tugas paper elka.docx

34
ARUS BOLAK BALIK BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Akhir abad 19, Nicola Tesla dan George Westinghouse memenangkan proposal pendistribusian daya dengan menggunakan arus bolak-balik (ac) di Amerika Serikat mengalahkan Thomas Edison yang mengusulkan arus searah (dc) untuk pendistribusian. Arus ac memiliki keunggulan efisiensi energy pada saat dihantarkan sementara pada arus DC Daya berubah menjadi kalor (panas) yang sangat besar. Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah (garis merah) Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap waktu. Arus dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan DC (Direct Current). Sedangkan arus dan tegang listrik yang nilainya selalu berubah tehadap waktu secara

Upload: anis-kurnia

Post on 06-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PAPER ELKA.docx

ARUS BOLAK BALIK

BAB II

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Akhir abad 19, Nicola Tesla dan George Westinghouse memenangkan proposal

pendistribusian daya dengan menggunakan arus bolak-balik (ac) di Amerika Serikat

mengalahkan Thomas Edison yang mengusulkan arus searah (dc) untuk pendistribusian. Arus ac

memiliki keunggulan efisiensi energy pada saat dihantarkan sementara pada arus DC Daya

berubah menjadi kalor (panas) yang sangat besar.

Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah (garis merah)

Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap waktu.

Arus dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan DC (Direct Current). Sedangkan

arus dan tegang listrik yang nilainya selalu berubah tehadap waktu secara periodik disebut arus

dan tegangan bolak balik atau arus dan tegang AC (Alternating Current).

Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Berdasarkan pengertian

tersebut, dapat diartikan bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang. Dalam banyak

pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuk tegangan yang

dengan waktu secara sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian elektronika banyak digunakan

tegangan semacam ini yang dihasilkan oleh osilator.

Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah

secara periodik. Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak-

balik yang tetap, yaitu harga efektif.

Page 2: TUGAS PAPER ELKA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

I.PENGERTIAN ARUS BOLAK BALIK

Beberapa istilah dalam arus bolak balik diantaranya,:

1.Radian merupakan satuan system internasional dengan sudut bidang datar.

2.Kecepatan sudut dinyatakan dengan “ω” yaitu sudut yang ditempuh suatu titik yang bergerak

di tepi lingkaran setiap satuan waktu. Contohnya penghantar (konduktor ) yang berputar dalam

medan magnet degan kecepatan ω (rad/ detik)θ maka waktu tempuh sudut

α=ω x t ……. rad bila frekuensi adalah f maka ω. t=2. π . f . t ….. rad

3.Derajat listrik , bila kumparan diputar satu putaran penuh ( 3600 putaran mekanik ), tegangan

induksi yang dibangkitkan juga dihasilkan dalam satu putaran penuh dalam 3600. Bila kutub

magnet nya di perbanyak 2 kali atau menjadi 4 kutub, dan kumparan diputar satu keliling, maka

tegangan induksi yang terbangkit menjadi 2 kali nya yaitu 2 siklus ( 7200 ).

θelektrik=P xθmek

Dimana :

θelektrik=derajat listrik

P=pasang kutub

θmek=derajat mekanik

Page 3: TUGAS PAPER ELKA.docx

Gambar 2. Pengertian derajat listrik dengan jumlh kutub 2

Gambar 3. Pengertian Derajat Listrik Dengan Jumlah Kutub 4

Arus dan tegangan listrik selalu memmpunyai nilai nilai tetap dan tidak berubah terhadap

waktu. Arus dan tegangan listrik semacam itu disebut arus dan tegangan dc ( direct current ).

Sedang arus dan tegangan listrik yang nilainya selalu berubah terhadap waktu secara periodik

disebut arus dan tegangan bolak bolikatau arus tegangan AC ( alternating current ). Arus bolak-

balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-

ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak

berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk

gelombang sinusoida. karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien.

Page 4: TUGAS PAPER ELKA.docx

Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,

misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat

(square wave).

Berdasarkan pengertian dari arus AC dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk

gelombang yaitu: gelombang sinusoidal, gelombang kotak atau segiempat, dan gelombang

segitiga.

a. Gelombang Sinusoida b. Gelombang Kotak c. Gelombang Segitiga

Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :

1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari

persamaan E = Emax sin 2π ft jika kita tahu Emax, f dan t.

2. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam persamaan:

E = Emax sin 2πft, amplitudo tegangan adalah Emax.

3. Tegangan puncak-ke puncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah beda

antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.

4. Tegangan rata-rata (Average Value).

5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan yang

dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.

Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya

PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-

sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-

balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan

informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut. Dalam

rangkaian arus bolak balik, tegangan dan kuat arusnya berubah secara periodik. Oleh sebab itu

penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak balik yang tetap ,yaitu harga efektif.

Page 5: TUGAS PAPER ELKA.docx

Arus bolak balik dibedakan antara arus yang mempunyai fungsi atau pola grafik

sinusional dan Arus bolak balik yang non sinusional seperti pada gambar dibawah ini .

Gaya gerak listrik (GGL)yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik secara periodik menurut

fungsi sinus dan cosinus GGL sinusoida ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar

daengan sudut tetap tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan persaamaan

sebagai berikut :

Ԑ = NBA ω sin ωt atau Ԑ = Ԑm sin ωt

Keterangan : Ԑm = NBA ω = gerak listrik minimum B = besarnya induksi magnetis

N = Jumlah lilitan kumparan ω = frekuensi sudut putar kumparan

A = luas kumparan

Beban listrik dalam rangkaian arus bolak balik dapat berupa resistor (R), kapasitor

(C) ,Induktor (L). Pada arus AC diukur dengan amperemeter AC besran yang terukur

menunjukkan nilai RSM (root mean square) atau nilai efektif dari arus untuk melihat bentuk

arus sinusoidal yang dihasilkan oleh sumber bolak balik dapat digunakan osiloskop.

II. PEMBANGKITAN ARUS BOLAK BALIK

Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus

bolak-balik pada umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik

Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit

Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Panas matahari ).

Listrik bolak balik dihasilkan oleh generator listrik bolak balik atau generator AC .

Generator adalah alat untuk mengubah mekanik menjadi energi listrik. Prinsip dasar dari

Page 6: TUGAS PAPER ELKA.docx

generator arus bolak balik adalah sebuah kumparan berputar dengan kecepatan sudut ω yang

berada di dalam medan magnet .

Generator AC

Generator menghasilkan tegangan dan arus listrik induksi yang berbentuk sinusional.

Generator pembangkit tegangan bolak balik disebut alternator.

Perbedaan generator AC dan generator DC terletak pada cincin gesernya. Pada generator

AC cincin gesernya tetap (ada 2 cincin) sehingga bersinggungan dengan rator secara bergantian

dan menghasilkan GGL induksi kesegala arah , sedangkan pada generator DC, cincin gesernya

dibelah menjadi 2 sehingga yang bersinggungan dengan rotor tidak mengalami perubahan dan

menghasilkan GGL induksi ke satu arah.

Page 7: TUGAS PAPER ELKA.docx

III. SIFAT SIFAT ARUS BOLAK BALIK

Karakteristik arus bolak balik besar dan popularitas dari arus atau tegangan berubah rubah

terhadap waktu mengikuti bentuk fungsi sinus. Berikut gambar karakteristik arus AC .

Arus bolak balik mempunyai beberapa sifat antara lain :

A. Nilai rata rata arus bolak balik

Rata rata arus bolak balik adalah kuat arus bolak balik yang nilainya setara dengan kuat

arus untuk memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama.

Rumus : I r=

2 I m

π=0 , 637 . Im

keterangan : Ir = kuat arus rata rata (A)

Im = kuat arus maksimum(A)

Pada tegangan arus bolak balik (Vr)

Rumus : V r=

2V m

π=0 , 637 .V m

keterangan : Vr = tegangan rata rata (volt)

Vm = tegangan maksimum (volt)

Dalam menentukan nilai rata rata dan efektif suatu arus dan tegangan bolak balik , harus

diketahui nilai tegangan maksimum dan arus maksimum terlebih dahulu. Tegangan maksimum

Page 8: TUGAS PAPER ELKA.docx

adalah nilai terbesar tegangan listrik bolak balik. Kuat arus maksimum adalah nilai maksimum

dari arus bolak balik.

B. Nilai arus efektif arus bolak balik

Arus bolak balik efektif adalah arus bolak balik yang setara dengan arus searah untuk

menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor dalam waktu yang sama.

Rumus :

I ef =Im

√2=0 ,707 . Im

keterangan : Ief = arus efektif ( A)

Im = arus maksimum ( A)

Sedangkan untuk nilai tegangan bolak balik adalah tegangan AC yang setara dengan arus searah

untuk menghasilkan jumlah kalor yang sama.

Rumus :

V ef =V m

√2=0 ,707 .V m

keterangan : Vef = tegangan efektif (volt)

Vm = tegangan maksimum (volt)

IV.RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Rangkaian arus bolak balik (AC) terdiri ats elemen – elemen rangkaian dapat berupa

hambatan, kumparn, dan kapasitor.analisis rangkaian AC memerlukan pemahaman konsep

tegangan dan arus listrik AC serta hukum ohm dan hukum kirchoff.

1. Resistor Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik

Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak balik, besar tegangan

pada hambatan berubah ubah secara sinusoida, demikian juga untuk kuat arusnya. Antara

tegangan dan kuat arus tidak ada perbedaan fase,sehinnga pada saat tegangan maksimum, kuat

arusnya mencapai harga maksimum.

Page 9: TUGAS PAPER ELKA.docx

Kumparan Induktif Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Ketika kuat arus yang melewati kumparan adalah I = Imax sinωt. Karena hambatan

kumparan diabaikan I.R = 0

Besar GGL induksi yang terjadi pada kumparan E1 = -LdIdt

Bila tegangan antara AB adalah V, kuat arus akan mengalir bila :

V=LdIdt

V=Ld ( I max . sin ωt )

dt

V=ω L I max . cosωt

Jadi antara tegangan pada kumparan dengan kuat arusnya terdapat perbedaan fase π2

, dalam hal

ini tegangan mendahului kuat arus.

Capasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik.

Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor pada suatu saat

Page 10: TUGAS PAPER ELKA.docx

V = Vmax sinωt, muatan capasitor saat itu :

Q = V.C

I=dQdt

=d (C .V max sin ω. t )

dt

I=ωC .V max cosωt

Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase π2

dalam hal ini kuat arus lebih dahulu

π2

daripada tegangan.

2. Reaktansi

Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus bolak-

balik. Untuk membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari hambatan resistor,

maka hambatan kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan hambatan capasitor disebut

Reaktansi Capasitif.

Reaktansi= Amplitudo tegangan L atauCKuat arus maksimum yang mengalir

a.Reaktansi induktif

Berbeda dengan rangkaian AC resitif dimana arus dan tegangan se-phasa, pada rangkaian

AC induktif phasa tegangan mendahului 90° terhadap arus. Jika digambarkan diagram phasor-

nya maka arus mengarah ke sumbu ‘X’ positif (kanan) dan tegangan mengarah ke sumbu ‘Y’

positif (atas) seperti yang diilustrasikan oleh gambar.

Page 11: TUGAS PAPER ELKA.docx

Hambatan aliran elektron ketika melewati induktor pada rangkaian AC disebut sebagai

‘Reaktansi Induktif’, reaktansi dihitung dalam satuan Ohm (Ω) sama hal-nya seperti resistansi.

Simbol reaktansi induktif adalah 'XL', pada rangkaian AC sederhana, reaktansi induktif dapat

dihitung menggunakan persamaan berikut.

XL = 2 ∙ π ∙ f ∙ L

Dimana:

XL = Reaktansi induktif (Ohm / Ω)

π= Pi ≈ 3,14

f= Frekuensi (Hertz / Hz)

L= Induktansi (Henry / H)

Reaktansi induktif berbanding lurus terhadap frekuensi, jika frekuensi meningkat maka

reaktansi induktif juga akan meningkat atau membesar dan begitu juga sebaliknya.

Page 12: TUGAS PAPER ELKA.docx

Karakteristik disipasi daya induktor pada rangkaian AC diperlihatkan oleh kurva hijau di

atas. Tidak seperti pada resistor dimana resistor selalu ter-disipasi daya dan kelebihan energi-nya

dilepaskan dalam bentuk energi panas, induktor pada rangkaian AC tidak ter-disipasi daya

dengan kata lain disipasi daya induktor pada rangkaian AC sama dengan ‘0’ (Nol). Mengapa

demikian karena pada saat disipasi daya induktor bernilai positif, daya ini diserap oleh induktor

tetapi ketika daya disipasi induktor bernilai negatif, daya disalurkan ke rangkaian. Karena

disipasi daya yang diserap dan disalurkan sama besar maka disipasi daya pada induktor sama

dengan ‘0’ (Nol). Ini berlaku hanya pada induktor ideal (R induktor = 0Ω).

b. Reaktansi kapasitif

Ketika arus dan tegangan melewati kapasitor pada rangkaian AC, phasa arus mendahului

90° phasa tegangan. Jika digambarkan diagram phasor-nya maka arus (I) ke arah sumbu 'X'

positif (kanan) dan tegangan ke arah sumbu 'Y' negatif (bawah).

Page 13: TUGAS PAPER ELKA.docx

Hambatan aliran elektron ketika melewati kapasitor pada rangkaian AC disebut sebagai

‘Reaktansi Kapasitif’, reaktansi kapasitif dihitung dalam satuan Ohm (Ω) sama hal-nya seperti

resistansi dan reaktansi induktif. Simbol reaktansi induktif adalah 'XC', pada rangkaian AC

sederhana, reaktansi kapasitif dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.

XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / Ω)

π = Pi ≈ 3,14

f = Frekuensi (Hertz / Hz)

C = Kapasitansi (Farad / F)

Reaktansi kapasitif berbanding terbalik terhadap frekuensi, jika frekuensi meningkat maka

reaktansi kapasitif akan menurun dan begitu juga sebaliknya.

Page 14: TUGAS PAPER ELKA.docx

Karakteristik disipasi daya kapasitor pada rangkaian AC sama seperti pada karakteristik

daya induktor yaitu sama dengan ‘0’ (Nol), karena daya yang diserap dan disalurkan oleh

kapasitor sama besar dan ini hanya berlaku untuk kapasitor ideal.

3. Impedansi

Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu rangkaian

AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital ‘Z’ dan dihitung dalam satuan Ohm (Ω). Dalam

matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan dalam bentuk persamaan:

Dimana :

Z = Impedansi (Ohm / Ω)

R = Resistansi (Ohm / Ω)

Page 15: TUGAS PAPER ELKA.docx

XL = Reaktansi induktif (Ohm / Ω)

XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / Ω)

Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang dirangkai seri digunakan

persamaan:

Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C yang dirangkai seri

digunakan persamaan:

Lalu, bagaimana menghitung impedansi pada rangkaian AC dimana terdapat R-L-C yang

dirangkai secara paralel? Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan tegangan total

dibagi dengan arus total.

Dimana:

ZT = Impedansi total (Ohm / Ω)

VT = Tegangan total (Volt / V)

IT = Arus total (Ampere / A)

Untuk mencari arus total (IT) pada R-C-L paralel digunakan persamaan berikut ini.

Page 16: TUGAS PAPER ELKA.docx

Dimana:

IT = Arus total (Ampere / A)

IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)

IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)

IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)

Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus

bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC). Komponen

elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda, karena dioda memiliki sifat hany\a

memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu arah saja.

Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah setengah gelombang

merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya dibangun menggunakan satu dioda saja,

seperti diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat setengah

gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan dioda dalam

keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa melewati dioda.

Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi

induktif, dan reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian

arus bolak-balik yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan

capasitor C.Menurut hukum ohm, tegangan antara ujung-ujung rangkaian :

V = VR + VL + VC

Dengan penjumlahan vektor diperoleh :

Page 17: TUGAS PAPER ELKA.docx

Z disebut Impedanzi

Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :

1. Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. Tg θpositif, demikian

juga θ positif. Ini berarti tegangan mendahului kuat arus.

2. Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif. Tg θ negatif, nilai θ

negatif. Ini berarti kuat arus mendahului tegangan.

Page 18: TUGAS PAPER ELKA.docx

Demikian juga harga V=√(V L−V C )2+V R2

3. Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi. tgθ = 0 dan θ = 0, ini

berarti tegangan dan kuat arus fasenya sama.

4. Arus Bolak Balik Dalam Rangkaian RLC

Rangkaian penting dalam rangakaian arus bolak balik adalah rangkaian RLC

1. Resonansi RLC-seri

Sebuah rangkaian yang terdiri dari hambatan induktansi dan kapasitor yang terhubung

secara seri yang dihubungkan dengan sebuah tegangan yang berubah terhadap waktu,

seperti pda gambar :

Page 19: TUGAS PAPER ELKA.docx

Pada rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri dari hambatan yang dihubungkan dengan

hambatan inductor dan kapasditor.

Dari gambar diperoleh : tan

Jika grafik tegangan total dan arus pada sebuah grafik akan dapat grafik sebagai berikut

Page 20: TUGAS PAPER ELKA.docx

5. Impedensi rangkaian RLC seri

Hambatan total karena pengaruh resistor, inductor ,dan kapasitor rangkaian arus bolak

balik dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti yang disebut impendensi sehingga

berlaku hubungan: V=V=IZ. Besarnya resonansi dalam sebuah rangkaian ditentukan dari nilai

frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah generator dengan cara mengubah ubah nilai nya mulai

dari nilai terkecil dan pelan pelan menaikannya dan mengamati arus yang terbaca pada

amperemeter. Arus akan membesar dan akhirnya mengecil, pada saat arus mencapai nilai

maksimum, itu yang disebut frekuensi resonansi.

6. Daya Dalam Rangkaian AC

Jika sebuah induktor dialiri arus listrik bola balik, pada induktor akan menimbulkan

medan magnetik. Untuk menimbulkan medan magnetic dibutuhkan energi yang kemudian akan

tersimpang didalam medan magnetik.

7. Hukum Ohm Dalam Arus Bolak Balik

Hukum ohm adalah suatu pernyataan besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah

penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.

Hukum kirchoff I pada setiap titik percabangan dalam sirkuit listrik dari arus yang masuk

kedalam titik itu sama dengan jumlah aruyang keluar dari titik tersebut.

Hukum kirchoff II jumlah terarah ( meihat orientasi tanda positif dan tanda negatif )dari beda

potensial listrik tegangan disekitar sirkuit tertutup sama dengan nol. Hukum kirchoff

menyatakan bahwa keseimbangan termal tingkat emisi suatu benda atau permukaan setara

dengan suatu permukaan setara dengan jumlah penyeapan (absortivitas) yang dimaksud adalah

fraksi cahaya atau energy yang diserap suatu denda atau permukaan.

Page 21: TUGAS PAPER ELKA.docx

Hukum kirchoff mempunyai kesimpulan bahwa emisivitas tidak biasa melebihi jumlah

energy yang diserap (berdasakan hukum kekekalan energy) sehingga tidak mungkin suatu benda

akan memancarkan energy radiasi yang lebih besar dibandingkan benda hitam sempurna pada

keseimbangan.

Page 22: TUGAS PAPER ELKA.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://philinyolanda.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo_4256.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121211230909AAADqLC

Anonim, 2012. Arus Tegangan AC. “http://sman1jkt.com/budut 7/mapelsite/fisika/files/ARUS-TEGANGAN%20AC.PDF”.

Anonim, 2013. Bab 1 .Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik. “http://dosen.itats.ac.id/bangjono/files/2013/01/Bab_1_TEG_LISTRIK_ARUS-BOLAK.pdf”.

Rasyid. 2010. Fisika. Makassar : SMAK-MA

UPT MKU. 2013. Materi Penuntun Perkuliahan Fisika Dasar II. Bengkulu:UNIB

Yudoyono, Gatut., Endarko. 2007. Draf Modul Fisika. “http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=13”.

Page 23: TUGAS PAPER ELKA.docx

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-rubah. Arus

bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Arus bolak-balik berbentuk gelombang.

Arus bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu :

1) Gelombang Sinusoidal,

2) Gelombang Kotak ( segi empat ), dan

3) Gelombang segitiga

Bentuk arus dan tegangan bolak-balik adalah seperti di bawah ini :

i = Im sinω t

v = Vm sinω t

Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan

panas yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.

Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum,

kuat arusnya mencapai harga maksimum pula.

Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan

reaktansi capasitif.

Page 24: TUGAS PAPER ELKA.docx

TUGAS INDIFIDU ELEKTONIKA DASAR

“ ARUSN BOLAK BALIK’’

Di susun oleh :

Nama : ANIS KURNIA NURNAIM

NPM : F1C014007

KELAS : A

` Dosen Pembimbing : Drs.ZUL BAHRUM CANIAGO, MS

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

Page 25: TUGAS PAPER ELKA.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun

isinya yang sangat sederhana. Dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

elektronika dasar. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah saya ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu , 5 April 2015

Penyusun

Page 26: TUGAS PAPER ELKA.docx

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan...............................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..................................................................................................4

Bab II Pembahasan Rangkaian Listrik AC..........................................................................5

2.1. Definisi arus bolak balik………........................................................................5

2.2. pembangkitan arus bolak balik .........................................................................9

2.3. sifat sifat AC……............................................................................................11

2.4. Rangkaian arus bolak balik..............................................................................12

Bab III Penutup.................................................................................................................22

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................22

Daftar Pustaka...................................................................................................................26