referat mata ardy (ulkus kornea)

15
BAB I PENDAHULUAN Ulkus kornea dimasukkan ke dalam emergensi optalmologi karena potensinya membuat gangguan penglihatan secara permanen atau perforasi pada mata. Walaupun ulkus kornea bisa steril, tetapi kebanyakan adalah agen infeksius. Ulkus kornea akibat virus sering terjadi pada epitel kornea yang intak. Ulkus karena bakteri sering mengikuti trauma yang pada epitel kornea, sehingga membuat pintu masuk dari bakteri. Trauma yang timbul bisa saja minor, misalnya abrasi kecil dari benda asing atau dihasilkan dari penyebab tertentu misalnya insufisiensi dari air mata, malnutrisi, atau penggunaan lensa kontak. 1 Peningkatan penggunaan dari lensa kontak dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan juga kejadian dari ulkus kornea, terutama penyebabnya Pseudomonas aeruginosa. Ulkus kornea karena jamur juga menjadi sering diakibatkan karena penggunaan dari kortikosteroid topikal. Sikatrik yang disebabkan oleh ulkus kornea merupakan salah satu penyebab kebutaan atau gangguan penglihatan di seluruh dunia. Sebagian besar kehilangan visual bisa dihindari dengan diagnosis dini dan penatalaksanaan yang cepat dan tepat, serta meminimalkan faktor predisposisi. 2 Oleh karena ulkus kornea merupakan penyakit yang emergensi dan butuh penatalaksanaan yang cepat dan tepat, kami memutuskan untuk membahasnya dalam studi pustaka ini. Pembahasan ini juga memiliki manfaat di beberapa aspek. Di bidang ilmiah, hasil studi ini dapat

Upload: gayuh-prastya

Post on 02-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

BAB I

PENDAHULUAN

Ulkus kornea dimasukkan ke dalam emergensi optalmologi karena potensinya membuat

gangguan penglihatan secara permanen atau perforasi pada mata Walaupun ulkus kornea bisa

steril tetapi kebanyakan adalah agen infeksius Ulkus kornea akibat virus sering terjadi pada

epitel kornea yang intak Ulkus karena bakteri sering mengikuti trauma yang pada epitel kornea

sehingga membuat pintu masuk dari bakteri Trauma yang timbul bisa saja minor misalnya

abrasi kecil dari benda asing atau dihasilkan dari penyebab tertentu misalnya insufisiensi dari air

mata malnutrisi atau penggunaan lensa kontak1

Peningkatan penggunaan dari lensa kontak dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan

juga kejadian dari ulkus kornea terutama penyebabnya Pseudomonas aeruginosa Ulkus kornea

karena jamur juga menjadi sering diakibatkan karena penggunaan dari kortikosteroid topikal

Sikatrik yang disebabkan oleh ulkus kornea merupakan salah satu penyebab kebutaan atau

gangguan penglihatan di seluruh dunia Sebagian besar kehilangan visual bisa dihindari dengan

diagnosis dini dan penatalaksanaan yang cepat dan tepat serta meminimalkan faktor

predisposisi2

Oleh karena ulkus kornea merupakan penyakit yang emergensi dan butuh penatalaksanaan yang

cepat dan tepat kami memutuskan untuk membahasnya dalam studi pustaka ini Pembahasan ini juga

memiliki manfaat di beberapa aspek Di bidang ilmiah hasil studi ini dapat memberikan tambahan

pengetahuan tentang ulkus kornea Di bidang pelayanan kesehatan hasil studi ini dapat digunakan untuk

membantu para dokter umum dalam mendiagnosa penyakit ulkus kornea penanganannya serta mencegah

terjadinya komplikasi Sedangkan dalam bidang penelitian hasil studi pustaka ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai acuan atau dasar teori bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup masalah

yang sama

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Anatomi dan fisiologi kornea

211 Anatomi kornea

Kornea adalah bagian anterior mata berbentuk seperti diskus transparan pada orang

dewasa biasanya berukuran 105 mm dari atas ke bawah dan 115 mm dari sisi ke sisi

Pusat kornea memiliki ketebalan kira-kira 500 mikron (515-539) dan di perifer sekitar

650 mikron Kornea lebih cembung dari mata dan menonjol keluar3 Kornea memiliki 5

lapisan yaitu

Gambar 1 Histologi lapisan kornea (1 Epitelial kornea 2 Lapisan bowman 3 Stroma

kornea 4 Membran desemet 5 Endotelial kornea)3

Diambil dari Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

212 Fisiologi kornea

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya

Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence

Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh

pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium

Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan

kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran

sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain

kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika

regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan

hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang

menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2

Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati

epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus

memiliki fase larut lemak dan larut air2

22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis

Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan

lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik

yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)

menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama

kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga

kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2

Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami

inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan

iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada

herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering

pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri

purulenta2

23 Investigasi dari penyakit kornea

231 Tanda dan Gejala

Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian

pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh

karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta

penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4

Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala

objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya

infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4

Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering

kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua

penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal

yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga

mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis

bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti

diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti

ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2

Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan

anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya

lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting

dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2

232 Laboratorium

Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada

keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan

dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang

tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa

mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR

(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya

terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa

dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan

virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan

pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi

pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2

24 Klasifikasi Ulkus Kornea

241 Infeksius

Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka

pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak

vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata

depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea

karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya

mengandung elemen jamur2

Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia

yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus

nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering

berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba

Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri

jamur dan virus2

242 Non-infeksius

Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab

lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat

tertentu misalnya vitamin A4

25 Keratitis bakteri

251 Streptococcus pneumonia

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 2: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Anatomi dan fisiologi kornea

211 Anatomi kornea

Kornea adalah bagian anterior mata berbentuk seperti diskus transparan pada orang

dewasa biasanya berukuran 105 mm dari atas ke bawah dan 115 mm dari sisi ke sisi

Pusat kornea memiliki ketebalan kira-kira 500 mikron (515-539) dan di perifer sekitar

650 mikron Kornea lebih cembung dari mata dan menonjol keluar3 Kornea memiliki 5

lapisan yaitu

Gambar 1 Histologi lapisan kornea (1 Epitelial kornea 2 Lapisan bowman 3 Stroma

kornea 4 Membran desemet 5 Endotelial kornea)3

Diambil dari Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

212 Fisiologi kornea

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya

Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence

Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh

pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium

Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan

kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran

sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain

kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika

regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan

hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang

menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2

Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati

epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus

memiliki fase larut lemak dan larut air2

22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis

Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan

lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik

yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)

menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama

kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga

kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2

Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami

inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan

iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada

herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering

pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri

purulenta2

23 Investigasi dari penyakit kornea

231 Tanda dan Gejala

Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian

pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh

karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta

penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4

Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala

objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya

infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4

Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering

kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua

penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal

yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga

mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis

bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti

diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti

ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2

Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan

anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya

lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting

dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2

232 Laboratorium

Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada

keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan

dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang

tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa

mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR

(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya

terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa

dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan

virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan

pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi

pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2

24 Klasifikasi Ulkus Kornea

241 Infeksius

Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka

pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak

vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata

depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea

karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya

mengandung elemen jamur2

Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia

yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus

nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering

berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba

Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri

jamur dan virus2

242 Non-infeksius

Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab

lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat

tertentu misalnya vitamin A4

25 Keratitis bakteri

251 Streptococcus pneumonia

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 3: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

212 Fisiologi kornea

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya

Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence

Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh

pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium

Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan

kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran

sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain

kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika

regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan

hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang

menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2

Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati

epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus

memiliki fase larut lemak dan larut air2

22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis

Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan

lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik

yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)

menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama

kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga

kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2

Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami

inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan

iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada

herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering

pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri

purulenta2

23 Investigasi dari penyakit kornea

231 Tanda dan Gejala

Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian

pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh

karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta

penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4

Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala

objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya

infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4

Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering

kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua

penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal

yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga

mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis

bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti

diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti

ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2

Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan

anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya

lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting

dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2

232 Laboratorium

Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada

keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan

dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang

tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa

mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR

(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya

terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa

dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan

virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan

pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi

pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2

24 Klasifikasi Ulkus Kornea

241 Infeksius

Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka

pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak

vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata

depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea

karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya

mengandung elemen jamur2

Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia

yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus

nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering

berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba

Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri

jamur dan virus2

242 Non-infeksius

Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab

lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat

tertentu misalnya vitamin A4

25 Keratitis bakteri

251 Streptococcus pneumonia

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 4: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

23 Investigasi dari penyakit kornea

231 Tanda dan Gejala

Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian

pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh

karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta

penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4

Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala

objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya

infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4

Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering

kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua

penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal

yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga

mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis

bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti

diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti

ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2

Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan

anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya

lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting

dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2

232 Laboratorium

Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada

keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan

dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang

tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa

mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR

(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya

terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa

dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan

virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan

pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi

pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2

24 Klasifikasi Ulkus Kornea

241 Infeksius

Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka

pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak

vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata

depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea

karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya

mengandung elemen jamur2

Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia

yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus

nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering

berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba

Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri

jamur dan virus2

242 Non-infeksius

Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab

lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat

tertentu misalnya vitamin A4

25 Keratitis bakteri

251 Streptococcus pneumonia

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 5: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa

dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan

virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan

pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi

pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2

24 Klasifikasi Ulkus Kornea

241 Infeksius

Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka

pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak

vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata

depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea

karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya

mengandung elemen jamur2

Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia

yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus

nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering

berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba

Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri

jamur dan virus2

242 Non-infeksius

Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab

lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat

tertentu misalnya vitamin A4

25 Keratitis bakteri

251 Streptococcus pneumonia

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 6: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari

kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas

dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai

menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang

aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih

dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih

Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus

gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin

gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin

penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2

252 Moraxella liquefaciens

Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat

sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma

yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil

serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes

atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan

square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah

moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah

tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2

253 Grup A Streptokokus

Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan

bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman

kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin

moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan

florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2

254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic

streptococcus

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 7: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta

infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa

padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam

rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan

kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang

direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2

255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia

Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya

trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan

sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada

atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan

tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang

direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan

alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2

256 Pseudomonas aeruginosa

Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan

epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala

arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme

Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari

kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan

ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan

eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari

organisme ini dan merupakan patognomonik2

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 8: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama

penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak

Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para

dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka

di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering

terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin

gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya

adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2

Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5

Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae

keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24

Agustus 2012]

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 9: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Ulkus Bakteri Ulkus jamur

Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan

Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural

Edema pada kelopak dan secret purulen dari

ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau

kebiruan pada infeksi Pseudomonas

aeruginosa

Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus

bakteri namun edema kelopak minimal

Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di

paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa

bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada

Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik

pada herpes simpleks feathery border lesi

satelit immune ring hipopion yang tidak sama

rata

Pada ulkus pneumokokus terdapat pola

serpiginosa hipopion sama rata sering

berhubungan dengan dakriosistisis

Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang

putih susu bisa basah maupun kering

Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat

edema kornea yang berat dengan progresivitas

yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi

dalam 2-3 hari

Ulkus karena Moraxella dan Nocardia

perkembangannya lambat terutama pada orang

dengan gangguan imunitas

Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6

Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 10: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)

Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary

Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12

[ 28 agustus 2012]6

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]

Page 11: Referat Mata Ardy (Ulkus Kornea)

Daftar pustaka

1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine

httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]

2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed

United States of America McGraw-Hill Companies 2004

3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye

httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24

agustus 2012]

4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010

5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases

following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30

6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and

Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28

agustus 2012]