tugas pendahuluan modul rr

Upload: wahyufitriasantosa

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    1/14

    A.2 Sifat-sifat MaterialSifat material secara umum dapat diklasifikasikan seperti di bawah ini :

    1. Sifat Fisik

    Sifat yang telah ada pada material, contoh : warna, massa jenis,

    dimensi, bau, dan lain-lain.

    2. Sifat imia

    Sifat material yang berhubungan dengan komposisi kimia, contoh :

    kemolaran, kemolalan, dan konsentrasi.

    !. Sifat "eknologi

    Sifat material yang muncul akibat mengalami proses pemesinan,

    contoh : mampu tempa.

    1. Sifat "ermal

    Sifat material yang dipengaruhi oleh temperatur, contoh :

    konduktifitas termal, titik beku dan titik didih.

    2. Sifat #ptik

    Sifat material yang berhubungan dengan pencahayaan, contoh :

    sifat mapu bias dan mampu dibiaskan.

    !. Sifat $kustik

    Sifat material yang berhubungan dengan bunyi, contoh : mampu

    meredam bunyi.

    %. Sifat &agnetik Sifat material untuk merespon medan magnet, contoh : mampu

    menyimpan magnet.

    '. Sifat &ekanik

    Sifat material yang muncul akibat pembebanan mekanik. $dapun

    sifat mekanik pada material antara lain :

    a. ekerasan

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    2/14

    emapuan material untuk menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi

    di permukaan.

    b. ekuatan

    emapuan material untuk menahan deformasi plastis secara menyeluruh.

    Gambar A.6 kur(a kekuatan

    c. euletan

    emampuan material untuk menahan deformasi plastis maksimum sampai

    material itu patah.

    Gambar A.7 kur(a keuletan

    d. elentingan

    )esarnya energi yang diserap material selama deformasi elastis berlangsung.

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    3/14

    e. etangguhan

    )esarnya energi yang diserap material sampai material tersebut patah.

    Gambar A.9 kur(a ketangguhan

    f. &odulus *lastisitas

    &erupakan ukuran kekakuan material.

    Gambar A.10 kur(a modulus elastisitas

    A.5 Mekanisme Penguatan Material

    1. +enguatan arut +adat

    +enguatan dengan cara menambahkan sejumlah atom lain atom asing ke

    dalam sebuah gugusan atom induk. +emaduan dalam jumlah tertentu dimana

    semua unsur pemadu terlarut padat dalam logam induk. $tom atom asing tersebut

    dapat larut padat intertisi atau substitusi tergantung pada ukurannya. )ila atom

    asing berukuran besar d / 0.1' , maka larut padat substitusi. alau berukuran

    kecil d 0.1' akan larut padat interstisi d 3 diameter atom terlarut, 3

    diameter atom pelarut atom induk .

    Gambar A.17 penguatan larut padat

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    4/14

    2. +enguatan dengan Fasa edua

    +enguatan fasa kedua terjadi ketika penambahan unsur paduan

    menghasilkan fasa kedua second phase atau fasa sekunder.

    Fasa kedua bersifat keras kuat dan getas. ekerasan kekuatan material

    meningkat dengan bertambahnya jumlah fraksi berat fasa kedua. 4ontoh paduan

    yang menghasilkan memiliki fasa kedua:

    )aja Steel

    )esi Fe yang dipadu dengan karbon 4 menghasilkan fasa kedua

    senyawa Fe ! 4 sementit disamping fasa utama ferrit 5 larut padat dalam Fe .

    Fasa ferrit bersifat lebih lunak dan ulet sedangkan sementit sangat keras tapi

    rapuh.

    !. +enguatan +resipitat

    &erupakan penambahan atom asing ke material utama. eberadaan

    persipitat akan menghambat pergerakan dari dislokasi

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    5/14

    %. +enguatan ispersi

    ogam paduan bisa ditingkatkan kekerasannya dengan penambahan

    partikel oksida yang akan menghalangi pergerakan dari dislokasi. +artikel oksida

    tidak larut dalam matriknya pada suhu tinggi. +enambahan partikel $l 2# ! pada

    produk S$+ Sintered Aluminium Product akan memberikan kekuatan yang lebih

    tinggi dibandingkan padual $l biasa pada suhu tinggi.

    Gambar A.20 penguatan dispersi

    '. +enguatan dengan +enghalusan )utir6Sub-butir

    )atas butir adalah penghalang dislokasi atau disebut juga penghalangterjadinya slip. emampuan menghalangi bertambah dengan peningkatan sudut

    mis-orientasi butir angle of misorientation . )utir halus mempunyai batas butir

    lebih banyak sehingga penghalang dislokasi lebih banyak dan lebih susah

    terjadinya slip akhirnya material menjadi lebih kuat. &akin halus ukuran butir

    maka bidang slip akan semakin pendek sehingga dislokasi akan cepat sampai ke

    batas butir. Semakin halus ukuran butir maka material akan semakin kuat.

    Gambar A.21 penguatan penghalusan butir

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    6/14

    7. +engerasan 8egangan

    9ntuk masing masing kenaikan regangan plastis, dibutuhkan tegangan

    yang lebih besar untuk menggerakkan dislokasi dibandingkan sebelumya karena

    dislokasi telah banyak yang sampai kebatas butir. ni berarti logam bertambah

    kekerasan dan kekuatannya.

    Gambar A.22 penguatan regangan

    ;. +enguatan dengan "ekstur

    +roses defornasi akan menyebabkan butir-butir dari logam mengarah pada

    orientasi tertentu. ogam yang orientasi kristalnya mengarah pada orientasi

    tertentu dikatakan memiliki tekstur kristalografis. engan adanya orientasi yang

    tertentu tersebut, maka logam tidak lagi bersifat isotrop melainkan justru bersifat

    anisotrop khususnya dalam hal kekuatannya

    isotropi anisotropi

    Gambar A.23 penguatan dengan tekstur

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    7/14

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    8/14

    Sejalan dengan peningkatan temperatur terjadi pertumbuhan butir di

    daerah-daerah yang paling tinggi tingkat energi dalamnya yang tersimpan dalam

    dislokasi. +ertambahan butir baru ini dikenal dengan rekristalisasi. )utir menjadi

    halus di banding butir sebelum di rekristalisasi. alam hal ini terjadi penurunan

    kekerasan, kekuatan, dan terjadi peningkatan elongation bahan.

    )iasanya pertumbuhan butir baru ini kebanyakan terjadi pada daerah batas

    butir lama karena di sana terjadi penumpukan dislokasi. Seperti diketahui bahwa

    batas butir merupakan salah satu penyebab terhalanganya pergerakan dislokasi.

    ristal yang mengalami deformasi plastis mempunyai lebih banyak energi dari

    pada kristal yang tidak mempunyai regangan karena mengandung dislokasi dan

    cacat-cacat titik.

    )ila ada kesempatan, atom-atom akan bergerak dan membentuk susunan

    yang lebih sempurna. "anpa regangan, hal ini dapat terlaksana bila kristal

    dipanaskan dan melalui suatu proses yang disebut anealling . >etaran termal kisi

    yang besar dari pada suhu dingin menyebabkan terjadinya pengaturan kembali

    atom-atom dan membentuk butiran-butiran yang lebih sempurna.

    +ada proses rekristalisasi atom-atom bergerak dan menata diri kembali.+enataan kembali ini lebih mudah pada suhutinggi bahkanterjadi penurunan

    kekuatan dalam contoh yang dipanaskan pada suhu !00 ?4 selama satu jam.

    4ontoh yang mengalami pengerjaan dingin sebesar ;'@, hampir semua

    terkristalisasi. Sebaliknya contoh yang dibiarkan selam satu jam pada suhu

    dibawah 200 ?4 tetap memiliki kekuatan yang didapat sewaktu paada ;'@. Aadi

    dapat kita tarik kesimpulan bahwa :

    Recovery yaitu proses pemulihan material. Selama proses pemulihanterjadi penurunan kekerasan sedikit tanpa perubahan struktur butir, dilokasi-

    dislokasi yang salah arah secara (ertikal akan kembali menyusun diri dan

    jumlahnya sedikit berkurang tetapi tegangan sisa turun banyak.

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    9/14

    8ekristalisasi yaitu pertumbuhan butir baru. +roses rekristalisasi bisa

    terjadi pada pengerjaan panas atau pengerjaan dingin asalkan materialterdeformasi minimal '0@. eformasi bisa dilakukan dengan proses

    pembentukan yaitu pengerolan, ekstrusi, penempaan. +enyebab rekristalisasi

    adalah adanya energi dari tumpukan kerapatan dislokasi. Sehingga terjadi

    peningkatan energi dalam, atom cenderung untuk kembali pada tingkat energi

    rendah dengan cara membentuk butir baru.

    +roses rekristalisasi diklasifikasikan menjadi: inamik 8ekristalisasi yang terjadi selama berlangsungnya deformasi.

    "erjadi pada pengerjaan panas Statik8ekristalisasi terjadi setelah pemberian deformasi

    2.2 Skematik Recovery an "ekristalisasi

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    10/14

    )erikut ini adalah skematik dari proses recovery dan rekristalisasi.

    ari skematik diatas dijelaskan dimana pada proses rekristalisasi terjadi

    penurunan kekerasan, dan peningkatan elongation bahan. Sedangkan pada prosesrecovery , kekuatan dan kekerasan material tidak berubah.

    ari skema juga dapat dijelaskan bahwa sebelum material mengalami

    recovery , semua sifat mekanik pada material berada dalam keadaan normal,

    namun pada waktu pengerolan atau pemberian deformasi terhadap material,

    terjadi perubahan sifat mekaniknya. +ada waktu pemberian deformasi tersebut

    terjadi peningkatan harga kekerasan, kekuatan, dan tegangan sisa, sedangkan

    keuletan material tersebut berkurang. $dapun ukuran butirnya menjadi lebih kecil

    dan pipih dari semula. engan penambahan temperatur setelah proses pemberian

    deformasi, terjadi pertumbuhan butir baru pada material yang menyebabkan nilai

    kekerasan, kekuatan dan tegangan sisa menjadi menurun, sedangkan keuletannya

    meningkat. +ertumbuhan butir baru inilah yang disebut dengan rekristalisasi.

    )utir baru ini lambat laun menjadi besar, akhirnya sifat material kembali kepada

    bentuk semula.

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    11/14

    2.3 #akt$r-fakt$r %ang Mem&engaru'i "ekristalisasi

    • Aumlah deformasi Semakin besar jumlah deformasi maka semakin mudah rekristalisasi

    terjadi• "emperatur

    Semakin tinggi temperatur maka material lebih cepat mencapai

    rekristalisasi.• Baktu

    Semakin lama waktu rekristalisasi maka persentasi yang terkristalisasi

    juga semakin banyak.• 9kuran butir

    Semakin kecil ukuran butir awal, maka makin banyak batas butir maka

    setelah deformasi akan mudah terjadi rekristalisasi.• omposisi +aduan

    8ekristalisasi mudah terjadi pada paduan dibandingkan pada logam

    murni.

    2.4 Penger(aan ingin an Penger(aan Panas

    +ada proses recor(ery dan rekristalisasi ada dua jenis pengerjaan, yaitu:

    1 +engerjaan ingin Cold Working

    idalam pengerjaan dingin ini temperatur yang digunakan dibawah

    temperatur rekristalisasi " kerja " rekristalisasi , " kerja C 0,! " melt. +ada

    pengerjaan dingin, material mengalami deformasi plastis sehingga keuletan

    material menjadi turun sedangkan kekuatan dan kekerasan material mengalami

    peningkatan. $da beberapa kekurangan dan kelebihan dalam proses pengerjaan

    dingin ini.

    elebihan dari proses pengerjaan dingin diantaranya yaitu:• +eningkatan kekuatan cukup berarti• +eningkatan sifat mampu mesin• ualitas permukaan halus• "idak terbentuk terak oksida• etelitian dimensi

    ekurangan dari proses pengerjaan dingin diantaranya yaitu:• "erjadi tegangan sisa• )utir yang pecah dan adanya distorsi• euletan rendah• aya pembentukan besar

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    12/14

    • aang-kadang efek strain hardening tidak disukai

    2 +engerjaan +anas Hot Working +ada pengerjaan panas ini temperatur yang digunakan diatas temperatur

    rekristalisasi " kerja / " rekristalisasi , " kerja C 0,7 " melt. imana pada proses

    pengerjaan panas ini, material mengalami perubahan struktur mikronya yang

    mana keuletan dari material tersebut meningkat sedangkan kekuatan dan

    kekerasannya mengalami penurunan. +engerjaan panas ini dilakukan didalam

    tungku pada temperature tiggi. $dapun kelebihan dan kekurangan dari pengerjaan

    panas ini yaitu :

    elebihan pengerjaan panas :aya pembentukan rendah

    +eningkatan kekuatan rendah+orositas dapat dikurangi

    etidak murnian logam terpecah dan tersebar $danya sedikit penghalusan butir

    ekurangan pengerjaan panas :)utuh pemanasan

    &udah terbentuk terak

    ualitas permukaan kurang bagus

    etelitian dimensi sulit dikontrol

    9mur perkakas rendah

    )A) ***M+, G*

    3.1 Alat !an )a'an

    a. $lat :1. "ungku2. >ergaji!. >erinda%. $lat uji tekan'. $lat uji keras

    b. )ahan:1. Spesimen

    3.2 Skema Alat

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    13/14

    Gambar ).3.1 "ungku nduksi &esin 9ji eras Rockwell

    Gambar #.3.1 Skema uji heat treatment

    ,/GAS S+)+ /M P"A ,* /M

    1. &ekanisme penumpukan dan perbanyakan dislokasi :

    &ekanisme penumpukan dislokasi terjadi karena adanya pembebanan.

    islokasi-dislokasi yang ada menumpuk dan terkonsentrasi pada satu tempat

    hingga terjadilah strain hardening umumnya penumpukan dislokasi merupakan

    dislokasi yang terhambat pergerakannya.

  • 8/16/2019 Tugas Pendahuluan Modul Rr

    14/14

    Gambar1.10 penumpukan dan perbanyakan dislokasi

    !. Fenomena anihilasi yaitu peristiwa menghilangnya dislokasi karena bentuk

    dislokasi tidak sama tapi kongruen.

    Fenomena poligonisasi yaitu peristiwa mantul atau bertolaknya dislokasi

    karena bentuk dislokasi adalah sama.

    >ambar :

    Gambar1.12 $nihilasi Gambar 1.13 poligonisasi

    1.