upaya guru dalam meningkatkan pemahaman...

79

Click here to load reader

Upload: trinhnhu

Post on 06-Feb-2018

268 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG SIKLUS AKUNTANSI

DI SMA NEGERI 1 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

(S.Pd)

ROSMIATI NIM : 106015000474

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 2: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

ABSTRAK ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan”, Skripsi, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci : Upaya Guru, Pelaksanaan Pembelajaran, Pemahaman Siswa. Berdasarkan masalah mengenai rendahnya pemahaman siswa tentang siklus akuntansi, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi. Penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas XII IPS dan bagaimana upaya guru akuntansi dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi. Dalam penelitian ini penulis mengamati upaya guru dalam melakukan pelaksanaan pembelajaran di kelas, yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan perencanaan, tahapan proses pelaksanaan, dan tahapan evaluasi/penilaian. Dari hasil pengamatan/observasi dapat diketahui bahwa ketiga tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru akuntansi SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan adalah baik. Karena sebagian besar komponen-komponen yang telah ditentukan dalam pelaksanaan pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Meskipun ada beberapa komponen yang belum terlaksana dengan baik dan belum maksimal. Dari hasil pembelajaran yang baik, maka diperoleh hasil belajar siswa yang baik pula. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil ulangan siswa yang sudah mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 75, hasil belajar (pemahaman) siswa juga mencapai nilai rerata kelas 75. Selain dari hasil observasi, penulis juga melakukan penyebaran angket yaitu tentang persepsi siswa terhadap guru akuntansi dalam melakukan proses pembelajaran. Hasil angket menunjukkan baik dengan rerata 58,03, sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap guru akuntansi dalam melakukan proses pembelajaran adalah baik.

Page 3: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

ABSTRACT ROSMIATI , “Teacher’s Effort in Improving Studen’s Coprehension about the

Accounting Cycle at SMAN 1 Kota Tangerang Selatan”. Skripsi, Social Science Education department, Faculty of Tarbiyah and Teachers, Training Syarif Hidayatullah Jakarta.

Key word: Theacher’s Effort, Process Learning, Student Comprehension. The writer intended to carry out the research about how does teacher’s effort improve students’ comprehension about accounting cycle based on the finding problem about tha students’ low comprehension on accounting cycle. The writer conducted the research at SMAN 1 Kota Tangerang Selatan to know student’ comprehension at XII social science class and how does the accounting teacher’s effort improve students’ comprehension about accounting cycle. In this research, the writer observed the teacher’s effort in conducting the teaching learning activities at the class. That’s consisted of three steps. They are planning step, acting step, and evaluation step. Based on the result of observation, it can be know that all of the stop of the teaching learning process conducted by the accounting teacher of SMAN 1 Kota Tangerang Selatan was good. It is because most of the component that have been determined in teaching learning process has been done well. While there were some components that have not been done well. From the good result of theaching learning process, so it can produce the good students’ achievement. It can be seen from the result of student’s test score that have achieved the minimum mastery criterion - Kriteria Ketuntasan Minimial (KKM) seventy five (75). In addition the students’ comprehension score achieved the class mean score (75/seventy five). Beside observation, the writer also gave the questionnaire about the students’ perception toward accounting teacher in doing the teaching learning process. The result of questionnaire showed that the mean score of questionnaire was 58,03. It can be conclude that the students’ perception toward the accounting teacher in conducting the teaching learning activities were good.

Page 4: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori ................................................................................... 7

1. Hakekat Guru ........................................................................... 7

a. Pengertian Guru .................................................................. 7

b. Peranan Guru ...................................................................... 8

c. Kompetensi Guru ............................................................... 11

d. Upaya Guru dalam Pembelajaran ....................................... 17

2. Hakekat Pemahaman Siklus Akuntansi ................................... 34

a. Pengertian Pemahaman ...................................................... 34

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa .... 35

c. Pengertian Siklus Akuntansi .............................................. 37

d. Gambaran Umum Perusahaan Dagang .............................. 51

B. Kerangka Berpikir ........................................................................ 60

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian .......................................................... 61

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 62

  iii

Page 5: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  iv

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 64

D. Tekhnik Pengumpulan Data .......................................................... 64

E. Definisi Konseptual, Definisi Operasional, dan Kisi-Kisi

Instrumen ...................................................................................... 66

F. Tekhnik Analisis Data ................................................................... 69

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................ 70

B. Deskripsi Data ............................................................................... 78

C. Analisis Data ................................................................................. 80

D. Interpretasi Data ............................................................................ 112

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 115

B. Saran .............................................................................................. 117

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 118

LAMPIRAN

Page 6: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar

dan sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat,

dari keadaan tertentu menuju keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai

pranata pembangunan sumber daya manusia yang berperan dalam

pembentukan peserta didik agar menjadi aset bangsa yang diharapkan, supaya

menjadi manusia yang produktif.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah

diterapkan pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yaitu:

Pendidikan nasional befungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu ada perhatian khusus

dari berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi “profesionalisme guru,

perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, tujuan pendidikan dan

                                                            1 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 119. 

1

Page 7: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  2

pengajaran, program pendidikan dan kurikulum, perencanaan pembelajaran,

strategi belajar mengajar, media pembelajaran, bimbingan belajar, hubungan

antar sekolah dan masyarakat, serta manajemen pendidikan”.2

Keseluruhan aspek tersebut saling melengkapi dan berkaitan sebagai

bagian dari sistem pendidikan, sehingga upaya peningkatan mutu pendidikan

harus mencakup keseluruhan aspek tersebut.

Komponen pendidikan terdiri atas guru, siswa, materi pembelajaran,

metode pembelajaran, media, sarana prasarana, kurikulum serta lingkungan.

Pengembangan pendidikan melalui tiap komponen harus benar-benar

dilakukan secara cermat dan saling berkaitan. Peningkatan kualitas

pendidikan tersebut menjadi tanggung jawab para praktisi pendidikan yaitu

pemerintah, masyarakat dan khususnya guru.

Para praktisi pendidikan (pendidik) menurut Peraturan Pemerintah RI

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasoinal Pendidikan dalam penjelasan

Pasal 28 “adalah mereka yang berkualifikasi dan berkompetensi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong pelajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,

dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi

dalam menyelenggarakan pendidikan”.3 Pihak-pihak tersebut dapat

melakukan upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui perbaikan metode

pembelajaran, kelengkapan alat bantu mengajar, pemilihan media yang

sesuai, serta penanganan-penanganan permasalahan praktis pendidikan secara

tepat.

Pentingnya peran guru dalam pendidikan tidak terlepas dari

kemampuan guru dalam menyampaikan materi pada siswa. Oleh karena itu

pada proses pembelajaran guru harus memiliki empat kompetensi yaitu

pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi pedagogik dan

profesional guru adalah kompetensi yang berhubungan dengan penyelesaian

tugas-tugas keguruan dan pembelajaran. Beberapa kemampuan tersebut

                                                            2 http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHd6bb.dir/doc.pdf (Jumat, 01

Oktober 2010, 14.03 WIB).  3 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 251. 

Page 8: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  3

adalah kemampuan penguasaan landasan kependidikan, psikologi pengajaran,

penguasaan materi pelajaran, penerapan berbagai model dan sumber belajar,

kemampuan menyusun program pembelajaran, kemampuan dalam

mengevaluasi pembelajaran, dan kemampuan mengembangkan kinerja

pembelajaran. Kompetensi sosial guru sangat diharapkan dapat memenuhi

semua alat, media, dan sumber belajar yang dibutuhkan siswa dalam belajar.

Dalam proses belajar mengajar, keaktifan peserta didik merupakan hal

yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh pakar guru sehingga proses

belajar mengajar yang ditempuh akan benar-benar mendapatkan hasil yang

optimal. Guru hanyalah merangsang keaktifan dengan jalan menyajikan

bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan mencerna adalah peserta

didik itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar

belakang masing-masing. Karena belajar adalah suatu proses dimana peserta

didik harus aktif.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, daya serap anak didik terhadap

bahan pelajaran yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada

yang sedang, dan ada yang lambat. Terhadap perbedaan daya siswa

sebagaimana kenyataan di atas, maka guru harus dapat menentukan

alat/media, serta strategi dan metode pembelajaran yang tepat disesuaikan

dengan situasi dan kondisi serta materi pelajaran yang diajarkan. Metode dan

media mengajar yang tepat haruslah memperhatikan kemauan, dorongan,

minat, potensi dan kemampuan siswa dalam melakukan suatu kegiatan dalam

suatu proses pembelajaran.

Salah satu contoh dari hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi

pembelajaran yang seringkali disajikan guru dalam pembelajaran Akuntansi

dinilai masih belum tepat sasaran dan bahkan cenderung penerapannya masih

dibatasi dengan konteks buku tertentu saja. Dari kecerobohan pembelajaran

tersebut mengakibatkan timbulnya verbalitas serta kurang berkembangnya

wawasan maupun pengetahuan pada siswa itu sendiri. Selain itu pada mata

pelajaran akuntansi yang sangat rendah dan proses belajarnya yang dilakukan

Page 9: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  4

secara verbal dan dominasi metode ceramah. Hal ini menunjukkan bahwa

“guru masih belum memanfaatkan secara maksimal berbagai metode dan

media yang tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Sering

ditemukan dalam masyarakat, bahwa prestasi belajar siswa khususnya mata

pelajaran Akuntansi masih rendah”.4

Untuk tingkat SMA, pembelajaran akuntansi diberikan sebagai bagian

dari mata pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ini mencakup berbagai

kemampuan dalam berprilaku ekonomi dan pemahaman terhadap transaksi

keuangan. Ruang lingkup pembelajaran akuntansi di SMA dimulai dari dasar-

dasar konseptual, struktur, dan siklus akuntansi.

Selama ini pembelajaran akuntansi dianggap sebagai mata pelajaran

kurang menyenangkan. Akuntansi terkesan sangat rumit dan sulit untuk di

pahami. Apalagi materi yang berkaitan dengan siklus akuntansi, mulai dari

pencatatan ke dalam jurnal umum, jurnal khusus, posting ke buku besar,

sampai pada pembuatan laporan keuangan, bagi siswa hal tersebut merupakan

materi yang sangat sulit. Apalagi selama ini siswa masih mengalami kesulitan

mengklasifikasikan jenis-jenis akun dalam pencatan transaksi. Semangat dan

minat siswa untuk mempelajari akuntansi kurang baik. Akibatnya,

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari tidak sesuai dengan tujuan

yang di harapkan.

Hal di atas sesuai dengan hasil penelitian Imas Purnamasari yang

menyatakan bahwa:

Dari sembilan materi pelajaran akuntansi yang memiliki tingkat kesulitan untuk dipahami siswa secara berurut dimulai dari pemahaman pencatatan jurnal, posting ke buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian (adjustement), neraca lajur serta laporan keuangan. Dan materi tersebut hampir 75% siswa sering mengalami kesalahan dalam memahami konsep sehingga akan berujung pada kesalahan dalam pencatatan.5

                                                            4http://aliusmanhs.wordpress.com/2010/07/14/ptk-peningkatan-prestasi-belajar-

akuntansi-dengan-metode-resitasi-melalui-bahan-ajar-lembar-kerja-siswa-student-work-sheet/ , (Rabu, 13 Oktober 2010, 12.58 WIB) 

5http://perpustakaan.upi.edu/artikel/administrasi/upload/21._imas_purmanasari__fpips_.pdf, (Jumat, 01 Oktober 2010, 14.26 WIB) 

Page 10: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  5

Melihat kondisi seperti itu maka diperlukan usaha-usaha yang dapat

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa SMA dalam Pelajaran

Akuntansi. Hal ini merupakan tanggung jawab guru. Dengan kompetensi-

kompetensi dasar yang dimiliki, guru harus dapat mengemas pelaksanaan

proses pembelajaran, dengan menyiapkan materi dan bahan ajar yang akan

disampaikan yang dirancang dengan menggunakan metode, strategi, media

dan sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa, agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, mendorong penulis untuk

meneliti tentang “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa

tentang Siklus Akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Rendahnya pemahaman siswa tentang siklus akuntansi

2. Metode yang digunakan guru kurang tepat dalam proses pembelajaran

materi siklus akuntasi.

3. Guru dalam memberikan evaluasi tidak sesuai dengan tingkat pemahaman

siswa tentang siklus akuntansi.

4. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran siklus akuntansi tidak

sesuai dengan kondisi siswa

5. Rendahnya upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang

siklus akuntansi

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka batasan masalah

penelitian ini yaitu mengenai:

1. Pemahaman siswa tentang siklus akuntansi.

2. Upaya-upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus

akuntansi.

Page 11: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  6

D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat disusun rumusan

masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa tentang siklus akuntansi di SMA

Negeri 1 Kota Tangerang Selatan? 2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang

siklus akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini

mempunyai tujuan antara lain: 1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang siklus akuntansi di

SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. 2. Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa

tentang siklus akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat,

baik secara teoritis maupun secara praktis kepada berbagai pihak sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis untuk khazanah intelektual, diharapkan penelitian ini

menjadi sebuah sumbangsih gagasan dan tawaran solusi terhadap persoalan dalam upaya meningkatkan pemahaman siklus akuntansi dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis kepada pihak-pihak terkait, meliputi: a. Bagi guru IPS Akuntansi, sebagai bahan masukan dan pedoman dalam

upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi. b. Bagi siswa, sebagai penerima ilmu lebih giat lagi dalam belajar

khusunya untuk meningkatkan pemahaman tentang siklus akuntansi. c. Bagi sekolah, sebagai umpan balik (feed back) agar terus mendukung

upaya-upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi.

d. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dan mengetahui upaya-upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi.

Page 12: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru

a. Pengertian Guru

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh

Balai Pustaka pengertian “guru adalah orang yang pekerjaannya (mata

pencaharian, profesinya) mengajar”.1 “Kata guru yang dalam bahasa

Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris teacher memiliki arti

sederhana, yakni A person whose occupation is teaching others,

artinya, guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang

lain”.2

jalur pe

                                                           

Sedangkan di dalam BAB I mengenai ketentuan umum pasal 1

Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dijelaskan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini

ndidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.3

 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 288. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 9, h. 222. 3 Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Redaksi Sinar

Grafika, 2006), Cet. I, h.2.

7

Page 13: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  8

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

serta didik dari semua tingkat jenjang pendidikan.

b.

etensi sebagai agen

pembel

(learning

agent)

hwa sebagian dari

waktu

engan siswanya.

Sardim

nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,                                                            

mengevaluasi pe

Peranan Guru

Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 28, dikemukakan bahwa: “Pendidik

harus memiliki kualifikasi akademik dan komp

ajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.4

Selanjutnya dalam penjelasannya dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan “pendidik sebagai agen pembelajaran

adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator,

pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik”.5

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik dan

pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri

guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah

laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa

(yang terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari

berbagai interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral

bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak ba

dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses

belajar mengajar dan berinteraksi d

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang dikutip oleh

an, adalah sebagai berikut:

1. Prey Katz, menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-

 4 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), h.185. 5 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 251.

Page 14: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  9

pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

2. Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai

n materi

tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai

belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan

a. a cara mengajar informatif, laboratorium,

n dan sumber informasi kegiatan akademik

b.

semua i sedmikian rupa, sehingga dapat mencapai

c. otivator ini penting artinya dalam

an kegairahan dan pengembangan

d.

m hal ini harus dapat membimbing dan an kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan

e.

                                                           

mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.

3. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkapelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

4. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengemukakan bahwa peranan guru di sekolah,

transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.6

Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru

dalam kegiatan

sebagai berikut:

Informatif Sebagai pelaksanstudi lapangamaupun umum. Organisator Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran. Komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, diorganisasefektivitas dan efisien dalam belajar pada diri siswa. Motivator Peranan guru sebagi mrangka meningkatkkegiatan belajar siswa. Pengarah/director Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalamengarahkyang dicita-citakan. Inisiator

 6 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers,

2010), Edisi ke-I, h. 143-144.

Page 15: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  10

Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses

f.

g.

emudahan dalam proses belajar misalnya saja dengan menciptakan suasana

h. h

iatan belajar siswa. Misalnya menengah atau

i.

rjakan mata pelajaran yang diujikan, tetapi masih ada perlu

g harus dilakukan. Peran guru yang

beragam

Manan

tersebut

                                                           

belajar. Sudah barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya. Transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan Fasilitator Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kmengajar, kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga belajar mengajar akan berlangsung secara efektif. Mediator Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengadalam kegmemberikan jalan ke luar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan penyedia media. Bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media. Evaluator Kecenderungan guru dalam peranannya sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkat sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. Untuk itu guru harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai atau kriteria keberhasilan. Dalam hal ini tidak cukup hanya dilihat dari bisa atau tidaknya menge

pertimbangan-pertimbangan yang sangat unik dan kompleks, terutama yang menyangkut perilaku dan values yang ada pada masing-masing mata pelajaran.7

Kemudian para pakar pendidikan di Barat telah melakukan

penelitian tentang peran guru yan

telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988),

(1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran

adalah sebagai berikut :

1) Guru Sebagai Pendidik, 2) Guru Sebagai Pengajar, 3) Guru Sebagai Pembimbing, 4) Guru Sebagai Pelatih, 5) Guru Sebagai Penasehat, 6) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator), 7)

 7 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, … , h. 144-145.

Page 16: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  11

Guru Sebagai Model dan Teladan, 8) Guru Sebagai Pribadi, 9) Guru Sebagai Peneliti, 10) Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas, 11) Guru Sebagai Pembangkit Pandangan, 12) Guru Sebagai Pekerja Rutin, 13) Guru Sebagai Pemindah

mah, 14) Guru Sebagai Pembawa Cerita, 15) Guru Sebagai

, maka dapat penulis simpulkan

bahwa peranan guru adalah sebagai informatif, organisator, motivator,

tator, mediator, evaluator, aktor,

emansi

c. dalam Martinis, menjelaskan bahwa

“komp pilan, pengetahuan, bakat,

nilai-ni

kearah

ndakan baik dipandang dari sudut ilmu engetahuan, teknologi maupun etika. Dalam arti tindakan itu

akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut                                                            

KeAktor, 16) Guru Sebagai Emansipator, 17) Guru Sebagai Evaluator, 18) Guru Sebagai Pengawet, 19) Guru Sebagai Kulminator. 8

Dari beberapa pendapat di atas

pengarah, inisiator, transmitter, fasili

pator, dan sebagai kulminator.

Macam-Macam Kompetensi Guru

McShane dan Glinow

etensi/competencies adalah keteram

lai, pengarah, dan karakteristik pribadi lainnya yang mendorong

performansi unggul”.9

Abdul Majid Menjelaskan bahwa;

Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggungjawab yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus diunjukan sebagai kebenaran tipbenar ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efisien, efektif dan memiliki daya tarik dari sudut teknologi; dan baik ditinjau dari sudut etika.10 Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru

 8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Rosdakarya, 2009), Cet.ke-8, h. 37-65 9 Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, (Jakarta: Gaung Persada Press

Jakarta, 2010), Cet. I, h. 1-2. 10 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 5-8.

Page 17: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  12

akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional

dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja

harus

kompet

: (1) penyusunan perencanaan pembelajaran;

aan tindak lanjut

komponen kompetensi penguasaan akademik yang

Untuk lebih jelasnya rincian komponen kompetensi guru dapat

dilihat pada tabel 2.

el 2.1

Ko ru

pintar tapi juga pandai mentransfer ilmunya kepada peserta

didik.

Adapun standar kompetensi guru yang meliputi tiga komponen

ensi yaitu:

Pertama, komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup(2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar; (3) penilaian prestasi belajar peserta didik; (4) pelaksanhasil penilaian. Kedua, komponen kompetensi pengembangan protensi yang diorientasikan pada pengembangan profesi. Ketiga, mencakup: (1) pemahaman wawasan kependidikan; (2) penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004: 9).11

1, sebagai berikut:

Tab

mpetensi GuKompetensi Pengelolaan Pembela ajar n

KOMPETENSI INDIKATOR

1. Penyusunan renca

pembelajaran

rategi

media /

penilaian

na a. Mampu mendeskripsikan tujuan/kompetensi pembelajaran

b. Mampu memilih/menentukan materi c. Mampu mengorganisir materi d. Mampu menentukan metode /st

pembelajaran lajar / e. Mampu menentukan sumber be

alat praga pembelajaran tf. Mampu menyusun perangka

g. Mampu menentukan teknik penilaian h. Mampu mengalokasikan waktu

2. Pelaksanaan in

belajar mengajar /media

teraksi a. Mampu membuka pelajaran b. Mampu menyajikan materi c. Mampu menggunakan metoded. Mampu menggunakan alat peraga e. Mampu menggunakan bahasan yang

komunikatif

                                                            11 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru,…,h. 5-8.

Page 18: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  13

f. Mampu memotivasi siswa g. Mampu mengorganisasi kegiatan h. Mampu berinteraksi dengan siswa secara

mberikan umpan balik

enggunakan waktu

komunikatif i. Mampu menyimpulkan pembelajaran j. Mampu mek. Mampu melaksanakan penialaian l. Mampu m

3. Penilaian prestasi b

peserta didik

at

emeriksa jawab

aian

laian

ilaian

elajar a. Mampu memilih soal berdasarkan tingkkesukaran

b. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda

c. Mampu memperbaiki soal yang tidak valid d. Mampu me. Mampu mengklasifikasikan hasil-hasil

penelitian f. Mampu mengolah dan menganalisis hasil

penilaian g. Mampu membuat interpretasi kecenderungan

hasil penilh. Mampu menentukan korelasi anatar soal

berdasarkan hasil penii. Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil

penilaian j. Mampu menyimpulkan dari hasil pen

secara jelas dan logis 4. Pelaksanaan tindak la

hasil penilaian p

belajar peserta didi

ram tindak lanjut hasil

siswa

kan tindak lanjut asi tindak lanjut is hasil evaluasi program tindak

njut a. Manyusun prog

restasi b. Mengklasifikasikan kemampuank c

penilaian

. Mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian

d. Melaksanae. Mengevaluf. Menganalis

lanjut hasil penilaian Komponen Kompetensi Pengembangan Potensi

KOMPETENSI INDIKATOR

5. Pengembangan profesi uti informasi perkembangan IPTEK

n buku pelajaran/ karya

erbagai model

seach)

n karya seni b pelatihan terakreditasi

a. Mengikyang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah

b. Mengalihbahasakailmiah

c. Mengembangkan bpembelajaran

d. Menulis makalah e. Menulis/menyusun diklat pelajaran f. Menulis buku pelajaran g. Menulis modul h. Menulis karya ilmiah i. Melakukan penelitian ilmiah (action rej. Menemukan teknologi tepat guna k. Membuat alat praga/ media l. Menciptakam. Mengikuti

Page 19: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  14

n. Mengikuti pendidikan kualifikasi pengembangan o. Mengikuti kegiatan

kurikulum Kompenen Kompetensi Penguasaan Akademik KOMPETENSI INDIKATOR 6. Pemahaman wawas

um dan hasil

an a. Memahami visi dan misi b. Memahami hubungan pendidikan dan

pengajaran c. Memahami konsep pendidikan dasar dan

menengah d. Memahami fungsi sekolah

n ume. Mengidentifikasi permasalahaoses pendidikan dalam hal pr

pendidikan f. Membangun sistem yang menunjukan

keterkaitan pendidikan dan luar sekolah 7. Penguasaan bahan kajian a. M

akademik

emahami struktur pengetahuan b. Menguasai substansi materi c. Menguasai substansi kekuasaan sesuai

dengan jenis pelajaran yang dibutuhkan siswa Sumb

petensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

petensi sosial”.13 Hal ini dipaparkan

sebagai berikut:

1)

erintah No.19 Tahun 2005 tentang

Standa

dikemu

didik, perancangan dan pelaksanaan belajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

                                 

er : (Ditentik-Depdiknas, 2004)12

Di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3, menjelaskan bahwa

kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai agen pembelajaran

jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia

dini meliputi “kom

kompetensi profesional, dan kom

Kompetensi Pedagogik

Dalam Peraturan Pem

r Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir a

kakan bahwa:

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

rhadap pesertatepem

                            

.

6.

12 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru..., h. 7-9

5 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru..., h. 6.

13 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, …, h.185-18

Page 20: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  15

peserta didik untu14

k mengaktualisasikan berbagai potensi

2)

ampuan kepribadian yang mantap, stabil,

awa, menjadi teladan bagi peserta didik

dan ber

3)

g memungkinkan membimbing

standar kompetensi yang ditetapkan dalam

Standa

4)

ra efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar”.17

                                                           

yang dimilikinya.

Kompetensi Kepribadian

Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Standar

Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b,

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “kompetensi

kepribadian adalah kem

dewasa, arif, dan berwib

akhlak mulia”.15

Kompetensi Profesional

Dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c,

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “Kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yan

peserta didik memenuhi

r Nasional Pendidikan”.16

Kompetensi Sosial

Dalam Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d,

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan ”Kompetensi sosial

adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul seca

 14 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, …, h. 252. 15 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, …, h. 252. 16 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, …, h.252. 17 UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang

SISDIKNAS, …, h. 252-253.

Page 21: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  16

Adapun kompetensi dasar guru menurut Sardiman adalah

ajar

jar mengajar

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

diagnosis tingkah laku siswa, (c)

kema

g

a pilan menumbuhkan semangat belajar para siswa,

              

sebagai berikut:

1) Menguasai bahan 2) Mengelola program belajar meng3) Mengelola kelas 4) Menggunakan media /sumber 5) Menguasai landasan pendidikan 6) Mengelola interaksi bela7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 8) Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan

penyuluhan sekolah,

10) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.18

Menurut Grasser dalam B. Uno, mengemukakan empat

kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni “(a) menguasai bahan

pelajaran, (b) kemampuan men

mpuan melaksanakan proses pengajaran, dan (d) kemampuan

mengukur hasil belajar siswa”.19

Sementara Nana Sudjana dalam B. Uno, membagi kompotensi

uru dalam ketiga bagian, yaitu sebagai berikut: a) Kompetensi bidang kognitif, artinya kemampuan

intelekstual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, dan pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.

b) Kompetensi bidang sikap, artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya.

c) Kompetensi perilaku/performance, kemampuan guru dalam berbagai keterampilan/berprilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat abntu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, keter m

                                              18 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …, h.164. 19 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), Cet.III, h. 131.

Page 22: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  17

keterampilan menyusun persiapan/perencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain.20

Dari sekian banyaknya kompetensi-kompetensi yang harus

dimiliki seorang guru, maka guru diharapkan dapat mampu

menjalankan tugasnya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, dan penilai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

d. Upaya Gu

1)

paikan suatu maksud atau upaya

juga d

untuk melakukan sesuatu hal atau kegiatan

belajaran untuk mencapai tujuan

2) ion) ialah “proses atau upaya yang

dilakuk lain (dalam hal ini murid)

n, terdiri

              

optimal.

ru dalam Pembelajaran

Pengertian Upaya Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “upaya adalah

usaha atau syarat untuk menyam

iartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau

kegiatan yang bertujuan”. 21

Sedangkan dalam penelitian ini upaya yang dimaksud

adalah upaya guru. Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa upaya

guru adalah usaha guru

yang bertujuan, yaitu kegiatan pem

yang telah ditentukan.

Pengertian Pembelajaran Pembelajaran (instruct

an seseorang (misal guru) agar orang melakukan belajar”.22

Oemar Hamalik Menjelaskan, bahwa: Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapa

                                              20 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, …, h. 131. 21 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. I, h. 995. 22 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 215.

Page 23: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  18

dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. , meliputi jadwal dan metode penyampaian

informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.Prosedur

an bahwa pembelajaran

adalah

paya

yang dilakukan guru agar siswa dapat melakukan kegiatan belajar

lingkungan belajar.

3)

o adalah sebagai

ujuan, Bahan Pelajaran, Kegiatan Belajar-Mengajar,

Metode 25

a)

engajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran,

engajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan

evalu

b)

                                                           

23 Sedangkan di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 tahun 2003 dinyatak

”proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar”.24

Dengan demikian, berdasarkan pengertian-pengertian di

atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran adalah u

atau interaksi dengan sumber belajar dan

Komponen-Komponen Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu sistem. Sebagai suatu

sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang

satu sama lain saling berinteraksi. Komponen-komponen tersebut

menurut Pupuh Faturahman dan Sobry Sutikn

berikut: “T

, Sumber Belajar, Alat, dan Evaluasi”.

Tujuan

Tujuan adalah “komponen yang dapat mempengaruhi

komponen p

kegiatan belajar m26asi”.

Bahan Pelajaran

 , 1995), Cet. I. h.

57.

an Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 13.

23 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara

24 Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), …, h. 4. 25 Pupuh Fatuhurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui

Penenman Konsep Umum d26 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet.3, h. 42.

Page 24: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  19

Bahan pelajaran merupakan “medium untuk mencapai

pengajaran yang harus dipahami oleh peserta didik”.tujuan

c) Kegia

engajar adalah inti kegiatan dalam ndidikan, segala sesuatu yang telah diprogramkan akan

ksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam

d)

isikan bahwa metode

adala

k didik.

Deng

si dan kondisi. Penggunaan metode

                                                           

27

tan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mpedilakegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang aktif, bukan guru.28

Metode

Metode pembelajaran adalah “cara-cara atau teknik

penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada

saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau

secara kelompok”.29

Syaiful Bahri Djamarah mendefin

h ”suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan”.30 Dalam kegiatan belajar mengajar metode

sangat diperlukan oleh guru, dan penggunaannya bervariasi

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku

dengan menggunakan satu metode, tetapi sebaiknya

menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran

tidak membosankan tetapi dapat menarik perhatian ana

an memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode

maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang

paling sesuai dengan situa

mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.

 27 Pupuh Fatuhurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui

Penenman Konsep Umum dan Konsep Islam, … , h. 14. 28 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 44. 29 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar; Micro Teaching,

(Ciputat: Ciputat Press, 2010), Cet. III, h. 49. 30 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 47.

Page 25: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  20

Oleh karena itu ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode

belajaran, antara lain: pem

tuk mewujudkan hasil karya. (4) etode harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepribadian siswa.

e) Alat

pai mencapai tujuan, dan

”.

lis, batu tulis, batu kapur, gambar,

diagr

f)

a mendefinisikan bahwa “sumber belajar

adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk

              

(1) Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.

(2) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.

(3) Metode yang digunakan harus dapat memberikan esempatan bagi siswa unk

M

(5) Metode yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha sendiri.

(6) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.31

Alat adalah “segala sesuatu yang dapat digunakan dalam

rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses pengajaran

alat mempunyai fungsi sebagai perlengkapan, alat sebagai

pembantu mempermudah usaha menca32alat sebagi tujuan

Alat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat verbal dan alat

bantu non verbal. Alat bantu verbal berupa suruhan, perintah,

larangan, dan sebagainya. Sedangkan alat bantu non verbal

berupa globe, papan tu

am, slide, video, dan sebagainya.

Sumber Belajar

Wina Sanjay

                                              31 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar;, ....…, h. 49-50. 32 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 47.

Page 26: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  21

mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan

yang hen

Beb

ses pembelajaran di dalam

kelas dian

an

ngaja dirancang oleh ,

n

, sekolah, dan masyarakat)

ajalah, surat kabar, radi, TV, dan lain-

n (buku pelajaran, peta, gambar, kaset,

                                                           

dak dicapai”.33

erapa sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh

guru khususnya dalam setting pro

taranya:

(1) Manusia sebagai Sumber Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaatkan dalam setting proses belajar-mengajar.

(2) Alat dan Bahan Pelajaran Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru; sedangkan bahan pelajaran adalah egala sesuatu yang mengandung pesan yang aks

disampaikan kepada siswa. (3) Berbagai Aktivitas dan Kegiatan

Adalah segala perbuatan yang seguru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa

monstrasi, simulasi, melakukaseperti diskusi, depercobaan, dan lain sebagainya.

(4) Lingkungan atau Setting Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, kantin, dan lain sebagainya.34

Menurut Ny. Dr. Roestiyah, N.K. dalam Djamarah,

mengatakan bahwa sumber belajar adalah:

(1) Manusia (dalam keluarga(2) Buku/perpustakaan (3) Mass media (m

lain) (4) Alat pengajara

tape, papan tulis, spidol, dan lain-lain) (5) Museum (tempat penyimpanan benda-benda kuno)35

 33 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta, ina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,…….,

h. 175-1

Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. V, h. 174. 34 W

76. 35 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 48-49.

Page 27: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  22

Sedangkan menurut Udin Saripudin Winataputra dalam

Djamarah, berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya

lima macam sumber belajar, yaitu:

Manusia Buku/perpustakan

g)

enurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan “penilaian

te

t Tardif dalam Muhibbin berarti

prestasi yang dicapai

seorang

karena

tercapa

onen dalam proses

pembelajar

proses pem

(1)

                                                           

(1)(2)(3) Media massa (4) Alam lingkungan: alam lingkungan terbuka, alam

lingkungan sejarah dan alam lingkungan manusia. (5) Media pendidikan36

Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat di

mana-mana. Pemanfaatan sumber belajar tersebut tergantung

pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan

lainnya.

Evaluasi

M

rhadap keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah program”.37 Padanan kata evaluasi

adalah assessment yang menuru

“proses penilaian untuk menggambarkan

siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.”38 Oleh

itu, evaluasi berperan sebagai barometer untuk mengukur

i atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Ahmad Bahri ada empat komp

an yang harus dilakukan seorang guru agar tujuan dari

belajaran tercapai, yaitu:

Menentukan tujuan yang spesifik Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik

jar. Setiap pendidikdalam bentuk perilaku akhir pelaharus menyadari bahwa penentuan tujuan dalam proses pembelajaran adalah penting. Perumusan tujuan itu harus

 36 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, …, h. 49-50. 37 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 139 38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, …, h. 139.

Page 28: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  23

jelas yaitu bagaimana seharusnya pelajar berprilaku pada akhir pembelajaran.

(2) Mengadakan penilaian pendahuluan

ini didasarkan atas konsep belajar yang dimanifestasikan

l ini untuk mengetahui ada atau iri siswa dengan membandingkan

ondisi akhir setelah belajar. (3 an

erencanakan program

(uk mengukur

tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan. 39

4) Ta

a)

rasional tentang sasaran dan rilaku bagai

upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan se

                                                           

Dalam mengadakan penilaian pendahuluan, terlebih dahulu guru memeriksa perilaku awal siswa, langkah

dalam perubahan. Hatidaknya perubahan dantara kondisi awal dengan k

) Merencanakan program pengajarPada langkah ini guru mpembelajaran yang dapat mengantarnya untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki. Tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas sangat membantu guru dalam membuat program perencanaan.

4) Evaluasi Evaluasi berperan sebagai barometer unt

hapan Dalam Pembelajaran

Tahapan Perencanaan Pembelajaran

Wina Sanjaya berpendapat bahwa:

Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan arakeputusan hasil berpikir sec

tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan peserta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan se

gala potensi dan sumber belajar yang ada.40

Untuk menyusun perencanaan pembelajaran perlu

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Pemetaan standar kompetensi (b) Penentuan topik/tema dan materi pokok pembelajaran (c) Perumusan kompetensi dasar ke dalam indikator yang

sesuai dengan topik/tema (d) Pengembangan silabus (e) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran41

 39 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar; …, h. 33-34. 40 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008), Cet. I, h. 28. 41 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, …., h. 28

Page 29: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  24

Perencanaan pembelajaran memainkan peranan penting

dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya

sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar para

siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai

belajaran berlangsung. Seorang

guru

b) Tahap

rupakan “proses

r mengajar di sekolah yang merupakan inti

da

pe

da

penggunaan strategi mengajar. Maksudnya ialah bahwa setiap

penggunaan strategi mengajar harus selalu merupakan rangkaian

y

pre te , sebagai berikut:

(a)

P

untuk m ajaran yang akan dilaksanakan.

                                                           

langkah awal sebelum proses pem

sebelum masuk ke ruang kelas, sudah mempersiapkan

sejumlah materi dan bahan ajar yang akan disampaikan kepada

siswa, agar penyampaian suatu perencanaan yang fleksibel dan

matang.

Ahmad Sabri menjelaskan rencana pembelajaran minimal

harus memuat lima unsur, yaitu “tujuan instruksional, bahan

pembelajaran, kegiatan belajar, metode dan alat bantu, dan

evaluasi/penilaian”.42

Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran me

berlangsungnya belaja

ri kegiatan kependidikan”.43 Dalam pelaksanaannya

mbelajaran harus melalui tiga tahapan, dimana tahapan-tahapan

lam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan

ang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar.

Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal:”

st, proses, dan post test”44

Pre Test (tes awal)

elaksanaan pembelajaran biasanya dimulai dengan pre test,

enjajagi proses pembel

 42 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 116. 43 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 116. 44E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. I, h. 103-106.

Page 30: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  25

Karena itu, pre test memegang peranan yang cukup penting

proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain sebagai dalam

berikut:

ngetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre

(b)

dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan

ran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

elajaran

test antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut ini:                                                            

(1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre test maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan.

(2) Untuk me

test dengan pos test. (3) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah

dimiliki peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran.

(4) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dimiliki peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.45

Proses

Proses

pembelaja

Proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi perlu

dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu

saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam

menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pemb

dan pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh

peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun

sosial.

(c) Post Test

Pada umumnya proses pembelajaran diakhiri dengan pos test.

Seperti halnya pre test, pos test memilki banyak kegunaan,

terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi pos

 45 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, …, h. 104.

Page 31: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  26

(1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan hasil pre test

. Sehubungan dengan ini, apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan

t kesulitan

ukan perbaikan

tiga tahapan/kegiatan dalam

pr

intru

(a)

kegiatan yang dapat dilakukan oleh

dapat dijadikan salah satu tolok ukur

tuk mengecek atau menguji kembali ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajarinya.

                                                           

dengan pos test. (2) Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan-

tujuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya

pembelajaran kembali (remedial teaching). (3) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti

kegiatan remedial, dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan serta untuk mengetahui tingkabelajar.

(4) Sebagai bahan acuan untuk melakterhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.46

Menurut Ahmad Sabri ada

oses pelaksanaan pembelajaran yaitu “tahap praintruksional,

ksional, serta tahap evaluasi dan tindak lanjut”.47

Tahap praintruksional/kegiatan pendahuluan

Tahap praintruksional adalah “langkah persiapan yang

ditempuh guru pada saat mulai memasuki kelas hendak

mengajar”.48 Beberapa

guru pada tahap ini antara lain:

(1) Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran,kemempuan guru mengajar

(2) Guru bertanya kepada siswa sampai di mana pembahasan pelajaran sebelumnya, hal ini dilakukan oleh guru un

 46 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, …, h. 106. 47 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 4. 48 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…, h.213.

Page 32: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  27

(3) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa terhadap materi yang telah

elah diterima oleh siswa, dan menumbuhkan

nya dengan pelajaran yang

(b) Tahap

nal adalah “tahap inti dalam proses

n

pokok materi yang akan dibahas pada hari itu, yang telah disesuaikan dengan silabus dan

                                                           

diberikan. (4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.

(5) Mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya.49

Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah

mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap materi

pelajaran yang t

kondisi belajar dalam hubungan

segera akan diajarkan. Kegiatan ini penting untuk dilakukan,

sebab kegiatan belajar dan memahami materi pelajaran itu

kebanyakan bergantung pada pengenalan siswa terhadap

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang

akan diajarkan.

Intruksional/Kegiatan Inti

Tahap intruksio

pengajaran”.50 Pada tahap ini guru menyajikan materi

pelajaran (pokok bahan) yang disusun lengkap dengan

persiapan model, metode dan strategi mengajar yang

dianggap cocok.

Secara umum dapat diidentifikasi beberapa kegiata

sebagai berikut:

(1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa

(2) Menuliskan

 49 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 3-5. 50 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 214.

Page 33: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  28

tujuan pembelajaran, sebab materi bersumber dari tujuan.

(3) Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi (4) Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya

diberikan contoh-contoh konkret. (5) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk

emperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat

nya oleh para siswa.51

baiknya

(c) iatan Penutup

tang materi yang dibahas tadi, maka guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada

                                       

mdiperlukan.

(6) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis di papan tulis untuk dicatat oleh siswa, jika waktu memungkinkan penulisan kesimpulan ada baik

Kegiatan yang ditempuh dalam tahapan ini, se

dititik beratkan kepada siswa yang harus lebih aktif

melakukan kegiatan belajar. Untuk itu haruslah dipilih

pendekatan mengajar yang berorientasi kepada cara belajar

siswa aktif.

Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut/Keg

Tahap terakhir proses mengajar terdiri atas “kegiatan evaluasi

dan tindak lanjut (follow up)”.52 Pada tahap ini guru

melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang

berlangsung pada tahap intruksional.

Kegiatan pada tahapan ini antara lain: (1) Mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa atau

kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi pelajaran yang telah dibahas pada tahapan kedua.

(2) Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70 % (persen), maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa.

(3) Untuk memperkaya pengetahuan siswa ten

                      r Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 116-152 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 214.

51 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belaja17.

Page 34: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  29

hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas tadi.

(4) Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu dilakukan agar siswa dapat mempelajari bahasan tersebut dari sumber-sumber yang dimilikinya.53

tahap yang telah dibahas di atas, merupakan

sua

c)

Syah evaluasi merupakan “penilaian

terhad

ah program”.54 Sedangkan menurut Ali

uatu proses menentukan nilai

t siswa

              

Ketiga

tu rangkaian kegiatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu

sama lain. Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur

waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga

rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh.

Evaluasi/Penilaian

Menurut Muhibbin

ap keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebu

Imron pengertian evaluasi adalah “s

seseorang dengan menggunkan patokan-patokan tertentu untuk

mencapai suatu tujuan”.55

Berdasarkan pengertian di atas, maka evaluasi memiliki

tujuan sebagai berikut:

(a) Merangsang kegia an(b) M emukan sebab kemajuan atau kegagalan belajar (c) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan

perkembangan dan bakat masing-masing siswa (d) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa

yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan (e) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dengan

metode mengajar.56

Merujuk pada tujuan evaluasi seperti dikemukakan di atas,

maka pelaksanaan evaluasi mempunyai manfaat yang sangat

                                             

en

 53 Ahmad Sabri, Quantum Teaching; Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,

h. 8-9. 54 Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 139. 55 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986), Cet. I,

h. 114. 56 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar..., h. 17.

Page 35: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  30

besar

ng diberikan oleh guru.

E

man

bela

indi

alah “alat

enjadi dua macam yaitu:

pada aspek analisis, sintesis, dan

valuasi”.60

              

baik berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun

berkenaan dengan produk suatu pendidikan dan desain proses

belajar mengajar di masa yang akan datang, karena dengan

evaluasi kita dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang

guru memberikan materi dan sejauh mana siswa dapat menyerap

materi ya

valuasi/penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh

a keberhasilan kegiatan pembelajaran berlangsung, kemajuan

jar tersebut dapat diidentifikasi dengan mengacu kepada

kator pencapaian yang telah ditentukan. Pada umumnya ada

dua tekhnik evaluasi yaitu dengan menggunakan tes dan non tes.

(a) Tes

Menurut Pupuh Fathurrohman tes ad

pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang

ditunjukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai

petunjuk itu”.57 Ditinjau dari bentuknya maka tes terbagi

atas:

(1) Tes tertulis ialah “tes yang soal dan jawaban diberikan

oleh siswa berupa bahasa tertulis”.58 Secara umum tes

tertulis dibedakan m

a) Tes essai disebut “juga tes uraian, karena menuntut

anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata-

kata sendiri dan caranya sendiri”.59 Dan ini memiliki

keunggulan dari tes pilihan ganda, “tes essai

mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat

tinggi, khusus

e

                                              57 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 77. 58 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 79. 59 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 79. 60 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2004), Cet. II, h. 156.

Page 36: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  31

b) Tes objektif ialah “tes yang itemnya dapat dijawab

denga

sehin

ereka

yang

objek

1)

eragaman dan kepastian tentang jawaban yang sesuai pertanyaan.

serta didik dapat memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Yang termasuk dalam bentuk tes ini adalah benar-

bannya menggunakan

akan mengucapkan jawaban

d

d

(b) Non

lai hasil belajar, ada yang bisa diukur dengan

men

Hal-

(1)

kan hasil

engamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang

rjadi.

                                                           

n memilih jawaban yang sudah tersedia

gga peserta didik menampilkan keberagaman

baik yang menjawab benar maupun mdata,

menjawab salah”.61 Ada dua macam tes

tif, yaitu:

Free response items Penyusunan tes objektif, jawaban bebas secara umum sama dengan seluruh objektif, yakni munculnya kes

2) Fixed response items Merupakan bentuk tes objektif karena butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan alternatif jawaban sehingga pe

salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan latihan penyusunan.62

(2) Tes lisan ialah “tes soal dan jawa

bahasa lisan. Peserta didik

engan kata-katanya sendiri sesuai dengan perintah yang

iberikan”.63

tes

Dalam meni

ggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes.

hal yang termasuk non tes seperti:

Unjuk kerja (performance)

Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasar

p

te

 61 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 81. 62 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 81. 63 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 84.

Page 37: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  32

(2) Produk

Penilaian hasil kerja meliputi pula penilaian terhadap

kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi

nilaian produk ini tidak hanya melihat hasil

(3)

ng

arai dengan yang diwawancarai”.64

(4)

(5)

aftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang

(6)

a menilai karya-karya individu untuk

s

gaimana yang dikehendaki oleh

pembuat angket”.68

                                                           

dan seni. Pe

akhirnya saja tetapi juga proses pembuatannya.

Wawancara

Wawancara adalah “komunikasi langsung antara ya

mewawanc

Skala sikap

Skala sikap merupakan “kumpulan pertanyaan-

pertanyaan mengenai suatu objek”.65

Check list

“Suatu d

akan diamati disebut dengan check list (daftar cek)”.66

Portofolio

Portofolio adalah “kumpulan pekerjaan seseorang dalam

bidang pendidikan berarti kumpulan dan tugas-tugas

siswa. Pada dasarny

uatu mata pelajaran tertentu”.67

(7) Angket

Angket adalah “suatu instrumen yang berisi daftar

pertanyaan yang ditujukan kepada responden dengan

maksud agar responden memberikan jawaban, informasi

dan keterangan seba

 64 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86. 65 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86. 66 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 86. 67 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, …, h. 159. 68 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h. 152.

Page 38: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  33

Dari berbagai macam evaluai di atas, evaluasi/penilaian

tertulis seperti jawaban benar-salah, isian singkat dan

menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan

berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan).

Alat pi

evaluasi/penilaian tertulis dalam bentuk

esa

mi

me

evaluasi/penilaian itu semua, maka

ktu pelaksanaannya, tes digolongkan

me

(1)

k mengetahui

k bahasan yang baru saja diberikan telah

(2)

alam waktu tertentu. Tujuannya

a

mengetahui daya serap siswa

terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk

satu periode tertentu”.71

                                                           

lihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan

mengingat dan memahami.

Sedangkan alat

i digunakan untuk menilai berbagai jenis kemampuan,

salnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan

nyimpulkan.

Untuk melakukan

dapat dilihat dari segi wa

njadi beberapa jenis penilaian, yaitu:

Penilaian formatif

Formatif adalah “jenis penilaian yang dilaksanakan setelah

selesai pokok bahasan tertentu, yaitu untu

seberapa jauh poko

diserap oleh siswa”.69

Penilaian sub-sumatif

Sub-sumatif ini meliputi “sejumlah pengajaran tertentu

yang telah diajarkan d

dalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar

meningkatkan hasil prestasi belajar siswa”.70

(3) Penilaian sumatif

Penilaian sumatif adalah “tes yang dilaksankan pada akhir

periode tertentu, untuk

 69 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h. 140-141. 70 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 114. 71 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, …, h.141.

Page 39: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  34

Perlu diingat bahwa penilaian dilakukan untuk hasil belajar siswa yang dapat

2. Hakikat Pemahaman Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

a. Pengertian Pemahaman

afektif, dan ranah psikom

man merupakan tipe

hasil

Purw

kema

konse

tidak

terhad

              

memperoleh informasi tentang digunakan sebagai diagnosis dan untuk menetapkan tindak lanjut yang perlu dilakukan guru dalam rangka meningkatkan pencapaian kompotensi siswa.

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis

besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu “ranah kognitif, ranah

otorik”.72 Dari ketiga ranah itu, ranah

kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah

karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi

bahan pengajaran.

“Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi”.73

Dalam domain kognitif (Bloom) “pemaha

belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan”.74 Ngalim

anto menjelaskan “Pemahaman (comprehention) adalah tingkat

mpuan yang menuntut siswa mampu memahami arti atau

p, situasi serta fakta yang diketahuinya”. 75 Dalam hal ini siswa

hanya menghafal secara verbalitis, tetapi mengerti atau paham

ap konsep atau fakta yang ditanyakan.

Sedangkan Sardiman menjelaskan bahwa:

                                              72 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdaka

didikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdaka

rya, 2009), Cet.XIV, h. 24. 73 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24. 74 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24. 75 Ngalim Purwanto, Ilmu Penrya, 1986), edisi ke-2, h. 45-46.

Page 40: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  35

Pemahaman atau comprehension merupakan salah satu unsur psikologis dalam belajar. Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasinya serta aplikasi-aplikasinya, sehingga mememahami suatu situasi. Hal ini sangat

nyebabkan siswa dapat penting bagi siswa yang

sion atau sar yang

pemahaman

d

m

an ke dalam tiga kategori, yaitu:

han, yaitu , misalnya

mbedakan yang pokok dan

b. F

agian dari tipe hasil belajar yang

par

                                                           

belajar. Memahami maksudnya, menangkap maksudnya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar. Comprehenpemahaman, memiliki arti yang sangat mendameletakkan bagian-bagian belajar proporsinya. Tanpa itu, skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.76 Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa

adalah kemampuan memaknai suatu materi atau informasi yang

ipelajari lebih dari sekedar mengingat, tetapi mampu menerapkan,

enganalisis, mensintesis dan mengevaluasi.

Adapun jenis-jenis pemahaman, di mana dalam Nana Sudjana

man dapat dibedakpemaha

1. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemamulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnyadari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, meyang bukan pokok.

3. Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman akstrapolasi.77

aktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa

Pemahaman sebagai b

merupakan objek penilaian guru karena berkaitan dengan kemampuan

a siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

a. Faktor Intern; faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu: 1) Faktor jasmaniah; faktor kesehatan, dan cacat tubuh.

 76 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …, h. 42. 77 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, …, h. 24.

Page 41: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  36

2) Faktor psikologis; intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

3) Faktor kelelahan. Faktor Ekstern; faktor yang ada di luar individu.

asyarakat; keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan

78

di atas, Muhibbin

s

d ukan kegiatan mempelajari materi-

m

mem

baik yang bersifat bawaan

ologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

ecakapan nyata: prestasi yang telah dimiliki r kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik dan psikis.

b.1) Faktor keluarga; cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah; kurikulum, kemampuan guru dalam merancang proses pelaksanaan pembelajaran, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, tugas rumah.

3) Faktor m

masyarakat.

Selain faktor intern dan ekstern

mena amb hkan satu poin faktor yang mempengaruhi hasil belajar

iswa, yaitu “Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

igunakan siswa untuk melak

ateri pelajar n” 79a .

Sedangkan Abu Ahmadi menggolongkan faktor-faktor yang

pengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:

a. Yang tergolong faktor internal: 1. Faktor jasmaniah (fisiologi)

maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2. Faktor psikdiperoleh terdiri atas: a) Faktor intelektif:

- Faktor potensial: kecerdasan dan bakat - Faktor k

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsu

                                                            mpengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cibbin Syah,Psikologi Pendidikan…., h. 129

78 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Meet. V, h. 54-72. 79 Muh

Page 42: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  37

b. an keluarga, an lingkungan

m

pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat

a guru harus mampu dalam

merancang pelaksanaan pembelajaran, yaitu menyusun perencanaan,

n, menentukan metode, strategi, media

dan al

perencanaan,

pelaks

              

Yang tergolong faktor eksternal: 1. Faktor sosial yang terdiri atas: lingkung

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dkelompok.

2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.80

Kemudian Abu Ahmadi juga menggolongkan faktor yang

empengaruhi hasil belajar menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor stimulus belajar; panjangnya bahan pelajaran, kesulita bahan nringannya tugas, suasana lingkungan eksternal.

b. Faktor-faktor metode; kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi intensif,

c. Faktor-faktor individual; kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan motivasi.81

Dari sekian banyak faktor di atas, maka untuk mencapai hasil

belajar siswa pada tingkat pemahaman, salah satunya dapat

dipengaruhi oleh faktor guru. Di man

proses pelaksanaan pembelajara

at evaluasi. Untuk itu guru harus melakukan upaya-upaya dalam

proses pembelajaran, bagaimana menentukan

anaan, dan evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan

kondisi siswa agar mencapai tingkat pemahaman yang optimal dalam

memahami suatu materi yang diajarkan.

                                              80 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

Cet. II, h. 138. 81 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, …, h. 139-146.

Page 43: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  38

c.

gungjawabkan”.83 Kata akuntansi sebenarnya diserap dari

kata

an dalam menjalankan profesinya. Sebagai

bidan

kegiatan-kegiatan suatu organisasi”.85 Sedangkan

apabi n

, penggolongan, peringkasan, pelaporan

“tahap-tahap

                                        

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus merupakan “proses berjalan terus-menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu arus berputar”.82

Dari segi istilah, “kata akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris

to account yang berarti memperhitungkan atau

mempertang

accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan

accountant (akuntan) atau bersangkutan dengan hal-hal yang

dikerjakan oleh akunt

g pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting

yang mempunyai pengertian lebih luas dari pada accountancy (yang

lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi pengetahuan

akuntansi).

Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang,

yaitu “definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari

proses kegiatannya”.84

Ditinjau dari sudut pandang pemakainya akuntansi dapat

didefinisikan sebagai “disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan

mengevaluasi

la ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisika

sebagai “proses pencatatan

dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi”.86

Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah

kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan

                    82 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), edisi ke-5

revisi, h.90. rlangga, 2006), h. 53. 83 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: E

84 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53. 85 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53. 86 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, …, h. 53-54.

Page 44: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  39

laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode 87berikutnya”.

Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

losing trial balance)

7) Pembuatan jurnal balik (reversing entries)88

Be

sik

pe

tra

bu

sal

lap angan dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta

persiapa

1) a dua pihak (penjual

dan

                                                           

a) Tahap Pencatatan 1) Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi 2) Pencatatan dalam jurnal ( buku harian) 3) Pemindah-bukuan (posting) ke buku besar

b) Tahap Pengikhtisaran 1) Pembuatan neraca saldo (Trial Balance) 2) Pembuatan jurnal penyesuaian (adjusting entries) 3) Penyusunan kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur 4) Penyusunan laporan keuangan 5) Pembuatan jurnal penutup (closing entries) 6) Pembutan neraca saldo penutup (post c

rdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

lus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan akuntansi dalam satu

riode, yang terdiri dari tahap pencataan mulai dari pembuatan bukti

nsaksi, pencatatan dalam jurnal, pemindah-bukuan (posting) ke

ku besar sampai pada tahap pengikhtisaran yaitu pembuatan neraca

do, pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian, penyusunan

oran keu

n untuk pencatatan transaksi periode selanjutnya.

Pembuatan atau Penerimaan Bukti Transaksi

Transaksi adalah “suatu pertemuan antar

pembeli) yang saling menguntungkan, yang berdasarkan

data/bukti/dokumen pendukung lalu dimasukan ke jurnal setelah

melalui pencatatan”.89 Dalam istilah akuntansi, transaksi dapat

dikatakan sebagai suatu kejadian yang dapat mempengaruhi posisi

 

, h. 90. 87 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 90 88 Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, …89 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58.

Page 45: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  40

keuangan dari suatu badan usaha dan sebagai hal yang wajar untuk

dicatat.

Bukti transaksi adalah “dokumen sumber atau instrument

yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi”.90 Jenis-

jenis bukti transaksi yang biasanya digunakan adalah kwitansi, nota

.

isebut bukti intern dan bukti-bukti yang dibuat

dari pihak luar disebut bukti ekstern.

2) Penca

wa “jurnal adalah

untuk mencatat transaksi yang dilakukan institusi secara kronologis

atau berdasark dinya, den

akun yang harus didebet atau dikredit beserta jumlah nilai uangnya

mas asing”.92

B Jurn

                                                           

penjualan, daftar gaji, faktur, dan sebagainya

Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan

keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi

dapat digunakan sebagai rujukan, apabila terjadi masalah di

kemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal dari (dibuat oleh)

perusahaan sendiri atau diperolah dari pihak luar. Bukti transaksi

dari pihak luar lebih kuat dibandingkan dengan yang dibuat oleh

perusahaan sendiri. Bukti-bukti yang dibuat dan disediakan oleh

perusahaan sendiri d

tatan dalam Jurnal (Buku Harian)

Jurnal merupakan “catatan berupa pendebitan dan

pengkreditan dari transaksi-transaksi secara kronologis beserta

penjelasan-penjelasan yang diperlukan dari transaksi-transaksi

tersebut”.91 Selanjutnya Bastian menjelaskan bah

an urut waktu yang terja gan menunjukkan

ing-m

entuk al

 90 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58 91 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, (Yogyakarta: Bagian Penerbit Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2001), Cet. I, h. 66. 92 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h.58

Page 46: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  41

B

anya mempunya dua kolom (jurnal

Tanggal

entuk jurnal yang digunakan suatu perusahaan akan

tergantung pada besarnya perusahaan dan sifat operasinya. Bentuk

jurnal yang paling sederhana h

umum) dan dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi secara

kronologis. Contoh jurnal adalah sebaga berikut:

Tabel 2.2 Contoh Jurnal Umum

(A) Hal: 1

Nomor bukti Keterangan Ref

(H) Debit Kredit

(B) 200A (C) Jan 2 (D) 001 (I) Kas (E) (E) 4.000

Modal Ali (F) (F) 4.000 Setoran modal awal (G)

Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut

um

) Nama akun yang didebit dicantumkan pada tepi paling ilai uangnya dalam

atau apabila penjelasan terlampau panjang untuk sebuah transaksi yang kompleks, atau apabila dapat

penjurnalan (journalizing). Prosedur yang diterapkan untuk jurnal

um adalah sebagai berikut:

(A) Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi (B) Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas

dari kolom “tanggal” disetiap halaman jurnal, kecuali apabila dalam halaman tersebut tahunnya berubah.

(C) Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahun kolom “tanggal” disetiap halaman kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah.

(D) Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tanggal” untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu. Tanggal yang dicatat adalah tanggal terjadinya transaksi, bukan tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal.

(Ekiri dalam kolom “keterangan”. Nkolom “debit”.

(F) Nama akun yang dikredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari akun yang didebit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “kredit”.

(G) Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal. Kadang-kadang penjelasan ini ditiadakan. Yaitu apabila sifat transaksi sudah jelas,

Page 47: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  42

digantikan dengan referensi pada dokumen yang mendukungnya.

(H) Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang bersangkutan di buku besar. Kolom ini diisi pada waktu pemindahbukuan (posting) ke buku besar.

(I) Nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal dicatat dalam kolom “nomor bukti”93

3) Pemindah-bukuan (Posting) ke Buku Besar

Proses memindahkan catatan yang telah di ukan d

jurnal ke buku besar disebut yaitu memindahkan jum

dalam lam sisi debit referensi dan

m dahkan lah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi

kredit referensi.94 bukuan a jurna debit atau ke

m sing-ma

digambarkan seperti di bawah ini:

Tabel 2.3

mi d uku dala u Be

Jurnal Umum Hal : 1

Tanggal Nomor Keterangan Ref Debit Kredit

lak i dalam

posting, lah

kolom debit jurnal ke da

emin jum

Pemindah ya

sing akun yang dipengaruhinya di buku besar dapat

t l kredit

a

Pe ah-b an ke m Buk sar n

bukti (H)

200A Jan 2 001 Kas 11 4.000 li 4Modal A .000 Setoran modal awal

Nama Akun: Kas Nomor Akun: 11

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo

Debit Kredit 200A Jan 2 Saldo awal

                                                            93 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 95 94 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi…, h. 69-70.

E A

D

C

BC

Page 48: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  43

4.000 Setoran modal (E) JU 1 4.000

. Kode untuk jurnal umum adalah JU adalah 1.

(D) Catat nomor kode akun (dalam hal ini kode akun kas, yaitu

” di jurnal i akun.95

Ner

nera

dala

sald

keua ng dicantumkan di dalamnya

dapat langs

lapo

5) Jur

(a) sting journal entries)

yang

sehingga

adaan di mana suatu

                                                           

(A) Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum (2 Januari 200A) ke dalam kolom “tanggal” di akun yang bersangkutan (dalam hal ini diambil akun yang akan di debit, yaitu: kas).

(B) Pindahkan jumlah yang didebit dalam jurnal umum (Rp.4.000) ke dalam kolom “debit” di akun kas. Setelah pemindahan ini hitung saldo akun yang bersangkutan dan tuliskan hasilnya dalam kolom “saldo”.

(C) Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom “Ref” di akun kassedang halamannya

11) ke dalam kolom “Ref” di jurnal umum. (E) Penjelasan singkat dalam kolom “Keterangan

umum dapat dipindahkan ke kolom yang sama d4) Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance)

aca saldo (trial balance) kadang-kadang disebut juga

ca sisa atau neraca percobaan: daftar saldo akun-akun yang ada

m buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu.96 Neraca

o merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan

ngan. Banyak dari jumlah ya

ung disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, dan

ran perubahan modal.

nal Penyesuaian dan Neraca Saldo Disesuaikan

Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entries)

Ayat jurnal penyesuaian (adju

dibuat untuk akun-akun tertentu, pada hakekatnya adalah

“untuk mengoreksi akun-akun tersebut

mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan,

dan modal yang sebenarnya”.97

Ada dua macam keadaan di mana jurnal penyesuaian

(adjustement) perlu dibuat. “Pertama, ke

 . 95 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,…, h. 96-97

96 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar,…, h. 110. 97 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 125.

Page 49: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  44

transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun. Kedua,

menyangkut keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat

dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk

mencerminkan keadaan sebenarnya”.98

Saldo-saldo di dalam neraca saldo biasanya memerlukan

penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut:

(1) Penghasilan yang masih harus diterima (Piutang

masih harus dibayar (Hutang biaya): yaitu

an pada suatu periode

kan jumlah tersebut ke dalam beban (Harga pokok

nya persediaan barang dagangan

gangan: pembelian barang dagangan merupakan unsur penambah harga pokok

              

penghasilan): yaitu penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.

(2) Biaya yangbiaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat.

(3) Penerimaan di muka (Hutang penghasilan): yaitu penghasilan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya merupakan penghasilan untuk periode yang akan datang.

(4) Pembayaran di muka (Persekot biaya, piutang biaya): yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang.

(5) Kerugian piutang: yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih

(6) Penyusutan (Depresiasi): yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus dibebankakuntansi.

(7) Persediaan barang dagangan : persediaan barang dagangan pada awal tahun merupakan bagian dari barang yang tersedia untuk dijual, merupakan salah satu unsur dari harga pokok penjualan, akan tetapi jumlah tersebut belum dimasukan sebagai beban untuk tahun itu, artinya masih merupakan aktiva. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian untuk memasu

penjualan). Sebalikakhir tahun yang menjadi unsur pengurang harga pokok penjualan perlu dikeluarkan dari beban untuk tahun itu. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian untuk mengeluarkan persediaan barang dagang akhir dari harga pokok penjualan.

(8) Pembelian barang da

                                              98 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 125.

Page 50: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  45

penjualan. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian

enyesuaian yang ada

s

6) (work-sheet) adalah “kertas

dapun manfaat menggunakan neraca lajur,

t

dapat

ma pasang kolom di mana tiap-tiap

om-

kolom neraca sal

(2) Ma lom “penyesuaian”

(3) lom neraca etelah disesuaikan

(4) inda -j lam olom

a i a o o

atau kolom-kolom neraca.

                                                           

untuk menambah pembelian pada beban pada tahun itu. Sebaliknya retur dan pengurangan pembelian, dan potongan pembelian yang menjadi unsur pengurang harga pokok penjualan, perlu dikeluarkan dari unsure beban dari tahun itu dengan jurnal penyesuaian.99

(b) Neraca Saldo Disesuaikan

Setiap saldo akun yang ada di kolom neraca saldo

ditambah atau dikurangi dengan jurnal p

ehingga akan diperoleh saldo yang telah disesuaikan dalam

kolom neraca saldo disesuaikan.

Neraca Lajur / Kertas Kerja (Work-sheet)

Neraca lajur /kertas kerja

berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan

laporan keuangan”.100 A

yaitu dapat mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu aya

jurnal penyesuaian yang harus dilakukan, selain itu

digunakan untuk memriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan,

dan memungkinkan penyusunan secara logis.

Neraca lajur terdiri atas li

pasang kolom terdiri atas kolom debit dan kolom kredit. Prosedur-

prosedur yang harus dilakukan untuk menyusun neraca lajur terdiri

atas lima langkah sebagai berikut:

(1) Masukan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kol

do

sukan penyesuaian ke dalam kolom-ko

Mengisi ko -kolom saldo s

Mem hkan jumlah umlah di da kolom-k neraca

s ldo setelah d sesuaik n ke dalam k lom-k lom rugi dan laba

 99 F. Winarni dan G. Sugiyarso, Konsep Dasar dan Siklus Akuntansi, (Yoyakarta: Media

Pressindo, 2006), Cet. III, h. 26-27. 100 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 127

Page 51: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  46

(5) Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom-kolom

n

No Akun

Nama Akun

eraca. Memasukan angka “laba bersih” atau “rugi bersih”

sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di

atas dan sekali lagi menjumlahkan kolom-kolom tersebut.

Tabel 2.4

Bentuk Neraca lajur/ Kertas Kerja

Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

Neraca saldo Disesuaikan

Laporan Laba/Rugi

Neraca

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

7) Laporan Keuangan

disajikan dan disiapkan oleh m

kepada pihak internal dan eksterna

bisnis dari suatu kesatuan usah

pertanggungjawaban dan kom

pihak yang m

“seperangkat laporan keuangan form

Neraca, Lap

(a)

merupakan “laporan yang memberikan gambaran utuh dari

suatu entitas pada suatu titik waktu, sehingga neraca sering

disebut sebagai potret posisi keuangan suatu entitas”.104

                                                           

Laporan keuangan adalah “informasi keuangan yang

anajemen dari suatu perusahaan

l, yang berisi seluruh kegiatan

a yang merupakan salah satu alat

unikasi manajemen kepada pihak-101embutuhkannya”. Laporan keuangan merupakan

al (full set) yang terdiri dari:

oran laba rugi, dan Laporan perubahan modal”.102

Neraca (Balance Sheet/The Statement Of Financial Pasition)

Haryanto Yusup menjelaskan bahwa ”neraca adalah

suatu daftar menggambarkan aktiva (harta kekayaan),

kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada

saat tertentu”.103 Sedangkan menurut Bastian bahwa neraca

 101 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 130. 102 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, …, h. 130. 103 Al. Haryanto Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi, …, h. 21. 104 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 63.

Page 52: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  47

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan

an daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan

mo

tah

dis

dik kayaan perusahaan, kemampuan

wajiban serta kemampuan perusahaan

me

(1)

ya yang dikuasai oleh

(2) )

Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan

a transaksi pembelian secara kredit, baik

pe

neraca merupak

dal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir

un. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca

usun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat

etahui berapa jumlah ke

perusahaan membayar ke

mperolah tambahan pinjaman dari pihak luar.

Berikut ini adalah akun-akun dalam neraca:

Aset/ aktiva

Aktiva merupakan sumber da

perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari

mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan

memperoleh perusahaan.

Hutang (Lialibilities

terhadap orang atau perusahaan lain yang belum dipenuhi,

yang timbul karen

mbelian barang-barang ataupun jasa, tagihan pajak dari

pemerintah, kewajiban bayar bunga yang belum

dilaksanakan dan sebagainya.

(3) Modal Sendiri (Owner’s Equity)

Modal sendiri adalah kekayaan bersih dari pemilik / para

pemilik yang besarnya dapat diukur dengan cara mencari

selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang-hutang

perusahaan.

Page 53: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  48

(b)

dalam upaya mencapai

tujuannya. Hasil operasi perusahaan diukur dengan

membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya

atan tersebut.

Apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan,

em eroleh laba, dan apabila

terjadi sebaliknya (pendapatan leb kecil d ri biaya

enderita rugi

enyusunan lapora laba dipe gunakan untuk

penganalisaan laporan keuangan, oleh

ena itu laporan ini laba har secara lengkap

Tabel 2.5

Laporan Laba/Rugi Disajikan Secara Lengkap

an pengurangan harga

al

etur pembelian dan pengurangan harga elian

khir

xxxx xxxx

Laporan Laba Rugi (Income Statement Of Changes

Financial position)

Laporan laba rugi adalah “laporan yang menggambarkan

kinerja keuangan etitas (dalam satu periode akuntansi)”.105

Laporan laba rugi menggambarkan keberhasilan atau

kegagalan operasi perusahaan

yang dikeluarkan untuk memperolah pendap

maka dikatakan perusahaan m p

ih a ) maka

perusahaan m .

P n rugi r

memudahkan dalam

kar /rugi us disajikan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Penjualan Retur penjualan dPotongan penjualan Penjualan bersih Persediaan barang dagang awPembelian Beban angkut pembelian RPotongan pemb Pembelian bersihBarang tersedia untuk dijual Persediaan barang aHarga pokok penjualan

xxxx xxxx xxxx

xxxx

xxxx

xxx

xxx

x x

xxx xxx

xx

xxx

xxx

x x

xxx

xxx

x x

                                                              105 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 65.

Page 54: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  49

Laba kotor

eban operasi:

eban penyusutan peralatan toko

an serba-serbi

eban umum: ntor

Beban sewa kantor Beban penyusutan peralatan kantor Be Laba dari usaha Hal-hal di luar usPendapatan di luaPendapatan komiPendapatan bungaPendapatan penjual Beban di lBeban bBeban keru Laba sebelPajak penLaba ber

xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

BBeban penjualan Beban angkut penjualan Beban iklan Beban sewa toko Beban perlengkapan toko BBeban komisi penjualan Beban penjual BBeban gaji bagian kaBeban asuransi Beban perlengkapan kantor

ban umum dan serba-serbi

aha r usaha: si an aktiva tetap

uar usaha: unga

gian penjualan tetap

um pajak ghasilan

sih sesudah pajak

xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

xxxx

xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

xxxx

xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

(c) dal Sendiri

diri merupakan suatu ringkasan yang

sendiri selama

Laporan modal sendiri menunjukkan

perbed

berikut:

(1) Modal sendiri bertambah bila:

Laporan Mo

Laporan modal sen

menunjukkan perubahan terhadap modal

periode akuntansi.

aan besarnya modal sendiri pada awal dan akhir tahun/

periode. Ketentuan dalam laporan modal sendiri adalah sebagai

Page 55: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  50

a) Adanya tambahan investasi dari pemilik

b) Adanya laba bersih

(2) Modal sendiri berkurang bila:

in untuk keperluan

aan

(d) L

sing Entries)

pada hakekatnya adalah ayat jurnal

entara apabila akan dimulai

eriode berikutnya.

Untuk membuat ayat jurnal penutup diperlukan satu akun

tkan data yng

terdap

akun prive

rial balance)

                                                           

a) Terjadi pengambilan uang atau harta la

pribadi

b) Terjadi rugi bersih

c) Pengambilan sebagian modal perusah

aporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan “laporan yang

menggambarkan posisi kas dalam satu periode akuntansi”.106

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu: aktivitas

operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan.

8) Pembuatan Jurnal Penutup (Clo

Ayat jurnal penutup

untuk me-nol-kan saldo akun-akun sem

pencatatan data akuntansi p

tambahan yang dapat digunakan untuk mengikhtisa

at dalam akun-akun pendapatan dan beban. Akun tambahan

ini disebut Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary). Ada empat tahap

yang diperlukan untuk melakukan jurnal penutup, adalah sebagai

berikut:

a. Penutupan akun pendapatan

b. Penutupan akun beban

c. Penetupan akun Ikhtisar laba rugi

d. Penutupan

9) Neraca Saldo Penutup (post closing t

 106 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan…, h. 66.

Page 56: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  51

Setelah pembuatan jurnal penutup, tehap selanjutnya dalam

siklus akuntansi adalah penyusunan neraca saldo penutup (post

closing trial balance). Tujuan dibuatnya neraca saldo penutup

adalah memastikan bahwa buku besar telahseimbang sebelum

memulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Neraca

saldo

n prive) telah ditutup dan

enyesuaian tertentu yang dibuat periode sebelumnya”.107 Jurnal

keharusan. Jurnal dibuat

riode berikutnya dapat dilakukan dengan

lebih

n.

Pada dasarnya ada empat macam jurnal penyesuaian yang

memerlukan jurnal pem

(a) Beban masi xpenses) (b) Beban dibayar dimuka ( a beban

te ula dicatat ) asih enues)

(d) terseb

tang

d. Gambaran Umum Perusahaan Dagang

1) Jenis

rkan pada kegiatan utama yang dijalankan,

secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi:

                                                           

penutup hanya akan terdiri dari akun neraca saja. Akun-akun

sementara (pendapatan, beban, da

bersaldo nol.

10) Jurnal Pembalik (reversing entries)

Jurnal pembalik (reversing antries) adalah “jurnal yang

dibuat pada awal suatu periode akuntansi untuk membalik jurnal

p

ini sebetulnya bukan merupakan suatu

agar pencatatan dalam pe

mudah. Hal ini tidak lepas dari pengaruh sistem akuntansi

yang diterapkan dan sifat manusia yang menghendaki kepraktisa

balik, yaitu:

h harus dibayar (accrued eprepaid expenses) apabilpada akun beban. rsebut mula-m

(c Pendapatan m harus diterima (accrued rev Pendapatan dipendapatan ter

ima dimuka (unearned revenues) apabila ut mula-mula dicatat pada akun pendapatan )108 (bukan akun u

-jenis Perusahaan

Apabila didasa

 107 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar…, .h. 261. 108 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar…, .h. 253.

Page 57: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  52

Tabel 2.6

Jenis-jenis Perusahaan

n Output yang Dihasilkan

Aktivitas yang Dilakukan Jenis PerusahaaJasa Jasa/fasilitas Menjual jasa atau layananDagang Produk/barang Membeli barang jadi dan menjualnya

kembali tanpa melakukan pengolahan lagi. Manufaktur Produk/barang Mengolah bahan baku menjadi barang jadi

dan kemudian menjual barang jadi tersebut.

Namun dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada

2)

men yang membutuhkan produk tersebut”.109

sec

Pe

3) Ak

pro

beb

yan

lain

                                                           

perusahaan dagang.

Kegiatan/Aktivitas Perusahaan Dagang

Fungsi utama perusahaan dagang adalah “menjembatani

antara produsen yang menghasilkan suatu produk tertentu dengan

konsu

Melihat fungsi perusahaan dagang tersebut di atas, maka

ara garis besar, siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi

kegiatan-kegiatan: “(a) Pembelian, (b) Pengeluaran uang, (c)

njualan, (d) Penerimaan uang”.110

un-Akun Perusahaan Dagang

Berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual produk-

duk yang bersifat nonfisik, perusahaan dagang membeli dan

menjual produk yang memiliki bentuk fisik. Karena itu terdapat

erapa aktivitas dan beberapa akun di dalam perusahaan dagang

g tidak dimiliki perusahaan jasa. Akun-akun tersebut antara

:

 109 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan,

(Jakarta: Erlangga, 2009), h. 104. 110 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan,

…, h. 104.

Page 58: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  53

(a) Akun Pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas pembelian barang dagangan perusahaan.

(b) Akun Penjualan adalah akun yang hanya digunakan

riode akuntansi tertentu.

Tunai digunkan

ai atau alam waktu yang telah ditentukan.

(f) kun Retur Penjualan digunakan untuk menampung i dikembalikan

ak pembeli karena ada ketidaksesuaian

(g

beban yang dikeluarkan perusahaan untuk

4) K(1)

g n. Beberapa

              

untuk menampung penjualan barang dagangan perusahaan.

(c) Akun Persediaan adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir pe

(d) Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah digunakan untuk menampung harga pokok/harga beli barang yang dijual di dalam satu periode akuntansi.

(e) Akun Potongan Penjualan/Potonganuntuk menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan oleh pihak penjual kepada pelanggannya, karena telah membayar secara tundAsejumlah barang yang telah dijual tetapoleh pihpesanan.

) Akun Potongan Pembelian digunakan untuk menapung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak produsen/supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditetapkan.

(h) Beban pemasaran digunakan untuk keseluruhan menampungmenjual dan mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan konsumen.

(i) Beban administrasi dan Umum digunakan untuk menampung keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian secara umum.111

etentuan Jual Beli dalam Perusahaan Dagang

Syarat Jual Beli

Perbedaan utama dalam syarat jual beli biasanya

berhubungan dengan siapa yang menanggung biaya

pengiriman dan biaya-biaya lain yang berhubun a

                                              111 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan,

…, h. 105.

Page 59: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  54

syarat jual beli yang biasa terdapat dalam dunia usaha

diurai

g

Frieght, and Insurance (CIF): penjual harus ggung biaya pengiriman (pengangkutan) dan

but di atas, ketentuan

ungan dengan masalah

poton

ri sudut penjual, potongan ini

otongan

Ketentuan yang juga berlaku di penjualan kredit adalah

ggang waktu pembayaran utang dagang dan

ju

                                                         

kan berikut:

(a) Loko Gudang: pada syarat jual beli ini pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudanpenjual ke gudang sendiri.

(b) Franco Gudang : pada syarat ini, penjual menanggung biaya pengiriman sampai ke gudang pembeli.

(c) Free on Board: pembeli di luar negeri menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan muat penjual sampai dengan pelabuhan bongkar yang digunakan oleh pembeli.

(d) Cost, menanasuransi kerugian atas barang tersebut.112

(2) Potongan Harga

Di samping syarat-syarat terse

dalam jual beli mungkin juga berhub

gan (discount). Ada dua macam potongan harga, yaitu:

(a) Potongan Tunai (cash discount) adalah potongan harga

yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat

dari jangka waktu kredit. Da

disebut potongnan penjualan (sales discount), sedangkan

dari sudut pembeli disebut potongan pembelilan (purchases

discount).

(b) Potongan Perdagangan (Trade discount) adalah p

yang diberikan karena perbedaan cara penjualan atau

perbedaan langanan yang dilayani.

(3) Ketentuan tentang pembayaran kredit

tentang rentang/ten

ga intensif potongan utang dagang yang ditawarkan agar

pembeli membayar lebih cepat

     112 Soemarso S.R, Akuntansi Suatu Pengantar…, .h. 161-162.

Page 60: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  55

(a) 2/10, n/30; ketentuan yang menyatakan bahwa potongan

seb

adalah 30 hari.

(b) EO

5) Buku Harian Khusus

Sesuai dengan k untuk sebuah perusahaan dagang,

buku harian khusus yang perlu disediakan adalah:

uku/Jurnal Penjualan (sales journal)

uk mencatat penjualan barang dagang

n ini terlibat

ngan secara tunai

dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun

cara tunai

dicatat

Tabel 2.7

Jurnal Penjualan

Tanggal No. Faktur Akun yang Didebit pembayaran Ref Piutang Dagang (D)

enjualan (K)

esar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam

jangka waktu 10 hari setelah tanggal transaksi, sementara

jangka waktu kredit yang diberikan

M (end of month); ketentuan yang menyatakan bhwa

pembeli harus melunasi utang dagang paling lambat pada

tanggal di bulan terjadinya transaksi jual beli.

egiatannya,

1. B

Digunakan unt

yang dilakukan secara kredit. Dalam jurnal haria

akun piutang daganng dan penjualan.

Sedangkan penjualan barang daga

penjualan. Dan dalam praktik, biasanya penjualan se

dalam buku penerimaan kas.

Syarat P

(1) (2) (3) (5) (4) (6) Keterangan Kolom:

Kolom ntuk m at ggal inya )untuk mencatat copy faktur

r pembantu g disepakati

dagang

(1)u enc at tan terjad transaksi (2(3)untuk mencatat nama debitor atau akun buku besa(4)untuk mencatat tanggal pembayaran yan(5)untuk memberi tanda bahwa jumlah tersebut sudah diposting ke buku besar

pembantu (6)untuk mencatat jumlah penjualan dan piutang

Page 61: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  56

an.

Tanggal Keterang

2. Buku/Jurnal Penerimaan Kas (cash receipt journal)

Buku harian ini digunakan untuk mencatat semua

penerimaan uang, termasuk penjualan tunai dan penerimaan

tagih

Tabel 2.8

Jurnal Penerimaan Kas

an Ref Debit Kredit

Kas Pot. Penjualan

Piutang dagan Penjualan Serba serbi

g Ref Akun Jumlah (1) (2) (7) (8) (9) (10) (3) (4) (5) (6)

Keterangan: Kolom (1) untuk mencatat tanggal terj inya transaksi

(2) untuk mencatat debit asi (3) untuk mecatat tanda c rti telah dilakukan posting ke buku besar

pembantu (4) untuk mencatat jumlah uang yang di

uk at potongan tunai yang an ntu an

untuk ncatat j lah penjua unai untuk at or kode pada w pos ke b esar k

sing-masing akun kolom serba serbi ediakan kolom tersendiri (selain

(10 encatat jumlah uang untuk akun yang berada dalam kolom serba-

nal)

n

Tanggal Akun yandi debit

Kredit

ador yang melunhek yang bera

terima diberik(5) unt

(6) u mencat

k mencatat jumlah piutang dagang y g dilunasi (7)(8)

me mencat

um nom

lan takun aktu ting uku b untu

ma(9) untuk mencatat nama akun yang tidak dis

kolom 4-7) )untuk mserbi

3. Buku/Jurnal Pembelian (purchases jour

Buku harian ini digunakan untuk mencatat pembelian

barang secara kredit. Dalam buku harian ini akan terlibat aku

pembelian dan utang dagang.

Tabel 2.9

Jurnal Pembelian

g Ref

Debit

Pembelian Perlengkapan Serba-Serbi Utang Dagang Ref Akun Jumlah

(1) (2) (3 (4) (5) (6) (7) (8) (9) ) Keterangan kolom: Kolom (1) untuk mencatat tanggal terj nya transaksi

(2) untuk mencatat nama kredi r atau akun buku besar pembantu yang harus didebit

adito

Page 62: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  57

(3) untuk member tanda itu sudah dicatat ke dalam buku besar pembantu

(4) untuk menca angan (5) untuk mencatat jumlah pembelian gkapan

or setela ke bu ar masing-m sin ko er

m atat n yang t dised k tersendiri k mencatat jumlah pembelian barang yang tidak tersedia kolom sendiri

na pembelian kredit

ment journal)

perusahaan, termasuk

ayaran utang.

Tanggal

bahwa jumlah

tat jumlah pembelian barang dag perlen

(6) untuk mencatat nomg akun

kode akunlom serba-s

h diposting ku bes untuka

encbi

(7) untuk(8) untu

aku idak iakan olom

(9) untuk menatat jumlah utang yang timbul kare

4. Buku/Jurnal Pengeluaran Kas (cash disburse

Buku harian ini digunakan untuk mencatat semua

pengeluaran uang yang dilakukan oleh

pembellian barang dagang tunai dan pemb

Tabel 2.10Jurnal Pengeluaran Kas

Keterangan Ref Debit Kredit

Utang dagang Pembelian Serba-serbi Kas Pot.

Pembelian Ref Akun Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ketera

Kolomn

lom tersendiri (8) ntuk mencatat jumlah dari akun kolom serba-serbi (9) ntuk mencatat jumlah uang tunai yang dibayarkan

ang diterima darikreditor

encatat rincian akun piutang menurut nama

ngan kolom:

(1) untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi (2) untuk mencatat nama kreditor yang harus didebit atau keteranga(3) untuk mencatat tanda posting ke buku besar pembantu (4) untuk mencatat jumlah utang dagang yang dibayar (5) untuk mencatat pembelian tunai (6) untuk mencatat nomor kode akun yang tidak disediakan lajur tersendiri atau

kolom serba-serbi setelah diposting ke buku besar (7) untuk mencatat nama akun yang tidak disediakan ko

u u

(10) untuk mencatat jumlah potongan tunai y

Disamping keempat buku harian khusus tersebut di atas,

dalam perusahaan dagang juga diperlukan buku tambahan/buku

pembantu (subsidiary ledger).

Buku pembantu yang digunakan adalah:

(a) Buku pembantu piutang (accounts receivable subsidiary ledger),

fungsinya adalah m

Page 63: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  58

langganan yang terdapat di buku besar. Jadi, akun piutang

dagang merupakan akun induk bagi buku piutang.

at rincian utang menurut nama kreditur.

6) Akuntansi di Perusahaan Dagang

a perusahaan dagang dari perusahaan jasa

adalah terjadinya transaksi jual beli barang dagang. Oleh

a)

b)

c)

d) saksi pembelian dan

7) Metode P

dua

sediaan barang dagangan di dalam perusahaan dagang, di mana

dan akhir periode akuntansi saja untuk menentukan harga

(b) M ntuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan di dalam perusahaan dagang, di mana

(b) Buku pembantu utang (accounts payable subsidiary ledger),

fungsinya adalah mencat

Akun pengendalinya adalah utang dagang.

Perbedaan utam

karenanya, akuntansi di perusahaan dagang berbeda dari di

perusahaan jasa terutama dalam empat (4) hal:

Penyediaan informasi keuangan tentang persediaan barang

dagangan (PBD).

Penyediaan informasi keuangan tentang harga perolehan dan

harga pokok penjualan barang dagang.

Penyediaan informasi keuangan tentang laba/margin bruto

(gross profit/ margin).

Penyediaan informasi tentang tran

penjualan barang dagang.

encatatan

Di dalam pencatatan aktivitas perusahaan dagang, terdapat

metode yang digunakan, yaitu:

(a) Metode periodik adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan per

persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal

pokok penjualan. etode perpetual adalah metode yang digunakan u

Page 64: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  59

persediaan dicatat dan dihitung se113

cara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual.

8) Har ba Bersih

a) arga perolehan barang

e. Penghitungan

HPP

Barang tersedia untuk dijual (BTUD) terdiri atas variabel:

Ata PerPemBeb

ga Pokok Penjualan, Laba Bruto, dan La

Harga Pokok Penjualan

Yang dimaksud HPP adalah h

dagang yng telah terjual selama satu period

dapat digunakan rumus:

HPP = barang tersedia untuk dijual (BTUD) – persediaan akhir

u dapat digambarkan sebagai berikut:

sediaan awal Rp xxxx belian Rp xxxx an angkut pembelian Rp xxxx +

Rp xxxx ur pembelian dan PH Rp xxxx ongan pembelian

BTUD = persedpembel

iaan awal + pembelian + beban angkut pembelian – (retur ian dan pengurangan harga + potongan pembelian)

RetPot +Rp xxxx Rp xxxx -

Pembelian bersih Rp xxxx + Rp xxxx

Persediaan akhir Rp xxxx -Barang tersedia untuk dijual

Harga pokok penjualan Rp xxxx

b) Laba Bruto

1. Laba Bruto

Salah satu informasi penting adalah tentang laba bruto

/margin). Laba bruto merupakan seisih antara

                                                           

dan Laba Bersih

(gross profit

penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan (HPP).

Laba bruto ini mencerminkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari transaksi BD. Biaya operasional  

113 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, , h. 106.

Page 65: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  60

yang tidak terkait langsung dengan penjualan BD

diperhitungkan secara terpisah.

Laba kotor = penjualan bersih – HPP

an penjua n pat dicari dengan

h =

potongan penjualan)

Sedangk la bersih da :

Penjualan bersi penjualan – (retur penjualan dan PH +

2. Laba Bersih

Adalah hasil pengurangan laba ko

harus ditanggung selama perusahaan beroperasi, yaitu

inistrasi dan umum.

tor dengan beban yang

beban penjualan dan beban adm

B. Kerangka Berpikir

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UPAYA GURU

PER• tandar kompetensi,

ator, dalam tema Penetapan jaring

• • Pen

ENCANAAN PEMBELAJARAN Pemetaan skompetensi dasar, indik

• an tema Penyusunan silabus

yusunan RPP

PROSES PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

EVALUASI • Merumuskan tes standar

yang akan digunakan untuk ya

ang ilai

an

menilai tercapai tidakntujuan

• Menentukan jenis tes ydiperlukan untuk menmasing-masing tujuan

• Analisis hasil tes untukmengetahui kemajubelajar siswa

KEGIATAN PENDAHULUAN a. Penciptaan kondisi awal b. Apersepsi c. Pre-test d. Motivasi

KEGIATAN INTI a. Menjelaskan topik dan

tujuan b. Penjelasan materi c. Interaksi Tanya jawab

KEGIATAN PENUa. Post-test b. Tindak lanjut c. Kesimpulan

TUP

d. Menutup pelajaran

TUJUAN YANG DITENTUKAN (Meningkatkan Pemahaman Siswa)

Page 66: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  61

Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru harus merumuskan

tiga tahapan pelaksanaan pembelajaran, diantaranya tahapan perencanaan

pembelajaran, tahapan proses pelaksanaan pembelajaran, dan tahapan

evaluasi.

Begitu pula dalam pembelajaran siklus akuntansi, guru harus

melakukan beberapa upaya dalam pembelajaran, sehingga tujuan dalam

meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi dapat tercapai

secara optimal. Dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus

akuntansi guru melakukan beberapa upaya guna mencapai tujuan tersebut,

yaitu melalui proses pembelajaran siklus akuntansi. Upaya-upaya yang

dilakukan guru dalam pembelajaran siklus akuntansi yaitu melalui tahapan-

tahapan pembelajaran, diantaranya yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Page 67: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengamati, dan melihat bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi perusahaan dagang yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran akuntansi di kelas di lembaga SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan. Dalam penelitian ini, sasaran yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan, memahami dan memaknai sistem pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. Oleh sebab itu, berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di depan, maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.1

Dengan demikian, melalui pendekatan kualitatif maka diharapkan akan memperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna dari fakta yang relevan. Pendekatan kualitatif pada dasarnya berusaha untuk

                                                            1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. X, h.15.

61

Page 68: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  62

mendeskripsikan permasalahan secara komprehensif, holistik, integratif, dan mendalam melalui kegiatan mengamati orang dalam lingkungannya dan berinteraksi dengan mereka tentang dunia sekitarnya.

Penelitian ini pada hakikatnya adalah mengamati satu orang guru IPS Akuntansi dalam melakukan pelaksanaan pembelajaran, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang pelaksanaan pembelajaran, serta mengamati upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Tangerang

Selatan. Yang beralamat di Jl. Pendidikan No. 49 Ciputat Kode Pos 15411.

Yang Terletak di pusat Kota Ciputat, berdekatan dengan Kantor Ciputat,

Koramil, Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan

Ciputat, Mesjid Agung Ciputat, Stadion Mini Ciputat, Pasar dan Pusat

Pembelanjaan Ciputat. Adapun batas-batasnya sebagai berikut :

Sebelah Utara : dengan Komplek Perumahan Kompas

Sebelah Selatan : dengan jalan Pendidikan

Sebelah Barat : dengan rumah penduduk

Sebelah Timur : dengan Gedung SMP PGRI 1 / SMA PGRI 56 C.2

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari pengajuan judul, pengajuan proposal, perencanaan dan persiapan instrumen, uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Dan rentang waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama 8 (tujuh) bulan, mulai pada akhir bulan Maret sampai awal bulan November 2010.

                                                            2 Profil SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

Page 69: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  63

Tabel 3.1

Waktu Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu

1 Acc Proposal Skripsi 30 Maret 2010

2 Acc pembimbing oleh kajur Pendidikan IPS 30 Maret 2010

3 Menyerahkan surat bimbingan ke jurusan 30 Maret 2010

4 Bimbingan dan Konsultasi I 31 Maret 2010

5 Revisi hasil bimbingan 11 Mei 2010

6 Menyerahkan surat penelitian kepada sekolah

SMA Negeri 1 Kota Tangsel 25 Agustus 2010

7 Bimbingan dan Konsultasi II 27 Agustus 2010

8 Pembuatan instrumen penelitian 31 Agustus 2010

9 Observasi & wawancara awal 22 September 2010

10 Bimbingan dan konsultasi III 23 September 2010

11 Wawancara 30 September 2010

12 Bimbingan dan konsultasi IV 12 Oktober 2010

13 Observasi I 13 Oktober 2010

14 Mengolah data hasil observasi I 14 Oktober 2010

15 Bimbingan dan konsultasi 19 Oktober 2010

16 Observasi II 20 Oktober 2010

17 Penyebaran angket 20 Oktober 2010

18 Mengolah data hasil observasi II dan hasil angket 21 Oktober 2010

19 Bimbingan dan konsultasi 25 Oktober 2010

20 Observasi III 27 Oktober 2010

21 Analisis data, reduksi data, dan penyajian data 28 Oktober 2010

22 Bimbingan dan konsultasi 29 Oktober 2010

23 Revisi hasil bimbingan 30 Oktober 2010

24 Bimbingan dan konsultasi 8 November 2010

25 Konsultasi dan meminta tanda tangan pengesahan 11 November 2010

Page 70: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  64

C. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

oleh Spradley dinamakan ”social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.3 Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam ”apa yang terjadi” di dalamnya. Dalam penelitian ini, penulis mengamati situasi sosial atau objek penelitian tentang guru akuntansi (actors) dalam melakukan pelaksanaan pembelajaran akuntansi (activity) di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan (place).

Sampel dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sumber data yang dianggap mengetahui tentang populasi/situasi sosial atau objek penelitian, dan untuk menentukan sampel tersebut penulis menggunakan teknik cluster sampling (area sampling). Yaitu siswa kelas XII IPS di SMA N 1 Kota Tangerang Selatan terdiri dari 4 (empat) kelas, namun yang digunakan untuk menjadi sampelnya hanya 1 (satu) kelas. Di mana kelas ini memiliki karakteristik yang relatif sama dengan ke tiga kelas yang lain atau dapat mewakili kelas-kelas yang lain.

D. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam upaya pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan dua pendekatan penelitian yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan

Bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis dan untuk penulis menggunakan literatur yang mendukung pelaksanaan penelitian.

2. Penelitian Lapangan Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisa data

yang ada di lapangan sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relesansinya.

                                                            3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

…, h.297-298.

Page 71: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  65

Untuk memperoleh data dari lapangan penulis menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) yang dikutip oleh Sugiyono,

bahwa ”Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua

di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan”.4 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

dengan mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dalam mata

pelajaran siklus akuntansi dan mengamati keadaaan sekolah, sarana

dan prasarana, serta keadaan guru dan siswa di SMA Negeri 1 Kota

Tangerang Selatan.

b. Pedoman Wawancara

Susan Stainback (1988) yang dikutip oleh Sugiyono,

mengemukakan bahwa ”interviewing provide the researcher a means

to gain a deeper understanding of how the participant interpret a

situation or phenomenon than can be gained through observation

alon”.5 ”Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-

hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan

situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan

melalui observasi”.6 Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh informasi dari guru mata pelajaran akuntansi.

c. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan ”catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

                                                            4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h. 203. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…,h. 318. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h. 319.

Page 72: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  66

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif”.7

d. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan ”tekhnik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.8

Dalam penelitian ini pembagian angket ditujukkan kepada siswa

kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan yang menjadi

sampel dalam penelitian.

E. Definisi Konseptual, Definisi Operasional dan Kisi-Kisi Instrumen

1. Definisi Konseptual

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Adapun kompetensi dasar guru adalah sebagai berikut:

a. Menguasai bahan

b. Mengelola program belajar mengajar

c. Mengelola kelas

d. Menggunakan variasi metode, serta media /sumber belajar

e. Menguasai landasan-landasan pendidikan

f. Mengelola interkasi belajar mengajar

g. Menilai prestasi siswa/kepentingan pengajaran

h. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan

sekolah, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

i. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian

kependidikan guna keperluan pengajaran.

                                                            7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h.329 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h. 199

Page 73: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  67

2. Definisi Operasional Dengan beberapa kompetensi profesional yang dimiliki seorang

guru, tentu saja guru memiliki upaya yang maksimal agar tujuan pengajarannya dapat berhasil memberikan pamahaman terhadap pelajaran siklus akuntansi. Selain itu upaya guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang siklus akuntansi yaitu dilakukan melalui proses pembelajaran siklus akuntansi. Dalam pembelajaran tersebut meliputi beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses pembelajaran yang diberikan rangsangan kepada siswa sehingga siswa mau belajar karena memang siswalah yang menjadi subjek utama dalam belajar. Hal itu dapat diharapkan dapat mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Pengelolaan pembelajaran yang berkualitas meliputi: 1. Kemampuan dalam mengelola program pembelajaran

a. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran b. Mengenal dan dapat menggunakan proses pembelajaran yang tepat c. Melaksanakan program belajar-mengajar d. Mengenal kemampuan anak didik e. Merencanakan dan melaksanakan program remidial

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran a. Menguasai bahan materi yang akan diajarkan b. Menguasai pengelolaan kelas c. Mengunakan media/sumber belajar d. Menggunakan variasi metode dan strategi pembelajaran e. Memberikan penilaian prestasi siswa

3. Kemampuan melakukan interaksi belajar mengajar a. Melakukan tanya jawab dengan siswa b. Memberikan pertanyaan kepada siswa c. Membimbing siswa dalam menyelesaian kasus/ soal

4. Kemampuan melaksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran. a. Menentukan bentuk-bentuk penilaian

Page 74: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  68

b. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa dan proses pembelajaran.

3. Kisi-Kisi Instrumen

Tabel 3.2

Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siklus Akuntansi

Melalui Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran.

Dimensi Indikator Upaya Guru dalam meningkatkan pemahaman siklus akuntansi

Tahap perencanaan pembelajaran

a. Mempersiapkan kondisi belajar siswa b. Memberikan informasi / pelajaran tentang

masalah tugas c. Mempersiapkan sarana / prasarana untuk

melakukan pembelajaran (tempat, peserta, dan waktu)

Tahap pelaksanaan pembelajaran

a. Penyajian, guru menyampaikan bahan pelajaran (metode ceramah)

b. Asosiasi / komparasi, artinya memberi kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang diterimanya melalui tanya jawab (metode tanya jawab)

c. Generalisasi / kesimpulan, memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah (metode tugas)

Tahap evaluasi/ penilaian/ tindak lanjut

Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai materi yang telah diterima melalui: a. Tes tertulis (paper and pen) b. Benar salah (true-false) c. Pilihan ganda (multiple-choice) d. Menjodohkan (matching) e. Melengkapi (completion) f. Essay g. Unjuk kerja (performance) h. Penugasan (project) i. Hasil kerja (product) j. Sikap k. Uraian l. Isian terbatas m. Tes perbuatan

Page 75: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  69

                                                           

F. Tekhnik Analisa Data Menurut Sugiyono analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.9 Miles and Huberman (1984) yang dikutip oleh Sugiyono,

mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.10 a. Data Reduction (Reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

b. Data Display (Penyajian data) Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katogori, flowcart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) yang dikutip oleh Sugiyono, menyatakan “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/verifikasi Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

 9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h. 335 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D,…, h.337-345

Page 76: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. II, 2004.

Bastian, Indra, Akuntansi Pendidikan, Jakarta: Erlangga, 2006.

B. Uno, Hamzah, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.III, 2008.

Djmarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. III, 2006.

Fatuhurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penenman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, Cet. I, 2007.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. I. 1995.

Hasil Observasi I saat Pembelajaran di Kelas Terkait Mata Pelajaran Akuntansi, di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, 13 Oktober 2010.

Hasil Observasi II saat Pembelajaran di Kelas Terkait Mata Pelajaran Akuntansi, di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, 20 Oktober 2010.

Hasil Observasi III saat Pembelajaran di Kelas Terkait Mata Pelajaran Akuntansi, di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, 27 Oktober 2010.

Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, Cet. I, 1986.

Jusup, Al Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi, Yogyakarta: Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Cet. I, 2001.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Pustaka Bahasa DepdikNas, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2007.

_______, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Rosdakarya, Cet. VIII, 2009.

118

Page 77: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  119

Profil SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986.

Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Jakarta: Erlangga, 2009.

Ruhyati, Yati, Wawancara, di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, 30 September 2010.

Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar; Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press, Cet. III, 2010.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, Cet. V, 2008a.

______, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. I, 2008b.

Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers, 2010.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. V, 2010.

Soemarso S.R. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. XIV, 2004.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet.XIV, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, Cet. X, 2010.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. IX, 2004.

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, Cet. I, 2006.

UU RI No. 14 Th.2005 tentang Guru dan Dosen Serta UU RI No. 20 Th.2003 tentang SISDIKNAS, Bandung: Citra Umbara, 2006.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

Page 78: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

  120

Winarni, F. dan G. Sugiyarso, Konsep Dasar dan Siklus Akuntansi, Yoyakarta: Media Pressindo, Cet. III, 2006.

Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. II, 2004.

______, dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, Cet. I, 2010.

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHd6bb.dir/doc.pdf, 01 Oktober 2010. 

http://aliusmanhs.wordpress.com/2010/07/14/ptk-peningkatan-prestasi-belajar-akuntansi-dengan-metode-resitasi-melalui-bahan-ajar-lembar-kerja-siswa-student-work-sheet/ , 13 Oktober 2010. 

http://perpustakaan.upi.edu/artikel/administrasi/upload/21._imas_purmanasari__fpips_.pdf, 01 Oktober 2010.

http://massofa.wordpress.com/2008/01/13/prosedur-umum-pembelajaran/, 15 Oktober 2010.

Eli Sukri Gozali, Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTs Negeri Kadugede. http://mts-alhidayah.blogspot.com/2008/11/proposal-penelitian-skripsi.html, 13 Nopember 2010, 11.05 WIB.

Page 79: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21640/1/... · ABSTRAK . ROSMIATI, “Upaya Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Pedoman Wawancara

LAMPIRAN 2 Lembar Observasi

LAMPIRAN 3 Angket Persepsi Siswa

LAMPIRAN 4 Hasil Wawancara

LAMPIRAN 5 Hasil Observasi I

LAMPIRAN 6 Hasil Observasi II

LAMPIRAN 7 Hasil Observasi III

LAMPIRAN 8 Hasil Angket Persepsi Siswa

LAMPIRAN 9 Hasil Data Angket Persepsi Siswa tentang Guru Akuntansi

dalam Melakukan Kegiatan Proses Pelaksanaan

Pembelajaran Akuntansi

LAMPIRAN 10 Lembar Uji Referensi

LAMPIRAN 11 Perhitungan Rentang Kategori Penilaian Hasil Observasi,

dan Hasil Angket

  viii