tugas kelompok pengkajian kmb lanjut i prof elly

20
A. Landasan konsep dan Filosofi dari pendekatan proses asuhan keperawatan (NCP) di area KMB menurut 5 ( lima) pakar. 1. Martha Roger Model konseptual keperawatan dari Martha E. Roger disebut sebagai ilmu tentang kesatuan manusia sebagai makhuk hidup. Model konseptual ini pertama kali di sajikan paada tahun 1970 mengenai “model proses hidup manusia“. Teori roger yang berfokus pada kehidupan manusia bahwa kehidupan seseorang dipengaruhi oleh alam sebagai lingkungan hidup manusia serta perilaku dan tumbuh kembang seseorang. 2. Dorothea Orem Dorothea E. Orem mengembangkan tiga konseptual model yaitu self care, self care deficiency, nursing agency. Menurut Orem fokus keperawatan adalah the individual need for self care action and the provision and mangement of it on continues basis in order to sustain life and health recover from disease or injury and cope with their effect 3. Betty Neuman Model sistem Neuman pertama kali dikembangkan pada tahun 1970, suatu pendekatan sistem komprehensif asuhan keperawatan berfokuskan kepada kesejahteraan pasien. (Tomey & Alligood, 2006). 4. Imogene King Imogene M. King pada tahun 1971 memperkenalkan human being dengan prinsip Theory of Goal Attainment (pencapaian tujuan) yang berfokus pada sistem 1

Upload: agis-taufik

Post on 01-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

A. Landasan konsep dan Filosofi dari pendekatan proses asuhan

keperawatan (NCP) di area KMB menurut 5 ( lima) pakar.

1. Martha Roger

Model konseptual keperawatan dari Martha E. Roger disebut sebagai ilmu tentang

kesatuan manusia sebagai makhuk hidup. Model konseptual ini pertama kali di

sajikan paada tahun 1970 mengenai “model proses hidup manusia“. Teori roger

yang berfokus pada kehidupan manusia bahwa kehidupan seseorang dipengaruhi

oleh alam sebagai lingkungan hidup manusia serta perilaku dan tumbuh kembang

seseorang.

2. Dorothea Orem

Dorothea E. Orem mengembangkan tiga konseptual model yaitu self care, self

care deficiency, nursing agency. Menurut Orem fokus keperawatan adalah the

individual need for self care action and the provision and mangement of it on

continues basis in order to sustain life and health recover from disease or injury

and cope with their effect

3. Betty Neuman

Model sistem Neuman pertama kali dikembangkan pada tahun 1970, suatu

pendekatan sistem komprehensif asuhan keperawatan berfokuskan kepada

kesejahteraan pasien. (Tomey & Alligood, 2006).

4. Imogene King

Imogene M. King pada tahun 1971 memperkenalkan human being dengan prinsip

Theory of Goal Attainment (pencapaian tujuan) yang berfokus pada sistem

interpersonal. Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan

dinamis.

5. Calista RoyModel Adaptasi Roy menjelaskan bahwa manusia sebagai sistem holistik yang

bersifat adaptif dalam sebuah interaksi yang berkesinambungan dengan

lingkungan, baik internal maupun eksternal.

B. Fokus dari urutan setiap langkah pendekatan proses keperawatan

menurut masing-masing pakar keperawatan.

1. Martha Roger

Menurut Roger terkait proses asuhan keperawatan adalah manusia merupakan

bagian integral dari alam sermesta sebagai satu kesatuan dan proses asuhan

1

Page 2: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

keperawatan yang diberikan berfokus pada manifestasi yang muncul dari proses

yang berasal dari dalam diri manusia yang dalam interaksinya dengan lingkungan.

2. Dorothea Orem

Menurut Orem proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat

untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan

beserta proses perencanaan dan evaluasi. Proses keperawatan menurut Orem

terdiri dari 3 tahap yaitu :

a. Diagnosa dan resep dokter (analisa dan intrepretasi membuat penilaian

berkenaan dengan keperawatan)

Perawat mengumpulkan data tentang: Status kesehatan klien, penilaian dokter

tentang kesehatan klien, penilaian klien tentang kesehatannya, tujuan

kesehatan didalam konteks riwayat hidup, kebiasaan dan status kesehatan,

kebutuhan klien untuk self care, kapasitas klien untuk melakukan self care.

b. Merancang sistem keperawatan dan perencanaan untuk melaksanakan self

care yaitu meliputi : Whooly compensatory sistem, partly Compensatory

Sistem, supportive-Educative Sistem

c. Produksi dan manajemen sistem keperawatan yaitu : perawat dan klien sama-

sama melakukan evaluasi.

3. Betty Neuman

Sistem model Neuman dapat diterapkan dalam berbagai latar praktek

keperawatan. Dalam setiap keadaan keperawatan, perawat harus melakukan

pengkajian menyeluruh dari stress aktual atau potensial, variabel yang dimiliki

klien, dan batasan pengaruh yang dimiliki klien. Perawat menentukan pandangan

klien sebelum melakukan analisis dan mensintesis pengumpulan data subjektif

dan objektif. Tambahan data tentang kekuatan, kelemahan dan sumber-sumber

lain yang dimiliki klien dapat dipertimbangkan. Setelah pengumpulan data selesai,

perawat menganalisis dan mensintesis data kemudian bersama dengan klien

menentukan diagnosa keperawatan, tujuan, hasil, dan intervensi (Tomey &

Alligood, 2006).

4. Imogene King

Menurut King terkait proses asuhan keperawatan yaitu memahami model konsep

dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam

hubungan interaksi dengan lingkungan, yang berfokus pada interaksi sosial

2

Page 3: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

sehingga dari model konsep tersebut manusia dapat berinteraksi dengan

lingkungan social dan mempengaruhi perilaku dan sistem. Sehingga sebagai

individu mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar tercapai kesehatan secara

optimal.

5. Calista Roy

Proses keperawatan terdiri dari 6 langkah berurutan dan saling terkait dan 6 fase

ini mengikuti rangkaian yang logis.

a. Mengkaji perilaku yang dimanifestasikan dari empat model adaptasi

b. Mengkaji dan mengkategorikan rangsangan terhadap perilaku

c. Membuat diagnosis keperawatan berdasarkan kondisi adaptif seseorang

d. Menetapkan tujuan untuk meningkatkan adaptasi

e. Melaksanakan intervensi yang bertujuan mengatur rangsangan untuk

meningkatkan adaptasi

f. Mengevaluasi pencapaian tujuan kemampuan adaptasi klien

C. Konsep dan tindakan keperawatan yang terkandung dalam setiap

langkah pendekatan NCP

1. Martha Roger

Martha Roger, 1970, menyatakan bahwa proses keperawatan adalah bagaimana

perawat dalam memberikan asuhan keperawatannya melalui proses keperawatan

di dukung dengan pengetahuan yang baik ditujukan untuk dapat memberikan

bantuan dalam mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan, pencegahan

penyakit, perawatan rehabilitasi dan peningkatan kesehatan. Karena teori ini

berfokus pada proses kehidupan manusia .

2. Dorothea Orem

Orem dalam teori sistem keperawatannya menekankan tentang bagaimana

kebutuhan self-care klien dapat dipenuhi oleh klien, perawat atau kedua-duanya.

Sistem keperawatan dirancang oleh perawat berdasarkan kebutuhan self-care dan

kemampuan klien dalam menampilkan aktivitas self-care. Apabila ada self-care

deficit, yaitu defisit antara apa yang bisa dilakukan (self-care agency) dan apa

yang perlu dilakukan untuk mempertahankan fungsi optimum (self-care demand),

disinilah keperawatan diperlukan.

3

Page 4: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

Unsur keperawatan (nursing agency) adalah suatu atribut yang kompleks dari

orang yang dididik dan dilatih sebagai perawat yang memungkinkan mereka

untuk bertindak , mengetahui dan membantu orang lain memenuhi kebutuhan self-

care yang terapeutik dengan melaksanakan dan mengembangkan self-care agency

mereka sendiri.

3. Betty Neuman

Neuman menggunakan “klien” untuk menggantikan “pasien” kepada individu,

kelompok, keluarga, atau sistem komunitas. Setiap klien memiliki 5 variabel yang

berinteraksi secara sinergis dalam berhubungan dengan lainnya dan memberikan

timbal balik secara internal dan eksternal, menciptakan sebuah lingkungan dimana

klien berada. Lima variabel penting dalam klien menurut model Neuman antara

lain; fisiologis, psikologis, perkembangan, sosial budaya, dan spiritual. Tekanan

Intrapersonal, interpersonal, atau lingkungan ekstrapersonal dapat memengaruhi

reaksi potensial atau aktual dari sistem klien (Tomay & Alligood, 2006). Tiga

stressor tersebut dapat dijelaskan; pertama, stressor internal yang terjadi dalam

sistem pribadi klien seperti penyakit atherosklerosis atau hipertensi sehingga di

klasifikasikan sebagai stressor intrapersonal. Kedua, stressor interpersonal yang

terjadi di lingkungan eksternal tubuh klien, namun memiliki ikatan erat dengan

sistem pribadi klien seperti bagaimana peran klien dalam keluarga dan hubungan

klien dengan kerabat. Ketiga, stressor extrapersonal, merupakan stressor yang

terjadi jauh di luar dari sistem tubuh klien misalnya status keuangan.

Tujuan utama dari model Neuman adalah tercapainya stabilitas sistem pada klien.

Lebih lanjut menurut Tomay & Alligood (2006) perawat dalam sistem ini adalah

sebagai seorang individu yang menciptakan hubungan antara klien, lingkungan,

kesehatan, dan pemeliharaan yang bertujuan kepada tercapainya stabilitas sistem.

4. Imogene King

King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (conceptual framework) sebagai

sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini berorientasi untuk pencapaian

tujuan. Kerangka kerja konseptual terdiri dari tiga sistem interaksi yang di kenal

dengan dynamic interacting sistem, yang meliputi personal sistem (individu),

interpersonal sistem (groups), dan sosial sistem (keluarga, sekolah, industry,

organisasi social, sistem pelayanan,dll)

4

Page 5: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

King juga mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptual, bahwa

manusia seutuhnya (human being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten

berinteraksi dengan lingkungan. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus

pada interaksi manusia dengan lingkungannya dimana tujuan dari keperawatan itu

adalah membantu individu dan kelompok untuk memelihara kesehatannya.

5. Calista Roy

a. Pengkajian Perilaku

Konsep: manusia dipandang sebagai makhluk holistik (biopsikososial) dan

merupakan sistem yang memiliki kemampuan adaptasi. Salah satu indikator

adalah bagaimana seseorang menanggulangi atau beradaptasi dengan

perubahan stasus kesehatan adalah perilaku yang muncul. Respon perilaku ini

bisa bersifat adaptif atau tidak bermanfaat (inefektif).

Tindakan keperawatan: Perawat mengumpulkan data perilaku dengan cara

observasi, dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, sentuhan,

rasa, dan bau. Pengukuran data objektif, dengan menggunakan instrumen dan

ukuran parameter fisiologis (pemeriksaan fisik), dan wawancara.

b. Pengkajian Stimulus

Konsep: Perubahan status kesehatan akan memberikan perubahan dalam

stimulus internal dan eksternal yang menempatkan tekanan pada kemampuan

seseorang untuk mengatasi masalah (coping abilities). Perilaku individu

memanifestasikan apakah dia sedang menghadapi perubahan ini secara

efektif.

Tindakan keperawatan: Untuk menetapkan prioritas, perawat, bekerja sama

dengan pasien, mengidentifikasi rangsangan fokal, kontekstual, dan residual

yang mempengaruhi perilaku. Perawat harus memilki kemampuan

pengamatan yang tajam, intuisi sensitif, pengukuran akurat (pemeriksaan

fisik: pengukuran TTV; penilaian ketajaman penglihatan) dan wawancara

terstruktur. Perawat mengidentifikasi stimulus dengan cara observasi.

c. Diagnosa Keperawatan

Konsep: interpretasi dicapai dengan memperhatikan perilaku pasien (yang

dinilai dalam tingkat pertama pengkajian) bersama dengan faktor

5

Page 6: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

(rangsangan) yang mempengaruhi perilaku (seperti yang dinilai dalam tingkat

kedua pengkajian) dalam menetapkan diagnosis keperawatan.

Tindakan: Perawat menentukan prioritas untuk setiap diagnosis keperawatan.

d. Penetapan tujuan

Konsep: Tujuan harus realistis dan dapat dicapai dan diatur dalam kolaborasi

dengan klien.

Tindakan: Perawat harus menjabarkan penjelasan tentang kriteria hasil

perilaku yang ingin dicapai sebagai respon terhadap tindakan keperawatan

yang diberikan pada sistem adaptasi manusia. Perawat menjabarkan tujuan

secara spesifik.

e. Intervensi dan implementasi

Konsep: Intervensi keperawatan adalah manajemen stimulus. Perawat dapat

mengubah stimulus, meningkatkan stimulus, menurunkan stimulus,

menghilangkan stimulus, atau mempertahankan stimulus.

Tindakan: Identifikasi pendekatan yang mungkin untuk intervensi

keperawatan termasuk pemilihan stimulus yang menimbulkan perubahan.

Implementasi: perawat menentukan dan menerapkan langkah-langkah untuk

mengatur stimulus yang tepat.

f. Evaluasi

Konsep: efektivitas intervensi keperawatan dalam kaitannya dengan perilaku

seseorang. Perawat harus mengkaji kembali perilaku pasien setelah intervensi

telah diimplementasikan.

Tindakan: Perawat mengkaji perilaku dengan cara observasi. Perawat harus

memilki kemampuan pengamatan yang tajam, intuisi sensitif, pengukuran

akurat dan wawancara yang terstruktur. Perilaku tidak efektif akan ditinjau

kembali, dan intervensi akan direvisi.

D. Sebutkan kriteria pengukuran (measurement criteria) untuk setiap

langkah dari NCP tersebut menurut masing-masing pakar.

1. Martha Roger

Alat ukur menurut teori roger tidak menjadi focus dalam pemberian atau proses

praktek keperawatan, karena pengukuran proses keperawatan pada teori Roger

sangat dibatasi oleh waktu sehingga alat ukr menjadi hal yang dirasa kurang tepat

6

Page 7: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

dan masih perlu dikembangkan. Menurut teori roger juga digunakan pengukuran

melalui : pengkajian, diagnosa, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan

evaluasi, tetapi hanya berfokus pada integralitas implementasi saja.

2. Dorothea Orem

Kriteria pengukuran dalam setiap langkah proses keperawatan pada teori Orem:

(1) pengkajian pada data dasar, status kesehatan dan masalah fisiologi (oksigen,

cairan dan elektrolit, gangguan mengunyah, gangguan menelan, eliminasi

/pergerakan bowel, urinary, menstruasi,   aktivitas dan istirahat); (2) berdasarkan

ketidakmampuan merawat diri sendiri; (3) evaluasi bersama klien dan keluarga.

3. Betty Neuman

Proses keperawatan Neuman, meliputi diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan,

dan hasil keluaran keperawatan yang menghasilkan sebuah bentuk untuk

pemikiran kritis dan pemecahan masalah yang diubah menjadi tindakan. Sistem

model Neuman yang mendasarkan pada petunjuk praktik klinis sejalan dengan

praktik keperawatan, seperti yang disampaikan oleh American Nurse Association

(2004) dalam Tomay & Alligood (2006) yang mengidentifikasikan 6 fase proses

keperawatan: (1) Pengkajian, (2) diagnosa, (3) identifikasi hasil, (4) perencanaan,

(5) implementasi, dan (6) evaluasi.

4. Imogene King

Sistem model proses keperawatan King di turunkan dari “The Goal Oriented

Nursing Recoed (GONR)” didasarkan “L.L Weed’s Problem Oriented Medical

(POMR)” dari teori pencapaian tujuan. Metode pengumpulan data,

pengidentifikasian masalah, penerapan dan pengevaluasian perawatan digunakan

secara efektif dalam proses keperawatan. Teori ini berguna dalam praktek perawat

untuk memfasilitasi rencana-rencana individual dan perawatan dalam memberi

motivasi dan partisipasi aktif dari klien dalam membuat keputusan.

5. Calista Roy

a. Pengkajian Perilaku

Perawat secara sistematis mengumpulkan data tentang perilaku dari sistem

adaptasi manusia dan menilai status adaptasi di setiap model adaptasi pada saat

dilakukan pengkajian, dengan cara data objektif, dengan menggunakan instrumen

dan ukuran parameter fisiologis (pemeriksaan fisik), dan wawancara. Perawat

7

Page 8: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

melibatkan pasien dan keluarga dalam mengumpulkan data. Kemudian data-data

yang kumpulkan disusun secara sistematis dan berkesinambungan.

b. Pengkajian stimulus

Perawat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku, yaitu stimulus

yang diklasifikasikan stimulus fokal, kontekstual, dan residual.

c. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian (pengkajian perilaku dan

pengkajian stimulus). Perawat dapat menghubungkan diagnosis keperawatan

berdasarkan Model Adaptasi Roy dengan diagnosis yang relevan dari taksonomi

NANDA kemudian menetapkan prioritas diagnosa.

d. Penetapan tujuan

Tujuan ditetapkan dengan kriteria: (1) Parameter yang dapat diukur; (2) Hasil

kolaborasi dengan klien; (3) Nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas

klien saat ini dan kemampuan potensial;(4) Sesuai dengan sumber-sumber yang

tersedia bagi klien; (5) Perkiraan waktu pencapaian; (6) memberi arah bagi

keanjutan perawatan

e. Intervensi

Nilai dari hasil pendekatan masing-masing ditetapkan sebagai diinginkan atau

tidak diinginkan. Intervensi keperawatan dengan probabilitas tertinggi unutk

mencapai tujuan yang dipilih. Perawat menentukan dan menerapkan langkah-

langkah untuk mengatur stimulus yang tepat.

f. Evaluasi

Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan,keefektifan intervensi

dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil. Pengkajian terhadap data yang bersifat

kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana

perawatan untuk selanjutnya, revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan

didokumentasikan.

E. Jelaskan kekurangan susunan langkah (sekuens) NCP dari setiap pakar.

1. Martha Roger

Dalam penyusunan proses keperawatan menurut Roger hanya berfokus pada

integralitas implementasi keperawatan terkait dengan manusia interaksinya

8

Page 9: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

dengan lingkungan. Roger mengatakan teori ini kompleks yang membutuhkan

pengetahuan untuk memamahi teori-teori yang terkait pada proses keperawatan,

teori ini bersifat deduktif dan tidak di dukung oleh buktu-bukti empiris. Untuk

aplikasi teori ini dalam praktik perlu didukung oleh pengetahuan disiplin ilmu

bidang lain.

2. Dorothea Orem

Dalam menyusun proses keperawatan Orem hanya berfokus pada tiga langkah.

Pada proses penetapan diagnosa keperawatan Orem masih berfokus pada masalah

fisiologis saja, sebaiknya masalah keperawatn harus menyangkut maslah bio-

psiko-sosio-kulural dan spiritual karena keperawatan itu holistik. Kelemahan lain

dari Orem adalah selalu memandang kesehatan sebagai suatu proses yang statis,

padahal kesehatan adalah suatu proses yang dinamis dan selalu berubah.

3. Betty Neuman

Stressor yang dimiliki setiap klien sebagai individu sangat kompleks baik stressor

intrapersonal, interpersonal atau ekstrapersonal. Stressor dapat berpengaruh

positif atau negatif yang semuanya seharusnya dapat dikaji oleh perawat untuk

mendukung stabilitas sistem klien.

4. Imogene King

Teori King memiliki keterbatasana dalam penerapannya didaerah keperawatan

dimana pasien-pasien yang tidak dapat berinterkasi secara kompeten dengan

perawat, seperti pada pasien koma, bayi baru lahir dan pasien- pasien psikiatrik.

Kemudian dalam proses keperawatan menurut King suatu teori bermanfaat dalam

praktek keperawatan harus mempunyai fokus minimal terhadap satu aspek proses

keperawatan, disini King memfokuskan pada fase-fase perencanaan dan

implementasi dalam proses keperawatan. Perawat dan pasien harus saling

memikirkan pencapaian tujuan, memikirkan sarana-sarana yang mendukung

pencapaian tujuan, bertransaksi dan mencapai tujuan.

5. Calista Roy

Kekurangan dari proses keperawatan berdasarkan Model Adaptasi Roy adalah

masalah waktu. Jumlah waktu yang diperlukan untuk sepenuhnya melaksanakan

dua bidang pengkajian RAM dipandang tidak dapat diatasi, bila dihubungkan

dengan tugas dan tanggung jawab perawat yang begitu banyak. Perawat yang

sudah berpengalaman pun mengalami kesulitan dengan masalah waktu. Untuk

9

Page 10: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

melakukan pengkajian ini pun, diperlukan kemampuan mengobsevasi,

pengkururan yang akurat.

F. Menurut kelompok, mana diantara pendapat pakar tersebut tentang

NCP yang paling komprehensif? Jelaskan alasannya?

Dari kelima pakar yang dibahas diatas, kelompok menyatakan bahwa konsep NCP

yang paling komprehensif adalah model konsep Calista Roy, hal ini dapat dilihat

dari analisa SWOT dibawah ini.

Strength Weakness Opportunity Threatened Calista roy

menyatakan bahwa manusia sebagai sistem yang holistik, bersifat adaptif dalam sebuah interaksi yang berkesinambungan dalam lingkungan baik eksternal maupun internal

Memiliki tiga konsep manusia, sistem adaptasi dan keperawatan, manusia dinilai sebagai bio-psiko-sosial-spiritual

Proses keperawatan terdiri dari 6 langkah berurutan dan saling terkait

Memerlukan waktu yang relatif panjang untuk melakukan pengkajian yang komprehensif (behavior dan stimulus)

Memerlukan keahlian khusus dalam melakukan pengkajian

Teorinya terus berkembang sehingga dalam aplikasi proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan bisa terus dikembangkan.

NCP yang terlalu detail mengakibatkan aplikasi teori ini di lapangan dikombinasikan dengan teori yang lainnya.

G. Cara menjamin kompetensi dan kinerja profesional dapat di

pertahankan melalui penerapan NCP tersebut

1. Perawat

Untuk mengaplikasikan proses keperawatan dalam pemberian asuhan

keperawatan, seorang perawat harus memiliki kemampuan intelektual

(pengetahuan tentang ilmu keperawatan dan ilmu yang berhubungan dengan

ilmu keperawatan), kemampuan afektif (membina hubungan yang baik dengan

10

Page 11: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

orang lain, kemampuan komunikasi yang efektif, komunikasi terapeutik,

membangun hubungan interpersonal yang baik), kemampuan psikomotor

(keterampilan teknis keperawatan). Perawat harus mempertahankan

kompetensinya dengan cara:

Peningkatan Kompetensi (uji kompetensi berjenjang dan berkelanjutan):

setiap perawat wajib mengikuti uji kompetensi sebelum melakukan praktik

keperawatan terkait penerapan NCP, dengan uji kompetensi tersebut NCP

dapat dilakukan secara professional.

Re-edukasi: diperlukan adanya re-edukasi yang luas kepada perawat agar

dapat terus mengasah kemampuan untuk melakukan NCP secara

professional.

Pendidikan berkelanjutan: berdasarkan teori Roy bahwa untuk

melaksanakan proses keperawatan dibutuhkan pengetahuan tentang

pendidikan dasar tentang penyakit, komunikasi teraupetik, pemeriksaan

fisik, serta memiliki kepekaan dalam menegakkan diagnosa keperawatan

sehingga diperlukan pendidikan yang berkelanjutan untuk dapat

mengaplikasikan teori tersebut secara maksimal.

2. Proses Keperawatan Model Adaptasi Roy

Proses keperawatan dengan pendekatan Model Adaptasi Roy merupakan

system yang komprehensif. Membutuhkan pengetahuan yang komprehensif

(kombinasi dari pengetahuan ilmu keperawatan, komunikasi dan hubungan

interpersonal, dan kemampuan teknis keperawatan) dari seorang perawat

untuk mengaplikasikannya. Dengan mengaplikasikan konsep ini, perawat

dapat menggunakan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah

keperawatan klien. Kompetensi yang dimiliki dapat diaplikasikan secara

komprehensif. Perawat dapat mengembangkan keterampilan profesionalnya

dengan menggunakan pendekatan proses keperawtan berdasarkan Model

Adaptasi Roy di dalam berbagai situasi yang dihadapi klien.

Proses Keperawatan dengan menggunakan Model Adaptasi Roy dapat

dikembangkan di lahan praktik, dengan membuat model proses

keperawatan yang lebih spesifik sesuai lahan praktik perawat (contoh:

ruangan stroke, sesuai dengan pendekatan system neurologi dan yang

11

Page 12: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

saling berkaitan). Dengan demikian, kompetensi perawat dapat terus

dipertahankan dan dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Calista, R., & Andrews, H. A. (1991). The Roy adaptation model: the definitive statement. Connecticut: Appleton & Lange.

Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge: analysis and evaluation of nursing models and theories (2nd Ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

Fitzpatrick. J and Whall A.L (1989), Conseptual model of nursing analisis and Application, California.

Marilyn E Parker : Nursing theoris and nursing Practice (2001) FA Davis Company. Philadelphia.

Masters, K. (2012). Nursing theories: a framework for professional practice. Sudbury, MA: Jones & Bartlett Learning.

Renpenning, K. M. , & Taylor, S. G. (2003). Self care theory in nursing: selected paper of Dorothea Orem. New York: Springer Publishing Company.

Tomey, M.A & Alligood, M.R. (2010). Nursing theorist and their work (7th Ed.). Toronto: CV. Mosby Company.

12

Page 13: Tugas Kelompok Pengkajian Kmb Lanjut i Prof Elly

13