tugas promkes dm

16
1 Laporan Promosi Kesehatan PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS BASUKI RAHMAT PALEMBANG Oleh: Ririn Eviningtyas, S.Ked Nia Savitri Tamzil, S.Ked R.A. Gita Tanelvi, S.Ked Isnugraika H. Utami, S.Ked Pembimbing: Dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: mayapuspitasariunsri

Post on 27-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Promkes Dm

1

Laporan Promosi Kesehatan

PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS

DI PUSKESMAS BASUKI RAHMAT

PALEMBANG

Oleh:

Ririn Eviningtyas, S.Ked

Nia Savitri Tamzil, S.Ked

R.A. Gita Tanelvi, S.Ked

Isnugraika H. Utami, S.Ked

Pembimbing:

Dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT-ILMU KEDOKTERAN

KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Tugas Promkes Dm

RENCANA PROMOSI KESEHATAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BASUKI RAHMAT PALEMBANG

Puskesmas Basuki Rahmat merupakan salah satu puskesmas yang terletak di

kota Palembang. Puskesmas ini terletak di Kecamatan Kemuning, tepatnya di

Kelurahan Talang Aman. Puskesmas Basuki Rahmat sendiri merupakan

puskesmas swakelola percontohan di Kota Palembang. Puskesmas Basuki Rahmat

berdiri pada tahun 1980 dan secara resmi difungsikan pada bulan Februari 1981.

Pada awalnya wilayah kerja Puskesmas ini terdiri dari Kelurahan Ario Kemuning

dan kelurahan D2 yang terdiri dari Kelurahan Sekip Bendung, Sekip Ujung, Pipa

Reja, dan Talang Aman, yang selanjtnya mengalami pemekaran dan pembagian

wilayah kerja dengan puskesmas lainnya, dimana wilayah D2 yang pada awalnya

masuk wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat terbagi dengan Puskesmas Sekip.

Pada tahun 1990 wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat adalah Kelurahan Ario

Kemuning, Pipa Reja, dan Talang Aman. Puskesmas Basuki Rahmat sendiri

membawahi 2 Pustu yaitu, Pustu Talang Meranjat dan Pustu Talang Kerikil.

Puskesmas Basuki Rahmat terletak di Kecamatan Kemuning Kota

Palembang, tepatnya di kelurahan Talang Aman di wilayah pemukiman

penduduk. Untuk mencapai Puskesmas Basuki Rahmat pasien dapat

menggunakan kendaraan pribadi roda dua atau kendaraan roda empat.

Wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat terdiri atas tiga kelurahan, yaitu:

a. Kelurahan Talang Aman dengan luas wilayah ± 100 km

b. Kelurahan Pipa Reja dengan luas wilayah ± 200 km

c. Kelurahan Ario Kemuning dengan luas wilayah ± 90 km

Puskesmas Pembantu:

a. Pustu Talang Kerikil

b. Pustu Talang Meranjat

Batas wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Suka Bangun

2

Page 3: Tugas Promkes Dm

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan 20 Ilir

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Ario Kemuning

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pipa Reja

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat adalah 41.976

jiwa dengan jumlah KK sebanyak 7309 jiwa. Sedangkan jumlah lansia di wilayah

kerja Puskesmas Basuki Rahmat adalah 518 jiwa.

A. Diagnosis Masalah

1. Diagnosis Sosial

Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat kurang

mengetahui dan memahami tentang penyebab, gejala, dan dampak

dari penyakit diabetes melitus atau kencing manis.

Masyarakat yang menderita diabetes melitus jarang memeriksakan

gula darahnya secara teratur karena tempat Puskesmas Basuki Rahmat

susah djangkau oleh angkutan umum.

2. Diagnosis Epidemiologi

Diabetes melitus termasuk 10 penyakit terbanyak di Balai Pengobatan

Dewasa Puskesmas Basuki Rahmat pada tahun 2012.

Diabetes melitus banyak diderita pada usia lebih dari 40 tahun dan

jumlah Lansia di Puskesmas Basuki Rahmat cukup banyak (518 jiwa).

3. Diagnosis Perilaku dan Lingkungan

Masyarakat saat ini sudah jarang sekali melakukan aktivitas fisik atau

olahraga secara teratur. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya

risiko terkena diabetes melitus.

Masyarakat suka mengkonsumsi makan cepat saji yang tinggi garam,

gula dan kolesterol. Hal ini pun dapat meningkatkan risiko terkena

diabetes.

3

Page 4: Tugas Promkes Dm

Penderita diabetes seringkali tidak bisa mengontrol nafsu makan

mereka sehingga gula darah mereka tidak terkontrol.

Penderita diabetes dan masyarakat yang mempunyai risiko tinggi

terkena diabetes jarang memeriksa gula darah mereka secara rutin.

Salah satu alasan mereka adalah biaya.

Letak puskesmas yang tidak strategis karena tidak terletak di jalan

besar dan tidak ada kendaraan angkutan yang melewati menyebabkan

masyarakat jarang memeriksakan kesehatannya

4. Diagnosis Pendidikan dan Organisasi

Faktor Predisposisi

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Basuki Rahmat tentang penyakit diabetes melitus

menyebabkan masyarakat jarang memeriksakan kesehatannya terutama

pemeriksaan gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat

Faktor Pemungkin (Enabling factor)

- Keterbatasan alat untuk pemeriksaan gula darah

- Biaya tambahan untuk pemeriksaan gula darah

- Letak Puskesmas Basuki Rahmat yang susah dijangkau dengan

kendaraan umum

Faktor penguat (Reinforcing factor)

Kurangnya peran serta tokoh masyarakat setempat dalam membiasakan

gaya hidup sehat untuk menghindari penyakit Diabetes melitus,

5. Diagnosis Kebijakan dan Administrasi

a. Diagnosis Administratif

Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program :

- Tenaga kesehatan

- Obat-obatan dan alat pengukur gula darah

Sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat :

4

Page 5: Tugas Promkes Dm

- Tenaga kesehatan di puskesmas untuk melakukan promosi

kesehatan

- Dukungan pemerintah untuk membantu membangun

fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial, dan menyediakan

dana.

Hambatan pelaksanaan program :

- Perilaku masyarakat dan persepsi yang sulit diubah,

dikarenakan tingkat pendidikan yang beragam.

- Masyarakat yang tidak membiasakan perilaku hidup sehat

b. Diagnosis Kebijakan

Pemerintah belum memfasilitasi program pemeriksaan gula darah

gratis di puskesmas.

6. Prioritas masalah

Penentuan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode

USG.

Tabel 1. Penetuan prioritas masalah dengan metode USG

No Masalah

Nilai Kriteria Nilai

Akhir PrioritasU S G

1 Masyarakat kurang

mengetahui dan memahami

tentang penyebab, gejala, dan

dampak dari penyakit diabetes

melitus atau kencing manis.

3 3 3 27 2

2 Masyarakat yang menderita

diabetes melitus jarang

memeriksakan gula darahnya

secara teratur karena

Puskesmas Basuki Rahmat

susah djangkau oleh angkutan

umum.

2 2 2 8 3

5

Page 6: Tugas Promkes Dm

3 Masyarakat saat ini sudah

jarang sekali menerapkan pola

hidup sehat seperti aktivitas

fisik atau olahraga secara

teratur dan makan makanan

bergizi dan seimbang.

5 4 4 80 1

Keterangan:

Angka 5 : Menyatakan ”sangat” gawat/mendesak/kuatAngka 4 : Menyatakan gawat/mendesak/kuatAngka 3 : Menyatakan cukup gawat/mendesak/kuatAngka 2 : Menyatakan tidak gawat/mendesak/kuatAngka 1 : Tidak ada pengaruhnya

Berdasarkan tabel di atas, masalah perilaku masyarakat yang saat ini sudah

jarang sekali menerapkan pola hidup sehat seperti aktivitas fisik atau olahraga

secara teratur dan makan makanan bergizi dan seimbang memiliki nilai tertinggi,

maka dapat disimpulkan masalah ini menjadi prioritas masalah.

Dari uraian permasalahan di atas dapat digambarkan pada sebuah gambar

diagram fishbone.

6

Page 7: Tugas Promkes Dm

Gambar 1. Fishbone diagram Analisis masalah

7. Pelaksanaan

1) Tujuan promosi

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus

besera pencegahannya

b. Menurunkan angka kejadian diabetes melitus dan komplikasinya

c. Merubah pola makan gizi seimbang dan olahraga teratur pada

masyarakat

2) Sasaran promosi

a. Sasaran primer (pemberdayaan masyarakat) : secara berkelompok

b. Sasaran sekunder (dukungan) : dukungan dari tokoh masyarakat

setempat tentu akan mempermudah dalam melaksanakan promosi

kesehatan.

7

Kurangnya sarana dan prasarana untuk berolahraga di sekitar wilayah setempat

Sebagaian masyarakat tidak memiliki waktu untuk berolahraga

Kurangnya penyuluhan mengenai pola hidup sehat

Banyaknya rumah makan yang menyajikan makanan cepat saji, yang mengandung banyak pemanis buatan dan kadar gula yang tinggi

Kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan penerapan masyarakat mengenai gaya hidup sehat perilaku masyarakat sudah jarang

sekali menerapkan pola hidup sehat seperti aktivitas fisik atau

olahraga secara teratur dan makan makanan bergizi dan

seimbang

Manusia Metode

Sarana

Dana Lingkungan

Page 8: Tugas Promkes Dm

c. Sasaran tersier (advokasi) : Dukungan dari pembuat kebijakan

mulai dari pusat sampai ke daerah.

3) Isi Promosi Kesehatan

Penyuluhan Tentang Perilaku Gaya Hidup Sehat Untuk Meningkatkan

Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pola Hidup Sehat

untuk Menghindari Penyakit Diabetes Melitus.

4) Metode Promosi Kesehatan

Edukasi kepada masyarakat

Puskesmas selain melakukan pembinaan pada tenaga kesehatan juga

memberikan informasi melalui penyuluhan langsung ke masyarakat

maupun secara tidak langsung menggunakan poster, leaflet, pamflet,

brosur, buku kecil dan lain-lainnya yang meliputi materi dasar yang

diberikan pada pelatihan penemuan dini, yaitu:

a) Pengertian DM dan keluhannya

b) Pengenalan faktor risiko DM

c) Pengukuran berat badan ideal

d) Pengukuran tekanan darah

e) Pengukuran aktivitas fisik sederhana

f) Pengetahuan diet sehat

g) Olahraga sehat

Pengolahan Makanan Sederhana

Tenaga kesehatan yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan

kesehatan mengenai pengelolaan makanan sederhana dan pengetahuan

diet sehat.

Senam DM

Tenaga kesehatan yang sudah dilatih dapat melakukan penyuluhan

mengenai olahraga yang sehat sambil membentuk kelompok-

kelompok senam yang dilakukan secara teratur setiap 3 kali seminggu.

Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan pihak sponsor seperti

8

Page 9: Tugas Promkes Dm

diabetasol. Selain itu juga dapat diundang ahli kebugaran terkenal

untuk memberikan pelatihan senam yang cocok untuk penderita DM.

Pemeriksaan gula darah gratis setiap sekali seminggu di puskesmas.

Memberikan gula khusus penderita diabetes secara gratis

Kegiatan ini dapat dilakukan dihari-hari tertentu dengan bekerja sama

dengan pihak sponsor seperti Tropikana Slim. Kegiatan ini juga bisa

diisi dengan pemberian informasi mengenai makanan-makanan yang

baik untuk penderita DM.

5) Anggaran Biaya Kegiatan

Tabel 2. Anggaran Biaya Kegiatan

Program Biaya

1. Edukasi masyakat mengenai Pola Hidup sehat dan DM

Rp 600.000,-

2. Senam DM Rp 500.000,-

3. Pengolahan makanan sederhana Rp 300.000,-

4. Pemeriksaan gula darah gratis setiap sekali seminggu

Rp 1.000.000,-

5. Memberikan gula khusus penderita diabetes secara gratis

Rp 2.000.000,-

Total Rp 4.400.000,-

6) Pemantauan dan Evaluasi

Penilaian /Evaluasi program promosi kesehatan terhadap Pola hidup sehat

dan Diabetes Melitus di lakukan sebanyak 3 kali :

Penilaian pada tahap awal program adalah penilaian yang dilakukan pada

saat merencanakan suatu program dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa

rencana yang disusun telah sesuai dengan masalah yang ditemukan

Penilaian pada tahap pelaksanaan program adalah penilaian saat program

sedang dilaksanakan dengan tujuan mengukur program yang sedang

dilaksanakan tersebut sesuai dengan rencana atau terjadi penyimpangan-

penyimpangan yang dapat merugikan dalam mencapai tujuan.

9

Page 10: Tugas Promkes Dm

Penilaian pada tahap akhir program adalah penilaian saat program telah

selesai dilaksanakan (summative evaluation) dengan tujuan mengukur

keluaran serta dampak yang dihasilkan.

Pada prinsipnya, evaluasi promosi kesehatan sama dengan evaluasi

kesehatan lainnya. Karakteristiknya ialah indikator yang digunakan bukan hanya

indikator epidemiologik sebagai indikator dampak seperti pada upaya kesehatan

lainnya, namun juga menggunakan indikator perilaku untuk pengukuran efek.

Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan:

Evaluasi Output:

Dilaksanakan sebelum berakhirnya acara, dengan cara memberikan

kuesioner atau wawancara yang berisi pertanyaan sejauh mana peserta

memahami materi yang telah disampaikan terkait dan pentingnya pola

hidup sehat seperti aktivitas fisik dan makanan bergizi dan seimbang

untuk mencegah diabetes melitus.

Evaluasi Outcome:

Evaluasi dilaksanakan 1 bulan sekali berdasarkan persentasi angka

kejadian dan kesakitan diabetes melitus di puskesmas basuki rahmat.

Evaluasi Dampak :

Berkurangnya angka kejadian dan kesakitan diabetes melitus di

wilayah kerja puskesmas basuki rahmat

Meningkatnya pengetahuaan, pemahaman dan penerapan masyarakat

mengenai pola makanan bergizi dan seimbang serta olahraga teratur.

Peningkatan kesadaran masyarakat khususnya lansia untuk mengikuti

program yang dilaksanakan puskesmas terutama kepatuhan terapi dan

partisipasi dalam senam diabetes.

Evaluasi Hasil :

Berkurangnya angka kejadian dan kesakitan diabetes melitus di

wilayah kerja puskesmas basuki rahmat.

10

Page 11: Tugas Promkes Dm

7) Jadwal pelaksanaan

TopikFebruari 2013 Maret 2013 April 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Edukasi

Senam DM

Pengolahan

makanan

sederhana

Pemeriksaan

gula darah

gratis

Memberikan

gula khusus

penderita

diabetes secara

gratis

11