tugas ujian sn
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
1/17
REFERAT
SINDROMA NEFROTIK
OLEH
AYU RAHAYU
NIM: 0608120857
PEMBIMBING
dr. Ddd! S"#r!" P$#r"% S&A
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT ANAK RSUD ARIFIN A'HMAD
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI(ERSITAS RIAU
PEKANBARU
1
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
2/17
201)
SINDROM NEFROTIK
I. PENDAHULUAN
Sindrom nefrotik, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak,
merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif,
hipoalbuminemia, hiperkolesteronemia serta edema. Yang dimaksud proteinuria masif adalah
apabila didapatkan proteinuria sebesar 50-100 mg/kg berat badan/hari atau lebih. Albumin dalam
darah biasanya menurun hingga kurang dari ,5 gram/dl, kadang-kadang dijumpai pula
hipertensi, hematuri, bahkan kadang-kadang a!otemia.1,,",#
II. INSIDENSI
$nsidensi dapat mengenai semua umur tetapi sebagian besar % &'( ) dijumpai pada usia
-& tahun dengan perbandingan *anita dan pria 1+. ada remaja dan de*asa rasio ini berkisar
1+1.1,,",#
III. ETIOLOGI
Seara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi golongan, yaitu +
Sindrom nefrotik primer, faktor etiologinya tidak diketahui. ikatakan sindrom nefrotik
primer oleh karena sindrom nefrotik ini seara primer terjadi akibat kelainan pada glomerulus
itu sendiri tanpa ada penyebab lain. olongan ini paling sering dijumpai pada anak.
ermasuk dalam sindrom nefrotik primer adalahsindrom nefrotik kongenital, yaitu salah satu
jenis sindrom nefrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia di ba*ah 1 tahun.elainan histopatologik glomerulus pada sindrom nefrotik primer dikelompokkan
menurut rekomendasi dari $S2 %$nternational Study of idney isease in 2hildren).
elainan glomerulus ini sebagian besar ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskop ahaya,
dan apabila diperlukan, disempurnakan dengan pemeriksaan mikroskop elektron dan
imunofluoresensi. abel di ba*ah ini menggambarkan klasifikasi histopatologik sindrom
nefrotik pada anak berdasarkan istilah dan terminologi menurut rekomendasi $S2
%$nternational Study of idney iseases in 2hildren, 13&0) serta 4abib dan leinkneht
%13&1).1,5
2
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
3/17
K*"+,-,"+, *",/"/ *r$*$+ &"d" +,/dr /-r#, &r,r
1. elainan minimal %). lomerulopati membranosa %)
". lomerulosklerosis fokal segmental %S6S)
'. lomerulonefritis membrano-proliferatif %7)1,',5,#
Sindrom nefrotik primer yang banyak menyerang anak biasanya berupa sindrom nefrotik
tipe kelainan minimal. ada de*asa pre8alensi sindrom nefrotik tipe kelainan minimal jauh lebih
sedikit dibandingkan pada anak-anak.5
i $ndonesia gambaran histopatologik sindrom nefrotik primer agak berbeda dengan
data-data di luar negeri. 9ila 9irya menemukan hanya ''.( tipe kelainan minimal dari "#'
anak dengan sindrom nefrotik primer yang dibiopsi, sedangkan 7oer di Surabaya mendapatkan
"3.&( tipe kelainan minimal dari '01 anak dengan sindrom nefrotik primer yang dibiopsi.
",5
Sindrom nefrotik sekunder, timbul sebagai akibat dari suatu penyakit sistemik atau sebagai
akibat dari berbagai sebab yang nyata seperti misalnya efek samping obat. enyebab yang
sering dijumpai adalah +
1. enyakit metabolik atau kongenital+ diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom Alport,
miksedema.
. $nfeksi + hepatitis :, malaria, Shistosomiasis mansoni, ;ues, Subaute :aterial
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
4/17
Antigen yang masuk ke si!kulasi menimulkan antiody sehingga
te!$adi !eaksi antigen dan antiody yang la!ut &'soluble() dalam da!ah.
SAA* ini kemudian menyeakan system komplemen dalam tuuh
e!eaksi sehingga komplemen *%akan e!satu dengan SAA* mementuk
deposit yang kemudian te!pe!angkap di a+ah epitel kapsula ,o+man
yang se-a!a imunoo!esensi te!lihat e!upa en$olan yang diseut
/0#PS sepan$ang mem!ane asalis glome!ulus &mg) e!entuk
g!anule! atau nodule!. "omplemen *%yang ada dalam /0#PS ini lah yang
menyeakan pe!meailitas mg te!ganggu sehingga e!it!osit p!otein
dan lainlain dapat mele+ati mg sehingga dapat di$umpai dalam u!ine.%
Perubahan Elektrokemis
Selain pe!uahan st!uktu! mg maka pe!uahan elekt!okemis dapat
$uga mneimulkan p!oteinu!ia. 3a!i ee!apa pe!-oaan te!ukti ah+a
kelainan te!penting pada glome!ulus e!upa gangguan 4ungsi
elekt!ostatik & seagai sa+a! glome!ulus te!hadap 5lt!asi p!otein ) yaitu
hilangnya 56ed negati7e ion yang te!dapat pada lapisan sialop!otein
glome!uli. Akiat hilangnya muatan list!ik ini maka pe!meailitas mg
te!hadap p!otein e!at molekul !endah sepe!ti alumin meningkat
sehingga alumin dapat kelua! e!sama u!ine.%
V. PATO8ISIO9OGI
PROTEI!RIA
P!oteinu!ia &aluminu!ia) masi4 me!upakan penyea utama te!$adinya
sind!om ne4!otik namun penyea te!$adinya p!oteinu!ia elum diketahui ena!.
Salah satu teo!i yang dapat men$elaskan adalah hilangnya muatan negati4 yang
iasanya te!dapat di sepan$ang endotel kapile! glome!ulus dan mem!an asal.
/ilangnya muatan negati4 te!seut menyeakan alumin yang e!muatan
:
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
5/17
negati4 te!ta!ik kelua! menemus sa+a! kapile! glome!ulus. /ipoaluminemia
me!upakan akiat utama da!i p!oteinu!ia yang heat. Edema mun-ul akiat
!endahnya kada! alumin se!um yang menyeakan tu!unnya tekanan onkotik
plasma dengan konsekuensi te!$adi ekst!a7asasi -ai!an plasma ke !uang
inte!stitial.1%;
Pada SN p!oteinu!ia umumnya e!si4at masi4 yang e!a!ti eks!esi p!otein kg,,>ha!i atau m2>$am atau se-a!a kualitati4 p!oteinu!ia ???
sampai ????. Oleh ka!ena p!oteinu!ia pa!alel dengan ke!usakan mg maka
p!oteinu!ia dapat dipakai seagai petun$uk sede!hana untuk menentukan de!a$at
ke!usakan glome!ulus. @adi yang diuku! adalah Inde6 Sele-ti7ity o4 P!oteinu!ia
&ISP). ISP dapat ditentukan dengan -a!a menguku! !atio anta!a *lea!an-e IgG
dan *lea!en-e T!ans4e!in.
ISP *lea!an-e IgG
*lea!an-e T!ans4e!in
,ila ISP B =2 e!a!ti ISP meninggi &/ighly Sele-ti7e P!oteinu!ia) yang se-a!a
klinik menun$ukkan ke!usakan glome!ulus !ingan dan !espons te!hadap
ko!tikoste!oid aik. ,ila ISP < =2 e!a!ti ISP menu!un &Poo!ly Sele-ti7e
P!oteinu!ia) yang se-a!a klinik menun$ukkan ke!usakan glome!ulus e!at dan
tidak adanya !espons te!hadap ko!tikoste!oid.%;
"IPER#IPI$E%IA
/ipe!lipidemia mun-ul akiat penu!unan tekanan onkotik dise!tai pula oleh
penu!unan akti7itas deg!adasi lemak ka!ena hilangnya aglikop!otein seagai
pe!angsang lipase. Apaila kada! alumin se!um kemali no!mal aik se-a!a
spontan ataupun dengan peme!ian in4us alumin maka umumnya kada! lipid
;
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
6/17
kemali no!mal. 3ikatakan hipe!lipidemia ka!ena ukan hanya koleste!ol sa$a
yang meninggi & koleste!ol < 2;= mg>1== ml ) tetapi $uga ee!apa konstituen
lemak meninggi dalam da!ah. "onstituen lemak itu adalah koleste!ol 9o+
3ensity 9ipop!otein&939) Ve!y 9o+ 3ensity 9ipop!otein&V939) dan t!iglise!ida
&a!u meningkat ila plasma alumin B 1g!>1== m9. Akiat hipoaluminemia
selsel hepa! te!pa-u untuk memuat alumin seanyakanyaknya. ,e!samaan
dengan sintesis alumin ini sel sel hepa! $uga akan memuat V939. 3alam
keadaan no!mal V939 diuah men$adi 939 pleh lipop!otein lipase. Tetapi pada
SN akti7itas enCim ini te!hamat oleh adanya hipoaluminemia dan tingginya
kada! asam lemak eas. 3isamping itu menu!unnya akti7itas lipop!otein lipase
ini diseakan pula oleh !endahnya kada! apolipop!otein plasma seagai akiat
kelua!nya p!otein ke dalam u!ine. @adi hipe!koleste!onemia ini tidak hanya
diseakan oleh p!oduksi yang e!leihan tetapi $uga akiat gangguan
kataolisme 4os4olipid.1%;
HIPOALBUMINEMIA
4ipoalbuminemia terjadi apabila kadar albumin dalam darah > ,5 gr/100 ml.
4ipoalbuminemia pada S7 dapat disebabkan oleh proteinuria, katabolisme protein yang
berlebihan dan nutrional defiieny. 4ipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan
onkotik koloid plasma intra8askuler. eadaan ini menyebabkan terjadi ekstra8asasi airan
menembus dinding kapiler dari ruang intra8askuler ke ruang interstitial yang menyebabkan
edema. enurunan 8olume plasma atau 8olume sirkulasi efektif merupakan stimulasi
timbulnya retensi air dan natrium renal. ?etensi natrium dan air ini timbul sebagai usaha
kompensasi tubuh untuk menjaga agar 8olume dan tekanan intra8askuler tetap normal.
?etensi airan selanjutnya mengakibatkan pengeneran plasma dan dengan demikian
menurunkan tekanan onkotik plasma yang pada akhirnya memperepat ekstra8asasi airan ke
ruang interstitial.1,",5
:erkurangnya 8olume intra8askuler merangsang sekresi renin yang memiu rentetan
akti8itas aksis renin-angiotensin-aldosteron dengan akibat retensi natrium dan air, sehingga
produksi urine menjadi berkurang, pekat dan kadar natrium rendah. 4ipotesis ini dikenal
D
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
7/17
dengan teoriunderfill. alam teori ini dijelaskan bah*a peningkatan kadar renin plasma dan
aldosteron adalah sekunder karena hipo8olemia. etapi ternyata tidak semua penderita
sindrom nefrotik menunjukkan fenomena tersebut. :eberapa penderita sindrom nefrotik
justru memperlihatkan peningkatan 8olume plasma dan penurunan akti8itas renin plasma dan
kadar aldosteron, sehingga timbullah konsep baru yang disebut teorioverfill. enurut teori
ini retensi renal natrium dan air terjadi karena mekanisme intrarenal primer dan tidak
tergantung pada stimulasi sistemik perifer. ?etensi natrium renal primer mengakibatkan
ekspansi 8olume plasma dan airan ekstraseluler. embentukan edema terjadi sebagai akibat
overfillingairan ke dalam kompartemen interstitial. eori overfill ini dapat menerangkan
8olume plasma yang meningkat dengan kadar renin plasma dan aldosteron rendah sebagai
akibat hiper8olemia.5
EDEMA
embentukan edema pada sindrom nefrotik merupakan suatu proses yang dinamik dan
mungkin saja kedua proses underfill dan overfill berlangsung bersamaan atau pada *aktu
berlainan pada indi8idu yang sama, karena patogenesis penyakit glomerulus mungkin
merupakan suatu kombinasi rangsangan yang lebih dari satu. "
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
8/17
Tidak ada hematu!ia mak!oskopis atau mik!oskopis
8ungsi gin$al no!mal
Tite! komplemen *%no!mal
espons te!hadap ko!tikoste!oid aik sekali.
Oleh ka!ena itulah ila di$umpai kasus SN dengan ge$alage$ala diatas
dan mengingat ah+a SN"# te!dapat pada F=H= kasus maka pada
ee!apa penelitian tidak dilakukan iopsi gin$al.2%
VI. GE@A9A "9INIS
Adapun manifesitasi klinik dari sindrom nefrotik adalah +
Apapun tipe sindrom nefrotik, manifestasi klinik utama adalah edema, yang tampak pada
sekitar 35( anak dengan sindrom nefrotik. Seringkali edema timbul seara lambat sehingga
keluarga mengira sang anak bertambah gemuk. ada fase a*al edema sering bersifat
intermiten@ biasanya a*alnya tampak pada daerah-daerah yang mempunyai resistensijaringan yang rendah %misalnya daerah periorbita, skrotum atau labia). Akhirnya edema
menjadi menyeluruh dan masif %anasarka).1,,',5
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
9/17
dengan asites akan mengalami restriksi pernafasan, dengan kompensasi berupa tahypnea.
Akibat edema kulit, anak tampak lebih puat.',5
angguan gastrointestinal sering timbul dalam perjalanan penyakit sindrom nefrotik. iare
sering dialami pasien dengan edema masif yang disebabkan edema mukosa usus.
4epatomegali disebabkan sintesis albumin yang meningkat, atau edema atau keduanya. ada
beberapa pasien, nyeri perut yang kadang-kadang berat, dapat terjadi pada sindrom nefrotik
yang sedang kambuh karena edema dinding perut atau pembengkakan hati.,'
7afsu makan menurun karena edema. Anoreksia dan terbuangnya protein mengakibatkan
malnutrisi berat terutama pada pasien sindrom nefrotik resisten-steroid.,'
Asites berat dapat menimbulkan hernia umbilikalis dan prolaps ani.5
leh karena adanya distensi abdomen baik disertai efusi pleura atau tidak, maka pernapasan
sering terganggu, bahkan kadang-kadang menjadi ga*at. eadaan ini dapat diatasi dengan
pemberian infus albumin dan diuretik.5
Anak sering mengalami gangguan psikososial, seperti halnya pada penyakit berat dan kronik
umumnya yang merupakan stres nonspesifik terhadap anak yang sedang berkembang dan
keluarganya. eemasan dan merasa bersalah merupakan respons emosional, tidak saja pada
orang tua pasien, namun juga dialami oleh anak sendiri. eemasan orang tua serta
pera*atan yang terlalu sering dan lama menyebabkan perkembangan dunia sosial anak
menjadi terganggu.5
4ipertensi dapat dijumpai pada semua tipe sindrom nefrotik. enelitian $nternational Study
of idney isease in 2hildren %S2) menunjukkan "0( pasien S7 mempunyai
tekanan sistolik dan diastolik lebih dari 30th persentil umur.
anda sindrom nefrotik yaitu +
anda utama sindrom nefrotik adalah proteinuria yang masif yaitu B '0 mg/m /jam atau B 50
mg/kg/' jam@ biasanya berkisar antara 1-10 gram per hari. asien S7 biasanya
mengeluarkan protein yang lebih besar dari pasien-pasien dengan tipe yang lain.5
4ipoalbuminemia merupakan tanda utama kedua. adar albumin serum > .5 g/d;.1,5
4iperlipidemia merupakan gejala umum pada sindrom nefrotik, dan umumnya, berkorelasi
terbalik dengan kadar albumin serum. adar kolesterol ;; dan C;; meningkat,
sedangkan kadar kolesterol 4; menurun. adar lipid tetap tinggi sampai 1-" bulan setelah
remisi sempurna dari proteinuria.1,5
4ematuria mikroskopik kadang-kadang terlihat pada sindrom nefrotik, namun tidak dapat
dijadikan petanda untuk membedakan berbagai tipe sindrom nefrotik.1,5
J
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
10/17
6ungsi ginjal tetap normal pada sebagian besar pasien pada saat a*al penyakit. enurunan
fungsi ginjal yang terermin dari peningkatan kreatinin serum biasanya terjadi pada sindrom
nefrotik dari tipe histologik yang bukan S7. 1,5
idak perlu dilakukan penitraan seara rutin pada pasien sindrom nefrotik. ada
pemeriksaan foto toraks, tidak jarang ditemukan adanya efusi pleura dan hal tersebut
berkorelasi seara langsung dengan derajat sembab dan seara tidak langsung dengan kadar
albumin serum. Sering pula terlihat gambaran asites. =S ginjal sering terlihat normal
meskipun kadang-kadang dijumpai pembesaran ringan dari kedua ginjal dengan ekogenisitas
yang normal.1,5
VII. 3IAGNOSIS
iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
13 A/"/+,+
eluhan yang sering ditemukan adalah bengkak di kedua kelopak mata,perut, tungkai,
atau seluruh tubuh dan dapat disertai jumlah urin yang berkurang. eluhan lain juga dapat
ditemukan seperti urin ber*arna kemerahan.5
23 Pr,+""/ -,+,+
ada pemeriksaan fisik sindrom nefrotik dapat ditemukan edema di kedua kelopak mata,
tungkai, atau adanya asites dan edema skrotum/labia. adang-kadang ditemukan hipertensi.5
43 Pr,+""/ &/$/"/
ada pemeriksaan laboratorium ditemukan +
ada pemeriksaan urinalisis ditemukan albumin seara kualitatif D sampai D'. Seara
kuantitatif B 50 mg/kg::/hari % diperiksa memakai reagen
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
11/17
normal/rendah %7+E0-10 mg/100ml), ureum, kreatinin dan klirens kreatinin normal
keuali ada penurunan fungsi ginjal, hiperkolesterolemia, dan laju endap darah yang
meningkat. ,",'
6oto horaI A dan ; dilakukan bila ada sindrom gangguan nafas untuk menari
penyebabnya apakah pneumonia atau edema paru akut.
emeriksaan histologik yaitu biopsy ginjal. 7amun biopsy ginjal seara perkutan atau
pembedahan bersifat in8asi8e, maka biopsy ginjal hanya dilakukan atas indikasi tertentu
dan bila orang tua dan anak setuju.
(III. DIAGNOSIS BANDING
1.
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
12/17
?esisten-steroid
?esponder lambat
7onresponder a*al
7onresponder lambat
agal menapai remisi meskipun telah diberikan terapi prednison #0
mg/m/hari selama ' minggu.
?emisi terjadi setelah ' minggu terapi prednison #0 mg/m/hari tanpa
tambahan terapi lain.
?esisten-steroid sejak terapi a*al.
?esisten-steroid terjadi pada pasien yang sebelumnya responsif-steroid.
PROTOKOL PENGOBATAN
$nternational Study of idney isease in 2hildren %$S2) menganjurkan untuk
memulai dengan pemberian prednison oral %induksi) sebesar #0 mg/m/hari dengan dosis
maksimal E0 mg/hari selama ' minggu, kemudian dilanjutkan dengan dosis rumatan sebesar '0
mg/m/hari seara selang sehari dengan dosis tunggal pagi hari selama ' minggu, lalu setelah itu
pengobatan dihentikan.,",',5
2 J' minggu
A/$ J' minggu app.off%remisi)
Stop
g 1 " ' 5 # & E
?emisi ?emisi
ambar protool pengobatan sindrom nefrotik %serangan 1)
2 J 2ontinuous day + prednisone #0mg/m/hari atau mg/kg::/hari
$ J $ntermittent day + prednisone '0mg/m/hari atau /" dosis 2,diberikan " hari berturut
turut dalam 1 minggu
A J emberian prednisone berselang-seling sehari"
Sindrom nefrotik serangan pertama
1. erbaiki keadaan umum penderita +
iet tinggi kalori, tinggi protein, rendah garam, rendah lemak. rotein 1-
gr/kg::/hari, bila ureum dan kreatinin meningkat diberi protein 0,5-1 gr. alori rata-
12
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
13/17
rata 100 kalori/kg::/hari. aram dibatasi bila edema hebat. :ila tanpa edema, diberi 1-
mg/hari. embatasan airan bila terdapat gejala-gejala gagal ginjal. ?ujukan ke
bagian gi!i diperlukan untuk pengaturan diet terutama pada pasien dengan penurunan
fungsi ginjal.
ingkatkan kadar albumin serum, kalau perlu dengan transfusi plasma atau albumin
konsentrat.
:erantas infeksi.
;akukan *ork-up untuk diagnostik dan untuk menari komplikasi.
:erikan terapi suportif yang diperlukan+ irah baring bila ada edema anasarka. iuretik
diberikan bila ada edema anasarka atau mengganggu akti8itas. etode yang lebih
efektif dan fisiologik untuk mengurangi edema ialah merangsang diuresis dengan
pemberian albumin %salt poor albumin) 0,5-1 mg/kg:: selama 1 jam disusul kemudian
oleh furosemid $C 1- mg/kb::/hari. engobatan ini dapat diulang setiap # jam kalau
perlu. iuretik yang biasa dipakai ialah diutetik jangka pendek seperti furosemid atau
asam etakrinat. Kika ada hipertensi, dapat ditambahkan obat antihipertensi.1,,",',5
. erapi prednison sebaiknya baru diberikan selambat-lambatnya 1' hari setelah diagnosis
sindrom nefrotik ditegakkan untuk memastikan apakah penderita mengalami remisi
spontan atau tidak. :ila dalam *aktu 1' hari terjadi remisi spontan, prednison tidak perlu
diberikan, tetapi bila dalam *aktu 1' hari atau kurang terjadi pemburukan keadaan, segera
berikan prednison tanpa menunggu *aktu 1' hari.'
Sindrom nefrotik kamu! "relapse#,",5
A. :erikan prednison sesuai protokol relapse, segera setelah diagnosis relapse ditegakkan.
:. erbaiki keadaan umum penderita.
2ara pemberian pada relapse seperti pada serangan $, hanya 2 diberikan sampai remisi
%tidak perlu menunggu sampai ' minggu)"
2
A/$ app.ff
Stop
g1 " '?emisi ?emisi
Sindrom Nefrotik Nonresponder + idak ada respons sesudah E minggu pengobatan
prednisone
1%
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
14/17
2 pred 2 imunosupresan D $ pred %'0mg/m/hr)
$ pred
1 " ' 5 # & E 1 " ' 5 # & E
?emisi %-)
Setelah E minggu pengobatan prednisone tidak berhasil, pengobatan selanjutnya dengangabungan imunosupresan lain % endoIan seara 2 dan prednisone '0 mg/m/hr seara $)
Sindrom Nefrotik $re%uent &elapser+ initial responder yang relaps BJ kali dalam *aktu #
bulan pertama.,",',5
2 imunosupresan D 2 prednisone 0, mg/kg/hr
1 " ' 5 # & Eiberikan kombinasi pengobatan imunosupresan lain dan prednisone 0, mg/kg::/hr,
keduanya seara 2.
Sindrom nefrotik kamu! tidak sering
Adalah sindrom nefrotik yang kambuh > kali dalam masa # bulan atau > ' kali dalam
masa 1 bulan.,",',5
$nduksi
rednison dengan dosis #0 mg/m/hari % mg/kg ::/hari) maksimal E0 mg/hari,
diberikan dalam " dosis terbagi setiap hari selama " minggu.
?umatanSetelah " minggu, prednison dengan dosis '0 mg/m/'E jam, diberikan selang sehari
dengan dosis tunggal pagi hari selama ' minggu. Setelah ' minggu, prednison dihentikan.
Sindrom nefrotik kamu! sering
adalah sindrom nefrotik yang kambuh B kali dalam masa # bulan atau B ' kali dalam
masa 1 bulan.
$nduksi
rednison dengan dosis #0 mg/m/hari % mg/kg ::/hari) maksimal E0 mg/hari,
diberikan dalam " dosis terbagi setiap hari selama " minggu.
?umatan
Setelah " minggu, prednison dengan dosis #0 mg/m/'E jam, diberikan selang sehari
dengan dosis tunggal pagi hari selama ' minggu. Setelah ' minggu, dosis prednison
diturunkan menjadi '0 mg/m/'E jam diberikan selama 1 minggu, kemudian "0 mg/m/'E
1:
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
15/17
jam selama 1 minggu, kemudian 0 mg/m /'E jam selama 1 minggu, akhirnya 10 mg/m/'E
jam selama # minggu, kemudian prednison dihentikan.
ada saat prednison mulai diberikan selang sehari, siklofosfamid oral -" mg/kg/hari
diberikan setiap pagi hari selama E minggu. Setelah E minggu siklofosfamid dihentikan. $ndikasi
untuk merujuk ke dokter spesialis nefrologi anak adalah bila pasien tidak respons terhadap
pengobatan a*al, relapse frekuen, terdapat komplikasi, terdapat indikasi kontra steroid atau
untuk biopsi ginjal.",',5
. KOMPLIKASI
$nfeksi sekunder + mungkin karena kadar immunoglobulin yang rendah akibat
hipoalbuminemia
Syok + terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat %>1 gm/100 ml) yang menyebabkan
hipo8olemi berat sehingga terjadi syok.
rombosis 8askuler + mungkin akibat gangguan system koagulasi sehingga terjadi peninggian
fibrinogen plasma atau fator C,C$$,C$$$ dan L. rombus lebih sering terjadi di system 8ena
apalagi bila disertai pengobatan kortikosteroid.
omplikasi lain yang bisa timbul ialah malnutrisi atau kegagalan ginjal.1,",',5
I. PROGNOSIS
rognosis umumnya baik, keuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut +
1. enderita untuk pertamakalinya pada umur di ba*ah tahun atau di atas # tahun.
. isertai oleh hipertensi.
". isertai hematuria.
'. ermasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.
5.ambaran histopatologik bukan kelainan minimal. isalnya pada foal glomerulosklerosis,
membranoproliferati8e glomerulonephritis mempunyai prognosis yang kurang baik karena
sering mengalami kegagalan ginjal.1,",',5
1;
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
16/17
ada umumnya sebagian besar %D E0() sindrom nefrotik primer memberi respons yang
baik terhadap pengobatan a*al dengan steroid, tetapi kira-kira 50( di antaranya akan relapse
berulang dan sekitar 10( tidak memberi respons lagi dengan pengobatan steroid.5
DAFTAR PUSTAKA
1. 2 ;ane Kerome. ediatri 7ephroti Syndrome. Kuly 01". A8ailable 6rom =?; +
http+//emediine.medsape.om/artile/3E30-o8er8ie*
. ?ahmadi edi. iagnosis dan ata ;aksana Sindrom 7efrotik ?esisten Steroid. epartemen
$lmu esehatan Anak 6akultas edokteran =ni8ersitas adjadjaran /?S.r.4asan Sadikin
:andung. 01".
". rihono artini udjiastuti ?. Alatas 4usein rof. onsensus atalaksana Sindroma
7efrotik $diopatik ada Anak.
-
7/24/2019 Tugas Ujian SN
17/17
1F