tugas makalah analisa laporan keuangan

32

Click here to load reader

Upload: eni-sofianti

Post on 24-Oct-2015

196 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

TUGAS MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Analisa laporan keuangan

Nama : Febri Jaya Rizki

Nim :1210307038

VI/MKS/A

Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung

2013

Page 2: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

ANALISA PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Pemerintah Daerah sebagai pihak yang ditugasi menjalankan roda

pemerintahan, pembangunan dan layanan sosial masyarakat wajib menyampaikan

laporan pertanggung jawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah

pemerintah daerah tersebut berhasil menjalankan tugas dengan baik atau tidak

(Suprapto, 2006). Pemerintah daerah dituntut agar pengelolaan keuangan daerah

secara baik yang harus dilakukan dalam mewujudkan tujuan pemerintahan yang

bersih (clean goverment), dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik adalah

kemampuan mengontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efisien,

transparan dan akuntabel. Agar laporan pertanggungjawaban yang disajikan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan, maka Kepala Daerah berusaha melakukan pembinaan, dengan

diadakan nya pembinaan terhadap pengelolaan keuangan daerah kepada Kepala

SKPD beserta Entitas SKPD tersebut, agar laporan keuangan yang dihasilkan

SKPD tersebut sesuai dengan yang diharapkan, dimana hasil dari perpaduan

seluruh laporan keuangan SKPD-SKPD akan menjadi Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, antara lain menetapkan bahwa Laporan Keuangan pemerintah pada

gilirannya harus diaudit oleh BPK. Tugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

adalah melaksanakan pemeriksaan keuangan, kemudian hasil dari pemeriksaan

BPK akan dikeluarkan pendapat atau opini yang merupakan pernyataan

profesional pemeriksa atas pemeriksaan laporan keuangan. Pemeriksaan

Keuangan yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian informasi keuangan

meliputi Laporan Realisasi APBD, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas

Page 3: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yang disusun dan disajikan oleh Pemerintah Daerah. Hasil

penilaian tersebut dituangkan dalam bentuk pernyataan pendapat/opini auditor

BPK RI tentang kewajaran penyajian informasi keuangan. Pemeriksaan ini adalah

untuk meningkatkan bobot pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang

dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemberian opini atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah didasarkan pada pertimbangan atas:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

b. Efektivitas Pengendalian Intern;

c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan; dan

d. Pengungkapan yang Lengkap (Full Disclosure).

Sebagaimana yang telah diatur di dalam Undang-Undang No.15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, BPK

RI memberikan empat jenis opini, yaitu :

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).

Adalah pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah

daerah yang

diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, Laporan

Realisasi APBD, Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika laporan

keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-

bukti audit yang dikumpulkan, pemerintah daerah tersebut dianggap telah

menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan

kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan.

2. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion).

Adalah pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah

daerah yang diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material,

Laporan Realisasi APBD, Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan

Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,

kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

Page 4: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Sebagian Pemeriksa memberikan julukan little adverse (ketidakwajaran yang

kecil) terhadap opini jenis ini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam

item tertentu, namun demikian ketidakwajaran tersebut tidak mempengaruhi

kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion).

Adalah pendapat yang menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah

daerah yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar Laporan Realisasi APBD,

Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika laporan keuangan

mendapatkan opini jenis ini, berarti auditor meyakini laporan keuangan

pemerintah daerah diragukan kebenarannya, sehingga bisa menyesatkan pengguna

laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

4. Pernyataan Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion).

Adalah pendapat yang menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan

pendapat atas laporan keuangan, jika bukti pemeriksaan/audit tidak cukup untuk

membuat kesimpulan. Opini ini bisa diterbitkan jika auditor menganggap ada

ruang lingkup audit yang dibatasi oleh pemerintah daerah yang diaudit, misalnya

karena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisa

menyimpulkan dan menyatakan laporan sudah disajikan dengan wajar. Kemudian

didukung oleh salah satu kriteria pemeriksaan atas laporan keuangan, yang

dilakukan dalam rangka memberikan pendapat/opini atas kewajaran informasi

keuangan, yang disajikan dalam laporan keuangan salah satunya berdasarkan pada

pengungkapan yang lengkap (full disclosure). Oleh karena itu pengungkapan

( disclosure) merupakan hal yang sangat penting dalam pemeriksaan untuk

mengeluarkan opini atas laporan keuangan tersebut.

Begitu pentingnya peran pengungkapan (disclosure) dalam laporan

keuangan, pemeriksaan laporan keuangan dilakukan oleh pihak yang independen

dikarenakan informasi pengungkapan dalam laporan keuangan memiliki

konsekuensi ekonomis yang substansial

Page 5: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

dalam pengambilan keputusan. Selain itu para pengguna laporan keuangan

memerlukan pihak yang independen, untuk mendapatkan penjelasan tentang

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pentingnya, pengungkapan (disclosure) yang lengkap,

sehingga diperolehnya penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, maka saya sangat tertarik untuk

melakukan analisa pengungkapan (disclosure) laporan keuangan pemerintah

daerah Kabupaten Padang Pariaman Dan Kota

Pariaman dengan diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Bagaimana pengungkapan (disclosure) yang disajikan dalam Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota

Pariaman dengan diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Apakah terdapat perbedaan pengungkapan kedua Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengungkapan yang terkandung dalam Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota

Pariaman yang memperolehnya opini wajar tanpa pengecualian.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengungkapan yang

disajikan kedua Laporan Keuangan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota

Pariaman yang sama-sama memperoleh opini wajar tanpa pengecualian.

Page 6: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

METODOLOGI

Analisis Isi (Content Analysis)

Dalam penelitian ini menggunakan metode content analysis, yaitu metode

pengumpulan data melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi dari Laporan

Keuangan Audited kedua laporan keuangan kabupaten Padang Pariaman dan Kota

Periaman, untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan sistematik, seperti

kategori isi, telaah, pemberian kode berdasarkan karakteristik kejadian atau

transaksi yang terdapat dalam dokumen (Nur Indriantoro dan B. Supomo, 1999).

Analisis Perbandingan ( Paired Analysis)

Setelah diperoleh hasil dari content analisys, maka peneliti akan

menggunakan teknik analisa T-test, dimana teknik ini dapat digunakan untuk

membandingkan rata-rata hitung yang ingin di uji perbedaannya, yaitu apakah

berbeda secara signifikan atau tidak, dapat berasal dari distribusi sampel yang

berbeda, dapat pula dari sampel yang berhubungan, atau dapat juga dari variabel

kriteria untuk dua sampel independen atau untuk dua sampel berhubungan

(misalnya, sebelum-setelah selesai studi, berpasangan-penelitian), atau antara

suatu mean sampel dan mean dikenal (satu -sampel t-test)

PEMBAHASAN HASIL

Untuk Laporan Keuangan Pemerintahan, Pengungkapan Wajib merupakan

pengungkapan yang diwajibkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan

Peraturan serta Ketentuan-ketentuan lainnya. Menurut SAP pengungkapan wajib

merupakan semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang berupa

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan

Keuangan. Pengungkapan Sukarela adalah pengungkapan yang tidak diwajibkan

oleh SAP dan Peraturan serta Ketentuan lainnya, tapi tetap disajikan karena

entitas pelapor beranggapan wajar untuk diungkapkan, agar pengguna dan

pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah memahami apa-apa yang disajikan

dalam laporan keuangan.

Page 7: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Unqualified Opinion artinya

Laporan Keuangan (LK) telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang

material, posisi keuangan (neraca), hasil usaha atau Laporan Realisasi Anggaran

(LRA), Laporan Arus Kas, sesuai dengan prinsip akuntansi yg berlaku umum.

Penjelasan laporan keuangan juga telah disajikan secara memadai, informatif dan

tidak menimbulkan penafsiran yang menyesatkan. Wajar di sini dimaksudkan

bahwa Laporan Keuangan bebas dari keraguan dan ketidakjujuran serta lengkap

informasinya. Pengertian wajar tidak hanya terbatas pada jumlah-jumlah dan

ketepatan pengklasifikkasian aktiva dan kewajiban, namun yang terpenting

meliputi pengungkapan yang tercantum dalam Laporan Keuangan. Pendapat

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diberikan oleh pemeriksa, apabila :

1. Tidak ada pembatasan lingkup pemeriksaan sehingga pemeriksa dapat

menerapkan semua prosedur pemeriksaan yang dipandang perlu untuk

meyakini kewajaran Laporan Keuangan; atau ada pembatasan lingkup

pemeriksaan tetapi tidak material dan dapat diatasi dengan prosedur

pemeriksaan alternatif;

2. Tidak ada tekanan dari pihak lain kepada pemeriksa,

3. Tidak ada penyimpangan terhadap standar akuntansi atau ada -

penyimpangan dari standar akuntansi tetapi tidak material.

Agar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dapat memperoleh opini

Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) dari BPK RI, Pemerintah

Daerah harus menerapkan suatu sistem pengendalian intern yang kuat untuk men

yakinkan tercapainya proses dan hasil kegiatan yang dinginkan, dengan penilaian

risiko serta pemilihan metode tata kelola yang tepat, yang mampu meyakinkan

dapat dikendalikannya proses dan diperolehnya hasil kegiatan yang mampu

meningkatkan kegunaan dan keandalan informasi baik keuangan dan non

keuangan. Pengungkapan yang disajikan Laporan Keuangan Kabupaten Padang

Pariaman dan Kota Pariaman yang diteliti tidak memiliki perbedaan atau

perbedaan yang ada sangat signifikan. Kedua laporan tersebut sama-sama

Page 8: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

memperoleh opini wajar tanpa pengecualian, tapi luas wilayah dan kondisi

keuangan kedua tersebut sangat berbeda.

Kabupaten Padang Pariaman

Penyajian Laporan Keuangan Kabupaten Padang Pariaman telah

mengungkapkan informasi yang seharusnya diungkapkan dalam penyajian

Laporan Keuangan. Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan yang

menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang

dikelola oleh Pemerintah Daerah. Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Padang

Pariaman telah menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya

dalam satu periode pelaporan dan telah diklasifikasikan sesuai dengan SAP.

Pengungkapan pendapatan, belanja dan pembiayaan berbentuk barang dan jasa

telah disajikan penuh sebesar 100%, artinya kualitas pengungkapan pendapatan,

belanja dan pembiayaan berbentuk barang dan jasa sangat baik .

1. Pendapatan

Dari 4 (empat) item pengungkapan pada pendapatan, Kabupaten Padang

Pariaman telah mengungkapan ke 3 (tiga ) item tersebut, yaitu pengungkapan

uraian rincian pendapatan, rincian realisasi pendapatan dengan anggaran dan

penjelasan penyebab perbedaan tersebut, artinya pengungkapan pada pendapatan

75% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan untuk pendapatan masih belum

maksimal, karena item-item pengungkapan belum diungkapkan secara maksimal

atau belum mencapai 100%.

2. Belanja

Dari 3 (tiga) item pengungkapan pada belanja, Kabupaten Padang

pariaman telah memenuhi semua item pengungkapan yaitu rincian belanja dan

rincian realisasi belanja dibandingkan dengan anggaran dalam satu periode

pelaporan dan penjelasan penyebab perbedaan antara realisasi dan anggaran,

artinya pengungkapan untuk belanja 100% terpenuhi. Berarti kualitas

pengungkapan belanja yang disajikan sudah berkualitas sangat baik .

Page 9: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

3. Surplus/Defisitan

Kabupaten Padang Pariaman telah mengungkapkan uraian mengenai

surplus/deficit yang terjadi 100% terpenuhi. Artinya kualitas pengungkapan untuk

surplus/deficit sudah sangat baik.

4. Pembiayaan

Dari 4 (empat) item pengungkapan pada akun pembiayaan, Kabupaten

Padang Pariaman mengungkapkan 2 (dua) item yaitu uraian rincian penerimaan

dan pengeluaran pembiayaan, rincian realisasi penerimaan dan pengeluaran

pembiayaan dibandingkan dengan anggaran dalam satu periode pelaporan, artinya

pengungkapan untuk pembiayaan 50% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan

yang disajikan belum maksimal atau kurang baik. Neraca, Kabupaten Padang

Pariaman telah menyusun neraca berdasarkan klasifikasi yang diatur oleh SAP

dan telah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

1. Kas dan Setara Kas

Dari 3 (tiga) item pengungkapan untuk kas dan setara kas, Kabupaten

Padang Pariaman mengungkapkan uraian jumlah kas yang ada per tanggal

pelaporan dan uraian penanggungjawab kas yang ada per tanggal pelaporan,

artinya pengungkapan untuk kas dan setara kas 83,3 % terpenuhi. Berarti kualitas

pengungkapan untuk kas dan setara kas belum menunjukkan kualitas yang

maksimal, karena penjelasan pembatasan penggunaan kas dan setara kas dalam

periode pelaporan sebaiknya diperjelas lagi, agar para pembaca memahami dan

mengetahui bahwa kas dan setara kas tersebut tidak bisa bebas digunakan oleh

dan kapan saja, namun ada batasanbatasan yang harus diikuti.

2. Piutang pajak dan Bukan Pajak

Dari 3 (tiga) item pangungkapan, hanya uraian klasifikasi piutang pajak

dan bukan pajak terinci per tanggal neraca yang diungkapkan, artinya dari 3 (tiga)

item pengungkapan yang terpenuhi 33,3%. Berarti kualitas pengungkapan masih

jauh dari kualitas yang baik, karena tidak menjelaskan daftar analisa umur piutang

dan penjelasan naratif piutang daerah yang diperlukan. Pada hal daftar analisa

umur piutang sebaik nya dijelaskan agar semua pembaca laporan keuangan

Page 10: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

memahami dan mengetahui bagaimana dan kapan piutang tersebut jatuh tempo

dan bisa mendatangkan kas atau setara kas, yang memungkinkan bisa digunakan

untuk membiayai kegiatan atau operasional lainnya.

3. Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dari 7 (tujuh) item pengungkapan yang diungkapkan pada investasi jangka

pendek dan jangka panjang, Kabupaten Padang Pariaman hanya mengungkapkan

uraian klasifikasi investasi jangka pendek dan jangka panjang dan kebijakan

akuntansi, artinya pengungkapan untuk investasi jangka pendek dan jangka

panjang terpenuhi 42,8%. Berarti kualitas pengungkapan untuk investasi jangka

pendek dan jangka panjang masih sangat perlu peningkatan, karena disamping

angka persentasenya masih jauh dari 100% dan beberapa item pengungkapan

tidak diungkapkan, padahal seandai nya itu diungkapkan akan menambah

pengetahuan dan menghindari dari kesalahan dalam pengambilan keputusan bagi

yang memakai laporan keuangan tersebut, seperti penjelasan perubahan harga

investasi dan penjelasan perubahan nilai investasi, serta perubahan pos investasi.

Hal tersebut akan dapat mempengaruhi keputusan untuk investasi masa yang akan

datang.

1. Persediaan

Dari 3 (tiga) item pengungkapan untuk persediaan, Kabupaten Padang

Pariaman mengungkapkan kebijakan akuntansi yang digunakan dan penjelasan

mengenai rincian persediaan, sehingga pengungkapan untuk persediaan 66,6%

terpenuhi. Artinya kualitas pengungkapan persediaan masih harus ditingkatkan

lagi, dimana penjelasan mengenai kondisi persediaan harus dijelaskan. Hal ini

sangat mempengaruhi keputusan jumlah persediaan untuk masa yang akan datang,

apabila persediaan yang disediakan terlalu banyak apakah bisa mendatangkan

kerugian yang besar dibandingkan persediaan yang disiapkan sedikit, karena kalau

persediaan yang kondisinya mudah rusak, lebih baik tidak terlalu banyak

disediakan, karena mudah menyebabkan kerugiaan yang besar. Contohnya obat-

obatan di rumah sakit umum daerah, sebaiknya dirinci mana obat yang mudah

Page 11: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

rusak dengan tidak mudah rusak., maka persediaan nya sebaiknya diperhitungkan

dengan baik untuk menghindari kerugian yang besar.

2. Aset Tetap

Dari 10 (sepuluh) item pengungkapan yang diungkapkan, Kabupaten

Padang Pariaman mengungkapkan uraian asset tetap secara umum, Dasar

penilaian yang digunakan, Perubahan asset tetap, Informasi penyusutan asset tetap

dan jumlah pengeluaran pada pos asset tetap dalam kontruksi, artinya

pengungkapan untuk asset tetap terpenuhi sebesar 62,5%. Berarti kualitas

pengungkapan untuk asset tetap masih perlu diperbaiki lagi, karena beberapa item

pengungkapan tidak diuraikan seperti eksistensi dan batasan hak milik atas asset

tetap, jumlah komitmen untuk akuisisi asset tetap serta penilaian atas asset tetap

yang dinilai kembali.

3. Kontruksi dalam Pengerjaan

Dalam neraca laporan keuangan Kabupaten Padang Pariaman kontruksi

dalam pengerjaan termasuk dalam asset tetap, namun tetap diungkapkan sebesar

80%, karena untuk retensi tidak diungkapkan sama sekali.

4. Kewajiban Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dari 8 (delapan) item pengungkapan, yang diungkapkan Kabupaten

Padang Pariaman uraian klasifikasi kewajiban per tanggal neraca, penjelasan

kewajiban jangka pendek dan jangka panjang bunga yang terhutang, serta rincian

utang pemerintah, artinya pengungkapan untuk kewajiban jangka pendek dan

jangka panjang hanya 62,5% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan masih

harus ditingkatkan lagi dengan cara mengungkapkan beberapa item pengungkapan

kewajiban yang tidak diungkapkan, seperti perjanjian restrukturisasi dan

tunggakan kewajiban dan biaya pinjaman.

5. Ekuitas Dana

Dari 2 (dua) item pengungkapan, Kabupaten Padang Pariaman telah

memenuhi semua item pengungkapan, artinya pengungkapan untuk ekuitas dana

telah terpenuhi 75%. Berarti kualitas pengungkapan untuk ekuitas dana sudah

baik, namun untuk lebih baiknya lagi maka penjelasan naratif terkait ekuitas dana

entitas pelapor harus lebih dijelaskan lagi.

Page 12: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas, Kabupaten Padang Pariaman telah mengungkapkan secara

terpisah kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas

operasi, investasi asset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran. Dari daftar

item pengungkapan yang peneliti gunakan Kabupaten Padang Pariaman telah

menyajikan Laporan Arus Kas dengan kualitas pengungkapan yang sangat baik

atau 100% terpenuhi.

Catatan Atas Laporan Keuangan,

1. Kebijakan Fiskal,

Dari 3(tiga) item pengungkapan, Kabupaten Padang Pariaman telah

mengungkapkan kebijakan-kabijakan pemerintahan dalam peningkatan

pendapatan dan kebijakankebijakan pemerintah dalam mencapai efesiensi belanja,

serta kebijakan pemerintah dalam penentuan sumber atau penggunaan

pembiayaan, dengan demikian untuk kebijakan fiscal pada catatan atas laporan

keuangan 100% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan untuk kebijakan fiscal

pada catatan atas laporan keuangan sudah sangat baik .

2. Kebijakan Ekonomi Makro,

Dari 3 (tiga) item pengungkapan kebijakan ekonomi makro pada catatan

atas laporan keuangan, Kabupaten Padang Pariaman telah mengungkapkan

indicator ekonomi yang digunakan dalam menyusun APBD dan penjelasan

mengenai perubahan APBD yang pertama disyahkan DPRD dan hambatan serta

kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, penjelasan

kewajiban yang memerlukan ketersediaan dana dalam anggaran periode

mendatang, artinya pengungkapan untuk kebijakan ekonomi makro pada catatan

atas laporan keuangan 66,6% terpenuhi. Kualitas pengungkapan untuk kebijakan

ekonomi makro baik, karena beberapa dari item pengungkapan nya sudah

terpenuhi, kecuali untuk perubahan anggaran dari pertama disyahkan DPRD dan

hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan

belum dijelaskan..

Page 13: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Pencapaian Kinerja Keuangan,

Dari 4 (empat) item pengungkapan pencapaian kinerja keuangan pada

catatan atas laporan keuangan, Kabupaten Padang Pariaman mengungkapkan

uraian strategi dan sumber yang digunakan dan prosedur pencapaian kinerja

keuangan yang telah disusun dan dijalankan managemen. Artinya pengungkapan

untuk pencapaian kinerja keuangan pada catatan atas laporan keuangan 25%

terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan dari pencapaian kinerja keuangan yang

disajikan kurang baik, karena uraian strategi dan sumber daya yang digunakan

untuk mencapai tujuan, uraian prosedur pencapaian kinerja keuangan yang telah

disusun dan dijalankan managemen, belum diungkapkan maksimal. Serta uraian

realisasi dan rencana kinerja keuangan dan penjelesan perbedaan realisasi dengan

anggaran dan periode sebelumnya belum diungkapkan, sehingga persentase

pengungkapan kurang dari 100%.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi Keuangan

Dari 22 (dua puluh dua) item pengungkapan, Kabupaten Padang Pariaman

untuk dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi keuangan

mengungkapkan 11 (sebelas) item pengungkapan yaitu mengenai entitas

pelaporan, basis akuntansi, basis pengukuran, pengakuan pendapatan dan

pengakuan belanja, pembentukan dana cadangan serta informasi lainnya. Artinya

pengungkapan untuk dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

keuangan dalam catatan atas laporan keuangan terpenuhi 50% . Artinya kualitas

pengungkapan kurang baik , karena banyak dari item pengungkapan yang tidak

diungkapkan, seperti prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian Investasi,

Kontrak-kontrak konstruksi, Biaya penelitian dan pengembangan, dan lainnya.

Kota Pariaman Penyajian Laporan Keuangan Kota Pariaman telah

mengungkapkan informasi yang harus diungkapkan dalam penyajian laporan

keuangan. Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan yang menyajikan

ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

Pemerintah Daerah. Laporan

Page 14: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Realisasi Anggaran Kota Pariaman telah menggambarkan perbandingan antara

realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan dan telah diklasifikasikan

sesuai dengan SAP. Dan pengungkapan pendapatan, belanja dan pembiayaan

berbentuk barang dan jasa, artinya kualitas pengungkapan sangat baik atau 100%

terpenuhi.

1. Pendapatan

Dari 4 (empat) item pengungkapan pada pendapatan, Kota Pariaman telah

mengungkapan ke 3 (tiga) item tersebut, yaitu uraian rinci pendapatan dalam calk,

realisasi pendapatan dibandingkan dengan anggaran dan penjelasan penyebab

perbedaan realisasi dan anggaran pendapatan, artinya pengungkapan pada

pendapatan 62,5% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan masih belum

sempurna, karena tidak diungkapkan akuntansi pendapatan dilaksanakan

berdasarkan azas bruto.

2. Belanja

Dari 3 (tiga) item pengungkapan pada belanja, Kota Pariaman telah

mengungkapkan 2 (dua) item pengungkapan yaitu uraian rincian belanja dan

rincian realisasi belanja dibandingkan dengan anggaran dalam satu periode

pelaporan, artinya pengungkapan untuk belanja 66% terpenuhi. Kualitas

pengungkapan untuk belanja masih perlu ditingkatkan lagi, karena penjelasan

penyebab berbedaan antara realisasi dan anggaran belanja terinci belum

diungkapkan. Sebaiknya untuk masa yang akan datang diungkapkan agar dapat

menambah informasi bagi pemakai laporan keuangan, sehingga akan mengurangi

kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali akan berkurang untuk

periode yang akan datang. Kalau bisa akan meningkatkan efisiensi belanja untuk

periode berikutnya.

3. Surplus/Defisit

Kota Pariaman telah mengungkapkan uraian terinci mengenai

surplus/deficit yang

Page 15: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

terjadi sebesar 50% terpenuhi. Artinya kualitas pengungkapan untuk

surplus/deficit masih perlu ditingkatkan dan uraian mengenai surplus/deficit

masih perlu penjelasan yang lebih rinci lagi.

4. Pembiayaan

Dari 4 (empat) item pengungkapan pada akun pembiayaan, Kota Pariaman

hanya mengungkapkan rincian penerimaan artinya pengungkapan untuk

pembiayaan hanya 25% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapannya masih

sangat perlu peningkatan, karena beberapa item pengungkapan yang belum

diungkapkan, diharapkan untuk masa yang datang agar diungkapkan dengan

uraian dan penjelasan yang lebih jelas, agar para pengambil keputusan tidak salah

dalam mengambil keputusan untuk pembiayaan periode berikutnya.

Neraca, Kota Pariaman telah menyusun neraca berdasarkan klasifikasi yang

diatur oleh SAP dan telah dibandingkan dengan periode sebelumnya.

1. Kas dan Setara Kas

Dari 3 (tiga) item pengungkapan untuk kas dan setara kas, Kota Pariaman

hanya mengungkapkan uraian jumlah kas yang ada per tanggal pelaporan, dan

uraian penanggung jawab kas yang ada per tanggal neraca, artinya pengungkapan

untuk kas dan setara kas 75% terpenuhi. Berarti kualitas pengungkapan masih

perlu ditingkatkan, dan sebaiknya penjelasan kas dan setara kas yang dibatasi

penggunaannya diperjelas lagi, agar dapat menambah pengetahuan dan

memahami kapan dan siapa saja yang dapat menggunakan kas, yang tercantum

dalam laporan keuangan khususnya neraca.

2. Piutang pajak dan Bukan Pajak

Item pengungkapan piutang pajak dan bukan pajak dari 3 (tiga) item hanya

uraian klasifikasi piutang pajak dan bukan pajak terinci per tanggal neraca yang

diungkapkan, artinya untuk piutang pajak dan bukan pajak yang diungkapkan

hanya 33,3% terpenuhi. Artinya kualitas pengungkapan masih kurang baik, karena

daftar analisa umur piutang per tanggal neraca dan penjelasan naratif piutang

daerah yang diperlukan tidak diungkapkan.

Page 16: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

3. Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dari 7 (tujuh) item pengungkapan yang diungkapkan pada investasi jangka

panjang, Kota Pariaman mengungkapkan uraian klasifikasi investasi jangka

panjang dan penjelasan naratif terkait jenis-jenis investasi jangka panjang, artinya

pengungkapan untuk investasi jangka panjang 17.8% terpenuhi . Artinya kualitas

pengungkapan kurang baik, karena masih banyak item-item pengungkapan yang

tidak diungkapkan, seperti; kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi

jangka panjang, penjelasan investasi yang dinilai dengan wajar dan alasannya.

Dan beberapa item memang tidak bernilai karena transaksi tidak terjadi dalam

periode tersebut, seperti ; penjelasan perubahan harga pasar investasi, dimana

investasi dalam periode tersebut tidak berubah, namun sebaiknya diungkapkan.

4. Persediaan

Dari 3 (tiga) item pengungkapan untuk persediaan, Kota Pariaman

mengungkapkan penjelasan mengenai rincian persediaan dan penjelasan tentang

kondisi persediaan, sehingga pengungkapan untuk persediaan 41,6% terpenuhi.

Artinya kualitas pengungkapan yang disajikan kurang baik, karena kebijakan

akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan tidak diungkapkan dan

kurangnya penjelasan tentang kondisi persediaan .

5. Aset Tetap

Dari 10 (sepuluh) item pengungkapan yang diungkapkan, Kota Pariaman

mengungkapkan uraian asset tetap secara umum dan perubahan asset tetap, jumlah

pengeluaran pada pos asset tetap dalam kontsruksi dan informasi penyusutan asset

tetap, artinya pengungkapan untuk asset tetap terpenuhi sebesar 40%. Berarti

kualitas pengungkapan bernilai kurang baik, karena banyak item pengungkapan

yang tidak diungkapkan, seperti;dasar penilaian yang digunakan untuk

menentukan nilai asset tercatat, uraian pengganti asset tetap sekarang dan item

lainnya.

6. Kontruksi dalam Pengerjaan

Dalam neraca laporan keuangan Kota Pariaman, kontruksi dalam

pengerjaan termasuk dalam asset tetap, namun dalam calk rincian kontrak

konstruksi berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaian, nilai

Page 17: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya, serta jumlah biaya yang telah

dikeluarkan diungkapkan, sehingga 80% terpenuhi.

7. Kewajiban Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Dari 8 (delapan) item pengungkapan, yang diungkapkan Kota Pariaman

uraian klasifikasi kewajiban per tanggal pelaporan, penjelasan kewajiban jangka

pendek dan jangka panjang, jumlah saldo kewajiban sesuai dengan klasifikasinya,

artinya pengungkapan untuk kewajiban jangka pendek 25% terpenuhi. Berarti

kualitas pengungkapan yang disajikan belum maksimal, karena banyak item

pengungkapan tidak diungkapkan, seperti Rincian utang pemerintah, Bunga

terhutang, Pajak restrukturisasi, Tunggakan kewajiban, serta Biaya pinjaman .

8. Ekuitas Dana

Dari 2 (dua) item pengungkapan, Kota Pariaman telah mengungkapkan

semua item pengungkapan, walaupun persentase penyajian berbeda, sehingga

pengungkapan untuk ekuitas dana telah terpenuhi 62,5%. Berarti kualitas

pengungkapan perlu ditingkatkan lagi, hal ini disebabkan kurang nya penjelasan

naratif terkait ekuitas dana entitas pelapor yang diungkapkan. Laporan Arus Kas,

Kota Pariaman telah mengungkapkan secara terpisah kelompok utama penerimaan

dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi non keuangan,

pembiayaan dan non anggaran, sehingga pengungkapan 100% terpenuhi,artinya

kualitas pengungkapan yang disajikan sangat baik . Catatan Atas Laporan

Keuangan,

1. Kebijakan Fiskal

Dari 3(tiga) item pengungkapan, Kota Pariaman telah mengungkapkan

kebijakankebijakan pemerintahan dalam peningkatan pendapatan dan kebijakan-

kebijakan pemerintah dalam mencapai efesiensi belanja dan kebijakan pemerintah

dalam penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan, dengan demikian untuk

kebijakan fiscal pada catatan atas laporan keuangan 66,6 % terpenuhi. Artinya

kualitas pengungkapan perlu ditngkatkan lagi, dimana item pengungkapan sebaik

nya ditingkatkan lagi penjelasannya atau lebih dijelaskan lagi, untuk kebijakan-

kebijakan pemerintah dalam mencapai efesiensi belanja dan kebijakan-kebijakan

pemerintah dalam penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan.

Page 18: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

2. Kebijakan Ekonomi Makro

Dari 3 (tiga) item pengungkapan kebijakan ekonomi makro pada catatan

atas laporan keuangan, Kota Pariaman telah mengungkapkan indicator ekonomi

makro yang digunakan dalam menyusun APBD dan penjelasan mengenai

perubahan APBD yang pertama disyahkan, artinya pengungkapan untuk

kebijakan ekonomi makro pada catatan atas laporan keuangan 62,5% terpenuhi.

Berarti kualitas pengungkapan yang disajikan masih perlu peningkatan, dimana

item pengungkapan untuk penjelasan kewajiban yang memerlukan ketersediaan

dana anggaran periode mendatang agar diungkapkan kalau memang ada, tapi

kalau tidak ada sebaiknya juga dijelaskan. Secara keseluruhan pengungkapan

untuk catatan atas laporan keuangan terpenuhi sebesar 62,5%.

Pencapaian Kinerja Keuangan,

Dari 4 (empat) item pengungkapan pencapaian kinerja keuangan pada

catatan atas laporan keuangan, Kota Pariaman telah mengungkapkan uraian

strategi dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan, uraian realisasi

dan rencana kinerja keuangan, penjelasan perbedaan realisasi dengan anggaran

dan periode sebelumnya, uraian prosedur pencapaian kinerja keuangan yang

disusun dan dijalankan managemen, artinya pengungkapan untuk pencapaian

kinerja keuangan pada catatan atas laporan keuangan 37,5% terpenuhi. Berarti

kualitas pengungkapan kurang baik, dimana item yang diungkapkan belum

maksimal atau perlu penjelasan lagi.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi Keuangan

Dari 21 (dua puluh satu) item pengungkapan, Kota Pariaman untuk dasar

penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi keuangan mengungkapkan

yaitu mengenai Entitas pelaporan, Basis akuntansi, Basis pengukuran dalam

menyusun laporan keuangan, Uraian sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi

yang berkaitan ketentuan-ketentuan masa transisi PSAP yang diterapkan oleh

sutau entitas pelaporan, Pembentukan dana cadangan, Informasi lainnya serta

kejadian penting selama tahun pelaporan, artinya pengungkapan untuk dasar

penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi keuangan dalam catatan atas

laporan keuangan terpenuhi 26%. Artinya kualitas pengungkapan yang disajikan

Page 19: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

masih jauh dari baik, walaupun kejadian penting selama periode pelaporan

diungkapkan yaitu Kota Pariaman mengalami penggantian manajemen

pemerintahan yang diungkapkan dalam laporan keuangan. Dimana berdasarkan

pilkada dilakukan pergantian dari walikota yang lama yaitu H.Mahyuddin dengan

H.Mukhlis R sebagai Walikota terpilih. Namun banyak item pengungkapan yang

tidak diungkapkan dalam hal dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi keuangan. Dilihat dari persentase pengungkapan Kabupaten Padang

Pariaman mengungkapkan sebesar 65 % dan Kota Pariaman sebesar 55 %.

Menurut analisa peneliti dengan metode yang digunakan, Kabupaten Padang

Pariaman dan Kota Pariaman masih jauh dari sempurna, tapi karena tidak adanya

pedoman ukuran untuk kualitas pengungkapan, maka kedua laporan keuangan

dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian. Walaupun hasil yang

diharapkan untuk laporan keuangan pemerintah daerah yang memperoleh opini

wajar tanpa pengecualian ini adalah 100%. Namun bila di pisahkan antara

pengungkapan wajib dengan pengungkapan sukarela, dengan menggunakan

metode penelitian ini, maka diperoleh angka persentase pengungkapan yang baik,

dimana Kabupaten Padang Pariaman pengungkapan wajib sebesar 92,8% dan

pengungkapan sukarela sebesar 43,6%. Sedangkan Kota Pariaman pengungkapan

wajibnya sebesar 83% dan pengungkapan sukarela sebesar 21%. Hal ini

menunjukkan pengungkapan wajib yang baik, sehingga diperoleh nya opini wajar

tanpa pengecualian untuk kedua laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten

Padang Pariaman dan Kota Pariaman.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dimuka, dari kedua laporan

keuangan yang memperoleh opini WTP ini, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman telah

melaksanakan Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure) dengan

menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca dan Laporan Arus Kas serta Catatan atas Laporan

Page 20: Tugas Makalah Analisa Laporan Keuangan

Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan

peraturan serta ketentuan yang berlaku umum.

b. Berdasarkan metode penelitian yang dilakukan, Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman secara garis besar rata-

rata tingkat pengungkapannya yaitu sebesar 65%, sedangkan untuk Kota

Pariaman yaitu sebesar 55%. Artinya kedua laporan keuangan pemerintah

daerah tersebut telah mengungkapkan pengungkapan wajib, disertai

dengan adanya pengungkapan sukarela.

c. Namun bila dipisahkan pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela

dengan menggunakan metode penelitian ini, maka untuk Kabupaten

Padang Pariaman diperoleh persentase pengungkapan wajib sebesar 92,8%

dan pengungkapan sukarela sebesar 43,6%, sedangkan Kota Pariaman

pengungkapan wajib sebesar 83% dan pengungkapan sukarela sebesar

21%. Hal ini menunjukkan kesadaran entitas pelaporan keuangan kedua

pemerintah daerah untuk pengungkapan sukarelanya (Voluntary

Disclosure) masih sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan lagi, agar

mencapai persentase maksimal 100% terpenuhi.

d. Untuk mengetahui perbedaan kedua laporan keuangan tersebut dilakukan

pengujian dengan menggunakan statistic spss paired t.test, dimana

hasilnya tidak terdapat perbedaan kualitas pengungkapan kedua laporan

keuangan pemerintah daerah tersebut, dimana dengan menggunakan alfa

5% diperolah sigma 0,179 yang artinya kualitas pengungkapan yang

disajikan kedua laporan keuangan pemerintah daerah yang memperoleh

opini wajar tanpa pengecualian tersebut tidak memiliki perbedaan, atau

perbedaan yang ada sangat signifikan.