tugas makalah bank adi

46
TUGAS MAKALAH “ Perawatan dan Pencegahan Cidera “ OLEH : Adi Linggo Jiwo Kasmiran ( B ) 09-590- 0069 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2011 “CIDERA PADA PERTANDINGAN PENCAK SILAT”

Upload: ckep-yo-gak

Post on 28-Jun-2015

1.177 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MAKALAH bank adi

TUGAS MAKALAH“ Perawatan dan Pencegahan Cidera “

OLEH :

Adi Linggo Jiwo Kasmiran ( B )09-590-0069

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANASURABAYA

2011

Page 2: TUGAS MAKALAH bank adi

“CIDERA PADA PERTANDINGAN PENCAK SILAT”

Kategori Tanding

Page 3: TUGAS MAKALAH bank adi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya

masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih

kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan

makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis

Page 4: TUGAS MAKALAH bank adi

BAB IPENDAHULUAN

Pertandingan Pencak Silat Ikatan Pencak Silat Indonesia dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan

jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan

menjunjung tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.

Pertandingan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam peraturan pertandingan

dan dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan yang sah.

Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari :

I. Kategori TANDING

II. Kategori TUNGGAL

III. Kategori GANDA

IV. Kategori REGU

Untuk dapat melaksanakan pertandingan Pencak Silat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan maksud

dan tujuannya, ditetapkanlah Peraturan Pertandingan. Dalam Makalah ini saya akan mencoba untuk

mengupas masalah cidera pada Pertandingan Pencak Silat Kategori Tanding yang sering terjadinya

cidera.

Page 5: TUGAS MAKALAH bank adi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

CEDERA LUTUT YANG DIALAMI ATLIT PENCAK SILAT

JAKARTA, Kompas.com – Pesilat asal Jawa Tengah Dian Saputra berkeinginan tampil di SEA Games

2011, setelah sukses menyuguhkan medali emas bagi "Merah-Putih" di kelas A pada Kejuaraan Dunia

Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

"Berjuang menghasilkan prestasi maksimal di kejuaraan dunia adalah upaya masuk tim inti SEA

Games XXVI di Jakarta," kata Dian Saputra di Jakarta, Sabtu (18/12/10).

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo itu mengaku, tekad masuk tim Pelanas SEA Games 2011

sangat besar sekali setelah absen tampil di SEA Games XXV Laos tahun 2009. Ia tidak tampil di Laos

karena masih dalam penyembuhan cedera lutut kaki kanan ketika tampil di partai semifinal lawan

pesilat Brunei Darussalam dalam Asian Beach Games (ABG) pertama di Bali tahun 2008.

Cedera lutut cukup parah, Dian masuk rumah sakit dan harus dioperasi. Upaya menyembuhkan cedera

yang dialami membuat ia harus bersabar tidak melakukan latihan fisik dan teknik selama satu tahun.

Sebagai atlet nasional, putra pasangan Yatimin dan Jumiati itu tidak kehabisan akal untuk

meningkatkan daya juangnya dengan melakukan meditasi dan mampu bertahan untuk tampil lagi

dalam pertandingan.

Dian bersyukur saat diberi kepercayaan tampil di Kejuaraan Dunia 2010 dan dapat menyuguhkan

medali emas bagi Merah-Putih setelah mengalahkan Diep Ngoc Vu Minh (Vietnam) di final.

"Selama tampil di kejuaraan internasional, saya sudah dua kali melawan Diep Ngoc Vu Minh.

Pertemuan pertama di SEA Games Thailand 2007 dan kini di Kejuaraan Dunia," ujar Dian yang kini

berusia 26 tahun itu.

Bertemu dua kali lawan atlet Vietnam, Dian selalu tampil sebagai pemenang. Meski baru sembuh dari

cedera namun dengan semangat menyala Dian mampu meraih kemenangan dengan angka telak 5-0.

Dian mengaku saat tampil di final, sakit yang dialami tidak terasa hingga memasuki ronde ketiga dan

dinyatakan menang oleh wasit. Ketika wasit mengangkat tangannya, Dian jatuh dan langsung ditandu

keluar arena pertandingan.

"Di saat gembira saya tidak terasa langsung jatuh karena tidak kuat menahan badan dan sakit. Namun

saya bersyukur setelah ditangani dokter dan dikompres es batu, nyeri yang saya alami berangsur pulih

dan tidak sakit lagi," jelas atlet dari perguruan pencak silat Merpati Putih itu.

Page 6: TUGAS MAKALAH bank adi

Ia berharap rasa sakit yang dialami seusai tampil di Kejuaraan Dunia tidak  terulang lagi baik saat

berlatih di Pelatnas maupun ketika turun di SEA Games XXVI nantinya. Dengan harapan mampu

menyumbang medali emas bagi Merah-Putih di Jakarta, 2011.

Source: kompas – olahraga

http://arsipberita.com/show/dian-saputra-ingin-tampil-di-sea-games-121129.html

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Cedera apa saja jenis cedera dalam olahraga pencak silat?2. Apa sajakah penyebab cedera yang terjadi?3. Bagaimana menghindari penyebab timbulnya cedera?4. Bagaimana penata laksanaan terhadap cedera yang terjadi?

1. C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya variabel penyebab masalah yang akan diteliti, maka dalam pembahasan makalah ini akan dibatasi pada : “Cedera Dalam Olahraga Pencak Silat Dan Cara Mengatasinya”

1. D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apaka sajakah  penyebab terjadinya cedera?2. Bagaimanakah cara pencegahan terhadap penyebab timbulnya cedera?3. Bagaimana  perawatan serta pengobatan terhadap cedera yang terjadi?

BAB II

PEMBAHASAN

Page 7: TUGAS MAKALAH bank adi

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENCAK SILAT

Pendahuluan

Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara (Asteng), yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negara-negara di kawasan Asteng (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam).

Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali, sedangkan kata Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan) dan Filipina.

Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.

Sejak saat itu Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat.

Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan, kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah.

 

Di bawah ini secara singkat akan diuraikan beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi: sejarah, falsafah, jenis, aliran, perguruan dan pendekar Pencak silat, penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat, pengembangan dan penyebaran Pencak Silat serta tantangan terhadap Pencak Silat. Keseluruhan uraian akan disimpulkan secara umum.

II. Sejarah Pencak Silat

Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan sarana. Diantara ciptaan

Page 8: TUGAS MAKALAH bank adi

manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus" dan senjata.

"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia. Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Demikian pula senjata yang digunakan.

Masyarakat pribumi Asteng pada umumnya merupakan masyarakat agraris yang hubungan sosialnya dilaksanakan dengan sistem peguyuban. Warga masyarakat yang demikian mempunyai dasar pandangan dan kebijaksanaan hidup yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat. Dengan dasar itulah sistem paguyuban yang diperlukan bagi kehidupan agrarisnya dapat dilaksanakan dan ditegakkan.

Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikandiri. "Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri.

Di dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai cara dan sarana di antaranya

dengan pengembangan "jurus" ke dalam bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir.

Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asteng telah menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama maupun moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu,falsafah dari luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan digunakan untuk mengemas pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi Asteng.

Dengan demikian jatidiri Pencak Silat ditentukan oleh tiga hal pokok sebagai satu kesatuan yakni :

1. Budaya masyaraka-t pribumi Asteng sebagai sumber dan coraknya.2. Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya.3. Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental spiritual (pengendalian diri),

beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.

Pencak Silat dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,kemudian Budha dan terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan menyebar luas.

Pada waktu sebagian besar kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng berada di bawah kekuasaan penjajah asing dari Eropa Barat, pendidikan Pencak Silat yang dipandang menanamkan jiwa nasionalis, telah dibatasi dan kemudian dilarang.

Tetapi kegiatan pendidikain Pencak Silat berjalan terus secara tertutup. Pada jaman pendudukan Jepang, Pemerintah yang berkuasa memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mengembangkan budayanya agar mendapat dukungan dalam perangnya melawan sekutu. Pada jaman ini, pendidikan Pencak Silat dilaksanakan seperti semula dan lebih meluas. Setelah kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng bebas dari kekuasaan asing dan lahir negara-negara yang merdeka dikawasan tersebut, perkembangan dan penyebaran Pencak Silat semakin pesat. Lebih-lebih setelah dibentuknya organisasi nasional Pencak Silat di sebagian dari negara-negara tersebut, yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia

Page 9: TUGAS MAKALAH bank adi

(IPSI), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), Persekutuan Silat Singapura (PERSISI), Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB), Pencak Silat Association of Thailand (PSAT) dan Philippine Pencak Silat Association (PHILSILAT).

Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan nenyebar, lebih-lebih etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )

III. Falsafah Pencak Silat

Page 10: TUGAS MAKALAH bank adi

Falsafah Pencak Silat dinamakan falsafah budi pekerti luhur. Hal ini disebabkan karena falsafah ini mengandung ajaran budi pekerti luhur. Falsafah budi pekerti luhur berpandangan bahwa masyarakat "tata-tentrem karta-raharja" (masyarakat yang aman-menentramkan dan sejahtera-membahagiakan) dapat terwujud secara maksimal apabila semua warganya berbudi pekerti luhur. Karena itu, kebijaksanaan hidup yang harus menjadi pegangan manusia adalah membentuk budi pekerti luhur dalam dirinya.

Budi adalah dimensi kejiwaan dinamis manusia yang berunsur cipta, rasa dan karsa. Ketiganya merupakan bentuk dinamis dari akal, rasa dan kehendak. Pekerti adalah budi yang terlihat dalam bentuk watak. Semuanya itu harus bersifat luhur, yakni ideal atau terpuji. Yang ingin dicapai dalam pembentukan budi pekerti luhur ini adalah kemampuan mengendalikan diri, terutama di dalam menggunakan "jurus".

"Jurus" hanya dapat digunakan untuk menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat maupun dalam rangka mewujudkan masyarakat "tata-tentrem karta-raharja." Dalam kaitan itu falsafah budi pekerti luhur dapat disebut juga sebagai Falsafah pengendalian diri.

Dengan budi pekertinya yang luhur atau kemampuan pengendalian dirinya yang tinggi, manusia akan dapat nemenuhi kewajiban luhurnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk alam semesta, yakni taqwa kepada Tuhannya, meningkatkan kualitas dirinya, menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan sendiri dan mencintai alam lingkungan hidupnya. Manusia yang demikian dapat disebut sebagai manusia yang taqwa, tanggap, tangguh, tanggon dan trengginas. Manusia yang dapat memenuhi kewajiban luhurnya adalah manusia yang bermartabat tinggi.

IV. Jenis dan aliran Pencak Silat

Page 11: TUGAS MAKALAH bank adi

Berdasarkan pada 4 aspek yang terdapat pada substansinya, wujud fisikal dan visual atau praktek pelaksanaan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 4 jenis. Praktek pelaksanaan dari masing-masing jenis Pencak Silat itu mempunyai tujuan tersendiri dan berdasarkan pada tujuan tersebut akan lebih menekankan pada salah satu aspek tertentu dengan tidak meniadakan aspek-aspek yang lain.

Keempat jenis Pencak Silat tersebut adalah :

1. Pencak  Silat Mental-Spiritual atau Pencak Silat Pengendalian Diri (karena wujud fisikal dan visual mental-spiritual adalah pengendalian diri), yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri dan karena itu lebih menekankan pada aspek mental-spiritual.

2. Pencak Silat Beladiri, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk pembelaan diri secara efektif dan karena itu lebih nenekankan pada aspek beladiri

3. Pencak Silat Seni, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk mempertunjukkan keindahan gerak dan karena itu lebih menekankan pada aspek seni.

4. Pencak Silat Olahraqa, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh kesegaran jasmani dan prestasi keolahragaan dan karena itu lebih menekankan pada aspek olahraga.

Aspek-aspek yang tidak menjadi fokus masih tetap terlihat dengan kadar yang berbeda, ada yang jelas dan ada yang samar-samar. Karena itu, masing-masing jenis Pencak Silat itu tetap mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan dan kebulatan. Masing-masing memiliki nilai-nilai etis (mental-spiritual), teknis (beladiri), estetis (seni) dan sportif (olahraga) sebagai satu kesatuan.

Praktek pelaksanaan "jurus" dari masing-masing jenis Pencak Silat dilakukan dengan gaya yang bermacam-macam. Gaya unik dengan ciri-cirinya yang menonjol dan mudah dibedakan dari gaya lainnya, disebut "aliran" Pencak Silat. Bagaimana pun wujud keunikan suatu gaya (aliran), nilai-nilai keempat aspek Pencak Silat, yakni etis, teknis, estetis dan sportif sebagai satu kesatuan tetap ada dan terlihat • Jika tidak, ia tidak mempunyai nilai sebagai aliran Pencak Silat. Membedakan aliran-aliran Pencak Silat tidak mudah dan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang ahli dan betul-betul memahami berbagai "jurus" Pencak Silat. Perbedaan aliran hanya menyangkut segi praktek fisikal dan tidak menyangkut segi mental-spiritual dan falsafah.

Dalam dunia Pencak Silat, aliran bukanlah faham atau mazhab. Karena itu jenis dan aliran Pencak Silat apapun tetap dijiwai falsafah budi pekerti luhur dan mempunyai aspek mental-spiritual sebagai aspek pengendalian diri.

Pada jenis Pencak Silat Beladiri, terdapat aliran yang menggunakan "tenaga supernatural" dalam gaya pelaksanaan "jurus"nya. Tenaga supranatural yang disebut "tenaga dalam", "tenaga dasar" atau "tenaga tambahan" ini merupakan penguat "jurus" atau kekebalan badan. Adanya aliran yang menggunakan "tenaga supernatural" telah memperkaya Pencak Silat.

V. Perguruan dan pendekar Pencak Silat

Page 12: TUGAS MAKALAH bank adi

Pengertian perguruan Pencak Silat sering dikacaukan dengan aliran Pencak Silat. Perguruan Pencak Silat adalah lembaga pendidikan tempat berguru Pencak Silat. Berguru mempunyai konotasi belajar secara intensif yang prosesnya diikuti, dibimbing dan diawasi secara langsung dan tuntas oleh sang guru, sehingga orang yang berguru diketahui dengan jelas perkembangan kemampuannya, terutama kemampuan pengendalian dirinya atau budi pekertinya. Sang guru tidak akan mendidik, meningkatkan atau memperluas pendidikannya kepada seseorang yang mentalitasnya (kemampuan pengendalian diri atau budi pekertinya) dinilai tidak atau kurang memadai. Dalam kaitan itu, di waktu yang lalu tidak mudah bagi seseorang untuk menjadi murid atau anggota perguruan Pencak Silat. Ujian- ujian berat yang menyangkut sikap mental harus ditempuh lebih dulu dan lulus. Ditinjau dari segi jenis Pencak Silat yang diajarkan, maka terdapat 4 kategori perguruan Pencak Silat, yakni :

1. Perguruan Pencak Silat Mental-Spiritual, yang menekankan pendidikannya secara intensif pada aspek mental-spiritual Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan pengendalian diri yang tinggi kepada murid atau anggotanya.

2. Perguruan Pencak Silat Beladiri, yang menekankan pendidikannya pada aspek beladiri Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemahiran teknik beladiri yang tinggi tanpa atau dengan menggunakan berbagai macam senjata kepada murid atau anggotanya.

3. Perguruan Pencak Silat Seni,  yang menekankan pendidikannya pada aspek. seni Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk keterampilan mempertunjukkan keindahan gerak Pencak Silat kepada murid atau anggotanya, tanpa atau dengan iringan musik tradisional serta tanpa atau dengan menggunakan senjata, sesuai dengan ketentuan "wiraga" (teknik gerak), "wirama" (irama gerak yang selaras, serasi dan seimbang) dan "wirasa" (pelembutan dan penghalusan teknik dan irama gerak melalui kreativitas dan improvisasi yang dilandasi rasa penghayatan).

4. Perguruan Pencak Silat Olahraga, yang  menekankan pendidikannya pada aspek olahraga Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan mempraktekkan teknik- teknik Pencak Silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesegaran jasmani atau pertandingan. Bagi kepentingan pertandingan, pendidikan disesuaikan dengan peraturan pertandingan yang berlaku.

Perguruan Pencak Silat Beladiri merupakan perguruan yang terbanyak, diantaranya ada yang mengajarkan "tenaga supernatural". Sejak tahun 1970-an, banyak perguruan Pencak Silat Beladiri yang mengajarkan Pencak Silat Olahraga untuk kepentingan pertandingan dengan tujuan agar murid atau anggotanya dapat mengikuti kejuaraan Pencak Silat Olahraga, karena hanya jenis Pencak Silat ini yang dipertandingkan. Pencak Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni tidak dipertandingkan tetapi dilombakan dalam bentuk pertunjukan dan peragaan. Ditinjau dari segi tuntutan perkembangan jaman, perguruan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni:

1. Perguruan Pencak Silat tradisional, dengan ciri-cirinya yang menonjol antara lain:1. Pucuk pimpinan perguruan bersifat turun-temurun.2. Penerimaan calon murid melalui ujian seleksi dan masa percobaan yang ketat.3. Metoda pendidikan bersifat monologis.4. Pelanggaran terhadap disiplin perguruan dikenai sanksi pemecatan sebagai anggota.5. Tidak mengenal atribut-atribut maupun bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut

perguruan dan pendidikannya.6. Tidak memungut iuran atau sumbangan dari anggotanya.7. Kegiatan perguruan dibiayai oleh pimpinan.

2. 2. Perguruan Pencak Silat. modern, dengan ciri-ciri utamanya antara lain :1. Pimpinan dan pengurus perguruan dipilih dari antara kader-kader perguruan yang

dipandang handal sebagai calon.2. Bersifat terbuka dan bebas dalam penerimaan calon murid.3. Tidak mengadakan masa percobaan tetapi masa pendidikan sebagai pemula.4. Metoda pendidikan bersifat dialogis dan analitis.5. Disiplin perguruan ditegakkan melalui penyadaran dengan argumen rasional.

Page 13: TUGAS MAKALAH bank adi

6. Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut perguruan dan pendidikannya.

7. Memungut iuran dan sumbangan dari anggotanya sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan perguruan.

3.  Perguruan Pencak Silat: peralihan (transisional), dengan ciri-ciri pokoknya antara lain:1. Pucuk pimpinan turun-temurun tetapi anggota pengurus perguruan dipilih dari antara

kader-kader perguruan yang handal sebagai calon.2. Penerimaan calon murid melalui seleksi dan yang diterima diberi Status sebagai

anggota sementara.3. Metoda pendidikan bersifat dialogis terbatas dalam arti tidak menyangkut hal-hal yang

prinsipiil.4. Disiplin perguruan ditegakkan melalui wejangan-wejangan.5. Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tulisan yang menyangkut perguruan dan

pendidikannya secara terbatas.6. Tidak memungut iuran tetapi tidak menolak sumbangan dari anggotanya.7. Kegiatan perguruan dibiayai oleh pimpinan dan dari dana sumbangan.

Penanaman nilai-nilai falsafah dan pendidikan mental-spiritual di semua perguruan Pencak Silat tidak dilakukan secara khusus tetapi pada waktu dilaksanakan latihan dalam bentuk wejangan-wejangan singkat, pengucapan sumpah atau prasetya perguruan. Sesuai dengan •tuntutan perkembangan masyarakat yang semakin rasional, semua perguruan Pencak Silat tradisional dan peralihan akan berkembang dan berubah menjadi perguruan Pencak Silat modern dengan sifat pengelolaan dan pendidikannya yang relatif profesional.

Di Indonesia terdapat 10 perguruan Pencak Silat yang disebut perguruan historis. Kesepuluh perguruan tersebut adalah :

Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI), Nusantara dan Putra Betawi.

Status historis disebabkan karena kesepuluh perguruan tersebut mempunyai hubungan kesejarahan dengan kelahiran dan perkembangan IPSI. Selain perguruan historis, di Indonesia terdapat juga perguruan besar. Yang menjadi ukuran adalah wilayah penyebaran dan jumlah anggota perguruan yang bersangkutan.

Yang termasuk perguruan besar di Indonesia antara lain:

Merpati Putih, Bangau Putih, Satria Muda Indonesia dan Kateda Indonesia.

Pimpinan perguruan Pencak Silat pada umumnya berkualifikasi pendekar, yakni suatu status tertinggi yang berkaitan dengan kemampuan pengamalan ajaran falsafah Pencak Silat secara konsisten dan konsekuen yang patut ditauladani sekaligus berkaitan juga dengan kemahiran dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat menurut kaidahnya. Di lingkungan perguruan modern, istilah pendekar telah digunakan sebagai gelar untuk tingkat penguasaan kemahiran Pencak Silat, diantaranya ada yang sifatnya berjenjang.

Page 14: TUGAS MAKALAH bank adi

VI. Penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat

Baik penelitian maupun penulisan ilmiah tentang Pencak Silat hingga sekarang belum banyak dilakukan. Penelitian dan penulisan yang pernah dilakukan pada umumnya difokuskan pada segi teknis Pencak Silat. Segi non—teknis kurang atau belum mendapat perhatian, pada hal keduanya merupakan satu kesatuan. Tulisan-tulisan tentang Pencak Silat yang cukup terkenal adalah hasil karya Amy Shapiro yang berjudul "Martial Arts Language" dan hasil karya Don F. Draeger yang berjudul "Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago". Amy Shapiro dalam tulisannya itu membedakan Pencak dengan Silat dalam pengertiannya. Menurut dia, "literally Pencak means skilled and specialized body movements, and silat means to fight using pencak. Don F. Draeger juga membedakan pengertian Pencak dan Silat tetapi keduanya tak dapat dipisahkan. Menurut dia, berdasarkan pengertian orang Minangkabau, '"pencak is a skillful body movement in variations for self-defence and silat is the fighting application of pencak; silat cannot exist without pencak; pencak without silat is purposeless". Menurut penulis ini, kata pencak, berasal dari bahasa Mandarin Shantung "pung-cha". Dikatakan olehnya bahwa "Pung means to parry and cover an attacking action, while cha implies to finalize by striking (chopping) action. The first ideogram implies an avalanche force while the second implies pressing". Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab Pendahuluan, kata Pencak dan Silat berasal dari bahasa masyarakat pribumi Asteng dan mempunyai pengertian yang sama. Hal ini sesuai dengan keterangan mengenai silat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwodarminto. Menurut Hisbullah Rachman dalam tulisannya yang berjudul "Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia", pada masa jayanya kerajaan Sriwijaya, Universitas Nalanda di negara tersebut telah menjadi pusat pengembangan agama Budha dan sekaligus juga pusat penyebaran Pencak Silat. Banyak orang Cina yang mempelajari Pencak Silat dan menyebarkannya di negerinya.

Ligaya Fernando Amilbang dalam bukunya "Pangalay" (gerak yang indah) menulis tentang "Langka" di Filipina Selatan yang sama dengan Pencak Silat. Langka berarti langkah. Disebutkan adanya Langka Budjang, Langka Baluang, Langka Kuntaw, Langka Pansak (Pencak), Langka Silat, Langka Lima dan Langka Sayaw. Kesemuanya itu mempunyai ciri-ciri Pencak Silat Mental-spiritual, Pencak Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni. Menurut penulis ini, di Myanmar Langka disebut "Lai-ka". Tulisan-tulisan tentang Pencak Silat dalam bahasa Indonesia yang beredar cukup luas di Indonesia, antara lain hasil karya Mariyun Sudirohadiprojo, Moh. Djumali dan Januarno. Ketiganya menyangkut penuntun teknis pelajaran atau pelatihan Pencak Silat Olahraga.

Majalah "Pendekar" berbahasa Melayu yang diterbitkan di Kuala Lumpur, mengkhususkan diri pada informasi-informasi sekitar Pencak Silat. Majalah "Pencak Silat" yang diterbitkan oleh PB IPSI dan terbitan perdananya baru bulan Mei 1990, juga bersifat serupa. Informasi tentang •teknik-teknik Pencak Silat cukup banyak dimuat dalam beberapa majalah yang diterbitkan di berbagai negara.

Page 15: TUGAS MAKALAH bank adi

VII. Perkembangan dan penyebaran Pencak Silat

Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat dilakukan oleh perguruan-perguruan Pencak Silat. Setelah Perang Dunia ke-2, kegiatan perguruan-perguruan tersebut di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam dikordinasikan oleh organisasi nasional Pencak Silat, yakni IPSI yang dibentuk pada tahun 1948, PERSISI yang dibentuk pada tahun 1976, PESAKA yang dibentuk pada tahun 1983 dan PERSIB yang dibentuk pada tahun 1987. Organisasi nasional Pencak Silat juga dibentuk di negara- negara lain. Untuk mengarahkan dan mengkordinasikan upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara internasional, pada tanggal 11 Maret 1980 di Jakarta dibentuk Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT). Menurut konstitusinya, PERSILAT mempunyai 3 macam anggota, yakni :

1. Anggota Pendiri, yang terdiri dari IPSI, PESAKA, PERSISI dan PERSIB.2. Anggota Gabungan, yang terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat lainnya yang telah diakui

oleh suatu badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat di negara yang bersangkutan dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.

3. Anggota Bersekutu, yang terdiri dari organisasi Pencak Silat yang belum diakui oleh badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat tetapi dinilai oleh PERSILAT dapat mewakili negaranya dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.

Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat diusahakan untuk dapat dilaksanakan secara simultan, meliputi segi fisik dan non-fisik (mental- Spiritual dan falsafah). Tetapi hal ini belum sepenuhnya terlaksana. Yang sudah terlaksana baru Pencak Silat olahraga. Ini pun segi non-fisiknya belum mantap.

Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Olahraga dilaksanakan antara lain dengan menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan. Di Indonesia setiap tahun diadakan kejuaraan nasional Pencak Silat untuk pesilat dewasa dan remaja secara berselang- seling, kecuali apabila dalam tahun yang bersangkutan diadakan PON (Pekan Olahraga Nasional) di mana Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan. Sejak tahun 1987, Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan dalam SEA Games. Dalam tahun- di mana Pencak Silat Olahraga ikutserta dalam SEA Games, IPSI juga tidak menyelenggarakan kejuaraan nasional. Setiap kejuaraan nasional selalu dimulai dari kejuaraan tingkat kecamatan. Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Seni dilaksanakan dengan menyelenggarakan festival atau lomba. Di Indonesia IPSI baru melaksanakannya secara nasional pada tahun 1982. Untuk mengefisienkan penyelenggaraan, festival atau lomba tersebut diintergrasikan dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Lomba Pencak Silat Beladiri sedang diusahakan untuk juga dapat diselenggarakan, yang akan diintegrasikan juga dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Pada setiap kesempatan kejuaraan nasional Pencak Silat Olahraga, di Indonesia selalu diadakan pertemuan dan pernbicaraan dalam rangka peningkatan upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat. Pembicaraan serupa dalam tingkat kebijaksanaan, dilakukan dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Upaya lainnya yang telah dan akan dilakukan adalah Penataran Pelatih dan Wasit-Juri, penyempurnaan peraturan pertandingan, merumuskan standar nasional Pencak Silat Olahraga, kriteria penilaian lomba Pencak Silat Seni dan Pencak Silat Beladiri serta metoda pendidikan dan latihan Pencak Silat. Kejuaraan Pencak Silat Olahraga yang berskala internasional telah 6 kali dilaksanakan. Yang pertama dan kedua di Jakarta pada tahun 1982 dan 1984, yang ketiga di Wina pada tahun 1986, yang keempat di Kuala Lumpur pada tahun 1987, yang kelima di Singapura pada tahun 1988 dan yang keenam di Den Haag pada tahun 1990...**** Pada kesempatan itu juga dilaksanakan festival dan lomba Pencak Silat Seni dan pertemuan. Seminar Intemasional tentang Pencak Silat pernah diadakan, yakni pada kesempatan kejuaraan Internasional yang ke-IV di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi- informasi sekitar Pencak Silat di berbagai negara, antara lain tentang pengembangan dan penyebarannya.

Pencak Silat sekarang ini terdapat dan berkembang di 20 negara, yakni di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Austria, Jerman , Belgia, Denmark,

Page 16: TUGAS MAKALAH bank adi

Swiss, Perancis, Yugoslavia, Spanyol, Inggris, Turki, Amerika Serikat, Suriname, Thailand, Filipina dan Australia.

Di beberapa negara lain sedang dirintis pengembangannya, antara lain di Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam. Negara-negara ini berkeinginan untuk mengikuti pertandingan Pencak Silat Olahraga dalam SEA Games, diantaranya ada yang meminta bantuan pelatih dari Indonesia.

VIII.Tantangan terhadap Pencak Silat

Pencak Silat yang "terdapat di luar negara sumbernya belum seluruhnya berkualifikasi sebagai Pencak Silat, dalam arti memenuhi kriteria jatidirinya maupun kaidah pelaksanaannya yang bernilai etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu kesatuan. Di antara peminat Pencak Silat di luar negara sumbernya, ada yang berkecenderungan mempelajari Pencak Silat hanya segi fisikalnya saja dan kurang berminat mengetahui apalagi menghayati nilai-nilai falsafahnya yang menjiwainya dan nilai-nilai budaya yang mendasari maupun mewarnainya. Selama ini penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat sebagai aturan dasar dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat yang bernilai etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu kesatuan memang belum pernah dilakukan secara khusus. Usaha kearah itu sedang dirintis oleh IPSI, yanq juga akan dilakukan melalui PERSILAT. Sesuatu yang bernama Pencak Silat tetapi ujud prakteknya tidak menurut kaidah Pencak Silat (yang dijiwai nilai-nilai jatidiri Pencak Silat), dengan sendirinya tidak bernilai Pencak Silat menurut pengertian yang sebenarnya. Hal ini pada gilirannya akan menjatuhkan citra Pencak Silat. Disinilah letak tantangannya. Tantangan yang kedua berkaitan dengan mutu pertandingan Pencak Silat Olahraga yang masih belum memadai, bahkan kadang-kadang diwarnai oleh kericuhan , Kritik tajam mengenai hal ini sering terdengar. Hal itu akan dapat, bahkan mungkin telah menjatuhkan Citra Pencak Silat. Faktor penyebab yang utama adalah karena kurang dihayati dan dilaksanakannya kaidah Pencak Silat oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan. Penghayatan kaidah Pencak Silat harus dilandasi dengan pemahaman jatidiri Pencak Silat serta nilai- nilai-nilainya.

Selain itu, tujuan pertandingan juga belum dihayati. Diantara tujuan tersebut adalah mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat, mempererat persaudaraan dan persatuan serta meningkatkan citra Pencak Silat: dan menarik simpati (minat) masyarakat (nasional dan internasional) terhadap Pencak Silat. Tujuan tersebut harus menjadi motivasi dasar pihak-pihak yang terlibat dalam per-tandingan dalam melaksanakan fungsi dan peranannya. Gagasan Ketua Umum PB IPSI di dalam meningkatkan mutu pertandingan Pencak Silat: Olahraga adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih IPSI yang berasal dari perguruan-perguruan yang kemudian dikembalikan ke perguruan-perguruan untuk melatih anggotanya,-terutama mereka yang akan diikutsertakan dalam kejuaraan. Hanya pesilat yang telah mendapat latihan dari pelatih IPSI inilah yang boleh mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh IPSI. Nantinya gagasan ini akan di internasionalkan melalui PERSILAT. Gagasan lainnya adalah penciptaan Pertandingan Sistem Baru (PSB), yang sekarang ini sedang diujicoba. Di samping tantangan yang bersifat umum, masih terdapat tantangan yang bersifat khusus dalam kaitan dengan pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara utuh maupun pemeliharaan dan peningkatan citra Pencak Silat.

IX. Kesimpulan dan penutup

Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum sebagai berikut :

1. Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asteng serta memiliki jatidiri tersendiri.

2. Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh yang berkualitas tinggi baik mental maupun fisikal.

Page 17: TUGAS MAKALAH bank adi

3. Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan profesional.

Semoga uraian tentang nilai-nilai dan perkembangan Pencak Silat ini dapat memberikan tambahan pengetahuan sekitar Pencak Silat bagi mereka yang berminat.

**** Tahun 1992 Kejuaraan Dunia di Indonesia (Jakarta )

Tahun 1994 Kejuaraan Dunia di Thailand ( Hatyai )

Tahun 1997 Kejuaraan Dunia di Malaysia

Tahun 2000 Kejuaraan Dunia di Indonesia ( Jakarta )

Tahun 2002 Kejuaraan Dunia di Malaysia ( Penang )

Tahun 2004 Kejuaraan Dunia di Singapura

Sumber : PERSILAT

A. Penyebab Terjadinya Cedera

Cedera olahraga perlu diperhatikan terutama bagi para pelatih, guru pendidikan jasmani, maupun pemerhati olahraga khususnya yang mempunyai atlit cedera olahraga.

Dalam pengelolaan cedera bukanlah tenaga medis tetapi pelatih olahraga, yaitu orang yang paling dekat dengan atlit. Sebaik apapun tim medis disiapkan akan kalah dibandingkan dengan kita menyiapkan para pelatih olahraga yang tahu tentang olahraga.

Pulih tidaknya cedera sebagian besar tergantung tindakan pertama pada saat cedera. Cedera ringan tidak kalah berbahayanya dari cedera berat terhadap masa depan atlit.

Dalam rangka persiapan menghadapi suatu event. Mengistirahatkan atlit boleh dikatakan mustahil karena waktu yang tersedia selalu terbatas. Disinilah muncul seni yang tinggi tentang pengelolaan atlit yang cedera.

Pelatih harus menyadari bahwa tiap olahraga mempunyai kecenderungan cedera yang berbeda. Sebagai pelatih, guru pendidikan jasmani haruslah mengetahui cara pencegahan ataupun pertolongan pertama secara benar.

Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa olahraga Pencak Silat merupakan salah satu dari sekian cabang olahraga bela diri khususnya yang sangat rentan timbulnya cedera, baik pada saat latihan maupun bertanding. Persentase untuk menghindari cedera pada cabang Pencak Silat sangatlah tipis.

IPSI ( Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia ) sebagai induk organisasi di Indonesia telah menetapkan peraturan yang akan dipergunakan pada saat bertanding. Pertandingan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam peraturan pertandingan dan dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan yang sah. Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari : kategori Tanding, kategori

Page 18: TUGAS MAKALAH bank adi

Tunggal, kategori Ganda, kategori Regu untuk dapat melaksanakan pertandingan Pencak Silat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan maksud dan tujuannya.

1. Kategori Tanding adalah :

Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang Pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis / mengelak / mengena / menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan; menggunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus, mendapatkan nilai terbanyak

1. Kategori  TUNGGAL :

Kategori pertandingan Pencak Silat yang menamplkan seorang Pesilat  memperagakan kemahirannya dalam Jurus Tunggal Baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan berenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

1. Kategori GANDA :

Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang Pesilat

dari kubu yang sama, memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang bela Pencak Silat yang dimiliki. Gerakan serang bela ditampilkan secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah rangkaian seri yang teratur, baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan dilanjutkan dengan bersenjata, serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

1. Kategoi REGU :

Kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 3 (tiga) orang Pesilat dari kubu yang sama mempergerakkan kemahirannya dalam Jurus Regu Baku secara benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini.

Dari keempat kategori pertandingan Pencak Silat diatas, kategori laga yang lebih dominan terjadi cedera, karena adanya kontak langsung dari kedua pesilat, sedangkan dalam kategori seni (tunggal, regu, dan ganda) timbulnya cedera sangat sedikit dan ringan. Cedera yang terjadi saat pertandingan laga. Banyak sekali penyebab-penyebab cedera yang perlu diperhatikan, sehingga para atlit dapat menepis atau menghindari kecenderungan untuk cedera olahraga.

Beberapa faktor penting yang ada perlu diperhatikan sebagai penyebab cedara.

1. Faktor olahragawan/olagragawati

1. Umur

1. Faktor umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan jaringan. Misalnya pada umur 30-40 tahun raluman kekuatan otot akan relative menurun. Elastisitas tendon dan ligament menurun pada usia 30 tahun. Kegiatan-kegiatan fisik mencapai puncaknya pada usia 20-40 tahun. Faktor pribadi

Kematangan (motoritas) seorang olahraga akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan olahragawan yang sudah berpengalaman.

Page 19: TUGAS MAKALAH bank adi

1. Pengalaman

Bagi atlit yang baru terjun akan lebih mudah terkena cedera dibandingkan dengan olahragawan atau atlit yang sudah berpengalaman.

1. Tingkat latihan

Betapa penting peran latihan yaitu pemberian awal dasar latihan fisik untuk menghindari terjadinya cedera, namun sebaliknya latihan yang terlalu berlebihan bias mengakibatkan cedera karena “over use”.

1. Teknik

Perlu diciptakan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Dalam melakukan teknik yang salah maka akan menyebabkan cedera.

1. Kemampuan awal (warming up)

Kecenderungan tinggi apabila tidak dilakukan dengan pemanasan, sehingga terhindar dari cedera yang tidak di inginkan. Misalnya : terjadi sprain, strain ataupun rupture tendon dan lain-lain.

1. Recovery period

Memberi waktu istirahat pada organ-organ tubuh termasuk sistem musculoskeletal setelah dipergunakan untuk bermain perlu untuk recovery (pulih awal) dimana kondisi organ-organ itu menjadi prima lagi, dengan demikaian kemungkinan terjadinya cedera bisa dihindari.

1. Kondisi tubuh yang “fit”

Kondisi yang kurang sehat sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahrag, karena kondisi semua jaringan dipengaruhi sehingga mempercepat atau mempermudah terjadinya cedera.

1.Keseimbangan Nutrisi

Keseimbangan nutrisi baik berupa kalori, cairan, vitamin yang cukup untuk kebutuhan tubuh yang sehat.

1. Hal-hal yang umum

Tidur untuk istirahat yang cukup, hindari minuman beralkohol, rokok dan yang lain.

1. Peralatan dan Fasilitas

Peralatan : bila kurang atau tidak memadai, design yang jelek dan kurang baik akan mudah terjadinya cedera.

Fasilitas : kemungkinan alat-alat proteksi badan, jenis olahraga yang bersifat body contack, salah satunya Pencak Silat.

1. Faktor karakter dari pada olahraga tersebut

Masing-masing cabang olahrag mempunyai tujuan tertentu. Missal olahraga yang kompetitif biasanya mengundang cedera olahraga dan sebagainya, ini semua harus diketahui sebelumnya.

Page 20: TUGAS MAKALAH bank adi

B. Perbedaan pemanasan dengan peregangan

Pemanasan dan peregangan sangat perlu dilakukan sebelum berlatih atau berolahraga pada umumnya. Keduanya dapat berguna untuk memperbaiki performa, mencegah resiko cedera, melenturkan otot tubuh, bahkan hingga pencegahan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan tulang(orthopedic).

Perbedaan mendasar antara pemanasan atau warm-up dengan peregangan atau stretching. Pemanasan sama sekali tidak sama dengan peregangan, namun keduanya mempunyai manfaat masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan pemanasan dan peregangan menurut Dr. Nicholas DiNubile, M.D., seorang ahli bedah orthopedic spesialis ilmu kedokteran olahraga. Dr. Nick telah mendapat gelar salah satu “Best Doctors in America” dan “America’s Top Surgeons.” Ia melatih gerakan otot dan merawat cedera para atlit dan pelatih profesional hingga atlit kelas Olimpiade di tempat praktek pribadinya. Ia juga menjadi Orthopedic Consultant pada klub basket Philadelphia 76ers dan Pennsylvania Ballet. Dr. Nick juga mengajar para dokter dan ahli bedah muda di University of Pennsylvania, USA.

Pemanasan atau Warm-up dilakukan sebagai persiapan sebelum berlatih, berolahraga dan beraktivitas. Pemanasan menjadi semakin penting ketika usia kita bertambah, apalagi jika kita menderita cedera atau penyakit orthopedic lainnya. Pemanasan biasanya diselesaikan dengan kondisi tubuh sedikit berkeringat. Kondisi tersebut akan menaikkan temperatur tubuh sehingga jaringan otot-otot tubuh kita akan menjadi lebih elastis dan lentur akibatnya dapat mengurangi resiko cedera, keseleo atau kram otot. Otot-otot dan tendon (urat-urat daging) mempunyai sifat viscoelasticity. Maksudnya adalah otot dan tendon kita akan bereaksi berbeda pada kondisi temperatur tubuh yang berbeda pula, sifat fisik otot dan tendon sangat berbeda.

Ketika kondisinya dingin, maka keduanya menjadi mudah kaku dan tegang. Sebaliknya jika kondisinya menghangat maka otot dan tendon menjadi lebih elastis bagaikan tali bungee jumping. Berdasarkan sifat tersebut maka pemanasan sebelum berolahraga atau berlatih, sangatlah penting karena jika tidak Kondisi otot yang dingin akan mudah keseleo.

Pemanasan sangat mudah dilakukan agar tubuh bisa sedikit memanas dan berkeringat. Pemanasan biasanya dapat dilakukan dengan aktivitas kardiovaskular atau aerobik singkat seperti berlari di tempat, mengayuh stationary bike, atau dengan jumping jacks. Sekali saja kita dapat berkeringat akibat pemanasan, maka tubuh kita sudah lebih siap untuk berlatih, berolahraga atau beraktivitas.

Sementara itu peregangan atau stretching sangatlah berbeda. Jika diatas disebutkan bahwa kondisi otot yang dingin akan mudah keseleo (karena itu pemanasan sangat penting), maka kondisi otot atau kelompok otot yang tegang dan kaku juga akan mudah keseleo. Disinilah peran peregangan atau stretching menjadi penting. Peregangan memerlukan manuver atau gerakan yang bisa memperpanjang atau mengulur dengan lembut, dan hati-hati pada bagian otot serta tendon tubuh kita. Karena waktu yang sangat tepat untuk melakukan peregangan adalah setelah pemanasan yang cukup, kita juga dapat meregangkan otot yang kondisinya dingin. Namun kita harus lebih berhati-hati agar tidak terjadi keseleo berat, peregangan yang berlebihan malah mencederai otot kita lho…!

Peregangan dapat dilakukan dengan aman setiap hari dan harus melibatkan semua kelompok otot mayor (utama). Umumnya, orang-orang dewasa mempunyai empat titik otot tegang yang dapat diperkirakan sebelumnya. Empat titik tersebut adalah bahu bagian depan, punggung bagian bawah, otot-otot lutut, dan betis. Jika kita terlanjur mengalami otot yang tertarik atau bagian otot yang cedera, maka kemungkinan telah terjadi ketegangan otot di sekitar empat titik tadi. Salah satu cara yang baik untuk mengatasinya yaitu dengan meningkatkan fleksibilitas atau kelenturan, dan untuk menjadikan peregangan suatu gerakan yang menyenangkan adalah dengan mengikuti senam yoga.

Perlu kita tahu, bahwa kombinasi antara pemanasan dan peregangan banyak dibutuhkan sebelum kita melakukan aktivitas olahraga. Apalagi melibatkan pola gerakan yang mengangkat dan gerakan melompat atau melontar. Sebagai contohnya, jika kita akan melakukan angkat beban,bermain tennis,

Page 21: TUGAS MAKALAH bank adi

basket, atau bagi kita yang sering melakukan olahraga di akhir pekan saja (weekend warrior), maka baik pemanasan dan peregangan harus kita lakukan dahulu. Jangan lupa, peregangan juga penting dilakukan sesudah berolahraga atau setelah aktivitas kita yang berat. Bahkan misalnya ketika kita tiba di rumah setelah seharian beraktivitas yang melelahkan.

Tergantung pada jenis olahraga atau aktivitas kita, maka ada beberapa kelompok otot tertentu yang membutuhkan peregangan lebih lama. Misalnya, Jika anda melakukan latihan angkat beban, lakukan peregangan dengan mengangkat beban mulai dari yang ringan selama beberapa menit sampai kita sedikit berkeringat. Setelah itu baru yang berat dan awali dengan gerakan yang lambat. kita juga bisa mulai gerakan peregangan simpel yang terfokus pada otot atau kelompok otot yang penting dalam fitness seperti bagian tangan, dada, bahu, punggung, perut, paha dan betis. Jadi, Pilihlah jenis gerakan peregangan yang dapat mengendurkan bagian otot-otot tadi.

Seperti yang sudah kita ketahui, ada beberapa waktu yang tepat untuk melakukan peregangan. Peregangan bisa dilakukan sebelum dan sesudah kita melakukan aktivitas olahraga atau fitness, kita bisa melakukannya diantara sesi latihan yaitu pada saat ada istirahat kira-kira ±1 menit. Jika terlalu lama otot kita akan menjadi dingin kembali berarti kita seperti memulainya lagi dari awal. Nah, sebelum melanjutkan sesi latihan kita bisa gunakan peregangan atau stretching disela-sela waktu tersebut.

C. Jenis Cedera Olahraga ada 8 macam:

Secara umum macam-macam cedera yang mungkin terjadi adalah: cedera memar, cedera ligamentum, cedera pada otot dan tendo, perdarahan pada kulit, dan pingsan (Taylor, 1997: 63). Struktur jaringan di dalam tubuh yang sering terlibat dalam cedera olahraga adalah: otot, tendo, tulang, persendian termasuk tulang rawan, ligamen, dan fasia (Mirkin & Hoffman, 1984: 107).

a. MemarMemar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya (Morgan, 1993: 63). Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma (Hartono Satmoko, 1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan memungkinkan luka sayatMenurut Agung Nugroho (1995: 53) penanganan pada cedera memar adalah sebagai berikut:1) Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan kapiler.2) Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan jaringan-jaringan lunak yang rusak.3) Hindari benturan di daerah cedera pada saat latihan maupun pertandingan berikutnya.

b. Cedera pada Otot atau Tendo dan LigamenMenurut Hardianto Wibowo (1995: 22) ada dua jenis cedera pada otot atau tendo dan ligamentum, yaitu1) SprainMenurut Sadoso (1995: 11-14) “sprain adalah cedera pada ligamentum, cedera ini yang paling sering terjadi pada berbagai cabang olahraga.” Giam & Teh (1993: 92) berpendapat bahwa sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi.Berdasarkan berat ringannya cedera Giam & Teh (1992: 195) membagi sprain menjadi tiga tingkatan, yaitu:a) Sprain Tingkat I

Page 22: TUGAS MAKALAH bank adi

Pada cedera ini terdapat sedikit hematoma dalam ligamentum dan hanya beberapa serabut yang putus. Cedera menimbulkan rasa nyeri tekan, pembengkatan dan rasa sakit pada daerah tersebut.b) Sprain Tingkat IIPada cedera ini lebih banyak serabut dari ligamentum yang putus, tetapi lebih separuh serabut ligamentum yang utuh. Cedera menimbulkan rasa sakit, nyeri tekan, pembengkakan, efusi, (cairan yang keluar) dan biasanya tidak dapat menggerakkan persendian tersebut.c) Sprain Tingkat IIIPada cedera ini seluruh ligamentum putus, sehinnga kedua ujungya terpisah. Persendian yang bersangkutan merasa sangat sakit, terdapat darah dalam persendian, pembekakan, tidak dapat bergerak seperti biasa, dan terdapat gerakan–gerakan yang abnormal.2) StrainMenurut Giam & Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendo karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.” Berdasarkan berat ringannya cedera (Sadoso, 1995: 15), strain dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:a) Strain Tingkat IPada strain tingkat I, terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai terjadi robekan pada jaringan muscula tendineus.b) Strain Tingkat IIPada strain tingkat II, terdapat robekan pada unit musculo tendineus. Tahap ini menimbulkan rasa nyeri dan sakit sehingga kekuatan berkurang.c) Strain Tingkat IIIPada strain tingkat III, terjadi robekan total pada unit musculo tendineus. Biasanya hal ini membutuhkan tindakan pembedahan, kalau diagnosis dapat ditetapkan.Menurut Depdiknas (1999: 632) “otot merupakan urat yang keras atau jaringan kenyal dalam tubuh yang fungsinya untuk menggerakkan organ tubuh”. Pengertian tendo menurut Hardianto Wibowo (1995: 5) adalah jaringan ikat yang paling kuat (ulet) berwarna keputih-putihan, bentuknya bulat seperti tali yang memanjang. Adapun strain dan sprain yang mungkin terjadi dalam cabang olahraga renang yaitu punggung, dada, pinggang, bahu, tangan, lutut, siku, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.Menurut Hardianto Wibowo (1995: 16) penanganan yang dilakukan pada cedera tendo dan ligamentum adalah dengan diistirahatkan dan diberi pertolongan dengan metode RICE. Artinya:R (Rest) : diistirahatkan pada bagian yang cedera.I (Ice) : didinginkan selama 15 sampai 30 menit.C (Compress) : dibalut tekan pada bagian yang cedera denganbahan yang elastis, balut tekan di berikanapabila terjadi pendarahan ataupembengkakan.E (Elevate) : ditinggikan atau dinaikan pada bagian yangcedera.Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih, tim medis atau lifeguard menurut Hardianto wibowo (1995:26) adalah sebagai berikut:(a) Sprain/strain tingkat satu (first degree)Tidak perlu pertolongan/ pengobatan, cedera pada tingkat ini cukut diberikan istirahat saja karena akan sembuh dengan sendirinya.(b) Sprain/strain tingkat dua (Second degree).Kita harus memberi pertolongan dengan metode RICE. Disamping itu kita harus memberikan tindakan imobilisasi (suatu tindakan yang diberikan agar bagian yang cedera tidak dapat digerakan) dengan cara balut tekan, spalk maupun gibs. Biasanya istirahat selama 3-6 minggu.(c) Sprain/strain tingkat tiga (Third degree).Kita tetap melakukan metode RICE, sesuai dengan urutanya kemudian dikirim kerumah sakit untuk dijahit/ disambung kembali.

c. DislokasiDislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang sering

Page 23: TUGAS MAKALAH bank adi

terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha), karena terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri (Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi kembali.Penanganan yang dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah melakukan reduksi ringan dengan cara menarik persendian yang bersangkutan pada sumbu memanjang, imobilisasi dengan spalk pada jari-jari, di bawa kerumah sakit bila perlu dilakukan resistensi jika terjadi fraktur.

d. Patah TulangPatah tulang adalah suatu keadaan yang mengalami keretakan, pecah atau patah, baik pada tulang maupun tulang rawan. Menurut Mirkin dan Hoffman (1984: 124-125) patah tulang dapat digolongkan menjadi dua yaitu:1) Patah tulang komplek, dimana tulang terputus sama sakali.2) Patah tulang stress, dimana tulang retak, tetapi tidak terpisah.Menurut Depdiknas (1999: 124) patah tulang dapat dibedakan sebagai berikut:1) Patah tulang terbuka dimana fragmen (pecahan) tulang melukai kulit diatasnya dan tulang keluar.2) Patah tulang tertutup dimana fragmen (pecahan) tulang tidak menembus permukaan kulit.Penanganan patah tulang yang dilakukan menurut Hardianto Wibowo (1995:28) sebagai berikut: olahragawan tidak boleh melanjutkan pertandingan, pertolongan pertama dilakukan reposisi oleh dokter secepat mungkin dalam waktu kurang dari lima belas menit, karena pada waktu itu olahragawan tidak merasa nyeri bila dilakukan reposisi, kemudian dipasang spalk balut tekan untuk mempertahankan kedudukan yang baru, serta menghentikan perdarahan.

Gambar 9. Patah Tulang(Sumber: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/fullsize/1096.jpg/2008).

e. Kram OtotKram otot adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. (Hardianto Wibowo, 1995: 31) penyebab kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya pemanasan serta peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot sehingga menimbulkan kejang.

Penyebab terjadinya kram:1. otot terlalu lelahpada waktu berolahraga terjadi proses pembakaran yang menghasilkan sisa metabolik yang menumpuk berupa asam laktat kemudian merangsang otot/ saraf hingga terjadi kram.2. kurang pemanasan (Warming Up) serta pendinginan (Cooling Down).3. Adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju keotot, sehingga menimbulkan kejang.

Kram yang mungkin terjadi yaitu:a) Otot Perut (Abdominal)b) Otot betis (Gastrocnenius)c) Otot paha belakang (Hamstring)d) Otot telapak kaki

Penanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan menurut Hardianto Wibowo, (1995: 33) adalah sebagai berikut:(1). Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal, atau digosok dengan obat-obatan pemanas seperti conterpain, dan salonpas gell untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah tidak terganggu karena kekuatan/kekejangan otot pada terjadi kram.(2) Pada saat otot kejang sampai kejangnya hilang. Menahan otot waktu berkontraksi sama artinya dengan kita menarik otot tersebut supaya myiosin filament dan actin myosin dapat menduduki posisi

Page 24: TUGAS MAKALAH bank adi

yang semestinya sehingga kram berhenti. Pada waktu ditahan dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri.

f. PerdarahanPerdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan atau terjatuh. Kemungkinan pendarahan yang terjadi pada cabang olahraga renang ialah pendarahan pada hidung, mulut dan kulit. Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:

a) pendarahan pada hidung(1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan hidung, dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka kurang lebih 5 menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan bernafas melalui mulut(2) hidung dan mulut dibersihkan dari bekas-bekas darah. Biasanya pendarahan akan berhasil dihentikan, sebaiknya diberikan kompres dingin disekitar batang hidung. Sekitar mata hingga pipi.(3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh dokter atau dibawa kerumah sakit.(4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama ini, kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas dapat terjadi.(5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk menghentikan pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi kompres dingin saja, lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali meniupkan udara dari hidung dengan paksa untuk mengeluarkan bekuan-bekuan darah, karena ini akan menimbulkan pendarahan paru.

b) Pendarahan pada mulut(1) hentikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara langsung dan kompres dingin.(2) Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.c) Pendarahan pada kulit(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti betadine, apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila lepuh dan robek, potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian dibersihkan dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat.

g. PingsanMenurut Giam & Teh (1992: 242) pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan singkat, di sebabkan oleh berkurangnya aliran darah, oksigen, dan glukosa. Hal merupakan akibat dari (1) Aktivitas fisik yang berat sehingga mennyebabkan deposit oksigen sementara. (2) Pengaliran darah atau tekanan darah yang menurun karena pendarahan hebat. (3) Karena jatuh dan benturan.

Menururt Kartono Mohammad (2001: 96-99) ada beberapa macam penyebab pingsan yaitu:a) Pingsan biasa (saimple fainting)Pingsan jenis ini misalnya dijumpai pada orang-orang berdiri berbaris diterik matahari, atau orang yang anemia (kurang darah), lelah, takut, tidak tahan melihat darah.b) Pingsan karena panas (heat exhaustion)Pingsan jenis ini terjadi pada orang-orang sehat bekerja ditempat yang sangat panas.

Penanganan pingsan yang dilakukan menurut Hardianto Wibowo (1995: 36) sebagai berikut:a) Menyadarkan olahragawanb) Mengeluarkan atau membawa olahragawan ke tempat yang tenang dengan posisi terlentang dan kepala tanpa bantal.c) Melakukan pemeriksaan dengan lebih teliti lagi mengenai refleks pupil. Jika ditemukan antara pupil mata kanan dan kiri (anisokur) ini berarti bukan semata-mata gegar ringan tetapi dalam keadaan gawat.

Page 25: TUGAS MAKALAH bank adi

h. LukaMenurut Hartono Satmoko (1993:187), luka didefinisikan sebagai suatu ketidaksinambungan dari kulit dan jaringan dibawahnya yang mengakibatkan pendarahan yang kemudian dapat mengalami infeksi. Luka dapat dibagi menjadi (1) Luka lecet (Abrasi): cedera goresan pada kulit. (2) Lepuh: cedera gesekan pada kulit. Seluruh tubuh mempunyai kemungkinan besar untuk mengalami luka, karena setiap perenang akan melakukan kontak langsung pada saat latihan dan bisa juga luka karena peralatan yang dipakai.Perawatan yang dapat dilakukan oleh pelatih atau tim medis menurut Hardianto Wibowo (1995:21) adalah sebagai berikut:a) Bersihkan terlebih dahulu luka tersebut, karena dikhawatirkan akan timbul infeksi. Cara membersihkan luka pada kulit yaitu dibersihkan atau dicuci dengan Hidrogen peroksida (H202) 3% yang bersifat antiseptik (membunuh bibit penyakit), Detol atau betadine, PK (kalium permangat) kalau tidak ada bisa dengan sabun. Setelah luka dikeringkan lalu diberikan obat-obatan yang mengandung antiseptik juga, misalnya: obat merah, yodium tingtur, larutan betadine pekat. Apabila luka robek lebih dari 1cm, sebaiknya dijahit.b) Bila lepuhnya robek, potonglah sisa-sisa kulitnya. Kemudian bersihkanlah dan bebatlah dengan bahan yang tidak melekat. Bila lepuh utuh dan tidak mudah robek, biarkan atau letakkan bebat untuk lepuh diatasnya. Bila lepuhnya tegang, nyeri atau terlihat akan pecah, bersihkan dan kemudian tusuklah dengan jarum steril. Kemudian tutuplah dengan bebat yang bersih

D. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera olah raga :

Faktor Atlit.- Umur, mempengaruhi kekuatan dan lama penyembuhan jaringan yang cidera.- Karakteristik atlit- Pengalaman- Tahap latihan- Teknik- Pemanasan

Fasilitas Latihan dan Peralatan- Perlengkapan latihan- Pelindung / pengaman- Karakteristik dari olah raga

Pembagian Cidera

Cidera akibat pengaruh dari luar (faktor ekstrinsik)Contohnya ; tackling atau tabrakan, pukulan atau benturan, lapangan yang jelek.

Cedera akibat pengaruh dari dalam (faktor intrinsik)Contohnya ; postur tubuh yang kurang baik, gerakan latihan yang salah, kelemahan otot, fisik yang tidak fit, prosedur keselamatan atlet yang kurang terjamin dan  otot atau ligament yang berlebihan (overuse).

Pencegahan Cidera

- Menentukan kondisi kesehatan secara umum- Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera- Mendeteksi keadaan-keadaan yang membahayakan bila yang bersangkutan melakukan olah raga.

Page 26: TUGAS MAKALAH bank adi

Proses PenyembuhanHemostasis- Terjadinya proses perdarahan- Bekuan darah terjadi 6 – 8 jam

Inflamasi- Terjadinya proses peradangan- Terdapat tanda-tanda radang, yaitu ; bengkak, kemerahan, nyeri, panas lokal, terganggunya fungsi.- Terjadi 2 kali 24 jam setelah cidera, cidera berat sampai 1 minggu.

Proliferasi- Mulai terjadi proses penyembuhan- Terjadi 7 – 21 hari

Remodelling- Terjadinya proses pemulihan kembali- Terjadi sampai 18 bulan.

Proses Penanganan pada cidera olah ragaPemeriksaanAnamnesis (tanya jawab dengan pasien), ditanyakan mula timbulnya cideraPalpasi dan Inspeksi (diraba dan dilihat)Pemeriksaan gerak dasar.- Pemeriksaan gerak pasif- Pemeriksaan gerak aktif- Pemeriksaan gerak isometrik melawan tahanan- Diagnosis, menentukan daerah mana dan bagian apa yang mengalami cidera.

Perencanaan, menentukan pengobatan yang paling tepat untuk cidera yang dialamiPelaksanaan pengobatanEvaluasi.Secara prinsip seperti pula pada cidera yang lain maka upaya penyembuhan adalah kesempatan jaringan untuk sembuh baik sehingga tidak menimbulkan jaringan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu prinsip pengobatan pada kondisi akut mempunyai program yang sangat terkenal yaitu berikan RICE, yaitu ;

R: REST, jaringan yang terkena cidera harus diistirahatkan dalam kurun waktu tertentu agar mendapat kesempatan untuk sembuhI: ICE, yaitu diberikannya pengobatan dengan es dengan tujuan untuk menahan vasodilatasi (pendarahan) dan agar terjadi vasokonstriksi (penghentian pendarahan)C: CROMPRESSION, yaitu pemberian tekanan yang rata dengan tujuan untuk mencegah pembengkakan yang berlebihan.E: ELEVATION, yaitu menaikan anggota tubuh yang cidera agar dapat membantu pengembalian darah ke jantung.

Hindari HARM, yaituH: HEAT, peberian panas (balsem/kompres air panas)  justru akan meningkatkan perdarahanA: ALCOHOL,akan meningkatkan pembengkakanR: RUNNING, atau exercise/ mencoba latihan terlalu dini akan memburuk cideraM: MASSAGE, pemijatan tidak boleh diberikan pada masa akut karena akan merusak jaringan.

CONTOH-CONTOH CIDERA OLAH RAGA :

1. ROBEKAN OTOT (strain) dan ROBEKAN LIGAMENT (sprain)Tanda-tanda :

Page 27: TUGAS MAKALAH bank adi

- rasa nyeri yang umum- bengkak dan memar

Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Strain akut pada struktur muskulo-tendinous terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak, seperti pada atlet speed atau boulder .Tipe cidera ini sering terlihat pada pemanjat speed yang mengalami strain pada otot pundak. Beberapa kali cidera terjadi secara mendadak ketika pemanjat dalam memanjat secara penuh. Gejala pada strain otot yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cidera yang terjadi secara berkala oleh karena penggunaan berlebihan atau tekakan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon). Sebagai contoh, pemain tennis bisa mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-menerus dari servis yang berulang-ulang.Berat ringannya sprain dan strainTherapist mengkategorikan sprain dan strain berdasarkan berat ringannya cidera.

Strain diklasifikasikan berdasarkan berat rignannya :- Derajat I : regangan/streching atau robekan ringan pada serabut tendon dan otot, dengan minimal. Biasanya kalau diistirahatkan secara total, 2-3 hari akan sembuh sendiri. - Derajat II : regangan serabut tendon, dengan robekan parsial/sebagian, bersamaan dengan nyeri dan bengkak, tetapi masih bisa menyambung. - Derajat III : robekan serabut otot/ligament yang luas/penuh dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan sendi.

Pada prinsipnya pertolongan pertama :- RICE- Balut tekan (pressure bandage)- Bantu dengan tongkat atau kruk- Mulai aktivitas dengan hati-hati secara bertahap

Bagaimana mencegahnya :- jangan lalai berikan latihan stretching, latihan ini meningkatkan kelenturan- jangan coba melakukan latihan terlalu banyak/cepat.- Berlatihlah dari menu latihan yang ringan menuju bentuk latihan yang berat.- Latihan harus terprogram dari teknik yang sederhana menuju teknik yang tinggi/susah.

2. CRAMPSTanda :- nyeri otot yang sangat dan spasme- keringat yang berlebihan- tidak bereaksi terhadap massage atau stretching

Pertolongan :- angkat korban ke daerah yang lebih dingin.- Kemudian kram dihilangkan dengan massage.- Tarik bagian otot yang cramps, misal otot kaki belakang yang kramps, maka baringkan dan tekan telapak kaki menuju ke arah depan atau pasien.

3. PATAH TULANGTanda :- adanya ruda paksa- jari tidak dapat digerakkan- nyeri setempat dan makin bertambah bila digerakkan.- Hilangnya fungsi

Page 28: TUGAS MAKALAH bank adi

- Terdapat perubahan bentuk- Nyeri tekanan/ketok- Gerakan-gerakan abnormal.

Pertolongan :- atasi shock dan perdarahan, dijaga lapangnya jalan nafas.- berusaha tetap tenang jangan panik, bila ada pendarahan akibat luka tutup dengan kain steril.- Pasangkan bidai (spalk) atau dibebankan ke anggota badan penderita yang sehat- Bila adanya dugaan patah tulang, dibaringkan pada alas yang keras- Massage/ diurut sama sekali dilarang- Bawalah ke rumah sakit yang terdekat untuk perawatan lebih lanjut.

4. KESELEO (strain pergelangan kaki)- ligamen yang putus (partial/total)- kadang-kadang dislokasi

Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.

Tanda :- sakit pada sendi- rasa putus- fungsi menurun- bengkak- hematoma

Penyebab :- trauma /gerakan yang keras pada pergelangan kaki sehingga kaki terpuntir melebihi ROM

Pengobatan :- RICE- Boleh pakai bidai, tongkat, jalan dengan menumpu berat badan- Gips, boleh jalan setelan 21 hari- Kompres es 3 – 4 kali sehari - elevasi/peninggian bagian yang cedera

Sumber : sportifosi.com 

Page 29: TUGAS MAKALAH bank adi

BAB III

KESIMPULAN

Page 30: TUGAS MAKALAH bank adi

DAFTAR PUSTAKA

http://wongsht.blogspot.com/2009/09/peraturan-pertandingan-pencak-silat.html

http://sahabatsilat.com/forum/silat-diskusi-umum/cedera-latihan-silat-(luar-lebam-dalam)/

mencegah-mengatasi-cedera-olahraga-p-2538

: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/fullsize/

http://arsipberita.com/show/dian-saputra-ingin-tampil-di-sea-games-121129.html

Page 31: TUGAS MAKALAH bank adi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 4

BAB III : KESIMPULAN …………………………………………………………….. 24

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: TUGAS MAKALAH bank adi

D. Masase pada cedera

A. Prinsip :

1. Hilangkan bengkak2. Lemaskan/kendorkan otot3. Traksi/reposisi4. Tenangkan

B. Peran masase bagi seseorang

Masase bugar & berprestasi : variasi teknik pegangan tangan pada tubuh olahragawan yang sehat dalam keadaan pasif & relak.

Bertujuan menjaga kondisi fisik & mempercepat proses pulih asal untuk menghindari/ meringankan cedera seminim mungkin akibat olahraga.

C. Tujuan masase secara umum

1. meningkatkan kondisi tubuh2. memanaskan badan3. membantu mempercepat proses penyembuhan cedera ringan

D. Peruiode pelaksanaan masase

1. periode persiapan ( Re-Akitivity Massage )2. periode pertandingan ( Activity Massage )3. periode setelah pertandingan ( Post Aktivity Massage )

Page 33: TUGAS MAKALAH bank adi

16E. Manipulasi masase dan tujuan

1. Gosokan ( Efflurage )2. Pijatan ( Petrissage,Walken )3. Goncangkan (Shaking )4. Pukulan (Tapotement )5. Gerusan ( Friction )6. Getaran ( Vibration)7. Melipat Kulit (Skin Rolling )

F. Perbedaan prinsip masase tradisional dengan masase bugar dan berprestasi

1. Arah pijatan2. Teknik pijatan

Tradisional tidak menggunakan pelican tertapi masase bugar dan berprestasi harus pakai bahan pelican atau oil

Dosis semakin lama semakin bagus tetapi masase bugar dan berprestasi , dosis ditentukan satu jam dan kelebihan dosis berakibat peradangan.

Page 34: TUGAS MAKALAH bank adi

17