tugas kewarganegaraan - sismennas
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSistem Manajemen Nasional
(SISMENNAS)
Dwianto Agung Siwitomo
07.01.2176
D3-TI4A
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2008/2009
SISTEM
Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berhubungan (Inter-Relasi), saling keterpaduan (Inter-Aksi), saling bergantungan
(Inter-Depedensi), untuk mencapai tujuan bersama tentunya.
Jadi pada dasarnya suatu system memenuhi prinsip-prinsip totalitas
(Holistik), keterpaduan (Integralistik), dari elemen-elemen yang mempunyai
fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan bersama (Gestalt) tertentu.
MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
NASIONAL
Seluruh kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara (kehidupan
nasional).
METODOLOGI INTEGRALISTIK
Sistem :
1. Totalitas (holistik)
2. Keterpaduan (integralistik)
3. Tujuan (gestalt)
Sistem Manajemen Nasional | 2
CIRI-CIRI SISMENNAS
1. Keseluruhan (holistik)
2. Keterpaduan (integralistik)
3. Berdasarkan Pancasila
4. Berdasarkan Wawasan Nusantara
5. Berorientasi Ketahanan Nasional
6. Strategik
Unsur yang digunakan untuk point 3 sampai 5 yaitu :
a. Nilai-nilai
b. Struktural
c. Fungsional
d. Procedural
EMBANAN (MISI) SISMENNAS
Sosialisasi Politik (Pemasyarakatan Politik), artinya menggugah setiap
warga Negara agar sadar akan hak dan kewajibannya, sehingga mampu dan
bergerak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan bangsa.
STRUKTUR SISMENNAS
1. Tatanan Kehidupan Masyarakat (TKM)
2. Tata Politik Nasional (TPN)
3. Tata Administrasi Negara (TAN) dan Tata Laksana Pemerintah (TLP)
Inti SISMENNAS adalah Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan
(TPKB) yang terselenggara pada tahap-tahap Tata Administrasi Negara (TAN)
dan Tata Laksana Pemerintah (TLP) yang disebut “tatanan dalam” (inner setting).
Untuk pengambilan keputusan tersebut diperlukan masukan dari Tatanan
Kehidupan Masyarakat (TKM) dan Tata Politik Nasional (TPN) yang disebut
“tatanan luar” (outer setting). Keluaran dari TPKB bermuara kembali pada system
luar yakni TPN dan TKM.
Sistem Manajemen Nasional | 3
FUNGSI-FUNGSI SISMENNAS
SISMENNAS pada Tatanan Kehidupan Masyarakat (TKM) dan Tatanan
Politik Nasional (TPN). Berfungsi untuk pengenalan kepentingan rakyat serta
pemilihan kepemimpinan. Pada inti SISMENNAS terdapat Tatanan Pengambilan
Keputusan Berkewenangan (TPKB) yang merupakan fungsi-fungsi manajerial,
yang mentransformasikan kepentingan masyarakat maupun kepentingan politik
kedalam bentuk-bentuk keputusan administrasi berupa kepentingan umum, untuk
memudahkan pelaksanaanya serta untuk meningkatkan daya-guna (efisiensi),
hasil guna (efektif) dan kehematan (ekonomis)nya.
Fungsi-fungsi Manajerial tersebut adalah :
1. Fungsi Perncanaan (sebelum) dengan urutan :
a. Strategik (Karsa)
b. Program (Upaya)
c. Anggaran (Sarana)
2. Fungsi pengendalian (selama) dengan urutan :
a. Bimbingan Strategik
b. Pengendalian Manajerial
c. Pengendalian Operasional
3. Fungsi Penilaian (sesudah) dengan kriteria :
a. Terpenuhi (Effectiveness Audit)
b. Terlaksana (Performance Audit)
c. Terselenggara (Financial Audit)
Pada tahap arus keluar SISMENNAS terdapat fungsi Pembuatan Aturan
(Rule Making), Penerapan Aturan (Rule Application) dan Pengujian
Aturan (Rule Adjudication).
PROSES SISMENNAS
Dilihat dari segi proses SISMENNAS merupakan rangkaian pengambilan
keputusan (multi dimensional decision making process), mulai dari proses
pengolahan pendapat masyarakat, proses pendapatan politik yang muncul dalam
bentuk pengeratan kepentingan dan pemilikan kepemimpinan, keduanya
Sistem Manajemen Nasional | 4
merupakan arus masuk bagi proses pengambilan keputusan berkewenangan
(authoritatire decision making) pada tahap Tatanan Administrasi Negara dan Tata
Laksana Pemerintah yang harus memutuskan kepentingan umum. Keputusan-
keputusan yang diambil pada dasarnya adalah keputusan kebijaksanaan
pemerintahan umum. Sedangkan untuk pembangunan upaya ini tidak lain adalah
proses sebelum berupa sistem perencanaan (SISCAN), proses selama berupa
system pengendalian (SISDAL) dan proses sesudah berupa system penilaian
(SISLAI), yang kesemuanya dilakukan secara terpadu.
1. Sistem Perencanaan Terpadu terdiri dari :
a. Sistem Perencanaan Strategik KARSA
b. Sistem Pemrograman UPAYA
c. Sistem Penganggaran SARANA
2. Sistem Pengendalian Terpadu terdiri dari :
a. Bimbingan Strategik EA
b. Pengendalian Manajerial PA
c. Pengendalian Operasional FA
3. Sistem Penilaian Terpadu harus memenuhi criteria :
a. Terpenuhi (Effectiveness Audit)
b. Terlaksana (Performance Audit)
c. Terselenggara (Financial Audit)
DINAMISASI SISMENNAS
Dengan pendekatan kesisteman terhadap Sistem Manajemen Nasional
yang diuraikan disini, kiranya kita dapat melihat aspek-aspek, unsure-unsur dan
proses-proses yang masih perlu kita kembangkan dan mantapkan, agar seluruh
unsure atau sub-sistem merupakan kesatuan yang terpadu untuk menuju pada
perwujudan cita-cita Nasional.
SISMENNAS yang diuraikan di atas adalah suatu system untuk mencapai
keterpaduan upaya.
Keterpaduan upaya yang diperlukan terwujud dalam beberpa bentuk yaitu :
1. Keterpaduan pola piker
Sistem Manajemen Nasional | 5
2. Keterpaduan structural, fungsional dan procedural
3. Keterpaduan pemetaan dan pemecahan masalah
4. Keterpaduan dalam wahana atau wadah organisasi
5. Keterpaduan dalam proses sebelum, selama dan sesudah
Dalam konteks keterpaduan sebagai suatu system dari seluruh tatanan struktur
SISMENNAS, seluruh fungsi dan seluruh proses pengambilan keputusan, seluruh
proses perencanaan, pengendalian, pengawasan dan penilaian, terjadi sebagai satu
kesatuan untuk mewujudkan KARSA yang sama.
Proses pembangunan nasional yang mengerahkan dan menggerakkan dana
daya nasional, yaitu :
1. Keuangan
2. Sumberdaya alam
3. Tenaga kerja (sumber daya manusia)
4. Logistic
5. System informasi
6. Partisipasi masyarakat
7. Dasar hokum (yurisdiksi, wewenang (authority)
8. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi
9. Lingkungan hidup
Yang harus saling mendukung dengan Pembuatan, Penerapan dan Pengujian
Aturan sehingga tercipta Tertib Administrasi (TIBMIN-CATUR EMBANAN).
Tertib Politik (TIBPOL-WAWASAN NUSANTARA) dan Tertib Sosial
(TIBSOS), yang pada hakekatnya akan meningkatkan derajat Ketahanan Nasional
(TANNAS), sebagai tujuan pembangunan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN NASIONAL (SIMNAS)
SISMENNAS perlu didukung oleh SIMNAS agar Sistem Pengambilan
Keputusan dapat terwujud dengan baik dan tepat. System Informasi Manajemen
Nasional diperlukan untuk mendukung system pengambilan keputusan di semua
tingkatan kepemimpinan, baik kepemimpinan Negara, kepemimpinan politik
Sistem Manajemen Nasional | 6
maupun kepemimpinan social, serta menjadi bahan masukan bagi penyusunan
rencana, bagi tindakan pengendalian, dan bahan untuk penilaian.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh informasi agar bermanfaat bagi
system pengambilan keputusan adalah :
1. Akurat (accurate)
2. Relevan/cocok (relevant)
3. Cukup (sufficient)
4. Tepat waktu (up to date)
Da samping itu SIMNAS harus juga dapat memberikan gambaran dan
menyalurkan semua kepentingan yang perlu diperhatikan seperti kepentingan
Sosial guna direspons didalam Sistem Administrasi Negara oleh Sistem
Pengambilan Keputusan Kebijaksanaan (SPKK).
Inti dari suatu system administrasi adalah system manajemen, inti dari suatu
system manajemen adalah system pengambilan keputusan, sedangkan inti dari
suatu system pengambilan keputusan adalah kepemimpinan (leadership).
Produk-produk keputusan dapat berupa kebijaksanaan, dari yang bersifat
doktrin dasar (politik) sampai doktrin-pelaksanaan (strategic), dari yang bersifat
umum dan politik, sampai kepada hal-hal yang bersifat khusus, dan teknik berupa
kebijaksanaan untuk pelaksanaan di lapangan yang kesemuanya ini secara
hierarkhis dapat disusun dalam suatu susunan Stratifikas Kebijaksanaan Nasional.
Sistem Manajemen Nasional | 7
MENURUT SAYA…
Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Tujuan politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Tujuan politik bangsa Indonesia harus dapat dirasakan
oleh rakyat Indonesia. Untuk itu, pembangunan di segala bidang perlu dilakukan.
Dengan demikian, politik pembangunan nasional harus berpedoman pada
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4.
Politik dan strategi nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini
dituangkan dalam bentuk GBHN yang ditetapkan oleh MPR. Selanjutnya,
pelaksanaannya dilaksanakan oleh presiden/ Mandataris MPR. GBHN pada
dasarnya merupakan haluan negara tentang pembangunan nasional yang
ditetapkan setiap lima tahun dengan mempertimbangkan perkembangan dan
tingkat kemajuan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. Pelaksanaannya
dituangkan dalam pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan
nasional yang ditentukan oleh presiden sebagai mandataris MPR dengan
mendengarkan dan memperhatikan sungguh-sungguh pendapat dari lembaga
tinggi negara lainnya, terutama DPR. Kebijaksanaan yang telah mendapat
persetujuan dari lembaga tinggi negara, khususnya DPR, merupakan politik
pemerintah. Jadi, politik pemerintah tidak menyalahi jiwa demokrasi dan tetap
berpedoman pada ketetapan MPR.
Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional
memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut
merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna
sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna
mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita memerlukan sistem manajemen
nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan
siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan
Sistem Manajemen Nasional | 8
kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial
yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan
ketertiban sosial, politik, dan administrasi.
1. Makna Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia
dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan
perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan
nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral
dan etikanya. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha
untuk meningkatkan kesejahreraan seluruh bangsa Indonesia. Dan
pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
merupakan ranggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap
warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan
pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.
Keikursertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar,
membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan
sebagainya.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun
batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan
nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang
seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk
memenuhikebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan,
perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana
transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan
yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah,
Sistem Manajemen Nasional | 9
pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya. Untuk mengetahui
bagaimana proses pembangunan nasional itu berlangsung, kita harus
memahami manajemen nasional yang te-rangkai dalam sebuah sistem.
2. Manajemen Nasional
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga
lebih tepat jika kita menggunakan istilah “sistem manajemen nasional”.
Layaknya sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-
integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi)
faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem
manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan
sarana bagi perkembangan proses pembelajaran {learning process) maupun
penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum
maupun pembangunan.
Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga
lebih tepat jika kita menggunakan istilah “sistem manajemen nasional”.
Layaknya sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-
integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi)
faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem
manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan
sarana bagi perkembangan proses pembelajaran {learning process) maupun
penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum
maupun pembangunan.
Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-
kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, rungsi serta
lingkungan yang mempengaruhinya.
a. Unsur, Struktur dan Proses
Secara sederhana, unsur-unsur utama sistem manajemen nasional
dalam bidang ketatanegaraan meliputi:
1) Negara sebagai “organisasi kekuasaan” mempunyai hak dan peranan
atas pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa, termasuk usaha produksi dan distribusi
Sistem Manajemen Nasional | 10
barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat umum (public goods and
services).
2) Bangsa Indonesia sebagai unsur “Pemilik Negara” berperan dalam
menentukan sistem nilai dan arah/haluan/kebijaksanaan negara yang
digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan
fungsi-fungsi negara.
3) Pemerintah sebagai unsur “Manajer atau Penguasa” berperan dalam
penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan
ke arah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan negara.
4) Masyarakat adalah unsur “Penunjang dan Pemakai” yang berperan
sebagai kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai hasil
kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut di atas.
Sejalan dengan pokok pikiran di atas, unsur-unsur utama
SISMENNAS tersebut secara struktural tersusun atas empat tatanan
(setting). Yang dilihat dari dalam ke luar adalah Tata Laksana
Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN), Tata Politik
Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana
dan tata administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam (inner
setting) dari sistem manajemen national (SISMENNAS).
Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu rangkaian
pengambilan keputusan yang berkewenangan, yang terjadi pada tatanan
dalam TAN dan TLR. Kata kewenangan di sini mempunyai konotasi
bahwa keputusan-keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan
yang dimiliki oleh si pemutus berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-
keputusan itu bersifat mengikat dan dapat dipaksakan (compulsory)
dengan sanksi-sanksi atau dengan insentif dan disinsentif tertentu yang
ditujukan kepada seluruh anggota masyarakat. Karena itu, tatanan dalam
(TAN+TLP) dapat disebut Tatanan Pengambilan Berkewenangan (TPKB).
Penyelenggaraan TPKB memerlukan proses Arus Masuk yang dimulai
dari TKM lewat TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari rakyat, baik
secara individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai
Sistem Manajemen Nasional | 11
politik, kelompok penekan, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini
berintikan kepentingan Rakyat. Rangkaian kegiatan dalam TPKB
menghasilkan berbagai keputusan yang terhimpun dalam proses Arus
Keluar yang selanjutnya disalurkan ke TPN dan TKM. Arus Keluar ini
pada dasarnya merupakan tanggapan pemerintah terhadap berbagai
tuntutan, tantangan, serta peluang dari lingkungannya. Keluaran tersebut
pada umumnya berupa berbaeai kebiiaksanaan yang lazimnya dituangkan
ke dalam bentuk-bentuk perundangan/ peraturan yang sesuai dengan
permasalahan dan klasifikasi kebijaksanaan serta instansi yang
mengeluarkannya.
Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari
siklus kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus
Keluar dengan Arus Masuk maupun dengan Tatanan Pengambilan
Keputusan Berkewenganan (TPKB). Dengan demikian secara prosedural
SISMENNAS merupakan satu siklus yang berkesinambungan.
b. Fungsi Sistem Manajemen Nasional
Fungsi di sini dikaitkan dengan pengaruh, efek atau akibat dari
terselenggaranya kegiatan terpadu sebuah organisasi atau sistem dalam
rangka pembenahan (adaptasi) dan penyesuaian (adjustment) dengan tata
lingkungannya untuk memelihara kelangsungan hidup dan mencapai
tujuan-tujuannya. Dalam proses melaraskan diri serta pengaruh-
mempengaruhi dengan lingkungan itu, SISMENNAS memiliki fungsi
pokok: “pemasyarakatan politik.” Hal ini berarti bahwa segenap usaha dan
kegiatan SISMENNAS diarahkan pada penjaminan hak dan penertiban
kewajiban rakyat. Hak rakyat pada pokoknya adalah terpenuhinya
berbagai kepentingan. Sedangkan kewajiban rakyat pada pokoknya adalah
keikutsertaan dan tanggung jawab atas terbentuknya situasi dan kondisi
kewarganegaraan yang baik, di mana setiap warga negara Indonesia
terdorong untuk setia kepada negara dan taat kepada falsafah serta
peraturan dan perundangannya.
Sistem Manajemen Nasional | 12
Dalam proses Arus Masuk terdapat dua fungsi, yaitu pengenalan
kepentingan dan pemilihan kepemimpinan. Fungsi pengenalan
kepentingan adalah untuk menemukan dan mengenali serta merumuskan
berbagai permasalahan dan kebutuhan rakyat yang terdapat pada struktur
Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Di dalam Tata Politik Nasional
(TPN) permasalahan dan kebutuhan tersebut diolah dan dijabarkan sebagai
kepentingan nasional.
Pemilihan kepemimpinan berfungsi memberikan masukan tentang
tersedianya orang-orang yang berkualitas untuk menempati berbagai
kedudukan dan jabatan tertentu dan menyelenggarakan berbagai tugas dan
pekerjaan dalam rangka TPKB.
Pada Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB), yang
merupakan inti SISMENNAS, fungsi-fungsi yang mentransformasikan
kepentingan kemasyarakatan maupun kebangsaan yang bersifat politis
terselenggara ke dalam bentuk-bentuk administratif untuk memudahkan
pelaksanaannya serta meningkatkan daya guna dan hasil gunanya. Fungsi-
fungsi tersebut adalah:
1) Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum pelaksanaan,
sesuai kebijaksanaan yang dirumuskan.
2) Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan, dan koordinasi selama
pelaksanaan.
3) Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan dengan keinginan
setelah pelaksanaan selesai.
Ketiga fungsi TPKB tersebut merupakan proses pengelolaan lebih
lanjut secara strategis, manajerial dan operasional terhadap berbagai
keputusan kebijaksanaan. Keputusan-keputusan tersebut merupakan hasil
dari fungsi-fungsi yang dikemukakan sebelumnya, yaitu fungsi pengenalan
kepentingan dan fungsi pemilihan kepemimpinan yang ditransformasikan
dari masukan politik menjadi tindakan administratif.
Pada aspek arus keluar, SISMENNAS diharapkan menghasilkan:
Sistem Manajemen Nasional | 13
1) Aturan, norma, patokan, pedoman, dan Iain-lain, yang secara
singkat dapat disebut kebijaksanaan umum (public policies).
2) Penyelenggaraan, penerapan, penegakan, maupun pelaksanaan
berbagai kebijaksanaan nasional yang lazimnya dijabarkan
dalam sejumlah program dan kegiatan.
3) Penyelesaian segala macam perselisihan, pelanggaran, dan
penyelewengan yang timbul sehubungan dengan kebijaksanaan
umum serta program tersebut dalam rangka pemeliharaan tertib
hukum.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada arus keluar
SISMENNAS memiliki tiga fungsi utama berikut: pembuatan aturan (rule
making), penerapan aturan (rule aplication), dan penghakiman aturan (rule
adjudication) yang mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan
penentuan kebenaran peraruran yang berlaku.
Sistem Manajemen Nasional | 14