uji coba tanggul gigitan hal 6jj6

4
Uji coba tanggul gigitan hal 66-69 70-72 penentuan gigit sentrik A. Adaptasi landasan 1. Caranya sama dengan rahang atas, landasan harus diam di tempat, tidak boleh mudah lepas/ bergerak. 2. Pada rahang bawah tidak dapat sebaik rahang atas karena luas landasan yang lebih sempit dan gangguan gerakan lidah. B. Tanggul gigitan, yang harus diperhatikan ialah: 1. Bidang orientasi tanggul gigitan rahang bawah harus merapat (tidak bolh ada celah) dengan bidang orientasi tanggul gigitan rahang atas. 2. Permukaan labial/bukal tanggul gigitan harus sebidang dengan yang atas. Bila kelebihan harus dikurangi dan sebaliknya bila kekurangan harus ditambah. Posisi rahang atas dan bawah dalam gigitan sentrik sementara yang disebut juga tentative. 3. Tarif garis median pada tanggul gigitan sesuai dengan garis median pasien. Penerapan rumus dimensi vertikal Pasien ompong telah kehilangan dimensi vertikalnya dan kita harus cari kembali dengan menerapkan rumus yaitu: Dimensi vertikal=Physiological Rest Position – Free Way Space Pertama-tama kita ukur dimensi/jarak vertikal pasien dalam keadaan istirahat tanpa tanggul gigitan dalam mulut (missal 70mm). Free way space besarnya antara 2-3 mm maka dimensi vertikalnya 70-3=67mm. Pengukuran dilakukan dengan alat jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm atau dengan mistar. P.F.N dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memperoleh dimensi vertikal pada pembuaan gigi tiruan lengkap. Pnderita harus mengambil posisi fisologis nonaktif waktu wax bite block/tanggul gigit malam dimasukkan ke dalam mulut anpa mengganggu posisi istirahat. Bibir penderita dibuka perlahan-lahan untuk melihat

Upload: aninda-wulan-pradani

Post on 30-Dec-2014

166 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

hhgg

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Coba Tanggul Gigitan Hal 6jj6

Uji coba tanggul gigitan hal 66-69

70-72 penentuan gigit sentrik

A. Adaptasi landasan1. Caranya sama dengan rahang atas, landasan harus diam di tempat, tidak boleh mudah

lepas/ bergerak.2. Pada rahang bawah tidak dapat sebaik rahang atas karena luas landasan yang lebih sempit

dan gangguan gerakan lidah.B. Tanggul gigitan, yang harus diperhatikan ialah:1. Bidang orientasi tanggul gigitan rahang bawah harus merapat (tidak bolh ada celah)

dengan bidang orientasi tanggul gigitan rahang atas.2. Permukaan labial/bukal tanggul gigitan harus sebidang dengan yang atas. Bila kelebihan

harus dikurangi dan sebaliknya bila kekurangan harus ditambah.Posisi rahang atas dan bawah dalam gigitan sentrik sementara yang disebut juga tentative.

3. Tarif garis median pada tanggul gigitan sesuai dengan garis median pasien.

Penerapan rumus dimensi vertikalPasien ompong telah kehilangan dimensi vertikalnya dan kita harus cari kembali dengan menerapkan rumus yaitu:Dimensi vertikal=Physiological Rest Position – Free Way SpacePertama-tama kita ukur dimensi/jarak vertikal pasien dalam keadaan istirahat tanpa tanggul gigitan dalam mulut (missal 70mm). Free way space besarnya antara 2-3 mm maka dimensi vertikalnya 70-3=67mm. Pengukuran dilakukan dengan alat jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm atau dengan mistar.P.F.N dapat digunakan sebagai petunjuk untuk memperoleh dimensi vertikal pada pembuaan gigi tiruan lengkap. Pnderita harus mengambil posisi fisologis nonaktif waktu wax bite block/tanggul gigit malam dimasukkan ke dalam mulut anpa mengganggu posisi istirahat. Bibir penderita dibuka perlahan-lahan untuk melihat apakah ada ruang bebas antar tanggul gigit malam atas dan bawah, yang biasanya 2-4mm.Pengukuran dimensi vertikal ada 2 cara:

1. Willis bite gaugePada alat ini ada 3 bagian penting:

a. Fixed arm, yang diletakkan di bawah hidung.b. Sliding arm, yang dapat digeser dan mempunyai sekrup, diletakkan di bawah dagu.c. Vertical orientation gauge, yang mempunyai skala dalam mm/cm, ditempatkan sejajar

sumbu vertikal dari muka. 2. Two dot technique

Mengukur 2 titik (satu pada rahang atas, satu lagi pada rahang bawah) yang ditempatkan pada daerah yang tidak bergerak yaitu di atas dan di bawah garis bibir dan kedua titik diukur dengan jangka sorong.

Page 2: Uji Coba Tanggul Gigitan Hal 6jj6

COSTEN SYNDROMECosten syndrome dengan gejala-gejala:Tuli yang ringan, sering pusing, tinnitus, sakit pada pergerakan sendi dan nyeri bila ditekan.Terjadi gejala-gejala neurologic seperti lidah rasa terbakar, rasa sakit pada lidah dan tenggorokan, rasa sakit kepala pada region temporalis, dan gangguan pada kelenjar ludah sehingga sekresi air ludah berkurang dan mulut terasa kering. Bila gangguan ini berlanjut, perawatannya dengan treatment denture, yaitu dengan dibuatkan suatu geligi tiruan yang tanggul gigitnya sedikit demi sedikit ditinggikan sebelum dibuatkan geligi tiruan permanen.

Penentuan gigitan sentrik/oklusi sentrikSetelah dimeni vertikal didapat, kita cari rlasi sntrik pasien yaitu dengan menentukan relasi sentrik tanpa alat dengan cara:

A. Gerakan menelanB. menempatkan ujung lidah pada bulatan malam yang ditempatkan pada garis tengah landasan paling posterior.C. Membantu pasien agar rahang bawah dalam posisi paling belakang, dengan mendorong rahang bawah dalam keadaan otot kendor.D. menengadahkan posisi kepala pasien semaksimal mungkin.

Karena tidak ada satupun dari cara diatas yang mmpunyai kelebihan dalam ketepatannya maka paling sedikit harus dilakukan dengan 2 cara untuk menjadi perbandingan. Sebagai pedoman, dengan cara menarik garis tengah di daerah geraham pada tanggul gigitan atas yang diteruskan ke tanggul giggitan bawahnya. Pada setiap cara dilakukan berkali-kali dan bila tampak sama lakukan cara yang lain. Bila belum sama harus dicari sampai sama atau ambillah garis yang menempatkan kondilus pada posisi paling belakang/dorsal.Cara lain untuk menentukan relasi sentrik dengan sekaligus mengfiksir tanggul gigitan rahang atas dan bawah dngan cara sebagai berikut:

a. Setelah dimensi vertikal pasien didapat, buatlah kunci berbentuk segitiga sebanyak 4 buah, 2 di sisi kiri dan 2 di sisi kanan, yang letaknya di region kaninus dan premolar 2 agar fiksasi tidak berubah.

b. Pasien dilatih melakukan macam gerakan yang menempatkan rahang bawah dalam posisi paling belakang/dorsal.

c. Aduk zinc oxide eugenol/gips dan tempatkan di lekukan segitiga tadi. Pasien segera melakukan gerakan menelan atau menempatkan ujung lidah pada bulatan malam, pertahankan sampai gips mengeras.

d. Setelah gigitan sentrik didapat, kita tarik garis-garis orientasi lainnya seperti- High lip line, yaitu garis tertinggi bibir aras waktu pasien tersenyum- Tandai bagian distal kaninus atas kiri dan kanan (garis lacrimal duct-ala nasi)

Lepaskan kedua tanggul gigitan atas dan bawah dari mulut pasien. Bila mungkin bersama-sama, bila terpisahpun tidak mengapa karena dapat dikatupkan kembali sesuai dengan keadaan dalam

Page 3: Uji Coba Tanggul Gigitan Hal 6jj6

mulut dengan menggunakan lekuk V yang terisi pasta zinc oxide eugenol/gips sebagai pengunci dan tempatkan pada model kerjanya.