tugas menprod pendahuluan bayam (1)
DESCRIPTION
kefhuTRANSCRIPT
TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI
BAGELEN BAYAM
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi
Oleh :
Rizka Nur Handira 133020298
Risky Aulia 133020299
Sarah Maharani 133020300
Syafira Rahmadiana 133020301
Syarifah Ulfah N 133020302
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG
2015
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp.
Kata “maranth” dalam bahasa Yunani berarti “everlasting” (abadi). Tanaman bayam berasal
dari derah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam
prkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber
potein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke
Idonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah
Idonesia.
Bayam jepang mengandung lutein yang sangat bermanfaat melindungi mata dari radiasi
ultra violet yang membahayakan makular.
Beta karoten yang dikandungnya melindungi lensa dan kornea mata dari
radiasi UVA danUVB. Bagian mata yang lebih dalam seperti retina dan beberapa syaraf
mendapatkan support perlindungan dari lutein dan zeaxanthin.
Keunggulan Bayam jepang Menurut beberapa penelitian modern kandungan vitamin K
yang sangat tinggi dalam bayam jepang horenso atau spinach lebih berpengaruh secara
signifikan terhadap kesehatan kulit jika dibandingkan dengan vitamin E sebagaimana
keyakinan dunia kedokteran selama ini. Jika dibandingkan dengan jenis sayuran sumber
vitamin K lainnya seperti kangkung, ternyata bayam jepang horenso atau spinach ini juga
memiliki kandungan vitamin K yang lebih tinggi Tak berlebihan jika beberapa orang
menyebut sayuran ini sebagai sumber nutrisi anti penuaan Asam alfa liphoic yang juga
terkandung dalam sayuran ini sangat efektif menetralisir radikal bebas yang larut dalam
lemak. Asam alfa liphoic ini juga diyakini mampu memperbaiki kinerja metabolisme tubuh
yang sangat mempengaruhi kesehatan jantung kita.
Bayam jepang siap panen biasanya berumur antara 25 – 35 hari setelah tanam dengan
tinggi antara 15 – 20 cm. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat
suhu udara tidak terlalu tinggi. Tahapan yang dilakukan saat pemanenan adalah: 1).
Penyimpanan di penampungan hasil panen; 2). Pengepakan di keranjang panen; 3).
Pengiriman ke bangsal pasca panen(Anonimous, 2013).
Tahap-tahap pada pasca panen adalah sebagai berikut: 1). Penerimaan bayam jepang
yang sudah dipanen di bangsal paska panen; 2). Penimbangan awal bayam jepang; 3). Sortasi
awal dengan cara memisahkan bayam jepang yang busuk atau rusak dengan bayam jepang
yang baik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam jepang yang daunnya
besar dan daun kecil. Setelah itu diikat besar maupun dengan ukuran ibu jari; 4).
Penimbangan hasil akhir; 5). Pembersihan bayam jepang dengan cara di cuci, disikat
kamudian dilap, pemangkasan dari daun atau pelepah yang rusak dan membuang akar; 6).
Sortasi akhir; 7). Pelayuan; 8).Grading; 9).Pengemasan atau proses membungkus produk
dengan menggunakan bahan-bahan tertentu guna melindungi produk dari kerusakan dan hal-
hal yang membahayakan konsumen; 10). Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam
jepang dan memperpanjang masa produk dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 ºC; 11).
Pengangkutan atau memindahkan produk bayam jepang ke pasar tujuan atau ke konsumen
dengan mutu produk tetap dipertahankan(Anonimous, 2013).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan produk ini adalah untuk memanfaatkan Bayam
Jepang sebagai bahan baku penunjang dalam diversifikasi pangan dimana biasanya bayam
jepang hanya dikonsumsi sebagai sayuran atau dibuat sayur dan mempunyai nilai jual yang
rendah dan tidak mempunyai umur simpan yang lama. Dengan dibuat produk ini dapat
dihasilkan produk olahan bayam jepang yang memiliki umur simpan yang cukup lama.
1.3 Segmentasi Pasar
Pasar produk “BAGELEN BAYAM” kami dapat diperuntukan untuk sebagai umur
mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Produk “BAGELEN BAYAM”
kami dapat ditemukan dalam pasar-pasar tradisional dan Pasar-pasar modern seperti
minimarket dan supermarket.
1.4 Tempat dan Lokasi Produksi
1.4.1 Dasar Pemilihan Lokasi
Penentuan Lokasi produksi dapatsangat berpengaruh pada pengeluaran biaya produksi
dan pendapatan biaya produksi,. Oleh karena itu lokasi produksi haruslah strategis.Berikut ini
adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat dan lokasi produksi :
a. Lingkungan Masyarakat.
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi
positif maupun negative didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan syarat yang
penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi di mana
perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah. Di lain pihak,
masyarakat membutuhkan industri karena menyediakan lapangan pekerjaan ( Hani T
Handoko, 1984 ).
b. Kedekatan dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada pelanggan, dan mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah
pasar perusahaan tersebut luas atau hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk
mudah rusak atau tidak, berat produk, dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada total
biaya ( Hani T Handoko, 1984 ).
c. Tenaga Kerja
Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup
tersedianya tenaga kerja merupakan hal mendasar. Orang-orang dari suatu daerah dapat
menjadi tenaga kerja yang lebih baik disbanding dari daerah lain bila perusahaan melakukan
pelatihan. Disamping itu, penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkah upah yang
berlaku, perlu diperhatikan ( Hani T Handoko, 1984 ).
d. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier.
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah. Begitu juga bila bahan mentah
mudah rusak ( Hani T Handoko, 1984 ).
e. Fasilitas dan biaya transportasi.
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, laut, dan air akan melancarkan
pengadaan factor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Kedekatan dengan
bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan mentah, tetapi biaya
pengangkutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya, lokasi dekat pasar akan
menghemat biaya pengangkutan pengiriman produk jadi tetapi menaikkan biaya
pengangkutan bahan mentah ( Hani T Handoko, 1984 ).
f. Sumber daya-sumber daya (alam) lainnya.
Hampir setiap industri memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik,
disel, air, angin, dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersediannya sumber daya-
umber daya (alam) dengan murah dan mencukupi ( Hani T Handoko, 1984 ).
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka dipilihlah beberapa lokasi
yang akan menjadi lokasi dari pabrik Sosis ikan lele kami, yaitu:
1. Bandung (Lembang)Secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada
pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah
utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut.
Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi di Bandung ini adalah :
A. Faktor Utama - Lokasi di lembang ini dekat dengan pasar sehingga keperluan untuk membuat
BaBay akan mudah di dapat.- Kesediaan tenaga kerja di daerah Bandung cukup besar yaitu 10.094 jiwa dengan
pendidikan terakhir SMA.- Lokasi Bandung ini dekat dengan sumber bahan mentah yaitu bayam jepang/
horenzo yang terletak di Desa Cibodas, kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
- fasilitas dan biaya transportasi mudah di dapat- Ketersediaan tenaga listrik dan air sangat baik untuk mencukupi kebutuhan pabrik.
B. Faktor Sekunder
Di daerah Bandung terdapat fasilitas fasilitas, seperti :
- Kesehatan Rumah Sakit Umum : 16 Rumah Sakit Khusus : 1 Puskesmas : 68 Apotik : 306
- Pendidikan TK : 340 SD : 1.090 SMP : 131 SMA : 67 Perguruan Tinggi : 430
- Hotel dan Raestauran Penginapan Remaja : 353 kamar Hotel Bintang : 3.492 kamar Hotel Non Bintang : 2.810 kamar Restauran : 29 Rumah Makan : 316
- Olahraga Lapangan Sepakbola Lapangan Tenis Lapangan Atletik Lapangan Bulutangkis Lapangan Volley Kolam Renang
Billiard Softball Sarana Golf Tenis meja Tinju Bowling
- Jaringan Jalan Jalan Arteri Primer : 49.433 meter Jalan Arteri Sekunder : 26.116 meter Jalan Kolektor Primer : 31.712 meter Jalan Kolektor Sekunder : 37.808 meter Jalan Lokal : 788.132 meter
- Angkutan Kota 3 jenis Angkutan : - Bus ( Besar dan sedang ), Minibus (Angkot),
Taaxi
- Terminal Angkutan Penumpang Terminal Leuwipanjang Terminal Cicaheum
- Pelabuhan Udara Husein Sastranegara ( Tahun 2000 ) Keberangkatan Pesawat : 431 Kedatangan Pesawat : 430 Jumlah Penumpang yang Berangkat : 21.339 orang Jumlah Penumpang yang Datang : 20.301 orang
- Kereta Api
- Pelabuhan Export Gedebage, melayani hasil industri dan pertanian
- Lembaga Perbankan Bank Pemerintah : 7 Bank Swasta Nasional: 70 Bank Pembangunan : 1
- Perdagangan Mall : 24
Pertokoan Sedang : 9.552
Lokasi yang digunakan adalah Kp. Cibedug ds. Cikole Lembang Bandung Barat,
dengan luas tanah 1000 m2, dipilih lokasi ini karena lokasi ini sangat strategis, dekat dengan
sumber bahan mentah, dan dekat dengan objek wisata seperti Gunung Tangkuban Perahu,
Maribaya, Ciater, Floating market dan D’ranch.
Karakteristik tanah di lokasi ini sangat baik dan cocok untuk dijadikan lahan usaha
untuk memproduksi BaBay, dengan harga tanah 600 ribu/m2, dan dapat diperluas untuk
bangunannya di kemudian hari.
Untuk UMR di daerah bandung sebesar Rp. 2.001.195
2. Garut
Kabupaten garut, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Ibukotanya adalah Tarogong Kidul. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten sumedang
di utara, kabupaten Tasikmalaya di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Bandung di Barat. Kabupaten garut memiliki luas wilayah
administratif sebesar 306,519 Ha (3065,19 km2).
Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi di Bandung ini adalah :
A. Faktor Utama
- Lokasi di Garut ini dekat dengan pasar sehingga keperluan untuk membuat BaBay
akan mudah di dapat.
- Kesediaan tenaga kerja di daerah Garut cukup besar yaitu 35.621 jiwa dengan
pendidikan terakhir SMA.
- Lokasi Garut ini dekat dengan sumber bahan mentah yaitu bayam jepang/ horenzo
yang terletak di Cikajang, garut selatan, Jawa Barat.
- fasilitas dan biaya transportasi nya lengkap dan mudah di dapat.
- Ketersediaan tenaga listrik dan air nya baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan
pabrik.
B. Faktor Sekunder
Di daerah Garut terdapat fasilitas fasilitas, seperti :
- Kesehatan
1. Rumah Sakit Umum Dr. Slamet. Jln. Rumah Sakit No.12 Garut
2. Rumah Sakit TNI AD Guntur, Jln. Bratayuda No.101 Garut
- Pendidikan
TK : 353
SD : 1540
SMP : 249
SMA : 84
- Pemadam Kebakaran, UPTD Pemadam Api Garut, No.100 Jawa barat Garut.
- Wisata yang terdapat di Garut , sbb : Pantai Santolo, situ Bagendit, Pantai
Rancabuaya, Curug Orok, Gunung Papandayan, Pantai Cijeruk Indah, Air Panas
Cipanas, Pantai Karang Paranje, Pantai Puncak Guha, Candi Cangkuang.
- Lokasi yang digunakan di Garut ini berada di Kp. Katapang rt 01/06 Desa Suci Kab.
Garut dengan luas tanah 700 m2, dipilih lokasi ini karena lokasi ini sangat strategis
dekat dengan sumber bahan mentah,Karakteristik tanah di lokasi ini sangat baik dan
cocok untuk dijadikan lahan usaha untuk memproduksi BaBay, Air yang ada di lokasi
ini lancar walaupun pada saat musim kemarau dengan harga tanah Rp. 6.000.000 dan
dapat diperluas untuk bangunannya di kemudian hari.
Untuk UMR di daerah garut sebesar Rp. 1.250.000
3. Cianjur
Kabupaten Cianjur, adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Ibu kotanya terletak di kecamatan Cianjur, kabupaten ini berbatasan dengan
kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta di Utara, kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, dan Kabupaten Garut di Timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten
Sukabumi di barat.
Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi di Bandung ini adalah :
A. Faktor Utama
- Lokasi di Cianjur ini teletak di Blok Cibenteng, Desa Sukamanah, Kec.
Sukaresmi Kab. Cianjur dekat dengan pasar sehingga keperluan untuk
membuat BaBay akan mudah di dapat.
- Kesediaan tenaga kerja di daerah Cianjur cukup besar yaitu 10.500 jiwa
dengan pendidikan terakhir SMA.
- Lokasi Cianjur ini dekat dengan sumber bahan mentah yaitu bayam jepang/
horenzo yang terletak di Jln. Raya Ciherang No.48 Pacet Cipanas Cianjur,Jawa
Barat.
- fasilitas dan biaya transportasi nya lengkap dan mudah di dapat.
- Ketersediaan tenaga listrik dan air di lokasi cianjur ini sangat bagus untuk
membuat pabrik.
B. Faktor Sekunder
Di daerah Cianjur terdapat fasilitas fasilitas, seperti :
- Kesehatan
1. RSUD Cianjur. Jln Rumah Sakit No.1 Bojong Herang Cianjur.
2. RSU Cimacan. Jln Raya Cipanas No.17 Cimacan Pacet
3. RSB Al Afiah. Jln Siti Jenab No.49 Pamoyanan Cianjur
- Pendidikan
TK : 387
SD : 259
SMP : 238
SMA : 96
- Pemadam Kebakaran, Jl Perintis Kemerdekaan, Cianjur, Jawa Barat
- Wisata yang terdapat di Cianjur, sbb : Kwbun Raya Cibodas, Situs Gunung Padang
Cianjur, Pantai Jayanti, Curug Citambur, Waduk Jangari, Tracking Gunung Gede,
Kota Bunga, Istana Cipanas, Pantai Arfa, Tirta Jangari, Wana Wisata
Mandalawangi, Makan Dalem Cikundul.
` Lokasi yang digunakan adalah Blok Cibenteng, Desa Sukamanah, kec. Sukaresmi
Kab. Cianjur dengan luas tanah 1000 m2, dipilih lokasi ini karena lokasi ini sangat strategis
dekat dengan sumber bahan mentah,Karakteristik tanah di lokasi ini sangat baik dan cocok
untuk dijadikan lahan usaha untuk memproduksi BaBay, dengan harga tanah 600 ribu/m2,
dan dapat diperluas untuk bangunannya di kemudian hari.
Untuk UMR di daerah cianjur sebesar Rp. 1.600.000
Tabel 1. Data produksi Bayam Jepang setiap kabupaten/kota di Jawa Barat
1.4.2 Analisis biaya
Dalam penentuan lokasi produksi, terdapat tiga lokasi yang kami pertimbangkan untuk
dibangun pabrik pembuatan produk “Bayam Jepang”. Dengan luas tanah yang ditentukan
yaitu sebesar 500 m2 dan 7 orang tenaga kerja yang terdiri dari 1 orang tenaga ahli, 4 orang
tenaga kerja, 1 orang satpam, dan 1 orang supir.
Bandung
1. Bangunan
Luas Bangunan = 700 m2
Harga Bangunan = Rp. 420.000.000,-
2. Tenaga Kerja
a. Staf ahli 1 orang x @ Rp. 3.200.000,- = Rp. 3.200.000,-
b. Tenaga kerja Tetap 2orang x @ Rp. 2.500.000,- = Rp. 5.000.000,-
Lepas 2 orang x @ Rp. 750.000,- = Rp. 1.500.000,-
d. Satpam 1 orang x @ Rp 2.100.000,- = Rp. 2.100.000,-
e. Supir 1 orang x @ Rp. 2.100.000,- = Rp. 2.100.000,-+
Rp. 13.900.000,-/ bulan
Cianjur
1. Bangunan
Luas bangunan = 700 m2
Harga Bangunan = Rp. 420.000.000,-
2. Tenaga Kerja
a. Staf ahli 1 orang x @ Rp.3.200.000,- = Rp. 3.200.000,-
b. Tenaga kerja Tetap 2orang x @ Rp. 2.100.000,- = Rp. 4.200.000,-
Lepas 2 orang x @ Rp. 600.000,- = Rp. 1.200.000,-
c. Satpam 1 orang x @ Rp 1.700.000,- = Rp. 1.700.000,-
d. Supir 1 orang x @ Rp. 1.700.000,- = Rp. 1.700.000, +
Rp. 12.000.000,-/ bulan
Garut
Fixed Cost
1. Bangunan
Luas Bangunan = 700 m2
Harga bangunan = Rp. 280.000.000,-
2. Tenaga Kerja
a. Staf ahli 1 orang x @ Rp. 3.200.000,- = Rp. 3.200.000,-
b. Tenaga kerja Tetap 2 orang x @ Rp. 2.000.000,- = Rp. 4.000.000,-
Lepas 2 orang x @ Rp. 550.000,- = Rp. 1.100.000,-
c. Satpam 1 orang x @ Rp 1.300.000,- = Rp. 1.300.000,-
d. Supir 1 orang x @ Rp. 1.300.000,- = Rp. 1.300.000,- +
Rp. 10.900.000,-/ bulan
Harga Peralatan
Mixer ( Food Processor ) 4 unit x @ Rp. 1.500.000,- = Rp. 6.000.000,
Blender 4 unit x @ Rp. 700.000,- = Rp. 2.800.000,-
Timbangan 2 unit x @ Rp. 175.000,- = Rp. 350.000,-
Oven listrik 1 unit x @ Rp. 27.933.000,- = Rp.27.933.000,
Hand Sealer 2 unit x @ Rp. 250.000,- =Rp. 500.000,-
= Rp. 37.583.000 ,-
Bahan Baku
Rencana penjualan adalah 1 unit yang berisi 3 pcs dengan rincian target penjualan
dalam per bulan adalah 3.000 unit. Mengacu pada target tersebut maka diperlukan bahan
baku sebanyak 45kg bayam jepang perbulan. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk bahan
baku di setap lokasinya adalah :
Bandung : harga bahan baku Rp. 8.000.,-/kg Total Rp. 360.000,- (Perbulan)
Garut : harga bahan baku Rp. 3.000,-/kg Total Rp. 135.000,- (Perbulan)
Cianjur : harga bahan baku Rp. 2.500,-/kg Total Rp. 112.500,- (Perbulan)
Tabel 2. Biaya Tetap (Fixed Cost)
No Uraian Lokasi Pabrik
Bandung Garut Cianjur
1 Bangunan (700 m2) Rp. 420.000.000,- Rp. 430.000.000,- Rp. 430.000.000,-
3 Mesin dan
peralatanRp. 37.583.000,- Rp. 37.583.000,- Rp. 37.583.000,-
4 Tenaga Kerja Rp13.900.000,- Rp. 12.000.000,- Rp. 10.900.000,-
5 Kendaraan Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,-
6 Asuransi Rp. 4.500.000,- Rp. 4.500.000,- Rp. 4.500.000,-
7 Perizinan Rp. 4.000.000,- Rp. 3.500.000,- Rp. 4.000.000,-
8 PBB 5%/Tahun Rp. 2.140.000,- Rp. 2.140.000 ,- Rp. 2.140.000,-
Jumlah Rp. 512.123.000,- Rp. 519.723.000,- Rp. 519.123.000,-
Tabel 3. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
No Uraian Lokasi Pabrik
Bandung Garut Cianjur
1 Bahan baku utama Rp. 360.000,- Rp. 135.000,- Rp. 112.500,-
2 Bahan baku
penunjangRp. 4.449.000,- Rp. 4.318.000,- Rp. 4.389.000,-
3 Tenaga Kerja Lepas Rp. 1.500.000 Rp. 1.100.000,- Rp. 1.200.000,-
4 Listrik & air
(perbulan)Rp. 2.500.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 2.300.000,-
5 Kemasan Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
7 Biaya bahan bakar Rp. 1.500.000,- Rp.1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
8 Transportasi :
Bahan Baku Rp. 950.000,- Rp. 1.300.000,- Rp. 1.050.000,-
Pemasaran Rp. 900.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
Jumlah Rp. 13.659.000,- Rp. 12.853.000,- Rp. 13.051.500,-
Tabel 4. Rincian Produksi
No Uraian Banyaknya
jumlah
yang
Lokasi Pabrik
digunakan
Bandung Garut Cianjur
1 Bahan baku utama :
- Bayam 45 kg Rp. 360.000,- Rp. 135.000,- Rp. 112.500,-
2 Bahan baku
penunjang :
- Tepung terigu
- Gula pasir
- Susu cair
- Telur
- Baking powder
- Mentega
- Garam
120 kg
22,5 kg
45 liter
300 biji
0,75 kg
22,5 kg
1,5 kg
Rp. 1.440.000,-
Rp. 247.500,-
Rp.1.420.000,-
Rp. 330.000,-
Rp. 6.500,-
Rp. 990.000,-
Rp. 15.000,-
Rp.1.380.000,-
Rp.247.500,-
Rp.1.350.000,-
Rp.330.000
Rp.6.500,-
Rp.990.000,-
Rp.14.000
Rp.1.400.000,-
Rp.247.500,-
Rp.1.400.000,-
Rp.330.000
Rp.6.500,-
Rp.990.000,-
Rp.15.000
Persamaan Umum (FC + VC.X)
a. Bandung = 512.123.000 + 13.659.000x ……(A)
b. Garut = 519.723.000 + 12.853.000x ……..(B)
c. Cianjur = 519.123.000 + 13.051.500x ….....(C)
Total Cost (TC)
TCA = TCB = TCC
Jika TCA = TCB
FCA + VCA = FCB + VCB
512.123.000 + 13.659.000x = 519.723.000 + 12.853.000x
806.000x = 7.600.000
x = 9,42
Jika TCA = TCC
FCA + VCA = FCC + VCC
512.123.000 + 13.659.000x = 519.123.000 + 13.051.500x
607.500 x = 70.000.000
x = 11,52
Jika TCB = TCC
FCB + VCB = FCC + VCC
519.723.000 + 12.853.000x = 519.123.000 + 13.051.500x
-198.500x = -600.000
x = 3,02
TC = FC + VC.X
Untuk 3000 unit
TCA = 512.123.000 + 13.659.000x
= 512.123.000 + 13.659.000x (3000)
= 41.489.123.000
TCB = 519.723.000 + 12.853.000x
= 519.723.000 + 12.853.000x (3000)
= 39.078.723.000
TCC = 519.123.000 + 13.051.500x
= 519.123.000 + 13.051.500x (3000)
= 39.673.623.000
1.4.3. Keputusan Penentuan Lokasi
Berdasarkan grafik yang telah didapat daerah Sumedang memungkinkan untuk
membuat suatu pabrik dengan biaya total paling minimum. Selain itu prospek pemasaran dan
jarak distribusi dari produsen ke konsumen kami memilih daerah Sumedang sebagai lokasi
produksi “Sosis Daging Ikan Lele" karena daerah Sumedang dapat meminimalisir biaya
T
CB
transportasi dan juga daerah sumedang termasuk daerah yang dekat dengan lokasi pemasaran
produk walaupun mempunyai fixed cost yang cukup besar. Kapasitas produksi direncanakan
akan dibuat sebanyak 3000 unit dan isi perunit 3 pcs sosis daging ikan lele.
Bahan Baku
Rencana penjualan adalah 1 unit yang berisi 5 pcs dengan rincian target penjualan
dalam per bulan adalah 2.000 unit. Mengacu pada target tersebut maka diperlukan bahan
baku sebanyak kg bayam jepang perbulan. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk bahan
baku di setap lokasinya adalah :
Bandung : harga bahan baku Rp. 16.000.,-/kg Total Rp. 2.496.000,- (Perbulan)
Cianjur : harga bahan baku Rp. 16.500,-/kg Total Rp. 2.574.000,- (Perbulan)
Garut: harga bahan baku Rp. 18.000,-/kg Total Rp. 2.808.000,- (Perbulan)