tugas pancasila kota sukabumi

11
Tugas pancasila “Kota Sukabumi” Oleh: iqbal yusuf NPM : 1112012013

Upload: rizka-indira-sari-nur

Post on 30-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas pancasila kota sukabumi

Tugas pancasila

“Kota Sukabumi”

Oleh: iqbal yusuf

NPM : 1112012013

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Page 2: Tugas pancasila kota sukabumi

SUKABUMI

Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Kota Sukabumi merupakan salah-satu kota dengan luas wilayah terkecil di Jawa Barat.

Sejarah

Ada yang mengatakan bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu

Suka-Bumen, yang bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk

dan nyaman ini membuat orang-orang suka bumen-bumen atau menetap.[2]

Penjelasan yang lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari

bahasa Sankerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi,

"bumi". Jadi "Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".

Sebelum berstatus kota, Sukabumi hanyalah dusun kecil bernama "Goenoeng

Parang" (sekarang Kelurahan Gunungparang) lalu berkembang menjadi

beberapa desa seperti Cikole atau Parungseah. Lalu pada 1 April 1914,

pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk

Bestuur dengan status Gemeente (Kotapraja) dengan alasan bahwa di kota ini

banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-

perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang

harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.

Selanjutnya pada 1 Mei 1926, Mr. G.F. Rambonnet diangkat menjadi

Burgemeester. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung,

gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik

Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang

berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh.

Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu

13 Januari 1815. Kota yang saat ini berluas 48,15 km2 ini mendapatkan

namanya dari seorang ahli bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan

Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger

Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan

gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.

Page 3: Tugas pancasila kota sukabumi

Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan

permohonan kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama

sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari

1815. Sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Namun, bukan berarti hari

jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut. Ceritanya memang tidak

singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan VOC, Van Rie

Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di

sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek

mengadakan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan,

Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi. Inilah salah satu alasan

dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan

Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan

Bandoeng di timur. Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur

Jenderal Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.

Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per

duabelas bagian di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit

Spanyol. Tanah tersebut berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di

sebelah utara, Sungai Cimandiri di bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan

langsung dengan Keresidenan Jakarta dan Banten dan di sebelah Timur dengan

Sungai Cikupa. Pada tanggal yang sama 354 tahun yang lalu, Belanda bangga

memenangkan perang melawan Spanyol.Setelah Mr. G.F. Rambonnet

memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M.

Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.

Perubahan Nama Pemerintahan

No

Nama Pemerintahan Keterangan

1 Gemeente Soeka Boemi Tahun 1914-1942

2 Soekaboemi SHI Tahun 1942-1945

3 Kota Kecil Sukabumi Undang-undang No. 17 Tahun 1950

4 Kota Praja Sukabumi Undang-undang No. 1 Tahun 1957

5 Kotamadya Sukabumi Undang-undang No. 18 Tahun 1965

6Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi

Undang-undang No. 5 Tahun 1974

Page 4: Tugas pancasila kota sukabumi

7 Kota SukabumiUndang-undang No. 22 tahun 1999, UU No 32 Tahun

2003

Arti Lambang Kota Sukabumi

Dasar Hukum : Peraturan Daerah Kotamadya Sukabumi Nomor 12 Tahun 1993

Tentang Lambang Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi.

Arti dari Lambang :

No

Lambang Arti

1 Perisai Ketangguhan Fisik dan Mental

2 Warna Hijau Kesuburan dan Kemakmuran

3 Bintang Segi Lima PANCASILA yang merupakan Dasar Negara Republik Indonesia

4 Senjata Kujang Keberanian

5Setangkai Padi dan Teh

Ketentraman dan Perdamaian

6 Pita Merah Putih Kebangsaan Indonesia

Geografi

Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat

106° 45’ 50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang

Selatan dan 6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan

Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 m diatas permukaan laut, dengan

suhu maksimum 29 °C.

Kota ini terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat

Bandung, dan wilayahnya berada di sekitar timur laut wilayah Kabupaten

Sukabumi serta secara administratif wilayah kota ini seluruhnya berbatasan

dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.

Page 5: Tugas pancasila kota sukabumi

Pemerintahan

Wilayah Kota Sukabumi berdasarkan PP No. 3 Tahun 1995 adalah 48,0023 KM²

terbagi dalam 5 kecamatan dan 33 kelurahan. Selanjutnya berdasarkan Perda

Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000, wilayah administrasi Kota

Sukabumi mengalami pemekaran menjadi 7 kecamatan dengan 33 kelurahan.

Kecamatan Baros dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan

Lembursitu, Kecamatan Baros, dan Kecamatan Cibeureum. Pada tahun 2010

Kota Sukabumi terdiri dari 7 kecamatan, meliputi 33 kelurahan, 1.521 RT, dan

350 RW.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi pada

Tahun 2010 5.733 orang yang terdiri dari Golongan I 213 orang, Golongan II

1.630 orang, Golongan III 2.209 orang, dan Golongan IV 1.681 orang.

Berdasarkan tingkat pendidikan S3 3 orang, S2 205 orang, SI 2.070 Orang, DIV

21 Orang, DIII/DII/DI 1.496 orang, SLTA 1.584 orang, SLTP 183 orang, dan SD

171 orang.

Jumlah Keputusan DPRD Kota Sukabumi pada tahun 2009/2010, berdasarkan

surat Keputusan Pimpinan DPRD sebanyak 9, sedangkan Surat Keputusan

Dewan (DPRD) sebanyak 23.

Page 6: Tugas pancasila kota sukabumi

Kependudukan

Perkembangan penduduk di Kota Sukabumi selama periode 1998-2002 terus

meningkat, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,75 %.[3]

Tahun Jumlah penduduk

2010 298.681

2009 287.856

2008

2007

2006

2005

2004

2003 278.418

2002 259.045

2001 257.097

2000 252.420

1999 242.976

1998 241.396

Page 7: Tugas pancasila kota sukabumi

Ketenagakerjaan

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Penanggulangan Bencana Kota Sukabumi tercatat bahwa jumlah pencari kerja

yang terdaftar pada tahun 2010 mencapai 8.699 orang, yang terdiri dari 4.129

pencari kerja laki-laki dan 4.570 perempuan. Sedangkan pencari kerja yang

berhasil ditempatkan sebanyak 2.014 orang.

Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota

Sukabumi tahun 2010 meliputi lulusan SLTP 510 orang, lulusan SLTA 967

orang, lulusan diploma 155 orang, dan sarjana 123 orang.

Perekonomian

Grand Hotel Selabintana (1900-1935)

Jika dilihat dari kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Sukabumi masih relatif kecil yaitu

berada dibawah 20 persen setiap tahunnya.[4]

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

Page 8: Tugas pancasila kota sukabumi

Penanaman Modal Kota Sukabumi pada tahun 2010, diketahui bahwa

perusahaan yang memilki SIUP mengalami peningkatan sebesar 7,67 % yaitu

dari 4.899 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 5.275 perusahaan pada tahun

2010. Dari sebanyak 5.275 perusahaan yang memiliki SIUP tersebut terdiri dari

154 perusahaan besar, 519 perusahaan menengah dan 4.602 perusahaan kecil.

Sedangkan jumlah perusahaan yang mengajukan Permintaan Tanda Daftar

Perusahaan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 32,35 %

dibanding tahun 2009. Dari sejumlah 366 perusahaan yang mengajukan Tanda

Daftar Perusahaan, tercatat sebanyak 50 perusahaan berbentuk badan usaha

PT, 8 perusahaan berbentuk Koperasi, 110 perusahaan berbentuk CV, 197

perusahaan berbentuk PO dan ada 1 perusahaan berbentuk BUL.

Kegiatan perhotelan di Kota Sukabumi dapat dilihat dari banyaknya perusahaan

akomodasi dan tamu yang menginap. Pada tahun 2010 jumlah perusahaan

akomodasi di Kota Sukabumi sebanyak 33 buah yang terdiri dari 598 kamar dan

875 tempat tidur.

Sementara itu banyaknya tamu yang menginap pada tahun 2010 sebanyak

107.679 orang yang terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 2.794 orang

dan wisatawan nusantara sebanyak 104.885 orang. Jumlah tamu yang

menginap tersebut 35,54% jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang berjumlah

38.275 orang. Jika dilihat per kecamatan, dapat diketahui bahwa tamu yang

menginap di hotel, masih didominasi di wilayah Kecamatan Cikole, yaitu

mencapai 68.94%. Hal ini dimungkinkan karena wilayah Kecamatan Cikole

berada di pusat Kota Sukabumi.

Sedangkan kegiatan pariwisata di Kota Sukabumi relatif masih sangat kecil.

Secara keseluruhan hanya tercatat 2 obyek wisata, 47 penginapan remaja, 6

kolam renang serta beberapa usaha pariwisata lainnya yang meliputi bilyard,

golf, karaoke, dan ketangkasan.

Pendidikan

Di kota ini telah berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya Politeknik

Sukabumi, Politeknik BBC, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI),

Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra (NSP),Amik CBI,Amik BSI, STMIK Nusa

Page 9: Tugas pancasila kota sukabumi

Mandiri, STMIK PASIM, STIE PASIM, STIKES Sukabumi, STISIP Syamsul

Ulum, STIE PGRI, STKIP PGRI, STAI Sukabumi, STAI Syamsul 'Ulum, STH

Pasundan juga sekolah lanjutan yang berasaskan islam yaitu Madrasah Aliyah

Baiturrahman.

Pada tahun 2010 di Kota Sukabumi terdapat 56 Taman Kanak-Kanak, 123

Sekolah Dasar, 35 SLTP, 16 SMU, dan 21 SMK yang meliputi sekolah negeri

dan swasta. Sementara itu murid yang tertampung di TK pada tahun 2010/2011

sebanyak 2.648 siswa, murid SD sebanyak 33.785 siswa, murid SLTP negeri

sebanyak 11.174 siswa, murid SLTP swasta sebanyak 3.086 siswa, murid SMU

negeri dan swasta sebanyak 7.858 siswa dan sebanyak 10.999 murid SMK

negeri dan swasta.

Kesehatan

Rumah sakit Sukabumi di tahun 1920-anFasilitas kesehatan di Kota Sukabumi terdiri dari beberapa rumah sakit swasta dan umum serta puskesmas yang tersebar di area kota, seperti Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, atau Bunut di Jalan Rumah Sakit, Rumah Sakit Islam Assyifa di Jalan Jend. Sudirman, Rumah Sakit Ibu dan Anak Ridogalih di Jalan Gudang, dan juga kompleks Balai Pengobatan Sukabumi di Jalan Bhayangkara dan Jalan Kenari. Selain rumah sakit dan puskesmas, terdapat juga laboratorium laboratorium klinik yang melayani pemeriksaan kesehatan, seperti Laboratorium Klinik Vita Medika di Jalan Suryakencana, dan Laboratorium Bina Sehat.

Page 10: Tugas pancasila kota sukabumi