uji klinik k-3.2.ppt

19
DASAR PEMERIKSAAN DASAR PEMERIKSAAN KUMAN DAN DIAGNOSTIK KUMAN DAN DIAGNOSTIK PENYAKIT PENYAKIT

Upload: egga-evvendy

Post on 01-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jgcj

TRANSCRIPT

Page 1: UJI KLINIK K-3.2.ppt

DASAR PEMERIKSAAN DASAR PEMERIKSAAN KUMAN DAN KUMAN DAN

DIAGNOSTIK PENYAKITDIAGNOSTIK PENYAKIT

Page 2: UJI KLINIK K-3.2.ppt

STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI

• Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang konsep dasar mikrobiologi, pembagian dunia kehidupan, interaksi antar mikroorganisme, penyakit yang disebabkan mikroorganisme, serta pencegahannya.

Page 3: UJI KLINIK K-3.2.ppt

KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR

• Memahami perbagai macam uji klinis penyakit infeksi

Page 4: UJI KLINIK K-3.2.ppt

INDIKATORINDIKATOR

Selesai perkuliahan diharapkan mahasiswa:

1. Memahami prosedur pemeriksaan klinis penyakit infeksi

2. Menjelaskan berbagai teknik pewarnaan

3. Menyiapkan dan pengambilan spesimen

Page 5: UJI KLINIK K-3.2.ppt

HAL-HAL YANG PERLU HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DIPERTIMBANGKAN

• 1. Apakah tanda & gejala penyakit memang disebabkan oleh infeksi

• contoh: Demam, sakit dan bengkak, mual & muntah

• 2. Mikroorganisme yang menjadi penyebab• 3. Apakah kuman peka terhadap senyawa

kemoterapi yang ditujuan untuk pengujian (pengecatan dll)

Page 6: UJI KLINIK K-3.2.ppt

TUJUAN PEMERIKSAAN TUJUAN PEMERIKSAAN MIKROORGANISMEMIKROORGANISME

• Guna melakukan analisis terhadap mikroorganisme

• Mempelajarai kehidupan mikroorganisme

Pendekatan/metode pemeriksaan kuman dilakukan dalam LABORATORIUM dan dilakukan modifikasi seperti pada habitat alami (tubuh manusia, hewan, benda) dengan menggunakan MEDIA

Page 7: UJI KLINIK K-3.2.ppt

BENTUK DAN MACAM MEDIABENTUK DAN MACAM MEDIA

• BENTUK MEDIA PEMBENIHAN

Media cair, setengah padat, padat dan media hidup (sel hidup)

• MACAM MEDIA

Media isolasi, media pengkayaan, media langsung (hidup)

Page 8: UJI KLINIK K-3.2.ppt

PEWARNAAN MIKROORGANISMEPEWARNAAN MIKROORGANISME

• TUJUAN PEWARNAAN

1. Memudahkan pengamatan morfologi mikroorganisme

2. Mengidentifikasi bahan struktur sel mikroorganisme

3. Membantu indentifikasi mikroorganisme sejenis

• MACAM PEWARNAAN

A. Pewarnaan Tunggal (sederhana)

Dengan menggunakan pewarna tunggal & tipis mis.

Metilen blue sel menjadi lebih gelap dari bag lain

Page 9: UJI KLINIK K-3.2.ppt

B. Pewarnaan DeferensialB. Pewarnaan Deferensial• Pewarnaan GRAM Menggunakan serangkaian reagen: Ungu kristal, Yodium, Alkohol dan

SafraninGram positif warna UNGU (kristal ungu)Gram negatif warna MERAH (sapranin)

• Pewarnaan ASAM Bakteri asam berwarna BIRU METILEN

• GIEMSA (kasus malaria) Penggunaan reagen untuk darah atau spesimen lain

• Pewarnaan SPORAPewarna utama HIJAU MALAKIT dengan menggunakan pemanasan sehingga warna masuk ke dalam spora

Page 10: UJI KLINIK K-3.2.ppt

• Pewarnaan KAPSULDengan menggunakan TEMBAGA SULFAT menimbulkan zona bening disekitar sel

• Pewarnaan FLAGELAMenggunakan MORDAN untuk menebalkan flagela

Page 11: UJI KLINIK K-3.2.ppt

PEMERIKSAAN / PENGAMATAN PEMERIKSAAN / PENGAMATAN MELIPUTIMELIPUTI

• Pemeriksaan MAKROSKOPIS

Pembenihan, koloni, konsistensi dll

• Pemeriksaan MIKROSKOPIS

Pengecatan, treatmen

Page 12: UJI KLINIK K-3.2.ppt

PENGAMBILAN SPESIMENPENGAMBILAN SPESIMEN

Hal yang diperhatikan adalah spesimen tidak menyebabkan kontaminasi pada bagian lain/orang lain

Pengambilan spesimen sebagi upaya pencegahan dan pengobatan secara tepat

CARA PENGAMBILAN

1. Secara langsung pada daerah yang terinfeksi

2. Secara tidak langsung pada daerah infeksi yang sukar diamati secara langsung

Page 13: UJI KLINIK K-3.2.ppt

PERAWATPERAWAT bertanggungjawab terhadap bertanggungjawab terhadap pengambilan dan pengumpulan spesimen pengambilan dan pengumpulan spesimen

yang akan dikirim ke laboratoriumyang akan dikirim ke laboratorium

• BAHAN DAN PERALATANSecara umum dalam pemeriksaan bakteriologi klinik semua

peralatan harus steril dan tidak mengandung antiseptik

Alat usapan kapas yang digulung pada ujung kawat, batang kayu kecil dalam tabung plastik streril

Botol streril berukuran 25 ml dengan tutup (untuk pus, urin, cairan serebrospinal, potongan jaringan)

Wadah streril tertutup dari kaca guna pengumpulan sputum, urin, feses

Page 14: UJI KLINIK K-3.2.ppt

MEDIA guna pembiakan di lab

Medium sementara sebelum sampai di lab. Perlu dipertimbangkan sifat mikroorganisme (aerob/anaerob, preservasi, suhu dll)

Label PENTING guna menghindari kekeliruan

Berisi identitas: Nama, no. pendaftaran, dokter pemeriksa, diagnosa sementara, pemeriksaan yang dikehendaki

Page 15: UJI KLINIK K-3.2.ppt

ASAL DAN CARA PENGAMBILAN ASAL DAN CARA PENGAMBILAN SPESIMENSPESIMEN

MULUT Pemeriksaan pada kasus infeksi rongga mulut diperoleh dengan mengusap permukaan ulkus atau daerah infeksi

TENGGOROK Spesimen diambil dari permukaan tonsil dan dinding belakang faring, hindarkan kontaminasi dengan m.o mulut. Lakukan penyinaran dan gunakan alat penekan lidah guna mendapatkan spesimen yang baik

RONGGA HIDUNG

Bag. Depan dengan menggunakan alat usap dari kayu yang lurus

Bag Belakang * Dengan kawat lentur melalui rongga hidung depan

* Dengan alat usap logam yang bengkok, melalui

mulut, melewati uvula – ruang post nasal

Page 16: UJI KLINIK K-3.2.ppt

SPUTUM Perhatikan kumpulan masa yang purulen bukan ludah bila pasien diduga Tuberkulosis ambil sputum pagi hari

CAIRAN LAMBUNG guna menghindari sputum yang tertelan maka pasien harus puasa, pipa (dg larutan salin) dimasukkan ke dalam lambung kemudian diisap dengan spuit

FESES hindarkan kontaminasi dengan urin maka kandung kencing dalam keadaan kosong. Gunakan pot yang telah dipasteurisasi dan letakkan kertas dalam pot. Terkadang diperlukan usapan rektum untuk memperoleh feses

Spesimen dibutuhkan sebesar biji kacang. Letakkan pada wadah tertutup. Bila menggunakan sendok kayu harus tertutup melekat.

Pada kasus disentri pilih feses yang berlendir/berdarah

Page 17: UJI KLINIK K-3.2.ppt

URIN Gunakan spesimen yang tidak terkontaminasi dengan menggunakan:

Pada laki-laki gunakan botol steril bertutup

Pada perempuan gunakan botol steril bertutup dengan leher lebar

Pada bayi lekatkan kantong plastik pada perineum

DARAH Kultur darah diambil dari vena (biasanya pada cekungan siku depan). Pengambilan darah yang mengandung antibodi (untuk biakan) sebamyak 5 – 10 ml dengan perlakuan;

a. Darah + medium cair digojok agar tidak terjadi koagulasi

b. Darah masukkan ke dalam wadah tertutup (botol steril) untuk

pemeriksaan biokimia

Page 18: UJI KLINIK K-3.2.ppt

KULIT Pus atau sekresi lain diambil dengan teknik usapan

Infeksi jamur gunakan teknik kerokan yang sebelumnya hilangkan dulu keraknya.

CAIRAN SEREBROSPINAL persiapkan kulit tempat memasukkan jarum, gunakan peralatan yang steril

EKSUDAT PURULEN Pus hasil usapan untuk pemeriksaan anaerob masukkan dalam botol secepatnya.

INFEKSI VAGINA DAN SERVIK UTERI jika terjadi lesi pada labia spesimen diambil dengan usapan. Jika lesi pada vagina atau servik pasien dipersiapkan dalam posisi litotomi, gunakan spekulum untuk mengambil usapan

Page 19: UJI KLINIK K-3.2.ppt

INFEKSI PADA MATA Alat usapan kecil letakkan pada kantus mata. Spesimen harus segera dibiakkan pada media

INFEKSI YANG DIDUGA DISEBABKAN VIRUS Spesimen disesuaikan dengan jenis virus. Sifat virus peka terhadap pengaruh fisik maka segera dimasukkan dalam media transport khusus pada temperatur rendah.

Virus darah dilakukan pengambilan;

1. Seawal mungkin (sejak munculnya gejala infeksi)

2. Pada masa penyembuhan

INFEKSI MAKANAN atau keracunan, kirim semua penyebab (makanan, sisa makanan, tempat,dll) ke lab. simpan pada wadah steril. Hindarkan kontaminasi dengan mikroorganisme lain.