tugas kewarganegaraan ppkn pancasila

27
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara. Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan- gagasan. Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan 1

Upload: ganjar-wiro

Post on 28-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEWARGANEGARAAN PPKN PANCASILA

TRANSCRIPT

Page 1: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki

sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh,

tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan

bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat,

perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan

negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi

bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan

digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah

perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan

kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar

tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup

bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar

sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan

hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan

berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi

negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik

Pancasila sebagai ideologi negara.

Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara

fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang

masyarakat dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan

ideologi yang membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama

adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan

sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama

umat manusia, suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat

adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas

sistem demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat

menganalisis dan bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari

Ideologi bangsa dan negara Indonesia.

1

Page 2: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa arti Pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia?

1.2.2. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?

1.2.3. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

dan Negara Indonesia?

1.2.4. Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

2

Page 3: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

II. KAJIAN PUSTAKA

1.1. Pengertian Ideologi

Pengertian Ideologi menurut beberapa ahli adalah debagai berikut,

Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat,

atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang

berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan

buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek

pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat

untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk

mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap

apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any

group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies

often applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu

istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah

politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang

sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Pengertian Ideologi menurut Ibnu Sina adalah Mabda’ secara etimologis adalah mashdar

mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara

terminologis berarti pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran

(cabang )[dalam Al-Mausu’ah al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’(ideologi) :

pemikiran mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah

laku. Dari segi logika al-mabda’ adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang

mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk

merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut

agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk

menyebarkannya.

Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber dari konsepsi

Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai Ideologi dengan

padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa arab.

Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga ideologi

(mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam. Untuk saat ini

3

Page 4: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan

mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan

diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap

ada di seluruh penjuru dunia.

Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal manusia,

sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).

Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia

berkata:"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi

kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan eksistensi

manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya, atau hal-hal lain

seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan ras manusia, namun tidak

perlu sekali."

Al - Marsudi

Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des

ideas

Puspowardoyo

Menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan

nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami

jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.

Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat

benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Harol H. Titus

Ideologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai

bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi

suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau

lapisan masyarakat.

Ali Syariati

Mendefenisikan ideologi sebagai “keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang

ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu ras tertentu

Destutt de Tracy

Mengartikan Ideologi sebagai “Science of ideas”, dimana didalamnya ideologi

dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional

dalam suatu masyarakat.

Kirdi Dipoyudo

4

Page 5: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan

menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik individual maupun sosial, termasuk

kehidupan Negara.

Sastra Pratedja

Ideologi sebagai suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang beerorientasi pada

tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.

C.C. Rodee

Ideologi adalah kumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan

mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi politik dan

pelakunya. Ideologi dapat di gunakan untuk membenarkan status quo atau membenarkan

usaha untuk mengubahnya (dengan atau tanpa dengan kekerasan).

Gunawan Setiardjo

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai

melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.

Thomas H

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat

bertahan dan mengatur rakyatnya.

Muhammad Ismail

Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar,

pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran

pemikiran yang lain.

Dr. Hafidh Shaleh

Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional

(aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan

manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk

mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode

menyebarkannya ke seluruh dunia.

Taqiyuddin An - Nabhani

Ideologi adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan, yang dimaksud

aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,

serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya

dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’

adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup.

Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.

Karl Marx

5

Page 6: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan

kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial

ekonomi.

Notonegoro

Mengemukakan bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang

menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang

bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki

ciri:

1) Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan

kenegaraan;

2) Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup,

pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada

generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan

berkorban.

Kamus Bahasa Indonesia ,319

Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang

memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Atau cara berfikir seseorang atau

suatu gagasan.

Destutt de Tray ( 1801-orang yang pertama mengemukakan ideologi )

Ideologi adalah ilmu yang tentang gagasan yang menunjukan jalan yang benar menuju

masa depan.

Moerdiono

Ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi

landasan bagi seorang ( masyarakat ) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta

menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

Alfian

Ideologi , Alfian mendefinisikan ideologi sebagai akumulasi nilai-nilai yang dianggap

baik dan benar tentang tujuan yang ingin dicapai masyarakat, sekaligus menjadi pedoman

dan cita-cita pengatur perilaku masyarakat dalam berbagai kehidupan. Karenanya,

ideologi berfungsi menjadi tujuan dan cita-cita bersama masyarakat, serta menjadi

pedoman dan alat ukur perilaku dalam hubungannya dengan kebijakan negara serta

sebagai pemersatu masyarakat karena menjadi prosedur penyelesaian konflik yang

muncul dalam masyarakat tersebut. (Alfian, Idiologi, Idealisme dan Integrasi Nasional,

Prisma,1976)..

Destutt de Tray

6

Page 7: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Ideologi adalah untuk menujuk suatu ilmu, yaitu analsisis ilmiah dari pikiran manusia.

Napoleon

Ideologi adalah kumpulan ide ( pendapat ) yang abstrak ( tidak realities).

Karl Mark

Ideologi adalah dalam arti khusus, yaitu Ideologi digolongkan bersama dengan agama,

filsafat, dan moral.

Laboratorium IKIP Malang

Ideologi adalah seperangkat ide, nilai, dan cita-cita beserta pedoman dan metode

melaksanakan atau mewujudkan.

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, idea,

keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut:

a. Bidang Politik (termasuk Pertahanan dan Keamanan)

b. Bidang Sosial

c. Bidang Kebudayaan

d. Bidang Keagamaan

1.2. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah ideologi

terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila bersifat

tetap, namun dapat dijabarkan menjadi nilai instrumental yang berubah dan berkembang

secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat

Indonesia .

Tatanan nilai mempunyai tiga tingkatan fleksibelitas Ideologi pancasila mengandung

nilai-nilai sebagai berikut :

a. Nilai Dasar

b. Nilai Instrumental

c. Nilai Praktis

Menurut Alfian, kekutan suatu Ideologi tergantung pada 3 dimensi yang terkandung di

dalamnya yaitu sebagai berikut :

a. Dimensi Realitas

b. Dimensi idealis

c. Dimensi fleksibel

7

Page 8: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

III. PEMBAHASAN

1.1. Arti pancasila sebagai Ideologi bangasa dan Negara Indonesia

Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat,

atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang

berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan

buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).

Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek

pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat

untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk

mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap

apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.

Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any

group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies

often applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu

istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah

politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang

sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat dapat kita

simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari

kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan

yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.

Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu kemuduian

dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu pemikiran

yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma hidup

dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang

diberi nama Pancasila.

Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status atau

kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu

sistem filsafat. Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

8

Page 9: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

empat maka filsafat Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

yang diterima dan didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.

Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat

dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan

bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-daerah.

Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup

masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai

sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh

masyarakatnya. Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan

ke dalam perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Kalau dikaji dari butir-butir kelima sila dalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya

sudah mencakup gambaran pembentukan karakter manusia Indonesia yang ideal, sebagai

mana yang diharapkan para penggali dari pancasila itu sendiri. Gambaran pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat diilustrasikan Pada sila pertama tersirat

bagaimana manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada

sila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia harus bersikap hidup dengan orang

lain sebagaimana layaknya manusia yang punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa

bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu

binatang. Sila ketiga menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu

pandangan betapa pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai

seperti pada pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat telah

menegaskan bagaimana manusia Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan

berpendapat serta memutuskan sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi

kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang terlindungi antara menyuarakan hak dan

kewajibannya berimbang dalam mengimplementasikannya.

Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu keadilan

dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari penjabaran kelima

sila tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila beserta kelima silanya itu

layak dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai

pembimbing dalam menciptakan kerangka berpikir untuk menjalankan roda

demokratisasi dan diimplementasikan dalam segala macam praktik kehidupan

menyangkut berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara kesatuan Republik

9

Page 10: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Indonesia tercinta ini. maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar

Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia

harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar Pancasila sebagai dasar

Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan

kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum.

Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila

dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat

mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di

dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar

peraturan perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.

Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar

Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa. Sedangkan pengamalan

atau pelaksanaan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam hidup sehari-hari tidak

disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara dihubungkan fungsinya sebagai dasar

Negara, yang merupakan landasan idiil bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia

dapatlah disebut pula sebagai ideologi nasional atau ideologi Negara.

1.2. Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei 1945

hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato

pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota

sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia. Pertanyaan ini

menjadi persoalan paling dominan sepanjang 29 Mei-1 Juni 1945 dan memunculkan

sejumlah pembicara yang mengajukan gagasan mereka mengenai dasar filosofis

Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya

mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”.

Menurut Drs. Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat kompromis dan dapat

meneduhkan pertentangan tajam antara pendapat yang mempertahankan Negara Islam

dan mereka yang menghendaki dasar negara sekuler. Perdebatan tersebut pada akhirnya

10

Page 11: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

dimenangkan kelompok yang menginginkan Islam sebagai dasar negara, terbukti dengan

dikeluarkannya Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, ternyata beberapa rumusan Piagam Jakarta

diganti dan menimbulkan kekecewaan umat Islam terhadap pemerintahan Soekarno dan

Mohammad Hatta dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Soeharto, sampai-

sampai Carol Gluck mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu banyak

meributkan masalah ideologi dibandingkan negara-negara lain. Melihat pada

perkembangan perumusan Pancasia sejak 1 Juni sampai 18 Agustus 1945, dapat diketahui

bahwa Pancasila mengalami perkembangan fungsi. Pada tanggal 1 dan 22 Juni, Pancasila

yang dirumuskan Panitia Sembilan dan disepakati oleh Sidang Pleno BPUPKI merupakan

modus kompromi antara kelompok yang memperjuangkan dasar negara nasionalisme dan

kelompok yang memperjuangkan dasar negara Islam. Akan tetapi, pada tanggal 18

Agustus 1945 Pancasila yang dirumuskan kembali oleh PPKI berkembang menjadi

kompromi antara kaum nasionalis, Islam dan Kristen-Katolik dalam hidup bernegara.

Pada era Orde Lama, dinamika perdebatan ideologi paling sering dibicarakan oleh

kebanyakan orang. Tampak ketika akhir tahun 1950-an, Pancasila sudah bukan lagi

merupakan kompromi atau titik temu bagi semua ideologi. Dikarenakan Pancasila telah

dimanfaatkan sebagai senjata ideologis untuk melegitimasi tuntutan Islam bagi

pengakuan negara atas Islam yang kemudian pada rentang tahun 1948-1962 terjadi

pemberontakan Darul Islam terhadap pemerintah pusat. Setelah pemberontakan berhasil

ditumpas, atas desakan AH Nasution, selaku Pangkostrad dan kepala staf AD, pada 5 Juli

1959 Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden untuk kembali pada UUD 1945 sebagai

satu-satunya konstitusi legal Republik Indonesia dan pemerintahannya dinamai dengan

Demokrasi Terpimpin.

Pada masa Demokrasi Terpimpin pun ternyata tidak semulus yang diharapkan. Periode

labil ini justru telah membubarkan partai Islam terbesar, Masyumi, karena dianggap ikut

andil dalam pemberontakan regional berideologi Islam. Bahkan, Soekarno membatasi

kekuasaan partai politik yang ada serta mengusulkan agar rakyat menolak partai-partai

politik karena mereka menentang konsep musyawarah dan mufakat yang terkandung

dalam Pancasila. Soekarno juga menganjurkan sebuah konsep yang dikenal dengan

NASAKOM yang berarti persatuan antara nasionalisme, agama dan komunisme.

Kepentingan politis dan ideologis yang saling bertentangan menimbulkan struktur politik

11

Page 12: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

yang sangat labil sampai pada akhirnya melahirkan peristiwa G 30S/PKI yang berakhir

pada runtuhnya kekuasaan Orde Lama.

Selanjutnya pada masa Orde Baru, Soeharto berusaha meyakinkan bahwa rezim baru

adalah pewaris sah dan konstitusional dari presiden pertama. Soeharto mengambil

Pancasila sebagai dasar negara dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk

melegitimasi kekuasaannya. Berbagai bentuk perdebatan ternyata tidak semakin membuat

stabilitas negara berjalan dengan baik, tetapi justru struktur politik labil yang semakin

mengedepan dikarenakan Soeharto seringkali mengulang pernyataan tegas bahwa

perjuangan Orde Baru hanyalah untuk melaksanakan Pancasila secara murni dan

konsekuen, yang berarti bahwa tidak boleh ada yang menafsirkan resmi tentang Pancasila

kecuali dari pemerintah yang berkuasa.

Pada masa reformasi (setelah rezim Soeharto runtuh), seolah menandai adanya jaman

baru bagi perkembangan perpolitikan nasional sebagai anti-tesis dari Orde Baru yang

dianggap menindas dengan konfrimitas ideologinya. Pada era ini timbul keingingan untuk

membentuk masyarakat sipil yang demokratis dan berkeadilan sosial tanpa kooptasi

penuh dari negara. Lepas kendalinya masyarakat seolah menjadi fenomena awal dari

tragedi besar dan konflik berkepanjangan. Tampaknya era ini mengulang problem

perdebatan ideologi yang terjadi pada masa Orde Lama, Orde Baru, yang berakhir dengan

instabilitas politik dan perekonomian secara mendasar. Berbagai bentuk interpretasi

monolitik selama ini cenderung mengaburkan dan menguburkan makna substansial

Pancasila dan berakibat pada Pancasila yang menjadi sebuah mitos, selalu dipahami

secara politis-ideologis untuk kepentingan kekuasaan serta nilai-nilai dasar Pancasila

menjadi nilai yang distopia, bukan sekedar utopia

1.3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Indonesia

Nilai nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan

kewarganegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Nilai-nilai pancasila tergolong nilai

kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis,

baik nilai material, vital, kebenaran, atau kenyataan. Estetis, estis maupun religius. Nilai-

nilai-nilai Pancasila bersibat obyektif dan subyektif, artinya hakikat nilai-nilai pancasila

bersifat universal atau berlaku dimanapun, sehingga dapat diterapkan di negara lain.

12

Page 13: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Nilai –nilai pancasila bersifat objektif, maksutnya :

Rumusan dari pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan adanya

sifat umum universal dan abstrak

Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia

Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum di

Indonesia

Sedangkan nilai-nilai pancasila bersifat subjektif bahwa keberadaan nilai-nilai pancasila

itu terlekat pada bangsa Indonesia sendiri karena,

1. Nilai- nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia

2. Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia

Nilai-nilai pancasila terkandung nilai kerohanian yang sesuai dengan hati nurani bangsa

Indonesia.

1.4. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia

Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik

Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang

dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond)

yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara

paksaan atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam

kehidupanehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam

menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya tahan dari ideologi itu.

Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang

dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila

sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan

realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau

muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan

realita masyarakat pada awal kelahirannya.

2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai

dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan

masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik

kehidupan bersama sehari-hari.

13

Page 14: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam

mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan

masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut wewarnai proses perkembangan zaman

tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai

dasarnya. Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran

–tafsiran terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru

yang muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.

Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat

dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang

majemuk.

2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta

membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam

pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi etos

yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi

maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisas saja terwujud karena Pancasila itu

sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan,

kebebasan, persamaan, kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang

merupakan dasar paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan

personal-personal di dalamnya.

Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai alat lalu lintas

kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut, masyarakat akan

memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang telah disepakati.

Ketika Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus, maka Pancasila

berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam penyelenggaraan

kehidupan bernegara.

Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh masyarakat internasional, Pancasila juga

mengalami tantangan-tantangan dari pihak luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah

Pancasila mampu bertahan sebagai ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David

P. Apter dalam pemikirannya “The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian

14

Page 15: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara

kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal,

nasionalis patriotis yang berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah

mufakat dan yang berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari

ideologi negara lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan

leluhur bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran,

pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan

sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap

dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi

Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya tersebut.

Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila sebagai

ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai globalisasi

dan modernisme. Sebagai generasi penerus, marilah kita menjaga Indonesia dan Pancasila

agar saling berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu kita nantinya sebagai penerus

kelangsungan negara ini.

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan

masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus

bangsa harus mampu menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu

adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya–upaya

tersebut antara lain :

1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila

pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan tinggi.

2. Lebih memasyarakatkan pancasila.

3. Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari

4. Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap

pancasila.

5. Menolak dengan tegas faham – faham yang bertentangan dengan pancasila.

15

Page 16: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena

Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang

kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.

Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai sumber nilai

menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang

luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa Indonesia menolak segala

bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain. Ideologi

bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.

Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa bangsa

Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan

mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus

berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan

keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat Indonesia,

masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada ideologi

Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud

dengan benar

4.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat bagi pembaca

dan dapat menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara.

16

Page 17: tugas kewarganegaraan PPKN PANCASILA

Daftar Pustaka

http://wittalistiya.blogspot.com/2011/04/pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan.html

http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.html

http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343

http://smpn1ciemas.sch.id/materi/40-pendidikan-kewarganegaraan/107-nilai-nilai-

pancasila-sebagai-ideologi.html

http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-dasar-dan-ideologi.html

http://www.slideshare.net/suradi46/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-ideologi-nasional

http://www.anneahira.com/ideologi-pancasila.htm

http://nonadhian.blogspot.com/2011/03/upaya-menjaga-nilai-nilai-luhur.html

17