manajemen pembelajaran membaca al-qur an...

82
MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QURAN DENGAN METODE QIRAATI DI MIT NURUL ISLAM RINGINWOK SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Kependidikan Islam Oleh: NUR ROHMAH WIJAYANTI NIM. 083311023 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: dangnhan

Post on 06-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN

DENGAN METODE QIRAATI DI MIT NURUL ISLAM

RINGINWOK SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Program Studi Kependidikan Islam

Oleh:

NUR ROHMAH WIJAYANTI

NIM. 083311023

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

2

Page 3: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

3

Page 4: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

4

MOTTO

و مسلم( ى)رواه البخار الماىر بالقرأف مع الشفرة الكراـ البػررة “Orang yang pintar membaca al-Qur’an akan tinggal bersama malaikat rahmah”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Page 5: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

5

ABSTRAK

Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati

Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an

di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang.

Penulis : Nur Rohmah Wijayanti

NIM : 083311023

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan pembelajaran

metode Qiraati. 2) Pelaksanaan Pembelajaran metode Qiraati. 3) Evaluasi

pembelajaran metode Qiraati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-

Qur‟an di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan pendekatan

kualitatif dengan tehnik analisis data yaitu memberikan predikat kepada variabel

yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran Qiraati

di MIT Nurul Islam yaitu: a) Perencanaan pembelajaranya mengikuti Yayasan

Raudatul Mujawwiddin Semarang yang semuanya direncanakan dengan matang

mulai dari persiapan guru, motode pembelajaranya, waktu belajar, target

pembelajaranya, dan alat peraga. Yayasan Raudahtul Mujawwidin merupakan

TKQ yang pertama di Indonesia yang didirikan oleh K.H Dahlan Salim Zarkasyi

dan sekaligus penulis Qiraati. b) penyiapan dan pemilihan guru yang tepat dan

guru yang sudah bersyahadah maupun masih dalam proses syahadah yang hanya

diperbolehkan mengajar. 2) Pelaksanaan Pembelajaran Qiraati di MIT Nurul

Islam diawali dengan membaca asmaul husna, aplikasi pembelajaranya

menggunakan metode individu (sorogan), klasikal individual, klasikal baca simak,

membaca, menulis, dan drill yang setiap kelasnya dipandu oleh guru Qiraati. 3)

evaluasi pembelajaran Qiraati dilakukan tiga kali tahapan yaitu: Pertama, evaluasi

harian yang dilakukan setiap hari yang berfungsi untuk melihat kemajuan peserta

didik pada setiap halamnya dan langsung dinilai dalam buku prestasi siswa.

Kedua, evaluasi kenaikan jilid yang merupakan penilaian kepada peserta didik

yang akan ditashih (naik jilid). Ketiga, evaluasi tahap akhir atau yang disebut

Eptak.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk

mengelola pembelajaran khususnya Qiraati dan masukan bagi sekolah MIT Nurul

Islam terutama pihak sekolah untuk selalu bekerja lebih giat dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab, untuk merencanakan kegiatan dengan baik dan

terprogram sehingga melahirkan peserta didik yang berkualitas. Kepada segenab

pengajar agar melaksanaan pembelajaran yang sempurna sehingga tujuan

pembelajaran tercapai dengan mudah dan selalu memberikan motivasi terhadap

peserta didik agar semakin tahu arti pentingnya mempelajari al-Qur‟an.

Page 6: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

6

TRANSLITERASI

Penulisan transilterasi huruf-huruf Arab-Latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

No Huruf Hijaiyyah Huruf Latin Bacaan

A Alif ا 1

‟B Ba ب 2

‟T Ta ت 3

‟Ts Tsa ث 4

J Jim ج 5

‟H Ha ح 6

‟Kh Kho خ 7

D Dal د 8

Dz Dzal ذ 9

‟R Ro ر 10

‟Z Za ز 11

S Sin س 12

Sy Syin ش 13

Sh Shod ص 14

Dl Dlod ض 15

‟Th Tho ط 16

‟Dh Zho ظ 17

A‟ A‟in ع 18

Gh Ghoin غ 19

‟F Fa ف 20

Q Qof ق 21

K Kaf ك 22

L Lam ل 23

M Mim م 24

N Nun ن 25

W Wau و 26

‟H Ha ه 27

La Lam-Alif ال 28

a Hamzah„ ء 29

‟Y Ya ي 30

Page 7: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq, maghfiroh, serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna memperoleh gelar

kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan,

khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal petunjuk bagi

hidup dan kehidupan kita di dunia yang selanjutnya di akhirat.

Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis atas terselesainya

penulisan tugas akhir akademik ini. Oleh karenanya, kepada semua pihak yang

telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada:

1. Dr. Sudja‟i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Dr. Mustofa Rahman, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan

Dr. Fahrurozi, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam.

3. Bapak Ismail SM, M.Ag. dan bapak Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag, selaku Dosen

Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya dengan

penuh kesabaran, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

penyusunan skripsi.

4. Para Dosen pengajar yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta para

staf karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

5. H. Mashuri selaku Ketua Yayasan, Bapak Dian Utama selaku Kepala Sekolah,

dan staff pengajar di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang yang telah

memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.

6. Abah Khamzawi dan Umi Istiqomah yang tiada henti selalu mendoakanku,

memberikan segalanya dalam study dan penyusunan skripsi ini, kakakku

tercinta Wiji Istiana Nur Khamidah, kakakku tersayang Widyanto serta

Page 8: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

8

keponakanku yang lucu dan pintar Pricell, Richter terimakasih atas perhatian

dan segala motivasi serta doa restunya sehingga terselesaikan studi ini.

7. Kepada sahabatku el-Nur, Atik, Yany, Nayla, Nadhif, Eppy, Adib, Uswah,

Ella, Fafa, Ina, Iis terimakasih atas motifasi dan dukunganya.

8. Kepada teman-teman seperjuanganku KI 2008 yang sangat menyayangiku.

9. Segenab keluarga besar HMJ KI, LSB, PMII yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, semangat terus buat kalian semua.

10. Kepada temen-temen PPL di Al-Azhar 14 Azi, Neneng, Anif, Luluk, Umam,

Faqih, Fahmi, dan Hakki, terimakasih atas kerjasamanya utuk mencerdaskan

kehidupan bangsa.

11. Kepada teman-teman KKN posko 46 Bu Kordes, Rohma, Nunik, Faza, Ina,

Soffi Martin, Vivit, Nadhif, Ibas dan Arga, terimakasih motivasi kalian, kalian

semua memang super dan rajin, “the best” buat kalian.

12. Kepada semua pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulisan dalam

mengerjakan skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini dapat terseleasaikan.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya

untaian terimakasih dengan tulus serta iringan do‟a, semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

serta inayah-Nya dan semoga skripsi yang berjudul Manajemen Pembelajaran

Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

Qur’an di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang, ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang berkesempatan membacanya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya. Amiin.

Semarang, 14 Mei 2012

Peneliti,

Nur Rohmah Wijayanti

NIM. 083311023

Page 9: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

TRANSLITERASI .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................... 5

BAB II : MANAJEMEN PEMBELAJARAN QIRAATI

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 7

B. Kajian Teori ............................................................................ 8

1. Manajemen Pembelajaran ................................................ 8

a. Pengertian Manajemen Pembelajaran ........................ 8

b. Fungsi Manajemen Pembelajaran .............................. 10

c. Langkah-langkah Manajemen Pembelajaran ............. 12

2. Pembelajaran Metode Qiraati ........................................... 17

a. Sejarah Qiraati ............................................................ 17

b. Perkembangan Qiraati ................................................ 18

c. Pengertian Metode Qiraati ......................................... 22

d. Tujuan Metode Qiraati ............................................... 23

Page 10: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

10

e. Materi Metode Qiraati ................................................ 23

f. Strategi Mengajar Metode Qiraati .............................. 26

g. Evaluasi Qiraati .......................................................... 29

3. Pembelajaran Membaca al-Qur‟an ................................... 30

a. Pengertian Pembelajaran Membaca al-Qur‟an ........... 30

b. Dasar Belajar Membaca al-Qur‟an ............................. 32

c. Tujuan Pembelajaran Membaca al-Qur‟an ................ 33

d. Tahap Belajar Membaca al-Qur‟an ............................ 34

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 38

C. Jenis, Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data ....................... 38

D. Fokus Penelitian ..................................................................... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 40

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 43

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 46

1. Perencanaan Pembelajaran Qiraati ................................... 46

2. Pelaksanaan Pembelajaran Qiraati ................................... 49

3. Evaluasi Pembelajaran Metode Qiraati ............................ 53

B. Pembahasan ............................................................................ 55

1. Perencanaan Pembelajaran Qiraati .................................. 55

2. Pelaksanaan Pembelajaran Qiraati ................................... 57

3. Evaluasi Pembelajaran Qiraati ......................................... 61

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 63

B. Saran ....................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq, maghfiroh, serta hidayah-Nya, sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang merupakan tugas dan

syarat wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang.

Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis atas terselesainya

penulisan tugas akhir akademik ini. Oleh karenanya, kepada semua pihak yang

telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada yang

terhormat :

1. Dr. Sudja‟i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Dr. Mustofa Rahman, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan

Dr. Fahrurozi, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam.

3. Bapak Ismail SM, M.Ag. dan Bapak Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag., selaku

Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranya

dengan penuh kesabaran, untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penyusunan skripsi.

4. Para Dosen pengajar yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan serta para

staf karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

5. H. Mashuri selaku ketua Yayasan MIT Nurul Islam dan Dian Utama S.HI.,

selaku Kepala Sekolah MIT Nurul Islam yang telah memberikan izin penulis

untuk melakukan penelitian.

6. Abah Khamzawi dan Umi Istiqomah yang tiada henti selalu mendoakanku,

memberikan segalanya dalam studi dan penyusunan skripsi ini, kakakku

tercinta Wiji Istiana Nur Khamidah, kakakku tersayang Widyanto, serta

keponakanku yang lucu dan pintar Pricell, Richter terima kasih atas perhatian

dan kasih sayang yang telah tercurahkan dan segala motivasi serta doa

restunya sehingga terselesaikan studi ini.

Page 12: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

12

7. Kepada sahabatku el-Nur, Atik-azka, El-yanz, Nayla, El-Maylany Putri, Bina

J, PJ, al-Husna, el-Fatta, Fafa, Ina, Iis terimakasih atas motifasi dan

dukunganya.

8. Kepada teman-teman seperjuanganku KI 2008 yang sangat menyayangiku,

teruskan perjungan kalian kunci sukses sudah di pintu gerbang.

9. Segenab keluarga besar HMJ KI, LSB, PMII yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, semangat terus buat kalian semua.

10. Kepada temen-temen PPL di Al-Azhar 14 Azi, Yani, Us, Anif, Luluk, Umam,

Faqih, Fahmi, terima kasih atas kerjasamanya utuk mencerdaskan kehidupan

bangsa.

11. Kepada teman-teman KKN posko 46 Bu Kordes, Rohmah, Nunik, Faza, Ina,

Soffi Martin, Vivit, Nadhif, Ibas Dan Mbah‟he, terimakasih motivasi kalian,

kalian semua memang super dan rajin, The Best Buat kalian.

12. Kepada semua pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulisan dalam

mengerjakan Skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini dapat terseleasaikan.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya

untaian terima kasih dengan tulus serta iringan do‟a, semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

serta inayah-Nya dan semoga skripsi yang berjudul Manajemen Pembelajaran

Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

Qur’an di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang, ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang berkesempatan membacanya.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya. Amiin.

Semarang, 14 Mei 2012

Peneliti,

Nur Rohmah Wijayanti

NIM. 083311023

Page 13: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

13

DAFTAR LAMIRAN

Lampiran 1 Daftar Pengajar Qiraati MIT Nurul Islam Tahun 2012

Lampiran 2 Daftar Jumlah Peserta Didik di MIT Nurul Islam Tahun 2012

Lampiran 3 Target Pencapaian Pembelajaran Qiraati

Lampiran 4 Nilai Peserta Didik dalam Buku Prestasi

Lampiran 5 Rincian Inventaris MIT Nurul Islam

Lampiran 6 Daftar Tenaga Edukatif MIT Nurul Islam

Lampiran 7 Transkrip Wawancara

Lampiran 8 Kartu Tes Qiraati

Lampiran 9 Buku Prestasi Peserta Didik MIT Nurul Islam

Lampiran 10 Surat Izin Riset

Lampiran 11 Surat Keterangan Riset

Lampiran 12 Sertifikat OPAK IAIN Walisongo

Lampiran 13 Sertifikat OPAK Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Lampiran 14 Sertifikat Orientasi Akademik dan Oreintasi Keagamaan

Lampiran 15 Surat Keterangan Ko Kurikuler

Lampiran 16 Transkrip Ko Kurikuler

Lampiran 17 Foto Penelitian

Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup

Page 14: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran pendidikan agama di Madrasah Ibtidaiyah meliputi berbagai

bidang studi sebagaimana yang ditetapkan dalam kurikulum masing-masing

pendidikan yaitu Hadist, Akidah, Fikih, Ibadah, Sejarah, Akhlaq, dan Qur‟an yang

di dalamnya termasuk pembelajaran BTQ.

Untuk mengajarkan BTQ, banyak lembaga pendidikan sekolah yang

menggunakan macam-macam metode pembelajaran yang digunakan untuk

meningkatkan mutu sekolah dan peserta didiknya.

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang

studi. Jika peserta didik sekolah permulaan tidak memiliki kemampuan membaca

maka akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi

pada kelas-kelas berikutnya.1

Sebelum meningkat ke pembelajaran selanjutnya maka kita harus

menyiapkan strategi pembelajaran karena strategi pembelajaran merupakan

komponen penting dalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan

cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian mata pelajaran dan pengelolaan

kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat

dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektifitas dan efisiensi proses

pembelajaran.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dengan

adanya pembelajaran tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor

internal yang datang dari lingkungan individu tersebut.

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau

bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh

kemaunya sendiri, untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum

1Mulyana Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka

Cipta,1999), hlm. 200.

Page 15: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

15

sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran berupaya

menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dengan menganalisis

tujuan pembelajaran karakteristik isi bidang studi pendidikan agama yang

terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih,

menetapkan, dan mengembangkan cara-cara metode dan strategi pembelajaran

yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan

kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses

pembelajaran.2

Dalam proses pembelajaran membaca, peserta didik tidak hanya harus bisa

membaca tetapi harus menyukai sesuatu yang dibaca. Dengan begitu guru harus

mempunyai metode pembelajaran yang khas dan metode tersebut dapat

meningkatkan motivasi rasa ingin tau dan mengembangkan daya ingat.

Metode merupakan salah satu bagian dari strategi kegiatan dan metode

merupakan cara yang dalam bekerjanya adalah alat untuk mencapai tujuan

kegiatan. Suatu metode sangat penting dalam proses pembelajaran, karena metode

juga menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses kegiatan pembelajaran.3

Dalam Islam membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki umat

Islam dan ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Membaca dipandang

sebagai sumber atau kunci ilmu pengetahuan. Membaca merupakan perintah.

Dalam al-Qur‟an surat al-Alaq diawali kata iqro’ yang artinya bacalah. Dan

perintah membaca ini adalah kata pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad

SAW. Kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam rangkaian

wahyu pertama.4

Al-Qur‟an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna. Al-Qur‟an

terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 73.934 kosakata dan 333.671 huruf.

Untuk memberikan pengertian al-Qur‟an didefinisikan sebagai kalam Allah SWT

2 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail

Media Group, 2008), hlm. 10.

3 Moeslichatoen, Metode Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Rineka Cipta,

2004), hlm. 15.

4 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2004), hlm. 167.

Page 16: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

16

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SWT melalui malaikat Jibril,

merupakan mukjizat, diriwayatkan secara mutawatir, ditulis dimushaf dan

membacanya termasuk ibadah.5

Al-Qur‟an merupakan kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum

dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk membahas tentang

pembelajaran. Dalam al-Qur‟an banyak sekali ayat yang berhubungan dengan

pembelajaran yaitu perintah untuk membaca dan menulis. Dalam al-Qur‟an surat

al-Alaq di sebutkan:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang

Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. al-Alaq: 1-5)

Lima ayat tersebut merupakan ayat pertama yang diterima oleh Nabi

Muhammad, yang di antaranya berbicara tentang perintah kepada semua manusia

untuk selalu menelaah, membaca, belajar, dan perintah untuk menulis dengan

perantara kalam (pena). Ini jelas menunjukan perintah untuk mengadakan

pembelajaran.6

Belajar membaca tidak hanya dengan membaca latin akan tetapi membaca

sangat dibutuhkan peserta didik didalam sekolah, karena keduanya memiliki

hubungan yang sangat erat dalam proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena

itu, untuk menumbuhkan minat baca pada peserta didik dengan menggunakan

metode yang cepat, tepat dan benar.

Untuk membaca al-Qur‟an harus didasarkan ilmu tajwid sehingga bunyi

suara tiap hurufnya tepat seperti aslinya sebagaimana yang telah diucapkan

Rasulullah SAW. Tidaklah sulit sekarang ini, dalam belajar mengajar membaca

5 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an

(Jakarta: Gema Insani, 2005), hlm. 15.

6 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, hlm. 11.

Page 17: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

17

al-Qur‟an karena banyak lembaga pendidikan al-Qur‟an berupa lembaga non

formal (TPQ) atau sejenisnya, bahkan sekarang pelajaran membaca al-Qur‟an

sudah ada di sekolah formal. Misalnya di MIT Nurul Islam Semarang, di sekolah

inilah ada proses pembelajaran membaca al-Qur‟an. Siswa-siswi dilatih untuk

membiasakan membaca al-Qur‟an dimulai sejak dini yang diharapkan nantinya

sesudah dewasa mahir melafalkan dan membaca al-Qur‟an sesuai dengan ilmu

tajwid. Output yang diharapkan nantinya setelah lulus dari sekolah tidak hanya

pandai pelajaran umum tetapi juga pandai dalam bidang keagama terutama

membaca al-Qur‟an. Jadi MIT Nurul Islam Semarang bisa menjadi percontohan

pada sekolah-sekolah lain agar sekolah lainpun dapat menerapkan pembelajaran

membaca al-Qur‟an yang diterapkan pada MIT Nurul Islam Semarang.

Dengan adanya pelajaran membaca al-Qur‟an inilah yang menjadikan MIT

Nurul Islam Semarang berbeda dengan sekolah lainya. Untuk itu diperlukan

metode dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an. Banyak sekali memang metode-

metode praktis yang digunakan dalam membaca al-Qur‟an diantaranya metode

Baghdadiyah, Qiraati, Iqro’, Yambu’a, al-Barqi, dan lain-lain. Di antara beberapa

metode praktis yang digunakan untuk belajar membaca al-Qur‟an, di MIT Nurul

Islam Semarang pembelajaran al-Qur‟annya menggunakan Metode Qiraati. Untuk

itu diperlukan strategi pembelajaran yang memusatkan pada proses pembelajaran

pada siswa dengan menggunakan metode Qiraati.

Metode Qiroati yaitu model pembelajaran yang dirancang untuk

membantu peserta didik dengan tidak mengeja tetapi langsung membaca bunyi

huruf yang ada dijilid Qiraati. Pembelajaran metode Qiraati ini tentunya sangat

bermanfaat dalam meningkatkan cara membaca al-Qur‟an dengan indah, fasih dan

tartil.

Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

“Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur‟an di MIT Nurul Islam Ringinwork Semarang.

Page 18: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

18

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam

Semarang?

2. Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam

Semarang?

3. Bagaimana Evaluasi Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca al-Qur‟an siswa di MIT Nurul Islam

Semarang?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

untuk:

a. Mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran berbasis metode Qiraati

dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam.

b. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran berbasis metode Qiraati

dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam .

c. Mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran berbasis metode Qiraati dalam

meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Secara Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui

pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan menggunakan metode

Qirati di MIT Nurul Islam Ringinwok Ngaliyan Semarang

Page 19: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

19

b. Secara Praktis

1) Bagi sekolah

Sebagai bahan dan inovasi yang tepat dalam memberikan

konstribusi yang positif pada lembaga pendidikan dalam usaha

meningkatkan kualitas peserta didik melalui proses pembelajaran

membaca al-Qur‟an.

2) Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi bahan supervisi dan evaluasi terhadap

kinerja guru dalam menerapkan metode pembelajaran membaca al-Qur‟an.

3) Bagi guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam pertimbangan

mengajar dalam memilih metode yang tepat guna dan berhasil dalam

dalam pembelajaran al-Qur‟an.

4) Bagi siswa

Penelitian ini dapat menambah semangat dan memotivasi siswa

untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an.

Page 20: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

20

BAB II

MANAJEMEN PEMBELAJARAN METODE QIRAATI

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian

atau karya ilmiah yang ada, baik mengenai kekurangan ataupun kelebihan yang

ada sebelumnya. Selain itu juga kajian pustaka mempunyai andil besar dalam

rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang

berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan ilmiah.

Untuk mengetahui posisi penelitian ini, maka penulis mengambil beberapa

hasil penelitian sebagai berikut:

1. Sri Handayani (3103064), „Study Deskriptif Penerapan Metod A BA TA TSA

Bentuk Halaqoh Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di Lembaga

Tahfidul Quran Anak-anak (LTQA) Alhikmah Pelampang Jakarta Selatan’.

Dalam skripsi ini dipaparkan bahwa metode A Ba Ta Tsa dalam pengajaran

al-Qur‟an yaitu suatu konsep belajar yang memadukan antara kemampuan

tehnis dengan kemampuan psikis yang harus dimiliki seorang guru.

Kemampuan tehnis dalam pembelajaran metode A Ba Ta Tsa yaitu sebuah

konsep bagaimana guru bisa menerangkan dengan baik dan murid bisa

mengerti dan memahami. Sedangkan kemampuaan psikis seorang guru

mampu menjalin kedekatan persahabatan yang hangat dengan seorang anak

didik, sehingga pembelajaran tidak terkesan kaku. Dalam metode ini aplikasi

pembelajaranya berbentuk halaqoh atau sering disebut juga dengan kelompok

kecil yang dipandu oleh seorang ustadz atau ustadzah pada tiap-tiap

kelompoknya.7

2. Soleman (3103015), „Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

Metode An-Nahdiyah di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Huda

Plosorejo Kunduran Blora’. Dalam skripsi ini penulis memaparkan bahwa

7 Sri Handayani,Studi Deskriptif Penerapan Metode A Ba Ta Tsa Bentuk Haloqoh Dalam

Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di Lembaga Tahfidzul Quran Anak-anak (LTQA) Al hikmah

Pelampang Jakarta Selatan, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN walisongo Semarang, (Semarang:

Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009).

Page 21: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

21

pembelajaran dengan metode An-Nahdiyah merupakan pengembangan

metode belajar al-Qur‟an Baghdiyah. Metode An-Nahdiyah mengajak setiap

siswa harus tanggap cepat karena proses belajarnya menggunakan metode

cepat tanggap belajar al-Qur‟an yang sistimnya klasikal dan individual artinya

santri dalam satu kelas diberikan materi yang sama dengan ustadz tutor dan

proses pembelajaranya diberikan satu persatu oleh ustadz privat. Untuk

evaluasinya dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.8

Dari telaah pustaka di atas bahwa penelitian yang akan penulis lakukan

berbeda dengan peneliti sebelumnya. Penelitian di atas menjelaskan tentang

bagaimana pembelajaran membaca al-Qur‟an yang ada di sekolah non formal

sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah manajemen pembelajaran

metode Qiraati yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya

yang dilakukan di sekolah formal yaitu di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang.

B. Kajian Teori

1. Manajemen Pembelajaran

a. Pengertian Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan

pembelajaran. Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris ”administration”

yang disinonimkan dengan ”management” suatu pengertian dalam lingkup

yang lebih luas.9

Secara sistematis manajemen berasal dari kata kerja “to manage” yang

berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani,

mengelola, menyelenggarakan, menjalankan, melaksanakan, dan

memimpin. Kata “management” berasal dari bahasa latin “mano” yang

berarti tangan, kemudian menjadi “manus” berarti bekerja berkali-kali.10

8 Soleman, Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Metode An-Nahdiyah di

Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Huda Plosorejo Kunduran Blora, (Semarang:

Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, 2009).

9 Suharsimi, Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media, 2008), hlm.

2.

10 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Educa, 2010),

hlm. 1.

Page 22: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

22

Menurut George R. Terry mendeinisikan "Management is the

coordination of all resources through the processes of planning, organizing,

directing and controlling in order to attain stated objectives.”11

Artinya:

Manajemen adalah proses pengkoordinasian seluruh sumberdaya melalui

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut RW Morel yang dikutip Ara Hidayat mendefinisikan:

Management is that activity in the organization and deciding upon the means

by which the goals are to be effectively reached.12

Artinya manajemen adalah

kegiatan didalam sebuah organisasi dan penetapan tujuan organisasi serta

penetapan penggunaan alat-alat dengan tujuan mencapai tujuan yang efektif.

Sedangkan menurut James AF Stoner yang dikutip oleh Handoko,

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.13

Dari pengertian di atas, dapat diambil suatu pengertian manajemen

adalah rangkaian segala kegiatan untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan

tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan yang telah ditetapkan dan ditentukan

sebelumnya untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.

Sedangkan Pembelajaran berasal dari kata “instruction” yang berarti

“pengajaran”. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi

antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan

pendidik.14

Menurut Old Mac Donald menjelaskan bahwa: Learning is acquiring

knowledge, it’s an enduring change in living beings not dictated by genetic

predisposition, it is also a relative yet permanent change in behaviour

11

Henry L Sisk, Prinsiples of Management (Ohio: Sout Western Western Publishing

Company, 1969), hlm. 10.

12 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, hlm. 4.

13 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPKE Yogyakarta, 2001), hlm. 8.

14 Masnur, Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual,

( Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 163.

Page 23: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

23

resulting from practice.15

Artinya: Pembelajaran adalah memperoleh

pengetahuan dengan memikul perubahan dalam kehidupan yang dimiliki tidak

berdasarkan ketentuan oleh kecenderungan gen, hal ini merupakan sebuah

hubungan yang belum permanen dalam perubahan sikap yang dihasilkan dari

praktik.

Oemar Hamalik menjelaskan Pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi: unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan

dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran.16

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pembelajaran adalah proses interaktif peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.17

Dari penjelasan di atas dapat diambil suatu pengertian pembelajaran

adalah proses interaktif antara pendidik dan peserta didik sehingga terjadi

tingkah laku ke arah yang lebih baik.

Dari beberapa pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen

pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran agar dapat mencapai

tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.

b. Fungsi Manajemen Pembelajaran

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap

kegiatan manajemen. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan

mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang

diinginkan.

Perencanaan merupakan proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan

secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang

15

Tan Oon Seng, Educational Psychology : A Practitioner Researcher Approach,

( Singapore: Seng Lee Press, 2003 ), hlm. 198.

16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm.

57.

17 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Fokus Media, 2003), hlm. 5.

Page 24: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

24

ditentukan.18

. Sedangkan menurut Syafaruddin berpendapat bahwa tujuan

pembelajaran adalah deskripsi tentang penampilan atau perilaku murid-

murid yang diharapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang

disajikan oleh guru.19

Manajemen menempatkan perencanaan sebagai fungsi organik

manajerial yang pertama karena perencanaan merupakan langkah kongkret

yang pertama diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Semakin matang

dan terperincinya sebuah perencanaan maka akan mudah melakukan

kegiatan manajemen.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan atau

pembagian pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok orang yang

dalam pelaksanaanya diberikan tanggung jawab dan wewenang, sehingga

tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, efisien dan produktif.20

Pengorganisasian sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya

suatu kegiatan yang dilakukan karena setiap lembaga mempunyai tugas

dan tanggung jawab masing-masing.

3) Pelaksanaan Pembelajaran (Actuating)

Pelaksanaan pembelajaran yang dijalankan oleh guru merupakan

penggerakan dari implementasi perencanaan dan pengorganisasian karena

proses mempengaruhi murid agar mau belajar dengan suka rela dan

perasaan senang agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.21

Pelaksanaan merupakan upaya untuk mewujudkan perencanaan

menjadi kenyataan dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian

agar setiap anggota dapat melaksanakan kegiatan secara optimal.

18

Udin Syaefudin Sa‟ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan suatu

Pendekatan Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 4.

19 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum,

2005), hlm. 95.

20 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, hlm. 26.

21 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, hlm. 122.

Page 25: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

25

4) Evaluasi Pembelajaran (Controling)

Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis

dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu

berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan

keputusan.22

Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas, baik

yang menyangkut tentang nilai atau menggambarkan peserta didik dalam

kwalitas belajar.

c. Langkah-langkah Manajemen Pembelajaran

Adapun langkah-langkah manajemen pembelajaran adalah yang harus

ditempuh oleh seorang guru untuk dalam kegiatan belajar mengajar ialah

sebagai berikut:

1) Merencanakan Pembelajaran

Menurut Abdul Majid mengartikan perencanaan pembelajaran

sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media

pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan

penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.23

Sedangkan menurut Dick dan Reiser sebagaimana dikutip oleh

Syafaruddin dan Irwan Nasution menjelaskan: “In instructional plan

consist a number of component that, when integratrd, provided yau with

an outline for delivering effective instructions to learners”24

. Artinya

perencanaan pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang jika

dipadukan memberikan garis besar atau panduan bagi penyampaian

pembelajaran efektif bagi para pembelajar.

22

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), hlm.

5.

23 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 17.

24 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum

Teaching,20005), hlm. 1

Page 26: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

26

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan

pembelajaran adalah segala persiapan guru yang dilakukan untuk

menentukan tujuan pembelajaran melalui penyusunan perangkat

pembelajaran yang berupa komponen-komponen dan dijadikan sebagai

acuan pembelajaran.

Dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan yang dijelaskan dalam standar proses pasal 20

bahwa: perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran sumber belajar dan penilaian

hasil belajar.25

Adapun perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh seorang

guru dalam rangka melaksanakan tugas belajar mengajar meliputi:

a) Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan,

disampaikan kepada siswa dan dikerjakan oleh guru dalam jangka satu

tahun (satu tahun ajaran) yang didalamnya harus memuat antara lain:

identitas pelajaran, kompetensi dasar, materi dan alokasi waktu.

b) Program Semester

Program semester adalah rencana kegiatan yang dilakukan,

disampaikan kepada siswa dan dikerjakan oleh guru dalam jangka

waktu satu semester dan merupakan penjabaran dari program tahunan

yang telah dibuat sebelumnya. Di dalamnya harus memuat antara lain:

identitas pelajaran, kompetensi dasar, alokasi waktu, bulan dan pekan

pelaksanaanya.

c) Silabus

Silabus ialah bentuk pengembangan dan penjabaran kurikulum

menjadi rencana pembelajaran atau susunan materi pembelajaran yang

teratur pada mata pelajaran tertentu. Isi silabus diantaranya: mengisi

25

Peraturan Pemerintah RI Tahun 2005 tentang SNP, (Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional RI, 2005), hlm.23.

Page 27: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

27

kolom identitas, mengkaji dan menganalisis standar kompetensi,

mengkaji dan menentukan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi

standar, mengembangkan pengalaman (standar proses), merumuskan

indikator pencapaian kompetensi, menentukan jenis penilaian, alokasi

waktu, menentukan sumber belajar.

d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk menyusun RPP pendidik harus mencantumkan standar

kompetensi yang harus memenuhi kompetensi dasar yang akan disusun

dalam RPP.

2) Melaksanakan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya

belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan di sekolah.

Pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka

menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan

pengajaran. Tahap pelaksanaan pembelajaran diantaranya:

a) Pengelolaan Guru

Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk

mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi

yang dimilikinya. Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM), memiliki posisi sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang,

mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus

dapat menempatkan diri dan menciptakan suasana kondusif, yang

bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.

Pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antara lain:

benda-benda yang berkaitan dengan materi pelajaran, buku pelajaran,

diagram, gambar, photo, film, fidio dan lain-lain. Semua sumber

pembelajaran penggunaanya harus disesuaikan dengan strategi

pembelajaran dan kemampuan guru pengajarnya.26

26

Abdul Majid, Perencanaan, hlm. 123.

Page 28: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

28

b) Pengelolaan Kelas dan Peserta Didik

Menurut Arikunto sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin

dan Irwan Nasution pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh guru dalam membantu murid, sehingga dicapai kondisi

optimal dalam kegiatan belajar mengajar seperti yang diterapkan.27

Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikanya

jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Beberapa prinsip yang harus diperhatihkan dalam pengelolaan

kelas sebagai berikut: kehangatan dan keantusiaan, tantangan,

bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif dan penanaman

disiplin diri.28

Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat

bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien. Indikator sebuah kelas tertib yaitu setiap anak terus

bekerja dan terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu.

3) Mengevaluasi Pembelajaran

Evaluasi yaitu suatu proses serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil

belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil

keputusan29

.

Sedangkan Zaenal Arifin mendifinisikan evaluasi yaitu proses

sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti)

27

Syafaruddin dan Irwan Nasutions, Manajemen Pembelajaran, hlm.118

28 E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya: 2005), hlm. 91.

29 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif , (Jakarta: Prenada Media

Group,2011), hlm. 252.

Page 29: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

29

dari sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka

pembuatan keputusan.30

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi

pembelajaran adalah proses sistematis untuk menentukan nilai keefektifan

suatu pembelajaran dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara optimal.

Tujuan utama evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran. Dengan

demikian evaluasi hasil belajar akan menetapkan hasil dari pembelajaran,

sedangkan evaluasi pembelajaran akan menetapkan baik buruknya proses

dari kegiatan pembelajaran.

Evaluasi hasil pembelajaran dalam penilaian kelas dilakukan

diantaranya sebagai berikut:

a) Ulangan harian

Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran

dalam kompetensi tertentu. Ulangan harian terdiri dari seperangkat

soal yang harus di jawab oleh peserta didik dan tugas-tugas terstruktur

yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas.

b) Ulangan umum

Ulangan umum dilaksanakan dalam satu tahun selama dua kali

tepatnya diakhir tiap semester, baik semester pertama dan semester

kedua. Untuk pelaksanaanya dilakukan dengan bersama-sama untuk

kelas paralel dan pada umumnya dilakukan ulangan umum bersama

baik tingkat rayon, kecamatan, kodya atau kabupaten maupun provinsi.

c) Ujian akhir

Ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan-

bahan yang diujikan meliputi seluruh kompetensi dasar yang telah

diberikan dengan penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada

kelas-kelas tinggi. Hasil evaluasi akhir ini terutama digunakan untuk

30

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), hlm.

5.

Page 30: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

30

menentukan kelulusan bagi setiap peserta didik dan layak tidaknya

untuk melanjutkan pada tingkat atasnya.

2. Pembelajaran Metode Qiraati

a. Sejarah Qiraati

Metode Qiraati diciptakan oleh K.H. Dahlan Salim Zarkasyi pada

tahun 1963. Bermula dari panggilan hati K.H. Dahlan Salim Zarkasyi sebagai

seorang muslim untuk mengajar mengaji kepada anak-anaknya dan anak-anak

disekitar tempat tinggalnya.

Penulisan dan penyusunan metode Qiraati membutuhkan perjalanan

waktu yang cukup lama dengan penelitian, pengamatan, uji coba, selama

bertahun-tahun. Dengan penuh ketekunan dan kesabaran K.H. Dahlan Salim

Zarkasyi selalu mengadakan penelitian dan pengamatan pada majlis

pengajaran al-Qur‟an di mushala, di masjid ataupun di majlis tadarus al-

Qur‟an. Dari hasil pengamatan dan peneliti beliau mendapatkan masukan-

masukan dalam penyusunan metode Qiraati, dimana hal-hal yang perlu dan

penting diketahui dan dipelajari oleh anak didik, beliau tulis beserta contoh-

contohnya yang kemudian diuji cobakan kepada mereka. Sehingga dengan

demikian penyusunan metode Qiraati ini mempunyai gerak yang dinamis

sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan serta kenyataan di lapangan.

Dorongan hati yang sangat kuat untuk mengajarkan al-Qur‟an dengan

cara yang baik, benar dan tartil, serta dengan keberanian yang didukung oleh

inayah dan hidayah Allah, K.H. Dahlan Salim Zarkasyi mulai mencoba

menyusun dan menulis sendiri metode yang dikehendakinya itu.

Agar anak didiknya mudah membaca, mengerti serta memahaminya,

maka beliau menyusun pelajaran dengan “bunyi bacaan huruf-huruf hijaiyah

yang sudah berharakat (bertanda baca) “fathah”. Dalam pelajaran ini anak

tidak boleh mengeja tetapi langsung membaca bunyi huruf yang sudah

berharakat fathah. Sejak awal, anak sudah diharuskan dan dituntut membaca

dengan lancar yakni cepat, tepat dan benar. Dengan demikian secara tidak

Page 31: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

31

langsung anak harus mengerti dan memahami masing-masing huruf

hijaiyyah.31

Sebuah namapun muncul ketika buku susunanya selesai dan K.H.

Dahlan belum memberi nama. Pada suatu malam beliau berjumpa dengan

seorang ustadz bernama Achmad Djunaidi. Kepadanya beliau utarakan

keinginanya untuk memberi nama buku susunanya itu. Dan Ustadz Achmad

Djunaidi mengusulkan untuk memberi nama “Qiraati”. Pada keesokan harinya

beliau berjumpa dengan ustadzh Syukuri Taufiq (guru dari Ustadz Achmad

Djunaidi), tanpa menceritakan pertemuan dengan Ustadz Djunaidi, beliau

utarakan keinginanya untuk memberi nama buku susunanya tersebut. Dan

ternyata Ustadz Syukuri Taufiq juga memberi nama yang sama yakni

“Qiraati”. Karena keunikan tersebut maka beliau pakailah nama “Qiraati”

untuk metode susunanya tersebut.

b. Perkembangan Qiraati

Qiraati telah mengalami variasi perkembangan diantaranya yaitu:

1) Qiraati dengan 10 Jilid

Qiraati yang terdiri dari 10 jilid, selesai disusun oleh K.H. Dahlan

pada tahun 1963. Jilid Qiraati telah beredar luas dimasyarakat untuk

semua usia yang tahap awal belajar membaca al-Qur‟an. Sampai dengan

tahun 1970-an buku Qiraati yang dipergunakan untuk mengajar yang

kebanyakan dipergunakan di masjid, mushala dan di rumah-rumah di kota

Semarang. Kemudian atas izin K.H. Dahlan untuk mempermudah

mengajar, maka jilid Qiraati dicetak oleh penerbit Alawiyah Semarang

berjumlah 10 jilid, berisi 30 halaman dengan sampul warna-warni dan

dijual bebas dimasyarakat. Dan pada tahun 1980an, buku Qiraati mulai

beredar di luar kota Semarang.32

31

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

(Semarang: Raudhatul Mujawwidin, t.th) hlm. 4.

32 Wawancara dengan Bapak Imam Murjito, Koordinator Qiraati Cabang Semarang di

Raudhatul Mujawwidin pada tanggal 1 Maret 2012.

Page 32: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

32

Qiraati 10 jilid dipelajari dari anak-anak, remaja, mahasiswa,

dewasa bahkan sampai orang tua semua belajar dari Qiraati 10 jilid,

adapun materinya yaitu:

Qiraati jilid 1 berisi: Pengenalan huruf hijaiyah yang berfathah

sekaligus dengan makharijul hurufnya dan membedakan bacaan huruf-

huruf tertentu.

Qiraati jilid 2 berisi: Pengenalan huruf yang berjajar dua dan huruf

yang berjajar tiga dan tidak dibenarkan membaca huruf hijaiyah dengan

membaca memanjang.

Qiraati jilid 3 berisi: Pengenalan tanda baca fathah, kasroh,

dzumah dan perubahan bentuk a‟in.

Qiraati jilid 4 berisi: Pengenalan tanda baca fathah tanwin, kasroh

tanwin, dhommah tanwin dan pengenalan bacaan panjang (mad).

Qiraati jilid 5 berisi: Pengenalan bacaan mad, apabila ada dzumah

diikuti wawu sukun dibaca panjang, kasrah berdiri dan dzumah terbalik

dibaca panjang seperti panjangnya fathah diikuti alif.

Qiraati jilid 6 berisi: Pengenalan al syamsiyah dan al qomariah,

pengenalan idgham bilagunnah dan bacaan dengung (idgham bighunah).

Qirati jilid 7 berisi: Pengenalan tanwin dibaca dengung,

pengenalan nun dan mim bertasdid dibaca dengung.

Qiraati jilid 8 berisi: Pengenalan nun sukun atau tanwin bertemu

huruf mim, ro, wawu, ya dan mim sukun bertemu huruf mim.

Qiraati jilid 9 berisi: Pengenalan huruf Qolqolah (qof, tho, ba,

jim, dal, sukun), pengenalan huruf Iqlab (nun sukun atau tanwin bertemu

dengan huruf ba), pengenalan huruf Ikhfa Syafawi (mim sukun bertemu

dengan huruf ba).

Qiraati jilid 10 berisi: Pengenalan Idhar (nun sukun atau tanwin

bertemu dengan Hamzah, Kha, Kho, A‟in, Ghin dan Ha). Tidak boleh

dibaca dengung.33

33

Dahlan Salim, Metode Praktis Belajar Al-Qur’an Qiraati Jilid 1 smpai 10, (Semarang:

Al-alawiyah,t.th), hlm. 2.

Page 33: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

33

2) Qiraati 8 Jilid

Pada tahun 1986, tersusunlah buku Qiraati dengan 8 jilid. Karena

kebutuhan umat yang berbeda-beda, maka K.H. Dahlan mempunyai

inisiatif untuk menyusun buku Qiraati khusus untuk anak usia 4-5 tahun

sebanyak delapan jilid. Dan Qiraati yang delapan jilid itu hanya ada di

TKQ (Taman Kanak-kanak Quran) Raudhatul Mujawwidin Semarang.

TKQ Raudhatul Mujawwidin adalah TKQ yang pertama kalinya di

Indonesia dan K.H Dahlan Salim Zarkasyi merupakan tokoh pendirinya.

Buku metode Qiraati tidak dijual secara bebas dan beredar luas di

masyarakat, hanya digunakan untuk kalangan sendiri.

3) Qiraati 2 Jilid

Perkembangan Qiraati yang begitu pesat dari anak-anak kecil

sampai dewasa yang sudah mahir membaca al-Qur‟an, membuat beliau

untuk melakukan penelitian terus menurus yang dirasa belum cukup, dan

masih banyak anak-anak remaja yang belum bisa membaca al-Qur‟an.

Pada akhirnya pada tahun 1989 tepatnya dibulan maret, terbitlah buku

Qiraati untuk tingkat mahasiswa sebanyak dua jilid. Qiraati dua jilid ini

juga dipakai pembelajaran orang dewasa maupun orang tua.

Pada tahun 1989, untuk melengkapi kesempurnaan pengajaran

ilmu baca al-Qur‟an, maka K.H. Dahlan menyusun pelajaran bacaan

gharib muslikat dan hati-hati dalam al-Qur‟an. Dengan harapan agar

bermanfaat untuk generasi sekarang dan yang akan datang.34

4) Qiraati 6 Jilid

Setelah tiga tahun berjalan dari tahun 1986 sampai 1989, K.H.

Dahlan mengembangkan secara terus menerus kemudian mengadakan

penelitian ulang yang akhirnya menemukan metode terbaru hanya enam

jilid. Dengan enam Qiraati yang terbaru, dan hasilnya setelah diuji coba

ternyata benar-benar jauh lebih berhasil dari pada Qiraati susunan delapan

jilid. Dengan pertolongan Allah terbitlah buku Qiraati enam jilid, dengan

34

Wawancara dengan Bapak Imam Murjito, Koordinator Qiraati Cabang Semarang di

Raudhatul Mujawwidin pada tanggal 1 Maret 2012.

Page 34: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

34

judul „Pelajaran Membaca untuk TK al-Qur‟an‟. Qiraati untuk TK al-

Qur‟an selesai penyusunanya 1 juli 1986, yang sumber pengambilanya

dari buku Qiraati sepuluh jilid.

K.H. Dahlan yang selalu tidak pernah puas dengan hasil yang

telah dicapai setelah mengadakan penelitian, merasa perlu untuk

mengadakan perobahan. Sebab diadakanya perobahan, rasanya di dunia

ini selalu membutuhkan perubahan. Selesailah penyusunan Qiraati enam

jilid yang merupakan metode praktis sekaligus memasukkan bacaan

tajwid.

Qiraati enam jilid, sangat banyak digunakan di TKQ atau TPQ

diseluruh Indonesia bahkan sudah berkembang ke negara tetangga yaitu

Malaysia, Singapura, Brunai Darusalam dan bahkan sudah sampai ke

Thailand. Qiraati enam jilid inilah yang sampai saat ini masih mengalami

cetak ulang. Dan Qiraati enam jilid inilah, yang penulis akan menggali

informasinya secara mendalam tentang manajemen pembelajaran

Qiraati.35

5) Qiraati 3 jilid

Pada tanggal 1 januari 1990, diterbitkan metode Qiraati untuk

siswa SLTP atau SMU, sebanyak 3 jilid.

6) Qiraati 1 jilid atau Qiraati Pra TK

Pada tahun 1991 K.H. Dahlan mengembangkan buku Qiraati

untuk anak-anak usia Pra TK (3-4 tahun), yang dilengkapi dengan alat

bantu mengajar yaitu alat peraga untuk guru dan murid.

Untuk saat ini buku Qiraati Pra TK sudah tidak mengalami

percetakan, semua pembelajaranya menggunakan Qiraati TK atau yang

lebih dikenal dengan Qiraati enam jilid.36

35

Dahlan Salim Zarkasyi, Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an, (Semarang:

Yayasan Pendidikan al-Qur‟an, Raudhatul Mujawwiddin, 1990), hlm.1.

36 Wawancara dengan Bapak Imam Murjito, Koordinator Qiraati Cabang Semarang di

Raudhatul Mujawwidin pada tanggal 1 Maret 2012.

Page 35: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

35

c. Pengertian Metode Qiraati

Metode adalah suatu tehnik penyajian yang harus dikuasai untuk

menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik.37

Sedangkan Qiraati artinya

“Bacaanku” yang bermakana “Inilah bacaanku (bacaan al-Qur‟an) yang baik

dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Metode Qiraati adalah suatu alat pembelajaran yang disampaikan

kepada peserta didik dengan tidak mengeja tetapi langsung membaca bunyi

huruf yang ada dibuku panduan Qiraati yang membacanya cepat, tepat dan

benar.

Sejak awal peserta didik sudah diharuskan dan dituntut membaca

dengan lancar yakni dengan cepat, tepat dan benar. Dengan penuh kesabaran

dan ketelitian huruf demi huruf diajarkan kepada peserta didik agar peserta

didik terlatih dan dapat membaca dengan lancar, maka setiap contoh bacaanya

diambil dari al-Qur‟an dan juga dari kalimat-kalimat dalam bahasa arab.38

Dengan demikian Qiraati mengajarkan, cara membaca dengan lancar

yakni cepat, tepat dan benar dan mempelajari ilmu tajwid yang ada dalam al-

Qur‟an.

d. Tujuan Metode Qiraati

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh siapapun tak pernah lepas dari

tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula dengan penyusunan

Qiraati. Adapun tujuan metode Qiraati adalah:

1) Menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian al-Qur‟an

dari cara membaca yang benar, sesuai dengan kaidah tajwidnya.

2) Menyebar luaskan ilmu baca al-Qur‟an yang benar dengan cara benar.

3) Mengingatkan kepada guru-guru al-Qur‟an agar dalam mengajarkan

bacaan al-Qur‟an harus berhati-hati, jangan sembarangan.

4) Meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran ilmu bacaan al-Qur‟an.39

37

Abu Ahmadi, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:Pustaka Setia, 1997), hlm. 52.

38 Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

hlm. 5.

39 Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

hlm. 19.

Page 36: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

36

Dari tujuan tersebut, al-Qur‟an merupakan kitab Allah dengan

kebenaranya, mempelajari dan mengamalkan merupakan tujuan utama. Target

dari metode Qiraati yaitu murid mampu membaca al-Qur‟an secara tartil

sesuai dengan kaidah tajwid yang dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah

SAW.

e. Materi Metode Qiraati

Materi pelajaran merupakan salah satu komponen pendidikan yang

dipilih dan ditetapkan setelah menetapkan tujuan. Dalam menetapkan

pengajaran al-Qur‟an dengan metode Qiraati hendaknya dapat menunjang

tujuan yang telah ditetapkan.

Materi pelajaran adalah isi yang diberikan kepada peserta didik pada

saat berlangsungnya proses belajar mengajar, melalui materi atau bahan ajar

yang telah dirumuskan oleh metode Qiraati yaitu mampu membaca al-Qur‟an

dengan fasih, tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Adapun sistematika

materi pelajaran Qiraati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Sistematika Materi Pelajaran Qiraati

QIRAATI MATERI PELAJARAN KETERANGAN

Qiraati jilid 1 1. Bacaan-bacaan Pendek

..... ت ب – ب ا

2. Nama-nama Huruf Hijaiyah

ث ..... ت ب ا

Mudah

Qiraati jilid 2 1. Bacaan-bacaan Pendek

با ب ب –س س –د د

2. Nama-nama harakat dan angka

arab

Mudah

3. Bacaan-bacaan Madd (panjang)

ودود –رحيم ، بقى –داخل

Sulit

Page 37: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

37

QIRAATI MATERI PELAJARAN KETERANGAN

Qiraati jilid 3 1. Bacaan Madd

ىػ ىػ ىػ

2. Huruf-huruf yang di baca jelas

(tidak boleh dibaca dengung)

ـ ر ؿ س

Mudah / Umum

3. Bacaan Harfu Liin

__ ي -__ و

Khusus

4. Cara membaca huruf-huruf

ؼ –ع –ء

Khusus dan sulit

Qiraati jilid 4 1. Bacaan Ikhfa‟ (ada unsur

bacaan dengung)

Huruf ikhfa antara lain:

ت ث ج د ذ ز س ش ص

ض ط ظ ؼ ؽ ؾ

2. Bacaan dengungnya idgham

Bighunnah (ada unsur

Dengung)

ـ ف ___

Umum / Mudah

3. Bacaan idgham Bilaghunnah

(tidak dengung)

ؿ ر ف ___

Agak sulit

Page 38: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

38

QIRAATI MATERI PELAJARAN KETERANGAN

4. Bacaan Ghunna

ـ(–)ف

Umum / Mudah

5. Bacaan huruf-huruf bertasydid Khusus agak sulit

6. Bacaan huruf mim sukun

a. Mim sukun dibaca jelas

ـ

b. Mim sukun dibaca dengung

ـ ـ

Khusus / Mudah

Qiraati jilid 5 1. Bacaan Idgham Bighunah

و ي ف ___

Khusus / sulit

2. Bacaan Iqlab

ب ف ___

Khusus / Mudah

3. Bacaan Mim sukun

ـ ـ ب ـ

Khusus / sulit

4. Materi-materi khusus

Qiraati jilid 6 1. Bacaan Izhhar Halqi (jelas)

ا )ء( ح خ ع غ ىػ ف ___

Khusus / agak sulit

2. Pelajaran tambahan:

إل -أنا

3. Latihan membaca surat-surat

pendek

Page 39: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

39

f. Strategi Mengajar Metode Qiraati

Strategi Pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk

menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran.40

Metode adalah suatu tehnik penyajian yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik didalam

kelas, baik secara individual atau secara kelompok agar pelajaran itu dapat

dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik.41

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan

menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya menggunakan metode yang

berfariasi agar jalanya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik

perhatian anak didik. Oleh karena itu kompetensi guru diperlukan dalam

memilih metode yang tepat dan sesuai dengan pelaksanaan proses belajar

mengajar.

Beberapa metode mengajar Qiraati dalam pembelajaran membaca al-

Qur‟an yaitu:

1) Metode Mengajar

a) Metode Sorongan atau Individual

Privat adalah mengajar dengan memberikan materi pelajaran

orang perorangan sesuai dengan kemampuanya menerima pelajaran.

Sehingga dengan demikian privat adalah proses belajar mengajar yang

dilakukan dengan cara satu persatu (secara individu) sesuai dengan

materi pelajaran yang dipelajari.

b) Metode Klasikal-Individual

Klasikal adalah mengajar dengan cara memberikan materi

pelajaran secara massal (bersama-sama) kepada sejumlah peserta didik

dalam satu kelompok atau kelas.

Dengan demikian, mengajar klasikal-individual adalah proses

belajar mengajar yang dilakukan dengan cara sebagian waktu untuk

40

Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar yang Kreatif dan

Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.1.

41 Abu Ahmadi dkk, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 52.

Page 40: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

40

klasikal dan sebagian waktu untuk yang lainya untuk mengajar secara

individu.

c) Metode Klasikal Baca Simak (KBS)

Klasikal Baca Simak yaitu membaca bersama-sama secara

klasikal dan bergantian membaca secara individu dan kelompok,

peserta didik yang lainya menyimak.42

2) Tahapan Mengajar

a) Tahap Mengajar Secara Umum

(1) Tahapan Sosialisasi

Tahapan sosiolosi merupakan penyesuaian dengan kesiapan

dan kemampuan peserta didik dan mengusahakan peserta didik

merasa senang dan bahagia dalam belajar.

(2) Tahapan Terpusat

Tahap ini berisi penjelasan dan contoh dari guru, peserta

didik menyimak, dan menirukan contoh bacaan dari guru dimana

peserta didik memperhatihkan dan mengikuti petunjuk dari

gurunya.

(3) Kegiatan Terpimpin

Guru memberi komando (aba-aba, ketukan, dll) ketika

peserta didik membaca klasikal maupun secara individual. Secara

mandiri peserta didik aktif membaca dan menyimak, guru hanya

membimbing dan mengarahkan.

b) Tahapan Mengajar Secara Khusus

(1) Appersepsi

Appersepsi adalah pendahuluan, dimana guru mengulang

materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya, kemudian baru

memberi contoh dan menerangkan materi pelajaran baru.

42

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

Hlm. 23-25.

Page 41: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

41

(2) Penanaman Konsep

Memberi penjelasan dan keterangan mengenai materi

pelajaran baru agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran

yang sedang diajarkan.

(3) Pemahaman

Latihan secara bersama-sama atau secara kelompok atau

group.

(4) Ketrampilan

Latihan-latihan secara individual untuk mengetahui tingkat

kemampuan (kelancaran) murid dalam membaca.43

g. Evaluasi Qiraati

Evaluasi yaitu suatu proses serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan menjadi

informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan44

.

Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat

keberhasilan, proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, dikembangkan,

ditanamkan, di sekolah serta dapat dihayati, diamalkan, diterapkan, dan

dipertahankan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran evaluasi Qiraati dibagi menjadi empat yaitu:

1) Evaluadi di Lakukan Setiap Hari.

Evaluasi dilakukan setiap kali pertemuan karena menitik tekankan

pada masalah ketrampilan membaca dan tuntas belajar, maka evaluasi

harus selesai dilakukan setiap peserta didik selesai mempelajari satu

halaman atau satu materi pelajaran.

43

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

hal. 27-28.

44 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Group, hlm. 252.

Page 42: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

42

2) Tes Kenaikan Jilid

Tashih atau tes kenaikan jilid, dilakukan oleh koordinator Qiraati

atau penguji (yang memiliki syahadah Qiraati) dengan cara menunjuk

beberapa suku kata atau kalimat atau ayat secara acak, tidak berurutan

yang terdapat pada buku Qiraati atau al-Qur‟an.45

Tes ini dilakukan

apabila peserta didik akan melanjut ke jilid selanjutnya dan penguji tidak

boleh di lakukan oleh guru yang belum memenuhi syarat tashih.

3) Tes Khatam

Tes khatam adalah tes yang dilakukan apabila peserta didik telah

menguasai semua pelajaran yaitu dapat membaca al-Qur‟an dengan tartil,

mengerti dan menguasai baca ghorib, mengerti dan menguasai ilmu

tajwid.

3. Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an

a. Pengertian Pembelajaran Membaca al-Qur‟an

Pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik

dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik.46

Sedangkan menurut Muhaimin, bahwa pembelajaran merupakan upaya

untuk membelajarkan peserta didik.47

Maka pembelajaran adalah suatu rekayasa yang diupayakan untuk

membantu peserta didik agar dapat berkembang sesuai dengan maksud dan

tujuan. pembelajaran dapat dilakukan dengan cara membaca buku, belajar di

kelas atau di sekolah dan dalam prosesnya diwarnai interaksi antara berbagai

komponen yang saling berkaitan. Mengajar dan belajar merupakan dua konsep

yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hakikat pengajaran adalah

kegiatan belajar mengajar yang nyata dalam kelas.

45

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati,

hlm. 37.

46 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik dan Implementasi,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm.100.

47 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 183.

Page 43: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

43

Sedangkan membaca berasal dari kata dasar “baca” yang artinya

adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis.48

Menurut Bond sebagaimana telah dikutip oleh Mulyono, bahwa membaca

merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulisan yang merupakan

situmulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk

membangun suatu pengertian melalaui pengalaman yang telah dimiliki.49

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

membaca merupakan tahap awal dalam proses pembelajaran yang merupakan

kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan dalam hidup karena semua

proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca.

Al-Qur‟an adalah bentuk masdar dari fi’il madhi „qora‟a‟ yang berarti

(dia) telah membaca. Dari pengertian ini al-Qur‟an berarti bacaan atau sesuatu

yang dibaca berulang-ulang.

Dalam kitab al-Qur‟an sendiri bahwa al-Qur‟an adalah kalam

(perkataan) Allah SWT. Yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,

melalui malaikat jibril dengan lafal dan maknnya (QS. asy-Syuaro:192-195)50

Al-Qur‟an adalah sumber agama Islam pertama dan utama merupakan

kitab suci yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan

yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul

Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari, mula-mula di

Makkah kemudian di Madinah, dengan tujuan untuk menjadi pedoman atau

petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupanya mencapai

kesejahteraan di dunia ini dan kebahagian akhirat kelak.51

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa al-Qur‟an adalah

wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui

48

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1985), hlm. 71.

49 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 200.

50 A. Hafizh ansori AZ, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ictiar Baru,1993), hlm. 132.

51 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), hlm. 93.

Page 44: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

44

malaikat Jibil diturunkan secara berangsur-angsur dengan lafal dan maknanya

dan membacanya termasuk ibadah.

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran

membaca al-Qur‟an adalah sebuah proses dan upaya untuk membelajarkan al-

Qur‟an yang menghasilkan perubahan-perubahan akan kemampuan membaca

dan memahami al-Qur‟an, dimana kemampuan membaca dan memahami al-

Qur‟an yang dapat ditunjukkan dengan perubahan pengetahuan, pemahaman,

sikap, tingkah laku, ketrampilan maupun kebiasaan-kebiasaan atau perubahan

lainya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Dasar Belajar Membaca al-Qur‟an

Pengajaran dan pembelajaran al-Qur‟an merupakan bagian dari

pendidikan Nasional yang berdasarkan pada :

1) Dasar Yuridis Formal yaitu :

a) Pancasila pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

b) UUD 1945 bab XI pasal 29 ayat 1, 2 merupkan dasar konstitusional

yang berbunyi :

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan beribadah menururt agama dan

kepercayaannya itu.52

2) Dasar Religius

Dasar religius dalam uraian ini adalah dasar-dasar yang bersumber

pada al-Qur‟an dan Hadits yang mana kedua sumber tersebut merupakan

pokok pangkal dari ajaran agama yang sudah tidak diragukan lagi

kebenaran dan kemurniannya.

a) Al-Qur‟an.

Firman Allah SWT dalam Qs al-Hijr ayat 9 :

52

Undang-Undang dan Pasal-Pasal, (Jakarta: BP Cipta Jaya, 2005), hlm. 4.

Page 45: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

45

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur‟an, dan

Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS al-Hijr

ayat 9).53

Dasar hukum di atas menunujukan bahwa pendidikan al-

Qur‟an merupakan perintah dari Allah dan merupakan ibadah bagi

siapa yang membacanya. Allah SWT menurunkan al-Qur‟an, memberi

jaminan kesucianya, keaslianya dan kemurnianya sepanjang masa.

b) Al-Hadist

Rasulullah SAW bersabda:

عثماف بن عفاف رضي اهلل عنو عن النب صلى اهلل عليو وسلم قاؿ: إف عن أفضلكم من تػعلم القرآف وعلمو )رواه البخاري(

“Dari Utsman bin Affan ra. Nabi Muhammad SAW, bersabda:

Sesungguhnya Sebaik-baik diantara kamu adalah orang yang

belajar al-Qur‟an dan yang mengajarkannya (H.R. Bukhari)”.54

Kesimpulan dari hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang

mengajarkan al-Qur‟an dan orang yang belajar al-Qur‟an itulah yang

disebut oleh Rasulullah SAW sebagai umat terbaik.

c. Tujuan Pembelajaran Membaca al-Qur‟an

Kegiatan pembelajaran membaca al-Qur‟an mempunyai tujuan yang

harus dicapai guna memberikan suatu arah atau gambaran yang mudah untuk

ditempuh. Sehingga tujuan pembelajaran mengarahkan pada peserta didik

kepada sasaran yang akan dicapai.

Tujuan pembelajaran al-Qur‟an harus mengandung tujuan kognitif

berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat kembali, afektif yaitu

berhubungan dengan minat, sikap dalam membaca, psikomotorik berhubungan

53

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Bandung: CV Penerbit Jumanatul

Ali, 2005), hlm. 263.

54 Mustafa Muhammad Imarah, Jawahirul Bukhari wa Syarhu Al-Qisthalani, (Bierut:

Makatabah At Tijariyah Al Kubra, 198), hlm. 419.

Page 46: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

46

dengan ketrampilan atau menunjukkan skill kemampuan dalam membaca al-

Qur‟an dengan lancar.55

Menurut Prof. Dr Muhmud Yunus, tujuan belajar al-Qur‟an adalah :

1) Memelihara kitab suci dan membacanya serta memperhatihkan isinya

untuk jadi petunjuk dan pengajaran bagi kita dalam kehidupan dunia.

2) Mengingat hukum agama yang ada dalam al-Qur‟an, serta menguatkan

dan mendorong berbuat kebaikan dan menjahui kejahatan.

3) Mengharap keridhahan Allah SWT.

4) Menanamkan Akhlak yang mulia dengan mengambil pengajaran suri

tauladan yang ada dalam al-Qur‟an.

5) Menanamkan perasaan keagamaan dalam hati dan menumbuhkanya

sehingga bertambah keimanan dan bertambah dekat kepada Allah.56

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

membaca al-Qur‟an adalah agar peserta didik mampu membaca, memelihara,

memahami dengan baik dan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam

al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.

d. Tahap Belajar Membaca al-Qur‟an

1) Membaca al-Qur‟an dengan Tartil

Hukum membaca al-Qur‟an secara tartil adalah disunahkan. Tartil

disunahkan tidak semata-mata bagi pemahaman artinya bagi orang awam

yang tidak mengerti akan arti al-Qur‟an juga disunahkan tartil dan pelan-

pelan dalam bacaanya. Karena demikian itu lebih mendekatkan pada

memuliakanya dan menghormatinya serta lebih membahas hati dari pada

terburu-buru dan cepat.57

Dapat disimpulkan membaca al-Qur‟an dengan tartil tidak lepas

dari pengucapan lisan, oleh karena itu guru mempunyai peranan penting

karena belajar al-Qur‟an mengacu pada ketrampilan khusus, maka guru

55

Mundhofir, Teknologi Instruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 64-

65.

56 M. Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hida Karya Agung,

1993), hlm. 61.

57 Moh Wahyudi, Ilmu Tajwid Plus, (Surabaya: Halim Jaya, 2007), hlm. 1.

Page 47: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

47

harus lebih banyak memberikan contoh dan mengajarkanya berulang-

ulang, apabila salah waktu mengajar, akan berakibat fatal bagi murid.

2) Mempelajari Ilmu Tajwid

Menurut Imam Zarkasyi Tajwid secara bahasa berasal dari kata

Jawwada-Yujawwidu-Tajwidan yang artinya membaguskan atau membuat

jadi bagus. Ilmu tajwid ialah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara

membaca al-Qur‟an dengan sebaik-baiknya.58

Sedangkan menurut para ulama tajwid yaitu mengeluarkan

(mengucapkan) huruf-huruf al-Qur‟an menurut aslinya satu persatu,

mengembalikan huruf kepada mahrojnya (tempat keluarnya huruf) dan

asalnya, dan menghaluskan pengucapanya dengan cara yang sempurna

tanpa berlebihan, kasar, tergesa-gesa dan dipaksa-paksakan.59

Jadi ilmu Tajwid yaitu ilmu yang mempelajari cara membaca al-

Qur‟an dengan baik dan benar.

Tujuan kaidah ilmu tajwid adalah:

a) Agar pembaca dapat membaca ayat-ayat al-Qur‟an dengan bacaan

yang fasih (tepat, baik dan benar) sesuai dengan makhraj dan sifat-sifat

hurufnya.

b) Agar dapat menjaga lisan pembaca dari kesalahan-kesalahan

pembacaan yang dapat menjerumuskan keadaan perbuatan dosa.

c) Agar dapat menjaga dan memelihara kehormatan dan kesucian serta

kemurnian al-Qur‟an dari segi bacaan yang benar.60

Hukum mempelajari ilmu tadjwid sebagai disiplin ilmu merupakan

fardlu kifayah atau kewajiban kolektif artinya mempelajari ilmu tadjwid

secara mendalam tidak diharuskan bagi setiap orang, tetapi cukup diwakili

oleh beberapa orang saja, namun jika dalam suatu kaum tidak ada

seorangpun yang mempelajari ilmu tajwid hukumnya berdosalah kaum

58

Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid, (Gontor: Trimurti Pres, 1995), hlm. vi .

59 Imam Murjito, Penjelasan dan Keterangan “Pelajaran Bacaan Ghorib atau

Musykilat” untuk anak-anak, (Semarang: Yayasan Pendidikan al-Qur‟an Raudhatul Mujawwiddin,

t.th), hlm. 61.

60 Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid, (Gontor: Trimurti Pres, 1995), hlm. vi.

Page 48: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

48

tersebut, adapun hukum membaca al-Qur‟an dengan menggunakan aturan

tadjwid adalah fardhu ain atau merupakan kewajiban pribadi, karena

apabila seseorang membaca al-Qur‟an dengan tidak menggunakan hukum

tadjwid berdosa.61

Hal ini sangat memerlukan peranan dari seorang guru yang mampu

menguasai dan mengarahkan anak didik agar dapat meningkatkan

kemampuan membaca al-Qur‟an bagi anak dengan menggunakan metode

Qiraati.

61

Moh Wahyudi, Ilmu Tajwid Plus, (Surabaya: Halim Jaya, 2007), hlm. 3.

Page 49: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

49

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan

cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab

masalah penelitian.62

Dengan kata lain metode penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana

penelitian itu dilaksanakan. Oleh karena itu metode penelitian merupakan sesuatu

yang sangat menentukan dalam mengumpulkan data yang diperlukan dilapangan

sekaligus berfungsi sebagai kerangka berfikir dari penelitian peneliti. Untuk

melakukan penelitian skripsi ini, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai

berikut:

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif, yaitu untuk

memperoleh gambaran umum tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses

pembelajaran berbasis metode Qiraati.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari penelitian yang diamati.63

Penelitian lapangan merupakan penelitian yang menyelidiki secara intensif

tentang latar belakang dan interaksi lingkungan.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul berupa

kata-kata, gambar, bukan angka-angka kalaupun ada hanya sebagai penunjang64

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan peristiwa maupun kejadian

yang ada dilapangan. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan dan

memperoleh data sehubungan dengan proses manajemen pembelajaran berbasis

62

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar

Baru Algesindo, 2001), hlm.16.

63 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2005), hlm.3.

64 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia,2002), hlm.

51.

Page 50: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

50

metode Qiraati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an siswa di

MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka tempat dan waktu

penelitian sebagai berikut:

Tempat : Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Nurul Islam yang lokasinya terletak di

Jalan Honggowongso No.7, Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Waktu : 14 Februari- 14 Maret 2012.

C. Jenis, Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data

Jenis, sumber dan tehnik pengumpulan data merupakan subyek dari

mana data diperoleh. Sumber data merupakan hasil pencatatan dari hasil

penelitian yang diperoleh selama melakukan penelitian. Jenis data meliputi

tentang manajemen pembelajaran Qiraati yang ada di MIT Nurul Islam,

sedangkan sumber data dapat diperoleh dari Kepala Sekolah, Ketua Yayasan

Koordinator Qiraati, Guru Qiraati dan dokumen atau arsip MIT Nurul Islam.

Agar lebih jelas, maka penulis membuat tabel sebagaimana matrik di

bawah ini:

Tabel 3.1

Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber

Data

Teknik

Pengumpulan

1 1. Tinjauan historis MIT Nurul Islam. Ketua

Yayasan

Wawancara,

Dokumentasi

2 1. Profil sekolah

2. Kurikulum

3. Tujuan pengggunaan metode Qiraati

Kepala

Sekolah

Wawancara,

Dokumentasi

3 Manajemen pembelajaran Qiraati

1. Perencanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran Qiraati.

Guru Wawancara

Observasi

dokumentasi

Page 51: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

51

3. Evaluasi Qiraati

4 1. Data guru.

2. Data murid.

3. Job deskripsi.

4. Dan data-data lain yang

mendukung.

TU Dokumentasi

D. Fokus Penelitian

Fokus adalah masalah dalam penelitian kualitatif. Fokus juga berarti

penentuan keluasan (scope) permasalahan dalam batas penelitian.65

Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah manajemen

pembelajaran berbasis metode Qiraati ditinjau dari segi manajemen

pembelajaranya yakni bagaimana seorang guru merencanakan, melaksanaan

dan mengevaluasi pembelajaran sehingga manajemen pembelajaran metode

Qiraati dapat meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an siswa di MIT

Nurul Islam Ringinwok Semarang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dari beberapa sumber data yang ada dalam penelitian ini maka peneliti

menggunakan tehnik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan melalui pengamatan yang

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan keseluruhan

alat indra.66

Metode ini dilakukan secara langsung untuk mengetahui proses

pembelajaran atau seluruh rangkaian aktivitas belajar mengajar di MIT Nurul

Islam Ringinwok Semarang.

Objek yang akan di observasi dalam kajian penelitian ini adalah seluruh

rangkaian aktivitas sekolah yang berhubungan langsung dengan keadaan secara

65

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2005), hlm.7.

66 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm.204.

Page 52: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

52

umum di MIT Nurul Islam yang meliputi letak geografis, sarana dan prasarana

serta pelaksanaan pembelajaran Qiraati. Dalam pelaksanaan pembelajaran,

peneliti terjun langsung kelapangan untuk menyaksikan bagaimana proses

pembelajaran berlangsung dengan cara mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat menggali secara detail dalam suatu topik

tertentu.67

Peneliti dalam hal ini peneliti sebagai interviewer, mengajukan pertanyaan

menilai jawaban, meminta penjelasan, mencatat dan keadaan prodding

(menggali keterangan lebih mendalam). Sumber informasi (interviewer)

menjawab pertanyaan, memberi penjelasan dan kadang-kadang juga membalas

pertanyaan.68

Dari beberapa pengertian di atas wawancara adalah percakapan yang

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) dan yang diwancarai

(interviewee). Metode ini digunakan untuk berkomunikasi langsung dan menggali

data yang berhubungan dengan manajemen pembelajaran Qiraati di MIT Nurul

Islam Ringinwork Semarang.

Dalam melakukan wawancara peneliti akan melakukan wawancara yaitu

kepada: kepala sekolah, koordinator Qiraati, waka kurikulum, guru dan pihak-

pihak yang terkait dengan pembelajaran Qiraati.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata document yang artinya barang-barang

tertulis. Dokumen merupakan catatan yang sudah berlalu yang biasanya berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.69

67

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , (Bandung: Alfa Beta,

2008), hlm 231.

68 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Edisi 2, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004),

hlm.218.

69 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm.240.

Page 53: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

53

Dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan

wawancara. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan

sekolah, sarpras, provil, SDM dan juga data-data yang berhubungan dan

mendukung dengan pembelajaran yang dilaksanakan di MIT Nurul Islam

Ringinwok Semarang.

4. Triangulasi Data

Triangulasi yaitu tehnik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan

dari berbagai tehnik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.70

Triangulasi pada penelitian ini dalam pelaksanaanya peneliti melakukan

pengecekan data yang berasal dari hasil wawancara mengenai manajemen

pembelajaran berbasis Qiraati.

Hasil wawancara tersebut kemudian peneliti, akan melakukan

pengecakan dengan hasil pengamatan yang peneliti lakukan selama masa

penelitian untuk mengetahui manajemen pembelajaran berbasis metode Qiraati

dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an siswa di MIT Nurul Islam

di Ringinwok Ngaliyan Semarang.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam sebuah penelitian merupakan bagian yang sangat

penting karena dengan analisis inilah data yang ada akan nampak manfaatnya

terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir dalam

penelitian.

Sedangkan menurut Sugiyono, Analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.71

70

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm 241.

71 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm.244.

Page 54: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

54

Dari kesimpulan di atas analisis data merupakan bagian yang sangat

penting karena dengan analisis dapat memecahkan masalah penelitian dan

mencapai tujuan akhir dalam penelitian.

Miles dan Hubermen mengemukakan bahwa, aktivitas dalam analisis data

yang dilaksanakan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas. Tiga langkah aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data

display, data conclusion drawing atau ferifying, sebagaimana gambar berikut:

Gambar 3.1

Teknik Analisis Data Menurut Miles dan Hubermen72

1. Data reduction ( Reduksi data )

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, membuang yang tidak perlu. Reduksi

data dimaksudkan untuk menentukan data ulang sesuai dengan permasalahan

yang akan penulis teliti, dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Data hasil penelitian ini harus direduksi meliputi hasil wawancara,

dokumentasi dan observasi berisi tentang pelaksanaan manajemen pembelajaraan

Qiraati di MIT Nurul Islam yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran.

72

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D , hlm.246-247

Data

colection Data

display

Data

reduction Conclusion

drawing atau

Verification

Page 55: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

55

2. Data display ( Penyajian data )

Data hasil reduksi disajikan atau didisplay ke dalam bentuk yang mudah

dipahami. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Sajian data

dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian

tentang manajemen pembelajaraan berbasis metode Qiraati dalam meningkatkan

kemempuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam Ringinwok Semarang,

artinya data yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih, sekiranya data mana

yang diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.

3. Conclusion drawing atau Verification

Kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan akan diikuti dengan bukti-bukti

yang diperoleh ketika penelitian di lapangan. Verifikasi data dimaksudkan untuk

penentuan data akhir dan keseluruhan proses tahapan analisis, sehingga

keseluruhan permasalahan mengenai dengan kategori data.

Dengan demikian analisis ini dilakukan saat peneliti berada di lapangan

dengan cara mendeskripsikan segala data yang telah didapat, lalu dianalisis

sedemikian rupa secara sistematis, cermat dan akurat. Dalam hal ini data yang

digunakan berasal dari wawancara dan dokumen-dokumen yang ada serta hasil

observasi yang dilakukan di MIT Nurul Islam.

Page 56: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN

QIRAATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

AL-QUR’AN DI MIT NURUL ISLAM

A. Gambaran Umum MIT Nurul Islam Ringinwork Ngaliyan Semarang

1. Sejarah Berdirinya MIT Nurul Islam

Secara historis MIT Nurul Islam merupakan Madrasah Ibtidaiyah yang

berada di bawah Yayasan Nurul Islam Semarang. MIT Nurul Islam didirikan

tepatnya pada bulan januari tahun 1967. MIT Nurul Islam merupakan Madrasah

Ibtidaiyah yang pertama di Ngaliyan. Pendirinya yaitu H. Ridwan, beliau tertarik

untuk membuat sekolah yang berbasis Islam. Karena pada waktu itu di

Ringinwork banyak isu-isu Sekolah Dasar Kristen oleh karena itu H. Ridwan

mempunyai keinginan untuk mendirikan Madrasah Ibtidaiyah yang bertujuan

untuk melastarikan Iman, Islam dan Ihsan warga Ringinwok. Setelah berdirinya

MI Nurul Islam H. Ridwan menyerahkan kepada H. Ali Syahbana yang dibantu

oleh tokoh-tokoh islam dan beberapa warga yang mendukung dan berkompeten

yang ada di Ringinwork. Setelah masa kepemimpinan H. Ali Syahbana kemudian

dikelola oleh Bapak H. Mashuri yang sampai sekarang menjabat sebagai Ketua

Yayasan. Luas tanah MIT Nurul Islam 600M2, 80M

2 sumbangan dari warga dan

sisanya 520M2 wakaf dari keluarga Ahmad Bunawi.

73

Lokasi MIT Nurul Islam berada dipinggiran kota Tepatnya di Jalan

Honggowongso No.7 Ringginwok Ngaliyan Semarang. MIT Nurul Islam juga

berada disekitar perumahan dan mudah dijangkau karena telah adanya angkutan

umum. Disisi lain masyarakat Ngaliyan juga memiliki respon baik terhadap

keberadaanya begitu juga partisipasi warga dalam menghidupkan MIT Nurul

Islam dengan baik, terutama menyekolahkan putra-putrinya di MIT Nurul Islam.

Secara keseluruhan di MIT Nurul Islam terdapat 10 ruang belajar yaitu

kelas 1A, 1B, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB, V, VI, 1 ruang perpustakaan, 1

73

Wawancara dengan Bapak Mashuri selaku Ketua Yayasan MIT Nurul Islam, pada

tanggal 28 April 2012.

Page 57: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

57

ruang komputer, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah dan satu ruang tata usaha,

lapangan sekolah dan sebuah masjid.74

2. Visi Dan Misi MIT Nurul Islam

Setiap lembaga pasti mempunyai visi dan misi tak kecuali dilembaga

pendidikan karena dengan adanya visi, dan misi membuat sebuah lembaga

mempunyai cita-cita, harapan, motivasi, dan target untuk mencapai tujuan. Visi

dan Misi MIT Nurul Islam yaitu sebagai berikut:

Visi:

“Berakhlak Islami dan Unggul Dalam Prestasi”

Misi:

a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa berkembang secara

optimal sesuai dengan potensinya.

b. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga Madrasah.

c. Meletakkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan pada siswa sehingga

menjadi sumber kearifan.

d. Menginternalkan nilai-nilai agama Islam dan mengimplementasikannya dalam

kehidupan sehingga terwujud pola hidup berdasarkan ajaran agama Islam.

e. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga

dapat dikembangkan secara optimal.

f. Menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat agar terwujud

keterpaduan dalam proses pendidikan.

Dengan adanya visi dan misi diharapkan peserta didik MIT Nurul Islam

dapat unggul dalam prestasi baik dari segi akademik maupun agama yang

nantinya bertujuan untuk menjadikan siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan,

kemampuan, dan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang

74

Wawancara dengan Bapak Dian Utomo selaku Kepala Sekolah MIT Nurul Islam, pada

tanggal 21 Februari 2012.

Page 58: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

58

lebih tinggi, siswa kreatif, terampil, dan mengembangkan agama islam sehingga

siswa meletakkan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan.75

3. Struktur Organisasi

Agar mekanisme kerja lancar dan tertib, diperlukan orang-orang yang

bertanggung jawab dibidang masing-masing, maka MIT Nurul Islam menjalankan

kerjanya membuat struktur organisasi serta job deskriptions.

Adapun tugas dan kewajiban sekolah dari masing-masing pengurus adalah

sebagai berikut:

a. Kepala sekolah berfungsi: Sebagai pendidik, pengelola, administrator

(pendorong), pengayom, dan pembimbing. Dan kepala sekolah mempunyai

tugas menyusun rencana dan program sekolah, membina kesiswaan,

pembelajaran dan ketenagaan, administrasi sekolah serta membina dan

melaksanakan kerjasama atau hubungan dengan masyarakat.

b. Dewan komite bertugas sebagai mitra kerja kepala sekolah untuk mewadahi

peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,

pemerataan pendidikan, memberikan masukan pertimbangan, rekomendasi

mengenai kebijakan program pendidikan,dukungan finansial dan lail-lain yang

terkait dengan pendidikan.

c. Tata usaha bertugas melakukan urusan persuratan, keuangan, kepegawaian

dan kerumah tanggaan sekolah.

d. Guru bertugas mengajar, mengelola pembelajaran, melaksanakan tugas belajar

dan mengajar secara efektif dan efisien, menyusun program pembelajaran dll.

4. Tenaga Edukatif

Tenaga edukatif yang mengajar di MIT Nurul Islam datang dari beberapa

daerah dan mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini sangat

membantu kelangsungan dan perkembangan MIT Nurul Islam, terutama dalam

pembelajaran karena dalam penggunaan strategi dan gaya belajar yang berfariasi.

Adapun jumlah tenaga pendidik yang mengajar secara aktif hingga saat ini

sebanyak 25 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

75

Wawancara dengan Bapak Mashuri selaku Ketua Yayasan MIT Nurul Islam, pada

tanggal 28 Februari 2012.

Page 59: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

59

Tabel 4.1

Keadaan Tenaga Edukatif MIT Nurul Islam Tahun 2012.

No NAMA

Pendi

dikan

Terak

hir

Tempat,Tgl

Lahir

Jabatan Di Luar

Madrasah

Di Luar Guru Guru

Mapel

1

Dian Utomo,

S.HI S1

Smg, 25-05-1979 Kepsek -

2

Muthoharoh,

S.Pd.I S1

Kdl, 29-10-1978

Waka

Kurikulum Qiraati

3

M.Machrus,

SS. S1

Bltr, 17-02-1962

Waka

Kesiswaan Qiraati

4

Siti Djamilah,

S.Pd.I S1

Smg, 16-08-1968

Wali Kelas 1

A Qiraati

5

Siti Qodriyah,

S.Ag S1

Klten,19-07-1971 Wali Kelas 1 B Qiraati

6 Jumaidi, S.Pd.I S1 Grb, 05-01-1981 Wali Kelas 2 A Qiraati

7

Hadi Marsono,

S.Pd.I S1

Grb, 28-08-1987 Wali Kelas 3 A Qiraati

8 Anisatul Aini S1 Btg, 29-01-1989 Wali Kelas 3 B Qiraati

9 Kasminah SMA Kdal, 07-03-1964 Wali Kelas 4 A Qiraati

10

Faridatul

Muniroh,

S.Pd.I

S1

Grb, 20-08-1987 Wali Kelas 4 B Qiraati

11

Siti

Mu'asyaroh,

S.Pd.I

S1

Pati,12-11-1987 Wali Kelas 5 Qiraati

12

Masruroh,

S.Pd.I S1

Kdl, 14-05-1967 Wali Kelas 6 Qiraati

13

Indah

W.,A.Ma D2

Smg, 25-05-1987

Guru Bidang

Study -

14

M.Jauhari

Sofi, S.Pd. S1

Dmk, 20-12-1968

Guru Bidang

Study Qiraati

15 Jumadi,S.Sos.I S1

Sragen, 11-09-

1980 Penjas Orkes Qiraati

16

Ahmad Syafii,

S.Pd.I S1

Mgl, 20-11-1975

Guru Bidang

Study -

17 Yoga S1

Pkl, 18-05-1987

Ekstra Drum

Band -

18 Afwan S. Nur MA Tegl, 26-02-1990 Ekstra Silat -

19 Ja‟far Shodiq S1 Brbs, 04-06-1989

Ekstra

Pramuka -

20 Astri S1 Grb, 31-12-1989

Ekstra

Pramuka -

Page 60: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

60

21 Nur Alfiyati S1 Smg, 18-05-1988 Guru Khusus Qiraati

22 Endang MA Grb, 25-08-1989 Guru Khusus Qiraati

23 Yuliana S1 Smg, 24-06-1979 Guru Khusus Qiraati

24 Tri kumalasari S1 Smg, 09-11-1975 Guru Khusus Qiraati

25 Datik MA Smg, 17-10-1970 Guru Khusus Qiraati

Sumber : Dokumentasi MIT Nurul Islam tentang data tenaga edukatif pada tahun

2012.

Keterangan:

Tenaga pendidik di MIT Nurul Islam dibagi menjadi dua yaitu guru

bidang mata pelajaran dan guru khusus. Untuk guru mata pelajaran atau guru

bidang study mengajar sesuai ijazah dan keahlianya ditambah beberapa orang

guru yang mengajar Qiraati. Sedangkan guru khusus mempunyai tugas utama

mengajar khusus Qiraati karena sudah bersyahadah.

Tenaga edukatif di MIT Nurul Islam diharuskan memenuhi syarat-syarat

yaitu: muslim dan muslimah, mampu membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar,

memiliki kemampuan dan loyalitas yang tinggi terhadap pendidikan,

berkompeten, mampu menyampaikan materi kepada peserta didik dan telah

mengikuti penataran calon asatidz (guru).76

5. Peserta Didik

Dari tahun ke tahun jumlah peserta didik di MIT Nurul Islam selalu

mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2009 sampai dengan tahun ini,

sampai menolak siswa. Rata-rata peserta didik berasal dari Ngaliyan dan

sekitarnya. Dan pada tahun 2008 MIT Nurul Islam mendapat juara satu dalam

ujian nasional tingkat Semarang.

Tingkatan dalam pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam terdiri dari jilid

I, II, III, IV, V,IV, Ghorib dan al-Qur‟an.

Untuk tahun 2012 keadaan peserta didik secara keseluruhan dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

76

Wawancara dengan Bapak Dian Utomo selaku Kepala Sekolah MIT Nurul Islam, pada

tanggal 21 Februari 2012.

Page 61: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

61

Tabel 4.2

Keadaan peserta didik MIT Nurul Islam Tahun 2012.

NO Kelas Jumlah

Kelas

Jumlah Murid Jumlah

Seluruhnya Lk Pr

1 1 2 32 28 60

2 2 2 30 29 59

3 3 2 39 21 60

4 4 2 32 26 58

5 5 1 11 16 27

6 6 1 10 14 24

Jumlah 10 154 134 288

Sumber : Buku daftar siswa MIT Nurul Islam tahun 2012.

Setiap anak pasti mempunyai pemahaman dan tingkat kecerdasan yang

berbeda-beda. Begitupun juga pada saat pembelajaran, daya tangkap masing-

masing anak berbeda. Oleh karena itu pembelajara Qiraati diatur secara homogen

disesuaikan dengan jilid Qiraati masing-masing peserta didik. Dari observasi

peneliti yang memasuki setiap ruang kelas maka dapat diperoleh data yang

dikelompokan sebagai berikut:77

Tabel 4.3

Peserta Didik Dalam Pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam Tahun 2012

No Qiraati Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Jilid 1 14 8 22

2 Jilid 2 43 35 78

3 Jilid 3 38 22 60

4 Jilid 4 16 11 27

5 Jilid 5 12 13 25

7 Jilid 6 12 26 38

8 Ghorib 10 5 15

9 al-Qur‟an 10 14 24

Jumlah 154 134 288

Sumber: Buku absensi peserta didik MIT Nurul Islam tahun 2012.

77

Observasi, di MIT Nurul Islam pada Tanggal 23 Februari 2012.

Page 62: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

62

Keterangan:

Matrik Peserta didik di atas dapat berubah sewaktu-waktu, adanya kenaikan

jumlah peserta didik dan adanya penurunan peserta didik disebabkan karena

kelancaran, pemahaman dan kemampuan setiap anak yang berbeda-beda. Matrik

di atas diambil datanya pada bulan februari tahun 2012.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor utama yang harus dipenuhi

sebagai penunjang perlengkapan dan fasilitas yang ada pada sebuah lembaga.

Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, maka sarana dan prasarana

yang mendukung harus terpenuhi. Adapun sarana dan prasarana yang ada di MIT

Nurul Islam antara lain:

a. Sarana Pendidikan

1) Untuk sarana pendidikan terdiri dari ruang kepala sekolah, kantor guru,

ruang kelas, ruang komputer, perpustakaan, masjid, lapangan, kantin dan

Toilet.

2) Perlengkapan pembelajaran meliputi: papan tulis, meja, kursi, kapur tulis,

alat peraga, penghapus, dan sebagainya.

3) Buku pegangan guru dan murid yang terdiri dari 6 jilid Qiraati, buku

gharib dan tajwid, al-Qur‟an, buku prestasi dan buku tulis (untuk guru

Qiraati) sedangkan untuk mata pelajaran umum buku pegangan guru

antara lain buku paket untuk guru dan siswa, buku panduan khusus guru,

LKS dan buku-buku lain yang menunjang pembelajaran..

b. Sarana Administrasi

Sarana administatif yang dimiliki MIT Nurul Islam Ringinwork antara

lain :

1) Buku absensi pendidik dan peserta didik

2) Buku prestasi peserta didik

3) Buku catatan prestasi peserta didik untuk guru.

4) Buku Qiraati Qur‟an (Tadarus al-Qur‟an), untuk kelas al-Qur‟an, Ghorib

dan Tajwid.

5) Buku paket mata pelajaran umum

Page 63: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

63

6) Buku LKS

7) Buku panduan guru

8) Buku catatan keuangan

9) Buku induk

10) Buku rapot

11) Dan lain-lain.

c. Pembiayaan Kegiatan Pendidikan

Untuk mengelola pendidikan agar berjalan dengan baik maka di MIT

Nurul Islam pengelolaan dana berasal dari:

1) Bantuan Pemerintah

2) Bantuan Operasional Sekolah

3) Bantuan Yayasan

4) Uang pendaftaran

5) Uang syahriah

6) Uang seragam

7) Uang kegiatan dll.

7. Kegiatan Pembelajaran MIT Nurul Islam

MIT Nurul Islam merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis

Islam. Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Nurul Islam mengunakan empat kurikulum

yaitu dari Depdiknas, Kemenag, MIT Nurul Islam dan Raudhatul Mujawwiddin

yang dikombinasikan menjadi satu dan terpadu. Oleh karena itu disebut Madrasah

Ibtidaiyah Terpadu.

Muatan kurikulum yang ada di MIT Nurul Islam Ringinwork Semarang

meliputi mata pelajaran ke Islaman, pelajaran umum, muatan lokal dan

pengembangan diri.

Muatan ke Islaman meliputi Aqidah Akhlak, Al-Qur‟an Hadist, Fiqih,

SKI, Bahasa Arab. Sedangkan mata pelajaran umum meliputi: Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Ketrampilan, Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan.

Page 64: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

64

Muatan Lokal di MIT Nurul Islam terdiri meliputi: Bahasa Jawa, Bahasa

Inggris, Komputer, BTQ dan Qiraati.

Sedangkan pengembangan diri di MIT Nurul Islam meliputi: Pramuka,

Drum Band, Rebana, Bela diri (pencak silat dan karate).

MIT Nurul Islam Ringinwok, kegiatan belajar mengajar dimulai dari hari

senin sampai dengan sabtu dengan ketentuan proses kegiatan belajar mengajar

(KBM) dari kelas 1 sampai kelas II, dimulai pukul 06.30 sd 11.00 WIB.

Sedangkan untuk kelas III sampai kelas VI dimulai pukul 06.30 sd 13.20 WIB.

Setiap satu jam mata pelajan alokasi waktu 35 menit. Untuk pengembangan diri

dilaksanakan seminggu satu kali pertemuan.

B. Manajemen Pembelajaran Berbasis Qiraati dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur’an di MIT Nurul Islam Semarang

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MIT Nurul Islam semua

guru tak terkecuali guru Qiraati harus melakukan perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Itu semuanya harus

dilaksanakan oleh seorang guru sebagai manajer dalam lingkup kelas. Untuk lebih

jelasnya langkah-langkah manajemen pembelajaran Qiraati yang ada di MIT

Nurul Islam Ringinwok Semarang dapat dilihat dalam uraian dibawah ini:

1. Perencanaan Pembelajaran Qiraati

Dalam merencanakan pembelajaran Qiraati, guru Qiraati hanya sebagai

pelaksana karena perangkat pembelajaran yang merancang adalah koordinator

Qiraati yang bekerjasama dengan yayasan Raudhatul Mujawwidin dan menganut

kurikulum yang ada di Raudhatul Mujawwidin78

.

Dari hasil observasi dan wawancara, Guru Qiraati hanya sebagai

pelaksana. Perangkat pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam dijadikan sebagai

acuan dalam pelaksanaan pembelajaran agar tidak terjadi penyimpangan dari

koridor pembelajaran Qiraati yang telah ditetapkan dalam kurikulum MIT Nurul

Islam.

78

Wawancara dengan Kepala Sekolah di MIT Nurul Islam pada tanggal 28 Februari

2012.

Page 65: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

65

Adapun perencanaan pembelajaran yang ada di MIT Nurul Islam

khususnya dalam pembelajaran Qiraati meliputi: program tahunan, program

semester, kurikulum dan silabus. Untuk struktur kurikulumnya pada mata

pelajaran Qiraati berisi: standar kompetensi pada jilid 1 sampai 6, kelas dan

semester, keterangan dan sumber referensi. Sedangkan silabus pada pembelajaran

Qiraati adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan referensi sumber belajar. Perangkat

pembelajaran ini merupakan acuan yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran

Qiraati. Karena dengan perencanaan tersebut pembelajaran Qiraati akan berjalan

secara efektif seperti pelajaran umum lainya yang ada di MIT Nurul Islam.

Perencanaan pembelajaran Qiraati yang menganut kurikulum dari

Raudhatul Mujawwiddin perencanaanya sudah baik karena dalam silabusnya

sudah sesuai standar pendidikan dan pembelajaranya sangat baik karena media

pembelajaranya (peraga Qiraati) berperan dengan baik.

Dalam pembelajaran Qiraati ada target yang harus dicapai oleh setiap

peserta didik adapun target pencapainya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Target Pencapaian Pembelajaran Qiraati

No Kelas/Semester Target Qiraati

1 I/1-2 Jilid 1 – jilid 2 hal 22

2 II/1-2 Jilid 2 hal 23 – jilid 3

3 III/1-2 Jilid 4 – jilid 5 hal 22

4 IV/1-2 Jilid 5 hal 23 – jilid 6 hal 22

5 V/1-2 Jilid 6 hal 23

6 VI/1-2 Ghorib

Sumber: Buku panduan wali siswa dan siswa MIT Nurul Islam tahun 2012.

Keterangan:

Tabel di atas merupakan target pencapaian peserta didik, rata-rata anak sudah

mahir dan lancar dalam membaca. Selain ada target pencapaian dalam

Page 66: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

66

pembelajaran Qiraati tetapi juga diselingi dengan hafalan doa-doa dan surat

pendek pada saat pembelajaran.79

Dalam perencanaan pembelajaran Qiraati tidak terlepas dari komponen-

komponen pembelajaran, deskripsinya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Pembelajaran membaca al-Qur‟an

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIT Nurul Islam

penulis mendapatkan data dengan tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran membaca al-

Qur‟an dengan metode Qiraati adalah sebagai berikut:

1) Mengharab ridha Allah.

2) Mempersiapkan anak mampu membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar

sesuai dengan kaidah tajwidnya.

3) Memupuk rasa cinta terhadap al-Qur‟an.

4) Dapat membaca al-Qur‟an dengan baik, benar dan diharapkan dapat

memahami dan mengamalkan kandungan al-Qur‟an dalam kehidupan

sehari-hari.

5) Setelah selesai pendidikan di MIT Nurul Islam diharapkan peserta didik

bersikap sebagai insan yang berakhlakul karimah, berbakti kepada orang

tua, agama dan nusa bangsa.80

b. Materi Pembelajaran

Pembelajaran membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam menggunakan

metode Qiraati terdiri dari 6 jilid. Adapun materinya yaitu:

1) Jilid I berisi: bacaan huruf hijaiyah yang berharakat fathah, bacaan huruf

berangkai (sambung) dalam satu suku kata, nama-nama huruf hijaiyah.

Hafalan surat pendek al-Fatihah sampai al-Ikhlas, dan doa sehari-hari

sebagai materi tambahan.

2) Jilid II berisi: bacaan huruf hijaiyah berharakat kasrah, dhumah, fathah

tanwin, kasrah tanwin, dan dhumah tanwin, pengenalan nama-nama

79

Dokumentasi, MIT Nurul Islam tahun 2012.

80 Wawancara dengan Bapak Dian Utama di MIT Nurul Islam pada tanggal 28 Februari

2012.

Page 67: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

67

harakat dan angka arab, bacaan mad thabi‟i. Hafalan surat pendek al-

Lahab sampai al-Kafirun, hafalan doa belajar, doa iftitah sebagai materi

tambahan.

3) Jilid III berisi: bacaan mad thobi‟i, huruf-huruf yang dibaca jelas, bacaan

harfu liin, dapat membaca lancar pada satu kalimat atau ayat yang terdiri

dari dua suku kata. Hafalan surat pendek al-Kautsar sampai al-Qurais,

menghafal doa kebaikan dunia akhirat doa sujud dan doa diantara dua

sujud sebagai materi tambahan.

4) Jilid IV berisi: bacaan ihfak‟ hakiki, bacaan mad wajib dan mad jaiz,

bacaan ghunah musyaddadah, bacaan idhar syafawi dan idgham misli,

idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan al-syamsiyah. Hafalan al-Fiil

sampai al-ashr, doa tasyahud, tahiyyat sebagai materi tambahan.

5) Jilid V berisi: bacaan idgham bighunah, iqlab, ihfak syafawi idhar syafawi,

cara membaca lafad Allah, bacaan qalqalah dan bacaan mad lazim

mutsaqqal kalimi. Hafalan surat pendek at-Takasur, menghafal doa

sesudah adhan dan sesudah wudhu sebagai materi tambahan.

6) Jilid VI berisi: bacaan idhar halqi, belajar membaca mushaf al-Qur‟an,

menghafal surat-surat pilihan dari al-Fatihah sampai at-Takasur dan

hafalan doa sehari-hari sebagai materi tambahan.

c. Metode Pembelajaran membaca Al-Qur‟an

Pemakaian metode mengajar secara umum digunakan dalam proses

pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan Qiraati adalah sebagai berikut:

1) Metode individu

2) Metode klasikal individu

3) Metode klasikal baca simak

4) Metode drill/latihan

5) Metode ceramah

d. Media pembelajaran membaca al-Qur‟an

Dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan metode Qiraati media

yang digunakan adalah papan tulis, kapur tulis, Qiraati masing-masing peserta

Page 68: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

68

didik, buku tulis dan peraga Qiraati, media tersebut digunakan untuk sarana

penunjang dalam penyampain materi.

Setelah penulis melakukan pengamatan dalam pembelajaran Qiraati di

MIT Nurul Islam bahwa media yang digunakan oleh pengajar dalam mengajar

adalah murni jilid Qiraati yang disusun oleh K.H. Dachlan Salim Zarkasyi dan

alat peraga yang digunakan pendidik dalam mengajar.81

2. Pelaksanaan Pembelajaran Qiraati

Pelaksanaan pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam sama seperti

pembelajaran umum lainya yaitu 1 jam pertemuan setara dengan 1X 35 menit.

Dan pelaksanaan pembelajaran Qiraati dilaksanakan pada hari selasa, rabu dan

kamis.

MIT Nurul Islam merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis

Islam yang sistem pembelajaranya sangat kental dengan nuansa keIslaman.

Pelaksanaan pembelajaran MIT Nurul Islam sangat menarik karena di MIT Nurul

Islam terdapat mata pelajaran Qiraati. Yang biasanya terdapat di sekolah non

formal. Pelajaran Qiraati merupakan pelajaran membaca dan menulis huruf al-

Qur‟an dengan menggunakan metode Qiraati. Metede Qiraati yang diterapkan di

MIT Nurul Islam ini menganut acuan yang diterapkan oleh yayasan Raudhatul

Mujawwiddin Semarang dibawah naungan K.H. Dahlan Salim Zarkasyi yang

mengembangkan metode Qiraati.

Untuk pemilihan metode pembelajaran yang diterapkan dalam metode

Qiraati di MIT Nurul Islam disesuaikan dengan jilid anak dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Metode pembelajaranya yaitu Individual

(sorogan), klasikal individual dan klasikal baca simak, membaca, menulis,

ceramah dan drill.82

Proses pelaksanaan pembelajaran metode Qiraati yang diterapkan dalam

satu kelas diberikan materi yang sama karena didalam kelas pembelajaran secara

homogen. Misalnya anak jilid satu bercampur dengan jilid satu, anak jilid dua

bercampur dengan jilid dua, dan seterusnya sampai dengan jilid enam. Dalam

81

Observasi langsung di ruang belajar MIT Nurul Islam, pada tanggal 1 Maret 2012

82 Wawancara dengan Guru Qirati di MIT Nurul Islam pada tanggal 22 Februari 2012.

Page 69: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

69

pembagian perjilid dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap jilid awal dan tahap jilid

akhir. Kegiatan belajar mengajar dilakukan seminggu tiga kali yaitu setiap hari

selasa, rabu dan kamis. Secara rinci pembagian alokasi waktu untuk setiap kali

pertemuan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Alokasi waktu dan pengelolaan kelas

NO METODE MENGAJAR WAKTU URAIAN KEGIATAN

1 Klasikal (peserta didik

berkumpul secara

klasikal dan dihadapi

oleh pendidik)

10 menit Tutorial

1. Salam

2. Membaca asmaul husna.

3. Latihan membaca pelajaran

sebelumnya.

2 Individu (peserta didik

bergiliran satu persatu )

40-45

menit

Privat Individual

1. Setiap anak menulis apa yang

dicontohkan guru dipapan tulis

atau menulis yang ada dijilid

Qiraati sesuai dengan perintah

guru di buku tulis.

2. Pendidik menyuruh peserta

didik membaca

bergiliran/bergantian satu

persatu.

3. Pendidik menilai dalam kartu

prestasi.

4. Pendidik memberi bimbingan

pada peserta didik yang

kurang tepat bacaanya.

3 Klasikal (peserta didik

berkumpul secara

klasikal)

5 menit Tutorial II:

1. Belajar materi tambahan (doa

atau membaca surat pendek)

2. Memberi tugas membaca

untuk materi selanjutnya.

3. Doa penutup

Page 70: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

70

Tabel 4.6

Alokasi waktu dan pengelolaan kelas (2)

NO METODE

MENGAJAR

WAKTU KEGIATAN

1 Klasikal 10-5

menit

Tutorial 1:

1. Salam

2. Berdoa

3. Membaca asmaul husna

4. Membaca bersama melanjutkan

materi yang sebelumnya.

2 Individual dan

klasikal baca

simak

40-45

menit

Privat individual:

1. Posisi peserta didik dibuat

melingkar.

2. Peserta didik membaca jilid Qiraati

masing-masing satu persatu dan

yang lainya menyimak.

3. Guru menilai peserta didik dalam

kartu prestasi (peserta didik yang

maju secara bergiliran).

4. Guru memberi bimbingan pada

peserta didik yang kurang tepat

bacaanya

3 Klasikal 5 menit 1. Belajar materi tambahan (doa atau

hafalan surat pendek)

2. Guru memberi tugas untuk

mempelajari jilid Qiraati halaman

selanjutnya.

3. Doa penutup/salam.

Keterangan:

a. Pengelompokan peserta didik didasarkan atas kesamaan (jilid) dalam

kemampuan menurut hasil prestasi yang diperoleh.

b. Pada waktu privat individual (bergiliran satu persatu), guru tidak

diperkenankan memberi pelajaran tetapi cukup mengarahkan.

c. Untuk menghindari agar peserta didik yang sudah atau belum menerima

giliran tidak ramai, peserta didik diberi kesibukan dengan memberi tugas

menulis pada halaman yang dipelajari atau menulis yang dicontohkan guru

dipapan tulis.

Page 71: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

71

Pengelolaan kelas yang dilaksanakan oleh guru Qiraati tidak jauh berbeda

dengan guru-guru lainya. Untuk pengelolaan kelas yang berkaitan dengan peserta

didik yaitu dilaksanakan dengan menggunakan ruang kelas yang ada. Sedangakan

pengelolaan kelas yang bersifat fisik guru hanya menyalakan lampu jika

diperlukan.

3. Evaluasi Pembelajaran Metode Qiraati

Dalam proses pembelajaran membaca al-Qur‟an dengan metode Qiraati

terdapat evaluasi atau penilaian untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran. Tehnik evaluasi yang digunakan metode Qiraati ada tiga

tahap yaitu:

a. Evaluasi Harian

1) Evaluasi dilaksanakan setiap hari oleh asatidz.

2) Fungsi penilaian setiap hari ini untuk melihat kemajuan peserta didik pada

setiap halaman atau jilid Qiraati yang diajarkan.

3) Penilaian Prestasi yaitu L, KL, U sebagai mana yang tercantum dalam

buku prestasi.

Prestasi L : untuk yang betul semua (lancar).

Prestasi KL: untuk yang kesalahan salah satu huruf.

Prestasi U : untuk talamidz yang lebih dari dua kesalahan.

b. Evaluasi Kenaikan

Evaluasi kenaikan ini merupakan penilaian kepada peserta didik yang

mau naik jilid. Adapun evaluasinya dilakukan dengan cara menunjuk beberapa

suku kata atau kalimat atau ayat secara acak, tidak berurutan yang terdapat

pada buku Qiraati atau al-Qur‟an. Adapun kenaikan jilid, dilakukan langsung

oleh koordinator Qiraati. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dalam satu

jilid, yang dimulai dari jilid satu sampai dengan jilid 6. Adapun rincianya

sebagai berikut:

Page 72: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

72

1) Qiraati jilid 1 evaluasi pada halaman 30 dan halaman 40.

Bagi peserta didik yang sudah lancar sampai halaman 30 dan akan

melanjutkan halaman 31 maka anak harus dites terlebih dahulu kepada

Koordinator Qiraati. Evaluasi dilakukan secara acak dari halaman satu

sampai halaman tiga puluh. Begitu juga sebaliknya bila nanti anak sudah

sampai halaman 40 maka evaluasinya akan dilakukan secara acak

membaca Qiraati dari halaman satu sampai dengan empat puluh, yang

nantinya peserta didik akan dinyatakan berhak dinaikan jilid apabila lancar

atau dibiarkan dulu mengulang apabila masih ada yang salah dalam

membaca atau kurang lancar.

2) Qiraati jilid 2 sampai dengan Qiraati jilid 6 evaluasi dilakukan pada

halaman 22 dan halaman 44.

Untuk evaluasi Qiraati jilid 2 sampai dengan jilid 6, yaitu sama

tidak berbeda jauh dengan jilid satu. Evaluasi dilakukan dengan cara

menunjuk beberapa suku kata atau kalimat atau ayat secara acak yang ada

di jilid Qiraati dan diuji langsung oleh koordinator Qiraati.

3) Untuk naik al-Qur‟an dan Ghorib

Ghorib adalah bacaan-bacaan yang asing atau aneh didalam bacaan

al-Qur‟an atau sukar dipahami (dalam membacanya).

Untuk naik ke al-Qur‟an dan ghorib, anak harus pandai dalam

membaca huruf-huruf al-Qur‟an sehingga bacaan tartil.

4) Tes Katam

Tes katam adalah evaluasi yang terakhir atau yang disebut EPTAK

(evaluasi pembelajaran tahap akhir).83

C. Analisis Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di MIT Nurul Islam

Dengan berbagai karekter kelebihan dan kekuranganya, penulis akan

menganalisis pembelajaran Qiraati yang ada di MIT Nurul Islam. penulis akan

83

Wawancara dengan Ibu Latifah (Koordinator Qiraati) di MIT Nurul Islam tanggal 28

Februari 2012.

Page 73: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

73

menganalisis manajemen pembelajaran berbasis metode Qiraati yang melputi:

proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran Qiraati.

1. Analisis Manajemen Perencanaan Pembelajaran Qiraati

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan

menentukan keberhasilan pembelajaran yang dipimpinnya, hal ini didasarkan

bahwa dengan membuat perencanaan pembelajaran guru lebih mudah dalam hal

penyampaian materi pembelajaran, pengorganisasian peserta didik dikelas dan

evaluasi.

Guru akan mempunyai sebuah acuan pembelajaran sesuai dengan

kemampuan dirinya dan peserta didik yang akan menjadi subjek dalam

pembelajaranya dikelas maupun diluar kelas. Semakin baik dan terperinci

perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru maka akan semakin membantu

dan memudahkan bagi guru untuk melaksanakan pelaksanaan pembelajaran.

Adapun perencanaan pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam sangat

tergantung dengan konsep yang berpusat pada Raudhatul Mujawiddin. Karena

guru Qiraati di MIT Nurul Islam hanya sebagai pelaksana karena semua

perencanaan kegiatan sudah terkonsep dengan baik dari mulai persiapan guru,

kegiatan guru, metode pembelajaran, waktu belajar, target mengajar dan alat

peragapun sudah terkonsep karena guru sudah hafal dengan apa yang akan

diajarkan kepeserta didik. Pengajar Qiraati di MIT Nurul Islam tidak sembarangan

guru boleh mengajar karena pengajar Qiraati harus dapat membaca al-Qur‟an

dengan tartil dan lulus syahadah. Apabila belum bersyahadah tetapi pengajar

Qiraati, dalam proses bersyahadah.

Perencanaan pembelajaran yang disusun dan terkonsep oleh Raudhatul

Mujawwiddin hanya dilakukan sekali dan itu nantinya yang akan dijadikan

pedoman oleh semua guru Qiraati. Karena itu guru beranggapan bahwa

penyampaian materi dan pengelolaan kelas dan peserta didik sudah bisa

dilakukan, sehingga dengan sendirinya hal tersebut menjadi sebuah hafalan guru.

Menurut penulis, perencanaan pembelajaran yang disusun oleh seorang

guru dapat dijadikan pedoman yang sangat membantu guru. Bukan hanya

Page 74: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

74

menyampaikan materi tetapi juga dijadikan bahan evaluasi proses pembelajaran

berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik dan optimal dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Setelah penulis melakukan analisis terhadap pembelajaran metode Qiraati

penulis menemukan kelebihan dan kekurangan. Setiap metode yang digunakan

dalam pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan. Hal inilah yang

membedakan antara metode yang satu dengan metode yang lain.

a. Kelebihan Metode Qiraati

1) Materi disusun dari yang mudah menuju yang sulit.

2) Cara pembelajaran Qiraati yaitu LCTB (lancar, cepat, tepat dan benar)

3) Sistem pembelajaran yang tidak membosankan.

4) Media yang digunakan sangat sederhana tetapi tidak menghambat proses

pembelajaran.

5) Cara pembelajaran Qiraati mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta

didik, baik dalam pengenalan huruf hijaiyah, tanda baca maupun

tajwidnya, karena materi disusun secara berjenjang dalam 6 jilid.

b. Kelemahan Metode Qiraati

1) Membutuhkan waktu yang relatif lama.

2) Banyaknya penggunaan istilah-istilah dengan bahasa arab dalam

mengenalkan tanda baca, sehingga sulit dipahami bagi orang yang sama

sekali belum mengerti arab.

3) Tingkat kecerdasan seseorang dengan seseorang yang lain tentu berbeda.

Bagi seseorang yang memiliki kecerdasan yang rendah maka akan

membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat membaca al-Qur‟an dengan

metode Qiraati.

2. Analisis Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Qiaati

Pembelajaran sebagai suatu proses sudah barang tentu harus dapat

mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar.

Persoalan pertama berhubungan dengan tujuan proses pembelajaran, kedua

dengan materi dan bahan ajaran, ketiga berhubungan dengan metode dan alat yang

Page 75: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

75

digunakan dalam proses pembelajaran, keempat berkenaan dengan penilaian atau

evaluasi dalam pembelajaran.84

Tujuan, materi, metode dan evaluasi menjadi komponen utama dalam

proses pembelajaran. Kelima komponen tersebut tidak berdiri sendiri melainkan

saling mempengaruhi satu sama lain (Inteleransi).

Oleh karena itu dalam analisis ini akan membahas kelima komponen

tersebut dengan cara melihat secara keseluruhan proses pembelajaran metode

Qiraati dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul

Islam. Hasil penelitianya sebagai berikut:

a. Tujuan Pembelajaran Membaca al-Qur‟an

Dalam pembelajaran membaca al-Qur‟an terdapat komponen tujuan

pembelajaran al-Qur‟an, komponen ini sangat berpengaruh pada komponen-

komponen lainya, yakni materi pembelajaran membaca al-Qur‟an, metode

pembelajaran al-Qur‟an dan evaluasi pembelajaran membaca al-Qur‟an.

Karena bagaimanapun tujuan pembelajaran al-Qur‟an akan mengarahkan

kemana jalanya pelaksanaan pembelajaran itu sendiri.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an ada

beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Rumusan tujuan harus berpusat pada perubahan tingkahlaku .

2) Rumusan tujuan harus berisikan tingkah laku operasional artinya dapat

diukur pada saat itu juga.

3) Rumusan tujuan berisikan makna dari materi yang akan diajarkan saat itu.

Ketiga ketentuan diatas adalah mutlak bagi perumusan tujuan

pembelajaran. Artinya harus dipenuhi dan jika salah satu tidak ada maka

rumusan tujuan tidak sempurna.85

Tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an juga harus mengandung

tujuan kognitif, afektif dan tujuan psikomotorik. Penjelasanya sebagai berikut:

84

Nana, Sudajana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo,2000) hlm. 29-30.

85 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 64-65.

Page 76: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

76

1) Tujuan kognitif yaitu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan,

informasi, pemikiran, pemahaman, penerimaan, analisis, sintesis dan

evaluasi.

2) Tujuan efektif yaitu tujuan yang berhubungan dengan minat, sikap juga

penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai-nilai (menerima, menjawab,

menilai, mengorganisasikan).

3) Tujuan psikomotorik yaitu tujuan pembelajaran yang bersifat ketrampilan

atau yang menunjukkan gerak (motor skill).86

Secara aplikatif ketiga tujuan tersebut dapat dijelaskan bahwa sebelum

anak dapat membaca dengan baik dan benar, terlebih dahulu diajarkan tentang

pengenalan huruf-huruf hijaiyah, tanda baca dan tajwidnya, semua itu

merupakan tujuan kognitif. Kemudian dilanjutkan dengan praktek membaca

al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid, merupakan

ketrampilan yang menjadi tujuan (psikomotorik). Setelah dapat membaca al-

Qur‟an dengan baik dan benar serta mempelajari artinya maka kelak

diharapkan menjadi sebuah sikap mengamalkan isi kandungan al-Qur‟an

dalam kehidupan sehari-hari sehingga tumbuh ahlak yang berjiwa Qur‟ani.

Isi tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an tersebut telah sesuai

dengan teori-teori tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an dan teori tujuan

pembelajaran secara umum. Seperti yang telah disampaikan kepala sekolah

MIT Nurul Islam bahwa tujuan pembelajaran al-Qur‟an sesuai dengan yang

ditulis oleh beberapa tokoh yaitu agar anak mampu membaca, memelihara dan

memahami dengan baik serta menerapkan ajaran al-Qur‟an dalam kehidupan

sehari-hari untuk mengharap ridha dari Allah SWT. Dengan demikian secara

umum dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an

dengan metode Qiraati di MIT Nurul Islam sudah sesuai dengan teori-teori

yang ada, karena secara substansial tujuan pembelajaran membaca al-Qur‟an

yang ada di MIT Nurul Islam telah mengaplikasikan teori-teori pembelajaran

yang ada.

86

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 150-152.

Page 77: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

77

b. Materi Pembelajaran al-Qur‟an

Dalam pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur‟an, bahan atau

materi pembelajaran merupakan sesuatu yang ada dan ditetapkan dengan

sebaik-baiknya karena akan menjadi acuan dalam pembelajaran membaca

Qiraati.

Materi pembelajaran membaca al-Qur‟an metode Qiraati mencakup

pengenalan huruf hijaiyah, cara melafalkan huruf hijaiyah, pengenalan bentuk

dan fungsi tanda baca, baik tajwid, mahraj, maupun waqof (tanda berhenti)

yang semuanya terangkum dalam materi Qiraati jilid satu sampai enam.

Adapun materi penunjang dalam pembelajaran Qiraati di MIT Nurul

Islam merupakan materi yang sangat membantu motivasi anak untuk lebih giat

lagi dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an. Sebab dengan

materi penunjang anak dapat memperoleh informasi lebih banyak tentang

ilmu-ilmu agama yang pada akhinya dapat memberikan dorongan bagi mereka

yang senantiasa belajar al-Qur‟an.

Hal ini terbukti pada peserta didik MIT Nurul Islam mereka lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Qiraati dalam meningkatkan

kemampuan membaca al-Qur‟an sebab materi penunjang itu disampaikan

secara praktis dan menyenangkan dan tidak membebani mereka.

c. Metode Pembelajaran Membaca al-Qur‟an

Metode pembelajaran dalam pendidikan Islam, pada sasaranya tidak

terbatas pada masalah internalisasi dan transformasi nilai-nilai agama atau

tidak saja mengajarkan agama (ilmu agama) saja akan tetapi juga ilmu umum

dan teknologi. Sebelum memilih metode tertentu, seorang guru terlebih dahulu

harus benar-benar cocok bahwa metode tersebut tepat untuk digunakan dan

sesuai dengan situasi yang terjadi pada saat itu.

Metode yang dipilih hendaknya tidak hanya terpaku pada satu metode

karena tidak ada sebuah metode apapun dipandang paling efektif antara satu

metode dengan metode yang lain saling melengkapi, karena akan lebih efektif

jika menggunakan metode yang bervariasi sehingga pembelajaranya dapat

berjalan sempurna.

Page 78: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

78

Metode pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam sudah sesuai dengan

teori karena proses pembelajarnya berganti-ganti metode sehingga anak

senang untuk belajar Qiraati. Dengan metode pembelajaran yang tidak

monoton akan meningkatkan kemampun membaca al-Qur‟an pada anak.

d. Media Pembelajaran al-Qur‟an

Media sebagai sarana penunjang dalam proses belajar mengajar sangat

membantu dan bermanfaat dalam memahamkan peserta didik terhadap materi

pelajaran.

Dalam Bab III dijelaskan bahwa media pembelajaran metode Qiraati di

MIT Nurul Islam berupa papan tulis, kapur, buku tulis, jilid Qiraati masing-

masing anak, al-Qur‟an dan alat peraga.

Penggunaan berbagai media pembelajaran yang digunakan di MIT

Nurul Islam sudah sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan media

pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

Media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan.

2) Disesuaikan dengan kemampuan siswa

Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik dan besar

kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.

3) Ketersedian media

Tidak semua sekolah dapat menyediakan media yang cukup. Kita

harus memperhatihkan ada atau tidak media yang tersedia di sekolah.

4) Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas baik.

5) Biaya, tidak perlu memilih media yang mahal akan tetapi efektif.87

3. Analisis Evaluasi Pembelajaran Qiraati

Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru

dalam rangka mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat

87

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, hlm. 238-239.

Page 79: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

79

tercapai. Penilain merupakan serangkain kegiatan memperoleh, menganalisis,

dan menafsirkan data hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memiliki

fungsi pokok yaitu mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik,

mengukur sampai dimana keberhasilan sistim pengajaran yang digunakan dan

sebagai pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar.88

Dalam pelaksanaan evaluasi di MIT Nurul Islam Ringinwok ada tiga

tahap. Pertama, evaluasi harian yang dilakukan untuk melihat kemajuan santri

pada setiap halaman yang diajarkan. Kedua, evaluasi akhir jilid yang

dilakukan untuk menentukan lulus dan tidaknya peserta didik pada setiap satu

jilid untuk naik ke jilid berikutnya sampai tahap ke al-Qur‟an dan ke Ghorib.

Dan ketiga, evaluasi tahap akhir yang dilakukan untuk menentukan peserta

didik yang katam dalam pembelajaran Qiraati, dalam tahap ini peserta didik

sudah mampu membaca al-Qur‟an dengan lancar tepat dan benar sesuai ilmu

tajwid dan mahrojnya.

Dari uraian di atas penulis berkesimpulan bahwa evaluasi di MIT

Nurul Islam sudah sesuai dengan teori yang ada. Melalui teknik evaluasi

setidaknya peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh para

pengajar pada proses manajemen pembelajaran Qiraati dalam meningkatkan

kemampuan membaca al-Qur‟an siswa.

Menurut analisa penulis untuk pembelajaran Qiraati dalam

meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an di MIT Nurul Islam,

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri

peserta didik. Faktor internal sangat besar sekali pengaruhnya terhadap

88

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, hlm. 277.

Page 80: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

80

kemajuan peserta didik khususnya dalam meningkatkan kemampuan

membaca al-Qur‟an.

Adapun yang termasuk faktor internal yaitu:

(a) Bakat merupakan kepandaian seseorang yang dimiliki sejak lahir.

Bakat mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali terhadap proses

penyampaian prestasi seseorang. Dan karena perbedaan bakat yang

dimiliki setiap orang maka adakalanya sesorang itu belajar dengan

cepat dan lambat.

(b) Minat merupakan sesuatu yang berharga bagi seseorang yang sesuai

dengan kebutuhanya. Sikap minat apabila tumbuh dan berkembang

pada pola belajar peserta didik maka proses belajar mengajarkan akan

menjadi mudah.

(c) Intelegensi merupakan kemampuan untuk memudahkan penyesuaian

secara tepat. Intelegensi seseorang dapat terlihat adanya beberapa hal

yaitu: cepat menangkap pelajaran, dorongan ingin tau kuat, memiliki

minat yang luas. Intelegensi sangat dibutuhkan sekali dalam belajar,

karena dengan tingginya intelegensi seseorang maka akan lebih cepat

menerima pembelajaran.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri peserta

didik. Adapun faktor-faktor eksternal dalam meningkatkan kemampuan

membaca al-Qur‟an yaitu: pertama pengajar (guru) harus profesional.

Kedua, kurikulum harus sesuai, apabila tidak sesuai akan menghambat

kemajuan prestasi belajar. Ketiga, faktor lingkungan, karena lingkungan

secara langsung bersinggungan dengan aktivitas sehari-hari peserta didik.

Page 81: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

81

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pembelajaran

membaca al-Qur‟an dengan buku panduan Qiraati di MIT Nurul Islam Ringinwok

Semarang, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran Qiraati sudah tertata rapi dan sudah terkonsep

dengan baik karena sudah menganut sistim pembelajaran yang ada di

Raudhatul mujawiddin dan media pembelajaranya berperan dengan baik.

Adapun perencanaan pembelajaran yang ada di MIT Nurul Islam khususnya

dalam pembelajaran Qiraati meliputi: program tahunan, program semester,

kurikulum dan silabus. Sedangkan dalam perencanaan pembelajaran Qiraati

tidak terlepas dari komponen-komponen pembelajaran yaitu tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran dan media

pembelajaran. Metode Qiraati merupakan metode cara membaca al-Qur‟an

yang sejak awal anak sudah diharuskan dan dituntut membaca dengan lancar,

cepat, tepat dan benar. Ciri khusus metode ini adalah a) materi disusun secara

berjenjang dalam buku paket 6 jilid. b) pengenalan huruf hijaiyah sekaligus

diawali dengan latihan, c) konsep pembelajaranya tidak menuntun (Daktun),

kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan metode individu, klasikal-

individual, klasikal baca simak.

2. Pelaksanaan pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam dilaksanakan pada hari

selasa, rabu dan kamis dengan waktu 2X 35 menit. Proses pelaksanaan

pembelajaran Qiraati dalam perkelas dilakukan secara homogen (sejenis)

sesuai dengan jilid masing-masing peserta didik artinya anak jilid satu

bercampur dengan jilid satu, anak jilid dua bercampur dengan jilid dua dan

seterusnya. Sedangkan dalam pemilihan metode yang diterapkan dalam

pembelajaran metode Qiraati di MIT Nurul Islam yaitu: individual (Sorogan),

klasikal individual, klasikal baca simak, membaca, menulis, ceramah dan drill

(latihan membaca).

Page 82: MANAJEMEN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/140/jtptiain... · 5 ABSTRAK Judul : Manajemen Pembelajaran Berbasis Metode Qiraati Dalam Meningkatkan

82

3. Evaluasi pembelajaran Qiraati dilakukan tiga kali tahapan yaitu a) evaluasi

harian, dilakukan setiap hari yang berfungsi untuk melihat kemajuan peserta

didik pada setiap halamnya dan langsung dinilai dalam buku prestasi siswa. b)

evaluasi kenaikan jilid, merupakan penilaian kepada peserta didik yang akan

ditashih (naik jilid) dan evaluasi tahap akhir (Eptak).

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan berkenaan dengan manajemen

pembelajaran Qiraati di MIT Nurul Islam. Saran ini merupakan bahan masukan

dan pertimbangan yang ditujukan kepada semua pihak yang turut bertanggung

jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di MIT Nurul Islam.

1. Kepada penyelenggara dan pengelola pendidikan untuk selalu bekerja lebih

giat dan profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk

melahirkan SDM yang berkualitas dan selalu merencanakan kegiatan dengan

baik dan terprogram.

2. Kepada kepala sekolah dan pengurus hendaknya mengelola manajemen

pembelajaran secara profesional dengan mengacu pada sistem manajemen

pembelajaran secara sempurna sehingga tujuan dari pembelajaranya dapat

tercapai dengan mudah.

3. Kepada guru untuk senantiasa memberikan motivasi terhadap peserta didik

agar semakin tahu arti pentingnya mempelajari al-Qur‟an.

4. Kepada peserta didik agar semakin giat dan semangat dalam belajar al-Qur‟an,

karena dengan belajar al-Qur‟an akan mempunyai jiwa yang tenang.