makalah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ppkn ketahanan nasional dan astra gatra
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan Hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan, tak lupa pula
kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-teman yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami mengetahui bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itulah kami sangat mengharapkan saran dari semua pihak yang bersifat
mendukung demi pembelajaran kami kedepan dalam penyusunan makalah
berikutnya, demikianlah semoga makalah ini dapat berguna bagi teman-teman
sekalian. Amin!
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Ketahanan Nasional ...................................................................... 3
B. Pancagatra dan Trigatra (ASTA GATRA) ................................... 4
C. Ketahanan Aspek Ekonomi .......................................................... 13
D. Ketahanan Sosial Budaya ............................................................. 16
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 22
A. Kesimpulan ................................................................................... 22
B. Saran-saran ................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir,
berbahasa, berakal dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan eksistensi
dan kelangsungan hidupnya. Untuk itu manusia harus hidup berkelompok
(homosocius) dan melengkapi dirinya dengan alat sebagai alat pendorong serta
menghuni wilayah tertentu dan menguasai segala isinya.
Untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi negara diperlukan
suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
secara serasi dalam semua aspek kehidupan Nasional secara utuh menyeluruh
berdasarkan pada filsafat bangsa dan wawasan Nasionalnya.
Keberhasilan Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional
dan sebaliknya Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan
Nasional dalam segala aspek kehidupan Nasional guna mencapai tujuan Nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan manusia dengan alam sekitarnya dalam
mempertahankan Kesatuan Nasional ?
2. Bagaimana penjelasan dari ASTAGATRA yang merupakan gabungan dari
PANCA GATRA dan TRIGATRA ?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam ASTRA GATRA ?
4. Apa sifat dan hakekat Ketahanan Nasional ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menggali informasi tentang ketahanan nasional di tinjau dari ASTA GATRA.
2. Membuat batasan penyusunan tugas pendidikan kewarganegaraan.
3. Sebagai salah satu syarat untuk bisa ikut dalam proses belajar mengajar di
mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
D. Manfaat Penulisan
1. Menambah referensi tentang Ketahanan Nasional ditinjau dari ASTA
GATRA ?
2. Memperdalam wawasan tentang sistem Ketahanan Nasional ?
3. Adanya sikap aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran karena metode
yang digunakan diskusi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KETAHANAN NASIONAL
Ancaman, gangguan dan hambatan serta tantangan yang dihadapi oleh setiap
bangsa dalam perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi
dan kondisi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada
umumnya suatu bangsa dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang dihadapi sehingga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan
negaranya dapat dipertahankan, karena bangsa tersebut mempunyai Ketahanan
Nasional.
Dalam Kehidupan Nasional manusia sebagai makhluk yang dikaruniai
kemampuan berfikir, berbahasa, berakhlak dan lain-lain akan selalu berusaha
mempertahankan eksistensinya dan kelangsungan hidupnya. Untuk itu manusia
harus hidup berkelompok (Homosacius) dan melengkapi dirinya dengan alat
sebagai penolong serta menghuni budaya mengadakan hubungan dengan alam
sekitarnya yang menghasilkan produk budaya.
Hubungan antara manusia dan lingkungannya dapat di perinci sebagai berikut :
Hubungan manusia dengan Tuhan Nya melahirkan ajaran
agama/kepercayaan
Hubungan manusia dengan alam melahirkan pengetahuan.
Hubungan manusia dengan manusia melahirkan sosial budaya.
Hubungan manusia dengan kekuasaan, kekuatan melahirkan ilmu politik.
Hubungan manusia dengan rasa keindahan melahirkan budaya.
Hubungan manusia dengan cita-cita melahirkan ideologi.
Hubungan manusia dengan rasa aman melahirkan hankam, dan lain-lain.
B. PANCAGATRA DAN TRIGATRA (ASTAGATRA)
1. Ketahanan Nasional Panca GATRA
Aspek sosial panca GATRA pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia
dengan Tuhan. Hubungan manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun
manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk kebutuhannya. Dengan dasar
hubungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bidang ataupun lima aspek
kehidupan Nasional yang disingkat Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan
Nasional akan diuraikan konsep dasar dalam rangka mengembangkan kekuatan
Nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
a. Ketahanan Aspek Ideologi
Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan memerlukan filsafat hidup.
Sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan perjuangan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat hidup
digunakan sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang
merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai
dasar untuk mencapai cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut
dengan istilah ideologi.
1) Pengertian Ideologi
Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa
sebagai dasar filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang
diyakini kebenarannya, sehingga istilah ideologi ini banyak artinya antara
satu dengan yang lainnya sering bertentangan, setiap ideologi pada
dasarnya disimpulkan ada tiga unsur dasar yaitu :
Unsur keyakinan setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar
yang menggambarkan seperangkat keyakinan yang di orientasikan
kepada tingkah laku para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan
yang dicita-citakan.
Unsur loyalitas setiap ideologi menuntut adanya loyalitas serta
keterlibatan optimal para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat
yang optimal, maka dalam ideologi terkandung unsur rasional,
penghayatan dan susila.
Unsur mitos, setiap ideologi selalu memitoskan atau mengagumkan
sesuatu ajaran, yang secara fundamental mengajarkan suatu ajaran
yang secara fundamental mengajarkan suatu cara bagaimana sesuatu
hal yang dicita-citakan itu dapat tercapai.
2) Ideologi Dunia
Ideologi liberalisme
Aliran pemikiran individual atau teori perorangan menyatakan bahwa
negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas
kontrak seluruh individu dalam masyarakat (contract sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak wajib yang melekat pada manusia
sejak lahir atau tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa. Kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham
liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar kebebasan dan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Yaitu
kebebasan mengejar hidup di tengah-tengah kekayaan material yang
melimpah dan dicapai dengan kebebasan. Paham liberalisme selalu
mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang
menyebabkan paham tersebut memiliki daya tarik yang dikalangan
masyarakat tertentu.
Ideologi komunis
Aliran pikiran kolektif atau teori kelas (class teory) yang menyatakan
bahwa negara ialah alat suatu galangan yang mempunyai kedudukan
ekonomi yang paling kuat untuk menindas galangan lemah. Galangan
borjuis menindas galangan proktar (kaum buruh). Aliran pikiran ini
dikemukakan oleh Karl Marx (1818-1883).
Sesuai aliran pikiran yang melandasi komunisme dalam upaya
merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme :
a) Komunis akan menciptakan suatu konflik untuk mengadu
golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan.
b) Ajaran komunisme bersifat Atheis dan didasarkan pada kebendaan
(materialisme) bahkan agama dinyatakan sebagai racun kehidupan
masyarakat.
c) Masyarakat yang dicita-citakan adalah masyarakat komunis dunia
yang tidak dibatasi ole kesadaran Nasional. Komunisme
menghendaki masyarakat tanpa Nasionalisme.
d) Masyarakat komunis dicita-citakan, adalah masyarakat tanpa kelas
yang dapat memberikan suasana hidup aman dan tenteram, tanpa
pertentangan tanpa hak milik pribadi.
Ideologi keagamaan
Ideologi bersumber pada keyakinan sesuatu agama yang dapat
membina kehidupan manusia bahagia. Negara membina kehidupan
keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius dalam arti negara
melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya. Negara
mewajibkan pelaksanaan syariat agama sebagai hukum negara. Agama
selalu mengajarkan kedamaian tapi agama juga kadang menjadi picu
dahsyat terakselerasinya kepercayaan. Agama memang menganjurkan
sikap pemaaf, toleran, dan kasih sayang dengan sesama manusia
tetapi, gerakan ideologi keimanan selalu memunculkan sikap militan
yang terkadang destruktif
3) Faktor Yang Berpengaruh
Kekuatan ideologi bergantung kepada rangkaian nilai yang terdapat di
dalamnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Baik sebagai individu, sebagai makhluk sosial
maupun sebagai warga negara sesuai dengan kodrat manusia sebagai
makhluk Tuhan.
Suatu bangsa yang memiliki ideologi belum juga menjamin kekuasaan
Nasional sebab sangat bergantung kepada penghayatan serta
pengalamannya. Penghayatan dan pengamalan ideologi dapat dibedakan 2
macam pelaksanaan. Yaitu pelaksanaan objektif dan subjektif.
Objektif adalah pelaksanaan dalam Undang-Undang Dasar dan segala
peraturan-peraturan hukum di bawahnya, serta dalam kegiatan
penyelenggaraan negara.
Subjektif adalah pelaksanaan oleh pribadi perorangan dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat dan berbangsa.
4) Pengertian Ketahanan Aspek Ideologi
Ketahanan Nasional aspek ideologi diartikan sebagai “kondisi dinamik
suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional, di dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa
dan negara.
b. Ketahanan Aspek Politik
Politik di dalam ilmu pengetahuan selalu dihubungkan dengan kekuatan
dan kekuasaan yang menjadi pusat perhatian masalah politik selalu
dihubungkan dengan masalah negara karena kekuasaan di dalamnya berpusat
pada pemerintahan. Pemerintah akan menentukan sistem politik yang tepat
untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan Nasionalnya. Maka itu
kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu :
a) Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa
aspirasi atau tautan kebutuhan masyarakat.
b) Sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa
kebijaksanaan yang melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang
merupakan Keputusan Politik.
Tingkat Ketahanan politik dapat diukur dari kemampuan suatu sistem
politik dalam menghadapi dan menyelesaikan lima fungsi politik yaitu :
1) Mempertahankan pola
2) Pengaturan dan penyelesaian ketegangan
3) Penyesuaian keadaan
4) Pencapai tujuan
5) Penyatuan sistem sosial.
Politik berasal dari kata politics dan atau policy artinya berbicara politik akan
mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga kebijaksanaan. Pemahaman
itu berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan policy sehingga
kita menganut satu paham yaitu politik. Hubungan tersebut tercermin dalam fungsi
pemerintahan negara sebagai penentu kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan
masyarakat sebagai tujuan yang ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan
pemerintahan negara itu haruslah serasi dan selaras dengan keinginan dan aspirasi
masyarakat. Politics di Indonesia harus dapat dilihat dalam konteks Ketahanan
Nasional ini yang meliputi dua bagian utama yaitu politik dalam negeri dan politik
luar negeri.
1. Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong
partisipasi masyarakat dalam satu sistem, yang unsur-unsurnya terdiri dari :
a. Struktur Politik.
Merupakan wadah penyaluran pengambilan berupa kepentingan
masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan
nasional.
b. Proses Politik.
Merupakan suatu rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai
kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan
penentuan dalam pemilihan kepemimpinan, yang puncaknya terselenggara dalam
pemilu.
c. Budaya Politik.
Merupakan pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilaksanakan secara
sadar dan rasional baik melalui pendidikan politik maupun kegiatan-kegiatan
politik yang sesuai dengan disiplin nasional.
d. Komunikasi Politik.
Merupakan suatu hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik rakyat sebagai sumber aspirasi
maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional.
2. Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada
Pembukaan UUD 1945 yakni melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta anti penjajahan karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Politik luar negari merupakan proyeksi kepentingan nasional kedalam
kehidupan antar bangsa. Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila sebagai tuntutan
moral dan etika, politik luar negeri Indonesia diabadikan kepada kepentingan nasional
terutama untuk pembangunan nasional. Dengan demikian politik luar negeri
merupakan bagian intergral dari strategi nasional dan secara keseluruhan merupakan
salah satu sarana pencapaian tujuan nasional.
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian bahwa
Indonesia tidak memeihak kepada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif dalam pengertian tidak bersifat reaktif dan
tidak menjadi objek percaturan internasional, tetapi berperan serta atas dasar cita-cita
bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. heterogenitas
kepentingan bangsa-bangsa di dunia maka politik luar negeri harus bersifat kenyal
dalam arti bersikap moderat dalam hal yang kurang prinsipil maupun tetap berpegang
pada prinsip-prinsip dasar seperti yang ditentukan dalam Pembukaan UUD 1945.
Dinamika perubahan-perubahan hubungan antar bangsa yang cepat dan tidak
menentu di dunia maka dibutuhkan kelincahan dalam arti kemampuan penyesuaian
yang tinggi dan cepat untuk menanggapi dan menghadapinya demi kepentingan
nasional.
Ketahanan Pada Aspek Politik
Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang
besifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat.Mekanisme politik memungkinkan adanya
perbedaan pendapat, namun perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar
sehingga tidak berseberangan yang dapat menjurus kepada konflik
fisik.Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi yang hidup dalam
masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
nusantara. Komunikasi politik bertimbal balik antara pemerintah dengan masyarakat
dan anatarkelompok atau golongan dalam masyarakat terjalin dengan baik untuk
mencapau tujuan nasional dan kepentingan nasional.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri
yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan
yang bersifat absolut, kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat
2. Mekanisme politik yang memungkikan adanya perbedaan pendapat, namun
perbedaaan itu tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak antagonistis yang
dapat menjurus pada konflik fisik. Disamping itu harus dicegah timbulnya
diktator mayoritas dan tirani minoritas.
3. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat, dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan
Wawasan Nusantara.
4. Terjalin komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat dan antar
kelompok/golongan dalam masyarakat dalam rangka mencapai tujuan
nasional dan kepentingan nasional.
b. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan,
meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri, memantapkan persatuan
bangsa dan keutuhan NKRI.
2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka
meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan atau
dengan negara maju sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan
nasional. Peranan Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan
dan kerjasama antar bangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas
dan ditingkatkan.
3. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui
promosi, peningkatan diplomasi dan lobi internasional, pertukaran pemuda,
pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah raga.
4. Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji denga
seksama agar secara dini dapat diperkirakan terjadinya dampak negatif yang
dapat mempengaruhi stabitlitas nasional serta menghambat kelancaran
pembangunan dan pencapaian tujuan nasional
5. Langkah bersama negara berkembang untuk memperkecil ketimpangan dan
ketidakadilan dengan negara industri maju perlu ditingkatkan dengan
melaksanakan perjanjian perdagangan internasioal serta kerjasama dengan
lembaga-lembaga keuangan internasional.
6. Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui
penggalangan dan pemupukan solidaritas dan kesamaan sikap serta kerjasama
internasional dengan memanfaatkan berbagai forum regional dan global.
7. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan secara menyeluruh terhadap sistem pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan calon diplomat agar dapat menjawab tantangan tugas yang
dihada[inya. Disamping itu, perlu ditingkatkan aspek-aspek kelembagaan dan
sarana penunjang lainnya
8. Perjuangan bangsa Indoesia di dunia yang menyangkut kepentingan nasionan
seperti melindung kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif
negara lain dan hak-hak warga negara Indonesi di luar negeri perlu
ditingkakan.
C. KETAHANAN ASPEK EKONOMI
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketahanan ekonomi adalah :
1. Bumi dan sumber alam
Negara berkembang pada umumnya belum dapat memanfaatkan kekayaan
alamnya secara maksimal dan erat hubungannya dengan modal, kekurangan
keterampilan dan tingkat teknologi yang masih rendah pada negara-negara
tersebut.
2. Tenaga kerja
Penambahan penduduk berarti juga penambahan tenaga kerja. Dan jika
tidak diimbangi perluasan kesempatan kerja atau menimbulkan pengangguran.
Penanggulangannya terutama di pedesaan dengan jalan memindahkan
penduduk ke daerah lain yang masih mempunyai potensi tanah dan alam atau
dengan industrialisasi dalam jangka panjang yang memerlukan waktu dan
biaya besar.
3. Faktor modal
Pada umumnya negara-negara berkembang, kekurangan modal untuk
pembangunan dan tidak mempunyai cukup kemampuan menumpuk modal di
dalam negeri hal ini disebabkan oleh :
1) Pendapatan masyarakat rendah tidak dapat untuk menabung,
2) Dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak terbatas,
3) Kemampuan yang masih rendah di dalam investasi modal.
4) Pendapatan ekspor biasanya habis untuk pembiayaan impor.
4. Faktor teknologi
Teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan hasil produktif barang
juga serta memperlancar distribusi hasil produksi tersebut. Penggunaan
teknologi mutakhir harus disertai pembinaan mental bangsa untuk menerima
teknologi tersebut yang akan berdampak sosial.
5. Hubungan luar negeri
Hubungan ekonomi luar negeri diperlukan untuk saling memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan negara masing-masing.
Untuk meningkatkan produksi diperlukan bahan baku demi negara lain.
6. Prasarana
Prasarana dibidang Ekonomi ialah suatu yang diperlukan untuk
menunjang produksi dan distribusi barang dan jasa serta merupakan faktor
vital bagi pertumbuhan dan kelangsungan Ekonomi negara dan bangsa
tersedianya prasarana yang baik dan memadai akan meningkatkan Ketahanan
Nasional dibidang ekonomi.
7. Manajemen
Kemampuan managerial yang baik akan dapat mengelola ekonomi secara
efesian sehingga dapat meningkatkan sosial produksi dan memperlancar
distribusi barang dan jasa oleh klarena itu diperlukan kemampuan aparatur
negara dan swasta dibidang manajemen agar dapat meningkatkan Ketahanan
Nasional.
D. KETAHANAN SOSIAL BUDAYA
Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama demi segi
manusia dan budaya.
1. Kemasyarakatan
Dalam organisasi sosial masyarakat menentukan norma-norma yang harus
dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat yang meliputi kehidupan normative,
status kelompok sosial institusi yang disusun berdasarkan falsafah bangsa
untuk memelihara ekstensinya didalam berorganisasi sosial maka anggota
masyarakat harus mempunyai empat unsur :
a. Struktur sosial
b. Pengawasan sosial
c. Media sosial sebagai sarana komunikasi
d. Standar sosial berupa norma-norma sosial
2. Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat di manifestasikan
dalam tingkah laku yang sudah melembaga tingkah laku masyarakat
kebudayaan tercipta karena faktor sebagai berikut:
a. Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakioki manusia.
b. Lingkungan alam yang melestarikan kebiasaan manusia hidup disuatu
daerah.
c. Lingkungan sejarah
d. Lingkungan psikiologis
3. Aspek pertahanan keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan
angkatan bersenjata TNI/POLRI dalam mempertahankan dan mengamankan
bangsa dan negaranya serta hasil perjuangannya. Pertahanan dan keamanan
adalah salah satu fungsi pemerintah dalam menegakkan Ketahanan Nasional
dengan tujuan Nasional untuk mencapai keamanan bangsa dan negara serta
hasil perjuangannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang hankam sebagai
berikut :
1. Doktrin atau azas pedoman perwujudan sistem Hankam yang mencakup.
a. Masalah pertahanan terhadap invasi dari luar.
b. Masalah pemeliharaan keamanan dalam negri.
c. Masalah akibat perang dingin (perang unit syarat, substansi, infiltrasi,
sabotase, dan spionase).
d. Masalah perwujudan dan pemeliharan kestabilan serta keamanan
wilahnya mengingat doktrin Hankamnas merupakan kristalisasi,
pengalaman perjuangan mempertahankan, menyelamatkan bangsa dan
negaranya maka perannya sangat besar terhadap ketahanan Nasional.
2. Wawasan Nasional
Wawasan yang dianut ialah wawasan yang berisikan ke kelompokkan,
kesatuan, persatuan serta keterpaduan antara pemerintah, TNI/POLRI, dan
Rakyat karena pengantar walau ini akan memperkuat tingkat ketahanan
nasional dibidang Hankam.
3. Sistem hankam adalah sistem yang merupakan perpaduan serasi antara
sistem senjata teknologi (Sistek) dan sistem senjata sosial (Sissos).
4. Kondisi geografis Negara kondisi geografis sudah merupakan kodrat suatu
bangsa untuk mempertahankan tentunya memerlukan kekuatan hankam
yang sekurang-kurangnya faktor penegas.
5. Manusia merupakan faktor penentu ikatan menuntut manusia sehat
fisiknya, memiliki sifat mental positif/moral tinggi, kepercayaan diri,
nasionalisme/patriotisme dan jiwa korp yang kuat.
6. Integrasi TNI/POLRI dan rakyat
Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan merupakan usaha
terpadu/terintegrasi antara TNI/POLRI dan rakyat secara keseluruhan.
7. Pendidikan dan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan diperlukan untuk menanamkan
kesadaran hankamnas melalui pendidikan nasional yang pada akhirnya
menumbuhkan keselarasan dan kemampuan berfikir, bersifat dan bertata
laku secara komprehensif.
8. Material
Perindustrian material pertahanan dinegara berkembang masih berada
didalam taraf permulaan didalam peralatan dan masih banyak tergantung
pada luar Negri.
2. TRI GATRA
a. Posisi dan Lokasi Geografis Negara
1. Negara daratan yaitu negara yang dikelilingi daratan contohnya Laos,
Afghanistan, swiss, Uganda, dan lain-lain.
2. Negara lautan yaitu negara yang dikelilingi lautan yang terdiri dari :
Negara kepulauan (lanchipelago state) lautan yang terdiri pulau-
pulau.
Negara pulau (island state) unsur daratan lebih luas dari lautan
contoh Australia.
Negara yang mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan
(arsipelago) negaranya sendiri bersifat negara daratan tetapi
mempunyai suatu bagian wilayah bersifat kepulauan.
b. Keadaan dan Kekayaan Alam
Keadaan alam adalah segala sumber dan potensi alam negara yang
terdapat dibumi, dilaut dan udara dalam suatu wilayah negara yang dapat
dipenuhi.
1. Kekayaan alam di golongan dalam
Kekayaan alam hewani (fauna)
Kekayaan alam nabati (flora)
Kekayaan alam mineral (tambang)
2. Sifat kekayaan alam
Dapat diperbaharui (hutan, hewan dan lain-lain).
Tidak dapat diperbaharui (mineral)
3. Keberadaan kekayaan alam
Di atmosfir (oksigen, sinar matahari dan lain-lain)
Di permukaan bumi (fauna dan flora)
Didalam bumi (barang tambang)
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara.
Masyarakat yang berkaitan dengan keadaan dan kemampuan penduduk
adalah.
Jumlah penduduk
Komposisi penduduk
Penyebaran jumlah penduduk
Perubahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran dan
kematian.
3. SIFAT DAN HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL
a. Sifat Ketahanan Nasional
Manunggal
Mawas ke dalam
Berkewibawaan
Berubah menurut waktu
Percaya pada diri sendiri
Tidak bersandar pada kekuasaan dan kekuatan.
b. Hakekat Ketahanan Nasional
Pada hakekatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan nasional adalah upaya meningkatkan pertahanan dan
keamanan bangsa dan negara pendidikan kewarganegaraan di perlukan untuk
menanamkan kesadaran Hamkanas melalui pendidikan nasional yang pada
akhirnya menumbuhkan keselarasan dan kemampuan berfikir, bersifat dan
bertata laku yang bersifat komprensif.
B. Saran-saran
1. Kepada mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan bisa lebih memperhatikan hal-hal mengenai ketahuan
nasional.
2. Kepada bapak pembina untuk kuliah kewarganegaraan bisa memberikan
koreksi mengenai penyusunan makalah ini.
3. Kepada semua pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan
pemahaman konsep ketahanan nasional dari sumber-sumber yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
BAKRY Ms NOOR, Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) Liberty-
Yogyakarta, 2002. Yogyakarta.
Tim dosen kewarganegaraan UNM, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan,
Badan Penerbit UNM Press, Makassar