ermawati/tugas pendahuluan 1, 2 makalah peralatan dan neraca

42
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN PERALATAN DAN NERACA DI LABORATORIUM MAKALAH Oleh : Nama : Ermawati NRP : 113020138 Kelompok : F Meja : 1 (satu) Tanggal Percobaan : 15 Oktober 2011 Asisten : Moch. Luthfi Khairul Anwar LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN

Upload: ermawati-widodo

Post on 15-Oct-2014

390 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

TUGAS PENDAHULUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN PERALATAN DAN NERACADI LABORATORIUM

MAKALAH

Oleh :Nama : ErmawatiNRP : 113020138Kelompok : FMeja : 1 (satu)Tanggal Percobaan : 15 Oktober 2011Asisten : Moch. Luthfi Khairul Anwar

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANGUNG2011

Page 2: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai : 1) Percobaan Pengenalan Peralatan di

Laboratorium. 2) Tujuan Percobaan Pengenalan Peralatan di Laboratorium. 3) Prinsip

Percobaan Pengenalan Percobaan di Laboratorium

I.1. Percobaan Pengenalan Peralatan di Laboratorium

Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu : perkakas,

perabot yang dipakai untuk mencapai maksud atau tujuan.

Sebelum memulai praktikum tentunya kita harus mengenal alat, bentuk dari

alat tersebut, fungsi, dan cara kerjanya. Agar nantinya pada saat praktikum kita tidak

kesulitan ataupun salah menggunakan alat tersebut. Alat yang berada di laboratorium

merupakan sarana yang dipakai untuk menunjang terlaksanakannya kegiatan saat

praktikum. Sebelum dan sesudah melakasanakan praktikum, peralatan laboratorium

yang digunakan dibersihkan dahulu agar bersih. Tidak ada zat-zat atau kotoran

lainnya yang menempel. Ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keawetan

peralatan tersebut. Dan juga setelah selesai digunakan disimpan kembali ke

tempatnya.

I.2. Tujuan Percobaan Pengenalan Peralatan di Laboratorium

Page 3: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Tujuan percobaan peralatan di laboratorium ini adalah untuk mengetahui dan

menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat

yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya tidak melakukan kesalahan.

I.3. Prinsip Percobaan Pengenalan Peralatan di Laboratorium

Prinsip percobaan peralatan di laboratorium ini adalah berdasarkan

identifikasi alat yang digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing

alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

Page 4: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan mengenai : 1) Tabung Reaksi, 2) Batang Pengaduk,

3) Sendok Spatula, 4) Cawan Petri, 5) Botol Semprot, 6) Pipet Ukur, 7) Pembakar

Spirtus, 8) Cawan Krus, 9) Rak Tabung Reaksi, 10) Bunsen, 11) Eksikator, 12) Labu

Erlenmeyer, 13) Pipet Tetes, 14) Botol Timbang, 15) Pipet Seukuran/ Sekunder, 16)

Kasa Asbes, 17) Kaki Tiga, 18) Corong, 19) Lumpang dan Alu, 20) Statif, 21) Klem,

22) Buret, 23) Sikat Tabung Reaksi, 24) Kawat Nikrom, 25) Plat Tetes, 26) Gelas

Kimia, 27) Penjepit Tabung Reaksi, 28) Kaca Arloji, 29) Labu Ukur.

II.1. Tabung Reaksi

Tabung reaksi yaitu alat yang berbentuk tabung. Terbuat dari kaca bening

borosilikat yang tahan panas. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk

mereaksikan bahan kimia dalam jumlah yang kecil.

II.2. Batang Pengaduk

Batang pengaduk terbuat dari kaca yang tahan panas. Berfungsi untuk

mengaduk zat yang berbentuk cairan.

II.3. Sendok Spatula

Sendok spatula ada yang terbuat dari alumunium dan juga plastik. Berfungsi

untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan ataupun serbuk.

II.4. Cawan Petri

Page 5: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cawan petri terbuat dari porselen. Berfungsi untuk menguapkan zat.

II.5. Botol Semprot

Botol terbuat dari pollatilen. Berfungsi untuk menampung aqua DM yang

digunakan untuk mencuci alat-alat.

II.6. Pipet Ukur

Pipet Ukur terbuat dari kaca yang pada dindingnya terdapat skala. Berfungsi

untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat.

II.7 Pembakar Spirtus

Pembakar spirtus terbuat dari kaca yang tahan panas. Pada bagian atasnya

terdapat sumbu dan penutup. Penutup pada pembakar spirtus berfungsi untuk

mematikan api. Isi dari pembakar spirtus ini adalah methanol. Berfungsi untuk

memanaskan zat.

II.8 Cawan Krus

Cawan krus terbuat dari porselen. Berfungsi untuk menyimpan zat yang akan

dipanaskan atau diabukan.

II.9 Rak Tabung Reaksi

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dan berbentuk balok. Pada bagian atapnya

terdapat lubang yang berfungsi untuk menyimpan tabung reaksi.

II.10 Bunsen

Bunsen terbuat dari besi dan alumunium. Berfungsi untuk memanaskan zat.

Page 6: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

II.11. Eksikator

Eksikator terbuat dari kaca yang tebal. Didalamnya terdapat silica. Berfungsi

untuk mendinginkan cawan krus atau untuk menyerap uap air.

II.12. Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer terbuat borosilikat. Terdapat skala pada dindingnya. Dan

terdapat dengan berbagai ukuran. Berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan

larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, dan menampung titran pada saat titrasi.

II.13. Pipet Tetes

Pipet tetes terbuat dari kaca. Bagian bawahnya menyempit dan bagian atasnya

terdapat piller yang berukuran kecil. Berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah

tetesan.

II.14. Botol Timbang

Botol timbang ada yang terbuat dari kaca dan plastik. Biasanya botol timbang

juga disertai dengan tutup. Berfungsi untuk menyimpan zat yang akan di timbang.

II.15. Pipet Seukuran/Sekunder

Pipet seukuran/sekunder terbuat dari kaca. Bisa juga disebut dengan pipet

gondok karena bagian tengahnya menggelembung. Terdapat skala pada dindingnya.

Berfungsi untuk mengambil zat yang berbentuk cairan.

II.16. Kasa Asbes

Kasa asbes terbuat dari kawat yang bagian tengahnya terdapat asbes.

Page 7: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Berfungsi sebagai alas pada saat pembakaran.

II.17. Kaki Tiga

Kaki tiga terbuat dari besi. Penyangganya ada tiga dan pada bagian atasnya

berbentuk lingkaran. Berfungsi untuk menahan kasa asbes saat membakar.

II.18. Corong

Corong ada yang terbuat dari kaca yang tahan panas dan plastik. Corong

berfungsi untuk menyaring endapan ataupun campuran kimia.

II.19. Lumpang dan Alu

Lumpang dan alu terbuat dari porselen yang tebal. Lumping berfungsi sebagai

tempat untuk menyimpan zat yang akan dihaluskan. Sedangkan alu berfungsi sebagai

alat untuk menghaluskan zat tersebut.

II.20. Statif

Statif terbuat dari besi yang panjang dan pada bagian alasnya berbentuk kotak

untuk menahan besi tersebut. Berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong

pisah, dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

II.21. Klem

Klem terbuat dari besi. Berfungsi untuk menjepit buret pada statif dan

menahan kondensor saat destilasi.

II.22. Buret

Buret terbuat dari kaca yang mempunyai skala pada dindingnya. Buret ada

Page 8: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

yang berwarna coklat dan bening. Terdapat keran pada ujungnya. Berfungsi untuk

mengeluarkan cairan dengan volume tertentu. Biasanya digunakan pada saat titrasi.

II.23. Sikat Tabung Reaksi

Sikat Tabung Reaksi terbuat dari kawat yang pada unjungnya terdapat sikat.

Berfungsi untuk membersihkan tabung reaksi ataupun perkakas gelas lainnya.

II.24. Kawat Nikrom

Kawat nikrom pangkal satunya terbuat dari kaca dan pangkal satunya lagi

terbuat dari kawat yang ujungnya melingkar. Berfungsi untuk mereaksikan senyawa

ataupun zat dalam nyala api.

II.25. Plat Tetes

Plat tetes terbuat dari porselen yang tebal. Berfungsi untuk mereaksikan zat

dalam jumlah tetesan.

II.26. Gelas Kimia

Gelas kimia terbuat dari borosilikat. Terdapat skala pada dindingnya.

Berfungsi sebagai alat untuk menampung larutan, alat memanaskan cairan, dan untuk

mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi.

II.27. Penjepit Tabung Reaksi

Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu. Berfungsi untuk menjepit tabung

Page 9: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

reaksi saat dipanaskan.

II.28. Kaca Arloji

Kaca arloji terbuat dari kaca. Berfungsi untuk penutup gelas kimia, tempat

saat menimbang, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.

II.29. Labu Ukur

Labu ukur terbuat dari kaca dan plastic. Terdapat tutup dan berfungsi untuk

membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan juga alat untuk mengencerkan

larutan.

Page 10: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

III. ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai : 1) Alat yang digunakan dan 2)

Metode yang digunakan.

III.1 Alat-alat yang digunakan

Tabung reaksi, batang pengaduk, sendok spatula, cawan petri, botol semprot,

pipet ukur, pembakar spirtus, cawan krus, rak tabung reaksi, bunsen, eksikator, labu

Erlenmeyer, pipet tetes, botol timbang, pipet seukuran/sekunder, kasa asbes, kaki

tiga, corong, lumping dan alu, statif, klem, buret, sikat tabung reaksi, kawat nikrom,

plat tetes, gelas kimia, penjepit tabung reaksi, kaca arloji, dan labu ukur.

III.2. Metode Percobaan

III.2.1. Tabung Reaksi

Cara menggunakan tabung reaksi adalah bersihkan terlebih dahulu lalu kalibrasi

dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian zat yang akan

direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi.

III.2.2. Batang Pengaduk

Page 11: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakan batang pengaduk adalah bersihkan lalu kalibrasi.

Masukkan batang pengaduk pada gelas kimia yang sudah berisi larutan, kemudian-

aduk larutan tersebut memakai batang pengaduk.

III.2.3. Sendok Spatula

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi lalu dilap.

Masukkan sendok spatula kedalam botol yang berisi zat lalu angkat sendok yang

sudah berisi zat kedalam yang diinginkan.

III.2.4. Cawan Petri

Bersihkan, kalibrasi, lalu dilap. Masukkan zat yang akan diuapkan lalu

taruh cawan di atas pembakaran.

III.2.5. Botol Semprot

Cara menggunakannya adalah aqua DM dimasukkan kedalam botol semprot,

lalu pijin badan botol lalu semprotkan.

III.2.6. Pipet ukur

Page 12: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya bersihkan, kalibrasi, dan lap. Lalu kalibrasi dengan larutan

yang akan dipipet sebanyak tiga kali. Kemudia cairan disedot (bisa memakai mulut

ataupun piller) sampai tinggi melewati tanda dan pangkal pipet ditutup dengan jari

bila dengan mulut, bila dengan piller ditahan. Lalu paskan volume cairan dengan

skala. Dan keluarkan larutan ke tempat yang diinginkan.

III.2.7. Pembakar Spirtus

Cara menggunakannya buka tutup spirtus lalu buat api dan ditaruh pada

sumbu spirtus. Untuk mematikan apinya, pasangkan tutup spirtus maka api akan mati.

III.2.8. Cawan Krus

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, dan dilap agar kering.

Masukan zat ke dalam cawan petri lalu tutup penutupnya. Sesudah itu taruh cawan

kedalam tanur pengabuan.

III.2.9. Rak Tabung Reaksi

Cara menggunakannya adalah taruh tabung reaksi pada lubang-

lubang yang terdapat di rak tabung reaksi.

Page 13: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

III.2.10. Bunsen

Cara menggunakannya buka pengatur udara pada bunsen. Lalu buka kera-

n gas, bila sudah tercium gas hidupkan api lalu taruh api pada mulut bunsen. Bila

diperlukan atur lagi pengatur udaranya agar nyala apinya sesuai yang diinginkan.

III.2.11. Eksikator

Cara menggunakannya periksa keadaan silica yang akan digunakan, apakah

masih bisa menyerap air atau sudah tidak bisa (dilihat dari warnanya, jika tidak bisa

digunakan akan berwarna putih atau tidak berwarna). Lalu masukkan cawan atau alat

lainnya yang zat didalamnya akan diserap uapnya lalu tutup eksikator. Saat

membuka, geser tutup kesamping.

III.2.12. Labu Erlenmeyer

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan lap.

Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, goyangkan memutar labu

erlenmeyernya.

III.2.13. Pipet Tetes

Page 14: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan

dengan kertas isap. Lalu celupkan pipet kedalam larutan. Tekan pillernya lalu

longgarkan.

III.2.14. Botol Timbang

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan lap.

Buka tutupnya, masukkan zat yang akan ditimbang. Jika sudah tutup agar zat

didalamnya tidak terkontaminasi.

III.2.15. Pipet Seukuran/Sekunder

Cara menggunakannya sama dengan pipet ukur. Bersihkan, kalibrasi, dan lap.

Lalu kalibrasi dengan larutan yang akan dipipet sebanyak tiga kali. Kemudia cairan

disedot (bisa memakai mulut ataupun piller) sampai tinggi melewati tanda dan

pangkal pipet ditutup dengan jari bila dengan mulut, bila dengan piller ditahan. Lalu

paskan volume cairan dengan skala. Dan keluarkan larutan ke tempat yang

diinginkan.

III.2.16. Kasa Asbes

Page 15: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya adalah letakkan kasa di atas bunsen dengan

disangga kaki tiga. Letakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.

III.2.17. Kaki Tiga

Cara menggunakannya adalah letakkan kaki tiga diantara bunsen dan kasa

asbes.

III.2.18. Corong

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu lap. Siapkan kertas

saring yang telah dibentuk seukuran dengan corong. Letakkan kertas saring pada

corong, lalu basahi sedikit dengan aqua DM. Selipkan lagi kertas saring di mulut labu

ukur agar udara masuk yang memudahkan larutan masuk kedalam labu. Lalu letakkan

corong di mulut labu, tuang larutan yang akan disaring.

III.2.19. Lumpang dan Alu

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan

lap. Letakkan zat yang akan dihaluskan kedalam lumpang. Lalu gerus dengan alu.

III.2.20. Statif

Page 16: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya letakkan statif pada bidang datar lalu bagian atasnya-

Dipasangkan klem sebagai penyangga buret.

III.2.21. Klem

Cara menggunakannya longgarkan perr klem, lalu pasangkan pada

statif. Tarik bagian atas dan bawahnya lalu letakkan buret diantarannya.

III.2.22. Buret

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan

batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan

tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu kalibrasi dengan larutan yang akan

dimasukkan kedalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran

perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

III.2.23. Sikat Tabung Reaksi

Page 17: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya adalah masukkan sikat kedalam larutan sabun.

Lalu gosokkan pada peralatan yang akan dicuci/dibersihkan.

III.2.24. Kawat Nikrom

Cara menggunakannya adalah berihkan, kalibrasi, lalu keringkan

dengan lap. Lalu panaskan ujung kawat pada api sampai merah membara. Lalu

masukkan kawat kedalam zat yang akan diperiksa warna nyala apinya.

III.2.25. Plat Tetes

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan

dengan lap. Lalu letakkan kertas lakmus merah/biru yang sudah dipotong kecil. Lalu

teteskan larutan yang akan diperiksa sifat asam/basanya.

III.2.26. Gelas Kimia

100

200

300

400

500

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan

lap. Simpan larutan kedalamnya.

III.2.27. Penjepit Tabung Reaksi

Page 18: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Cara menggunakannya adalah tarik bagian dekat perrnya. Letakkan

tabung reaksi diantaranya. Lalu longgarkan.

III.2.28. Kaca Arloji

Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu kerin-

ngkan dengan lap. Taruh zat yang akan ditimbang. Atau letakkan kaca arloji diatas

gelas kimia sebagai tutup.

III.2.29. Labu Ukur

250 M Cara menggunakannya adalah bersihkan, kalibrasi, lalu keringkan dengan

lap. Kemudian masukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan

bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu

masukkan aquadest untuk melarutkannya. Paskan dengan batas bawah. Tutup lalu

homogenkan.

Page 19: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai : 1) Percobaan Pengenalan Neraca di

Laboratorium. 2) Tujuan Percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium. 3) Prinsip

Percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium

I.1. Percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium

Menentukan massa atau berat suatu benda atau zat diperlukan ketelitian agar

hasil yang didapat lebih akurat. Neraca adalah sebuah alat yang berfungsi untuk

mengukur suatu zat, benda, bahan, atau unsur dalam skala tertentu. Neraca juga

memiliki berbagai macam jenis dengan ketelitian yang berbeda-beda dan berat

maksimum yang berbeda juga.

Neraca terdiri dari dua jenis, yaitu neraca kasar dan neraca halus. Neraca

kasar biasanya digunakan dalam suatu perdagangan ataupun perindustrian. Baik

dalam industry besar maupun industry kecil. Neraca halus terdiri dari dua jenis, yaitu

neraca rem dan neraca ayun. Kedua neraca ini biasanya digunakan dalam

laboratorium untuk menentukan berat yang kecil atau yang sangat ringan. Dalam

neraca halus ini biasanya menggunakan satuan milligram (mg). sedangkan kilogram

(kg) merupakan satuan maksimal satuan SI. Satuan masa yang paling banyak

digunakan dalam kimia adalah gram (gr) dan satuan massa dalam jumlah sedikit

biasanya menggunakan milligram (mg).

Page 20: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

I.2. Tujuan Percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium

Tujuan percoban pengenalan neraca di laboratorium ini adalah untuk

mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat

menggunakan neraca pada saat penimbangan ketika praktikum.

I.3. Prinsip Percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium

Prinsip percobaan pengenalan neraca di laboratorium ini adalah berdasarkan

atas keseimbangan gaya-gaya yang berkerja pada kedua lengan neraca dan

merupakan aplikasi dari :

1. Hukum Newton II

Tentang keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca

dengan persamaan :

2. Hukum Newton III

Tentang kesetimbangan gaya-gaya dengan persamaan :

F = m . a

Faksi = Freaksi

Page 21: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menguraikan mengenai : 1) Neraca Ayun, 2) Neraca Digital, 3)

Neraca Triple beam, 4) Neraca Dua Piring, dan 5) Neraca Sartorius.

II.1. Neraca Ayun

Bagian utama neraca terdiri atas tangkai-tangkai yang ditempatkan dengan

semacam mata pisau pada dudukan neraca dua piring pada kedua ujungnya. Mata

pisau itu merupakan bagian yang paling mahal dalam neraca. Di tengah-tengah ada

jarum keseimbangan dan tepat dibawah tengah jarum keseimbangan itu ada skala

yang menunjukkan keseimbangan.

II.2. Neraca Digital

Neraca Digital mempunyai berat maksimum sebesar 5 kg, dengan tingkat

ketelitian sebesar 1 gr. Neraca ini menggunakan sumber energi baterai. Cara

pengukurannya pun secara langsung dan dilakukan dengan tepat dan benar. Selain itu

neraca ini merupakan yang paling mudah dalam menggunakannya dan terdapat

banyak di laboratorium. Karena dengan keefektifan dan keefisienannya, neraca ini

sering digunakan pada laboratorium-laboratorium. Apabila akan melakukan

penimbangan harus memakai alas dan kemudian lihat massanya.

II.3. Neraca Triple Beam

Page 22: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Neraca Triple Beam termasuk neraca kasar karena dapat digunakan untuk

memperhitungkan benda yang masa zatnya cukup besar. Neraca ini mempunyai berat

maksimal sebesar 500 gr, dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 gr. Dalam

penggunannya, neraca ini tidak terlalu sulit untuk memperhitungkan masa suatu zat

benda.

II.4. Neraca Dua Piring

Lengan suatu neraca dua piring berisi tiga “mata pisau” berbentuk prisma, A,

B, C. mata pisau ini dipasang sedemikian sehingga terletak dalam satu bidangdatar

dan kedua mata pisau ujung haruslah sama jauh dari mata pisau tengah. Mata pisau B

terletak diatas pusat gravitasi sistem balok neraca dan bertumpu pada suatu lempeng

rata dan licin diatas suatu kolom atau silindris. Mata pisau ujung A dan C, masing-

masing menopang goyangan (stirrups) yang digantungi piring. Tiap goyangan berisi

suatu lempeng licin.

Mata pisau terbuat dari batu akik, suatu bahan yang sangat keras dan getas.

Akik ini diasah menjadi mata pisau yang sangat tajam dan sedikit melengkung

kedalam sehingga hanya kedua ujungnya saja yang menyentuh lempeng (yang juga

terbuat dari batu akik) bila neraca sedang bekerja. Ini menghasilkan suatu bantalan

yang hamper tak bergesekan pada balok neraca dapat berayun-ayun.

Bila mata pisau bersentuhan dengan lempeng akik, mereka dapat dirusakkan

oleh kejutan pada neraca. Jadi diberikan suatu mekanisme untuk mengangkat balok

Page 23: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

dan goyangan sehingga mata pisau terpisah dari lempeng bila neraca sedang tidak

digunakan atau bila objek (batu timbangan) sedang diletakkan atau diambil dari

piring. Piranti ini disebut penahan balok (beam arrest) dan dioperasikan dengan

dengan memutar suatu tombol bergigi pada bagian depan peti neraca. Juga disedikan

mekanisme penahan piring (pan-arrest) untuk menjaga agar piring tidak berayun bila

balok diturunkan. Mekanisme itu digerakkan oleh sebuah tombol di atas bagian depan

peti neraca.

II.5. Neraca Sartorius.

Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001

gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan

larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi untuk

menimbang sampel/bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini yang

sering digunakan di laboratorium kimia

Page 24: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

III. ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Dalam bab ini menguraikan tentang : 1) Alat yang digunakan dan 2) Metode

yang digunakan.

III.1. Alat-alat yang digunakan

Neraca ayun, neraca digital, neraca triple beam, neraca dua piring, dan neraca

Sartorius.

III.2. Metode Percobaan

III.2.1. Neraca Ayun

Metoda neraca ayun ini adalah :

1. Duduklah dengan tepat di muka neraca dab berada di tengah-tengah neraca

itu.

2. Lihat waterpass yang ada pada neraca, untuk menentukan apakah neraca itu

dalam keadaan miring, jika tidak set waterpass hingga berada ditengah

bulatan.

3. Dilarang menaruh zat-zat kimia, benda basah atau panas secara langsung di

atas piring neraca.

4. Gunakan penjepit atau batu pinset untuk menaruh batu timbang kedalam

piring neraca sebelah kanan.

Page 25: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

5. Simpanlah berupa benda yang akan ditimbang kedalam piring neraca sebelah

kiri pada waktu timbangan tidak bergoyang (diam)

6. Timbangan penahan dipakai apabila neraca tidak dipakai.

7. Timbanagn penahan dipakai apabila neraca tidak dipakai.

A. Menentukan Titik Nol dengan Beban (α0)

Tekanlah tombol dudukan neraca supaya jarum keseimbangan berayun-ayun,

pembacaan skala kiri kanan titik nol sampai lima skala. Catatlah ayunan ke kiri dua

kali dank e kanan tiga kali berturut-turut, ayunan ke kiri tandanya negative dan

ayunan ke kanan tandanya positif. Jumlahkan masing-masing ayunan ke kiri dan ke

kanan serta cari rat-ratanya. Rata-rata dijumlah dan dibagi dua, hasil bagi ini adalah

titik nol neraca pada beban kosong dan kita sebut α0.

B. Menentukan Titik Nol Beban (α1)

Cara sama seperti menentukan titik nol pada beban kosong, (α1 = α0).

Letakkanlah suatu benda pada piring neraca kiri dan piring neraca kanan letakkan

batu timbangan. Perhatikan kapasitas maksimum timbangan.

C. Menentukan Harga Skala

Kepekaan neraca dapat ditentukan pada beban kosong atau beban penuh,

tetapi kadang-kadang harganya sama, untuk menentukan ini beban batu timbang

ditambah 1 mg, kedudukan titik nol α1 berubah . cara sama dengan penentuan titik nol

α0 dan α1, untuk itu disebut α2.

Page 26: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

Maka,harga skala (HS) adalah :

1/α1-α2 mg/skala

D. Menentukan Berat Benda Sebenarnya

Dengan rumus, , bila berat batu timbangan = W maka berat benda sebenarnya

adalah

Ws = W1 + α1 – α0/(α1-α2) x 1 mg

Ws = W2 – (perubahan skala dari α0 ke α1) x HS x 1 mg.

Ws = W1 – (perubahan skala dari α0 ke α1) x HS x 1 mg

Ws = W2 + (perubahan skala dari α0 ke α2) x HS x 1 mg

Catatan : W0 = berat botol timbang kosong pada skala α0

W1= berat botol timbang + zat pada skala α1

W2 = berat botol timbang + zat pada skala α2 ± 1 mg anting-anting.

III.2.2. Neraca Digiatal

Metode yang digunakan pada neraca digital adalah

1. Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan.

2. Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform timbangan.

3. Nolkan timbangan dengan menekan tombol “Tare” yang kiri atau kanan

“0,00x” akan muncul di layarnya (weight display).

Page 27: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

4. Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang mau

ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan resepnya.

5. Bacalah hasilnya pada layar.

III.2.3. Neraca Triple Beam

Metode yang digunakan pada Neraca Triple Beam adalah pertama-tama dengan

membersihkan piringan neraca terlebih dahulu, kemudian seimbangkan jarum dengan

angka nol, lalu timbang alas, setelah itu masukkan suatu zat yang akan ditimbang,

dan hitung berat total semua. Neraca ini memiliki tiga tingkatan perhitungan, yaitu

puluhan, ratusan, dan satuan.

III.2.4. Neraca Dua Piring

Dalam metode yang manapun perlu untuk terlebih dahulu menetapkan posisi

kesetimbangan balok neraca (titik nol). Kemudian objek ditaruh pada piring kiri batu

timbangan pada piring kanan, dan posisi kesetimbangan ditetapkan lagi (titik henti)

jika neraca itu diredam, analis menunggu sampai balok neraca berhenti berayun dan

membaca posisi jarum pada skala penunjuk. Untuk neraca yang tidak diredam, titik

kesetimbangan dihitung dari pengamatan ayunan jarum menjelajahi skala penunjuk.

Penyesuaian bobot yang final yang diperlukan untuk membuat titik henti berimpit

Page 28: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

dengan titik nol adalah atau dihitung (neraca berjoki) atau dilakukan dengan rantai

(dari) neraca Chainomatik.

III.2.5. Neraca Sartorius

Metode yang digunakan dalam neraca Sartorius adalah

1. Hubungkan neraca dengan arus listrik. Tunggu neraca selama 30 menit

2. Lihat waterpass neraca. Usahakan agar tidak miring.

3. Hidupkan neraca dengan menekan tombol “On”

4. “Nolkan” menekan tombol Tare neraca lalu buka pintu neraca sebelah kanan

untuk memasukan botol timbang atau alas untuk menimbang. Tutup pintu

agar angin tidak masuk.

5. “Nolkan” kembali neraca. Lalu buka lagi pintu sebelah kanan, masukan zat

dengan menggunakan spatula. Timbang zat sesuai yang diinginkan.

6. Catat bobot zat yang sudah ditimbang. Lalu buka pintu neraca sebelah kiri.

Ambil botol timbang dan zatnya. Tutup botol timbang.

7. Bersihkan neraca dengan menggunakan sikat khusus. Lalu tutup pintunya.

“nolkan” kembali neraca, lalu matikan tekan “Off”

Page 29: Ermawati/TUGAS PENDAHULUAN 1, 2 Makalah Peralatan Dan Neraca

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur. Jakarta:Binarupa

Aksara

Dian, Indrianto. 2007. Kompetensi Analis Level A. Bandung:Sekolah

Menengah Negeri 7 Bandung

Sutrisno, Ela Turmala. Penuntun Praktikum Kimia Dasar . Bandung:

Universitas Pasundan

Akses : http://bipasil.blogspot.com/2009/10/neraca-analitik.html (11 Oktober

2011)