tugas pancasila rinii

23
  A. Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada Masyarakat pada Umumnya B. Latar Belakang Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan, baik pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno maupun pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto, dan lebih-lebih lagi pada era reformasi.dewasa ini. Gerakan reformasi yang digulirkan sejak tumbangnya kekuasaan Pemerintahan Presiden Soeharto, pada hakikatnya merupakan tuntutan untuk melaksanakan demokratisasi di segala bidang, menegakkan hukum dan keadilan, menegakkan hak asasi manusia (HAM), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), melaksanakan otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, serta menata kembali peran dan kedudukan TNI dan POLRI. Dalam perkembangannya, gerakan reformasi yang sebenarnya memang amat diperlukan itu, tampak seolah-olah tergulung oleh derasnya arus eforia kebebasan, sehingga sebagian masyarakat seperti lepas kenda li dan tergelincir ke d alam perilaku yang anarkis, timbul berbagai konflik sosial yang tidak kunjung teratasi, dan bahkan di berbagai daerah timbu l gerakan yang mengancam persa tuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis multidimensional di segenap aspek kehidupan masyarakat dan bangsa, bahkan menurut beberapa pakar dan pemuka masyarakat, yang sangat serius ialah krisis moral, masy arakat dan bangsa sedang mengalami demoralisasi.

Upload: nhiee-queenbee

Post on 12-Jul-2015

493 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 1/23

 

 

A. Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada Masyarakat pada

Umumnya

B. Latar Belakang

Pancasila telah menjadi kesepakatan nasional bangsa Indonesia

sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun

dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan, baik 

pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno maupun pada masaPemerintahan Presiden Soeharto, dan lebih-lebih lagi pada era

reformasi.dewasa ini. Gerakan reformasi yang digulirkan sejak 

tumbangnya kekuasaan Pemerintahan Presiden Soeharto, pada

hakikatnya merupakan tuntutan untuk melaksanakan demokratisasi di

segala bidang, menegakkan hukum dan keadilan, menegakkan hak 

asasi manusia (HAM), memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN), melaksanakan otonomi daerah dan perimbangan keuanganantara pemerintah pusat dan daerah, serta menata kembali peran dan

kedudukan TNI dan POLRI.

Dalam perkembangannya, gerakan reformasi yang sebenarnya

memang amat diperlukan itu, tampak seolah-olah tergulung oleh

derasnya arus eforia kebebasan, sehingga sebagian masyarakat seperti

lepas kendali dan tergelincir ke dalam perilaku yang anarkis, timbul

berbagai konflik sosial yang tidak kunjung teratasi, dan bahkan di

berbagai daerah timbul gerakan yang mengancam persatuan dan

kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Bangsa Indonesia sedang

dilanda krisis multidimensional di segenap aspek kehidupan

masyarakat dan bangsa, bahkan menurut beberapa pakar dan pemuka

masyarakat, yang sangat serius ialah krisis moral, masyarakat dan

bangsa sedang mengalami demoralisasi.

Page 2: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 2/23

 

Hal ini sebenarnya dapat dihindari apabila setiap anggota

masyarakat, utamanya para penyelenggara negara dan para elit politik,

dalam melaksanakan gerakan reformasi secara konsekuen,

mewujudkan Indonesia Masa Depan yang dicita-citakan, senantiasa

berdasarkan pada kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap

Pembukaan UUD 1945, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai

Pancasila yang harus dijadikan pedoman.

Selama beberapa tahun terakhir ini, Pancasila, yang

mengandung nilai-nilai budaya bangsa dan bahkan menjadi roh bagi

kehidupan bangsa serta menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang

bermartabat, nampak dilupakan, sehingga bangsa ini seolah-olah

kehilangan norma moral sebagai pegangan dan penuntun dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang diamanatkan

dalam Pembukaan UUD 1945, tidak saja mengandung nilai budaya

bangsa, melainkan juga menjadi sumber hukum dasar nasional, dan

merupakan perwujudan cita-cita luhur di segala aspek kehidupan

bangsa.

Dengan perkataan lain, nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya juga harus dijabarkan menjadi norma moral, norma

pembangunan, norma hukum, dan etika kehidupan berbangsa. Dengan

demikian, sesungguhnya secara formal bangsa Indonesia telah

memiliki dasar yang kuat dan rambu-rambu yang jelas bagi

pembangunan masyarakat Indonesia masa depan yang dicita-citakan.

Masalahnya ialah bagaimana mengaktualisasikan dasar dan rambu-

rambu tersebut ke dalam kehidupan nyata setiap pribadi warga negara,

sehingga bangsa ini tidak kehilangan norma moral sebagai penuntun

dan pegangan dalam melaksanakan gerakan reformasi, mengatasi

krisis multidimensional termasuk krisis moral yang sedang melanda

bangsa dan negara untuk menjangkau masa depan yang dicita-

citakannya

Page 3: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 3/23

 

Seperti makna dari pancasila itu sendiri bagi masyarakat , dan

makna pancasila sebagai dasar Negara serta penerapan nilai-nilai

pancasila tersebut dalam bermasyarakat dan contoh kasus-kasusnya.

C. Permasalahan

1.  Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai pancasila dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara ?

2.  Bagaiman Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi di

kalangan masyarakat umum ?

Page 4: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 4/23

 

D.  Pembahasan

1) Cara menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam

sendi-sendi kehidupan masyarakat,dalam berbangsa dan

bernegara merupakan hal yang harus segera dilaksanakan

sebelum terjadi erupsi dan degradasi terhadap nilai-nilai

Pancasila semakin dalam. Bagaimanapun juga dunia

pendidikan baik formal maupun informal,

ataupun melalui keteladanan para pemimpin

penyelengara Negara maupun pemimpin orgnisasi politik dan

kemasyarakatan memiliki peran yang strategis dalam

memberikan pembelajaran dalam mengimplementasikan nilai-

nilai luhur Pancasila dalam sendi-sendi kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara,

Pandangan, Falsafah hidup, kepribadian Bangsa, serta dasar

filsafat negara, Pancasila tidak hanya merupakan peraturan

perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber

moralitas terutama dalam hubungannya dengan legitimasi

kekuasaan, hukum serta berbagai kebijakan dalam pelaksanaandan penyelenggaraan Negara melalui nilai-nilai luhur yang

terkandung didalamnya.

Pada akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia

akan menjadi Negara yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan

rakyat yang berdasarkan Pancasila menuju Indonesia yang

maju, sejahtera, adil dan makmur.

Page 5: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 5/23

 

Penerapan dalam Kehidupan Bermasyarakat,bernegara,

Berbangsa, Nilai-nilai Pancasila tidak sekedar harus diketahui

dan dipahami, melainkan harus sampai kepada tingkat

pengamalan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari yang konkret inilah yang disebut dengan

nilai praksis. Tentu saja pengalaman nilai-nilai pancasila tidak 

boleh menyimpang dari nilai-nilai dasar yang terkandung

dalam pancasila.

Setiap manusia Indonesia diharapkan dapat dan berkomitmen

untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek 

kehidupan.

Namun dalam kenyataannya terdapat 3 klasifikasi

masyarakat Indonesia dalam pengamalan Pancasila yaitu:

1) Masyarakat yang tahu Pancasila dan mengamalkannya. Ini

merupakan masyarakat ideal yang diidamkan yakni masyarakat

yang tahu Pancasila dan diamalkan dalam kehidupan sehari-

hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

2) Masyarakat tidak tahu Pancasila tapi mengamalkannya,

yaitu masyarakat yang tidak tahu dan mungkin tidak hapal sila-

sila Pancasila, tetapi mereka mengamalkannya dalam

kehdupannya sehari-hari. Masyarakat yang demikian biasanya

terdapat di perdesaan.

Page 6: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 6/23

 

 

3) Masyarakat yang tahu Pancasila tapi tidak 

mengamalkannya, yakni masyarakat yang tahu bahkan hapal

sila-silanya dengan baik dan bagaimana seharusnya diamalkan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

tetapi justru perilakunya menunjukkan sebaliknya, banyak 

menyimpang dari sila-sila Pancasila.

Tidak sedikit orang yang dengan semangat

menggelorakan pengalaman Pancasila, namun kenyataannya

hal itu digunakan sebagai alat untuk memperoleh pengakuan

dan popularitas serta memperkukuh tampuk kekuasaan saja.

Dengan demikian, pengamalan pancasila telah

disalahartikan untuk kepentingan kekuasaan penguasa belaka

dengan mengabaikan kepentingan masyarakat luas (populis).

Hal ini tentu saja harus dihindari sedini mungkin.

Apalagi saat ini bangsa Indonesia tengah berada dalam

masa transisi menuju masyarakat madani yang dicita-citakan.

Saat yang sangat dibutuhkan adalah warga Negara yang benar-

benar memiliki sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila

berarti memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila itu

dalam pola perilaku .

kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang

kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun social dan budaya.

Tentu saja untuk dapat memahami Pancasila secara

baik dan benar diperlukan kajian yang mendalam tentang nilai-

nilai Pancasila.

Page 7: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 7/23

 

Mempelajari atau mengkaji Pancasila dengan benar

berarti yang dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis-

konstitusional., Pancasila adalah dasar Negara yang digunakan

sebagai dasar mengatur atau menyelenggarakan pemerintahan

Negara.

Oleh karena itu, tidak setiap orang boleh memberikan

pengertian atau tafsiran menurut pendapatnya sendiri.

Secara objektif- ilmiah, Pancasila adalah suatu paham

filsafat, suatu philosophical way of thinking atau philosophical

system sehingga uraiannya harus logis dan dapat diterima oleh

akal sehat.

Frans Magnis Suseno berpendapat bahwa agar Pancasila dapat

dihayati dan dilaksanakan masyarakat sehingga menjadi pola

kehidupan nasional, maka masyarakat harus mendalami nilai-

nilai dari Pancasila tersebut.

Jadi, Pancasila perlu dilakukan secara konsekwen.

Masyarakat harus dapat melihat sikap Pancasila pada para

pemimpin bangsa. Ada beberapa hal yang menghalangi

penghayatan nilai-nilai Pancasila yaitu:

1) masih juga dibiarkan berlangsung pelanggaran-pelanggaran

terhadap Pancasila.

2) berbagai bentuk penyelewengan dan korupsi dalam aparatur

pemerintah.

Page 8: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 8/23

 

 

3) kadang-kadang terjadi kesan bahwa himbauan pada

Pancasila merupakan kedok untuk melindungi kepentingan

pribadi atau golongan sendiri dalam masyarakat.

Inti pandangan di atas adalah keteladanan para pemimpin

merupakan kunci agar Pancasila dilaksanakan oleh warga

masyarakat dengann baik. Pandangan ini sangat tepat, terlebih

dewasa ini kita berada dalam situasi transisi atau peralihan,

maka figur seorang pemimpin yang mampu memberikan

keteladanan merupakan cara agar pemerintah kembali

memperoleh kepercayaan dari masyrakat. Keteladanan itu

dicerminkan dengan perwujudan sikap dan perilaku pemimpin

yang demokratis, transparan, dan akuntabel.

Di samping keteladanan dari para pemimpinnya, faktor lain

yang sangat menentukan dalam mengembangkan sikap positif 

terhadap nilai-nilai Pancasila adalah kesadaran yang dimiliki

oleh asing-masing warga masyarakat. Menurut N.Y. Bull

secara teori, ada 4 (empat) jenis tingkat kesadaran yaitu:

1) kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasan atau orientasinya.

Ini adalah kesadaran yang paling rendah dan sangat labil.

2) kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang berlandaskan dasar/orientasi/motivasi yang

beranekaragam atau berganti-ganti. Hal ini kurang mantap

sebab mudah berubah oleh keadaan atau suasana tertentu.

Page 9: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 9/23

 

 

3) kesadaran yang bersifat sosio-nomous, yaitu yang

berorientasi kepada kiprah umum atau karena khalayak ramai.

4) kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau

kepatuhan yang didasari oleh konsep atau landasan yang dalam

diri sendiri.

Mempertahankan Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila

sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta

idelogi bangsa dan negara tersebut dengan mewujudkan dan

menerapkannya dalam berbagai bidang kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Menurut Kaelan (2000 : 268) ada dua macam cara

mewujudkan dan menerapkan Pancasila, yaitu :

1. Mewujudkan pancasila secara “objektif”, yaitu mewujudkan

dan menerapkan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan

kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain

legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, juga dalam bidang

seperti politik, ekonomi, hukum, terutama dalam penerapan

undang-undang, hankam, pendidikan dan bidang-bidang

kenegaraan lainnya.

2. Mewujudkan Pancasila secara “subjektif”, yaitu

mewujudkan/menerapkan Pancasila pada setiap individu, yaitu

dalam kehidupan moralitas bangsa,, dalam kaitannya dengan

hidup negara dan masyarakat, baik sebagai warga negara biasa

(rakyat), aparat penyelenggara negara, penguasa negara,

terutama dikalangan elit politik, yang perlu selalu mawas diri

Page 10: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 10/23

 

agar memiliki moral Ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana

terkandung dalam Pancasila.

penanaman nilai-nilai Pancasila harus segera dilakukan,

untuk melepaskan kaum muda dari jerat popular culture yang

telah dibangun oleh blok barat.

Kelompok-kelompok masyarakat Indonesia saat ini

terbagi menjadi 4 (empat) kelompok :

-Kelompok Aktivis

-Kelompok Hedonis

-Kelompok Oportunis

-Kelompok Pragmatis

-Kelompok Apatis

Ad. 1. Kelompok Aktivis adalah kelompok masyarakatyang masih memiliki ideologis dan kepedulian terhadap nasib

bangsa dan negara.

Ad. 2. Kelompok Hedonis adalah kelompok 

masyarakat yang hanya memikirkan hidup bersenang-senang,

dunia gempita.

Ad. 3. Kelompok Oportunis adalah kelompok 

masyarakat yang hanya mau ikut memikirkan negara jika ada

sesuatu yang dapat menguntungkan dirinya. Tidak peduli

apakah tujuannya tercapai atau tidak.

Ad. 4. Kelompok Pragmatis adalah kelompok 

masyarakat yang hanya memikirkan peningkatan taraf 

hidupnya sendiri dengan bekerja (mencari nafkah) dan sama

sekali tidak mau memikirkan nasib bangsa dan negara.

Page 11: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 11/23

 

Ad. 5. Kelompok Apatis adalah kelompok masyarakat

yang sama sekali tidak memikirkan nasib kelangsungan

hidupnya apalagi nasib kelangsungan hidup bangsa dan

negaranya. Baginya, hanya pasrah kepada nasib, menjalani

hidupnya mengalir seperti air.

Jika kita melihat pengelompokan dari kelompok 

masyarakat diatas berarti kita melihat adanya kebutuhan yang

berbeda mengenai metode penerapan nilai-nilai Pancasila

kepada masing-masing kelompok masyarakat, baik terhadap

kelompok aktivis, kelompok hedonis, kelompok oportunis,

kelompok pragmatis dan kelompok apatis.

Sebagai konsekuensi logis penerimaan kita terhadap Pancasila

sebagai ideologi terbuka, tentu saja dibutuhkan sikap dan

perbuatan yang sesuai atau mendukung akan karakteristik 

Pancasila sebagai ideologi terbuka. Beberapa contoh sikap

perbuatan itu diantaranya sebagai berikut :

1) Tetap kritis dalam mencermati dan menyikapi segala

permasalahan yang mengemuka dewasa ini, dengan berpegang

teguh kepada nilai-nilai Pancasila.

2) Tidak terlena kepada hingar bingar modernisasi barat yang

cukup menjanjikan namun penuh perangkap. Menyikapi hal ini

nilai-nilai agama dan Pancasila merupakan alat media filter

yang sangat tepat agar tidak terjerumus kepada dampak-dampak negatif modernisasi tersebut.

3) Berpikir positif dalam menanggapi perbedaan pendapat

yang terjadi. Dengan cara demikian akan terhindar dari

perpecahan dalam kehidupan masyarakat.

Page 12: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 12/23

 

 

4) Selektif dalam menerima semua informasi yang datang. Hal

ini dimaksudkan agar tidak terjebak kepada informasi yang

menyesatkan yang secara nyata-nyata melanggar nilai-nilai

ideologi Pancasila.

5) Mewaspadai munculnya ancaman bahaya-bahaya laten yang

tetap menjadi ancaman serius terhadap pengalaman Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari secara konsekuen.

Demikianlah uraian singkat tentang ideologi terbuka. Mari kita

bahas sikap dan perilaku yang harus kita tampilkan dalam

ranka menerapkan nilai-nilai Pancasila. Beberapa contoh sikap

dan perilaku yang merupakan perwujudan sikap positif 

terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

diantaranya:

1) Menjaga persatuan dan kesatuan untuk keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.

2) Memiliki keteladanan diri dan sosial sebagai cermin insane

yang religius.

3) Bersikap dan berperilaku disiplin terutama disiplin pribadi

yang akan terpancar dalam disiplin sosial kemasyarakatan.

4) Bersikap kritis terhadap isu-isu yang berkembang dalam

kehidupan masyarakat agar tidak terseret kepada isu yang

bertujuan untuk memecah belah atau memperkeruh suasana

kehidupan masyarakat yang damai dan aman.

5) Melaksanakan ajaran agama yang diyakininya masing-

masing dalam kehidupannya sehari-hari secara konsekuen dan

konsisten.

Page 13: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 13/23

 

 

6) Bersikap toleran terhadap kenyataan sosial berupa

keanekaragaman dalam kehidupan sosial, baik agama, budaya,

bahasa, maupun ras atau keturunan.

7) Menghargai dan menjungjung tinggi harkat, derajat, dan

martabat orang lain.

8) Menjungjung tinggi hak-hak asasi manusia dalamkehidupan sehari-hari sehingga terbina kehidupan yang serasi

dan harmonis.

.

Page 14: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 14/23

 

2) Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

di kalangan masyarakat umum

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme

  Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang

mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

  Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan

yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh

bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan

bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di

seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamlidkk.Kewarganegaraan.2005)

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap

Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara

Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai

proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam

interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang

makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi

dan komunikasi pada skala dunia.

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti

bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan

keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi

adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,

perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi

dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke

seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari

kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi

kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebutmeliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti

kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain

akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Page 15: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 15/23

 

*Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme 

1.  Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankansecara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan

adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan

djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan

mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan

positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara

menjadi meningkat.

2.  Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar

internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan

meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut

akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang

menunjang kehidupan nasional bangsa.3.  Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola

berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan

disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk 

meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya

memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa

nasionalisme kita terhadap bangsa.

*Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1.  Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia

bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan

kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan

berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi

liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa

nasionalisme bangsa akan hilang

2.  Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta

terhadap produk dalam negeri karena banyaknya

produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola,

Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Denganhilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme

masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3.  Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa

akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena

gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang

oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Page 16: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 16/23

 

4.  Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam

antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan

bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapatmenimbulkan pertentangan antara yang kaya dan

miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional

bangsa.

5.  Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan

ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan

adanya individualisme maka orang tidak akan peduli

dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung

berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara

keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsamenjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu

membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar

negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita

untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan

menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di

Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan

dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional,

ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

*Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan

Generasi Muda 

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat

terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak 

muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat

banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa

Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang munculdalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Page 17: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 17/23

 

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang

berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.

Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yangmemperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.

Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan

kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat

beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang

lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang

mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian

yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan

informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi

bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh

manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat

kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang

menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs

porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka

yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak 

ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan

handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunyatidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli

terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan

keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.

Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan

tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan

masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya

genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak,

timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya

dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasacinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap

masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan

bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa

nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif 

globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena

itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif 

globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Page 18: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 18/23

 

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai

Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif 

globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

1.  Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal

semangat mencintai produk dalam negeri.

2.  Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan

sebaik- baiknya.

3.  Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-

baiknya.

4.  Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan

hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.5.  Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,

ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut

diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat

mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak 

akan kehilangan kepribadian bangsa.

Peran Pancasila di Era Globalisasi 

1.Fenomena Globalisasi 

Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar

negara seakan memudar karena terjadinya berbagai

perkembangan di segala aspek kehidupan,khususnya di bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya

perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang

iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai

negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai

informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.

Namun fenomena globalisasi ini tidak selalu memberi dampak 

positif,berbagai perubahan yang terjadi akibat dari globalisasi

sudah sangat terasa,baik itu di bidang

politik,ekonomi,sosial,budaya,dan teknologi informasi.

Berbagai dampak negatif terjadi dikarenakan manusia kurang bisa

memfilter dampak dari globalisasi sehingga lebih banyak 

mengambil hal-hal negatif dari pada hal-hal positif yang

sebenarnya bisa lebih banyak kita dapatkan dari fenomena

globalisasi ini.

Page 19: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 19/23

 

 

2.Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Menghadapi Globalisasi

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan

oleh para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan

dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan

bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi

pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila

sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan

oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu

membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati

untuk bangsa Indonesia.

Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisamengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak 

mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus

globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara

Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-

tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian

bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi

kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing

dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang

sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur

pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-

batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia,rakyat dan

bangsa Indonesia harus membuka diri.

Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya

pengaruh budaya hindu,islam,serta masuknya kaum barat yang

akhirnya melahirkan kolonialisme.pengalaman pahit berupa

kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali

terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini

wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk 

fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan

ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama

seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih

menyakitkan.

Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup

diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal

oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain.

Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet — yang terkenal anti

dunia luar — tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri.

Maka, kini, konsep pembangunan modern harus membuat

bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk 

meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia

Page 20: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 20/23

 

bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu

pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-

nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia

mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik 

dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap.

Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak 

tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci

 jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai

pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa

Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka

nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak 

dengan sendirinya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang

serba terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesiatengah berada pada titik nadir.

Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal

dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik 

yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat. Nilai-nilai

yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-

nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati

sanubari rakyat dinilai usang. Lihat saja sistem demokrasi yang

kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah kepada

faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia — seperti

ditegaskan dalam pidato Bung Karno di depan Sidang Umum

PBB — menganut faham demokrasi Pancasila yang berasaskan

gotong royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat.

Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung

dengan faham liberalisme dan semakin menjauh dari sistem

politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun dan

diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa

demokrasi diartikan sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi

manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan dengan boleh

berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau

mengganggu hak orang lain. Budaya dari luar, khususnya faham

liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsadan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba

liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam

ketidakpastian. Akibatnya, seperti terlihat saat ini, konstelasi

politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik tampak hanya

memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata.

Dalam kondisi seperti itu — sekali lagi — peran Pancasila sebagai

pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting.

Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap

untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan

begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada

di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di

Page 21: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 21/23

 

dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri

kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang

hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsamempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang

dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .

Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar

kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung

pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai

wujud kehidupan yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan

hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-

nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya

serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk 

mewujudkannya. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan

berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitusaja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain,

tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan

bangsa Indonesia sendiri

Mempertahankan Pancasia.

Sejarah menunjukkan bahwa sampai saat ini, Pancasila sebagai

ideologi terbuka telah mampu menyesuaikan dengan

perkembangan jaman, selain itu telah terbukti dapat menjadi

pegangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Persatuan

Indonesia, dari sabang sampai merauke, sampai saat ini. Bila

salah satu wilayah negara kita terlepas atau dicaplok negara lain

Pancasila dapat digunakan sebagai tolok ukurnya. Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa dapat dijadikan sebagai tolok 

ukur capaian yang harus diraih dan diwujudkan.

Di sisi lain sejarah menunjukkan bahwa ideologi negara dapat

saja runtuh bila kita tidak mampu mempertahankannya berikut

keruntuhan negara tersebut, hal ini bisa terjadi bila kekuasaan

yang ada, tidak melaksanakan dengan konsekwen pandangan

hidup bangsanya. Sebagai contoh Ideologi komunis di Uni

Soviet telah runtuh dan telah menceraiberaikan negara bangsa

USSR (United Stated Soviet Republic) pada saat itu.

Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk mempertahankan

Page 22: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 22/23

 

NKRI dengan Pancasila sebagai acuan cita-citanya untuk terus

dipertahankan agar cita-cita bangsa Indonesia tidak sampai

gagal atau digagalkan oleh bangsa lain. Bagaimana caranya,

akan saya uraikan secara singkat sebagai berikut:

Pola Pelestarian Ideologi

Hubungan negara (penguasa) dengan pendidikan memiliki

kaitan yang erat. Seperti yang dikemukakan oleh Edmund J.

King, dalam tulisannya “The Concept of Ideology in Communist

Education” dijelaskan bahwa konsep pendidikan komunis

memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan padaumumnya. Pendidikan komunis di negara Soviet pada waktu itu,

dapat dilihat sebagai aktualisasi perkataan Lenin yang terkenal

yaitu: “The Whole of education and up bringing shall be

directed to their training in communist morals”. Suatu hal yang

berbeda dengan sistem pemerintahan di berbagai negara lainnya,

sistem komunis secara menyeluruh mengontrol terhadap

intelektual, teknologi, dan sejauh mungkin estetika (seni) serta

moral kehidupan. Namun demikian karena proses pendidikan

melalui rekonstruksi kurikulum, dapat pula ideologi yang kuat

tersebut hancur dan berubah dengan ideologi lain.

Oleh karena itu, melalui pendidikan sistem kontrol terhadap

aspek-aspek kehidupan dapat dibangun, dan sangat tergantung

pada efisiensi dan kesadaran dari berbagai elemen lainnya dalam

masyarakat. Sehingga dengan sistem pendidikan melalui

konstruksi kurikulum yang dikembangkan dapat digunakan

sebagai media mempertahankan Pandangan Hidup Bangsa atau

Ideologi Negara.

Berdasarkan pada pengalaman Negara Soviet dan Afrika Selatan

tersebut, maka pengembangan kurikulum berbasis Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa, sangat diperlukan di masa

yang akan datang, dengan pengembangan kurikulum yang

diarahkan untuk menjawab beberapa masalah mendasar, yaitu :

State of Art curriculum building merupakan titik tolak dari

upaya untuk melakukan evaluasi dan reformasi kurikulum

menuju struktur kurikulum yang lebih ideal, sesuai dengan

Pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Page 23: tugas pancasila rinii

5/12/2018 tugas pancasila rinii - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pancasila-rinii 23/23

 

 

Rumusan visi pendidikan dapat dikembangkan dalam proses

envisioning output pendidikan untuk menghasilkan manusia

Indonesia yang Pancasilais. Dengan menekankan pada proses

pendidikan sebagai production centered development yang

menghasilkan manusia Indonesia yang Pancasilais (sebagaimana

pendapat Durkheim, Parson, dan lain-l;ain) dan beorientasi pada

kebutuhan masyarakat.

Pola yang berbeda dapat juga dilakukan melalui, pendidikan

sebagai sebagai Pattern-maintaining system, sebagai wahana

untuk mewariskan kaidah-kaidah dan norma-norma Pancasilauntuk mewujudkan hegemonitas masyarakat, dan membentuk 

konformitas anggota masyarakat sebagai input pendidikan

terhadap pola-pola yang berlaku dalam masyarakat. Mungkin

pola ini kurang demokratis, namun sebagai pelengkap dapat juga

dilakukan asal tidak dihegemoni oleh kelompok masyarakat

tertentu bangsa ini.

Dengan demikian, bila nilai-niali Pancasila telah berkembang

sebagai nilai-nilai yang dipahami dan diakui oleh seluruh

masyarakat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Maka mimpi Indonesia Raya,

sebagaimana diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945

dan dengan ideology Pancasila sebagaimana telah ditetapkan

pada tanggal 18 Agustus 1945, maka tidak aka nada lagi bangsa

Indonesia yang tidak bertuhan, tidak ada lagi masyarakat atau

penguasa yang tidak berperikemanusiaan, tidak ada lagi

penguasa yang berusaha memecah belah rakyatnya karena

mereka lebih menjaga persatuan Indonesia, tidak ada lagi

pemimpin yang tidak hikmat dan tidak bijaksana karena

mengutama permusyarawatan, dan tidak ada lagi pimpinan

bangsa baik pimpian ormas, politik, pemerintahan orang

Indonesia lainnya yang kaya raya sampai tujuh turunan

sementara pengemis dan gelandangan dibiarkan dijalanan,

karena kekuasaan yang diembannya adalah untuk mewujudkan

keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.