tugas pendahuluan

8
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan utama yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 10,77 % (Supas -1985). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya. Dari beberapa sumber air tersebut tidak semuanya menghasilkan air yang siap untuk dikonsumsi oleh

Upload: muhammad-zuhal

Post on 21-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahasan indonesia

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGAir merupakan kebutuhan utama yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 10,77 % (Supas -1985). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya. Dari beberapa sumber air tersebut tidak semuanya menghasilkan air yang siap untuk dikonsumsi oleh manusia. Hal ini terjadi akibat pencemaran oleh bahan organik maupun non organik akibat aktifitas industri serta penebangan hutan secara liar yang secara tidak langsung berdampak pada kualitas dan kuantitas air tanah. Air sangat mudah dan banyak tercemar bakteri dan kuman yang menimbulkan banyak penyakit seperti diare, kolera, disentri, serta berbagai macam penyakit kulit .Bahkan banyak kematian, terutama pada bayi , yang diakibatkan dari pengunaan air yang tidak bersih.Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dibuat suatu alat yang digunakan untuk mengolah air yang masih tercemar menjadi air bersih sesuai baku mutunya dengan memanfaatkan sinar ultraviolet (UV) dalam proses oksidasi fotokatalis. Pada saat ini telah diperkenalkan teknologi pemanfaatan fotokatalis sebagai fotodegradasi polutan menggunakan material oksida. Pada oksida fotokatalis, penyinaran cahaya ultra-violet (UV) akan memberikan energi yang dapat digunakan untuk menghasilkan pasangan elektron dan lubang (hole). Pasangan elektron-hole ini selanjutnya berdifusi ke permukaan partikel oksida yang kemudian mengoksidasi dan mereduksi polutan-polutan (Subiyanto, 2009). Keuntungan penggunaan oksida fotokatalis adalah sumber energi yang digunakan melalui pemanfaatan cahaya matahari. Selain itu oksidasi fotokatalis akanmengubah senyawa-senyawa berbahaya dan beracun di dalam air menjadi senyawa yang tidak berbahaya seperti karbondioksida dan air (Tian J., 2009). Salah satu material oksida fotokatalis yang dapat digunakan dalam proses penjernihan air adalah ZnO. Pemberian cahaya ultraviolet (< 400 nm) pada permukaan ZnO akan mempercepat reaksi kimia yang berguna dalam proses penjernihan. Dalam media air, hampir semua senyawa organik dapat dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air sehingga oksidasi yang dilakukan dengan material fotokatalis ini dapat digunakan untuk membersihkan air dari pencemar organik (Boedisantoso, 2007). Penggunaan ZnO dengan penyinaran UV telah dilakukan oleh Boedisantoso untuk mereduksi bakteri Escheria coli pada tahun 2007 (Boedisantoso, 2007). Darajat pada tahun 2008 melakukan penelitian ZnO sebagai fotokatalis pada proses degradasi senyawa biru metilen. Hasil yang diperolehadalah apabila ZnO digunakan sebagai fotokatalis, terjadi peningkatan efisiensi waktu dan energi hingga mencapai empat kali lipat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari perlakuan menggunakan penyinaran UV saja (Darajat, 2008). Perbedaan kemampuan fotokatalis ZnO dengan fotokatalis lainnya juga pernah diteliti oleh Liu (Liu, 2002). Dalam penelitiannya, Liu membandingkan kemampuan fotokatalitik ZnO dengan TiO2 pada sampel air yang tercemar Escheria coli dan Lactobacilus helveticus. Sumber cahaya yang digunakan adalah sinar UV. Hasil penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa ZnO lebih efektif dari pada TiO2 untuk semua perlakuan yang sama pada percobaan tersebut (Liu, 2002). Dalam penelitian ini, material ZnO digunakan untuk menjernihkan air sekaligus menghilangkan bau busuk dan tak sedap yang ditimbulkan oleh polutan. Karbon aktif digunakan sebagai material penyerap untuk mengadsorpsi zat pencemar, dan media tempat pelapisan material ZnO. Sebagian zat pencemar akan berada di permukaan luar, dan sebagian besar akan teradsorpsi di dalam pori-pori karbon aktif dengan cara difusi (Basuki, 2007). Pengkombinasian karbon aktif dengan ZnO dalam penelitian ini dimaksudkan agar material-material tersebut saling melengkapi peranannya dalam penjernihan air.

B. RUMUSAN MASALAHSehubungan dengan pembuatan alat penjernih air dengan sinar ultraviolet ini, masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:1. Bagaimana membuat alat penjernih air dengan sinar ultraviolet dengan mudah tanpa memerlukan fasilitas yang lebih lengkap.2. Bagaimana menghasilkan air jernih tanpa melakukan pencemaran terhadap lingkungan. 3. Bagaimana mengadakan ujicoba laboratorium untuk menguji kualitas alat penjernih air dengan sinar ultraviolet.

C. RUANG LINGKUPDalam penelitian ini akan dibahas mengenai cara membuat alat penjernih air dengan memanfaatkan sinar ultraviolet serta bagaimana proses penjernihan air yang terjadi di dalam alat tersebut.

D. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan uraian diatas maka tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan alat penjernih air dengan sinar ultraviolet ini adalah:1. Untuk mengetahui cara membuat alat penjernih air dengan sinar ultraviolet dengan mudah tanpa memerlukan fasilitas yang lebih lengkap.2. Untuk menghasilkan air jernih tanpa tanpa melakukan pencemaran terhadap lingkungan.3. Untuk mengetahui kualitas air yang dihasilkan dari alat penjernih air dengan sinar ultraviolet.

http://aribatsolichin.community.undip.ac.id