ukuran frekuensi penyakit - catatan ade...

36
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT [email protected] 6 Desember 2015 Universitas Esa Unggul - Jakarta @2015 Ade Heryana

Upload: vuongdien

Post on 06-Feb-2018

292 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

[email protected]

6 Desember 2015

Universitas Esa Unggul - Jakarta

@2015 Ade Heryana

Page 2: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Jenis Ukuran dalam Epidemiologi

Tipe Matematik

• Dengan denominator

• Tanpa denominator

Tipe Epidemiologik

• Ukuran Frekuensi Penyakit (UFP)

• Ukuran Asosiasi

• Ukuran Dampak/Efek

@2015 Ade Heryana

Page 3: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Tipe Matematik

Tanpa denominatorEnumerasi/hitungan atau Angka mutlak

1,2,3,4,...

Dengan denominator

Rasio RR, OR

Proporsi %AR, %PAR

RateCrude , Specific,

Adjusted

Tipe Matematik

@2015 Ade Heryana

Page 4: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Tipe epidemiologik

Ukuran Frekuensi Penyakit

IndisidenKumulatif, Densitas

Prevalen Titik, Periode

Mortalitas

Ukuran Asosiasi (Rasio)

RR, OR

Ukuran Dampak (Efek)

Perbedaan Efek RD, AR, ER, PAR

Fraksi Efek %AR, %PAR, PF

Tipe Epidemiologik

@2015 Ade Heryana

Page 5: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

• Hitungan/Enumerasi/Angka Mutlak– Merupakan jumlah kasar atau frekuensi– Misal: 10 kasus, 1867 kasus

• Rasio– Didapat dengan pembagian satu kuantitas dengan kuantitaslain. Misal: a/b,

dimana a = pria dan b = wanita;– Unsur denominator (penyebut) berbeda atau bukan merupakan bagian dari

nominator (pembagi)

• Proporsi– Seperti halnya rasio, bedanya nominator bagian dari denominator. Bila

dikalikan 100 disebut juga persentase.– Misal: 28/56 = 0,5 0,5 x 100% = 50%. Pada contoh ini, angka 28 merupakan

bagian dari angka 56, atau ada 28 kasus dari 56 kasus.

• Rate/Tingkat/Laju– Tipe rasio untuk mengkuantifikasi proses dinamik (mis: pertumbuhan,

percepatan)– Mis: jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator) dibagi dengan

jumlah total individu yang DAPAT mengalami peristiwa atau populasi berisiko (denominator), kemudian dikalikan dengan suatu konstanta

– 5/100.000 x 10.000 = 0,5 per 10.000 penduduk

Jenis Ukuran Tipe Matematik

@2015 Ade Heryana

Page 6: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh perhitungan RATE (1)

• Pada tahun 2004, ada 100 kasus DB di suatu kota yang berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate kasus DB di kota itu?

• Jawab =

atau 8 kasus per 100.000

8000.100000.250.1

100konstanta

populasi

kasusRate

Page 7: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

• Hepatitis C spesifik di kota (2000)

• Jawaban

Contoh perhitungan RATE (2)

Kota A

Kota B

Kasus (thn 2000)

15

13

Populasi pertengahan tahun 2000

784.712

1.500.546

Kasus / Populasi

?

?

Rate per 100.000

?

?

Kota A

Kota B

Kasus (thn 2000)

15

13

Populasi pertengahan tahun 2000

784.712

1.500.546

Kasus / Populasi

0,00001912

0,00000866

Rate per 100.000

0,87

1,91

@2015 Ade Heryana

Page 8: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Ukuran Frekuensi Penyakit (UFP)

• UFP = kuantifikasi kejadian suatu penyakit dengan menghitung individu yang terinfeksi, sakit (morbiditas), atau meninggal (mortalitas) pada suatu populasi;

• Interpretasi UFP biasanya memakai kata-kata (mis: kadang-kadang, jarang);

• Kesepakatan umum dalam interpretasi UFP– Bila angka 0,6 – 0,8 ”biasanya”– Bila angka 0,2 – 0,5 “kadang-kadang”– Bila angka 0,01 – 0,2 ”jarang”

• UFP biasanya diukur dengan RATE atau PROPORSI• Jenis UFP Insidens, Prevalens, Mortalitas

@2015 Ade Heryana

Page 9: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Tipe epidemiologik

Ukuran Frekuensi Penyakit

IndisidenKumulatif, Densitas

Prevalen Titik, Periode

Mortalitas

Ukuran Asosiasi (Rasio)

RR, OR

Ukuran Dampak (Efek)

Perbedaan Efek RD, AR, ER, PAR

Fraksi Efek %AR, %PAR, PF

Tipe Epidemiologik

@2015 Ade Heryana

Page 10: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Insidens/Incidence

• Insidens jumlah kasus baru yang berkembang pada satu periode waktu, di antara populasi yang berisiko;

• Kasus baru perubahan status dari sehat jadi sakit;

• Periode waktu waktu yang diamati selama sehat hingga sakit

• Terdiri dari =– Insidens Kumulatif (Cummulative incidence)

– Densitas Insidens (Incidence density)

@2015 Ade Heryana

Page 11: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Insidens Kumulatif (Cummulative Incidence)

• Disebut juga Risk atau Proporsi Insidens atau CI;• Definisi rata-rata risiko individu terkena penyakit;• Jumlah individu pada denominator harus bebas penyakit

pada permulaan periode;• Layak digunakan, bila tidak ada (atau sedikit) kasus yang

lolos pengamatan, misalnya karena kematian, risiko tidak lama, hilang dari pengamatan;

• Semua non-kasus ikut diamati selama periode pengamatan;• CI juga menyatakan:

– probabilitas individu berisiko, menderita penyakit dalam periode waktu tertentu; atau

– Individu yang tidak meninggal karena sebab lain selama periode waktu tertentu

@2015 Ade Heryana

Page 12: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Ciri-Ciri dan Rumus “Insidens Kumulatif”

• Ciri-ciri Insidens Kumulatif =

– Tidak memiliki dimensi

– Nilainya dari 0 s/d 1

– Merujuk pada individu

– Ada periode rujukan waktu yang ditentukan

• Rumus

waktupermulaan pada berisiko orang

tentu waktu terperiode selama insidens kasus Kumulatif Insidens

@2015 Ade Heryana

Page 13: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh perhitungan IK:Berapa insidens kumulatif (IK) selama 7 tahun pengamatan ?

orang 100per kasus 43orang 7

kasus 3

pengamatan awal pada berisiko populasi

baru kasus IK

@2015 Ade Heryana

Page 14: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Attack Rate

• Rumus

• Contoh kasus:

MAKANAN

Salad

Lon-Say

Tidak sakitSakit

AKIBAT MAKAN

8416

7030 100

100

Hitung Attack Rate (AR) akibat makan Salad, dan akibat makan Lon-Say ?

ARS = 30/100 = 0,30 atau 30 kasus per 100 orang

ARL = 16/100 = 0,16 atau 16 kasus per 100 orang

100 waktuperiode awal pada berisiko populasi

waktuperiode selamabaru kasus AR

Populasi berisiko

@2015 Ade Heryana

Page 15: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh Attack Rate

• Hitung berapa AR akibat makan Spaghetty dan mie instan sesuai tabel di bawah

• Contoh kasus:

MAKANAN

Spaghetty

Mie instan

Tidak sakitSakit

AKIBAT MAKAN

13010

9050 140

140

ARS = 50/140 = 0,36 atau 36 kasus per 100 orang

ARM = 10/140 = 0,07 atau 7 kasus per 100 orang

@2015 Ade Heryana

Page 16: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Secondary Attack Rate

• Rumus

• Contoh kasus:– Pada satu komunitas masayarakat yang terdiri dari 800

rumah tangga (total populasi ada 4.320), petugas Kesmas menemukan 120 orang dengan kondisi X dalam 80 rumah tangga (ada 480 orang yang tinggal). Bila diasumsikan pada setiap rumah tangga terjadi 1 kasus pertama, maka hitunglah Secondary AR nya.

– Jawab = 120/(480-80) = 30%

100

pertama kasus waktuperiode awal pada berisiko populasi

waktuperiode selama pertama kasuskontak disebabkanbaru kasus AR

@2015 Ade Heryana

Page 17: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Densitas Insiden (Incidence Density)

• Disebut juga:– Insidens orang-waktu (person-time incidence)– Tingkat insidens (incidence rate)

• Definisi rata-rata rate populasi berisiko selama waktu yang ditentuka

• Ciri-ciri:– Tidak ada periode rujukan;– Memiliki dimensi yang merupakan invers dari waktu

(mis: 0,001/tahun)– Memiliki nilai dari 0 s/d ~

• Rumus =

waktu- orang

waktuperiode dalam terjadiyang insidens kasus Insidens Densitas

@2015 Ade Heryana

Page 18: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh perhitungan DI:Berapa Densitas Insidens (DI) selama 7 tahun pengamatan ?

tahun -orang 100per kasus 1,9tahun-orang 33

kasus 3

waktu-orang

waktuperiode dalam terjadiinsidens kasus DI

@2015 Ade Heryana

Page 19: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Incidence Density Rate

• Disebut juga Person-time Rate

• Contoh kasus :– Dalam satu minggu terdapat 105 karyawan suatu

perusahaan yang mengeluhkan masalah pernafasan. Dari total 300 karyawan, 75%nya bekerja 40 jam per minggu dan 25%nya bekerja 20 jam per minggu. Hitunglah person-time rate nya!

– Jawab = 1 keluhan per 100 jam-karyawan

(coba Anda cari sendiri caranya)

100observasi selama orang-tuJumlah wak

observasi periode selama kasus IDR

@2015 Ade Heryana

Page 20: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Kelemahan Insidens

• Perhitungan insidens sulit diterapkan pada beberapa kasus penyakit yang berulang kali timbul;

• Misal: pada penelitian mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS) yakni Chlamydia trachomatis. Individu yang pernah terinfeksi virus ini akan terinfeksi kembali sehingga sulit menghitung insidens.

@2015 Ade Heryana

Page 21: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Tipe epidemiologik

Ukuran Frekuensi Penyakit

IndisidenKumulatif, Densitas

Prevalen Titik, Periode

Mortalitas

Ukuran Asosiasi (Rasio)

RR, OR

Ukuran Dampak (Efek)

Perbedaan Efek RD, AR, ER, PAR

Fraksi Efek %AR, %PAR, PF

Tipe Epidemiologik

@2015 Ade Heryana

Page 22: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Prevalens

• Definisi jumlah kasus yang ada (lama dan baru) dalam populasi, pada satu periode waktu tertentu;

• Interpretasi probabilitas seorang individu menjadi kasus (atau jadi sakit), pada suatu periode waktu tertentu;

• Jenis prevalens:– Prevalens Titik

– Prevalens Periode

@2015 Ade Heryana

Page 23: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Prevalens Titik (Point of Prevalence)

• Disebut juga: Prevalens atau Proporsi prevalens;

• Definisi probabilitas seorang individu menjadi kasus (atau jadi sakit) pada suatu titik waktu

• Ciri-ciri:– Tidak memiliki dimensi

– Nilai antara 0 s/d 1

• Rumus =

T waktu pada orang Total

T waktu dalam satu titik pada ada yang kasus titik Prevalens

@2015 Ade Heryana

Page 24: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh perhitungan PT:Berapa Prevalens Titik (PT) selama 7 tahun pengamatan ?

T waktu pada orang Total

T waktu dalam satu titik pada ada yang kasus titik Prevalens

PP pada T=1 0/7 = 0PP pada T=2 0/7 = 0PP pada T=3 2/7 = 0,29PP pada T=4 2/6 = 0,33PP pada T=5 2/6 = 0,33PP pada T=6 2/5 = 0,40PP pada T=7 2/5 = 0,40

@2015 Ade Heryana

Page 25: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Prevalens Periode (Period of Prevalence)

• Disebut juga:

– Prevalens Tahunan (Annual of Prevalence)

– Prevalens Selama Hidup (Lifetime of Prevalence)

• Rumus =

waktuperiode selama orang

waktuperiodesatu selama ada yang kasus Periode Prevalens

@2015 Ade Heryana

Page 26: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Contoh perhitungan PP:Berapa Prevalens Periode (PP) dari tahun 1 hingga ke 4 ?

Karena jumlah orang (populasi) dalampengamatan berubah-ubah, maka kitadapat menggunakan jumlah rata-rata dari populasi, atau yang umumdigunakan adalah jumlah populasi padatengah tahun pengamatan (midpoint year), sehingga PP = 2/7 =0,29

waktuperiode selama orang

waktuperiodesatu selama ada yang kasus Periode Prevalens

@2015 Ade Heryana

Page 27: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Hubungan antara Insidens dan Prevalens

Dalam kondisi yang tetap, maka hubungan insidens dan prevalens ditunjukkan dengan formula

P = I x DP = prevelens; I = Insidens (densitas); dan D = rata-rata lama sakit.

Lama sakit pasien C 3 tahunLama sakit pasien F 5 tahunLama sakit pasien G 2 tahunD = rata-rata lama sakit = (3+5+2)/3 = 3,3

Insidens (I) = 3 kasus/ 33 orang-tahun

P = [3 kasus/33 orang-waktu] x 3,3 tahun = 3 kasus per 10 orang

@2015 Ade Heryana

Page 28: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Insidens vs Prevalens

Insidens

• Hanya menghitung kasus baru

• Tidak bergantung pada durasi rata-rata penyakit

• Dapat diukur sebagai rate atau proporsi

• Kemungkinan menjadi penyakit sepanjang waktu

• Lebih disukai pada studi etiologi penyakit

Prevalens

• Menghitung kasus yang ada (baru +lama)

• Bergantung pada durasi lama rata-rata penyakit;

• Selalu diukur sebagai proporsi;

• Kemungkinan terjadi penyakit pada satu waktu tertentu

• Disukai pada studi utilisasi pelayan kesehatan

@2015 Ade Heryana

Page 29: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Resume Insidens & Prevalens

Page 30: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Tipe epidemiologik

Ukuran Frekuensi Penyakit

IndisidenKumulatif, Densitas

Prevalen Titik, Periode

Mortalitas

Ukuran Asosiasi (Rasio)

RR, OR

Ukuran Dampak (Efek)

Perbedaan Efek RD, AR, ER, PAR

Fraksi Efek %AR, %PAR, PF

Tipe Epidemiologik

@2015 Ade Heryana

Page 31: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

MORTALITAS

• Menggambarkan jumlah kematian dalam suatu populasi;

• Berbentuk proporsi

• Dalam epid PM kematian disebabkan penyakit menular

@2015 Ade Heryana

Page 32: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Death-to-Case ratio (DTCR)

• Death-to-case Ratio (DTCR) atau rasio kematian terhadap kasus

• Contoh:– Pada tahun 2004 terdapat 200 kasus TB Paru dilaporkan di

suatu wilayah. Pada tahun sama terdapat 15 kematian pada penderita TB Paru, maka berapa DTCR nya?

– Jawab = 15/200 = 0,075 atau 75 kasus per 1000 kasus baru

@2015 Ade Heryana

Page 33: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Case Fatality Rate (CFR)

• Menyatakan proporsi individu yang mati akibat terinfeksi penyakit tersebut

• Contoh:– Menurut data WHO (2006) jumlah kumulatif kasus Flu

Burung (H5N1) pada manusia di Indonesia adalah 55, dengan 45 orang di antaranya meninggal dunia pada tahun yang sama. Hitung CFR nya!

– Jawab = 45/55 = 81,8% atau 81 orang per 100 kasus

@2015 Ade Heryana

Page 34: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Latihan Soal (1)

1. Jika 54 anak berada di tempat penitipan anak tempat wabah rotavirus terjadi (infeksi gastrointestinal serius yang menyebabkan diare) dan di tempat tersebut terdapat 16 kasus. Hitunglah Attack Rate (AR) !

2. Populasi pada pertengahan tahun 1999 di Epiland adalah 950.000. Kasus penyakit baru yang muncul antara 1 jan s/d 31 des 1999 sebesar 1.020. Kasus prevelan penyakit pada 1 jan 1999 adalah 1.403. Sedangkan estimasi populasi Epiland pada 1 Jan 1999 sebesar 876.449. Hitunglah: Cummulative Incident (CI), Prevalence titik, dan Prevalens periode !

3. Jumlah orang yang diiikuti pada studi kohort adalah 750. Orang-tahun para anggota kohort yang diteliti (rata-rata 2,76 tahun follow up per individu) adalah 2.070. Kasus baru penyakit selama 3 tahun follow up adalah 59. Hitunglah Incidence Rate (IR) dan Prevalens nya.

@2015 Ade Heryana

Page 35: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

Latihan Soal (2)

4. Di sebuah desa terdapat 460 rumah, 87 orang menghadiri pertemuan desa. Setelah 3 hari, dari 39 orang yang hadir tersebut didiagnosis terinfeksi salmonella enterocolitis. Setelah dilakukan investigasi ternyata infeksi berasal dari makanan yang disajikan pada pertemuan tersebut. Hitunglah berapa Attack Rate penyakit tersebut.

@2015 Ade Heryana

Page 36: UKURAN FREKUENSI PENYAKIT - Catatan Ade Heryanaadeheryana.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/5665/... · Secondary Attack Rate •Rumus •Contoh kasus: –Pada satu

THANKS