tutorial modul 4

Upload: kiidouble

Post on 31-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Definisi mastikasi adalah suatu kompleksitas dari neuromuskular dengan bantuan seluruh fungsi rahang atas, rahang bawah, bersama-sama dengan temporomandibular, lidah, Sircumoral muskular, otot-otot mastikasi, dan gigi.

Proses mastikasi merupakan suatu proses gabungan gerak antar dua rahang yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari penggunaan bibir, gigi, pipi, lidah, langit-langit mulut, serta seluruh struktur pembentuk oral, untuk mengunyah makanan dengan tujuan menyiapkan makan agar dapat ditelanMenurut kamus deglutasi atau deglutition diterjemahkan sebagai proses memasukkan makanan kedalam tubuh melaluimulutthe process of taking food into the body through the mouth.orisDari luar terlihat sebagai lobang mulut yang disebut : Rima Oris, yang dibatasi oleh bibir atas (labium superius) dengan bibir bawah (labium inferius). Sudut rima oris dinamakan Angulus Oris . Pertemuan labium superius & Inferius disebut Commisura Labiarum . Batas antara labium superius kelateral disebut Sulcus Naso Labialis Lekukan yang terdapat dibagian tengah bibir atas disebut : Philtrum - Bagian yang menonjol pada pinggir atas bibir atas dinamakan : Tuberculum Labiale - Labium oris dibentuk oleh :- M. Orbicularis oris - M. Triangularis - Mm. Incisivus Labii Inf/sup- Mm. Quadratus labii inf/supCavum oris- Adalah ruang mulut, merupakan lanjutan rima oris - Terbagi atas - Vestibulum oris : Adalah ruangan yang terdapat antara bibir dan pipi disebelah luar dengan proc. Alveolaris dan arcus dentalis disebelah dalam pipi (Buccal)Dibentuk oleh :M. Buccinatoria

- Cavum oris proprium : Terletak disebelah dalam dari vestibulum oris . Atap dibentuk oleh :1. Palatum Durumdibentuk oleh :- Proc. Palatinus Ossis Maxillaris - Pars Horizontalis Palatini 2. Palatum Mole Terdiri dari a. M. Palato Glossus b. M. Uvulae c. Aponeurosis Palatinus

- Batasnya cavum oris dibentuk oleh :- arcus dentalis superior- arcus dentalis inferior- proc. Alveolaris Inf - proc. Alveolaris supOtot Kepala dan LeherOtot KepalaOtot kepala dapat dikelompokkan menjadi 4 grup utama jika dikaitkan dengan embriologi (ontogeni), penyarafan, dan fungsi (lihat Tabel bawah).Grup ototAsalpenyarafan

1. Otot mastikasi (mengunyah)Arkus faringeus pertamaRami mandibula N. Trigeminus (NC V)

2. Otot mimik Otot faring dan palatineArkus faringeus keduaArkus faringeus ketiga dan keempatN. facialis (NC VII)N. Glosofaringeus (NC IX) dan Vagus (NC X)

3. Otot laringOtot bola mata luarArkus faringeus keenamSomit preotic (hipotetik)N. Vagus (NC X)N. Oculomotorius (NC III), Trochlearis (NC IV) dan Abducent (NC VI)

4. Otot lingualisSomites postotic (Hipotetik)N. Hypogllosus (NC XII)

Kelompok Otot TrigeminalisKelompok otot trigeminalis merupakan kelompok otot yang disarafi oleh rami mandibularis N. Trigeminus (NC V) atau nervi mandibularis. Otot ini meliputi otot mastikasi (mengunyah), m. mylohyoideus, dan m. tensor veli palatini pada langit-langit lunak.Otot mastikasi meliputi:1. M. temporalis. Origo luas pada permukaan lateral cranii, dan menguncup menuju insersio pada processus coronoideus mandibula. Fungsi utamanya menarik rahang bawah ke atas (gerakan seperti gunting).2. M. masseter. Menempati bagian lateral mandibula. Origonya dari daerah maxillaris kepala dan archus zygomaticus. Insersionya lebar pada mandibula agak di belakang. Otot ini sering multipenatus yang dipisahkan oleh tendo yang kuat. Arah serabut otot berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda pula. Sebagian serabut menarik rahang bawah ke depan, dan lainnya menarik ke belakang. Tetapi fungsi secara umum adalah menarik rahang bawah ke atas dan ke sisi yang aktif. Saat mastikasi, pada satu waktu, kontraksinya terbatas pada satu sisi yang aktif saja.3. M. pterygoideus. Otot ini berada di sisi medial mandibula. Berorigo pada daerah pterygopalatine kepala menuju medial mandibula. Otot ini terbagi dua yaitu bagian lateral (kecil) dan bagian medial (lebih besar). Beberapa serabut otot bagian lateral dilekatkan ke discus articularis, dan berfungsi membantu mengontrol pergerakan rahang bawah. Tetapi fungsi utama otot pterygoideus adalah mengangkat rahang bawah dan menarik ke dalam dengan sedikit gerakan ke depan secara bersamaan. Pada spesies yang membutuhkan gerakan rahang bawah transversus, m. masseter dan lawannya m. pterygoideus mungkin membentuk satu pasangan fungsional.4. M. digastricus. Membuka mulut merupakan fungsi utama m. digastricus, selain dibantu oleh gaya gravitasi. M. digastricus berjalan dari kepala, melewati bagian belakang persendian temporomandibularis, menuju angulus mandibula. Otot ini tersusun ata dua venter. Venter rostralis disarafi oleh rami mandibularis n. trigeminus atau n. mandibularis, dan venter caudalis disarafi oleh n. facialis. Hal ini mengindikasikan otot digastricus berasal dari lapisan mesodemis dua arkus faringeus pertama.

a) FASE ORALMakanan yang dikunyah oleh mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah.Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di sadari.Peranan saraf kranial pada pembentukan bolus fase oral.Pada fase oral ini perpindahan bolus dari ronggal mulut ke faring segera terjadi, setelah otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot intrinsik lidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior ke posterior. Bagian anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong ke faring.Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring sehingga menimbulkanrefleks faring. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m. palato faringeus (n. IX, n.X dan n.XII)b. FASE FARINGEALPalatum mole & uvula menutup rongga hidung, laring terangkat dan menutup glotis, mencegah makanan masuk trakea. Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan memasuki esofagus.Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) danrefleks menelansegera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi :1. m. Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI) berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudianuvula tertarik keatasdan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring.2. m.genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX) m.krikoaritenoid lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkanaduksi pita suarasehingga laring tertutup.3. Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I).4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m. Konstriktor faring inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI) menyebabkanfaring tertekan kebawahyang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring (n.X)5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkanbolus makanan turunke bawah dan masuk ke dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat.Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal, meningkatkan waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu pembukaan sfingter esofagus bagian atas. Bertambahnya volume bolus menyebabkan lebih cepatnya waktu pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan sfingter esofagus bagian atas. WaktuPharyngeal transitjuga bertambah sesuai dengan umur.c. FASE ESOFAGEALTerjadi gelombang peristaltik pada esofagus, mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung.Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik.Fase ini terdiri dari beberapa tahapan :1. Dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring.Gelombang peristaltik primerterjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus bagian proksimal. Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti olehgelombang peristaltik keduayang merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.2. Gerakanperistaltik tengah esofagusdipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus.Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik.Esophagal transit timebertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer.