tugaskesind3 muhammad ludvi 37255

7
Contoh kasus nyata “PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu produsen pupuk di Pulau Jawa. Kasus kecelekaan yang menimpa PT. Petrokimia Gresik terjadi pada hari Minggu pada tanggal 5 Februari 2006. Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat. Belum ada penjelasan yang pasti penyebab terjadinya ledakan hebat yang sempat menghebohkan warga sekitar. Penyebab Kebocoran Gas Menurut penyelidikan, tidak ada kebocoran gas amoniak dalam peristiwa ledakan tersebut, dan itu dipastikan dengan tidak adanya bau menyengat yang muncul dari lokasi ledakan. Namun berdasarkan dugaan awal, penyebab terjadinya ledakan kemungkinan karena tekanan gas yang melebihi kapasitas. Kasus semacam ini sudah sering terjadi, hanya skala ledakannya cukup kecil dan tidak sampai mengganggu kegiatan produksi. Tetapi untuk ledakan yang terjadi kali ini, PT. Petrokimia Gresik terpaksa harus menghentikan kegiatan produksi di lokasi pabrik. Berdasarkan beberapa sumber ledakan PT. Petrokimia Gresik bersumber di bagiansintesa amoniak dengan bahan kimia lainnya. Menurut saya, hal ini mungkin saja yang menjadi penyebab terjadinya ledakan pada PT. Petrokimia Gresik. Gas ammonia merupakan gas yang tidak berwarna dan mempunyai bau yang sangat menyengat. Berdasarkan sifat fisiknya gas amoniak dapat meledak bila terkena panas. Bahan gas paling berbahaya dibandingkan dengan bahan padat atau cair karena bahan gas akan menyerang saluran pernapasan yang ditentukan oleh kelarutan gas dalam permukaan saluran yang lembab atau berlendir. Jenis iritan dapat digolongkan pada kecilnya kelarutan yang juga menentukan daerah serangan pada alat pernapasan, sebagai berikut: Kelarutan tinggi, dengan daerah serangan pada bagian atas saluran pernapasan:ammonia, HCl, HF, formaldehida, asam asetat, sulfur klorida, tionil klorida, sulfuril klorida. Kelarutan sedang, efek pada saluran pernapasan bagian atas dan lebih dalam (bronchin): belerang oksida, klorin, arsen, triklorida, fosfor pentaklorida. Lain-lain, efek iritasi oleh mekanisme bukan pelarutan: akrolein, dikloroetil sulfide, diklorometil etil, dimetil sulfat, kloro pikrin.

Upload: muhammad-ludvi

Post on 24-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Kesiiiinnd

TRANSCRIPT

Page 1: TugasKesind3 Muhammad Ludvi 37255

Contoh kasus nyata

“PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu produsen pupuk di Pulau Jawa.

Kasus kecelekaan yang menimpa PT. Petrokimia Gresik terjadi pada hari Minggu pada tanggal 5 Februari 2006. Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat. Belum ada penjelasan yang pasti penyebab terjadinya ledakan hebat yang sempat menghebohkan warga sekitar.

Penyebab Kebocoran Gas

Menurut penyelidikan, tidak ada kebocoran gas amoniak dalam peristiwa ledakan tersebut, dan itu dipastikan dengan tidak adanya bau menyengat yang muncul dari lokasi ledakan. Namun berdasarkan dugaan awal, penyebab terjadinya ledakan kemungkinan karena tekanan gas yang melebihi kapasitas. Kasus semacam ini sudah sering terjadi, hanya skala ledakannya cukup kecil dan tidak sampai mengganggu kegiatan produksi. Tetapi untuk ledakan yang terjadi kali ini, PT. Petrokimia Gresik terpaksa harus menghentikan kegiatan produksi di lokasi pabrik.

Berdasarkan beberapa sumber ledakan PT. Petrokimia Gresik bersumber di bagiansintesa amoniak dengan bahan kimia lainnya. Menurut saya, hal ini mungkin saja yang menjadi penyebab terjadinya ledakan pada PT. Petrokimia Gresik.

Gas ammonia merupakan gas yang tidak berwarna dan mempunyai bau yang sangat menyengat. Berdasarkan sifat fisiknya gas amoniak dapat meledak bila terkena panas. Bahan gas paling berbahaya dibandingkan dengan bahan padat atau cair karena bahan gas akan menyerang saluran pernapasan yang ditentukan oleh kelarutan gas dalam permukaan saluran yang lembab atau berlendir. Jenis iritan dapat digolongkan pada kecilnya kelarutan yang juga menentukan daerah serangan pada alat pernapasan, sebagai berikut:

Kelarutan tinggi, dengan daerah serangan pada bagian atas saluran pernapasan:ammonia, HCl, HF, formaldehida, asam asetat, sulfur klorida, tionil klorida, sulfuril klorida.

Kelarutan sedang, efek pada saluran pernapasan bagian atas dan lebih dalam (bronchin): belerang oksida, klorin, arsen, triklorida, fosfor pentaklorida.

Lain-lain, efek iritasi oleh mekanisme bukan pelarutan: akrolein, dikloroetil sulfide, diklorometil etil, dimetil sulfat, kloro pikrin.

Gas Penyebab Kebakaran

Gas bertekanan tinggi banyak digunakan di laboratorium sebagai pereaksi, bahan bakar, atau gas pembawa. Gas-gas tersebut disimpan dalam tabung slinder dalam bentuk:

Gas tekan seperti udara, hydrogen, dan klor Gas cair seperti nitrogen dan ammonia Gas terlarut dalam pelarut organic di bawah tekanan seperti asetilen. Selain bahaya, gas-gas tersebut juga bersifat racun, korosif, dan mudah terbakar. Karena itu juga

berpotensi menyebabkan bahaya mekanik seperti ledakan, meluncurnya slinder gas akibat tekanan, atau kebocoran slinder.

Page 2: TugasKesind3 Muhammad Ludvi 37255

Agar tidak terjadi ledakan seperti kasus di atas maka kita harus sesegera mungkin mengetahui cara menangulangi kasus-kasus kecelakaan kerja yang terjadi. Terlebih dahulu kita harus mempunyai sistem baku mutu laboratorium yang berguna untuk alat manajemen laboratorium yang mengorganisir laboratorium untuk mencegah kesalahan di samping untuk meningkatkan mutu.

Penanganan Gas Penyebab Kebakaran

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani gas-gas bertekanan tinggi yaitu:

Letakkan tabung gas dalam keadaan tegak, di tempat yang bebas dari panas, erikat kuat, serta diberi label yang jelas.

Gunakan regulator tekanan dan selalu memeriksa adanya kebocoran. Jangan menggunkan pipa atau klep yang terbuat dari tembaga atau perak pada gas asetilen Gunakan trolley dalam pengangkutan gas tersebut Jauhkan dari api dan panas, sebaiknya disimpan padan tempat yang kering dan sejuk.”

Materi tentang Keselamatan Industri akan Bahaya Kebakaran

DEFENISI KEBAKARANDefinisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki, sedangkan defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran.

UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN1. BAHAN PADAT, kayu, Kain, kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu / bara.2. BAHAN CAIR, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.3. BAHAN GAS, Propane, Butane, LNG dan lain sebagainya.

PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN1. Peristiwa listrik2. Penyimpanan / penggunaan bahan-bahan3. Spontanious (bahan yang dapat terbakar sendiri)4. Merokok tidak pada tempatnya5. Gesekan atau benturan6. House keeping yang tidak baik.

KLASIFIKASI KEBAKARAN1. KLAS A, Kebakaran dari bahan-bahan padat yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, plastik, kain dan lain-lain.2. KLAS B, Kebakaran dari bahan cair atau gas seperti bensin, solar, bensol, butane dan lain-lain.3. KLAS C, Kebakaran yang disebabkan arus listrik pada peralatan seperti permesinan, generator, panel listrik dan lain-lain.4. KLAS D, Kebakaran yang timbul dari bahan-bahan logam, titanium, aluminium dan lain-lain.

Page 3: TugasKesind3 Muhammad Ludvi 37255

PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA KONSEPSIONAL-Dalam perencanaan bangunan, instalasi, pabrik telah dipikirkan bahaya-bahaya kebakaran dan penempatan atau pemasangan alat-alat pemadam kebakaran baik yang telah terpasang ataupun yang ditempatkan (portable).-Memberi pengetahuan dan melatih semua karyawan, anggota keluarga, masyarakat mengenai bahaya, pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dengan mengadakan latihan-latihan.-Menempatkan / memasang alat pemadam yang cocok sesuai dengan jenis / bahan serta aktifitas kerja dan bangunan yang ada.-Menata, memelihara dan menginspeksi ruang, tempat kerja, bangunan atau instalasi tempat kerja.

PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA TEKNIS*Pada prinsipnya mencegah tiga unsur kebakaran bersatu membentuk suatu proses kebakaran seperti dalam definisi, sehingga kebakaran tidak terjadi.*Sumber panas adalah faktor utama sebagai penyebab kebakaran, yaituBAHAN; jangan didekatkan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar pada sumber panas, kemudian OKSIGEN; pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari bahan-bahan panas dan juga sumber panas, lalu PANAS; dijauhkan dari tempat penyimpanan bahan-bahan.

PERALATAN PENCEGAHAN KEBAKARAN APAR / Fire Extinguishers / Racun Api

Alat pemadam api ringan (fire extinguisher) atau APAR adalah alat yang sangat penting. Itu karena APAR berfungsi mematikan api pada saat pertama kali muncul. Penggunaan APAR yang efektif akan mampu mencegah terjadinya bahaya kebakaran.Ada banyak faktor yang mempengaruhi efektifitas pencegahan kebakaran di tempat kerja. Bukan saja pemilihan jenis alat pemadam api yang harus tepat, akan tetapi harus diperhatikan pula faktor pemasangan dan pemeliharaannya.Pemerintah Republik Indonesia, melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan (APAR), telah memberikan petunjuk teknis yang jelas mengenai hal tersebut di atas.Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per-04/MEN/1980 tersebut dijelaskan mengenai hal-hal pokok yang berkaitan dengan cara pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan.Adapun beberapa hal penting yang tercantum dalam permen tersebut antara lain sebagai berikut:

Tanda untuk menyatakan tempat alat pemadam api ringan yang dipasang pada dinding. Tanda untuk menyatakan tempat alat pemadam yang dipasang pada tiang kolom. Kebakaran dan jenis alat pemadam api ringan yang dapat digunakan. Jangka waktu pemeriksaan, pengisian kembali dan percobaan tekan. Cara dan konstruksi pemasangan alat pemadam api. Suhu maksimum tempat penyimpanan alat pemadam. Checklist item pemeriksaan alat pemadam.

Page 4: TugasKesind3 Muhammad Ludvi 37255

Prosedur pemeriksaan alat pemadam. Prosedur pengisian kembali tabung alat pemadam api ringan. Sanksi pidana yang akan dikenakan terhadap pihak-pihak yang tidak melaksanakan permen ini.

Hydran

Ada 3 jenis hydran, yaitu hydran gedung, hydran halaman dan hydran kota, sesuai namanya hydran gedung ditempatkan dalam gedung, untuk hydran halaman ditempatkan di halaman, sedangkan hydran kota biasanya ditempatkan pada beberapa titik yang memungkinkan Unit Pemadam Kebakaran suatu kota mengambil cadangan air.

Detektor Asap / Smoke Detector

Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan memberitahukan kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah maka alat ini akan berbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.

Fire Alarm

Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang akan adanya bahaya kebakaran pada suatu tempat

Sprinkler

Page 5: TugasKesind3 Muhammad Ludvi 37255

Peralatan yang dipergunakan khusus dalam gedung, yang akan memancarkan air secara otomatis apabila terjadi pemanasan pada suatu suhu tertentu pada daerah di mana ada sprinkler tersebut.

PENGONTROLAN KEBAKARANUsaha atau upaya untuk mencegah dan mengurangi kerugian / kehancuran akibat kebakaran baik sebelum atau pada waktu terjadi kebakaran.#1. Memberi motivasi kepada karyawan-Meyakinkan bahaya meluasnya kebakaran sebagai kerugian mereka juga.-Melindungi teman kerja adalah tanggung jawab mereka karena mereka bekerja disitu dan untuk keselamatannya.-Tercerminnya rasa memiliki untuk melindunginya.-Kebanggaan bagi masyarakat bisa melindungi dan mencegah kehancuran tempat kerja mereka sebagai sumber penghasilan.#2. Perencanaan / penempatan alat atau fasilitas pemadam, sehingga jika kebakaran terjadi dapat segera dipadamkan dan diatasi.#3. Usaha penyelamatan dengan menyediakan sarana dari daerah atau tempat bahaya, sperti sirene/alarm, tangga dan pintu darurat (emergency door) serta membuat prosedur kebakaran dan penyelamatan.#4. Usaha pencegahan kebakaran akibat bencana alam.#5. Membuat penyekat-penyekat atau pemisah pada bangunan dan kamar-kamar mesin atau penyimpanan bahan-bahan berbahaya sperti dinding, pintu pemisah (fire wall, fire door) dan lain-lain.