tx cairan + nutrisi

14
8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 1/14 BAB I PENDAHULUAN Dengan minum dan makan tubuh kita mendapatkan air, elektrolit, trace element, vitamin dan nutrisi-nutrisi lain seperti protein, karbohidrat dan lemak. Zat-zat ini digunakan sebagai sumber energi. Dalam jumlah yang kira-kira sama, air dan elektrolit yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan dalam urin dan melalui keringat dan penguapan. Dalam tubuh keseimbangan air dan elektrolit fenomena fisiologis dimana tubuh memelihara keseimbangan ini dikenal dengan nama homeostatis. Disamping air dan elektrolit kita biasanya mengkonsumsi nutrien seperti karbohidrat, protein, lemak dan vitamin dari makanan sehari-hari. Larutan nutrisi sebagai pengganti makanan harus mangandung jumlah air,elektrolit, karbohidrat, protein dan nutrien esensial lainnnya dalam jumlah yang seimbang. Memelihara keseimbangan didalam tubuh penderita agar metabolisme berjalan sebaik mungkin merupakan upaya kita dalam perawatan terhadap penderita. Lebih-lebih penderita dengan sakit hati berat. Sebaiknya memelihara keseimbangan tubuh dan metabolisme dimulai sedini mungkin sebagai langkah perlindungan, sedangkan bila sudah ada gangguan terhadap keseimbangan dan metabolisme maka upaya yang kita lakukan bersifat korektif. Salah satu cara untuk memelihara keseimbangan tubuh dan metabolisme penderita ialah memberi terapi cairan dan nutrisi lewat jalan parenteral bila tidak memungkinkan untuk pemberian secara oral. Telah diketahui bersama bahwa penderita yang tidak mau makan, tidak bisa makan ataupun tidak boleh makan karena usus harus diistirahatkan merupakan indikasi nutrisi parenteral. Penderita-penderita pra-bedah yang memerlukan perbaikan nutrisi dalam waktu pendek sementara intake peroral tidak adekuat juga merupakan indikasi nutrisi parenteral. Kasus demikian, pemberian nutrisi bisa segera dimulai. Kasus emergency, perbaikan sistem sirkulasi menjadi prioritas utama sebelum operasi. Dengan terapi cairan, kebutuhan akan air dan elektrolit dapat dipenuhi. Selain itu, dalam keadaan tertentu adanya terapi cairan dapat digunakan sebagai tambahan 1

Upload: eko-rie-wibowo

Post on 08-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 1/14

BAB IPENDAHULUAN

Dengan minum dan makan tubuh kita mendapatkan air, elektrolit, trace element,

vitamin dan nutrisi-nutrisi lain seperti protein, karbohidrat dan lemak. Zat-zat ini

digunakan sebagai sumber energi. Dalam jumlah yang kira-kira sama, air dan elektrolit

yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan dalam urin dan melalui keringat dan

penguapan. Dalam tubuh keseimbangan air dan elektrolit fenomena fisiologis dimana

tubuh memelihara keseimbangan ini dikenal dengan nama homeostatis.

Disamping air dan elektrolit kita biasanya mengkonsumsi nutrien seperti

karbohidrat, protein, lemak dan vitamin dari makanan sehari-hari. Larutan nutrisi

sebagai pengganti makanan harus mangandung jumlah air,elektrolit, karbohidrat,

protein dan nutrien esensial lainnnya dalam jumlah yang seimbang.

Memelihara keseimbangan didalam tubuh penderita agar metabolisme berjalan

sebaik mungkin merupakan upaya kita dalam perawatan terhadap penderita. Lebih-lebih

penderita dengan sakit hati berat. Sebaiknya memelihara keseimbangan tubuh dan

metabolisme dimulai sedini mungkin sebagai langkah perlindungan, sedangkan bila

sudah ada gangguan terhadap keseimbangan dan metabolisme maka upaya yang kita

lakukan bersifat korektif. Salah satu cara untuk memelihara keseimbangan tubuh dan

metabolisme penderita ialah memberi terapi cairan dan nutrisi lewat jalan parenteral bila

tidak memungkinkan untuk pemberian secara oral.

Telah diketahui bersama bahwa penderita yang tidak mau makan, tidak bisa

makan ataupun tidak boleh makan karena usus harus diistirahatkan merupakan indikasi

nutrisi parenteral. Penderita-penderita pra-bedah yang memerlukan perbaikan nutrisidalam waktu pendek sementara intake peroral tidak adekuat juga merupakan indikasi

nutrisi parenteral. Kasus demikian, pemberian nutrisi bisa segera dimulai. Kasus

emergency, perbaikan sistem sirkulasi menjadi prioritas utama sebelum operasi.

Dengan terapi cairan, kebutuhan akan air dan elektrolit dapat dipenuhi. Selain

itu, dalam keadaan tertentu adanya terapi cairan dapat digunakan sebagai tambahan

1

Page 2: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 2/14

untuk memasukkan obat dan zat makanan secara rutin atau dapat juga digunakan untuk

menjaga keseimbangan asam basa.

I. Pentingnya air dalam tubuh.

Tubuh terdiri atas kira-kira 60% air dan 40% sisinya merupakan zat padat

seperti protein (18% BB), lemak (15% BB) dan mineral (7%BB). Air dalam tubuh

disebut cairan tubuh. Volume cairan tubuh bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan

persentasi lemak tubuh. Proporsi cairan tubuh menurun dengan pertambahan usia, dan

pada wanita lebih rendah dibandingkan pria karena jaringan lemak mengandung sedikit

air.

Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat yang terlarut didalamnya

(cairan tubuh), menjadi pengangkut zat makanan ke semua sel tubuh dan mengeluarkan

bahan sisa dari dalamnya untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Jumlah air

tubuh berbeda-beda tergantung pada umur,jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya

lemak tubuh.

Komponen cairan tubuh mencakup 60% BB terdiri atas :

1. Cairan intraseluler : 40%

2. Cairan ekstraseluler : 20% , terdiri atas :

a. Cairan intravaskuler (plasma) 5%

b. Cairan interstitial : 15%

Laki-laki Perempuan BayiTotal air tubuh (%) 60 50 75Intraseluler 40 30 40Ekstraseluler 20 20 35

- Plasma 4 4 5- Interstitial 16 16 30

Cairan intraseluler yang mengandung elektrolit terdiri atas kalium (K),

Magnesium (Mg), dan ion fosfat (HPO4). Cairan ekstraseluler mengandung jumlah

besar ion natrium (Na) dan Klorida (Cl). Cairan Interstitial dan plasma darah keduanya

merupakan cairan ekstraseluler, namun memiliki konsentrasi protein yang berbeda.

2

Page 3: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 3/14

Karena tidak bisa melintasi dinding kapiler, protein-protein plasma tetap berada dalam

pembuluh darah.

Kandungan elektrolit dalam cairan tubuh.

(mEq/L) Plasma Interstitial InterselulerKation Na 142 114 15

K 4 4 150Ca 5 2,5 2Mg 3 1,5 27

Total 154 152 194Anion Cl 103 114 1

HCO3 27 30 10

HPO4 2 2 100SO4 1 1 20

Asam Organik 5 5 0Protein 16 0 63Total 154 152 194

II. Kebutuhan cairan dan elektrolit.

Kebutuhan air pada orang dewasa setiap harinya adalah 30-35 ml/kgBB/24jam .

Kebutuhan ini meningkat sebanyak 10-15 % tiap kenaikan suhu 1° C . Sedangkan

kebutuhan elektrolitnya adalah 1,5 meq/kgBB (100meq/hari atau 5,9 gram) untuk Na

dan 1 meq/kgBB (60meq/hari atau 4,5 gram) untuk K. Kebutuhan air pada bayi dan

anak-anak setiap harinya adalah :

4ml/kgBB/jam untuk berat badan 10kg pertama.

2ml/kgBB/jam tambahkan untuk berat badan 10kg kedua

1ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa berat badan.

Sedangkan kebutuhan elektrolitnya adalah 2 meq/kgBB untuk Na dan 2 meq/kgBB

untuk K.

Selain Na dan K, adapun elektrolit lain yang dibutuhkan oleh tubuh manusia

diantaranya adalah Mg, Ca, P dan Cl. Kebutuhan elektrolit tersebut untuk orang dewasa

adalah sebagai berikut :

Mg : 10 – 20 mEq/ hari

3

Page 4: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 4/14

Ca : 10 – 15 mEq/ hari

P : 20 – 45 mEq/ hari

Cl : 50 – 100 mEq/ hari

Keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran air yang terjadi dalam tubuh

manusia adalah sebagai berikut :

Air masuk: Air keluar:

Minuman: 800-1700 ml. Urine : 600-1600 ml.

Makanan: 500-1000 ml. Tinja : 50-200 ml.

Hasil oksidasi: 200-300 ml. Insensible loss : 850-1200 ml.

Air pertama kali hilang melalui kulit dan paru, jumlahnya dipengaruhi oleh suhu

udara, demam, keringat, dan frekuensi nafas. Urin jumlahnya dapat diatur dan akan

turun karena demam, keringat, takipnea, dan kehilangan air yang abnormal lainnya.

Kehilangan air yang abnormal dapat disebabkan oleh keringat yang berlebihan,

muntah, diare, dan perdarahan. Urin berkurang sedikit demi sedikit jika pemasukannya

sedikit.

III. Peran beberapa elektrolit penting dalam tubuh

a. Peran natrium

Ekskresi air hampir selalu disertai oleh ekskresi natrium baik lewat urin, tinja,

atau keringat. Karena itu, terapi kekurangan air ( dehidrasi ) selalu diberi cairan infus

yang mengandung natrium. Natrium berperan memelihara tekanan osmotik dan volume

cairan ekstraseluler dan natrium sebagian besar (84%) berada di cairan ekstraseluler.

Kebutuhan natrium perhari sekitar 50 – 100 mEq atau 3 – 6 gram sebagai NaCl.

Keseimbangan Na terutama diatur oleh ginjal. Berat atom Na=23 dengan muatan listrik

1 (satu).

1 gram NaCl = 17 mEq. Kekurangan Na biasanya disebabkan oleh pemberian

infus berlebihan tanpa Na, pada sindroma reseksi prostat atau pada menurunnya sekresi

ADH ( Anti Diuretic Hormone ).

b. Peran Kalium

4

Page 5: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 5/14

Sebagian besar K terdapat di dalam sel ( intra seluler ) yaitu sebanyak 150 mEq/

L. Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi kalium pada hari-

hari pertama dan kedua. Kebutuhan akan kalium cukup diatasi dengan kebutuhan rutin

saja sekitar 0,5 mEq/kgBB/hari. Kemampuan ginjal menahan kalium sangat rendah.

Kadar kalium dalam plasma hanya 2% dari total K tubuh, sehingga kekurangan K

jarang terdeteksi. Fungsi K adalah merangsang saraf-otot, menghantarkan impuls listrik,

membantu utilisasi O2, asam-amino, glikogen dan pembentukan sel.

Kadar K serum normalnya 3 – 5 mEq/ L. Hipokalemia ( < 3 mEq/L ),

menyebabkan keletihan otot, lemas, kembung, ileus paralitik, gangguan irama jantung.

Konsentrasi K di dalam infus sebaiknya < 40 mEq/L atau kecepatan pemberian < 20

mEq/jam.

BAB II

5

Page 6: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 6/14

PEMBAHASAN

I. Tujuan Terapi Cairan

Tujuan terapi cairan adalah :

1. Untuk mengganti kekurangan air, elektrolit dan vitamin agar tetap

normal.

2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi (KH,lemak,protein)

3. Untuk mengatasi syok dengan menjamin tersedianya akses intravena.

4. Untuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang

diberikan. Terapi cairan perioperatif meliputi tindakan yang dilakukan pada

masa pra-bedah, selama pembedahan dan pasca bedah.

TUJUANMengatur cairan tubuh Menjaga keseimbanga air dan

elektrolit

Menjaga keseimbangan asam dan

basaDukungan nutrisi Sumber energi

Komposisi tubuhAkses intravena Menjamin vena tetap terbuka untuk

bisa memberikan obat

Salah satu tujuan terapi cairan adalah menyediakan elektrolit dan air untuk

mempertahankan cairan dalam keadaan normal. Salah satu tujuan lainnya adalah

memnuhi kebutuhan nutrisi. Terapi cairan parenteral juga digunakan untuk menjamin

tersedianya akses intravena bila terjadi keadaan darurat, misalnya pada korban

kecelakaan atau bencana alam.

II. Terapi Cairan Pada Pembedahan

a. Cairan Pemeliharaan/ Rumatan

6

Page 7: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 7/14

Terapi cairan rumatan ditujukan pada sejumlah air, elektrolit (natrium, kalium,

dan klorida) serta glukosa pada pasien yang tidak bisa memasukkan cairan lewat oral

seperti pada orang puasa menunggu operasi, atau pada orang yang mengalami gangguan

kesadaran atau gangguan pada saluran cerna. Kebutuhan cairan dan elektrolit serta

glukosa ini berfungsi untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru dan

keringat. Cairan rumatan tidak dimasukkan untuk mengganti kehilangan cairan tidak

normal seperti diare, muntah atau bilas intestinal. Jumlah kehilangan air tubuh ini

berbeda sesuai dengan umur, yaitu :

Dewasa 1,5 – 2 ml/kgBB/jam

Anak-anak 2 – 4 ml/kgBB/jam

Bayi 4 – 6 ml/kgBB/jam

Orok (neonatus) 3ml/kgBB/jam

Catatan khusus:

1. Bayi dan anak kecil membutuhkan cairan lebih banyak dibandingkan

dengan anak yang besar karena perubahan dan pertukaran cairan lebih

cepat dibanding anak yang lebig besar.

2. Kehilangan cairan normal pada bayi dan anak kecil lebih banyak.

3. Bayi kecil mempunyai fungsi ginjal yang belum sempurna sehingga proses

sekresi dan reabsorbsi belum sempurna.

Mengingat cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung elektrolit,

maka sebagai cairan pengganti adalah yang hipotonoik, dengan perhatian khusus untuk

natrium.

Cairan Kristaloid untuk pemeliharaan misalnya dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%

(D5NaCL0,45). Untuk mengganti cairan ini dapat juga digunakan cairan non elektrolit

misalnya dextrosa 5 % dalam air (D5W).

b. Cairan pengganti.

7

Page 8: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 8/14

Tujuannya adalah untuk menggantikan kehilangan air tubuh yang disebabkan

oleh sekuestrasi atau proses patologi yang lain (misalnya fistula, efusi pleura,

asites,drainase lambung dsb).

Sebagai cairan pengganti untuk tujuan ini digunakan cairan isotonis, dengan

perhatian khusus untuk konsentrasi natrium, misalnya dextrose 5% dalam ringer laktat

(D5RL),NaCl 0,9%. D5 NaCl.

c. Cairan untuk tujuan khusus

Yang dimaksud adalah cairan kristaloid yang digunakan khusus, misalnya

natrium bikarbonat 7,5% Nacl 3 % dll.

d. Cairan Elektrolit (Kristaloid)

Cairan elektrolit atau kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau

dextrosa, tidak mengandung molekul besar. Kristaloid dalam waktu singkat sebagian

besar akan keluar dari intravaskular, sehingga volume yang diberikan harus lebih

banyak (2,5-4 kali) dari volume darah yang hilang. Kristaloid mempunyai waktu paruh

intravaskuler 20-30 menit. Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial

berlangsung selama 30-60 menit sesudah infus dan akan keluar dalam 24-48 jam

sebagai urine. Secara umum kristaloid digunakan untuk meningkatkan volume ekstrasel

dengan atau tanpa peningkatan volume intrasel.

e. Cairan Non Elektrolit

Contoh dextrose 5%, 10% digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan kalori

dapat juga digunakan sebagai cairan pemeliharaan.

f. Cairan Koloid

Koloid mengandung molekul-molekul besar, berfungsi seperti albumin dalam

plasma, tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu paroh koloid intravaskuler 3-6

jam ) , sehingga volume yang diberikan sama dengan volume darah yang hilang.

8

Page 9: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 9/14

Disebut juga sebagai plasma expander karena memiliki kemampuan besar

dalam mempertahankan volume intra-vaskuler.

Contoh cairan ini antara lain : Dekstran,Haemacel,albumin, Plasma darah.Cairan

koloid ini digunakan untuk mengganti kehilangan cairan intra-vaskuler.

Penatalaksanaan Terapi Cairan Pada Pembedahan

A. Pra bedah :

Dapat ditemukan gangguan air dan elektrolit karena pemasukan yang kurang,

muntah, pengisapan isi lambung, adanya fistula enterokutan, adanya penumpukan

cairan pada “ third space “ ( ruang ekstrasel yang tidak berfungsi ) misalnya pada

peritonitis, obstruksi ileus. Defisit cairan ekstrasel yang terjadi dapat diduga dengan

berat ringannya dehidrasi yang terjadi.

Pada dehidrasi ringan dengan gejala berupa timbulnya rasa haus, mukosa kering

dan tidak terganggunya kardiovaskuler, defisit cairan ekstrasel sesuai dengan 4% dari

berat badan.

Dehidrasi sedang, dengan tanda-tanda klinis lebih jelas disertai dengan

gangguan kardiovaskuler ringan (takikardia,hipotensi) defisit 6%. Pada dehidrasi berat,

disertai gangguan kardiovaskuler berat, defisit 8%. Keadaan dehidrasi berat ini dapat

ditemukan pada kelainan fistula yeyunum atau duodenum, atau pada obstruksi ileus

yang dapat menyebabkan kehilangan air tubuh sampai 6-10 L. Pada keadaan ini kecuali

syok, terdapat hemokonsentrasi / peninggian nilai hematokrit. Kekurangan cairan

ekstrasel dapat dihitung dengan cara :

Vol darah normal vol darah N x Ht. N

Defisit = (7-8 % BB ) Ht. penderita

Kekurangan ini dapat diganti dengan plasma atau cairan koloid lain, dengan

cairan kristaloid ( Ringer ) dengan jumlah 2,5 x perhitungan defisit. Syok harus segera

diatasi, 1L pertama diberikan dalam waktu 20 menit , dan separoh dari perhitungan

diberikan dalam 1 jam pertama. Dilakukan observasi terus menerus, sampai dicapai

keadaan kardiovaskuler yang optimal yang memulai induksi.

9

Page 10: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 10/14

Pada bayi dan anak kecil kriteria dehidrasi adalah sebagai berikut :

Ringan : kehilangan cairan 5 % dari BB dengan tanda-tanda rasa haus, oliguria,

kulit dan mukosa kering, ubun-ubun dan mata mulai cekung.

Sedang : hilang 10% BB tanda-tanda oliguria berat, turgor dan elastisitas kulit

turun, ubun-ubun dan mata cekung, hipotensi, takikardia.

Berat : hilang 15 % BB penderita tampak sakit berat dan syok.

Untuk mengatasi keadaaan ini digunakan cairan elektrolit ( NaCl 0,9%, Ringer

Laktat), Kalau perlu diberikan cairan koloid. Cara pemberian 1 (satu) jam pertama 40

ml/kgBB, selanjutnya kecepatan pemberian diturunkan sesuai dengan keadaan

kardiovaskuler, dan defisit diatas dalam waktu 4-6 jam.Kecuali penilaian terhadap

keadaan umum dan kardiovaskuler, tanda rehidrasi telah tercapai ialah dengan adanya

produksi urin 0,5-1 ml/kgBB/jam.

B. Selama Pembedahan.

Pada pemberian cairan selama pembedahan, harus diperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Kekurangan cairan prabedah.

2. Kebutuhan untuk pemeliharaan.

3. Bertambahnya insensible loss karena suhu kamar bedah yang

dingin, hiperventilasi.

4. Terjadinya translokasi cairan pada daerah operasi kedalam

interstitial.

5. Terjadinya perdarahan.

Defisit cairan karena puasa ½ nya diberikan pada 1 (satu) jam pertama, ¼ nya

pada jam kedua, dan ¼ nya lagi pada jam ketiga.

Banyaknya air yang hilang karena translokasi selama pembedahan, tergantung

dari jenis operasinya.

Operasi dengan trauma minimal : (misalnya operasi plastik) kebutuhan

pemeliharaan ± 4 ml/kgBB/jam.

Operasi dengan trauma sedang : (misalnya operasi ekstremitas, appendiktomi

tanpa peritonitis,dll) kebutuhan pemeliharaan ± 6 ml/kgBB/jam.

10

Page 11: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 11/14

Operasi / trauma besar : (misalnya reseksi usus, radikal mastektomia,dll)

kebutuhan pemeliharaan ± 8 ml/kgBB/jam.

Cairan yang diberikan ringer laktat dalam dextrose 5%, ringer laktat.

Pada bayi dan anak :

operasi kecil :kebutuhan pemeliharaan ± 2ml/kgBB/jam.

operasi sedang : kebutuhan pemeliharaan ± 4 ml/kgBB/jam.

operasi besar : kebutuhan pemeliharaan ± 6 ml/kgBB/jam.

Cairan yang diberikan ringer laktat dalam dextrosa 5 %, 0,25 NaCl dalam

dextrosa 5 %.

Pada prinsipnya kecepatan pemberian cairan selama pembedahan adalah dapat

menjamin tekanan darah stabil tanpa menggunakan obat vasokonstriktor, dengan

produksi urin mencapai 0,5 -1 ml/kgBB/jam.

Perdarahan : bila kurang dari 10 % dari jumah darah cukup diganti dengan

cairan kristaloid saja, tapi bila lebih dari 10 % dipertimbangkan untuk diganti dengan

darah atau cairan koloid.(1 cc darah yang hilang ≈ 3-4 cc kristaloid, ≈ 1cc koloid, ≈ 1cc

darah).

C. Pasca Bedah.

Pengaruh hormonal yang masih menetap beberapa hari pasca bedah dan

mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit tubuh harus diperhatikan dalam

menentukan terapi cairan tersebut. Bila penderita sudah dapat / boleh minum,

secepatnya diberikan peroral. Apabila penderita tidak dapat / boleh peroral, maka

pemberian secara parenteral diteruskan. Air diberikan sesuai dengan pengeluaran yang

ada (urin + insensible loss).

Masuknya kembali cairan dari interstitial ke dalam cairan ekstrasel yang

berfungsi, terjadi secara bertahap 5-6 hari dan pada penderita tanpa gangguan fungsi

jantung atau ginjal, hal ini tidak mempengaruhi keseimbangan air dan elektrolit.

Pemberian natrium pada hari pertama pasca bedah dalam jumlah yang lebih

rendah dari pemeliharaan cukup beralasan karena walaupun pengaruh hormonal

menyebabkan terjadinya retensi natrium, tetapi retensi air lebih banyak terjadi. Pasca

11

Page 12: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 12/14

bedah lebih sering dijumpai keadaan hiponatremia yang akan kembali normal dengan

hanya membatasi pemberian (intake) cairan saja.

Kalium sebaiknya diberikan pada hari kedua pasca bedah.

Glukosa diberikan 100 gram/hari.

Cairan yang diberikan pada orang dewasa :

Hari I : dextrosa 5-10% dalam 0,18% NaCl

Hari II : dextrosa 5-10% dalam 0,18 % NaCl + K + 1 mEq/kgBB/hari

Pada bayi dan anak-anak kebutuhan pemeliharaan biasanya ditambah karena

bertambahnya insensible loss yang dapat mencapai 3-4 ml/kgBB/jam. Cairan yang

diberiakan adalah dextrosa 5 % + ringer laktat dalam dextrosa 5% dengan perbandingan

4 : 1 atau 3 : 2 tergantung banyak atau sedikitnya insensible loss tadi.

Kiranya perlu diingat akan bahaya-bahaya dari terapi cairan itu sendiri antara

lain kontaminasi mikroorganisme, iritasi pembuluh darah, meningkatnya beban jantung

karena overhidrasi dan sesak nafas karena oedem paru akibat overhidarasi. Bahaya-

bahaya tersebut dapat saja mengancam jiwa penderita.

III. Komplikasi Pemberian CairanSistemik

1. Kelebihan cairan tubuh

2. Kekurangan cairan tubuh

3. Kelainan elektrolit :

a. Hiper/hiponatremia

b. Hiper/hipokalemia

c. Ketidakseimbangan asam basa4. Kelainan gula darah

5. Emboli Udara.

6. Kebocoran cairan pada tubuh/jaringan

Lokal

1. Flebitis

2. Infeksi

12

Page 13: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 13/14

BAB III

KESIMPULAN

Terapi cairan digunakan untuk mengganti kekurangan air dan elektrolit, untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi, mengatasi syok dan mengatasi kelainan yang ditimbulkan

karena terapi yang diberikan.

Pemberian nutrisi pariental merupakan pilihan yang mahal sehingga indikasinya

harus tepat. Kalau sudah ditentukan indikasinya maka segera dimulai pemberiannya

untuk mencegah memburuknya keadaan, sebab yang paling terkena pada keadaan

kekurangan nutrisi dalah mukosa membran hepar, epitel tubulus ginjal, dan sistem

saluran pencernaan, juga penyembuhan luka menjadi lama

13

Page 14: Tx Cairan + nutrisi

8/7/2019 Tx Cairan + nutrisi

http://slidepdf.com/reader/full/tx-cairan-nutrisi 14/14

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym, Terapi cairan dan nutrisi , seminar Ikatan Ahli Bedah Indonesia. Hal :1-

3, 14-15. PT Otsuka Indonesia, Yogyakarta,2003.

2. dr. Soenarjo, Dasar-dasar terapi cairan ,. Pertemuan ilmiah regional Ikatan Ahli

Bedah Indonesia Wilayah Jateng dan DIY, Hal 1-2,10-11.Semarang 1995.

3. Dr. dr. I. Riwanto, Dasar-dasar terapi cairan . Pertemuan ilmiah regional Ikatan

Ahli Bedah Indonesia Wilayah Jateng dan DIY, Hal : 35-36. Semarang 1995.

4. Adji Suntoro, Terapi cairan perioperatif , dalam Anesthesiologi, FKUI. Hal 87-89,

Jakarata, 1989.

5. Anonym, Masa Pulih , Buku ajar Ilmu Bedah, Editor R.Sjamsuhidajat, Wim de

jong, Edisi Revisi EGC. Hal : 373-374, Jakarta, 1996.

6. M.Juffrie, Terapi cairan dan elektrolit , seminar IDI cabang kota Magelang

kerjasama PT. Otsuka Indonesia. Hal : 1-4, Magelang 2003.

14