bab ii tinjauan pustaka a. dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/bab ii.pdf9 bab ii...

40
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa Yunani dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno berarti bulan, dan rhea berarti aliran. Dysmenorhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi. Namun, istilah dismenore hanya dipakai bila nyeri begitu hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan. Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Pada umumnya, kontraksi otot uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat sering menyebabkan aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri (Sukarni, 2013:32) Dismenore didefinisikan sebagai gejala kekambuhan, atau istilah medisnya disebut catmenial pelvic pain, merupakan keadaan seorang perempuan mengalami nyeri saat menstruasi yang berefek buruk menyebabkan gangguan melakukan aktivitas harian karena nyeri yang dirasakannya. Kondisi ini dapat berlangsung 2 hari atau lebih dari lamanya hari menstruasi yang dialami setiap bulan. Keadaan nyeri saat menstruasi dapat terjadi pada segala usia (Afiyanti;Anggi Pratiwi, 2016:87). Dismenorhea merupakan keluhan yang paling sering ditemukan oleh ahli ginekologi. Pemeriksaannya harus dilakukan secara sistematis. Rasa tidak enak pada pelvis secara normal terjadi pada kebanyakan wanita dari berbagai tingkatan

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dismenore

1. Pengertian Dismenore

Dismenore berasal dari bahasa Yunani dys yang berarti sulit, nyeri,

abnormal, meno berarti bulan, dan rhea berarti aliran. Dysmenorhea atau

dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir

semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat

menstruasi. Namun, istilah dismenore hanya dipakai bila nyeri begitu hebat

sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan. Uterus atau rahim

terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi. Pada umumnya, kontraksi

otot uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat sering menyebabkan

aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri (Sukarni, 2013:32)

Dismenore didefinisikan sebagai gejala kekambuhan, atau istilah medisnya

disebut catmenial pelvic pain, merupakan keadaan seorang perempuan mengalami

nyeri saat menstruasi yang berefek buruk menyebabkan gangguan melakukan

aktivitas harian karena nyeri yang dirasakannya. Kondisi ini dapat berlangsung 2

hari atau lebih dari lamanya hari menstruasi yang dialami setiap bulan. Keadaan

nyeri saat menstruasi dapat terjadi pada segala usia (Afiyanti;Anggi Pratiwi,

2016:87).

Dismenorhea merupakan keluhan yang paling sering ditemukan oleh ahli

ginekologi. Pemeriksaannya harus dilakukan secara sistematis. Rasa tidak enak

pada pelvis secara normal terjadi pada kebanyakan wanita dari berbagai tingkatan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

10

selama periode menstruasi, walaupun tidak terjadi pada semua wanita dan

insidensinya bervariasi tergantung populasi dan kultur. Keadaan ini ditandai oleh

nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung dan nyeri yang menjalar ke paha

dengan disertai mual, muntah, diare, dan nyeri kepala. (Derek Lliewellyn-Jones;

2002:48)

2. Jenis-Jenis Dismenore

Ada dua bentuk yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer

yaitu nyeri haid yang terjadi tanpa terdapat kelainan anatomis dan kelamin

(Manuaba, 2009;59). Dismenore primer dikenal sebutan PMS (primary

dismenorrhea) dan tidak memiliki patofisiologi khusus. Pada umumnya

dismenore primer sering dikenal dengan gejala premenstrual sindroma yang

disebabkan oleh kelebihan hormon prostaglandin pada jaringan endometrium

(Afiyanti; Anggi Pratiwi, 2016;88). Dismenore sekunder yaitu nyeri haid yang

berhubungan dengan kalinan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini

kemungkinan adalah haid yang disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip

endometrial, polip serviks, pemakai IUD atau AKDR (alat kontrasepsi dalam

rahim) (Manuaba, 2009;59).

Dismenore primer pada umumnya dialami para perempuan remaja pada 6

bulan sampai 2 tahun periode menarche. Kondisi dismenore primer dapat hilang

dengan sendirinya setelah perempuan berusia 25 tahun atau setelah melahirkan

pervaginam. Selanjutnya, dismenore sekunder memiliki sebab patofisiologi

khusus misalnya berkenaan dengan adanya fibromyomas dan endometriosis.

Dismenore sekunder dialami perempuan yang mengalami endometriosis, infeksi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

11

panggul, mengalami penyempitan atau stenosis pada mulut rahim (serviks),

kanker uterus dan ovarium, atau perempuan akseptor IUD.

Dismenore primer biasanya mulai 2-3 tahun setelah menarche dan

mencapai maksimal antara usia 15 dan 25. Frekuensi menurun sesuai dengan

pertambahan usia dan biasanya berhenti setelah melahirkan. Nyeri kram mulai 24

jam sebelum menstruasi dan mungkin bertahan selama 24-36 jam, walaupun nyeri

berat hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram dirasakan pada abdomen

bawah, tetapi dapat menjalar ke punggung atau ke permukaan dalam paha. Pada

kasus berat, nyeri kram dapat disertai muntah dan diare (Llewellyn-Jones, Derek,

2002:216)

Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat

genital yang nyata. Dismenore primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama

setelah haid pertama, segera setelah siklus ovulasi teratur ditentukan. Selama

menstruasi, sel-sel endometrium yang terkelupas melepaskan prostaglandin

(kelompok persenyawaan mirip hormon kuat yang terdiri dari asam lemak

esensial. Prostaglandin merangsang otot uterus (rahim) dan mempengaruhi

pembuluh darah; biasa digunakan untuk menginduksi aborsi atau kelahiran) yang

menyebabkan iskemia uterus (penurunan suplai darah ke rahim) melalui kontraksi

myometrium (otot dinding rahim) dan vasoconstriction (penyempitan pembuluh

darah). Peningkatan kadar prostaglandin telah terbukti ditemukan pada cairan haid

pada perempuan dengan dismenore berat. Kadar ini memang meningkat terutama

selama dua hari pertama haid. Vasopressin (disebut juga: antidiuretic hormone,

suatu hormon yang disekresi oleh lobus posterior kelenjar pituitari yang

menyempitkan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengurangi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

12

pengeluaran excretion = air seni) juga memiliki peran yang sama (Dito Anurogo

dan Ari Wulandari, 2011:45).

Riset terbaru menunjukkan bahwa patogenesis dismenore primer adalah

karena prostaglandin F2 alpha (PGF2 alpha), suatu stimulan miometrium yang

kuat dan vasoconstrictor (penyempit pembuluh darah) yang ada di endometrium

sekretori. Respons terhadap inhibitor (penghambat) prostaglandin pada pasien

dengan dismenore mendukung pernyataan bahwa dismenore diperantai oleh

prostaglandin. Banyak bukti kuat menghubungkan dismenore dengan kontraksi

uterus yang memanjang dan penurunan aliran darah ke miometrium (Dito

Anurogo dan Ari Wulandari, 2011: 45-46).

Dismenore sekunder dapat terjadi kapan saja setelah haid pertama, tetapi

yang paling sering muncul di usia 20-30 tahunan, setelah tahun-tahun normal

dengan siklus tanpa nyeri. Peningkatan prostaglandin dapat berperan pada

dismenore sekunder. Namun, penyakit pelvis yang menyertai haruslah ada.

Penyebab yang umum, di antaranya termasuk endometriosis (kejadian dimana

jaringan endometrium berada di luar rahim, dapat ditandai dengan nyeri haid,

adenomyosis (bentuk endometritis yang invasive), polip endometrium (tumor

jinak di endometrium), chronic pelvic inflamatory disease (penyakit radang

panggul menahun, dan penggunaan peralatan kontrasepsi atau IU (C) D

[intrauterine (contraceptive) device] (Dito Anurogo dan Ari Wulandari, 2011:48-

49).

Hampir semua proses apapun yang memengaruhi pelvic viscera (bagian

organ panggul yang lunak) dapat mengakibatkan nyeri pelvis siklik (Dito

Anurogo dan Ari Wulandari, 2011:48-49).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

13

3. Etiologi Dismenore

Secara umum, nyeri haid muncul akibat kontraksi disritmik miometrium

yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri yang ringan sampai

berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik di sisi medial paha

(Dito Anurogo dan Ari Wulandari, 2011:49). Berikut adalah penyebab nyeri haid

berdasarkan klasifikasinya.

Faktor-faktor yang memegang peranan sebagai penyebab dismenore

primer, antara lain:

a. Faktor kejiwaan

Faktor kejiwaan atau gangguan psikis, seperti rasa bersalah, ketakutan

seksual takut hamil, hilangnya tempat berteduh, konflik dengan masalah jenis

kelaminnya, dan imaturitas (belum mencapai kematangan) (Dito Anurogo dan Ari

Wulandari, 2011:51).

b. Faktor konstitusi

Faktor ini yang erat hubungannya dengan faktor tersebut diatas, dapat juga

menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit

menahun, dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenore menurut

(Sukarni, 2013:39).

c. Faktor endokrin

Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenore

primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Faktor endokrin

mempunyai hubungan dengan soal tonus dan kontraktilitas otot usus. Clithereo

dan Pickles menjelaskan bahwa karena endometrium dalam fase sekresi

memproduksi prostaglandin yang berlebihan dilepaskan kedalam peredaran darah,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

14

maka selain dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare. Nausea, muntah,

flushing menurut (Sukarni, 2013:39).

d. Kelainan organ

Kelainan organ, seperti retrofleksia uterus (kelainan letak arah anatomis

rahim), hiploplasia uterus (perkembangan rahim yang tak lengkap), obstruksi

kanalis servikalis (sumbatan salauran jalan lahir), mioma submukosa bertangkai

(tumor jinak yang terdiri jaringan otot), dan polip endrometrium menurut (Dito

Anurogo dan Ari Wulandari, 2011:51).

Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya dismenore

primer ialah stenosis kanalis servikalis. Pada wanita dengan uterus dalam

hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, akan tetapi hal

ini sekarang tidak dianggap sebagai faktor yang penting sebagai penyebab

dismenore Menurut (Sukarni, 2013:39).

Sedangkan beberapa faktor penyebab dari dismenore sekunder adalah:

1) Endometriosis

2) Fobroid

3) Adenomiosis

4) Peradangan tubafalopii

5) Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.

6) Pemakaian IUD

4. Patofisiologi Dismenore

a. Dismenore Primer

Produksi prostaglandin dua hingga tujuh kali lebih besar pada wanita

dengan dismenore dibandingkan dengan wanita- wanita yang tidak mengeluhkan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

15

nyeri menstruasi. Peningkatan produksi prostaglandin F2α (PGF2α), dan

prostaglandin E2 (PGE2), atau suatu rasio PGF2α: PGE2 yang tidak memadai,

dapat meningkatkan tonus uterus istirahat, tekanan kontraktil miometrium,

frekuensi kontraksi uterus, dan kontraksi aritmik uterus. Kelainan ini akan

menimbulkan vasokontriksi, iskemia dan hipoksia uterus, yang semua

menyebabkan nyeri. Selain itu, prostaglandin juga menimbulkan hipersensitisasi

serabut- serabut nyeri terhadap bradikidin dan rangsang fisik lainnya. Bila PGF2α

yang berlebihan masuk ke dalam sirkulasi, maka dapat timbul gejala-gejala

sistemik.

Konsentrasi PGE2 dan PGF2α endometrium relatif rendah pada fase

proliferatif pra-ovulasi, namun akan meningkat selama fase sekresi, mencapai

kadar tertingginya selama menstruasi. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa

steroid-steroid seks, khususnya progesteron, berperan dalam peninggian kadar

prostaglandin yang dapat menyebabkan dismenore. Temuan ini juga konsisten

dengan kejadian dismenore yang hampir eksklusif pada siklus-siklus ovulatorik.

Faktor- faktor biopsikososial yang melibatkan individu ataupun keluarga,

atau kedunya, dapat menetukan sifat nyeri dismenore primer. Faktor- faktor ini

lebih unik untuk nyeri dismenore dibandingkan nyeri yang berasal dari sumber

lainnya.

b. Dismenore Sekunder

Endometriosis jaringan endometrium yang membentuk prostaglandin

dapat dijumpai pada ovarium, ligamentum sakrouterina, cul-de-sac, atau

dimanpun pada peritoneum. Uterus retroversi dapat pula disertai endometriosis.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

16

Leiomioma (fibroid) merupakan berkas-berkas otot polos yang saling

menganyam, yang terbungkus suatu pseudokapsula. Leiomioma sering kali

disertai metroragia, dan juga berkaitan dengan produksi prostaglandin yang

berlebihan. Adenomiosis menjelaskan suatu keadaan endometrium menginvasi

miometrium. Mekanisme pasti bagaimana adenomiosis menimbulkan dismenore

masih belum jelas. (Mengel MB, 2001)

5. Gejala Klinis Dismenore

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,

mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan

sering berkemih. Gejala utama adalah nyeri dismenore terkonsentrasi di perut

bagian bawah, di daerah umbilikus atau daerah suprapubik perut. Hal ini juga

sering dirasakan di perut kanan atau kiri. Hal itu dapat menjalar ke paha dan

punggung bawah. Gejala lain mungkin termasuk mual dan muntah, diare atau

sembelit, sakit kepala, pusing, disorientasi, hipersensitivitas terhadap suara,

cahaya, bau dan sentuhan, pingsan, dan kelelahan. Gejala dismenore sering

dimulai segera setelah ovulasi dan dapat berlangsung sampai akhir menstruasi. Ini

karena dismenore sering dikaitkan dengan perubahan kadar hormon dalam tubuh

yang terjadi dengan ovulasi Menurut (Sukarni, 2013:44).

6. Penatalaksanaan Dismenore

a. Teknik nafas dalam dan relaksasi

Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik melakukan nafas dalam, nafas

lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan (Smeltzer, Bare,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

17

2002:234). Relaksasi secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama

pada pasien yang mengalami nyeri (National Safety Council, 2003 dalam

Emawatidkk, 2010) sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi

terhadap dismenore (Hapsari; Anasari 2013:29-30).

b. Penggunaan kompres hangat

Kompres hangat merupakan salah satu motode non farmakologi yang

dianggap sangat efektif dalam menurunkan nyeri atau spasme otot. Panas dapat

dialirkan melalui konduksi, konveksi, dan konvensi. Nyeri akibat memar, spasme

otot, dan arthtritis berespon baik terhadap peningkatan suhu karena dapat

melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal (Oktasari,dkk,

2014:2)

c. Senam (Pilates) atau yoga

Salah satunya adalah senam pilates, pilates adalah metode rahabilitasi

yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan stabilitasi otot-otot dalam

tubuh. Latihan pada pilates difokuskan untuk membangun atau meningkatkan

kekuatan tanpa atau usaha yang berlebihan, meningkatkan fleksibilitas dan

kelincahan, serta membantu untuk mencegah cidera. Pilates dilakukan dengan

cara mengkombinasikan latihan kelenturan dan kekuatan tubuh, pernapasa dan

relaksasi. Pilates mempunyai pola gerakan dasar yang menitikberatkan pada

gerakan-gerakan otot panggul dan otot perut. Dalam metode pilates, gerakan dasar

ini sering kali dikenal sebagai “stable core” karena otot panggul dan perut

dianggap sebagai otot-otot yang memiliki kestabilan paling tinggi (Husin,

2014:299-300)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

18

d. Istirahat yang cukup

Istirahat merupakan kesadaran yang relaks tanpa adanya emosional dan

bukan hanya dalam keadaan tidka beraktivitas, melainkan juga berhenti sejenak.

Kondisi tersebut membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti menyegarkan

diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan untuk melepaskan

lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan melepaskan diri dari

segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan (Hidayat

Musrifatul Hidayat 2008:110)

e. Obat anti nyeri jenis non-steroid

Obat-obat anti inflamasi non steroid (NSAID) diduga dapat menurunkan

nyeri dengan menghambat produksi prostaglandin dari jaringan-jaringan yang

mengalami trauma atau inflamasi, yang menghambat reseptor nyeri untuk menjadi

sensitif terhadap stimulus menyakitkan sebelumnya. Selain terhadap aktivitas

antiprostaglandin dari NSAID, agens ini mungkin juga mempunyai suatu aksi

sentral (Smeltzer, Bare, 2002:231).

f. Obat-obat diuretik

Obat ini dapat mengakibatkan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan

sodium dan air dalam urine, sehingga jumlah cairan dalam sel-sel jaringan tubuh

berkurang. Obat diuretik semacam spironolactone digunakan untuk mengurangi

penahan cairan dan perut kembung, dan sebaiknya perderita mengurangi asupan

garam. Spironolactone (Aldactone), satu antagonis aldosteron yang serupa dengan

hormon-hormon steroid, adalah satu-satunya obat diuretik yang sangat efektif

menyebabkana gejala-gejala PMS (Saryono, 2009:57).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

19

g. Masase

Masase adalah menstimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering

dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase tidak secara spesifik menstrimulasi

reseptor tidak nyeri pada bagian reseptor yang sama seperti reseptor nyeri tetapi

dapat mempunyai dampak melalui sistem kontrol desenden. Masase dapat

membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot (Smeltzer,

Bare, 2002:232).

h. Aromaterapi

Aromaterapi merupakan salah satu metode non-farmakologi dalam

mengurangi nyeri. Pada aromaterapi lavender terdapat kandungan utamanya yaitu

linalyl asetat dan linalool, dimana linalyl asetat berfungsi untuk mengendorkan

dan melemaskan sistem kerja saraf dan otot yang mengalami ketegangan

sedangakan linalool berperan sebagai relaksasi dan sedatif sehingga dapat

menurunkan nyeri haid.

i. Terapi Akupresur

Akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau dapat juga

disebut akupuntur tanpa jarum (Sukanta, 2008:13 dalam Ridwan, Herlina;

2015:52). Menurut Aprilia (2010:14) akupresur adalah ilmu penyembuhan dengan

cara melakukan pijat pada titik-titik tertentu, ilmu ini berasal dari Tionghoa yang

sudah ada sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Terapi akupresur secara empiris

terbukti dapat membantu produksi hormon endorfin pada otak yang secara alami

dapat membantu menawarkan rasa sakit saat menstruasi (Hartono, 2012:11).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

20

B. Nyeri

1. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Judha; dkk,

2012:1). Menurut Internastional Association for Study of Pain (IASP), nyeri

adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat

terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan

kondisi terjadinya kerusakan (Judha; dkk, 2012:1).

Sedangkan menurut (Smeltzer, Bare, 2002:212) nyeri adalah pengalaman

sonsori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan

yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari

bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau

bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri

sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu

penyakit manapun.

2. Patofisiologi Nyeri

Menurut Judha; dkk (2012 : 25-29) berdasarkan proses patofisiologi nyeri

terbagi menjadi:

a. Mekanisme neurofisiologik nyeri

Struktur spesifik dalam sistem syaraf terlibat dalam mengubah stimulus

menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri

pada daerah kulit dan terutama bagian superfisial ini disebut sebagai sistem

nosiseptik. Sensitivitas dari nosiseptik dipengaruhi oleh banyak faktor dan amat

berbeda pada setiap individunya. Nyeri dapat dipengaruhi oleh kedalaman dari

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

21

daerah yang rusak, semakin dalam luka/daerah yang mengalami kerusakan maka

nyeri semakin berkurang, pada kasus luka bakar, luka bakar derajat dua akan lebih

nyeri dibandingkan derajat tiga, hal ini disebabkan letak dari sensor nyeri pada

kulit yang rusak karena berada pada daerah dermis. Sedangkan pada derajat tiga

kerusakan telah menghilangkan ujung-ujung syaraf nyeri sehingga nyeri hanya

dirasakan oleh daerah yang sarafnya masih utuh.

b. Transmisi nyeri

Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang

berespon hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak. Stimulus

tersebut dapat bersifat mekanik, termal dan kimia. Berbeda dengan nosiseptor,

pada viseroreseptor adalah reseptor nyeri yang berada pada daerah sendi, otot,

fasia, tendon dan kornea juga mempunyai potensi untuk mentransmisi stimulus

nyeri. Namun demikian organ-organ besar (viseral) tidak mengandung stimulus

nyeri. Nyeri yang berasal dari organ ini diakibatkan dari stimulus reseptor yang

kuat yang mempunyai tujuan lain. Sebagai contoh inflamasi, regangan, iskemia,

dilatasi dan spasme organ-organ internal yang dapat menimbulkan nyeri yang

hebat.

c. Kornu dorsalis dan jasa asenden

Kornu dorsalis dari medula spinalis dapat dianggap sebagai tempat

memproses sensori. Serabut sensori (seperti reseptor nyeri) berakhir disini. Juga

terdapat interkoneksi antara sistem neuronal desenden dan traktus sensori

asenden. Traktus asenden berakhir pada otak bagian bawah dan bagian tengah dan

impuls-impuls dipancarkan ke korteks serebri. Agar nyeri dapat diserap secara

sadar, neuron pada sistem asenden harus diaktifkan. Aktivasi nyeri dapat terjadi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

22

sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ

internal. Terdapat interkoneksi neuron dalam kornu dorsalis yang ketika

diaktifkan menghambat atau memutuskan transmisi informasi yang menyakitkan

atau yang menstimulasi nyeri dalam jaras asenden. Area ini sering disebut

“berbang/gate”. Kecenderungan alamiah gerbang/gate adalah membiarkan semua

input nyeri dari perofer yang mengaktifkan jaras asenden dan mengakibatkan

nyeri. Stimulasi dari neuron inhibitor sistem asenden menutup gerbang untuk

input nyeri dan mencegah transmisi senasari nyeri.

3. Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Nyeri

Menurut (Smeltzer, Bare, 2002:220-221) faktor-faktor yang

mempengaruhi respon nyeri adalah.

a. Pengalaman masa lalu

Individu yang mempunyai pengalaman yang multiple dan berkepanjangan

dnegan nyeri akan lebih sedikit gelisah dan lebih toleran terhadap nyeri dibanding

dengan orang yang hanya mengalami sedikit nyeri. Bagi kebanyakan orang,

bagaimanapun, hal ini tidak selalu benar. Sering kali, lebih berpengalaman

individu dengan nyeri yang dialami, makin takut individu tersebut terhadap

peristiwa yang menyakitkan yang akan diakibatkan.

b. Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Ansietas seringkali

meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan

ansietas. Pola bangkitan otonom adalah sama dalam nyeri dan asientas. Sulit

untuk memisahkan memisahkan suatu sensasi. Paice (1991) melaporkan suatu

bukti bahwa stimulus nyeri mengaktifkan bagian limbik yang diyakini

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

23

mengendalikan emosi seseorang, khususnya asientas. Sistem limbik dapat

memproses reaksi emosi terhadap nyeri, yakni memperburuk atau menghilangkan

nyeri.

c. Budaya

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi

nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh

kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. Ada

perbedaan makna dan sikap dikaitkan dengan nyeri siberbagai kelompok budaya.

Suatu pemahaman tentang nyeri dari segi makna budaya akan membantu perawat

dalam merancang asuhan keperawatan yang relevan untuk klien yang mengalami

nyeri.

d. Usia

Usia merupakan faktor penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada

anak-anak dan lansia. Perkembangan, yang ditemukan diantara kelompok usia ini

dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri.

Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan mengungkapkan dan

mengekspresikan nyeri.

e. Jenis kelamin

Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara makna dalam respon

terhadap nyeri. Diragukan apakah hanya jenis kelamin saja yang merupakan suatu

faktor dalam mengekspresikan nyeri. Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi

subyek penelitian yang melibatkan pria dan wanita, akan tetapi toleransi terhadap

nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokomia dan merupakan hal yang unik pada

setiap individu tanpa memperlihatkan jenis kelamin.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

24

f. Makna nyeri

Pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini

juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu tersebut.

Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda-beda apabila nyeri

tersebut memberikan kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan.

Misalnya seorang wanita melahirkan akan mempersepsikan nyeri, akibat robekan

pada jalan lahir. Derajat dan kualitas myeri yang dipersepsikan nyeri klien

berhubungan dengan makna nyeri.

g. Perhatian

Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat

sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun.

Dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien pada stimulus yang lain,

makan perawat menempatkan nyeri pada kesadaran yang perifer. Biasanya hal ini

menyebabkan toleransi nyeri individu meningkat, khususnya terhadap nyeri yang

berlangsung hanya selama waktu pengalihan.

h. Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri, rasa kelelahan menyebabkan

sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat

menjadi masalah umum pada setiap individu yang menderita penyakit dalam

jangka lama. Apabila keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi nyeri terasa

lebih berat dan jika mengalami suatu proses periode tidur yang baik maka nyeri

berkurang.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

25

i. Gaya koping

Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa

kesepian, gaya koping mempengaruhi mengatasi nyeri.

j. Dukungan keluarga dan sosial

Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri adalah kehadiran

orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien. Walaupun

nyeri dirasakan, kehadiran orang yang bermakna bagi pasien akan meminimalkan

kesepian dan ketakutan. Apabila tidak ada keluarga atau teman, seringkali

pengalaman nyeri membuat klien semakin tertekan, sebaliknya tersedianya

seseorang yang memberi lebih nyaman. Kehadiran orang tua sangat penting bagi

anak-anak yang mengalami nyeri (Judha;dkk,2012:6-8)

4. Pengukuran Intensitas Nyeri

a. Numerocal Rating Scale (NRSs)

Metoda ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range dari

intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan intensitas nyeri yang

dirasakan dari angka 0-10. “0” menggambarkan tidak ada nyeri, sedangkan “10”

menggambarkan nyeri yang hebat. Klasifikasi skala nyeri tersebut terbagi dalam 4

kategori, yaitu:

0 : Tidak ada keluhan nyeri haid/kram bagian bawah.

1-3 : Terasa kram perut bagian bawah yang masih dapat ditahan, masih bisa

beraktifitas, tidak mengganggu konsentrasi belajar.

4-6 : Terasa kram pada perut bagian bawah yang menjalar ke pinggang,

sebagian aktivitas dapat terganggu, sulit konsentrasi belajar.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

26

7-9 : Terasa kram berat pada perut bagian bawah, yang menyebar tidak hanya

ke pinggang, namun juga ke punggung, tidak nafsu makan, mual, badan

lemas, tidak kuat beraktivitas dan tidak dapat konsentrasi belajar.

10 : Terasa kram yang berat sekali pada perut pagian bawah, yang menyebar

ke pinggang, kaki dan punggung, tidak mau makan, mual, muntah, sakit

kepala, badan tidak ada tenaga, tidak bisa berdiri atau bangun dari tempat

tidur, tidak kuat beraktivitas dan terkadang sampaipingsan (Potter,Perry ,

2006)

Gambar 1.

Skala Pengukuran Nyeri Numeric Rating Scale

b. Comparative Pain Scale

Skala ini menggunakan angka 0-10 untuk menggambarkan range dari

intensitas nyeri dan merupakan penjabaran dari numerc rating scale. Klasifikasi

skala nyeri tersebut, yaitu:

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk

2 : tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit

3 : bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian bawah atau

disuntik.

4 : menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri

disengat tawon.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

27

5 : sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir

keseleo.

6 : intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengaruhi salah satu dari panca indra) menyebabkan tidak fokus dan

komunikasi terganggu.

7 : sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan

merasakan nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu

melakukan perawatan sendiri.

8 : benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan

sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan

kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita

tidak bisa mentoleransi dan ingin segera menghilangkan nyerinya

bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek sampinh atau resikonya.

10 : sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diungkapkan (nyeri bagitu kuat

tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi

merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang

snagat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur

(Rich, 2014).

C. Aromaterapi

Aromaterapi merupakan sistem penyembuhan yang melibatkan pemakaian

minyak asiri murni. Minyak asiri yang dikandungnya disuling dari berbagai

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

28

tanaman, bunga tumbuhan maupun pohon, masing-masing bagian mengandung

sifat terapi yang berlainan. Seandainya anda ingin menguji aromaterapi secara

sederhana, iris beberapa daun mawar diantara kedua jemari anda kemudian

tariklah nafas dalam-dalam dan rangsangan yang dikeluarkan akan tercium juga

Menurut (Jan Balkam; 2001:1).

1. Jenis Aromaterapi dan Manfaatnya

a. Lavender

Levender atau lavendula augustifiola adalah bunga yang berbentuk kecil

berwarna ungu kebiruan dan tinggi tanaman ini mencapai 72 cm. Nama lavender

berasal dari bahasa latin “lavera” yang berarti menyegarkan dan orang-orang

Roma telah memakainya sebagai parfum dan minyak mandi sejak zaman dahulu.

Bunga lavender dapat digosokan ke kulit, selain memberikan aroma wangi,

lavender juga dapat menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Manfaat lain bunga

lavender adalah dapat dijadikan minyak esensial yang sering dipakai sebagai

aromaterapi karena dapat memberikan manfaat relaksasi dan memiliki efek sedasi

(AP Dewi, 2013: 3-4). Lavender mempunyai efek relaksasi sekaligus perangsang

sehingga sangat baik digunakan sebagai penyejuk pada orang yang cemas dan

perangsang bagi orang yang depresi. Kekuatan aromatik lavender juga dapat

mengatasi masalah sakit sendi, sakit kepala, atau nyeri lainnya. Pada perawatan

kulit, lavender digunakan untuk merangsang pertumbuhan sel yang dapat

membantu proses regenerasi kulit dan juga sangat baik digunakan untuk

mengatasi radang kulit (Primadiati, 2002:77-78).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

29

b. Rosemary

Rosemary dapat digunakan sebagai antiseptik dirumah, minyak ini juga

dapat digunakan untuk mengatasi gangguan mental. Bila seseorang merasa tidak

segar karena terlalu sibuk, cobalah beberapa tetes minyak rosemary pada waktu

mandi di pagi hari (Primadiati, 2002:78)

c. Chamomile

Chamomile sangat bermanfaat untuk menyembuhkan gangguan emosional

dan stres. Selain itu, chamomile juga sangat bermanfaat untuk menghilangkan

rasa sakit, nyeri akibat proses peradangan seperti reumatik dan sebagai antiseptik.

Juga digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, gangguan percernaan, gangguan

menstruasi, dan meningkatkan gairah seksual (Primadiati, 2002:74)

d. Cypress

Cypress dapat digunakan untuk mengatasi gangguan cairan tubuh, seperti

keringat atau darah menstruasi yang terlalu banyak dan untuk mengobati diare.

Selain itu, minyak ini sangat baik untuk mengatasi gangguan sistem sirkulasi yaitu

menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit (Primadiati, 2002:75)

e. Cendana atau sandalwood

Cendana atau mempunyai efek stimulus, efek penenang, dan dapat

membantu mengatasi masalah gangguan tidur (Primadiati, 2002:79)

f. Kenanga

Kenanga baik digunakan untuk mengatasi gangguan tidur dan

meningkatkan gairah seksual (Primadiati, 2002:77)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

30

g. Eucalypius atau kayu putih

Eucalypius atau kayu putih sangat baik digunakan untuk mengatasi

gangguan hidung tersumbat pada penderita flu (Primadiati, 2002:75)

h. Geranium

Geranium sangat baik digunakan untuk mengurangi ketegangan seperti

sakit kepala, ketegangan pre-menstrual, dan maslah menstruasi (Primadiati,

2002:76)

i. Juniper

Juniper bermanfaat sebagai desinfektan, merangsang kerja sistem

pencernaan dan ginjal (Primadiati, 2002:76)

j. Tea tree

Tea tree mengandung antibakteri, antivirus dan anitijamur yang dapat

melindungi tubuh manusia (Primadiati, 2002:79)

k. Lemon

Lemon merupakan aroma yang digunakan untuk menenangkan suasana.

Aromanya dapat meningkatkan rasa percaya diri, merasa lebih santai, dapat

menenangkan syaraf, tetapi tetap membuat kita sadar (Wahyuningsih, 2014:67)

l. Jasmine

Jasmine merupakan jenis aroma yang sanggup menciptakan suasana

romantis. Namun, jangan digunakan terlalu banyak karena aroma kuat bunga

melati justru membuat udara menjadi tidak segar, bahkan mungkin sedikir

menyeramkan (Wahyuningsih, 2014:68).

Penggunaan minyak essensial secara inhalasi merupakan cara yang cepat,

sederhana, dan efektif untuk mendapatkan manfaat pengobatan. Untuk

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

31

mendapatkan manfaat aromaterapi ini diperlukan waktu selama 30 detik.

Penggunaan aromaterapi melalui penghirupan setiap hari juga sangat baik untuk

meningkatkan kualitas indra penciuman dan kesehatan tubuh (Primadiati,

2002:106).

Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung menurut Buckle

(2003) adalah sebagai berikut.

1) Tissue atau gulungan gabus

Ambil 1-5 tetes minyak essensial, teteskan pada tissue atau kapas. Dapat

juga tissue atau kapas tersebut diletakkan dibawah bantal. Aromaterap lavender

berasal dari minyak essensial lavender murni sebanyak 0,4 mL diencerkan dengan

minyak karier zaitun sebanyak 30 mL. Kemudian diteteskan pada tissue dan

dihirup dalam pengamatan 30 menit selama nyeri terasa. (Tarsikah dkk, 2012:19)

2) Steam

Tambahkan 1-5 tetes minyak essensial dalam alat steam atau penguapan

yang telah diisi air. Letakkan alat tersebut disamping atau sejajar kepala pasien.

Anjurkan pasien untuk menghirup selama 10 menit. Anjurkan pasien untuk

menutup mata dan melepaskan kontak lensa atau kacamata selama inhalasi,

karena dapat menyebabkan pedih.

Adapun beberapa cara inhalasi tidak langsung, antara lain:

a) Pengharum atau penyegar ruangan

Tambahkan 1-5 tetes minyak essensial ke dalam alat pemanas yang telah

berisi air, kemudian letakkan di tempat yang aman atau sudut ruangan. Sangat

bagus apabila ditambahkan air conditioner (AC) dalam ruangan tersebut.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

32

b) Terapi aroma

Terapi aroma yang digunakan melalui inhalasi caranya adalah minyak

aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini

sebagai alat penguap. Peralatan listrik harus dicek oleh petugas sebelum

digunakan demi keamanan pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2-5 tetes

minyak aroma terapi dalam vaposiper dengan 20 ml air untuk dapat menghasilkan

uap air. Minyak yang umum digunakan papermint untuk mual, lavender untuk

relaksasi, rose digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat memberikan

kesegaran (Departement of Health, 2007 dalam Damayanti, 2011:14-15)

2. Cara kerja Aromaterapi Lavender

Aromaterapi, seperti nama yang disarankan, bekerja secara bertahap

meliputi indera kita terhadap bau. Walaupun demikian, minyak asiri ini juga

memasuki tubuh melalui penyerapan kulit. Melalui cara seperti ini, dapat

mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi juga di tingkat emosi Menurut (Jan

Balkam; 2001:6).

Sewaktu kita menarik nafas, molekul-molekul minyak asiri berukuran

kecil tersebut meresap ke dalam kedua paru-paru tempat sebagian molekul

diangkut melalui aliran darah menuju alveoli (tempat penampungan berisi sedikit

udara dalam paru-paru). Indera pencium kita masih tidak cukup dipahami secara

menyeluruh walaupun penelitian ilmiah masih terus berlangsung sampai sekarang.

Aromaterapi itu sendiri dihirup ke dalam rongga hidung bagaian atas (terletak di

atas hidung) tempat alat pencium penerima sel terletak di bawah lapisan lendir

tipis. Rambut yang tumbuh dengan baik (cilia) mencangkup akhir setiap sel dan

proyek melewati lendir. Teori paling akhir menyatakan bahwa perbedaan molekul

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

33

aromatik mungkin juga memasuki tempat-tempat yang berbeda pada sejumlah alat

penerima (receptor) yang meliputi keseluruhan helai rambut menurut bentuk-

bentuk mereka. Saat molekul aromatik yang terhirup ke dalam penerima pesan

yang “benar” atau pengakuan yang dikirim melalui saraf indera pencium yang

langsung menuju sistem limbic yang terletak di dalam otak. Keadaan ini

menyebabkan respon atas rasa suka atau tidak suka sebaik seperti kemauannya

mencium bau. Sistem limbic menghasilkan seluruh respon naluri kita, emosi,

dorongan seks memori kita dan berkaitan erat dengan otak yang mencermati

indera pencium. Sistem ini berhubungan bagian yang mempengaruhi kelenjar

lendir. Kelenjar ini memiliki fungsi penting dan ikut mempengaruhi

keseimbangan hormon dalam tubuh Menurut (Jan Balkam; 2001:7-8).

Minyak lavender dengan kandungan linalool-nya adalah salah satu minyak

aromaterapi yang banyak digunakan saat ini. Aromaterapi yang digunakan secara

inhalasi atau dihirup akan masuk ke sistem llimbic dimana nantinya aromaakan

diproses sehingga kita dapat mencium baunya. Pada saat menghirup suatu aroma,

komponen kimianya akan masuk ke bulbus olfactory, kemudian ke limbic sistem

pada otak, menghasilkan seluruh respon naluri kita, emosi, dorongan seks memori

kita dan berkaitan erat dengan otak yang mencermati indera pencium. Limbic

adalah struktur bagian dalam dari otak yang berbentuk cincin yang terletak di

bawah cortex cerebral. Sistem limbic sebagai pusat nyeri, senang, marah, takut,

depresi, dan berbagai emosi lainnya. Sistem limbic menerima semua informasi

dari sistem pendengaran, sistem penglihatan, dan sistem penciuman (AP Dewi,

2013:9)

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

34

D. Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Dismenore/Nyeri Haid

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid, yaitu

dengan metode farmakologi dan metode nonfarmakologi. Aromaterapi merupakan

salah satu metode non-farmakologi dalam mengurangi nyeri haid. Salah satu

aromaterapi yang sering digunakan adalah aromaterapi yang berasal dari bunga

lavender.

Kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool.

Diteliti efek dari tiap kandungan bunga lavender untuk mencari tahu zat mana

yang memiliki efek anti-anxiety (efek anti cemas) menggunakan Geller conflict

dan Vogel conflict test. Linalyl asetat sebagai salah satu kandungan utama pada

lavender tidak menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada kedua tes.

Linalool, yang juga merupakan kandungan utama pada lavender, memberikan

hasil yang signifikan pada kedua tes. Dapat dikatakan, linalool adalah kandungan

aktif utama yang berperan pada efek anti cemas (relaksasi) pada lavender (AP

Dewi, 2013:4).

Wangi yang dihasilkan bunga lavender akan menstimulus talamus untuk

mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami. Enfekalin

merupakan neuromodulator yang berfungsi untuk menghambat nyeri fisiologis

(Tarsikah dkk, 2012:24). Enfekalin sama halnya dengan endorfin yang dihasilkan

secara alami oleh tubuh dan memiliki kemampuan untuk menghambat transmisi

nyeri, sehingga nyeri berkurang (Fraser; Cooper, 2009:465).

Teknik relaksasi non farmakologi yang pertama yaitu dengan

menggunakan aromaterapi lavender, aromaterapi lavender terhadap penurunan

nyeri haid, berdasarkan hasil penelitian Maharani (2016; 3-4) di STIKES

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

35

Mahadani Yogyakarta terhadap 20 responden didapatkan hasil bahwa aroma

terapi lavender berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri haid, sebelum

dilakukan pemberian aromaterapi lavender mayoritas responden mengalami

intensitas nyeri haid dengan skala sedang sebanyak 52,7%, dan setelah pemberian

aromaterapi lavender mayoritas responden mengalami intensitas nyeri haid

dengan skala ringan sebanyak 61,8%.

Berdasarkan hasil penelitian Rica Pustikawati (2016; 10-11) di SMAN 1

Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Pontianak terhadap 65% responden

mengalami myeri ringan, 30% mengalami nyeri sedang dan 5% mengalami nyeri

berat. Sesudah diberikan aromaterapi lavender terdapat penurunan pada tingkat

nyeri yaitu 60% responden tidak nyeri, 35% mengalami nyeri ringan dan 5%

mengalami nyeri sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aromaterapi

lavender berpengaruh dalam penurunan skala nyeri haid.

Berdasarkan hasil penelitian Tiara Eka Yuniar (2016:59) pada penelitian

ini aromaterapi lavender diberikan pada 18 responden yang mengalami nyeri saat

menstruasi, berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa rata-rata skala nyeri

menstruasi primer sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lavender pada

kelompok intervensi mengalami penurunan sebesar 0,94. Pada aromaterapi

lavender terdapat kandungan utamanya yaitu linalyl asetat dan linalool, dimana

linalyl asetat berfungsi untuk mengendorkan dan melemaskan sistem kerja saraf

dan otot yang mengalami ketegangan sedangakan linalool berperan sebagai

relaksasi dan sedatif sehingga dapat menurunkan nyeri haid.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

36

E. Akupresur

1. Pengertian Akupresur

Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan

menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan memberikan rangsangan

(stmulasi) titik akupuntur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik.

Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada

akupuntur dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh

tubuh Menurut Kemenkes (2015:5).

Akupresur adalah cara pengobatan tradisional Cina yang menekan atau

memijat dan merangsang titik-titik akupunktur. Ilmu akupresur merupakan

pengembangan dari ilmu akupunktur. Perbedaannya, untuk merangsang titik-titik

akupunktur, pengobatan akupunktur menggunakan bantuan jarum dan alat

pemanas, sedangkan akupresur hanya menggunakan jari sebagai pengganti jarum.

Jadi, akupresur juga dapat dikatakan sebagai pemijatan akupunktur. Dibalik

perbedaannya, kedua pengobatan ini mempunyai kesamaan fungsi, yaitu sama-

sama menyeimbangkan energi vital tubuh (chi) yang terdiri dari unsur yin dan

yang (Iskandar AS, 2005:7).

2. Komponen Dasar Akupresur

a. Meridian

Meridian merupakan garis yang membujur dan melintang pada globe atau

peta dunia, selanjutnya istilah meridian digunakan dalam ilmu akupuntur untuk

jalur-jalur aliran energi vital (qi) yang ada pada tubuh manusia yang

menghubungkan masing-masing bagian tubuh. Meridian digolongkan menjadi

jalur yang membujur dan melintang (Kemenkes, 2015:5).

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

37

Fungsi dan peranan meridian ini secara fisiologis sebagai penghubung

antar organ sehingga membentuk kesatuan yang seimbang, harmonis, dinamis,

dan bereaksi bersama terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari

dalam. Di bidang patologi, energi vital merupakan pertahanan mempertahankan

tubuh dari serangan penyakit dari luar. Kegagalan mempertahankan tubuh

terhadap serangan penyakit, memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh melalui

meridian itu pula. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa meridian dapat

berfungsi sebagai penghantar penyakit di samping sebagai penghantar energi vital

(untuk menangkis penyakit) secara fisiologis menurut Hadikusumo (1996:65).

Dalam bidang patologi disebutkan bahwa kelainan-kelainan di dalam

tubuh dapat timbul akibat adanya gangguan dari luar yang disalurkan melalui

meridian. Dari dalam tubuh gangguan ini akan menggejala keluar juga melalui

meridian pada daerah tertentu, di permukaan tubuh, atau pada titik pijat tertentu

yang kemudian dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis; misalnya menekan

pada titik nyeri tertentu. Titik-titik tertentu pada tubuh yang dilalui sistem

meridian merupakan tempat rangsangan energi vital guna mengembalikan

kelainan karena gangguan dari meridian atau organ. Dengan demikian, meridian

melalui titik pijat dapat digunakan untuk pengobatan menurut Kemenkes (2015:5-

6), jalur yang membujur terdiri atas:

1) Meridian umum digolongkan berdasarkan yin yang, organ tubuh dan kaki

tangan, yang jumlahnya ada 12. Yin bersifat pasif, meridian yin dalam tubuh

manusia letaknya di sisi depan. Yang bersifat aktif, meridian yang dalam

tubuh manusia letaknya di sisi belakang.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

38

2) Meridian istimewa merupakan bagian penting dari sistem meridian yang

jumlahnya ada 8 (delapan), meridian ini tidak berhubungan dengan organ

tubuh. Fungsi dari meridian istimewa adalah sebagai regulator dan reservoir

dari energi vital (qi) meridian umum. Dalam buku panduan ini yang dibahas

hanyalah meridian Konsepsi/Ren (bersifat yin) dan meridian Gubernur/Du

(bersifat yang) karena pada kedua meridian istimewa tersebut terdapat titik

akupuntur/akupresur tersendiri. Sedangkan meridian istimewa yang lain

memiliki titik akupuntur/akupresur yang sama dengan titik

akupuntur/akupresur pada meredian umum ketika berpotongan.

Sedangkan jalur yang melintang terdiri atas luo dan salurannya. Luo

merupakan jalur meridian yang melintang dan berasal dari meridian umum,

berfungsi untuk mempererat hubungan antar meridian. Meridian umum diberi

nama berdasarkan singkatan dari nama organ maupun meridian istimewa, yaitu:

a) Lung (LU) : Paru

b) Large Intestine (LI) : Usus Besar

c) Stomach (ST) : Lambung

d) Spleen (SP) : Limpa

e) Heart (HT) : Jantung

f) Small Intestine (SI) : Usus kecil

g) Bladder (BL) : Kandung Kemih

h) Kidney (KI) : Ginjal

i) Pericardium (PC) : Selaput Jantung

j) San Jiao (SJ) : Tri pemanas

k) Gall Bladder (GB) : Kandung Empedu

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

39

l) Liver (LR) : Hati

m) Consepsion Vessel / Ren (CV/RN) : Meridian Konsepsi

n) Governoor Vessel / Du (GV/DU) : Meridian Gubernur

Pada penelitian ini akan dilakukan penekanan pada titik akupresur LI 4

(Sanyinjiao) yang berada pada miridian Usus Besar.

b. Titik Akupresur

Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama

dengan titik akupuntur, selanjutnya titik akupuntur dalam buku panduan ini

disebut sebagai titik akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya

energi vital (qi) sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan

sehingga tercapai keseimbangan yin yang dalam tubuh.

1) Jenis-jenis

Titik akupresur ada 3 jenis yaitu :

a) Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur

meridian umum dan meridian istimewa.

b) Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur

meridian umum dan meridian istimewa.

c) Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur

umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan

nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak

dilakukan penekanan (dalam fase aktif).

2) Penamaan

a) Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta

urutan letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomer 4

pada jalur meridian usus besar (large intestine).

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

40

b) Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra

point diikuti area letak titik, yaitu:

(1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher;

(2) Back (B) yang berarti punggung;

(3) Lower Ekstremity (LE) yang berarti tungkai bawah.

Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi,

misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN)

(Kemenkes, 2015:7).

3. Manfaat Akupresur

Menurut Kemenkes (2015:8), Tindakan akupresur memberikan manfaat

bagi tubuh, antara lain:

a. Meningkatkan stamina tubuh.

b. Melancarkan peredaran darah.

c. Mengurangi rasa nyeri.

d. Mengurangi stres atau menenangkan pikiran.

4. Mekanisme Akupresur

Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah :

a. Teori endorfin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat meghilangkan rasa

nyeri (Kemenkes, 2015:8). Endorfin mengontrol aktivitas kelenjar-

kelenjar endokrin tempat molekul tersebut tersimpan. Selain itu

endorfin dapat mempengaruhi daerah-daerah pengindra nyeri diotak

dengan cara serupa dengan obat opiat seperti morfin. Pelepasan

endorfin dikontrol oleh sistem saraf. Jaringan saraf sensitif terhadap

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

41

nyeri dan rangsnagan dari luar jika dipicu dengan menggunakan teknik

akupresur akan menginstruksi sistem endokrin untuk melepaskan

sejumlah endorfin sesuai kebutuhan tubuh (Aprilia,2010).

b. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

penyakit (Kemenkes,2015:8).

5. Teknik Pemijatan Akupresur

Dalam melakukan pemijatan atau totok ini tekniknya bergantung pada

lokasi atau titik yang akan ditotok. Secara garis besar ada beberapa lokasi yang

membuat penotokan memiliki teknik yang berbeda. Lokasi tersebut meliputi totok

saraf diwajah, telinga, perut, dan tubuh. Dikarenakan penotokan dilakukan pada

titik-titik akupunktur tertentu maka untuk menentukan titik-titik tersebut

dipergunakan sebuah ukuran yang dinamakan cun . Istilah ukuran tersebut yang

tiada lain adalah lebar dari ibu jari pasien. Pengukuran ini bisa diukur dengan

patokan jari pasien. Itulah sebabnya antara satu dengan yang lainnya pasti berbeda

jika diukur dengan jari terapis. Oleh karena itu, seorang terapis harus bisa

menjaga proporsionalnya ketika melakukan pengukuran tersebut (Esanovia,

2014:18).

Menurut Kemenkes (2015:9-10), lokasi titik akupresur ditentukan

berdasarkan:

a. Patokan anatomi tubuh berupa tonjolan tulang, batas rambut dan lipatan kulit.

b. Ukuran cun tulang

Berbagai regio tubuh dibagi menjadi bagian yang sama yang disebut cun

tulang, seperti jarak lipat siku kelipatan pergelangan tangan sama dengan 12 cun

tulang, bagian bawah tempurung lutut ke tonjolan tumit kaki bagain luar sama

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

42

dengan 16 cun tulang. Jarak antara garis tengah belakang tubuh dengan tonjolan

tepi tulang belikat bagian dalam sama dengan 3 cun tulang.

c. Ukuran cun jari

1) Lebar ruas sendi ibu jari dengan satu cun.

2) Lebar ruas sendi jari kelingking sampai jari telunjuk yang dirapatkan sama

dengan 3 cun.

6. Beberapa Hal Penting Yang Wajib Diketahui Terapis

Sebelum melakukan terapi, hendaknya lakukan persiapan dengan

memastikan beberapa hal berikut ini:

a. Pastikan ruangan yang dipergunakan untuk melakukan totok saraf berada pada

suhu kamar, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin juga. Suhu kamar yang

baik, yaitu 20 0C. Ruangan juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik agar

ruangan selalu terasa tetap segar. Ruangan juga harus bebas dari asap atau

debu agar kebersihan tetap terjaga.

b. Pastikan pasien yang akan diterapi tidak dalam keadaan kelaparan atau bahkan

kekenyangan, sangat lemah, hamil, atau bahkan penyimpan terlalu bnayak

emosi. Jika terapi dipaksakan pada kondisi tersebut justru akan memperparah

kondisi penyakit pasien. Untuk itu, sarankan pasien untuk mencoba relaksasi

sejenak dengan menarik nafas yang dalam dan mengeluarkannya secara

perlahan selama beberapa kali hingga ia merasa tenang.

c. Pastikan posisi pasien dengan terapis pada keadaan yang nyaman. Untuk

pasien bisa dalam posisi duduk maupun berbaring yang nyaman, santai tanpa

ketegangan sama sekali. Dengan begitu, akan membuat terapi merasa leluasa

dan bisa fokus dalam melakukan terapi toto saraf ini (Essanovia,2014:60).

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

43

7. Titik Akupresur Untuk Mengurangi Dismenore/Nyeri Menstruasi

Pada penelitian ini titik yang digunakan adalah titik Large Intestine (LI 4)

titik ini terletak ditengah-tengah bagian bawah antara ibu jadi dan jari telunjuk

yaitu dilekukan yang terdapat banyak daging (Hartono, 2012). Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Nevy Norma (2017 3-4) di Asrama STIKES Patria Husada

Blitar terhadap 22 responden didapatkan hasil bahwa pijat LI 4, berpengaruh

terhadap penurunan tingkat nyeri haid dan Gharloghi,dkk (2012:2) menunjukkan

tingkat keparahan nyeri rata-rata (standar deviasi) pada kelompok yang

menggunakan titik LI 4, Berdasarkan hasil penelitian Lailatul Khasanah dan

Retna Tri Astuti (2015:6) di SMK Muhammadiyah Salaman pada penelitian ini,

terapi akupresur efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenore pada

remaja putri dengan penurunan nyeri 1,47.

F. Efektivitas Terapi Akupresur Untuk Mengurangi Dismenore

Ada beberapa cara untuk mengatasi gejala-gejala yang timbul akibat

dismenore yaitu dengan terapi medis dan nonmedis. Obat medis yang sering

digunakan berupa analgesik dan anti inflamasi seperti asam mefenamat, ibu

profen dan antagonis kalsium, seperti verapamil dan nifedipin yang menurunkan

aktivitas dan kontraktilitas uterus (Moergan dan Hamilton,2003). Selain itu nyeri

dapat ditangani dengan terapi nonmedis yang aman dilakukan dengan eksercise,

mandi air hangat atau sauna, memakai buli-buli panas, meditasi, serta dapat juga

dengan pemberian suplemen, pengobatan herbal ala Jepang terapi horizon, terapi

bedah, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TRANS) akupuntur, dan

akupresur (Morgan dan Hamilton, 2003;Potter dan Perry,2005).

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

44

Akupresur adalah pengobatan Cina yang sudah dikenal sejak ribuan tahun

lalu dan dengan mmeberikan tekanan atau pemijatan dan menstimulasi titik-titik

tertentu dalam tubuh. Pada dasarnya terapi akupresur merupakan pengembangan

dari teknik akupuntur, terapi media yang digunakan bukan jarum, tetapi jari

tangan atau benda tumpul (Ali,2005). Tujuannya untuk merangsang kemampuan

alami menyembuhkan diri sendiri dengan cara mengembalikan keseimbangan

energi positif tubuh (Fengge,2012).

Salah satu efek penekanan titik akupresur dapat meningkatkan endorfin

yang berguna sebagai pereda nyeri yang diproduksi tubuh dalam darah dan opioid

peptida endogeneus didalam susunan saraf pusat. Jaringan saraf akan memberi

stimulus pada sistem endokrin untuk melepaskan endorfin sesuai kebutuhan tubuh

dan diharapkan dapat menurunkan rasa nyeri saat menstruasi (Julianti dkk,

2014:2).

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

45

G. Kerangka Teori

Tinjauan teori berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, variabel-

variabel yang akan diteliti. Dasar membuat kerangka konsep adalah kerangka

teori. Maka kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2

Kerangka Teori

Sumber: Afiyanti; Anggi Pratisi (2016), Bobak (2014)

H. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Konsep tidak dapat diukur dan diamati

secara langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukur, maka konsep tersebut harus

Menstruasi

Dismenore

1. Faktor usia menarche

2. Faktor lama menstruasi

3. Faktor stress

4. Faktor kebiasaan berolahraga

5. Faktor nutrisi

Penanganan

1. Farmakologis

a. Aspirin asetaminofen

b. Ibu profen

2. Non- farmakologis

a. Kompres hangat

b. Minum air putih

c. Istirahat yang cukup

d. Olahraga yang teratur

e. Aroma terapi

f. Akupresure atau akupuntur

g. Kunyit

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

46

dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah konsep dapat diamati

dan diukur (Notoatmodjo, 2012:83). Berdasarkan uraian diatas peneliti membuat

kerangka konsep penelitian perbedaan aromaterapi lavender hangat dan pijat

akupresur dalam mengatasi dismenore primer.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3

Kerangka Konsep

I. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.

Misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,

pengetahuan, penyakit, dan sebagainya.

Menurut (Notoadmojo,2012:103-104) penelitian ini terdapat 2 variabel

yaitu:

1. Variabel bebas atau independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel

terikat (dependen). Variabel bebas atau independen pada penelitian ini adalah

aromaterapi lavender dan pijat akupresur.

2. Variabel terikat atau dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas atau independen. Variabel terikat atau dependen pada penelitian ini

adalah penurunan dismenore primer.

1. Aromaterapi lavender

2. Pijat Akupresur

Penurunan

Dismenore Primer

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

47

J. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan

duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut. Hipotesis berperan mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-

variabel yang akan diteliti (diamati) (Notoatmodjo, 2012:105-106). Hipotesis

alternatif (Ha) dalam penelitian ini yaitu “Ada perbedaan efektivitas aromaterapi

lavender dan pijat akupresur terhadap penurunan dismenore primer pada siswi

Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Darul A’Mal Metro, Kota Metro Tahun

2019).

K. Definisi Operasional

Menurut (Notoatmodjo, 2012:111-112) definisi operasional adalah batasan

pada variabel-variabel yang diteliti agar variabel tersebut dapat diukur dengan

menggunakan instrumen atau alat ukur.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. …repository.poltekkes-tjk.ac.id/407/4/BAB II.pdf9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dismenore 1. Pengertian Dismenore Dismenore berasal dari bahasa

48

Tabel 1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

1 Aromaterapi

lavender

Nama lavender

berasal dari latin

“lavera” yang

berarti

menyegarkan.

Lavender

mempunyai efek

relaksasi

sekaligus

perangsang

sehingga sangat

baik digunakan

sebagai penyejuk

pada orang yang

cemas dan

perangsang bagi

orang yang

depresi. Kekuatan

aromatik lavender

juga dapat

mengatasi sakit

sendi, sakit kepala

atau nyeri lainnya.

Observasi Checklist Dilakukan

pemberian

aroma

terapi

lavender

Nominal

2 Pijat

Akupresur

Akupresur adalah

cara pengobatan

tradisional Cina

yang menekan

atau memijat dan

merangsang titik-

titik akupunktur.

Ilmu akupresur

merupakan

pengembangan

dari ilmu

akupunktur

digunakan untuk

melancarkan

aliran energi vital

pada seluruh

tubuh.

Observasi Checklist Dilakukan

pijat

akupresur

Nominal

3 Dismenore Tingkat rasa sakit

yang dirasakan

saat menstruasi di

daerah abdomen

dan punggung

bagian bawah.

Wawancara

dan

observasi

Kuesioner Skala nyeri

antara 0-10

Rasio