61 ssuryanto upaya peningkatan pemahaman

46
  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan,  pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana  pendidikan dan peningkatan mu tu managemen sekolah. Selama ini proses pembelajaran IPA khususnya Biologi di kelas kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan  pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal ( 3DCH ) Sehingga Kegiatan Belajar Meng ajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampu an siswa dalam memahami mata pelajaran Biologi. Memperhatikan permasalahan d iatas, sudah selayaknya dalam pengajaran Biologi dilakukan suatu inovasi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah secara umum dan mutu pelajaran Biologi secara khusus diperlukan  perubahan pola pikir positif yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk mata pelajaran MIPA  pada umumnya, dan mata pelajaran Biologi khususnya terlalu terfokus pada guru dan kurang terfokus kepada siswa  . Akibatnya kegiatan belajar mengajar lebih ditekankan pada  pengajaran dari pada pembelajaran. Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam kemampuan, sikap, atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan yang hanya berlangsung sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum terjadi peristiwa pembelajaran, walaupun mungkin terjadi pengajaran. Tugas guru adalah membuat agar proses  pembelajaran pada siswa berlangsung secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan 1

Upload: hendarpuji

Post on 08-Jul-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 1/46

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,

khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan

untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya pengembangan

kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan,

pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan dan peningkatan mutu managemen sekolah.

Selama ini proses pembelajaran IPA khususnya Biologi di kelas

kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan

pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode

konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam,

dengar, catat dan hafal ( 3DCH ) Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )

menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak 

akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Biologi.

Memperhatikan permasalahan diatas, sudah selayaknya dalam pengajaran Biologi

dilakukan suatu inovasi. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan

menengah secara umum dan mutu pelajaran Biologi secara khusus diperlukan

perubahan pola pikir positif yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan

kurikulum. Pada masa lalu proses belajar mengajar untuk mata pelajaran MIPA

pada umumnya, dan mata pelajaran Biologi khususnya terlalu terfokus pada guru

dan kurang terfokus kepada siswa . Akibatnya kegiatan belajar mengajar lebih

ditekankan pada pengajaran dari pada pembelajaran. Kata pembelajaran dapat

diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam kemampuan, sikap, atau perilaku

siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan.

Perubahan kemampuan yang hanya berlangsung sekejap dan kemudian kembali

ke perilaku semula menunjukkan belum terjadi peristiwa pembelajaran, walaupun

mungkin terjadi pengajaran. Tugas guru adalah membuat agar proses

pembelajaran pada siswa berlangsung secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan

1

Page 2: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 2/46

 

menyenangkan, dengan memperhatikan pendekatan sains, serta ” Learning to do,

Learning to know, Learning to be and Learning to live together” ( Depdiknas 2003

: 43).

Sesungguhnya mata pelajaran biologi adalah mata pelajaran yang menarik 

karena banyak sekali peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan

dengan konsep biologi. Sebagai contoh konsep-konsep biologi dapat digunakan

untuk menjelaskan berbagai persoalan berikut ini :

1.  Mengapa manusia tidak ada yang sama ?

2.  Faktor –faktor apa saya yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang.?

3.  Mengapa bentuk paruh dan kaki elang cocok untuk memakan mangsanya?

4.  Mengapa nyamuk bisa menyebabkan penyakit pada manusia?

5.  Mengapa kita harus minum air yang telah dimasak?

Secara spesifik masalah yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti dalam

pembelajaran biologi adalah

1.  Jika diajak tanya jawab pada awal pembelajaran siswa cenderung

menghindar.

2.  Sangat sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan. (tidak lebih 2 %).

3.  Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian

bercengkrama dengan pasangan duduknya.

4.  Siswa tidak mengerjakan PR di rumah melainkan di kelas menjelang

pelajaran dimulai dan sebagian besar siswa menyalin PR siswa pandai dan

rajin.

5.  Kemampuan berpikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan

soal-soal biologi

6.  Siswa tidak dapat melihat hubungan antara pelajaran yang satu dengan

yang lain.

7.  Siswa tidak berusaha mengkaitkan pelajaran biologi dengan kehidupan

sehari-hari, dan lingkungan tempat mereka tinggal.

8.  Keterbatasan sarana dan prasarana, sebagai contoh baru tahun ini

laboratorium di SMP kami bisa terwujud, laboraturium tersebut kami

desain sedemikian rupa, sehingga beberapa eksperimen sesuai kurikulum

2

Page 3: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 3/46

 

sudah dapat dilaksanakan. Jika jadwal pemakaian laboratorium

berbarengan dengan guru lain maka kami tetap melaksanakan aktivitas

eksperimen/demonstrasi di dalam kelas.

B. Ruang Lingkup/Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas

terlihat bahwa cukup banyak faktor yang diduga mempengaruhi pemahaman

konsep siswa dalam proses pembelajaran biologi. Dalam kegiatan penulis ini,

membatasi hanya pada pemakaian media puzzle untuk meningkatkan pemahaman

konsep kelangsungan hidup organisme yaitu adaptasi dan perkembangbiakan

serta meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan fenomena-fenomena

biologi dalam kehidupannya sehari-hari.

C. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1.  Apakah dengan permainan gambar puzzle dapat meningkatkan

pemahaman konsep kelangsungan hidup organisme dan kaitan antar

konsep biologi?

2.  Apakah dengan mengunakan permainan gambar puzzle dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan fenomena-fenomena

biologi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran biologi

menjadi lebih bermakna ?

D.  Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.  Tujuan Penelitian

Tujuan penggunaan media puzzle dalam pembelajaran ini adalah :

1.  Mengetahui apakah dengan permainan gambar puzzle dapat meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep kelangsungan hidup organisme dan

kaitan antar konsep biologi.

2.  Mengetahui apakah dengan mengunakan permainan gambar puzzle dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk menjelaskan fenomena-fenomena

biologi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran biologi

menjadi lebih bermakna.

3

Page 4: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 4/46

 

2.  Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis

maupun secara praktis bagi :

1.  Siswa, untuk meningkatkan pemahaman konsep biologi dan

menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari sehingga pelajaran

biologi menjadi lebih bermakna.

2.  Guru, untuk lebih mendapatkan kemudahan dalam berkreasi dan

berinovasi pada pembelajarannya sehingga bisa lebih efektif dan efisien

dalam peranannya sebagai fasilitator dan mediator.

4

Page 5: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 5/46

 

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kelangsungan Hidup Organisme

Kelangsungan hidup suatu organisme terlihat dari kenyataan tetap

lestarinya jenis organisme tersebut melalui adaptasi, seleksi alam dan

perkembangbiakkan. Organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan

serta memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi akan tinggi populasinya,

seperti nyamuk dan tikus, sedangkan organisme yang kemampuan reproduksinya

sedikit dan diiringi dengan rendahnya daya adaptasinya akan terancam

kepunahan. (Kimball, 1996 : 134)

1. Adaptasi.

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa

berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka agar

makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)

Manusia mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya

melebihi dari makhluk lainnya. Disamping itu manusia juga mampu mengubah

lingkungannya sesuai dengan hidup dan kemampuannya, dengan cara adaptasi ini

maka kelestarian makhluk hidup dapat terjamin. Jika suatu makhluk hidup telah

beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup itu sangat sulit untuk 

berpindah tempat ke lingkungan lain. Jika ingin pindah maka ia pun harus

menyesuaikan diri kembali dengan lingkungannya yang baru. Organisme

melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dengan beberapa cara, yaitu adaptasi

morfologi (penyesuaian bentuk), adaptasi fisiologi (penyesuaian fungsi) dan

adaptasi behavioral (penyesuaian tingkah laku).

a. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau alat-alat tubuh

terhadap lingkungannya untuk kelangsungan hidup jenisnya, yang berlangsung

dalam kurun waktu yang lama. Cara ini merupakan adaptasi yang paling mudah

dikenal dan dapat terlihat dari luar, contoh :

5

Page 6: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 6/46

 

a)  Bentuk paruh burung yang bermacam-macam sesuai dengan

makanannya

b)  Bentuk kaki burung yang bermacam-macam sesuai dengan

habitatnya

c)  Berdasarkan cara mengambil makanannya, mulut serangga dibagi

menjadi 4 macam yaitu penjilat, penusuk, penggigit dan penghisap.

d)  Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan xerofit sesuai untuk 

hidup di tempat yang kering

e)  Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan higrofit sesuai untuk 

hidup ditempat yang basah/lembab

b. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap

keadaan lingkungan. Adaptasi ini sangat sulit, sebab menyangkut fungsi

fisiologis dalam tubuh, seperti reaksi-reaksi biokimia dalam saluran pencernaan.

Contoh :

a)  Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencernakan

senyawa selulosa

b)  Orang yang tinggal dipegunungan yang tinggi memiliki jumlah sel

darah merah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang

tinggal di daerah pesisir.

c. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dalam

bentuk tingkah laku. Contoh :

a)  Rayap suka memakan kembali kulitnya yang mengelupas untuk 

mendapatkan kembali hewan flagellata penghasil enzim selolase

pada usus belakangnya yang ikut mengelupas bersama kulitnya.

b)  Pemutusan ekor (autotomi) pada kadal dan cecak pada keadaan

tertentu

c)  Mamalia yang hidup di air secara berkala muncul ke permukaan air

untuk mengambil oksigen

6

Page 7: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 7/46

 

2. Seleksi Alam

Setiap makhluk hidup harus berusaha untuk mendapatkan segala keperluan

untuk kelangsungan hidupnya, misalnya cahaya, makanan, air dan tempat tinggal.

Karena kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

terbatas maka akan terjadi persaingan diantara makhluk hidup tersebut. Makhluk 

hidup yang menang dalam persaingan akan hidup terus, sedangkan makhluk hidup

yang kalah akan mati atau mencari habitat lain dan harus beradaptasi terhadap

lingkungan yang baru, sehingga terjadi penyesuaian evolusi.

Dengan demikian alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu

yang ada didalamnya. Proses inilah yang disebut dengan seleksi alam. Contoh :

a.  Terjadinya spesies baru burung Finch (pipit) di kepulauan Galapagos

yang terletak di kawasan Amerika Selatan.

b.  Terbentuknya leher jerapah yang panjang.

c.  Punahnya Dinosaurus.

3. Perkembangbiakkan

Untuk menjaga kelangsungan hidup spesiesnya dari kepunahan, organisme

dapat melakukan reproduksi, baik yang dilakukan secara vegetatif (aseksual/tidak 

kawin) ataupun generatif (seksual/ kawin). Pada tumbuhan perkembangbiakkan

generatif dilakukan dengan membentuk organ perkembangbiakkan yang disebut

dengan bunga, sedangkan untuk perkembangbiakkan secara vegetatif dilakukan

dengan menggunakan organ khusus yang berlangsung secara alamiah atau buatan.

Pada hewan tingkat tinggi dan manusia reproduksi berlangsung secara

generatif atau seksual sedangkan pada hewan tingkat rendah dapat berlangsung

secara vegeratif.

B. Kemampuan Guru 

Mengapa masalah dalam kegiatan belajar mengajar seperti uraian

pendahuluan dapat terjadi, kalau kita introspeksi pada diri kita boleh jadi kita

(guru) yang bermasalah. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang

guru SMP yang baik adalah memiliki kemampuan dasar dan sikap serta terampil

(Dikmenum, 2003 : 12) antara lain : menguasai kurikulum yang berlaku,

7

Page 8: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 8/46

 

menguasai materi pelajaran, menguasai metode, menguasai teknik evaluasi,

memiliki komitmen terhadap tugas, disiplin dalam pengertian luas.

Mana metode yang tepat untuk mengajar MIPA. Paradigma pendidikan

masa depan menyatakan :

”Guru tidak harus didikte dan diberi berbagai arahan serta instruksi, yang

 penting adalah perlu disusun standar profesionalisme guru yang dijadikan acuan

 pengembangan mutu guru ” (Zamroni, 2003 : 34).

Dari paparan tersebut metode atau strategi yang dipikirkan guru, berpijak pada

atmosfir kelas dan kondisi siswa, tidak lagi atas dasar petunjuk dari atasan atau

atas dasar kesukaan kita dalam pembelajaran. Banyak metode atau strategi

mengajar seperti : Ceramah, diskusi informasi, cerita, tanya jawab, debat, sosio-

drama, demonstrasi dan eksperimen serta metode belajar lainnya.

Sifat pelajaran Biologi yang mengutamakan proses ilmiah dan menyadari

bahwa kita belajar menurut Sheal, Pater  (1989) dalam  Depdiknas, (2004 : 23)

mengatakan :

a)  10 % dari apa yang kita baca

b)  20 % dari apa yang kita dengar

c)  30 % dari apa yang kita lihat

d)  50 % dari apa yang kita lihat dan dengar

e)  70 % dari apa yang kita katakan

f)  90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan.

Tertarik akan masalah di atas penulis berupaya untuk mencoba mencari

  jalan keluar dari masalah ini. Penulis membuat media pembelajaran yang

sederhana yaitu menggunakan permainan gambar puzzle dengan maksud siswatertantang, motivasinya meningkat sehingga pada akhir pembelajaran siswa

mampu menjelaskan gejala dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari, mengunakan konsep yang telah dipelajarinya agar konsep biologi tersebut

dapat meningkatkan pemahamannya dan yang terpenting pelajaran Biologi

menjadi lebih bermakna bagi siswa.

8

Page 9: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 9/46

 

C. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi

Sebelum kita menentukan strategi pembelajaran (tujuan, model dan

evaluasi), sebaiknya kita harus memahami dahulu karaktaristik mata pelajaran

biologi yang termasuk mata pelajaran IPA atau sains yang akan kita ajarkan.

Dalam sains dipelajari permasalahan yang berkaitan dengan fenomena alam dan

berbagai permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Fenomena alam dan sains

dapat ditinjau dari objek, persoalan, tema dan tempat kejadiannya.

Pembelajaran sains memerlukan kegiatan penyelidikan baik melalui

observasi maupun eksperimen, sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan

keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. Selain itu pembelajaran sains

mengembangkan rasa ingin tahu melalui penemuan berdasarkan pengalaman

langsung yang dilakukan melalui kerja ilmiah. Melalui kerja ilmiah, peserta didik 

dilatih untuk memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip, teori sebagai

dasar untuk berfikir kreatif, kritis, analisis dan divergen.

Dengan demikian menurut Indrawati (2008 : 5) dalam pembelajaran IPA

atau sains, peserta didik dituntut untuk menguasai/memiliki kemampuan minimal

dalam empat hal, yaitu :

1.  Menguasai konsep-konsep IPA

2.  Terampil menggunakan ketrampilan berfikir dan motorik 

3.  Memiliki sikap-sikap positif sebagaimana yang dimiliki oleh saintis

4.  Mampu menerapkan konsep IPA dan keterampilan berfikir dalam

memecahkan masalah sehari-hari

D. Strategi Pembelajaran

Proses pembelajaran berjalan secara optimal perlu adanya rencana

pembuatan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menurut Arthur L. Costa

(1985) dalam Trianto (2007 : 129) merupakan pola kegiatan pembelajaran

berurutan yang ditetapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai

suatu hasil belajar siswa yang diinginkan. Komponen strategi pembelajaran

mencakup 3 hal yaitu tujuan, model dan evaluasi ketiga komponen ini disebut

sebagai three anchor points (tiga mata jangkar) yang merupakan satu kesatuan.

9

Page 10: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 10/46

 

Pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan memuat kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Gagne dalam Trianto (2007 ; 129),

bahwa hasil belajar yang dicapai meliputi lima kemampuan yaitu :

1.  Kemampuan intelektual, kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa

tentang operasi-operasi intelektual yang dapat dilakukan, misalnya

kemampuan mendiskriminasi, konsep konkrit dan konsep terdefinisi.

2.  Informasi verbal (pengetahuan deklaratif), yaitu pengetahuan yang

disajikan dalam bentuk proposisi (gagasan) dan bersifat statis

misalnya fakta, kejadian pribadi, generalisasi.

3.  Sikap, merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat

mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-benda, kejadian-

kejadian atau makhluk hidup lainnya.

4.  Keterampilan motorik, kemampuan yang meliputi kegiatan fisik,

penggabungan motorik dengan ketrampilan intelektual misalnya

menggunakan mikroskop.

5.  Strategi kognitif, merupakan proses kontrol, yaitu proses internal

yang digunakan siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara

memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berfikir. Strategi

kognitif meliputi : (a) strategi menghafal, (b) strategi elaborasi, (c)

strategi pengaturan, (d) strategi metakognitif, (e) strategi afektif 

E.  Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri menurut Gulo (2000) dalam Trianto (2007 : 135)

menyatakan bahwa strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri. Masih menurut Gulo

pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual saja

tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan

ketrampilan inkuiri merupakan proses yang bermula dari merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dan akhirnya menarik kesimpulan.

10

Page 11: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 11/46

 

Sasaran utama pembelajaran inkuiri adalah :

1.  keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses belajar mengajar

2.  keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan

pembelajaran

3.  mengembangkan sikap percaya diri pada siswa tentang apa yang

ditemukan dalam proses inkuiri

Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri pada

siswa adalah : (a) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang

siswa untuk berdiskusi, (b) inkuiri berfokus pada hipotesis, (c) penggunaan fakta

sebagai evidensi (informasi dan, fakta). Untuk menciptakan kondisi seperti itu,

peranan guru adalah sebagai berikut :

1.  Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah

berfikir.

2.  Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.

3.  Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat.

4.  Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.

5.  Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

6.  Manajer, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.

7.  Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.

Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke

proses ilmiah dalam waktu yang singkat. Hasil penelitian Schlenker dalam

Trianto (2007 : 136) menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan

pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi terampil

dalam menganalisis informasi.

F.  Strategi belajar Biologi melalui permainan gambar puzzle

Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa permainan dalam pembelajaran

seperti permainan gambar puzzle adalah salah satu cara yang dapat menarik 

karena cara ini dapat memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran Biologi. Puzzle

Picture menurut Wojowasito dan Poerwadaminta (1980 : 165) adalah teka-teki

11

Page 12: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 12/46

 

berupa gambar yang dapat merangsang anak untuk berpikir. Hanya saja sebelum

kita mengajarkannya di depan kelas, guru harus mengetahui strategi yang tepat

untuk mengajarkannya. Sebelum kita mengajar kita harus melakukan persiapan.

Salah satunya adalah mengetahui keadaan siswa yang akan diajar dan

mempersiapkan strategi yang tepat dan semenarik mungkin untuk 

menghadapinya.

Ada beberapa hal yang diinginkan siswa ketika seorang guru akan

memasuki ruang kelas dan guru diharapkan nantinya untuk dapat memenuhi hal

tersebut untuk menjaga agar siswa tetap termotivasi dalam belajar. Menurut

 Ronald. W. Luce (1990 : 12) hal yang diinginkan siswa tersebut adalah :

1.  Siswa ingin kebutuhan pribadinya dalam belajar terpenuhi. Mereka

ingin bakat dan kemampuan mereka dihargai oleh guru dalam kelas.

2.  Siswa menginginkan guru yang benar-benar menghargai mereka

sebagai ”manusia”, yang peduli mereka bukan hanya guru yang selalu

ingin mengevaluasi mereka.

3.  Siswa ingin ditantang dengan pelajaran bukan menjatuhkan mereka.

4.  Siswa ingin guru menjaga dan selalu mendukung mereka serta

mengikuti perkembangan mereka secara individu.

5.  Siswa menyukai guru yang bisa menyesuaikan diri dengan usia

mereka, humoris dan bisa mengerti humor mereka.

6.  Siswa menyukai cara menerangkan yang jelas dan lengkap serta

memberikan contoh-contoh yang konkrit.

 Lana Becker dan Kent N. Schneider  (2004 : 13) menyarankan beberapa

peraturan agar tetap fokus dan termotivasi dalam belajar :

1.  Menjelaskan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan

diajarkan

2.  Menyediakan media visual untuk mendukung materi pelajaran

3.  Menerangkan materi pelajaran secara logis dan dapat diterapkan

4.  Memberikan kegiatan didalam kelas segera setelah materi tersebut

diajarkan

12

Page 13: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 13/46

 

5.  Membantu siswa untuk menghubungkan pelajaran yang lalu

dengan pelajaran yang sedang diajarkan.

6.  Menghargai siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Apabila siswa merasa dihargai mereka akan memberikan usaha

terbaiknya.

7.  Memberikan standar belajar yang tinggi

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa memberikan

materi pelajaran melalui permainan gambar puzzle bertujuan untuk menarik 

perhatian siswa dan menjaga motivasi siswa untuk belajar biologi dan dapat

mengembangkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.

G.  Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan ini didefinisikan oleh Kemmis dan  Mc. Taggart, (1988 : 35)

adalah :

”Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penyelidikan melalui cara

mawas diri secara kolektif, yang dilakukan oleh para peserta dalam suatu situasi

sosial dengan maksud untuk meningkatkan/memperbaiki rasionalitas dan

keselarasan benar dan adilnya dari praktek-praktek pendidikan sosial sendiri,

  juga dengan tujuan meningkatkan pemahaman atas praktek-praktek itu, serta

situasi-situasi tempat dilaksanakannya praktek itu.”

Penelitian ini adalah penelitian tindakan, dimana siswa dalam proses

belajar mengajar disuguhkan materi pelajaran dan cara pengajaran yang menarik 

sehingga nantinya akan memotivasi siswa dalam belajar dan akhirnya dapat

meningkatkan kemampuan mereka dalam materi pelajaran kelangsungan hidup

organisme.Sudarsono (1982 : 24) memberikan batasan tentang PTK yaitu suatu

bentuk penelitian yang bersifat refleksif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu, agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek pembelajaran di

kelas secara lebih profesional. Secara umum setiap siklus perbaikan mutu dengan

PTK terdiri dari :

a.  Rencana yaitu : membuat rencana tindakan untuk melakukan perbaikan

mutu atau pemecahan masalah.

13

Page 14: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 14/46

 

b.  Tindakan yaitu : mengimplementasikan tindakan tersebut sesuai dengan

rencana

c.  Observasi yaitu : melakukan pengamatan terhadap efek dari tindakan yang

diberikan.

d.  Refleksi yaitu : mereflesikan hasil tindakan tersebut, sebagai dasar

perencanaan berikutnya. 

Setelah pembelajaran atau tindakan pada siklus I berakhir, guru,

kolaborator dan siswa mengadakan diskusi dan refleksi untuk menemukan

berbagai kelemahan ataupun kelebihan. Temuan pada siklus I dijadikan

pertimbangan untuk memperbaiki rancangan pembelajaran Siklus II. Untuk lebih

memahami dengan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Penelitian Tindakan Kelas

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Dengan

menggunakan permainan gambar puzzle dapat meningkatkan pemahaman konsep

kelangsungan hidup organisme di kelas IX.7 SMP Negeri 31 Padang

14

Page 15: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 15/46

 

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A.  Lokasi dan Subjek Penelitian.

Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 31 Padang, Sumatera

Barat. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Andalas No.126. Sekolah ini memiliki

21 lokal dan 7 lokal untuk masing-masing tingkat. Kegiatan ini dilakukan pada

siswa pada kelas IX.7 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa.

B.  Perencanaan Penelitian.

Perencanaan penelitian ini tidak memerlukan sesuatu yang spesial karena

materi tentang kelangsungan hidup organisme sudah merupakan bagian dari

kurikulum 2004 yang harus diajarkan kepada siswa. Hanya saja strategi

menghadapi siswa dan strategi pembelajarannya dibuat semenarik mungkin yaitu

dengan permainan menggunakan gambar puzzle agar nantinya siswa dapat

mengembangkan pengetahuannya dan pada akhirnya menyukai pelajaran biologi

pada umumnya

Penelitiannya ini dilaksanakan selama 3 bulan pertama di semester I

dimana materi tentang kelangsungan hidup organisme diajarkan (lihat jadwal

penelitian terlampir). 

C.  Rencana Tindakan

Persiapan penelitian ini dilakukan sejak semester II tahun pelajaran

2005/2006 sejak siswa masih duduk di kelas VIII. Berdasarkan pengamatan

penulis bahwa pada umumnya siswa memiliki cukup motivasi untuk belajar

biologi. Hal ini terlihat pada antusiasnya siswa ketika guru biologi memasuki

kelas. Ketika guru bertanya pada siswa tentang pelajaran biologi yang telah lalu

sebagai prasyarat pengetahuan, siswa menjawabnya secara serentak dan nampak 

siap untuk mempelajari hal baru. Demikian juga ketika siswa diberi beberapa

pertanyaan sederhana, siswa dapat menjawabnya dengan antusias. Tetapi setelah

beberapa bulan mempelajari biologi yang penuh dengan istilah-istilah baru dan

siswa diharuskan menghafal istilah-istilah tersebut, menjelaskan proses yang

terjadi dalam makhluk hidup serta tugas membaca dan mengisi LKS yang

15

Page 16: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 16/46

 

dilakukan terlalu formil sebagian siswa terlihat sedikit kewalahan dan mulai

merasa jenuh.

Melihat hal demikian penulis ingin membangkitkan semangat siswa

kembali dan lebih meningkatkan motivasi dengan memberikan materi pelajaran

yang menarik serta melibatkan mereka dalam pelajaran itu sendiri. Berdasarkan

hal tersebut penulis mulai merancang sebuah rencana pembelajaran bersama dan

mendiskusikan dengan rekan guru sesama guru biologi di SMP Negeri 31 Padang.

Penulis menyiapkan dan menyeleksi beberapa gambar hewan yang

berkaitan dengan materi pelajaran kemudian membuatnya seperti puzzle yang

nanti akan digunakan dalam proses pembelajaran. (Gambar – gambar puzzle

terlampir).

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus selama 5 minggu (5 kali

pertemuan tatap muka, satu kali pertemuan 2 x 45 menit). Siklus pertama

dilakukan pada tanggal 5 dan 12 Agustus 2006 sedangkan siklus II tanggal 19, 26

Agustus dan 2 September 2006.

Adapun batas – batas tindakan yang akan diambil dalam penelitian ini adalah :

1.  Strategi pembelajaran yang direncanakan berintikan pada upaya

mengoptimalkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam segala aspek 

pembelajaran, baik yang dilakukan di rumah lebih-lebih lagi yang

dilaksanakan di kelas di bawah bimbingan guru.

2.  Seperangkat tindakan yang dipilih adalah :

Persiapan :

o  Menyiapkan gambar-gambar hewan yang akan digunakan dalam

permainan gambar puzzle

o  Kurikulum atau silabus dan membagi siswa menjadi 4 kelompok 

o  Membuat soal – soal untuk pekerjaan rumah (PR) siswa

o  Membuat solusi dari PR

o  Sistem penilaian

o  Persiapan buku pegangan siswa

o  Persiapan buku pegangan guru

o  Persiapan soal-soal evaluasi

16

Page 17: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 17/46

 

o  Persiapan angket siswa

o  Merencanakan waktu untuk pelaksanaan tindakan

o  Menyusun serangkaian tindakan kegiatan secara menyeluruh

o  Menyiapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian

Pelaksanaan :

Siklus I.

1.  Menjelaskan prinsip-prinsip kelangsungan hidup organisme

2.  pelaksanaan di kelas dengan cara diskusi informasi dengan

mempergunakan gambar puzzle yang melibatkan siswa dalam

kelompok 

3.  Sebelum kegiatan siswa memahami LKS (lembar kerja siswa).

4.  20 menit pertama siswa telah memahami prinsip-prinsip

kelangsungan hidup organisme.

5.  35 menit siswa mendiskusikan soal – soal yang berbeda dengan

kelompok lain serta mendiskusikan secara pleno soal – soal tugas

pendahuluan dan akhir.

6.  Untuk mempertajam konsep 35 menit terakhir evaluasi pekerjaan

sekolah yang diberikan guru, guru memberikan penjelasan

sehubungan dengan kesalahan-kesalahan yang banyak dijumpai.

Melakukan diskusi dengan soal – soal aplikasi dan kehidupan sehari-

hari.

7.  Penarikan kesimpulan, ringkasan atau rangkuman.

8.  Tes akhir 5 menit, mengisi angket untuk mengevaluasi program

berupa : tes Harian, tes Perbuatan, penarikan Angket, evaluasi

Kegiatan

9.  Refleksi I .Pada kegiatan ini peneliti lakukan untuk mendapatkan

tingkat pemahaman siswa rata – rata dimana sebagai dasar untuk 

tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II (dua).

17

Page 18: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 18/46

 

Siklus II

1.  Melanjutkan materi kelangsungan hidup organisme dalam pokok 

bahasan yang sama yaitu dengan penekanan pada konsep-konsep

biologi melalui permainan gambar puzzle

2.  Pada siklus dua ini seluruh siswa melakukan kegiatan bersama dalam

kelompok dengan anggota 4 siswa. Mencatat data, mendiskusikan,

memplenokannya dan mempertahankan pendapat kelompoknya.

3.  Peran guru dalam siklus dua ini sebagai motivator dan moderator.

4.  Memberikan soal-soal pemahaman konsep secara individu dan

memantau PS dan PR siswa.

5.  Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan. Tujuannya

untuk mengetahui efektifitas keberhasilan dan hambatan terhadap

tindakan yang dilakukan.

6.  Refleksi II, dilakukan peneliti untuk mendapatkan nilai pemahaman

rata – rata siswa. setelah sejumlah tindakan dilakukan apakah tindakan

ini bisa meningkatkan pemahaman konsep siswa terhadap materi

pelajaran yang diberikan.

D.  Teknik Pemantauan

Ada beberapa teknik pemantauan yang diterapkan pada PTK ini,

1.  pengamatan partisipatif, yaitu dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan satu

orang kolaborator, pengamatan ini dilakukan untuk merekam perilaku,

aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2.  teknik wawancara secara bebas, dilakukan untuk mengungkap data yang

diungkapkan dengan kata-kata secara lisan tentang sikap, pendapat, wawasan

subjek penelitian maupun kolaborator mengenai baik buruknya proses

pembelajaran yang telah berlangsung.

3.  teknik pemanfaatan data dokumen meliputi : silabus dan sistem penilaian,

catatan guru, hasil nilai unjuk kerja, hasil pengisian angket siswa, foto-foto

kegiatan pembelajaran

18

Page 19: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 19/46

 

E.  Kriteria Keberhasilan Tindakan

Untuk memudahkan pemantauan, analisis dan pengambilan kesimpulan

terhadap kebrhasilan tindakan yang dilakukan, perlu ditetapkan kriteria

keberhasilan tindakan. Untuk itu peneliti dan kolaboratpr menentukan kriteria

sebagai berikut.

1.  peningkatan kualitas proses relajar siswa dengan indikator :

a.  adanya peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

b.  adanya peningkatan kerjasama antarsiswa dalam melaksanakan tugas-

tugas pembelajaran

2.  peningkatan hasil belajar siswa dengan indicator

a.  adanya peningkatan perasaan puas pada siswa

b.  adanya peningkatan kompetensi psikomotor, afektif dan kognitif siswa

dalam pembelajaran ini

F.  Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti membandingkan dan mendiskusikan

catatan peneliti dengan catatan kolaborator. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini sebagian besar berupa analisis deskriptis kualitatif. Teknik ini

digunakan untuk mengolah data yang bersifat kualitatif, baik yang berhubungan

dengan keberhasilan proses maupun hasil pembelajaran. Adapun data yang

bersifat kuantitatif seperti nilai unjuk kerja (hasil diskusi dan laporan) akan

dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif sederhana, yakni dengan

membandingkan nilai rerata.

Analisis data yang akan dilakukan meliputi empat tahap. Tahap pertama,

data yang terkumpul dari berbagai instrumen seperti lembar pengamatan, catatan

guru, angket siswa, catatan hasil kegiatan wawancara, hasil tes unjuk kerja, dan

dokumentasi foto dikelompokkan menurut pokok permasalahan yang sejenis.

Tahap kedua, data tersebut disajikan secara deskriptif kualitatif. Tahap ketiga

adalah inferensi, yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel atau diagram. Tahap

keempat adalah penarikan kesimpulan secara induktif, yaitu menafsirkan data

yang sudah dikelompokkan.

19

Page 20: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 20/46

 

Dari hasil analisis data diatas, akan ditarik kesimpulan secara keseluruhan

dengan menyatakan kebenaran hipotesis tindakan yang telah ditetapkan.

(instrumen pengumpulan data terlampir)

Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Sebelum

dianalisis data di tabulasi dan diinterpretasikan.

20

Page 21: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 21/46

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Peningkatan Kualitas Pemahaman Konsep Kelangsungan Hidup

Ornanisme Setelah Menggunakan Permainan Gambar Puzzle

Setelah diterapkannya model permainan gambar puzzle pada pembelajaran

Biologi, khususnya pada konsep kelangsungan hidup organisme, ada peningkatan

kualitas proses pembelajaran. Peningkatan tersebut meliputi :

1.   Peningkatan Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran

Sebelum dilakukan tindakan, pembelajaran biologi kurang melibatkan

siswa secara langsung dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru lebih banyak 

berperan dalam memberikan teori mengenai materi system pencernaan dan

pernapasan pada manusia.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berdasarkan hasil pemantauan

peneliti dan kolaborator, serta hasil refleksi siswa, siswa lebih banyak terlibat

secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,

siswa secara langsung menyimak dari sesama temannya dalam menjelaskan

materi yang mereka dari kelompok asalnya. Hal inilah yang membuat siswa

semakin antusias dalam menyimak pembelajaran ditambah lagi ada beberapa

siswa yang secara langsung memberikan contoh ataupun penjelasan

menggunakan media computer/internet. Setelah rancangan pembelajaran

diperbaiki pada siklus II, keterlibatan siswa semakin meningkat dibandingkan

dengan pembelajaran pada siklus I. Dalam siklus ini materi yang merekaperoleh berbeda yaitu materi pada system pernapasan, pada siklus II ini

kelompok pada siklus I diacak kembali sehingga menjadi kelompok yang baru

, selain itu setiap kelompok membuat suatu resume untuk dapat dijelaskan

kepada kelompok lain, sehingga kelompok lain dapat lebih paham yang akan

dijelaskan dari kelompok lain.

21

Page 22: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 22/46

 

 2.   Peningkatan Kerja Sama Antarsiswa dalam Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran siklus I, guru lebih banyak memunculkan

komponen learning community “ Masyarakat Belajar”. Dengan demikian,

kerja sama antarsiswa lebih meningkat dibandingkan saat pratindakan. Guru

memberikan tugas berdiskusi dalam kelompok untuk membahas suatu materi

yang mereka perlu pahami sehingga dalam suatu kelompok timbul kerjasama

yang sangat erat yaitu ada 1 orang yang belum memahami materi tertentu

secara otomatis teman satu kelompoknya menjelaskan sampai temannya

paham materi tersebut. Pada siklus II, kerja sama antarsiswa dalam

pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran lebih meningkat. Pada siklus II ini

peran aktif siswa yang lebih “mampu” berupaya untuk mendampingi siswa

yang “belum mampu” dalam menguasai materi, karena mereka menganggap

keberhasilan bukanlah ditentukan oleh individu sendiri.

B. Peningkatan Kualitas Hasil Belajar pada Pembelajaran Biologi setelah

diterapkannya model Permainan Gambar Puzzle

Setelah diterapkannya permainan gambar puzzle pada pembelajaran

Biologi ada peningkatan kualitas hasil pembelajaran. Peningkatan tersebut

meliputi :

1.  Peningkatan Perasaan Puas pada Siswa

Setelah tindakan dilakukan pada siklus I, ada peningkatan rasa puas

pada diri siswa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ataupun kolaborator,

peningkatan rasa puas siswa dapat dilihat dari ekpresi wajah dan reaksi

spontan siswa seperti tertawa ataupun bertepuk tangan. Siswa juga terlihat

lebih senang dalam mengikuti proses pembelajaran.

Disamping itu, berdasarkan hasil refleksi baik secara tertulis maupun

lisan, sebagian besar siswa menyatakan senang mengikuti proses

pembelajaran. Pada pembelajaran siklus II, dari hasil refleksi, hampir semua

siswa menyatakan lebih senang mengikuti proses pembelajaran siklus kedua.

Siswa juga menyatakan lebih puas dengan hasil pembelajaran yang

dicapainya.

22

Page 23: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 23/46

 

2.  Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Mengacu pada penilaian sebenarnya (Authentic Assesment) hasil

belajar yang diambil meliputi tiga penilaian yaitu : (1) penilaian Psikomotorik 

(unjuk kerja); (2) Penilaian Afektif (minat); dan (3) penilaian Kognitif 

(pemahaman dan pengetahuan). Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar

tersebut penulis uraikan sebagai berikut :

1.  Penilaian Psikomotorik

Penilaian psikomotorik ini dilakukan 2 kali penilaian yaitu pada

materi system pencernaan (siklus I) dan system pernapasan (siklus II),

penilaian ini dilihat dari aspek kegiatan diskusi yang meliputi pemaparan,

menjawab pertanyaan, keaktifan dalam memberikan pertanyaan serta

melakuka kegiatan eksperimen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 1. Hasil Nilai Psikomotor Pada Siklus I

No Nilai Jumlah Anak Persentase1. 0 - 50 -- --

2. 51 – 60 -- --

3. 61 – 69 5 17,39

4. 70 – 74 7 21,73

5. 75 – 85 20 60,86

6. 86 – 100 -- --

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase siswa yang

mendapatkan nilai yang berkisar 61 – 69 berjumlah 17,39 %, untuk nilai

yang berkisar 70 – 74 berjumlah 21,73 % dan untuk nilai yang berkisar 75

– 85 berjumlah 60,86 %, sedangkan untuk nilai yang berkisar 86 – 100

tidak ada, ini menunjukkan bahwa pada siklus I siswa belum optimal dan

serius dalam melakukan proses pembelajaran. Untuk itu guru melakukan

refleksi diri dalam mengatasi permasalahan ini, dari hasil refleksi tersebut

guru melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus II.

23

Page 24: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 24/46

 

Setela dilakukan tindakan pada siklus II, maka diperolehlah data

hasil penilaian psikomotor untuk materi yang berbeda. Penilaian hasil

psikomotorik pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Hasil Nilai Psikomotor Pada Siklus II

No Nilai Jumlah Anak Persentase

1. 0 - 50 -- --

2. 51 – 60 -- --

3. 61 – 69 -- --

4. 70 – 74 -- --

5. 75 – 85 3 8,696. 86 – 100 29 91,30

Pada siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat drastis, nilai

yang diperoleh adalah berkisar antara nilai 75 sampai nilai 100, untuk nilai

0 sampai 74 bahkan tidak ada sama sekali, ini menunjukkan bahwa siswa

sudah dapat mengikuti model pembelajaran permainan gambar puzzle,

yang semakin menambah antusisme siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.

2.  Penilaian Afektif 

Penilaian afektif ini untuk mengetahui minat belajar siswa pada

materi sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia. Penilaian afektif 

ini dinilai selama rentang waktu kegiatan belajar mengajar pada materi

tersebut. Adapun rekapitulasi penilaian afektif dapat dilihat pada tabel 2

dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Penilaian Afektif Siswa

No Nilai Jumlah Anak Persentase

1. A 26 86,69

2. B 6 13,04

3. C -- --

4. D -- --

5. E -- --

24

Page 25: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 25/46

 

Dari tabel diatas menunjukkan tingginya minat belajar siswa

selama mengikuti proses pembelajaran. Sikap ini tercermin pada tingginya

nilai afektif siswa pada materi sistem pencernaan dan pernapasan pada

manusia.

Secara kuantitatif, suasana pembelajaran biologi dirasakan lebih

kondusif dibandingkan sebelum dilakukannya tindakan. Hal ini dirasakan

baik oleh siswa maupun guru yang dipantau dari observasi KBM. Suasana

pembelajaran biologi yang lebih kondusif terlihat pada hubungan

kerjasama antar personal siswa dalam kelompok, spontanitas siswa dan

diskusi berkembang sehingga hambatan komunikasi antara guru dan siswa

berkurang. Suasana pembelajaran biologi yang kondusif menunjang

terciptanya iklim belajar yang lebih baik di lingkungan sekolah serta

memberikan motivasi pada rekan guru lain untuk lebih terbuka dengan

siswa, kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran, lebih bersahabat

dengan siswa tanpa meninggalkan wibawa guru.

3.  Penilaian Kognitif 

Penilaian kognitif ini dapat dibagi menjadi penilaian individu dan

penilaian kelompok. Penilaian inidvidu didasarkan atas nilai ulangan

harian yang diberikan sedangkan nilai kelompok didasarkan atas nilai

ulangan individu yang dikonversi untuk 

a. Penilaian Individu

Setelah mengikuti proses pembelajaran Biologi denganmenggunakan model pembelajaran Permainan gambar puzzle pada materi

Reproduksi pada siklus I, diperoleh hasil penilaian kuis/ ulangan untuk per

individu seperti tergambar pada tabel dibawah ini.

25

Page 26: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 26/46

 

Tabel 4. Hasil Nilai Ulangan Harian Pada Siklus I

No Nilai Jumlah Anak Persentase1. 0 - 50 -- --

2. 51 – 60 2 8,69

3. 61 – 69 -- --

4. 70 – 74 2 8,69

5. 75 – 85 8 34,78

6. 86 – 100 11 47,82

Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase anak yang mendapatkan

nilai yang berkisar antara 0 – 50 tidak ada, sedangkan nilai yang berkisar

antara 51 – 60 berjumlah 8,69 %, untuk nilai yang berkisar 70 – 74

berjumlah 8,69 %, nilai yang berkisar 75 – 85 berjumlah 34,78 %, dan

nilai yang berkisar 86 – 100 berjumlah 47,82 %. Berdasarkan nilai standar

yang telah ditentukan yaitu standar KKM nya adalah 70 maka, dari hasil

penilaian pada siklus I ini dapat dilihat bahwa hanya 8,69% siswa yang

dinilai kurang berhasil. Setelah dilakukan refleksi oleh guru dan siswa

kesalahan pada siklus I ini akan diperbaiki pada siklus II.

Pada siklus ke II dapat ditampilkan tabel hasil nilai ulangan harian

dibawah ini:

Tabel 5. Hasil Nilai Ulangan Harian Pada Siklus II

No Nilai Jumlah Anak Persentase

1. 0 - 50 -- --

2. 51 – 60 -- --

3. 61 – 69 -- --

4. 70 – 74 -- --

5. 75 – 85 3 13,04

6. 86 – 100 20 86,95

Pada penilaian siklus II ini terlihat adanya peningkatan yang cukup

signifikan jika dibandingkan pada siklus II, ini dapat ditunjukkan dari nilai

ulangan harian yang ditampilkan pada tabel diatas yaitu nilai yang

diperoleh tidak ada yang dibawah KKM. Nilai siswa yang memperoleh 75

– 85 berjumlah 13,04 % sedangkan untuk nilai yang berkisar 86 – 100

26

Page 27: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 27/46

 

berjumlah 86,95 %. Dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya

peningkatan nilai kognitif pada siswa.

b. Penilaian Kelompok

Jika dilihat dari penilaian kelompok Dari data yang diperoleh

terlihat adanya peningkatan tingkat aktivitas siswa dalam kerja kelompok.

Dari data yang diperoleh terlihat adanya peningkatan partisipasi siswa

dalam kelompok yang diperoleh dari observasi. Adapun peningkatan

tersebut terlihat pada 2 siklus, yaitu pada siklus I, dari 5 kelompok yang

terbentuk 1 kelompok tergolong kelompok SUPER, 3 kelompok HEBAT

dan 1 Kelompok BAIK, kemudian meningkat cukup pesat pada siklus II,

pada siklus ke II ini semua kelompok mendapat predikat SUPER dengan

total nilai berbeda-beda. Berikut data dapat disajikan dibawah ini :

Tabel 6. Hasil Pembelajaran Biologi Model Permainan Gambar

Puzzle pada Siklus I

Kelompok Skor Kriteria

Kelompok I 22 Hebat

Kelompok II 22,5 Hebat

Kelompok III 21,25 Hebat

Kelompok IV 26 Super

Kelompok V 19 Baik 

Tabel 7. Hasil Pembelajaran Biologi Model Permainan Gambar

Puzzle pada Siklus II

Kelompok Skor Kriteria

Kelompok I 27,5 Super

Kelompok II 28 Super

Kelompok III 28 Super

Kelompok IV 27,5 Super

Kelompok V 30 Super

27

Page 28: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 28/46

 

Pemantauan peningkatan partisipasi siswa dalam kelompok siswa

yang dilakukan pada saat KBM, tingkat aktivitas dalam kelompok belajar

secara kualitatif yaitu memberikan ide, menerima pendapat, melaksanakan

tugas, kerjasama dan kepedulian pada keikutsertaan sesame anggota

kelompok. Intervensi model pembelajaran Biologi Permainan Gambar

Puzzle memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran Biologi, dan

proses pembelajaran tampak lebih menyentuh berbagai tingkat lapisan

tingkat kemampuan siswa. Siswa yang termasuk kaegori BAIK dalam

kegiatan belajarnya tampak belajar tanpa merasa terbebani oleh muatan-

muatan konsep yang dirasakan berat jika dipelajari dengan kegiatan

pembelajaran konvensional.

28

Page 29: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 29/46

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 

Berdasarkan data penelitian, diskusi sesama tim peneliti dan refleksi yang

telah dilakukan selama penelitian, dapat disimpulkan hal-hal berikut :

1  Permainan gambar puzzle dapat meningkatkan pemahaman konsep

kelangsungan hidup organisme di kelas IX.7 SMP Negeri 31 Padang. Hal

ini ditandai dengan semakin berkualitasnya aktifitas dan respon siswadalam memecahkan persoalan yang diberikan oleh guru, meningkatnya

kemampuan komunikasi dan kerjasama siswa serta hasil belajar yang

diperoleh siswa. Peningkatan tersebut meliputi (a) meningkatnya

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (b) meningkatnya kerja

sama siswa dalam proses pembelajaran. Secara umum, peningkatan

kualitas proses belajar siswa tampak pada munculnya kegairahan siswa

dalam mengikuti pembelajaran2  Dengan permainan gambar puzzle guru mendapatkan kemudahan dalam

berkreasi dan berinovasi pada pembelajarannya, lebih efektif dan efisien

waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran, berpikir secara efektif dalam

menyelesaikan masalah sederhana berhubungan dengan masalah –

masalah biologi secara kualitatif, melakukan analisis kuantitatif 

menggunakan data pengamatan dan angket yang telah diberikan pada

siswa, sebagai fasilitator dan observer yang baik dan berhasil merangsang

kemampuan bernalar siswa dan lebih berhasil menanamkan sikap-sikap

positif kepada siswa.

3  Peningkatan kualitas proses pembelajaran, setelah diterapkan model

permainan gambar puzzle, kualitas hasil belajar siswa juga meningkat.

Peningkatan tersebut meliputi : (a) meningkatnya perasaan puas pada

siswa dan (b) meningkatnya nilai psikomotor, afektif serta koognitif pada

diri siswa

29

Page 30: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 30/46

 

B. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan temuan selama penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai

berikut :

1.  Penggunaan permainan gambar puzzle dapat dijadikan salah satu

alternatif bagi guru biologi untuk meningkatkan pemahaman konsep di

kelasnya.

2.  Sebaiknya guru menyiapkan beberapa alternatif gambar yang menarik 

yang akan digunakan dalam proses pembelajarannya.

30

Page 31: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 31/46

 

DAFTAR PUSTAKA

Becker, Lana and Schneider, Kent N. 2004. Motivating Students : 8 Simple Rules

for Teachers. East Tennessee State University : Magma Publication Inc,

Madison Wis

Dikmenun, 2003. Menjadi Guru Yang Terampil. Jakarta :Direktorat Menengah

Umum..Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.Depdiknas.

Depdiknas, 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi 5. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Kemmis, S. And Mc.Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin :Deakin University

Kimball, J.W. 1996. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlannga.

Indrawati, 2008. Penilaian Berbasis Kelas. Bandung : Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Depdiknas

Luce, Ronald W, 1990. Motivating The Unmotivated. 

 http://www.motivation.org.uk 

Prawirohartono, S.2005. Biologi SMP Jilid 3. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudarsono, F.X. 1992. Action Research. Jakarta : Penerbit Rieneka Cipta.

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik 

Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta :

Prestasi Pustaka Publisher.

Wojowasito.S dan W. Poerwadaminta. 1980.Kamus Lengkap. Bandung : Penerbit

Hasta

Zamroni.2003.Paradigma Pendidikan Masa Depan.Jakarta : Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.Depdiknas.

31

Page 32: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 32/46

 

 Lampiran 1

CATATAN LAPANGAN 

Sekolah : SMP Negeri 31 Padang

Alamat Sekolah : Jl. Andalas no.126 Padang

Kelas : IX.7

Mata Pelajaran : Biologi

Konsep/ Kajian : Kelangsungan Hidup Organisme

Pertemuan ke : I

Waktu : 90 menit

Nama Guru / Kolaborator : Suryanto,S.Pd

Masalah penelitian : Adaptasi morfologi

I Planing

II Acting

III Observasi

IV Reflecting

32

Page 33: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 33/46

 

 Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI GURU DALAM PBM

Nama Sekolah :SMPN 31 Padang

Nama Guru :Suryanto, S.Pd

Mata Pelajaran : Biologi

Konsep / Sub Konsep : Kelangsungan Hidup Organisme/Adaptasi morfologi

NO Perilaku Guru ya tidak Komentar/Ket.

1.

2.

3.

4.5.

6.

7.

8.

9.

10

11.

12

1314

15

16

Memberi tugas pendahuluan

Menanyakan prasyrat pengetahuan

Mereviu PR

Memberi penjelasan tentang EksperimenMembagi kelompok dan mengatur duduk 

Guru sebagai moderator / inspirator

Membimbing siswa mendapat data

Menuliskan judul , tujuan di papan tulis

Menjelaskan langkah kerja dan waktunya

Memberi kesempatan kelompok diskusi

Mempersilahkan tiap kelompok 

mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Memberi kesempatan kepada kelompok 

lain untuk menanggapi.

Bersama siswa menarik kesimpulanMemberi hadiah majalah ilmiah populer

kepada kelompok terbaik, presenter

terbaik, dan menjawab masalah

lingkungan dengan tepat.

Memberi post test dan angket

Pemberian tugas rumah

Kolaborator

33

Page 34: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 34/46

 

 Lampiran 3

LEMBAR PERILAKU SISWA DALAM PBM

Nama Sekolah : SMPN 31 Padang

Nama Guru: : Suryanto, S.Pd

Mata Pelajaran: : Biologi

Konsep / Sub konsep : Kelangsungan Hidup Organisme/Adaptasi

morfologi

Kelas / semester : IX.7/5

Jumlah Siswa : siswa

NO Perilaku siswa dalamkegiatan

Tally Jumlah Persentase

1

2.3

4

5

6

7

8

9

10

1112

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Menyelesaikan tugas pendahuluan.

Interaksi dengan LKS

Interaksi dengan pengamatan dan

data

Interaksi dengan teman dekat

Interaksi dengan teman sejawat

Mencatat penjelasan teman penyaji

Bermotivasi kerja

Berdisiplin kerja

Bertanggung jawab

Bercanda / bermain main di laborKeluar masuk labor

Tidak memperhatikan penjelasan

Tidak mengunakan buku sumber

Tidak mengajukan pertannyaan

Tidak menjawab pertannyaan

Tidak memberikan tanggapan / 

komentar

Mengantuk / melamun

Berjalan-jalan di labor/kelas

Datang terlambat

Acuh tak acuh dalam kelompok 

Observer

34

Page 35: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 35/46

 

 Lampiran 4

INSTRUMEN PENILAIAN SISWA

NAMA SEKOLAH : SMPN 31 Padang

NAMA GURU : Suryanto, S.Pd

MATA PELAJARAN : Biologi

Konsep / sub konsep : Kelangsungan Hidup Organisme/Adaptasi Morfologi

KELAS /SEMESTER : IX.7/5

Jumlah Siswa : 32 siswa

NO Pengamatan yang tercatat 1 2 3 4 5 Jumlah

A Merakit puzzle

B Menyajikan di depan labor/kelas

hasil kerja kelompok 

C Mengajukan pertanyaan

D Menjawab pertanyaan

E Memberikan pendapat komentar

Keterangan : 

NO A point 5 Merakit benar ,cepat. Point 4 merakit benar .point 3 merakit benar , lama point 2 Merakit salah cepat

point 1 merakit salah lambat.

NO B point 5 menyajikan sangat baik Point 4 menyajikan baik 

point 3 menyajikan cukup . point 2 menyajikan sedang

point 1 menyajikan kurang lengkap.

NO C, D, E

Point 5 Bermutu sesuai topik Point 4 Masih relevan dengan topik 

Point 3 kurang Relevan dengan topik point 2 menyimpang dengan topik 

Point 1 tidak relevan sama sekali dengan topik 

35

Page 36: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 36/46

 

 Lampiran 5

ANGKET SISWA

Nama Sekolah : SMPN 31 Padang

Nama Guru : Suryanto, S.Pd

Tanggal :

Jawab pertanyaan di bawah dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang

kamu  anggap cocok, tanpa menulis nama. Isilah Saran untuk kebaikan kita

bersama

NO Pertanyaan ya tidak

1.

2

3

4

5

6

7

8

Apakah belajar seperti ini kamu senangi

Apakah belajar seperti ini memotivasi kamu untuk belajar

biologi

Apakah kamu lebih mengerti dengan konsep yang di

pelajari

Apakah kamu mendapat kesempatan memberi ide / 

pendapat

Apakah dengan belajar seperti ini nilai Biologi jadi

meningkat

Bahasa yang digunakan guru mudah dipahami

Apakah kamu dalam menyiapkan eksperimen mengalamikesulitan

Apakah tugas PR dikerjakan di rumah

Pendapat / saran :

36

Page 37: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 37/46

 

 Lampiran 6 

JADWAL KEGIATAN

Penelitian Tindakan KelasSMP N 3I Padang Tahun Pelajaran 2006 - 2007

Juli Agustus September

N

O

KEGIATAN1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal 1 1

2 Pemantapan Proposal 2

3 Pembuatan &

Penggandaan

Perangkat PBM

3  

4 Pelaksanaan Penelitian 4 4 4 4 4

5 Penyusunan &

Penggandaan

Laporan

5

6 Pelaporan Penelitian &

Presentasi.

6 6

37

Page 38: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 38/46

 

 Lampiran 7 

Tabel Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Siklus I Siklus IINo Data Aktivitas

Maks Min Maks Min

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10..

11..

12..

13..

14..

15.

16.

17.

18..

19..

20..

21..

22

23

Interaksi dengan LKS

Interaksi dengan pengamatan dan data

Interaksi dengan buku sumber

Interaksi dengan teman dekat

Menyajikan di depan Labor/kelas.

Mengajukan pertanyaan pada penyaji

Menjawab pertanyaan teman-teman/guru.

Memberikan pendapat / komentar.

Mencatat penjelasan teman penyaji.

Bermotivasi kerja

Berdisiplin kerja

Bertanggung jawab

Bercanda / bermain-main di Labor/kelas.

Keluar/masuk Labor/kelas

Tidak memperhatikan penjelasan

Tidak mempergunakan buku sumber

Tidak mengajukan pertanyaan

Tidak menjawab pertanyaan

Tidak memberikan tanggapan /komentar

Mengantuk / melamun

Berjalan-jalan di labor

Datang terlambat

Acuh tak acuh dalam kelompok 

32

30

20

20

4

7

5

8

26

20

20

23

8

2

2

3

12

10

12

2

3

-

5

0

2

12

12

0

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

32

32

26

24

8

9

12

12

32

32

32

32

3

-

-

-

3

2

5

-

-

-

-

0

0

6

8

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

38

Page 39: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 39/46

 

 Lampiran 8

REKAPITULASI DATA ANGKET SISWA

No INDIKATOR SIKLUS

I

SIKLUS

II

1.

2

3

4

5

6

7

8

Senang dengan metode belajar ini

Motivasi belajar biologi meningkat

Mengerti dengan konsep yang di pelajari

Mendapat kesempatan memberi ide / pendapat

Nilai Biologi jadi meningkat

Faham dengan Bahasa yang digunakan guru

Mengalami kesulitan dalam merangkai puzzle

Mengerjakan tugas PR di rumah

32

32

24

21

12

32

2

13

32

32

30

29

26

32

-

32

JUMLAH 168 213

39

Page 40: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 40/46

 

 Lampiran 9  Foto-Foto Kegiatan Siswa 

40

Page 41: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 41/46

 

 Lampiran 10

DENAH KEGIATAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Posisi kegiatan di laboratorium

41

Page 42: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 42/46

 

Meja : kelompok, presentasi, pem

 

andu, kolaborator (pengamat / penilai).

42

Page 43: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 43/46

 

 Lampiran 1

DAKAN

Persiapan

1.  Me

per

2.  Ku

3.  Me soal untuk pekerjaan rumah (PR) siswa

4. 5. 6.  Per

7.  Persiapan buku pegangan guru

8. 9.  Per

10. Me

sun serangkaian tindakan kegiatan secara menyeluruh

12.

Pelaksanaan :

Siklus I.

2. 

e.

1

SATUAN ACARA TIN

Mata Pelajaran : BiologiPokok Bahasan : Kelangsungan Hidup Organisme

Kelas/Semester : IX.7/ 5

Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

:

nyiapkan gambar-gambar hewan yang akan digunakan dalam

mainan gambar puzzle

rikulum atau silabus dan membagi siswa menjadi 4 kelompok 

mbuat soal –

Membuat solusi dari PR

Sistem penilaian

siapan buku pegangan siswa

Persiapan soal-soal evaluasi

siapan angket siswa

rencanakan waktu untuk pelaksanaan tindakan

11. Menyu

 Menyiapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian

1.  Menjelaskan prinsip-prinsip kelangsungan hidup organisme

pelaksanaan di kelas dengan cara diskusi informasi dengan

mempergunakan gambar puzzle yang melibatkan siswa dalam

kelompok 

3.  Sebelum kegiatan siswa memahami LKS (lembar kerja siswa).

4.  20 menit pertama siswa telah memahami prinsip-prinsip

kelangsungan hidup organism

5.  35 menit siswa mendiskusikan soal – soal yang berbeda dengan

kelompok lain serta mendiskusikan secara pleno soal – soal tugas

pendahuluan dan akhir.

43

Page 44: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 44/46

 

6.  Untuk mempertajam konsep 35 menit terakhir evaluasi pekerjaan

sekolah yang diberikan guru, guru memberikan penjelasan

sehubungan dengan kesalahan-kesalahan yang banyak dijumpai.

Melakukan diskusi dengan soal – soal aplikasi dan kehidupan

ehari-hari.

7.  Penarikan uman.

8.  Tes akhir 5 menit, mengisi angket untuk mengevaluasi program

berupa : tes Harian, tes Perbuatan, penarikan Angket, evaluasi

i peneliti lakukan untuk mendapatkan

ngkat dimana sebagai dasar untuk 

pada siklus II (dua).

bahasan -konsep

biologi

2.  Pada si egiatan bersama

dalam kelompok dengan anggota 4 siswa. Mencatat data,

mendisk at

kelompoknya.

3.  Peran gu

4.  Memberik 

memant

5.  Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan. Tujuannya

untuk m

tindakan

6.  Refleksi

pemaham – rata siswa. setelah sejumlah tindakan dilakukan

apakah

terhadap m

7. 

s

kesimpulan, ringkasan atau rangk 

Kegiatan

9.  Refleksi I .Pada kegiatan in

ti pemahaman siswa rata – rata

tindakan yang akan dilaksanakan

Siklus II

1.  Melanjutkan materi kelangsungan hidup organisme dalam pokok 

a konsepyang sama yaitu dengan penekanan pad

melalui permainan gambar puzzle

klus dua ini seluruh siswa melakukan k 

usikan, memplenokannya dan mempertahankan pendap

ru dalam siklus dua ini sebagai motivator dan moderator.

an soal-soal pemahaman konsep secara individu dan

au PS dan PR siswa.

engetahui efektifitas keberhasilan dan hambatan terhadap

yang dilakukan.

II, dilakukan peneliti untuk mendapatkan nilai

an rata

tindakan ini bisa meningkatkan pemahaman konsep siswa

ateri pelajaran yang diberikan.

44

Page 45: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 45/46

 

Curriculum Vitae Peneliti

:

:

empat/Tgl Lahir : Jakarta, 5 Oktober 1969

angkat/Golongan : Pembina / IV.a

ekerjaan : Guru SMAN 1 Padang

Bidang Studi : Biologi

Status Perkawinan : Menikah (4 putra)

Alamat Sekolah : Jl. Jendral Sudirman No.1 Padang

Alamat Rumah : Jl Rambutan Raya No.49 Perumnas Belimbing

Padang Telp. 499398/HP.081363211879Pendidikan : SD 04 Grogol Utara Jaksel (1981)

SMPN 48 Jakarta Selatan (1984)

SMAN 29 Jakarta Selatan (1987)

Program DIII FMIPA UI Depok (1990)

S1/Akta IV Pendidikan Biologi UT (1993)

S2 Manajemen Pendidikan Lingkungan (2007)

Prestasi : Finalis Lomba karya tulis bidang kependudukan

dan lingkungan hidup tingkat nasional tahun2005

Peringkat I Guru SMP/MTs berprestasi Kota

Padang Tahun 2006

Peserta Seleksi Guru Berprestasi Sumatera Barat

Tahun 2006

Peringkat I Lomba Inovasi Pembelajaran Guru

SMP Tingkat Propinsi Sumatera Barat Tahun

2006

Finalis Workshop Inovasi Pembelajaran GuruSMP Tingkat Nasional tahun 2006

Padang, 4 Agustus 2008

Suryanto, M.Pd

NIP.131928933

Nama Suryanto, M.Pd

NIP 131 928 933

T

P

P

45

Page 46: 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman

5/10/2018 61 Ssuryanto Upaya Peningkatan Pemahaman - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/61-ssuryanto-upaya-peningkatan-pemahaman 46/46

 

46