada

siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah guru

kelas IV. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Instrument yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun hasil

belajar pada siklus III adalah sebagai berikut:

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

41

Tabel 5

Nilai Siklus IIINILAI SETELAH PERBAIKAN SIKLUS III

No Nama Nilai Keterangan

1 Diyah Ayu Astuti 100 T

2 Eva Dwi Jayanti 100 T

3 Himatul Munsif 90 T

4 Laelatul Munadhiroh 90 T

5 Lina Syafa’ah 100 T

6 S. Mazro’atus Sa’diyah 90 T

7 Miftahul Huda 90 T

8 M. Abdul Ja’far Sodik 100 T

9 M. Adrik Khoiru Sani 70 BT

10 M. Bilal Faqihudin 80 T

11 M. Latif 80 T

12 M. Mulyani 70 BT

13 M. Sumhudi 80 T

14 M. Rohmani Setiawan D 90 T

15 Mutoharoh 100 T

16 M. Sobirin 90 T

17 M. Subkhi 90 T

18 M. Syarifudin 100 T

19 Nadhifatul Ulfa 90 T

20 Nahwa Camelia 90 T

21 Nur Hidayani 100 T

22 Nuruden 60 BT

23 Siti Nur Farida Aryani 100 T

24 Siti Nur Mala 90 T

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

42

25 Yuni Setyaningrum 80 T

26 Susanto 90 T

JUMLAH 2310

RATA-RATA 88.8

KETUNTASAN KLASIKAL 88%

Keterangan:

BT : Belum Tuntas

T : Tuntas

Tabel 6

HASIL EVALUASI SIKLUS III

No Rentang Penilaian Jumlah Siswa

1

2

3

4

5

6

7

59-64

65-70

71-76

77-82

83-88

89-94

95-100

1

2

-

5

-

11

7

Jumlah 26

Pada perbaikan pembelajaran siklus III perolehan nilai

terendah 60 dan tertinggi 100. penyajian data nilai terbagi menjadi 7

kelas interval sebagai berikut:

1. Kelas interval pertama 59-64, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 1 orang

2. Kelas interval pertama 65-70, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 2 orang

3. Kelas interval pertama 71-76, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini tidak ada

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

43

02

468

1012

59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100

Rentang Nilai

Jumlah Siswa

4. Kelas interval pertama 77-82, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 5 orang

5. Kelas interval pertama 83-88, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini tidak ada

6. Kelas interval pertama 89-94, siswa yang memperoleh nilai pada

rentang ini ada 11 orang

7. Kelas interval pertama 95-100, siswa yang memperoleh nilai

pada rentang ini ada 7 orang

Tabel 5 dan 6 dapat pula divisualisasikan dalam bentuk diagram

sebagai berikut:

GAMBAR 3

GRAFIK NILAI SETELAH PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

B. Pembahasan

1. Siklus I

Fokus perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah penerapan

metode pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS). Metode ini

merupakan penerapan metode yang menuntut siswa mampu membaca

Al Qur’an dengan cara memisahkan huruf-huruf dalam ayat kemudian

menyambungnya kembali kemudian dibaca. Jadi dominasi guru dalam

proses pembelajaran menjadi berkurang dan siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajaran.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

44

Pada kegiatan inti, siswa dengan bimbingan guru mengurai ayat

sehingga mengetahui huruf dan membaca ayat setelah menyambungnya

kembali. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi antar siswa

atau antara siswa dengan guru melalui upaya berbicara pada siswa lain

saat melakukan penjelasan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan

evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang diajarkan.

Siswa yang aktif dalam pembelajaran belum merata, hanya

siswa tertentu saja yang sudah aktif dalam pembelajaran dan siswa yang

aktif itu pun sebagian besar merupakan siswa yang sudah aktif sebelum

dilakukan tindakan dan juga merupakan siswa dengan tingkat

kemampuan akademik tinggi. Siswa yang belum aktif dalam

pembelajaran salah satunya disebabkan karena mereka masih merasa

takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau

mengemukakan pendapat.

Kurang optimalnya keaktifan siswa pada siklus I juga

disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan kegiatan

pembelajaran dengan model pembelajaran Struktural Analitik Sintetik

(SAS). Kerjasama antar siswa belum tampak nyata. Kegiatan siswa

dalam kelompok masih didominasi oleh siswa yang kemampuan

akademiknya tinggi. Siswa yang kurang pandai belum percaya diri

untuk mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi. Siswa

tampaknya masih perlu berlatih untuk mengemukakan pendapat dan

menumbuhkan sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sudjana yang menyatakan bahwa keterampilan berkomunikasi dalam

kelompok ini juga merupakan proses panjang1. Pendapat yang serupa

juga disampaikan Slameto bahwa pembelajaran Struktural Analitik

Sintetik (SAS) memerlukan waktu lebih lama bagi siswa karena siswa

1 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Graha Ilmu, 2004, hlm. 84

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

45

harus melakukan serangkaian aktivitas untuk memahami materi untuk

sampai pada suatu kesimpulan2.

2. Siklus II

Hasil evaluasi siklus I menunjukkan siswa belum mencapai

ketuntasan dalam belajar, yang disebabkan kurang optimalnya

penerapan metode SAS. Belum optimalnya peran siswa dalam

pembelajaran juga berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada siklus II ini siswa yang

tuntas belajar baru mencapai 57% dengan nilai rata-rata 74.6. siswa

yang turut aktif dalam menemukan konsep tentang materi yang

dipelajari akan lebih mudah paham dan mengerti dibandingkan dengan

siswa yang hanya sekedar melihat dan mengamati. Keaktifan dan

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu

faktor pendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu sedapat

mungkin guru harus mengupayakan agar siswa lebih aktif dan agar

mereka berusaha menemukan sendiri suatu konsep yang dipelajari. Guru

hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan bagaimana cara

menjelaskan kepada siswa lain, dan membimbing jika terjadi kesalahan

saat siswa memberikan penjelasan.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, perlu adanya perbaikan

dalam proses pembelajaran selanjutnya. Guru harus lebih banyak

memberikan motivasi yang dapat membangkitkan minat belajar siswa

sehingga siswa memiliki kepercayaan diri untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan dapat memberikan

bimbingan dan pemantauan atas jalannya diskusi secara menyeluruh

kepada semua kelompok sehingga kegiatan diskusi dapat berkembang

dengan baik dan guru dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang

dihadapi siswa. Guru harus selalu menciptakan pembelajaran yang

2 Slameto, Evaluasi Pembalajaran, Jakarta: Rajawali, 2001, hlm. 72

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

46

menyenangkan bagi siswa, tidak menegangkan, serta memungkinkan

siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

2. Siklus III

Perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II menunjukkan

adanya peningkatan baik peran guru, prosentase pembelajaran maupun

prosentase ketuntasan belajar. Namun demikian hasil belajar siswa

belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa yang

menjadi kendalanya adalah kurang konkritnya media pembelajaran yang

digunakan, terutama upaya buku cara membaca ayat Al Qur’an.

Selanjutnya pada siklus III penelitian perbaikan pembelajaran,

difokuskan pada penggunaan metode SAS yang lebih optimal. Selama

proses pembelajaran, siswa tampak lebih proaktif. Hasilnya ketuntasan

belajar siswa mencapai 88% meskipun belum dapat mencapai 100%,

namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar

sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar 75%.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

47

BAB V

PENUTUP

A. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah swt penguasa

alam semesta apa yang ada di dalamnya, yang telah melimpahkan rahmat dan

kasih sayang-Nya serta petunjuk dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dendan baik dan lancar.

Penulis menyadari kemungkinan akan adanya kekurangan dan ketidak

sempurnaan dalam penyusunan serta pembahasan skripsi ini. Saran dan kritik

yang konstruktif dari semua pihak sangat penulis nantikan guna memperbaiki

karya-karya selanjutnya.

Penyusun berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi

lembaga yang bersangkutan pada khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

B. Kesimpulan

Dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui siklus I, siklus II

dan siklus III maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode SAS dilaksanakan guru dengan cara menunjukkan secara

utuh ayat yang akan dipelajari, diuraikan setiap huruf hijaiyah beserta

harokatnya untuk memudahkan siswa membaca, dan kemudian disambungkan

kembali menjadi ayat yang utuh.

2. Dengan menggunakan metode pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS)

maka kemampuan siswa membaca Al Qur’an Siswa Kelas IV Semester I MI

Nurul Islam 02 Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2010/2011 dapat ditingkatkan.

3. Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode SAS ini dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan, yaitu

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

48

ketuntasan klasikal siswa pada siklus I hanya 42%, sedangkan pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 57%, dan pada siklus III mencapai 88%.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh

guru dalam proses pembelajaran agar aktivitas siswa dan penguasaan materi

pelajaran meningkat adalah:

1. Membimbing siswa untuk belajar mengucapkan ayat di depan kelas dengan

menggunakan metode SAS

2. Memberikan kesempatan siswa untuk mengekspresikan kemampuan dalam

berbicara, jangan dipotong di tengah jalan, namun berikan saran saat siswa

melakukan kesalahan dalam menyampaikan penjelasan.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru,Bandung: YramaWidya

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara

Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2000. Studi Ilmu Al Qur’an, Bandung: PustakaSetia

Charisma, Moh. Chadziq. 1991, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, Surabaya:PT Bina Ilmu

Depag RI, 2005. Al Qur’an dan Terjemahnya: Sejarah Al Qur’an, Jakarta:Departemen Agama

Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam, 1981. Standar Mutu PendidikanAgama Islam, Jakarta: Departemen Agama RI

Djamarah, Syaiful Bahri. 2003 Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Fatahudin, H.MT. 1981. Pedoman Membaca dan Menulis Huruf Al Qur’anJakarta: CV. Serajaya

Hamalik, Oemar. 2001 Pendekatan Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Lutfi, Ahmad. 2004, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: DepartemenAgama RI

Poerwadarminto, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Prasetyo, Dwi Sunar. 2008, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada AnakSejak Dini, Jogjakarta: Penerbit Think

Rahim, Farida.2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: SinarGrafika.

Slameto, 1996. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: RinekaCipta

Sudjana, Nana. 2004. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Graha Ilmu

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

Team Penyusun Phoenix, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Media Pustaka Phoenix

Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:Remaja Rosdakarya

Yunus, Mahmud. 1989, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS IMata Pelajaran : Al Qur'an HaditsKelas/ Semester : IV/2Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSIMembaca ayat-ayat Al Qur’an

B. KOMPETENSI DASAR7.1. membaca QS At Thorieq

C. INDIKATOR- Mampu membaca membaca QS At Thorieq- Mampu mengidentifikasi tajwid QS At Thorieq

D. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa mampu membaca QS At Thorieq

E. MATERI PEMBELAJARAN Membaca surat-surat pendek

F. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah2. SAS

G. LANGKAH KEGIATAN1. Kegiatan Awal- salam pembuka- apersepsi: Menanyakan pelajaran yang lalu

2. Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara membaca ayat-ayat

pada QS At Thorieq- Guru menguraikan ayat berdasarkan huruf dan harokatnya- Guru menunjukkan cara menyambung huruf dan membacanya- Siswa dalam kelompok memahami materi- Mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

- Mengklarifikasi, memberi penguatan, pembenaran dan membimbingsiswa mengambil kesimpulan

3. Kegiatan Akhir- guru memberi motivasi pada siswa- siswa membuat kesimpulan- siswa mengerjakan soal

H. SUMBER DAN BAHANAl Qur’an dan TerjemahBuku Al Qur'an Hadits Kelas IVBuku yang relevan

I. EVALUASI1. Prosedur tes

tes awal : apersepsi

tes dalam proses : pengamatan

tes akhir : tes formatif

2. Jenis Tes

tes lisan

tes tertulis

tes perbuatan

3. Bentuk tes: isian

4. Alat penilaian : terlampir

Bancak,Mengetahui,Kepala Sekolah Mahasiswa

Muh Fatoni, S.Ag Siti Nur Aini

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

TES FORMATIF

Cermati ayat berikut!

Bacalah ayat di atas kemudian kerjakan soal berikut

1. Tulis huruf hijaiyah yang ada pada QS At Thorieq ayat 1!

2. Tuliskan harokat yang ada pada QS At Thorieq ayat 1!

3. Terletak pada huruf hijaiyah apa alif dibaca panjang dalam QS At Thorieq

ayat 1?

4. Adakah qalqalah pada QS At Thorieq ayat 1?

5. Sebutkan huruf qalqalah tersebut!

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

KUNCI JAWABAN

1. Wau, alif, syin, mim, tho, ra, kof

2. fathah, tasydid, kasroh,

3. mim dan tho

4. ada

5. kof

Kriteria Penilaian

B X 20 = 100

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Al Qur'an Hadits

Fokus observasi : Membaca ayat Al Qur’an

No Aspek yang diobservasiKemunculan

Komentarbaik cukup kurang

1 Apersepsi

2 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Penyampaikan materi

4 Semangat mengerjakan

tugas

5 Memotivasi siswa

6 Membimbing siswa

7 Evaluasi

8 Menutup pelajaran

Pengamat,

_________________

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS IIMata Pelajaran : Al Qur'an HaditsKelas/ Semester : IV/2Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSIMembaca ayat-ayat Al Qur’an

B. KOMPETENSI DASAR7.1. membaca QS At Thorieq

C. INDIKATOR- Mampu membaca membaca QS At Thorieq ayat 2- Mampu mengidentifikasi tajwid QS At Thorieq ayat 2

D. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa mampu membaca QS At Thorieq

E. MATERI PEMBELAJARAN Membaca surat-surat pendek

F. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah2. SAS

G. LANGKAH KEGIATAN1. Kegiatan Awal- salam pembuka- apersepsi: Menanyakan pelajaran yang lalu

2. Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara membaca ayat-ayat

pada QS At Thorieq ayat 2- Guru menguraikan ayat berdasarkan huruf dan harokatnya- Guru menunjukkan cara menyambung huruf dan membacanya- Siswa dalam kelompok memahami materi

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

- Mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian- Mengklarifikasi, memberi penguatan, pembenaran dan membimbing

siswa mengambil kesimpulan3. Kegiatan Akhir- guru memberi motivasi pada siswa- siswa membuat kesimpulan- siswa mengerjakan soal

H. SUMBER DAN BAHANAl Qur’an dan TerjemahBuku Al Qur'an Hadits Kelas IVBuku yang relevan

I. EVALUASI1. Prosedur tes

tes awal : apersepsi

tes dalam proses : pengamatan

tes akhir : tes formatif

2. Jenis Tes

tes lisan

tes tertulis

tes perbuatan

3. Bentuk tes: isian

4. Alat penilaian : terlampir

Bancak,Mengetahui,Kepala Sekolah Mahasiswa

Muh Fatoni, S.Ag Siti Nur Aini

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

TES FORMATIF

Cermati ayat berikut!

.Bacalah ayat di atas kemudian kerjakan soal berikut!

1. Tulis huruf hijaiyah yang ada pada QS At Thorieq ayat 2!

2. Tuliskan harokat yang ada pada QS At Thorieq ayat 2!

3. Terletak pada huruf hijaiyah apa alif dibaca panjang dalam QS At Thorieq

ayat 2?

4. Adakah qalqalah pada QS At Thorieq ayat 2?

5. Sebutkan huruf qalqalah tersebut!

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

KUNCI JAWABAN

1. Wau, mim, alif, da, ra, kaf, kof

2. fathah, tasydid, kasroh,

3. mim dan tho

4. ada

5. kof

Kriteria Penilaian

B X 20 = 100

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Qur'an Hadits

Fokus observasi : Membaca ayat Al Qur’an

No Aspek yang diobservasiKemunculan

Komentarbaik cukup kurang

1 Apersepsi

2 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Penyampaian materi

4 Semangat mengerjakan

tugas

5 Memotivasi siswa

6 Membimbing siswa

7 Evaluasi

8 Menutup pelajaran

_____________________

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS IIIMata Pelajaran : Alqur'an HaditsKelas/ Semester : IV/2Waktu : 2 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSIMembaca ayat-ayat Al Qur’an

B. KOMPETENSI DASAR7.1. membaca QS At Thorieq

C. INDIKATOR- Mampu membaca membaca QS At Thorieq ayat 3- Mampu mengidentifikasi tajwid QS At Thorieq ayat 3

D. TUJUAN PEMBELAJARANSiswa mampu membaca QS At Thorieq

E. MATERI PEMBELAJARAN Membaca surat-surat pendek

F. METODE PEMBELAJARAN1. Ceramah2. SAS

G. LANGKAH KEGIATAN4. Kegiatan Awal- salam pembuka- apersepsi: Menanyakan pelajaran yang lalu

5. Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara membaca ayat-ayat

pada QS At Thorieq ayat 3- Guru menguraikan ayat berdasarkan huruf dan harokatnya- Guru menunjukkan cara menyambung huruf dan membacanya- Siswa dalam kelompok memahami materi- Mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

- Mengklarifikasi, memberi penguatan, pembenaran dan membimbingsiswa mengambil kesimpulan

6. Kegiatan Akhir- guru memberi motivasi pada siswa- siswa membuat kesimpulan- siswa mengerjakan soal

H. SUMBER DAN BAHANAl Qur’an dan TerjemahBuku Qur'an Hadits Kelas IVBuku yang relevan

I. EVALUASI1. Prosedur tes

tes awal : apersepsi

tes dalam proses : pengamatan

tes akhir : tes formatif

2. Jenis Tes

tes lisan

tes tertulis

tes perbuatan

3. Bentuk tes: isian

4. Alat penilaian : terlampir

Bancak,Mengetahui,Kepala Sekolah Mahasiswa

Muh Fatoni, S.Ag Siti Nur Aini

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

TES FORMATIF

Cermati ayat berikut!

.Bacalah ayat di atas dengan benar dan kemudian kerjakan soal berikut!

1. Tulis huruf hijaiyah yang ada pada QS At Thorieq ayat 3!

2. Tuliskan harokat yang ada pada QS At Thorieq ayat 3!

3. Terletak pada huruf hijaiyah apa alif dibaca panjang dalam QS At Thorieq

ayat 3?

4. Adakah qalqalah pada QS At Thorieq ayat 3?

5. Sebutkan huruf qalqalah tersebut!

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

KUNCI JAWABAN

1. alif, nun, jim, mim, sin, kof, ba

2. fathah, tasydid, kasroh, dhomah

3. sin

4. ada

5. ba

Kriteria Penilaian

B X 20 = 100

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III

Mata Pelajaran : Al Qur'an Hadits

Fokus observasi : Membaca ayat Al Qur’an

No Aspek yang diobservasiKemunculan

Komentarbaik cukup kurang

1 Apersepsi

2 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Penyampaikan materi

4 Semangat mengerjakan

tugas

5 Memotivasi siswa

6 Membimbing siswa

7 Evaluasi

8 Menutup pelajaran

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl... · untuk mengatasi kesulitan dan ketidakberhasilan dalam pembelajaran membaca

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri1. Nama Lengkap : Siti Nur Aini2. Tempat/Tgl. Lahir : Kab. Semarang, 06 Juni 19723. NIM : 0931114134. Alamat Rumah : Jetis, RT: 01/RW: 04 Wonokerto

Kec. Bancak Kab. Semarang

HP : -

E-mail : -

B. Riwayat Pendidikan1. Pendidikan Formal :

a. MI Nurul Islam 02 Wonokerto Lulus tahun 1984b. MTs Al-Islam Bringin Lulus tahun 1987c. PGAN Salatiga Lulus tahun 1990d. D II UNDARIS Ungaran Lulus tahun 2005

2. Pendidikan Non-Formala. –b. –

C. Prestasi Akademik1. –2. –

D. Karya Ilmiah1. –2. –

Semarang, 20 Juni 2011

Penulis

RofiqohNIM. 093111292