tutorial 6

9
TUGAS INDIVIDU BLOK 7 UNIT PEMBELAJARAN 6 HYBRID MENARIK PADA HEWAN Disusun Oleh : DOROTHEA VERA MEGARANI 08 / 269215 / KH / 06011

Upload: jhonson-de-carl-sitepu

Post on 07-Feb-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Learning objective

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial 6

TUGAS INDIVIDU

BLOK 7

UNIT PEMBELAJARAN 6

HYBRID MENARIK PADA HEWAN

Disusun Oleh :

DOROTHEA VERA MEGARANI

08 / 269215 / KH / 06011

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: Tutorial 6

Learning Objective :

Jelaskan tentang kromosom :

a. Struktur

b. Tipe

c. Kelainan (mutasi)

a. Struktur

Pada beberapa kromosom kadang masih terlihat adanya lekukan kearah

dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom, yang

dinamakan satelit. lekukan sekunder kerap kali dibentuk nucleus, dank arena itu juga

lekukan ini disebut pengatur nucleolus ( nucleolus organizer). Setiap lengan terdiri

dari dua bagian yang serupa dinamakan kromatid, dan didalam kromatid nampak

adanya dua pita berbentuk spiral, yang disebut kromonema (jamak=kromonemata).

Pada kromonemata terdapat penebalan-penebalan yang disebut kromomer. Bahan

dasar dari lengan kromosom dimana kromonemata terletak dinamakan matriks.

Bagian ujung kromosom disebut telomere, yang fungsinya menghalang-halangi

bersambungnya kromosom satu dengan yang lain.

Bagian dari kromosom yang kelihatan kelam dikatakan bersifat

heterokromatis di sini paling banyak terdapat gen-gen. Bagian yang kelihatan kurang

kelam bersifat eukromatis.

( Suryo, 1995)

Page 3: Tutorial 6

b. Tipe

• Kromosom metacentric: centromere terletak atau dekat pertengahan kromosom

• Kromosom acrocentric : centromere dekat dengan ujung kromosom

Page 4: Tutorial 6

• Kondisi diantara dua kromosom di atas disebut sub-metacentric. Centromere-nya

diantara ujung dan pertengahan kromosom tetapi lebih dekat pertengahan kromosom

• Kromosom telocentric: kromosom dengan centromere di ujung terminal kromosom

( Suryo, 1995)

c. Kelainan

Perubahan Struktur Kromosom

1. Delesi

Hilangnya suatu segmen dari kromsom beserta gen-gen yang terdapat padanya.

Adanya delesi, biasanya karena pengaruh radiasi yang kuat.

Delesi terjadi apabila sebuah kromsom putus di dua tempat, sehingga bagian yang

putus tadi melepaskan diri dan tertinggal di dalam plasma.

Delesi pada kromsom dalam embrio yang sedang berkembang dapat

menyebabkan sebagian dari tubuh terdiri dari sel-sel abnormal.

Tipe delesi:

a. Terminal: apabila bagian ujung dari kromsom patah sehingga kromosom

kehilangan bagian ujung itu.

b. Interkalar: apabila bagian tengah dari kromosom tersebut patah dan hilang

dalam sitoplasma sel.

2. Duplikasi

Terjadi apabila kromosom putus di dua tempat dan penggabungan dari ujung-

ujungnya yang luka itu terjadi setelah kromsom mengadakan replikasi, maka

potongan-potongan kromosom itu dapat membentuk segmen-segmen yang

memiliki gen-gen terulang

Tipe duplikasi: tandem, tandem terbaik, homobrakhial, dan heterobrakhial.

3. Inversi

Merupakan suatu macam aberasi kromosom, dimana sebagian dari suatu

kromosom memiliki lokus gen-gen yang yang terbalik urutannya dibandingkan

urutan lokus gen-gen pada kromosm normalnya.

Inversi berasal dari kromsom yang melengkung, kemudian putus di dua tempat

dimana lengkung itu bertemu. Ujung-ujung yang putus dan lekat itu lalu

bersambungan lagi tapi tidak kembali seperti semula, tetapi dibagian yang putus

itu letak gen-gen menjadi terbalik.

Tipe inversi:

Page 5: Tutorial 6

a. parasentris: tidak mengikutsertakan sentromer, sentromer terdapat disamping

bagian kromosom yang mengalami inversi.

b. perisentris: mengikutsertakan sentromer, sentromer terdapat dalam bagian

kromosom yang mengalami inversi.

4. Translokasi

Adalah pemindahan suatu bagian dari kromosom ke bagian dari kromosom lain

yang bukan homolognya.

Tipe translokasi:

a. sederhana: apabila pada suatu kromosom terjadi pemutusan tunggal dan

bagian yang patah ini langsung pindah ke ujung kromsom lain yang bukan

homolognya.

b. pemindahan: apabila bagian tengah diantara dua tempat yang putus dari suatu

kromosom disisipkan pada kromosom lain (non homolog) yang putus pada

satu tempat.

c. resiprok: terjadi bila patahan-patahan tunggal terdapat pada dua kromosom

non homolog dan bagian yang patah saling tertukar.

(Suryo, 2007)

Perubahan Jumlah Kromosom

1. Euploidi

Adalah keadaan dimana jumlah kromosom yang dimiliki oleh suatu mahluk hidup

merupakan keliapatan dari kromosom dasarnya dan individunya disebut euploid.

Euploid lebih sering dijumpai pada tumbuhan, karena pada tumbuhan tidak

mengenal kromosom kelamin. Sedangkan pada hewan euploid jarang sekali

terjadi karena menimbulkan anomali berat dan kematian.

Tipe euploidi:

a. Autopoliploidi

Apabila jumlah kromosom suatu individu dilipatgandakan dengan zat

mutagenik (misal: kolkhisin) atau perlakuan khusus (misal: kejutan suhu atau

tekanan). Contohnya tanaman tomat (2n) diberi perlakuan kolkhisin menjadi

tanaman tomat tetraploid (4n). Jadi dalam hal ini genom yang sama

mengalami kelipatan.

b. Allopoliploidi

Page 6: Tutorial 6

Merupakan hibridisasi (persilangan) antara dua spesies yang berlainan

tetapi masih mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat. Hibrid

interspesifik yang dihasilkan akan steril, sehingga jumlah kromosomnya harus

dilipatgandakan agar fertil. Dengan demikian dari proses ini akan dihasilkan

spesies baru. Pada allopoliploid ini genom-genom yang berbeda bersatu

melalui hibridisasi.

2. Aneuploidi

Adalah keadaan dimana seatu sel/ individu kekuarangan/ kelebiahn jumlah

kromosom tertentu, bila dibandingkan dengan yang normal.

Hal ini dapat terjadi, karena:

a. Hilangnya kromosom dalam sel-sel hasil mitosis, disebabkan karena terlambat

datangnya kromosom pada saat pembelahan sel.

b. Gagal berpisah (non disjunction) kromosom/ kromatid-kromatid selama

mitosis/ meiosis.

c. Distribusi kromosom yang tidak teratur selama mitosis.

d. Terdapatnya mitosis multipler sehingga pembagian kromosom tidak teratur

dalam anafase.

Tipe aneuploidi:

a. Monosomi

Suatu keadaan dimana organisme kekurangan sebuah kromsom

dibandingkan dengan kromosom normalnya.

Tipe monosomi:

1) primer

2) sekunder

3) tersier

b. Nullisomi

c. Trisomi

Suatu keadaan dimana individu mempunyai sebuah kromosom tambahan

dibandingkan dengan yang normal diploid. Formula kromosomnya 2n+1.

(Suryo, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Tutorial 6

Anonim, 2009, Kromosom (http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/, diakses tgl 7 Oktober September 2008)

Suryo, H., 1995, Sitogenetika, Cetakan 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suryo, H., 2007, Sitogenetika, Cetakan 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.