anatomi dan tingkah laku lebah

10
TINGKAH LAKU LEBAH Tingkah laku mempertahankan diri Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu / terusik. Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatannya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat pencernaanya (yang memang menempel pada sengatannya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati. Jadi, jangan takut lebah menyerang dua kali. www.wikipedia.com Tingkah laku kawin Musim kawin lebah madu biasanya berlangsung pada bulan mei, juli dan juli. Perkawinannya berlangsung sangat unik. Lebah ratu yang masih perawan biasanya tidak bersedia di kawini oleh lebah jantan lebih dari satu ekor. Karena calon pasangannya banyak ia membuat sayembara terbang. Lebah jantan pemenang yang berhasil menyusul dirinya dapat mengawini dirinya. Perkawinan berlangsung pada saat terbang di udara yang terbuka. Selesai kawin keduanya sama-sama jatuh ke tanah. (B. Sarwono) Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah hasil perkawinan (sehingga diploid) yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Pada waktu lebah jantan mengawini ratu, kantung spermanya terlepas dan tertinggal dalam spermateca lebah ratu. Lebah jantan mati. Sekitar 4 jam kemudian kantung sperma lebah jantan dilepasaskan, lalu lebah ratu dapat terbang kembali dan melangsungkan perkawinan yang kedua.

Upload: andrew-loindong

Post on 21-Oct-2015

388 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Anatomi dan tingkah laku lebah

TRANSCRIPT

TINGKAH LAKU LEBAH

Tingkah laku mempertahankan diri

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu / terusik. Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatannya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat pencernaanya (yang memang menempel pada sengatannya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati. Jadi, jangan takut lebah menyerang dua kali.

www.wikipedia.com

Tingkah laku kawin

Musim kawin lebah madu biasanya berlangsung pada bulan mei, juli dan juli. Perkawinannya berlangsung sangat unik. Lebah ratu yang masih perawan biasanya tidak bersedia di kawini oleh lebah jantan lebih dari satu ekor. Karena calon pasangannya banyak ia membuat sayembara terbang. Lebah jantan pemenang yang berhasil menyusul dirinya dapat mengawini dirinya. Perkawinan berlangsung pada saat terbang di udara yang terbuka. Selesai kawin keduanya sama-sama jatuh ke tanah. (B. Sarwono)

Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah hasil perkawinan (sehingga diploid) yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly").

Pada waktu lebah jantan mengawini ratu, kantung spermanya terlepas dan tertinggal dalam spermateca lebah ratu. Lebah jantan mati. Sekitar 4 jam kemudian kantung sperma lebah jantan dilepasaskan, lalu lebah ratu dapat terbang kembali dan melangsungkan perkawinan yang kedua.

Setelah kembali kesarang, sekitar 1.5 jam kemudian kantung sperma lebah jantan dilepas. Kalau dalam spermatecanya belum cukup terdapat spermatozoa, lebah ratu akan melangsungkan perkawinan ketiga kalinya.

Sumber : B.Sarwono dalam buku Lebah edisi Revisi

Tingkah laku bertelur

Lebah ratu kemudian sudah mulai bertelur dalam waktu 2-3 hari setelah melakukan perkawinan. Induk baru akan sama-sama bertelur dengan induk tua di dalam sarang. Tetapi biasanya induk tua akan menghilang.

Bagi lebah ratu belum tentu selama kawin lebah memperoleh kesuburan tinggi, terutama kalau ia hanya sedikit mengumpulkan spermatozoa. Kalau sampai tak mampu bertelur banyak, ia gagal sebagai ratu yang baik.

Telur calon lebah pekerja diletakkan di sel yang lebih kecil dibanding sel untuk telur calon lebah jantan.

Siang malam lebah ratu mengelilingi sarang untuk mencapai sel-sel kosong. Bila mendapat sel kosong perutnya dilengkungkan ke dalam sel, lalu meletakan sebutir telur di atas dasar sel. Telur melekat pada dasar sel dengan baik .

Sumber : B.Sarwono dalam buku Lebah edisi Revisi

Tingkah laku sosial

Lebah betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:

•    lebah ratu; •    lebah betina (juga dikenal sebagai "lebah pekerja"); dan •    lebah jantan.

Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Tugas utamanya ialah kawin dan bertelur. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir sehari. Harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun.

Lebah betina terbentuk tanpa melalui perkawinan ("partenogenesis") dan mandul (steril) karena hanya memiliki satu set kromosom (haploid).

Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

Sumber : B.Sarwono dalam buku Lebah edisi Revisi

Tingkah laku berpindah tempat

Menurut Rismunandar, 1980, lebah pekerja dapat terbang dengan kecepatan 65 Km perjam dengan jarak yang ditempuh sejauh 46 Km dan kecepatan getaran sayapnya 250 kali perdetik. Gerakan sayap diatur oleh otot otot dadanya. Jika otot dijulurkan kebawah,

sayapnya akan membentang keatas. Sedangkan jika ototnya ditarik keatas sayapnya akan menurun

Sumber : http://arman-08up.blogspot.com/2007/08/mengenal-koloni-lebah-madu.html

Tingkah laku makan

Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing. Lebah betina atau lebah pekerja mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan ini dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan, termasuk untuk larva dan pupa.

Sumber : B.Sarwono dalam buku Lebah edisi Revisi

Tingkah laku melindungi/menjaga anak

Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan menjaga anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit. Larva calon ratu dibesarkan dalam sel khusus yang bergantung tegak leurus di bawah sarang. Lava lebah ratu yang lahir disitu mendapat perhatian khusus dan pakan istimewa dari lebah pekerja, yaitu selalu di jejali royal jelly atau susu susu ratu. Larva itu dibesarkan untuk menggantikan ratu yang mati atau berhenti bertelur, atau ada koloni yang siap melanjutkan keturunan dengan terbang bergerombol sehingga diperlukan ratu baru untuk menggantikan ratu suri yang telah ditinggalkan.

Sumber : B.Sarwono dalam buku Lebah edisi Revisi

Tingkah laku investigasi

Secara khusus, beberapa ratus lebah pekerja bertindak sebagai perintis untuk mensurvey lokasi-lokasi yang mungkin. Sisanya berkerumun di cabang pohon yang dekat, menyimpan energinya, hingga lokasi baru telah terpilih. Lokasi yang terpilih untuk bersarang biasanya rongga dalam sebuah pohon dengan volume lebih besar dari 20 liter dan lubang masuk kurang dari 30 cm persegi. Lubang ini harus berada beberapa meter di atas tanah, menghadap ke selatan dan berada di dasar rongga.

Lebah perintis kembali dan melapor pada gerombolan mengenai lokasi-lokasi sarang yang mungkin dengan menarikan tarian bergoyang (waggle dance) secara khusus. Biasanya ada sekitar selusin lokasi yang bersaing untuk mendapat perhatian. Saat melaporkan, semakin bersemangatnya tarian perintis, semakin baik lokasi tersebut.

Lebah petugas kemudian memeriksa lokasi-lokasi pilihan sesuai dengan intensitas tarian. Mereka memilih lokasi yang diajukan oleh satu kelompok perintis dengan ikut serta dalam tarian para perintis ini. Hal tersebut menjadikan lebih banyak lagi lebah yang ingin memeriksa lokasi tersebut. Mereka kembali dan ikut menari pada kelompok yang sesuai dengan pilihan mereka.

Dengan penekanan bersama (umpan balik positif), lokasi favorit mendapat semakin banyak dan semakin banyak pengunjung. Akhirnya, gerombolan terbang menuju arah yang ditentukan oleh pemilihan umum. Sebagaimana yang dikatakan Kevin Kelly (1994), “Ini seperti pemilu para idiot, untuk idiot, dan oleh idiot, dan ia bekerja mengagumkan”.

Tarian bergoyang dilakukan untuk mengarahkan rekan lebah secara rasional baik pada arah dan jarak lokasi baru yang bersangkutan. Tarian ini membentuk gambar 8, atau lebih mirip huruf kapital Yunani, Theta. Terbang lurus (garis lurus di tengah simbol theta) merupakan bagian paling informatif dari tarian ini, yang memberikan penekanan khusus pada getaran lateral cepat tubuhnya (goyangan), yang terbesar di bagian ujung perut (abdomen) dan paling sedikit di kepala.

Bila seekor lebah penjelajah menari diluar sarang di atas permukaan datar, terbang lurus menunjuk langsung ke arah lokasi target. Katakanlah lokasi ini berada 20 derajat ke kanan matahari. Bila lebah menari di dalam sarang di permukaan tegak, maka gravitasi menggantikan sementara matahari untuk tujuan referensi, dan terbang lurus tarian bergoyang berarah 20 derajat dari vertikal. Saat keluar sarang, lebah menggunakan informasi ini untuk menghubungkannya dengan posisi matahari. Jarak lokasi yang disarankan ditunjukkan oleh panjang jarak terbang lurus dalam gambar theta.

Sumber : http://www.faktailmiah.com/2011/03/03/pikiran-lebah-madu.html

ANATOMI LEBAH

Struktur tubuh (anatomi) lebah mempunyai tiga bagian utama, yaitu: kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).

1.     Kepala (head)

Kepala merupakan rumah otak yang terdiri dari sekitar 950.000 neuron dan merupakan bagian kecil sajadari kepala.

Mempunyai dua antena sebagai fungsi sensor. Mempunyai lima mata (eyes), terdiri dari 3 mata sederhana (ocelli) dan 2 mata

majemuk yang terdiri dari banyak bagian-bagian kecil ommatidia. Setiap mata mejemuk terdiri dari sekitar 150 ommatida yang khusus untuk melihat pola. Itulah sebabnya mata majemuk lebah dapat mendeteksi cahaya terpolarisasi (tidak dapat dilakukan oleh manusia).

Seperti serangga lainnya, lebah mempunyai bagian mulut komplek yang digunakan untuk makan dan minum. Ukuran dan bagian mulut berbeda-beda setiap spesies lebah, tetapi secara umum terdiri dari rahang (mandibula), lidah (glossa), labrum dan maxillae. Labrum dan maxillae seperti bibir yang mendukung belalai atau tabung untuk mengumpulkan nektar. Bila tidak digunakan, bagian-bagian mulut memanjang dilipat kembali di bawah kepala digunakan untuk mengunyah serbuk sari, memanipulasi lilin, menghadapi serangan penyusup dan lainnya.

2.     Dada (thorax)

Mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki yang terhubung pada dada (thorax). Sayap merupakan bagian sangat tipis dari kerangka lebah. Sebagian besar spesies memiliki sayap depan lebih besar dibandingkan dengan sayap belakang. Sisi sayap yang berdampingan antara sayap depan dan belakang mempunyai pengait yang disebut hamuli, yang berfungsi untuk mengepakan sayap bersama-sama ketika terbang.

3.     Perut (abdomen)

Sumber : www.blogger.com/anatomi-lebah.htm

ANATOMI DAN TINGKAH LAKU LEBAH

TUGAS

Mata Kuliah Satwa Harapan Semester VI

Oleh

Andrew Loindong

080413029

JURUSAN PRODUKSI

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2011