elly purwanti dkk

45
Elly Purwanti DKK PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN ABAD 21 1

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Elly Purwanti DKK
Pengembangan Instrumen Penilaian
Keterampilan Abad 21
Telp: (0341) 4352440 / 081333214901
Telp: (0341) 4352440 / 081333214901
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis
ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk fotokopi, tanpa izin
tertulis dari penerbit. Pengutipan harap menyebutkan sumbernya.
Elly Purwanti DKK
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan buku dengan judul Pengembangan
Instrumen Penilaian Keterampilan Abad 21. Selama
proses penyusunan hingga selesainya buku ini
penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan,
pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
Program Pascasarjana Universitas
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Biologi
Direktorat Pascasarjana Universitas
Biologi Direktorat Pascasarjana Universitas
bekal ilmu dan pengetahuan selama perkuliahan.
Elly Purwanti DKK
4. Teman-teman Magister Pendidikan Biologi
Direktorat Pascasarjana Universitas
berlipat ganda. Akhirnya tak ada gading yang tak
retak, penulis menyadari bahwa buku ini masih
belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh
karena itu diharapkan kritik dan saran yang
konstruktif.
DAFTAR ISI
BAB II. Analisis ............................................. 21
A. Analisis Kebutuhan ................................... 21
BAB III. Desain ............................................ 25
A. Desain Pengembangan ............................. 25
B. Validasi Ahli .............................................. 27
BAB IV. Pengembangan ................................ 29
Tujuan Pengembangan ............................. 29
Elly Purwanti DKK
B. Analisis Hasil Uji Coba ................................ 36
BAB VI. Evaluasi ........................................... 40
BAB VII. Penutup ......................................... 42
BAB I
semesta dan apa yang ada di dalamnya, serta
peristiwa atau fenomena yang terjadi yang
dikembangkan oleh para ahli dalam suatu kegiatan
ilmiah. Kegiatan ilmiah ini merupakan proses belajar
IPA yang menekankan pada pendekatan
keterampilan proses, hingga siswa dapat
menemukan fakta, membangun konsep, teori dan
sikap ilmiah sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Tercapainya tujuan dari pembelajaran dapat
dilihat dari Keterampilan Proses Sains selama
pembelajaran yang didukung oleh hasil belajar yang
Elly Purwanti DKK
diperoleh siswa setelah melalui proses belajar.
Menurut Sanjaya (2012), hasil belajar sebagai
kriteria keberhasilan suatu sistem pembelajaran.
Penguasaan Keterampilan Proses Sains yang baik
akan menghasilkan hasil belajar maksimal.
Keterampilan proses sains merupakan skill yang
harus dimiliki anak sebagai modal dasar memahami
sains. Melalui keterampilan proses sains, siswa
mendapatkan pengalaman belajar, yaitu
melalui proses yang ilmiah (metode ilmiah). Melatih
dan mengembangkan keterampilan proses sains
siswa dalam pembelajaran sangat penting, karena
dengan memiliki keterampilan proses sains, siswa
dapat lebih memahami apa yang dipelajarinya,
karena siswa tidak hanya sekedar memperoleh
pengetahuan tetapi menemukan pengetahuan itu
sendiri. Keterampilan proses sains harus
ditumbuhkan dalam diri siswa sesuai dengan taraf
perkembangannya sehingga dalam aplikasi di
kehidupan sehari–hari siswa terlatih untuk lebih
Elly Purwanti DKK
berpikir kritis dan bertindak sesuai dengan ilmu yang
diperoleh.
perilaku yang dapat diukur dalam ranah ketrampilan
berupa penilaian ketrampilan. Penilaian aspek
kompetensi ketrampilan membutuhkan instrumen
atau hasil kerja peserta didik yang terdiri atas skor
dan kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai skor
tersebut.
alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur dan
menilai siswa secara komprehensif. Dikatakan
komprehensif karena kompetensi siswa tidak hanya
dilihat pada akhir proses saja, tetapi juga pada saat
proses berlangsung. Maka dari itu rubric dapat
berfungsi ganda yaitu sebagai penuntun kerja dan
sebagai instrument evaluasi. Selain itu, rubrik juga
sangat cocok digunakan pada era yang sangat
mengedepankan kompetensi seperti saat ini.
Elly Purwanti DKK
Dalam upaya menentukan tingkat ketercapaian
kinerja siswa yang mengacu pada pembentukan
keterampilan proses sains siswa maka diperlukan
rubrik penilaian keterampilan proses sains sebagai
pedoman dalam penilaian kinerja dan hasil belajar
siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP
Negeri 14 Malang, SMP Islam Insan Permata Malang,
dan SMP Muhammadiyah 2 Kediri, ketersediaan
instrumen penilaian psikomotor di sekolah masih
terbatas yaitu hanya tugas unjuk kerja beserta soal-
soal tanpa mengacu pada pembentukan keterampilan
proses sains siswa. Dengan demikian pedoman
penskoran (rubrik) dan lembar observasi belum
tersedia di 3 sekolah ini. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka telah dilakukan penelitian
pengembangan dengan judul “Pengembangan
Instrumen penilaian keterampilan merupakan
Namun, dalam praktiknya masih banyak guru yang
belum melaksanakan penilaian keterampilan karena
Elly Purwanti DKK
belum tersedianya instrumen tersebut di sekolah.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan guru dalam penilaian keterampilan pada
pembelajaran IPA yang relevan sesuai dengan
standar penilaian pendidikan, maka pengembang
telah mengembangkan Instrument Penilaian
Subjek uji coba adalah siswa kelas VII.1 SMPN 14
Malang sebanyak 32 siswa
Subjek uji coba adalah siswa kelas VII.2 SMP
Islam Insan Permata Malang sebanyak 32 siswa
3. SMP Muhammadiyah 2 Kediri.
Subjek uji coba adalah siswa kelas VII.1 SMP
Muhammadiyah Kediri sebanyak 32 siswa.
Pengembangan Instrumen Penilaian bertujuan
untuk mengetahui langkah-langkah menghasilkan
Elly Purwanti DKK
IPA untuk siswa SMP yang memenuhi kriteria baik
dan mengetahui hasil pengembangan instrumen
penilaian ketrampilan pada pembelajaran IPA untuk
siswa SMP.
Pengembangan ini dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu
(1) tahap analisis (analysis); (2) tahap perencanaan
(design); (3) tahap pengembangan (development);
dan (4) tahap evaluasi (evaluation). Subjek yang
digunakan pada uji validitas instrumen adalah 4
reviewer, 1 diantaranya adalah dosen ahli
assessment, sedangkan 3 lainnya adalah guru mata
pelajaran IPA, dan 2 peer reviewer yang terdiri dari
mahasiswa pendidikan biologi yang sedang
melakukan pengembangan desain pembelajaran
melakukan pengembangan desain pembelajaran
adalah 3 guru dan 21 siswa, serta pada uji coba
lapangan adalah 3 guru dan 96 siswa.
Elly Purwanti DKK
Sumber data berasal dari 1 dosen ahli sebagai
reviewer, 3 guru IPA sebagai reviewer, 2 mahasiswa
pendidikan biologi sebagai peer reviewer, dan 3 guru
IPA (dari SMP Negeri 14 Malang, SMP Islam Insan
Permata Malang, dan SMP Muhammadiyah 2 Kediri)
sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah angket, wawancara dan
penilaian menggunakan draft instrumen penilaian
produk.
mengkategorikan pada 5 kategori yang digunakan
oleh Sugiyono. Sedangkan kuantisasi data yang
diperoleh dari penilaian adalah dengan
memformulasikan nilai seluruh siswa ke dalam
persamaan reliabilitas inter-rater, kemudian
diinterpretasikan kriterianya berdasarkan kategori
yang dikembangkan oleh Fleiss.
B. Model Pengembangan ADDIE
Pengembangan instrumen penilaian merupakan
pengembangan yang menggunakan berbasis
pengembangan ADDIE. Berbasis ADDIE terdiri dari
lima tahap yakni Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation (Mulyatiningsih,
yaitu kebutuhan peserta didik SMP sebagai
pengembangan instrument penilaian ketrampilan.
Seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Model ADDIE
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and
Carry (1996) untuk merancang sistem pembelajaran.
Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap
tahap pengembangan berbasis atau metode
pembelajaran, yaitu:
kinerja sebagai klarifikasi masalah perlunya solusi
berupa instrument penilaian ketrampilan
Menentukan learning experience, tujuan
instrument penilaian ketrampilan
Mengujicobakan instrument penilaian ketrampilan di
kelas
yang terjadi selama pembelajaran
sebagai klarifikasi masalah perlunya solusi berupa
instrument penilaian ketrampilan
instrument penilaian ketrampilan
Mengujicobakan instrument penilaian ketrampilan
Elly Purwanti DKK
a. Analysis (Analisis)
mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta
didik. Maka untuk mengetahui atau menentukan apa
yang harus dipelajari, kita harus melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya adalah:
yaitu untuk menentukan kemampuan-
mengembangkan penilaian ketrampilan.
penilaian ketrampilan.
kelayakan dan syarat-syarat pengembangan
Elly Purwanti DKK
menghasilkan kelayakan, efektif dan praktis untuk
diterapkan.
belajar mengajar, merancang perangkat
alat evaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian
ketrampilan ini masih bersifat konseptual dan akan
mendasari proses pengembangan berikutnya. Tahap
ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan.
Pertama kita merumuskan sebuah rancangan
diantaranya:
pembelajaran untuk mengetahui desain yang
dibuat dapat mengatasi masalah kesenjangan
performa yang terjadi pada diri siswa.
Elly Purwanti DKK
2) Menentukan tujuan pembelajaran.
didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.
menggunakan metode diskusi untuk mencapai
tujuan tersebut.
ketrampilan
kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap
desain, telah disusun kerangka konseptual
penerapan penilaian ketrampilan. Dalam tahap
pengembangan, kerangka yang masih konseptual
tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap
diimplementasikan. Pada tahap design telah
dirancang penggunaan penilaian ketrampilan berupa
LKS.
d. Implementation (Implementasi)
dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas.
Tujuan utama tahap implementasi, yaitu sebagai
berikut:
pembelajaran.
Setelah penerapan penilaian ketrampilan
e. Evaluation (Evaluasi)
menyelesaikan proyek dan mengerjakan LKS. Hasil
evaluasi digunakan untuk memberi umpan balik
kepada pihak pengguna instrument penilaian
ketrampilan. Revisi dibuat sesuai dengan hasil
evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi
oleh penilaian ketrampilan tersebut.
Pengembangan Instrumen Penilaian ini
model ADDIE, yaitu tahap analisis, perencanaan,
pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap analisis
dilakukan analisis kebutuhan dan studi literatur
tentang penilaian produk, pada tahap perencanaan
dilakukan perencanaan produk dan penyusunan draft
instrumen penilaian produk.
dilakukan penelitian skala kecil untuk mengetahui
sub aspek yang muncul dari penilaian berbasis
produk. Kemudian pada tahap pengembangan
dilakukan penyempurnaan terhadap draft yang telah
disusun pada langkah sebelumnya berdasarkan
saran, kritik, dan komentar dari reviewer dan peer
reviewer.
BAB II
seharusnya terjadi sejauh mana diperlukannya rubrik
penilaian yang dikembangkan di SMP Negeri 14
Malang, SMP Islam Insan Permata Malang dan SMP
Muhammadiyah 2 Kediri. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan cara wawancara dan observasi
secara langsung terhadap guru dan siswa. Hasil
observasi analisis kebutuhan yang telah dilakukan
dapat dilihat pada Tabel 1.
Elly Purwanti DKK
Tabel 1. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan
No Butir-Butir
4
instrumen penilaian rubrik penilaian ketrampilan
belum tersedia di SMP Negeri 14 Malang, SMP Islam
Insan Permata Malang, dan SMP Muhammadiyah 2
Kediri. Rubrik penilaian keterampilan ini merupakan
salah satu instrumen penilaian psikomotor.
Instrumen penilaian psikomotor yang tersedia di
sekolah hanya instrumen lembar kerja siswa dan
lembar observasi belum memiliki rubrik penilaian
keterampilan dan penilaian belum mengarah ke
keterampilan proses sains.
sebatas apa yang dilihat tanpa mengetahui pedoman
Elly Purwanti DKK
ada.
1. Guru harus menghafal satu persatu anak
didiknya.
pedoman menilai keterampilan proses sains
siswa.
pendidikan sangat diperlukan untuk melengkapi
instrumen penilaian psikomotor dan sebagai
panduan penilaian kinerja siswa.
BAB III
pengembangan produk awal, dikembangkan rubrik
penilaian keterampilan proses sains. Tahap
pengembangan produk awalnya sebagai berikut:
1. Menentukan keterampilan atau kinerja:
Keterampilan atau kinerja yang akan diasesmen
dalam pengembangan rubrik ini adalah
keterampilan proses sains;
yang menggambarkan aspek kinerja: Aspek
kinerja yang mencakup keterampilan proses sains
adalah (a) keterampilan mengamati, (b)
keterampilan merumuskan hipotesis, (c)
keterampilan merencanakan percobaan, (d)
keterampilan melakukan percobaan, (e)
keterampilan menginterpretasi data, (f)
keterampilan memprediksi, (g) keterampilan
berkomunikasi;
keterampilan yang terpenting dalam tugas (task)
yang harus dinilai;
Rating Scale dengan rincian sebagai berikut
“Sangat baik = 5”, ”Baik = 4”, “Cukup = 3”,
“Kurang baik =2”, dan “Tidak baik = 1”;
5. Mendeskripsikan kinerja : mendeskripsikan kinerja
mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja
yang tidak diharapkan (secara gradual). Deskripsi
konsep atau keterampilan kinerja tersebut dapat
diikuti dengan memberi angka pada setiap gradasi
atau memberi deskripsi gradasi.
B. Validasi Ahli
ahli dilakukan untuk mengukur apakah rubrik yang
dikembangkan sudah tepat dan mengetahui
ketidaksesuaian pada produk yang dibuat baik dari
aspek materi rubrik, aspek konstruksi rubrik, dan
aspek bahasa yang digunakan dalam penyusunan
rubrik sehingga rubrik layak digunakan sebagai
pedoman penilaian. Adapun hasil yang diperoleh dari
validasi ahli dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Ahli Isi/Materi
No Aspek
Elly Purwanti DKK
mewakili setiap aspek
BAB IV
Tujuan Pengembangan
penilaian yang dihasilkan adalah rubrik penilaian.
Rubrik penilaian merupakan panduan penilaian yang
menggambarkan kriteria yang diinginkan guru
dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil
pekerjaan siswa. Setiap kriteria diberi skala nilai,
dari setiap kriteria yang dinilai kemudian dapat
disimpulkan mengenai intensitas keterampilan
Rubrik penilaian yang dibuat telah melalui
beberapa tahapan proses salah satunya proses
validasi ahli. Validasi ahli meliputi: uji ahli aspek
materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa.
Ketiganya telah dilalui, dan terdapat saran
perbaikan untuk rubrik seperti yang sudah
diterangkan pada tahapan kerja. Setelah rubrik
direvisi sesuai dengan rekomendasi maka diperoleh
rubrik yang siap diujikan yang sesuai untuk
mengukur keterampilan proses sains siswa. Produk
yang dihasilkan berguna sebagai instrumen evaluasi
keterampilan proses sains dan dapat membantu
guru dalam melaksanakan penilaian ranah
psikomotor siswa di 3 sekolah tersebut diatas.
Rubrik penilaian keterampilan proses sains ini
memiliki beberapa kelebihan, yaitu: (a) menjelaskan
deskripsi tugas; (b) memberikan informasi bobot
penilaian; (c) penilaian lebih objektif dan konsisten,
dan para siswa jadi pembelajar aktif; dan (d) rubrik
dapat diandalkan oleh guru untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa yang selama ini
hanya menggunakan instrumen lembar kerja siswa
Elly Purwanti DKK
tanpa memiliki tolak ukur penilaian.
Produk yang dikembang juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu: (a) guru harus menghafal satu
per satu siswa; (b) penilaian dengan menggunakan
rubrik cukup memakan waktu; (c) rubrik penilaian
yang dikembangkan baru diujikan pada kelompok
skala kecil sehingga belum benar-benar teruji untuk
kelompok skala besar; dan (d) Uji coba penggunaan
rubrik hanya dilakukan dilakukan oleh tiga guru
sehingga belum benar-benar teruji kemanfaatannya.
Berdasarkan hasil evaluasi, hasil uji dan revisi yang
telah dilakukan, maka tujuan pengembangan ini,
yaitu menghasilkan produk berupa rubrik
keterampilan proses telah tercapai dan dapat
digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian
ranah psikomotor untuk mata pelajaran IPA di SMP.
B. Validasi Ahli
keterampilan proses yang telah dilakukan oleh ahli
sudah sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-
kisi dan aspek yang diukur pada setiap butir kriteria
Elly Purwanti DKK
keseluruhan kriteria dalam rubrik penilaian telah
mencakup seluruh aspek penilaian keterampilan
proses sains. Sebanyak 24 kriteria rubrik penilaian
sudah memenuhi kriteria aspek konstruksi sebagai
berikut: (1) Pernyataan dirumuskan dengan jelas.
(2) Kriteria pernyataan dari setiap aspek
dideskripsikan secara gradual. (3) Kalimatnya bebas
dari pernyataan yang bersifat negatif ganda. (4)
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak
relevan dengan objek yang dipersoalkan atau
kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan
saja. (5) Kalimatnya yang digunakan tidak
menggunakan kata-kata yang dapat ditafsirkan
ganda. Secara umum bahasa pernyataan sudah
komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa atau responden, menggunakan bahasa
Indonesia baku, dan tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat/tabu.
yaitu: Butir nomor 1, kriteria b) berbunyi
“menggunakan panca indera dan memperhatikan ciri
Elly Purwanti DKK
yang diamati” diperbaiki menjadi “ menggunakan
panca indera dan memperhatikan dari fakta yang
ada”; Butir nomor 2, untuk setiap kriteria berbunyi
“mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi”
diperbaiki menjadi “menyatakan argumentasi
b) berbunyi “mengumpulkan data hasil percobaan”
diperbaiki menjadi “mengumpulkan data hasil
percobaan secara runtut dan lengkap”; Butir nomor
5, kriteria a) berbunyi “membuat kesimpulan dari
data” diperbaiki menjadi “membuat kesimpulan dari
data secara rinci”.
Elly Purwanti DKK
Elly Purwanti DKK
BAB V
dilakukan yaitu uji lapangan yang bertujuan untuk
mengetahui hasil uji reliabilitas, kemanfaatan dan
pengukuran keterampilan proses dengan
Uji coba produk hasil revisi uji ahli dan
penyempurnaanya dilaksanakan di 3sekolah yaitu
SMP Negeri 14 Malang, SMPIT Insan Permata dan
SMP Muhammadiyah 2 Kediri, tahun pelajaran
2019/2020. Subjek uji coba adalah siswa kelas VII
sebanyak 96 siswa. Uji coba yang dilakukan yakni
dengan:
cahaya dengan melalui metode praktikum yang
Elly Purwanti DKK
berorientasi pada keterampilan proses dan
membagikan rubrik penilaian kepada siswa.
2 . Menilai kinerja siswa yang menggunakan rubrik
penilaian keterampilan proses yang
siswa melakukan praktikum.
Hasil uji lapangan berupa analisis reliabilitas
instrumen dan kemanfaatan produk. Uji reliabilitas
dilakukan untuk mengukur tingkat kepercayaan hasil
suatu pengukuran. Perhitungan reliabilitas butir
kriteria rubrik penilaian keterampilan proses
dilakukan dengan software excell. Data reliabilitas
butir kriteria rubrik keterampilan proses untuk 24
butir kriteria yang sudah diujicobakan dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien
reliabilitas instrumen rubrik penilaian ini adalah
sebesar 0.702 untuk 8 butir aspek keterampilan.
Ini berarti instrumen ini sangat reliabel karena
dalam interval koefisien reliabilitas 0.70 sampai
dengan 1. Ini berarti instrumen rubrik penilaian
keterampilan proses sains ini mempunyai tingkat
kepercayaan yang baik. Dengan tingkat kepercayaan
yang baik ini membuktikan bahwa rubrik penilaian
layak digunakan.
bahwa hasil pengukuran keterampilan proses siswa
dengan rubrik penilaian keterampilan proses yang
dikembangkan pada pembelajaran IPA sebagian
besar siswa telah menunjukkan keterampilan proses
yang baik.
Elly Purwanti DKK
BAB VI
produk rubrik penilaian keterampilan proses siswa.
Setelah tahap demi tahap dilalui maka diperoleh
produk akhir dari pengembangan berupa rubrik
penilaian keterampilan proses. Rubrik ini terdiri dari
8 aspek keterampilan dan masing-masing aspek
terbagi menjadi 3 kriteria sehingga jumlahnya
menjadi 24 kriteria.
yang telah dilakukan, maka tujuan pengembangan
ini, yaitu menghasilkan produk berupa rubrik
keterampilan proses telah tercapai dan dapat
digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian
ranah psikomotor untuk mata pelajaran IPA di SMP.
Elly Purwanti DKK
Elly Purwanti DKK
BAB VII
disimpulkan bahwa:
penilaian keterampilan proses yang berisi
petunjuk penggunaan rubrik, kisi-kisi rubrik,
rubrik yang memuat 8 butir aspek keterampilan
proses sains, dan lembar observasi.
(2) Hasil uji lapangan menyatakan rubrik
keterampilan proses layak digunakan sebagai
pedoman penilaian. Berdasarkan hasil penelitian
rubrik penilaian keterampilan proses sains
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dengan
nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,702.
Elly Purwanti DKK
B. Saran
pengembangan rubrik penilaian keterampilan
mungkin.
pengembangan rubrik penilaian yang lain seperti
keterampilan metakognisi, keterampilan berpikir
suatu materi pelajaran.
berkesinambungan untuk aspek kognitif,
perkembangan peserta didik.
Elly Purwanti DKK
DAFTAR PUSTAKA
(Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Dahar, R. W. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta:
Erlangga
Kelas. Yogyakarta: DNA Press.
Kerja. (Online).
Pendidikan.(Online)
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/
08/15/penilaian-ranah-afektif.
(Performance Asesment) Laboratorium pada
Mata Pelajaran Fisika sesuai KTSP SMA Kelas X
di Kabupaten Gianyar. Bali : Undiksha
Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian
Pengembangan. Jakarta : Pusat Penelitian
Kebijakandan Inovasi Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan Departemen
Penilaian Portofolio Proses Sains pada Materi
Ekosistem di SMP Negeri 1 Wedarijaksa
Kabupaten Pati. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Instrumen penilaian keterampilan abad 21 merupakan salah satu instrumen penilaian ranah psikomotor, dalam hal ini termasuk ruang lingkup evaluasi pembelajaran IPA. Namun, dalam praktiknya masih banyak guru yang belum melaksanakan penilaian keterampilan abad 21 karena belum tersedianya instrumen tersebut di sekolah. Oleh karena itu, buku ini
bertujuan memberikan sedikit pencerahan, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan guru dalam penilaian keterampilan abad 21 pada pembelajaran IPA yang relevan sesuai
dengan standar penilaian pendidikan.