tugas pip

5
KNESSET ISRAEL SETUJUI RUU KONTROVERSIAL UNTUK CAPLOK LEMBAH YORDAN Saya akan menuliskan mengenai tindakan kontroversial yang terjadi di dalam tubuh parlemen Israel (Knesset). Dimana tindakan ini menuai banyak kecaman dan kontroversi tidak hanya dalam negeri Israel sendiri bahkan luar negeri pun turut mengecam tindakan parlemen Israel tersebut. Menteri di kabinet pemerintah Israel telah menetapkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) untuk mencaplok wilayah Palestina di Lembah Yordan. Penggagas RUU ini adalah Miri Regev anggota Knesset dari partai Likud. Menurut Miri Regev dirinya mengajukan rancangan aturan tersebut atas dasar menjaga keamanan dan diplomatik. Menurutnya Lembah Yordan adalah pengaman di wilayah perbatasan Timur. Ini juga bertujuan dalam upaya mencegah penarikan penuh Israel dari Lembah Yordan, seperti yang Amerika Serikat rancang rencana keamanannya kepada negosiator Israel dan Palestina awal bulan ini. RUU ini juga memungkinkan Israel untuk membangun pemukiman Yahudi di wilayah Lembah Yordan dan di jalan yang mengarah ke lembah tersebut. Tidak akan ada larangan untuk melakukan konstruksi di wilayah itu, kecuali larangan disetujui oleh Parlemen Israel, Knesset. Lembah Yordan adalah perbatasan yang berada di bawah kendali Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Dengan disahkannya RUU ini, Israel akan mengklaim atau mencaplok wilayah Palestina di lembah Yordan tersebut. Sedianya di lembah ini Israel akan membangun pemukiman yahudi. Selain itu pemerintah Israel menganggap wilayah di Lembah

Upload: khairunnisa-zakaria

Post on 12-Apr-2017

105 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas pip

KNESSET ISRAEL SETUJUI RUU KONTROVERSIAL UNTUK CAPLOK

LEMBAH YORDAN

Saya akan menuliskan mengenai tindakan kontroversial yang terjadi di dalam tubuh parlemen

Israel (Knesset). Dimana tindakan ini menuai banyak kecaman dan kontroversi tidak hanya dalam negeri

Israel sendiri bahkan luar negeri pun turut mengecam tindakan parlemen Israel tersebut.

Menteri di kabinet pemerintah Israel telah menetapkan sebuah rancangan undang-undang (RUU)

untuk mencaplok wilayah Palestina di Lembah Yordan. Penggagas RUU ini adalah Miri Regev anggota

Knesset dari partai Likud. Menurut Miri Regev dirinya mengajukan rancangan aturan tersebut atas dasar

menjaga keamanan dan diplomatik. Menurutnya Lembah Yordan adalah pengaman di wilayah perbatasan

Timur. Ini juga bertujuan dalam upaya mencegah penarikan penuh Israel dari Lembah Yordan, seperti

yang Amerika Serikat rancang rencana keamanannya kepada negosiator Israel dan Palestina awal bulan

ini. RUU ini juga memungkinkan Israel untuk membangun pemukiman Yahudi di wilayah Lembah

Yordan dan di jalan yang mengarah ke lembah tersebut. Tidak akan ada larangan untuk melakukan

konstruksi di wilayah itu, kecuali larangan disetujui oleh Parlemen Israel, Knesset.

Lembah Yordan adalah perbatasan yang berada di bawah kendali Otoritas Palestina Mahmoud

Abbas. Dengan disahkannya RUU ini, Israel akan mengklaim atau mencaplok wilayah Palestina di

lembah Yordan tersebut. Sedianya di lembah ini Israel akan membangun pemukiman yahudi. Selain itu

pemerintah Israel menganggap wilayah di Lembah Yordan sangat strategis dan menjadi aset keamanan

bagi Israel. Ini merupakan keuntungan yang di nilai sangat besar bagi Israel.

RUU ini akhirnya telah ditetapkan pada tanggal 31 desember 2013 di Tel Aviv dan banyak

sumber-sumber Israel memperkirakan, RUU itu akan menerima dukungan luas dari partai Likud, tetapi

kemungkinan akan menemui tentangan keras dari beberapa koalisi berhaluan kiri. Seperti yang terlihat

dalam penetapannya delapan menteri dalam panel Komite Legislatif mendukung RUU kontroversial

tersebut. Sementara tiga menteri lainnya menolak keras aturan itu. Berbeda dengan Perdana Menteri

Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan tidak akan ikut campur tangan untuk memblokir RUU, tapi

mengharapkan untuk tidak mendukungnya. Sementara Tzipi Livni selaku Ketua Komite dan Menteri

Kehakiman Israel, yang saat ini memimpin tim negosiator Israel sangat menentangnya dari awal. Sebab,

RUU tersebut dapat mengancam proses negosiasi damai antara Palestina dan Israel. Dimana menteri luar

negeri amerika serikat, john Kerry akan melakukan kunjungan ke wilayah tersebut untuk melancarkan

upaya baru dalam mendorong pembicaraan perdamaian antara kedua pihak. Tzipi Livni menganggap

RUU yang telah diajukan tidak masuk akal di saat pemerintah Israel sedang melakukan negoisasi dengan

Page 2: Tugas pip

Palestina, karena tentunya RUU ini dapat mengancam kelangsungan proses negoisasi perdamaian antara

Israel dan Palestina.

Penetapan RUU ini juga menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, mereka menganggap

proposal dari Regev ini sebagai sebuah kebijakan populis dan tidak bertanggungjawab. Selain itu, aturan

ini bisa membuat Israel dalam bahaya. Karena Negara-negara akan marah pada Israel dan hal ini tentunya

bisa membuat Israel terisolasi dari dunia.

RUU ini sebelumnya mencuat di saat wilayah perbatasan Lebanon-Israel kembali memanas.

Dimana terjadi saling serang antara militer Israel dan kelompok militan. Pada saat itu Israel akan

membebaskan tahanan palestina. Meskipun Israel menunjukkan itikad baiknya dengan membebaskan

tahanan Palestina, Israel juga tetap mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) untuk mencaplok

permukiman Yahudi di Wilayah Palestina, Lembah Jordan, agar dapat menjadi bagian resmi dari Negara

Yahudi itu.

Tindakan pengesahan RUU ini oleh parlemen Israel telah banyak menimbulkan kontroversi sebab

jelas-jelas ini merupakan pelanggaran HAM yang berat terhadap warga Palestina. Serta mencoreng nilai

kemanusiaan yang seharusnya di junjung tinggi. Apalagi jika kita mengacu pada dasar hukum dan

undang-undang internasional yang tercantum secara eksplisit dalam Piagam Perserikatan Bangsa

Bangsa (PBB), yang berkomitmen untuk memenuhi, melindungi HAM serta menghormati

kebebasan pokok manusia secara universal dan di dalamnya ditegaskan secara berulang-ulang,

dalam Pasal 1 (3):

”Untuk memajukan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah internasional

dibidang ekonomi, sosial, budaya dan kemanusiaan, dan menggalakan serta meningkatkan

penghormatan bagi hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi semua orang tanpa

pembedaan ras, jenis kelamin, bahasa atau agama …”

Di sini sangat jelas tertulis bahwa hak asasi manusia begitu dihormati dan dijunjung tinggi. Ini

juga sebagai penyangkalan masyarakat internasional terhadap pelanggaran HAM. Sikap

parlemen Israel yang mengesahkan RUU ini dapat dikatakan melawan hukum internasional serta

melecehkan dan menginjak-injak hak asasi manusia. Masalah ini bukan semata-mata hanya

permasalahan antara Israel dan palestina tetapi juga melibatkan masyarakat internasional karena

menyangkut HAM. Kemudian, secara tidak langsung hal ini merupakan teguran keras bagi

masyarakat internasional khususnya PBB. Bahwa PBB tidak dapat berbuat apa-apa dalam

Page 3: Tugas pip

melawan Israel. Ini merupakan penghinaan bagi PBB selaku dewan yang mengagung-agungkan

dan menjunjung tinggi perdamaian dunia. Lebih ironisnya pelanggaran hukum ini di rancang

dalam bentuk undang-undang. Secara tidak langsung ini merupakan pelanggaran hukum yang di

buat secara resmi atau legal. Artinya dengan diamnya PBB dan masyarakat internasioanal berarti

mengakui tindakan kejahatan tersebut. PBB yang seharusnya menjadi pengayom perdamaian

dunia tidak mengambil tindakan apapun terhadap Israel terkait pengesahan RUU tersebut.

Konspirasi mungkin menjadi alasan yang paling utama sehingga pelanggaran ini dibiarkan

begitu saja tanpa ada reaksi dari pihak internasional maupun PBB.

Diluar dari segala permasalahan itu, hal utama yang menjadi fokus kita yaitu bagaimana

memperjuangkan hak-hak warga Palestina yang telah dirampas. Sebagaimana yang kita ketahui

bahwa hak-hak ini merupakan hak yang paling dasar dan harus ditegakkan serta menjadi

tanggung jawab internasional.

Saya berharap, lembaga legislative sebagai pembuat aturan-aturan seharusnya menjadi

lembaga yang mampu membuat aturan yang menciptakan perbaikan, perdamaian, dan

kesejahteraan bagi masyarakat. Bukan malah menjadi lembaga tempat penyaluran segala hawa

nafsu yang tidak baik yang justru memberikan dampak buruk bagi masyarakat.