tugas pancasila (konstitusi)

23
PANCASILA SEBAGAI SISTEM KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA DISUSUN OLEH : IMROATUL WAHIDAH 1112000785 PROGRAMSTUDI STRATA-1 AKUNTANSI 1

Upload: imroatulwahidah

Post on 10-Apr-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH :

IMROATUL WAHIDAH

1112000785

PROGRAMSTUDI STRATA-1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

2015

1

Page 2: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah – Nya Saya dapat menyelesaikan

makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila yang berjudul

“Pancasial Sebagai Sistem Konstitusi Republik Indonesia”.

Penyusunan tugas ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh nilai

tugas pada mata kuliah Pendidikan Pancasila pada program studi Ilmu Ekonomi

STEI Indonesia.

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

sebab itu Saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.

Selesainya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini Saya dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak

langsung kepada Saya dalam penyusunan tugas ini hingga selesai.

Saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi

kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila

yang ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi Saya. Memang

makalah ini masih jauh dari sempurna, maka Saya mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Akhir kata, Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan

memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Besar

harapan Saya semoga tugas yang di tulis ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan serta bagi pembaca.

Jakarta, 01 Januari 2016

Imroatul Wahidah

2

Page 3: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................................4

BAB II

PEMBAHASAN..........................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................13

DAFTAR

PUSTAKA.............................................................................................15

3

Page 4: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

BAB I

PENDAHULUAN

Sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari

pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan

hanya mengabaikan, namun banyak juga yang tidak mengetahui makna dari dasar

negara dan konstitusi tersebut. Golongan masyarakat yang demikian sepertinya

kurang pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita itu. Sesungguhnya bila

seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisis dan

menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara

berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang

digariskan di dalam Pembukaaan UUD 1945, maka mereka sudah tentu dapat

menghayati filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya

selaku warga negara R.I dalam melaksanakan segala kegiatannya sebagai

cerminan dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Terlebih di era globalisasi ini

masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan negatif

dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi

diharapkan masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami dan

melaksanakan segala kegiatan kenegaraan berlandasakan dasar negara dan

konstitusi, namun tidak kehilangan jati dirinya, apalagi tercabut dari akar budaya

bangsa dan keimanannya.

Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara

menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai

norma tertinggi, dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma

hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar

Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu

4

Page 5: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem

ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar,

yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu

atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan

demikian, konstitusi bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar

Negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut

bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara

merupakan cita hukum dar Negara. Terdapat hubungan-hubungan yang sangat

terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.

Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.

Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata

merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,

baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat

pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup

untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah

diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia. Pancasila

telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi mereka

yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus

1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar

berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha

Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat,

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila

itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat

dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari

guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik

dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila

berarti dia menentang toleransi. Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup

fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa

5

Page 6: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang

cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila

itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan

hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan

ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak

beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.

Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan

dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa

Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena

bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa

Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya.

Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara

Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar

menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah

dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah

berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda

maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya

keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

6

Page 7: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

BAB II

PEMBAHASANDasar negara berasal dari kata dasar dan negara. Arti kata dasar adalah

landasan atau foundamental. Arti kata negara adalah suatu organisasi kekuasaan

yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

Arti kata dasar negara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila seperti yang

terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Dasar negara adalah suatu landasan yang

mengatur penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat yang didalamnya terdapat

sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum. Dasar negara merupakan

sistem nilai yang dijadikan dasar dari segala hukum dan dasar moral dalam

penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis, yaitu constitier yang berarti

membentuk. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa menerjemahkan

constitution (dari bahasa Inggris) menjadi Undang-Undang Dasar (UUD). Padahal

istilah constitution dalam ilmu politik memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu

keseluruhan peraturan - peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang

mengatur penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu masyarakat. Konstitusi

negara atau Undang-Undang Dasar adalah peraturan negara yang memuat

ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari peraturan

perundangan lainnya yang berada di bawahnya.

Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan ketentuan

hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan

termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat dalam konteks

kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya, Prof. Bagir Manan mengatakan

7

Page 8: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

bahwa konstitusi ialah sekelompok ketentuan yang mengatur organisasi negara

dan susunan pemerintahan suatu negara. Sehingga negara dan konstitusi adalah

satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara tentu mempunyai

konstitusi, meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi

yang sangat penting bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun

konstitusionil. Konstitusi juga mempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber

dan dasar cita bangsa dan negara yang berupa nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar

bagi kehidupan bernegara. Ia selalu mencerminkan semangat yang oleh

penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai

seluruh naskah konstitusi tersebut.

Selain itu juga C.F. Strong mengemukakan bawa konstitusi itu merupakan

kumpulan asas-asas yang tiga materi pokok, yaitu tentang kekuasaan

pemerintahan, hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara yang memerintah

dengan yang diperintah. Dengan melihat teori - teori dasar tentang konstitusi di

atas, maka kita akan melihat bagaimana halnya dengan Undang-Undang Dasar

1945 sebagai konstitusi tertulis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai salah satu konstitusi modern, Undang-Undang Dasar 1945 bukan

hanya memuat struktur-struktur lembaga negara, tetapi juga mengatur tugas dan

wewenang lembaga - lembaga tadi. Untuk mencegah agar  kekuasan tidak

disalahgunakan, dilakukan pula pembatasan kekuasaan, baik dari segi isi maupun

waktu dijalankannya kekuasaan.

Definisi tersebut menjelaskan suatu bentuk konstitusi, yaitu aturan-aturan

dan ketentuan hukum untuk mengatur pemerintahan suatu negara. Konstitusi yang

digunakan di Indonesia adalah UUD 1945. Terdapat juga definisi terkait

mengenai kostitusi tersebut menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

Menurut C. F. Strong membedakan konstitusi menjadi dua macam yaitu

konstitusi tertulis (bila dibuat oleh yang berwenang dalam bentuk naskah)

dan konstitusi tidak tertulis (tradisi).

Menurut L.J.  Van Apeldoorn,  UUD merupakan bagian tertulis dari suatu

konstitusi, sementara konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun

peraturan tidak tertulis.

8

Page 9: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Menurut A.A Struycken, ia tidak membedakan antara konstitusi dengan

UUD. Menurutnya, konstitusi adalah UU yang memuat garis-garis besar

dan asas-asas tentang organisasi negara.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah

aturan-aturan hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang memuat garis-

garis besar dan asas-asas kenegaraan. Di Indonesia aturan-aturan tersebut

terwujud dalam UUD 1945.

Konstitusi juga memiliki sifat dalam pelaksanaanya pada setiap negara. Sifat

konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sehingga penyelenggara

kekuasaan tidak bertindak sewenang-wenang. Demikian hak-hak warga negara

akan dilindungi. Sifat-sifat konstitusi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Membatasi kekuasaan si penguasa dan menjamin hak warga negara.

2. Merupakan pencerminan keadaan masyarakat dan negara yang

bersangkutan.

3. Memberi petunjuk dan arah kemana negara akan dibawa.

4. Dasar dan sumber hukum bagi peraturan perundangan dibawahnya.

5. Produk politik yang tertinggi bagi suatu bangsa dalam membentuk dan

menjalankan negara.

Hubungan atau keterkaitan dasar negara dengan konstitusi suatu negara

nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang tertuang dalam

Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar suatu negara. Dari dasar

negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan

perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu perwujudan dalam

mengatur dan menyelenggarakan kehidupan ketatanegaraan suatu negara adalah

dalam bentuk konstitusi atau Undang-Undang Dasar.

Sifat pokok konstitusi negara adalah fleksibel (luwes) dan juga rigid

(kaku). Konstitusi dikatakan fleksibel apabila konstitusi itu memungkinkan

adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Konstitusi dikatakan kaku apabila konstitusi itu sulit diubah kapanpun kecuali

melalui amandemen.

9

Page 10: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Fungsi pokok konstitusi negara adalah untuk membatasi kekuasaan

pemerintahan negara sedemikian rupa agar penyelenggaraan kekuasaan

pemerintahan negara tidak bersifat sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga

negara terlindungi atau terjamin. Gagasan ini selanjutnya dinamakan

konstitusionalisme.

Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan tertinggi dalam peraturan

perundang-undangan, karena setiap perundangan yang berada dibawahnya tidak

boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang ada di atasnya dan

apabila ada peraturan perundangan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang

Dasar harus dicabut. Undang-Undang Dasar juga dipergunakan sebagai dasar

dalam penyusunan peraturan perundangan yang ada di bawahnya.

UUD yang memiliki kedudukan tertinggi sebagai fundamental law (hukum

dasar). Sebagai hukum dasar yang tertulis, konstitusi mengatur tiga masalah

pokok:

1. Jaminan terhadap hak asasi manusia

2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar

3. Adanya pembagian atau pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga

bersifat mendasar

Sebagi Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki fungsi, bila dijabarkan fungsi

UUD 1945 adalah sebagai berikut:

Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan perundang-

undangan yang tertinggi.

Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di bawahnya.

Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa.

Sebagai kerangka dasar dalam pembagian dan penyelenggaraan

pemerintah negara.

Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan

berbangsa dan keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan baik.

Sebagai konstitusi negara, UUD 1945 tidak lain merupakan perwujudan

kesadaran politik rakyat yang diformulasikan dalam bentuk hukum tertinggi pada

10

Page 11: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

suatu negara. Secara umum dapat dikatakan bahwa UUD 1945 merupakan aturan

dasar yang memuat cita-cita politik rakyat Indonesia.

Menurut Soly Lubis, ada tiga unsur yang melekat pada sebuah konstitusi,

yaitu sebagai berikut :

1. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan dari hasil perjanjian, yang

merupakan kesepakatan untuk membangun negara dan pemerintahan.

2. Konstitusi sebagai penjamin hak-hak asasi manusia. Dengan konstitusi ini,

hak-hak warga negara terlindungi, sekaligus menentukan batas hak-hak

warga negara.

3. Sebagai kerangka struktur pemerintahan.

Struyken mengemukakan bahwa undang-undang dasar sebagai kontitusi

tertulis merupakan sebuah dokumen formal yang berisi :

Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau;

Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa;

Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik untuk

waktu sekarang maupun masa yang akan datang; serta

Suatu keinginan tentang kehidupan ketatanegaraan bangsa

Prof. Hans Kelsen mengemukakan, materi konstitusi terdiri atas hal-hal

berikut:

Pembukaan

Bagian pendahuluan dari konstitusi disebut pembukaan (the preamble).

Pembukaan mengekpresikan gagasan-gagasan politik, moral, dan religius

yang ingin disampaikan konstitusi tersebut. Pembukaan ini memiliki

karakter yang bersifat ideoligis.

Penentuan isi ketentuan-ketentuan pada masa yang akan datang

Konstitusi bukan hanya mengandung ketentuan-ketentuan tertentu

mengenai organ-organ dan prosedur yang harus ditempuh dalam

menentukan hukum pada masa yang akan datang, tetapi juga mengandung

ketentuan mengenai isi dari hukum tersebut.

Penentuan fungsi administratif dan yudikatif

11

Page 12: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Norma-norma dalam konstitusi tidak hanya merupakan ketentuan-

ketentuan untuk organ legislatif saja. Selain itu juga dapat berupa

ketentuan-ketentuan yang dapat diterapkan secara langsung oleh badan

eksekutif dan yudikatif.

Pembatasan-pembatasan konstitusional

Untuk mencegah terjadinya pelanggaran kepentingan, perlu diadakan

pembatasan yang ditetapkan oleh konstitusi terhadap badan legislatif,

eksekutif, dan yudikatif.

Perlindungan hak-hak

Adanya perlindungan hak-hak warga negara merupakan suatu bagian dari

konstitusi-konstitusi modern.

Hubungan antara Dasar Negara dan Konstitusi Negara Indonesia secara

umum tampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan yang tertuang dalam

Pembukaan UUD 1945. Secara terperinci dapat dijabarkan hubungan antara Dasar

Negara dan Konstitusi, yaitu sebagai berikut:

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk

melaksanakan dasar negara.

Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya

dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi).

Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45

tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya

juga melaksanakan dasar negara.

Jadi, seperti yang telah dituangkan dalam pembukaan UUD dan

penjabarannya Dasar Negara dan Konstitusi Negara Indonesia memiliki hubungan

yang sangat erat, keduanya memiliki fungsi yang berbeda namun pada dasarnya

dilandasi tujuan yang sama dalam memperadabkan bangsa Indonesia dan menjadi

suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta saling melengkapi satu sama

lainnya, sehingga keduanya harus berjalan bersama-sama dan selaras sesuai

dengan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tertuang pada

Pembukaaan UUD 1945.

12

Page 13: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Beberapa sikap kita dalam menunjukkan loyalitas atau kesetiaan kita terhadap

konstitusi negara, di antaranya sebagai berikut.

Taat dan patuh terhadap aturan hukum yang berlaku di negara Indonesia

Saling menghargai dan mencintai sesama manusia

Mempunyai sikap nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi

Taat melaksanakan ajaran agama yang dianut masing-masing warga

negara

Tidak melakukan perbuatan yang tidak disukai orang lain atau tidak

semenamena terhadap orang lain

Selalu berbuat dan membela kebenaran serta keadilan

Mampu menyelesaikan segala macam persoalan dengan tenang

Bertanggung jawab atas segala keputusan dan perbuatan yang dilakukan

oleh diri sendiri

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam makalah ini banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran bagi

pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis. Berdasarkan

pembahasan dan penelaahan pada makalah ini maka penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal:

Dasar negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan

penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai

kehidupan.

Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara,

baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-

aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu

negara.

13

Page 14: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat

erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga

melaksanakan dasar negara.

Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu

kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi

idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi

melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.

B. Saran

Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup

dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara

Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati,

menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah

dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa

falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia.

Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini. Saya

menyarankan agar Pemerintah berhati-hati dalam melakukan perubahan

ataupun melaksanakan Undang-Undang agar tetap terjalin keselarasan

antara Dasar Negara dan Konstitusi.

14

Page 15: TUGAS PANCASILA (KONSTITUSI)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Suradi dkk. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani Kelas 1 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2004. cet. Ke-1

Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2009. cet. Ke-14

Amik, Fajjin dan Humaidi Ratiman. Hakikat Kewarganegaraan untuk kelas X. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2006.

Aziz Asymuni, Ahmad. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: PT. Hikmat Syahid Indah, 1992. cet. Ke-2

Kaelan, 2003, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

Priyo Sukonto, Bambang. dkk. Panduan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan 12 SMA IPS. Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Primagama, 2010.

Syahar, H.Syaidus, 1975, Pancasila Sebagai Paham Kemasyarakatan Dan KenegaraanIndonesia, Alumni, Bandung.

15