tugas paper

Upload: mars-hendra

Post on 13-Jul-2015

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS GEOLISTRIKANALISIS PAPER EKSPLORASI GEOLISTRIK (Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas untuk Eksplorasi Situs Purbakala di Candi Deres)

Oleh: Intan Lestari 0915051021

Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung 2011

PENDAHULUAN Eksplorasi Geolistrik adalah salah satu metoda eksplorasi Geofisika yang menggunakan sifat kelistrikan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan seperti stratigrafi, struktur geologi, distribusi sifat material dan lain-lain. Metode geolistrik ada beberapa jenis, antara lain metode self potential, arus telluric, magnetotelluric, elektromagnetik, induced polarization (IP) metode resisitivitas (tahanan jenis) dan lain sebagainya. Cara kerja metoda geolistrik secara sederhana dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik. Jika arus dari suatu sumber dialirkan ke suatu beban listrik, maka besarnya resistansi R dapat diperkirakan berdasarkan besarnya potensial sumber dan besarnya arus yg mengalir. Dalam hal ini besaran resistansi tidak dapat digunakan untuk memperkirakan jenis material karena masih bergantung ukuran atau geometri-nya. Untuk itu digunakan besaran resistivitas yg merupakan resistansi yg telah dinormalisasi terhadap geometri. Dalam prakteknya pengukuran geolistrik dilakukan dengan mengalirkan arus ke dalam tanah melalui 2 elektroda (C1 dan C2) dan respons-nya (beda potensial) diukur melalui 2 elektroda yg lain (P1 dan P2). Berdasarkan konfigurasi elektroda dan respons yg terukur maka sifat kelistrikan medium bawah-permukaan tersebut dapat diperkirakan. Hasil pengukuran geolistrik tidak dapat digunakan secara pasti untuk menentukan jenis batuan, mengingat banyaknya faktor yg mempengaruhi resistivitas batuan. Namun demikian metoda geolistrik dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan adanya formasi batuan yg mengandung air (akuifer) dalam eksplorasi air tanah, adanya formasi batuan yg berasosiasi dengan zona mineralisasi dalam eksplorasi mineral. Dalam studi rekayasa dan lingkungan metoda geolistrik juga berperan untuk memperkirakan kebocoran bendungan, dispersi fluida polutan dan sebagainya. Saat ini, banyak sekali paper yang membahas mengenai eksplorasi geolistrik dengan aplikasi yang berbeda-beda tergantung dengan metode geolistrik jenis apa apa yang digunakan. Salah satunya paper yang akan dianalisis berikut, yaitu mengenai Eksplorasi situs Purbakala dengan menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner . Di sini akan dijelaskan mengenai metode tersebut dan prosedur kerjanya, serta hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.

TUJUAN ANALISIS Analisis paper Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas untuk Eksplorasi Situs Purbakala di Candi Deres adalah untuk memahami dan mengetahui jenis metode geolistrik yang digunakan dan bagaimana pengaplikasiannya dalam penelitian tersebut serta hasil apa saja yang diperoleh. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian paper ini adalah Metode Geolistrik Resisitivitas 2D Konfigurasi Wenner. Aturan elelktroda Wenner ini atau sering disebut Konfigurasi Wenner pertama kali diperkenalkan oleh Wenn pada tahun 1915, yang biasanya digunakan baik untuk resistiviti mapping maupun resistiviti sounding. Pada konfigurasi Wenner, elektroda arus dan elektroda potensial diletakkan pada gambar di bawah ini.

Dalam hal ini, elektroda-elektroda baik arus maupun potensial diletakkan secara simetris terhadap titik sounding. Jarak antara eleketroda arus adalah tiga kali jarak antar elektroda potensial. Jadi, jika jarak masing-masing potensial terhadap titik sounding adalah a/2 maka jarak masing-masing elektroda arus terhadap titik sounding adalah 3a/2. Perlu diingat bahwa keempat elektroda dengan titik sounding harus membentuk satu garis. Secara garis besar sifat-sifat metoda geolistrik konfigurasi Wenner yaitu: Konfigurasi Wenner sangat sensitif terhadap adanya ketidakhomogenan lokal karena elektroda arus dan potensial selalu berubah-ubah. Pengukuran yang dilakukan cukup sensitif karena jarak elektroda potensial cukup besar. Diperlukan cukup banyak pekerja karena elektroda-elektroda harus dipindah setiap saat. Kurva yang dihasilkan mencerminkan keadaan resistivitas lapisan yang sebenarnya, walaupun harus dilakukan penggeseran elektroda.

ANALISIS PAPER PENENELITIAN Dalam penelitian paper ini pengukuran geolistrik dilakukan dengan menggunakan 4 lintasan. Setiap lintasan memilki nilai resistivitas semu dan nilai resistivitas setelah diolah dengan software Res2Dinv. Lintasan I berada di antara kedua candi, dimana diperoleh nilai resistivitas berkisar antara 1,46 m s/d 54,1 m dengan nilai error sebesar 12.8%. Lintasan II berada di sebelah utara candi B, diperoleh nilai resistivitas berkisar antara 8,31m s/d 35,0 m dengan nilai error sebesar 15.2%. Lintasan III berada di antara candi A dan makam, nilai resistivitas yang diperoleh yaitu berkisar antara 6,36 m s/d 30,7 m dengan nilai error sebesar 11.7%. Dan untuk lintasan IV berada di sebelah timur kedua candi tersebut. Setelah didapatkan gambar penampang pada setiap lintasan, selanjutnya antara lintasan satu dengan lintasan yang lainnya dilakukan perpotongan (penggabungan lintasan pengukuran) agar diperoleh gambaran yang lebih detail mengenai lapisan bawah pemukaan tanah di daerah Candi Deres tersebut. Misalnya, gabungan antara lintasan I dan lintasan IV, yaitu daerah pengukuran berada di antara candi dan lintasannya berada di sebelah kedua candi tersebut. Gabungan kedua lintasan tersebut dihasilkan gambar kontur yaitu pada Gambar 7 (Penampang vertikal dari hasil perpotongan antara lintasan I dan lintasan IV). Dari gambar tersebut terlihat perpotongan dilakukan 28m untuk lintasan I s/d 30m untuk lintasan IV (dari arah utara) dengan rentang nilai resistivitas rendah, yaitu antara 1,46 s/d 8,7 m. Dari gambar setiap penampang yang diperoleh akan diketahui perbedaan lapisan, yaitu jenis tanahnya (batuan) setiap kedalaman dan dapat diketahui juga seberapa besar kandungan air di setiap area pengukuran. KESIMPULAN Dari Analisis paper yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk keempat lintasan pengukuran memiliki perbedaan nilai resistivitas setiap kedalaman atau lapisan, maka akan didapatkan perbedaan jenis tanah (batuan) pada setiap lapisan permukaan bawah tanah. Sehingga dalam kesimpulan pada paper dapat diketahui bahwa masih ada bagian-bagian dari candi Deres yang terkubur di bawah permukaan tanah dengan kedalaman objek antara 0,50 s/d 7,91 m. Dan dari data yang diperoleh menunjukkan jenis bahan bangunan candi, yaitu batu bata dengan melihat nilai resistivitasnya yang mengacu pada tabel batuan Roy E, 1984.

DAFTAR PUSTAKA Lilik, Idam. 1998. Geolistrik Tahanan Jenis. Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung: Bandung www.universitasjember.ac.id/jurnal/jurnal_nurul/5208101112.pdf

LAMPIRAN...