ubkpu budidaya tebu 2012-kuliah 4 2012

7

Click here to load reader

Upload: sri-hartatik

Post on 19-May-2015

691 views

Category:

Education


9 download

DESCRIPTION

BUDI DAYA TEBU DI LAHAN KERING ATAU TEGALAN

TRANSCRIPT

Page 1: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

1

BUDI DAYA TEBU DI LAHAN KERING ATAU TEGALAN

Budi daya Tebu Lahan Kering :

• Tanpa pengairan.

• Pendayagunaan air secara optimal air dalam tanah dan hujan

• Pengolahan tanah sebagian / seluruhnya secara mekanis (pembajakan).

• Ditujukan untuk kelestarian lingkungan dan peningkatan produktivitas.

• Keprasan sebanyak mungkin.

Budidaya Tebu Lahan Sawah (Reynoso)

• Drainase intensif dan pemberian air cukup.

• Pengolahan tanah manual/ mesin reinoso

• Ada pengairan

1. Pembukaan Lahan :

a) Hutan Primer,

Hutan Sekunder,

Berkas Perkebunan

b) Padang Rumput :

c) Bekas tanaman Pangan

• Penebangan pohon.

• Pembabatan semak, perdu, rumput.

sehingga lahan bersih dan diratakan

• Rumput babat/dibuang/dibakar (diluar kebun)

sehingga lahan bersih

Page 2: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

2

2. Pengolahan Tanah : Pembajakan

Tekstur tanah lahan kering

• berat bajak / traktor

• sedang bajak ternak

• ringan tenaga manusia

Pengolahan tanah terdiri :

• membongkar

• membalik

• menghancurkan / menghaluskan

3. Pembuatan Juringan ( kairan)

• setelah tanah halus dan rata kemudian dibuat juringan (=kairan)

ukuran : dalam 25-30 cm, jarak pusat kepusat 95-125 cm

panjang 50 m

Makin miring, subur, basah :

• pusat ke pusat makin sempit (95-125 cm)

Arah Kairan. Kemiringan >3% // garis tinggi (kontur)

Page 3: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

3

4. Persiapan Bibit

• Bagal 3-4 mata tunas / bibit pucuk

5. Penanaman

Saat penanaman:

Periode I : mei – juni iklim B1 B2 C2, C3

Periode II : September – November iklim D1 D3 C3, C2

Posisi bibit : • mata tunas disamping

• lebih efisien overlaping sehingga 1m juringan ada

9-11 mata tunas.

• Bibit tutup tanah :Periode I 3 cm

Periode II 5 cm

Untuk sulaman ( sumpingan 10% )

Pemeliharaan Tanaman

1. Bila Penyulaman.

• jarak 50cm. tak ada yang tumbuh

• Sulam I 2mg

• Sulam II 4 mg

• Bahan sulam dari sumpingan, seblangan, puteran.

2. Pemupukan:

• Diberikan 2 kali, pupuk I pada saat tanam, dan

pemupukan II 1- 1.5 bulan setelah pupuk I.

• Pastikan bahwa pupuk diberikan saat masih

banyak air

Page 4: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

4

Dosis Pupuk

Jenis tanahJenis pupuk (ku/ha)

ZA TSP KCl

Alluvial 5 - 7 0 - 2 0 - 1

Regosol 6 - 8 1 – 2 1 - 2

Latosol 6 - 8 1 – 3 1 – 3

Grumusol 7 - 9 2 – 3 1 – 3

Mediteran 7 - 9 1 - 3 1 – 2

Podsolik merah kuning 5 - 7 4 - 6 2 – 4

3. Pembumbunan

I. Setelah pemupukan I, tanaman umur 1-1.5 bl

II Setelah tanaman berumur 3- 3.5 bl

4. Pemberian air

- diperlukan terutama saat perkecambahan dan pertunasan

- jika air sussah didapat, usahakan penanaman menjelang

musim penghujan

5. Penyiangan

- sama dengan tebu sawah , paling tidak 4 kali dan usahakan

lahan bebas gulma hingga umur 4 bl

- klentek dilakukan 1 kali, 1 sampai 2 bulan menjelang tebang

Page 5: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

5

Fase Pertumbuhan tebu

a) Fase Perkecambahan :

• mg I : Mata tunas menjadi bentuk taji pendek, mulai keluar akar stek

• mg II : Taji 11-12 cm , akar stek banyak

• mgIII : Daun terbuka, tinggi tunas 20-25 cm

• mgIV : Daun 4 helai, tinggi 50 cm

• mg V : Mulai keluar akar tunas dan anakan.

b) Fase Pertumbuhan Anakan

• Mulai keluar anakan umur 5mg sampai dengan 3- (tergantung

variasi dan lingkungan)

• Jumlah anakan tertinggi umur 3-5 bulan ( setelah itu menurun 40

sampai dengan 50% )

• Jumlah anakan konstan 6-9 bulan.

2

13

c) Fase batang memanjang

Umur 3-9 bln Pertambahan panjang batang dan diameter ( pelebaran)

d) Fase Pemasakan

• Fase pemasakan : Merupakan “ fase antara ” setelah pertumbuhan

vegetatif menurun dan sebelum tebu mati

• Tanda- tanda kemasakan (tebu masak)

• Berkurangnya daun daun hijau

• Ruas ruas tebu tetap ( panjang dan )

• Terjadi pengisian ruas ruas dengan sukrosa

Page 6: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

6

Nama

Hama Penyebab Gejala Pemberantasan

Penggerek

Pucuk

Tryporyza nivella

Scirpophaga

nivella intacta

Daun muda berwarna

kuning/ Kering.

Titik tumbuh mati

Pada ruas muda ada ngengat

Pada ibu ruas daun

ada lorong gerak

-Trichogramma

japonicum

( satu pias: 2500 telur per

minggu) selama 14 minggu

-karbofuran

Penggerek

Batang

Chilo aurucilius

C. sacchariphagus

Bercak putih bekas gerakan

Pelepah dan ruas batang

terdapat lorong gerekan

- T. nanum; T. minutum;

T.australicum, mulai umur 4-6

bl, 15 pias

- insektisida berbahan aktif

endosulfan, metidation

Penggerak

Raksasa

Pragmataecia

castaneae

Lorong gerekan

Titik tumbuh mati

Pada lubang masuk hama keluar

ngengat besar

Batang bagian tengah hancur dan

mati

Tumidiclava s.

Insektisida berbahan aktif

metidation, asetat, mono

dan dikrotofos

Uret Lepidiota stigma

Apogonia destructor

Euclora viridis

H

Daun menguning,kering

Pada pangkal batang terdapat

bekas gerekan sedangkan

uret di dalam tanah

- insektisida suscoa blue

140 G ditabur di dasar juringan

Keprasan: dapat dikepras hingga tiga kali, akan tetapi produksi

rendah

Pengeprasan dilakukan di tanah bumbunan sehingga

pertumbuhannya seragam

Pemupukan TRIT II-IV:

I: 2 mg setelah kepras (N:1/3 dosis, P semua; K; 1/3 dosis)

II: 6 mg setelah pupuk I. (N: 2/3 dosis; K: 2/3 dosis)

Pembumbunan: sekali setelah pemupukan II

Page 7: UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012

7

Dosis Pupuk

Jenis tanahJenis pupuk (ku/ha)

ZA TSP KCl

Alluvial 6 - 7 0 - 1 0 - 1

Regosol 7 - 8 0 – 1 1 - 2

Latosol 7 - 8 0 – 2 1 – 3

Grumusol 7 - 9 1 – 2 1 – 3

Mediteran 8 - 9 0 - 2 1 – 2

Podsolik merah kuning 6 - 7 2 - 3 2 – 4