makalah lembaga keuangan bukan bank

89
Disusun Oleh: Paulo M.P. Harianja ( NPM: 11.032.111.006 ) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2013

Upload: paulo-mp-harianja

Post on 29-Dec-2015

723 views

Category:

Documents


104 download

DESCRIPTION

Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Disusun Oleh:

Paulo M.P. Harianja

( NPM: 11.032.111.006 )

Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen

Universitas Darma Agung

Medan

2013

Page 2: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

atas berkah dan rahmatNya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas

(makalah) yang berjudul “Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)”. Dimana

penulisan makalah ”Lembaga Keuangan Bukan Bank” ini adalah merupakan salah satu

tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun pada materi, mengingat akan kemampuan

yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan

demi penyempurnaan penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah

ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dosen (Drs. Jisman M. Lubis, MM)

2. Teman-teman dan keluarga

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang

telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik

selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Lembaga Keuangan

Bukan Bank ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan

karunia yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat

menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin.

Medan, 04 Februari 2013

Penulis

PAULO M.P. HARIANJA

NPM: 11.032.111.006

2

Page 3: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. 2

Daftar Isi .............................................................................................................. 3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Fungsi Lembaga Keuangan ................................................................. 4

1.2 Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank ...................................... 4

BAB 2. TINJAUAN UMUM

2.1 Asuransi ............................................................................................ 6

2.2 Pegadaian .......................................................................................... 16

2.3 Permodalan Nasional Madani ........................................................... 23

2.4 Modal Ventura .................................................................................. 24

2.5 Sewa Guna Usaha (Leasing) ............................................................. 28

2.6 Perusahaan Anjak Piutang (Factoring) .............................................. 33

2.7 Perusahaan Pembiayaan Konsumen

(Consumer Finance Company) .......................................................... 34

2.8 Perusahaan Dana Pensiun .................................................................. 36

2.9 Koperasi Simpan Pinjam ................................................................... 39

2.10 Pasar Uang ......................................................................................... 41

2.11 Pasar Modal ....................................................................................... 46

2.12 Pasar Valuta Asing ............................................................................ 52

BAB 3. PENUTUP .............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

3

Page 4: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

BAB I

PENDAHULUAN

Lembaga keuangan (financial intermediary) adalah suatu badan atau perusahaan

yang kegiatannya di bidang keuangan untuk melakukan penghimpunan dan penyaluran

dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan atau konsumsi

dan distribusi barang dan jasa (SK Menkeu No. 792 tahun 1990).

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang

menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur

oleh regulasi keuangan dari pemerintah.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam dua kelompok yaitu lembaga

keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun,

modal ventura, anjak piutang, koperasi simpan pinjam, permodalan nasional madani, balai

usaha mandiri terpadu, perusahaan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, pasar uang,

pasar modal, dan pasar valuta asing).

1.1 Fungsi Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal

dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada

perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang

memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu

investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih

pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk

pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari

lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.

1.2 Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah badan usaha yang melakukan

kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

Usaha-usaha yang dilakukan LKBB antara lain:

4

Page 5: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

LEMBAGA KEUANGANBUKAN BANK

1. Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga,

2. Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon (dukungan dalam bentuk dana)

dalam usaha patungan,

3. Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli.

Peran LKBB antara lain:

1. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang/jasa,

2. Memperlancar distribusi barang,

3. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan,

4. Untuk mendorong perkembangan pasar modal,

5. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.

Perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank, antara lain:

1. Produk yang ditawarkan:

Bank: giro, tabungan, deposito, kredit, garansi bank, L/C, inkaso, transfer, safe deposit

box, kliring, travel cheque, transaksi valas.

Non bank: pasar modal, pasar uang, asuransi, gadai, leasing, factoring, modal ventura,

dana pensiun, credit card.

2. Kegiatan utama bank selain menyalurkan dana juga menghimpun dana, sedangkan

lembaga keuangan non bank lebih diarahkan pada penyaluran dana saja.

Spread Based Fee Based

Dana Dana

5

BANK

Menghimpun Dana

Tabungan

Deposito

Giro

Menyalurkan Dana

Kredit Investasi

Kredit Komsumtif

Kredit Modal kerja

Jasa-Jasa lainnyaTransferInkasoL/CBank GaransiSafe Deposit Box

DEBITUR INVESTOR

Page 6: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

BAB 2

TINJAUAN UMUM

Lembaga keuangan bukan bank berfungsi dalam menyediakan jasa sebagai

perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam

penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut.

Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam

perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan

sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian

menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

Berikut ini akan dibahas jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yang terdapat di

Indonesia.

2.1 Asuransi

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau

bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,

kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak

dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana

melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti

polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Asuransi dalam UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian adalah

perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri

kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian

kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu

pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima

risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini

6

Page 7: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi.

Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang

ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang

bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.

Sedangkan definisi asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD), Bab 9, Pasal 246, tentang asuransi atau pertanggungan seumurnya:

"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang

penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu

premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tak tertentu.”

Unsur-unsur asuransi yang terdapat dalam Pasal 246 KUHD, sebagai berikut:

1. Adanya kepentingan,

2. Adanya peristiwa tak tentu,

3. Adanya kerugian.

Istilah Istilah Asuransi

1. Tertanggung

Yaitu anda atau badan hukum yang memiliki atau berkepentingan atas harta benda,

2. Penanggung

Dalam hal ini perusahaan asuransi, merupakan pihak yang menerima premi

asuransi dari tertanggung dan menanggung risiko atas kerugian/musibah yang menimpa

harta benda yang diasuransikan.

3. Polis Asuransi

Dalam setiap transaksi asuransi harus diterbitkan suatu akte bermaterai tempel

sebagaimana diatur dalam aturan bea materai, akte ini yang dinamakan Polis. Dengan

demikian polis asuransi dapat dikatakan sebagai surat kontrak pelaksanaan asuransi yang

berupa kesepakatan kedua belah pihak. Polis ini memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Nomor polis

b. Nama dan alamat tertanggung

c. Uraian risiko

7

Page 8: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

d. Jumlah pertanggungan

e. Jangka waktu pertanggungan

f. Besar premi, bea materai dan lain-lain

g. Bahaya-bahaya yang dijaminkan

Khusus untuk polis yang dipertanggungkan kendaraan bermotor ditambah dengan

nomor polis, nomor rangka (chasis) dan nomor mesin kendaraan.

4. Premi Asuransi (Premium)

Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap jangka waktu tertentu

sebagai kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas

keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi

dengan memperhatikan keadaan-keadaan dari tertanggung.

Tujuan Asuransi

1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak,

2. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengamanan

dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga,

waktu dan biaya,

3. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya

tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang

jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti,

4. Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan jaminan

perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang,

5. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan

dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi

jiwa,

6. Menutup Loss of Earning Power seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat

berfungsi (bekerja).

Prinsip Dasar Asuransi

Dalam dunia asuransi ada enam macam prinsip dasar yang harus dipenuhi atau

dipedomani oleh industri asuransi, baik asuransi kerugian maupun asuransi jiwa, berupa

8

Page 9: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

prinsip-prinsip yang menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggaraan kegiatan

perasuransian dimanapun berada. Enam prinsip dasar tersebut adalah:

1. Insurable Interest (Kepentingan Yang Dipertanggungkan)

Si tertanggung dikatakan memiliki kepentingan atas objek yang diasuransikan,

apabila si tertanggung menderita kerugian keuangan, seandainya terjadi musibah yang

menimbulkan kerugian atau kerusakan atas objek tersebut. Kepentingan keuangan ini

memungkinkan Anda mengasuransikan harta benda atau kepentingan anda. Apabila terjadi

musibah atas objek yang diasuransikan dan terbukti bahwa Anda tidak memiliki

kepentingan keuangan atas objek tersebut, maka Anda tidak berhak menerima ganti rugi.

Dengan kata lain, hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan

keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.

2. Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)

Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta

yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta

maupun tidak. Artinya adalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan

jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga

harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang

dipertanggungkan. Kewajiban untuk memberikan fakta-fakta penting tersebut berlaku:

1. Sejak perjanjian mengenai perjanjian asuransi dibicarakan sampai kontrak asuransi

selesai dibuat, yaitu pada saat si penanggung menyetujui kontrak tersebut.

2. Pada saat perpanjangan kontrak asuransi.

3. Saat terjadi perubahan pada kontrak asuransi dan mengenai hal-hal yang ada

kaitannya dengan perubahan-perubahan itu.

3. Indemnity (Indemnitas)

Apabila objek yang diasuransikan terkena musibah sehingga menimbulkan

kerugian maka si penanggung akan memberi ganti rugi untuk mengembalikan posisi

keuangan si tertanggung setelah terjadi kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum

terjadi kerugian. Dengan demikian si tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi

lebih besar daripada kerugian yang si tertanggung derita.

Contoh: Harga pasar kendaraan sebesar 100 juta rupiah, diasuransikan sebesar 100 juta

rupiah. Bila terjadi musibah sehingga kendaraan tersebut:

9

Page 10: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

1. Hilang, dan harga pasar kendaraan saat itu:

a. 100 juta rupiah, maka si tertanggung menerima ganti rugi sebesar 100 juta

rupiah,

b. 125 juta rupiah, maka si tertanggung menerima ganti rugi sebesar nilai yang

diasuransikan, yaitu 100 juta rupiah,

c. 75 juta rupiah, maka si tertanggung menerima ganti rugi sebesar harga pasar,

yaitu 75 juta rupiah.

2. Rusak akibat kecelakaan, maka biaya perbaikan, penggantian suku cadang, ongkos

kerja bengkel seluruhnya akan menjadi tanggung jawab si penanggung sehingga

maksimum sebesar 100 juta rupiah.

Beberapa cara pembayaran ganti rugi yang berlaku:

1. Pembayaran dengan uang tunai, atau

2. Perbaikan, atau

3. Penggantian, atau

4. Pemulihan kembali.

4. Subrogation (Subrogasi)

Prinsip Subrogasi diatur dalam Pasal 284, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,

yang berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya

kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam

segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada

tertanggung".

Dengan kata lain, apabila si tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau

kesalahan pihak ketiga maka si penanggung, setelah memberikan ganti rugi kepada si

tertanggung, akan menggantikan kedudukan si tertanggung dalam mengajukan tuntutan

kepada pihak ketiga tersebut.

5. Contribution (Kontribusi)

Si tertanggung dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa

perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas objek yang diasuransikan maka

secara otomatis berlaku prinsip kontribusi. Prinsip kontribusi berarti bahwa apabila si

penanggung telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak si tertanggung, maka si

penanggung berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain yang terlibat suatu

pertanggungan (secara bersama-sama menutup asuransi harta benda milik si tertanggung ) 10

Page 11: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

untuk membayar bagian kerugian masing-masing yang besarnya sebanding dengan jumlah

pertanggungan yang ditutupnya.

Contoh: Si tertanggung mengasuransikan satu unit bangunan rumah tinggal seharga

Rp. 100.000.000 kepada tiga perusahaan asuransi:

PT Asuransi A = Rp 100.000.000

PT Asuransi B = Rp 50.000.000

PT Asuransi C = RP 50.000.000 +

Total = Rp 200.000.000

Bila bangunan tersebut terbakar habis (mengalami kerugian total) maka maksimum ganti

rugi yang si tertanggung peroleh dari si penanggung:

PT Asuransi A = (100.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.50.000.000

PT Asuransi B = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.25.000.000

PT Asuransi C = (50.000.000 / 200.000.000) x 100.000.000 = Rp.25.000.000 +

Total = Rp 100.000.000

Berarti jumlah ganti rugi yang si tertanggung terima dari ketiga perusahaan

asuransi tersebut bukanlah Rp.200.000.000 melainkan Rp.100.000.000 sesuai dengan

harga rumah sebenarnya.

6. Proximate Cause (Kausa Proksimal)

Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan,

maka pertama-tama kami akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang

menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah

musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab

kerugian yang aktif dan efisien adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu suatu rangkaian

mata rantai peristiwa yang tidak terputus. Sebagai contoh, kasus klaim kecelakaan diri

berikut ini:

1. Seseorang mengendarai kendaraan diajalan tol dengan kecepatan tinggi sehingga

mobil tidak terkendali dan terbalik.

2. Korban luka parah dan dibawa kerumah sakit.

3. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia.

Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya adalah korban

mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga mobil tidak terkendali dan

11

Page 12: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

terbalik. Melalui kausa proksimal akan dapat diketahui apakah penyebab terjadinya

musibah atau kecelakaan tersebut dijamin dalam kondisi polis asuransi ataukah tidak.

Macam Macam Asuransi

1. Asuransi Kerugian

Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan

keuangan (pecuniary), tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri (kecelakaan

atau kesehatan).

2. Asuransi Jiwa

Pada hakekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang

menghindarkan atau minimal mengurangi risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian

(yang pasti terjadi, tetapi tidak pasti kapan terjadinya), risiko hari tua (yang pasti terjadi

dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama) dan risiko

kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak mustahil terjadi). Kerjasama mana

dikoordinir oleh perusahaan asuransi, yang bekerja atas dasar hukum bilangan besar (The

Law of Large Numbers), yang menyebarkan risiko kepada orang-orang yang mau

bekerjasama. Yang termasuk dalam program asuransi jiwa seperti: asuransi untuk

pendidikan, pensiun, investasi, tahapan, kesehatan.

3. Asuransi Sosial

Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah

berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan dasar

bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.

Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

1. Asuransi Konvensional

Banyak defenisi tentang asuransi konvensional. Menurut Robert I. Mehr, asuransi

adalah suatu alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit

yang berisiko agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat

diprediksi tersebut kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional di antara

semua unit-unit dalam gabungan tersebut. Mark R. Greene mendefinisikan asuransi

sebagai institusi ekonomi yang mengurangi risiko dengan menggabungkan dibawah satu

12

Page 13: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

manajemen dan kelompok obyek dalam suatu kondisi sehingga kerugian besar yang terjadi

dan diderita oleh suatu kelompok tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih kecil.

Secara baku, definisi asuransi di Indonesia dijelaskan dalam Undang Undang

Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, “Asuransi atau

pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung

mengikatkan diri kepada pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian”.

Sedangkan pengertian asuransi menurut Pasal 246, Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang (KUHD) yaitu asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana

seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi,

untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tak tertentu”.

2. Asuransi Syariah

Konsep asuransi syariah berasaskan konsep Takaful yang merupakan perpaduan

rasa tanggung jawab dan persaudaraan antara peserta. Takaful berasal dari bahasa Arab

yang berakar dari kata ”kafala yakfulu” yang artinya tolong menolong, memberi nafkah

dan mengambil alih perkara seseorang. Takaful yang berarti saling menanggung/memikul

resiko antar umat manusia merupakan dasar pijakan kegiatan manusia sebagai makhluk

sosial. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan

dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (tabarru) yang ditujukan untuk

menanggung resiko tersebut.

Asuransi dalam bahasa Arab disebut At’ta’min yang berasal dari kata amanah yang

berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari rasa takut.

Istilah menta’minkan sesuatu berarti seseorang memberikan uang cicilan agar ia atau

orang yang ditunjuk menjadi ahli warisnya mendapatkan ganti rugi atas hartanya yang

hilang. Sedangkan pihak yang menjadi penanggung asuransi disebut mu’amin dan pihak

yang menjadi tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min. Sistem asuransi atau

ad-diyah ala al’aqilah sudah ada sejak zaman Nabi SAW. Kemudian, turun-temurun tetap

ada dalam implementasi syariah Islam sampai kepada sistem kekhalifahan yang paling

terakhir yaitu Kekhalifahan Utsmaniyah di Turki yang diruntuhkan oleh Kemal Attaturk

pada 1920-an. Setelah itu sistem aqilah hilang ditelan bumi.

13

Page 14: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Kemudian, pada Muktamar Ekonomi Islam tahun 1976 di Makkah dan Majma’ al-

Fiqh al Islami al-’Alamiy (Kesatuan Ulama Figh Dunia) tahun 1985 memutuskan, bahwa

asuransi konvensional yang kita kenal selama ini bertentangan dengan syariah alias

hukumnya haram, dan merekomendasikan untuk mendirikan asuransi ta’awuni atau

takaful (Asuransi Syariah). Merespons fatwa ulama tersebut, maka pada 1979 pertama

kalinya dikenalkan asuransi syariah dalam versi modern yaitu dengan berdirinya Islamic

Insurance di Sudan.

Dan di Indonesia, asuransi syariah pertama adalah Asuransi Takaful yang berdiri

tahun 1994, sekitar dua tahun setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Saat ini

Indonesia sudah memiliki sekitar 39 perusahaan asuransi yang beroperasi secara syariah

dari 50 perusahaan yang sudah mendapat rekomendasi dari DSN MUI.

Menurut Fatwa Dewan Asuransi Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI) Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah

bagian pertama menyebutkan pengertian Asuransi Syariah (ta’min, takaful’ atau

tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang

atau pihak melalui investasi dalam bentuk set dan atau tabarru yang memberikan pola

pengembalian untuk mengehadapi resiko tertentu melalui akad atau perikatan yang sesuai

dengan syariah.

Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

No Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

1 Konsep Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada tertanggung

Sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin, dan bekerja sama, dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru’

2 Maisir, Gharar, dan Riba

Tidak selaras dengan syariah Islam karena adanya maisir, gharar, serta riba yang merupakan suatu yang dilarang dalam muamalah

Tidak mengandung unsur maisir, gharar, serta riba

3 DPS (Dewan Pengawas Syariah)

Tidak mempunyai DPS Mempunyai DPS yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan agar terhindar dari praktek-praktek muamalah yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

14

Page 15: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

4 Jaminan / risiko Transfer of risk, dimana adanya perpindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung

Sharing of risk, dimana terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya

5 Penggelolaan dana Tidak ada pemisahan dana. Ini akan berakibat pada terjadinya dana hangus

Pada produk saving (life) terjadi pemisahan dana yaitu dana tabarru’, derma, serta dana peserta sehingga tidak mengenal dana hangus. Sedangkan untuk asuransi jiwa dan kerugian, semua dana bersfat tabarru’

6 Investasi Bebas melakukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang-undangan, dan tidak dibatasi oleh hal halal dan haramnya obyek atau sistem investasi yang digunakan

Dapat melakukan investasi sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah

7 Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya menjadi milik perusahaan.

Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi merupakan milik peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah dalam mengelola dana tersebut

8 Unsur premi Unsur premi terdiri dari tabel mortalitas, bunga, serta biaya-biaya asuransi

Iuran atau kontribusi terdiri dari unsur tabarru’ dan tabungan (yang tidak mengandung unsur riba). Tabarru’ juga dihitung dari tabel mortalitas tetapi tanpa perhitungan bunga

9 Loading Loading cukup besar terutama

diperuntukkan untuk komisi agen. Oleh sebab itu, nilai tunai pada awal-awal tahun biasanya kecil atau belum ada

Pada sebagian asuransi syariah,

loading tidak dibebankan pada peserta tetapi dari pemegang saham. Sedangkan sebagian yang lainnya, mengambil sekitar 20-30 persen dari premi tahun pertama. Dengan demikian nilai tahun pertama sudah ada.

10 Sumber pembayaran klaim

Dari rekening perusahaan Dari rekening tabarru’

11 Sistem akuntasi Memakai konsep akuntasi accrual basis yaitu proses akuntansi yang mengakui terjadinya peristiwa atau keadaan non kas. Dan mengakui aset, biaya, serta hutang dalam jumlah yang baru akan diterima dalam waktu yang akan datang

Memakai konsep akuntansi cash basis, mengakui apa yang benar-benar telah terjadi

12 Keuntungan Diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, serta hasil investasi yang dilakukan perusahaan

Diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, serta hasil investasi. Akan tetapi, seluruh keuntungan itu bukan milik perusahaan karena harus dilakukan bagi hasil (mudharabah) dengan peserta.

15

Page 16: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Keuntungan Asuransi

Bagi pemilik asuransi: 

1. Keuntungan dari premi yang dibayar nasabah,

2. Keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain,

3. Keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga,

Bagi nasabah: 

1. Memberi rasa aman

2. Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi.

3. Terhindar dari resiko kerugian.

4. Memperoleh penghasilan di masa datang.

5. Memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan.

2.2 Pegadaian

Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang

mempunyai aktifitas pembiayaan kebutuhan masyarakat, baik bersifat produktif maupun

konsumtif, dengan menggunakan hukum gadai. Pada dasarnya transaksi pembiayaan yang

dilakukan oleh pegadaiam sama dengan prinsip peinjaman melalui lembaga perbankan,

namun yang membedakannya adalah dasar hukum yang digunakan yaitu hukum gadai.

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak

yang diperoleh pihak yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang

bergerak tersebut diserahkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang.

Pihak yang berutang memberikan kekuasaan kepada pihak yang mempunyai piutang untuk

memiliki barang yang bergerak tersebut apabila pihak yang berutang tidak dapat melunasi

kewajibannya pada saat berakhirnya waktu pinjaman.

Di Indonesia, lembaga pembiayaan dengan menggunakan dasar hukum gadai

bersifat monopoli, yaitu dikenal dengan PT. Pegadaian (Persero). Pegadaian adalah sebuah

BUMN di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada

masyarakat atas dasar hukum gadai.

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC) mendirikan Bank

van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai,

lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

16

Page 17: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintah yang berhak memberikan

pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai yang bertujuan agar

masyarakat tidak dirugikan oleh lembaga keuangan non formal yang cenderung

memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat, maka pada dasarnya lembaga

pegadaian [PT. Pegadaian (Persero)] tersebut mempunyai tugas, tujuan serta fungsi-fungsi

pokok sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Tugas pokok Pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan

usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

2. Tujuan Pokok.

Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan

umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelola. Oleh karena itu,

pegadaian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan pokok sebagai berikut:

a. Turut melaksanakan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan

nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum

gadai.

b. Mencegah praktek pegadaian gelap dan pinjaman tidak wajar.

3. Fungsi Pokok

a. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah,

cepat, aman, dan hemat.

b. Menciptakan dan mengembangkan usah-usaha lain yang menguntungkan bagi

pegadaian maupun masyarakat.

c. Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian. pendidikan dan pelatihan.

d. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.

e. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.

Produk Layanan Pegadaian

1. KCA (Kredit Cepat Aman)

KCA adalah layanan kredit berdasarkan hukum gadai dengan pemberian pinjaman

mulai dari Rp. 20.000 sampai dengan Rp. 200.000.000. Jaminannya berupa barang

bergerak, baik barang perhiasan emas dan berlian, peralatan elektronik, kendaraan maupun

17

Page 18: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan

pengembaliannya dilakukan dengan membayar uang pinjaman dan sewa modalnya.

2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

Layanan ini ditujukan kepada pengusaha mikro dan kecil sebagai alternatif

pemenuhan modal usaha dengan penjaminan secara fidusia dan pengembalian

pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Kredit Kreasi merupakan modifikasi dari

produk lama yang sebelumnya dikenal dengan nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian.

Agunan yang diterima saat ini adalah BPKB kendaraan bermotor (mobil atau sepeda

motor).

3. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro/kecil (dalam rangka

pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui

angsuran.

4. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga

sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang

pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Adapun kredit ini hanya

dikenakan bunga 0,9% per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata

dilakukan pegadaian untuk membantu kegiatan UKM di Indonesia

5. Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk

membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian secara angsuran. Pendanaan

ini merupakan kerja sama dengan Kementerian yang terkait.

6. KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan kredit

ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar terhindar dari tekanan akibat

fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak.

7. Investa (Gadai Efek)

Gadai Efek merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan agunan

berupa saham dengan sistem gadai.

18

Page 19: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

8. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)

Adalah produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan

Western Union.

9. Kagum (Kredit Serba Guna untuk Umum)

Merupakan layanan kredit yang ditujukan bagi pegawai berpenghasilan tetap.

10. Jasa Taksiran dan Jasa Titipan

Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin

mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas,

berlian, batu permata dan lain-lain. Jasa Titipan adalah pelayanan kepada masyarakat yang

ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-

orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan

ibadah haji, pergi keluar kota atau mahasiswa yang sedang berlibur.

Bisnis Lain Perum Pegadaian

1. Properti

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan assetnya yang kurang produktif, Pegadaian

membangun gedung untuk disewakan, baik dengan cara pembiayaan sendiri maupun

bekerja sama dengan pihak ketiga dengan Sistem Bangun-Kelola-Alih atau Build-Operate-

Transfer (BOT) dan Kerja Sama Operasi (KSO).

2. Jasa Lelang

Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT Balai Lelang Artha Gasia.

PT. Balai Lelang Artha Gasia bergerak dibidang jasa lelang dengan maksud

menyelenggarakan penjualan di muka umum secara lelang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah

1. Pegadaian Konvensional

Pengertian Gadai menurut Susilo adalah: Suatu hak yang diperoleh oleh seseorang

yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan

kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh orang lain

atas nama orang yang mempunyai hutang. Seorang yang berutang tersebut memberikan

kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah 19

Page 20: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak yang berhutang tidak dapat melunasi

kewajibannya pada saat jatuh tempo. Pegadaian merupakan sebuah BUMN di Indonesia

yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar

hukum gadai.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gadai adalah suatu hak yang

diperoleh oleh orang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan oleh

orang yang berhutang sebagai jaminan hutangnya dan barang tersebut dapat dijual

(dilelang) oleh yang berpiutang bila yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya

pada saat jatuh tempo. Sedangkan PT. Pegadaian (Persero) adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam negeri, bentuk

penyaluran dana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.

Ciri -ciri Pegadaian Konvensional:

a. Gadai menurut hukum perdata disamping berprinsip tolong menolong juga

menarik keuntungan dengan cara menarik bunga atau sewa modal

b. Dalam hukum perdata hak gadai hanya berlaku pada benda yang bergerak

c. Adanya istilah bunga (memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat

akumulatif dan berlipat ganda)

d. Dalam hukum perdata gadai dilaksanakan melalui suatu lembaga yang ada di

Indonesia disebut PT. Pegadaian (Persero)

e. Menarik bunga 10%-14% untuk jangka waktu 4 bulan, plus asuransi 0,5% dari

jumlah pinjaman. Jangka waktu 4 bulan itu bisa terus diperpanjang, selama

nasabah mampu membayar bunga

2. Pegadaian Syariah

Konsep pegadaian syariah mengacu kepada syariah Islam yang bersumber dari Al-

Quran dan Hadist Nabi SAW.

Ciri-ciri Pegadaian Syariah:

a. Nasabah menjaminkan barang kepada pegadaian syariah untuk mendapatkan

pembiayaan.

b. Kemudian pegadaian menaksir barang jaminan untuk dijadikan dasar dalam

memberikan pembiayaan.

20

Page 21: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

c. Pegadaian syariah dan nasabah menyetujui akad gadai. Akad ini mengenai

berbagai hal, seperti kesepakatan biaya gadaian, jatuh tempo gadai dan sebagainya.

d. Pegadaian syariah menerima biaya gadai, seperti biaya penitipan, biaya

pemeliharaan, penjagaan dan biaya penaksiran yang dibayar pada awal transaksi

oleh nasabah. Nasabah menebus barang yang digadaikan setelah jatuh tempo

Persamaan dan Perbedaan Pegadaian Syariah dan Pegadaian Konvensional

1. Persamaan

a. Hak gadai atas pinjaman uang

b. Adanya agunan sebagai jaminan utang

c. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan

d. Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai

e. Apabila batas waktu pinjaman uang habis, barang yang digadaikan boleh dijual

atau dilelang.

2. Perbedaan

a. Di Pegadaian konvensional, tambahan yang harus dibayar oleh nasabah yang

disebut sebagai sewa modal, dihitung dari nilai pinjamannya sedangkan di syariah

tidak, karena nasabah hanya dipungut biaya pemeliharaan dan penyimpanan.

b. Pegadaian konvensional hanya melakukan satu akad perjanjian hutang piutang

dengan jaminan barang bergerak yang jika ditinjau dari aspek hukum

konvensional, keberadaan barang jaminan dalam gadai bersifat aksesoir, sehingga

Pegadaian konvensional bisa tidak melakukan penahanan barang jaminan atau

dengan kata lain melakukan praktik fidusia. Berbeda dengan Pegadaian syariah

yang mensyaratkan secara mutlak keberadaan barang jaminan untuk membenarkan

penarikan bea jasa simpan.

Kategori Barang Gadai

Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di PT. Pegadaian

(Persero). Namun ada juga barang-barang bergerak tertentu yang tidak dapat digadaikan.

Jenis barang-barang bergerak yang dapat diterima sebagai barang jaminan

di PT. Pegadaian (Persero) yaitu antara lain:

1. Barang-barang perhiasan: emas, perak, intan, mutiara, dan lain-lain.21

Page 22: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

2. Barang-barang elektronik: TV, kulkas, radio, video, tape, recorder, dan lain-lain.

3. Kendaraan: sepeda, motor, mobil.

4. Barang-barang rumah tangga: barang-barang pecah belah.

5. Mesin: mesin jahit, mesin ketik, dan lain-lain.

6. Tekstil: kain batik, permadani.

7. Barang-barang lain yang dianggap bernilai.

Adapun barang-barang yang tidak dapat dijadikan jaminan karena keterbatasan

tempat penyimpanan, sumber daya manusia di PT. Pegadaian (Persero) adalah sebagai

berikut:

1. Binatang ternak: kerbau, sapi, kambing, dan lain-lain.

2. Hasil bumi: padi, jagung, ketela pohon, dan lain-lain.

3. Barang dagangan dalam jumlah besar.

4. Barang-barang yang cepat rusak, busuk atau susut.

5. Barang-barang yang amat kotor.

6. Kendaraan yang sangat besar.

7. Barang-barang seni yang sulit ditaksir.

8. Barang-barang yang mudah terbakar.

9. Barang-barang jenis senjata, amunisi, dan mesiu.

10. Barang-barang yang disewa belikan.

11. Barang-barang milik pemerintah.

12. Barang-barang illegal.

Prosedur Penaksiran Barang Gadai

Adapun menurut Susilo (1999) pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas

dasar jenis barangnya adalah sebagai berikut:

1. Barang Kantong

a. Emas

Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran logam

yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk keperluan

penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.

22

Page 23: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Petugas penaksir melakukan karatase dan berat.

Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.

b. Permata

Petugas penaksiran melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan oleh

kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan pasar

permata yang ada.

Petugas penaksiran melakukan pengujian kualitas dan berat permata.

Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.

2. Barang Gudang

Barang-barang gudang yang dimaksud di sini yaitu meliputi: mobil, motor, mesin,

barang elektronik, tekstil, dan lain-lain.

2.3 Permodalan Nasional Madani

PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah Lembaga Keuangan Khusus

yang sahamnya 100% milik Pemerintah, didirikan di Jakarta berdasarkan TAP

XVI/MPR/1998, Letter of Intent IMF tanggal 16 Maret 1999, PP No. 38/99 tanggal 25

Mei 1999 dan Akte Notaris No. 1 tanggal 1 Juni 1999 yang mendapat pengesahan Menteri

Kehakiman RI No. C-11.609.HT.01.01.TH 99 tanggal 23 Juni 1999. Dari modal dasar

perseroan ini sebesar Rp. 1,2 trilyun, telah ditempatkan dan disetorkan sebesar 300 milyar.

Tugas utama PNM adalah memberikan solusi pembiayaan pada Usaha Mikro,

Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dengan kemampuan yang ada berdasarkan

kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar. Dengan pengembangan model lembaga

keuangan alternatif maka pendekatan pembiayaan yang dilakukan PNM tidak seperti

pendekatan perbankan. Penguatan manajemen juga diberikan oleh PNM sebagai satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dengan penguatan permodalan. Dalam operasinya,

kebijakan PNM ini bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan seperti Lembaga

Modal Ventura, Bank Umum/Syariah, Koperasi Simpan Pinjam, BPR/S, maupun

Lembaga Keuangan Mikro/Syariah lainnya di seluruh propinsi Indonesia.

Fokus usaha yang perlu segera dikembangkan antara lain sektor agribisnis yang

meliputi bidang pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, industri rumah

tangga yang berorientasi ekspor atau substitusi impor, padat karya dan menghasilkan nilai

tambah, di samping sektor jasa seperti pengembang, pariwisata dan tenaga kerja. Nilai

23

Page 24: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

tambah yang dimaksud menyangkut konsep dagang, pemanfaatan teknologi dan kualitas

produk. 

Sumber pembiayaan yang disalurkan PNM berasal dari modal pemerintah, dan kini

dalam penjajakan untuk memperoleh pinjaman dalam dan luar negeri. Sumber pembiayaan

yang berasal dari investor lokal dan luar negeri dapat dihimpun oleh PNM melalui

pengelolaan dana investasi oleh unit usaha PNM Investment Management. 

Sesuai SK Menteri Keuangan RI No. 487/KMK.017/1999 tanggal 13 Oktober

1999, PNM telah ditetapkan menjadi salah satu BUMN Koordinator Penyalur Kredit

Program eks KLBI yang sebelumnya dilaksanakan oleh Bank Indonesia.

Dengan dukungan Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, PT. Permodalan

Nasional Madani (Persero) dikelola dengan prinsip-prinsip profesionalisme, transparansi,

dan good corporate governance siap melangkah memasuki era Indonesia Baru, menuju

masyarakat Madani yang dicita-citakan. 

2.4 Modal Ventura

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang

melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang

menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam

bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau

pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (Peraturan Presiden RI, Nomor 9

Tahun 2009).

Modal Ventura merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa

penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee

company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam

bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada

perusahaan pasangan usaha.

Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun

memberikan imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing

disebut venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada

perusahaan modal ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga

(investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang

24

Page 25: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan

terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan.

Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial

dan teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang

mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan

pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.

Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan

terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memiliki suatu riwayat

operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk

kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah

kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.13/  Tanggal

20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan  Lembaga Pembiayaan

dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995  tanggal 3 Oktober 1995

tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura, perusahaan modal ventura dapat

membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan calon pengusaha maupun

usaha yang sudah berjalan, guna:

1. Pengembangan suatu penemuan baru.

2. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.

3. Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.

4. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.

5. Pengembangan projek penelitian dan rekayasa.

6. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam

maupun luar negeri.

7. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan

Dasar hukum aturan lainnya yang mengatur keberadaan modal ventura antara lain:

Keppres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.

Kepmenkeu No.1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 1992 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan

Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dalam Pelaksanaan Undang-

25

Page 26: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.

Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas

Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau

Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usahanya.

Kepmenkeu No.227/KMK.01/1994 tentang Sektor-Sektor Usaha Perusahaan

Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas

Penyertaan Modal dan/atau Pengalihan Penyertaan Modal Perusahaan Modal

Ventura.

Kepmenkeu No.250/KMK.04/1995 tentang Perusahaan Kecil dan Menengah

Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas

Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.

Kepmenkeu No.468/KMK.017/1995 tentang Perubahan Kepmenkeu No.

1251/KMK. 013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga

Pembiayaan sebagaimana telah diubah dengan Kepmenkeu No. 1256/KMK.

00/1989 tanggal 18 Nopember 1989.

Kepmenkeu No.469/KMK.017/1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha

Modal Ventura.

Kepmenkeu No.58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan

Modal Ventura Daerah.

Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.19/SK/1991 tentang

Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura dalam Perusahaan Penanaman

Modal Asing dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri.

Sejarah Awal Mula Modal Ventura Modern

Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta dilakukan oleh investor sejak

zaman dahulu, Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal ventura.

Pada tahun 1946, Doriot mendirikan American Research and Development

Corporation (AR&D), dimana investasinya pada perusahaan Digital Equipment

Corporation adalah merupakan sukses terbesar. Pada Tahun 1968 sewaktu Digital

26

Page 27: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Equipment melakukan penawaran sahamnya kepada publik, dan ini memberikan imbal

hasil investasi (return on investment-ROI) sebesar 101% kepada AR&D Investasi

ARD's yang senilai $70.000 USD pada Digital Equipment Corporation pada tahun

1957 tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi $355 juta USD.

Biasanya juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah investasi yang

dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada perusahaan Fairchild

Semiconductor,

Awal mula tumbuhnya industri modal ventura ini adalah dengan diterbitkannya

Undang-undang investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika

pada tahun 1958 dimana secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha

Kecil (Small Business Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal

kecil untuk membantu pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.

Sejarah Modal Ventura di Indonesia

Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT. Bahana

Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang

sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).

Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan" nusantara. Ketika

pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif

melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah

(PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.

Cara Pembiayaan Modal Ventura di Indonesia

Beberapa cara pembiayaan yang dilakukan oleh modal ventura di Indonesia, antara

lain dengan cara sebagai berikut:

1. Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi pasangan usaha.

2. Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati bersama dapat

dikonversi menjadi saham/penyertaan modal pada perseroan.

3. Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan

diberikan kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha.

Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing).

27

Page 28: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

b. Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).

c. Bagi hasil berdasarkan perjanjian.

Keunggulan Modal Ventura:

1. Sumber dana bagi perusahaan baru.

2. Adanya penyertaan manajemen.

3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan Modal Ventura.

4. Dengan adanya penyertaan modal Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dapat mencari

bantuan modal dalam bentuk lain.

5. Modal Ventura menaikkan pamor Perusahaan Pasangan Usaha.

6. Perusahaan Pasangan Usaha mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan Modal

Ventura.

7. Mendukung usaha kecil yang berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan

kerja.

Kelemahan Modal Ventura:

1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang

2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan

usaha

3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan

Modal Ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

Sumber-Sumber Dana Modal Ventura:

1. Dari perusahaan: Setoran modal kerja, cadangan laba yang belum dipakai, laba yang

ditahan

2. Dari luar perusahaan: Investor baik perorangan maupun industri, pinjaman dari dunia

perbankan, dari perusahaan asuransi, dari perusahaan dana pensiun.

2.4 Sewa Guna Usaha/Leasing

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006:

“Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan

barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun

sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna

Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran”

28

Page 29: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Sewa guna usaha (leasing) atau sering disingkat SGU adalah kegiatan pembiayaan

dengan menyediakan barang modal baik dengan hak opsi (finance lease) maupun tanpa

hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama

jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Hak opsi adalah hak untuk membeli objek sewa guna usaha setelah berakhirnya

perjanjian atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah

disepakati. Pengadaan barang modal dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang

penyewa guna usaha yang kemudian disewagunausahakan kembali. Sepanjang perjanjian

SGU, hak milik atas barang modal berada pada perusahaan pembiayaan.

Beberapa Istilah Umum

Lessor ialah pengusaha leasing;

Lessee ialah perusahaan yang mengajukan permohonan leasing;

Equipment/objek leasing adalah barang-barang modal yakni jenis-jenis peralatan atau

barang yang akan digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan proses

produksi. Barang modal tersebut dapat berupa barang-barang untuk keperluan

pertanian, kehutanan, pertambangan, dan berbagai perusahaan industri lainnya.

Dengan demikian perusahaan leasing ini tidak akan memberikan modal dalam bentuk

uang sehingga jelas sistem pembiayaan ini berbeda sekali dengan lembaga keuangan

lain seperti bank yang selalu memberikan modal pada para debitur dalam bentuk uang

tunai. Jadi jelaslah dalam hal ini perusahaan leasing hanya bergerak pada pemberian

bantuan pada perusahaan maupun pengusaha perorangan dalam rangka mempermudah

mendapatkan sarana dan faktor produksi seperti traktor, kendaraan angkutan, kapal,

dan barang modal lainnya;

Supplier ialah perusahaan/pihak yang menjual/menawarkan Equipment;

Kontrak ialah kontrak/perjanjian leasing antara lessor dengan lessee.

Pembayaran Angsuran Leasing.

Dalam sewa menyewa biasa sebagaimana lazimnya terjadi di masyarakat,

pembayaran sewa tersebut seringkali ditentukan untuk direalisasikan pada saat transaksi

mulai dilakukan dalam suatu periode. Berbeda halnya dengan pembayaran atas transaksi

29

Page 30: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

leasing, pembayaran dapat dilakukan secara berkala yakni setiap bulan, kwartal atau setiap

setengah tahun sekali.

Nilai Sisa/Residual Value

Pada akhir pelaksanaan kontrak leasing barang-barang modal yang dileasingkan

perlu ditentukan perkiraan nilai sisa atau residual value atau dengan kata lain jumlah ini

merupakan nilai setengah barang-barang modal tersebut mengalami penyusutan. Nilai sisa

ini perlu ditentukan untuk memberikan kesempatan bagi lessee menggunakan hak opsinya

untuk membeli barang-barang modal sebesar nilai residual.

Hak Opsi (Hak Pilih) Bagi Lessee

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa lessee pada akhir masa kontrak leasing

mempunyai hak opsi untuk menentukan apakah lessee akan membeli barang-barang modal

sebesar nilai residu ataukah akan mengembalikannya kepada lessor.

Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Perjanjian Leasing.

Kontrak leasing terjadi antara lessor dengan lessee. Namun dalam hal ini tidak

berarti pihak-pihak yang berkepentingan dalam transaksi leasing hanya lessor dengan

lessee. Terdapat pihak ketiga yang memegang peranan penting meskipun tidak terikat

dalam kontrak lease yakni penjual barang atau biasa disebut developer, agent, atau

distributor. Dengan demikian pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi leasing adalah

lessor, lessee, dan penjual barang.

Adapun kelebihan-kelebihan menggunakan pembiayaan leasing sebagai berikut:

1. Unsur fleksibilitas

2. Ongkos yang relatif murah

3. Penghematan pajak

4. Pengaturannya tidak terlalu complicated

5. Kriteria bagi lessee yang longgar

6. Pemutusan kontak leasing oleh lessee

7.  Pembukuan yang lebih mudah

30

Page 31: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Adapun kelemahan-kelemahan dalam pembiayaan leasing adalah sebagai berikut:

1. Biaya bunga yang cukup tinggi

2. Biaya marginal yang tinggi

3. Kurangnya perlindungan hukum

4. Proses eksekusi leasing macet yang sulit

Dasar Hukum

Peraturan-peraturan atau dasar hukum yang merupakan tonggak perkembangan

pembiayaan leasing diantaranya:

1. SKB MenKeu, Menteri Perindustrian dan MenDag RI No. KEP-122/ MK/IV/2/1974,

No. 32/M/SK/2/1974, No. 30/Kpb/I/1974 Tertanggal 7 Februari 1974 tentang

perizinan usaha leasing.

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang

Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing);

3. Keputusan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006, tentang Perusahaan

Pembiayaan.

Usaha Leasing dapat dilakukan oleh:

1. Lembaga Keuangan Bank

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bank-bank apabila hendak melaksanakan

kegiatan leasing akan diatur berdasarkan Undang-undang Pokok Perbankan (Undang-

undang No. 14 Tahun 1967).

2. Lembaga Keuangan Non Bank

a. Telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam atau berdasarkan

Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 38/MK/IV/1972.

b. Untuk kegiatan leasing yang dilakukan harus mempunyai tata usaha/pembukuan

tersendiri.

3. Badan Usaha tersendiri:

a. Perusahaan Nasional

Modal Perseroan Terbatas (PT)

Modal saham dimiliki oleh warga negara Indonesia

31

Page 32: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Modal saham sedikit-dikitnya 50 juta rupiah

b. Perusahaan Campuran

Berbentuk Perseroan Terbatas (PT)

Modal disetor sedikit-dikitnya 150 juta rupiah

Dalam waktu sepuluh tahun mayoritas pemilikan saham berada di tangan

warga negara Indonesia.

Syarat Syarat Pendirian

1. Telah mempunyai rekomendasi dari Bank Indonesia untuk Lembaga Keuangan, yang

bukan Lembaga Keuangan dari Departemen Perdagangan.

2. Menyampaikan Studi Kelayakan (feasibility Study) dan rencana pembiayaan usaha

untuk waktu 3 tahun.

3. Tidak menggunakan tenaga warga negara asing kecuali atas persetujuan Menteri

Keuangan

4. Dalam organisasi perusahaan ditempatkan sekurang-kurangnya seorang tenaga ahli di

bidang hukum, seorang akuntan, dan seorang ahli di bidang di mana usaha leasing itu

akan dititikberatkan.

5. Dalam hal diperlukannya jasa-jasa asuransi maka penutupannya harus dilakukan pada

perusahaan asuransi yang ada di Indonesia.

6. Barang-barang yang di-leasing harus diambil dari produksi dalam negeri, kecuali

dalam negeri belum memproduksi barang tersebut.

7. Mempunyai ruang kantor yang tetap dan beralamat jelas, setiap pembukuan kantor-

kantor cabang harus dengan persetujuan Menteri Keuangan.

Batasan Batasan bagi Perusahaan Leasing

1. Perusahaan leasing dilarang menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito,

tabungan maupun pemberian kredit (pinjaman uang), mengeluarkan jaminan bagi

pihak ketiga atau usaha-usaha perbankan lainnya.

2. Perusahaan leasing yang tidak berkedudukan di Indonesia dilarang melakukan leasing

di Indonesia.

32

Page 33: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pengawasan Perusahaan Leasing

1. Wewenang pengawasan diserahkan pada Direktorat Jenderal Moneter.

2. Dalam melaksanakan pengawasan tersebut Direktorat Jenderal Moneter

memperhatikan pertimbangan-pertimbangan Bank Indonesia dan Departemen lainnya

yang membawahi bidang di mana kegiatan leasing dilakukan.

2.6 Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)

Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian

piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut

(Keputusan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006).

Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu

perusahaan menjual piutangnya (tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga

perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu sebagai berikut:

1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit

perusahaan.

2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).

3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah penjual, debitur, dan pihak

yang membiayai (factor). Penjual adalah pihak yang memiliki piutang (biasanya untuk

layanan yang diberikan atau barang yang dijual) dari pihak kedua, debitur. Penjual

selanjutnya menjual satu atau lebih tagihannya dengan potongan atau diskon ke pihak

ketiga, suatu lembaga keuangan khusus untuk mendapatkan uang dalam bentuk kas.

Debitur akan membayar langsung ke perusahaan pembiayaan dengan jumlah penuh sesuai

nilai tagihan. Dasar hukum yang dipakai dalam kegiatan factoring di Indonesia:

1. Pasal 6 huruf I atas UU Perbankan, UU No. 7 Tahun 1992 jo UU No. 10 Tahun 1998.

2. Keputusan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006, tentang Perusahaan

Pembiayaan.

Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentu saja adalah Penjual,

Pembeli  dan Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan

dengan hakekat anjak piutang.

Obyek hukum dalam perjanjian anjak piutang ini jelas adalah piutang itu sendiri.

Baik itu dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain.

33

Page 34: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Manfaat/kelebihan dari Anjak Piutang adalah:

1. Dapat menurunkan biaya produksi

2. Membantu peningkatan sumber kredit

3. Meningkatkan daya saing dari dunia usaha

4. Dengan cepatnya mendapatkan instant cash, maka factoring dapat membantu

peningkatan perolehan laba dari dunia usaha

5. Pengambilalihan resiko kerugian dunia usaha jika ternyata tagihan tidak bisa dicairkan

6. Membantu akselerasi proses perputaran roda perekonomian.

7. Memberikan fasilitas pembayaran di muka

8. Menghindari kerugian karena kredit macet

Terdapat pula kelemahan-kelemahan dari anjak piutang/factoring ini, yaitu:

1. Pemborosan  biaya, banyak terlibatnya pihak lain

2. Menurunkan reputasi

3. Bisnis rentan resiko

4. Kurang profesional.

2.7 Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance

Company)

Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk

pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran

(Keputusan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.012/2006).

Pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang

berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan

konsumen termasuk ke dalam jasa keuangan dan dapat dilakukan baik oleh bank ataupun

lembaga keuangan non-bank dalam bentuk perusahaan pembiayaan.

Pembiayaan konsumen tidak lain dari sejenis kredit konsumsi, hanya saja jika

pembiayaan konsumen dilakukan oleh perusahaan pembiayaan, sementara kredit konsumsi

diberikan oleh bank. Namun secara substantif pembiayaan konsumen yaitu “kredit yang

diberikan kepada konsumen-konsumen guna pembelian barang-barang konsumsi dan jasa-

34

Page 35: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

jasa seperti yang dibedakan dari pinjaman-pinjaman yang digunakan untuk tujuan-tujuan

produktif atau dagang.

Lahirnya pemberian kredit dengan sistem pembiayaan konsumen sebenarnya

sebagai jawaban atas kenyataan-kenyataan sebagai berikut:

1. Bank-bank kurang tertarik/tidak cukup banyak dalam menyediakan kredit kepada

konsumen.

2. Sumber dana yang formal lainnya banyak keterbatasan atau sistemnya yang kurang

fleksibel atau tidak sesuai kebutuhan.

3. Sistem pembayaran informal seperti yang dilakukan oleh para lintah darat atau

tengkulak dirasakan sangat mencekam masyarakat dan sangat usury oriented/interest

oriented.

4. Sistem pembiayaan formal lewat koperasi.

Dasar Hukum

1. Dasar hukum substantif

Yaitu perjanjian antara pihak berdasarkan asas “kebebasan berkontrak” yaitu

perjanjian antara pihak perusahaan finansial sebagai kreditur dan pihak konsumen sebagai

debitur.

2. Dasar hukum administratif

Pembiayaan konsumen ini mendapat dasar dengan dikeluarkannya Keppres No. 61

Tahun 1988 tentang lembaga pembiayaan. Kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan

Presiden Repiblik Indonesia, Nomor 9 Tahun 2009 dan Kep Menkeu No.

1251/KMK.013/1988, tentang ketentuan dan tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan

dan diubah lagi dengan Kep. Menkeu RI No. 448/KMK.017/2000 jo Kep. Menteri

Keuangan RI No.84/PMK.012/2006, tentang perusahaan pembiayaan.

Subyek dari usaha pembiayaan konsumen adalah pihak-pihak yang terlibat dalam

pembiayaan konsumen, sebagai berikut:

1. Perusahaan konsumen (kreditur)

2. Penyedia barang (supplier)

3. Konsumen (debitur)

Sedangkan objek atau target dari pembiayaan konsumen ini adalah para

konsumen-konsumen yang membutuhkan dana.

35

Page 36: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Atas dasar kepemilikannya, perusahaan pembiayaan konsumen dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu:

1. Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari supplier

barang dan jasa yang akan dibeli oleh debitur

2. Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan satu group usaha dengan supplier

barang dan jasa yang akan dibeli oleh debitur

3. Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan

supplier barang dan jasa yang akan dibeli oleh debitur.

Kelebihan dari usaha pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

1. Besarnya biaya yang diberikan per konsumen relatif kecil.

2. Dapat menarik minat banyak masyarakat karena tidak akan sulit mendapatkan atau

mempunyai akses untuk mendapatkan kredit bank.

Kelemahan dari usaha pembiayaan konsumen adalah sebagai suatu pemberian kredit,

macetnya pembayaran tunggakan oleh konsumen.

2.8 Perusahaan Dana Pensiun

Usia menjelang pensiun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi, Oleh karena

itu tidak mengherankan jika pilihan utama seseorang untuk terjun kedunia kerja adalah

pegawai negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu memberikan kepastian adanya

pensiun. Dengan memberikan program program jasa pensiun para karyawan merasa aman

terutama bagi meraka yang menggangap pada usia pensiun sudah tidak produktif lagi.

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun

dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang

telah ditetapkan.

Perusahaan Dana Pensiun adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan memungut

dana dari iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan, kemudian

diinvestasikan kedalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling menguntungkan.

Dan kemudian akan dibayarkan kembali dana tersebut kepada karyawan dalam bentuk

36

Page 37: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dan perjanjian. Dan tanpa

dikenakan pajak.

Dana Pensiun adalah suatu program yang bisa menjamin bahwa kesejahteraan

tidak akan berkurang meskipun mereka tidak aktif lagi bekerja. Program dana pensiun

ditujukan bagi karyawan yang suatu saat akan memasuki usia pensiun. Dalam usia

pensiun, pendapatan yang biasanya diterima secara teratur diterima tiap bulan tidak akan

diterima lagi. Hal ini tentu sangat merugikan dan merupakan resiko tersendiri bagi

karyawan. Selain itu kesejahteraan pensiunan tidak sebaik semasa masih bekerja.

Dapat disimpulkan bahwa dana pensiun adalah lembaga atau badan hukum yang

mengelola dana pensiun yang ditujukan untuk memberikan kesejahteraan kepada

karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Jenis Jenis Pensiun

Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan

menghadapi pensiun antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah

mencapai masa pensiun seperti yang diterapkan perusahaan. Contoh rata-rata usia

pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun.

2. Pensiun Dipercepat, jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu. Contoh adanya

pengurangan pegawai.

3. Pensiun Dipertunda, yang diminta sendiri oleh karyawan dan belum pada waktunya.

Dalam hal tersebut karyawan sudah keluar dari suatu perusahaan dan dana pensiunnya

baru dibayar pada saat usia pensiunnya sudah tercapai.

4. Pensiun Cacat, pensiun diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih dikarenakan

karyawan mengalami kecelakaan sehingga di anggap tidak mampu lagi untuk

dipekerjakan.

Berdasarkan UU No. 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun yaitu:

1. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan

yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program

pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian

37

Page 38: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap

pemberi kerja.

2. Dana pensiun lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau

perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi

perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun

pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa.

3. Dana pensiun berdasarkan keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja

yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

Tujuan dan Fungsi Pensiun

1. Bagi Pemberi Pekerjaan (Perusahaan)

a. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi di

perusahaan tersebut.

b. Agar dimasa usia pensiun karyawan dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah

bekerja di perusahaannya.

c. Memberikan rasa aman dari segi batiniah.

d. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

e. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

2. Bagi Karyawan

a. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa

pensiun.

b. Memberikan rasa aman dan dapat memberikan motivasi untuk bekerja.

3. Bagi Lembaga Pengelola Dana

a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan

berbagai kegiatan investasi.

b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

Adapun fungsi program dana pensiun bagi para peserta antara lain:

1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia

pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.

38

Page 39: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan

untuk dan atas nama pesertanya sendiri.

3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil

pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama.   

Asas Asas Dana Pensiun

Berdasarkan UU No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan program pensiun didasarkan pada

asas-asas sebagai berikut:

1. Asas keterpisahan, kekayaan dana pensiun terpisah dari kekayaan badan hukum

pendirinya.

2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.

3. Asas pembinaan dan pengawasan.

4. Asas penundaan manfaat.

5. Asas kebebasan, untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun.

2.9 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya

memperoleh pinjaman dengan mudah dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam

berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada

waktu mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan

mengatur pemberian pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya.

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam

memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya untuk hidup berhemat dan juga menambah

pengetahuan anggotanya terhadap perkoperasian

Untuk mencapai tujuannya, koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan

mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota.

Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat dan

penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya.

Menurut UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 39, pengawas bertugas melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis

39

Page 40: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

laporan koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi,

mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya.

Untuk manajer koperasi simpan pinjam juga seperti manajer di organisasi apapun,

harus memiliki ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan

dan mampu berkompromi atas pandangan yang berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai

tujuan, rapat anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.

Hal ini ditetapkan dalam Pasal 22 sampai Pasal 27, UU No. 25 tahun 1992.

Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan Pemerintah

1. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun

dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk

anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan,

koperasi lain dan atau anggotanya.

2. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan

pinjam.

3. Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan

pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.

4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-

koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan

simpanan koperasi berjangka.

5. Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan

sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian

antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.

6. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan

berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu

yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan

menggunakan Buku Tabungan Koperasi.

7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

40

Page 41: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Sumber Modal Koperasi

1. Simpanan Pokok 

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada

koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil

kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok

jumlahnya sama untuk setiap anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat

diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

3. Simpanan Khusus

Misalnya simpanan sukarela, simpanan qurba dan deposito berjangka.

4. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil Usaha

(SHU), dan dapat dipergunakan untuk memperkuat modal koperasi.

5. Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang

diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

2.10 Pasar Uang

Pasar uang (money market) merupakan pasar yang memperjualbelikan surat-surat

berharga jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang diperjualbelikan biasanya

kurang dari satu tahun. Pasar uang sebagai bagian dari pasar keuangan (financial market)

berbeda dengan pasar modal (capital market). Pasar modal melakukan jual beli

menggunakan saranan yaitu bursa efek. Sedangkan pada pasar uang dalam melakukan jual

beli menggunakan sarana telekomunikasi. Pasar uang sering juga disebut pasar abstrak

karena pelaksanaan jual beli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu. Pelaku utama dalam

pasar uang adalah sebagai berikut:

1. Lembaga-lembaga keuangan misalnya bank, dana pensiun dan asuransi.

2. Perusahaan-perusahaan besar misalnya perusahaan yang sudah go public menerbitkan

commercial paper.

41

Page 42: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

3. Lembaga-lembaga pemerintah misalnya Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank

Indonesia (SBI).

4. Individu-individu misalnya rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.

Ciri Ciri Pasar Uang

1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai

kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.

3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.

Fungsi Pasar Uang

Pasar uang merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan atau

perusahaan-perusahaan non keuangan dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya

maupun dalam melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang

secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang dilakukan oleh

pengusaha moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan operasi pasar

tebuka di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu dengan menggunakan Sertifikat

Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Tujuan Pembentukan

Untuk membantu mengerahkan dana-dana masyarakat guna menunjang

pelaksanaan pembayaran dan stabilitas moneter, maka perlu diciptakan prasarana-

prasarana yang dapat membantu memperlancar mobilitas dana-dana masyarakat tersebut.

Tujuan pembentukan pasar uang secara umum adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

4. Memenuhi kebutuhan dana-dana bank yang sedang mengalami kalah kliring

Pasar Uang Antar Bank ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dana-dana

bank misalnya: Bank-bank yang sangat memerlukan dana tambahan untuk menutupi

42

Page 43: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan/atau untuk memenuhi ketentuan

kewajiban pemeliharaan likuiditas; Bank-bank yang mempunyai kelebihan dana (idle)

dapat menjadikan dana tersebut untuk earning assets dalam rangka mendapat rentabilitas

yang optimal dengan cara meminjam hanya untuk waktu yang relatif pendek.

Yang ikut serta dalam Pasar Uang Antarbank adalah bank-bank umum dan bank-bank

Pembangunan yang menjadi peserta kliring di tempat Pasar Uang Antarbank

diselenggarakan. Setiap bank diwakili oleh kantor pusat atau cabangnya yang ditetapkan

oleh Direksi bank yang bersangkutan.

Instrumen Pasar Uang

Di Indonesia surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang misalnya:

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito,

Commercial Paper, Call Money, Repurchase Agreement, Banker’s Acceptance, dan

Promissory Notes. Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang

internasional ada beberapa macam yaitu sebagai berikut:

1. Treasury Bills

Treasury Bills (T-Bills) merupakan instrument hutang yang diterbitkan oleh

pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat) atas unjuk dengan jumlah tertentu yang

akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak

memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah

diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan. T-Bills dapat dimanfaatkan sebagai sarana

investasi bagi lembaga keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki

kelebihan dana. Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh

penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana investasi instrument

pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan/keuntungan, yaitu:

a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral),

b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan,

c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini untuk

memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.

Pihak-pihak yang terlibat dalam jual beli instrument T-Bills terdiri Bank Sentral,

Bank Umum, danareksa, BUMN, perusahaan asuransi, dana pension, perusahaan, dan

individu.

43

Page 44: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

2. Commercial Paper

Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan jaminan

yang diterbitkan oleh perusahaan/bank untuk mendapatkan dana jangka pendek. CP dijual

kepada pemodal yang menanam dananya dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada

dasarnya merupakan promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu

uang pada saat CP jatuh tempo. Penjualan CP pada umumnya dengan sistem diskonto,

namun beberapa di antaranya menggunakan bunga sebagaimana halnya dengan kredit.

Keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang menerbitkan commercial paper

dalam pendanaannya, yaitu:

a. Tingkat bunga lebih rendah dari tingkat bunga perbankan umumnya,

b. Tidak menggunakan agunan, dan

c. Penerbitannya relatif lebih mudah tanpa melibatkan pihak lain kecuali pihak

investor sendiri.

Bagi investor/pemodal yang menginvestasikan dananya, commercial paper

memiliki berbagai keuntungan, yaitu: memberikan pendapatan relative lebih tinggi

dibandingkan instrument lainnya seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan SBI.

3. Negotiable Certificate of Deposit

Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito merupakan

instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam

suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.

Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto dengan

nilai nominal sekurang-kurangnya Rp 1 juta dan jangka waktu 30 hari sampai dengan 1

tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi

apabila pemegang instrument tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka

mereka dapat menjualnya kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya.

Dengan demikian perbedaan sertifikat deposito dan deposito berjangka yaitu

sebelum jatuh tempo sertifikat deposito dapat diperjualbelikan ke lembaga-lembaga

keuangan lainnya. Sedangkan deposito berjangka, kalau sebelum jatuh tempo ditarik oleh

deposannya dikenakan denda.

4. Banker’s Acceptance

44

Page 45: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang diberi tanda ‘accepted’

dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka

pendek. BA merupakan instrument jangka pendek yang dapat dipindahtangankan seperti

halnya commercial paper.

BA pada dasarnya memberikan alternative untuk mendapatkan kredit pada saat

barang-barang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan keluar negeri. BA pada

umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri.

5. Repurchase Agreement (repo)

Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian

bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang telah dijual tersebut pada

tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat berharga yang sering

digunakan untuk transaksi Repo adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara

diskonto, misalnya SBI, SBPU, CD dan T-Bills.

6. Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada dasarnya merupakan surat berharga atas

unjuk dalam satuan uang Rupiah yang diterbitkan dengan system diskonto oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan hutang jangka pendek. Melalui penggunaan SBI tersebut,

Bank Indonesia dapat secara tidak langsung mempengaruhi tingkat bunga di pasar uang

dengan cara mengumumkan stop out rate (SOR). SOR merupakan tingkat suku bunga

yang diterima oleh BI atas penawaran tingkat bunga dari peserta pada lelang harian

maupun lelang mingguan.

7. Surat Berharga Pasar Uang

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) merupakan surat-surat berharga berjangka

pendek yang dapat diperdagangkan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga

diskonto lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. SBPU dapat dijual kembali oleh bank

yang bersangkutan, baik melalui securities house (lembaga diskonto) maupun melalui

pasar sekunder yaitu diperdagangkan antara lembaga-lembaga keuangan itu sendiri serta

dunia usaha/masyarakat. Melalui securities house, SBPU dapat diperjualbelikan kepada

Bank Indonesia.

Penawaran dan permintaan dapat langsung dilakukan antara masing-masing pihak.

Untuk mempermudah transaksi, maka baik pihak yang menawarkar maupun pihak yang

melakukan permintaan dana dapat menggunakan Lembaga Keuangan bukan bank yang

45

Page 46: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

telah mendapat izin Menteri Keuangan sebagai perantara (broker). Semua transaksi di

pasar uang antarbank dapat terjadi apabila ada dua pihak yang bersedia melaksanakan

transaksi tersebut. Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan dana disebut pihak

yang meminjam (lending bank). Pihak kedua adalah pihak yang membutuhkan dana atau

pihak yang menerima pinjaman, pihak ini disebut borrowing bank. Persetujuan antara

kedua pihak itu meliputi: jumlah pinjaman, jangka waktu pinjaman, tingkat diskonto.

2.11 Pasar Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif

investasi lainnya, seperti menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan,

dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan

perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka

panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah

meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya"

secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.

Jenis surat berharga yang diperdagangkan pada pasar modal:

1. Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial

yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham,

memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang

untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang

tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan

obligasi.

2. Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang

merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi

beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada

saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam

obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan

46

Page 47: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan

untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.

Obligasi dan saham keduanya adalah merupakan instrumen keuangan yang disebut

sekuriti, namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah merupakan bagian dari

pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata

merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga

biasanya memiliki suatu jangka waktu yang ditetapkan, dimana setelah jangka waktu

tersebut tiba, maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya

(terkecuali pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang

tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo.

Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia

Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

1. Badan Pengawas Pasar Modal

2. Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, namun

sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta sehingga

menjadi Bursa Efek Indonesia

3. Perusahaan efek

4. Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring Penjaminan

Efek Indonesia (PT. KPEI)

5. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian

Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan,

menunjuk Bapepam, merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk melakukan

pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal dengan tujuan

mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta

melindungi kepentingan masyarakat pemodal.

Pelaku Pasar Modal

Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang

terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:

1. Emiten

47

Page 48: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan

emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai

tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS),

antara lain:

a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk

meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.

b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal

asing.

c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama

kepada pemegang saham baru.

2. Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang

melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan,

investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup

bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para

investor dalam pasar modal antara lain:

a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya

berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.

b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin

besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.

c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah

pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli

sahamnya.

3. Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar

modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai

kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.

4. Penjamin emisi (underwriter).

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu

dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

5. Perantara perdagangan efek (broker/pialang)

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan

si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi: 48

Page 49: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

a. Memberikan informasi tentang emiten

b. Melakukan penjualan efek kepada investor

6. Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi sebagai:

a. Pedagang dalam jual beli efek

b. Sebagai perantara dalam jual beli efek

7. Penanggung (guarantor)

Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan.

Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

8. Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).

Kegiatan wali amanat meliputi:

a. Menilai kekayaan emiten

b. Menganalisis kemampuan emiten

c. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten

d. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten

e. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi

f. Bertindak sebagai agen pembayaran

9. Perusahaan surat berharga (securities company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.

Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain:

a. Sebagai pedagang efek

b. Penjamin emisi

c. Perantara perdagangan efek

d. Pengelola dana

10. Perusahaan pengelola dana (investment company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan

keinginan investor, terdiri dari dua unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

11. Kantor administrasi efek.

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar

administrasinya, berfungsi untuk:

a. Membantu emiten dalam rangka emisi

49

Page 50: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

b. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor

c. Membantu menyusun daftar pemegang saham

d. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham

e. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

Fungsi Pasar Modal

Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal.

Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain,

lembaga, atau oleh pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan

deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh

karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana

pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka

produktivitas perusahaan akan meningkat.

4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri

lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan

pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan

pendapatan negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin

meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan

dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

50

Page 51: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Manfaat Pasar Modal

Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan

dana/perusahaan

4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Bagi Investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut

tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang

mengambang bagi pemenang obligasi

3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi

risiko

Bagi Pemerintah

Sedangkan, bagi pemerintah, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan

2. Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi

3. Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja

Kelebihan pasar modal:

1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.

2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.

3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.

51

Page 52: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Kelemahan pasar modal:

1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang

akan terlibat di dalamnya.

2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.

3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

2.12 Pasar valuta asing

Pasar valuta asing (foreign exchange market; forex) atau disingkat valas

merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang

suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang

melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.

Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan

Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,

Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa

yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar

Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB.

Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut,

valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on

investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi

rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar

valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.

Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi

diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan

valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya

dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya

bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda

tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi". Namun dalam

prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.

Pusat perdagangan utama adalah di London, New York, Tokyo dan Singapura

namun bank-bank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi

sepanjang hari. Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat

52

Page 53: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

pasar Eropa berakhir maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia,

terkecuali di akhir pekan.

Sangat sedikit atau bahkan tidak ada "perdagangan orang dalam" atau informasi

"orang dalam" (Insider trading) yang terjadi dalam pasar valuta asing. Fluktuasi kurs nilai

tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter sebagaimana juga

halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh perubahan

dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), inflasi, suku bunga, rancangan

anggaran dan defisit perdagangan atau surplus perdagangan, penggabungan dan akuisisi

serta kondisi makro ekonomi lainnya.

Proses Transaksi

Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang

yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan

dari posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot

nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa

valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas

sangat bervariasi, 6000/8000 dan 10.000 rupiah.

Transaksi Dua Arah

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil

keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual

(sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli.

Pemain Pasar Valuta Asing

Tidak seperti halnya pada bursa saham dimana para anggota bursa memiliki akses

yang sama terhadap harga saham, pasar valuta asing terbagi atas beberapa tingkatan akses.

Pada akses tingkat tertinggi adalah pasar uang antar bank (PUAB) yang terdiri dari

perusahaan-perusahaan bank investasi besar. Pada PUAB, selisih antara harga

penawaran/harga jual (ask) dan harga permintaan/harga beli (bid) adalah sangat tipis sekali

bahkan biasanya tidak ada, dan harga ini hanya berlaku untuk kalangan mereka sendiri

yang tidak diketahui oleh pemain valuta asing diluar kelompok mereka.

53

Page 54: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pada akses tingkat dibawahnya, rentang selisih antara harga jual dan harga beli

menjadi besar tergantung dari volume transaksi. Apabila seorang trader dapat menjamin

terlaksananya transaksi valuta asing dalam jumlah besar maka mereka dapat meminta agar

selisih nilai jual dan beli diperkecil yang disebut better spread (selisih tipis antara harga

jual dan beli).

Level akses terhadap pasar valuta asing adalah sangat ditentukan oleh ukuran

transaksi valuta yang dilakukan. Bank-bank peringkat atas menguasai "pasar uang antar

bank (PUAB)" hingga 53% dari seluruh nilai transaksi. Dan setelah bank-bank peringkat

atas tersebut maka peringkat selanjutnya adalah bank-bank investasi kecil lalu perusahaan-

perusahaan multinasional besar (yang membutuhkan lindung nilai atas risiko transaksi

serta membayar para pegawainya diberbagai negara), hedge fund besar, dan juga para

pedagang eceran yang menjadi penentu pasar valuta asing.

Menurut Galati dan Melvin, dana pensiun, perusahaan asuransi, reksadana dan

investor institusi adalah merupakan pemain yang memiliki peran besar dalam pasar

keuangan secara umum dan khususnya pasar valuta asing sejak dekade 2000-an. Pemain

utama Pasar Valuta asing antara lain sebagai berikut:

1. Bank

Pasar uang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari perputaran

uang di dunia usaha serta kebutuhan dari transaksi para spekulan setiap harinya yang dapat

mencapai nilai triliunan dollar. Beberapa transaksi dilaksanakan untuk dan atas nama

nasabahnya, tetapi sebagian besar adalah untuk kepentingan pemilik bank ataupun untuk

kepentingan bank itu sendiri.

Hingga saat ini, pialang valuta asing adalah merupakan pelaku perputaran valuta

dalam jumlah yang besar, memfasilitasi perdagangan PUAB dan mempertemukan penjual

dan pembeli untuk "upah" (fee) yang kecil. Namun saat ini banyak bisnis valuta asing ini

yang beralih kepada suatu sistem elektronis yang lebih efisien seperti misalnya EBS

(sekarang dimiliki oleh ICAP), Reuters Dealing 3000 Matching (D2), the Chicago

Mercantile Exchange, Bloomberg dan TradeBook(R)

2. Dunia usaha

Salah satu pemeran pasar valuta asing ini adalah adanya kebutuhan dari aktivitas

perusahaan dalam melakukan pembayaran harga barang ataupun jasa dalam mata valuta

asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan seringkali hanya kecil nilainya

54

Page 55: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan spekulan dan perdagangan valuta asing

yang dilakukannya seringkali hanya membawa dampak yang kecil sekali bagi nilai

pasaran kurs mata uang. Meskipun demikian arus perdagangan valuta asing dari

perusahaan-perusahaan ini dalam jangka panjangnya merupakan faktor yang penting bagi

arah nilai tukar suatu mata uang. Transaksi beberapa perusahaan multinasional dapat

membawa akibat yang tidak terduga sewaktu mereka menutup posisi (posisi jual ataupun

beli) yang amat besar sekali dimana transaksi ini tidak diketahui secara luas oleh para

pemain pasar.

3. Bank sentral

Bank sentral suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar valuta

asing. Bank sentral ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan suplai uang, inflasi, dan

ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu target baik resmi maupun

tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang negaranya. Seringkali bank sentral ini

menggunakan cadangan devisanya untuk menstabilkan pasar.

Dengan ekspektasi pasar ataupun isu tentang intervensi yang dilakukan oleh bank

sentral belaka telah cukup untuk menstabilkan kurs mata uang setempat, tetapi intervensi

yang agresif dilakukan beberapa kali dalam setiap tahunnya pada suatu negara yang kurs

mata uangnya bergejolak.

Berbagai sumber dana yang ada di pasaran valuta asing apabila disatukan dapat

dengan mudah "mempermainkan" bank sentral (menarik atau menjual mata uang dalam

jumlah yang sangat besar sekali sehingga bank sentral tidak mampu lagi melakukan

intervensi) dimana skenario ini nampak pada tahun 1992-1993 dimana mekanisme nilai

tukar Eropa (European Exchange Rate Mechanism-ERM) mengalami kejatuhan serta

beberapa kali jatuhnya nilai tukar mata uang di Asia Tenggara.

4. Perusahaan manajemen investasi

Perusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya adalah merupakan

pengelola banyak sekali akun atas nama nasabahnya seperti misalnya dana pensiun dan

dana sumbangan yayasan) yang bertransaksi di pasar valuta asing untuk kebutuhan mata

uang asing guna melakukan transaksi pembelian saham di luar negeri. Transaksi valuta

asing bagi mereka adalah bukan merupakan tujuan investasi utamanya sehingga transaksi

yang dilakukannya bukan dengan tujuan spekulasi ataupun dengan tujuan memperoleh

keuntungan sebesar-besarnya.

55

Page 56: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

5. Hedge funds

Hedge funds (sebuah perusahaan investasi yang menjalankan kegiatan usaha

transaksi spekulatif untuk mendapatkan keuntungan), seperti misalnya George Soros yang

reputasinya naik disebabkan oleh kegiatan spekulasi mata uang yang dilakukannya secara

agresif sejak tahun 1990. Ia mengelola dana triliunan US dollar dan masih bisa meminjam

lagi triliunan US dollar dan oleh karenanya mampu membuat intervensi yang dilakukan

oleh bank sentral suatu negara untuk menjaga nilai tukar mata uangnya menjadi tidak

berdaya apabila fundamental ekonomi tergantung pada "belas kasihan" hedge funds.

6. Pialang valuta asing

Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan

kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan

memperoleh imbalan atas jasanya. Menurut CNN, sebuah pialang valuta asing memiliki

volume transaksi antara 25 hingga 50 triliun US dollar perharinya atau sekitar 2% dari

keseluruhan nilai transaksi pasar valuta asing dan sebagaimana dilaporkan oleh situs

Komisi Perdagangan Berjangka (Commodity Futures Trading Commission-CFTC) bahwa

investor pemula dengan mudah dapat menjadi sasaran penipuan dalam perdagangan valuta

asing.

Kelebihan pasar valuta asing:

Modal yang dibutuhkan fleksibel, tergantung kekuatan finansial pemodal

Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah satu

perusahaan pialang seperti pada investasi saham

Jika dibutuhkan mendesak, valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu, antara lain

melalui "Money Changer".

Kelemahan pasar valuta asing:

Resiko membeli mata uang asing sangat besar, ini karena di Indonesia mata uang asing

sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah

56

Page 57: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

BAB 3

PENUTUP

Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah semua badan yang melakukan

kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana

terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat

terutama guna membiayai investasi perusahaan. Adapun jenis-jenis LKBB di Indonesia

yaitu: asuransi, pegadaian, permodalan nasional madani, dana pensiun, modal ventura,

anjak piutang, koperasi simpan pinjam, balai usaha mandiri terpadu, perusahaan

pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, pasar uang, pasar modal, dan pasar valuta asing.

Lembaga keuangan ini berfungsi dalam menyediakan jasa sebagai perantara antara

pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari

investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga

keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana

uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para

investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut

dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

Dalam hal ini, pendirian LKBB bertujuan mendorong perkembangan pasar modal

dan membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah, dimana hal ini akan

berdampak positif terhadap percepatan laju pertumbuhan ekonomi nasional dan juga

terhadap penciptaan lapangan kerja yang baru. Dengan demikian diharapkan agar

lembaga-lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank, yang telah

ada di Indonesia, dapat menjadi roda penggerak bagi terciptanya cita-cita nasional bangsa

Indonesia, yaitu masyarakat yang makmur dan sejahtera.

57

Page 58: Makalah Lembaga Keuangan Bukan Bank

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. “Lembaga Keuangan”, http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan

Wikipedia. “Asuransi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi

Wikipedia. “Pegadaian”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian

Wikipedia. ”Modal Ventura”, http://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura

Wikipedia. “Sewa Guna Usaha”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sewa_guna_usaha

Wikipedia. “Anjak Piutang”, http://id.wikipedia.org/wiki/Anjak_piutang

Wikipedia. “Dana Pensiun”, http://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Pensiun

Wikipedia. “Pasar Uang”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_uang

Wikipedia. “Pasar Modal”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_modal

Wikipedia. “Pasar Valuta Asing”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_valuta_asing

Scribd. Perbedaan antara Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank”,

http://www.scribd.com/doc/44473831/Perbedaan-Antara-Lembaga-Keuangan-Bank-

Dan-Non-Bank

Scribd. “Lembaga Keuangan Non Bank”,

http://www.scribd.com/doc/84297946/Lembaga-Keuangan-Non-Bank

Situs resmi PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), http://www.pnm.co.id/

**********

58