phbs promkes
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status
kesehatan akan tercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama
memiliki kondisi yang optimal pula. Melihat keempat faktor pokok yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat tersebut, maka dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kesehatan pada masyarakat,hendaknya diperlukan intervensi yang juga diarahkan pada
keempat faktor tersebut.Pendidikan atau promosi kesehatan merupakan bentuk intervensi
terhadap faktor perilaku. Namun demikian, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan, dan
faktor keturunan juga memerlukan intervensi promosi kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang
dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium
Development Goals (MDGs).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang
dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium
Development Goals (MDGs).
"Health is not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan
memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap
individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai
dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat
menjadi prilaku hidup sehat. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku
yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan
kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi
kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam
diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS
merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu
strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang
(organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-
perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi.
Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis
perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
1. Nilai
2. Sikap
3. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
(Notoatmodjo S.,2003)
B. TUJUAN PHBS
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta
dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di
tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri.
Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya perilaku hidup
bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di
jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat, dan
lain-lain.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian
dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai
upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan
adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan
kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan,
sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki
lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM POLA PRILAKU
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah
perilakunya, yaitu:
1. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang
melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih
dekat.
2. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks
pengetahuan lokal.
3. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama)
setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan.
4. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk
membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi
yang di miliki.
Pendekatan program promosi menekankan aspek ”bersama masyarakat”, dalam artian:
1. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek penting dalam
kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan
inginkan,
2. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik untuk
perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di
lakukan dengan aman dan nyaman serta
3. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi kesehatan dan
memantau dampaknya secara terus-menerus, berkesinambungan.
C. TATANAN PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Tatanan Rumah Tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan
kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup
bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga.
Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit
melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk
dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan",
sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan
pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.
b. Memberi Asi Esklusif
Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan
Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga
bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker
payudara dan kanker rahim.
c. Menimbang Balita Setiap Bulan
Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan
penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan
status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui
pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika
terdapat indikasi kekurangan gizi.
d. Menggunakan Air Bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika
kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang
digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan
saringan sederhana.
e. Mencuci Tangan Dengan Air Dan Sabun
Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika
akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah
perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai
bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f. Menggunakan Jamban Sehat
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks
antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis
dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan,
minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.
g. Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air
minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini
merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena
nyamuk demam berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih
bukan air got atau sejenisnya.
h. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah
didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi
dapat terpenuhi.
i. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari
Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan
meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.
j. Tidak Merokok Didalam Rumah
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2. Tatanan Sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Mengalir Dan Sabun
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat
makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan
penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu burung.
b. Mengkonsumsi Jajanan Di Warung /Kantin Sekolah
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan
makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan
bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan Sampah Pada Tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi
sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi
media perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan
kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah Raga Yang Teratur Dan Terukur
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur
dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh
terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi.
e. Memberantas Jentik Nyamuk
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty
yang menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari
dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air
seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat
penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat
menampung air hujan.
f. Tidak Merokok
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain
terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk
kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta
ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan
CO.
g. Menimbang Berat Badan Dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h. Menggunakan Jamban
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya
tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan juga agar tidak
mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor penyakit
seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan.
3. Tatanan Tempat Kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
a. Tidak merokok di tempat kerja.
b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar dan buang air kecil.
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
f. Menggunakan air bersih.
g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
h. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan.
4. Tatanan Tempat Umum
PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum
sehat.
Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti
sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga,
rekreasi dan sarana sosial lainnya.
a. PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan
jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas
Jentik nyamuk
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan
jamban, Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan
jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah
makan, Menutup makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan,
Memberantas Jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut, dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan
jamban, Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan
Manfaat dari PHBS, yaitu :
a. Bagi Masyarakat
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi
b. Bagi Tempat Umum
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra
tempat umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai
akibat dari meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum
c. Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra
pemerintah kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat
pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum
5. Tatanan Fasilitas Kesehatan
a. Menggunakan air bersih
b. Menggunakan jamban yang bersih & sehat,
c. Membuang sampah pada tempatnya,
d. Tidak merokok,
e. Tidak meludah sembarangan,
f. Memberantas jentik nyamuk.
D. SASARAN PHBS MENURUT TATANAN
Sasaran Keluarga Inst.
Kesehatan
Tempat
Kerja
Sekolah Tempat Umum
Primer · Individu · Pasien
· Pengantar/
Keluarga
· Keluarga
Pasien
· Karyawan · Siswa · Pengunjung
· Masyarakat
Umum
Sekunder · KK
· Ortu/
Mertua
· Kader
· Petugas Kes
· Kader Kes
· Manager
· Serikat
Buruh
· Organisasi
Profesi
· Guru
· BK
· Karyawan
· Osis
· Pegawai
· Karyawan
· Manager
Tersier · KK
· Ket RT
· Ket RW
· Kades
· Pimp.
Institusi di
Institusi
Kesehatan
· Direktur
· Pemilik
· Kepsek
· Pemilik
· Direksi
· Pemilik
E. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN MASYARAKAT
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola program promosi
kesehatan, mulai dari perencanaan, implementasi kegiatan, monitoring dan evaluasi harus
dilaksanakan sendiri oleh masyarakat, dengan menggunakan metoda MPA-PHAST.
Untuk meningkatkan keterpaduan dan kesinambungan program promosi kesehatan
dengan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, di tingkat desa harus dibentuk
lembaga pengelola, dan pembinaan teknis oleh lintas program dan lintas sektor terkait.
Pesan perubahan perilaku yang terlalu banyak sering membuat bingung
masyarakat, oleh karena itu perlu masyarakat memilih dua atau tiga perubahan perilaku
terlebih dahulu. Perubahan perilaku beresiko diprioritaskan dalam program higiene
sanitasi pada Proyek PAMSIMAS di sekolah dan di masyarakat :
1. Pembuangan tinja yang aman
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengamanan air minum dan makanan.
4. Pengelolaan sampah
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Setelah masyarakat timbul kesadaran, kemauan / minat untuk merubah perilaku
buang kotoran ditempat terbuka menjadi perilaku buang kotoran di tempat terpusat
(jamban), masyarakat dapat mulaimembangun sarana sanitasi (jamban keluarga) yang
harus dibangun oleh masing-masing anggotarumah tangga dengan dana swadaya.
Masyarakat harus menentukan kapan dapat mencapai agarsemua rumah tangga
mempunyai jamban.Pembangunan sarana jamban sekolah, tempat cuci tangan dan sarana
air bersih di sekolah, menggunakan dana hibah desa atau sumber dana lain. Fasilitator
harus mampu memberikan informasi pilihan agar masyarakat dapat memilih jenis sarana
sanitasi sesuai dengan kemampuan dan kondisilingkungannya (melalui pendekatan
partisipatori).
F. ATURAN ATAU KEBIJAKAN MENGENAI PHBS
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak PKK-KB-
Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS adalah :
a. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
e. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa dan Kelurahan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standar
Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.
g. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang
Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
h. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan
nasional Promosi Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang
untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun
dalamorganisasi dan lingkungannya.
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah siatu kegiatan atau usaha
untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Denganharapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau
individudapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pendidik atau
petugas yang melakukan promosi kesehatan memerlukan pengetahuanyang baik
mengenai metode penyampaian pesan-pesan kesehatan dan alat bantu pendidikan
kesehatan.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Tujuan PHBS adalah
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup
bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.