bab ii landasan teori a. aktivitas membaca buku pai 1...

22
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1. Pengertian Aktivitas Membaca Buku PAI Kata aktivitas berarti kegiatan, kesibukan. 1 Dalam kamus Psikologi, kata aktivitas berarti istilah umumnya dikaitkan dengan gerakan atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme 2 . Membaca merupakan proses dasar perkembangan hidup manusia dalam aktivitas belajar,karena dengan belajar manusia akan dapat melakukan perubahan yang bersifat dinamis baik itu perubahan tingkah laku atau amaliyah maupun perubahan ilmu serta polaa pikirnya. Untuk memastikan masalah pengertian membaca secara objektif adalah relatif karena banyaknya definisi para ahli dalam mengemukakan pendapatnya maka penulis hanya memaparkan definisi membaca sebagai berikut: a. Menurut Rahayu S. Hidayat Membaca adalah hakekat dan memahami tulisan dengan melaksanakan atau dalam hati. 3 b. Menurut Drs. Lilik Hidayat Membaca adalah sebagai kegiatan aktif yang berarti pula belajar menyimpulkan pengetahuan. 4 1 W.J.S. Poerwodarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm. 26 2 M. Haji Ashari, Kamus Psikologi, (Surabaya : Usaha Nasional, 1996), hlm. 3 Rahayu S. Hidayat, Pengetesan Kemampuan Membaca secara Komunikatif, (Jakarta: Internusa, 1990), hlm. 27. 4 Lilik Hidayat Setiawan, Rahasia Sukses Belajar di Perguruan Tinggi, (Tt.: CV. Bahagia, 1994), hlm. 34.

Upload: leduong

Post on 20-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas Membaca Buku PAI

1. Pengertian Aktivitas Membaca Buku PAI

Kata aktivitas berarti kegiatan, kesibukan.1 Dalam kamus

Psikologi, kata aktivitas berarti istilah umumnya dikaitkan dengan gerakan

atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2. Membaca merupakan

proses dasar perkembangan hidup manusia dalam aktivitas belajar,karena

dengan belajar manusia akan dapat melakukan perubahan yang bersifat

dinamis baik itu perubahan tingkah laku atau amaliyah maupun perubahan

ilmu serta polaa pikirnya.

Untuk memastikan masalah pengertian membaca secara objektif

adalah relatif karena banyaknya definisi para ahli dalam mengemukakan

pendapatnya maka penulis hanya memaparkan definisi membaca sebagai

berikut:

a. Menurut Rahayu S. Hidayat

Membaca adalah hakekat dan memahami tulisan dengan

melaksanakan atau dalam hati.3

b. Menurut Drs. Lilik Hidayat

Membaca adalah sebagai kegiatan aktif yang berarti pula belajar

menyimpulkan pengetahuan.4

1 W.J.S. Poerwodarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,

1999), hlm. 26 2 M. Haji Ashari, Kamus Psikologi, (Surabaya : Usaha Nasional, 1996), hlm. 3 Rahayu S. Hidayat, Pengetesan Kemampuan Membaca secara Komunikatif, (Jakarta:

Internusa, 1990), hlm. 27. 4 Lilik Hidayat Setiawan, Rahasia Sukses Belajar di Perguruan Tinggi, (Tt.: CV.

Bahagia, 1994), hlm. 34.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

10

c. Menurut Abdul Alim Ibrahim

الصلة بني لغة الكالم و الرموز الكتابية وتتـألف القرأة عملية يرد ا إجياد ويفهم من هـذا أن , لغة الكالم من املعان واأللفظ اليت تأدي هذه املعاين

.الرمن املكتوب, عنامن القرأة ثالثة من الذهن اللفظ الذي يؤديه“Membaca adalah aktivitas untuk mewujudkan hubungan antara bahasa kalimat dan perumusan penulisan, bahasan kalimat terdiri dari makna-makna, kata-kata, yang dapat memberi arti. Dari ini dapat difahami bahwa unsur membaca ada tiga: arti bacaan, lafal yang didatangkan, dan tanda-tanda yang ditulis.5

Dalam uraian tersebut dapat dipahami bahwa membaca buku PAI

adalah kegiatan membaca tidak hanya melafalkan atau mengucapkan

sederetan kata-kata yang dilihat, melainkan juga harus disertai pemahaman

terhadap lambang atau sandi yang diamati itu di samping melibatkan

pengamatan intelegensi dan emosi.

Menurut Abdurrahman Shaleh mengemukakan bahwa pendidikan

agama Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam.6

Adapun tujuan umum dari pendidikan agama Islam adalah

membentuk insan kamil dengan pola taqwa, sedangkan tujuan akhirnya

terdapat pada waktu akhir hayat manusia. Tujuan ini dapat difahami dalam

Firman Allah yang berbunyi:

يآأيها الذين أمنوا اتقوا اهللا حق تقاته وال تموتن إال وأنتم مسلمون

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqa kepada Allah. Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran 102).7

5 Abdul Alim Ibrahim, Al-Muwajahul Fara’ Li Madaris Al-Lughatul ‘Arabiyah, (Darul

Ma’arif, tth), hlm. 67. 6 Abdur Rahman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,

1976), hlm. 19-20. 7 RHA. Sunarjo dkk, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara

penterjemah Al-Qur’an, 1978), hlm. 92.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

11

Untuk mencapai tujuan tersebut maka ruang lingkup PAI pada

dasarnya mencakup tujuh unsur pokok yaitu keimanan, ibadah, Al Qur'an,

akhlak, muamalah, syariah dan tarikh (sejarah).8

Jadi yang dimaksud aktivitas membaca buku PAI di sini adalah

kegiatan yang dilakukan oleh anak dalam memahami arti atau makna yang

terkandung dalam bahan tertulis yaitu buku tentang PAI, untuk menambah

pengetahuan anak tentang agama Islam.

Dalam bukunya, Sardiman AM mengatakan bahwa aktivitas

membaca buku merupakan visual activities yaitu kegiatan belajar siswa

yang berupa membaca buku-buku pelajaran.9

2. Dasar dan Tujuan Membaca Buku

a) Dasar

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang, Allah SWT

telah memerintahkan manusia untuk membaca dan sekaligus untuk

mempelajari apa yang ada dimuka bumi sebagai ciptaan-Nya.

Sebagaimana firman Allah SWT Surat Al Alaq ayat 1-5 yang

berbunyi :

،ماألكـر كبرأ ولق، اقرع ان منساإلن لقخ ،لقالذي خ كبم رأ باساقر )5-1: العلق(ذي علم بالقلم، علم اإلنسان ما لم يعلم ال

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan Kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.10

Demikianlah perintah membaca merupakan perintah yang

paling berharga yang dapat diberikan kepada umat manusia. Karena

membaca merupakan jalan yang mengantar manusia untuk mencapai

8 Muhaimin, et,al., Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

2001), hlm. 78-79 9 Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,

2001), hlm. 99 10 R.H.A. Soenarjo, dkk, Alqur'an dan Terjamahannya, (Jakarta : Depag, 1971), hlm. 911

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

12

derajat kemanusiaannya yang sempurna, sehingga tidak berlebihan bila

dikatakan "membaca" adalah syarat utama untuk membangun

peradaban. Dan bisa diakui bila semakin luas pembacaannya, maka

semakin tinggi peradaban, demikian pula sebaliknya 11

b) Tujuan Membaca Buku

Tujuan membaca dianggap sebagai modal dalam membaca,

banyak para ahli yang menyatakan bahwa tujuan membaca dengan

kemampuan membaca mempunyai hubungan yang signifikan. Hal

inilah yang mendorong para ahli sepakat bahwa tujuan utama

membaca adalah modal utama dalam belajar.

Menurut Henry Guntur Tarigan, tujuan membaca adalah :

1. Membaca untuk mengetahui atau menemukan penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh (membaca untuk memperoleh perincian atau fakta).

2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik atau menarik (membaca untuk memperoleh ide-ide utama).

3. Membaca untuk mengetahui atau menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita (membaca untuk mengetahui urutan atau susunan).

4. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang hendak diperlihatkan oleh sang pengarang (membaca untuk mengumpulkan).

5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan. 6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi. 7. Membaca untuk memperbandingkan atau

mempertentangkan 12

Pada hakekatnya tujuan utama membaca adalah mencari suatu

infomasi atau mencari ilmu seperti penjelasan dari Rasulullah SAW,

yaitu

قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم طلب العلم : عن انس بن مالك قال )رواه ابن ماجه(فريضة علي كل مسلم

11 M. Quraish Shihab, Membumikan Al Qur'an, (Bandung : Mizan, 1994), hlm. 170 12 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, (Bandung :

Angkasa, 1987), hlm. 9-10

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

13

Dari Anas Bin Malik: Ia berkata Rasulullah SAW mencari ilmu adalah diwajibkan atas tiap-tiap Muslim (HR Ibnu Majah)13 Dengan tujuan yang jelas akan membarikan motivasi instrinsik

yang besar bagi seseorang. Seorang peserta didik yang sadar akan

tujuan membaca akan dapat mengarahkan sasaran daya pikiran

teoritisnya dalam mengolah bacaan sehingga dapat memperoleh

kepuasan dalam membaca.

Adapun tujuan membaca buku PAI adalah agar anak

memperoleh gambaran yang jelas tentang isi ajaran agama Islam,

mereka tidak hanya mengetahui dari orang tua atau guru mereka secara

lisan, tetapi mengetahui juga dasar teoritisnya (buku). Disamping

mengetahui secara teoritis anak diharapkan mampu menyerap makna

yang terkandung dalam bacaan, dan mengambil manfaat dari membaca

buku PAI, yang selama ini dipandang sebelah mata oleh para anak dan

dapat memotivasi anak untuk membaca buku-buku PAI. Setelah

mereka mengetahui isi yang terkandung dalam buku-buku PAI

3. Macam-Macam Aktivitas Membaca Buku PAI

a) Minat Anak Dalam Membaca Buku PAI

Minat adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau

terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang, atau

kegiatan dalam bidang-bidang tertentu. Minat dapat menjadi sebab

sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu

kegiatan.14

Hal ini sesuai dengan pendapat Lester D. Crow and Alice

Crow, yaitu: "interest may refer to the motivating force that impels as

to attend to a person, athing, or an activity, or may be the affective

experience that has been stimulated by the activity inself. In other

13 Al Hafid Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Qarawi, Sunan Ibnu Majah, (Turki :

Wannasir, tt), hlm. 81 14 JS. Lobby Loekmono, Belajar Bagaimana Belajar, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia,

1994), hlm. 60.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

14

words, interest can be the cause of an activity interest can be the cause

of an activity and the result of participation in the activity."15

Minat dapat diartikan penunjukan kemampaun untuk memberi

stimulasi yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, suatu

barang, atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh

terhadap pengalaman yang telah distimulasi oleh kegiatan itu sendiri.

Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan hasil

dari turutsertanya kegiatan.

Adapun minat berdasarkan arahnya ada dua macam, yang

termasuk minat membaca adalah minat intrinsik yaitu minat yang

langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan

minat yang lebih mendasar atau minat asli. Sebagai contoh, minat

membaca bukan karena ingin mendapatkan pujian, tetapi karena hanya

belajar semata.16

Dalam hal ini cara menumbuhkan minat anak dalam membaca

buku PAI, perlu adanya dukungan, baik dari guru, orang tua dan pihak

sekolah yang berupa penyediaan buku-buku PAI, baik itu buku pokok

pelajaran atau buku tentang pengetahuan keislaman.

Dalam hal ini khususnya orang tua, memberikan kepada anak

untuk menumbuh-kembangkan rasa ingin tahu, sehingga

memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan

mereka.17

Dalam pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

perlu diupayakan bagaimana agar dapat mempengaruhi dan

menimbulkan motivasi, dalam hal ini motivasi instrinsik, melalui

15 Elizabeth B. Hurlock, Child Development, (New York : Mc. Graw Hill, 1978), hlm.

420 16 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar,

(Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 266 17 Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikaan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 96

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

15

penataan metode pembelajaran yang dapat mendorong tumbuhnya

motivasi belajar dalam diri peserta didik.18

Membaca sebagai minat bertujuan menanamkan kebiasaan dan

rasa senang membaca pada diri anak. Demikian juga dengan membaca

buku PAI perlu ditumbuhkan minatnya sehingga sebagai umat muslim

tidak tertinggal dalam menggali ajaran-ajaran Islam.

b) Ketepatan Anak dalam Membaca Buku PAI

Ketepatan dapat diartikan "hal (keadaan, sifat) tepat ketelitian,

kejituan”.19 Dalam hal ini berkaitan dengan aktivitas anak dalam

membaca buku PAI, mengenai ketelitian memilih untuk membaca

buku PAI. Dengan kita teliti dalam membaca buku PAI, maka kita

akan terhindar dari hal-hal yang tidak berguna (dalam hal ini waktu,

pemilihan buku dan motivasi).

Dalam hal ini berkaitan dengan waktu, berdasar prinsip

kesiapan seorang peserta didik dalam proses belajar pendidikan agama

Islam harus memiliki kesiapan, apabila seorang peserta didik kurang

siap maka akan menghambat proses pengaitan pengetahuan baru dalam

struktur kognitif yang dimilikinya.20

Dalam proses membaca buku agar memperoleh hasil yang

maksimal untuk pembelajaran, maka :

- Pilih waktu yang tepat dalam membaca buku

- Pilih buku-buku yang sesuai dengan minat kita dengan batasan

yang sudah disesuaikan

Dengan adanya buku secara tepat seorang anak akan

memperoleh kemampuan membaca yang sesuai isi dan makna

bacaan.21

18 Muhaimin, et.al., op.cit., hlm. 138 19 W.J.S Poerwadarminta, op.cit, hlm 744 20 Muhaimin, et.al., loc.cit., 21 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003),

hlm. 190

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

16

c) Perhatian Anak Dalam Membaca Buku PAI

Perhatian adalah “kegiatan yang dilakukan seorang dalam

hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari

lingkungannya”.22

Dalam buku Paradigma Pendidikan Islam, diuraikan bahwa:

“Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang disajikan akan dipelajari, peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk di proses lebih lanjut diantara sekian banyak stimuli yang datang dari luar”.23

Dalam buku Sumadi Suryabrata, definisi perhatian dibagi

menjadi 2 macam, yaitu :

1) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada

suatu obyek.

2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai

suatu aktivitas yang dilakukan.24

Krisis yang terjadi di Pendidikan Agama Islam adalah

kurangnya perhatian anak terhadap mata pelajaran PAI, termasuk

didalamnya adalah membaca buku PAI, sehingga perlu adanya

perhatian dari pihak-pihak disekitar anak, agar mendorong anak didik

menuju Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan tujuan

pendidikan Islam

d) Keaktifan Anak dalam Membaca Buku PAI

Keaktifan adalah “kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja

yang dilaksanakan disetiap bagian”.25

22 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 1995), hlm 105 23 Muhaimin, et.al., op.cit., hlm. 141 24 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

hlm 4 25 W.J.S. Poerwodarmita, op.cit., hlm 23

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

17

Membaca merupakan aktivitas komplek yang memerlukan

sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan

pengertian khayalan, pengamatan dan ingatan.26

Keaktifan anak dalam belajar pendidikan agama Islam (dalam

hal ini membaca buku PAI) adalah aktivitas pendidikan yang secara

sadar dirancang untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan

pandangan hidup Islami yang selanjutnya diwujudkan dalam sikap

hidup dan ketrampilan hidup, baik yang bersifat manual maupun

mental dan spiritual.27

Jadi keaktifan siswa dalam membaca buku PAI akan

menghasilkan banyak pengetahuan, baik itu untuk masa sekarang dan

untuk masa yang akan datang.

e) Pemahaman Anak dalam Membaca Buku PAI

Pemahaman atau comprehention dapat diartikan “dengan

menguasai sesuatu dengan pikiran”.28

Untuk menjadi seorang pembaca yang baik juga dituntut untuk

mengembangkan dan memiliki kebiasaan-kebiasaan membaca yang

baik.29

Materi yang ada dalam buku PAI kebanyakan anak sudah

mengetahui dan paham tetapi paham di sini hanyalah sebatas lisan,

belum sampai pada tarap pemahaman maksimal yang menuju pada

perubahan perilaku, yang mencerminkan ajaran agama Islam.

4. Manfaat Membaca Buku

Heilman mengemukakan beberapa manfaat membaca antara lain:

a) Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang

topik-topik yang menarik

26 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1999), hlm 200 27 Muhaimin, et.al., op.cit., hlm. 184 28 W.J.S. Poerwodarmita, op.cit., hlm 1178 29 Ibid, hlm. 127

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

18

b) Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri

c) Membenahi atau meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat

dan dunia atau tempat yang dihuninya

d) Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan

memahami orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

e) Memahami lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan

pribadi orang-orang besar atau pemimpin terkenal dengan jalan

membaca biografinya

f) Menikmati dan ikut merasakan liku-liku pengalaman petualangan dan

kisah percintaan orang-orang lain.

Atas dasar manfaat membaca yang dikemukakan oleh Heilman

itu, dapat disimpulkan bahwa manfaat membaca itu pada dasarnya

terbagi :

1) Membaca untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi

kehidupan sehari-hari

2) Membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan emosional

artistik

Untuk memenuhi manfaat yang ingin diperoleh itu, tentu saja

memerlukan senjumlah jenis dan corak atau ragam buku sehingga

kebutuhan dan kenyataan individu dapat terpenuhi dan tersalurkan

secara tepat.30

Jadi manfaat anak membaca buku PAI, selain memperdalam

agama Islam juga agar perilaku anak sedikit berubah, sehingga ada

perbedaan antara orang yang membaca buku dan yang tidak.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas membaca buku PAI

Menurut Slameto faktor yang menjadi pengaruh digolongkan

menjadi dua yaitu faktor intern dan ekstern31

30 Abdurrahman HA. et.all, Minat Baca Sekolah Dasar di Jawa Timur, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), hlm. 9.

31 Slameto, op.cit., hlm. 54

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

19

a. Faktor-faktor Intern

Di dalam membicarakan faktor intern ini akan dibahas menjadi

dua factor yaitu jasmaniah dan psikologis

1) Faktor jasmaniah

a) Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya

proses belajar seseorang akan terganggu, selain itu juga akan

cepat lelah kurang bersemangat, ngantuk jika badannya lemah

ataupun ada gangguan fungsi alat inderanya sendiri

b) Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi aktivitas

membaca. Anak yang cacat, belajarnya juga terganggu. jika hal

ini terjadi hendaknya pada lembaga pendidikan diusahakan alat

Bantu agar dapat mempengaruhi kecacatannya

2) Faktor-faktor Psikologis

a) Intelegensi

Intelegensi adalah suatu kapasitas yang bersifat umum

dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi

yang baru suatu problem yang dihadapi.32

b) Perhatian belajar

Untuk dapat menjamin aktivitas membaca yang tinggi

maka anak harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian

anak maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka

membaca.

c) Bakat

Bakat adalah kemaapuan untuk belajar. Kemampuan itu

akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata jika belajar atau

17 Wayan Nurkancana Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,

1986), hlm. 176.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

20

terlatih. Oleh sebab itu jelaslah bahwa bakat mempengaruhi

minat belajar.Jika bahan yang dipelajari anak sesuai dengan

bakatnya maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang

atau berminat untuk mempelajari.

Bakat merupakan suatu kemampuan potensi dasar yang

dimiliki seseorang sejak lahir. Potensi atau bakat tersebut dapat

berkembang jika memperoleh tempat yang sesuai.

Dalam kaitannya dengan dengan kativitas membaca

buku pendidikan agama Islam, seseorang sejak lahir telah

dibekali Allah SWT adanya fitrah (bakat) beragama.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 172

يذر رهموظه من مآد نيب من كبذ رإذ أخلـى وع مهدهأشو مهتفسهمـا أنة إنامالقي موا يلوقونا أن تهدلى شا بقالو كمببر تألس

نذا غافليه نا ع172: األعراف(كن ( Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap mereka(seraya berfirman): bukanlah aku ini Tuhanm? Mereka menjawab: benar, (engkaulah Tuhan Kami), kami menyaksikan (kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) orang-orang yang lengah terhadap kesaksian ini.33

d) Emosi

Emosi merupakan bagian dari keseluruhan aspek psikis

individu. Sebagai fungsi emosi sangat berpengaruh pada fungsi

lainnya. Oleh ebab itu individu akan mengadakan proses

berfikir yang efektif jika mengalami perasaan emosi yang

positif.

33Ahmad Toha Putra, AL-Qur’an Terjemahannya, (Semarang: CV. Asy-Syifa’ 1992), hlm.250

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

21

e) Kematangan

Belajar dalam keadaan apapun ditentukan oleh tingkat

kematangan yang dimiliki anak.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern yang mempengaruhi aktivitas membaca buku

pendidikan agama Islam dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Hal ini

sesuai dengan pendapat dari Ngalim Purwantodalam bukunya

“Psikologi Pendidikan“ yang mengatakan bahwa: Mengajarkan

sesuatu, baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah

memungkinkan, potensi-potensi, jasmani atau rohaninya telah

matamng untuk itu.34

1) Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan

yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama –tama

mendapakan didikan dan bimbingan. Dan dikatakan lingkungan

yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di

dalam keluarga, sehingga pendidikan yan paling banyak diterima

oleh anak adalah dalam keluarga.

Bahkan sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari

kedua orang tuanya dan anggota keluarga lain. Dengan demikian

pendidikan dalam keluarga sangat mempengaruhi minat belajar

anak terhadap pendidikan agama yang diajarkan di sekolah.

Mengenai penanaman pandangan hidup keagamaan,masa kanak-

kanak adalah masa yang paling baik.

Dalam hal ini anak-anak dibiasakan untuk ikut serta

beribadah dan diajarkan tata caranya, sehingga anak mempunyai

pengetahuan tentang agama. Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT dalam surat Luqman ayat 13

34Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Karya, 1997), hlm. 183

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

22

لظلم كرباهللا إن الش ركشال ت ينيب عظهي وهنه وإلب وإذ قال لقمان مظي13: القمان (ع(

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: ”Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar35

2) Lingkungan Sekolah

Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang

tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan

berbagai macam ketrampilan.

Oleh karena iu anak dikirim ke sekolah. Dengan demikian

sebenarnya pendidikan disekolah adalah bagian dari pendidikan

dalam lingkungan keluarga, yang sekaligus juga merupakan

lanjutan dari pendidikan dalam keluarga, bagi anak anak yang akan

menghubungkan kehidupan keluarga dengan kehidupan

masyarakat kelak.

Di sekolah, di bawah asuhan guru, anak-anak memperoleh

pendidikan, anak belajar berbagai bemacam pengetahuan dan

ketrampilan yang akan dijadikan bekal untuk kehidupannya di

masyarakat nantinya.

Memberikan bekal ilmu pengetahuan ketrampilan kepada

anak untuk kehidupan nantinya inilah sebenarnya tugas utama dari

sekolah. Sekolah juga bertugas untuk mengembangkan dan

memupuk minat dan bakat siswa sehingga menjadi anak yang

pandai dan mempunyai kepribadian yang baik.

3) Lingkungan Masyarakat

Pendidikan agama adalah unsure terpenting dalam

pendidikan dan pengembangan mental, karena itu pendidikan

35 Ahmad Toha Putra. op.cit, hlm. 654

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

23

agama harus dilaksanakan secara intensif di lingkungan

masyarakat36

Sebenarnya dalam lingkungan masyarakat tidak ada

pendidikan, masyarakat tidak mendidik orang-orang atau anak-

anak yang ada di dalamnya hanyalah pengaruh dari masyarakat itu.

Namun demikian masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan

pendidikan, demikian juga pendidikan tidak bisa dipisahkan

dengan masyarakat, keduanya saling ketergantungan.

Pengaruh dari masyarakat sangat besar terhadap pendidikan

anak. Terutama pendidikan agama. Pengaruh dalam masyarakat

ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Pendidikan

agama anak akan banyak dipengaruhi oleh lingkungan terutama

teman sebaya dan masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan

pendapat dari Zuhairini dan kawan-kawan dalam bukunya

“Metodik Khusus Pendidikan Agama”.

Mileu atau lingkungan mempunyai peranan yang sangat

penting terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan agama, karena

perkembangan jiwa anak sangat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungannya. Lingkungan dapat memberi pengaruh positif

maupun negatif terhadap pertumbuhan jiwanya, dalam sikapnya,

dalam akhlaknya maupun dalam perasaan agamanya. Pengaruh

tersebut terutama datang dari teman sebayanya dan masyarakat

sekitarnya.37

Pengaruh lingkungan dapat dikatakan positif, bila mana

lingkungan itu dapat memberikan dorongan atau dapat memberikan

motifasi dan rangsangan kepada anak untuk berbuat hal-hal yang

baik. Sebagai contoh misalnya anak-anak di sekolah mendapat

pendidikan agama dari guru agama, dan di rumah anak selalu

mendapatkan bimbingan dari orang tuanya, karena keluarganya

36 Zakiyah Darajat, Pendidikan Agama Dalam Membina Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hlm. 72

37 Zuhairini, op.cit., hlm. 55

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

24

adalah keluarrga yang patuh mengamalkan ajaran agama, serta

ditambah lagi masyarakat sekitarnya juga terdiri dari orang-orang

yang aktif melakukan agama.

Sehingga dengan demikian jiwa keagamaan anak tersebut

akan selalu terpupuk dan terbina dengan baik, demikian juga anak

akan lebih berminat mempelajari pendidikan agama di sekolah.

Sebaliknya, pengaruh masyarakat dapat dikatakan negatif

bila mana keadaan sekitarnya anak itu tidak memberikan pengaruh

yang baik, hal ini juga akan mempengaruhi minat belajar anak di

dalam mempelajari agama.

B. Kesulitan Orang Tua dalam Menumbuhkan dan Meningkatkan Aktivitas

Membaca Buku PAI Pada Anak

Keluarga sebagai pihak pertama peletak pendidikan harus dapat

menjadi lembaga yang dapat memberikan motivasi kepada setiap anggota

keluarga agar mau membaca. Cara yang paling efektif adalah menciptakan

kondisi cinta baca. Orang tua biasanya menuntut anaknya untuk berprestasi

baik tanpa memberi contoh bagaimana belajar yang baik.

Ada empat faktor utama yang melatarbelakangi bimbingan orang tua

dalam menumbuhkan aktivitas membaca buku PAI pada anak. Faktor-faktor

tersebut meliputi :

a. Agama

Setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa setiap anak

merupakan amanat Allah yang harus dijaga, dididik dan dipelihara.

Mereka adalah titipan Alla, yang suatu saat akan diminta

pertanggungjawaban atas amanat tersebut. Upaya untuk mendidik,

memelihara dan menjaga anak merupakan bentuk nyata untuk

menyelamatkan anak dari kesesatan. Sebagaimana firman Allah dalam

surat At-tahrim ayat 6 :

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

25

ااييذا الهيان منا قوا اوفنكسما ولهكيم نارقا وودها الناساحل وجةار ... )6: التحرمي(

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu …"(Q.S. At-tahrim: 6)38

Dalam ayat tersebut secara jelas Allah SWT memerintahkan setiap

orang tua yang beriman untuk senantiasa menjaga diri, keluarga termasuk

anak agar selalu berjalan menurut Syari'at Allah.

b. Faktor Biologis

Kehadiran anak merupakan proses alamiah sebagai hasil dari

perkawinan untuk menambahkan kelengkapan dan keutuhan keluarga.

Anak merupakan buah perkawinan yang merupakan bagian dari tubuh

orang tua. Dari sinilah maka kasih sayang orang tua terhadap anak-

anaknya timbul. Orang tua akan menjaga anak-anaknya dari ancaman serta

gangguan yang dapat mencelakakannya.

c. Faktor Psikologis

Setiap orang tua mempunyai perasaan untuk mengembangkan buah

hatinya. Dia selalu berharap agar kehidupan yang akan dijalani anak-

anaknya lebih baik daripada kehidupan yang dia alami.

Bagi orang yang beriman, kehidupan yang baik dan mulia adalah

kehidupan yang dilingkupi keimanan dan ilmu pengetahuan, sesuai firman

Allah SWT.

)11: اادلة... (ا العلم درجت يرفع اهللا الذين امنوا منكم والذين اوتو"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat …" (Q.S. Al-Mujadalah: 11)39

Ayat di atas merupakan janji Allah SWT untuk menempatkan

orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan pada posisi yang

baik. Karena itu apabila orang tua menginginkan kehidupan yang baik bagi

38 Sunaryo dkk., Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Jakarta: Bumi Restu, 1971), hlm. 951. 39 Ibid., hlm. 911.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

26

anak-anaknya, maka ia harus memberkalinya dengan keimanan dan ilmu

pengetahuan.

d. Faktor Sosial

Pertemuan setiap saat antara orang tua dengan anak-anaknya,

menyebabkan terjadinya interaksi sosial. Dalam hal ini kehidupan orang

tua akan mempengaruhi perilaku sosial anaknya. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Zakiah Daradjat :

"Orang tua adalah adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur pendidikan yang langsung yang dengan sendirinya akan masuk dalam pribadi anaknya yang sedang tumbuh itu".40

Keempat faktor tersebut (agama, biologis, sosial dan psikologis),

merupakan faktor yang dominan yang dapat menggugah setiap orang tua

untuk memperhatikan dan mendidik perilaku anak-anaknya.

Fenomena umum dialami pada masyarakat kita sekarang ini adalah

banyaknya orang tua baik ibu dan ayah, yang kedua-duanya bekerja.

Kesibukan mereka mencari nafkah sudah tentu banyak menyita waktu. Sedikit

sekali waktu yang tersisa untuk dapat secara intensif duduk bermain dan

bercengkerama bersama dengan anak-anaknya. Sehingga tidak sedikit para

orang tua mempunyai rasa bersalah terhadap anak-anaknya. Sebagai

kompensasi dari seringnya ketidakhadiran mereka, orang tua cenderung

menggantikannya dengan memenuhi kebutuhan matrealistis kepada anak-anak

mereka seperti membelikan berbagai mainan dan mengajaknya jalan-jalan

pada saat liburan ke tempat-tempat rekreasi. Biasanya semua itu kebanyakan

sifatnya hanya memanjakan mereka dan tidak lebih sekedar mendapat simpati

anak. Namun sayangnya orang tua jarang sekali berusaha untuk menanamkan

aktivitas membaca buku, terutama pada buku-buku agama.

Pembantu rumah tangga juga pada umumnya tidak bisa diharapkan

dapat membentuk kepribadian anak. Peran pembantu hanya sekedar

membantu dalam menjaga dan mengawasinya terhadap beberapa kebutuhan

40 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), hlm. 56.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

27

yang sifatnya rutinitas seperti makan, minum dan lain sebagainya. Apalagi

kalau pembantu tersebut pendidikannnya kurang maka tidak jarang

kesehariannya dalam mengasuh anak di rumah dibiarkan asyik duduk di dekat

TV atau bermain dengan Video game.

Fasilitas perpustakaan yang baik juga masih sangat langka disediakan

di tempat-tempat umum. Jika diamati diberbagai pusat rekreasi atau

perbelanjaan dan komplek-komplek perumahan fasilitas perpustakaan

khususnya untuk anak-anak hampir tidak pernah kita jumpai. Meskipun

sekarang ini diberbagai fasilitas rekreasi telah banyak disediakan di mall-mall

tempat hiburan dan perumahan, namun sayangnya sebuah perpustakaan masih

belum dianggap sebagai suatu hal yang perlu disediakan.41

Apalagi seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi

informasi anak-anak dibanjiri oleh media hiburan. Dan ini menjadikan banyak

orang tua yang mengeluh. Keluhan di atas dapat dikurangi dengan

menumbuhkan aktivitas membaca pada anak. Saat ini perbedaan waktu yang

digunakan oleh seorang anak dalam membaca sangat minim dibandingkan

kegiatan menonton TV. Hal ini menunjukkan bahwa minat lebih

dititikberatkan pada barang yang menarik perhatian anak, media itu seperti

koran, TV dan lain-lain.

Dengan demikian peranan keluarga cukup berpengaruh dalam

menumbuhkan aktivitas membaca khususnya pada buku PAI. Jika dalam

sebuah keluarga tidak terdapat teladan dalam kegiatan membaca dan

mencintai buku, benih-benih kecintaan membaca dalam diri anak sulit untuk

tumbuh subur.

C. Usaha-usaha Orang Tua dalam Menumbuhkan dan Meningkatkan

Aktivitas Membaca Buku PAI Pada Anak

Pada awalnya keinginan membaca sudah tumbuh sebelum anak

memasuki taman kanak-kanak atau sekolah dasar, artinya pada saat anak

41 Ida Farida, Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak, Al-Maktabah,

Vol. III., No. 2., Oktober 1994, hlm. 150-151.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

28

berada dalam lingkungan keluarga dan dalam lingkungan kelompok bermain

sudah tampak tanda-tanda keinginan dan kegemaran untuk membaca.

Melafalkan tulisan yang ada menunjukkan bahwa di dalam dirinya

sudah ada keinginan untuk membaca, walaupun hanya berupa khayalan saja.

Umumnya kegiatan belajar membaca dimulai dan dibina serta dikembangkan

di sekolah selama seorang anak menjadi siswa pada suatu sekolah. Dengan

demikian sekolah merupakan tempat yang pertama dan utama untuk

meningkatkan aktivitas membaca.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menumbuhkan

dan meningkatkan aktivitas membaca pada anak.

1) Bermain dengan bacaan bersama anak.

Aktivitas seperti itu merupakan suatu hal yang sangat

menyenangkan dan dapat memotivasi anak untuk membaca. Sejak bayi,

anak sudah dapat dirangsang untuk mencintai bacaan dengan pendekatan

bermain. Pada saat usia 0 sampai 1 tahun anak akan tertarik warna-warni

pada pola buku. Memasuki usia 2 tahun anak sudah dapat melihat gambar

dan dapat mengidentifikasikan apa yang dilihatnya waalupun jangka

perhatiannya masih pendek. Jika orang tua pengasuh atau neneknya

meluangkan waktu duduk bersama mereka maka mereka dapat menikmati

buku lebih lama.

Dalam kegiatan ini orang tua dapat bermain dengan buku atau

bacaan lain sambil menerangkan gambar yang ada di dalamnya. Anak

dapat serta ikut menyebutkan benda-benda yang ada dalam buku-buku.

2) Mendongeng atau Membacakan Cerita Islami kepada Anak

Mendongeng sudah mulai jarang dilakukan orang tua, padahal

kegiatan ini sangat disukai oleh anak. Mendongeng biasanya dilakukan

orang tua tanpa disertai buku bacaan. Untuk menggugah anak menyukai

buku bacaan orang tua dapat menyertai buku bacaan dengan membacakan

cerita dengan suara hidup. Membaca cerita dapat mendorong anak untuk

dapat membaca cerita tersebut sendiri. Pada anak yang sudah dapat

membaca orang tua dapat mengajak anak untuk bergantian bercerita.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

29

3) Berkunjung ke Toko Buku

Mengajak anak ke toko buku dapat mempunyai pengaruh positif

pada minat anak terhadap buku dan bacaan. Di toko buku anak dapat

melihat berbagai buku yang ada disana dan memperhatikan pengunjung

lainnya. Berikan kesempatan kepada anak untuk membuka-buka buku

yang ada dan memilih buku yang disukainya. Orang tua perlu

memberitahukan kepada anak bahwa jika ingin membaca buku yang ada di

toko buku, buku tersebut harus dibeli terlebih dahulu.

4) Berkunjung ke Perpustakaan

Mengajak anak berkunjung ke perpustakaan dapat mendorong

kesadaran dalam aktivitas membaca anak. Orang tua hendaknya

menunjukkan kepada mereka letak buku-buku yang dapat dipinjam

dimana mereka dapat memilih buku sesuai dengan seleranya.

5) Mengusahakan Perpustakaan Keluarga

Untuk mengembangkan aktivitas membaca anak sebaiknya dibuat

perpustakaan keluarga di rumah. Walaupun kecil dan sederhana tempat ini

akan mendorong anak untuk mencintai bacaan.

6) Memberikan Hadiah Buku

Orang tua biasanya suka membelikan mainan sebagai hadiah untuk

anaknya. Orang tua hendaknya membiasakan memberikan hadiah buku

yang berguna kepada anak. Anak yang suka membaca buku akan merasa

senang jika dihadiahkan buku yang disukainya.42

Dapat penulis simpulkan bahwa peningkatan aktivitas membaca dapat

dilakukan dengan berbagai cara yakni:

a. Menyediakan bahan bacaan khususnya buku-buku Islami.

b. Pemilihan bahan bacaan yang baik.

c. Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca.

d. Penyediaan waktu untuk membaca.

Sebagai orang tua harus memberikan kesempatan dan pengertian

sebanyak dan ekonomis mungkin bahwa buku baik bagi mereka. Dari semua

42 Ibid., hlm. 50.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Aktivitas Membaca Buku PAI 1 ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005...atau tingkah laku pada bagian dari suatu organisme2

30

usaha yang kita lakukan ada satu hal yang sangat penting dan tak bisa

dilupakan yakni keteladanan orang tua. Kesukaan pada buku dan kegiatan

membaca sedikit banyak memberi anak-anak contoh hidup bagaimana dan

seperti apa kesukaan membaca dilakukan. Pengaruh kecintaan kepada buku

akan berpengaruh besar dalam benak anak, jika secara sengaja dan terus

menerus orang tua juga mengajak anak, kegembiraan dan kenikmatan pada

orang tua mereka dalam mencintai buku, anak-anak menjadi sangat berminat

untuk mengikuti aktivitas orang tuanya.43

43 Joko D. Muktiono, Aku Cinta Buku, (Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak), (Jakarta:

Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, 2003), hlm. 111.