terapi dismenore 7273 3 babii

27
BAB II TINJAUAN TEORI A. Menstruasi 1) Definisi Menstruasi Menstruasi atau datang bulan (haid) adalah perubahan fisiologis dalam wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi, biasanya terjadi setiap bulan antara remaja sampai menopause (Lestari, 2008). Merupakan tanda siklus subur dan puncak kesuburan perempuan secara seksualitas sudah siap untuk memiliki keturunan. Dalam kedaan normal menstruasi terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar dalam bentuk yang kental yaitu darah menstruasi dan masa reproduksi dimulai ketika sudah terjadi pengeluaran sel telur yang matang (ovulasi) pada siklus menstruasi (Manuaba, 2001). 2) Fisiologi Menstruasi Siklus menstruasi merupakan suatu rangkaian proses yang saling mempengaruhi dan terjadi secara bersamaan di indometrium, kelenjar hipotalamus, dan hipofisis, serta ovarium dan tujuan siklus menstruasi adalah membawa ovum yang matur dan memperbarui jaringan uterus untuk persiapan pertumbuhan atau fertilisasi. Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk proses kehamilan yang diakibatkan oleh pembuahan dalam rahim bila tidak terjadi pembuahan maka lapisan dalm dinding rahim luruh dan terjadi menstruasi. Panjang siklus menstruasi rata-rata 25- 28 hari dan durasi rata-rata harimenstruasi 5 + 2 hari dengan total kehilangan darah kurang lebih 130 ml (Bobak,et al. 2005)

Upload: noer-roman

Post on 17-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Dismenore

TRANSCRIPT

  • BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Menstruasi

    1) Definisi Menstruasi

    Menstruasi atau datang bulan (haid) adalah perubahan fisiologis dalam

    wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon

    reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi, biasanya terjadi

    setiap bulan antara remaja sampai menopause (Lestari, 2008).

    Merupakan tanda siklus subur dan puncak kesuburan perempuan secara

    seksualitas sudah siap untuk memiliki keturunan. Dalam kedaan normal

    menstruasi terjadi saat lapisan dalam dinding rahim luruh dan keluar

    dalam bentuk yang kental yaitu darah menstruasi dan masa reproduksi

    dimulai ketika sudah terjadi pengeluaran sel telur yang matang (ovulasi)

    pada siklus menstruasi (Manuaba, 2001).

    2) Fisiologi Menstruasi

    Siklus menstruasi merupakan suatu rangkaian proses yang saling

    mempengaruhi dan terjadi secara bersamaan di indometrium, kelenjar

    hipotalamus, dan hipofisis, serta ovarium dan tujuan siklus menstruasi

    adalah membawa ovum yang matur dan memperbarui jaringan uterus

    untuk persiapan pertumbuhan atau fertilisasi. Siklus menstruasi

    mempersiapkan uterus untuk proses kehamilan yang diakibatkan oleh

    pembuahan dalam rahim bila tidak terjadi pembuahan maka lapisan dalm

    dinding rahim luruh dan terjadi menstruasi. Panjang siklus menstruasi

    rata-rata 25- 28 hari dan durasi rata-rata harimenstruasi 5 + 2 hari dengan

    total kehilangan darah kurang lebih 130 ml (Bobak,et al. 2005)

  • Menurut Prawirohardjo, 2011 Ada tiga fase yang terjadi saat menstruasi

    pada endometrium yaitu:

    1. Fase proliferatif, sekitar 5 hari setelah menstruasi dan berlangsung

    selama 11 hari. Estrogen disekresikan oleh ovarium agar merangsang

    pertumbuhan endometrium yang berefek terhadap sel-sel stromadan

    epitelial endometrium tumbuh dengan cepat, kelenjar-kelenjar

    padalapisan endometrium tumbuh dan memanjang, dan arteri-arteri

    ikut bertambah untuk mensuplai nutrisi pada dinding endometrium

    yang lama-lama menebal. Peningkatan estrogen menimbulkan

    lonjakan LH padapertengahan siklus yang kemudian akan merangsang

    terjadinya ovulasi.

    Saat ovulasi terjadi, ketebalan endometrium mencapai 3-4 mm. Pada

    kondisi ini kelenjar-kelenjar endometrium akan mengeluarkan mukus

    yang tipisdan berserabut, yang akan melindungi dan membawa

    sperma kedalam uterus.

    2. Fase sekresi, yang disebut juga fase progesteron yang terjadi setelah

    ovulasi dan berlangsung kira-kira selama 12 hari. Korpus luteum

    menghasilkan cukup banyak progesteron dan sedikit estrogen.

    Estrogen menyebabkan proliferasi sel di endometrium, sedangkan

    progesteron mengakibatkan penebalan pada endometrium dan kaya

    akan darah dan sekresi kelenjar dan mengubahnya menjadijaringan

    yang aktif mensekresi lendir. Midasi ovum yang sudah dibuahi terjadi

    sekitar 7-10 hari setelah ovulsi, sel-sel stratum granulosum di ovarium

    mulai berproliverasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum, likuor

    folikuli, jaringan ikat serta pembuluh darah kecil di sekitar sehingga

    terjadi pembentukan korpus rubpus rubrum. Kejadian ini hanya

    sebentar kemudian di ikuti terjadinya pigmen kuning dan korpus

    rubrun menjadi korpus luteum di bawah pengaruh LH. Pengeluaran

    progesteron menghambat sekresi LH, sehingga terjadi penurunan

    kadar LH dan FSH pada sel tubuh.

  • 3. Fase menstruasi, yaitu fase peluruhan endometrium yang disebabkan

    olehkadar hormon estrogen dan progesteron yang menurun tiba-tiba

    dan merangsang sekresi GnRH.Sehinggamembuat korpus luteum

    menjadi regresi.Keadaan inilah yang menyebabkan

    konstriksipembuluh darah uterus yang menyebabkan menurunnya

    asupan oksigen dan nutrisi ke miometrium. Setelah mengalami

    konstriksi pembuluhdarah, arteriol-arteriol endometrium akan melebar

    yang menyebabkanperdarahan melalui dinding kapiler. Aliran darah

    menstruasi tersebutterdiri dari darah yang tercampur dengan lapisan

    fungsional dariendometrium.

    Darah yang dikeluarkan dari vagina merupakan campuran dari darah

    50-80%, bekuan darah(stolsel), sel sel epitel dan stoma(jaringan ikat

    pada organ tubuh), peluruhan lapisan endometrium uteri,cairan dan

    lendir dari vulva, vagina dan dinding uterus (Hendrik,2006).

    Siklus menstruasi yang terjadi di ovum dibagi menjadi 3 fase

    (Prawirohardjo, 2011), yaitu :

    1. Fase folikuler

    Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH

    meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase

    folikuler pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel didalam ovarium.

    2. Fase Ovulatoir

    Fase Ovulatoir dimulai pada saat kadar LH meningkat dan pada fase

    ini dilepaskan sel telur. Sel telur ini biasanyadilepaskan dalam waktu

    16-32 jam setelah terjadipeningkatan kadar LH. Folikel yang matang

    akan menonjoldari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan

    melepaskan seltelur.

  • 3. Fase luteal

    Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selamasekitar 14 hari.

    Setelah melepaskan telurnya, folikel yangpecah kembali menutup dan

    membentuk korpus luteum yangmenghasilkan sejumlah progesteron

    Pada saat seseorang perempuan menstruasi dalam proses ini akan terjadi

    bermacam macam gejala diantaranya :

    1. Ketegangan saatpremenstruasi adalah keluhan-keluhanyang biasanya

    mulai satu minggu sampai beberapa harisebelum datangnya

    menstruasi dan menghilang setelahmenstruasi datang walaupun

    kadang-kadang berlangsungterus sampai menstruasi berhenti

    (Manuaba,2001; Misaroh, 2009).

    2. Dismenore

    Dismenore adalah nyeri menjelang menstruasi dan selama menstruasi

    sampai membuat perempuan tidakdapat beraktifitas seperti biasa.

    Nyeri dari perut dan menjalar ke paha dan sering bersamaandengan

    rasa mual, sakit kepala, dan mudah marah (Anurogo, 2011)

    B. Dismenore atau Nyeri Menstruasi

    1. Definisi Dismenore

    Dismenore adalah efek dari proses menstrusai yang menimbulkan gejala

    nyeri dan merupakan salah satu masalah ginekologis yang paling umum

    dialami wanita dari berbagai tingkat usia (Bobak, 2005). Disminore

    merupakan keadaan tidaknyaman selama hari pertama atau hari kedua

    bisa juga hingga akhir menstruasi yang sangat umum terjadi (Perry,et al,

    2010;Wong,et al.2009)

    Menurut Andira, (2012) nyeri haid adalah keadaan nyeri kram pada

    daerah perut dan terjadi pegal pegal di pinggul hingga ekstremitas

    karena produksi zat prostalgandin hal ini mulai terjadi 24 jam sebelum

    terjadi perdarahan dan dapat bertahan selaman 24-36 jam,Jadi dari

  • pengertian di atas dapat disempulkan nyeri menstruasi atau dismenore

    adalah proses menstruasi yang disertai dengan gejal rasa nyeri(kram)

    pada daerah perut dan terkadang timbul pegal pada area pinggul dan

    ekstremitas karena produksi zat prostalgandin terjadi pada hari pertama

    hingga ke dua hal ini merupakan masalah ginekologi yang umum terjadi

    pada wanita.

    2. Penyebab Dismenore

    Wong,et al.,2009; Bobak, 2005, penyebab dismenore primer adalah

    terjadi kontraksi yang kuat atau lama pada dinding rahim, hormon

    prostaglandin yang cenderung tinggi dan perlebaran leher rahim saat

    mengeluarkan darah haid dan terjadinya kontraksi miometrium yang

    terlalu kuat saat mengeluarkan darah haid (peluruhan lapisan

    endometrium uteri,bekuan darah (stolsel), sel sel epitel dan stoma dari

    dinding uterus dan vagina serta cairan dan lendir dari dinding uterus,

    vagina dan vulva) sehingga menyebabkan ketegangan otot saat

    berkontraksi dan terjadilah nyeri saat menstruasi.

    Menurut Bobak (2004), banyak teori yang telah dikemukakan untuk

    menerangkan penyebab nyeri menstruasi primer. Beberapa faktor

    berikut ini memegang peranan penting sebagai penyebab nyeri

    menstruasi primer, antara lain:

    a. Sistem saraf

    Uterus dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari

    sistimsaraf simpatis dan parasimpatis. Nyeri haid ditimbulkan oleh

    ketidak seimbangan pengendalian SSO terhadap miometrium. Pada

    keadaan ini terjadi perangsanganyang berlebihan oleh saraf simpatik

    sehingga serabut-serabut sirkuler pada ismus dan ostium uteri

    internum menjadi hipertonik.

  • b. Faktor kejiwaan atau psikologi

    Remaja yang secara emosional tidak stabil, jika mereka tidak

    mendapat penerangan yang baik tentang proses menstruasi,maka

    mudah untuk timbul nyeri menstruasi primer.Faktor ini merupakan

    kandidat terbesar untuk menimbulkan gangguan insomnia.

    c. Faktor konstitusi

    Faktor yang erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat

    juga menurunkan ketahanan terhadapnyeri, faktor-faktor ini adalah

    anemia, penyakit menahun dan sebagainya.

    d. Faktor obstruksi kanalis servikalis

    Dulu faktor primer yang paling utama pada dismenore primer adalah

    karenaterjadinya stenosis kanalis servikalis. Tetapisekarang tidak lagi

    dianggap sebagai faktor penting sebagai penyebab dismenorea primer,

    karena banyak perempuan menderita dismenore primer tanpa stenosis

    servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi, begitu juga

    sebaliknya. Mioma submuko sumber tangkai atau polip endometrium

    dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus berkontraksi

    kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut.

    e. Faktor Prostaglandin

    Peningkatan kadar prostaglandin berperan penting sebagai penyebab

    terjadinya dismenore.Terjadinya spasme miometrium dipacu oleh zat

    dalam darah haid, mirip lemak alamiah yang kemudian diketahui

    sebagai prostaglandin, kadar zat ini meningkat pada keadaan nyeri

    haid dan ditemukan di dalam otot uterus (Arifin 2008). Prostaglandin

    menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut- serabutsaraf

    terminal rangsang nyeri.

  • Kombinasi antara peningkatan kadar prostaglandin dangan

    peningkatan kepekaan miometrium menimbulkan tekanan intrauterus

    sampai 400 mm Hg dan menyebabkan kontraksi miometrium yang

    hebat.Atas dasar itu disimpulkan bahwa prostaglandin yang dihasilkan

    uterus berperan dalam menimbulkan hiperaktivitas miometrium.

    Kontraksi miometrium yang disebabkan oleh prostaglandin akan

    mengurangi aliran darah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium

    yang mengakibatkan timbulnya nyeri spasmodik. Jika prostaglandin

    dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah, maka

    akan timbul efek sistemik seperti diare, mual, muntah (Prawirohardjo,

    2011). Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada

    dismenore primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan.

    Hal ini disebabkan karena endometrium dalam fase sekresi

    memproduksi prostaglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi

    otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin F2 alfa berlebih dilepaskan

    dalam peredaran darah, maka selain dismenorea, dijumpai pula efek

    umum, seperti diare, nausea, dan muntah.

    f. Faktor alergi

    Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antaranyeri menstruasi

    primer dengan urtikaria, migrenatau asma bronkiale.

    3. Faktor resiko Dismenore

    Menurut Proverawati dan Misaroh ( 2009 )

    a. Menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun

    b. Remaja 1-2 tahun telah mentruasi pertama

    c. Perempuan yang belum pernah melahirkan anak hidup

    d. Pengeluaran darah menstruasi banyak

    e. Adanya riwayat nyeri menstruasi pada keluarga

    f. Kegemukan

  • 4. Patofisiologi Dismenore

    Mekanisme terjadinya nyeri pada nyeri menstruasi primer diterangkan

    sebagai berikut :

    Bila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan mengalami

    regresi dan hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesteron

    yang mengakibatkan labilisasi membran lisosom, sehingga mudah pecah

    dan melepaskan enzim fosfolipase. Fosfolipase ini akan menghidrolisis

    senyawa fosfolipid yang ada di membran sel endometrium menghasilkan

    asam arakhidonat. Adanya asam arakhidonat bersama dengan kerusakan

    endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat yang akan

    menghasilkan prostaglandin.

    Perempuan dengan nyeri menstruasi primerakan merangsang

    miometrium dengan akibat terjadinya peningkatan kontraksi dan disritmi

    uterus. Akibatnya akan terjadi penurunan aliran darah ke uterus dan

    mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri dan endoperoksida juga

    menyebabkan sensitisasi dan selanjutnya menurunkan ambang rasa sakit

    pada ujung-ujung syaraf aferen nervus pelvicus terhadap rangsang fisik

    dan kimia

    5. Manisfestasi Dismenore atau Nyeri Menstruasi

    Gejala yang muncul saat menstruasi sering kali terjadi sebelum proses

    menstruasi terjadi. Adapun gejala nyeri menstruasi (Anurogo 2011;

    Misaroh, 2009).

    a. Nyeri (kram) pada perut dimulai 24 jam sebelum terjadi proses

    menstruasi

    b. Nyeri yang terjadi sampai 12 jam setelah proses menstruasi terjadi

    c. Ada gejala nyeri pada punggung dan daerah ekstremitas

    d. Nyeri juga dirasakan di paha bagian dalam

    e. Mual atau muntah

  • f. Pucat dan lemas

    g. Sakit kepala atau migran

    h. Gangguan Usus

    i. Iritabilitas kandung kemih

    6. Klasifikasi Dismenore

    Nyeri haid atau dismenore diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

    Dismenore primer dan sekunder menurut Bobak (2004); Harel (2002);

    Nanthan (2005); Hendrik (2006); Anurogo(2011); Wong,et al.(2009);

    Perry, et al.(2010)

    1. Dismenore primer (Fungsional)

    Menurut Wong, et al (2010).Dismenore primer secara langsung

    berkaitan dengan proses ovulasi sebelumnya serta ada hubungan

    antara kontraksi otot otot uterus dan pengekskresian prostaglandin dan

    pendapat lain mengenai dismenore di kemukakan oleh Anurogo, 2011

    yaitu nyeri pada saat pengeluaran aliran darah menstruasi dan proses

    mentruasi yang dihubungkan dengan siklus ovulasi normal dan tidak

    berhubungan dengan semua jenis penyakit patologis pada rongga

    panggul.

    2. Dismenore sekunder (Patologis)

    Dismenore sekunder terjadi karena adanya masalah patologis di

    rongga panggul( Perry,et al.,2010; Harel, 2002 ). Sedangkan menurut

    Wong, et al.(2009) dismenore sekunder terjadi apabila ketidak

    nyamanan menyertai endometriosis, infeksi,peritonitis atau penyakit

    pelvis dan lainnya dan dismenore sekunder paling sering terjadi pada

    usia 20-an atau 30-an setelah bertahun tahun menstruasi normal atau

    siklus tanpa nyeri.

  • C. Intensitas Nyeri

    Intensitas nyeri adalah deskripsi tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh

    individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan

    kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda

    oleh dua orang yang berbeda, maka dari itu digunakan skala nyeri deskriptif

    dan numerik (Judha, M.,S& Fauziah,A. 2012).

    a. Skala nyeri muka

    Gambar 2.1

    Skala intensitas nyeri muka(Potter & Perry, 2005)

    b. Skala nyeri deskriptif

    Gambar 2.2

    Skala intensitas nyeri deskriptif(Potter & Perry, 2005)

    Keterangan :

    0 : Tidak ada keluhan nyeri haid atau kram pada perut bagian bawah

    1-3 : Terasa kram pada perut bagian bawah tetapi masih dapat diatasi dan

    dapat melakukan aktivitas dan masih dapat berkosentrasi belajar

  • 4-6 : Terasa kram pada perut bagian bawah, nyeri mrnyebar ke pinggang,

    kurang nafsu makan, aktivitas terganggu, sulit berkosentrasi belajar

    7-9 :Terasa kram berat pada perut bagian bawah, nyeri menyebar ke

    pinggang, paha atau punggung, tidak nafsu makan ,mual, lemas,

    hanya tertidur di tempat tidur,tidak dapat beraktivitas, tidak dapat

    berkosentrasi belajar.

    10 : Terasa kram yang berat sekali pada perut bagian bawah, nyeri

    menyebar ke pinggang, kaki dan panggung,tidak mau makan,

    mual hingga muntah, sakit kepala tidak ada tenaga, tidak bisa

    bangun dari tempat tidur, terkadang hingga pingsan.

    (Ratna,ningsih, 2011; Arifin, S, 2008 & Proverawati, 2009)

    c. Skala Identitas Nyeri Numerik

    Gambar 2.3

    Skala intensitas nyeri deskriptif(Potter & Perry, 2005)

    Gambar tabel 2.1

    Skala Karakteristik Nyeri0 Tidak Nyeri

    1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil.2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam.3 Gangguan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian.4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/ melakukan pekerjaan, masih

    dapat dialihkan5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit.6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi masih bisa

    bekerja7 Sulit untuk bekonsentrasi, dengan diselangi istirahat/ tidur kamu masih

    bisa berkerja/ berfungsi dengan sedikit usaha.8 Beberapa aktifitas fisik terbatas. Kamu masih bisa membaca dan

    berbicara dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala/ pening.9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang, dan merintih tak dapat

    dikendalikan, penurunan kesadaran, mengigau.10 Tidak sadarkan diri/ pingsan.

  • Keterangan :

    0 : Tidak nyeri 4-6 : Nyeri Sedang

    1-3 : Nyeri ringan 7-9 : Nyeri berat

    10 : Nyeri tidak tertahankan

    Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau

    intensitas nyeri tersebut. Klien seringkali diminta untuk menggambarkan

    nyeri yang ringan, sedang atau parah. Namun makna istilah-istilah ini

    berbeda bagi perawat dan klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini

    juga sulit untuk dipastikan. Skala deskritif merupakan alat pengukuran

    tingkat keparahan nyeri yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal

    (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari

    tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di

    sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari tidak terasa nyeri sampai

    nyeri yang tidak tertahankan. Perawat menunjukkan klien skala tersebut

    dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri yang ia rasakan. Perawat

    juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan

    seberapa jauh nyeri terasa paling tidak. Alat VDS ini memungkinkan klien

    memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian

    numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti

    alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan

    menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji

    intensitas nyeri sebelum dan setelahintervensi terapeutik. Apabila digunakan

    skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm (Judha,

    M.,Sudarti, & Fauziah,A.2012)

  • d. Penanganan Nyeri Menstruasi atau Dismenore

    Penanganan nyeri menstruasi atau dismenore dilakukan dengan dua cara,

    yaitu:

    1. Penanganan dismenore dengan Farmakologi, Wylio (2011 dalam ratna

    ningsih 2011) menjelaskan beberapa solusi obat yang dapat digunakan

    antara lain.

    a. Obat anti inflamasi

    Perawatan utama nyeri menstruasi adalah obat anti inflamasi non-

    steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Obat-obatan

    tersebut bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh

    tubuh. Obat-obatan tersebut juga dapat mengurangi kehilangan

    darah dengan mengurangi pembekuan darah di dalam rahim. Ada

    belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat dibeli secara bebas

    di apotek dan toko obat.

    b. Pil KB

    Pil KB adalah solusi lain untuk nyeri menstruasi mencegah

    terjadinya ovulasi,dan mencegah prostaglandin dalam proses

    menstruasi.

    c. Terapi suplemen

    Menggunakan terapi suplemen diharapkan dapat meningkatkan

    konversi asam lemak esensial menjadi seri 1 anti inflamasi dari

    prostaglandin. Adapun suplemen yang dapat meningkatkan

    konversi tersebut yaitu magnesium, vitamin B6, zink, niasin dan

    vitamin C

    2. Penanganan Nyeri Menstruasi Non Farmakologi

    Penanganan nyeri menstruasi non farmakologi menurut Wylio (2011);

    proverawati (2009) adalah :

    a. Terapi es dan panas

    Terapi es dapat menurunkan produksi prostaglandin yang dapat

    memperkuat kerja reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat

  • cidera dengan menghambat proses inflamasi. Sedangkan

    penggunaan panas dengan cara menempelkan bantal pemanas ke

    perut bagian bawah (di bawah pusar) atau dengan cara

    memasukkan air panas ke dalam botol dan membungkus botol

    tersebut dengan kain atau dengan handuk kecilkemudian di

    tempelkan di perut bawah dan ekstremitas yang pegal/nyeri

    tindakan ini bertujuan memperlancar peredaran darah, rasa hangat

    yang diberikan akan menstimulus rasa jauh lebih nyaman. Cara ini

    merupakan cara paling tepat untuk dilakukan saat nyeri menstruasi

    itu datang.

    b. Distraksi dan imajinasi

    Distraksi yaitu pengalihan perhatian pada nyeri yang dirasakan

    misalnya nonton TV, mendengarkan musik, bernyayi, bermain dan

    berdoa, sedangkan imajinasi yaitu merupakan khayalan atau

    membayangkan hal yang lebih baik dari pada nyeri yang

    dirasakan.

    c. Letakkan kaki lebih tinggi dari jantung dan perut saat berbaring,

    atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk atau berbaring

    telentang sambil mengganjal bagian bawah lutut dengan bantal

    adalah cara yang tepat untuk merelaksasi perut. Tarik napas

    panjang dan hembuskanlah dengan perlahan, minum minuman

    hangat juga dapat digunakan untuk meminimalkan sensasi nyeri

    yang dirasakan.

    d. Masase atau pijat

    Untuk mengurangi nyeri menstruasi adalah dengan pijatan lembut

    daerah perut area yang pegal secara perlahan.Pijatan-pijatan kecil

    akan melonggarkan sedikit ketegangan otot yang ditimbulkan dari

    reaksi hormonal dalam rahim.

    e. Teknik relaksasi nafas dalam adalah metode yang digunakan dalam

    asuhan keperawatan, mengajarkan berlatih nafas dalam yang

    dilakukan dengan bernafas lembut (menahan inspirasi secara

  • maksimal dan menghembuskan nafas secara berlahan) ini bertujuan

    untuk mengurangi intensitas nyeri teknik relaksasi nafas dalam juga

    meningkatkan ventilasi paru, frekuensi jantung, mengurangi

    ansietas, ketegangan otot dan meningkatkan oksigenasi darah

    f. Minum air putih hangat,air memperlancar peredaran darah ke

    seluruh tubuh atau Membasahi seluruh tubuh dengan air hangat

    g. Bila merasa mual dan selera makan menurun alternatif lain dengan

    cara makan makanan ringan tapi sering sehingga gizi tercukupi

    dengan diet tinggi kabrohidrat dan tinggi protein,tapi rendah garam

    serta perbanyak asupan vitamin B6, kalsium dan magnesium.

    h. Berolahraga dapat mengurangi nyeri menstruasi yang dilakukan

    sebelum dan saat menstruasi bertujuan untuk melancarkan aliran

    darah pada otot di sekitar rahim (Andira, 2012)

    i. Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation

    Menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri dalam

    area yang sama seperti pada serabut yang menstrasmisikan nyeri.

    TENS menggunakan unit yang dijalankan dengan baterai dengan

    elektroda yang di pasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi

    kesemutan atau getaran pada area yang nyeri.

    Menurut penelitian terdahulu terapi non farmakologi menggunakan proses

    fisiologis dari tubuh. Menurut Bobak, et al.(2004) ada berberapa cara untuk

    meredakan disminore yaitu dengan kompres hangat, mandi air hangat, pijat,

    distraksi, latihan fisik exercise, tidur cukup, diet rendah garam, dan

    peningkatan penggunaan deuretik alami seperti daun sup, semangka

    sedangkan menurut Nathan ( 2005) yang dapat dilakukan untuk mengatasi

    disminore adalah mandi air hangat, meletakkan botol hangat di perut,

    exercise/latihan, dan menghindari merokok.

    Menurut Anurogo 2011 memodifikasi gaya hidup yaitu dengan diet rendah

    lemak, exercise, dan hentikan merokok dan dapat juga dengan pemberian

  • suplemen pengobatan herbal ala jepang, akupuntur, akupresur, terapi bedah,

    Transcutaneous Electrical Nerve Stimulationdan terapi horison.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa exercise dan

    distraksi menggunakan musik dapat mengatasi dismenore.

    e. Terapi Kombinasi

    1. Distraksi Mendengarkan Musik

    Menurut Eva, 2008, terapi merupakan kumpulan upaya dan tindakan

    yang digunakan untuk membantu orang lain. Musik merupakan

    kumpulan dari nada, melodi, harmoni yang dapat membangkitkan pikiran

    dan perasaan sesuai selera seseorang.

    Terapi musik adalah sebuah terapi yang digunakan untuk tujuan

    kesehatan, meningkatkan dan memperbaiki kondisi pikiran, fisik dan

    sosial bagi individu dalam berbagai tingkat usia (Pratiwi, 2008). Terapi

    musik dunia yaitu terapi musik dengan memakai musik dan elemen

    musik seperti suara, irama, harmoni dan melodi terhadap seseorang atau

    kelompok dalam proses membangun komunikasi, belajar, meningkatkn

    mobilitas, mengungkapkan ekspresi menata diri guna mencapai berbagai

    tujuan terapi lainnya (Djohan, 2006)

    Terapi musik yaitu penggunaan musik dalam membangun hubungan

    terapeutik antara klien dan terapis untuk mendukung proses

    penyembuhan dengan cara bermain musik, mendengarkan musik.

    2. Adapun tujuan terapi musik menurut Pratiwi, 2008 yaitu :

    a. Meningkatkan dan menstabilkan kesehata pada saat gelombang

    listrik yang berada di syarap otak pendengaran dapat diperlambat

    ataupun dipercepat sehingga kerja sistem tubuh seseorang

    mengalami perubahan.

    b. Mengendalikan pikiran dan emosi (stres) dalam hal ini musik

    digunakan untik mengatur kerja hormon yang mempengaruhi

    emosi seseorang serta meningkatkan daya ingat,dengan cara

  • mendengarkan musik yang disukai ini mampu membawa seseorang

    dalam mood yang lebih baik dengan waktu yang sengkat.

    c. Menurunkan dan menghilangkan rasa sakit dimana musik ini

    mempengaruhi kinerja jantung sehingga denyut jantung dan

    tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo,dan volumenya.

    Semakin lambat musik yang diputar menyebabkan semakin lambat

    pula denyut jantungn dan terbawa dalam suasana rilek sehingga

    rasa sakit yang dirasakan berkurang.

    d. Mengungkapkan perasaan seseorang pada saat gelisah dan stres,

    musik sangat efektif dalam memberikan perasaan rileks dan

    meningkatkan prilaku yang positif dengan suasana hati yang tenang

    sehingga dapat membantu memecahkan permasalahan.

    e. Meningkatkan daya ingat dan memori pada pasien rehabilitasi di

    rumah sakit jiwa sehingga tidak hanya kemampuan mental tetepi

    kemampuan fisik dan komunikasi dapat dilakukan dengan baik.

    f. Mempercepat rehabilitasi fisik, Terapi musik dapat juga

    memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit

    berkepanjangan dan menambah kesehatan para jompo,serta

    penderita alzheimer dan bentuk lain dimensia.

    3. Menurut Djohan, 2006 ada enam manfaat musik diantaranya:

    a. Terapi, bagi orang yang sakit mendengarkan musik dapat menjadi

    terapi penyembuhan dan membuat pikiran dan perasaan rileks.

    b. Effek mozart merupakan istilah untuk efek yang dihasilkan dari

    mendengarkan musik berupa meningkatnya intelegensi seseorang

    hal ini terbukti pada anak yang sudah terbiasa mendengarkan musik

    tingkat intelegensinya akan di atas rata- rata dan pada ibu hamil

    yang yang pada saat hamil sering mendengarkan musik maka anak

    yang dikandungnya akan menjadi cerdas.

    c. Refreshing dapat dilakukan dengan mendengarkan musik tidak

    harus pergi keluar rumah dengan mendengarkan musik yang

  • disukai dapat membuat pikiran rileks tanpa rasa bosan dan

    bersemangat kembali.

    d. Musik dapat mengembangkan juga mempengaruhi kepribadian

    seseorang berdasarkan jenis musik yang didengar

    e. Motivasi hidup dapat ditimbulkan melalui musik.

    f. Musik dapat digunakan untuk sarana komunikasi dengan musik

    komunikasi menjadi lebih menarik.

    4. Macam terapi musik ada dua menurut Djohan, 2006 yaitu:

    a. Terapi musik aktif

    Terapi musik ini membuat seseorang lebih aktif dengan cara

    mengajak bernyanyi, belajar memainkan alat musik, menirukan

    nada yang sudah diajarkan bahkan membuat lirik lagu, sehingga

    diperlukan seorang pakar dalam musik.

    b. Terapi musik pasif

    Terapi musik ini mudah dilakukan, murah dan efektif hanya

    dengan mendengarkan dan menghayalkan sesuatu dari alunan

    musik yang dipitar sesuai tema masalah yang di alami, musik

    haruslah sesuai dengan kebutuhan.

    5. Jenis jenis aliran musik

    a. Musik klasik

    Musik klasik merupakan istilah yang biasanya mengacu pada

    musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian barat

    Musik klasik memiliki kejernihan, keanggunan, kebeningan. Musik

    ini mampu memperbaiki konsentrasi dan ingatan (campbell, 2001).

    Sampai saat ini jenis musik klasik banyak dimanfaatkan untuk

    pendidikan, relaksasi, konseling, dan terapi. Musik klasik dianggap

    paling aman karena apabila dibandingkan dengan jenis musik yang

    lain musik klasik belum berfokus pada nuansa emosional, tetapi

  • lebih berfokus pada keseimbangan bentuk dan struktur serta

    bersifat stabil karena iramanya dan harmoninya tidak bergejolak.

    Selain itu musik klasik memiliki penekanan terhadap melodi,

    harmoni yang seimbang dan ritme yang konstan.

    b. Musik Jazz

    Musik Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat

    pada awal abad ke20 dengan akar akar musik dari Afrika dan

    Eropa. Musik ini banyak menggunakan gitar, trombon, piano,

    terompet, dan saxophone.Musik jazz memberikan kegembiraan dan

    memberi ilham, melepaskan rasa gembira maupun kesedihan

    mendalam, membawa kecerdasan dan menegaskan kemanusiaan

    bersama.

    c. Musik rock

    Musik Rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui

    secara umum pada pertengahan tahun 1950-an. Bunyi khas musik

    rock sering berkisar sekitar gitar listrik. Musik Rock dapat

    menggugah nafsu, merangsang gerakan aktif, melepaskan

    ketegangan dan menutup rasa sakit. Musik tersebut juga dapat

    menciptakan ketegangan, stres dan rasa sakit didalam tubuh

    apabila tidak dalam suasana batin untuk dihibur secara energik

    (Campbell, 2001).

    d. Musik Rakyat (Musik Tradisional)

    Musik rakyat atau musik tradisional adalah musik yang hidup di

    masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana

    hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya

    seniman, musik itu sendiri, dan masyarakat penikmatnya.

    e. Musik Keagamaan

    Musik keagamaan antara lain terdiri dari

    1. Kasidah

    Adalah bentuk syair epik kesusateraan arab yang dinyanyikan.

    Penyanyi menyanyikan lirik berisi pujian pujian (dakwah

  • keagamaan dan satir) lagu ini dalam bentuk moderen liriknya

    dibuat dalam bahasa menggunakan alat musik rebana dan

    mandolin diselingi juga dengan gitar,biola, kibord (Rasyid,

    2010)

    2. Murrotal

    Terapi religi dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah

    dibukikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan

    Ahmad al Khadi, direktur utama IslamicMedicine Institute for

    Education andResearch di Florida, Amerika Serikat. Dalam

    konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah

    missuori AS, Ahmad Al- Qadhi melakukan presentasi tentang

    hasil penelitianya dengan tema pengaruh Al-Quran pada

    manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil

    penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwa

    mendengarkan ayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang

    signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan

    hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh

    sebuah alat berbasis komputer . Terapi murotal dan terapi musik

    dapat menurunkan kecemasan, tetapi apakah terapi murotal itu

    lebih cepat menurunkan kecemasan dibandingkan terapi musik

    belum diketahui, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti

    tentang keefektivan antara pemberian terapi pembacaan Al-

    Quran dengan terapi musik. Terapi murotal memberikan

    dampak psikologis bagi pendengarnya yag dapat memberikan

    pemikiran positif ketika murotal di perdengarkan dan sampai ke

    otak maka murotal akan diterjemahkan oleh otak persepsi

    keingina , hasrat, kebutuhan dan anggapan segera di respon oleh

    otak dan pasien mengetahui akan kehdiran dan kekuasaan Allah

    SWT sehingga dalam kesadaran otak berada pada gelombang

    alpha, merupakan gelombang 7-14HZ. Merupakan keadaan

  • energi otak yang optimal dan dapat menghilangkan stres dan

    merilekskan pikiran.

    Nasyid adalah seni tarik suara bertema islam religi bertema

    nasehat, kisah para nabi, pujian untuk Allah. Dan sejarah

    islam,merupakan lagu yang dinyayikan secara bersama sama

    tanpa alat musik dan hanya gendang yang digunakan dinyayikan

    secara akapela, dulu nasyid dinyayikan dengan bahasa arab

    namun dengan modernnya zaman hingga saat ini nasyid di

    nyayikan menggunakan bahasa indonesia.Nasyid terbukti dapat

    memberikan pemikiran positif dan merilekskan pikiran liriknya

    yang memberi pemikiran positif membuat seseorang yang

    mrndengarnya menjadi nyaman dan rileks.

    2. Exercise

    Exercise merupakan salah satu management non farmakologi yang aman

    digunakan karena lebih menggunakan proses fisiologi (Woo &

    McEneaney, 2010). Hasil penelitian dari Harry (2007) mengatakan

    dengan melakukan exersice tubuh akan menghasilkan endophin

    dihasilkan di otak dan susunan syaraf tulang belakang, Hormon ini

    berfungsi sebagai obat penenang alami, sehingga menimbulkan rasa

    nyaman.

    Exercise ini dapat terbukti meningkatkan kadar endorphin empat sampai

    lima kali di dalam darah, sehingga semakin banyak melakukan latihan

    fisik maka akan semakin tinggi pula kadar endorphin (Harry,2007). Pada

    saat melakukan latihan fisik endorphin akan keluar dan ditangkap oleh

    reseptor di dalam hipothalamus dan sistem limbikyang berfungsi untuk

    mengatur emosi sehingga terbukti peningkatan endorphin berhungan erat

    denagn penurunan nyeri, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya

    ingat, seksual, menormalkan tekanan darah dan pernafasan.

  • Penelitian ini dikuatkan oleh hasil penelitian dari Daley (2008) yang

    menyatakan exercise sangat berkaitan erat dalam menurunkan nyeri haid

    primer hasil penelitian yang terkait lainya adalah penelitian dari

    Istiqomah (2009) mengatakan bahwa senam dismenore efektif dalam

    mengurangi sekala dismenore pada remaja.

    Menurut Ratnaningsih, 2011 hasil penelitian latihan fisik/ exercise

    memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat keletihan otot,

    seseorang yang mengalami proses menstruasi akan mengalami kram pada

    bagian perut bagian bawah yang dikarenakan kontraksi dindng uterus

    yang kuat dan lama sehingga terjadi kelamahan otot maka diperlukan

    exercaise atau peregangan untuk mengurangi nyeri haid tersebut.

    Menurut Anurogo, 2011 streching (peregangan) adalah aktivitas fisik

    yang paling sederhana. Manfaat dari streching yaitu meningkatkan

    kebugaran tubuh,meningkatkan daya tahan tubuh serta mental,

    merelaksasikan diri, meningkatkan daya tangkap dan pikir, mengurangi

    ketegangan otot dan mengurangi nyeri saat menstruasi.

    Menurut Andira , (2012) pereganagn otot dapat memperbaiki postur

    tubuh dan mengurangi rasa nyeri pada bahu, leher dan punggung.

    Manfaat dari latihan ini adalah membantu meningkatkan oksigenasi atau

    proses pertukaran oksigen dan karbohidrat dalam tubuh dan menstimulasi

    aliran drainase sistem getah bening.

    Menurut Thermacare (2010) ada latihan fisik yang dapat digunakan

    untuk menurunkan dismenore pada saat menstruasi yaitu dengan

    melakukan abdominal streching exercise yang merupakan latihan fisik

    peregangan otot terutama pada area perut yang dilakukan kurang lebih

    selama 10-15 menit latikan fisik ini di tujukan untuk meningkatkan

    kekuatan otot, daya tahan,dan fleksibilitas otot, sehingga diharapkan

    dapat menurunkan nyeri dismenore pada perempuan.

    Menurut Wong, et al.2002 dalam Ranta ningsih (2011) latihan

    peregangan fisik degan menggerakkan panggul dengan posisi lutut

  • hingga dada dan disertai latihan pernapasan dapat bermanfaat

    mengurangi dismenore dan dalam abdominal stretching exercaise

    terdapat tahap tahap sebagai berikut :

    1). Cat stretch

    Posisi awal : tangan dan lutut di lantai, tangan di bawah bahu, lutut

    dibawah pinggul, kaki relaks, mata menatap lantai.

    a. Pertama punggung anda dilengkungkan dan perut di gerakkan ke

    arah lantai berlahan serta dagu dan mata menatap lantai, tahan

    kondisi ini dalam hitungan 10 setelah itu rileks dan tarik nafas.

    b. Kedua punggung anda digerakkan ke atas dan kepala menunduk ke

    arah lantai, tahan kondisi ini dalam hitungan 10 setelah itu rileks.

    c. Ketiga posisi anda duduk di atas tumit, rentangkan lengan ke depan

    menjauhi badan hdan se jauh mungkin hingga terasa tarikannya,

    tahan kondsi ini dalam hitungan 2x10 lalu rileks dan ambil nafas

    dalam melalui hitung dan keluar melalui mulut.

    2). Lower Trunk Rotation

    Posisi awal : Posisi tubuh berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki di

    lantai dan kedua lengan di bentangkan keluar menjauhi tubuh,

    a. Pertama kondisi lutut yang tertekuk di putar ke arah kanan

    menempel ke lantai dan pertahankan kedua bahu tetap menempel di

    lantai dengan tangan yang membetang ke luar menjauhi tubuh, tahan

    kondisi ini dalam hitungan 2x10 dengan suara lantang.

  • b. Kedua dengan posisi yang sama putar lutut ke arah kiri hingga

    menempel ke lantai pertahan kan bahu tetap menampel dilantai,

    tahan kondisi ini dalam hitungan 2x10 dengan suara lantanglatihan

    dilakukan selama 3 kali

    3). Buttock/Hip stretch

    Posisi awal : Berbaring terlentang lutut dalam keadaan di tekuk

    a. Pertama meletakkan bagian luar pergelangan kaki kanan pada paha

    kiri diatas lutut

    b. Kedua tangan memegang area belakang paha lalu tarik ke arah

    dada hingga ada tarikan otot lakukan senyaman mungkin,tahan

    kondisi ini dalam hitungan 2x10 kemudian kembali ke posisi awal

    dan rileks.latihan ini

    dilakukan sebanyak 3 kali.

    4). Abdominal Strengthening : Curl Up

    Posisi awal : Badan dalam keadaan berbaribg terlentang, lutut ditekuk,

    kaki di lantai, dan kedua tangan di bawah kepala

    a. Melengkungkan punggung dari lantai dan dorong ke arah depan

    menjauhi lantaihingga terasa penarikannya hitung dengan 2x10

    hitungan lalu rileks

  • b. Ratakan punggung sejajar lantai dengan mengncangkan otot-otot

    perut dan bokong.

    c. Melengkungkan sebagian tubuh bagian atas anda ke arah

    lutut,tahan kondisi ini dalam hitungan

    2x10 hitungan sebanyak 3 kali.

    5). Lower Abdomen Strengthening.

    Posisi awal : Berbaring terlentang, lutut ditekuk, lengan dibentangkan

    sebagian keluar.

    a. Letakkan bola antara tumit dan bokong. Ratakan punggung bawah

    ke lantai dengan mengncangkan otot- otot perut dan bokong

    Pertahankan posisi tarik kedua lutut ke arah dada sambil menarik

    tumit dan bola, kencangkan otot bokong dan jangan melengkungkan

    punggung, dilakukan sebanyak 15 kali

    6). The Bridge Position

    Posisi awal : Berbaring terlentang, lutut ditekuk, kaki dan siku

    dilantai, lengan dibentangkan sebagian keluar menjauhi tubuh.

    a. Ratakan punggung di lantai dengan mengencangkan otot- otot perut

    dan bokong.

    b. Angkat pnggul dan punggung bawah untuk membentuk garis lurus

    dari lutut ke dada, tahan posisi ini dalam hitungan 2x10 hitungn

    lalu kembali ke posisi awal dan rileks

  • dilakukan sebanyak 3 kali

    f. KERANGKA TEORI PENELITIAN

    Bagan 2.1 Kerangka teori

    Sumber : Potter & Perry (2006)

    Faktor Resiko :

    1.Menstruasi pertama pada

    usia kurang dari 12 tahun

    2.Remaja 1-2 tahuntelah

    mentruasi pertama

    3.Wanita yang belum

    pernah melahirkan anak

    hidup

    4.Darah menstruasibanyak

    6.Adanya riwayat nyeri

    menstruasipada keluarga

    7.Kegemukan

    Faktor Penyebab:

    1.Sistem syaraf

    2.Faktor kejiwaan /

    psikologis

    3.Faktor Konstitusi

    4.Faktor obstruksi

    kenalis servik

    5.Faktor endokrin

    6.Faktor

    prostalgandin

    7.Faktor alergi

    Menstruasi

    Pelepasan

    hormon

    prostaglandin

    Kontraksi

    dindinguterus

    Disminor

    Kategori Tingkat Nyeri

    - Tidak Nyeri

    - Nyeri ringan

    - Nyeri sedang

    - Nyeri berat

    - Nyeri sangat berat

    Perubahan Skala Nyeri

    Menstruasi/ Diasmenore

    Non Farmakologi :

    Masase/pijat

    Distraksi/imajinasi

    Relaksasi nafas dalam

    Olah raga

    Diet rendah garam

    Kompres hangat

    Terapi Musik dan Abdominal

    Streching Exercise

    Farmakologi :

    Obat anti

    inflamasi

    Pil KB

    Terapi

    Suplement

  • g. Kerangka Konsep

    Variabel Independent Variabel Dependent

    Bagan 2.2 Kerangka Konsep

    h. Hipotesis

    Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh terapi kombinasi

    abdominal streching exercise dan mendengarkan musik islam dalam

    intensitas nyeri dismenore pada siswi MA Uswatun Hasanah.

    i. Variabel Penelitian

    Menurut Sugiyono (2009) variabel tidak lain adalah pengelompokkan yang

    logis dari dua atau lebih atribut.

    1. Variabel Dependent (variabel tergantung)

    Merupakan variabel yang berubah atau muncul ketika penelitian

    mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas. Variabel ini

    dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel terpengaruh. Variabel

    dependent dari penelitian ini adalah dismenore.

    2. Variabel Independent (variabel bebas)

    Merupakan variabel yang dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan

    hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Variabel ini

    mempengaruhi variabel lain atau variabel pengaruh. Variabel

    independent dari penelitian ini adalah metode penurunan nyeri dengan

    Terapi kombinasi Abdominal Streching Exercise dan mendengarkan

    musik islam

    1. Terapi musik

    2. Abdominal

    Streching Exercise

    Dismenore