tugas nahwu vi
DESCRIPTION
Mudah-mudahan bergunaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu an-Nahwu (bahasa Arab: النحو bahasa Indonesia: nahu, sintaksis; bahasa ;علم
Inggris: syntax) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa bahasa Arab untuk
mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf/harakat terakhir dari suatu kata.
(Wikipedia). Ilmu nahwu sangat penting untuk kita berinteraksi dalam menggunakan tata
Bahasa Arab yang baik dan benar, begitupun dalam mempelajari Al-Qur’an.
Al-Qur‟an adalah kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab. Hal ini disebutkan
sendiri Al-Qur'an, setidaknya dalam 9 ayat, yaitu; (QS. Yusuf (12):2), (QS. ar-Ra‟d
(11):37), (QS. Thaha (20):113), (QS. az-Zumar (39):28), (QS. Fushshilat (41):3), (QS. asy-
Syûrâ (42):7), (QS. az-Zukhruf (43):3), (QS. al-Ahqâf (46):12), (QS. an-Nahl (16):103).
Kesembilan ayat tersebut menyatakan adanya hubungan yang tidak bisa dipisahkan antara
Al-Qur'an dengan bahasa Arab. Hubungan itu telah menjadikan bahasa Arab sebagai
medium yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Al-Qur'an, dan Al-Qur'an pun telah
menjadikan bahasa Arab memperoleh status yang universal yang dinikmatinya sejak abad
pertengahan, ketika ia muncul sebagai salah satu bahasa penting dunia hingga kini.
Bahasa Arab (Arab: عربي ditransliterasikan sebagai ‘Arabī), merupakan sebuah
bahasa terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa ini muncul
dari daerah yang sekarang termasuk wilayah negara Arab Saudi. Bahasa ini berkait rapat
dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aramia. Bahasa Arab Moden telah dikelaskan sebagai satu
makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa-bahasa ini dituturkan di
seluruh Dunia Arab, manakala Bahasa Arab Piawai diketahui di seluruh Dunia Islam.
Bahasa Arab Modern berasal dari Bahasa Arab Klasik yang telah menjadi bahasa
kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak sekitar abad ke-6. Skrip Arab ditulis dari kanan
ke kiri. Bahasa Arab telah memberi banyak kosa kata kepada bahasa lain dari dunia Islam,
sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropah. Semasa Zaman Pertengahan
bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik, dan
falsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropah turut meminjam banyak kata darinya,
jadi Bahasa Arab merupakan kunci utama yang harus di pelajari atau dikaji, maka Bahasa
Arab merupakan pisau analisis untuk mengkaji alqur’an khusunya. Oleh karena itu, untuk
1
mengkaji bahasa arab agar mudah dipahami terlebih dahulu harus dimulai dari pembahasan
yang paling mendasar. Maka dari itu kami mencoba menyusun makalah ini dengan
mengambil bagian-bagian Ilmu Nahwu.
B. Tujuan
Dari uraian pendahulun di atas, adapun tujuan penulisan makalah yang kami buat antara
lain :
1. Pembahasan masdar.
2. Pembahasan isim masdar
3. Fungsi isim Fail.
4. Fungsi sigoh mubalagoh.
5. Peran Isim Maf’ul.
Bab II
PEMBAHASAN
2
1. MASDAR
a. Definisi
Masdar merupakan sebuah kata isim yang menunjukan pada ma’na pekerjaan ,
dan harus mengandung pada huruf fi’il dalam tasrifannya.
Contoh : ... , , دخرجة دخرج احسانا احسن تصدقا تصدق
Semuanya hurufnya itu tidak boleh kurang dari huruf-huruf fi’ilnya, kecuali
mempunyai alasan dalam tasrifannya.
b. Fungsi Masdar
Masdar berperan seperti peranan fi’ilnya yang mempunyai makna lazim dan
muta’adi,
Contoh : الناس احترامك ,سرنى
Adapun apabila masdar yang diambil dari fi’il lazim, maka dia itu tidak
membutuhkan maf’ul bih, dan cukup dengan hanya merofa’kan fa’ilnya.
Contoh : احترامك سونى
c. Fungsi Masdar pada peranan fi’il ada dua yaitu:
- Masdar yang menggatikan fi’ilnya
- Masdar yang mempunyai kata tambahan ,ما yang di samarkan pada ان
fi’ilnya
Maka fi’il yang didahului dengan an masdariyyah pada saat mempunyai makna
waktu lampau atau akan datang , dan begitu juga dengan maa masdariyah pada saat
mempunyai makna waktu lampau, sekarang, dan akan datang . akan tetapi semua itu
memiliki penjelasan yang kuat pada makna waktu sekarang
Contoh : المتكلم مدح ان باالمس ساءنا تقديره و نفسه المتكلم مدح باالمس ساءنا
نفسه
d. Jenis - jenis peranan masdar
Masdar ini memiliki kata tambaha yang di samarkan pada fi’ilnya seperti ,ما dan , ان
berperan pada tiga macam masdar yaitu :
a. Masdar mudhaf
Masdar ini mempunyai fungsi yang lebih banyak dari peranan biasanya , dan
masdar ini dapat di idshafatkan pada fai’ilnya atau maf’ulnya
Contoh : Masdar idhofat pada fa’ilnya المرء مجانبة و الزم العقالء المرء مصاحبة
السفهاء
3
Masdar idhofat pada maf’ulnya الله اال اله ال ان شهدة خمس على االسالم بني
صوم و الزكاة ايتاء و الصالة اقام و الله رسول محمدا ان و
سبيل اليه االستطاع من البيت وحخ رمضان
b. Masdar Manwun
Maasdar yang beperan seperti fi’ilnya , dan ulama nahwu mengatakan bahwa
mereka memakai peranan masdar ini, dan itu juga masdar ini lebih dekat
menyerupai dengan fi’il dari masdar mudhaf, dan masdar yang disertai dengan alif
lam
Contoh : . : مقربة ذى يتيما مسغبة ذى يوم في اتعم او تعالى .قوله
المقيل # عن هامهن أذلنا قوم رأوس السيوف ب بضرب
c. Masdar yang disertai dengan alif lam
Masdra ini berfungfsi seperti layaknya masdar yang lainnya , akan tetapi sedikit
digunakan karna adanya alif lam dari kekhususan kalimat isim , maka masdar ini
jauh dari bentuk fi’ilnya
Contoh : # االجل يراخي الفرار يخال أعداءه النكاية ضعيف
2. ISIM MASDAR
a. Definisi
Kalimat yang sebanding dengan Masdar dalam menunjukan pada
maknanya, dan perbedaanya dalam isim masdar ini tidak boleh terdiri dari semua
huruf fi’il madhinya, tetapi dari huruf –huruf fi’ilnya dikurangi seperti عطاءmaka
isim masdarnya dariاعطىdan dia sepadan dengan kataاعطاءdalam
maknanya ,dan akan tetapi isim masdarnya di bedakan dari pengurangan hamzah
yang pertama.
b. Perbedaan antara masdar dan isim masdar
Isim masdar tidak mengandung pada semua huruf-huruf fi’ilnya, di kurangi
satu huruf atau lebih banyak selain dari pengganti.
Contoh : – – – وضوء وجواب كالم توضأ – – – dari fi’il عطاء أجاب كلم اعطى
Adapun masdar yang mengandung semua huruf – huruf fi’il madhi pada
lafadz, perkiraan, atau pengurangan satu huruf serta penggantinya.
Contoh pada lafadz : لفظا فعل حروف على المشتمل
Contoh pengurangan, dan pengganti : عدة يعيد وعد
4
Contoh pengurangan huruf isim masdar pada lafadz : اقامة اقام
c. Fungsi isim masdar
Isim masdar berperan seperti fungsi masdar yang berperan dengan
maknanya, tetapi fungsi ini sedikit digunakan.
Contoh dari seorang penya’ir : # المائة عطائك بعد و عني الموت رد بعد أكفرا
الرتاعا
3. FUNGSI ISIM FA’IL
a. Definisi
Isim yang dibertuk dari fi’il , dan fungsi ism fa’il seperti peran fi’ilnya yang
lazim dan muta’adi Contoh : , , ساجد, منتصر صائم زاهد
b. Macam – macam isim fa’il
1.Apabila tanpa alif lam maka tidak akan berfungsi kecuali dengan du syarat :
Menunjukan makna waktu sedang atau akan datang
Mengguanakan huruf nafyi, istifham, nida, mukhbaru anhu, hal, atau mausuf
2. isim fa’il yang disartai dengan alif lam maka fungsinya mutlak ,begitu juga apabila
menunjukan makna waktu lampau,sedang, atau akan datang
Contoh : غدا او االن او امس المساكين المعطي جاء
4. FUNGSI SHIGOH MUBALAGOH
a. Definisi
Shigoh memiliki isi kandungan makna banyak , sedangkan mubalagoh
mempunayi makna fi’il. Dan ini semua adalah perubahan dari shigoh ism fa’il yang
terdiri dari rtiga huruf
Contoh : الصدق وقائل الخير صانع محمد
b. Wazan-wazan shigoh mubalagoh
فعل – – – - فعيل فعول مفعال فعUال
Shigoh mubalagoh mempunyai peranan sama dengan fi’ilnya seperti ism
fa’il,dan juga ketentuannya. Maka jika shigoh mubalagoh disertai dengan alif lam
5
maka fungsinya mutlak. Dan jika shigoh mubalagoh tanpa alif lam maka fungsinya
memiliki dua syarat yang yaitu :
Menunjukan makna waktu sedang atau akan datang
Mengguanakan huruf nafyi, istifham, nida, mukhbaru anhu, hal, atau mausuf
5. PERAN ISIM MAF’UL
a. Definisi
Isim yang terbuat dari fi’il mabni majhul, dan menunjukan maf’ul pada
tempat fi’ilnya Contoh : , محبوب, مسموع مفهوم
b. Syarat peran Isim maf’ul
Pada semua peranan isim sebelumnya, dari syarat –syarat fungsi ism fa’il , hampir
sama, tetapi isim maf’ul ini memiliki syarat tersendiri , yaitu :
Tanpa alif lam, yang mempunyai dua syarat
Menunjukan makna waktu sekarang, dan akan dating
Disertai dengan huruf Nafyi, Istifham, Mubtada, dan Mausuf
c. Fungsi Isim Maf’ul
Isim maf’ul berperan segaimana peranan fi’il mabni majhul yang
merofa’kan naibul fa’il
Contoh : القران الصبي حفظ
Dan begitu pula Perkembangan fi’il ini yang merofakan naib fa’il , maka peranan
isim maf’ul memiliki fungsi tersendiri . Dan ketika isim maf’ul ini diletakan ditmpat
fi’il mabni majhul , maka peranannya sama
Contoh : القران؟ أمحفوظ
Begitu juga fi’il muta’adi yang emiliki dua maf’ul ,dan tiga maf’ul. maka pertama dia
akan merofa’kan pada naib fa’il dan membiarkan maf’ulnya
Contoh : جاره زيد اكرم
Mungkin untuk menguraikan makna isim maf’ul pada tempat fi’il mabni majhul
Contoh : منجيا الكذب المظنون هل
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ilmu an-Nahwu (bahasa Arab: النحو ;bahasa Indonesia: nahu, sintaksis ;علم
bahasa Inggris: syntax) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa
bahasa Arab untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf/harakat
terakhir dari suatu kata. (Wikipedia). Ilmu nahwu sangat penting untuk kita
berinteraksi dalam menggunakan tata Bahasa Arab yang baik dan benar, begitupun
dalam mempelajari Al-Qur’an.
B. Saran
Yang menjadi saran penulis sebaiknya kita lebih baik lagi dalam mempelajari
Ilmu Nahwu yang merupakan dasar ilmu bahasa arab, semoga dengan disusunnya
makalah ini bisa membuat khususnya penulis lebih semangat lagi dalam mempelajari
Ilmu Nahwu dan umumnya untuk para pembaca lainnya, juga penulis menyarankan
untuk mengaplikasikan Ilmu Nahwu ini pada aflikasi interaksi berkomunikasi yang
baik dan benar dan juga untuk menjadikan pisau analisis dalam mempelajari kitab
suci Al-Qur’an.
7