ulkus mata

23
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ibu Supatmi Umur : 32 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pegawai catringan Alamat : Bejagung Tanggal pemeriksaan : 29 september 2010. Jam 08.30 No Rekam Medis : 06 87 97 II ANAMNESA Keluhan utama : mata terasa kabur. Riwayat perjalanan penyakit : Mata kanan tertusuk tusuk sate, ± 3 bulan yang lalu. Mata kanan kabur,untuk melihat tidak jelas. Ada putih-putih di matanya. Mata terasa sakit/cekot- cekot, silau. ± 3 bulan yang lalu mata kanan tertusuk tusuk sate, masih bisa melihat tetapi terasa mengganjal, perih, dan merah. Pasien berobat ke mantri diberi obat tetes mata dan pil (pasien tidak tahu nama obatnya), tetapi karena mata pasien tidak ada perbaikan maka pasien berobat ke poli mata. Kontrol I: tanggal 11 juni 2010-10-03 S : mata kanan merah dan terasa mengganjal, kadang terasa nyeri. O: visus okuli dextra : 6/30. Fluoresence (-) 1

Upload: rosina-jodjana

Post on 08-Aug-2015

59 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ulkus Mata

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ibu Supatmi

Umur : 32 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pegawai catringan

Alamat : Bejagung

Tanggal pemeriksaan : 29 september 2010.

Jam 08.30

No Rekam Medis : 06 87 97

II ANAMNESA

Keluhan utama : mata terasa kabur.

Riwayat perjalanan penyakit :

Mata kanan tertusuk tusuk sate, ± 3 bulan yang lalu. Mata kanan kabur,untuk

melihat tidak jelas. Ada putih-putih di matanya. Mata terasa sakit/cekot-cekot,

silau.

± 3 bulan yang lalu mata kanan tertusuk tusuk sate, masih bisa melihat tetapi

terasa mengganjal, perih, dan merah. Pasien berobat ke mantri diberi obat tetes

mata dan pil (pasien tidak tahu nama obatnya), tetapi karena mata pasien tidak

ada perbaikan maka pasien berobat ke poli mata.

Kontrol I: tanggal 11 juni 2010-10-03

S : mata kanan merah dan terasa mengganjal, kadang terasa nyeri.

O: visus okuli dextra : 6/30. Fluoresence (-)

Visus okuli sinistra : 6/6

A: od keratitis

P: Stiatrol drop

Mefinal

Bebat

Kontrol II : tanggal 16 juni 2010-10-03

S : kontrol.

pandangan mata kanan masih kabur, obat habis

O : Visus okuli dextra : 6/15

A : OD keratitis

1

Page 2: Ulkus Mata

P : Terapi tetap

Kontrol III : tanggal 2 juli 2010

S : Kontrol.

Mata kanan masih kabur

O : Visus okuli dextra : 6/10

A : OD keratitis

P : Lefofloksasin eye oitment

Kontrol IV : tanggal 17 juli 2010

S : pandangan mata kanan semakin kabur, mata terasa seperti berpasir,

terkadang cekot-cekot.

O : Visus okuli dextra : 1/300. Fluoresence (-)

A : OD katarak komplikata

Uveitis

P : Lefofloksasin eye oitment

Prednison

Ciprofloksasin

Asam mefenamat

Atrofin

Bebat

Riwayat penyakit dahulu :

( - )

III PEMERIKSAAN

Visus Okuli Dextra : 1/300. Fluoresence (+)

Visus Okuli Sinistra : 6/6

2

Page 3: Ulkus Mata

Conjungtiva : PCVI/-

Cornea : Ulkus, hipopion/-

Lensa : Keruh/Jernih

Pupil : Iregular/Regular

IV ASSESMENT

Ulkus kornea cum hipopion

V PLANNING

Injeksi gentamicyn Sub Conjungtiva

Gentamisin zalf

Prednison tablet 3 X tablet II

Ciprofloksasin 500mg tablet 2 X tablet I

Asam mefenamat 500mg tablet 3 X tablet I

Atrofin

Bebat

3

Page 4: Ulkus Mata

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

Kornea dalam keadaan normal bersifat transparant (tembus cahaya). Sifat transparansi ini

disebabkan oleh strukturnya yang avaskular, uniform, dan destrugent. Penyakit kornea

merupakan penyakit yang serius karena penanganan yang tidak sempurna atau terlambat akan

mengakibatkan gangguan pengelihatan permanen berupa pengelihatan yang kabur ringan

hingga kebutaan. Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya

infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea yang dapat

terjadi dari epitel sampai stroma serta hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian

jaringan kornea. Karena progresnya yang secara permanen dapat mempengaruhi pengelihatan

apabila terjadi perforasi, maka ulkus kornea digolongkan sebagai kedaruratan mata.2,4,6,8

ETIOLOGI 1,2,3,4,5,6,7,8,9

Ulkus biasanya disebabkan oleh :

Infeksi Bakteri

Bakteri yang sering menyebabkan ulkus kornea adalah Streptococcus α hemolyticus,

Streptococcus β hemolyticus, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus,

Staphylococcus epidermidis, Moraxella liquefaciens, Pseudomonas aeruginosa,

Norcardia asteroides, Proteus sp, Enterobacter hafniae, Actinomyces sp,

Mycobacterium fortuitum.

Infeksi Virus

Biasanya disebabkan oleh Herpes simpleks virus (HSV), Virus Varicella Zoster.

Infeksi Fungi

Biasanya disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergillus, Penicillium,

Cephalosporium.

Protozoa ( Acanthamoeba)

Defisiensi Vitamin A

Lagoftalmus akibat parese N.VIII, lesi N.III

Autoimun ( Ulkus Mooren )

4

Page 5: Ulkus Mata

Kelainan karena Trauma

Trauma kimia

FAKTOR PREDISPOSISI.2, 6,7

Terjadinya ulkus kornea biasanya didahului oleh faktor pencetus yaitu rusaknya sistem barier

epitel kornea oleh penyebab-penyebab seperti :

a. Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air mata, sumbatan

saluran lakrimal)

b. Oleh faktor-faktor eksternal yaitu : luka pada kornea (erosi kornea) karena trauma,

penggunaan lensa kontak, luka bakar pada muka

c. Kelainan lokal pada kornea:

- Edema kornea kronik

- Keratitis exposure (pada lagoftalmos, anestesi umum, koma)

- Keratitis karena defisiensi vitamin A

- Keratitis neuroparalitik

- Keratitis superficialis virus

d. Kelainan sistemik

- Malnutrisi

- Alkoholisme

- Sindrom Steven-Johnson

- Sindrom defisiensi imun (AIDS, SLE)

e. Obat-obatan penurun sistem imun

- Kortikosteroid

- Obat anestesi local

PATOFISIOLOGI 2,4,6,7

Bila pertahanan normal pada mata seperti pada epitel kornea mengalami gangguan, maka

resiko terjadinya infeksi pada mata sangat tinggi. Trauma yang mengakibatkan kerusakan

pada epitel kornea merupakan port de entry masuknya kuman. Koloni bakteri patologi pada

lapisan kornea bersifat antigen dan akan melepaskan enzim dan toksin. Hal ini akan

mengaktifan reaksi antigen antibodi yang mengawali proses inflamasi. Sel-sel PMN pada

kornea akan membentuk infiltrat. PMN berfungsi memfagosit bakteri. Lapisan kolagen

stroma dihancurkan oleh bakteri dan enzim leukosit dan proses degradasi berlanjut meliputi

5

Page 6: Ulkus Mata

nekrosis dan penipisan. Karena penipisan lapisan ini, dapat terjadi perforasi menyebabkan

endoftalmitis. Bila kornea telah sembuh, dapat timbul jaringan sikatrik yang menyebabkan

penurunan tajam pengelihatan.

BERDASARKAN JENIS ULKUS 2,4,5,7

Ulkus kornea sentral

a. Ulkus Cornea bakterialis

b. Ulkus Cornea Fungi

c. Ulkus Cornea virus

d. Ulkus Cornea Acantamoeba

Ulkus kornea marginal/perifer

a. Ulkus Marginal

b. Ulkus Mooren

c. Ulkus Cincin ( Ring Ulcer)

Ulkus Cornea Sentral

Ulkus cornea Bakterialis

Bakteri yang biasa ditemukan pada hasil kultur ulkus kornea dari kornea yang tidak

ada faktor pencetusnya adalah :

Strreptococcus pneumonia

Streptococcus alfa hemolitik

Pseudomonas aeroginosa

Klebsiella pneumonia

Moraxella sp

Pada ulkus kornea yang memiliki faktor pencetus biasanya disebabkan oleh bakteri

patogen oportunistik yang biasa ditemukan di kelopak mata, kulit preokular, sucus

conjungtiva atau rongga hidung yang pada keadaan sistem barier kornea normal tidak

menimbulkan infeksi. Bakteri pada kelompok ini adalah :

Staphylococcus epidermidis

Streptococcus beta hemolitik

Proteus sp

6

Page 7: Ulkus Mata

o Ulkus Streptococus : Khas sebagai ulkus yang menjalar dari tepi ke arah

tengah kornea ( serpinginous ).Ulkus berwarna kuning keabu-abuan berbentuk

cakram dengan tepi ulkus yang menggaung.Ulkus cepat mmenjaalar kedalam

dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh

Streptococcus pneumonia.

o Ulkus Stafilokokus : Pada awalnya berupa ulkus yang berwarna putih

kekuningan disertai infiltrat bebatas tegas tepat dibawah defek epitel. Apabila

tidak diobati secara adekuat akan terjadi abses kornea yang disertai edem

stroma, dan infiltrasi sel leukosit. Walaupun terdapat hipopion ulkus sering

kali indolen yaitu reaksi radang minimal.

o Ulkus Pseudomonas : Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral

kornea, ulkus sentral ini dapat menyebar ke samping dan kedalam

kornea. Penyerbukan ke dalam dapat menyebabkan perforasi kornea

dalam waktu 48 jam. Gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu

dan sekret yang di keluarkan berwarna kehijauan. Kadang-kadang

bentuk ulkus ini seperi cincin. Di dalam bilik mata depan dapat terlihat

hipopion yang banyak. Bakteri Pseudomonas bersifat aerob obligat dan

menghasilkan eksotoksin yang menghambat sintesis protein. Keadaan

ini menjelaskan mengapa pada ulkus Pseudomonas jaringan kornea

lebih cepat hancur dan mengalami kerusakan. Bakteri Pseudomonas

dapat hidup dalam kosmetik, cairan fluoresence dan cairan lensa

kontak.

o Ulkus Pneumokokus : Terlihat sebagai bentuk ulkus cornea sentral

yang dalam. Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke arah satu jurusan

sehingga memberikan gambaran yang karakteristik yang disebut ulkus

Serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna

kekuningan. Penyebaran ulkus sangat cepat dan sering terlihat ulkus

yang mengaung dan terdapat banyak kuman. Ulkus ini selalu

ditemukan hipopion yang tidak selamanya sebanding dengan beratnya

ulkus yang terlihat. Diagnosa lebih pasti bila ditemukan Dakriosititis.

Ulkus Cornea Fungi

Ulkus kornea fungi, pernah banyak dijumpai pada pekerja pertanian, kini makin

banyak dijumpai pada penduduk perkotaan,dengan dipakainya obat kortikosteroid

7

Page 8: Ulkus Mata

dalam pengobatan mata. Sebelum maraknya penggunaan kortikosteroid, ulkus kornea

fungi hanya timbul bila stroma kornea kemasukkan mikroorganisme dalam jumlah

sangat banyak. Mata yang belum terpengaruh oleh kortikosteroid masih dapat

mengatasi masuknya mikroorganisme dalam jumlah sedikit-sedikit.

Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari sampai beberapa minggu

setelah trauma yang dapat menimbulkan infeksi jamur ini.

Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang agak

kering. Tepi lesi berbatas tega irreguler dan terlihat penyabaran separti bulu pada

bagian epitel yang baik. Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian

sentral sehingga terdapat satelit-satelit di sekitarnya. Tukak kadang-kadang dalam,

seperti tukak yang disebabkan bakteri. Pada infeksi Candida bentuk tukak lonjong

dengan permukaan naik,dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang

terdapat injaksi siliar disertai hipopion.

Ulkus Cornea Virus

o Ulkus Cornea Herpes Zoster : Biasanya diawali rasa sakit pada kulit disertai

perasaan lesu.gejalah ini timbul 1-3 hari sebelum timbul gejala kulit.Pada mata

ditemukan vesikel dan edem palpebra, conjungtiva hiperemis,cornea keruh

akibat terdapatnya infiltrat sub epitel dan stroma, dapar berbenuk dendrit yang

bentuknya berbeda dengan dendrit herpes simplek. Dendrit herpes zoster

berwarna abu-abu kotof denga fluoresence yang lemah.

o Ulkus Cornea Herpes Simpleks : Infeksi primer yang disebabkan oleh virus

herpes simpleks dapat terjadi tanpa gejalah klinik. Biasanya gejalah dini

ditandai dengan injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel

di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang

infiltrasi. Terdapat hipertensi pada kornea lokal kemudian menyeluruh.

Terdapat pembesaran kelenjan preaurikuler, bentuk dendrit herpes simpleks

kecil, ulseratif, jelas diwarnai dengan fluoresin dengan benjolan diujungnya.

Ulkus Cornea Acantamoeba

Awalnya dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan kliniknya, kemerahan

dan fotofobia. Tanda klinis khas adalah ulkus cornea indolen, cincin stroma, dan

infiltrasi perinuklear.

8

Page 9: Ulkus Mata

Ulkus Cornea Perfier

Ulkus Marginalis

Bentuk ulkus ini dapat simpel atau cincin. Bentuk simpel berbentuk ulkus superficial

yang berwarna abu-aabu dan terdapat pada infeksi stafilococcus, toksin atau alergi

dan gangguan sistemik pada influensa.Ditemukan pada penderita leukimia akut,

sistemik lupus eritromatosis.

Ulkus Mooren

Merupakan ulkus yang berjalan progresif daro perifer cornea ke arah sentral, ulkus

mooran terutama terdapat paada usia lanjut.penyebabnya sampai sekarang belum

diketahui, banyak teori yang diajukan salah satunya adalah teori hipersensitivitas

tuberculosis,virus, alergi dan autoimun. Biasanya menyerang satu mata dan terasa

sakit sekali, Sering menyerang seluruh permukaan kornea dan kadang meninggalkan

satu pulau yang sehat pada bagian sentral.

Ring Ulcer

Trelihat infeksi perikorneal sekitar limbus. Dikornea terdapat ulkus yang melingkar

dipinggir cornea, di dalam limbus, bisa dangkal atau dalam kadang timbul perforasi.

Ulkus marginal yang banyak kadang-kadang dapat menjadi satu menyerupai ring

ulcer.perjalanan penyakitnya menahun.

PERJALANAN PENYAKIT ULKUS KORNEA 5,6

Progresif

Terlihat adanya infiltrasi sel leukosit dan limfosit yang memfagositosit bakteri atau

jaringan nekrotik yang terbentuk

Regresif

Membentuk jaringan parut

Terdapat epitel, jaringan kolagen baru dan fibroblast.

9

Page 10: Ulkus Mata

GEJALA KLINIS 2,3,4,5,6,7,9

Gejala subjektif berupa:

Mata merah

Sakit mata ringan hingga berat

Fotofobi

Pengelihatan menurun

Kekeruhan warna putih pada kornea di lokasi ulkus

Sekret mukopurulen

Mata berair

Merasa ada benda asing di mata

Gejala Objektif berupa :

Hilangnya sebagian jaringan kornea

Injeksi siliar

reaksi jaringan kornea (akibat gangguan vaskularisasi iris) berupa hipopion, hifema

dan sinekia posterior.

GAMBARAN ULKUS

Pada ulkus kornea yang disebabkan oleh jamur dan bakteri akan terdapat defek epitel

yang dikelilingi PMN

Bila infeksi disebabkan oleh firus akan terlihat reaksi hipersensitivitas disekitarnya

Biasanya kokos gram positif,Stafilokokkus aureus,Srteptococcus pneumoni, akan

memberikan gambaran ulkus yang terbatas,berbentuk bulat atau lonjong, berwarna

putih abu-abu pada anak ulkus yang supuratif. Daerah kornea yang terkena akan tetap

berwarna jernih dan tidak terlihat infiltrasi sel radang.

10

Page 11: Ulkus Mata

Bila ulkus disebabkan Pseudomonas maka ulkus akan terlihat menyebar dengan cepat,

bahan purulen berwarna kuning hijau akan terlihat melekan pada permukaan ulkus.

Bila ulkus disebabkan oleh jamur maka infiltrat akan berwarna abu-abu dikelilingi

infiltrat halus disekitarnya ( fenomena satelit )

Bila ulkus berbentuk dendrit akan terdapat hipestesis pada kornea. Ulkus yang

berjalan cepat dapat membentuk desemetokel atau terjadi perforasi kornea yang

berakhir menjadi lekoma adheren.

Bila proses paa ulkus berkurang maka akan terlihat berkurangnya rasa

sakit,fotofobia,berkurangnya infiltrate pada ulkus dan defek epitel kornea menjadi

kecil.

DIAGNOSIS 1,2,3,4,6

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

klinis dengan menggunakan slit lamp sedangkan diagnosis penyebabnya ditegakkan

berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dan kultur.

Anamnesis pasien penting pada penyakit kornea, pada anamnesis sering didapatkan adanya

riwayat trauma, benda asing, abrasi, adanya riwayat penyakit kornea seperti keratitis akibat

infeksi Herpes simpleks virus yang sering kambuh. Hendaknya ditanyakan pula riwayat

pemakaian obat-obatan topikal oleh pasien seperti kortikosteroid yang merupakan

predisposisi bagi infeksi bakteri, fungi, virus. Juga mungkin terjadi imunosupresi akibat

penyakit sistemik seperti diabetes, AIDS, keganasan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala objektif berupa adanya injeksi siliar, kornea edema,

terdapat infiltrat, hilangan jaringan kornea,. Pada kasus yang berat dapat terjadi iritis yang

disertai hipopion.

Pemeriksaan diagnosis yang biasa dilakukan adalah 4,6,7:

o Ketajaman pengelihatan

o Test refraksi

o Pemeriksaan slit lamp

11

Page 12: Ulkus Mata

o Keratometri

o Respon reflek pupil

o Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi

o Goresan ulkus untuk analisa atau kultur ( pulasan Gram, Giemsa atau KOH )

PENATALAKSANAAN 1,2,3,4,5,6,7,8,9

Pengobatan ulkus kornea secara umum

Tujuan pengobatan ulkus kornea secara umum adalah untuk mencegah berkembangnya

infeksi, menekan reaksi peradangan sehingga tidak memperberat destruksi pada epitel kornea,

mempercepat proses penyembuhan defek epitel, mengatasi komplikasi serta memperbaiki

tajam pengelihatan. Pasien dirawat inap bila terancam terjaddi perforasi, tidak dapat

memberikan obatnya sendiri, dan bila penyakit berat sehingga memerlukan pengobatan

sistemik.

1. Benda asing dan bahan yang merangsang harus lekas dihilangkan. Erosi kornea yang

sekecil apapun harus diperhatikan dan diobati sebaik-baiknya

2. Tidak boleh dibebat, karena akan menaikan suhu sehingga akan berfungsi sebagai

inkubator tempat berkembangbiaknya kuman.

3. Sekret yang terbentuk dibersihkan 4x sehari.

4. Pemberian sikloplegika

Sikloplegika yang sering digunakan adalah sulfas atropin karena bekerjannya lama 1-

2 minggu.

Efek kerja atropin adalah sebagai berikut :

- Sedatif, menghilangkan rasa sakit

- Dekongestif, menurunkan tanda radang

- Menyebabkan paralise m.siliaris dan m.konstriktor pupil.

Dengan lumpunya m.siliaris mata tidak mempunyai daya akomodasi sehingga mata

dalam keadaan istirahat. Dengan lumpunya m.konstriktor pupil, terjadi midriasis,

sehingga sinekia posterior yang telah terjadi dapat dilepaskan dan dicegah

pembentukan sinekia posterior yang baru.

5. Antibiotik

Pemilihan terapi tergantung dari hasil hapusan dan biakan kuman.

12

Page 13: Ulkus Mata

Tabel Pengobatan berdasarkan jenis kuman penyebabnya 1

ORGANISME TERAPI AWAL TERAPI ALTERNATIF

Ulkus mengesankan infeksi

bakteri

Moxifloxacin , Gatifloxacin,

Tobramycin dan Cefazolin

Ciprofloxacin, Levofloxacin,

Ofloxacin, Gentamicin,

Ceftadizime, atau

Vancomycin

Ulkus mengesankan infeksi

jamur

Natamycin atau

Voriconazole

Amphotericin B, Nystatin,

Miconazole, atau Flucytosine

Ulkus mengesankan infeksi

Acanthamoeba

Propamidine, dan/atau

Polyhexamethylene

biguanide

Chlorhexidine atau

Neomycin

Cara pemberian 1,2,3,4,5,6,7,8,9 :

Topikal

Suntikan subkonjungtiva

Sistemik

Tabel Penatalaksanaan ulkus kornea yang dianjurkan 3

UKURAN ULKUS LOKASI PADA KORNEA PENATALAKSANAAN

3mm Tidak pada sumbu mata Rawat jalan

Antibiotik topikal tiap jam

3mm Pada sumbu mata Rawat inap

Antibiotik topikal tiap 15

menit

Antibiotik subkonjungtiva

13

Page 14: Ulkus Mata

3mm +hipopion Di segala tempat Rawat inap

Antibiotik tiap 15 menit

Antibiotik subkonjungtiva

Antibiotik parenteral

Pengobatan dihentikan bila sudah terjadi reepitelisasidan mata terlihat tenang. Bila

penyebabnya Pseudomonas pengobatan harus ditambah 1-2 minggu.

4. Bedah (keratoplasti)

Indikasi keratoplasti 1,4,7

- Dengan pengobatan tidak sembuh

- Terjadinya jaringan parut yang menganggu penglihatan

- Kedalaman ulkus telah mengancam terjadinya perforasi

KOMPLIKASI 7

Komplikasi dari ulkus kornea adalah perforasi kornea.

Penanganan Komplikasi

Bila seseorang dengan ulkus kornea mengalami perforasi spontan, berikan sulfas atropin,

antibiotik dan balut yang kuat. Segera masuk ke tempat tidur dan jangan melakukan gerakan-

gerakan.

Bila perforasinya disertai prolaps iris dan terjadinya baru saja, maka padanya dilakukan :

- Iridektomi dari iris yang prolaps

- Iris direposisi

- Kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjunctiva

- Beri sulfas atropin dan salep antibiotik

- Balut yang kuat

Bila terjadinya prolaps iris telah berlangsung lama, obati seperti ulkus biasa, tetapi prolaps

irisnya dibiarkan saja sampai akhirnya sembuh menjadi leukoma adherens. Antibiotik

diberikan juga secara sistemik.

PROGNOSA

14

Page 15: Ulkus Mata

Prognosis ulkus cornea tergantung pada :

tingkat keparahan

cepat lambatnya mendapat pertolongan

jenis mikroorganisme penyebabnya

ada tidaknya komplikasi yang timbul

Ulkus cornea yang luas memerlukan waktu penyembuhan yang lama, karena jaringan kornea

bersifat avaskuler. Semakin tinggi tingkat keparahan serta lambatnya mendapat pertolongan

serta timbulnya komplikasi maka prognosisnya menjadi lebih buruk.Penyembuhan yang lama

dapat juga dipengaruhi oleh ketaatan dalam pengobatan seperti resistensi antibiotik.

Ulkus cornea harus membaik setiap harinya dan harus disembuhkan dengaan pemberian

terapi yang tepat.Ulkus kornea dapat sembuh dengan 2 metode Migrasi sekeliling sel epitel

yang dilanjutkan dengan mitosis sel dan pembentukan pembuluh darah dari conjungtiva.

Ulkus superfisial yang kecil dapat sembuh dengan cepat oeh metode yang pertama, tetapi

pada ulkus yang besar perlu adanya suplai darah agar leukosit dan fibroblas dapat

membentuk jaringan granulasi dan membentuk sikatrik.

15

Page 16: Ulkus Mata

Daftar Pustaka

1. Vaughan DG,AsburyT,Riordan Eva P. Cornea. Oftalmologi Umum. Edisi17.

Jakarta. EGC. 2010.

2. Ilyas S,Ulkus Cornea.Ilmu penyakit mata. Edisi ke tiga.FK UI.Jakarta.2009.

Hal 159-165

3. Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab/SMF Ilmu penyakit Mata RSUD Dr.Soetomo.

2006. Surabaya RSU Dr Soetomo

4. FKUnsri.Wordpress.Com/2010/07/30/UlkusCornea

5. Exdeath-Health.Blogspot.com.2008/03/Ulkus

6. Annsilva.wordpress.com.2010/03/26/Ulkus-Kornea

7. www.Fkumyecase.Net/Wiki/indeks.PHP Page= Ulkus+Cornea

8. Ilyas S.Maylangkay B.H.H,Ulkus Cornea.Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum

dan mahasiswa kedokteran. Edisi Kedua.Sagung seto.Jakarta.2002.Hal 131-134.

9. Mansjoer A.Trianti K,Ulkus Cornea.Kapita selekta Kedokteran.Edisi ketiga.Media

Aesculapius.FKUI.Jakarta 2001.Hal 56-57.

16

Page 17: Ulkus Mata

17