tugas pkpa swamed diah (dismenore)

2
Pilihan terapi dysmenorrhea 1. analgetik (non opiat) & antipiretik - analgetik (non opiat) ringan dan sederhana seperti parasetamol dapat membantu meredakan nyeri selama beberapa saat, walaupun obat ini tidak memiliki aktivitas melawan prostaglandin - kombinasi analgetik dan NSAID, seperti parasetamol dan ibuprofen, menghasilkan efek sinergis dalam meredakan nyeri, sehingga menghasilkan efek pereda nyeri yang lebih cepat untuk dismenore. 2. Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID) - Dapat digunkan untuk mengatasi dismenore melalui penghambatan enzim nyeri prostglandin yang dipercaya sebagai faktor penyebab primer dari dismenore - Contoh: aspirin, diklofenak, ibuprofen, indometasin, ketoprofen, asam mefenamat, naproxen, dan piroxicam. 3. Antispasmodik - Antispasmodik seperti hyoscine, hyoscyamine, mebeverine, pramiverine, dan tiropramide, dapat meredakan nyeri pada dismenore yang disertai kram dan spasme lambung. 4. Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya - Progesteron tunggal (contohnya dydrogesterone) atau dalam kombinasi dengan estrogen pada preparat kontrasepsi orl juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang disebabkan dismenore. 5. Suplemen - Evening primrose oil, multivitamin dan mineral, suplemen zat besi, suplemen kalsium, vitamin B kompleks. Profil Obat OTC dan OWA 1. Parasetamol Aturan Pemakaian : 3 – 4 x sehari 1 tablet 500 mg Kontraindikasi : penyakit hati dan ginjal Peringatan : Alkoholik Efek Samping : reaksi hematologi, erupsi kulit, mual, muntah, nekrosis tubulus ginjal, hiperglikemia dan

Upload: hadiatussalamah-diah

Post on 26-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Pilihan terapi dysmenorrhea1. analgetik (non opiat) & antipiretik analgetik (non opiat) ringan dan sederhana seperti parasetamol dapat membantu meredakan nyeri selama beberapa saat, walaupun obat ini tidak memiliki aktivitas melawan prostaglandin kombinasi analgetik dan NSAID, seperti parasetamol dan ibuprofen, menghasilkan efek sinergis dalam meredakan nyeri, sehingga menghasilkan efek pereda nyeri yang lebih cepat untuk dismenore.2. Anti Inflamasi Non Steroid (NSAID) Dapat digunkan untuk mengatasi dismenore melalui penghambatan enzim nyeri prostglandin yang dipercaya sebagai faktor penyebab primer dari dismenore Contoh: aspirin, diklofenak, ibuprofen, indometasin, ketoprofen, asam mefenamat, naproxen, dan piroxicam.3. Antispasmodik Antispasmodik seperti hyoscine, hyoscyamine, mebeverine, pramiverine, dan tiropramide, dapat meredakan nyeri pada dismenore yang disertai kram dan spasme lambung.4. Estrogen & Progesteron serta preparat sintetiknya Progesteron tunggal (contohnya dydrogesterone) atau dalam kombinasi dengan estrogen pada preparat kontrasepsi orl juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang disebabkan dismenore.5. Suplemen Evening primrose oil, multivitamin dan mineral, suplemen zat besi, suplemen kalsium, vitamin B kompleks.

Profil Obat OTC dan OWA1. ParasetamolAturan Pemakaian: 3 4 x sehari 1 tablet 500 mgKontraindikasi: penyakit hati dan ginjalPeringatan: AlkoholikEfek Samping: reaksi hematologi, erupsi kulit, mual, muntah, nekrosis tubulus ginjal, hiperglikemia dan hipoglikemia. Dosis besar dapat menyebabkan kerusakan ginjal.Interaksi Obat: antikoagulan, antihipertensi, aminopirin, fenobarbital, vasopresin.2. Asam MefenamatAturan pemakaian: 3 x sehari 1 tablet 500 mg. maksimal 7 hariKontraindikasi: ulkus GI, asma, penyakit ginjalPerhatian: bronkospasme, rhinitis alergi, urtikaria, hamil, laktasi, anak < 14 tahun.Efek Samping: mual, muntah, diare, pusing, perdarahan lambungInteraksi Obat: antikoagulan oral

3. FeminaxKomposisi: parasetamol 500 mg dan Hyoscyami extract 19 mgAturan pemakaian: 3 x sehari 1 2 tabletKontraindikasi: penggunaan dalam jangka waktu yang lama bagi penderita gangguan hati dan ginjal.

4. Buscopan PlusKomposisi: hyoscine-N-butylbromide 10 mg dan parasetamol 500 mgAturan pemakaian: 3 x sehari 1 2 tablet. Maksimal 6 tablet/hariKontraindikasi: defisiensi G6PD, hipersensitif terhadap parasetamolPerhatian: gangguan fungsi hati dan ginjalEfek Samping: reaksi alergi dengan eksanterna, trombositopenia, leukopenia, agranulositosis, bronkospasmeInteraksi Obat: kloramfenikol