referat mata ardy (ulkus kornea)
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Ulkus kornea dimasukkan ke dalam emergensi optalmologi karena potensinya membuat
gangguan penglihatan secara permanen atau perforasi pada mata Walaupun ulkus kornea bisa
steril tetapi kebanyakan adalah agen infeksius Ulkus kornea akibat virus sering terjadi pada
epitel kornea yang intak Ulkus karena bakteri sering mengikuti trauma yang pada epitel kornea
sehingga membuat pintu masuk dari bakteri Trauma yang timbul bisa saja minor misalnya
abrasi kecil dari benda asing atau dihasilkan dari penyebab tertentu misalnya insufisiensi dari air
mata malnutrisi atau penggunaan lensa kontak1
Peningkatan penggunaan dari lensa kontak dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan
juga kejadian dari ulkus kornea terutama penyebabnya Pseudomonas aeruginosa Ulkus kornea
karena jamur juga menjadi sering diakibatkan karena penggunaan dari kortikosteroid topikal
Sikatrik yang disebabkan oleh ulkus kornea merupakan salah satu penyebab kebutaan atau
gangguan penglihatan di seluruh dunia Sebagian besar kehilangan visual bisa dihindari dengan
diagnosis dini dan penatalaksanaan yang cepat dan tepat serta meminimalkan faktor
predisposisi2
Oleh karena ulkus kornea merupakan penyakit yang emergensi dan butuh penatalaksanaan yang
cepat dan tepat kami memutuskan untuk membahasnya dalam studi pustaka ini Pembahasan ini juga
memiliki manfaat di beberapa aspek Di bidang ilmiah hasil studi ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan tentang ulkus kornea Di bidang pelayanan kesehatan hasil studi ini dapat digunakan untuk
membantu para dokter umum dalam mendiagnosa penyakit ulkus kornea penanganannya serta mencegah
terjadinya komplikasi Sedangkan dalam bidang penelitian hasil studi pustaka ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai acuan atau dasar teori bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup masalah
yang sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Anatomi dan fisiologi kornea
211 Anatomi kornea
Kornea adalah bagian anterior mata berbentuk seperti diskus transparan pada orang
dewasa biasanya berukuran 105 mm dari atas ke bawah dan 115 mm dari sisi ke sisi
Pusat kornea memiliki ketebalan kira-kira 500 mikron (515-539) dan di perifer sekitar
650 mikron Kornea lebih cembung dari mata dan menonjol keluar3 Kornea memiliki 5
lapisan yaitu
Gambar 1 Histologi lapisan kornea (1 Epitelial kornea 2 Lapisan bowman 3 Stroma
kornea 4 Membran desemet 5 Endotelial kornea)3
Diambil dari Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
212 Fisiologi kornea
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya
Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence
Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh
pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium
Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan
kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran
sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain
kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika
regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan
hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang
menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2
Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati
epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus
memiliki fase larut lemak dan larut air2
22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis
Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan
lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik
yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)
menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama
kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga
kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2
Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami
inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan
iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada
herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering
pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri
purulenta2
23 Investigasi dari penyakit kornea
231 Tanda dan Gejala
Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian
pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh
karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta
penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4
Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala
objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya
infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4
Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering
kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua
penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal
yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga
mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis
bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti
diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti
ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2
Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan
anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya
lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting
dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2
232 Laboratorium
Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada
keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan
dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang
tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa
mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR
(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya
terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa
dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan
virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan
pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi
pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2
24 Klasifikasi Ulkus Kornea
241 Infeksius
Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka
pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak
vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata
depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea
karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya
mengandung elemen jamur2
Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia
yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus
nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering
berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba
Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri
jamur dan virus2
242 Non-infeksius
Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab
lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat
tertentu misalnya vitamin A4
25 Keratitis bakteri
251 Streptococcus pneumonia
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Anatomi dan fisiologi kornea
211 Anatomi kornea
Kornea adalah bagian anterior mata berbentuk seperti diskus transparan pada orang
dewasa biasanya berukuran 105 mm dari atas ke bawah dan 115 mm dari sisi ke sisi
Pusat kornea memiliki ketebalan kira-kira 500 mikron (515-539) dan di perifer sekitar
650 mikron Kornea lebih cembung dari mata dan menonjol keluar3 Kornea memiliki 5
lapisan yaitu
Gambar 1 Histologi lapisan kornea (1 Epitelial kornea 2 Lapisan bowman 3 Stroma
kornea 4 Membran desemet 5 Endotelial kornea)3
Diambil dari Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
212 Fisiologi kornea
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya
Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence
Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh
pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium
Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan
kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran
sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain
kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika
regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan
hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang
menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2
Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati
epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus
memiliki fase larut lemak dan larut air2
22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis
Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan
lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik
yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)
menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama
kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga
kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2
Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami
inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan
iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada
herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering
pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri
purulenta2
23 Investigasi dari penyakit kornea
231 Tanda dan Gejala
Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian
pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh
karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta
penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4
Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala
objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya
infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4
Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering
kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua
penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal
yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga
mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis
bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti
diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti
ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2
Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan
anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya
lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting
dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2
232 Laboratorium
Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada
keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan
dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang
tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa
mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR
(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya
terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa
dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan
virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan
pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi
pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2
24 Klasifikasi Ulkus Kornea
241 Infeksius
Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka
pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak
vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata
depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea
karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya
mengandung elemen jamur2
Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia
yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus
nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering
berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba
Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri
jamur dan virus2
242 Non-infeksius
Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab
lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat
tertentu misalnya vitamin A4
25 Keratitis bakteri
251 Streptococcus pneumonia
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
212 Fisiologi kornea
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung retina dari sinar cahaya
Kejernihannya karena strukturnya seragam avaskuler dan deturgescence
Deturgescence atau keadaan dehidrasi relatif dari jaringan kornea dipertahankan oleh
pompa bikarbonat aktif endotelium dan fungsi penghalang dari epitel dan endotelium
Dalam mekanisme dehidrasi endotelium lebih penting daripada epitel dan kerusakan
kimia atau fisik endotelium jauh lebih serius daripada kerusakan epitelium Penghancuran
sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya transparansi Di sisi lain
kerusakan epitel hanya menyebabkan edema lokal dari stroma kornea yang hilang ketika
regenerasi sel-sel epitel Penguapan air dari tear film pada kornea menghasilkan
hipertonisitas film ini proses ini dan penguapan langsung merupakan faktor yang
menarik air dari stroma kornea superficial untuk menjaga keadaan dehidrasi2
Penetrasi kornea utuh oleh obat adalah bifasik Zat larut lemak dapat melewati
epitel utuh dan zat larut air dapat melewati stroma Untuk melewati kornea obat harus
memiliki fase larut lemak dan larut air2
22 Definisi dan Fisiologi dari Gejala Klinis
Ulkus kornea adalah adanya gangguan pada lapisan epitel kornea dan juga melibatkan
lapisan stroma1 Kornea memiliki serat saraf nyeri yang banyak kebanyakan lesi kornea baik
yang superficial maupun profunda (benda asing abrasi keratitis intesisialis flikten)
menyebabkan nyeri dan fotofobia Nyeri diperparah dari pergerakan kelopak mata (terutama
kelopak mata atas) dan menetap sampai kesembuhan Kornea juga merefraksikan sinar sehingga
kerusakan pada kornea terutama bagian sentral bisa mengganggu penglihatan2
Fotofobia pada penyakit kornea diakibatkan oleh kontraksi dari iris yang mengalami
inflamasi Dilatatasi dari pembuluh darah iris adalah suatu fenomena refleks yang disebabkan
iritasi dari saraf kornea Fotofobia biasanya sangat parah pada penyakit kornea tetapi pada
herpetik keratitis bisa terjadi hipestesiaWalaupun air mata yang banyak dan fotofobia sering
pada penyakit kornea tetapi biasanya tidak terdapat sekret kecuali pada penyakit ulkus bakteri
purulenta2
23 Investigasi dari penyakit kornea
231 Tanda dan Gejala
Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian
pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh
karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta
penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4
Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala
objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya
infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4
Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering
kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua
penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal
yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga
mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis
bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti
diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti
ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2
Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan
anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya
lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting
dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2
232 Laboratorium
Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada
keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan
dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang
tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa
mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR
(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya
terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa
dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan
virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan
pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi
pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2
24 Klasifikasi Ulkus Kornea
241 Infeksius
Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka
pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak
vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata
depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea
karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya
mengandung elemen jamur2
Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia
yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus
nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering
berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba
Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri
jamur dan virus2
242 Non-infeksius
Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab
lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat
tertentu misalnya vitamin A4
25 Keratitis bakteri
251 Streptococcus pneumonia
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
23 Investigasi dari penyakit kornea
231 Tanda dan Gejala
Ulkus kornea mengharuskan segera ditegakkannya diagnosis dan pemberian
pengobatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat Oleh
karena itu penenalan tentang mikroorganisme penyebabnya dan gambaran klinik serta
penanganannya merupakan hal yang perlu diketahui4
Gejala subjektif pada tukak kornea sama seperti gejala keratitis sedangkan gejala
objektifnya berupa injeksi siliar hilangnya sebagian jaringan kornea dan adanya
infiltrate Pada kasus yang lebih berat sering terjadi hipopion4
Riwayat dari pasien merupakan bagian yang penting dari penyakit kornea Sering
kali kita dapatkan riwayat dari trauma faktanya benda asing dan abrasi merupakan dua
penyebab utama dari lesi kornea Riwayat dari penyakit kornea juga merupakan suatu hal
yang penting ditanyakan Penggunaan obat-obatan topikal seperti kortikosteroid juga
mesti ditanyakan karena penggunaannya merupakan predisposisi terjadinya keratitis
bakteri jamur dan virus (terutama keratitis herpes simplek) Penyakit sistemik seperti
diabetes AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) dan keganasan juga mesti
ditanyakan karena sering terjadi imunosupresi2
Dokter memeriksa kornea biasa dalam cahaya yang adekuat dan sering dilakukan
anestesi lokal sebelum pemeriksaan Pewarnaan fluoresensi bisa memperlihatkan adanya
lesi superfisial yang tidak bisa terlihat Slitlamp merupakan pemeriksaan yang penting
dalam memeriksa kornea Permukaan yang kasar menandakan adanya defek pada epitel2
232 Laboratorium
Laboratorium berperan penting dalam memilih terapi yang terbaikmisalnya pada
keratitis oleh bakteri dan jamur memerlukan terapi yang berbeda Adanya keterlambatan
dalam mengidentifikasi organisme yang sesuai bisa mempengaruhi fungsi visual orang
tersebut Pemeriksaan kerokan kornea dan dilakukan pewarnaan gram dan giemsa bisa
mengidentifikasi organisme penyebabnya terutama jika disebabkan oleh bacteria PCR
(Polymerase Chain Reaction) juga bisa mengidentifikasi dengan cepat penyebabnya
terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa
dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan
virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan
pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi
pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2
24 Klasifikasi Ulkus Kornea
241 Infeksius
Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka
pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak
vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata
depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea
karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya
mengandung elemen jamur2
Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia
yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus
nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering
berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba
Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri
jamur dan virus2
242 Non-infeksius
Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab
lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat
tertentu misalnya vitamin A4
25 Keratitis bakteri
251 Streptococcus pneumonia
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
terutama oleh karena virus herpes akantamoeba dan jamur Kultur bakteri biasa
dilakukan pertama kali pada semua pasien sedangkan kultur jamur akantamoeba dan
virus dilakukan jika gejala yang muncul tipikal dan kekurangan respon dari pengobatan
pada infeksi bakteri Terapi tidak ditunda walaupun organism tidak dapat diidentifikasi
pada pemeriksaan mikroskopis biasa dilakukan terapi empiris berdasarkan klinis pasien2
24 Klasifikasi Ulkus Kornea
241 Infeksius
Ulkus pada bagian sentral biasanya merupakan akibat infeksi sekunder dari luka
pada epitel kornea Lesi biasanya dibagian sentral yang jauh dari limbus yang banyak
vaskulernya Sering ditemukan hipopion kumpulan sel radang pada bagian bilik mata
depan (sering juga pada uveitis anterior) Meskipun hipopion itu steril pada ulkus kornea
karena bakteri kecuali ada rupture pada membrane descemen pada jamur ulkusnya
mengandung elemen jamur2
Ulserasi sentral yang supuratif biasa diakibatkan oleh Streptococcus pneumonia
yang merupakan komplikasi dari trauma kornea terutama pada pasien yang duktus
nasolakrimalnya tersumbat Pada daerah maju penggunaan lensa kontak sering
berhubungan dengan keratitis yang diakibatkan oleh pseudomonas dan akantamoeba
Sebagian besar dibagi jadi 3 menurut etiologinya yaitu ulkus kornea oleh karena bakteri
jamur dan virus2
242 Non-infeksius
Ulkus kornea non infeksius merupakan ulkus kornea yang berasal dari penyebab
lain diluar agen infeksi misalnya karena reaksi hipersensitifitas atau kekurangan zat
tertentu misalnya vitamin A4
25 Keratitis bakteri
251 Streptococcus pneumonia
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Ulkus kornea pneumonia biasa bermanifestasi 24-48 jam setelah inokulasi dari
kornea yang terkelupas Biasanya memproduksi warna keabuan memiliki tepi yang jelas
dan sering menyebar tak menentu ke bagian tengah dari kornea Bagian yang lama mulai
menyembuh sedangkan bagian yang sudah menyebar tersebut menunjukkan ulserasi yang
aktif (disebut juga ulkus akut serpiginosa) Lapisan superficial kornea terlibat lebih
dahulu baru kemudian bagian profundus Kornea disekitar ulserasi sering terlihat bersih
Hipopion sering terjadi Kerokan pada bagian tepi sering ditemukan kuman diploccocus
gram positif berbentuk taji Obat-obatan yang direkomendasikan adalah moxifloksasin
gantifloksasin atau cefazolin sedangkan alternatifnya adalah levofloksasin oxfloksasin
penisilin G vancomycin atau ceftaxidime2
252 Moraxella liquefaciens
Infeksinya berupa ulkus indolen (ulkus yang lamban tanpa rasa nyeri dan lambat
sembuh) berbentuk oval yang biasanya pada inferior kornea dan berprogres pada stroma
yang dalam pada beberapa hari Biasanya tidak didapatkan hipopion atau hanya kecil
serta ditepinya biasanya bersih Biasanya terjadi pada pasien yang alkoholisme diabetes
atau imunosupresi Kerokan biasa mengandung diplobasil gram negatif yang besar dan
square-ended Pengobatannya sulit dan lama Obat yang direkomendasikan adalah
moxifloksasin gantifloksasin atau ciprofloksasin sedangkan obat alternatifnya adalah
tobramycin atau gentamisin dengan cefazolin atau penisilin G2
253 Grup A Streptokokus
Tidak ada fitur yang khas bagian tepi stroma kornea sering ada infiltrat dan
bengkak biasanya ada hipopion yang cukup besar Kerokan sering mengandung kuman
kokus gram positif dalam rantai Obat yang direkomendasikan adalah cefazolin
moxifloksasin atau gantifloksasin sedangkan alternatifnya adalah golongan
florokuinolon lain penisilin G vancomycin atau ceftazidim2
254 Staphylococcus aureus staphylococcus epidermidis dan alpha-hemolitic
streptococcus
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Sering berasal dari kortikosteroid topikal dan sering disertai hipopion serta
infiltrasi pada kornea disekitarnya Sering hanya superfisialis dan ketika dikerok berasa
padat Pada kerokan ditemukan kokus gram positif bisa sendiri berpasangan atau dalam
rantai Sering timbul crystalline appearance pada kornea yang sudah lama menggunakan
kortikosteroid topical hal ini disebabkan oleh alpha hemolitic streptococcus Obat yang
direkomendasikan adalah vancomycin pada MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus) dan sisanya sama dengan grup A streptokokus2
255 Mycobacterium fortuitum-chelonei dan Nocardia
Kuman diatas jarang menyebabkan ulkus Biasanya ulkus timbul setelah adanya
trauma dan sering berhubungan dengan adanya kontak dengan tanah Ulkus indolen dan
sering membentuk garis yang mirip dengan kaca depan yang retak Hipopion bisa ada
atau tidak ada Kerokan kornea bisa mengandung kuman berbentuk batang ramping dan
tahan asam atau gram positif berfilamen sering juga organisme bercabang Obat yang
direkomendasikan adalah amikasin moxifloksasin atau gatifloksasin sedangkan
alternatifnya adalah obat golongan kuinolon yang lain2
256 Pseudomonas aeruginosa
Ulkus kornea biasa dimulai dari infiltrat keabuan atau kuning pada sisi robekan
epitel kornea Biasanya terdapat nyeri yang sangat Lesi cenderung menyebar ke segala
arah dikarenakan oleh adanya enzim proteolitik yang dihasilkan dari organisme
Walaupun awalnya superficialis tetapi bisa menyebar melibatkan seluruh lapisan dari
kornea sehingga bisa terjadi perforasi atau infeksi intraokuli Sering ada hipopion dengan
ukuran besar yang cenderung bertambah sesuai dengan progresivitias ulkus Infiltrat dan
eksudat bisa berwarna hijau kebiruan Ini diakibatkan oleh pigmen yang berasal dari
organisme ini dan merupakan patognomonik2
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Ulkus ini sering diasosiasikan dengan penggunaan lensa kontak terutama
penggunaan jangka panjang Organisme ini menempel pada permukaan lensa kontak
Organisme ini pernah dilaporkan terdapat pada tetes mata flouresin oleh karena itu para
dokter diharapkan menggunakan peralatan dan teknik yang steril pada pasien dengan luka
di kornea Kerokan ulkus berisi batang gram negatif yang panjang ramping dan sering
terdapat beberapa mikroorganisme Obat yang dianjurkan adalah moxifloksasin
gatifloksasin ciprofloksasin tobramycin atau gentamycin sedangkan alternatifnya
adalah fluorokuinolon jenis lainnya polymyxin B atau karbenisilin2
Tabel 1 Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan keratitis bakteri beserta dosisnya5
Didapat dari Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae
keratitis cases following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30 [24
Agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Ulkus Bakteri Ulkus jamur
Riwayat dari trauma pemakaian lensa kontak Terkena tumbuh-tumbuhan
Sakit merah berair penurunan visus Pekerjaannya berhubungan dengan agrikultural
Edema pada kelopak dan secret purulen dari
ulkus Neisseria gonorrhea eksudat hijau
kebiruan pada infeksi Pseudomonas
aeruginosa
Sakit dan kemerahan mirip seperti ulkus
bakteri namun edema kelopak minimal
Berbetuk bulat biasa terdapat di tengah atau di
paracentral dari kornea sisa dari kornea biasa
bersih dan hipopion bisa ada bisa tidak ada
Infeksi awalnya menyerupai ulkus dendritik
pada herpes simpleks feathery border lesi
satelit immune ring hipopion yang tidak sama
rata
Pada ulkus pneumokokus terdapat pola
serpiginosa hipopion sama rata sering
berhubungan dengan dakriosistisis
Permukaannya meninggi dengan infiltrate yang
putih susu bisa basah maupun kering
Ulkus karena pseudomonas bisa terdapat
edema kornea yang berat dengan progresivitas
yang cepat dan bisa menimbulkan perforasi
dalam 2-3 hari
Ulkus karena Moraxella dan Nocardia
perkembangannya lambat terutama pada orang
dengan gangguan imunitas
Tabel 2 Perbedaan dari ulkus bakteri dan ulkus jamur6
Diambil dariWHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Gambar 2 Ulkus bakteri (awal)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Gambar 3 Ulkus bakteri (lanjut)
Diambil dari WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary
Secondary and Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12
[ 28 agustus 2012]6
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]
Daftar pustaka
1 Mills John2011Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis in Emergency Medicine
httpemedicinemedscapecomarticle798100-overviewa0101[28 agustus 2012]
2 Riordan-Eva Paul John PWitcher Vaughan amp Asburyrsquos General Ophthalmology 17 th ed
United States of America McGraw-Hill Companies 2004
3 Mission for vision 2010 Anatomy of the human eye
httpwwwimagesmissionforvisionusaorganatomy200510cornea-histologyhtml [24
agustus 2012]
4 Ilyas Sidarta Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran edisi kedua
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2010
5 Chandra NS Torres MF Wintrop KL Cluster of Mycobacterium chelonae keratitis cases
following laser in situ keratomileusis Am J Ophthalmol 2001132819-30
6 WHO2004Guidlines for the Management of Corneal Ulcer at Primary Secondary and
Tertiary care health facilities in South East Region SEAOphtal126 P 11-12[ 28
agustus 2012]