tugas pancasila (kiki)

20

Click here to load reader

Upload: rizky-budhi-lastfriendketgemiyenhoh

Post on 05-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas pancasila

TRANSCRIPT

AKTUALISASI PENGAMALAN PANCASILA DAN UUD 1945 DALAM ERA GLOBALISASI

KATA PENGANTARPertama saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapatmenyelesaikan karya makalah ini.Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah agar pembaca memahami pembelajaran Pendidikan Pancasila. Dalam penyusunan makalah ini berdasrkan pengamatan, data-data dan pengetahuaan dari beberapa buku panduan, internet serta hasil pembelajaran Pendidikan Pancasila.Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis banyak mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar besarnya kepada yang terhormat :

1.Prof.,Dr.,E.S.,Margianti., SE., MM., selaku rektor Universitas Gunadarma.2.Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT., selakuDekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma3.Dr., RR.,Sri Poernomo Sari., ST., MT., selakuKetua jurusan dan Kepala Laboratotium Teknik Mesin Menengah Universitas Gunadarma.4.Moesadin Malik, IR., M.SI., selakuDosen Pendidikan Pancasila Universitas Gunadarma,5.Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, dan6.Teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma, khususnya angkatan 2013.

Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalahini masih banyak kekurangan. Untuk itu, kekurangan yang ada akan menjadi sebuah pelajaran bagi penyusun, dan penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk perbaikan di masa yang akan datang.Mudah-mudahanmakalahyang telah penyusun sajikan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi para pembaca serta mahasiswa Universitas Gunadarma.

Depok,3 November 2014

Rizky Budhi Setiawan

BAB IPENDAHULUAN

Dalam era globalisasi saat ini, warga Negara Indonesia sudah banyak yang jauh dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Dapat kita lihat dari semakin banyaknya pelanggaran yang melanggar hukum, meningkatnya tingkat kriminalitas di berbagai daerah yang tergambar dari semakin banyaknya kasus-kasus kriminal yang bahkan jauh dari perikemanusiaan. Karena hal itu, kita harus kembali mengaktualisasi pengamalan Pancasila dan UUD 1945 dalam era globalisasi sekarang ini. Dengan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, diharapkan kita dapat terhindar dari perbuatan yang melanggar hokum dan perbuatan-perbuatan lain yang merugikan diri sendiri ataupun orang lain.Mengamalkan Pancasila mempunyai arti yaitu melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menggunakan Pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari agar hidup kita dapat mencapai kesejahteraan lahir dan batin.Di dalam suatu Negara yang berdaulat, konstitusi adalah hal yang paling utama untuk menjalankan pemerintahan dan penyelenggaraan Negara dengan baik, konstitusi ialah pedoman bagi pelaksanaan tata kehidupan bernegara agar kehidupan bernegara mempunyai tujuan yang jelas.

1.1Latar BelakangTerbentuknya Negara Indonesia melalui proses yang panjang mulai dari zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai Merdeka berkat perjuangan bangsa untuk bebas tanpa adanya pihak-pihak yang menjajah Negara ini. Peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 pengganti peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 menetapkan Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib setiap program studi.Era globalisasi yang serba canggih ini seharusnya memudahkan kita untuk lebih mengenal dan memahami Pancasila serta UUD 1945 dengan banyaknya media elektronik seperti internet, instant messaging, dll. Tapi fakta di lapangan menunjukan hal yang berlainan. Faktanya, dalam era globalisasi ini justru membuat orang semakin jauh dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Terlihat lebih banyaknya orang baik anak-anak, remaja, serta orang dewasa lebih sibuk dengan gadgetnya dari pada bersosialisasi dengan orang yang ada di sekitarnya.

1.2Maksud Dan Tujuan a.Membangkitkan prilaku yang sesuai dengan nilai norma Pancasila.b.Menguasai ilmu dan pemahaman tentang berbagai masalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang diharapkan bisa diatasi dengan pemahaman Pancasila dan UUD 1945.c.Bisa memahami dan mampu menerapkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.

1.3Ruang LingkupMembahas kedudukan dan fungsi Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat, Pancasila sebagai sistem etika, Pancasila sebagai ideology. Aktualisasi pegamalan Pancasila dan UUD 1945 meliputi Pancasila dalam tingkat pengetahuan. Pembahasan UUD 1945 meliputi makna Dasar, kedudukan UUD 1945, batang tubuh dan penjelasan UUD 1945. Aktualisasi dibidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang hukum.

BAB IIAKTUALISASI PENGAMALAN PANCASILA DAN UUD 1945 DALAM ERA GLOBALISASI

2.1Pemahaman AktualisasiAktualisasi menurut pendapat saya adalah merealisasikan sesuatu. Jadi aktualisasi adalah melaksanakan sesuatu hal dengan maksud dan tujuan tertentu. Jika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktualisasi berasal dari kata aktual artinya betul-betul terjadi atau sesungguhnya. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila itu dapat terealisasi atau tercermin dalam sikap dan prilaku dari seluruh warga Negara, mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa.1. BIDANG POLITIKSejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat mereka kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau penjara 150 tahun bagi yang terbukti.Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi saat ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena globalisasi adalah sebuah kepastian sejarah, maka pemerintah perlu bersikap. Take it or Die atau lebih dikenal dengan istilah The Death of Government. Kalau kedepan pemerintah masih ingin bertahan hidup dan berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi birokrasi pemerintahan seharusnya segera diubah menjadi public services management.

2. BIDANG EKONOMIPengaktualisasian Pancasila dalam bidang ekonomi yaitu dengan menerapkan sistem ekonomi Pancasila yang menekankan pada harmoni mekanisme harga dan social (sistem ekonomi campuran), bukan pada mekanisme pasar yang bersasaran ekonomi kerakyatan agar rakyat bebas dari kemiskinan, keterbelakangan, penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan rasa diperlakukan tidak adil yang memosisikan pemerintah memiliki asset produksi dalam jumlah yang signifikan terutama dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara dan yang menyangkut hidup orang banyak. Sehingga perlu pengembangan Sistem Ekonomi Pancasila sehingga dapat menjamin dan berpihak pada pemberdayaan koperasi serta usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).selain itu ekonomi yang berdasarkan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat dasar individu dan sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain untuk memenuhi semua kebutuhanya tetapi manusia juga mempunyai kebutuhan dimana orang lain tidak diharapkan ada atau turut campur.Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan. Dengan demikian pelaku ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas, meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengamalan dalam bidang ekonomi harus berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan.Pilar Sistem Ekonomi Pancasila yang meliputi:1. ekonomika etik dan ekonomika humanistik2. nasionalisme ekonomi & demokrasi ekonomi3. ekonomi berkeadilan social.Namun pada kenyataannya, sejak pertengahan 1997 krisis ekonomi yang menimpa Indonesia masih terasa hingga hari ini. Di tingkat Asia, Indonesia yang oleh sebuah studi dari The World Bank (1993) disebut sebagai bagian dari Asia miracle economics, the unbelieveble progress of development, ternyata perekonomiannya tidak lebih dari sekedar economic bubble, yang mudah sirna begitu diterpa badai krisis (World Bank, 1993).Krisis ekonomi terbesar sepanjang sejarah bangsa Indonesia Orde Baru dan Orde Lama yang dialami sekarang ini telah mencuatkan tuntutan reformasi total dan mendasar (radically). Bermula dari krisis moneter (depresi rupiah) merambah ke lingkungan perbankan hingga ke lingkup perindustrian.Kebijakan perekonomian Indonesia yang diterapkan tidak membumi, hanya sebatas membangun rumah di atas langit dan akibatnya upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi tersingkirkan. Rakyat masih terus menjadi korban kegagalan kebijakan pemerintah.Potret perekonomian Indonesia semakin buram, memperhatikan kebijakan pemerintah yang selalu pasrah dengan Bank Dunia atau pun International Monetary Fund (IMF) dalam mencari titik terang perbaikan ekonomi Indonesia. Belum lagi menumpuknya utang luar negeri semakin menghimpit nafas bangsa Indonesia, sampai-sampai seorang bayi baru lahir pun telah harus menanggung hutang tidak kurang dari 7 juta rupiah.Seorang pengamat Ekonomi Indonesia, Prof. Laurence A. Manullang, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun berbagai resep telah dibuat untuk menyembuhkan penyakit utang Internasional, tetapi hampir disepakati bahwa langkah pengobatan yang diterapkan pada krisis utang telah gagal. Fakta yang menyedihkan adalah Indonesia sudah mencapai tingkat ketergantungan (kecanduan) yang sangat tinggi terhadap utang luar negeri. Sampai sejauh ini belum ada resep yang manjur untuk bisa keluar dari belitan utang. Penyebabnya adalah berbagai hambatan yang melekat pada praktik yang dijalankan dalam sistem pinjaman internasional, tepatnya negara-negara donor (Bogdanowicz-Bindert, 1993).Keputusan pemerintah yang terkesan tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan untuk segera memasuki industrialisasi dengan meninggalkan agraris, telah menciptakan masalah baru bagi national economic development. Bahkan menurut sebagian pakar langkah Orde baru dinilai sebagai langkah spekulatif seperti mengundi nasib, pasalnya, masyarakat Indonesia yang sejak dahulu berbasis agraris Sebagai konsekuensinya, hasil yang didapat, setelah 30 tahun dicekoki ideologi ekonomisme itu justru kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin merosot tajam (dekadensia).Jika hingga saat ini kualitas perekonomian belum menampakkan perubahan yang signifikan, tidak menutup kemungkinan, akan mendapat pukulan mahadasyat dari arus globalisasi. Kekhawatiran ini muncul, karena pemerintah dalam proses pemberdayaan masyarakat lemah masih parsial dan cenderung dualisme, antara kemanjaan (ketergantungan) pemerintah kepada IMF, sementara keterbatasan akomodasi bentuk perekonomian masyarakat yang tersebar (diversity of economy style) di seluruh pelosok negeri tidak tersentuh. Hal ini juga terlihat jelas pada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak proporsional, tidak mencerminkan model perekonomian yang telah dibangun oleh para Founding Father terdahulu. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kasus, misalnya, pencabutan subsidi di tengah masyarakat yang sedang sulit mencari sesuap nasi, mengelabuhi masyarakat dengan raskin (beras untuk rakyat miskin), atau jaring pengaman sosial (JPS) lain yang selalu salah alamat.3. BIDANG SOSIAL BUDAYAPerkembangan dunia yang tanpa batas dapat menimbukan dampak positif maupun dampak negativ. Dari setiap dampak yang ditimbulkan, dalam bidang sosial budaya tampak nyata berpengaruh dalam setiap aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat ditunjukan adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan konsumtif, bahkan menggeser nilai-nilai lokal yang selama ini diprtahankan. Sikap yang harus ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pengamalan dari Pancasila dalam menghadapi nilai-nilai globalisasi, terutama dalam kehidupan social budaya.Pertama, gaya hidup masyarakat harus diselaraskan dengan nilai, norma, estetika, terutama yang berkaitan dengan mode pakaian, pergaulan dan kebiasaan hidup, serta adapt istiadat. Sikap yang harus ditunjukkan terhadap pengaruh tersebut , adalah dengan adanya himbauan, pendidikan, bahkan aturan yang tegas terhadap fenomena tersebut dalam menjaga nilai-nilai yang selama ini dijaga oleh bangsa Indonesia. Cara efektif dalam menangkalnya adalah dengan melalui pendidikan formal maupun nonformal, baik disekolah, pendidikan keagamaan dan acara-acara lain yang memberikan perhatian terhadap etika dan moral bangsa Indonesia.Kedua, sikap individualisme yang memengaruhi budaya masyarakat Indonesia yang biasa bergotong-royong dan kekeluargaan. Hal tersebut perlu diperhatikan dalam kehidupan social masyarakat Indonesia.Ketiga, pengaruh sikap materialistis dan sekularisme, yaitu sikap yang lebih mementingkan nilai materi daripada yang lainnya sehingga dapat merusak sendi-sendi kehidupan yang menjunjung keadilan dan moralitas. Selain itu, sekularisme perlu juga diwaspadai karena Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan.4. BIDANG HUKUMPengembangan prinsip-prinsip yang berbasis pada filosofi kemanusiaan dalam nilai-nilai Pancasila, antara lain :> Perdamaianbukan perang.> Demokrasibukan penindasan.> Dialogbukan konfrontasi.> Kerjasamabukan eksploitasi.> Keadilanbukan standar ganda.Pertahanan dan Keamanan Negara harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya hidup manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, harus menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan dan hankam. Pertahanan dan keamanan harus diletakkan pada fungsi yang sebenarnya sebagai soatu Negara hukum dan bukannya suatu Negara yang berdasarkan kekuasaan.Pertahanan dan Keamanan, Pancasila dapat dijadikan sebagai margin of appreciation akan mengandung fungsi-fungsi sebagai: the line at which supervision should give way to States discretion in enacting or enforcing its law, striking(menemukan) a balance between a right quaranteed and a permitted derogation (limitation), Move principle of justification than interpretation, Preventing unneccesarry restriction, To avoid damaging dispute, A Uniform Standard of Protection, Gives flexibility needed to avoid damaging confrontantions.Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation di bidang hukum akan mewarnai segala sub sistem di bidang hukum, baik substansi hukum yang bernuansa law making process, struktur hukum yang banyak bersentuhan dengan law enforcement maupun budaya hukum yang berkaitan dengan law awareness.Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation yang mengendalikan kontekstualisasi dan implementasinya telah terjadi pada:1. Pada saat dimantabkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada saat 4 kali proses amandemen2. Pada saat merumuskan HAM dalam hukum positif Indonesia3. Pada saat proses internal di mana The Founding Fathers menentukan urutan Pancasila.Mengingat TNI sebagai bagian integral bangsa Indonesia senantiasa memegang teguh jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional berperan serta mewujudkan keadaan aman dan rasa aman masyarakat, sesuai perannya sebagai alat petahanan NKRI. TNI sebagai bagian dari rakyat berjuang bersama rakyat, senantiasa menggugah kepedulian TNI untuk mendorong terwujudnya kehidupan demokrasi, juga terwujudnya hubungan sipil militer yang sehat dan persatuan kesatuan bangsa melalui pemikiran, pandangan, dan langkah-langkah reformasi internal ini.Beberapa arah kebijakan negara yang tertuang dalam GBHN, dan yang harus segera direlisasikan, khususnya dalam bidang hukum antara lain:1. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbarui Undang-undang warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidak adilan gender dan ketidak sesuaiaannya dengan tuntutan reformasi melalui program legislasi.2. Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan para penegak hukum, termasuk Kepolisian RI, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta pengawasan yang efektif.3. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.4. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.Satu hal yang perlu kita garis bawahi, bahwa Indonesia adalah negara hukum, artinya semua lembaga, institusi maupun person yang ada di dalamnya harus tunduk dan patuh pada hukum. Maka ketika hukum di Indonesia betul-betul ditegakkan dengan tegas, dan dikelola dengan jujur, adil dan bijaksana, insya Allah negeri ini akan makmur dan tentramNamun saat ini betapa rapuhnya sistem dan penegakkan hukum (law enforcement) di negeri ini dan karena itu merupakan salah satu kendala utama yang menghambat kemajuan bangsa, sistem hukum yang masih banyak mengacu pada sistem hukum kolonial, penegakkan hukum yang masih terkesan tebang pilih, belum konsisten merupakan mega pekerjaan rumah serta jalan panjang yang harus ditempuh dalam bidang hukum, Kepercayaan masyarakat terhadap supremasi hukum, termasuk lembaga-lembaga penegak hukum, kian terpuruk . contohnya setelah putusan Kasasi Akbar Tanjung, sebagian besar masyarakat menganggap putusan Mahkamah Agung itu mengusik keadilan masyarakat sehingga menimbulkan rasa kekecewaan yang sangat besar. Akibatnya, kini ada kecenderungan munculnya sinisme masyarakat terhadap setiap gagasan dan upaya pembaharuan hukum yang dimunculkan oleh negara maupun civil society.Patut kita jadikan referensi tersendiri kasus-kasus menarik MA, berawal dari isu kolusi dalam kasus Ghandi Memorial School (GMS), yang menjadi sangat menarik karena kasus ini justru berasal dari Hakim Agung Adi Andojo Soetjipto. Dan kasus korupsi dana non bagiter bulog senilai 40 miliar, yang menjadi tersangka utama ketua DPR RI, yang sekaligus Ketua Umum Partai yang berlambang pohon beringin, Akbar Tanjung. Yang kesemuanya itu merupakan representasi dari berbagai putusan pengadilan atas kasus-kasus korupsi lainnya yang mengabaikan rasa keadilan masyarakat dan sense of crisis. Sejak komitmen reformasi dicanangkan tahun 1998, mandat reformasi hukum paling utama adalah Membersihkan sapu kotor agar mampu Membersihkan lantai kotor. Sapu kotor menggambarkan institusi penegak hukum kita kepolisian, kejaksaan, dan peradilan yang belum steril dari praktek korupsi sehingga menyulitkan untuk melaksanakan mandat penegakan hukum secara tidak diskriminatif.

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanDengan mempelajari Pendidikan Pancasila dan UUD 1945 diharapkan mempunyai sikap dan prilaku :1.Beriman dan takwa kepada Tuhan YME.2.Berkemanusiaan yang adil dan beradap.3.Mendukung persatuan.4.Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan individu/golongan.5.Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.6.Memahami dan mampu melaksanakan jiwa Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupanya sebagai warga Negara Republik Indonesia.

3.2Saran-saran1.Sebagai gerasi muda hendaklah kita wajib mengamankan Pancasila karena dasar Negara terancam berarti Negara terancam dunia modern sekarang ini persaingan ideologi Negara telah menimbulkan peperangan, pertentangan.2.Menyeleksi berkembang atau masuknya nilai-nilai budaya luar yang dapat membahayakan nilai-nilai pancasila.3.Sebagai generasi muda tulang punggung dari pondasi bangsa harus kosekwen dalam mengamalkan Pancasila dan dasar hukum.4.Jangan Mudah terpancing isi/berita yang menyesatkan yang menimbulkan perpecahan ( Hilangnya Rasa persatuan ).

DAFTAR PUSTAKA

Moesadin Malik, IR.M.SI.Pokok-pokok Materi Pendidikan Pancasila.Jakarta : 2011.Achmad Muchji, Drs.H.MM. et.al.Pendidikan Pancasila.Jakarta : Gunadarma.Lembaga Pemerintahan Nasional. Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Departemen PPK.Kewiraan Untuk Mahasiswa.Jakarta : PT.Gramedia 1984.